BAB I
PENDAHULUAN
Fungsi :
— PELINDUNG; dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & gangguan mekanik,
kimia, atau suhu
— PENERIMA SENSASI; sentuhan, tekanan, nyeri, & suhu
— PENGATUR SUHU; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin & meningkatkan
kehilangan panas saat suhu panas
— FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi melalui cadangan lemak; sintesis vitamin D
— EKSKRESI & ABSORPSI
Kulit :
— Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup
manusia.
— Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan
Fungsi Utama:
1. Sebagai pelindung (proteksi)
2. Sebagai eksteroreseptor
3. Sebagai alat ekskresi
4. Sebagai alat osmoregulasi / homeostasis
5. Sebagai alat thermoregulasi
6. Sebagai alat pernafasan / respirasi
Fungsi lain :
1. Sebagai tempat cadangan makanan. Lemak pada hewan yang hidup di daerah 4 musim
2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia
3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan, selaput renang pada katak.
4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D, pada manusia dengan bantuan sinar matahari
Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya
tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol,
asam dan alkali kuat, gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan
infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut
jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.
Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tapi cairan yang
mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air
memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Fungsi persepsi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam
tubuh; NaCl, urea, as urat dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga
menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi
kelenjar lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5
Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf.
Jumlah melanosit menentukan warna kulit ras maupun individu. Warna kulit tidak
sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit,
reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
Fungsi keratinisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap infeksi secara mekanis
fisiologik
STRATUM LUSIDUM
Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki
STRATUM GRANULOSUM/ LAPISAN KERATOHIALIN
Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
Keratin merupakan protein yang tidak larut air – menjaga kelembaban kulit
STRATUM BASALE
Warna kulit :
Warna kulit disebabkan oleh :
1. warna pigmen
2. warna fisis (pembiasan, pemantulan, penguraian cahaya) contoh sel-sel pigmen /
kromatofor :
— Penentu dasar warna kulit : kuantitas melanin yang tersimpan di dalam sel epidermis
— Melanosit yang memproduksi pigmen tersebar di stratum basale epidermis
— Melanosit: mengubah asam amino tyrosin menjadi pigmen melanin coklat kehitaman yang diatur
oleh enzim tyrosinase.
— Konversi tyrosin mjd pigmen tgtg pd :
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH
— Pd keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg
melalui kapiler kulit & jumlah hemoglobin yg teroksigenasi
Melanosit :
— Mampu memproduksi pigmen coklat, melanin
— Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet (UV)
— Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang dapat merusak DNA – mutasi
— Melanin dapat mencegah kerusakan DNA, membantu mencegah kanker kulit
Kelenjar Seruminosa
— Terdapat pada telinga luar, dimana kelenjar keringat berubah menjadi kelenjar ceruminose
— Bekerjasama dengan kelenjar sebasea (lemak) untuk menghasilkan serumen (kotoran telinga)
Kelenjar Mamae
Pada mamalia terdapat kelenjar susu.
- Secara histologis berbentuk tubuler majemuk dan sekresinya termasuk kelenjar apokrin.
- Muara kelenjar susu biasanya berhubungan dengan pangkal rambut.
- Kelenjar susu pada mammalia umumnya berkelompok pada daerah tertentu yang disebut
kelenjar mammae (breast) yang memperlihatkan adanya puting susu(teat/nipple).
- Kelenjar susu berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi :
1. axillar : Galeophithecus
2. thoracal : Manusia / Kera
3. abdominal : Ungulata
4. inguinal : Cetacea
- Pada manusia terdapat anomali yang menggambarkan keadaan primitif dengan adanya
puting-puting ekstra seperti :
- hyperthelia : banyak sekali puting susu
- hypermatisme : kebanyakan mammae
1. Kelenjar bau (scant gland), pada cecurut, terdapat pada sekitar anus, berperaan dalam
kehidupan kelamin
2. Kelenjar meiboom, terdapat pada kelopak mata kelenjar lakrimal, pada kelopak mata
Fungsi utama :
a) isolator, thermoregulator
b) sebagai organ indera, dengan adanya anyaman-anyaman akhiran saraf, contoh : vibrissae /
rambut sinus
2. Dermis
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut
yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang
rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang
mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit
sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat
diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling
tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-
serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan
berbagai rangsangan dari luar. Masingmasing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf
dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga
memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita
mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di
kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar
palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit
dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar
keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori
kulit. Di permukaan kulit, minyak dan keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid
mantel atau sawar asam dengan nilai pH sekitar 5,5. sawar asam merupakan penghalang alami
yang efektif dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai jasad renik
lainnya di permukaan kulit. Keberadaan dan keseimbangan nilai pH, perlu terus-menerus
dipertahankan dan dijaga agar jangan sampai menghilang oleh pemakaian kosmetika.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastic yang dapat membuat
kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-
serat kolagen ini
disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan
kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah
mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia
atau kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran penting bagi
kesehatan dan kecantikan kulit. Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat
menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan
memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan
kelenjar palit.
a. a. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran
semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua
bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak
tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan
membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh
panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang
mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium
klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini
terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24
jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan
salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah
kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna
keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya
alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea
pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya
sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil
baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
b. Kelenjar palit (sebasea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut
terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut
(folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan
rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan
telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau
kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala,
kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit
kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau
kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada
bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka
kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.
3. Lapisan Subkutan / jaringan penyambung
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan
saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau
penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai
cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal
di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit
dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak
lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur. Sel
lemak ini dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam banyak mengandung sel
limposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi
sebagai cadangan makanan. Sel lemak berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur
internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan
panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
4. Vaskularisasi Kulit
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan papiler
dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil
meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri
asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat
nutrient dari dermis melalui membran epidermis. Vaskularisasi dikulit diatur oleh 2 pleksus,
yaitu pleksus superfisialis dan pleksus profunda
2.2 Jaringan Penunjang
Jaringan penunjang adalah sekumpulan sel khusus yang serupa bentuknya, besarnya dan
pekerjaannya yang berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh yang ada di
sekitarnya.
a. Jaringan ikat. Jaringan yang diantara sel-selnya terdapat banyak zat interselular yang terdiri dari
serabut-serabut kenyal yang disebut kolagen. Pada jaringan ikat bahan-bahan interselular ini
dibuat sendiri oleh sel-selnya.
Bentuk dari bahan-bahan interselular ini dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu;
1. Bentuk amorfus (tanpa bentuk) Berupa cairan. Seperti agar. Bersifat keras.
2. Bentuk fibrosa (bentuk benang) Bentuk ini dapat dibedakan menjadi 3 bentuk : Benang-benang
kolagen (benang-benang putih). Benang ini sifatnya sangat lemas, kuat tetapi kurang elastis.
Benang-benang retikular (benang-benang halus). Benang-benang ini disusun seperti jala dan
berfungsi untuk menahan sel-sel jaringan ikat. Benang-benang elastis (benang-benang kuning).
Benang-benang ini bersifat elastis, dan tersusun berlapis.
b. Jaringan rawan (Kartilago). Jaringan yang banyak mempunyai lubang-lubang kecil di dalamnya
terdapat banyak sel-sel rawan, sifatnya lebih padat dan lebih kuat dari pada jaringan biasa,
elastis, da mudah dan mudah dibengkokkan, di antara sel-selnya banyak terdapat pembuluh
darah.
Pengertian; Tulang rawan adalah jaringan ikat yang lebuh dekat dari jaringan ikat biasa; sel-selnya
disebut kondrosit dan sel yang masih muda disebut kondroblas.
Macam-macam jaringan tulang rawan.
1. Kartilago hialin, banyak mengandung serabut-serabut hialin (tulang rawan bening) warnanya
kehijau hijauan dan licin, terdapat pada; ujung sendi, rawan hidung, antara tulang rusuk dan
tulang dada, badan embrio, larings, trakea dan bronkus.
2. Kartilago elastis, banyak mengandung serabut-serabut elastis warnanya kekuningan, terdapat di
daun telinga epiglotis, tabung eustaki.
3. Kartilago fibrosa, banyak mengandung serabut-serabut fibrosa, terdapat antara ruang tulang
belakang dan simfisis. Tulang rawan mengandung zat-zat interselular Ca CO3, sifatnya kenyal,
elastis, tidak mudah patah tetapi mudah dibengkokkan.
Fungsi jaringan rawan, terdiri dari ;
1. Penutup ujung-ujung tulang, misalnya tulang iga.
2. Pada embrio sebagai penyangga sementara yang kemudian akan berubah menjadi tulang keras.
3. Sebagai penyangga misalnya tulang hidung, telinga.
4. Penyambung antara tulang, misalnya sendi-sendi.
c. Jaringan tulang.
Pengertian. Tulang adalah jaringan ikat yang keras, yang zat-zat interselularnya keras. Terutama
mengandung banyak mineral yang mengandung zat perekat dan zat kapur.
Fungsi jaringan tulang, terdiri dari ;
1. Menjaga berdirinya tubuh.
2. Membentuk rongga untuk menyimpan (melindungi) organ-organ yang halus.
3. Membentuk persendian.
4. Sebagai tempat melekatnya ligamen-ligamen dan otot.
Macam-macam tulang ;
1. Berdasarkan bentuknya. Tulang panjang bentuknya panjang seperti pipa.
Contoh: Tulang humerus (tulang lengan ataas), tulang femur (tulang paha), tulang tibia (tulang
kering). Tulang pendek, bentuknya pendek dan tidak teratur. Contoh : tulang vertebra (tulang
belakang). Tulang pipih, bentuknya lebar tetapi tipis. Contoh : Tulang penyusun tengkorak.
2. Berdasarkan strukturnya. Jaringan tulang muda yaitu jaringan yang lebih dekat dari jaringan ikat
biasa, sel-selnya disebut kondrosit dan sel yang masih muda disebut kondroblas. Jaringan tulang
keras. Bersifat sangat keras, tidak dapat dipotong dengan pisau karena ia banyak mengandung
zat kapur.
Jaringan keras ini mempunyai bagian-bagian;
1. Jaringan tulang kompaka jaringan ini terdapat di bagian tengah dari tulang panjang (diafisis).
2. Jaringan tulang spongiosa, jaringan ini terdapat pada bagian ujung tulang panjang (epifisis),
banyak mempunyai lubang-lubang yang jelas dapat dilihat dengan mata biasa dan bentuknya
menyerupai spon (busa). Di dalam lubang-lubang ini terdapat sum-sum tulang.
3. Jaringan ikat periosteum yang menyelubungi tiap tulang dan mempunyai serabut-serabut
kolagen.
4. Bagian tengah dari tulang panjang, terdapat ruangan yang disebut medulla osseum flava.
5. Sumsum tulang merah terdiri dari jaringan retikular dimana terdapat: Eritroblas yang kemudian
menjadi eritrosit, Mioblast yang kemudian menjadi leukosit, dan Osteoblast (sel tulang) serta
retikulosit.
6. Antara jaringan dan sumsum tulang terdapat selaput tulang yang keras, yang disebut endosteum.
2.3 Hubungan Suhu Tubuh dengan Sistem Integument
2.3.1 Pembentukan Panas dalam Tubuh dan Faktor yang Mempengaruhi
Pembentukan panas dalam tubuh dan faktor yang mempengaruhi pembunagan panas dari
tubuh
Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal penellitian
atau persoalan di klinik seperti :
1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit
2. Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3. Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus kedinginan
yang ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau ditempat
-tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh relative
konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan suhu tubuh pada
manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita. Mis kenaikan suhu 10
derajat Celcius bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya.
Suhu inti (core temperature) manusia berfluktuasi + 1 derajat Celcius dalam kegiatan sehari-hari.
Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai puncaknya
pada sore hari (jam 2 - 3 sore).
b. PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu
yaitu :
Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37 derajat Celcius,
yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm
kedalam.(Ts)
Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb :
Temperatur Mean Body) dengan rumus ;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
e. SUMBER PANAS
1. Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh.
Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada
waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5
kalinya.
f. PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat,
melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi
disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible
water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan kulit.àpanas dari
metabolisme dikeluarkan Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jam dengan cara evaporasi 20 - 25%.
2. Radiasi
Bila suhu disekitar lebih panas dari badanàpermukaan tubuh akan menerima panas, bila disekitar
dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik
dengan kecepatan sepertià cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut
turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali
menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada waktu
dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akanàmenjadi dipanaskan (dengan melalui konduksi
dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang
berperan dalam pertukaran panas.
2. Keringat
• Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana
pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas yang (evaporasi).àdipakai
dalam keadaan ini dengan cara penguapan
• Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan cairan
keringat dari lumen permukaanàkeringat kulit merupakan mekanisme pendingin yang paling
efektif.
k. MEKANISME DEMAM
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan meningkatkan
titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh
berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
• Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen
endogen.
• Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.
• Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang
merangsang hipotalamus.
SUMBER PANAS
1.Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas
tubuh.Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang
pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5
kalinya.
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat,
melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi
disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible
water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan panas dari metabolisme
dikeluarkanàkulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jam dengan cara evaporasi 20 - 25%.
2. Radiasi
permukaan tubuhàBila suhu disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas, bila disekitar
dingin akan melepaskan panas. Proses ini àterjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik
dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut
turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali
menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada waktu
dingin udara yang diikat/dilekat menjadiàpada tubuh akan dipanaskan (dengan melalui konduksi
dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang
berperan dalam pertukaran panas.
2. Keringat
• Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana
pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi.mekanisme panas yang dipakai dalam
keadaan ini dengan cara penguapanà (evaporasi).
• Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara keringatàperiodic memompa tetesan
cairan keringat dari lumen permukaan kulit merupakan mekanisme pendingin yang paling
efektif.
MEKANISME DEMAM
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus.Dengan meningkatkan
titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh.Tubuh
berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
• Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen
endogen.
• Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.
• Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang
merangsang hipotalamus.
Demam atau panas badan merupakan gejala penyakit yang seringkali dijumpai pada
manusia sejak anak-anak, dewasa, hingga masa lanjut usia. Timbulnya demam akan
mengakibatkan metabolisme meningkat sehingga frekuensi denyut jantung juga meningkat.
Selain itu, biasanya demam juga diiringi rasa tidak enak badan, nyeri sendi, dan juga delirium
(mengigau).Apa yang terjadi saat seseorang mengalami demam dan apa yang mesti dilakukan
untuk menanggulangi demam menjadi suatu hal yang penting bagi kita untuk mengetahuinya.
Bagaimana tubuh mempertahankan suhu ?
Suhu tubuh manusia normalnya adalah sekitar 36-38 derajat Celcius. Suhu ini
dipertahankan melalui energi yang dihasilkan oleh proses metabolisme dari zat-zat makanan
dengan sumber karbohidrat, lemak, dan protein di sel-sel tubuh, khususnya di mitokondria.
Energi yang dihasilkan dalam bentuk ATP sebagian diubah menjadi energi panas yang digunakan
untuk mempertahankan suhu tubuh.Pusat pengatur suhu sendiri terdapat di hipotalamus, bagian
dari otak.Di sinilah suhu tubuh diatur dan dipertahankan dengan pengaturan setting point suhu.
Demam dapat disebabkan oleh infeksi maupun oleh penyebab lain, seperti keganasan
(neoplasma/kanker), penyakit autoimun, dan penyakit hipertiroid. Biasanya demam terjadi ketika
seseorang mengalami infeksi baik oleh bakteri maupun virus. Jika bakteri atau virus masuk ke
dalam tubuh manusia, keduanya akan menghasilkan zat-zat pyrogen(zat yang menyebabkan
demam) yang akan meningkatkan setting point suhu di hipotalamus, dengan cara merangsang
pelepasan PGE2 (prostaglandin2). Hal ini menyebabkan suhu setting point dan suhu tubuh
menjadi berbeda.Suhu setting point lebih tinggi daripada suhu tubuh.
Suhu tubuh akan meningkat untuk menghilangkan perbedaan dari suhu setting point sehingga
menyebabkan demam. Pada saat awal kenaikan panas tubuh, suhu tubuh yang lebih rendah
daripada setting point menyebabkan terjadinya vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah
untuk mencegah hilangnya panas dari tubuh. Penderita akan merasa kedinginan dan menggigil
untuk meningkatkan suhu tubuh meskipun jika diukur tubuhnya akan terasa panas. Peristiwa ini
akan berhenti apabila suhu tubuh sudah sama dengan setting point suhu di hipotalamus.
Ketika terjadi penurunan setting point, suhu tubuh yang lebih tinggi akan mengakibatkan
terjadinya vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah sehingga panas akan lebih mudah dilepaskan
melalui radiasi. Hal ini akan diiringi dengan peningkatan penguapan (evaporasi) yang ditandai
dengan keluarnya keringat sehingga suhu tubuh turun.
Agar lebih akurat, kita dapat menggunakan termometer, baik yang berupa termometer
raksa ataupun termometer digital.Alat ini bisa dibeli di toko alat kesehatan atau juga di
apotek.Model termometer raksa sekarang sudah mulai ditinggalkan karena waktu pengukurannya
yang relatif lama, sekitar 5-10 menit.Seiring dengan kemajuan teknologi, kini kita dapat
menggunakan termometer digital yang lebih praktis dan waktu pengukuran lebih cepat. Suhu
tubuh normal manusia adalah 36,1–37.8 °C. Bila lebih dari rentang itu, seseorang dapat
dikatakan menderita demam. Tempat pengukuran dapat dilakukan di beberapa tempat, di
antaranya:
Oral, yaitu diletakkan di bawah lidah
Aksila, di lipat ketiak
Rectal, yaitu di dubur
Timpani, yaitu di telinga
Dari keempat tempat tersebut, pengukuran di timpani atau di telinga menggunakan
termometer infra merah merupakan cara yang paling akurat, karena suhu tubuh yang didapat
lebih dekat dengan suhu inti tubuh, sedangkan yang paling tidak akurat adalah pengukuran di
aksila dikarenakan pengaruh suhu lingkungan yang besar dan adanya pengaruh dari keringat.
Selain menghambat kembang biak kuman, demam juga dapat menjadi alarm dari tubuh
yang menandakan adanya sesuatu yang tidak beres dalam tubuh, apakah karena infeksi maupun
karena sebab lainnya. Dengan mengamati pola demam, dokter dapat mengenali jenis kuman
yang menyerang tubuh penderita.Misalnya, infeksi Salmonella typhi yang
menyebabkan typhoid dapat menimbulkan pola demam yang khas, yaitu saat malam hari suhu
tubuh naik, sedangkan pada pagi hari suhu tubuh turun.Pola demam ini berulang terus seperti
gambaran anak tangga.Sementara pada kasus demam berdarah (DB), pola demam biasanya
dalam bentuk sadle appearance (seperti pelana kuda), yakni suhu tubuh naik pada hari ke-1
sampai 3, menurun pada hari ke-3 sampai 5, dan naik kembali pada hari ke-6 hingga ke-7.
Dengan mengetahui pola demam, dokter berusaha menentukan terapi yang tepat sesuai
dengan penyebab infeksi. Pola demam yang khas tidak akan terjadi bila penderita menggunakan
obat-obatan penurun panas karena demam akan segera turun setelah pemakaian obat penurun
panas, dan akan naik kembali jika pengaruh obat telah habis. Demam hanyalah gejala dari suatu
penyakit, penggunaan obat-obatan penurun panas hanya akan menurunkan demam sementara
waktu. Jika penyebabnya belum teratasi, demam akan timbul kembali.
Jika demam menyerang, sebaiknya kita beristirahat karena demam merupakan usaha tubuh
untuk melawan infeksi kuman.
Jika demam sangat mengganggu, lakukan kompres air hangat di kepala untuk menurunkan suhu
tubuh, serta minum banyak air untuk mencegah dehidrasi. Kompres air hangat akan
menyebabkan otak menerima informasi bahwa suhu tubuh terlalu tinggi sehingga setting point di
hipotalamus akan diturunkan. Hal ini menyebabkan suhu tubuh akan mengikuti
penurunan setting point. Sebaliknya, bila kepala dikompres dengan air dingin, otak akan
menerima informasi bahwa suhu sekitar terlalu rendah sehingga setting point tidak akan turun.
Bahkan, penderita akan merasa kedinginan dan tubuhnya akan menggigil untuk menaikkan suhu
tubuh yang lebih rendah dari setting point di hipotalamus.
Jika demam tidak turun juga, kita dapat menggunakan obat-obatan penurun panas.
Jika demam naik lagi setelah pengaruh obat habis, sebaiknya kita berkonsultasi pada dokter
untuk mengetahui penyebab demam tersebut dan cara penanggulangannya.
Pada anak-anak usia 0-2 tahun, demam dapat mengakibatkan timbulnya kejang (step) untuk
sebagian anak. Kejang demam merupakan salah satu keadaan yang memerlukan tindakan segera
untuk menghentikannya karena dapat mengakibatkan rusaknya otak. Pada usia tersebut
pemberian obat-obatan penurun panas merupakan pilihan yang tepat untuk mencegah timbulnya
kejang saat terjadi demam pada anak.
1.KUDIS (Scabies)
Merupakan penyakit dengan gejala gatal (lebih pada malam hari). Sering muncul di
tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan kadang
di sela jari tangan atau kaki.
Pencegahan :
Pencegahan Primordial
Menerapkan perilaku hidup bersih
Pencegahan Primer
Menjaga kebersihan kulit,
Pencegahan Sekunder
Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang
terserang Panu.
Pencegahan Tersier
Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju,
handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh karena itu
perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain. Caranya dengan
menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh penderita.
Pencegahan Sekunder
Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang
terserang Panu.
Pencegahan Tersier
Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju,
handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh karena itu
perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain. Caranya dengan
menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh penderita.
3. KUSTA
Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit
kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui hanya
disebabkan oleh bakteriMycobacterium.
Pencegahan :
Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan pada kelompok orang sehat yang belum terkena penyakit kusta dan
memiliki risiko tertular karena berada di sekitar atau dekat dengan penderita seperti keluarga
penderita dan tetangga penderita, yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang kusta.
Penyuluhan yang diberikan petugas kesehatan tentang penyakit kusta adalah proses peningkatan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat yang belum menderita sakit sehingga dapat
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya dari penyakit kusta. Sasaran
penyuluhan penyakit kusta adalah keluarga penderita, tetangga penderita dan masyarakat(Depkes
RI, 2005).
Pencegahan Sekunder
Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan
yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang
lemah terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi
kebal. Pada 1960an, dapson tidak digunakan lagi. Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih
baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an.
4. DERMATITIS KONTAK
Peradangan kulit yang akut atau kronik akibat terpajan iritan ( dermatitis iritan) atau
alergen (dermatitis alergik). Lokasi dermatitis di kulit sesuai dengan tempat pajanan.
Penyebab :
Pencegahan primordial :
Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dapat menjadi faktor penyebab DKI dan penyebab
lain dapat berupa suhu, kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur. Kekeringan dan
kondisi kulit yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar kerentanan seseorang terhadap
DKI.
Pencegahan primer :
Menghindari pajanan.
Pencegahan sekunder
Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum dengan
bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat digunakan untuk
mengurangi gatal.
Pencegahan tersier
Penyakit dermatitis kontak adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu allergen seperti deterjen,
oleh sebab itu penggunaan sarung tangan dalam hak ini sangat diperlukan untuk menghindari
kekambuhan kembali.
5. DERMATITIS ATOPIK
Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh. Infeksi pada
vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan sebuah lapisan
putih atau abu-abu tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri lebih umum. Dalam
sebuah penelitian tahun 2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi, hanya 33 %
wanita yang mandiri untuk mengobati infeksi jamur sebenarnya mengalami infeksi ragi,
sementara sebagian besar telah baik vaginosis bakteri atau infeksi tipe campuran. Gejala infeksi
pada alat kelamin pria termasuk luka merata merah di dekat kepala penis atau di kulup, gatal
parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis juga dapat memiliki cairan putih, meskipun
jarang.
Pencegahan :
Pencegahan primordial
Segala jenis bahan kimia maupun larutan rumah tangga dapat menyebabkan Dermatitis, apabila
terpapar secara rutin dalam jangka panjang. Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dapat
menjadi faktor penyebab Dermatitis dan penyebab lain dapat berupa suhu, kelembaban, maupun
mikroorganisme seperti jamur. Kekeringan dan kondisi kulit yang kering dapat menjadi faktor
yang memperbesar kerentanan seseorang terhadap Dermatitis.
Pencegahan primer
Menghindari iritan atau alergen.
Pencegahan sekunder
Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum dengan
bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat digunakan untuk
mengurangi gatal. Steroid topikal dosis rendah untuk mengurangi peradangan dan
memungkinken penyembuhan.
Pencegahan tersier
Penyakit dermatitis atopic adalah penyakit peradangan kulit yang melibatkan perangsangan
berlebih limfosit T dan sel mast sama halnya dengan dermatitis kontak namun lebih parah seperti
cuaca yang dingin, oleh sebab itu menjauhkan diri dari allergen sangat diperlukan untuk
menghindari kekambuhan kembali.
6. AKNE
Penyakit peradangan kelenjar sebasea yang sering dijumpai dan berkaitan dengan folikel rambut
(disebut unit pilosebasea).Berbagai faktor. Penyebab acne sangat banyak (multifaktorial), antara
lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb), faktor makanan, keaktifan
dari kelenjar sebacea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes),
kosmetika, dan bahan kimia lainnya.
Pencegahan :
Pencegahan primer
Penggunaan sabun antibakteri setiap mencuci muka pada saat mandi dan menjelang tidur.
Pencegahan sekunder
Pemberian obat topikal misalnya benzoid peroksida dan asam retinoat (vitamin A, retin A)
digunakan untuk mengeringkan dan menglupaskan kulit.
Untuk mengatasi jerawat.
1. Ambil 2-3 helai daun pepaya yang sudah tua dan jemur.
2. Lumatkan daun pepaya tersebut dan diberi air kemudian diperas untuk diambil sarinya.
3. Oleskan saridaun pepaya tersebut pada jerawat.
Perawatan untuk mengatasi jerawat.
1. Cucilah lobak secukupnya, kemudian parutlah lobak tersebut dan ambil airnya.
2. Tambahkan cukaapel sedikit dan campur hingga rata.
3. Oleskan pada jerawat, diamkan hingga mengering.
4. Setelah kering, bersihkan dengan air.
5. Lakukan secara rutin hingga jerawat teratasi.
7. RUBEOLA (campak)
Suatu penyakit infeksi virus yang ditandai dengan ruam makulopapulaaar eritematosa, mulai dari
wajah, badan lalu ekstremitas. Bercak koplik pada mulut 1-3 hari sebelum ruam.
Pencegahan :
Pencegahan
Pencegahan primordial :
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya
diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin
MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.
Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR,
dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Selain
itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang
bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
Mengenal lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.
Pencegahan dengan vaksinasi menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan pada usia 15
bulan setelah kelahiran.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan dengan antibiotic, Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya
menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika
terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
Pencegahan tersier :
Pada penderita campak untuk menghindari bertambah parahnya campak atau untuk menghindari
suatu kecacatan, penderita sebaiknya selama masih menderita penyakit campak berdiam diri di
rumah (dalam artian banyak-banyak istirahat).
Pencegahan :
Pencegahan primordial :
Untuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian
vaksinasi.Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus
tersebut pada pasien seropositif usia lanjut.Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster
yang telah dilemahkan atau komponen selular virus tersebut yang berperan sebagai antigen.
Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah terbukti dapat mencegah atau mengurangi risiko
terkena penyakit tersebut pada pasien yang rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita
imunokompeten, serta imunosupresi.
Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
Imunisasi pasif.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara untuk mengurangi rasa nyeri
dapat diberi analgetik. Sebaiknya, diusahakan agar gelembung-gelembung tidak pecah dan untuk
mengurangi rasa gatal diberikan bedak salsil 2% atau bedak kalamin. Bila gelembung pecah atau
basah dapat diberikan kompres larutan antiseptik. Apabila terjadi infeksi sekunder dapat
diberikan krim antibiotik lokal.
9. NODUL
Merupakan penyakit kulit yang berbentuk seperti papula, berbentuk kubah, ukuran> 1cm dan
lebih dalam. penyebab-penyebab yang paling umum dari nodus-nodus limfa yang membengkak.
Penyebab-penyebab infeksius yang umum dari nodus-nodus limfa yang membengkak adalah
virus, bakteri, parasit, dan jamur.
Virus-Virus
infectious mononucleosis (mono),
chickenpox,
measles,
HIV,
herpes,
virus-virus selesma umum,
adenovirus, dan
banyak virus-virus lain
Pencegahan
Pencegahan primordial :
Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satu contohnya dengan
menjada kebersihan diri.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan penyakit ini tergantung pada penyebabnya
11. Kandidiasis
Merupakan penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies
Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-
kadang dapat menyebabkan septicemia, endokarditis, atau meningitis.
Pencegahan :
Pencegahan primordial :
Menjaga kebersihan lingkungan.
Pencegahan primer :
Menjaga kebersihan diri.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan yang dapat dilakukan :
2. Topikal :
- Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali
selama 3 hari.
- Amfoterisin B
3. Sistemik
- Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi local dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap
dalam usus.
- Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 gr per vaginam dosis tunggal
- Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100
mg sehari, selama 3 hari.