Sum
be
r:
w
w.
w
v is
iho
w.c
om
SEMUA SEL
HATI DALAM TUBUH
Sisa metabolisme
dihasilkan oleh: Terjadi pemecahan
hemoglobin
Respirasi seluler
Terjadi
pemecahan
Terjadi
asam nukleat
pemecahan
protein
Asam urat
Zat sisa yang Bilirubin Air Karbon dioksida
dihasilkan: Urea
Organ yang
mengeluarkan:
KULIT PARU-PARU
GINJAL
Mengapa Penting?
Mempelajari materi ini akan membantumu memahami sistem ekskresi manusia, sehingga
kamu lebih paham bagaimana proses pembuangan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh
Setelah kita minum, bernapas, dan berlari ternyata banyak zat yang
dikeluarkan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang
tidak diperlukan tubuh disebut ekskresi. Ekskresi diperlukan tubuh
agar zat sisa tersebut tidak meracuni tubuh karena dapat merusak
berbagai organ dalam tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian.
Sistem ekskresi pada manusia melibatkan beberapa organ ekskresi
yaitu; ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
1. Ginjal
a Korteks renalis
b
Medulla renalis
Aorta
Pelvis
Vena kava
renalis
inferior
Ginjal
Ureter Ureter
Arteriole Kantung
Kapsula kemih
dari arteri Bowman
renalis Uretra
Glomerulus Tubulus Tubulus
distal
Kapsula c
d Bowman
Arteriole Korteks
dari Dari nefron renalis
lain Cabang arteri
glomerulus renalis
Cabang Tubulus
vena renalis kolektivus
Lengkung Medulla
Henle dan renalis
kapiler
darah
Menuju pelvis
renalis
Sumber: Reece et al. 2012
Gambar 9.2 Ginjal dan Struktur Penyusunnya
Kapsula
Bowman Glomerulus
Arteri
eferen
Arteri
eferen
Arteri
aferen
Arteri
aferen Kapsula
Bowman
Glomerulus
a. Tahap Filtrasi
Pembentukan urine dimulai dari darah mengalir melalui arteri
aferen ginjal masuk ke dalam glomerulus yang tersusun atas kapiler-
kapiler darah. Ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah
menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat-zat yang memiliki
ukuran kecil keluar melalui pori-pori kapiler, dan menghasilkan filtrat.
Cairan hasil penyaringan tersebut (filtrat), tersusun atas urobilin, urea,
glukosa, air, asam amino, dan ion-ion seperti natrium, kalium, kalsium,
dan klor. Filtrat selanjutnya disimpan sementara di dalam kapsula
Bowman (Gambar 9.5). Darah dan protein tetap tinggal di dalam
kapiler darah karena tidak dapat menembus pori-pori glomerulus.
Filtrat yang tertampung di kapsula Bowman disebut urine primer.
Tahapan pembentukan urine primer ini disebut tahap filtrasi.
Ion-ion
Air Urea
Badan Glukosa
Malpighi Air
Bilirubin
Glomerulus
Arteri
Tubulus aferen
Lengkung Arteri eferen Air
kolektivus
Henle
Sumber: Shier et al.2012
Gambar 9.5 Struktur Badan Malpighi dan Proses Filtrasi
b. Tahap Reabsorpsi
Urine primer yang terbentuk pada tahap filtrasi masuk ke
tubulus proksimal. Di dalam tubulus proksimal terjadi proses
penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh
Glukosa
Ion-ion
Air
Asam amino
Tubulus
proksimal
c. Tahap Augmentasi
Setelah melalui lengkung Henle, urine sekunder sampai pada
tubulus distal. Pada bagian tubulus distal masih ada proses penyerapan
air, ion natrium, klor, dan urea. Pada tubulus distal terjadi proses
augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke
dalam urine sekunder. Urine sekunder yang telah bercampur dengan
zat-zat sisa yang tidak diperlukan tubuh inilah yang merupakan urine
sesungguhnya. Urine tersebut kemudian disalurkan ke pelvis renalis
(rongga ginjal). Urine yang terbentuk selanjutnya keluar dari ginjal
melalui ureter, kemudian menuju kandung kemih yang merupakan
tempat menyimpan urine sementara (Gambar 9.7). Kandung kemih
memiliki dinding yang elastis. Kandung kemih mampu meregang
untuk dapat menampung sekitar 0,5 L urine. Proses pengeluaran urine
Epidermis
Jaringan saraf
Dermis
Kelenjar
keringat
Hipodermis
Jaringan adiposa
(lemak) Akar rambut
Jaringan saraf Arteri
Vena
Sumber: Campbell et al. 2008
Gambar 9.10 Struktur Anatomi Kulit
Tahukah Kamu?
Tubuh memiliki kemampuan untuk mengatur berapa banyak jumlah
air yang harus dikeluarkan oleh tubuh agar jumlah air di dalam darah
tetap seimbang, baik dikeluarkan dalam bentuk keringat atau dalam
bentuk urine. Fungsi ini diatur oleh bagian otak yang disebut hipotalamus.
Ketika hipotalamus mendeteksi bahwa di dalam darah terlalu banyak air,
hipotalamus akan melepaskan sejumlah hormon yang mendorong ginjal
untuk meningkatkan jumlah urine yang dikeluarkan. Begitu pula ketika
suhu udara panas, hipotalamus akan mengeluarkan hormon tertentu dan
memberikan sinyal pada kelenjar keringat yang terdapat di dalam kulit
untuk memproduksi keringat yang lebih banyak.
3. Paru-Paru
Rongga
hidung
Alveolus
Trakea
O2
CO2
Bronkus
Bronkiolus
Pembuluh kapiler
Diafragma Paru-paru
Sumber: Reece et al. 2012
Gambar 9.11 Struktur Paru-paru pada Manusia
C6H12O6 + O2 CO2 + H2 O
(Glukosa) (Oksigen) (Karbon (Uap air)
dioksida)
4. Hati
Saluran
empedu
Kantung
empedu
Usus 12 jari Vena Arteri
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 9.12 Struktur Anatomi Hati
Urobilin Sterkobilin
Zat Besi
sebagai
bahan untuk
Globin membentuk
membentuk
Protein Lain
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 9.13 Bagan Proses Pemecahan Sel Darah Merah
Tahukah Kamu?
Setiap hari, sel-sel hati menghasilkan 800-1.000 mL getah
empedu. Getah empedu tersusun atas air, garam empedu (garam
natrium dan garam kalium), lesitin, kolesterol, pigmen empedu,
dan beberapa ion. Apabila getah empedu kekurangan lesitin, garam
empedu, atau terlalu banyak kolesterol, maka kolesterol tersebut
Pemasukan air
Pemasukan air Pengeluaran air
dalam tubuh
dalam tubuh dari tubuh Pengeluaran air
dari tubuh
Sumber mL
Sumber mL
Sumber mL Sumber mL
Makanan 1000
Urine 1.250
Makanan 1.000 100 Cairan 1200 Urine 500
Feses
Cairan 1.200 Metabolisme 350 Feses 100
Kulit 850
Kulit 5000
Metabolisme 350 Paru-paru 350 Total 2550 Paru-paru 700
Total 2.550 Total 2.550
Total 6300
Mengapa Penting?
Mempelajari materi ini akan membantumu mengetahui beberapa gangguan pada
sistem ekskresi, sehingga kamu dapat mencegah terjadinya gangguan tersebut
dan berupaya menjaga kesehatan organ-organ ekskresi.
2. Batu Ginjal
Tahukah Kamu?
Tahukah kamu bahwa vitamin C dengan dosis tinggi akan
meningkatkan risiko batu ginjal, karena sebagian vitamin C yang
tidak diserap tubuh akan dikeluarkan melalui urine sebagai oksalat.
3. Albuminuria
4. Hematuria
5. Diabetes Insipidus
6. Kanker Ginjal
Tahukah Kamu?
Dialisis atau cuci darah merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik, namun
cara tersebut memiliki kekurangan di antaranya adalah penderita
kerusakan ginjal harus terus menerus melakukan dialisis selama
periode waktu tertentu. Oleh karena itu sekitar tahun 1900 para
dokter dan ilmuwan mulai melakukan cara lain yang dianggap lebih
efektif yaitu dengan cara transplantasi ginjal.
7. Jerawat
8. Biang Keringat
Al-Zahrawi
936-1013 M Menemukan sebuah pisau
untuk operasi batu ginjal di
dalam kandung kemih, dan
mampu mengurangi angka
1628-1694 M kematian yang disebabkan oleh
operasi yang gagal sebelumnya
Marcello Malpighi
Menemukan struktur
anatomi lapisan kulit. 1816-1892 M
Namanya digunakan
untuk suatu lapisan pada
kulit, yaitu lapisan
Malpighi William Bowman Willem Kolff
Menemukan mesin
dialisis ginjal
John P. Merrill 1917-1984 M
Menemukan prosedur
transplantasi
ginjal dan berhasil
mentransplantasikan
salah satu ginjal dari dua 1930-1981 M
orang kembar identik
Samuel L. Kountz
Berhasil melakukan
transplantasi ginjal
dari dua orang yang
tidak kembar dan
menemukan obat
yang dapat mengatasi
penolakan transplantasi
membahas tentang
Struktur dan Fungsi Sistem Gangguan pada Sistem Upaya Menjaga Sistem
Ekskresi Manusia Ekskresi Manusia Ekskresi Manusia
misalnya
terdiri atas dua lapis
Ginjal Korteks
terdiri atas
Nefritis
menghasilkan
Medula
Urin Batu Ginjal
dihasilkan oleh
Pelvis
Albuminuria
Nefron
terjadi dihasilkan Hematuria
Glomerulus Filtrasi
Diabetes
Kapsula Bowman Urine Primer
terdiri atas
Insipidus
terjadi dihasilkan
Tubulus Proksimal Reabsorpsi Kanker Ginjal
dihasilkan Urea
Epidermis
terdapat
Kelenjar
terdiri atas
Keringat Keringat
Dermis Eritrosit
menghasilkan
4
Sumber: Marieb et al. 2013
2
4
3
Sumber: Reece et al. 2012
Permasalahan
Kesehatan alat-alat ekskresi begitu penting untuk dijaga,
namun ada beberapa gangguan pada alat ekskresi jika kita tidak
dapat menjaganya dengan baik. Seperti yang telah kamu ketahui
ada beberapa gangguan pada alat ekskresi, agar lebih mengetahui
tentang suatu gangguan alat ekskresi lebih mendalam, coba lakukan
wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah sekitarmu! Kamu
dapat pergi ke Puskesmas atau dokter yang ada di daerah sekitarmu!
Perencanaan
1. Bekerjalah secara berkelompok dengan 3-4 orang temanmu.
2. Coba buat beberapa daftar pertanyaan yang akan kamu tanyakan
saat wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah sekitarmu.
Contoh:
a. Apa sajakah gangguan atau penyakit pada alat ekskresi yang
pernah dokter identifikasi selama ini?
b. Sekitar usia berapakah pasien yang menderita gangguan
pada alat ekskresi (misalnya sakit ginjal, dll yang pernah
diidentifikasi oleh dokter tersebut)?
c. Apakah penyebab dari gangguan pada alat ekskresi tersebut?
d. Bagaimana cara mengobati gangguan atau penyakit tersebut?
e. Bagaimana upaya kita menjaga kesehatan agar dapat
mencegah penyakit pada alat ekskresi?
f. Kamu dapat menambahkan daftar pertanyaan lainnya yang
kamu anggap perlu dan menanyakan hal lain yang ingin kamu
ketahui lebih lanjut.
Penilaian
1. Kumpulkan tabel hasil wawancaramu pada gurumu!
2. Buatlah artikel sederhana atau poster yang berisi informasi
dari hasil penyelidikanmu dan upaya untuk menjaga kesehatan
sistem ekskresimu!