KOMANDO NASIONAL
RESIMEN MAHASISWA INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : Skep / 04 / III / 2019
tentang
PETUNJUK PELAKSANAAN
PENERBITAN NOMOR BUKU POKOK (NBP)
RESIMEN MAHASISWA INDONESIA
KOMANDAN
KOMANDO NASIONAL RESIMEN MAHASISWA INDONESIA
MEMUTUSKAN
/ 2. Nomor Buku…..
2
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 11 Maret 2019
KOMANDAN
KOMANDO NASIONAL
RESIMEN MAHASISWA INDONESIA
Tembusan :
KOMANDO NASIONAL
RESIMEN MAHASISWA INDONESIA
Lampiran Surat Keputusan Dankonas
Nomor : Skep / 04 / Iii / 2019
Tanggal : 11 Maret 2019
PETUNJUK PELAKSANAAN
PENERBITAN NOMOR BUKU POKOK (NBP)
RESIMEN MAHASISWA INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
2. Maksud dan tujuan. Petunjuk Pelaksanaan Penerbitan Nomor Buku Pokok ini
dimaksudkan untuk mengatur prosedur & sistematika registrasi Anggota Resimen Mahasiswa,
dengan tujuan untuk dijadikan pedoman dalam penerbitan Nomor Buku Pokok anggota
Resimen Mahasiswa.
3. Ruang lingkup dan tata urut. Ruang lingkup tulisan ini dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Ketentuan Umum.
d. Registrasi
.
e. Administrasi.
g. Ketentuan Peralihan.
h. Penutup.
4. Pengertian.
e. Nomor Buku Pokok. Nomor Buku Pokok yang selanjutnya disingkat NBP adalah
nomor pendaftaran dan pencatatan dalam buku registrasi yang menyatakan keabsahan
seorang anggota Menwa.
BAB II
KETENTUAN UMUM
5. Anggota Menwa. Anggota Menwa terdiri dari Anggota Biasa dan Anggota
Kehormatan.
6. Peranan NBP.
b. NBP menentukan keabsahan seorang anggota Menwa. Bagi personil yang tidak
memiliki NBP berarti tidak pernah diangkat sebagai anggota Menwa, oleh karena itu
bagi yang tidak pernah tercatat dalam buku register personil dinyatakan sebagai bukan
anggota Menwa. Setiap anggota Menwa harus memiliki NBP dan dicatat dalam buku
register sebagai anggota Menwa.
c. NBP sebagai identitas diri seorang anggota Menwa. NBP berperan sebagai
pengganti diri seorang anggota Menwa yang dapat membedakannya dengan anggota
Menwa yang lainnya. Oleh karena itu NBP harus disusun sedemikian rupa sehingga
memiliki sifat unik, dan strukturnya dapat menampung kepentingan pembinaan dan
administrasi.
d. NBP sebagai kunci dalam pengolahan data. Setelah pencatatan dalam buku
registrasi, maka dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan administrasi
dilaksanakan kegiatan pemutakhiran data. Struktur NBP yang standar serta tidak
berubah sangat diperlukan dan berperanan dalam mewujudkan pembinaan dan
administrasi personil yang efektif dan efisien.
7. Prinsip-Prinsip NBP.
b. Setiap Anggota Menwa harus diberikan satu NBP dan tidak pernah berubah
serta tidak boleh rangkap, oleh karena itu harus dilakukan dengan teliti, cepat, tepat
dan benar.
c. Pemberian NBP harus didukung dengan persyaratan dan data otentik lain yang
dapat membedakan seorang anggota Menwa dengan anggota Menwa yang lainnya.
d. Pengisian struktur NBP harus berdasarkan pada data otentik sesuai persyaratan.
e. NBP harus mampu menjadi alat pembeda yang valid, mandiri serta efektif dan
efisien dalam penyelenggaraannya.
a. Buku register.
b. Komputer.
BAB III
10. Kriteria NBP. Untuk dapat menjalankan peranannya, maka NBP memiliki kriteria
sebagai berikut :
a. Standar. NBP memiliki bentuk dan struktur yang sama guna memudahkan
pengolahan dan pemberian NBP.
b. Unik. NBP mewakili satu orang anggota Menwa guna membedakan seorang
anggota Menwa dengan anggota Menwa lainnya serta tidak pernah ada yang sama.
c. Dapat diyakini dan diperiksa kebenarannya. NBP yang diyakini harus dapat
diperiksa oleh pribadi yang bersangkutan dan orang lain.
11. Struktur NBP. Guna penyelenggaraan administrasi sebagaimana kriteria pada pasal
10 diatas maka NBP mengandung elemen data sebagai berikut :
a. Elemen data yang pertama terdiri dari dua angka digunakan untuk tahun
mengikuti pendidikan dasar kemenwaan
b. Elemen data yang kedua terdiri dari dua angka digunakan untuk tahun kelahiran.
c. Elemen data yang ketiga terdiri dari dua angka digunakan untuk kode
Konas/Komenwa.
d. Elemen data yang keempat terdiri dari lima angka digunakan untuk nomor urut
dari jumlah anggota Menwa yang diterima dalam satu tahun di tingkat Komenwa.
e. Struktur 11 angka adalah struktur yang terdiri dari 4 elemen data, dengan rincian
sebagai berikut :
aa bb cc ddddd
12. Pengolahan NBP. Pengolahan NBP adalah dimulai dari proses masuknya laporan
data masuk pendidikan sampai dengan NBP selesai dihitung dan NBP siap sebagai identitas
personil. Proses pengolahan NBP adalah sebagai berikut :
a. Setiap Anggota Menwa harus memiliki NBP dan tidak boleh ada yang sama atau
NBP dimiliki oleh lebih dari satu orang.
b. NBP diberikan kepada siswa Menwa yang lulus pendidikan dasar kemenwaan
dan diangkat menjadi Anggota Menwa.
BAB IV
REGISTRASI
14. Kriteria Registrasi. Dalam kegiatan pencatatan personil di tingkat Komenwa yang
bersifat identitas anggota Menwa, maka registrasi NBP memiliki kriteria sebagai berikut :
b. Pembeda yang mandiri. Registrasi Komenwa harus memuat data yang mampu
menjadi alat pembeda tanpa dibantu dengan data diluar dirinya untuk membedakan
identitas seorang anggota Menwa dengan anggota Menwa lainnya sehingga tidak ada
NBP yang rangkap atau sebaliknya, dengan demikian NBP akan benar-benar memiliki
sifat yang unik.
/ c. Validitas .....
9
15. Register Komenwa. Berdasarkan kriteria di atas maka kegiatan pencatatan dalam
registrasi Komenwa meliputi data administrasi personil sebagai berikut :
a. Buku NBP. Buku NBP (Sub lampiran II) memuat data sebagai berikut :
9) Keterangan.
b. Buku Alokasi NBP. Buku Alokasi NBP (sublampiran III) memuat data sebagai
berikut :
1) Nomor urut
2) NBP, berisi NBP awal sampai dengan NBP akhir yang terdapat pada satu
Surat Keputusan pengangkatan. Kegunaan dari Buku Alokasi NBP ini adalah
sebagai pertanggungjawaban pemberian NBP dari setiap pengangkatan
anggota Menwa.
7) Keterangan.
1) Nomor urut.
4) NBP yang diregistrasikan, berisi NBP awal (dari nomor urut 00001) dan
NBP terakhir (sampai dengan nomor urut 99999).
6) Keterangan.
BAB V
a. Surat permohonan.
i. Riwayat hidup.
2) Penyelesaian proses pemberian NBP karena ada yang tidak lulus atau
sebab lain.
/ BAB VI .....
12
BAB VI
18. Pengertian.
a. Anggota Kehormatan adalah seseorang yang telah berjasa mendukung dan ikut
mengembangkan Organisasi Menwa.
19. Kewenangan. Pembina dan penyelenggara pemberian NBP anggota Menwa adalah
Konas Menwa Indonesia.
a. Elemen data yang pertama terdiri dari dua angka digunakan untuk tahun
pemberian NBP-AK.
b. Elemen data yang kedua terdiri dari dua angka digunakan untuk tahun kelahiran.
c. Elemen data yang ketiga terdiri dari dua angka digunakan untuk kode Konas
atau Komenwa yang mengusulkan.
d. Elemen data yang keempat terdiri dari empat angka digunakan untuk nomor urut
dari jumlah Anggota Kehormatan yang diangkat.
e. Struktur 10 angka adalah struktur yang terdiri dari 4 elemen data, dengan rincian
sebagai berikut :
aa bb cc dddd
22. Penulisan. Sebagai identitas NBP-AK ditulis lengkap, contoh: NBP-AK. aabbccdddd.
23. Register Konas. Kegiatan pencatatan dalam registrasi Konas meliputi data
administrasi Anggota Kehormatan sebagai berikut :
a. Buku NBP-AK. Buku NBP-AK (sublampiran VI) memuat data sebagai berikut :
10) Keterangan.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
a. NBP lama masih tetap berlaku untuk anggota Menwa yang diangkat sebelum
diberlakukannya Petunjuk Pelaksanaan ini.
b. Bagi anggota Menwa yang telah mendapatkan NBP lama, tetap digunakan
dan tidak diganti dengan NBP baru.
BAB VIII
PENUTUP
25. Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan ini dan hal-hal yang masih
memerlukan penjabaran lebih lanjut, akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 11 Maret 2019
KOMANDAN
KOMANDO NASIONAL
RESIMEN MAHASISWA INDONESIA
KOMANDO NASIONAL
RESIMEN MAHASISWA INDONESIA
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 11 Maret 2019
KOMANDAN
KOMANDO NASIONAL
RESIMEN MAHASISWA INDONESIA