• Pada umumnya terletak didekat dengan permukaan tubuh dan tampak kebiru-
biruan
• Memiliki ukuran yang berdiamater i hingga 1,5 centimeter
• Mengandung banyak karbondioksida
B. Standart Operasional Prosedur
a. Pengambilan spesimen darah vena dengan syring (alat suntik)
Pengambilan darah vena secara manual dengan alat suntik (syring) merupakan cara
yang masih sering dilakukan di berbagai laboratorium klinik dan tempat-tempat
pelayanan kesehatan. Alat suntik ini adalah sebuah pompa piston sederhana yang
terdiri dari sebuah sebuah tabung silinder, pendorong, dan jarum. Berbagai ukuran
jarum yang sering dipergunakan mulai dari ukuran terbesar sampai dengan terkecil
adalah : 21G, 22G, 23G, 24G dan 25G. Pengambilan darah dengan suntikan ini baik
dilakukan pada pasien usia lanjut dan pasien dengan vena yang tidak dapat diandalkan
(rapuh atau kecil).
SOP
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA (VENA PUNCTIE) DENGAN SPUIT
PENGERTIAN suatu pengambilan darah vena yang diambil dari vena dalam
fossa cubiti, vena saphena magna / vena superfisial lain yang
cukup besar untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan
representatif dengan menggunakan spuit.
SOP
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA (VENA PUNCTIE) DENGAN TABUNG
VAKUM
PENGERTIAN suatu pengambilan darah vena yang diambil dari vena dalam
fossa cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain yang
cukup besar untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan
representatif dengan menggunakan tabung vacutainer.
INDIKASI Semua klien yang membutuhkan pemeriksaan spesimen darah
KONTRAINDIKASI 1. Pengambilan darah vena pada sebelah tangan yang mengalami
gangguan sirkulasi darah pada klien dengan mastektomi (operasi
pengangkatan payudara)
2. Daerah edema
3. Hematome
4. Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
5. Daerah bekas luka atau terdapat tanda tanda infeksi , infiltrasi,
atau thrombosis pada tempat penusukan
6. Daerah bekas cangkokan vascular (avsan) pada penderita
gangguan ginjal
7. Daerah intra-vena lines. Pengambilan darah pada daerah ini
dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat
meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu.
8. Lengan yang mengalami gangguan atau kelumpuhan
(kelumpuhan otot dan saraf)
9. Lengan dengan gangguan sirkulasi ataupun neurologi
TUJUAN 1. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan
memenuhi syarat untuk melakukan pemeriksaan.
2. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah
(infeksi, needle sticj injury) akibat vena punctie bagi
petugas maupun penderita.
3. Untuk petunjuk bagi petugas yang melakukan
pengambilan darah (phlebotomy)
PERSIAPAN TEMPAT 1. Jarum vakutainer atau winged needle (jarum bersayap)
DAN ALAT 2. Kapas
3. Alkohol 70%
4. Tali pembendung (turniket)
5. Plester
6. Tabung vakum
7. Kontainer khusus benda tajam (wadah sampah)
PERSIAPAN PASIEN 4. 1. Memberi tahu dan menjelaskan tujuan tindakan
2. Menyiapkan posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
PERSIAPAN Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
LINGKUNGAN
PELAKSANAAN 1. Jaga privasi klien
2. Cuci tangan
3. Pakai sarung tangan bersih
4. Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.
5. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak
melakukan aktifitas.
6. Minta pasien mengepalkan tangan.
7. Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat
siku.
8. Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan
perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti
sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak
teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau
kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas
alkohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan
dipegang lagi.
10. Dengan hati-hati buka tutup jarum, masukkan ke dalam holder
dan sekrupkan
11. Angkat pelindung jarum dan buka tutup jarun
12. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke
atas. Masukkan tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum
bagian posterior tertancap pada tabung, maka darah akan mengalir
masuk ke dalam tabung. Tunggu sampai darah berhenti mengalir.
Jika memerlukan beberapa tabung, setelah tabung pertama terisi,
cabut dan ganti dengan tabung kedua, begitu seterusnya.
13. Lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya.
Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau
plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
14. Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik
jarum. Tekan kapas beberapa saat, lalu plester selama kira-kira 15
menit. Jangan menarik jarum sebelum turniket dibuka.
15. Lipat pelindung jarum kembali ke tempatnya
16. Buang jarum ke kontainer khusus benda tajam
17. Rapikan alat dan klien
18. Lepaskan sarung tangan
19. Cuci tangan
20. Dokumentasi tindakan
SOP
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA (VENA PUNCTIE) DENGAN SPUIT
PENGERTIAN Pengambilan darah arteri dilakukan untuk pemeriksaan analisa gas
darah yang digunakan untuk mendiagnosa dan mengevaluasi
penyakit pernafasan serta kondisi yang mempengaruhi seberapa
efektif paru-paru mengirimkan oksigen ke darah dan mengeleminasi
karbondioksida dari darah
INDIKASI Pada pasien dengan penyakit paru, bayi prematur dengan penyakit
paru, Diabetes Melitus berhubungan dengan kondisi asidosis diabetik.
KONTRAINDIKASI Pada pasien dengan penyakit perdarahan seperti hemofilia dan trombosit
rendah..
TUJUAN 1. Untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan
memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan
2. Untuk petunjuk bagi petugas yang melakukan
pengambilan darah (phlebotomy)
KOMPLIKASI Pengambilan darah arteri akan minimal terjadi jika dilakukan
dengan benar. Namun dapat terjadi perdarahan atau
perdarahan yang tertunda atau memar pada area tusukan
jarum atau yang jarang terjadi, kerusakan sirkulasi di sekitar
area tusukan.
PERSIAPAN TEMPAT 1. Spuit 2 ml atau 3ml dengan jarum ukuran 22 atau 25 (untuk
DAN ALAT anak-anak) dan nomor 20 atau 21 untuk dewasa
2. Heparin
3. Yodium-povidin
4. Penutup jarum (gabus atau karet)
5. Kasa steril
6. Kapas alkohol
7. Plester dan gunting
8. Pengalas
9. Handuk kecil
10. Sarung tangan sekali pakai
11. Obat anestesi lokal jika dibutuhkan
12. Wadah berisi es
13. Kertas label untuk nama
14. Bengkok
PERSIAPAN PASIEN 3. 1. Memberi tahu dan menjelaskan tujuan tindakan
2. Menyiapkan posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
PERSIAPAN Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
LINGKUNGAN
PELAKSANAAN 1. Cek alat-alat yang akan digunakan
2. Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya
3. Perkenalkan nama perawat
4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
5. Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan
6. Jaga privasi klien
7. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
8. Posisikan klien dengan nyaman
9. Cuci tangan dan pakai sarung tangan sekali pakai
10. Pasang pengalas
11. Letakkan handuk kecil di bawah pergelangan tangan
12. Palpasi arteri radialis
13. Lakukan allen’s tes
Tujuan uji allen tes adalah untuk menilai sistem kolateral
arteri radialis. Penderita diminta mengepalkan tangan dengan
kencang. Pengambil darah dengan jari menekan kedua arteri
radialis dan ulnaris. Penderita diminta membuka dan
mengepalkan beberapa kali hingga jari-jari pucat, kemudian
biarkan telapak tangan terbuka. Pengambil darah melepaskan
tekanan jarinya dari arteri ulnaris, telapak tangan akan pulih
warnanya dalam 15 detik bila darah dari arteri ulnaris mengisi
pembuluh kapiler tangan.
DAFTAR RUJUKAN
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses,
dan praktik. Ed. 4. Jakarta :
EGC
Putri, S.A. (2013). Makalah Pemeriksaan Spesimen. (Online).
http://www.scribd.com/doc/124730845/makalah-pemeriksaan-spesimen-docx#scribd.
Diakses 12 Oktober 2015.