WSD adalah tindkan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus)
dari rongga pleura, rongga thorax, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung.(
ediawati, 2009)
WSD memungkinkan drainase dari udara, darah, pus, cairan serous dan cairan – cairan
abnormal lain yang berasal dari cavum pleura dengan hanya satu arah, yakni dari cavum
pleura menuju ke botol WSD yang akan menariknya.
WSD terdiri dari tiga ruang yaitu Fluid Collection, Water Sealed, Pressure Regulating
yang dihubungkan dengan suction. Ruangan yang terdekat dengan pasien adalah Fluid
Collection yang tidak diisi oleh apapun. Apabila kantong pleura berisi cairan maka cairan
tersebut akan tertampung dalam ruang ini. Selanjutnya ruangan yang kedua adalah Water
Sealed, ruang ini diisi dengan air. Fungsi air tersebut adalah untuk menangkap udara agar
udara tidak kembali lagi ke ruang sebelumnya, karena tekanan ruangan ini lebih rendah
dari ruang fluid collection. Saluran penghubung antar ruang fluid collection dengan ruang
water sealed cukup masuk kedalam air sepanjang kurang lebih 2 cm. Apabila terdapat
sumbatan maka dalam saluran penghubung tidak akan muncul gelembung-gelembung
udara. Setelah kedua ruangan tersebut terdapat ruang selanjutnya yaitu Pressure
Regulating. Ruangan ini diisi oleh cairan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan dan
tinggi air harus tetap dijaga misalnya membutuhkan tekanan 20 cm H2O maka tekanan
air dalam ruang tersebut harus tetap 20 cm H2O. Ruangan ini terhubung dengan suction
serta selang yang berhubungan dengan udara bebas. Fungsi suction ini adalah mengontrol
dan mengurangi jumlah gelembung-gelembung udara yang terdapat pada pressure
regulating agar tekanan dalam ruang tersebut selalau negatif, apabila terlalau banyak
gelembung maka tidak akan terlihat ketinggian air dalam ruang tersebut. Kecepatan
suction tidak terlalu tinggi, apabila terlalu tinggi maka akan banyak menimbulkan
gelembung-gelembung udara, hal ini dapat meningkatkan tekanan dalam ruang tersebut.
2) Tabung terlepas
3) Pengisap terputus
PERAN PERAWAT
membantu dokter mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pemasangan WSD
a. Mobilisasi
b. Batuk efektif
Tujuan latihan ini ialah untuk menambah ventilasi alveolar dan mengembalikan
fungsi diafragma; supaya otot-otot pernafasan jadi bertambah kuat dan bekerja
dengan efisien dan terkoordinasi baik, dan kemampuan mengontrol pernafasan,
memelihara penggerakan dinding toraks dengan mendorong penderita berusaha
dan percaya pada diri sendiri. Macam-macam latihan pernafasan.
3. Bentuk-bentuk latihan yang lain seperti meniup lilin, meniup air dalam botol
dapat dilakukan dengan tujuan seperti pursed lip yaitu melatih koordinasi
dan pernafasan panjang.
d. Perawatan diri
e. Pengontrolan WSD
1. Catat tanggal dan waktu pemasangan WSD dan jenis WSD yang digunakan
8. Jaga agar air dalam Suction Control tetap berada pada tekanan 20 cm H2O
atau sesuai dengan perintah dokter
9. Kontrol kecepatan mesin suction sesuai dengan kebutuhan
a. Cairan dalam botl diganti tiap hari, diukur cairan yang kelaur
b. Ketika mau mengganti botol catat pertambahan cairan dan adanya
gelembung udara dari bullow drainage
c. Pergantian botol harus tetap tertutup untuk mencegah udara masukyaitu
mengklem selang.
d. Harus memperhatikan sterilisasi botol dan slang harus tetap steril
e. Memakai sarung tangan
Asih, N.Y dan Effendy, C. 2004. Keperawatan Medikal Bedah Klien dengan
Gangguan Pernafasan. Jakarta:EGC
Muttaqin, Arif, 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika