Makalah Diagram Fasa
Makalah Diagram Fasa
DIAGRAM FASA
Disusun Oleh :
DEVI IRAWAN
06121281621043
Dosen Pengampu :
Edi Setiyo, S.Pd., M.Pd.T.
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan.......................................................................................................4
1.4 Manfaat.....................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Teori................................................................................................5
2.2 Pengertian Diagram Fasa..........................................................................6
2.3 Informasi dan Perbedaan Garis yang Terdapat pada Diagram Fasa.........6
2.4 Klasifikasi dan Komposisi Penyusun Kesetimbangan Diagram Fasa......7
2.5 Komponen terhadap Tekanan dan Temperatur Diagram Fasa................11
2.6 Sifat-sifat Termodinamika pada Diagram Fasa.......................................12
2.7 Pengertian Diagram Equilibrium (Diagram Kesetimbangan Fasa)........13
2.8 Diagram Fasa Sistem Besi - Besi Karbida..............................................14
2.9 Perubahan Transformasi Dekomposisi Fasa Selama Pendinginan.........16
2.10 Diagram Fasa ( Diagram Keseimbangan )............................................16
2.11 Tipe Diagram Fasa................................................................................18
2.12 Batas Daya Larut Padat Pada Logam...................................................19
2.13 Komposisi Fasa.....................................................................................20
2.14 Kuantitas Fasa.......................................................................................21
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN......................................................................................27
3.2 SARAN...................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3 Tujuan
Diharapkan mahasiswa memahami tentang diagram fasa, tahu cara
membacanya dan lebih mengenal fase-fase zat yang ada di sekitar kita.
1.4 Manfaat
Setelah dilakukan penulisan diharapkan makalah ini dapat
memiliki manfaat sebagai berikut :
Manfaat teoritis, dapat menberikan sumbangan ilmu pendidikan bagi
mahasiswa lainya dalam upaya meningkatkan pengetahuan mengenai
Diagram Fasa.
Manfaat Praktis:
a. Bagi mahasiswa, dapat meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar
dalam mata kuliah Material Teknik terutama dalam bidang Diagram Fasa.
b. Bagi pengajar, dapat digunakan sebagai sarana referensi dalam
pembelajaran guna peningkatan prestasi siswa didik dalam proses belajar
mengajar.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
4. Mengindikasikan temperatur dimana perbedaan fasa-fasa mulai
mencair.
P+F=C+2
Keterangan:
P = jumlah fasa yang ada pada sistem terpilih.
F = derajat kebebasan (jumlah variabel, tekanan, suhu, komponen) yang dapat
diubah bebas tanpa mengubah jumlah fasa dalam kesetimbangannya.
C = jumlah komponen dalam sistem (suatu elemen, campuran atau larutan/cairan).
2.3 Informasi dan Perbedaan Garis yang Terdapat pada Diagram Fasa
Informasi penting yang bisa didapatkan dan diperoleh dari diagram fasa
adalah sebagai berikut:
1. Memperlihatkan fasa-fasa yang terjadi pada perbedaan
komposisi dan temperatur dibawah kondisi pendinginan yang
sangat lambat.
2. Mengindikasikan kesetimbangan kelarutan padat satu unsur atau
senyawa pada unsur lain.
6
3. Mengindikasikan pengaruh temperatur dimana suatu paduan
dibawah kondisi kesetimbangan mulai membeku dan pada
rentang temperatur tertentu pembekuan terjadi.
4. Mengindikasikan temperatur dimana perbedaan fasa-fasa mulai
mencair.
Garis yang dapat menentukan tinggi atau rendahnya temperatur yang terdapat
pada logam dalam keadaan cair maupun padat, dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
Garis Liquidus : menunjukkan temperatur terendah dimana logam
dalam keadaan cair atau temperatur dimana awal terjadinya pembekuan
dari kondisi cair akibat proses pendinginan.
Garis Solidus : menunjukkan temperatur tertinggi suatu logam dalam
keadaan padat atau temperatur terendah dimana masih terdapat fasa
cair.
7
2. Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan padat (reaksi
eutektik).
3. Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam keadaan padat
(reaksi eutektik).
4. Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam keadaan padat
(reaksi peritektik).
5. Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan padat dan
membentuk senyawa.
Fasa merupakan bagian dari material yang homogen, komposisi kimia dan
strukturnya dapat dibedakan secara fisik dapat dipisahkan secara mekanis dari
bagian lain material itu. Suatu fasa dapat dibedakan dari material lain secara
fisiknya, yaitu cair, gas, dan padat. Bagian material dengan komposisi kimia yang
berbeda dapat dikatakan sebagai fasa yang berbeda. Struktur lattice juga
membedakan satu fasa dengan fasa yang lainnya. Logam yang memiliki sifat
allotropi misalnya, setiap bentuk allotropinya merupakan fasa tersendiri meskipun
komposisi kimia dan keadaan fisiknya sama.
8
Diagram fasa idealnya menggambarkan hubungan antara fase komposisi dan
temperature.pada kondisi kesetimbangan yaitu suatu kondisi yang tidak terjadi
perubahan yang tergantung pada waktu. Kondisi keseimbangan biasanya didekati
dengan kondisi pemanasan atau pendinginan yang sangat lambat, sehingga bila
ada perubahan fase yang harus terjadi akan ada waktu yang cukup untuk mencapai
kondisi keseimbangan.
Diagram fasa dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Diagram Biner
Diagram biner adalah diagram yang menggambarkan dua jenis fasa dan
menunjukkan sifat solubilitas timbal balik pada suhu tertentu dan tekanan yang
sama. Diagram biner adalah diagram yang menunjukkan sistem 2 fasa dari dua zat
dalam campuran yang ditunjukkan oleh hubungan temperatur terhadap kosentrasi
relatif zat.
9
· Level Rule : perhitungan yang digunakan untuk menghitung besarnya
Contoh untuk Level Rule (Aturan Kaidah Lengan)
10
Garis Liquidus ialah garis yang menunjukan awal dari proses pendinginan
(pembekuan).
Garis Solidus ialah garis yang menunjukan akhir dari proses pembekuan
(pendinginan).
11
Diagram fasa yang paling sederhana adalah diagram tekanan-temperatur dari
zat tunggal, seperti air. Sumbu-sumbu diagram berkoresponden dengan tekanan
dan temperatur. Diagram fase pada ruang tekanan-temperatur menunjukkan garis
kesetimbangan atau sempadan fase antara tiga fase padat, cair, dan gas.
Diagram fase yang umum. Garis titik-titik merupakan sifat anomali air. Garis
berwarna hijau menandakan titik beku dan garis biru menandakan titik didih yang
berubah-ubah sesuai dengan tekanan. Penandaan diagram fasa menunjukkan titik-
titik di mana energi bebas bersifat non-analitis. Fasa-fasa dipisahkan dengan
sebuah garis non-analisitas, di mana transisi fasa terjadi, dan disebut sebagai
“sempadan fasa”.
12
2.7 Pengertian Diagram Equilibrium (Diagram Kesetimbangan Fasa)
Pada umumnya logam tidak berdiri sendiri atau keadaan murni, tetapi lebih
banyak dalam keadaan dipadu atau logam paduan dengan kandungan unsur-unsur
tertentu sehingga struktur yang terdapat dalam keadaan setimbang pada
temperatur dan tekanan tertentu akan berlainan. Kombinasi dua unsur atau lebih
yang membentuk paduan logam akan menghasilkan sifat yang berbeda dari logam
asalnya. Tujuan pemaduan untuk memperbaiki sifat logam. Sifat yang diperbaiki
adalah kekuatan, keuletan, kekerasan, ketahanan korosi, ketahanan aus, ketahanan
lelah, dll.
Pemaduan terjadi akibat adanya susunan atom sejenis ataupun ada distribusi
atom yang lain pada susunan atom lainnya. Jika ditinjau dari posisi atom-atom
yang larut, diperoleh dua jenis larutan padat:
1. Larutan padat substitusi
Larutan padat substitusi akan larut apabila adanya atom-atom terlarut yang
menempati kedudukan atom-atom pelarut.
13
Suatu diagram fasa, idealnya akan menggambarkan hubungan antara fasa,
komposisi dan temperatur, pada kondisi keseimbangan (equilibrium, yaitu kondisi
dimana tidak terjadi perubahan yang bergantung pada waktu). Kondisi
equilibrium dapat didekati dengan pemanasan dan pendinginan yang sangat
lambat, sehingga bila ada perubahan fasa yang harus terjadi maka akan tersedia
waktu yang cukup untuk mencapai kondisi keseimbangan.
14
2. Austenit
Austenit merupakan larutan padat interstisi atom karbon dalam besi yang
mempunyai struktur sel FCC, face centered cubic.
3. Besi delta
Besi delta merupakan fasa yang mempunyai struktur sel BCC, berada diantara
temperature 1400 – 1535 celcius. Atom karbon dapat larut sampai 0,1 persen.
Dalam gambar besi delta dinotasikan dengan δ.
4. Sementit (Fe3C)
Sementit merupakan senyawa logam yang mempunyai kekerasan tinggi. Terkeras
di antara fasa-fasa yang mungkin terjadi pada baja, tapi sangat rapuh.
5. Perlit adalah campuran khusus terdiri dari dua fasa dan terbentuk sewaktu
austenite dengan komposisi eutectoid bertransformasi menjadi ferit dan karbida
besi secara bersamaan.
6. Martensit
15
Martensit merupakan fasa dimana ferit dan sementit bercampur. Tetapi bukan
dalam lamellar. Fasa ini terbentuk dari austensit metastabil didinginkan dengan
laju pendinginan cepat.
2.9 Perubahan Transformasi Dekomposisi Fasa Selama Pendinginan
Sebagai ilustrasi akan dijelaskan pendinginan besi baja eutectoid dengan
kandunagn karbon 0,8 persen karbon. Proses pendinginan untuk baja eutectoid,
seperti ditunjukkan pada Gambar 3 yang dinyatakan oleh garis a. Pada
temperature T1 terjadi pengintian austenite, selanjutnya antara temperature T1 –
T2 butir-butir tumbuh dan pertumbuhan selasai pada T2. Antara T2 – T3 tidak
terjadi perubahan fasa.
16
Gb. Diagram Pb – Sn
17
2.11 Tipe Diagram Fasa
18
Diagram fase yang umum.Garis titik-titik merupakan sifat anomali
air.Garis berwarna hijau menandakan titik beku dan garis biru menandakan titik
didih yang berubah-ubah sesuai dengan tekanan.
19
Batas daya larut padat mempunyai harga maksimum pada suhu eutektik.
Baik diatas maupun dibawah 183 o C jumlah Sn yang dapat larut dalam α kps
yang kaya Pb menurun. Hal yang serupa terjadi pada Pb pada 183 o C,
maksimum 2,5% berat Pb larut dalam β tpr yang kaya Sn.
20
Reaksi Eutektik
Cairan yang mempunyai komposisi eutektik (38.1% Pb – 61.9% Sn pada
system Pb – Sn ) terurai menjadi fasa padat (α dan β) pada suhu eutektik 183 o
C . Pda suhu ini saja tiga fasa berada dalam keseimbangan. Reaksi uetektik
dapat ditulis :
didinginkan
L2 → S1 + S 3
←
Dipanaskan
Catatan : 1,2,3 menunjukkan kadar yang meningkat dari salah satu diantara
komponen
21
Sebagai contoh timah patri 80 Pb – 20 Sn pada 150 o C, dari diagram
terlihat bahwa komposisi 80 Pb- 20 Sn terletak pada titik sejauh 0.11 x jarak
komposisi kimia α ( 90 Pb -10 Sn ) dan komposisi kimia β (< 1 Pb dan ~
100Sn ).
Sehingga jumlah seluruh patri , fraksi kuantitas β= 0.11 dan α = 0.89
Jumlah ini dapat ditulis 89% untuk massa α dan 11% untuk massa β.
Dalam komposisi yang sama ( 80 Pb – 20 Sn ) pada 250 o C dari diagram
dapat dilihat bahwa α ( 88 Pb -12 Sn ) dan L ( 64 Pb - 36 Sn ). Komposisi kimi
paduan ini secara keseluruhan ( 80 Pb – 20 Sn ) sama dengan 1/3 jarak antara α
dan komposisi cairan. Sehingga jumlah patri keseluruhan pada 250 o C
kuantitas fraksi cairan 1/3 bagian dan fraksi padat ( α ) 2/3 bagian. Kuantitas
dinyatakan dalam fasa α dan β atau α dan L, sesuatu yang beda dengan
komposisi kimia yang dinyatakan dalam jumlah komponen Pb dan Sn.
22
Gb. Kurva pendingin besi murnI
23
Di atas 1394 o C austenit bukan bentuk besi yang paling stabil karena
struktur kristal berubah dari kps menjadi kpr atau besi- . Besi- sama dengan
besi α kecuali daerah suhunya. Oleh karena itu biasa disebut ferit .
Karbida besi
Pada paduan besi karbon, karbon melebihi daya larut membentuk fasa ke
dua yang disebut karbida besi (sementit) yang mempunyai kompsisi kimia Fe 3
C. Hal ini tidak berarti sementit membentuk molekul –molekul Fe 3 C, akan
tetapi membentuk kisi kristal mengandung atom besi dan karbon dalam
perbandingan tiga – satu.
Fe 3 C mempunyai sel satuan ortorombik ( semua sudut = 90 o C dan a
≠b≠c) dengan 12 atom besi dan 4 atom karbon per sel. Kandungan
karbonnya 6.7%(berat) dan berat jenisnya 7,6 Mg/m 3
Diagram fasa Fe-Fe 3 C
Pada gambar bawah terlihat diagram fasa besi (Fe) dan karbida besi(Fe 3
C). Diagram ini merupakan landasan untuk memberikan perlakuan panas
(kebanyakan jenis baja).
Komposisi eutektik terdapat pada 4.3% (berat) karbon atau 17% atom
karbon dan suhu eutektik adalah 1148 o C. Besi - yang kaya Fe dapat
menampung sampai 2.11% (berat) atau 9%(atom) karbon. Atom-atom karbon ini
larut secara intersisi dalam besi kps.
Reaksi eutektik
24
Pada gambar bawah merupakan perbandingan antara penambahan
karbon pada austenit dengan penambahan garam pada air. Pada setiap keadaan
penambahan bahan yang dilarutkan menurunkan jangkauan suhu stabil larutan.
25
Gb. Pergeseran titik eutectoid
Dekomposisi Austenit
Selama pendinginan terjadi reaksi eutiktoid Fe – C yang menyangkut
pembentukkan ferit dan karbida C sebagai hasil dekomposisi austenit
berkomposisi eutektoid : ( ~ 0.8% C ) → α + C
Dalam campuran yang dihasilkan terdapat ~ 12% karbida dan lebih dari
88% ferit. Karena karbida dan ferit terbentuk bersama-sama, keduanya bercampur
dengan baik.
Dengan kata lain ferit adalah campuran khusus terdiri dari dua fasa dan
terbentuk sewaktu austenit dengan komposisi eutectoid bertransformasi menjadi
ferit dan karbida.
Perlit adalah campuran khusus dari dua fasa dan terbentuk sewaktu
austenit dengan komposisi eutectoid bertransformasi menjadi ferit dan karbid.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diagram fasa adalah diagram yang menampilkan hubungan antara
temperature, dimana terjadi perubahan fasa selama proses pendinginan dan
pemanasan yang lambat dengan kadar karbon. Diagram ini merupakan dasar
pemahaman untuk semua operasioperasi perlakuan panas. Diagram Fasa
merupakan diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur dimana
terjadi perubahan fasa selama proses pendinginan dan pemanasan yang lambat
dengan kadar karbon. Tidak seperti struktur logam murni yang hanya dipengaruhi
oleh suhu, sedangkan struktur paduan dipengaruhi oleh suhu dan komposisi. Pada
kesetimbangan, struktur paduan ini dapat digambarkan dalam suatu diagram yang
disebut diagram fasa (diagram kesetimbangan) dengan parameter suhu (T) versus
komposisi (mol atau fraksi mol). (Fase dapat didefinisikan sebagai bagian dari
bahan yang memiliki struktur atau komposisi yang berbeda dari bagian lainnya).
Diagram fasa khususnya untuk ilmu logam merupakan suatu pemetaan dari
kondisi logam atau paduan dengan dua variabel utama umumnya ( Konsentrasi
dan temperatur).
3.2 Saran
Kami sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
membutuhkan kritik dan saran dari teman-teman yang sifanya membangun. Bagi
teman-teman yang ingin menambah wawasan mengenai diagram fasa,teman-
teman bisa mencari referensi lain.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://rusman-buru.blogspot.co.id/2012/09/makalah-diagram-fasa.html
http://ekasetiawahyudi.blogspot.co.id/2012/11/diagran-fasa.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_fase
https://www.academia.edu
https://www.slideshare.net/bayuafajri/diagram-fasa-fe-fe3-c
https://www.academia.edu/11592137/Diagram_Fasa_Fe-Fe_3_C
28