DISUSUN OLEH :
170210085
PENGESAHAN
DOSEN PEMBIMBING
S1 KEPERAWATAN
2019
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Lubang abnormal pada sekat yang memisahkan ventrikel kanan dengan ventrikel kiri.
VSD dapat diklasifikasi menerut lokasi defeknya. Membranosa (yang terdapat pada 80%
kasus) atau muskularis, ukuran VSD dapat bervariasi dari ukuran mata jarum yang kecil
hingga keadaan tanpa sekat (septum) sehingga kedua ventrikel menjadi satu. VSD sering
disertai dengan defek yang lainnya seperti stenosis pulmonalis, transposisi pembuluh
darah besar, paten duktus arteroisus, defek atrium dan koarktasio aorta. Banyak kasus
VSD (20% hingga 60% kasus) diperirakan akan menutup secara spontan. Penutupan
spontan paling besar kemungkinannya terjadi pada anak-anak dalam usia 0-1 tahun defek
kecil hingga sedang. Pirau kiri ke kanan disebabkan oleh pengaliran darah dari ventrikel
kiri yang bertakanan tingii ke ventrikel kanan yang bertekenan rendah.
B. PATOFISIOLOGI
karna tekanan yang lebih tinggi dalam ventrikel kiri dan karna sirkulasi sitemik darah
arteri memberikan tahanan yang lebih tinggi daripada sirkulasi purmonal, maka darah
mengalir melawati lubang defek ke dalam arteri pulmonalis. Peningkatan volume darah
akan dipompa kedalam paru dan keadaan ini akhirnya dapat mengakibatkan peningkatan
tahanan vascular pulmonalis. Peningkatan tekanan dalam ventrikel kanan akibat
pemintasan aliran darah dari kiri ke kanan dan peningkatan tahanan pulmonlais
menyebabkan hipertrofi ototo dijantung. Jika ventrikel kanan tidak sanggup lagi
menampung penambahan beban kerja, maka atrium kanan dapat juga membesar karna
berupa upaya untuk mengatasi tahanan yang terjadi akibat pengosongan ventrikel kanan
yang tidak lengkap. Pada defek yang berat dapat terjadi sindrom eisenmenger .
C. MANIFESTASI KLINIS
Gagal jantung kongestif lazim dijumpai padaVSD. Terdengar bising jantung yang khas.
Pasien VSD beresiko mengalami endocarditis bacterialis dan penyakit obstruktif vascular
pulmonalis. Pada VSD yang berat dapat terjadi sindrom eisemenger.
D. ASUHAN KEPERAWATAN
A) PENGKAJIAN
Lakukan pengkajian fisik dengan penekanan khusus pada warna, nadi (apical dan
perifer), pernafasan,tekanan darah, serta pemeriksaan dan auskultasi dada.
Dapatkan riwayat kesehatan termasuk bukti penambahan berat badan yang buruk,
makan buruk, intoleransi aktivitas, postur tubuh yang tidak umum, atau infeksi
saluran pernafasan yang sering.Observasi anak terhadap manifestasi penyakit jantung
kongenital :
1. Bayi
Sianosis-umum, khususnya membrane mukosa,bibir dan lidah,
konjungtiva,area vaskularisasi tinggi
Dyspnea, khususnya setelah kerja fisik seperti makan,menangis,
mengejan
Keletihan
Pertumbuhan dan perkembangan buruk (gagal pertumbuhan) sering
mengalami infeksi saluran pernafasan
Kesulitan makan
Hipotania
Keringat berlebihan
Serangan sinkop seperti hiperpnea paroksimal, serang anoksia
a. Inspeksi
1. Status nutrisi
Gagal tumbuh atau penambahan berat badan yang buruk berhubungan dengan
penyakit jantung
2. Warna
Sianosis adalah gambaran umum dari penyakit jantung kongenital, sedangkan
pucat berhubungan dengan anemia, yang sering menyertai penyakit jantung.
3. Deformitas dada
Pembesaran jantung terkadang mengubah konfigurasi dada
4. Pulsasi tidak umum
Terkadang terjadi pulsasi yang dapat dilihat
5. Ekskursi pernafasan
Pernafasan mudah atau sulit (missal takipnea,dispena,adanya dengkur
ekspirasi)
6. Jari tubuh
Berhubungan dengan beberapa tioe penyakit jantung kongenital
7. Perilaku
Memilih posisi lutut-daada atau berjongkok merupakan ciri khas dari
beberapa jenis penyakit jantung
c. Auskultasi
1. Jantung
Mendeteksi adanya murmur jantung
2. Frekuensi dan irama jantung
observasi adanya ketidaksesuaian antara nadi pikal dan perifer
3. Karakteristikn bunyi jantung
Menunjukan deviasi bunyi dan intensitas jantung yang membantu
melokalisasi defek jantung
4. Paru-paru
Menunjukan ronki kering kasar, mengi
5. Tekanan darah
Penyimpangan terjadi di beberapa kondisi jantung (misalnya ketidaksesuaian
antara ekstremitas atas dan bawah)
B) DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi penurunan curah jsntung berhubungan dengan defek struktur
2. Resiko tinggi penurunan curah jsntung berhubungan dengan defek struktur
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan status fisik yang lemah
4. Perubahan partumbuhan dan perkembsngan berhubungan dengan
ketidakadekuatan oksigen dan nutrient pada jaringan isolasi social
5. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak dengan
penyakit jantung
6. Resiko tinggi cedera (komplikasi) berhubungan dengan kondisi jantung dan terapi
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan status fisik yang lemah (pasien tidak
bukti-bukti infeksi)
a. Intervensi/rasional
Intervensi Rasional
1. Hindari kontak dengan 1. Agar tidak menimbulkan
individu yang terinfeksi perkembangan yang buruk
2. Beri istirahat yang adekuat 2. Agar istirahat pasien
3. Beri nutrisi optimal tercukupi
3. untuk mendukung
pertahanan tubuh alami
6. Resiko tinggi cedera (komplikasi) berhubungan dengan kondisi jantung dan terapi
(pasien mengenali tanda-tanda komplikasi secara dini)
a. Intervensi/rasional
Intervensi Rasional
1. Ajarkan keluarga untuk 1. Agar keluarga mengetahui
mengenali tanda-tanda tanda tanda komplikasi
komplikasi 2. Agar pasien mengetahui apa
2. Ajari keluarga untuk yang harus dia lakukan saat
melakukan intervensi selama anak terkena serangan
serangan hipersianotik hipersianotik
3. Tempatkan anak pada posisi 3. Agar terhindar dari resinggo
lutut-dada dengan kepala dan cedera
dada ditinggikan 4. Agar bisa mengurangi
4. Tetap tenang kepanikan
5. Beri oksigen 100% dengan 5. Agar pasien tidak kehabisan
masker wajah bila ada oksigen
6. Hubungi praktisi 6. Agar tidak terhidar dari
ancaman bahaya
E. DAFTAR PUSAKA
1. Buku wong pediatric edisi 2 vol. 6