Anda di halaman 1dari 4

Robbins, Stephen.

Management
Chapter 5: Social Responsibility and Managerial Ethics

TANGGUNG JAWAB SOSIAL - Untuk mengatasi masalah sosial sebelum


masalah tersebut menjadi terlalu sulit dan
1. Pandangan Klasik: Tanggung jawab sosial mahal untuk diselesaikan.
perusahaan hanyalah untuk memaksimalkan
keuntungan. Argumen-argumen yang menentang tanggung
Tokoh: Milton Friedman jawab sosial:
 Tanggung jawab utama manajer adalah untuk - Karena merupakan pelanggaran terhadap
menjalankan perusahaan sesuai dengan tujuan berupa maksimalisasi profit.
keinginan pemegang saham selaku pemilik - Karena merupakan dilusi terhadap tujuan
perusahaan. utama perusahaan yakni produktivitas
 Melakukan perbuatan sosial hanya akan ekonomis.
menambah biaya untuk menjalankan bisnis.
- Mahal.
 Biaya tersebut harus ditransfer kepada:
- Kekuasaan yang dimiliki perusahaan akan
- konsumen dalam bentuk harga yang lebih
terlalu besar jika perusahaan juga berusaha
tinggi, atau
mencapai tujuan sosial.
- pemegang saham dalam bentuk deviden
- Kurangnya keahlian untuk mengatasi masalah
yang lebih rendah.
sosial.
 Perusahaan dapat mengemban tanggung jawab
sosial sepanjang masih dapat memaksimalkan - Kurangnya akuntabilitas yang dimiliki
keuntungan perusahaan untuk pemegang perusahaan terhadap tindakan sosial.
saham.
Tingkatan Keterlibatan Sosial
2. Pandangan Sosioekonomi: Tanggung jawab
sosial perusahaan tidak hanya dalam bentuk
mencetak laba (sebagai sebuah institusi
ekonomi) tetapi juga melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Social Social
(sebagai institusi sosial). Responsiveness
Responsibility
Which “masyarakat”?
 masyarakat yang telah mendukung produk/jasa Social Obligation
perusahaan melalui hukum dan peraturan (=
pemerintah).
 masyarakat yang telah mendukung dengan Kewajiban Sosial (Social Obligation)
membeli produk/jasa perusahaan (= = kewajiban perusahaan untuk memenuhi
konsumen). tanggung jawab ekonomi dan hukum.
 Perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan
Argumen-argumen yang mendukung tanggung sosial jika tujuan sosial tersebut membantu
jawab sosial: tercapainya tujuan ekonomi.
- Memenuhi ekspektasi publik  Sesuai dengan pandangan klasik mengenai
- Untuk mengamankan laba jangka panjang tanggung jawab sosial.
- Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban
Kepekaan Sosial (Social Responsiveness)
etis.
= Kapasitas suatu perusahaan dalam beradaptasi
- Untuk menciptakan kesan publik yang baik.
dengan kondisi masyarakat yang berubah.
- Untuk membantu menyelesaikan masalah-  Perusahaan berusaha untuk memenuhi
masalah sosial yang pelik. kebutuhan sosial yang sesuai dengan norma
- Untuk mengurangi jumlah peraturan sosial yang berlaku.
pemerintah yang perlu diberlakukan.
- Untuk mengimbangi besarnya kekuasaan yang Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
dimiliki perusahaan. = Kewajiban perusahaan yang melampaui
- Untuk meningkatkan harga saham dalam jangka kewajiban yang ditetapkan oleh hukum dan
panjang. ekonomi guna mencapai tujuan jangka panjang
- Karena perusahaan memiliki sumber daya yang yang baik/berguna untuk masyarakat.
dibutuhkan untuk membantu masyarakat dan  Perusahaan bertindak sebagai agen moral yang
program-program sosial. yang melakukan tindakan sosial bukan karena
tindakan tersebut sesuai dengan
peraturan/hukum atau karena sesuai dengan
tujuan ekonomi melainkan karena tindakan

1
Robbins, Stephen. Management
Chapter 5: Social Responsibility and Managerial Ethics

sosial tersebut adalah hal yang benar/etis 3. Bersiaplah menerima tentangan dari karyawan.
untuk dilakukan. 4. Buatlah pernyataan nilai perusahaan pendek.
5. Hindari pernyataan bersayap.
Hubungan antara tanggung jawab sosial dengan 6. Hindari penggunaan referensi agama dalam
performa keuangan: menyusun pernyataan nilai.
- Berdasarkan hasil penelitian: 7. Ujilah pernyataan tersebut.
1. Dampak implementasi tanggung jawab sosial 8. Terapkan.
terhadap performa keuangan perusahaan
baru dapat dirasakan dalam jangka panjang. Greening of Management (Manajemen Ramah
Asosiasi yang terbentuk dalam jangka pendek Lingkungan)
tidak dianggap valid. = Pengakuan terhadap eratnya kaitan antara
2. Hubungan yang positif antara tanggung jawab keputusan dan tindakan organisasi dengan
sosial dengan performa keuangan bukan dampaknya terhadap lingkungan alam.
berarti implementasi tanggung jawab sosial Greening of management adalah penting, karena
menyebabkan performa keuangan meningkat, melalui bentuk manajemen demikian, perusahaan
karena bisa jadi performa keuangan yang dapat membantu menyelesaikan sebagian dari
meningkatlah yang menyebabkan perusahaan masalah lingkungan global.
mampu melaksanakan tanggung jawab sosial.
3. Jika kelemahan-kelemahan pada studi Shades of Green (Bayang Hijau)
empiris diperbaiki, akan terlihat bahwa  untuk menjelaskan beragam pendekatan yang
tanggung jawab sosial memiliki dampak yang dilakukan organisasi dalam melaksanakan
netral terhadap kinerja keuangan tanggung jawab terhadap lingkungan. Semakin
perusahaan. tinggi intensitas warna hijau menunjukkan
- Pada reksa dana yang menerapkan social semakin tinggi sensitivitas lingkungan suatu
screening (penggunaan kriteria sosial dalam perusahaan.
menentukan pilihan investasi): Kinerja reksa
dana tersebut mengungguli rata-rata pasar Pendekatan-pendekatan yang dilakukan
pada lima tahun terakhir. organisasi:
Pendekatan 1 (Hijau): Pendekatan Hukum
Values-based Management  Perusahaan hanya berupaya mematuhi
= pendekatan manajemen dimana hal yang hukum dan peraturan
dilakukan manajer adalah menetapkan nilai-nilai  Sensitivitas terhadap lingkungan: kecil.
bersama (shared values) untuk kemudian  Merupakan salah satu bentuk dari social
disosialisasikan dan diterapkan ke seluruh level obligation.
organisasi.
Pendekatan 2: Pendekatan Pasar
Nilai bersama akan mempengaruhi keputusan dan  Perusahaan menanggapi permintaan
tindakan karyawan dalam bekerja, termasuk konsumen yang terkait dengan lingkungan.
dalam hal pelaksanaan tanggung jawab maupun  Sensitivitas dan kesadaran terhadap
kepekaan sosial, karena nilai bersama merupakan lingkungan: meningkat.
salah satu faktor pembentuk kultur organisasi dan  Merupakan salah satu bentuk dari kepekaan
mempengaruhi bagaimana sebuah organisasi sosial.
bekerja dan bagaimana perilaku karyawan.
Pendekatan 3: Pendekatan Pemegang
Tujuan/manfaat dari nilai bersama: Kepentingan (Stakeholder Approach)
1. Sebagai petunjuk bagi manajer dalam membuat  Perusahaan menanggapi permintaan dari
keputusan dan tindakan. beragam pemegang kepentingan.
2. Untuk membentuk perilaku karyawan dan  Merupakan salah satu bentuk dari kepekaan
mengkomunikasikan apa yang diharapkan sosial.
organisasi dari karyawannya.
3. Untuk mempengaruhi upaya pemasaran. Pendekatan 4 (Hijau Gelap): Pendekatan Aktivis
4. Untuk membangun semangat tim.  Perusahaan secara aktif mencari cara-cara
untuk menghargai dan melestarikan bumi dan
Cara untuk menciptakan nilai bersama dalam sumber daya alam yang ada.
perusahaan:  Menunjukkan tingkatan sensitivitas terhadap
1. Libatkan seluruh karyawan dalam perusahaan. lingkungan yang paling tinggi.
2. Biarkan karyawan (secara per unit atau  Merupakan salah satu bentuk dari tanggung
departemen) memikirkan dan membentuk nilai jawab sosial.
perusahaan.

2
Robbins, Stephen. Management
Chapter 5: Social Responsibility and Managerial Ethics

Tahapan perkembangan tanggung jawab b. Teori keadilan (theory of justice view of


ethics)
sosial beserta pihak-pihak kepada siapa  Etika ditegakkan melalui pemberlakuan
manajemen bertanggung jawab pada tiap hukum secara adil dan tanpa pandang bulu dan
tahapan: segala hukum dan peraturan dipatuhi.
Tahap Tg. Jawab  Dampak positif: pemegang kepentingan yang
Perkembangan Sosial lemah kedudukannya dapat terlindungi.
Cara
Tg.Jawab Organisasi  Dampak negatif: mengurangi keberanian
Sosial terhadap karyawan untuk mengambil risiko, membuat
1 Pemilik dan Meminimalkan biaya dan inovasi, dan mengurangi produktivitas.
manajemen memaksimalkan laba
dengan tetap mematuhi c. Teori kontrak sosial integratif (integrative
hukum dan peraturan. social contract theory)
2 Karyawan Memperbaiki kondisi  Keputusan dikatakan etis bila didasarkan
kerja, meningkatkan hak pada kenyataan empiris dan kondisi normatif
karyawan, meningkatkan
(yang seharusnya terjadi).
keamanan pekerjaan, dst.
3 Konsumen Menetapkan harga yang  Merupakan gabungan dari dua kontrak, yakni
dan wajar, memberikan jasa kontrak sosial yang bersifat umum (general
pemasok dan produk berkualitas social contract), yakni kontrak yang dibuat
tinggi, menjaga hubungan dunia bisnis dalam bentuk peraturan-peraturan
baik dengan pemasok, untuk menjalankan usahanya, dan kontrak
dst.
4 Masyarakat Secara aktif
sosial yang bersifat spesifik, yakni kontrak yang
secara memperjuangkan mengikat suatu komunitas yang menentukan
keseluruhan keadilan sosial, perilaku bagaimanakah yang dapat diterima.
melestarikan lingkungan,
dan mendukung aktivitas Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
sosial dan budaya.
etis/tak etis:
- tingkat perkembangan moral
ETIKA MANAJERIAL - variabel-variabel pengubah, i.e.:
 karakteristik individu berinteraksi
Etika  desain struktur organisasi
= aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang  intensitas masalah etika
membedakan antara kelakuan yang benar dan
yang salah. Tingkatan perkembangan moral:
1.Prakonvensional
Pandangan mengenai etika (4): Penegakan etika dilakukan berdasarkan
1. Teori utilitas (utilitarian view of ethics) konsekuensi pribadi yang muncul, misal dalam
 Menganggap bahwa etis tidaknya suatu bentuk hukuman fisik atau balas jasa.
keputusan ditentukan hanya berdasarkan hasil 2.Konvensional
atau konsekuensinya Etika didasarkan pada nilai moral yang timbul
 Menekankan pada efisiensi dan produktivitas ketika seseorang mematuhi standar yang
serta maksimalisasi profit ditentukan dan ketika memenuhi harapan orang
 Dampak: Alokasi sumber daya yang tidak lain.
tepat, terabaikannya hak sebagian pemegang 3.Berprinsip
kepentingan. Individu yang mencapai tingkatan ini secara
aktif membuat definisi sendiri mengenai prinsip
2. Nonutiliter:
moral, terlepas dari otoritas kelompok atau
a. Hak (rights view of ethics)
masyarakat dimana ia menjadi anggota.
 Menekankan pada penghargaan dan
perlindungan terhadap kebebasan dan hak-hak Semakin tinggi tahapan perkembangan moral
individual. seseorang, semakin kecil pengaruh eksternal
 Dampak positif: hak-hak asasi karyawan mempengaruhi penilaian moral yang ia lakukan.
terlindungi.
 Dampak negatif: menghambat tercapainya Ada 2 variabel kepribadian yang mempengaruhi
produktivitas dan efisiensi tinggi karena iklim penilaian seseorang mengenai nilai (NILAI =
kerja lebih difokuskan kepada perlindungan hak keyakinan mendasar mengenai mana yang benar
individual daripada penyelesaian pekerjaan. dan mana yang salah), yakni:
1.Kekuatan ego
 Semakin kuat ego seseorang maka semakin
kuat kemampuannya untuk mengikuti

3
Robbins, Stephen. Management
Chapter 5: Social Responsibility and Managerial Ethics

keyakinannya dan menolak dorongan untuk - Memperkerjakan orang-orang yang memiliki


bertindak tak etis. standar etika yang tinggi.
2. Locus of control (titik kontrol) - Menetapkan kode etik dan aturan keputusan.
 Orang dengan locus of control internal - Keteladanan oleh para pimpinan.
meyakini bahwa dirinyalah yang bertanggung
jawab atas tindakan dan nasibnya, sehingga ia - Memberikan definisi yang jelas dan realistis
akan berpegang pada standar nilai yang ia atas sasaran pekerjaan serta mekanisme
miliki dalam berperilaku. penilaian kinerja.
 Orang dengan locus of control eksternal - Memberikan pelatihan mengenai etika.
percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi - Melakukan audit sosial yang independen.
pada dirinya merupakan kebetulan atau - Menyediakan dukungan kepada karyawan yang
keberuntungan, dan ia akan mengandalkan tengah mengalami dilema etika.
kekuatan dari luar dirinya guna mengatur tata
nilai bagi dirinya untuk berperilaku.

Desain struktur organisasi yang dapat mendorong


perilaku etis yakni desain struktur organisasi yang
meminimalkan bias dan ketidakpastian serta yang
dapat secara kontinyu mengingatkan manajer
mengenai hal yang tergolong etis.
Desain demikian dapat terbentuk melalui adanya
peraturan dan regulasi formal yang jelas,
deskripsi kerja dan kode etik tertulis dalam
perusahaan, teladan yang dicontohkan oleh
karyawan atasan, dan sistem penilaian kinerja
yang menekankan pada hasil dan cara dan tidak
banyak mengaitkan balas jasa dengan kinerja.

Kultur organisasi yang mendorong perilaku etis


adalah:
- Dari segi isi: Kultur organisasi yang memiliki
toleransi risiko, kontrol, dan toleransi terhadap
konflik yang tinggi.
- Dari segi kekuatan kultur: Kultur organisasi
yang kuat.

Intensitas mengenai etika dalam memandang


suatu tindakan ditentukan oleh faktor:
- Tingkat kesepakatan bahwa tindakan tersebut
salah.
- Besar kemungkinan tindakan tersebut
menimbulkan dampak negatif.
- Cepat tidaknya dampak negatif tersebut
terasa.
- Kedekatan pelaku tindakan dengan mereka
yang potensial menjadi korban dari tindakan
tersebut.
- Besar dampak tindakan terhadap korban.
- Banyaknya orang yang terkena dampak
negatif/Luas dampak negatif yang ditimbulkan
oleh tindakan tersebut.

Standar etika tidak berlaku secara universal.

Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan manajer


guna mengurangi/menghindari perilaku tak etis
dalam organisasi:

Anda mungkin juga menyukai