Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN (PATHWAY)

PADA PASIEN DENGAN BPH (Benigna Prostate Hiperplasia)

Disusun Oleh :

Dwi Inas Sari

20184030084

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2018
Benigna Prostate Hiperplasia :
pembesaran progresif dan
kelenjar prostat (secra umum
pada pria lebih dari 50 th )
menyebabkan berbagai
derajat obstruksi uretal dan
pembatasan aliran urinarius.
Pemeriksaan penunjang
menurut Purnomo (2011):
1) Laboratorium
(analisa urin, faal
ginjal, PSA) Kaji faktor
2) Radiologis ( USG, predisposisi,
foto polos
dan presipitasi,
abdomen)
perilaku

EBN EFEKTIFITAS IRIGASI KANDUNG KEMIH DENGAN


CAIRAN NACL 0,9% DINGIN TERHADAP HEMATURIA Dikaji keadaan luka
PADA PASIEN POST OPERASI TUR-PROSTAT DI RSD DR. (kondisi,
SOEBANDI JEMBER
Sugito , Hairrudin, Luh Titi H (2013) eksudat,warna,
ukuran)

Dilihat hasil lab


(leukosit)

Pengkajian nyeri :
Onset,
provokes,quality,regio,
severity,treatment,
Kaji pola eliminasi kaji
tentang pola berkemih, understanding, values
termasuk frekuensinya,
ragu ragu, menetes, jumlah
pasien harus bangun pada
malam hari untuk berkemih
(nokturia), kekuatan system
perkemihan
DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL
KEPERAWATAN
Retensi urin akut/kronis Setelah dilakukan Label : Perawatan retensi urin
berhubungan dengan intervensi keperawatan 1. berguna untuk
obstruksi mekanik, selama 3x 24 jam, 1. Lakukan pengkajian mengevaluasi obstruksi
pembesaran prostat, Eliminasi Urin komprehensif sistem dan pilihan intervensi
dekompensasi otot Meningkat dengan perkemihan(urin output, 2. membantu pengosongan
destrusor,ketidakmampuan kriteria hasil: pola berkemih,masalah kandung kemih
kandung kemih untuk 3. Tujuan dari irigasi
- Dapat saluran perkemihan),
berkontraksi dengan mengosongkan konstan ialah untuk
2. Pasang kateter urin dan
adekuat kandung kemih membebaskan kandung
irigasi kandung kemih
sepenuhnya kemih dari bekuan
3. Monitor waktu dan jumlah
- Jumlah urin yang darah yang menyumbat
berkemih , perhatikan aliran kemih. Irigasi
dikeluarkan penurunan dan berat jenis
meningkat kandung kemih yang
urin konstan dihentikan
- Tidak ada nyeri
4. Anjurkan pasien mencatat setelah 24 jam bila
urin output sesuai tidak keluar bekuan dari
kebutuhan kandung kemih (sugito,
2013)
4. membantu memonitor
pengeluaran urin harian
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Label : Manajemen nyeri 1.Menilai lokasi, karakteristik,
dengan berhubungan intervensi keperawatan (1400) onset, frekuensi kualitas nyeri
dengan peregangan dari selama 3 x 24 jam, 1. Melakukan pengkajian nyeri dan faktor pencetus yang
terminal saraf,distensi nyeri terkontrol ( (lokasi, karakteristik, onset, dirasakan
kandung kemih, infeksi 1605) frekuensi, kualitas dan faktor
urinaria, efek mengejan 2. Teknik relaksasi dipercaya
dengan kriteria hasil : pencetus)
saat miksi sekunder dari dapat menurunkan intensitas
- Mengenali kapan 2. Gunakan tindakan
pembesaran prostat dan nyeri dengan merilekskan
nyeri terjadi pengontrol nyeri non
obstruksi uretra. Atau - Dapat mengurangi farmakologi ( teknik ketegangan otot yang
berhubungan dengan nyeri dengan relaksasi nafas dalam,) menunjang nyeri (Vindora,
spasmus kandung kemih farmakologi 3. Berikan informasi terkait 2013)
dan insisi maupun non penyebab nyeri dan cara
sekunder pada farmakologi 3. pemberian informasi
mengurangi nyeri dengan
pembedahan, dan - Melaporkan nyeri beragam tindakan 4. menurunkan adanya nyeri,
pemasangan kateter. terkontrol (level
nonfarmakolgi pada pasien dan kaji 30 menit kemudian
nyeri 5-2)
dan keluarga untuk mengetahui
4. Kolaborasi pemberian keefektivitasnya.
analgesik jika nyeri
bertambah (ranitidin)

Ansietas/cemas Setelah dilakukan Label : Pengurangan 1. Memberikan


berhubungan dengan krisis intervensi keperawatan kecemasan kesempatan pada pasien
situasi, perubahan status selama 3x 24 jam, dan konsep solusi
kesehatan, kekhawatiran Tingkat kecemesan pemecahan masalah
tentang pengaruhnya pada 1. Identifkasi penyebab 2. menunjukkan perhatian
menurun dengan
ADL atau menghadapi kecemasan dengan Dorong dan keinginan untuk
kriteria hasil:
prosedur bedah pasien menyatakan perasaan membantu.
- Dapat berisitrahat ,
cemas dan takut yang 3. memungkinkan pasien
tidur 8 jam
dirasakan untuk menerima
- Rasa takut yang
2. Dampingi dan bina hubungan kenyataan dan
diungkapkan lisan
saling percaya menguatkan
berkurang
3. Berikan informasi terkait kepercayaan pada
- Tidak ada
pemberi perawatan
peningkatan tekanan tindakan
danpemberian
darah akibat cemas 4. Instruksikan penggunaan
informasi.
teknik relaksasi 4. Memberikan
ketenangan
Resiko Infeksi b/d prosedur Setelah dilakukan Label : perawatan luka
invasif: alat selama intervensi keperawatan 1. Memonitor karakteristik
pembedahan, kateter, selama 3x 24 jam, luka 1. Untuk pencegahan
irigasi kandung kemih kontrol resiko:Proses 2. Bersihkan luka dengan infeksi dan melawan
sering infeksi dengan kriteria NACL patogen
hasil: 3. Berikan perawatan pada 2. Cairan NaCl 0.9%
- Dapat luka merupakan cairan
mengindentifikasi fisiologis yang efektif
4. Berikan balutan dengan
faktor resiko infeksi
teknik steril untuk perawatan luka
- Dapat melakukan
strategi mengontrol 5. Memonitor balutan karena sesuai dengan
infeksi kandungan garam tubuh
- Dapat (Kristiyaningrum &
mempertahankan Suwarto, 2013).
lingkungan bersih Label : Perawatan selang
3. Mempercepat
perkemihan
kesembuhan luka
1. Monitor distensi kandung 4. Menjaga kesterilan
kemih dan catat 5. Memonitor luka
karakteristik drainase urin
2. Bersihkan kateter utin 1. Penentuan intervensi
eksternal berkala selanjutnya
3. Kososngkan kantung 2. Mencegah pemasukan
drainase secara berkala bakteri dan infeksi.
4. Jaga kebersihan tangan 3. Mencegah pemasukan
sebelum , selama , setelah bakteri dan infeksi.
pemasangan 4. Mencegah pemasukan
5. Jaga sistem drainase steril bakteri dan infeksi.
5. Mencegah pemasukan
bakteri dan infeksi.

Anda mungkin juga menyukai