Anda di halaman 1dari 5

PENGAMALAN PANCASILA SILA KE 1

DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

Saat ini telah banyak sekali terjadi perubahan - perubahan yang cukup pesat dan

luas di seluruh dunia sebagai akibat adanya kemajuan daya nalar/pikir manusia.

Perubahan Sosial dan Budaya akan menghasilkan perubahan tata nilai, tetapi

karena tata nilai baru belum melembaga sementara tata nilai lama mulai

ditinggalkan, maka dapat menimbulkan berbagai gejolak, ketidakpastian, rasa

cemas dan kegelisahan.

Bangsa Indonesia harus makin memantapkan kesetiaannya kepada

Pancasila, dengan cara menghayati mengamalkannya dalam segala bidang

kehidupan Ekonomi, Sosial Budaya. Kehidupan manusia tanpa mengenal

Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila yang pertama dapat mengakibatkan mereka

kehilangan nilai-nilai etik, moral dan spiritual. Tanpa Kemanusiaan yang adil dan

beradab, kemajuan bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi justru akan

memerosokkan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam tempat yang rendah.

Tanpa nilai Persatuan dan Kesatuan, bangsa Indonesia akan mengalami

perpecahan dari dalam, misalnya permusuhan antar suku bangsa, antar agama atau

ras. Tanpa nilai - nilai Kedaulatan rakyat, dapat disaksikan tumbuhnya kekuatan

kekuatan pemerintahan yang sewenang-wenang yang akhirnya terjadi

pertentangan antara pemerintah dan rakyat. Tanpa nilai-nilai Keadilan sosial,

dapat disaksikan kesenjangan sosial dalam masyarakat,akan terjadi kecemburuan

sosial antara si kaya dan si miskin. Lebih lanjut hal ini dapat menimbulkan

1
keresahan dan perpecahan yang selanjutnya dapat membahayakan kelestarian

hidup bangsa dan negara.

Pengertian Pancasila

1. Pancasila sebagai dasar negara

Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan

melalui proses yang panjang didasari oleh sejarah perjuangan bangsa

dengan melihan pengalaman bangsa-bangsa lain dengan dilhami oleh

gagasan-gagasan besar dunia, dengan tetap berakar pada kepribadian dan

gagasan-gagasan besar bangsa sendiri.

Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam

kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang

mengatur hidup kenegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah meskipun

dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, yaitu dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945, dalam Mukadimah konstitusi RIS 1949, dan

Mukadimah Undang-Undang Dasar Sementara 1950, Pancasila tetap

tercantum didalamnya.

2. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum

Pancasila merupakan sumber tertib hukum dan dasar negara. Segala

peraturan yang ada, harus bersumber dan tidak boleh menyimpang dan

bertentangan dengan Pancasila. Dalam ketetapanMPRXX/MPRS/1966

dijelaskan bahwa sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah

pandangan hidup, kesadaran dan cita-citahukum serta cita-cita moral

2
hukum yang meliputi suasana kejiwaan serta watak dari bangsa Indonesia,

yang sekarang menjadi dasar Negara Indonesia yakni Pancasila.

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Pandangan hidup bangsa berisikan:

a. Konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan

b. Pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang mendalam mengenai wujud

kehidupan yang dianggap baik oleh bangsa.

Pandangan hidup bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh

bangsa, yaitu:

a. Merupakan pedoman, pegangan dalam menghadapi setiap masalah.

b. Diyakini kebenarannya.

c. Menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.

Penerapan Pancasila Dalam Profesi Keperawatan

 Arti Budi Pekerti Dalam Perawatan

Yang dimaksudkan dengan budi pekerti itu umumnya kelakuan dan akhlak

seseorang yang diterapkan oleh tradisi, adat, dan kebiasaan. Budi pekerti

dalam perawatan khususnya berarti tata susila yang berhubungan dengan

cita – cita adat dan kebiasaan yang mempengaruhi seorang perawat dalam

menunaikan pekerjaannya.

1. Manfaat Budi Pekerti Bagi Perawat

Dasar – dasar budi pekerti yang sehat sangat dibutuhkan untuk

kepribadian yang baik. Bagi anggota perawat, kepribadian yang

baik adalah penting, karena perawat adalah seorang yang

3
memberikan pelayanan / perawatan baik terhadap orang sakit

maupun terhadap orang sehat. Perawatan bukan saja merupakan

keahlian untuk sekedar mencari nafkah, akan tetapi mengingat

tujuannya juga merupakan pekerjaan yang suci.

2. Manfaat Budi Pekerti Yang Luhur Bagi Penderita

Seorang perawat yang mempunyai budi pekerti yang luhur dan

menjalankan pekerjaannya dengan baik, tak akan luput pengaruh

baiknya pada penderita yang dirawatnya. Amal jasmani dan rohani

yang diberikan dengan penuh kerelaan oleh perawat kepada

penderita, merupakan faktor penting untuk kesembuhan penderita

tersebut. Seringkali perawat diajukan pertanyaan – pertanyaan

yang bertalian dengan pengertian akhlak dan kerohanian oleh

penderita. Dalam hal ini, perawat bias menjadi penolong yang

berguna untuk memberi kekuatan jiwa terutama kepada mereka

yang tidak mempunyai harapan sembuh.

Untuk memberikan pelayanan perawatan yang berkualitas baik sesuai

dengan aspek-aspek dasar perawatan maka seorang perawat dalam

melaksanakan profesinya harus mampu mengamalkan sila-sila Pancasila

secara tulus dan iklas. Bentuk pengamalan dari sila-sila Pancasila dalam

perawatan pasien, sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Ikut mendoakan kesembuhan pasien meskipun berbeda keyakinan.

4
b. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sholat

sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing sebelum dan

sesudah melakukan tindakan keperawatan.

c. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan

menjalankan ibadah masing-masing jika antara perawat maupun

dokter berbeda keyakinan dengan pasien.

d. Perawat membantu pasien yang ingin menghormati dan

melaksanakan ibadahnya saat pasien dalam keadaan keterbatasan.

e. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap

sadar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan

pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan

imbalan.

f. Perawat yang jujur dan tekun dalam tugas.

g. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya

terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

h. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai