Anda di halaman 1dari 4

Penyelesaian Soal 2: Sebuah barisan konvergen

Soal
Buktikan bahwa barisan bilangan real
q √
n!, n ∈ N
n +1 n
xn = ( n + 1) ! −

konvergen, dan tentukan limitnya.

Penyelesaian. Soal ini dapat diselesaikan dengan memanfaatkan rumus Stirling. Untuk itu
terlebih dahulu dibicarakan rumus Stirling beserta pembuktiannya yang menggunakan rumus
Wallis.
Lema 1. (Rumus Wallis)
 2
2.4.6. . . . .2n 1
lim . =π
n→∞ 1.3.5. . . . .(2n − 1) n
Bukti. Pembuktian rumus Wallis dimulai dengan perhitungan integral
Z π/2
In = sinn x dx.
0

Dengan menggunakan integral parsial diperoleh


Z π/2 Z π/2
In = n
sin x dx = sinn−1 x sin x dx
0 0
π/2 Z π/2
n −1
= − sin x cos x + ( n − 1) sinn−1 x cos2 x dx

0 0
Z π/2
= ( n − 1) sinn−2 x (1 − sin2 x ) dx = (n − 1) In−2 − (n − 1) In .
0

Diperoleh rumus rekursif


n−1
In = In−2 , n ≥ 2.
n
Catat bahwa I0 = π2 , I1 = 1 dan secara umum
(
1.3.5.....(2k −1) π
2.4.6.....2k . 2 , jika n = 2k
In = 2.4.6.....2k
1.3.5.....(2k +1)
, jika n = 2k + 1.

Selanjutnya dengan menggunakan ketaksamaan


π
sin2n+1 x < sin2n x < sin2n−1 x, x ∈ (0, )
2
diperoleh
I2n+1 < I2n < I2n−1 , n ∈ N.
Hal ini berarti
2.4.6. . . . .2n 1.3.5. . . . .(2n − 1) π 2.4.6. . . . .(2n − 2)
< . < ,
1.3.5. . . . .(2n + 1) 2.4.6. . . . .2n 2 1.3.5. . . . .(2n − 1)

1
yang ekuivalen dengan
 2  2
2.4.6. . . . .2n 2 2.4.6. . . . .2n 2
<π< .
1.3.5. . . . .(2n − 1) 2n + 1 1.3.5. . . . .(2n − 1) 2n
Dari sini diperoleh
 2
2.4.6. . . . .2n 1 2n + 1
π< < π. .
1.3.5. . . . .(2n − 1) n 2n
Dengan mengambil limit untuk n → ∞ dan menggunakan prinsip apit maka terbuktilah rumus
Wallis.

Lema 2. (Rumus Stirling).


√  n n αn
n! = 2πn e 12n , untuk suatu αn ∈ (0, 1).
e
Bukti. Pertama diperhatikan ekspansi deret Taylor

x2 x3 x4 x5
ln(1 ± x ) = ± x − ± − ± +··· , untuk x ∈ (−1, 1).
2 3 4 5
Dengan mengkombinasikan dua ekspansi di atas diperoleh
1+x 2 2 2
ln = 2x + x3 + x5 + · · · + x2m+1 + · · · , untuk x ∈ (−1, 1).
1−x 3 5 2m + 1
1
Khususnya, untuk x = 2n+1 , dengan n adalah bilangan bulat positif, diperoleh
n+1 2 2 2
ln = + + +··· ,
n 2n + 1 3(2n + 1)3 5(2n + 1)5
yang dapat ditulis sebagai
 
1 n+1 1 1
n+ ln = 1+ 2
+ +··· .
2 n 3(2n + 1) 5(2n + 1)4
Ekspresi di ruas kanan bernilai lebih besar dari 1 dan dapat dibatasi dari atas sebagai berikut

1 1 1 ∞ 1
1+
3(2n + 1) 2
+
5(2n + 1) 4
+ · · · < 1 + ∑
3 k=1 (2n + 1)2k
1 1
= 1+ 2 1
3(2n + 1) 1 −
(2n+1)2
1
= 1+ .
12n(n + 1)
Oleh karena itu didapatkan ketaksamaan
 
1 n+1 1
1 ≤ n+ ln < 1+ .
2 n 12n(n + 1)
Dengan menggunakan sifat monoton fungsi eksponensial diperoleh
 n+ 12
1 n+1 1
1< < e 12n(n+1) .
e n

2
Perhatikan bahwa suku yang di tengah dapat dituliskan dalam bentuk berikut

e−n−1 (n + 1)n+1 ((n + 1)!)−1 n + 1 x
− n n − 1
√ = n +1 ,
e n (n!) n xn

dengan xn = e−n nn n! n. Jadi kita dapat menuliskan ketaksamaan terakhir sebagai
1
xn e 12n
1≤ ≤ 1 .
x n +1 e 12(n+1)
1
Catat bahwa barisan xn adalah positif dan monoton turun, sementara barisan e− 12n xn monoton
1
naik. Karena e− 12n konvergen ke 1, dan ( xn )n konvergen menurut kriteria Weierstrass, maka
1 √
xn dan e− 12n xn konvergen ke limit yang sama, katakan L. Akan ditunjukkan bahwa L = 2π.
Perhatikan bahwa
1
e− 12n xn < L < xn ,
αn
sehingga menurut Teorema Nilai Antara terdapat αn ∈ (0, 1) sehingga L = e− 12n xn , atau xn =
αn
e 12n L. Langkah terakhir adalah perhitungan nilai limit L. Untuk tujuan ini kita memanfaatkan
rumus Wallis (Lema 1):
 2
2.4.6. . . . .2n 1
lim . = π.
n→∞ 1.3.5. . . . .(2n − 1) n
Kita dapat menuliskan kembali limit ini sebagai

22n (n!)2 1 √
lim √ = π.
n→∞ (2n ) ! n

Dengan melakukan substitusi nilai n! dan (2n)! yang diperoleh di atas kita mendapatkan
2n 2αn
nL2 ne e 12n 22n 1 1 4αn −α2n √
lim √ 2n α2n √ = lim √ Le 24n = π.
n→∞ n→∞
2n
e 24n n 2

2nL e

Diperoleh L = 2π dan terbuktilah rumus Stirling.

Sekarang kita kembali ke persoalan semula, yakni membuktikan kekonvergenan barisan


q √
(n + 1)! − n!, n ∈ N.
n +1 n
xn =

Dari rumus Stirling


√  n n αn
n! = 2πn αn ∈ (0, 1),
e 12n ,
e
dengan mengambil akar ke-n dan mengambil limit diperoleh
n
lim √ = e.
n→∞ n
n!
Selain itu diperoleh juga
n+1 n+1 n
lim √ = lim √ = e.
n→∞ n
n! n → ∞ n n n!

3
Oleh karena itu
p !n s !n r !n
n +1
( n + 1) ! (( n + 1 ) ! ) n ( n + 1 ) n
n ( n + 1 )
lim √ = lim n(n+1) = lim
n→∞ n
n! n→∞ (n!)n+1 n→∞ n!
s !n   n
n+1 n + 1 n +1
= lim n +1
√ = lim √
n→∞ n
n! n→∞ n
n!
 limn→∞ n+n 1
n+1
= lim √ = e.
n→∞ n
n!
Kembali dengan mengambil akar ke-n dan mengambil limit diperoleh
p
n +1
( n + 1) !
lim √ = 1,
n→∞ n
n!
dan ini berarti p
n +1
xn ( n + 1) !
lim √ = lim √ − 1 = 0.
n→∞ n
n! n→∞ n
n!
Selanjutnya apabila didefinisikan

  nx n!
xn n
bn = 1+ √
n
,
n!
maka limn→∞ bn = e. Dari kesamaan
p !n
n +1
( n + 1) ! xn √n
n n!

n
= bn ,
n!

diperoleh !n
p
n +1
  −1
( n + 1) ! −1 n
xn = ln √
n
(ln bn ) √
n
.
n! n!
Ruas kanan merupakan hasilkali dari tiga barisan yang konvergen, berturut-turut ke 1 = ln e,
1 = ln e, dan 1e . Dengan demikian barisan ( xn )n konvergen ke 1e .

Anda mungkin juga menyukai