Langkah yang dilakukan dalam House of Risk (HOR) fase 1 terdiri dari
identifikasi dan analisis risiko.
30
PT Semen Padang yaitu Nanda Kurniawan, ST. Pakar ketiga Alfin selaku Kepala
Biro Sales Wilayah I.
Tabel 4.1 Variabel Kejadian Risiko dan Penyebab Risiko Setelah Validasi
Kode Kejadian Risiko Sumber Kode Penyebab Risiko Sumber
A1 Pertumbuhan ekonomi menurun (Keswari, 2017)
A2 Pengaruh bencana alam (Keswari, 2017)
Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu
E1 (Keswari, 2017) Kepala Seksi
sehingga mempengaruhi keadaan usaha
A3 Isu politik yang tidak stabil Sales Planning I
PT Semen Padang
Kepala Seksi
Kepala Seksi Regulasi pemerintah soal impor klinker dan
A4 Sales Planning I
Sales Planning semen
E2 Penetrasi pemain baru PT Semen Padang
I PT Semen
Penemuan variasi, teknik dan peralatan
Padang A5 (Aini, 2014)
produksi yang baru
Kepala Seksi
A6 Terbatasnya produksi Sales Planning I
PT Semen Padang
Kepala Seksi
A7 Kerusakan fasilitas distribusi Sales Planning I
E3 Masalah distribusi produk yang tidak lancar (Keswari, 2017)
PT Semen Padang
A8 Kerusakan Infrastruktur (Aini, 2014)
A9 Ketidakpastian waktu transportasi (Aini, 2014)
A10 Jarak angkut yang jauh (Aini, 2014)
A11 Cuaca yang tidak bisa diprediksi (Aini, 2014)
A12 Banyaknya pemain baru (Aini, 2014)
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Sales Planning
E4 Harga produk mengalami tekanan A13 Rendahnya permintaan Sales Planning I
I PT Semen
PT Semen Padang
Padang
A14 Perang harga (Keswari, 2017)
A15 Jangka waktu pembayaran yang lama dari (Keswari, 2017)
Kepala Seksi
E5 Risiko finansial distributor (Aini, 2014) Distributor yang tidak disiplin dalam
A16 Sales Planning I
menggunakan dana yang ada
PT Semen Padang
Kepala Seksi
Kepala Seksi
A17 Kemasan rusak Sales Planning I
Sales Planning
E6 Risiko komplein dari pelanggan (distributor) PT Semen Padang
I PT Semen
A18 Keterlambatan pengiriman semen (Keswari, 2017)
Padang
A19 Kualitas semen tidak sesuai (Keswari, 2017)
A20 Kerusakan / Maintenance pabrik (Keswari, 2017)
Kepala Seksi
Kepala Seksi Lonjakan permintaan semen pada semester
A21 Sales Planning I
Sales Planning II
E7 Risiko kekurangan produk PT Semen Padang
I PT Semen
Kepala Seksi
Padang Lonjakan permintaan semen pada semester
A22 Sales Planning I
II
PT Semen Padang
31
masing-masing. Kejadian risiko dan penyebab risiko ini didapatkan dari beberapa
jurnal serta diskusi dengan pihak penjualan.
32
Tabel 4.3 Penilaian Severity pada Aktivitas Penjualan PT Semen Padang
Kejadian Risiko (Severity)
No Nama Total
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7
1 Dani Oktavianus 6 5 8 8 7 2 8 44
2 Nanda Kurniawan 8 9 7 7 7 5 7 50
3 Ronal 7 9 7 9 8 4 9 53
4 Fide Fiko Alam 7 9 8 9 7 5 8 53
5 Irza Kustiani 7 7 9 9 8 7 8 55
6 Rahmat Dinata 8 9 9 8 8 8 8 58
Rata-Rata Bobot Severity 7.17 8.00 8.00 8.33 7.50 5.17 8.00 313
33
Penilaian occurence pada aktivitas penjualan PT Semen Padang dapat
dilihat pada Tabel 4.4.
3 Ronal 6 5 7 9 3 8 9 7 4 5 6 9 9 9 9 5 3 6 3 8 9 139
Rata-Rata Bobot Occurrence 7.17 5.83 7.17 7.17 5.00 7.00 7.83 6.67 5.50 5.50 5.83 8.33 7.50 8.50 8.17 5.50 5.50 5.67 4.33 6.83 8.50 139.50
34
6+8+9+9+9+9
=
6
= 8,3
Dapat dilihat bahwa ada 3 agen penyebab risiko yang masuk pada kategori
medium atau yang bewarna kuning dan terdapat 18 agen penyebab risiko pada
kategori high atau yang bewarna jingga.
35
penyebab risiko tersebut berperan besar dalam memunculkan kejadian
risiko.
2. Angka 3 menunjukkan adanya korelasi sedang antara suatu atau beberapa
penyebab risiko dengan suatu kejadian risiko, yang berarti penyebab
risiko tersebut berperan sedang dalam memunculkan kejadian risiko.
3. Angka 1 menunjukkan adanya korelasi yang lemah antara suatu atau
beberapa penyebab risiko dengan suatu kejadian risiko, yang berarti
penyebab risiko tersebut berperan sedang dalam memunculkan kejadian
risiko.
4. Angka 0 menunjukkan tidak adanya korelasi antara suatu atau beberapa
penyebab risiko dengan suatu kejadian risiko.
36
Tabel 4.6 Penggalan Tabel Perhitungan Metode House Of Risk (HOR) Fase 1
Bobot
Kode
Severity
Kejadian Risiko
A1 A2 A3
E1 Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga mempengaruhi keadaan usaha 7.17 5.00 1.67 7.00
E2 Penetrasi pemain baru 8.00 5.00 0.00 0.00
E3 Masalah distribusi produk yang tidak lancar 8.00 1.00 5.00 1.00
37
Nilai bobot korelasi kejadian risiko E6 dengan A1 (R6A1) = 0,00
Nilai bobot korelasi kejadian risiko E7 dengan A1 (R7A1) = 1,00
ARP j = Oj Si.Rij
i
i
ARP A1 = OA1 ((S1A1 x R1A1) + (S2A1 x R2A1) + (S3A1 x R3A1) + (S4A1 x R4A1) +
(S5A1 x R5A1) + (S6A1 x R6A1) + (S7A1 x R7A1))
ARP A1 = 7,17 ((7,17 x 5,00) + (8,00 x 5,00) + (8,00 x 1,00) + (8,33 x 3,67) +
(7,50 x 1,67) + (5,17 x 0,00) + (8,00 x 1,00))
ARP A1 = 7,17 (134,889)
ARP A1 = 966,703
Tabel 4.7 Nilai Aggregate Risk Potential (ARP) dari Urutan Terbesar hingga
Terkecil
Ranking Penyebab Risiko Kode ARP
1 Perang harga A14 1521.5
2 Banyaknya pemain baru A12 1377.8
3 Regulasi pemerintah soal impor klinker A4 1219.5
4 Terbatasnya produksi A6 1131.7
5 Lonjakan permintaan semen pada semester II A21 1124.8
6 Rendahnya permintaan A13 1080.0
7 Pertumbuhan ekonomi menurun A1 966.7
8 Kerusakan fasilitas distribusi A7 883.4
38
Tabel 4.8 Nilai Aggregate Risk Potential (ARP) dari Urutan Terbesar hingga
Terkecil (Lanjutan)
Ranking Penyebab Risiko Kode ARP
9 Keterlambatan pengiriman semen A18 857.6
Jangka waktu pembayaran yang lama dari pelanggan
10 A15 790.4
terutama proyek
11 Kerusakan / Maintenance pabrik A20 761.9
12 Ketidakpastian waktu transportasi A11 655.3
13 Pengaruh bencana alam A2 580.7
14 Isu politik yang tidak stabil A3 509.6
15 Jarak angkut yang jauh A10 487.7
16 Ketidakpastian waktu transportasi A9 429.0
Distributor yang tidak disiplin dalam menggunakan
17 A16 423.5
dana yang ada
18 Kerusakan Infrastruktur A8 347.8
19 Kemasan rusak A17 343.8
20 Kualitas semen tidak sesuai A19 270.8
Penemuan variasi, teknik dan peralatan produksi yang
21 A5 88.9
baru
Pada tahap ini agen penyebab risiko akan diseleksi berdasarkan nilai
Aggregate Risk Potential (ARP) yang telah dirangking dari urutan terbesar hingga
39
terkecil. Dengan mengklasifikasikan nilai kumulatif ARP dengan menggunakan
diagram pareto 80:20. Berikut ini diagram pareto pada Gambar 4.1.
40
Tabel 4.10 Klasifikasi Penyebab Risiko (Lanjutan)
Ranking Penyebab Risiko Kode ARP %ARP % Kum ARP Klasifikasi
14 Isu politik yang tidak stabil A3 509.6 3.00% 84.91%
15 Jarak angkut yang jauh A10 487.7 2.87% 87.99%
16 Ketidakpastian waktu transportasi A9 429.0 2.53% 90.70%
Distributor yang tidak disiplin dalam menggunakan
17 A16 423.5 2.49% 93.37%
dana yang ada
C
18 Kerusakan Infrastruktur A8 347.8 2.05% 95.56%
19 Kemasan rusak A17 343.8 2.02% 97.73%
20 Kualitas semen tidak sesuai A19 270.8 1.59% 99.44%
Penemuan variasi, teknik dan peralatan produksi yang
21 A5 88.9 0.52% 100.00%
baru
41
Tabel 4.11 Usulan Tindakan Preventif Risk Agent Penjualan Semen PT Semen
Padang
Kode Pengendalian Risiko Sumber
PA1 Program push promo Diskusi dengan Pakar
Mempertahankan kualitas semen sehingga konsumen tetap memiliki
PA2 Asrina, 2017
minat terhadap semen yang dipasarkan
PA3 Meningkatkan penjualan semen ke luar negeri Tempo, 2010
PA4 Meminimalisir biaya operasional perusahaan Katadata, 2015
PA5 Memperkuat jaringan sales force Diskusi dengan Pakar
Menggarap potensi pasar yang belum terisi (mapping blank spot
PA6 Diskusi dengan Pakar
area )
PA7 Pengembangan pasar semen tipe khusus Diskusi dengan Pakar
Pada tahap ini, usulan tindakan preventif yang telah divalidasi sebelumnya
akan dinilai tingkat efektkifitas dan tingkat kesulitannya. Adapun tahap penilaian
respon risiko ini adalah:
1. Penilaian Korelasi
Penilaian korelasi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan korelasi
antara agen risiko dengan tindakan preventif yang diusulkan. Penilaian korelasi ini
dilakukan oleh 2 pakar dari pihak penjualan PT Semen Padang yaitu Nanda
Kurniawan, ST dan Bapak Alfin. Media yang digunakan untuk melakukan
penilaian korelasi ini adalah kuisioner. Rata-rata penilaian korelasi semua pakar
dapat dilihat pada Lampiran E. Sama dengan penilaian korelasi pada HOR Fase
1, penilaian korelasi pada HOR Fase 2 ini juga menggunakan skala 0, 1, 3, dan 9.
42
Tabel 4.12 Total Efektifitas Usulan Tindakan Preventif Penjualan Semen PT
Semen Padang
Kode Pengendalian Risiko TEk
PA1 Program push promo 20265.89
Mempertahankan kualitas semen sehingga
PA2 konsumen tetap memiliki minat terhadap semen 13921.50
yang dipasarkan
PA3 Meningkatkan penjualan semen ke luar negeri 18615.19
PA4 Meminimalisir biaya operasional perusahaan 21485.42
PA5 Memperkuat jaringan sales force 19403.56
Menggarap potensi pasar yang belum terisi
PA6 16662.53
(mapping blank spot area )
PA7 Pengembangan pasar semen tipe khusus 4807.69
Dari Tabel 4.13 dapat diketahui usulan tindakan preventif dengan kode
PA4 memiliki nilai total efektifitas paling tinggi dan PA7 memiliki nilai total
efektifitas paling rendah.
43
Tabel 4.14 Penilaian Tingkat Kesulitan Penerapan Usulan Tindakan Preventif
No Nama Responden PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7
1 Irza Kustiani 1 2 1 3 4 3 4
2 Rahmat Dinata 2 2 2 3 4 4 4
3 Ronal 1 3 2 4 4 3 3
4 Fide Fiko Alam 2 2 1 4 3 3 2
5 Nanda Kurniawan 2 1 1 3 5 4 3
6 Dani Oktavianus 3 2 1 2 5 4 3
Rata-Rata 1.8 2.0 1.3 3.2 4.2 3.5 3.2
44
Tabel 4.15 Penggalan Tabel Perhitungan Metode House Of Risk (HOR) Fase 2
Mempertahankan
kualitas semen
Tindakan Preventif
Program sehingga konsumen
Kode ARP push promo tetap memiliki minat
terhadap semen yang
Penyebab Risiko dipasarkan
PA1 PA2
A14 Perang Harga 1521.5 9 1
A12 Banyaknya pemain baru 1377.8 3 9
A4 Regulasi Pemerintah Soal Impor Klinker 1219.5 2 0
Tingkat Kesulitan Tindakan Preventif (Dk) 1.83 2.00
Total Efektifinas (Tek) 20265.89 13921.50
Tingkat Kesulitan untuk Rasio Kesulitan Tindakan (ETDk) 11054.12 6960.75
= 20265,89
TEk
ETDk =
Dk
20265,89
=
1.83
= 11054,12
45
Hasil perhitungan House of Risk (HOR) fase 2 ini dapat dilihat pada
Lampiran F. Urutan nilai total efektifitas untuk rasio tingkat kesulitan (ETDk)
dari terbesar hingga terkecil dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Nilai Total Efektifitas untuk Rasio Tingkat Kesulitan (ETDk) Usulan
Tindakan Preventif
Kode Pengendalian Risiko ETDk
PA3 Meningkatkan penjualan semen ke luar negeri 13961.40
PA1 Program push promo 11054.12
Mempertahankan kualitas semen sehingga
PA2 konsumen tetap memiliki minat terhadap semen 6960.75
yang dipasarkan
PA4 Meminimalisir biaya operasional perusahaan 6784.87
Menggarap potensi pasar yang belum terisi
PA6 4760.72
(mapping blank spot area)
PA5 Memperkuat jaringan sales force 4656.85
PA7 Pengembangan pasar semen tipe khusus 1518.22
Dari Tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa tindakan preventif yang paling
ideal untuk diterapkan perusahaan saat ini adalah meningkatkan penjualan semen
ke luar negeri (PA3). Tindakan preventif diurutkan dari yang memiliki nilai ETD
yang terbesar hingga yang terkecil karena menandakan bahwa nilai ETD yang
tinggi lebih mudah diterapkan aksi mitigasinya dibanding dengan nilai ETD yang
lebih rendah.
46
d. Kuadran 4 merupakan kelompok tindakan preventif yang memiliki tingkat
efektifitas rendah dan tingkat kesulitan yang tinggi.
47