Ekstremitas Manusia
Nama:
1. Tamara Bella Santika (22020117130085)
Kelas : A17.1
A. Ekstremitas Manusia
Ekstremitas contohnya terdapat pada sistem rangka manusia. Sistem rangka
manusia merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa
organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul.
Rangka tubuh manusia dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Skeleton Aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan.
Sutura (sela) kranium merupakan tulang-tulang disambung satu sama lain oleh
sambungan yang tak dapat bergerak, kecuali sebuah tulang wajah, yaitu mandibula.
Sutura-sutura yang utama:
1.2.1 Sutura koronalis, terletak antara tulang frontal dan kedua tulang parietal.
1.2.2 Sutura sagitalis, terletak antara kedua tulang parietal dan berjalang dari
depan ke belakang melalui puncak tengkorak.
1.2.3 Sutura lamboidalis, terletak antara tulang oksipital dan kedua tulang
parietal.
2. Skeleton Apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial.
2.1 Ekstremitas Atas
2.1.1 Cingulum Pectorale atau gelang bahu
2.1.2 Humerus
Merupakan tulang terpanjang anggota atas yang memperlihatkan sebuah
batang dan dua ujung. Bagian-bagian humerus:
a. Ujung atas humerus disebut kepala/caput, yang membuat sendi dengan
rongga glenoid skapula dan merupakan bagian bangunan sendi bahu. Tepat
di bawahnya terdapat leher anatomik, di sebelah luar ujung leher anatomik
terdapat sebuah benjolan, yaitu Tuberositas mayor, dan di sebelah depan ada
benjolan kecil, yaitu Tuberositas minor. Antara kedua tuberositas terdapat
celah bisipital atau sulkus intertuberkularis. Tulang lebih sempit di bawah
tuberositas disebut leher cirurgis (mudah terkena fraktur)
b. Batang humerus, sebuah tuberkel di sebelah lateral batang tepat di atas
pertengahan disebut tuberositas deltoideus. Sebuah celah melintas dari
medial ke lateral di sebelah belakang batang disebut celah spiralis atau
celah radialis.
c. Ujung bawah humerus, terdapat trokle yang terletak disisi debelah
dalam berbentukgelendong-benang tempat persendian dengan ulna, dan di
sebelah luar terdapat kapitulum yang bersendi dengan radius.
2.1.3 Ulna
Bagian-bagain:
a. Ujung atas ulna, terdapat
Prosesus olekranon yang menonjol
ke atas di sebelah belakang dan tepat
masuk di dalam fosa olekranon dari
humerus. Juga terdapat prosesus
koronoides ulna yang menonjol di
depannya, lebih kecil daripada
prosesus olekranon dan tepat masuk
di dalam fosa koronoid humerus bila
siku dibengkokkan.
Bagian bawah:
- Trapezium/multangulum mayus
- Trapezoid/multangulum minus
- Kapitatum
- Hamatum
c. Falang, mempunyai batang dan dua ujung. Batangnya mengecil di arah ujung
distal. Terdapat 14 falang, 3 pada setiap jari dan 2 pada ibu jari.
b. Pubis/tulang kemaluan, terdiri atas sebuah badan dan dua ramus. Badannya
berbentuk persegi empat dan diatasnya menjulang krista pubis. Tulang pubis
bersatu didepan pada simfisis pubis.
c. Iscium/ tulang duduk, terdapat tuberositas iscium terletak pada titiknya yang
terendah dan tubuh menjejak di atasnya ketika duduk. Sebuah eminensus tajam,
yaitu spina iscium, menonjol di belakang merupakan titik terendah insisura
iskiadika.
2.2.2 Femur
Bagian-bagian:
a. Ujung atas, di daerah puncak kepala
terdapat lekukan seperti bentuk kulit
telur dengan permukaan kasar untuk
kaitan ligamen teres. Di bawahnya
terdapat leher, di sebelah luar leher
terdapat trokanter mayor dan sebelah
belakang ada trokanter minor. Di dasar
leher ada garis penghubung, yaitu
intertrokanter di depan dan krista
intertrokanter di belakang. Dan di
pertengahan panjang femur ada tuberkel
kuadratum.
b. Batang femur, pada belakang batang femur ada belebas yang disebut linea
aspera tempat untuk kaitan sejumlah otot.
c. Ujung bawah, terdapat dua kondil yang masuk dalam formasi persendian lutut.
Dan lekuk interkondiler yang memisahkan kondil-kondil disebelah belakang. Di
sebelah depan kondil dipisahkan permukaan patelaris dan di atas permukaan ini
terdapat patela.
Femur mengadakan persendian dengan 3 tulang:
a. Patela
b. Tibia
Bagian-bagian:
a. Ujung atas, terdapat kondil medial dan kondil
lateral. Terletak paling atas dan paling pinggir dari
tulang.
b. Batang, sisi anteriornya paling menjulang dan
sepertiga sebelah tengah terletak subkutan yang
membentuk krista tibia.
c. Ujung bawah, tulangnya sedikit melebar dan ke
bawah sebelah medial menjulang menjadi maleolus
medial/maleolus tibiae.
c. Fibula
Bagian-bagian:
a. Ujung atas, berbentuk kepala dan bersendi
dengan bagian belakang luar tibia, tetapi
tidak masuk dalam formasi sendi lutut.
b. Batang, ramping dan terbenam dalam otot
tungkai, dan memberi banyak kaitan.
c. Ujung bawah, di sebelah bawah lebih
memanjang menjadi maleolus lateralis/
maleolus fibulae.
2.2.3 Ossa Pedis/ tulang-tulang kaki
a. Os tarsal
Ada 7 tulang yang secara kolektif
dinamakan tarsus. Yaitu:
- Kalkaneus/ tulang tumit
- Talus/ tulang loncat
- Navikular/tulang bentuk kapal
- 3 Ossa kuneiformis/ tulang baji
- Kuneiformis lateralis
- Kuneiformis intermedialis
- Kuneiformis medialis
- Kuboid/ tulang dadu
b. Os Metatarsal
Terdapat 5 tulang, tulang pipa dengan sbuah batang dan ujung. Ujung
proksimal atau ujung tarsal bersendi dengan tulang tarsal. Ujung distal atau falangeal
bersendi dengan tulang tarsal. Ujung distal atau falangeal bersendi dengan basis falang
proksimal.
c. Falang, sama dengan jari tangan namun lebih pendek.
d. Lengkungan pada kaki, ada 4 lengkungan:
- Lengkungan medial/internal
- Lengkungan lateral/lengkung longitudinal
- Lengkung melintang, ada dua: lengkung tarsal melintang dan lengkung
metatarsal melintang.
Daftar Pustaka
Pearce, E. C. (2013). Anatomi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia.
Paulsen, F., & Waschke, J. (2012). Atlas anatomi manusia “sobotta”(Edisi ke 23). Jakarta:
EGC.