Anda di halaman 1dari 3

v.

Bedakan dengan bagan mekanisme terjadinya edema pada malnutrisi, gagal jantung
kanan, sirosis hepatis, dan sindroma nefrotik! Buka website berikut ini!

https://www.healthline.com/symptom/shock

 Edema malnutrisi, sindrom nefrotik, dan sirosis hati.

Pada keadaan normal, hampir separuh dari seluruh protein plasma adalah albumin. Oleh
karena itu, jika kadar albumin dalam tubuh menurun maka akan terjadi juga penurunan
tekanan osmotik plasma. Karena tekanan protein plasma menurun, akan terjadi edema.

 Gagal Jantung

Gagal jantung dapat menjadi penyebab terjadinya edema. Hal ini disebabkan oleh kenaikan
tekanan hidrostatik kapiler. Terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan menurunnya tekanan
hidrostatik vena pada penderita gagal jantung kongesti. Penurunan aliran darah yang terjadi pada
ginjal yang dapat mengaktivasi sistem renin angiotensin (sistem yang mengatur tekanan darah dan
cairan keseimbangan). Pengaktifan sistem ini dapat menyebabkan retensi (penyimpanan atau
penahanan) air dan ion natrium. Oleh karen itu, volume darah pun meningkat dan terjadilah edema.

w. bagaimana mekanisme terjadinya syok?

Mekanisme terjadinya shock, terjadi dalam 3 tahap:


1. Tahap nonprogresif

Mekanisme neurohormonal membantu mempertahankan curah jantung dan tekanan darah.


Meliputi refleks baroreseptor, pelepasan katekolamin, aktivasi poros rennin-angiotensin,
pelepasan hormonan antidiuretik dan perangsangan simpatis umum. Efek akhirnya adalah
vasokontriksi perifer dan pemeliharaan cairan ginjal. Pembuluh darah jantung dan otak kurang
sensitive terhadap respon simpatis tersebut sehingga akan mempertahankan diameter pembuluh
darah, aliran darah dan pengiriman oksigen yang relative normal ke setiap organ vitalnya.

2. Tahap progresif

Jika penyebab shock yang mendasar tidak diperbaiki, shock secara tidak terduga akan berlanjut ke
tahap progresif. Pada keadaan kekurangan oksigen yang menetap, respirasi aerobic intrasel
digantikan oleh glikolisis anaerobik disertai dengan produksi asam laktat yang berlebihan.
Asidosis laktat metabolic yang diakibatkannnya menurunkan pH jaringan dan menumpulkan
respon arteriol berdilatasi dan darah mulai mengumpul. Pegumpulan perifer tersebut tidak hanya
akan memperburuk curah jantung, tetapi sel endotel juga berisiko mengalami cedera
anoksia. Dengan hipoksia jaringan yang meluas, organ vital akan terserang dan mulai mengalami
kegagalan. Secara klinis penderita mengalami kebingungan dan pengeluaran urine menurun.

3. Tahap irreversible

Jika tidak dilakukan intervensi, proses tersebut akhirnya memasuki tahap irreversible. Jejas sel
yang meluas tercermin oleh adanya kebocoran enzim lisosom, yang semakin memperberat
keadaan syok. Fungsi kontraksi miokard akan memburuk yang sebagiannya disebabkan oleh
sintesis nitrit oksida. Pada tahap ini, klien mempunyai ginjal yang sama sekali tidak berfungsi
akibat nekrosis tubular akut dan meskipun dilakukan upaya yang hebat, kemunduran klinis yang
terus terjadi hamper secara pasti menimbulkan kematian.
x. Jelaskan dengan bagan bagaimana dehidrasi menyebabkan syok!

Price, A. Sylvia, dan Wilson, Lorraine M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakit Edisi 6 Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Pringgoutomo, S., Himawan, S., dan Tjatra, A. (2006). Buku Ajar Patologi 1

(Umum). Jakarta: Sagung seto

Robbins, S. L., Cotran, R. S., and Kumar, V. (1996). Pocket Companion to

Pathologic Basis of Disease 5th Ed. Jakarta: Penetrbit buku EGC.

Anda mungkin juga menyukai