Anda di halaman 1dari 8

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

PERALATAN GARDU DISTRIBUSI

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Insulation resistance test bertujuan untuk mengetahui besar tahanan isolasi antara
belitan dengan ground atau antara dua belitan. Pengujian tersebut menggunakan megger (Mega
ohm meter). Metode yang umum dilakukan adalah dengan memberikan tegangan dc dan
merepresentasikan kondisi isolasi dengan satuan Mega ohm. Tahanan isolasi yang diukur
merupakan fungsi dari arus bocor yang menembus melewati isolasi atau melalui jalur bocor
pada permukaan eksternal. Pengujian tahanan isolasi ini dapat dipengaruhi suhu, kelembaban,
dan jalur bocor pada permukaan eksternal seperti kotoran pada bushing atau isolator. Megaohm
meter biasanya memiliki kapasitas pengujian 500, 1000, 2500, atau 5000 V DC.
Kelanjutan dari insulation resistance test ini yaitu pengujian indeks polarisasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan peralatan tersebut layak dioperasikan atau bahkan untuk
dilakukan overvoltage test. Indeks polarisasi merupakan rasio tahanan isolasi saat menit ke
sepuluh dengan menit pertama dengan tegangan yang konstan.

1.2 Tujuan Praktek

Adapun tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui tahanan islasi yang
ada pada belitan dengan ground atau antara dua belitan. Pengujian tersebut untuk memastikan
peralatan tersebut layak dioperasikan / tidak .Maanfaat dari penulisan jurnal ini adalah sebagai
bekal untuk kedepannya sebagai latihan menghadapi proyek akhir maupun skripsi yang ada.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Pengukuran Tahanan Isolasi
Pengukuran tahanan isolasi untuk perlengkapan listrik dapat menggunakan megger, yang
mana pengoperasiannya pada waktu perlengkapan rangkaian listrik tidak bekerja atau tidak
dialiri arus listrik. Secara umum bahan isolasi yang digunakan sebagai pelindung dalam saluran
listrik atau sebagai pengisolir bagian satu dengan bagian lainnya harus memenuhi syarat-syarat
yang telah ditentukan. Harga tahanan isolasi antara dua saluran kawat pada peralatan listrik
ditetapkan paling sedikit adalah 1000 x harga tegangan kerjanya. Misal tegangan yang
digunakan adalah 220 V, maka besarnya tahanan isolasi minimal sebesar : 1000 x 220 =
220.000 Ohm atau 220 KOhm. Ini berarti arus yang diizinkan di dalam tahanan isolasi 1 mA/V.
Apabila hasil pengukuran nilai lebih rendah dari syarat minimum yang sudah ditentukan, maka
saluran/kawat tersebut kurang baik dan tidak dibenarkan kalau digunakan. Waktu melakukan
pengukuran tahanan isolasi gunakan tegangan arus searah (DC) sebesar 100 V atau lebih, hal
ini dimaksudkan untuk dapat mengalirkan arus yang cukup besar dalam tahanan isolasi. Di
samping untuk menentukan besarnya tahanan isolasi, nilai tegangan ukur yang tinggi juga untuk
menentukan kekuatan bahan isolasi dari saluran yang akan digunakan. Walaupun bahan-bahan
isolasi yang digunakan cukup baik dan mempunyai tahanan isolasi yang tinggi, tetapi masih
ada tempat-tempat yang lemah lapisan isolasinya, maka perlu dilakukan pengukuran.

2.2 Prosedur Pengujian Tahanan Isolasi


Sebelum menggunakan alat pengujian tahanan isolasi perlu dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Melakukan pengecekan kondisi batere megger dengan menghubungkan colokan
oranye ke line dan B check. Baterai masih dalam kondisi baik, jika jarum menunjuk pada tanda
huruf B di peraga megger.

Pengecekan kondisi bateray megger


Gambar Bateray dalam kondisi masih baik

2. Meter siap digunakan, dengan menghubungkan colokan oranye ke lubang line dan
colokan hitam ke lubang earth.

Gambar Megger siap digunakan

3. Yakinkan bahwa kawat/kabel yang akan diukur tahanan isolasinya tidak terhubung
dengan sumber tegangan (tidak berarus).
4. Hubungkan colokan oranye dan colokan hitam dengan ujung-ujung kawat/kabel yang
akan diukur tahanan isolasinya, kemudian tekan tombol pengaktif megger dan baca
penunjukkan jarum (lihat gambar
Gambar mengukur/menguji tahanan isoasi

Arus total yang muncul saat memberikan tegangan dc steady state terdiri dari:

1. Charging current karena sifat kapasitansi dari isolasi yang diukur. Arus ini turun
dari nilai maksimum ke nol sangat cepat.
2. ion current karena molecular charge shifting pada isolasi. Arus transien ini
menghilang sampai nol lebih lambat.
3. Leakage current merupakan arus konduksi nyata pada isolasi. Leakage current
bervariasi tergantung tegangan uji. Juga termasuk arus bocor dikarenakan kebocoran pada
permukaan akibat kontaminasi.

Leakage current meningkat lebih cepat dengan kehadiran kelembaban dibanding absor
ion current, pembacaan mega ohm tidak akan meningkat seiring waktu layaknya antara
kecepatan pada isolasi buruk dengan cepatnya isolasi yang bagus. Hal ini berdampak pada
rendahnya indeks polarisasi. Keuntungan dari indeks ratio adalah dengan banyaknya hal yang
dapat mempengaruhi pembacaaan megaohm seperti suhu dan humidity baik pada satu menit
maupun sepuluh menit. Indeks polarisasi merupakan perbandingan antara nilai tahanan isolasi
pada menit ke sepuluh dengan menit pertama.
Pengkategorian kondisi isolasi berdasarkan hasil pengujian tahanan isolasi dilihat dari
nilai tahanan isolasinya itu sendiri dan indeks polarisasi

Nilai tahanan isolasi minimum mengacu ke rumus berikut :

Keterangan :
R = tahanan isolasi (MΩ)

C = koefisien, nilainya 1,5 untuk oil filled transformer pada suhu 20°C, 30,0 untuk
untanked oil-impregnated transformers

E = Rating tegangan (V) antar fasa pada koneksi delta, fasa netral pada koneksi star

kVA = Rating kapasitas belitan yang diuji.

Kondisi isolasi berdasarkan index polarisasi dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Evaluasi dan Rekomendasi Metoda Indeks Polarisasi pada Pengujian Tahanan
Isolasi

No Hasil Uji Keterangan Rekomendasi

1 <1 Berbahaya Investigasi

2 1 – 1,1 Jelek Investigasi

Uji kadar ais minyak, uji


3 1,1 – 1,25 Dipertanyakan
tan delta

4 1.25 – 2 Baik –

5 >2 Sangat baik –

Prosedur insulation resistance test dan polarization index adalah sebagai berikut:
Insulation resistance test dilakukan pada suhu yang dicapai dalam kondisi dari routine test.
Insulation resistance test harus dilakukan dengan menggunakan tegangan searah yang besarnya
sesuai dengan nilai pengukuran tahanan isolasi pada trafo yang akan diuji. Pengukuran
dilakukan dengan mengukur tahanan antara kumparan sisi HV dengan kumparan sisi LV,
kumparan sisi HV dengan ground, dan kumparan sisi LV dengan ground. Nilai dari pengujian
harus sesuai dengan spesifikasi dari transformator. Untuk insulation resistance test, pengujian
dilakukan selama satu menit. Untuk pengujian polarization index, pengujian dilakukan selama
sepuluh menit.

Gambar skema rangkaian seperti berikut:


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Tabel Pengujian
Lv – Body Hv- Body
Lv- Hv
Menit (GΩ) (MΩ)
(MΩ)

Megger 5000 V
Megger 2000 V

34,5
1 25,9 42,1

39
2 32,4 54

41,3
3 34,2 61,1

43,1
4 39,5 65,3

44,4
5 41 71,1

45,5
6 43,6 73,4

46,1
7 44,5 78,2

46,8
8 42,8 81,7

47,5
9 46,3 85,8

48,3
10 47,1 86,3

Spesifikasi Trafo:
Daya Trafo : 100 KVA
Tegangan sisi primer : 20.000 V
Tegangan sisi sekunder : 400 V
Suhu belitan saat pengukuran : 32,2 º C
Kesimpulan hasil pengujian

Pengujian Lv - Body Lv - Hv Hv - Body

Tahanan Isolasi Cukup Bagus Cukup

Polaritas Index 1,82 2,04 1,40

3.2 Analisa

Pada praktikum ini kita mempelajari tentang pengujian tahanan pada transformator.
Tujuannya yaitu untuk mengetahui tahanan islasi yang ada pada belitan dengan ground atau
antara dua belitan. Pengujian tersebut untuk memastikan peralatan tersebut layak dioperasikan
/ tidak atau bahkan dilakukan over voltage test. Pengujiannya menggunakan meger ( mega ohm
meter ). Metodenya yaitu memberikan tegangan DC dan memperlihatkan hasil pengukuan
dengan satuan mega ohm.

Anda mungkin juga menyukai