Anda di halaman 1dari 7

Analisis Pengaruh Kemajuan Teknologi di Pertambangan Terhadap

Dampak Lingkungan Kegiatan Penambangan dalam Kegiatan


Eksplorasi dengan menggunakan LIDAR

Nama :
Titis Wibisono

NIM :
11160980000007

Dosen Pengampu :
Mulyanto Soejodibroto Ph.D

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


2019

Pengertian Teknologi adalah berbagai keperluan serta sarana berbentuk aneka macam
peralatan atau sistem yang berfungsi untuk memberikan kenyamanan serta kemudahan
bagi manusia.

Teknologi berasal dari kata technologia (bahasa Yunani) techno artinya ‘keahlian’
dan logia artinya ‘pengetahuan’. Pada awalnya makna teknologi terbatas pada benda-
benda berwujud seperti peralatan- peralatan atau mesin.

Seiring berjalannya waktu makna teknologi mengalami perluasan. ia tidak terbatas pada
benda berwujud, melainkan juga benda tak berwujud. semisal perangkat lunak, metode
pembelajaran, metode bisnis, pertanian dan lain sebagainya.

Pengertian Teknologi Menurut Para Ahli

 Teknologi adalah pengembangan dan penerapan berbagai peralatan atau sistem


untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia dalam
kehidupan sehari-hari. (M Maryono).
 Teknologi adalah keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan
memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia (Jacques Ellil).
 Teknologi merupakan penerapan ilmu- ilmu perilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan mensistem untuk memecahkan
masalah (Gary J. Anglin).
 Teknologi didefinisikan sebagai suatu entitas benda atau bukan benda yang
sengaja diciptakan secara terpadu melalui proses perbuatan, pemikiran untuk
mencapai suatu nilai.
Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan dataatau informasi
tentang keberadaan SDA di suatu tempat.

Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaanbahan tambang


dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galianyang penyebarannya tidak merata dan
sifatnya sementara yangsuatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan
lokasisebaran, kualitas dan jumlah cadangan serta cara pengambilannyadiperlukan
penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenagadan modal, disamping untuk
mengurangi resiko kegagalan, kerugianmateri, kecelakaan kerja dan kerusakan
lingkungan.

Suatu kegiatan eksplorasi harus direncanakan sebaik-baiknyadengan memperhitungkan


untung-ruginya, efisiensi, ekonomisserta kelestarian lingkungan daerah eksplorasi
tersebut

Sejak dahulu kala kegiatan eksplorasi di dunia pertambangan dilakukan dengan cara
manual yaitu dengan menggunakan tenaga manusia dan melakukan sampling secara
langsung di alam dan hal tersebut sangat berdampak dengan lingkungan dan ekosistem
alam nya dan sistem kegiatan eksplorasi ini juga memilki banyak kekurangan
diantaranya adalah area cakupan nya relatif sempit karena keterbatasan teknologi dan
beratnya medan sedangkan luas wilayah negara Indonesia sangat luas dan belum semua
ter eksploarsi untuk itu Perkembangan teknologi akan sangan berdampak untuk
kegiatan eksplorasi ini, salah satunya adalah Light Detection and Ranging (LIDAR)

Lidar adalah (biasanya disebut LIDAR, LiDAR, dan LADAR) metode survei yang
mengukur jarak ke target dengan menerangi target dengan sinar laser yang berdenyut
dan mengukur pulsa yang dipantulkan dengan sensor. Perbedaan waktu kembali laser
dan panjang gelombang kemudian dapat digunakan untuk membuat representasi digital
3-D dari target. Nama lidar, sekarang digunakan sebagai akronim pendeteksian cahaya
dan jarak, (kadang-kadang pencitraan cahaya, deteksi, dan rentang), pada mulanya
adalah pemantau cahaya dan radar. Lidar kadang-kadang disebut pemindaian laser dan
pemindaian 3-D, dengan aplikasi terestrial, udara, dan pergerakan.
Prinsip kerja LIDAR sebenarnya sangat sederhana. LiDAR menghitung jarak dengan
menghilangkan sinar dari pemancar laser ke permukaan, dan kemudian menghitung
berapa lama sinar laser untuk kembali ke reseptor.

Analogi ini sama dengan ketika Anda mengarahkan senter ke permukaan. Yang
sebenarnya terjadi adalah Anda melihat pantulan senter dari satu permukaan ke retina
Anda, tetapi karena prosesnya sangat cepat, maka itu terjadi seolah-olah dalam sekejap.
Kecepatan cahaya sangat tinggi, yaitu sekitar 300.000 km / detik sehingga kami tidak
dapat mengarahkan gerakan mereka.

Gambar 1. Cara kerja Lidar

Untuk menghitung jarak, LIDAR menggunakan rumus berikut :


Komponen LIDAR :

 Laser

Laser dikategorikan menurut panjang gelombangnya. Laser dengan panjang


gelombang 100 - 1000 nm yang biasa digunakan untuk non-ilmiah, laser jenis ini dapat
dengan mudah difokuskan dan dilihat oleh mata. Untuk alasan keamanan, biasanya daya
laser terbatas pada standar yang aman bagi mata manusia. Lalu ada juga laser dengan
panjang gelombang 1.550 nm. Jenis laser ini memiliki panjang gelombang dan kekuatan
yang lebih tinggi dari jenis laser sebelumnya, tetapi jenis cahaya yang dihasilkan tidak
fokus dan aman untuk mata manusia. Laser jenis ini banyak digunakan di perangkat
kacamata hitam night-vison untuk keperluan militer. LiDAR untuk memetakan udara,
umumnya menggunakan laser YAG dengan panjang gelombang 1064 nm atau 532 nm
(batimetri meter).

 Pemindai dan Optik

Gambar kecepatan pencitraan dapat dihasilkan tergantung pada kecepatan pindai


objek dari sistem LiDAR. Berbagai macam mode pemindaian tersedia untuk berbagai
keperluan, seperti azimuth dan elevasi, cermin bidang osilasi ganda, pemindai sumbu
ganda, dan cermin poligonal. Jenis perangkat optik menentukan resolusi dan jangkauan
yang dapat dipindai oleh sistem LiDAR.

 Detektor Foto dan Penerima

Photo detector / receiver adalah perangkat yang digunakan untuk membaca dan
merekam pulsa laser yang dipantulkan dari objek yang diukur. Ada dua jenis detektor
foto yang biasa digunakan dalam sistem LIDAR, yaitu photodiode dan photomultipliers.
 Sistem navigasi dan pemetaan

Ketika sensor LiDAR dipasang pada platform bergerak seperti satelit, pesawat,
atau kendaraan dan robot, sistem menganalisis kondisi awal yang akan digunakan
sebagai posisi dan orientasi absolut. GPS umumnya digunakan untuk menentukan
informasi koordinat geografis, sedangkan sensor Inertia Measurement Unit (IMU)
digunakan untuk menentukan orientasi. Data gabungan dari perangkat ini digunakan
sebagai metode terjemahan data sensor ke titik statis yang kemudian diproses lebih
lanjut untuk aplikasi ke berbagai sistem.

Keuntungan Menggunakan lidar :

 LIDAR manggunakan gelombang aktif sehingga akuisisi laser pun dapat


dilakukan malam hari.
 Kecepatan akusisi data.
 Kerapatan point/titik ground yang dihasilkan per 1 meter sq minimal 1 point tapi
bisa sampai 9 point tergantung permukaan dan tinggi terbang (metode akuisisi)
serta FoV (Field of View/ sudut pandang sensor ke bumi).
 Besaran pulse alat tidak begitu mempengaruhi, saat ini sudah ada vendor yang
mampu membuat alat LiDAR dengan pulse diatas 500kHz, pulse besar ini akan
maksimal jika pengambilan/akuisisi data dengan pesawat bisa “terbang tinggi”.
Untuk wilayah Indonesia negera tropis dimana awan berada di ketinggian 1000
s/d 1500 meter, maka pesawat akan terbang di bawah awan. Untuk terbang
dengan ketinggian dibawah 1000 meter, adalah cukup menggunakan pulse 75-
120 kHz dan FoV 18 s/d 25 deg.
 Karena menggunakan pesawat udara, akses lebih mudah tentunya untuk
mengakuisisi/mencapai ke setiap bagian site.
 Hanya butuh 1 titik control tanah (BM) untuk radius terbang akuisisi 30 sd 40
km dari titik control tanah tersebut.
 Biaya lebih efisien dan efektif.
 Cakupan area lebih besar dibandingkan dengan menggunakan Eksplorasi
manual
 Tidak merusak lingkungan / Ramah lingkungan
Kekurangan LIDAR :

 Tidak bekerja maksimal di daerah yang tertutup awan/kabut


 Pulse tidak dipantulkan dengan baik jika objek-objek pantul basah (berair).
Karena pulse Topographic LiDAR akan diserap / hilang jika mengenai air
seperti sungai atau pemukaan yang masih basah akhibat embun atau hujan.
LiDAR yang digunakan untuk Hydrographic berbeda dengan Topo, untuk
Hydro dikenal dengan nama SHOALS atau singkatan dari Scanning
Hydrographic Operational Airborne LiDAR Survey. System ini mampu
mengakuisisi permukaan air dan kedalaman air 50 s/d 60 meter dari permukaan
air.

Kesimpulan nya adalah Perkembangan kemajuan teknologi di dunia Pertambangan


terhadap dampak lingkungan khususnya di kegiatan eksplorasi ini adalah sangat
bermanfaat sekali dikarenakan dengan perkembangan teknologi LIDAR ini kita bisa
melakukan kegiatan eksplorasi lebih luas dan menyeluruh dibanding kan dengan
eksplorasi manual dan jika kita menggunakan teknologi ini tidak merusak lingkungan
dikarenakan tidak melakukan pemboran” yang berdampak pada rusaknya lingkungkan.

Anda mungkin juga menyukai