Anda di halaman 1dari 76

KUMPULAN MATERI DIKSAR RESIMEN MAHASISWA MAHADIPA

YUDHA XLII

KOMANDO RESIMEN MAHASISWA MAHADIPA


BATALYON 939 CAKAR ELANG
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi tugas dengan judul :
“Pembukuan Materi Diksar Resimen Mahasiswa Mahadipa Yudha XLII”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan adanya keterbatasan pengalaman dan ilmu pengetahuan
yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran,
masukan, dan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
dimasa yang akan datang serta dapat menambah wawasan dan ilmu pengetauan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Purworejo, 01 Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI ................................................................................3
KATA PENGANTAR .................................................................2
BAB I ............................................................................................4
PENDAHULUAN ........................................................................4
a. Latar Belakang ……………………………………….......4
b. Rumusan Masalah………………………………………...5
c. Tujuan …………………………………………………....5
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................6
1. Peran Menwa Dalam Penanggulangan Bencana...........6-11
2. Keslap ( Keselamatan Lapangan)..................................12-25
3. PDP ( Peraturan Disiplin Militer)..................................26-28
4. IMPK ( Ilmu Mengenai Peta dan Kompas)..................29-34
5. PUDD ( Peraturan Urusan Dinas Dalam ).....................35-41
6. BDM (Bela Diri Militer)................................................42-64
7. Nikpursar ( Teknik Tempur Dasar)...............................65-72
8. Halang Rintang..............................................................73-80
9. Pejangtri.........................................................................81-85
10. Survival .......................................................................86-90
11. TUM (Tata Upacara Militer)........................................91-94
12. Caraka ……………………………………….………95-96
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Resimen mahasiswa sebagai salah satu unit kegiatan mahasiswa
dilingkungan kampus bukanlah sebuah organisasi tempat berkumpul dan
tanpa tujuan yang jelas. Resimen mahasiswa merupakan organisasi yang
berfungsi sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa akan
kemahiran dalam berorganisasi. Menwa hendaknya dapat membekali
anggotanya dengan kemampuan leadership dan menajemen yang bertujuan
untuk menghasilkan sarjana plus. Selain itu juga menwa adalah wadah
untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa akan karakter yang mengandung
nilai-nilai keprajuritan dan kebngsaan seperti trasa nasionalisme,
patriotisme, berani, loyal, disiplin, berdedikasi tinggi, pantrang menyerah,
adil, dan jujur yang sangat diperlukan dalam era globalisasi dewasa ini.
Dalam hal organisasi tentunya dalam rangka menjalankan hal-hal tersebut
dibutuhkan figur pemimpin yang dapat menjalankan organisasi tersebut.
Agar dapat mencapai tujuan yang dicita-citakan. Karena seorang
pemimpin atau komandan dalam resimen mahasiswa dirasa berperan
penting dalam keberlangsungan organisasi tersebut. Masalah
kepemimpinan merupakan pembahasan yang sangat luas dan mencakup
bidang yang luas pula dan memiliki peran yang sangat penting khususnya
dalam hal pendidikan karakter baik itu dalam sebuah organisasi, institusi
pemerintah, dan organisasi sosial masyarakat, dan lebih khususnya dalam
organisasi kemahasiswaan yang dalam hal ini berbicara tentang menwa.
Ketika peran kepemimpinan atau figur seorang komandan dirasa sangat
penting dalam organisasi kemenwaan yang dalam hal ini untuk
membentuk karakter anggotanya, maka dituntut juga tujuan pembentukan
itu mengarah pada visi maupun misi dari resimen itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan peran menwa dalam penanggulangan
bencana?
2. Apa yang dimaksud dengan keslap?
3. Apa yang dimaksud dengan PDP?
4. Apa yang dimaksud IMPK (Ilmu Mengenai Peta dan Kompas)?
5. Apa yang dimaksud dengan PUDD (Peraturan Urusan Dinas Dalam)?
6. Apa yang dimaksud dengan BDM (Bela Diri Militer)?
7. Apa yang dimaksud dengan Nikpursar (Teknik Tempur Dasar)?
8. Apa yang dimaksud dengan Halang Rintang?
9. Apa yang dimaksud dengan Pejangtri?
10. Apa yang dimaksud dengan Survival?
11. Apa yang dimaksud dengan TUM?
12. Apa yang dimaksud dengan caraka ?

1.2 Tujuan
Tujuan dari “Pembukuan Materi Diksar Resimen Mahasiswa
Mahadipa Yudha XLII”, yaitu agar materi yang diperoleh dapat
disampaikan dan dilatihkan di satuan atau lembaga pendidikan. Sehingga
diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai
resimen mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN

PERAN MENWA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA


KEPEDULIAN :
Peduli : sikap dan tindakan yang mengindahkan (memprihatinkan) sesuatu
yang terjadi dalam masyarakat.
TUGAS POKOK RESIMEN MAHASISWA INDONESIA :
1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta membantu
terlaksananya kegiatan dan program lainnya di Perguruan Tinggi.
2. Membantu terlaksananya kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan.
3. Merencanakan, mempersiapkan dan menyusun seluruh potensi mahasiswa
untuk memantapkan ketahanan nasional, d;engan melaksanakan usaha dan
atau kegiatan bela negara.
4. Membantu terwujudnya penyelenggaraan fungsi perlindungan masyarakat
(LINMAS) khususnya Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP)
FUNGSI MENWA:
1. Meningkatkan kemampuan dalam bidang akademik.
2. Melaksanakan pemeliharaan dan pemberdayaan serta peningkatan
kemampuan Bela Negara.
3. Melaksanakan pembinaan disiplin anggota MENWA Indonesia.
4. Membantu terwujudnya kehidupan kampus yang kondusif.
5. Membantu memotivasi masyarakat untuk ikut berpartisipasi secara aktif
dalam pembangunan nasional dalam upaya penanggulangan Bencana
dan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda, .
6. Membantu TNI/POLRI dalam pelaksanaan pembinaan pertahanan dan
keamanan Nasional.
7. Menyampaikan saran dan pendapat kepada instansi terkait sesuai dengan
tugas pokoknya.
HARUS DIDASARI OLEH RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA
ALAM
Rencana penanggulangan bencana disusun berdasarkan hakekat ancaman
bencana yang ada/diperkirakan dapat terjadi dan kemampuan daerah untuk
mengatasinya.
OUTPUT LATIHAN:
1. Kesiapsiagaan aparat (organisasi, SDM, metode, anggaran).
2. Kewaspadaan masyarakat (tahu apa yang harus diperbuat pada saat
bencana).
3. Partisipasi aparat dan masyarakat dalam PB, khususnya dalam penegakan
peraturan perundangan di bidang penanggulangan bencana.
4. Protap PB yang harus dimutakhirkan sesuai tuntutan operasional.
BENCANA VS FENOMENA ALAM
 banjir,gunung meletus,gempa bumi,tanah longsor dsb adalah fenomena
alam ( Yang tidak selalu menjadi bencana).
 .fenomena alam tersebut baru menjadi bencana bila telah menimbulkan
kerusakan besar dan korban jiwa yang banyak.

BENCANA
(UU 24/2007,Pasal 1)
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oieh
faktor alam dan/atau faktor nonalam ulah tangan manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda serta dampak psikologis.
Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak
besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung
berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es,
gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar, dan
wabah penyakit.
Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah
kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan
oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Bencana alam yang diakibatkan dari
luar angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari.

PERGESERAN PARADIGMA PB
Fatalistik-reaktif
 Bencana adalah takdir.
 Bencana tak dapat diprediksi dan dicegah.
Terencana-proaktif
 Bencana sbg akibat gejala alam dan ulah manusia.
 Ancaman/bencana dapat diprediksi dan dicegah atau risikonya dapat
dikurangi.

PERGESERAN PARADIGMA PB
Tanggap darurat :
 Fokus kegiatan: setelah bencana terjadi.
 Bantuan darurat jangka pendek.
 Sasaran utama: dampak bencana.
Penanggulangan Bencana :
 Kegiatan: seluruh aspek dan sebelum, saat dan setelah terjadinya bencana.
 Bagian dari strategi pembangunan jangka panjang.
Sasaran: akar penyebab dan dampaknya.

KOORDINASI DAN KERJASAMA SEJAK PRABENCANA AKAN:


 menghemat sumber daya
 Menyelamatkan warga
 Mengurangi dampak buruk ancaman/bencana
KOORDINASI PENANGGULANGAN BENCANA
 Lsm
 Masyarakat
 Dunia usaha
 Media massa
 Relawan
 Univ/pt
 Pemerintah
 Lembaga intelejen

ASAS PENANGGULANGAN BENCANA


1. Keadilan : mecerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap warga
negara tanpa kecuali.
2. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan : tidak boleh
membedakan latar belakang agama, suku, golongan, gender atau status
sosial.
3. Kemanusiaan : memberi perlindungan dan penghormatan hak-hak azasi
manusia.
4. Keseimbangan, Keselarasan dan Keserasian : keseimbangan
kehidupan sosial dan lingkungan, keserasian lingkungan dan kehidupan
sosial masyarakat.
5. Ketertiban dan kepastian hukum : menimbulkan ketertiban dalam
masyarakat melalui jaminan adanya kepastian hukum.
6. Kebersamaan : menjadi tugas dan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat yang dilakukan secara gotong royong.
7. Kelestarian lingkungan hidup: Materi muatan ketentuan dalam
penanggulangan bencana mencerminkan kelestarian lingkungan untuk
generasi sekarang dan untuk generasi yang akan datang demi untuk
kepentingan bangsa dan negara.
8. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi secara optimal.

PRINSIP-PRINSIP PENANGGULANGAN BENCANA


a. Cepat dan tepat: cepat dan tepat sesuai dengan tuntunan keadaan.
b. Prioritas: Apabila terjadi bencana, kegiatan penanggulangan harus
mendapat prioritas dan diutamakan pada kegiatan penyelamatan manusia.
c. Koordinasikan dan keterpaduan: didasarkan pada koordinasi yang baik
dan saling mendukung oleh berbagai sektor secara terpadu.
d. Berdaya guna dan berhasil guna: dilakukan dengan tidak membuang
waktu, tenaga dan biaya yang berlebihan, dan harus berhasil guna dalam
mengatasi kesulitan masyarakat.
e. Transparansi dan akuntabilitas: dilakukan secara terbuka dan dapat
dipertanggung jawabkan secara etik dan hukum.
f. Kemandiriaan: utamanya harus dilakukan oleh masyarakat didaerah
rawan bencana secara swadaya.
g. Nondiskriminasi: tidak memberikan perlakuan yang berbeda terhadap
jenis kelamin, suku, agama, ras dan aliran politik apapun.
h. Nonproletisi: dilarang menyebarkan agama atau kenyakinan terutama
pada saat pemberian bantuan dan pelayanan darurat bencana.

BAGAIMANA PERAN MENWA?


BISA MENGEMBANGKAN:
kkn tematis(bersinambung)
penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna diwilayah rawan
bencana
membantu langsung bpbd dalam pb
mengkoordinasikan penanganan kawasan rawan bencana mengembangkan
kompi atau regu siaga bencana
:memberi materi tambahan (pb) pada ukm lain dan siswa SLTA
menekuni pecinta alam
menjadi tim relawan
pengabdian masyarakat untuk pemetaan wilayah rawan

KESLAP (KESEHATAN LAPANGAN)

bila tidak ditemukan adanya nafas pada korban, berikan Ventilasi atau SIKAP
DAN PEDOMAN PENOLONG :
* Penolong harus tenang.
* Perhatikan keadaan sekitarnya.
* Perhatikan keadaan penderita.
* Rencanakan pertolongan selanjutnya.
* Perlu perhatian tindakan.
PENDAHULUAN
Keslap adalah pertolongan darurat yang diberikan kepada korban
kecelakaan ataupun pertempuran secara tepat, cepat, dan teliti sebelum
mendapatkan pertolongan yang lebih lanjut dari tenaga medis atau dokter.
TUJUAN
1 Mencegah bahaya maut.
2. Mencegah maut bila maut telah ada.
3. Mencegah cacat/infalid.
4. Mencegah infeksi.
Gangguan Keadaan Umum
Adalah gangguan dari keadaan umum seseorang yang apabila tidak segera
di tolong akan membahayakan jiwa orang tersebut.

Macam-macam gangguan umum ;


• Lena / Collaps
• Gugat / Shock
• Pingsan
• Mati Suri
• Mati
lena / collaps
Adalah suatu keadaan dimana kesadaran seseorang mulai menurun.
Sebab:
• Karena sengatan sinar matahari
• Berada di ruangan pengap ( krg O2 )
• Terlalu lelah
Tanda-tanda:
• Wajah pucat
• Lemas dan terjatuh
• Bila ditanya jawaban tdk jelas
• Mata berkunang-kunang
• Pusing
• Mual, muntah
Pertolongan:
• Bawa penderita ketempat yang teduh
• Tidurkan terlentang, bila pucat tanpa bantal
• Longgarkan pakaian yang mengikat
• Beri bau-bauan yang merangsang
• Bila badan panas kompres air dingin
• Beri minum larutan garam 0,1 % bila terjadi dehidrasi

Gugat / Shock
Adalah suatu keadaan dimana darah tidak cukup membawa oksigen
keseluruh tubuh.
Sebab:
• Sangat terkejut
• Ketakutan
• Nyeri yang amat sangat
• Dehidrasi atau kehilangan banyak cairan
Tanda-tanda:
• Lena, hampir pingsan
• Wajah pucat
• Keringat dingin
• Merasa haus
• Badan terasa dingin ( menggigil )
• Nafas cepat dan dangkal
• Nadi cepat, lemah dan tak teratur
• Mual, muntah
Pertolongan:
• Bawa ketempat yang teduh dan aman
• Tidurkan terlentang tanpa bantal
• Kendorkan semua pakaian
• Hentikan perdarahan bila ada perdarahan
• Usahakan penderita dlm keadaan hangat
• Berikan minuman hangat
• Segera evakuasi penderita
14
Pingsan
Adalah keadaan dimana seseorang kehilangan kesadarannya.
Sebab:
• Lena, shock
• Otak kekurangan oksigen
• Keracunan yang berat
• Suhu tubuh yang tinggi / demam tinggi
• Penyakit epilepsi
Tanda-tanda:
• Tidak sadar
• Terjatuh dimana saja dan tidak berdaya
• Kelopak mata tertutup dan bila dibuka pupil membesar dan mendelik ke
atas
• Denyut nadi lemah dan cepat
• Berkeringat dingin
Pertolongan:
• Tidurkan terlentang, bila pucat tanpa bantal
• Kendorkan pakaian yg mengikat
• Beri bau-bauan yang merangsang
• Bawa penderita ketempat yang teduh
• Atasi sebab lain dari pingsan

Mati Suri
Adalah suatu keadaan dimana seseorang menyerupai orang mati tetapi belum
ditemukan tanda-tanda mati yang pasti.
Sebab:
• Kelanjutan dari pingsan
• Tersengat aliran listrik atau tersambar petir
• Karena keracunan
• Tersumbatnya jalan nafas
Tanda-tanda:
Penderita tidak sadar sama sekali, denyut nadi dan jantung tak teraba,
penderita tak bernafas.
Pertolongan:
Satu-satunya cara adalah dengan memberikan nafas buatan dan Resusitasi
Jantung Paru (RJP).
MATI
Orang bisa dikatakan mati apabila telah ditemukan tanda-tanda sebagai
berikut:
• Kaku mayat yang akan timbul setelah 2 jam mati dan akan lebih lengkap
setelah 6-8 jam mati, di awali dari bagian rahang.
• Lebam mayat juga akan timbul setelah 2 jam mati dan akan lebih lengkap
setelah 6-8 jam mati, di awali dari bagian terendah pada posisi tidur.
RESUSITASI JANTUNG-PARU CARDIO-PULMONAL RESUSITATION

Resusitasi Jantung-Paru (RJP)


Adalah memberikan bantuan hidup dasar berupa nafas bantuan (Ventilasi)
dan pijatan (Kompresi) agar jantung dan paru dapat berfungsi kembali, sehingga
sirkulasi oksigen ke seluruh tubuh dapat terpenuhi.
Indikasi RJP: RJP diberikan pada penderita dengan Henti Jantung dan Henti
Nafas.
Langkah-langkah pemberian RJP:
Dengan menggunakan prinsip D, R, A, B, C, E (Danger, Respons,
Airways, Breathing, Circulation, dan Evaluasi)
Tata Laksana RJP:
o Danger (Bahaya)
Amankan korban dari tempat yang berbahaya.
o Respons (Respon)
Panggil korban dengan menepuk pundak, atau dengan merangsang nyeri
(mencubit). Untuk mengetahui atau menilai kesadaran korban.
o Airways (Jalan Nafas)
Buka mulut korban dengan menatik dahi dan menengadahkan kapala
korban. Tangan yang lain membuka dagu. Periksa adakah benda asing atau cairan
yang menyumbat. Bila ada miringkan kepala dan masukkan jari untuk
membersihkan. Bila sudah bersih kembalikan kepala pada posisi semula.
o Breathing (Kelancaran Nafas)
Periksa kelancaran dengan metode Lihat, Dengar, dan Rasakan.
Dengan melihat pergerakan dada, dengarkan adakah suara asing seperti
Ronkhi (grek-grek), atau Stridor (Ngorok). Sambil mendengarkan, rasakan adakah
hembusan nafas dari korban.
B : Breathing
Periksa kelancaran dengan metode Lihat, Dengar, dan Rasakan.

nafas buatan sebanyak 2x tiupan.

C : Circulation
C = SIRKULATION (SIRKULASI)
PERIKSA NADI KAROTIS
Bila tidak ada lakukan kompresi 5 siklus ( 30 PIJATAN : 2 TIUPAN ) dilakukan
5 X.
1. siklus terdiri dr 30 kompresi : 2 ventilasi.

o Evaluasi (Pemeriksaan Akhir)


Periksa nadi dan nafas,
Bila nadi (+), nafas (-), beri ventilasi 12x.
Bila nadi (-), nafas (+), beri kompresi 5 siklus lagi.

19
PATAH TULANG

Patah Tulang (Fraktur) Patah tulang adalah kerusakan yang terjadi pada
tulang, sehingga tulang tidak utuh lagi (berubah bentuk atau berubah posisinya
Macam-macam Patah Tulang:
 Patah tulang tertutup
 Patah tulang terbuka
• Patah tulang tertutup
yaitu patah tulang dmn kedua ujungnya tetap berada didalam dan tidak
merusak kulit.
• Patah tulang terbuka
yaitu patah tulang dimana salah satu atau kedua ujung tulang yang patah
merusak kulit hingga menonjol keluar dan berhubungan dengan udara luar.
Tanda-tanda:
• Sakit bila bergerak atau digerakkan
• Bentuknya berubah
• Bengkak
• Ditempat yang patah bila diraba/ditekan terasa nyeri
• Bila digerakkan terdengar suara berderak (krepitasi)
Penyebab:
► Tertimpa benda berat
► Terpukul benda keras
► Tertembak
► Terjatuh dsb.
Pertolongan:
• Patah tulang tertutup
Pada patah tulang tertutup hanya dilakukan pembidaian dan pemasangan
spalek.
• Patah tulang terbuka
- Hentikan pendarahan dengan balut tekan
- Tutup luka deng kassa steril
- Kerjakan pembidaian
- Bila korban kesakitan beri morfin
- Tinggikan anggota badan yang patah
Tujuan diberikan spalek: a. Mencegah gerak dari tulang yang patah
b. Mengistirahatkan anggota tubuh yang patah
c. Mengurangi rasa sakit
d. Mempercepat penyembuhan
Patah tulang paha ,alat yang dibutuhkan:
a) 2 buah bidai
*1 bidai panjang dari ketiak sampai ujung kaki
*1 bidai panjang darisela paha sampai ujung kaki
b) 7 mitela untuk mengikat
(a) atas dan bawah tempat patah tulang
21
(b) tulang betis 1 mitela
(c) Pinggag dan punggung 2 atau 3 mitela
(d) tumit 1 mitela
Patah tulang lengan bawah ,alat yang dibutuhkan:
a) 1 buah bidai panjang dari siku sampai pergelangan
b) 4 mitela untuk mengikat :
(a) atas dan bawah tempat patah tulang 2 mitela
(b) ujung jari/telapak tangan 1 mitela
(c) satu mitela untuk menggendong

Patah tulang lengan atas, alat yang dibutuhkan :


a) 1 buah bidai panjang dari siku sampai bahu
( muka/depan)
b) 3 mitela untuk mengikat :
(a) atas dan bawah tempat patah tulang 2 mitela
(b) satu mitela untuk menggendong

PENDARAHAN
Adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang disebabkan karena kerusakan
pada pembuluh darah.

Macam-macam perdarahan:
• Perdarahan keluar tubuh adalah perdarahan yang tampak nyata keluar dari
anggota tubuh.
contoh, teriris pisau atau terkena benda tajam.
• Perdarahan dalam tubuh adalah perdarahan yang ada dalam tubuh dan
perdarahan ini tidak dapat keluar dari dalam tubuh.
contoh, terkena benturan benda tumpul atau karena terkena pukulan.
Tanda-tanda umum perdarahan:
• Penderita tampak pucat
• Keringat dingin
• Gelisah dan terasa mau pingsan
• Penderita kehausan
Tanda perdarahan pembuluh darah dibagi 3:
• Pembuluh darah nadi (arteri)
- Darah memancur sesuai denyut jantung
- Warnanya merah cerah (krn mengandung O2)
• Pembuluh darah balik (vena)
- Darah tidak memencur tetapi hanya mengalir
- Warnanya pekat (krn mengandung CO2)
• Pembuluh darah rambut (kapiler)
- Darah yang keluar sedikit, merembes
- Perdarahan ini tak terlalu berbahaya
- Warnanya bercampur
Pertolongan:
• Anggota badan yang berdarah ditinggikan
• Tekan pembuluh darah nadi yang terletak diantara luka dan jantung
• Segera beri pembalut penekan pada tempat perdarahan
• Bila masih terdapat perdarahan maka tambah balut tekannya.
• Pasang Torniquet untuk membendung perdarahan
• Segera bawa penderita ke Rumah Sakit.

TENGGELAM
Dikatakan tenggelam bila seseorang jatuh kedalam air dan tidak dapat menguasai
keadaan/tidak bisa berenang
Pertolongan:
a. Kalau sikorban sedang timbul tenggelam :
*Lemparkan tali atau bambu yang panjang kearah korban, setelah terpegang
oleh korban segera tarik ke pinggir.
b. Kalau sikorban tidak muncul kembali ke permukaan air.
*Penolong segera masuk ke air untuk menolongnya
*Setelah terpegang leher bajunya atau rambutnya dari arah belakang segera
tarik keluar dari air.
Catatan :penolong harus diikat pinggangnya, mendekati korban dari belakang
karena korban bisa merangkul sipenolong.
Tindakan setelah di darat:
• Bersihkan hidung, mulut, dan kerongkongan.
• Keluarkan air dari paru-paru penderita dengan 2 cara :
1) Korban telungkupkan diatas lutut, hingga kepala tergantung kebawah,
kemudian punggung hingga sisi dada ditekan hingga air keluar dari hidung
dan mulutnya.
2) Korban telungkupkan dibawah diantara ke dua kaki penolong yang
berdiri, angkat pinggang korban hingga air keluar dari mulut, dan
hidungnya, hal ini dilakukan kira-kira 15 smp 20 detik.
• Segera beri pernafasan buatan bila korban henti nafas, jangan buang-buang
waktu dengan menyibukkan diri.

PDP (PERATURAN DISIPLIN PRAJURIT)

Pengertian
1. PDP adalalah segala bentuk peraturan dan ketentuan – ketentuan tentang
ketaatan dan kepatuhan terhadap semua perintah kedinasan dari tiap-tiap atasan
dengan seksama dan bertanggungjawab, yang berlaku bagi prajurit TNI, baik
dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kedinasan maupun dalam kehidupan
sehari-hari.
2. H D P ( HukumDisiplinPrajurit TNI ) adalah serangkaian peraturan dan norma
untuk mengatur, menegakkan dan membina disiplin atau tata kehidupan prajurit
TNI agar setiap tugas dan kewajibanya dapat berjalan dengan sempurna.
3. Disiplin Prajurit TNI adalah ketaatan dan kepatuhan yang sungguh-sungguh
setiap prajurit TNI yang didukung oleh kesadaran yang bersendikan sapta marga
dan sunpah prajurit untuk menunaikan tugas dan kewajiban serta bersikap dan
berperilaku sesuai dengan aturan-aturan atau tata kehidupan prajurit TNI.
Pengertian :
Atasan adalah setiap prajurit TNI yang karma pangkat dan jabatanya
berkedudukan lebih tinggi dari pada pangkat atau jabatan prajurit TNI
yang lain
Bawahan adalah Prajurit yang karena pangkat atau jabatanya
berkedudukan lebih rendah dari pada pangkat dan jabatan prajurit yang
lainya .
Atasan yang karena pangkatnya berkedudukan lebih tinggi adalah : ( Pasal
14 )
a. Setiap prajurit yang pangkatnya lebih tinggi daripada pangkat prajurit yang lain.
b. Dalam hal pangkat yang sama ,maka kedudukanya ditinjau dari lamanya
menyandang pangkat.

26

c. Dalam hal pangkatnya sama lamanya menyandang pangkat sama, maka


kedudukanya ditinjau dari lamanya memangku jabatan setingkat sama, maka
kedudukanya ditinjau dari lamanya menjadi prajurit.
d. Dalam hal pangkatnya sama, lamanya menyandang pangkat sama, lamanya
memangku jabatan setingkat sama, lamanya menjadi prajurit sama, maka
kedudukanya ditinjau dari usianya.
1. Setiap atasan wajib : (Pasal 16)
a. Memelihara moril, membangkitkan motivasi, inisiatif dan keberanian
bawahannya dengan memberikan keteladanan berdasarkan kesadaran
bahwa keberhasilan pelaksanaan tugas merupakan kebanggaan kesatuan,
prajurit, dan keluarganya.
b. Memimpin bawahanya dengan adil dan bijaksana sebagai bapak terhdap
anak, sebagai guru terhadap murid.
c. Memberikan perhatian terhadap kesejahteraan bawahan dan keluarganya
serta berusaha meningkatkan kemampuan dan pengetahuan bawahanya.
d. Memberikan contoh dan teladan, baik dalam sikap, ucapan, maupun
perbuatan didalam dan diluar kedinasan .
e. Menjalankan wewenang yang dipercayakan kepadanya dengan seksama,
adil, obyektif, dan tidak menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya.
f. Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahanya, mengatur
pembagian tugas kedinasan secara efektif dan efisien, serta mengawasi
pelaksanaanya.
2. Setiap atasan dalam memberikan perintah kepada bawahanya wajib
memperhatikan sarat sbb : ( Pasal 17 ).
Diberikan secara lisan atau tertulis harus berdasarkan kepentingan dinas.
Harus singkat, lengkap dan jelas.
Harus memperhatikan keadaan, kesiapan dan kemampuan bawahan untuk
melaksanakan perintah.
Bertanggung jawab atas isi perintah yang diberikan.
1. Setiap bawahan wajib : ( Pasal 18 )
a. Patuh dan taat kepada atasan, serta menjunjung tinggi semua perintah
dinas dan arahan yang diberikan oleh atasan, berdasarkan kesadaran
bahwa setiap perintah dan arahan tersebut untuk kepentingan kedinasan.
b. Bersikap hormat kepada atasan baik didalam maupun diluar kedinasan
berdasarkan kesadaran untuk menegakkan kehormatan prajurit.
c. Memegang teguh dan menjaga sikap, perkataan dan perbuatan pada
waktu berhadapan dengan atasan, baik didalam maupun diluar kedinasan.

2. Setiap bawahan yang menerima perintah wajib : ( Pasal 19 )


 Memahami maksud dan isi perintah yang diberikan, apabila belum
jelas harus bertanya kepada atasan yang memberi perintah.
 Mengulangi isi perintah atau menyampaikan pemahamannya
tentang maksud perintah tersebut kepada atasan yang memberikan
perintah
 Menyampaikan laporan kepada atasan yang memberikan perintah
atas pelaksanaan dan hasil yang dicapai.
 Bertanggung jawab kepada atasan yang memberi perintah atas
pelaksanaan perintah.

IMPK (ILMU MENGENAI PETA DAN KOMPAS)


PETA
1.) peta adalah : gambar sebagian / atau seluruh permukaana bumi diatas bidang
datar dalam ukuran yang diperkecil dan bersifat selektif, dapat dipertanggun
2. macam – macam peta
a. peta topografi adalah peta yang berisi gambaran posisi mendatar dan tegak
dari semua benda yang tidak bergerak dipermukaan bumi.
ciri – cirri peta topografi yaitu :
1) relief
2) perairan
3) tumbuh – tumbuhan
4) hasil budaya manusia
b. peta tematik adalah peta yang berisi gambaran satu / dua tema kusus yang
disusun berdasarkan data statistik.
contoh :
1. peta penerbangan
2. peta hidrografi
3. peta jalan
4. peta pertanahan
5. peta hujan
6. peta geologi
7. peta penduduk
tanda peta adalah sejumlah tanda-tanda yang dibuat secara sederhana untuk
memberikan gambaran terhadap sipemakai tentang suatu medan diatas peta untuk
membayangkan medan yang sebenarnya.
c. macam-macam tanda peta
1.)tanda peta menurut warna :
a) warna hitam : konstruksi dari
kayu, besi jalan ka, tanda titik
ketinggian
b) warna biru : daerah
perairan,sungai danau dll.
c) warna coklat : garis ketinggian
d) warna hijau ; perkampungan
e) warna merah : konstruksi dari
batu, bangunan, jalan yang berkelas
f) warna kuning : batas
perkebunan dan sebagian jalan
kelas rendah
2.) tanda peta menurut bentuk
a) titik : letak kota, letak titik
ketinggian
b) garis : batas hutan, garis
pantai,sungai dan jalan
c) luas : menyatakan bagian
medan yang mempunyai luar
kedar
1.kedar adalah : suatu perbandingan jarak antara dua tritik dipeta yang serupa
dengan dua titik di medan secara mendatar
30
2. rumus kedar :
jp ( jarak dipeta )
k ( kedar ) = -----------------------------
jm ( jarak dimedan )
contoh :
a. - jarak dipeta ; 1 cm
- jarak dimedan : 500 m
- ditanyakan kedar berapa ?
jawab :
jp 1 cm
k = ---------- = ----------
jm 500 m
1cm 1
= ------------ = ------------
50.000 50.000
= 1 : 50.000
b. kedar = 1 : 50.000
jp = 3 cm
dit jm = ... ?
jawab :
jp 3
jm = ----------- = ---------------
k 1 ; 50.000

29
= 150.000
= 1500 m
koordinat 6 angka &8 angka
cara menentukan koordinat 6 dan 8 angka adalah sbb :
a. cari karvak ( bujur sangkar )
b. koordinat 6 angka, sisi bujur sangkar dibagi 10 bagian
c. koordinat 8 angka sisi bujur sangkar dibagi 100 bagian
d. untuk mempermudah gunakan patokan kika batas
kompas
1. kompas prisma adalah suatu kompas yang berputar dalam minyak jernih dalam
suatu tempat dan cepat berhenti
2. bagian-bagian kompas prisma :
a. kotak kompas dengan pembagian arah mata angin dan
cincin karet
b. kaca kompas dgn pembagian derajat yg dpt berputar
c. plat bercahaya dengan garis rambut
d. garis penunjuk bercahaya
e. lingkaran kompas dengan pembagian derajat dan jarum
kompas yang bercahaya
f. gelang kaca dari tembaga
g. tutup dengan kaca, garis rambut, garis tanda yang
bercahaya dan bibir pelindung dengan takik
h. pelindung kaca

31
i. sekrup pengapit
j. prisma yang dapat dipindahkan dg lobang tempat melihat
dan cincin jempol
3. pengaruh kompas terhadap benda :
a. senjata berat : 60 m
b. senjata sedang : 40 m
c. pagar kawat : 10 m
d. topi baja : 3m
Penggunaan kompas
a. siang hari
1) bukalah tutup kompas hingga membentuk
siku - siku
2) usahakan kaca kompas diputar sehingga
angka 36 segaris dengan garis rambut pada
kacas penutup.
3) prisma yang dapat dipindahkan letakkan
diatas kaca kompas
4) masukkan jempol kedalam cincin kemudian
bidik kompas ke sasaran
b. malam hari
1) buka tutp kompas, kendorkan
sekrup penjepit

32
2) putar kaca kompas sesuai sudut
kompas yang diminta angka sudut
kompas berhimpitan dengan garis
rambut
3) kencangkan sekrup penjepit
4) kompas kemudian diputar sehingga
garis penunjuk yang bercahaya
berhimpitan dengan jarum kompas
yang bercahaya, garis rambut
dengan radium yang bercahaya
adalah arah kompas

34
PERATURAN URUSAN DINAS DALAM (PUDD)
PENGERTIAN
Peraturan Dinas Dalam adalah ketentuan yang mengatur cara menanamkan paling
bagi prajurit TNI dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tugas masing-
masing baik di dalam/diluar lingkungan TNI.
REFFERENSI
a. UU No. 34 Tahun 2014 tentang Tentara Nasional Indonesia
b. Peraturan perundang-undangan No. 14 Tahun 2014 Tangal 31
Desember 2014 tentang Peraturan Dinas Dalam
KESATRIAN
(A) SATRI, adalah tempat atau Rah TNI yang digunakan orang satu kesatuan
atau lebih sebagai tempat bekerja atau tempat tinggal di bawah
kekuasaan/pimpinan seorang Dan dengan batas-batas yang ditentukan orang yang
berwenang.
(B) Yang di golongkan ke dalam Satri a.l :
- SEMUA MARKAS
- PANGKALAN-PANGKALAN
- KAPAL LAUT
- PESAWAT TERBANG
- DLL. Yg ditetapkan sebagai Satri
MACAM KESATRIAN
1. TETAP
adalah Satri yang digunakan untuk satu kesatuan atau lebih secara terus menerus.
Pelaksanaan urusan dinas Dalam diatur sendiri atau satuan tersebut.
2. SEMENTARA
Adalah Satri yang digunakan untuk menampung Kesatuan-kesatuan yang
memerlukan tmpt bekerja Atau tempat tinggal untuk sementara waktu
Pelaksanaan Urusan Dinas Dalam diatur Komandan Satri.
35
PEJABAT KESATRIAN
1) Komandan Satri
adalah seorang yang ditetapkan dengan skep/sprin dari pejabat yang berwenang
untuk memegang Komandan/Pimpinan Satri
(a) Bertanggungjawab mutlak atas terlaksananya tugas sehari-sehari,
keamanan, ketertiban dan kesejahteraan anggotanya
(b) Wewenang harus seimbang dengan tugas & tangungjawabanya dalam
batas2 yang ditentukan UU & peraturan.
(c) Dalam pelaksanaan tugasnya bertnggungjawaban kepada Dan atasan
langsung sesuai dengan struktur organisasi
2) Komandan bawahan
Adalah komandan Satuan di dalam Satri yang sama yang kedudukannya lebih
rendah dari komandan Satri Dalam pelaksanaan tugasnya merupakan pembantu
utama Dan Satri dalam penerapan PUDD.
1. Susunan dinas dalam
2. Piket Satri
3. Piket provost
4. Jaga Satri
5. Jaga serambi dan jaga kamar
Disamping itu terdapat dinas jaga menurut kebutuhan adalah :
 komunikasi,
 kesehatan,
 angkutan,
 Gud munisi dll
36
3. Tugas & Kewajiban
Jaga kamar
 Menerima penyerahan tugas dari jaga serambi terakhir dan menyerahkan
kepada jaga serambi pertama.
 Bertanggungjawab atas kebersihan kamar & ketertiban kamar/ruangan.
 Dilarang tidur/meninggalkan ruangan, apabila terpaksa harus menyerahan
tugasnya kepada jaga kamar lainnya.
 Menyampaikan laporan kepada Dan Satri& pa piket apabila memasukan
ruang yang menjadi jadi tanggungjawabnya &mendampingi selama
pejabat tersebut berada di ruangan.
 Dalam pelaksan tgsnya b.tggjwb kpd Ba piket.
JAGA SERAMBI
Ø Jaga serambi pertama menerima penyerahan tgs dr jagakamar terakhir
kemudian melaks jaga selama 1 jam, kemudian m.serah tgs kpd jaga berikutnya.
Ø Bertanggung jwb atas keamanan& ketertiban kamar/ruangan selama yg lain
istirahat.
Ø Membangunkan slrh agt bila ada bahaya atau memerlukan persiapan pasukan
yg diperlukan.
Ø Pakaian dan kap sesuai protap yang berlaku
Ø Dilarang tidur/meninggalkan ruangan, apabila terpaksaharus menyerahkan
tgsnya kpd penggantinya.
Ø Menyampaikan laporan kpd Dan Satri/piket Satri
Ø Dlm pelaks tgsnya b.tggjwb kpd Ba piket.
PELAKSANAAN APEL
Apel, adlh suatu cara p.kontrolan thdp kehadiran agt pada saat t.tentu shg dpt
diket k.siapan satnya, apel juga mrpk sarana kom antara atasan dgn bawahan.

37
a. Macam apel
1) Apel harian
2) Apel khusus
3) Apel luar biasa
b. Pelaks apel hrs t.atur, tertib dan tepat waktu, utk itu setiap mau apel harus
diberi tanda seperti tiupan sangkakala, peluit, lonceng dll
Tatacara pelaksanaan apel
1)Persiapan apel
(a) Stlh tanda apel peserta apel b.kumpul tepat waktu
di tempatyg telah ditentukan.
(b) Tiap pok psk dipimpin ketua kelas sbg Dan pasukan
& hrs m.ketahui jml, krg, hadir &ket ke tdk hadiran
sertamelaks Rik k.siapan pasukan.
(c) Ta Piket m.hadap tiap2 ketua kelas utk meminta jumlah
peserta apel, mencatat jmlh peserta apel kemudian
melaporkannya kpdBa Piket
(d) Ba Piket mengambil posisi kemudian m.beri aba2
“persiapan apel “
(e) Pengambil Apel menempatkan diri di tengah2 pasukan,
kemudian Ba Piket m.hadap penuh 6 langkah, didahului
p.hormatan “ lapor, seratus orang siap apel pagi “
(f) Dan atau Pawas memberikan perintah “ lanjutkan “
diulangi oleh piket kemudian menempatkan diri di
belakang sebelah kiri pengambil apel.
38
PELAKSANAAN APEL
1. P.ambil apel m.beri isyarat “ apel Pagi Mulai, laporan” ket kls A
m.ulang kata2 “laporan” kemudian m.mimpin p.hormatan, “kepada
Komandan Kompi/Perwira Pengawas” tiap2 ketua kls b.teriak
“Hormat gerak” stlh dibalas “ Tegak gerak”.
2. Kemudian tiap2 ketua kls maju ± 6 langkah di dpn penerima
apel,penjuru kanan m.beri aba2 “luruskan“ kemudian tiap2 ketua kls
melaporkan Kuat apel,bunyi lap : “ lapor, kelas A jumlah siswa(siswa
teriak “belanegara”) 37, krg 4, hadir 33 ket 2 DD, 2 korve,laporan
selesai”. B.turut2 sampai ketua kelas t.akhir
3. P.ambil apel teriak “ laporan saya terima, kembali kesamping kanan
barisan, kerjakan” ketua kelas A m.ulangi “kerjakan” kemudian
m.beri komando “ balik kanan gerak” masing2 ketua kls balik kanan
dan k.samping pasukannya.
4. Kemudian p.ambil apel m.istirahatkan pasukan utk m.bacakan do’a, di
dahului ucapan “selamat pagi” pasukan dgn sikap sempurna m.jawab
“pagi 3x luar biasa tetap semangat” kemudian semuanya menunduk
dibacakan do’a sampai selesai, kemudian pasukan istirahat kembali.
5. Pengambil apel memberikan penekanan2 atau perintah seperlunya
termasuk mengoreksi kegiatan yang telah dilaksanakan.
APEL SELESAI
1. Pengambil apel m.beri isyarat “ Apel pagi selesai, tiap2 ketua kelas
sesuaikan rencana kerjakan” semua ketua kelas m.ulangi “kerjakan”
kemudian ketua kelas A m.mimpin p.hormatan, “kepada Komandan
Kompi.....” semua kelas teriak “ hormat......gerak” setelah dibalas “
tegak...gerak”
2. Stlh penganmbil apel balik kanan, piket m.ambil jrk 4-6 langkah sambil
meluruskan utk laporan, (tanpa p.hormatan) “Apel pagitelah dilaksanakan,
laporan selesai” kemudian pengambil apel teriak “ lanjutkan tugas” piket
m.ulangi “lanjutkan tugas” piket m.hormat
3. Masing2 ketua kelas bisa m.istirahatkan pasukannya

39
TATACARA SERAH TERIMA PIKET & KETUA KELAS
Ketua kelas & piket siswa melaks tugas slm 1 x 24 jam, serah terima dilaks stlh
apel malam dilanjutkan gladi pelaks apel pagi
Petugas piket & ketua kls bersyaf di dpn piket kompi dgn urutan : paling kanan
Piket lama, piket baru, ketua kls A lama, Ketua kls A baru, Ketua kls B lama,
Ketua kls B baru, dst
SERAH TERIMA PIKET SISWA
 PIKET LAMA
Lapor siswa .... Nosis....... tlh melaks tgs & tgg jwb piket TMT .....s/d tgl
...... selanjutnya tgs & tgg jwb kami srhkan kpd siswa ...... Nosis ......
Laporan selesai.
 PIKET BARU
Lapor siswa .... Nosis....... tlh menerima tgs & tgg jwb piket TMT .....s/d
tgl ..... laporan selesai.

SERAH TERIMA KETUA KELAS


 KETUA KELAS LAMA
Lapor siswa .... Nosis....... tlh melaks tugas & tanggung jawab ketua kls
...... TMT .....s/d tgl...... selanjutnya tugas & tanggung jwb kami serahkan
kpd siswa ...... Nosis ...... Laporan selesai.
 KETUA KELAS BARU
Lapor siswa .... Nosis....... tlh menerima tgs & tgg jwb ketua kelas .....
TMT .....s/d tgl ......laporan selesai.
TATACARA JAGA SERAMBI
Jaga serambi dilaks mulai pukul 22.00 Wib s/d 05.00 Wib, stlh selesai melaks
jaga laporan di piket depan, sesuai ketentuan yg berlaku.

40
LAPOR .....
SISWA.....NOSIS......BESERTA....ORANG LAINNYA TELAH
MELAKSANAKAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB JAGA SERAMBI
BARAK ....... DARI JAM ......s/d JAM ...... DALAM KEADAAN AMAN,
SELANJUTNYA SIAP TANDA TANGAN, setelah tanda tangan, laporan
TANDA TANGAN TELAH DILAKSANAKAN
LAPORAN SELESAI.

41
BDM (BELA DIRI MILITER)
A. GERAKAN DASAR
Dalam belajar beladiri yang perlu dipelajari terlebih dahulu adalah gerakan
dasar. Gerakan dasar yang akan dipelajari adalah : kuda-kuda, meruhah arah,
merubah kedudukan dan menahan jatuh.
1. ) KUDA – KUDA
a.) Kuda – Kuda tengah sedang.
Dari sikap sempurna, buka kaki kanan selebar bahu, bersamaan
dengan kedua tangan diangkat bersilang didepan dada dan ditarik
kebawah, sehingga kepalan tangan berada didepan pinggang kedua
siku membentuk sudut lebih besar dari 90 °.
c.) Kuda – Kuda tengah berat.
Dari sikap sempurna, buka kai kanan selebar + 1,5 bahu,
bersamaan dengan kedua tangan diangkat bersilang didepan dada
dan ditarik kebawah sehingga kepalan tangan disamping badan.

42
c.) Kuda – kuda kiri depan.
1. ) Dari sikap sempurna, buka kaki kanan kebelakang ( 2,5 telapak
kaki ) lurus dengan ujung jari kaki depan.Telapak kaki belakang
membentuk sudut lebih besar dari 45 °.
2.) Tangan kiri berada didepan, ditegakkan dengan sudut lebih besar
dari 45 ,Ujung kiri berada didepan, bengkokkan dengan sudut
berjarak 1 kepalan tangan, telapak tangan terbuka.
3.)Tangan kanan mengepal melindungi badan dan siku bengkok
membentuk sudut 45.
4.) Posisi badan mempersempit bidang sasaran ( miring ), berat
badan bertumpu pada 2 kaki.
5.) Kepala tertuju pada arah sasaran.

6.) Kuda – kuda kanan depan. Kebalikan kuda – kuda kiri depan,
tangan kiri, tangan kanan, badan dan kepala sama.
Lengan belakang dibengkokkan dengan sudut ± 45 ° siku rapat dengan
tubuh, jari tangan mengepal.
43

2.) MERUBAH ARAH.


a. Musuh kiri.

Dari Kuda – kuda tengah sedang.


1) Langkahkan kaki kanan ke depan ± ½ telapak kaki dan
tangan silang di depan dada.
2) Putar badan 90˚ kekiri, tangan kiri terbuka, siku
membentuk sudut lebih dari 90˚ serta tangan kanan di
depan dada melindungi badan jari – jari mengepal.
3) Membentuk kuda – kuda kiri depan.

b. Musuh kanan.
Dari Kuda – kuda tengah sedang.
1) Langkahkan kaki kiri ke depan + ½ telapak kaki dan tangan
silang didepan dada.
2) Putar badan 90˚ kekiri, tangan kanan terbuka, siku
membentuk sudut lebih dari 90˚ serta tangan kiri di depan
dada melindungi badan jari – jari mengepal.

44
3) Membentuk kuda – kuda kanan depan.

c. Musuh belakang 1) Dari sikap kuda – kuda kiri depan :


(a) Geser kaki kanan kekiri melewati poros kaki
kiri,tangan silang didepan dada dan pandangan melihat ke
arah belakang (musuh).
(b) Putar badan kebelakang ( 180˚ ) dan buka
persilangan tangan, hingga membentuk kuda – kuda kanan
depan.
2) Dari sikap kuda – kuda kanan depan :
(a) Geser kaki kiri ke kanan melewati poros kaki kanan,
tangan silang didepan dada dan pandangan melihat kea rah
belakang (musuh).
(b) Putar badan kebelakang ( 180˚ ) dan buka
persilangan tangan, hingga membentuk kuda – kuda kiri
depan.

45
3.) MERUBAH KEDUDUKAN.
a. Langkah maju.Dari sikap kuda – kuda kiri / kanan depan, langkahkan kaki
belakang ke depan, bersamaan dengan menyilangkan kedua tangan didepan dada,
kembali kesikap kuda – kuda.

b. Langkah mundur. Dari sikap kuda – kuda kiri / kanan depan,


langkahkan kaki depan ke belakang, bersamaan dengan menyilangkan kedua
tangan didepan dada, kembali kesikap kuda – kuda.

c. Langkah ke kanan. Dari sikap kuda – kuda kiri / kanan depan,


langkahkan kaki kanan ke kanan, diikuti kaki belakang kembali ke posisi
kuda kuda semula.
d. Langkah ke kiri. Dari sikap kuda – kuda kiri / kanan depan,
langkahkan kaki kiri ke kiri, diikuti kaki belakang, kembali ke posisi ke
kuda kuda semula.

e. Loncat silang maju. Dari sikap kuda – kuda dengan tolakan


kedua kaki meloncat ke depan / maju. Saat meloncat kaki belakang
disilangkan dibelakang kaki depan.

f. Loncat silang mundur. Dari sikap kuda – kuda dengan


tolakan kedua kaki meloncat ke belakang / mundur. Saat meloncat kaki
depan disilangkan dibelakang kaki belakang.

46

g. loncat ke kiri atau ke kanan. Dari sikap kuda – kuda dengan


tolakan kedua kaki meloncat ke kiri atau ke kanan.

4.) MENAHAN JATUH.


Menahan jatuh atau jungkir merupakan unsur pokok atau dasar utama
dalam mempelajari bela diri militer, oleh sebab itu harus menguasai tehnik –
tehnik jatuh dan jungkir dari segala sikap dan suasana yang bagaimana sehingga
mahir. Karena jatuh dan jungkir merupakan kerugian dalam perkelahian, maka
harus selalu diusahakan agar jangan sampai jatuh/dijatuhkan lawan.
Apabila terpaksa dijatuhkan oleh lawan, untuk menjaga jangan sampai
cidera ( akibat jatuh ) perhatikan unsur – unsur jatuh yang benar, yaitu : Badan
direndahkan untuk mengurangi kejutan, ikuti arah gerak jatuh, badan diusahakan
lemas tidak kaku dan menahan, menolak terus jungkir dan berguling. Macam
jatuh dan jungkir
a. Ke depan jatuh. Dari sikap kiri atau kanan kuda – kuda depan
rapatkan kaki belakang ke kaki depan jatuhkan badan kedepan lurus (seperti
pohon tumbang) diterima oleh kedua tangan dari telapak tangan sampai dengan
siku, pandangan menoleh kekiri atau kekanan.

47

a. Ke belakang jatuh.

Dari sikap kiri atau kanan kuda – kuda depan jatuhkan badan ke belakang
bersamaan dengan diterima oleh kedua tangan + 45˚ lurus dari telapak tangan
sampai dengan bahu – bahu kepala diangkat, kaki ditekuk dan salah satunya
diangkat.

b. Samping kanan jatuh. Dari sikap kiri/kanan kuda kuda depan


melemparkan kaki kanan kesamping kiri bersamaan dengan diterima
tangan kanan + 45˚ dari telapak tangan sampai dengan bahu, badan
miring tangan kiri mengepal didepan dada, kaki kanan lurus dan kaki kiri
ditekuk.
c. Samping kiri jatuh. Dari sikap kiri/kanan kuda – kuda depan lemparkan
kaki kiri kesamping kanan bersamaan dengan diterima tangan kiri + 45˚
dari telapak tangan sampai dengan bahu, badan miring tangan kanan
mengepal didepan dada, kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk.

48

d. Ke depan Jungkir.
1) Dari sikap kuda – kuda kiri depan.

Untuk mengurangi kejutan berat badan dengan cara


merendahkan kepala dilanjutkan tangan kanan menepuk tanah dari
telapak tangan sampai siku. Dengan tolakan kedua kaki berguling
dengan menggunakan bahu sebagai tumpuan, dagu rapat dengan
dada kembali berdiri ke kuda – kuda kiri depan.

2) Dari sikap kuda – kuda kanan depan.

Untuk mengurangi kejutan berat badan dengan cara


merendahkan kepala dilanjutkan tangan kiri menepuk tanah dari
telapak tangan sampai siku. Dengan tolakan kedua kaki berguling
dengan menggunakan bahu sebagai tumpuan, dagu rapat dengan
dada kembali berdiri ke kuda – kuda kanan depan.

e. Ke belakang Jungkir.

1) Dari kuda – kuda kiri depan.

Untuk mengurangi kejutan berat badan dengan cara


merendahkan pinggul kebelakang begitu menyentuh tanah diterima
oleh kedua tangan menepuk tanah dari telapak tangan sampai
dengan siku kemudian kepala menegok ke kiri atau ke kanan,
kedua kaki di buka dan mengayun ke belakang, dagu rapat dengan
dada, kembali kesikap kuda – kuda kiri depan.

49

2) Dari kuda – kuda kanan depan.

Untuk mengurangi kejutan berat badan dengan cara


merendahkan pinggul kebelakang begitu menyentuh tanah diterima
oleh kedua tangan menepuk tanah dari telapak tangan sampai
dengan siku kemudian kepala menegok ke kiri atau ke kanan,
kedua kaki di buka dan mengayun ke belakang, dagu rapat dengan
dada, kembali kesikap kuda – kuda kanan depan.

g. Patah jungkir.

Dari sikap kuda – kuda kanan atau kiri depan untuk mengurangi
kejutan berat badan dengan cara menepuk tangan kanan atau kiri dari
telapak tangan hingga siku. Dengan tolakan kedua kaki berguling dengan
menggunakanpunggung, dagu rapat pada dada kemudian mendarat
menggunakan kedua ujung kaki, kedua tangan menepuk tanah pinggang
sampai dada diangkat.

50
B. SERANGAN
Serangan yang akan dipelajari adalah pukulan, parangan, tendangan,
tusukan dan sodokan. Serangan dalam Beladiri militer dapat dilaksanakan sambil
bergerak dan untuk memperoleh ketereampilan perlu latihan berulang-ulang perlu.
1.) Pukulan.
a. Pukulan atas.
Dari sikap kuda – kuda kiri/kanan depan, maju kanan depan atau
maju kiri depan melaksanakan pukulan tangan kanan atau kiri dari arah
bawah sasaran ulu hati keatas.

b. Pukulan sejajar.
Dari sikap kuda – kuda kiri/kanan depan, maju kanan depan atau maju kiri
depan melaksanakan pukulan tangan kanan atau kiri sejajar dengan kedudukan
kaki depan sasaran muka dan dada.
51
c. Pukulan silang.
Dari sikap kuda – kuda kiri/kanan depan, maju kanan depan atau
maju kiri depan melaksanakan pukulan tangan kanan atau kiri bersilangan
dengan kedudukan kaki depan sasaran muka dan dada.

a. Pukulan melingkar.
Dari sikap kuda – kuda kiri/kanan depan, maju kanan depan atau
maju kiri depan melaksanakan pukulan tangan kanan atau kiri
melingkar dari luar kedalam dengan punggung tangan mengahadap
kedepan sasaran bagian dada ke atas.

2.Parangan
Parangan dengan tangan terbukla jari rapat menggunakan sisi telapak
tangan bisa dilaksanakan dengan sejajar dan silang.
a. Parangan satu.
Dari kuda – kuda kiri atau kanan depan dengan jari – jari rapat ibu
jari ditekuk ke dalam. Tanpa awalan memarang dengan menggunakan sisi
telapak tangan dari dalam ke luar.Sasaran pangkal hidung, rawan hidung
dan leher.

52
b. Parangan dua.
Dari kuda – kuda kiri atau kanan depan dengan jari – jari rapat ibu
jari ditekuk ke dalam. Tanpa awalan memarang dengan menggunakan sisi
telapak tangan dari luar ke dalam. Sasaran pelipis, rahang, leher dan
tengkuk.
c. Parangan tiga.
Dari kuda – kuda kiri atau kanan depan dengan jari – jari rapat ibu
jari ditekuk ke dalam. Tanpa awalan memarang dengan menggunakan sisi
telapak tangan dari atas ke bawah. Sasaran rusuk, pinggang dan tulang
selangkang.

53
d. Parangan empat.
Dari kuda – kuda kiri atau kanan depan dengan jari – jari rapat ibu
jari ditekuk ke dalam. Tanpa awalan memarang dengan menggunakan sisi
telapak tangan dari dalam ke luar dengan gerakan cepat menarik kembali
lengan kedepan dada.Sasaran tengkuk dan bagian muka.

1. Tendangan.
a. Tendangan depan satu.
Gerakannya : Tanpa awalan menendang dengan lecutan, menggunakan
ujung sepatu atau pangkal jari – jari depan.
Sasaran : kemaluan dan tulang kering

b. Tendangan depan dua.


Gerakannya : Tanpa awalan menendang dengan lecutan, menggunakan
ujung sepatu atau pangkal jari – jari depan.

54
Sasaran : Dada dan muka.

c. Tendangan samping satu.


Gerakannya : Tanpa awalan menendang dengan lecutan kesamping,
menggunakan sol sepatu atau pisau kaki.
Sasaran : Tulang kering dan lutut.

d. Tendangan samping dua.


Gerakannya : Tanpa awalan menendang dengan lecutan
kesamping, menggunakan sol sepatu atau pisau kaki dengan kedudukan
badan dan kaki segaris sehingga membentuk huruf “ T “.
Sasaran : Pinggul dan perut.

55
e. Tendangan sabit.
Gerakannya : Dari sikap kuda – kuda kiri atau kanan depan, tanpa
awalan menendang dengan ujung sepatu dilecutkan atau dihentakkan dari
luar ke dalam.
Sasaran : Dada dan muka.
f. Tendangan belakang.
Gerakannya : Dari sikap kuda – kuda kiri atau kanan depan, tanpa awalan
menendang dengan sol atau tumit posisi membelakangi lawan dengan
merendahkan badan, melecutkan kaki kiri atau kanan ke lawan belakang.
Sasaran : Dada dan muka.

4.) Tusukan
Dengan tangan terbuka, jari – jari rapat menusuk mata, tenggorokan atu
ulu hati, dalam hal ini tusukan ada dua macam

56
a. Tusukan sejajar.
Dengan tangan terbuka jari – jari rapat, ibu jari ditekuk kedalam.
Gerakan : Tanpa awalan kaki kanan/kiri melangkah ke depan,
bersama tangan kanan/kiri menusuk ke arah sasaran dengan ujung jari
tangan sejajar dengan kedudukan kaki depan.
Sasaran : Mata, tenggorokan dan ulu hati.

b. Tusukan silang.
Dengan tangan terbuka jari – jari rapat, ibu jari ditekuk kedalam.
Gerakan : Tanpa awalan kaki kanan/kiri melangkah ke depan,
bersama tangan kanan/kiri menusuk ke arah sasaran dengan ujung jari
tangan, kedudukan tangan bersilangan dengan kedudukan kaki depan.
Sasaran : Mata, tenggorokan dan ulu hati.
57

1. Sodokan

Ada empat macam sodokan yaitu sodokan atas, sejajar, silang dan
melingkar gerakan dan sasaran sama dengan pukulan yang membedakan
adalah bentuk tangan yaitu tangan kiri atau kanan setengah terbuka.

C. PERTAHANAN
Dalam bela diri ada saat menyerang dan ada saat bertahan untuk
mempertahankan diri. Teknik pertahanan yang akan dipelajari adalah : tangkisan,
tolakan, buangan dan drop.

1. Tangkisan.
a. Tangkis kiri atas. Dengan tangan terbuka jari – jari rapat, ibu
jari ditekuk. Gerakannya : Tanpa awalan angkat tangan dari dalam
keluar sejajar muka, dengan telapak tangan ditekuk keluar. Gunanya :
menangkis serangan kearah muka dan kepala.

58
b. Tangkis kanan atas. Dengan tangan terbuka jari – jari rapat, ibu
jari ditekuk. Gerakannya : Tanpa awalan angkat tangan dari dalam
keluar sejajar muka, dengan telapak tangan ditekuk keluar ( kebalikan
tangan kiri atas ).
Gunanya : menangkis serangan kearah muka dan kepala.
c. Tangkis kiri bawah. Dengan tangan terbuka jari – jari rapat, ibu
jari ditekuk. Gerakannya : Tanpa awalan turunkan tangan kiri dari
dalam keluar, dengan posisi telapak tangan menghadap keluar.
Gunanya : menangkis serangan kearah kemaluan bawah.

d. Tangkis kanan bawah. Dengan tangan terbuka jari – jari rapat, ibu
jari ditekuk.
Gerakannya : Tanpa awalan turunkan tangan kiri dari dalam keluar,
dengan posisi telapak tangan menghadap keluar.

59
Gunanya : menangkis serangan kearah kemaluan bawah.

2. Tolakan.
a. Tolak atas.
Gerakannya : Tanpa awalan angkat salah satu tangan “ keatas kepala”
serong dengan kapalan tangan menghadap ke depan.
Gunanya : Menangkis serangan yang datangnya kearah muka / kepala.

b. Tolak bawah.
Gerakannya : Tanpa awalan angkat salah satu tangan menolak dari dalam
keluar dengan kepalan tangan menghadap kedalam.
Gunanya : Menangkis serangan yang datangnya kearah kemaluan bawah.

60
c. Tolak luar.
Gerakannya : Tanpa awalan angkat salah satu tangan menolak dari dalam
keluar tegak, dengan kepalan tangan menghadap kedepan.
Gunanya : Menangkis serangan yang datangnya kearah dada.

d. Tolak dalam.
Gerakannya : Tanpa awalan angkat salah satu tangan menolak dari luar
kedalam tegak dengan kepalan tangan menghadap kedalam.
Gunanya : Menangkis serangan yang datangnya kearah dada.

3. Buangan.
a. Buang kanan. Dari sikap kuda-kuda kiri atau kanan depan tanpa
awalan kedua tangan dari kiri atau kanan atau sebaliknya. Posisi telapak
tangan menghadap keluar.

61
Gunanya : Membuang serangan lawan dengan tendangan ke arah dada.
b. Buang kiri. Dari sikap kuda-kuda kiri atau kanan depan tanpa
awalan kedua tangan dari kiri atau kanan atau sebaliknya. Posisi telapak
tangan menghadap keluar.
Gunanya : Membuang serangan lawan dengan tendangan ke arah dada
4. Drop
Dari kuda – kuda kanan atau kiri depan kaki depan diangkat setinggi lutut,
kedua tangan mengepal melindungi dada dan ulu hati.
Gunanya : Menangkis tendangan depan lawan dengan kaki.

62
D. PEMBELAAN
Selain serangan dan pertahanan dalam beladiri yang perlu dilatihkan
adalah teknik pembelaan.
Pembelaan tangkapan dengan dua tangan / Pembelaan I.
a. “ A “ menangkap pergelangan kedua tangan “B” dengan dua
tangan.
b. “B” dengan cepat melangkahkan kai kanan/kiri ke depan dan
merapatkan kedua tangan sehingga tangkapan “A” berubah.
c. “B” dengan cepat menarik kedua lengan melalui kedua ibu jari
tangan kanan “A” hingga terlepas.
d. “B” melanjutkan dengan memarang leher “A” untuk dilumpuhkan
Pembelaan melawan tangkapan leher dari depan / Pembelaan II.
a. “ A “ mencekik leher “B” dengan dua tangan.
b. “B” dengan cepat mengeraskan leher, dilanjutkan ibu jari tangan
kanan menekan nadi antara ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan “A”
bersama itu memutar lengan dan memelintir lengan “A” sambil menekuk
persendian ke dalam.
E. RANGKAIAN GERAK PERORANGAN
Untuk perlombanan beladiri khususnya teknik gerak perlu
dilatihkan juga teknik rangkaian gerak perorangan.
Rangkaian Gerak Perorangan I
a. Sikap sempurna
b. Kuda – kuda tengah sedang
c. Maju kanan pukulan sejajar
d. Pukulan silang kiri ditempat
e. Maju kiri parangan dua kanan
f. Maju tendangan samping satu kanan
63
g. mundur kanan tolak atas kiri
h. Mundur kiri tolak atas kanan
i. Tendangan depan satu kiri
j. Musuh kanan tolak luar kanan
k. Maju pukulan sejajar kiri
l. Maju pukulan sejajar kanan
m. Musuh belakang tolak luar kiri
n. Maju kanan parangan dua kanan
o. Maju tendangan samping satu kiri
p. Pukulan silang kanan di tempat
q. mundur kanan kembali kuda – kuda tengah sedang.

64
TEKNIK TEMPUR DASAR

A. PENGERTIAN
1. Pertempuran
Pertempuran adalah suatu tindakan pasukan dalam peperangan untuk
menghancurkan, merebut dan menduduki lawan serta kemampuannya untuk
bertempur.
2. Samaran
Samaran adalah suatu usaha untuk menyembunyikan diri, perlengkapan
dan kedudukan dari pengamatan musuh.
B. MACAM-MACAM SAMARAN
Samaran dapat berupa samaran alam dan samaranbuatan. Samaran harus
disempurnakan setiap saat , tergantung keadaan sekitarnya dan bahan yang
digunakan.
C. TUJUAN
Samaran untuk menghilangkan pantulan cahaya dari kulit (muka) tetapi tidak
muntlak berwarna hitam.
D. BAGIAN-BAGIAN YANG DISAMARKAN
Bagian dahi, tulang pipi, hidung dan dagu adalah bagian muka yang perlu
dipoles dan perhatikan,perlengkapan disamar tetapi jangan berlebihan.
E. PERLINDUNGAN
Perlindungan adalah semua benda, medan baik alam maupun buatan yang
dapat digunakan untuk menghindari diri dari tembakan dan peninjauan musuh.
Perlindungan dapat berupa :
1. Perlindungan Alam
Misalnya : semak-semak, rerumputan, bayangan dari benda lain.
65
2. Perlindungan Buatan
Misalnya : karung, jaring samara dll.
Dalam perlindungan kita mengenal dengan lindung tinjau dapat berupa :
1. Disiplin cahaya
2. Disiplin gerakan
3. Disiplin suara
Sedangkan dalam lindung tembak berupa :
1. Lindung tembak alam :
Misalnya :jurang, tebing dangkal, lereng bukit,kayu bekas potongan,
tanggul alam, lobang operasi, balok kayu dll.
2. Lindung tembak buatan :
Misalnya: sumur penembakan, parit, dan dinding buatan.
Dalam perlindungan ada lindung tinjau, cara melaksanakan pengamatan /
peninjauan :
1. Siang hari
2. Saling tutup.
- Teliti medan sejauh 50 m dari kanan kekiri
- Teliti medan didepan sejauh 100 m dari kiri ke kanan.
- Berikutnya ditambah 50 m lagi ke depan secara kebalikan
 Peninjauan
Seorang prajurit setelah melaksanakan tindakan menghilang/mencari
perlindungan, selanjutnya melihat kedepan mencari arah datangnya tembakan dari
musuh dengan cara meninjau.
Pelaksanaanya adalah melihat medan depan dengan teliti dari arah kanan ke kiri
dari arah suara tembakan musuh atau sebaliknyasampai jarak 300 m.

66
 Gerakan Dasar Perorangan
Berjalan dilaksanakanapabila :
- Keamanan terjamin.
- Kedudukan musuh telah diketahui.
- Musuh masih relatif jauh atau belum ada kontak dengan musuh
dilaksanakan dengan tetap waspadamemperhatikan keadaan sekelilingnya
dengan teliti danmeninjau secara terus menerus.
a. Tiarap
1) Dari posisi berdiri :
a) Buka kaki sejajar selebar bahu
b) Tekuk kedua lutut kedepan
c) Condongkan badan ke depan
d) Rapatkan kedua lutut ke bawah/tanah
e) Rebahkan badan ke depan dan terima dengan tangankiri (telapak
tangan sampai siku)
f) Senjatadipegang ditangan kanan laras ke depan, luruskan kaki ke
belakang dengan kaki rapat ketanah.
g) Ambil sikap menembak.
2) Sikap tiarap ke berdiri :
a. Turunkan senjata ketanah.
b. Tarik senjata ke depan dada.
c. Pegang senjata pada pistol grip dengan tangan kanan dan popor di
ketiak kanan.
d. Angkat badan dan tolakkan dengan tangan kiri.
e. Tarik kaki kanan ke depan.
f. Ajukan kaki kiri.
g. Ambil sikap berdiri selanjutnya depan senjata.
 Berguling.
1) Dari posisi tiarap bawa senjata ke depan dada.
2) Luruskan dan rapatkan tangan kiri sejajar pelindung laras tangan tetap
memegang pelindung laras.
3) Tangan kanan memegang pistol grip.
4) Letakkan senjata disebelah kanan badan.
5) Berguling ke kanan atau ke kiri.

67
 Merangkak.
1) Berlutut pada kedua kaki.
2) Rebahkan badan kedepan, terima dengan telapak tangankiri, tangan kanan
memegang senjata pada pistol grip, telunjuklurus sepanjang picu, popor
dibawahketiak tangan kanan.
3) Bergerak dengan lutut kanan dilanjutkan dengan lutut kiri,begitu
seterusnya dengan pandangan tetap kedepan.

 Merayap.
1) Merayap Komando. Dikerjakan apabila :
a) Perlindungan yang ada sangat terbatas.
b) Kedudukan musuh sudah dekat.
c) Kecepatan sudah tidak mungkin dilaksanakan.
Gerakan ( dari sikap tiarap )
- Pegang tali sandang senjatabagian atas dengan tangan kanan.
- Senjata berada diatas lengan tangan kanan.
- Geserbadan ke depan dengan menekankan telapak tangankiri dan menarik
ke depan.
- Geser tangan kanan dan kiri ke depan.
- Begitu seterusnya pandangan ke depn melihat situasi.
2) Merayap Harimau Merunduk
a) Dikerjakan apabila :
- Perlindungan yang ada agak terbatas.
- Kedudukan musuh sudah dekat.
- Kecepatan masih diperlukan.
b) Gerakan (dari sikap tiarap)
- Tangan kanan pegang hulu popor, tangan kiri pegang pelindung
laras,badan merapat ke tanah, berat badan bagian atas berada pada kedua
siku, kedua kaki lurus dan terbuka, bagian dalamkaki rapat ke tanah.
- Tarik kaki kanan atau kaki kiri bersamaan dengan mendorong badan jauh
ke depan.
- Begitu seterusnya.
68
3) Merayap Kucing
Dikerjakanpada waktu malam dan sangat memerlukan kerahasiaan, saat relatif
dekat dengan musuh.
* Sikap awal :
- Posisi tiarap, kedua kaki rapat & lurus ke belakang, ujungsepatu berada
ditanah, bagian tumit diatas, senjata diletakkandi samping kanan badan.
- Tangan kanan atau kiri meraba ke depan untuk mencari dan meyakini
kedudukan berikutnya, tangan kembali ke depan dada
kemudianmemindah senjata dengan mengangkat melalui perimbangannya.
* Gerakan ke depan dengan cara :
- Angkat badan dengan kekuatan pada kedua lengan danujung kaki, badan
lurus dengan tegang.
- Geser badan ke depan tangan hingga menyentuh tanah, posisikaki menolak
ke depan, setelah badan menyentuh tanah sampai paha kakiposisi kaki
kembali kesikap awal
- Kalau 1 x menggeser dada belum segaris denganpenyeimbangan senjata
,lakukan lagi menggeser badan ke depan.

 Berlari
1. Berlari adalahcara bergerak tg tercepat untuk pindah tempat.
2. Berlarilah secara berloncatan menggunakan perlindungan yang ada dengan
cara :
a. Menentukan tujuan lari.
b. Merencanakan route lari yg aman & tempat tiap-tiap loncatan.
c. Berlari sesuai rencana.
3. Berlarilah berbelah-belah agar tidak menjadi sasaran bidikan.
4. Pada waktu melayang, kaki penolak menyusun kaki mengayun sehingga
berada dibelakang kaki kanan atau kaki kirinya, badan tetap dalam sikap
membungkuk,kaki tergantung tegak lurus dan tertekuk pada lutut + 120.

a. Dari sikap berdiri :


a. Berdiri dengan 1 kaki di depan (kaki penolak) dan 1 kaki berada di
belakang (kaki pengayun) senjata dipegang “ Depan Senjata “
b. Bungkukkan badan sehingga kedua lutut ditekuk, berat badan
berada dikaki belakang.
69
b. Dari sikap berjalan atau berlari
a. Senjata dibawa “Depan Senjata”.
b. Kaki penolak (depan) menumpu dan menghentakkan telapak
kakiketnh, menolak hingga lutut menjadi lurus, bersama-sama
dengan kaki pengayun diayunkan ke depan
c. Gerakan berikutnya sama dengan dari sikap berdiri.
Pelaksanaan :
 Persiapkan diri dan perlengkapan :
- Samar diri dan perlengkapan
- Ikat semua perlengkapan yang mudahbergerak dan menimbulkan bunyi
- Jangan memakai pakaian yang dikancing
- Jangan membawa beban terlalu berat
 Cara bergerak :
- Bergerak dari satu tempat ke tempat lain (tidak sekaligus tetapi
berlompatan).
- Amati medan, masih kedepan serta tempat lompatan selanjutnya dan
route yang akan dilalui .
- Route yang akan dilalui harus terlindung dari peninjauan dan tembakan.
- Melalui rumput tinggi secara berbelah-belah& sebaiknya pada saat ada
angin.
- Usahakan tujuan gerakan dan arah angin berlawanan.
- Jangan mengganggu binatang yg membuat menarik perhatian musuh.
 Memanfaatkan kegaduan :
** Bunyi tembakan.
** Suara kapal terbang.
** Hujan dll.
- Bila menyeberang jalan secara cepat.
- Gunakan lekukan tanah untuk mendekat.
- Hindari daerah terbuka.
- Gerakan dasar yang dikombinasikan,sesuaikan gerakan dengan medan yang
akan dilalui.

70
a. Dari sikap tiarap ke sikap berjalan / berlari
b. Dari sikap membidik senjata diturunkan dan tarik ke depan dada pegang
senjata pada perimbangan senjata oleh tangan kiridan kaki kanan ditarik
ke depan.
c. Angkat badan dengan kekuatan tolakan telapak tangan kanan kaki kiri
dibengkokkan dibawah badan untukmenerima berat badan.
d. Dengan kekuatan tolakan tangan kanan dan kaki kiri mengambil sikap
berjalan atau berlari “ DepanSenjata “.
e. Sikap untuk berjalan atau berlaribadan dicondongkan kedepan, berjalan
atau berlari dan langkah pertama kaki kanan.
DOKUMENTASI

71
72
HALANG RINTANG
Lapangan halang rintang mempunyai panjang 400 meter dengan
lebar 7,2 meter dan terdiri dari 20 macam rintangan, yaitu :
a. Gawang rendah.
b. Gawang tinggi.
c. Parit tiga.
d. Balok perimbangan datar.
e. Dinding rendah.
f. Balok perimbangan condong.
g. Tanggul miring.
h. Petak jingkat.
i. Jenjang panjatan condong.
j. Dinding tinggi.
k. Parit dua.
l. Petak rayapan berduri.
m. Gawang panjatan bertingkat.
n. Jenjang panjatan tegak.
o. Pagar balok.
p. Jembatan goyang.
q. Tanggul parit dua.
r. Jenjang panjatan datar.
s. Parit lebar.
t. Tali ayunan
73

Halang Rintang 1 (Gawang rendah).


a.Tanpa menginjak gawang :
1) Berlari dengan posisi depan senjata.
2) Tolakkan kaki kiri/kanan.
3) Badan condong ke depan.
4) Lompati gawang tanpa menginjak, bersamaan dengan itu dorong
senjata ke depan atas.
5) Mendarat dengan salah satu kaki dilanjutkan lari.
b.Menginjak gawang.
Pelaksanaan gerakan sama dengan tanpa menginjak gawang, hanya
saat melompati gawang salah satu kaki menginjak gawang.
7.Halang Rintang 2 (Gawang tinggi).
a.Tanpa menginjak gawang :
1) Berlari dengan posisi depan senjata.
2) Tolakkan kaki kiri atau kanan.
3) Badan condong ke depan.
4) Lompati gawang tanpa menginjak, bersamaan dengan itu dorong
senjata ke depan atas.
5) Mendarat dengan salah satu kaki dilanjutkan lari.
b. Menginjak gawang.
Pelaksanaan gerakan sama dengan tanpa menginjak gawang, hanya
saat melompati gawang salah satu kaki menginjak gawang.

74

8. Halang Rintang 3 (Parit tiga).


a. Jalan atau lari dengan posisi depan senjata.
b. Tolakkan dengan kaki kiri atau kanan.
c. Langkahkan kaki kanan atau kiri untuk menumpu pada tanggul.
d. Mendarat dengan salah satu kaki
9. Halang Rintang 4 (Balok perimbangan datar).
a. Lintasi dengan berjalan atau berlari, posisi depan senjata.
b. Bertumpu dengan kaki lurus ke depan.
c. Pandangan mata ke depan.
10. Halang Rintang 5 (Dinding rendah).
a. Berpegangan.
1. Berlari dengan salah satu tangan memegang senjata.
2. Tolakkan kaki kanan atau kiri satu langkah dari dinding.
3. Kaki ayunkan lurus ke depan mendarat di atas dinding dengan
posisi pada lekukan sepatu. Kaki yang lain menahan pada sisi
depan dinding. Tangan yang tidak memegang senjata menumpu di
atas dinding, telapak tangan menghadap ke depan dengan posisi
ibu jari berada di atas.
4. Tangan dan kaki yang mendarat di atas dinding menolak ke depan
diikuti kaki yang lain dan siap untuk mendarat, dorong senjata ke
depan atas.
5. Mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan dengan posisi kaki
depan belakang lutut mengeper.
b. Tanpa pegangan.
1. Berlari dengan posisi depan senjata.
2. Tolakkan kaki kanan atau kiri satu langkah dari dinding.
3. Kaki ayunkan lurus ke depan mendarat di atas dinding dengan
posisi pada lekukan sepatu. Kaki yang lain menahan pada sisi
depan dinding.
4. Kaki yang mendarat di atas dinding menolak ke depan diikuti kaki
yang lain dan siap untuk mendarat, dorong senjata ke depan atas.
5. Mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan dengan posisi kaki
depan belakang lutut mengeper.
75

11. Halang Rintang 6 (Balok perimbangan condong).


a. Lintasi dengan berjalan atau berlari, posisi depan senjata.
b. Pandangan lurus ke depan.
c. Kaki menginjak balok dengan kaki lurus ke depan, jaga keseimbangan
badan.
d. Sampai di ujung balok, kaki kanan atau kiri dijulurkan ke bawah untuk
mengurangi ketinggian pada saat melayang dorong senjata ke depan atas.
e. Mendarat dengan kedua kaki bersamaan posisi kaki depan belakang lutut
mengeper, ujung kaki lebih dulu menyentuh tanah.
12. Halang Rintang 7 (Tanggul Miring).
a. Berlari menaiki tanggul dengan posisi depan senjata.
b. Sampai diujung tanggul, tolakkan kaki tinggi dan jauh ke depan pada saat
melayang dorong senjata ke depan atas.
c. Kaki menginjak balok dengan kaki lurus ke depan, jaga keseimbangan
badan.
d. Mendarat dengan kedua kaki bersamaan posisi kaki depan belakang lutut
mengeper, ujung kaki lebih dulu menyentuh tanah.
13. Halang Rintang 8 (Petak jingkat).
a. Lintasi dengan berjalan atau berlari posisi depan senjata.
b. Setiap petak didarati (diinjak) oleh satu kaki, kaki yang bertumpu harus
kuat dan kaki yang melayang harus tinggi sehingga mudah untuk
menjangkau petak berikutnya.
14. Halang Rintang 9 (Jenjang panjatan condong).
a. Lintasi dengan berjalan atau berlari posisi depan senjata.
b. Kaki menginjak jenjang satu per satu dengan kaki lurus ke depan, jaga
keseimbangan badan.
c. Sampai di jenjang tertinggi (terakhir), kaki kanan atau kiri dijulurkan ke
bawah untuk mengurangi ketinggian, pada saat melayang dorong senjata
ke depan atas.
d. Mendarat dengan kedua kaki bersamaan posisi kaki depan belakang
lutut mengeper, ujung kaki lebih dulu menyentuh tanah.

76
15. Halang Rintang 10 (Dinding tinggi).
a. Berlari dengan senjata disandang.
b. Kaki menolak ke dinding, tangan meraih atas dinding, kemudian
menggantung pada ketiak kanan atau kiri.
c.Salah satu kaki merapat ke dinding, kaki yang lain diayunkan untuk
mencapai sisi atas dinding.
d. Dengan pertolongan kaki yang dikaitkan di atas dinding badan diputar
sehingga naik ke atas dinding.
e. Setelah posisi badan di atas dinding, tangan yang semula tidak
digunakan untuk menggantung menekan dinding bagian belakang
sepanjang jangkauan tangan dengan posisi jari-jari menghadap ke bawah.
f. Dengan sekali tolak mendarat dengan kedua kaki, badan menghadap ke
dinding atau arah start.
16. Halang Rintang 11 (Parit dua).
a. Jalan atau lari dengan posisi depan senjata.
b. Tolakkan dengan kaki kiri atau kanan.
c. Langkahkan kaki kanan atau kiri untuk menumpu pada tanggul.
d. Mendarat dengan salah satu kaki.
17. Halang Rintang 12 (Petak rayapan berduri).
a. Pegang senjata seperti depan senjata atau pegang dengan salah satu
tangan pada tali sandang bagian atas.
b. Merayap dengan badan merapat ke tanah.
18. Halang Rintang 13 (Gawang panjatan bertingkat).
a. Lintasi dengan berjalan atau berlari posisi depan senjata.
b. Kaki menginjak jenjang satu per satu dengan kaki lurus ke depan, jaga
keseimbangan badan.
77
c. Sampai di gawang terakhir, kaki kanan atau kiri dijulurkan ke bawah
untuk mengurangi ketinggian, pada saat melayang dorong senjata ke depan
atas.
d. Mendarat dengan kedua kaki bersamaan posisi kaki depan belakang
lutut mengeper, ujung kaki lebih dulu menyentuh tanah.
19. Halang Rintang 14 (Jenjang panjatan tegak).
a. Lintasi dengan senjata disandang.
b. Satu tangan bertumpu pada jenjang pertama, tangan yang lain meraih
jenjang kedua.
c. Angkat kaki kanan atau kiri ke atas jenjang pertama.
d. Pindahkan tangan kanan atau kiri pada jenjang kedua, tangan kanan atau
kiri meraih jenjang terakhir, kaki kanan atau kiri bertumpu pada jenjang
kedua.
e. Naikkan kaki kanan atau kiri pada jenjang kedua, kaki kanan atau kiri
mengait pada jenjang terakhir.
f. Julurkan tangan kanan atau kiri ke jenjang kedua, kaki kanan atau kiri
tetap mengait pada jenjang terakhir. Tangan kanan atau kiri tetap
mempertahankan pegangan pada jenjang terakhir.
g. Badan Diputar ke seberang rintangan, berat badan bertumpu pada
tangan kanan atau kiri.
20. Halang Rintang 15 (Pagar balok).
a. Berlari dengan senjata disandang.
b. Kaki menolak ke dinding, tangan meraih atas dinding, kemudian
menggantung pada ketiak kanan atau kiri.
c. Salah satu kaki merapat ke dinding, kaki yang lain diayunkan untuk
mencapai sisi atas dinding.
d. Dengan pertolongan kaki yang dikaitkan di atas dinding badan diputar
sehingga naik ke atas dinding.
78
e. Setelah posisi badan di atas dinding, tangan yang semula tidak
digunakan untuk menggantung menekan dinding bagian belakang
sepanjang jangkauan tangan dengan posisi jari-jari menghadap ke bawah.
f. Dengan sekali tolak mendarat dengan kedua kaki, badan menghadap ke
dinding atau arah start.
21. Halang Rintang 16 (Jembatan goyang).
a. Lintasi dengan berjalan atau berlari posisi depan senjata.
b. Kaki menginjak jembatan dengan posisi lurus ke depan.
c. Jaga keseimbangan.
22. Halang Rintang 17 (Tanggul parit dua).
a. Jalan atau lari dengan posisi depan senjata.
b. Tolakkan kaki kiri atau kanan.
c. Langkahkan kaki kanan atau kiri untuk menumpu pada tanggul.
d. Mendarat dengan kedua kaki mengeper.
23. Halang Rintang 18 (Jenjang panjatan datar).
a. Lintasi dengan berjalan posisi depan senjata.
b. Letakkan senjata di atas jenjang, kemudian kedua tangan meraih jenjang
pertama.
c. Angkat badan keatas jenjang, ambil senjata, kemudian melangkah ke
depan.
d. Setiap jenjang diinjak satu kaki tepat pada lekukan sepatu.
e. Pada jenjang ke lima salah satu kaki dijulurkan ke bawah untuk
mengurangi ketinggian atau menumpu pada jenjang terakhir.
f. Pandangan jauh ke depan kemudian siap menolak.
g. Saat melayang dorong senjata ke atas.
h. Mendarat dengan kedua kaki mengeper.
79
24. Halang Rintang 19 (Parit lebar).
a. Lintasi dengan berjalan atau berlari posisi depan senjata.
b. Tumpuan kaki harus tepat di atas dinding tepi dekat.
c. Loncat sejauh mungkin sampai melewati parit.
d. Mendarat di tepi jauh dengan lutut mengeper.
25. Halang Rintang 20 (Tali ayunan).
a. Lintasi dengan berjalan atau berlari posisi senjata disandang.
b. Raih tali setinggi mungkin, ikuti ayunan tali ke depan.
c. Lepaskan tali ayunan, mendarat di tepi jauh dengan kedua kaki mengeper
80
Pengetahuan Senjata Ringan (PENGJATRI)
A. Pengetahuan Tentang Senjata M.16 al
1. Senjata m 16 a1 di buat di negara Amerika Serikat.
2. Dibuat oleh sindikat pembuat senjata ringan yang diberi nama armalaet
difisien yang diketahui oleh zinzin stuner.
3. Senjata m 16 a1 merupakan senjata perorangan, ringan dalam pembawaannya
dan mudah dalam pelayanan.
4. Senjata m 16 a1 sangat baik dan efektif untuk pertempuran di hutan maupun
pertempuran di kota.
5. Senjata m 16 a1 merupakan modifikasi senjata ar. 15.
6. Merupakan senjata standar dari Angkatan Darat Amerika pada waktu senjata
ini selesai dibuat.
7. Pada saat sekarang ini senjata m 16 a1 sudah dikembangkan kembali menjadi
senjata m 16 a2 yang mempunyai psoot alur 7 inci.
B. Sifat-sifat senjata.
1. Senjata m 16 a1 menggunakan peluru caliber 5,56 mm.
2. Sistem pendinginan dengan menggunakan udara dan dapat di tembakkan
secara rentetan dan tunggal (satu persatu).
3. Dilengkapi dengan kaki sandaran (bipot), sangkur dan alat pembersih pada
dasar popor.
4. Mengunakan pisir “o” dengan dua kedudukan untuk menembak jarak dekat
sampai dengan jarak 300 meter tanpa tanda huruf (pisir tempur) dan untuk jarak
300 sampai 500 meter dengan tanda huruf “l”.
5. Pegangan pengangkut dapat berfungsi juga sebagai dudukan telescope.
6. Jika pemeliharaannya baik atau maksimal, maka senjata ini mampu
menembak peluru sampai 20.000 butir peluru tanpa mengalami kerusakan yang
berarti atau fatal .

81
7. Dapat menggunakan 3 ( tiga ) macam peluru :
a) Peluru tajam : m.193, ss 92 dan mu - 4 tj.
b) Peluru cahaya : l 95 dan mu - 5 n.
c) Peluru hampa ( blank ) : mu - 5 h.
C. Keterangan Teknik
1. Berat
a. Senjata + magazen kosong + tali sandang + sangkur 3,2 kg.
b. 1 (satu) butir peluru mu- 4 tj 0,11 kg.
c. Magazen kosong isi 20 butir 0,009 kg.
d. Magazen isi 20 butir peluru 0,24 kg.
e. Tali sandang 0,2 kg.
f. Kaki depan 0,3 kg
g. Sarung kaki depan 0,3 kg.
h. Sangkur 0,03 kg.
i. Sarung sangkur 0,41 kg.
j. Senjata + magazen penuh 20 butir peluru + tali sandang + sangkur terpasang
+ kaki depan (bipot) 3,62 kg.
2. Panjang.
a. Senjata dengan sangkur terpasang 1,22 m.
b. Laras 0,508 m.
c. Kecepatan awal/vo 99,6 m/ det.
d. Kecepatan tembak 700-950 pel/menit.
e. Kecepatan tembak rentetan terus menerus 150-200 pel/menit.
f. Kecepatan tembak semi otomatis 45- 65 pel/menit.
g. Kecepatan tembak rentetan pendek terbalik 12 -15 pel/menit.
h. Tekanan mulut laras 176 kg.
i. Jarak efektif 460 meter.
j. Jarak capai maksimal 2650 meter.

82
D. Nama- Nama Bagian Senjata
1. Magazen.
2. Tali sangkur.
3. Pengantar penutup/pelocok.
4. Tangkai pemegang penegang.
5. Laras dan ekor.
6. Kas dan popor.
7. Sangkur.
8. Kaki depan (bipot).
E. Tindakan Keamanan Dan Bongkar Pasang Senjata
1. Tindakan keamanan adalah salah satu perlakuan terhadap senjata apapun
jenisnya, tindakan keamanan ini merupakan sesuatu uang harus di laksanakan
setiap senjata yang di gunakan. Tindakan keamanan harus dilakukan pada saat :
a. Menerima senjata dari orang lain.
b. Sebelum dan sesudah menyimpan/ menyerahkan senjata.
c. Akan mengatasi gangguan.
d. Mempelajari senjata.
e. Membongkar senjata.
2. Bongkar pasang, bertujuan agar para prajurit tahu persis akan senjata yang
dibawanya, apabila ada keru-sakan maka praj dapat memperbaikinya dengan
mudah.
3. Cara kerjanya senjata
a. Gerakan permulaan.
b. Pengisian.
c. Penguncian.
d. Penembakan dan letusan
4. Macam sebab dan cara mengatasi gangguan
a. Tidak dapat ditimbulkan sehubungan terdapat gangguan didalam salah satu
peralatan senjata.
83
b. Peluru tidak meletus sebabnya adalah pena pemukul pegas patah atau peluru
rusak.
c. Pengunci tidak baik sebabnya kamar kotor, jengger penguncian kotor lubang
dan tabung gas kotor, pasak dan cincin penutup patah.
d. Tidak dapat ditegangkan sebabnya pesawat tembak ada yang rusak, salah satu
bagian pesawat tembak ada yang hilang tidak terpasang.
e. Pengisian kurang lancar, sebabnya terlalu banyak peluru didalam magazen
pegas magazen kendor, mulut magazen rusak atau pegas pengantar penutup patah.
f. Kamar tidak bisa diisi peluru, sebabnya didalam kamar terdapat peluru atau
kelongsong atau peluru kotor atau bengkok atau cacat.
F. Cara Mengatasi Gangguan
1. Tindakan pertama setiap gangguan yang terjadi :
a. Magazen di tekan keatas.
b. Tarik tangkai pemegang penegang kebelakang.
c. Tekan tombol pendorong penutup kedepan.
d. Lanjutkan tembakan.
2. Pemeliharaan. Ialah salah satu cara untuk merawat senjata agar selalu siap
digunakan setiap saat, terhindar dari gangguan atau kerusakan.
G. Alat-Alat Pemeliharaan
1. Sikat laras.
2. Sikat kamar.
3. Lantak.
4. Kuas kecil.
5. Kain planel.
6. Minyak senjata.
7. Minyak lsa.
8. Minyak tanah.
9. Minyak pembersih laras.

84
H. Macam-Macam Pemeliharaan
1. Pemeliharaan rutin.
a. Pemeliharaan harian.
b. Pemeliharaan mingguan.
c. Pemeliharaan untuk disimpan.
Dalam jangka waktu yang relative panjang atau lama.
2. Pemeliharaan untuk dipakai bak
1) Sebelum menembak :
a) Laras harus betul-betul di bersihkan dan kering.
b) Bagian-bagian yang bergerak diminyaki tipis-tipis.
c) Pengantar penutup dan bagian dalam harus bersih dan kering.
d) Bagian luar senjata bersihkan dan diminyaki.
2) Selama menembak :
Periksa bagian yang mudah lepas serta bagian kamar.
3) Sesudah menembak.
Bongkar senjata menurut bagian besarnya, periksa bagian mekaniknya
bila ada yang rusak segera laporkan ke kesatuan atas, setelah bersih beri
minyak tipis-tipis, khusus laras beri minyak laras agak tebal untuk mencegah
timbulnya karat. Untuk disimpan dalam jangka waktu relatif lama senjata
diberi gemuk agar terhindar dari gangguan karat dan jangan sekali-kali
menyimpan senjata dalam keadaan terbungkus kain terutama laras jangan
sampai disumbat.

85

SURVIVAL
1. Pengertian
Survival adalah suatu upaya dalam mempertahankan hidup yang tidak
terlepas dari menghadapi ancaman baik dari musuh maupun dari alam.
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud : Bahan ajaran ini dapat digunakan untuk dijadikan pedoman
dalam memberikan pelajaran mengenai pertahanan hidup / survival
b. Tujuan : Agar diperoleh kesamaan dan keseragaman teknik dalam
bertahan hidup
3. Umum
Dalam menghadapi segala ancaman yang tidak dapat diperkirakan ketika
seorang prajurit hidup di alam bebas, perlu pengetahuan dan keahlian
untuk mempertahankan hidup bila ingin selamat sampai kembali ke
pemukiman warga. Tindakan yang harus diambil oleh prajurit dalam
mempertahankan hidupnya dapat disingkat dengan kata “HARUS
HIDUP”, yaitu :
H : Hadapi setiap kesukaran dengan tenang dan bijak sana
A : Akal yang sehat adalah senjata yang paling ampuh
R : Rasa takut, panik dalam diri seorang prajurit harus dihilangkan
U : Usaha untuk membebaskan diri dan mencari jalan keluar
S : Semangat hidup harus ada dan dipenuhi

86
H : Hormati adat istiadat di tempat dimana kita berpijak
I : Istirahat dan tenangkan pikiran apabila timbul masalah dan kekacauan
D : Dengar, lihat, dan selalu waspada terhadap pergerakan musuh
U : Utamakan keselamatan dan kesehatan
P : Praktikkan dan perhatikan semua pelajran pendidikan perorangan.
4. Ruang Lingkup
Dalam materi ini terdapat beberapa ruang lingkup, antara lain :
a. Cara mencari hubungan dengan pasukan
b. Cara menyalakan api tanpa korek
c. Cara bergerak
d. Ancaman dalam survival
e. Cara mendapatkan air
f. Cara mengolah makanan
A. Cara Mencari Hubungan dengan Pasukan
Dalam metode pertahanan hidup, ada beberapa cara untuk mencari
hubungan keadaan darurat bila kita terputus dengan pasukan yang lain, antara
lain :
a. Api penarik perhatian
b. Lampu alat perhubungan
c. Kain berwarna
d. Kaca dan benda mengkilat
e. Membuat huruf SOS

87
A. Cara Menyalakan Api Tanpa Korek
Dalam ilmu pertahanan hidup juga terdapat beberapa cara agar kita dapat
menyalakan api tanpa korek :
a. Dengan sinar matahari menggunakan kaca surya
b. Dengan batu dan besi
c. Dengan gesekan kayu menggunakan cara alat gundik
d. Kayu dengan rotan
e. Gesekan bambu
f. Gesekan batu
B. Cara Bergerak
Dalam ilmu survival, kita diajarkan cara bagaimana bergerak di alam :
a. Mengikuti bibir gunung untuk mencegah terkurung atau tersesat dalam
lembah yang luas.
b. Mengikuti tepi pantai
 Keuntungan : Rintangan tidak begitu banyak dan bahan makanan
tersedia
 Kerugian : Mudah dibidik oleh musuh
c. Melintasi hutan lebat harus mewaspadai hewan buas
d. Menyeberangi sungai
 Memperhatikan air terjun
 Memperhatikan tikungan air
 Pusaran-pusaran air harus diwaspadai
C. Ancaman Survival
Beberapa ancaman dalam survival atau teknik bertahan hidup :
a. Penyakit

88
b. Gangguan tanam-tanaman
 Getah bakau daun putih
 Getah pohon rengas
 Getah ereton
 Getah sirih berwarna
 Getah jambu monyet
 Getah dari pohon asem
 Rambut-rambut dan akar pohon menggantung
D. Cara Mendapatkan Air
Beberapa usaha yang dapat dilakukan bila kita kekurangan air di dalam
proses pertahanan hidup :
a. Embun dan perasan
b. Air hujan
c. Harus disiplin dalam penggunaan air
d. Tidak diperbolehkan meminum air kencing
e. Menghilangkan rasa haus dengan menghisap kancing baju.
f. Membuat tampungan air di bawah tanah
g. Mendapatkan air dari rotan, bambu, dan bonggol pisang yang biasanya
mempunyai banyak asupan air.
E. Cara Mengolah Makanan
F. Beberapa hal yang berkaitan dengan makanan, antara lain :
a. Mencari makanan di lingkungan rawa :
 Jeruk rawa
 Daging buah/ buah naga
 Rambutan
 Pace

89
b. Mencari makanan di lingkungan pantai :
 Kelapa
 Ketapang
 Daun buah putrid
 Belutas
c. Mencari makanan di lingkungan sungai :
 Sagu
 Nipah
 Aren
 Tunas bambu
 Talas
 Jamur
d. Mengolah makanan berupa ikan :
 Ikan mentah dapat langsung dimakan ketika masih segar
 Jika ada sisa ikan bisa dikeringkan kemudian disimpan untuk
makanan waktu berikutnya.
e. Mengolah makanan dari hewan yang berbisa :
 Menguliti hewan yang akan dimakan
 Memotong bagian satu jengkal dari kepala hewan yang berbisa
 Membuang bagian dalam dari ular yang akan dimakan
 Mengambil sumsum tulang belakang ular agar badan ular tidak
menggeliat lagi
 Membuang bagian ekor ular karena ekor merupakan tempat
dimana ular memproduksi bisa

90
TUM
( Tata Upacara Militer )
Pemateri: Pelatih Sukamto
1. Pengertian
Upacara adalah rangkaian kegiatan yang diikuti sejumlah personil baik
bersenjata/tidak bersenjata,di susun dalam barisan di suatu lapangan/ruangan
dengan bentuk segaris maupun bentuk U, yang di pimpin oleh seorang irupdan
setiap kegiatan personil pasukan upacara melakukan ketentuan-ketentuan yang
baku.
TUM (Tata Upacara Militer) ini sudah ditetapkan dalam Surat Keputusan
bernomor Skep/292/IX/2004 tanggal 6 September 2004. Dalam Upacara militer
ini terdapat petugas-petugas upacara yaitu Inspektur Upacara, Perwira Upacara,
dan Komandan Upacara.
2. Maksud dan Tujuan
a) Menghormati para pahlawan
b) Memupuk rasa cinta tanah air
c) Merupakan wahana untuk menyampaikan dan menjabarkan kebijakan
pimpinan dalam rangka pembangunan satuan yang solid dan profesional.
3. Pejabat-pejabat dalam TUM
1) Inspektur Upacara (Irup)
 Bertugas memberikan amanat dalam sebuah upacara dan menjadi
pejabat tertua yang wajib di hormati
 Dipilih pejabat tertinggi dalam upacara, yang memimpin upacara.
 Mengadakan pemeriksaan pasukan.
 Mengesahkan rencana upacara.
91
2) Komandan Upacara (Dan Up)
 Pimpinan pasukan dan pimpinan penghormatan kepada Irup
 Bertugas menyusun pasukan yang akan mengikuti Upacara.
 Bertanggung jawab akan tata tertib upacara kepada Irup
 Pangkat: Minimal sama dengan pimpinan pasukan
 Jika pasukan bersenjata maka Dan up berpedang
3) Perwira Upacara
 Pejabat yang bertugas menyusun rencana upacara & dalam
jalannya upacara
 Dalam pelaksanaan tugas perwira upacara dibantu oleh pembawa
upacara

4. Bentuk dan Susunan Upacara


A. Bentuk : Segaris dan Letter U
B. Susunan Pasukan :
Dasar pertimbangan :
 Hierarki kepangkatan
 berurutan dari pasukan bersenjata dan tidak bersenjata
 berurutan dari golongan TNI sampai dengan non-TNI.
 Susunan Pasukan dalam upacara militer yaitu:
1) Satuan musik/gersang.
2) Pasukan tidak bersenjata :
 Perwira
 Bintara
 Tamtama
3) Pasukan bersenjata
4) Pasukan Taruna atau Siswa
5) Pasukan Non TNI: Polri, PNS, Pelajar
92
5. Adapun susunan-susunan TUM dalam upacara terdiri dari :
A. Acara Persiapan
Pasukan berada di luar lapangan dan diberi aba-aba oleh Paup
untuk masuk kedalam lapangan diiringi genderan dari satuan
musik/gersang.Setelah pasukan masuk ke dalam lapangan, pasukan
diistirahatkan oleh komandan pleton.
 Lalu Danup memasuki lapangan upacara, pasukan
disiapkan oleh Komandan Pleton.
 Danup mengambil alih pasukan.
 Komandan Pleton kembali ke samping kanan barisan.
 Danup menghunus pedang.
B. Acara Pendahuluan
Laporan Paup kepada Irup bahwa upacara siap dilaksanakan.
Selanjutnya Irup masuk lapangan.
C. Acara Pokok
 Penghormatan pasukan.
 Laporan Danup kepada Irup bahwa upacara siap dilaksanakan.
 Pemeriksaan pasukan (acara tertentu).
 Pengibaran Sang Merah Putih.
 Mengheningkan cipta.
 Pembacaan teks Pancasila (diikuti seluruh peserta upacara).
 Pembacaan UUD 45, Pengucapan Sapta Marga, Pengucapan Panca
Prasetya Korpri.
 Amanat.
 Andhika Bhayangkari.
 Laporan Danup kepada Irup bahwa upacara selesai.
 Penghormatan pasukan kepada Irup

93
D. Acara Penutup
 Laporan Paup kepada Irup bahwa upacara selesai.
 Irup meninggalkan lapangan upacara.
 Danup menyarungkan pedang dan memberikan komando kepada
Komandan masing-masing pleton.
 Danup meninggalkan lapangan upacara.
 Pasukan meninggalkan lapangan upacara diiringi genderang dari
satuan musik/gersang

94
CARAKA
1. Pengertian
Caraka adalah suatu sarana komunikasi yang bertugas
menerima,mengirim,dan menyampaikan berita yang dikerjakan
oleh manusia dan bersifat cepat,tepat,senyap,dan rahasia.
2. Tugas dan fungsi caraka
Menerima,mengirim,dan menyampaikan berita dari pihak satu
kepihak yang lainnya.
Kelebihan caraka:
 Mempunyai kerahasiaan yang tinggi,tidak terpengaruh
oleh medan dan cuaca.
 Menggunakan peralatan terbatas
 Dapat menyampaikan berita tertulis/lisan
 Dapat menyampaikan berita kepada alamat yang dituju
fungsi caraka
 seorang cara sangat penting untuk sarana komunikasi,
sekaligus sebagai pusat keterangan mengenai route yang
dinilai. Seorangcaraka harus sehat,tangkas,pintar,dan
mampu menggunakan sarana yang digunakan.
 Fungsi cara sampai sekarang masih sangat diperlukan
untuk menyampaikan isi berita secara langsung.
3. Perlengkapan caraka
 Baterai
 Buku berita
 Norit/pidi

95
4. Syarat
a. Mampu bergerak cepat diberbagai medan
b. Mahir menggunakan peta,kompas,dan memilih route
c. Mampu mengendarai motor dll
d. Mampu menyampaikan berita tertulis/lisan
e. Mampu mengenali komamndan atau satuan yang dituju
5. Macam-macam caraka
a. Tunggal: dilakukan satu orang untuk menyamaikan berita
b. Rangkap: dilakukan apabila pengiriman sulit/berbahaya
c. Khusus : dilakukan apabila suatu berita penting
d. Tetap : dilaksanakan pada tempat yang sudah ditetapkan
6. Cara menyampaikan berita
a. Berita tertulis
 Dibawa pada saku kiri atas baju lapangan yang dipakai
 Melalui jalan yang tersembunyi
 Tinggalkan posko dengan senyap dan hati-hati agar tidak
diketahui oleh musuh
 Jika tertangkap musuh maka ia harus ingat pada berita
tersebut dan harus dimusnahkan
b. Berita lisan
 Dilakukan oleh pasukan mobil yang berpindah-pindah
 Isi berita harus singkat,padat,dan jelas
 Seorang caraka harus mengingat isi berita didepan pemberi
isi berita
 Berita tidak boleh dikurangi/ditambahi
 Seorang caraka jika ingin menyampaikan harus jongkok
didepan yang berhak menerima isi berita.

96

Anda mungkin juga menyukai