Anda di halaman 1dari 5

3.1 SOAL 2.

1
Definisi dan rumus batas-batas atterberg:

 Shrinkage Limit (SL)


Shrinkage Limit (SL) atau batas susut adalah kandungan air kelolosan air tidak
menyebabkan penurunan volume. Tanah akan menyusut apabila air yang dikandungnya
hilang perlahan dalam tanah. Dengan hilangnya air terus menerus, tanah akan mencapai
suatu keseimbangan dimana penambahan kehilangan air tidak mengurangi volume.
Pengujian untuk menentukan shrinkage limit adalah ASTM International D427.
Shrinkage limit lebih jarang digunakan daripada liquid limit dan plastic limit.
𝑉𝑜 1
SL = wi - ∆w SL = (𝑊𝑜 − 𝐺𝑠) x 100%

Keterangan :
SL = batas susut tanah
Vo = volume benda uji kering
Wo = berat benda uji kering
Gs = berat jenis tanah
wi = kadar air tanah mula (%)
∆w =perubahan kadar air (%)

 Plastic Limit (PL)


Plastic Limit (PL) atau batas plastis yaitu keadaan kadar air, dinyatakan dalam
persen, dimana tanah mulai berlaku seperti plastis. Apabila tanah digulung sampai
dengan diameter 3mm dan menjadi retak. Batas plastis merupakan batas terendah dari
tingkat keplastisan suatu tanah. Cara pengujiannya sangat sederhana, yaitu dengan cara
menggulung massa tanah berukuran elipsoida dengan telapak tangan di atas kaca datar.
Tabel 3.2 Tabel klasifikasi Tanah Berdasarkan PL

 Plasticity Index (PI)


Plasticity Index (PI) atau indeks plastis yaitu ukuran plastis tanah. PI adalah
perbedaan lantara batas cair dan batas plastis suatu tanah.

PI = LL-PL

 Liquid Limit (LL)


Liquid Limit (LL) atau batas cair merupakan kadar air dimana tingkah laku
tanahnya merupakan perubahan dari plastis ke

 Liquidity Index (LI)


Liquiduty Index (LI) atau indeks cair bisa dirumuskan seperti :

LI=(WN-PL)/(LL-PL)

Keterangan :
WN = kadar air alami (%)

Relative Consistency (Rc)


Relative Consistency (Rc) atau kekentalan relatif adalah perbandingan berat
volume kering pada kondisi yang ada dengan berat volume kering maksimumnya atau
bisa dirumuskan seperti :
𝐿𝐿−𝑤
Rc = 𝑃𝐼

Keterangan :
w = kadar air

 Flow Index (lf )


Flow Index (If) atau indeks pengaliran adalah kemiringan dari lengkung aliran
𝑤1−𝑤2
If = 𝑙𝑜𝑔 𝑁2−𝑙𝑜𝑔 𝑁1

Keterangan :
N = jumlah ketukan
w = kadar air
3.2 SOAL 2.2
Berat tanah
Isi tanah basah Isi tanah kering Kadar air
Percobaan kering
(cm3) (cm3) (%)
(gram)
1 20,10 12,80 61,53 20,503
2 19,55 12,85 62,26 24,398
3 19,40 12,78 60,34 23,450

3.2.1 Nilai Rata-Rata Kadar Air


61,53 + 62,26 + 60,34
𝑤= = 61,38%
3
3.2.2 Nilai Batas Susut (SL)
 Percobaan 1
𝑉−𝑉𝑜
SL = 𝑤 − 𝑊𝑜 × 100%
20,10−12,80
= 61,53 − × 100%
20,503
= 25,92%
 Percobaan 2
𝑉−𝑉𝑜
SL = 𝑤 − 𝑊𝑜 × 100%
19,55−12,85
= 62,26 − × 100%
24,398
= 34,80%
 Percobaan 3
𝑉−𝑉𝑜
SL = 𝑤 − 𝑊𝑜 × 100%
19,40−12,78
= 60,34 − × 100%
23,450
= 29,93%

3.3 SOAL 2.3


Benda uji 1 2 3 4
Jumlah Pukulan 15 20 30 40
Berat tanah basah + cawan (g) 35,43 30,98 27,25 21,11
Berat tanah kering + cawan (g) 23,82 22,17 20,79 18,21
Berat cawan (g) 9,954 9,41 9,09 9,62
PL=30% wN=38% Gs=2,65

3.3.1 Grafik Jumlah Pukulan dan Kadar Air


 Benda Uji 1
𝑊𝑤
w = 𝑊𝑠 × 100%
35,43−23,82
= 23,82−9,954 × 100%
= 83,73%
 Benda Uji 2
𝑊𝑤
w = × 100%
𝑊𝑠
30,98−22,17
= × 100%
22,17−9,41
= 69,04%
 Benda Uji 3
𝑊𝑤
w = 𝑊𝑠 × 100%
27,25−20,79
= × 100%
20,79−9,09
= 55,21%
 Benda Uji 4
𝑊𝑤
w = 𝑊𝑠 × 100%
21,11−18,21
= × 100%
18,21−9,62
= 33,76%

90.00%
83.73%
80.00%
70.00% 69.04%
60.00% 61.00%
Kadar Air

55.21%
50.00%
40.00%
33.76%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
15 20 25 30 40
Jumlah Ketukan

3.3.2 Nilai Batas-Batas Atterberg


 Batas Cair
LL = 61%
 Indeks Plastisitas
PI = LL-PL
= 61-30
= 31
 Indeks Kecairan
wN−PL
LI = 𝑃𝐼
38−30
= 31
= 0,26 (tanah plastis)
 Kekentalan Relatif
LL−wN
Rc = 𝑃𝐼
61−38
= 31
= 0,74
 Angka Pori pada Batas Cair
a. Benda 1 b. Benda 2
e = w . Gs e = w . Gs
= (35,43-9,954) 2,65 = (30,98-9,41) 2,65
= 67,51 = 57,16
c. Benda 3 d. Benda 4
e = w . Gs e = w . Gs
= (27,25-9,09) 2,65 = (21,11-9,62) 2,65
= 48,12 = 30,45

 Indeks Pengaliran
w1−w2 w2−w3 w3−w4
a. FI = log 𝑁2−log 𝑁1 b. FI = log 𝑁3−log 𝑁2 c. FI = log 𝑁4−log 𝑁3
83,73−69,04 69,04−55,21 55,21−33,76
= log 20−log 15 = log 30−log 20 = log 40−log 30
=117,58 = 78,54 = 171,68

3.4 SOAL 2.4


Diameter Persen tanah Persen tanah
Tanah tinggal Kumulatif
ayakan tertahan lolos
4,75 0 0 0 100
2,36 8 8 5 95
1,18 7 15 4 91
0,6 11 26 6 85
0,3 21 41 12 73
0,21 63 110 36 37
0,15 48 158 27 10
0,075 14 172 8 2
0,02 2 174 1,5 0,5
0,006 1 175 0,5 0
0,002 0 175 0 0
< 0,002 0 175 0 0

 Grafik ukuran butir


D10 = 7 D30 = 6,4 D60 = 5,6

Koefisien keseragaman
𝐷60
Cu = 𝐷10
5,6
= 7
= 0,8
Koefisien kelengkungan
𝐷302
Cc = 𝐷10××𝐷60
6,42
= 7×5,6
= 1,04

Anda mungkin juga menyukai