Anda di halaman 1dari 13

STROKE PADA

LANSIA
OLEH : SHEILA RAHMANI
APA SIH YANG DIMAKSUD DARI STROKE ???
DEFINISI

 Stroke adalah suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi secara tiba-tiba
dan cepat, disebabkan karena gangguan perdarahan otak. Stroke atau Cerebro Vasculer
Accident (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai
darah ke bagian otak ( Brunner dan Suddarth, 2002 : hal. 2131 ).

 Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak ( Elizabeth J.
Corwin, 2001 : hal. 181 ).
STROKE DAPAT DIBAGI MENJADI 2
GOLONGAN,YAITU :
1. Infark Ischemik (Stroke non Hemoragi) Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan
pembuluh darah otak. Infark iskemic terbagi menjadi dua yaitu : stroke trombotik, yang
disebabkan oleh thrombus dan stroke embolik, yang disebabkan oleh embolus.

2. Perdarahan (Stroke Hemoragi) Terjadi pecahnya pembuluh darah otak.


ETIOLOGI

Faktor resiko utama yang dapat ditemui pada klien dengan Stroke yaitu :
1. Hipertensi
2. Diabetes Melitus
3. Penyakit Jantung
4. Transient Ischemic Attack (TIA)
MANIFESTASI KLINIK

Stroke ini menyebabkan berbagai defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah
mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat, dan jumlah aliran darah
kolateral (sekunder atau aksesori)
a. Kehilangan motorik
b. Kehilangan komunikasi
c. Gangguan persepsi
d. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologis
e. Disfungsi kandung kemih
PATOFISIOLOGI

1. Stroke Hemoragic
Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi atau ruangan
subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya
konstan. Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh
akan menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak
sehingga timbul kematian. Di samping itu, darah yang mengalir ke substansi otak atau ruang
subarachnoid dapat menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak dan penekanan
pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak ada sehingga terjadi
nekrosis jaringan otak.
2. Stroke non hemoragic
Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus atau embolus.
Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah,
sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan
iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada jaringan otak. Emboli
disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok
pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan
neurologist fokal. Perdarahan otak dapat disebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh darah oleh
emboli.
PENATALAKSANAAN

1. Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi miring jika muntah dan boleh
dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil.
2. Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu diberikan
ogsigen sesuai kebutuhan
3. Tanda-tanda vital diusahakan stabil
4. Bed rest
5. Koreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia
6. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
7. Kandung kemih yang penuh dikosongkan, bila perlu lakukan kateterisasi
8. Pemberian cairan intravena berupa kristaloid atau koloid dan hindari
penggunaan glukosa murni atau cairan hipotonik
9. Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau suction berlebih yang dapat
meningkatkan TIK
10. Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik. Jika kesadaran
menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang NGT.
TERAPI FARMAKOLOGI YANG DAPAT
DIBERIKAN PADA PASIEN STROKE :
1. Antikoagulasi dapat diberikan pada stroke non haemoragic, diberikan dalam 24 jam
sejak serangan gejala-gejala dan diberikan secara intravena.
2. Obat antipletelet, obat ini untuk mengurangi pelekatan platelet. Obat ini kontraindikasi
pada stroke haemorhagic.
3. Bloker kalsium untuk mengobati vasospasme serebral, obat ini merilekskan otot polos
pembuluh darah.
4. Trental dapat digunakan untuk meningkatkan aliran darah kapiler mikrosirkulasi,
sehingga meningkatkan perfusi dan oksigenasi ke jaringan otak yang mengalami iskemik.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlibatan neuromuskular : kelemahan


2. Gangguan komunikasi verbal b.d gangguan sirkulasi serebral, gangguan neuromuskuler,
kehilangan tonus otot fasial / mulut, kelemahan umum / letih.
3. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan neuromuskular,penurunan
kekuatan dan ketahanan, kehilangan kontrol/koordinasi otot.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai