Abstrak – Praktikum Modul I – Kominusi adalah salah satu tahapan dalam pengolahan bahan galian (PBG).
Kominusi terdiri dari proses crushing dan grinding. Crushing merupakan tahap pertama dalam pengolahan
bijih dengan tujuan mereduksi ukuran ukuran bijih. Alat yang digunakan pada percobaan ini dalah jaw crusher
dan roll crusher dengan bantuan pengayak manual dengan berbagai ukuran mesh. Sedangkan Grinding atau
penggerusan merupakan proses size reduction dalam suatu proses pengolahan mineral yang dilakukan setelah
proses crushing untuk mereduksi partikel mineral halus. Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah ball
mill dengan bantuan pengayak getar atau Dillon Screen. Tujuan percobaan crushing pada modul ini adalah
untuk memahami mekanisme peremukan dan cara kerja alat remuk serta memahami mekanisme pengayakan
dan cara kerja alat. Sedangkan pada Grinding bertujuan untuk memahami mekanisme penggerusan dan cara
kerja alat, mengetahui variabel operasi yang terdapat dalam peremukan serta mengetahui Reducting Ratio alat
remuk serta untuk mempelajari pengaruh waktu grinding terhadap halusan hasil gerus.
c. Impact (shatter)
Terjadi ketika energi sangat mencukupi untuk
terjadinya peremukan partikel, meghasilkan
banyak partikel dengan distribusi ukuran yang
lebar.
D. Impactor
F. Autogenous mill
Bila media penggerusnya adalah bahan galian atau
bijihnya sendiri.
a. Abrasion (attrition)
Terjadi bilamana energi yang kurang mencukupi
Grinding: Ball Mill
diterapkan pada partikel, menyebabkan terjadinya
localized stressing dan remuknya sebagian kecil
area sehingga menghasilkan distribusi ukuran
partikel yang halus.
C. Pengolahan Data Percobaan
Grinding: Ball Mill
Langkah percobaan
Crushing: Jaw Crusher
Isi silinder gerus dengan bola gerus (1.5"(
kira-kira setengahnya)
Masukkan umpan perlahan-lahan dan tampung Ulangi dengan umpan baru untuk waktu
hasilnya putar 15 menit dan 20 menit
T = 15 Menit
Y = 99,11x – 12,081
80 = 99,11x – 12,081
67,919 = 99,11x hasil crushing dengan ukuran partikel yang
sangat kecil.
X = 0,685 mm Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
grinding pada ball mill tersebut adalah
P80 Grinding, t = 15 menit
kecepatan putaran pada mill, persen solid yang
Y = 101,24x + 13,17
masuk ke dalam mill, jenis bijih yang masuk ke
80 = 101,24x + 13,17
dalam mill, diameter dari tabung mill dan tentu
66,83 = 101,24x
bola baja yang digunakan. Dari pengolahan data
X = 0,660 mm
yang dihasilkan didapatkan nilai P80 dari
Setelah didapatkan hasil P80 Grinding dari setiap grinding pada setiap waktu yang ditentukan
waktu yang ditentukan yaitu 5, 10 dan 15 menit. yaitu 5, 10 dan 15 menit. Pada waktu menit ke-
Maka akan dihasilkan grafik perbandingan antara 5 didapatkan hasil P80 sebesar 2,013 mm, lalu
P80 yang dihasilkan dengan pengaruh waktu untuk menit ke-10 dihasilkan nilai P80 sebesar
penggerusan. 0,685 mm dan sedangkan untuk menit ke-15
didapatkan P80 sebesar 0,660 mm. P80 tersebut
didapatkan dari hasil grafik dengan persamaan
y dan regresi linear. Jika dilihat dari grafik,
kurva yang dihasilkan dari grafik menit ke-10
dan ke-15 menit saling berhimpit sehingga
dapat disimpulkan nilai yang dihasilkan tidak
jauh berbeda, sedangkan pada grafik menit ke-5
sedikit berbeda dikarenakan adanya kesalahan
pada saat percobaan sehingga material loss pada
saat menit ke-5. Dilanjutkan dengan grafik
perbandingan antara P80 yang dihasilkan
dengan pengaruh waktu. Namun kurva yang
D, Analisis Hasil Percobaan didapatkan turun pada menit ke-10 dan
meningkat pada menit ke-15. Hal ini
Crushing disebabkan adanya kesalahan pada saat
percobaan dimana terjadi material loss pada
Faktor - faktor yang mempengaruhi faktor saat menit ke-5. Sehingga material yang masuk
yang dapat mempengaruhi kinerja dari roller untuk proses grinding ke-10 tidak masuk semua
crusher, yaitu ukuran feed, kapasitas umpan per kedalam tabung mill.
jam, jarak antara roll, kecepatan, bentuk dari feed
(rounded atau lancip). D. Kesimpulan
Hasil perhitungan yang dilakukan didapatkan
nilai P80 untuk roll crusher adalah 20.223 mm. Proses kominusi, yaitu proses pengecilan
Sehingga jika dilihat dari hasil grafik yang dibuat ukuran bijih dengan cara peremukan dan
makan kurva dari roll crusher menunjukkan penggerusan sehingga mineral berharga
semakin besar fraksi maka %berat lolos komulatif dapat terliberasi dari mineral pengotor untuk
juga semakin besar. Perhitungan P80 didapatkan mempermudah proses konsentrat
dari hasil regresi linear dan persamaan y dari grafik selanjutnya. Peremukan dilakukan melalui
yang telah dibuat. tiga tahapan, yaitu tahap pertama (Jaw
Crusher, Gyratory Crusher), tahap kedua
Grinding (Cone Crusher, Roll Crusher), dan tahapan
Setelah melakukan praktikum dan mengolah ketiga dengan Cone Crusher.
data serta melakukan perhitungan didapatkaan Pengayakan hasil peremukan dapat
hasil bahwa pada saat proses grinding dilakukan secara manual atau dengan
dilakukan, semakin lama waktu penggerusan tangan, sementara pengayakan hasil
maka akan semakin banyak material yang lolos penggerusan harus dilakukan dengan ayakan
dari ayakan. Dengan demikian dapat getar. Pengayakan yang dilakukan pada
disimpulkan bahwa semakin lama proses material dilakukan secara bertingkat dengan
grinding yang dilakukan akan semakin banyak
tujuan untuk membedakan tingkat kehalusan Tabel Konversi Mesh ke Milimeter. Diperoleh
produk dan menganalisis penyebaran pada 24 Februari 2019 (pukul 19.00) dari
ukuran material yang ada karena proses http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/12
kominusi ini. Sehingga ayakan dibagi 3456789/47315/Appendix.pdf?sequence=1&is
menjadi beberapa ukuran fraksi umpan. Allowed=y
Pada praktikum yang telah dilakukan proses
primary crushing dilakukan dengan F. Lampiran
menggunakan jaw crusher dengan
mekanisme kerja seperti rahang manusia. I. Jawaban Pertanyaan
Sedangkan pada saat proses secondary Crushing
crushing dilakukan dengan roll crusher, 1. Jelaskan istilah gape, setting dan angle of nip!
yang cara kerjanya berdasarkan rotasi yang Gape: Jarak mendatar pada mouth yang
mengakibatkan materi terjepit dan diukur pada bagian mouth dimana umpan
teremukkan. yang dimasukkan bersinggungan dengan
Semakin lama waktu penggerusan, semakin mouth. Pada jaw crusher, gape adalah jarak
halus ukuran material yang dihasilkan. Hal antar dua jaw di bukaan umpan. Pada
ini akibat dari gaya-gaya yang bekerja gyratory crusher, gape adalah jarak ujung
selama proses grinding dilakukan, seperti atas mantle terhadap shell bagian atas
gaya tumbuk, serta aksi abrasi, kompresi gyratory.
dan impact. Namun, perlu diperhatikan Setting: Bagian dari jaw crusher untuk
selang waktu penggerusan agar tidak terjadi mengatur agar lubang ukuran sesuai dengan
overcrushing. yang dikehendaki. Bila setting block
Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan dimajukan, maka jarak antara fixed jaw
hasil perhitungan nilai-nilai: dengan swing jaw menjadi lebih pendek
1. P80 Roll Crusher : 20.223 mm atau lebih dekat, dan sebaliknya. Pada jaw
2. P80 Grinding (5menit) : 2,013 mm crusher ada open setting dan close setting.
3. P80 Grinding (10menit) : 0,685 Open setting adalah jarak maksimum antara
mm kedua jaw, sedangkan closed setting adalah
4. P80 Grinding (15menit) : 0,670
jarak minimum antara kedua jaw.
mm
Angle of nip: sudut jepit, pada jaw crusher
adalah sudut yang dibentuk antara fixed
E. Daftar Pustaka
jaw dan movable jaw, sedangkan pada roll
Barry A. Wills, Tim Napier-Munn. 2006. crusher adalah sudut yang dibentuk oleh
Mineral Processing Technology: “An tangen kedua permukaan roll pada titik
Introduction to the Practical Aspects of Ore kontak dengan partikel.
Treatment and Mineral Recovery”. Elsevier
Science & Technology Books: Australia 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reduction
ratio, limitting reduction ratio dan reduction
ITB. 2016. Modul Praktikum Pengolahan ratio 80%. Apakah faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya reduction ratio dari
Bahan Galian. ITB: Bandung.
hasil peremukan?
Reduction ratio adalah perbandingan
Kelly, Errol G.; 1982; “Introduction of Mineral antara ukuran umpan yang masuk dengan
Processing”; John Wiley&Sons, Inc.; US ukuran produk yang dihasilkan.
America. Limitting reduction ratio adalah
perbandingan antara ukuran bukaan screen
Operasi Pengecilan Ukuran. Diperoleh pada 24 dimana semua feed bisa lolos terhadap
Februari 2019 (pukul 15.30) dari ukuran bukaan screen yang sama dimana
http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/ semua produkta bisa lolos.
pengolahan-mineral/kominusi-operasi- Reduction Ratio 80% (RR 80):
pengecilan-ukuran/ perbandingan antara ukuran screen yang
meloloskan 80% dari feed dengan ukuran 6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
bukaan screen yang meloloskan 80% dari partikel melewati permukaan ayakan!
produkta. Ukuran bukaan ayakan
Semakin besar diameter lubang bukaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi akan semakin banyak material yang lolos.
besarnya reduction ratio di antaranya Ukuran relatif partikel
adalah kekerasan, kandungan air, Material yang mempunyai diameter yang
komposisi mineral, ukuran butir, porositas, sama dengan panjangnya akan memiliki
selain itu juga dipengaruhi oleh discharge kecepatan dan kesempatan masuk yang
dari crusher. berbeda bila posisinya berbeda, yaitu yang
satu melintang dan lainnya membujur.
3. Ada berapa macam tipe Jaw Crusher menurut Pantulan dari material
desainnya dan dimana letak perbedaannya? Pada waktu material jatuh ke screen maka
material akan membentur kisi-kisi screen
Jaw Crusher ada empat tipe berdasarkan sehingga akan terpental ke atas dan jatuh
desain, yaitu Blake, Overhead Pivot, Overhead pada posisi yang tidak teratur.
Eccentric, dan Dodge. Perbedaan dari keempat Kandungan air
tipe tersebut adalah dalam hal ukuran umpan, Kandungan air yang banyak akan
power, kecepatan putar, dan karakteristik, serta membantu tapi bila sedikit malah akan
aplikasinya. menyumbat screen.
Faktor-faktor yang juga mempengaruhi laju
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Choke partikel melewati permukaan diantaranya
Crushing dan Arrested Crushing pada operasi adalah densitas bulk, permukaan ayak,
peremukan serta beri contoh alat yang persentase area bukaan, bentuk partikel, ukuran
menggunakan cara tersebut! jarak antar mantel, kelembapan permukaan,
Choke crushing adalah mekanisme bentuk lubang, ketebalan mantel, frekuensi, dan
peremukan dimana dalam prosesnya sudut inklinasi.
material diremukkan oleh alat serta
tumbukan dengan material itu sendiri. 7. Bagaimana menyatakan ukuran dari alat Jaw
Contoh alat: roll crusher. Crusher, Gyratory Crusher, Roll Crusher dan
Arrested crushing adalah mekanisme pengayak getar!
peremukan yang selama prosesnya Jaw crusher : gape x width
material diremukkan oleh alat sampai Gyratory crusher : gape x mantle
material lolos ke zona discharge. Contoh diameter
alat: jaw crusher. Roll crusher : diameter x width
Pengayak getar: banyaknya lubang dalam
5. Jelaskan mekanisme remuknya material! ukuran 1 inch linear (mesh), atau ukuran
1) Abrasion (attrition) geometri 1 lubang (mm).
Terjadi bilamana energi yang kurang
mencukupi diterapkan pada partikel, Grinding
menyebakan terjadinya localized stressing
dan remuknya sebagian kecil area sehingga 1. Jelaskan mekanisme pengecilan ukuran yang
menghasilkan distribusi ukuran partikel terjadi di dalam ball mill, demikian juga dengan
yang halus.
rod mill!
2) Compression (clevage)
Energi cukup untuk membuat partikel Ball mill: Jadi bola-bola baja yang besar
remuk, menghasilkan ukuran partikel berada pada diameter shell yang besar
ukurannya tidak jauh berbeda dengan untuk menghancurkan partikel besar,
ukuran umpan. sedang bola-bola baja yang kecil (sudah
3) Impact (shatter) aus) berada pada cone section dekat ujung
Energi sangat mencukupi untuk terjadinya
pengeluaran untuk menghancurkan
peremukan partikel, menghasilkan banyak
partikel dengan distribusi ukuran yang lebar. partikel yang sudah halus. Feed (umpan)
untuk ball mill dapat berukuran 3 inci
(max) dan digiling sampai menjadi 50
mesh (0,29 mm). kalau feed (umpan) Kekuatan abrasi liner yang tergantung
makin kecil, maka produknya dapat lebih pada jenis materialnya.
halus lagi (200 mesh = 0,074 mm). Dalam Kecepatan rotasi, ukuran umpan, bahan
operasi ball mill kecepatan perputan shell dasar liner, ketebalan liner, dan zona
cascading.
silinder harus dibuat setinggi mungkin,
tetapi dihindarkan agar muatanya 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecepatan
(grinding media dan batuan) tidak ikut kritis dan turunkan persamaannya!
berputar bersama shell silinder. Pada ball Kecepatan kritis yaitu kecepatan putar cell pada
mill, bola akan ikut berputar dengan operasi milling dimana pada saat itu grinding
tumbling mill. Kemudian di suatu titik media menempel pada dinding cell sehingga
ketika kecepatannya sama dengan nol, tidak terjadi proses abrasi maupun impact.
bola akan jatuh dan menumbuk bijih di 𝑚𝑉 2⁄ = 𝑚. 𝑔. 𝑐𝑜𝑠 ∝
dalam mill. 𝑅
Roll mill : Roll Mill bentuknya hampir V dinyatakan dalam,
2𝜋𝑅𝑁
sama dengan Ball mill, berbentuk shell 𝑉=
silinder dengan ukuran panjangnya lebih 60
disubtitusikan,
besar dari diameternya (1 1/3 – 3 kali),
4𝜋 2 𝑅2 𝑁 2
dimuati dengan grinding media berupa cos ∝ =
batang-batang baja (stel rod) pengganti 602 𝑔
bola-bola baja. Silinde. Pada rod mill, 0,0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2
cos ∝ =
material akan berada di antara dua rod dan 2
Kecepatan kritis terjadi saat α=0, sehingga nilai
dalam kondisi terjepit. Penggerusan terjadi
cos α=1,
akibat berat dari rod.
0,0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2
1=
2. Kenapa pengunaan bijih pada pengolahan 2
2
bahan galian umumnya dilakukan dengan cara 𝑁2 =
0,0011(𝐷 − 𝑑)
basah? 42,3
𝑁=
Penggerusan cara basah memerlukan √(𝐷 − 𝑑)
energi lebih sedikit dibandingkan cara Kecepatan kritis ini dinyatakan dalam satuan
kering. revolusi per menit (rpm).
Klasifikasi cara basah lebih mudah dan 5. Jelaskan tiga hubungan putaran mill dengan
memerlukan ruang lebih kecil aksi penggerusan!
dibandingkan cara kering. Berdasarkan kecepatan putaran mill terdapat
Lingkungan pada penggerusan cara basah dua mekanisme penggerusan yaitu, cascading
lebih bersih dan tidak memerlukan alat dan cataracting. Kedua mekanisme ini akan
penangkap debu. menghasilkan distribusi ukuran produk yang
Penggerusan cara kering memerlukan berbeda.
material yang betul-betul kering, maka a) Mekanisme Cascading
perlu proses pengeringan lebih dahulu. Pada putaram mill yang relatif rendah,
Selain itu, agar bijih tidak lengket pada liner, muatan akan bergerak naik tidak begitu
dan karena proses selanjutnya dalam tinggi dan setelah mencapai titik
pengolahan bahan galian adalah dengan cara kesetimbangan muatan segera kembali
basah. menggelincir atau menggelinding di atas
muatan lain yang sedang bergerak ke atas.
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi Pada mekanisme ini pengecilan ukuran
keausan bola pelapis (liner) pada ball mill! terjadi akibat gaya abrasi. Produk yang
Pada cara basah, biasanya bijih bersifat korosif dihasilkan dengan mekanisme ini adalah
terhadap liner, sehingga liner terkorosi dan sangat halus.
membutuhkan pelumas, b) Mekanisme Cataracting
Gesekan antara liner dengan bijih yang Ketika mill berputar cukup tinggi, muatan
digiling bisa mengakibatkan abrasi untuk ikut berputar dan bergerak naik relatif tinggi
liner berbahan baja. dengan kesetimbangan yang tinggi pula.
Setelah kesetimbangan tercapai, muatan
akan jatuh bebas ke dasar
mill.Padamekanismeinipengecilanukuranaki
batpengaruhgaya impact dan kompressi.
Produk yang dihasilkan berukuran relatif
lebih kasar.
c) Putaran kritis
Putaran mill dimana muatan mulai
menempel pada dinding mill dan ikut
berputar bersama mill. Pada kondisi ini tidak
terjadi mekanisme pengecilan ukuran