ABSTRAK
Penelitian pembuatan briket arang tempurung pala telah dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh jumlah tepung kanji terhadap mutu briket yg dihasilkan, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan bakar. Briket dibuat menggunakan arang tempurung pala
2
dengan perekat tepung kanji sebanyak 2; 2,5; 3; 3,5 dan 4%, dan tekanan 150 kg/cm . Dari
penelitian ini diperoleh bahwa arang tempurung pala dapat diolah menjadi briket. Briket yang
dihasilkan mempunyai kisaran kadar air sebesar 6,11-6,50%, bagian yang hilang pada
°
pemanasan suhu 950 C sebesar 14,20-14,80%, kadar abu sebesar 5,45-5,94%, dan nilai kalori
sebesar 5.047,27-5.219,00 kal/g.
Kata kunci: briket, tempurung pala, kanji, nilai kalori.
ABSTRACT
A research on nutmeg-shell charcoal briquettes has been conducted to determine the
effect of starch amount on the quality of product. Charcoal briquettes were made using adhesive
2
as much as 2%; 2.5%; 3%; 3.5%; and 4%, and a pressure of 150 kg/cm . Results showed that
charcoal nutmeg-shell can be processed into briquettes, with a range of moisture of 6.11-6.50%,
volatiles at 950 °C of 14.20-14.80%, ash content of 5.45-5.94% and calorie of 5047.27-5219.00
cal/g.
Keywords: briquette, calorie, nutmeg-shell, tapioca starch.
95
Pengaruh Jumlah Tepung Kanji pada Pembuatan Briket Arang Tempurung Pala – Petrus Patandung
diolah sedemikian rupa menjadi produk Tujuan penelitian ini adalah untuk
industri seperti pembuatan briket sebagai mengetahui pengaruh jumlah tepung kanji
bahan bakar yang dapat mengganti bahan untuk pembuatan briket dari arang
bakar minyak tanah dan gas elpiji. tempurung pala sehingga produk yang
Briket arang merupakan bahan bakar diperoleh dapat digunakan sebagai bahan
padat dengan menggunakan perekat dan bakar pengganti minyak tanah dan gas
tekanan, mengandung senyawa karbon, elpiji.
mempunyai nilai kalori yang relatif tinggi,
BAHAN DAN METODE
dan dapat menyala dalam waktu yang
cukup lama (3). Bahan dan Alat
Perkembangan energi baru dan Bahan yang digunakan yaitu bahan
terbarukan merupakan suatu energi tempurung pala, tepung kanji, minyak
alternative yang berbahan biomassa yang tanah, sedangkan alat yang digunakan
dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi yaitu mesin giling, alat pencampur, alat
bahan bakar padat atau briket. cetak, pengering briket, baskom plastik
Biomassa adalah salah satu jenis bahan kompor dan timbangan.
bakar padat yang berasal dari sumber Tempat dan Waktu
hayati seperti dari daunan, rumput, limbah
Penelitian dilaksanakan di Balai
pertanian dan rumah tangga. Biomassa
Riset dan Standardisasi Industri Manado,
terdiri dari 2 (dua) macam yaitu: berasal
dari bulan Februari sampai dengan
dari kayu dan non kayu (4). Cadangan gas
Nopember 2012.
alam menunjukkan bahwa 47,5%
Metode penelitian
kebutuhan energi di Indonesia dipenuhi
oleh bahan bakar minyak yang harganya Penelitian ini menggunakan desain
semakin mahal sehingga dapat mendorong percobaan membuat briket dengan variasi
untuk mencari sumber energi alternatif konsentrasi perekat tepung kanji yaitu:
seperti pemanfaatan limbah tempurung A=2%, B=2,5%, C=3%, D=3,5% dan E=4%
2
pala. Sebagian besar rumah tangga dan tekanan 150 kg/cm . Data dianalisis
96
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014 Hal : 95-102 ISSN NO:2085-580X
sampai homogen sehingga membentuk arang tempurung pala sehingga air yang
pasta kemudian dicampur dengan arang terperangkap di dalam molekul-molekul
tempurung pala hingga merata dan partikel arang tempurung pala yang pada
ditambahkan air panas secukupnya lalu saat pengeringan produk tidak dapat keluar
dicetak dengan menggunakan alat cetak secara sempurna serta sejumlah air yang
briket sistem hidrolik dengan tekanan 150 terperangkap didalam bahan perekat
2
kg/cm . tepung kanji yang digunakan (7).
Produk briket arang tempurung pala Hasil analisis produk briket tempurung
dikeringkan dengan sinar matahari selama pala (Gambar 1) menunjukkan bahwa
3-4 hari, kemudian produk briket arang kadar air dari produk briket arang
tempurung pala dikemas dalam plastik tempurung pala yang diperoleh
untuk dianalisis. Parameter yang diukur memberikan hasil yang tertinggi diperoleh
yaitu: Kadar air, kadar abu, bahan yang pada perlakuan E dengan menggunakan
hilang pada pemanasan 950 °C dan nilai kanji sebanyak 4% yaitu sebesar 6,50%
kalori. dan yang terendah diperoleh pada
perlakuan A yaitu sebesar 6,11% dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan penambahan kanji 2%.
Kadar Air
Kenaikan hasil kadar air yang diperoleh dengan menggunakan sinar matahari
disebabkan oleh penambahan bahan proses pengeringan tidak merata yang
perekat yang digunakan yaitu tepung kanji mengakibatkan penguapan air tidak merata
dan juga dipengaruhi oleh penambahan air keseluruh permukaan dan seluruh bidang
sehingga pada waktu pengeringan produk briket (8).
97
Pengaruh Jumlah Tepung Kanji pada Pembuatan Briket Arang Tempurung Pala – Petrus Patandung
14.90
Gambar 2. Pengaruh penambahan tepung kanji terhadap bahan mudah menguap pada suhu
Bagian Yang Hilang Pada Pemanasan Tinggi dan rendahnya bagian yang hilang
950 °C pada pemanasan 950 °C disebabkan oleh
Bagian yang hilang pada
bahan baku atau tempurung pala yang
pemanasan suhu 950 °C atau bahan yang
digunakan sehingga pada waktu proses
mudah menguap adalah jumlah zat-zat
karbonisasi atau pembuatan arang
organik yang terikat dalam arang
tempurung pala menggunakan pemanasan
tempurung pala dan akan menguap pada
atau suhu yang tidak diatur yang
suhu 950 °C.
mengakibatkan tidak terjadinya penguraian
Hasil analisis produk briket arang
senyawa karbon yang sempurna dan bahan
tempurung pala (Gambar 2) menunjukkan
volatil yang terkandung dalam kanji lebih
bahwa produk briket yang diperoleh
tinggi (9).
memberikan hasil yang tertinggi pada
Kadar Abu
perlakuan E dengan menggunakan tepung
kanji 4% yaitu sebesar 14,80%, dan yang Kadar abu adalah jumlah abu yang
dengan menggunakan perekat tepung kanji tempurung pala dan juga yang terdapat
2%, menghasilkan produk briketarang dalam bahan perekat yaitu tepung kanji
98
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014 Hal : 95-102 ISSN NO:2085-580X
6
5.9
5.8
Hasil analisis produk briket (Gambar 3) penambahan atau perekat yang digunakan
menunjukkan bahwa produk briket arang tepung kanji cendrung kadar abu yang
tempurung pala yang diperoleh diperoleh semakin tinggi.
memberikan kadar abu yang tertinggi pada
Nilai Kalori
perlakuan E dengan menggunakan perekat
tepung kanji 4% yaitu sebesar 5,94% dan Nilai kalori merupakan nilai hasil
yang terendah diperoleh pada perlakuan A pembakaran dari sejumlah karbon aktif
yang menggunakan tepung kanji 2% yaitu atau karbon terikat dalam produk briket
5250.00
Nilai Kalori (Kal/gr)
5200.00
5150.00
5100.00
5050.00
5000.00
4950.00
2.00 2.50 3.00 3.50 4.00
Jumlah penambahan perekat tepung kanji (%)
Gambar 4. Pengaruh penambahan perekat tepung kanji terhadap nilai kalori dari produk briket
tempurung pala
99
Pengaruh Jumlah Tepung Kanji pada Pembuatan Briket Arang Tempurung Pala – Petrus Patandung
100
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014 Hal : 95-102 ISSN NO:2085-580X
101
Pengaruh Jumlah Tepung Kanji pada Pembuatan Briket Arang Tempurung Pala – Petrus Patandung
102