Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN LENGKAP HASIL KEGIATAN

PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

‘’GERAK GEOTROPI’’

DOSEN PENGAMPU : 1. Dra. SRI PURYANINGSIH, M.Pd

2. DR. HJ. SITI SUNARIYATI, M. SI

DISUSUN OLEH :

NAMA : FEBRIYANTI

NIM : ACD 116 040

KELAS : B

KELOMPOK : 5 (LIMA)

ASDOS : Nurianty Al Maidah S.Pd M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2019

i
I. TOPIK
Gerak Geotropi

II. TUJUAN PRAKTIKUM


Untuk Mempelajari Gerak Geotropi Pada Akar Tumbuhan

III. DASAR TEORI


Gravitropisme adalah pertumbuhan sel-sel tanaman karena dipengaruhi oleh
gravitasi. Bila suatu benih diletakkan dalam keadaan sembarang, maka tunas akan
tumbuh membengkok ke atas dan akar akan tumbuh ke bawah. Pertumbuhan akar
merupakan gravitropisme positif, sedangkan pertumbuhan tunas adalah
gravitropisme negatif. Gravitropisme ini mulai terjadi setelah proses
perkecambahan biji. Tumbuhan dapat membedakan arah atas dan bawah dengan
pengendapan statolit.Statolit adalah plastida khusus yang mengandung butiran pati
padat dan terletak pada posisi rendah, misalnya pada bagian tudung akar. Adanya
penumpukan statolit pada akar dapat memicu distribusi kalsium dan auksin. Namun,
tanaman yang tidak memiliki statolit pun masih dapat mengalami gravitropisme
yang disebabkan kinerja sel akar yang dapat berfungsi sebagai indera dan
menginduksi perenggangan protein sel ke atas dan penekanan protein sel tanaman ke
sisi bawah akar.( Dwidjoseputro 1985)

Geotropisme ialah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh gaya


gravitasi. Gerak ini terjadi pada akar dan batang tumbuhan. Berdasarkan arah gerak
terhadap gravitasi, geotropisme dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Geotropisme positif,
adalah gerak yang menuju ke pusat bumi. Contoh: Gerak ujung akar kepala.
Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile)
diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal
ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari
pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap
akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh (Heddy 1996). Dari hasil eksperimennya
diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan
lebih banyak dibanding dengan bagian atas. Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai
komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan
yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada

2
di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith
(misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste
(termasuk statolith). 2) Geotropisme negatif, adalah gerak yang menjauhi gaya
gravitasi bumi. Contoh: Gerak pada ujung batang tumbuhan ( Rina.2010 )

Geotropisme atau gravitropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan


rangsangan gaya gravitasi bumi. Geotropisme ada dua yaitu geotropisme positif dan
geotropisme negatif. Geotropisme positif adalah gerak organ tumbuhan searah
gravitasi bumi, misalnya gerak akar tumbuhan.Sedangkan geotropisme negatif
adalah gerak berlawanan arah gravitasi bumi.

3
IV. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No Nama alat Jumlah
1 Cawan petri 1 buah
2 Piring kecil 1 buah
3 ATK Secukupnya
4 Pipet tetes 1 buah

a. Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1 Vigna senensis atau 4 kecambah
Phaseolus radiatus
2 Lilin mainan Secukupnya
3 Kertas label Secukupnya
4 Isolatif Secukupnya
5 Air Secukupnya
6 Kapas Secukupnya
7 Double tip ( kertas filter) Secukupnya

V. CARA KERJA

1. Memasukkan sedikit kapas ke dalam cawan petri, lalu mengatur sehingga


membentuk lapisan yang tidak terlampau tebal.
2. Membasahi kapas tersebut dengan sedikit air.
3. Memilih 4 biji kecambah kacang hijau yang mempunyai calon akar dengan
panjang yang sama.
4. Meletakkan keempat biji kecambah ini di atas kapas tersebut pada posisi
keempat arah mata angin (Utara, Selatan, Barat, dan Timur). Memberi tanda
nomor pada cawan petri. Kemudian menutup kembali cawan petri tersebut, lalu
memberi isolasi pada tepi tempat dan tutupnya.
5. Memasang cawan petri beserta isinya dengan posisi tegak di atas papan seksi
dengan bantuan lilin mainan.

4
6. Menggambar dan mencacat arah pertumbuhan calon akar pada awal pengamatan
ini. Ukurlah pula panjang calon akar.
7. Setelah 24 jam, mengamati arah pertumbuhan calon akar tersebut. Lalu
memutarkan cawan petri tersebut 90˚ ke arah kanan sehingga posisi kecambah
yang semula berada di titik Utara pindah ke titik Timur, demikian seterusnya.

5
VI. HASIL PENGAMATAN

No Arah selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu


kecambah
1 Utara 2,9 cm 3 cm 5,3 cm 11 cm 16,8 cm
(ke kanan) (ke bawah) (ke bawah) (ke kiri)
2 Timur 2,9 cm 3 cm 5,5 cm 11,5 cm 16,4 cm
(ke kiri) (ke kanan) (ke bawah) (ke kiri)
3 Barat 2,4 cm 4 cm 6 cm 10,4 cm 15,8 cm
(ke kiri) (ke kanan) (ke bawah) (ke kiri)
4 Selatan 2,8 cm 3,5 cm 4 cm 6,3 cm 11,5 cm
(ke atas) (ke atas) (ke bawah) (ke kiri)

No Gambar pengamatan No Gambar pengamatan


1 Utara-Timur-Selatan-Barat 2 Timur-Selatan-Barat-Utara

3 Selatan-Barat-Utara-Timur 4 Barat-Utara-Timur-Selatan

6
5 Utara-Timur-Selatan-Barat

7
VII. PEMBAHASAN
Pertumbuhan di pengaruhi oleh faktor hormone dan enzim serta faktor
lingkungan. Salah satu hormone tumbuhan yang terdapat pada kecambah kacang
hijau yaitu hormone Auxin adalah salah satu hormone tumbuh yang tidak terlepas
dari proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Suatu tanaman apabila
disinari suatu cahaya, maka tanaman tersebut akan membengkok ke arah datangnya
sinar. Membengkoknya tanaman tersebut adalah karena terjadinya pemanjangan sel.

Pada pengamatan yang telah kami lakukan pada hari pertama, Calon akar pada
awal pengamatan dengan perlakuan 4 biji kecambah kacang hijau umur 2 hari,
menggunakan air secukupnya, cm dengan posisi kecambah berada di titik Utara.
Setelah 24 jam di amati kecambah mengalami pemanjangan.

Pada hari kedua dengan waktu 24 jam ada perubahan pada kecambah kacang
hijau di titik Utara, yaitu : warna batang putih kemerahan,warna daun hijau, daun
dan akar primer lurus serta titik Utara mengalami gerak geotropisme positif pada
akar kecambah.

Kemudian hari ketiga, mengganti perubahan posisi di titik Timur, yaitu


mengalami warna batang putih kemerahan,warna daun hijau,jumlah semakin
bertambah helaian daun serta titik Timur arah gerak geotropisme positif pada akar
kecambah. Pergantian posisi hari keempat, pada kecambah kacang hijau di titik
Selatan,yaitu mengalami warna batang merah keunguan,warna daun hijau tua,jumlah
4 helaian daun lebih panjang serta titik Selatan arah geotropisme positif.

Pengamatan terakhir pada hari kelima,perubahan pada kecambah kacang hijau


di titik Barat,yaitu: warna batang hijau keputihan,warna daun hijau tua,jumlah 4
helaian daun lebih panjang serta titik Barat arah geotropisme positif.

Jadi,kesimpulan dari pengamatan yang telah kami lakukan selama 5 hari


dengan arah mata angin (Utara,Timur,Selatan,Barat) dengan menggunakan
kecambah kacang hijau dalam perlakuan di cawan petri. Apabila suatu tanaman di
letakkan secara horizontal, maka akumulasi auksin yang berada di bagian bawah
sebagai akibat pengaruh geotropisme positif. Sedangkan yang posisi selain dibagian
bawah itu gerak ujung batang menjauhi pusat bumi yang di sebut geotropisme
negatif.

8
No Arah selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
kecambah
1 Utara 2,9 cm 3 cm 5,3 cm 11 cm 16,8 cm
(ke kanan) (ke bawah) (ke bawah) (ke kiri)
2 Timur 2,9 cm 3 cm 5,5 cm 11,5 cm 16,4 cm
(ke kiri) (ke kanan) (ke bawah) (ke kiri)
3 Barat 2,4 cm 4 cm 6 cm 10,4 cm 15,8 cm
(ke kiri) (ke kanan) (ke bawah) (ke kiri)
4 Selatan 2,8 cm 3,5 cm 4 cm 6,3 cm 11,5 cm
(ke atas) (ke atas) (ke bawah) (ke kiri)

Klasifikasi ilmiah tanaman kecambah kacang hijau:

Nama umum : Kacang Hijau Kingdom :

Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super


Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus : Phaseolus Spesies : Phaseolus radiatus L.

9
VIII. KESIMPULAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan pada kecambah kacang hijau dapat di
simpulkan bahwa rangsang cahaya dan gaya gravitasi mempengaruhi arah
pertumbuhan atau gerak tumbuhan.

10
PERTANYAAN :

1. Ada berapa macam gerak geotropi? Jawab :

Ada dua macam yaitu :

1) Geotropisme positif, adalah gerak yang menuju ke pusat bumi. 2) Geotropisme


negatif, adalah gerak yang menjauhi gaya gravitasi bumi.

2. Berdasarkan hasil percobaan saudara cobalah amati gerak akarnya,termasuk dalam


gerak geotropi apa saja ! Jawab : Dari hasil percobaan yang telah kami amati terdapat
dua arah gerak akarnya yaitu geotropisme positif dan geotropisme negatif.

3. Bagaimana pengaruh gravitasi bumi terhadap gerak geotropi ? jelaskan alasan


saudara ! Jawab : Menurut pendapat kami pada pengamatan kecambah kacang hijau ini
pengaruh geotropisme atau rangsangan yang di pengaruhi gravitasi bumi terhadap
akumulasi auxin,yang menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah.

11
IX. DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia : Jakarta.

Heddy, S. 1996. Hormon Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Rina.2010. Mengamati Gerak Fototropisme Dan Geotropisme Pada Kecambah


Kacang Hijau/Tauge.

Sunariyati,Siti. 2013. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan.Universitas


Palangkaraya : Palangkaraya.

12

Anda mungkin juga menyukai