Anda di halaman 1dari 2

Halaman 202-203

Kegiatan

1.) Daftarlah perbedaan watak tokoh binatang dan kondisi asli dalam kehidupan nyata

Teks 1

Watak tokoh dalam cerita kondisi tokoh dalam kehidupan nyata


keluarga semut memiliki watak rajin karena keluarga semut rajin mengumpulkan makanan
mengumpulkan makanan menjelang musim dingin
belalang sembah memiliki pemalas karena dia belalang sembah rajin mengumpulkan sesuai
selalu menari menjelang musim dingin bukannya musim
mempersiapkan makanan

Teks 2

Watak tokoh dalam cerita Kondisi tokoh dalam dunia nyata


Pak Tua Rusa memiliki watak baik hati karena dia Pak Tua Rusa memakan rumput tidak memakan
suka berbagi biji kenari
Ibu Tupai memiliki watak bijaksana karena Ibu Tupai memberi makanan kepada anak-anaknya
membagi rata makanan sesuai dengan pekerjaan tanpa memikirkan pembagiannya
masing-masing anaknya
Pip memiliki watak serakah karena dia merasa Pip yang merupakan anak tupai tidak akan
paling tua sehingga berhak mendapat bagian lebih menghiraukan pembagian makanan yang diberikan
banyak oleh Ibu Tupai
Titu dan Puti memiliki watak mudah iri karena Titu dan Puti yang merupakan anak tupai tidak
mersa pembagiannya tidak rata akan menghiraukan pembagian makanan yang
diberikan oleh Ibu Tupai

2.) Daftarlah latar cerita ( tempat terjadi cerita )

Latar cerita teks 1 Latar cerita teks 2


Kebun Anggur Di sebuah Desa
Pohon-Pohon Kediaman Keluarga Pip
Di dekat Sarang Semut
Rumah Semut
Halaman 207

1. Menentukan tokoh dan watak tokoh

Nama tokoh Watak tokoh Bukti pada teks


Ulu Mudah meremehkan “ Ups! Kan kakimu pendek.”
Kata Ulu kepada semut sambil
tertawa. Dan juga “ Hah! Sedih
sekali hidupmu Ikan! Seandainya
kamun seperti aku yang bisa
hidup di dua dunia mungkin
kamu akan merasakan
kebahagiaan ini. Nikmati saja air
kolamu karena kamu tidak akan
merasakan ritikan air hujan
dibadanmu! “ kata Ulu kepada
ikan
Ikan Rendah diri dan mudah Apa yang Ulu katakan sangat
tersinggung menusuk hati hati Ikan. Ikan
mentap ke arah tubuhnya yang
bersisik, lalu menatap ke arah
tubuh Ulu yang licin. Ikan yang
bersedih hati pun berenang
meninggalkan Ulu ke sisi kolam
Semut Rendah diri “ Ulu, aku tidak suka hujan.
Kamu lihat betapa kecilnya
tubuhku? Air hujan akan
menyeret dan
menenggelamkanku ke kolam.
Aku tidak bisa berenang
sepertimu.” sahut Semut dengan
nada sedih
Burung Bijaksana “ Ulu, tidakkah kamu tahu Sang
Pencipta menciptakan kita
dengan keunikan yang berbeda-
beda? Aku tidak bisa berenang
sepertimu tapi aku bisa terbang.”
Kemudian burung berkata bijak
lagi “ Itulah yang kumaksud, kita
masing-masing memiliki
kelenihan sendiri-sendiri. Semut
tidak bisa berenang tapi dia bisa
menyusup ke tempat-tempat kecil
yang tidak bisa kau lewati. Ikan
tidak bisa melompat-lompt
sepertimu, tapi dia bisa bernapas
didalam air. Kamu tidak boleh
menghin mereka!”

Anda mungkin juga menyukai