Anda di halaman 1dari 2

PENINGKATAN KUALITAS UDARA PADA KOTA DENGAN KEPADATAN

YANG TINGGI DAN PENGARUHNYA DENGAN MORFOLOGI KOTA

1. Introduction

Pada perkotaan dengan kepadatan yang tinggi, polusi udara memiliki andil yang
besar pada kesehatan penduduknya dibandingkan dengan kota dengan kepadatan
yang rendah. Masalah yang ditimbulkan dari polusi udara tersebut adalah resiko
kesehatan yang diterima oleh individual, maupun kesehatan seluruh penduduk
kota….., peningkatan resiko urban heat island ….., dan secara tidak langsung kualitas
udara lingkungan berpengaruh kepada kualitas udara di dalam ruangan baik itu
mekanik maupun alami……. Blok bangunan yang besar, kepadatan penduduk yang
tinggi dan runag terbuka yang sangat terbatas menyebabkan polusi udara terjebak
di antara bangunan bangunan perkotaan. Oleh karena itu kualitas udara yang buruk
di kota dengan kepadatan tinggi menjadi masalah di beberapa kota di dunia….
Untuk mengatasi permasalahan kualitas udara yang buruk hal yang plaing
penting yaitu harus memahami penyebaran polusi udara yang berkaitan dengan
perencanaan tata kota dan mekanisme desain, hal ini diperlukan sebagai panduan
bagi pembuat kebijakan, perencana, dan juga arsitek…... Selain itu aliran angin dapat
meningkatkan kualitas udara karena dapat menghilangkan polusi. Aliran angin
perkotaan dapat diukur dengan simulasinumerik melalui Computational Fluid
Dynamics (CFD, sehingga penataan kota dapat dilakukan dengan mengikuti hasil
simulasi yang telah dilakukan. Namun metode ini biasanya hanya dilakukan pada
bagian bagian tertentu dan tidak memberikan gambaran keseluruhan aliran angin….
Manfaat dari penulisan ini untuk meningkatkan kualitas udara di perkotaan
dengan kepadatan yang tinggi melalui simulasi dan perhitungan dengan
Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk menentukan pola morfologi kota yang
sesuai dengan kondisi kota Yogyakarta.
2. Method

Perhitungan dengan Computational Fluid Dynamic (CFD) akan menghasilkan


aliran angin yang terukur sehingga akan muncul morfologi tata kotanya.
Berdasarkan lokasi penelitian pada daerah Yogyakarta, maka dilakukan penentuan
titik satu wilayah di kawasan Yogyakarta. Kemudian dialakukan pendataan
berdasarkan informasi data dilapangan melalui pendekatan morfologi kota. Setelah
itu dilakukan pengujian dengan menggunakan software dengan dasar studi
parametrik yaitu Grasshoper melalui plugin CFD yang ada pada Grasshoper.
Variabel yang akan diuji yaitu Panjang, Lebar, dan Tinggi bangunan, dan jarak
antar bangunan itu sendiri pada satu ruas jalan, dan dibandingkan dengan ruas jalan
lain yang memiliki variabel yang sama namun nilainya berbeda.
Analisis dilakukan setelah dilakukan pembandingan antara satu skenario denga
skenario yang lain dengan berdasarkan standar yang ada.

Anda mungkin juga menyukai