Anda di halaman 1dari 10

Resume Hasil Laboratorium

Ekstremitas Manusia

Nama:
1. Tamara Bella Santika (22020117130085)

Kelas : A17.1

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
Resume Hasil Laboratorium Ekstremitas Manusia

A. Ekstremitas Manusia
Ekstremitas contohnya terdapat pada sistem rangka manusia. Sistem rangka
manusia merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa
organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul.
Rangka tubuh manusia dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Skeleton Aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan.

1.1 Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:


1.1.1 2 ossa parietal
Membemtuk bersama atap dan sisi tengkorak. Permukaan luar halus,
tetapi permukaan dalam ditandai kerutan-kerutan dalam yang memuat arteri-
arteri cranium. Misalnya terdapat kerutan yang sangat besar terletak di sebelah
tengah ruang ini memuat arteri meningealis medialis.
1.1.2 2 ossa temporal
Terdapat pada bagian dextra dan sinistra wajah. Setiap tulang terdiri atas
dua bagian:
a. Bagian Skuama : bagian pipih menjulang ke atas dan memungkinkan
otot-otot temporal berkaitan padanya.
b. Bagian Mastoid : terletak di belakang dan berjalan ke bawah sebagai
prosesus mastoideus, permukaan luar memungkinkan otot ster
nokliedomastoideus berkaitan dengannya.
c. Bagian Petrosum : tulang temporal terjepit dalam dasar tengkorak dan
memuat alat-alat pendengaran.
1.1.3 1 os oksipital
Terletak di belakang dan di bawah rongga cranium. Ditembusi foramen
magnum, yang dilalui medula obongata untuk bertemu dengan medula
spinalis.
1.1.4 1 os frontal
Tepi supraorbital ditandai dengan takik di tengah sebelah dalam. Melalui
takik ini pembuluh supraorbital dan saraf supraorbital lewat. Permukaan
sebelah dalam tulang frontal ditandai dengan lekukan-lekukan permukaan
otak.
1.1.5 1 os etmoid
Tulang yang ringan, berbentuk kubus, terletak pada atap hidung dan
terjepit diantara kedua rongga mata.

Sutura (sela) kranium merupakan tulang-tulang disambung satu sama lain oleh
sambungan yang tak dapat bergerak, kecuali sebuah tulang wajah, yaitu mandibula.
Sutura-sutura yang utama:
1.2.1 Sutura koronalis, terletak antara tulang frontal dan kedua tulang parietal.
1.2.2 Sutura sagitalis, terletak antara kedua tulang parietal dan berjalang dari
depan ke belakang melalui puncak tengkorak.
1.2.3 Sutura lamboidalis, terletak antara tulang oksipital dan kedua tulang
parietal.

1.2 Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:


1.2.1 2 tulang hidung, membentuk lengkuk hidung.
1.2.2 2 ossa palatum, membentuk atap mulut dan dasar hidung.
1.2.3 2 ossa lakrimalis, membentuk saluran air mata.
1.2.4 2 ossa zigomatikus, membentuk tulang lengkung pipi
1.2.5 1 vomer, membentuk bagian bawah sekat menulang hidung
1.2.6 2 ossa turbinatum inferior
1.2.7 2 ossa, membentuk rahang atas dan memuat gigi atas
1.2.8 Mandibula, membentuk rahang bawah

1.3 Rangka dada


1.3.1 Sternum, terdiri atas tiga bagian:
a. Manubrium sterni
b. Angulus sterni
c. Corpus sterni
1.3.2 Costa
a. Costa vera, ada 7 (rusuk sejati)
b. Costa spuria, ada 3 (palsu)
c. Costa fluktuantes, ada 2 (melayang)
1.4 Ruas-ruas tulang belakang
Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah
tulang dengan bentuk tidak beraturan, ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5
bagian yaitu:
1.4.1 Tujuh ruas pertama disebut tulang leher (vertebra servikalis), ruas
pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa
tulang pemutar atau poros. Bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala
untuk melakukan gerakan.
1.4.2 Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung (vertebra
torakalis). Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya
merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
1.4.3 Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang (vertebra lumbalis).
Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-
ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak
melekat otot-otot.
1.4.4 Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk
segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
1.4.5 Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor
(coccyx), tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang
menyatu

2. Skeleton Apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial.
2.1 Ekstremitas Atas
2.1.1 Cingulum Pectorale atau gelang bahu

Gelang bahu terdiri dari clavicula dan


scapula. Kedua tulang dihubungkan pada sendi
clavicula lateral (Articulatio acromioclavicularis);
clavicula juga dihubungkan dengan rangka
batang tubuh melalui sendi clavicula medial
(Articulatio sternoclavicularis).
Scapula adalah tulang pipih dengan tiga
pinggiran dan tiga sudut. Tonjolan pada bagian
dorsal yang berbentuk huruf T, Spina scapulae,
berperan sebagai apofisis yang penting untuk
pelekatan otot.

2.1.2 Humerus
Merupakan tulang terpanjang anggota atas yang memperlihatkan sebuah
batang dan dua ujung. Bagian-bagian humerus:
a. Ujung atas humerus disebut kepala/caput, yang membuat sendi dengan
rongga glenoid skapula dan merupakan bagian bangunan sendi bahu. Tepat
di bawahnya terdapat leher anatomik, di sebelah luar ujung leher anatomik
terdapat sebuah benjolan, yaitu Tuberositas mayor, dan di sebelah depan ada
benjolan kecil, yaitu Tuberositas minor. Antara kedua tuberositas terdapat
celah bisipital atau sulkus intertuberkularis. Tulang lebih sempit di bawah
tuberositas disebut leher cirurgis (mudah terkena fraktur)
b. Batang humerus, sebuah tuberkel di sebelah lateral batang tepat di atas
pertengahan disebut tuberositas deltoideus. Sebuah celah melintas dari
medial ke lateral di sebelah belakang batang disebut celah spiralis atau
celah radialis.
c. Ujung bawah humerus, terdapat trokle yang terletak disisi debelah
dalam berbentukgelendong-benang tempat persendian dengan ulna, dan di
sebelah luar terdapat kapitulum yang bersendi dengan radius.

2.1.3 Ulna
Bagian-bagain:
a. Ujung atas ulna, terdapat
Prosesus olekranon yang menonjol
ke atas di sebelah belakang dan tepat
masuk di dalam fosa olekranon dari
humerus. Juga terdapat prosesus
koronoides ulna yang menonjol di
depannya, lebih kecil daripada
prosesus olekranon dan tepat masuk
di dalam fosa koronoid humerus bila
siku dibengkokkan.

b. Batang ulna, makin mendekati ujung bawah makin mengecil. Memberi


kaitan pada otot yang mengendalikan gerakan pergelangan tangan dan
jari.
c. Ujung bawah ulna, dua eminens atau peninggian timbul di atasnya.
2.1.4 Radius
Bagian-bagian:

a. Ujung atas, terdapat kepala berbentuk kancing memiliki permukaan


dangkal bersendi dengan kapitulum humerus. Sisi-sisi kepala radius
besendi dengan takik radial ulna. Di bawah kepala dan sebelah medial
leher ada tuberositas radii.
b. Batang radius, batangnya lebih sempit dan
lebih bundar di sebelah atas daripada di bawah dan
semakin melebar mendekati ujung bawah.
Memberi kaitan pada fleksor dan pronator yang
terletak disebelah anterior dan posterior memberi
kaitan pada ekstensor dan supinator lengan bawah
dan tanagn.
c. Ujung bawah, agak berbentuk segiempat dan
masuk dalam formasi persendian inferior ujung
bawah radius bersendi dengan skafoid (os
navikular radii) dan tulang semilunar (lunatum).
Persendian di sebelah medial ujung bawah
bersendi dengan kepala ulna dalam formasi
persendian radio-ulnar inferior.

2.1.5 Ossa Manus

Tulang tangan dikelompokkan dalam:


a. Karpus / tulang pangkal tangan.
Terdiri atas 8 tulang,
Bagian atas:
- Navikular/skafoid
- Lunatum/semilunar
- Trikuetrum
- Pisiformis

Bagian bawah:
- Trapezium/multangulum mayus
- Trapezoid/multangulum minus
- Kapitatum
- Hamatum

b. Metakarpus, terdapat 5 tulang. Ujung yang bersendi dengan tulang kapal


disebut ujung kapal dan sendi yang dibentuknya adalah sendi karpo-metakarpal.
Ujung distal bersendi dengan falang disebut kepala.

c. Falang, mempunyai batang dan dua ujung. Batangnya mengecil di arah ujung
distal. Terdapat 14 falang, 3 pada setiap jari dan 2 pada ibu jari.

2.2 Ekstremitas Bawah


2.2.1 Pelvis/ tulang panggul
Terdapat tiga tulang yang ada dalam os koksae, yaitu:
a. Ilium/tulang usus, ada 2
permukaan:
- Krista Ilium, memberi
kaitan pada banyak otot,
termasuk otot abdominal
dan latisimus dorsi.
- Permukaan persendian
untuk sakrum, merupakan
permukaan antara spina
inferior anterior dan spina
inferior posterior.

b. Pubis/tulang kemaluan, terdiri atas sebuah badan dan dua ramus. Badannya
berbentuk persegi empat dan diatasnya menjulang krista pubis. Tulang pubis
bersatu didepan pada simfisis pubis.
c. Iscium/ tulang duduk, terdapat tuberositas iscium terletak pada titiknya yang
terendah dan tubuh menjejak di atasnya ketika duduk. Sebuah eminensus tajam,
yaitu spina iscium, menonjol di belakang merupakan titik terendah insisura
iskiadika.
2.2.2 Femur

Bagian-bagian:
a. Ujung atas, di daerah puncak kepala
terdapat lekukan seperti bentuk kulit
telur dengan permukaan kasar untuk
kaitan ligamen teres. Di bawahnya
terdapat leher, di sebelah luar leher
terdapat trokanter mayor dan sebelah
belakang ada trokanter minor. Di dasar
leher ada garis penghubung, yaitu
intertrokanter di depan dan krista
intertrokanter di belakang. Dan di
pertengahan panjang femur ada tuberkel
kuadratum.

b. Batang femur, pada belakang batang femur ada belebas yang disebut linea
aspera tempat untuk kaitan sejumlah otot.
c. Ujung bawah, terdapat dua kondil yang masuk dalam formasi persendian lutut.
Dan lekuk interkondiler yang memisahkan kondil-kondil disebelah belakang. Di
sebelah depan kondil dipisahkan permukaan patelaris dan di atas permukaan ini
terdapat patela.
Femur mengadakan persendian dengan 3 tulang:
a. Patela

Patela berkembang dalam tendon otot kuadrisep


ekstensor. Apeks patela meruncing ke bawah.
Permukaan anterior tulang kasar, sedangkan posterior
halus dan bersendi dengan permukaan pateler ujung
bawah femur. Letaknya di depan sendi lutut.

b. Tibia
Bagian-bagian:
a. Ujung atas, terdapat kondil medial dan kondil
lateral. Terletak paling atas dan paling pinggir dari
tulang.
b. Batang, sisi anteriornya paling menjulang dan
sepertiga sebelah tengah terletak subkutan yang
membentuk krista tibia.
c. Ujung bawah, tulangnya sedikit melebar dan ke
bawah sebelah medial menjulang menjadi maleolus
medial/maleolus tibiae.

c. Fibula

Bagian-bagian:
a. Ujung atas, berbentuk kepala dan bersendi
dengan bagian belakang luar tibia, tetapi
tidak masuk dalam formasi sendi lutut.
b. Batang, ramping dan terbenam dalam otot
tungkai, dan memberi banyak kaitan.
c. Ujung bawah, di sebelah bawah lebih
memanjang menjadi maleolus lateralis/
maleolus fibulae.
2.2.3 Ossa Pedis/ tulang-tulang kaki

a. Os tarsal
Ada 7 tulang yang secara kolektif
dinamakan tarsus. Yaitu:
- Kalkaneus/ tulang tumit
- Talus/ tulang loncat
- Navikular/tulang bentuk kapal
- 3 Ossa kuneiformis/ tulang baji
- Kuneiformis lateralis
- Kuneiformis intermedialis
- Kuneiformis medialis
- Kuboid/ tulang dadu

b. Os Metatarsal
Terdapat 5 tulang, tulang pipa dengan sbuah batang dan ujung. Ujung
proksimal atau ujung tarsal bersendi dengan tulang tarsal. Ujung distal atau falangeal
bersendi dengan tulang tarsal. Ujung distal atau falangeal bersendi dengan basis falang
proksimal.
c. Falang, sama dengan jari tangan namun lebih pendek.
d. Lengkungan pada kaki, ada 4 lengkungan:
- Lengkungan medial/internal
- Lengkungan lateral/lengkung longitudinal
- Lengkung melintang, ada dua: lengkung tarsal melintang dan lengkung
metatarsal melintang.
Daftar Pustaka
Pearce, E. C. (2013). Anatomi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia.
Paulsen, F., & Waschke, J. (2012). Atlas anatomi manusia “sobotta”(Edisi ke 23). Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai