Anda di halaman 1dari 12

INTERIOR PERTUNJUKKAN

ANALISIS PANGGUNG
“AULA SIMFONIA JAKARTA”

Oleh:

Dery Ghozi Dzulfiqar


17150116

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTISUT SENI INDONESIA SURAKARTA
2018
A. Latar belakang

Musik merupakan bagian integral dari kehidupan manusia yang tidak terlepas dari
pekembangan peradaban manusia dan terkait erat dengan aspek-aspek utama dalam
sejarah, agama, ekonomi maupun politik. Musik selalu menarik untuk dibicarakan bukan
hanya karena keindahannya, pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau
tidak, manusia tidak dapat lepas dari seni.

Perkembangan musik di dunia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Gejala


ini dapat diamati dari banyaknya variasi jenis musik yang terus muncul baik dari media
visual maupun audio. Dalam sejarah dan perkembangannya, seni musik Indonesia sangat
dipengaruhi oleh seni musik Barat, sejak Indonesia mengalami penjajahan, masa
kemerdekaan, bahkan sampai sekarang ini.pada masa penjajahan, musik Barat dibawa dan
dikenalkan kepada bangsa kita. Hal ini berlanjut dan berkembnag hingga melahirkan
komposer-komposer yang memiliki dasar konsepsi dan pengetahuan musik Barat yang
tidak lain adalah musik klasik.

Di Inonesia musik adalah jenis kesenian yang paling favorit. Salah satu aliran musik
yang berkembang dan diminati sebagian masyarakat Indonesia adalah musik klasik. Musik
klasik telah hadir di Indonesia sejak tahun 1950-an melalui pertunjukan pemusik asing
yang datang ke Batavia.

Musik klasik disajikan dalam bentuk pertunjukan musik klasik dimana di dalamnya
para musisi musik klasik unjuk diri memainkan lantunan melodi-melodi indahnya lewat
permainan instrument orchestra yang padu menghasilkan irama-irama harmonis. Didukung
dengan ketenangan penonton dan tempat penyelenggaraan yang didesain untuk sebuah
pertunjukan akustik juga menjadi pengaruh ke magisan suatu pertunjukan musik klasik

Pertunjukan musik klasik diperhelatkan di gedung aula konser (Concert Hall) yang
merupakan sebuah bangunan yang diperuntukan bagi penyelenggaraan dan pagelaran
konser musik. Gedung konser musik klasik adalah sebuah tempat untuk menampung segala
aktifitas dan pertunjukan musik klasik. Gedung konser musik klasik mewadahi kegiatan
pertunjukan musik yang diadakan oleh para seniman dari awal hingga akhir pertunjukan,
pada umumnya bersifat tertutup. Dimaksudkan untuk menghilangkan pengaruh bising dari
lingkungan luar sehingga perlu dilengkapi sistem tata udara yang baik agar dapat
memberikan kenyamanan penonton menikmati pertunjukan.

Salah satu tempat pertunjukan musik klasik terbaik di Indonesia adalah Aula
Simfonia Jakarta terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat. Menamoung 1.200 penonton.
Selain menjadi tempat perhelatan pertunjukan musik klasik. Tempat ini juga menjadi
panggung musik gamelan Bali.

A. Tujuan
 Untuk mengetahui panggung pertunjukan musik klasik “Aula Simfonia Jakarta”
 Untuk mengetahui tema panggung pada Aula Simfonia Jakarta
 Untuk mengetahui fungsi panggung pertunjukan “Aula Simfonia Jakarta”
 Untuk mengetahui Arsitektur dan Interior Aula Simfonia Jakarta
B. Analisi
1) Aula Simfonia Jakarta

Aula Simfonia Jakarta merupakan gedung pertunjukan khusus musik klasik


di Indonesia. Kelebihan utama dari tempat ini adalah kualitas akustiknya yang
sangat baik. Aula Simfonia Jakarta juga memiliki sebuah pipe organ yang menjadi
ciri khasnya.

Balai konser Aula Simfonia Jakarta terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat.


Balai ini memiliki kapasitas mencapai 1.200 orang. Aula ini menjadi tempat
pementasan musik klasik Barat dan gamelan Bali.

Aula Simfonia Jakarta merupakan jawaban dari kebutuhan kota Jakarta


akan balai konser yang layak. Sebagai yang pertama, Aula Simfonia Jakarta
menawarkan pengalama akustik kelas dunia. Balai konser ini tidak pernah
menggunakan pengeras suara dalam setiap pertunjukan musik langsung. Penataan
dan desain aula konser sangat diperhatikan sehingga penonton dapat mendengar
musik dengan kualitas terbaik.
Balai konser ini dirancang dengan saksama oleh Stephen Tong. Ia memiliki
teknik arsitektur tajam dan nilai artistik yang kuat untuk mencapai tingkat akustik
yang baik. Alunan suara murni dan asli mengisi keseluruhan desain artistik. Suara
langsung dan tingkat refleksi awal, bersama dengan gema lorong diatur dengan
saksama.

Aula Simfonia Jakarta mengambil konsep gedung klasik shoe box karena
bentuknya yang persegi. Walaupun demikian, dibagian belakang dipenuhi dengan
tempat duduk bertingkat/ terraced. Selain dari depan, di sisi kanan dan kiri
dirancang sedemikian rupa supaya juga dapat menampung penonton. Dipernis
100% dengan kayu, akustik di gedung ini pun cenderung lebih hangat dari
kebanyakan gedung konser dan pertunjukan di Jakarta.

Yang membuat berbeda adalah gaya arsitektur yang diambil. Ketika hampir
seluruh gedung konser di dunia memilih untuk mengusung gaya modern minimalis,
interior pada Aula Simfonia Jakarta dipenuhi dengan ornamen-ornamen gaya
renaisans berwarna keemasan, dan dipenuhi dengan potret-potret komponis
ternama. Mungkin gaya ini mengacu pada gedung-gedung pertunjukan di Eropa
dan Amerika yang dibangun sekitar 2 abad lampau seperti Musikverein Vienna,
dan Symphonic Hall di Boston.

Aula Simfonia Jakarta secara resmi dibuka tahun 2009. Pembangunannya


sepenuhnya didanai oleh pihak swasta. Musisi lokal maupun mancanegara pernah
mengadakan pertunjukan di aula ini.

2) Kelebihan
 Memiliki akustik terbaik
ASJ dipuji oleh banyak ahli musik dan orang-orang besar lainnya. Gedung konser
ini tidak pernah menggunakan speaker atau segala jenis pengeras suara lainnya
selama pertunjukan musik dilakukan. Tata ruang dan desain gedung konser dengan
teliti dibuat agar penonton bisa mendengar musik yang agung dengan maksimal.
Beberapa ahli yang mengikuti acara di Aula Simfonia Hall menyatakan bahwa ASJ
jauh lebih baik kualitas suara yang ditampilkan daripada Concert Hall di Singapura,
Berlin, Korea, Jepang, Hongkong, dan China.
 Pipe organ terbaik
Pipe organ atau organ pipa adalah salah satu alat musik tertua dengan suara terindah
di dunia. Yang dimiliki Aula Simfonia Jakarta adalah produksi Cassavant Frères
tahun 1962 dengan 3.217 pipa dengan berat total lebih dari 10 ton. Sebagian dari
pipa-pipa organ digunakan sebagai hiasan utama dinding di belakang pentas music
hall.

3) Tema Panggung
Konser adalah suatu pertunjukan langsung, biasanya panggung konser musik,
berhadapan langsung di depan penonton. Dalam sebuah bangunan pertunjukan musik ,
baik penonton maupun pemusik berada dalam ruang yang sama tanpa pemisah
diantaranya. Salah satunya penggunaan balkon pada konser hall yang besar untuk
membawa penonton mendekat ke panggung.

a) Menurut HAM, Roderick, 1972, Theatre Planning, TheArchitectural, London


Kriteria bangunan Gedung Konser Musik Klasik dibagi berdasarkan bentuknya
yaitu :
 Teater terbuka
Pertunjukan seni dilakukan pada ruangan terbuka.
 Teater tertutup
Pertunjukan seni dilakukan pada ruangan tertutup.
 Teater Semi Tertutup
Panggung pertunjukan semi tertutup merupakan perpaduan dari teater
terbuka dan tertutup. Dimana bagian yang tertutup hanya pada stage
(panggung) saja, sedangakan pada bagian bangku penonton dibiarkan
terbuka. Teater dengan bentuk spserti ini cocok untuk pementasan tari
dan teater.
b) Menurut HAM,Roderick, 1972, Theatre Planning, The Architectural, London
Jenis-jenis teater berdasarkan hubungan antara pertunjukan dengan
penontonnya:
 Tipe arena
Dimana penoton mengelilingi pertunjukan, tidak memerlukan
penghayatan yang serius.
 Tipe Transverse
Merupakan perkembangan dan variasi dari tipe arena, dimana penonton
duduk pada dua sisi yang berlawanan menghadap panggung.
 Tipe ¾ arena
Merupakan variasi dari tipe arena, dimana pemain atau aktor/aktris
dapat ke naik ke pentas tanpa melalui ruang penonton.
 Tipe ¼ arena
Dimana penonton menyaksikan pertunjukan dalam satu arah. Luasan
pentaskecil.
 Tipe Procenium
Merupakan perkembangan tipe ¼ arena akibat kurangnya luasan
panggung. Penontonmenyaksikan pertunjukan dalam satu arah di depan
pentas.
 Tipe Calliper Stage/Extended Stage
Dimana pertunjukan mengelilingi sebagian dari penonton

Berdasarkan pemaparan diatas maka konsep atau tema Aula Simfonia Jakarta
adalah panggung tertutup tipe arena dimana pertunjukkan seni dilakukan secara
tertutup sedangkan untuk penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi
panggung. Karena bentuknya yang dikelilingi oleh penonton, maka penata
panggung dituntut kreativitasnya untuk mewujudkan set dekor. Segala perabot
yang digunakan dalam panggung arena harus benar-benar dipertimbangkan dan
dicermati secara hati-hati baik bentuk, ukuran, dan penempatannya. Semua ditata
agar enak dipandang dari berbagai sisi.
Gambar denah Aula Simfonia Jakarta

Panggung tertutup arena ini difungsikan untuk mendekatkan penonton dengan


pemusik (pemain musik). Kedekatan jarak ini membawa konsekuensi artistik
tersendiri baik bagi pemain dan (terutama) tata panggung. Sehingga dalam sebuah
pertunjukan musik klasik selain penampilan/performance dari para musisi,
penataan juga sangatlah penting untuk menjaga nilai artistic suatu pementasan.
Penataan alat musik haruslah rapi dan tertata dengan baik sehingga penonton yang
menonton pertunjukan nyaman menikmati musik yang ditampilkan.
4) Fungsi Panggung
Panggung merupakan ruang yang cukup vital dalam sebuah gedung pertunjukan
musik. Dalam panggung musik terjadi aktivitas yang menyangkut penampil dan
penoton. Sehingga panggung musik dibuat dekat dengan penonton. Panggung dibuat
di tengah dan dikelilingi penonton.
Sebuah panggung sengaja ditempatkan di bagian tengah balai ini memungkinkan
penonton dari segala tingkat kursi untuk menikmati pemandangan yang jelas sewaktu
pertunjukan berlangsung.
Aula Simfonia Jakarta adalah gedung pertunjukan atau balai konser yang dibuat
untuk pertunjukan musik klasik, pagelaran orchestra, penampilan instrument, solo
korus, simfonia besar dan pertunjukan musik sejenis lainnya. Aula Simfonia Jakarta
kerap kali menjadi tempat perhelatan konser musik klasik dari musisi-musisi dan
composer-composer local maupun mancanegara.
Balai konser Aula Simfonia Jakarta didesain sedemikian rupa untuk perhelatan
pertunjukan musik klasik. Aula Simfonia Jakarta dibangun dengan standar ketat dan
bertaraf internasional, baik suara akustiknya maupun kegunaan fungsi aulanya
5) Interior

Desain arsitektur Aula Simfonia Jakarta bergaya zaman renaisans dengan warna
kayu, putih, dan emas.
Aula Simfonia Jakarta sangat lekat dengan gaya arsitektur dan interior klasik dilihat
dari interiornya yang megah membuat siapapun yang berada disana sekan terbawa
kembali ke zaman klasik dahulu.
Pada ruang aulanya dihiasi lukisan komponis dan patung musisi. Selain itu di atas
panggung utama terdapat sebuah lampu gantung kristal memberi kesan mewah dan
megah dalam setiap pertunjukan musik yang digelar.
C. Kesimpulan

Pertunjukan musik klasik diperhelatkan di gedung aula konser (Concert Hall) yang
merupakan sebuah bangunan yang diperuntukan bagi penyelenggaraan dan pagelaran
konser musik. Gedung konser musik klasik adalah sebuah tempat untuk menampung segala
aktifitas dan pertunjukan musik klasik.

Aula Simfonia Jakarta merupakan gedung pertunjukan khusus musik klasik di


Indonesia. Kelebihan utama dari tempat ini adalah kualitas akustiknya yang sangat baik.
Aula Simfonia Jakarta juga memiliki sebuah pipe organ yang menjadi ciri khasnya.

Konsep atau tema Aula Simfonia Jakarta adalah jenis panggung tertutup tipe arena
dimana pertunjukkan seni dilakukan secara tertutup sedangkan untuk penontonnya
melingkar atau duduk mengelilingi panggung.

Aula Simfonia Jakarta adalah gedung pertunjukan atau balai konser yang dibuat
untuk pertunjukan musik klasik, pagelaran orchestra, penampilan instrument, solo korus,
simfonia besar dan pertunjukan musik sejenis lainnya. Aula Simfonia Jakarta kerap kali
menjadi tempat perhelatan konser musik klasik dari musisi-musisi dan composer-composer
local maupun mancanegara.
Daftar Pustaka

1. Data Literatur
 Beckley, R. M. (1981). Theatre Facility Impact Study, Volume 1: Theater
Facilities: Guidelines andStrategies. Center of Architecture and Urban
Planning Research Monographs University ofWisconsin Milwaukee, (hal. 1-38)
 Christina E. Mediastika Ph.D, 2005: 93-94
 Lustriadi, P. (2017). Gedung Pertunjukan Seni. Imaji.
 Simfonia. (2017). Aula Simfonia Jakarta. Retrieved Maret 2017
 Lydia. (2009). Perancangan Rebranding Aula Simfonia Jakarta.

2. Data Internet
 https://id.wikipedia.org/wiki/Konser
(Diakses 5 November 2018, Pukul : 19:36 WIB)
 https://id.wikipedia.org/wiki/Aula_Simfonia_Jakarta
(Diakses 5 November 2018, Pukul : 19:40 WIB)
 http://aulasimfoniajakarta.com/
(Diakses 5 November 2018, Pukul : 19:45 WIB)
 https://emyou.wordpress.com/2013/05/31/mengolah-rasa-di-aula-simfonia-
jakarta/
(Diakses 12 November 2018, Pukul : 19:30 WIB)
 https://klasika.kompas.id/menikmati-kemegahan-aula-simfonia-jakarta/
(Diakses 12 November 2018, Pukul : 19:38WIB)

Anda mungkin juga menyukai