Anda di halaman 1dari 15

MATERNITAS

“PAP SMEAR”
DIII KEPERAWATAN LAWANG / 2B
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

• Yuni Wulandari ( P17220174043 )


• Vandareza Yusita O ( P17220174049 )
• Yosi Apriliani ( P17220174053 )
• Qurotul Ainiyah L ( P17220174055 )
• Eva Rosalina ( P17220174059 )
• Alwi Rismona ( P17220174069 )
• Silvina Najani ( P17220174075 )
• M. Imam M. TJ ( P17220174065 )
• Nur Rodin F ( P17220174064 )
• Dwicky Paschal ( P17220174070 )
1
APA ITU PAP SMEAR?

Pap smear adalah suatu tes


yang aman dan murah dan
telah dipakai bertahun-
tahun lamanya untuk
mendeteksi kelainan-
kaelainan yang terjadi pada
sel-sel leher rahim (Fitria,
2007).
Pap smear adalah ilmu
yang mempelajari sel-sel
yang lepas dari sistem alat
kandungan wanita (Lestadi,
2009).

2
TAHUKAH ANDA TENTANG TUJUAN
DARI PEMERIKSAAN PAP SMEAR?

Tes Pap smear merupakan


penapisan untuk mendeteksi infeksi
HPV dan prakanker serviks dengan
ketepatan diagnostik sitologi ± 90%
pada displasia berat (karsinoma in
situ) dan 76% pada displasia ringan/
sedang. Pap smear sangat efektif
dalam mendeteksi perubahan
prakanker pada serviks. Jika hasil
Pap smear menunjukkan displasia
atau serviks tampak abnormal
biasanya dilakukan kolposkopi dan
biopsi (Azis, 2006).

3
APA SAJA SIH MANFAAT PAP SMEAR ITU?

Dapat dikerjakan
dengan cepat,
sederhana, tidak
sakit dan tidak
Dapat merusak jaringan,
menenangkan
hati bagi Mudah
sebagian besar
orang diulang

Akan Mengetahui
ada tidaknya
diketahui radang dan
penyebab tingkatan
radang radang pada
rahim

Untuk mengetahui ada Untuk


tidaknya tanda – tanda mengetahui
keganasan (kanker) adanya kelainan
pada rahim degeneratif pada
rahim

4
PROGRAM PEMERIKSAAN
PAP SMEAR

Meskipun kanker serviks masih


belum dapat dielimanasi, namun
angka kejadiannya dapat ditekan
dengan melakukan pemeriksaan
Pap smear dan Inspeksi visual
asam asetat, biopsi dan
kolposkopi. Deteksi dini kanker
serviks sangat dianjurkan untuk
setiap wanita yang sudah pernah
melakukan hubungan seksual
(Bachnas, 2010).
Program pemeriksaan dini yang
dianjurkan untuk pemeriksaan
risiko terjadinya kanker serviks
menurut WHO dilakukan minimal
satu kali pada wanita di usia
sekitar 35-49 tahun. Pada daerah
dengan fasilitas tersedia, maka
pemeriksaan ini harus dilakukan
setiap 10 tahun sekali pada wanita
usia 35-55 tahun, dan pada daerah
dengan fasilitas yang tersedia
berlebih maka pemeriksaan
dilakukan tiap 5 tahun sekali.

5
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PAP SMEAR

01
UMU
R

04
USIA WANITA 02
SAAT SOSIAL
MENIKAH DAN
EKONOM
I

03
PARITA
S
01.Perubahan sel-sel abnormal pada 02.Golongan sosial ekonomi yang
leher rahim paling sering ditemukan rendah sering kali terjadi keganasan
pada usia 35-55 tahun dan memiliki pada sel-sel mulut rahim, hal ini
resiko 2-3 kali lipat untuk menderita karena ketidak mampuan melakukan
kanker leher rahim. pap smear secara rutin (Fitria, 2007).

03.Paritas adalah seseorang yang sudah


pernah melahirkan bayi yang dapat hidup.
Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2
orang atau jarak persalinan terlampau dekat 04. Usia menikah kurang dari 20
mempunyai resiko terhadap timbulnya tahun akan beresiko lebih besar
perubahan sel-sel abnormal pada leher mengalami perubahan sel-sel mulut
rahim. Jika jumlah anak menyebabkan rahim
perubahan sel abnormal dari epitel pada
mulut rahim yang dapat berkembang pada
keganasan (Fitria, 2007)

7
SIAPA SAJA SIH SASARAN PAP SMEAR?

Sesering mungkin jika hasil pap Wanita yang berusia muda


smear menunjukkan abnormal sudah menikah atau belum
sesering mungkin setelah penilaian menikah namun aktivitas
01 seksualnya sangat tinggi.
dan pengobatan prakanker maupun
kanker serviks. Wanita yang berganti
02 ganti pasangan seksual
08 atau pernah menderita
infeksi HIV atau kutil
. Sesudah 2 kali pap tes (-) kelamin.
dengan interval 3 tahun
dengan catatan bahwa
wanita resiko tinggi harus
lebih sering menjalankan
pap smear. 07 03 Setiap tahun untuk
wanita yang berusia
diatas 35 tahun.

Pap tes setahun sekali bagi wanita 04


antara umur 40-60 tahun. 06 Setiap tahun untuk wanita
yang memakai pil KB
Syarat Pengambilan Bahan

1 3
Bahan pemeriksaan Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap
5
. Klien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi
harus berasal dari waktu diluar masa haid, yaitu sesudah hari vagina (pembersihan vagina dengan zat lain),
siklus haid ketujuh sampai dengan masa memasukkan obat melalui vagina atau melakukan
porsio leher rahim.
pramenstruasi. hubungan seks sekurang-kurangnya 24 jam,
sebaiknya 48 jam.

2
Apabila klien mengalami gejala perdarahan
4
Pada peradangan berat,
6
Klien yang sudah menopause, pap
diluar masa haid dan dicurigai penyebabnya pengambilan sediaan ditunda smear dapat dilakukan kapan saja.
kanker leher rahim, sediaan pap smear harus sampai selesai pengobatan.
dibuat saat itu walaupun ada perdarahan.

9
APA SAJA SIH HAL
PENTING YANG HARUS
DIPERHATIKAN?
Pasien harus memberikan
Pengambilan dimulai informasi sejujur-jujurnya
minimal dua minggu kepada petugas mengenai
setelah dan sebelum aktivitas seksualnya.
menstruasi sebelumnya

Pembilasan vagina dengan Tidak boleh melakukan


bahan kimia tidak boleh hubungan seksual
dilakukan dalam 24 jam selama 1 hari sebelum
sebelumnya. pengambialn bahan
pemeriksaan.

10
Interpretasi Hasil Pemeriksaan Pap Smear

Hasil pemeriksaan akan menunjukkan hasil


negatif jika tidak ditemukan sel ganas, dapat
mengulangi pemeriksaan sitologi dalam satu
tahun lagi. Apabila sediaan yang diperoleh
tidak memuaskan dapat disebabkan karena
fiksasi yang kurang bagus, tidak ditemukan
sel endoserviks, dan terjadi peradangan sel,
disarankan untuk mengulangi pemeriksaan
sitologi kembali. Berdasarkan klasifikasinya,
Papanicolaou membagi hasil pemeriksaan
menjadi 5 kelas yaitu: pada kelas I tidak ada
sel abnormal, kelas II terdapat gambaran
sitologi atipik, namun tidak ada indikasi
adanya keganasan, kelas III adalah gambaran
sitologi yang dicurigai keganasan, displasia
ringan sampai sedang, kelas IV gambaran
sitologi dijumpai displasia berat dan kelas V
adalah keganasan.

contoh
11
STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
OPERASIONAL
Pengertian Pap smear merupakan cara yang digunakan untuk pemeriksaan dini
atau deteksi dini terhadap adanya indikasi keganasan pada sistem
reproduksi yaitu organ serviks (Mulut rahim) wanita.
Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya sel ubnormal pada mulut rahim
(Serviks).
Kebijakan Sebagai tindakan preventif terhadap penyakit kanker serviks wanita.
Prosedur Persiapan Alat :
-Handscoon steril
-Handscoon bersih
-Underpad
-Objek glass
-Alkhohol 95%
-Spatula Wooden
-Spekulum (cocor bebek)
-Korentang
-Kapas cebok
-Kassa
-Gell
-Selimut
-Lampu Sorot
-Kom bersih

12
Prosedur Prosedur Tindakan :
-Berikan penjelasan kepada pasien tentang tujuan dan manfaat dilakukannya paps
mear
-Pastikan pasien melakukan persyaratan yang harus dilakukan sebelum pemeriksaan
pap smear, seperti : tidak melakukan coitus selama 3hari dan tidak sedang dalam
kondisi infeksi atau keputihan.
-Lakukan persetujuan dilakukannya tindakan pap smear inform concern yang tersedia
di instansi RS
-Setelah itu arahkan pasien untuk dilakukan tindakan di meja GYN.
-Tutup vitrage untuk menjaga privasi pasien.
-Beritahu pasien untuk membuka pakaian dalam bagian bawah, kemudian berikan
selimut agar menutupi area vitalnya. Anjurkan pasien untuk berbaring di meja GYN.
-Berikan underpad sebagai alas untuk di area bokong.
-Posisikan pasien litotomi atau trendenburg sambil mengatur posisi pasien agar turun
ke ujung bawah meja GYN.
-Setelah pasien nyaman, kemudian nyalakan lampu sorot ke arah organ vagina pasien
-Dekatkan alat-alat yang akan digunakan oleh psycian atau dokter yang akan
melakukan tindakan pap smear
-Cucilah tangan terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan. Gunakan handscoon
steril kemudian sterilkan area luar vagina sebelum dilakukan pap smear dengan kapas
cebok.
-Bantu dokter untuk membuka alat steril, ambil alat dengan bantuan korentang agar
menjaga sterilisasi alat yang digunakan.
13
Prosedur -Ambil spekulum dengan korentang kemudian berikan gell sebagai pelumas untuk
lebih mudah membuka rongga vagina.
-Setelah terbuka dan terlihat mulut rahim, viksasi spekulum ambil objek glass sebagai
media mengambil scret serviks yaitu berupa apusan atau ekto menggunakan spatula
wooden dan sikatan atau endo dengan menggukana brush.
-hasil pengambilan scret diatas permukaan objek glass direndam dalam kom kecil
bersih dengan alkhohol 96% selama +- 5menit.
-Setelah selesai, tarik perlahan speculum yang digunakan dan bersihkan area vagina
dengan selembar kassa steril. Buka handscoon dan cuci tangan setelah tindakan
selesai.
-Matikan lampu sorot kemudian rapikan kembali alat-alat yang digunakan.
-Bantu pasien untuk merapikan diri setelah pemeriksaan.
-Berikan pengantar pemeriksaan histologi pada dokter yang memeriksa agar mengisi
keterangan bahwa pasien tersebut telah dilakukan tindakan pap smear dan sebagai
pengajuan permohonan agar dilakukan pemeriksaan laboratorium atas sample pap
smear.
-Pasang handscoon bersih untuk mengambil hasil rendaman secret, kemudian tutup
dan beri label (nama,usia,nomor RM, dan tanggal)
-Pemeriksaan pap smear dan pengantar laboratoriumnya dibawa ke laboratorim.
-Infokan ke pasien jangka waktu kapan hasil pemeriksaan tersebut dapat diketahui
hasilnya.

Unit Dokter/psician special Obgyn, bidan atau perawat, petugas laboratorium.


14
REFERENSI
• http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/65015/Chapter%20II.pdf?sequence=4
• http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-sitisamrot-6030-2-babii.pdf
• http://digilib.unisayogya.ac.id/1654/
• http://repository.unand.ac.id/14041/

15

Anda mungkin juga menyukai