Relaksaki Progresif terhadap Intensitas Nyeri Post Operasi BPH (Benigna Prostat
Hyperplasia)
Jurnal Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang : Aprina, Noven Ilham Yowanda, Sunarsih
DISUSUN OLEH:
Riyo Nurihsan
20184030072
b. Analisa Bivariat
Nyeri Mean SD SE p-value n
Sebelum 5.20 0.834 0.182
0.000 20
Sesudah 3.60 0.681 0.152
11. Discussion
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa intensitas nyeri sebelum diberikan relaksasi progresif
adalah 5.20 dengan sandar deviasi 0.834 yang termasuk dalam katagori sedang. Tapi setelah
diberikan intervensi keperawatan berupa relaksasi progresif tingkat nyeri berubah skalanya menjadi
3.60 dengan standar deviasi 0.681 yang temasuk dalam katagori ringan. Selisih perbedaan nyeri
sebelumdan sesudah diberikan terapi relaksaki progresif adalah 0.253sehingga dapat disimpulkan
terdapat perbedaan yang bermakna antara skla rata-rata intensitas nyeri pasca operasi BPH sebelum
dan sesudah diberikan terapi relaksasi progresif.
Menurut Potter dan Perry (2005) menyatakan bahwa kemampuan seseorang dalam
mempersepsikan nyeri dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperi usia, jenis kelamin, lingkungan,
kecemasan dan lain-lain. Dimana faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan atau menurunkan
toleransi terhadap nyeri, dan memengaruhi sikap namun s ejalan dengan proses penyembuhan.hasil
penelitian menunjukan bahwa tidak ada orang yang tidak mengalami nyeri setelah operasi. Hal ini
sesuai dengan pernyataan di dalam Smeltzer & Bare (2002) dimana nyeri yang dialami klien post
operasi muncul disebabkan oleh rangsangan mekanik luka yang menyebabkan tubuh menghasilkan
mediator-mediator kimia nyeri, sehingga muncul nyeri pada setiap klien post operasi. Sedangkan
menurut Sjamsuhidayat R (dalam Pringtahayuningtyas, 2015) nyeri yang dirasakan setiap orang
bersifat subjektif, yang berarti setiap orang memiliki tingkat
12. Analisa menurut kelompok
Penelitian ini sangat baik dalam mengetahui pengaruh intervensi keperawatan relaksasi
progresif dalam menurunkan nyeri paska operasi BPH (Benigna Prostat Hyperplasia) dengan hasil
penurunan rata-rata mean skala nyeri dari 5.20 menjadi 3.60.
13. Masukan
Mungkin dapat dijelaskan teknik relaksasi progresif apa yang digunakan dalam penelitian
ini, selain itu apakah ada hubungan tingkat umur pendidikan dan latar belakang sosial dengan nyeri
paska operasi BPH.
Selain itu sekiranya perlu dijelaskan sample penelitian yang diambil mengunakan cara
operasi yang seperti apa? Apakah mengunakan TURP atau mengunakan operasi terbuka?
14. Limitation of the study
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dijelaskanya Pasien stadium BPH keberapa
yang diambil menjadi subjek penelitian selain itu cara operasi apa yang dilakukan pada pasien yang
menjadi subjek penelitian.
B. TELAAH KRITIS JURNAL
Penggunaan Hasil Penelitian
1. Apakah penelitian relevan dengan praktek?
Ya, penelitian ini relevan dengan praktik karena penelitian ini ditulis oleh perawat,
menggambarkan intervensi keperawatan yang digunakan untuk memanajemen nyeri
post operasi BPH dengan meneliti keefektifan teknik relaksasi progresif terhadap
penurunan skala nyeri pasien.
3. Apakah keuntungan penelitian lebih besar daripada resikonya jika hasil penelitian
diaplikasikan oleh perawat?
Ya, keuntungan yang diperoleh lebih besar yaitu menurunkan skala nyeri pasien post
operasi BPH dengan kemungkinan minim dampak negariv yang mungkin muncul.
4. Kemukakan tentang pendapat anda mengenai hasil penelitian ini, apakah dapat diaplikasikan
pada praktek keperawatan anda saat ini, jika ya kemukakan alasannya dan jika tidak
kemukakan alasannya.
Ya, penelitian ini dapat diaplikasikan pada praktik keperawatan pada saat ini. Hal
tersebut dikarenakan:
a. Karena teknik relaksasi progresif mudah diaplikasikan dalam tatanan klinik
dan tidak membutuhkan persiapan yang banyak
b. Hasil penelitian ini sangat bermanfaat karena teknik relaksasi progresif dalam
penelitian ini memiliki hasil yang efektif dalam menurunkan skala nyeri
pasien post operasi BPH