Anda di halaman 1dari 4

Selama kehamilan faal kelenjar tiroid mengalami peningkatan dan dalam banyak hal

aktifitas kelenjar tiroid menyerupai keadaan hipertiroidisme. Sebelum dikembangkannya teknik

pengukuran kimiawi faal kelenjar tiroid, orang beranggapan bahwa terjadinya struma dan

peningkatan metabolisme basal pada wanita hamil disebabkan karena kelenjar tiroid yang

hiperaktif. Anggapan ini berdasarkan gambaran histologik berupa hipertrofi dan hiperplasi folikel

kelenjar tiroid pada wanita hamil. Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa prevalensi

struma selama kehamilan bervariasi secara geografis.

Pada suatu studi di Skotlandia, 70% wanita hamil mengalami struma, lebih banyak

dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil (38%).

Berbeda dengan penelitian di Islandia, dimana tidak ditemukan peningkatan kejadian

struma selama kehamilan. Juga studi di Amerika Serikat, tidak menunjukkan peningkatan

kejadian struma pada wanita hamil. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hal ini disebabkan

karena kandungan yodium di Islandia dan Amerika Serikat lebih tinggi daripada di Skotlandia.

Menurut Glinoer, kehamilan merupakan suatu keadaan yang unik, dimana faal

kelenjar tiroid dipengaruhi oleh 3 perubahan, yaitu :

1. Terjadi perubahan dalam ekonomi tiroid karena meningkatnya kadar TBG sebagai respons

terhadap peningkatan kadar estrogen. Akibat peningkatan kadar TBG ini akan terjadi

kenaikan kadar Protein Binding Iodine mulai minggu ke 12 yang mencapai 2 kali kadar

normal. Juga akan terjadi kenaikan kadar T4 dan T3 didalam serum.

Peningkatan kadar TBG serum selama kehamilan disebabkan karena meningkatnya

produksi TBG oleh sel-sel hati dan menurunnya degradasi TBG perifer akibat modifikasi

oligosakarida karena pengaruh kadar estrogen yang tinggi.


2. Terjadi peningkatan sekresi Thyroid Stimulating Factors (TSF) dari plasenta terutama

Human Chorionic Gonadotropin (HCG). HCG menyerupai TSH, dimana keduanya

merupakan glikoprotein yang mempunyai gugus alfa yang identik. Bukti terbaru

menunjukkan bahwa HCG merupakan suatu Chorionic Thyrotropin dimana aktifitas

biologik dari 1 Unit HCG ekivalen dengan 0,5 uU TSH.

3. Kehamilan disertai dengan penurunan persediaan yodium didalam kelenjar tiroid karena

peningkatan bersihan ginjal terhadap yodium dan hilangnya yodium melalui kompleks

feto-plasental pada akhir kehamilan. Hal ini akan menyebabkan keadaan defisiensi yodium

relatif.

Bersamaan dengan meningkatnya laju filtrasi glomerulus selama kehamilan, ekskresi yodium

meningkat dan terjadi penurunan “ iodine pool”.

Respons TSH terhadap TRH juga meningkat selama kehamilan. Hal ini disebabkan karena

pengaruh estrogen, dimana dapat juga terjadi pada wanita2 tidak hamil yang menggunakan

obat2 kontrasepsi. Walaupun terjadi perubahan2 diatas, namun kecepatan produksi hormon

tiroid tidak mengalami perubahan selama kehamilan. Menurut Burrow, pada wanita hamil

terjadi beberapa perubahan faal kelenjar tiroid seperti tersebut dibawah

ini :

I. Meningkat :
A. Laju metabolisme basal
B. Ambilan yodium radioaktif
C. Respons terhadap TRH
D. Thyroxin Binding Globulin (TBG)
E. Tiroksin
F. Triyodotironin
G. Human Chorionic Thyrotropin/ Gonadotropin
H. Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
II. Tidak berubah :
A. Konsentrasi tiroksin bebas (fT4)
B. Kecepatan produksi tiroksin
III. Perubahan faal kelenjar tiroid ibu selama kehamilan diikuti pula oleh perubahan

faal kelenjar tiroid janin. Yodium organik tidak ditemukan dalam kelenjar tiroid janin

sebelum usia kehamilan 10 minggu. Pada usia kehamilan 11-12 minggu, kelenjar tiroid

janin baru mulai memproduksi hormon tiroid. TSH dapat dideteksi dalam serum janin

mulai usia kehamilan 10 minggu, tetapi masih dalam kadar yang rendah sampai usia

kehamilan 20 minggu yang mencapai kadar puncak 15 uU per ml dan kemudian turun

sampai 7 uU per ml. Penurunan ini mungkin karena kontrol dari hipofisis yang mulai

terjadi pada usia kehamilan 12 minggu sampai 1 bulan post natal. Selama usia

pertengahan kehamilan, didalam cairan amnion dapat dideteksi adanya T4 yang

mencapai puncaknya pada usia kehamilan 25 sampai 30 minggu. Kadar T3 didalam

cairan amnion selama awal kehamilan masih rendah dan berangsur akan meningkat.

IV. Tetrayodotironin (T4) didalam tubuh janin terutama dimetabolisir dalam bentuk

reverse T3 (rT3) , hal ini mungkin disebabkan karena sistem enzimnya belum matang.

Reverse T3 meningkat terus dan mencapai kadar puncak pada usia kehamilan 17 sampai

20 minggu. Kadar rT3 didalam cairan amnion dapat dipakai sebagai diagnosis prenatal

terhadap kelainan faal kelenjar tiroid janin.

V. Pada saat lahir terjadi peningkatan kadar TSH karena sekresinya oleh hipofisis

meningkat. Kadar TSH neonatus meningkat beberapa menit setelah lahir 7,5 uU/ml
dan mencapai puncaknya 30 uU/ ml dalam 3 jam. Karena rangsangan TSH akan terjadi

kenaikan yang tajam dari kadar T4 total dan T4 bebas didalam serum. Kadar T3 juga

meningkat secara dramatis, tetapi sebagian tidak tergantung dari TSH. Hal ini mungkin

disebabkan karena meningkatnya aktifitas jaringan dalam memetabolisir T4 menjadi

T3.

VI. Ambilan yodium radioaktif neonatus meningkat mulai 10 jam setelah lahir yang

mencapai puncaknya pada hari kedua dan menurun sampai batas normal seperti orang

VII. dewasa pada hari ke 5 setelah lahir.

Anda mungkin juga menyukai