Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No.

2 Desember 2014 Hal : 95-102 ISSN NO:2085-580X

PENGARUH JUMLAH TEPUNG KANJI PADA PEMBUATAN BRIKET


ARANG TEMPURUNG PALA
THE EFFECT OF TAPIOCA STARCH VARIATION ON
NUTMEG-SHELL CHARCOAL BRIQUETTE PREPARATION
Petrus Patandung
Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado
Jalan Diponegoro No.21-23
Pos-el : patandungp@yahoo.com

Diterima Tanggal 26-10-2014, Disetujui Tanggal 9-11-2014

ABSTRAK
Penelitian pembuatan briket arang tempurung pala telah dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh jumlah tepung kanji terhadap mutu briket yg dihasilkan, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan bakar. Briket dibuat menggunakan arang tempurung pala
2
dengan perekat tepung kanji sebanyak 2; 2,5; 3; 3,5 dan 4%, dan tekanan 150 kg/cm . Dari
penelitian ini diperoleh bahwa arang tempurung pala dapat diolah menjadi briket. Briket yang
dihasilkan mempunyai kisaran kadar air sebesar 6,11-6,50%, bagian yang hilang pada
°
pemanasan suhu 950 C sebesar 14,20-14,80%, kadar abu sebesar 5,45-5,94%, dan nilai kalori
sebesar 5.047,27-5.219,00 kal/g.
Kata kunci: briket, tempurung pala, kanji, nilai kalori.

ABSTRACT
A research on nutmeg-shell charcoal briquettes has been conducted to determine the
effect of starch amount on the quality of product. Charcoal briquettes were made using adhesive
2
as much as 2%; 2.5%; 3%; 3.5%; and 4%, and a pressure of 150 kg/cm . Results showed that
charcoal nutmeg-shell can be processed into briquettes, with a range of moisture of 6.11-6.50%,
volatiles at 950 °C of 14.20-14.80%, ash content of 5.45-5.94% and calorie of 5047.27-5219.00
cal/g.
Keywords: briquette, calorie, nutmeg-shell, tapioca starch.

PENDAHULUAN Sitaro memiliki perkebunan pala seluas


Tanaman pala (Myristica fragrans 4.418 ha dengan produksi sebesar
Houtt) adalah salah satu tanaman andalan 3.321,15 ton (1).
Sulawesi Utara karena biji dan fulinya Tanaman pala adalah salah satu
merupakan komoditi ekspor yang tanaman rempah-rempah yang produknya
kebanyakan tumbuh di pesisir pantai berasal dari daging buah yang merupakan
kepulauan dengan data luas areal adalah bagian yang terbesar adalah daging buah
13.774,49 ha dengan produksi 9.645,56 yaitu 83,30%, fuli 3,20%, biji 9,50% dan
ton, dari luas areal tersebut tersebar di tempurung biji 4% (2).
beberapa Kabupaten, seperti Kabupaten Limbah tempurung pala belum
Sangihe 3.351,53 ha dengan produksi dimanfaatkan secara maksimal dan hanya
2.665,07 ton, Kabupaten Talaud memiliki digunakan sebagai bahan bakar atau
perkebunan pala seluas 4.877 ha dengan pemasakan kedelai untuk pembuatan
produksi 3.218,09 ton dan Kabupaten tempe dan tahu, padahal masih dapat

95
Pengaruh Jumlah Tepung Kanji pada Pembuatan Briket Arang Tempurung Pala – Petrus Patandung

diolah sedemikian rupa menjadi produk Tujuan penelitian ini adalah untuk
industri seperti pembuatan briket sebagai mengetahui pengaruh jumlah tepung kanji
bahan bakar yang dapat mengganti bahan untuk pembuatan briket dari arang
bakar minyak tanah dan gas elpiji. tempurung pala sehingga produk yang
Briket arang merupakan bahan bakar diperoleh dapat digunakan sebagai bahan
padat dengan menggunakan perekat dan bakar pengganti minyak tanah dan gas
tekanan, mengandung senyawa karbon, elpiji.
mempunyai nilai kalori yang relatif tinggi,
BAHAN DAN METODE
dan dapat menyala dalam waktu yang
cukup lama (3). Bahan dan Alat
Perkembangan energi baru dan Bahan yang digunakan yaitu bahan
terbarukan merupakan suatu energi tempurung pala, tepung kanji, minyak
alternative yang berbahan biomassa yang tanah, sedangkan alat yang digunakan
dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi yaitu mesin giling, alat pencampur, alat
bahan bakar padat atau briket. cetak, pengering briket, baskom plastik
Biomassa adalah salah satu jenis bahan kompor dan timbangan.
bakar padat yang berasal dari sumber Tempat dan Waktu
hayati seperti dari daunan, rumput, limbah
Penelitian dilaksanakan di Balai
pertanian dan rumah tangga. Biomassa
Riset dan Standardisasi Industri Manado,
terdiri dari 2 (dua) macam yaitu: berasal
dari bulan Februari sampai dengan
dari kayu dan non kayu (4). Cadangan gas
Nopember 2012.
alam menunjukkan bahwa 47,5%
Metode penelitian
kebutuhan energi di Indonesia dipenuhi
oleh bahan bakar minyak yang harganya Penelitian ini menggunakan desain

semakin mahal sehingga dapat mendorong percobaan membuat briket dengan variasi

untuk mencari sumber energi alternatif konsentrasi perekat tepung kanji yaitu:

seperti pemanfaatan limbah tempurung A=2%, B=2,5%, C=3%, D=3,5% dan E=4%
2
pala. Sebagian besar rumah tangga dan tekanan 150 kg/cm . Data dianalisis

kebutuhan energinya masih mengandalkan secara deskriptif. Penelitian diulang 3 kali.

minyak tanah dan gas elpiji. Saat ini


cadangan minyak bumi Indonesia tinggal Tahapan Penelitian
1% dan cadangan dunia tinggal 1,4% ,
Tempurung pala yang telah kering
sedangkan batu bara sebagai bahan bakar
ditimbang kemudian dikarbonisasi atau
hanya tinggal 3% (5). Dari data tersebut
dibakar dalam drum pembakaran
dapat diperkirakan beberapa tahun lagi
kemudian didinginkan sehingga diperoleh
Indonesia akan mengimpor penuh minyak
arang tempurung pala, dan digiling serta
bumi. oleh karena itu usaha untuk mencari
diayak lewat ukuran 18 mesh kemudian
bahan bakar alternatif yang dapat
ditimbang sesuai dengan perlakuan.
diperbaharui yang bersifat ramah
Tepung kanji ditimbang dan dimasak
lingkungan, dan bernilai ekonomis (6).

96
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014 Hal : 95-102 ISSN NO:2085-580X

sampai homogen sehingga membentuk arang tempurung pala sehingga air yang
pasta kemudian dicampur dengan arang terperangkap di dalam molekul-molekul
tempurung pala hingga merata dan partikel arang tempurung pala yang pada
ditambahkan air panas secukupnya lalu saat pengeringan produk tidak dapat keluar
dicetak dengan menggunakan alat cetak secara sempurna serta sejumlah air yang
briket sistem hidrolik dengan tekanan 150 terperangkap didalam bahan perekat
2
kg/cm . tepung kanji yang digunakan (7).

Produk briket arang tempurung pala Hasil analisis produk briket tempurung
dikeringkan dengan sinar matahari selama pala (Gambar 1) menunjukkan bahwa
3-4 hari, kemudian produk briket arang kadar air dari produk briket arang
tempurung pala dikemas dalam plastik tempurung pala yang diperoleh
untuk dianalisis. Parameter yang diukur memberikan hasil yang tertinggi diperoleh
yaitu: Kadar air, kadar abu, bahan yang pada perlakuan E dengan menggunakan
hilang pada pemanasan 950 °C dan nilai kanji sebanyak 4% yaitu sebesar 6,50%
kalori. dan yang terendah diperoleh pada
perlakuan A yaitu sebesar 6,11% dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan penambahan kanji 2%.
Kadar Air

Kadar air adalah banyaknya air


yang masih terkandung dalam produk briket

Gambar 1. Pengaruh penambahan tepung kanji terhadap kadar air


Dari produk briket tempurung pala

Kenaikan hasil kadar air yang diperoleh dengan menggunakan sinar matahari
disebabkan oleh penambahan bahan proses pengeringan tidak merata yang
perekat yang digunakan yaitu tepung kanji mengakibatkan penguapan air tidak merata
dan juga dipengaruhi oleh penambahan air keseluruh permukaan dan seluruh bidang
sehingga pada waktu pengeringan produk briket (8).

97
Pengaruh Jumlah Tepung Kanji pada Pembuatan Briket Arang Tempurung Pala – Petrus Patandung

14.90

pemanasan suhu 950 °C (%)


14.80
Bagian yang hilang pada 14.70
14.60
14.50
14.40
14.30
14.20
14.10
14.00
13.90
2.00 2.50 3.00 3.50 4.00
Jumlah penambahan tepung kanji (%)

Gambar 2. Pengaruh penambahan tepung kanji terhadap bahan mudah menguap pada suhu

Bagian Yang Hilang Pada Pemanasan Tinggi dan rendahnya bagian yang hilang
950 °C pada pemanasan 950 °C disebabkan oleh
Bagian yang hilang pada
bahan baku atau tempurung pala yang
pemanasan suhu 950 °C atau bahan yang
digunakan sehingga pada waktu proses
mudah menguap adalah jumlah zat-zat
karbonisasi atau pembuatan arang
organik yang terikat dalam arang
tempurung pala menggunakan pemanasan
tempurung pala dan akan menguap pada
atau suhu yang tidak diatur yang
suhu 950 °C.
mengakibatkan tidak terjadinya penguraian
Hasil analisis produk briket arang
senyawa karbon yang sempurna dan bahan
tempurung pala (Gambar 2) menunjukkan
volatil yang terkandung dalam kanji lebih
bahwa produk briket yang diperoleh
tinggi (9).
memberikan hasil yang tertinggi pada
Kadar Abu
perlakuan E dengan menggunakan tepung
kanji 4% yaitu sebesar 14,80%, dan yang Kadar abu adalah jumlah abu yang

terendah diperoleh pada perlakuan A terkandung dalam bahan baku arang

dengan menggunakan perekat tepung kanji tempurung pala dan juga yang terdapat

2%, menghasilkan produk briketarang dalam bahan perekat yaitu tepung kanji

tempurung pala sebesar 14,20%. (10).

98
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014 Hal : 95-102 ISSN NO:2085-580X

6
5.9
5.8

Kadar Abu (%)


5.7
5.6
5.5
5.4
5.3
5.2
2.00 2.50 3.00 3.50 4.00
Jumlah penambahan tepung kanji (%)

Gambar 3. Pengaruh penambahan tepung kanji terhadap kadar abu


dari produk briket tempurung pala

Hasil analisis produk briket (Gambar 3) penambahan atau perekat yang digunakan
menunjukkan bahwa produk briket arang tepung kanji cendrung kadar abu yang
tempurung pala yang diperoleh diperoleh semakin tinggi.
memberikan kadar abu yang tertinggi pada
Nilai Kalori
perlakuan E dengan menggunakan perekat
tepung kanji 4% yaitu sebesar 5,94% dan Nilai kalori merupakan nilai hasil

yang terendah diperoleh pada perlakuan A pembakaran dari sejumlah karbon aktif

yang menggunakan tepung kanji 2% yaitu atau karbon terikat dalam produk briket

sebesar 5,45%. arang dengan oksigen dalam satu gram


bahan atau produk briket tempurung pala
Tinggi dan rendahnya kadar abu yang
(11).
diperoleh disebabkan yaitu semakin tinggi

5250.00
Nilai Kalori (Kal/gr)

5200.00
5150.00
5100.00
5050.00
5000.00
4950.00
2.00 2.50 3.00 3.50 4.00
Jumlah penambahan perekat tepung kanji (%)

Gambar 4. Pengaruh penambahan perekat tepung kanji terhadap nilai kalori dari produk briket
tempurung pala

99
Pengaruh Jumlah Tepung Kanji pada Pembuatan Briket Arang Tempurung Pala – Petrus Patandung

Gambar 4 menunjukkan bahwa produk 3. Amanda JG . Marcheliana F, 2012.


briket arang tempurung pala memberikan Kajian Potensi Lumpur Lapindo
hasil yang tertinggi diperoleh pada Sebagai Perekat Briket Arang Kayu
perlakuan E dengan menggunakan perekat Sebagai Sumber Energi Alternatif
atau penambahan tepung kanji sebesar 4% Terbarukan. Jurnal Proceeding
yaitu senilai 5219,00 kal/g dan yang Seminar Nasional Energy Terbarukan
terendah diperoleh pada perlakuan A dan Produksi Bersih , Bandar
dengan penambahan atau perekat tepung Lampung.
kanji 2% yaitu sebesar 5047,27 kal/g.
4. Capahy A, 2007. Pengaruh
Kenaikan hasil nilai kalori yang diperoleh
Konsentrasi Perekat dan Ukuran
disebabkan oleh bahan baku atau arang
Serbuk Terhadap Kualitas Briket
tempurung pala yang digunakan dengan
Arang dari Limbah Pengolahan Kayu
terdiri dari partikel-partikel yang ukurannya
Magnium. Fakultas Pertanian
tidak sama rata dan juga dipengaruhi oleh
Universitas Sumatera Utara.
variasi konsentrasi penambahan perekat
5. Montty Grianna, 2012. Pembangunan
yang digunakan (12)
Industri Gas Bumi, Direktur Sumber
KESIMPULAN Daya Mineral, Kementrian Sumber
Daya Alam dan Mineral,Jakarta.
Dari penelitian ini diperoleh bahwa
arang tempurung pala dapat diolah menjadi 6. Hendra, 2006. Teknologi Tepat Guna
briket dengan variasi perekat tepung kanji Pembuatan Arang, Briket dan Tungku
sebanyak 2-4%. Briket yang dihasilkan Hemat Energi. Bogor: Puslitbang Hasil
mempunyai kisaran kadar air sebesar 6,11- Hutan.
6,50%, bagian yang hilang pada
7. Jamlatan S, 2008. Sifat-Sifat
pemanasan suhu 950 °C sebesar 14,20-
Penyalaan dan Pembakaran Briket
14,80%, kadar abu yaitu 5,45-5,94%, dan
Biomassa, Briket Batu Bara dan Arang
nilai kalori yaitu sebesar 5.047,27–5.219,00
Kayu. J Rekayasa Proses;Vol 2, No.2,
kal/g, sehingga dapat digunakan sdbagai
Hal 37-40.
bahan bakar.
8. Fatimah, Hasanuddin, H., Setiawati
DAFTAR PUSTAKA ,2013. Pemanfaatan Kulit Durian

1. Biro Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Sebagai Alternatif Bahan Bakar

Utara, 2009. Sulut Dalam Angka. Biro Ramah Lingkungan.

Pusat Statistik Provinsi Sulawesi 9. Patabang D, 2012. Karakteristik termal


Utara. Briket Arang Sekam Padi dengan

2. Somaatmadja, 1984 Pengembangan Variasi Bahan Perekat. J Mek, Vol. 3

Pengolahan Pala dan Fuli. Balai Besar No2 hal.286-292.

Industri Hasil Pertanian Bogor. 10.Nasarudin A, 2011. Karakteristik Briket


dari Arang Tongkol Jagung Dengan

100
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014 Hal : 95-102 ISSN NO:2085-580X

Perekat Tetes Tebu dan Kanji.


Palembang: Balai Riset dan
Standardisasi Industri Palembang.

11. Mulia A, 2007. Pemanfaatan Tandan


Kosong Kelapa Sawit Dan Cangkang
Kelapa Sawit Sebagai Briket Arang.
Medan: Universitas Sumatra Utara.

12. Santoso, 2010 Studi Variasi Komposisi


Bahan Penyusun, Briket dari Kotoran
Sapi dan Limbah Pertanian.
Universitas Andalas.

101
Pengaruh Jumlah Tepung Kanji pada Pembuatan Briket Arang Tempurung Pala – Petrus Patandung

102

Anda mungkin juga menyukai