Kriteria Gawat Darurat BPJS
Kriteria Gawat Darurat BPJS
13 Gangguan
kesadaran
dengan fungsi
vital masih baik
14 Hematuria Adanya darah dalam urin, Penyebab Hematuria pada anak bisa disebabkan
oleh :
cedera pada perut atau panggul
Kondisi yang mempengaruhi saluran kemih (termasuk infeksi, refluks
vesicoureteral, penyumbatan atau kelainan pada saluran kemih,
tumor)
kanker kandung kemih
penyakit ginjal (pada SNA sering dijumpai gross hematuria)
batu ginjal
15 Hipertensi berat Hipertensi dinyatakan sebagai rerata TDS dan/atau TDD > persentil 95
menurut jenis kelamin, usia dan tinggi badan pada > 3 kali pengukuran.
17 Intoksikasi atau
keracunan
(minyak tanah,
baygon) dengan
keadaan umum
masih baik
18 Intoksikasi
disertai
gangguan fungsi
vital
19 Kejang dengan
penurunan
kesadaran
20 Muntah profus >
6x dalam satu
hari baik dengan
atau tanpa
dehidrasi
21 Panas > 400C 400C pada anak yang tidak memiliki riwayat kejang dan keadaan
umum baik.
Untuk anak dengan riwayat kejang panas ≥ 380C
Untuk pasien demam tidak diperkenankan menggunakan diagnosis
Obs. Febris,gunakan diagnosis yang lebih spesifik
22 Sangat sesak,
Gelisah,
kesadaran
menurun,
sianosis dengan
retraksi hebat
dinding dada /
otot pernapasan
23 Sesak tapi
dengan
kesadaran dan
kondisi umum
yang baik
24 Syok berat,
dengan nadi
tidak teraba dan
tekanan darah
tidak terukur,
termasuk DSS
25 Tetanus penyakit yang akut dan seringkali fatal, penyakit ini disebabkan oleh
eksotoksin yuang dihasilkan oleh Clostridium tetani.
1. Kejang bertambah berat selama 3 hari pertama , dan menetap
selama 5-7 hari.
2. Setelah 10 hari kejang mulai berkurang frekuensinya.
3. Setelah 2 minggu kejang mulai hilang.
4. Biasanya didahului dengan ketegangan otot terutama pada rahang
dan leher.
5. Kemudian timbul kesukaran membuka mulut ( trismus / lockjaw)
karena spasme otot masseter.
6. Kejang otot berlanjut ke kaku kuduk ( nuchal rigidity)
7. Risus Sardonicus karena spasme otot muka dengan gambaran alis
tertarik ke atas, sudut mulut tertarik keluar dan kebawah, bibir
tertekan kuat.
8. Gambaran umum yang khas berupa badan kaku dengan
opistotonus, tungkai dengan eksistensi, lengan kaku dengan
mengepal, biasanya kesadaran tetap baik.
9. Karena kontraksi otot yang sangat kuat, dapat terjadi asfiksia dan
sianosis, retensi urin, bahkan dapat terjadi fraktur collumna
vertebralis (pada anak)
26 Tidak BAK /
Kencing lebih
dari 8 jam
27 Tifus Demam tifoid disertai dengan komplikasi seperti :
abdominalis - Perforasi intestinal - ensefalopati
dengan - Perdarahan intestinal - Pneumonia
komplikasi - hepatitis tifosa
- kolesistitis
- pankreatitis
- sepsis
N DIAGNOSA KETERANGAN
O.
1 Abses Serebri Reaksi piogenik yang terlokalisir pada jaringan otak
Gejala infeksi
Gejala peningkatan intracranial
Gejala neurologic fokal
2 Abses Terbentuknya abses pada region submandibular
Submandibula Bengkak di bawah dagu atau di bawah lidah
Demam
Nyeri tenggorokan
Trismus
3 Amputasi
Penis
4 Anuria Ketidakmampuan untuk mengeluarkan air seni
Air seni keluar kurang dari 100 ml dalam 24 jam
5 Appendicitis Infeksipada appendix
akut Tandarovsing +
Tanda psoas +
Tandaobturator +
Tandadunphy +
Defans muscular +
Rigiditas +
Leukositosis + >20.000
6 Atresia Ani Kelainan kongenital pada bayi yang baru lahir yang tidak memiliki anus
Perut membengkak
Muntah feses
7 BPH dengan Tumor jinak yang terjadi pada prostat
retensi urin Gejala LUTS +
Distensi vesika +
Colok dubur: pembesaran prostat, nodul +
8 Cedera kepala Trauma kepala berat yang memicu terganggunya otak
berat Penurunan kesadaran lebih dari 24 jam
Gcs 3-8
Linglung
Kejang
Pandangan kabur
Muntah berulang kali
Perdarahan pada telinga
Lebam di belakang telinga
Kehilangan kemampuan kordinasi tubuh
9 Cedera kepala Trauma kepala yang bersifat sedang
sedang Penurunan kesdaran>30 menit< 24 jam
Gcs 9-12
10 Cedera Trauma pada tulang belakang
vertebra Nyeri +
Kehilangan fungsi sensoris
Gangguan motoric
Gangguan miksi, defekasi atau fungsi seksual
Gangguan pernafasan
11 Cedera wajah
dengan
gangguan
jalan napas
12 Cedera wajah
tanpa
gangguan
jalan napas
namun
termasuk:
No Diagnosis Keterangan
1 Asma Bronchitis moderate Gejala:muncul tiap hari,eksaserbasi mengganggu
severe aktivitas atau tidur,geala asma malam hari > 1x dalam
seminggu(modrate),aktivitas fisik terganggu oleh
gejala asma,PEF dn PEV 1 < 60%
2 Aspirasi pneumonia Gejala : sesak,denyut jantung
meningkat,demam,dahak berwarna merah,kulit
kebiruan (sianosis)
3 Emboli paru Gejala: batuk terutama batuk kering tp bisa dahak
atau darah,skit di dada atau punggung bag
atas,sesak,pigsan,pusing,ujung jari dn bibir
membiru,berkeringat berlebihan,jantung berdetak lbh
cepat dan berdebar,gelah,demam
4 Gagal napas Gejala: sesak nafas,nafas cepat,batuk kering,ketidak
nyamanan retrosternal dan gelisah,cyanosis.Trias
gejalanya hypoksia,hypotensi dan hyerventilasi.
5 Injury paru Gejala: tachypneu,tachycardi,AGD hypoksemia berat
yg tdk respon dgn terapi oksigen.Foto thorax
gambaran paru infiltrat bilateral yg difus tanpa gejala
oeem paru kardiogenik.
6 Massive Hemoptisis
7 Massive pleural effusion Gejala: sesak nafas, nafas pendek, seperti terengah-
engah akan lebih berat terasa ketika berbaring. rasa
nyeri dada saat menarik dan menghembuskan napas
bisa dialami, namun seringkali tidak menimbulkan
rasa sakit. batuk-batuk dan demam sering terjadi
ketika disebabkan oleh infeksi paru-paru
(pneumonia).
8 Edema paru non cardiogenic Gejala: kesulitan bernapas atau perasaan tertekan atau
perasaan nyeri pada dada. Biasanya terdapat batuk yang
sering menghasilkan riak berbusa dan berwarna merah
muda. Terdapat takipnue serta denyut nadi yang cepat dan
lemah, biasanya penderita tampak sangat pucat dan
mungkin sianosi
9 Open/closed pneumothorax Gejala :nyeri hemithoraks yang terkena, dispnoe, batuk,
takhipnoe sedangkan pd open pneumothorax disertai
ditambah dengan adanya luka mengisap di rongga dada.
Juga tidak didapat desakan mediastinum, namun karena
terdapat gangguan ventilasi yang berat penderita tampak
sangat sesak, bernapas cepat, mungkin sianosis dan syok
10 PPOK eksaserbasi akut Gejala klinis:
– Sesak napas derajat sesak 3 dan 4 dengan gagal napas
kronik.
– Eksaserbasi lebih sering terjadi
– Disertai komplikasi kor pulmonale atau gagal jantung
kanan.
Spirometri:
– VEP1 / KVP < 70%,
– VEP1 30% dengan gagal napas kronik
Gagal napas kronik pada PPOK ditunjukkan dengan hasil
pemeriksaan analisa
gas darah, dengan kriteria:
– Hipoksemia dengan normokapnia atau
– Hipoksemia dengan hiperkapni
11 Pneumonia sepsis Gejala : demam (suhu tubuh > 38 oC) atau hipotermia
(< 36 oC)
takhikardi (denyut nadi > 90 x/menit)
takhipneu (frekuensi respirasi > 20 x/menit) atau Pa
CO2 <32 torr (< 4.3 kPa)
13 Reccurent Haemoptoe
14 Status Asmatikus Gejala yang menonjol,sukar bernafas, yang timbul
intermiten dan wheezing pada waktu inspirasi, lebih
sering terutama pada malam hari.
2. Batuk-batuk dengan lendir yang lengket :
kesulitan pada ekspektoransi
3. Gelisah, usaha bernafas dengan keras.
4. Bernafas melalui sela-sela bibir
5. Sianosis
6. Takipnea
7. Nadi cepat
15 Tenggelam
VII. Penyakit Dalam = dr. Leni
No Diagnosis Keterangan
1 Demam Berdarah Dengue Demam mendadak tinggi,Sakit kepala parah
(DBD) (terutama di dahi), Nyeri di belakang mata yang
memburuk dengan gerakan mata,Nyeri sekujur tubuh
dan nyeri sendi,Mual atau mutah disertaisalah satu
dari gejala berikut: Nyeri parah dan terus menerus
pada perut Perdarahan dari hidung, mulut dan gusi
atau memar kulit Sering muntah dengan atau tanpa
darah Buang air besar warna hitam, seperti tar
batubara Haus berlebihan (mulut kering) Pucat, kulit
teraba dingin Gelisah, atau mengantuk.
2 Demam Tifoid Gejala umum pada demam tifoid yang sering muncul
antara lain: Demam dengan suhu badan yang naik
dan turun terutama pada sore dan malam hari Sakit
kepala yang dirasakan terutama di kepala bagian
depan Nyeri otot dan pegal-pegal penurunan nafsu
makan Gejala pada saluran pencernaan, yaitu : mual
dan muntah sakit perut konstipasi (susah buang air
besar) dengan perut kembung, lebih cendrung pada
dewasa. mencret (diare) lebih cendrung pada anak-
anak. buang air besar berdarah.
4 Disequilebrium pasca HD
5 Gagal Ginjal akut gejala gagal ginjal akut adalah sebagai berikut:
Berkurangnya produksi urine.
Linglung atau kebingungan.
Sesak Napas.
Kelelahan.
Dehidrasi.
Nyeri punggung.
Sakit perut.
6 GEA dan dehidrasi Selain diare, ada tanda dan gejala penyerta dari
gastroenteritis yakni meliputi : Mual dan muntah.
Kram dan nyeri perut. Demam. Berkurangnya nafsu
makan. Sakit kepala dan nyeri otot. Badan lemas dan
terasa lelah. Inkontinensia atau kehilangan kontrol
untuk mengendalikan hasrat untuk BAB.
Adapun tanda dan gejala dehidrasi akibat
gastroenteritis meliputi: Kehausan berat. Tidak
berkemih dalam 8 jam terakhir atau volume urine
sangat sedikit. Urine berwarna gelap dan berbau.
Bibir kering dan air mata sedikit. Tangan dan kaki
dingin. Mata cekung. Sakit kepala, lemas.
7 Hematemesis melena Perdarahan saluran cerna bagian atas yang berasal
dari usus 12 jari ke atas akan menyebabkan melena
atau buang air besar dengan feses berwarna hitam.
Gejala :Napas cepat dan dangkal,Pusing atau
kunang-kunang ketika berdiri,Penglihatan kabur,
Pingsan,Kebingungan,Mual,Keringat dingin, kulit
pucat ,Tidak kencing atau kencing sedikit.
Kesulitan bernapas
Pusing
Sesak napas
Batuk-batuk.
Bibir kebiruan
12 Koma metabolic
13 Leptospirosis disebabkan oleh kontaminasi (kontak
dengan) spirochaeta yang dapat
ditemukan dalam air yang
terkontaminasi air kencing hewan
Demam tinggi
Sakit kepala
Berkeringat dingin
Nyeri otot
Diare
Anemia
Kejang
Tinja berdarah
Gejala Umum
Tanda – tanda shock secara umum :
Ø Keadaan umum lemah
Ø Perfusi : kulit pucat, dingin, basah
Ø Takikardi
Ø Vena perifer tidak tampak
Ø Tekanan darah menurun, sistolik kurang dari 90 mmHg
atau turun lebih dari 50 mmHg dari tekanan semula.
Ø Hiperventilasi.
Ø Sianosis perifer.
Ø Gelisah, kesadaran menurun
Ø Produksi urine menurun
VII. THT = dr. Alya