Anda di halaman 1dari 470

l{tlTAKEUANGAN

DAII

BANCANGANANGGARAN
PENDAPATAN
DAN BELANJANEGARA
TAHUN
1980/198f

REPUBLIK
INDONESIA
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .
DAFTAR GRAFIK. xiv
DAFTAR LAMPIRAN . , xviii
BAB I. UMUM. 1
BAB II. PENDAPATANNASIONAL. 20
2.1. Pendahuluan 20
2.2. Pokembangan pendapaun nasional menurut lapangan
usaha.. 2l
2.3. Perkembanganpendapatan nasional menurut jenis peng
gunran . 27
BAB III, PERKEMBANGAN HARGA, GAJI DAN IJPAH . . 32
3.1. Pendahuluan 12
3.2. Perkembangan
hargg 36
3,2.1. Perkembangan indekshargakonzumenIndonesia. .. 36
3.2.2. Perkembanganhargabarang$e.rangutama 39
3.2.3. Perkembangan indekshargaemasdan valutaasing. . . +l
3.2.4, Perkembangan hargabarangterangekspor +5
3.2.5. Perkembanganindeks harga perdaganganbesar di
dalam negeri
3.2.6. Perkembangan indekshargaperdaganganbesarbahan
bangunan/konstruksi.... 52
3.3. Pcrkembangan
gaji dan upahdi bobagaisektorekonomi... 5+
BAB IV. PERKEMBANGANEKONOMIDANMONETER
I N T E R N A S I O N A.L. . . . 57
4.1. Pendahuluan 57
4.2. Perkernbanganpendapatannasional dan dngkat inflasi di
berbagainegara )t
4.3. Perkemburganperdagangur
dunia . . , . 59
4.4. Perkembangansi$em moneter internasional 6r
BAB V. }IUBUNGAN EKONOMIINTERNASIONAL .. . .. 63
Halaman
5.1. Pendahuluan 63
5.2. Kebijaksanaan
di bidangperdagangan
luarnegeri.......... 6+
5.2.1. Kebijaksanaan
di bidangekspor 6+
5.2.2. Kebijaksanaan
di bidangimpor 65
5.3. Perkembangan
neracapembayaran 66
5.3.1. Ekspor 66
5.3.2. Impor 70
5.3.3. Pengeluaran jasa;jasa
( netto ) 81
5.3.4. Lalu-lintasmodal dan transfer 81
5.4, Perkiraannerucapembayarandalam tirh:unlgBO/I987 89
5.4.1. Perkiraan nilai ekspor 89
5 .4.2. Perkiraannilai impor 95
5.4.3. Perkiraan penerimaan minyak bersih termasuk
LNG 95
5.4.4. Perkiraanlain-lain 96
BAB VI. PERKEMBANGANMONETERDAN PERKREDITAN 98
6.1. Pendahuluan 98
6.2. Perkembanganjumlah uang beredar dan sebabrebabper-
ubahannya 10+
6.3. Pedasm
foangankredir perbankan 109
6.3.1. Danaperbankan
.. 109
6.3.1.1. Depositoberjangka 112
6.3.1.2. Ttbanasdan Taska 115
6 . 3 . 1 . 3 . S e n i f i k a t d e p o s i.t.o. . . . tt7
6.3,2, Pemberianktedit perbankan 177
6.3.2.1. Perkembangan pemberiankredit menurut
sektorperbankan 717
6.3.2,2. Perkembanganpemberiankredit menurut
sektorPemerintahdan sektors:wasta. . . . . 118
6.3.2.3, Petkembanganpemberiankredit menurur
sektorekonomi 127
6.3.2.4. Perkembangan pemberiankredit perbankan
menurutDati I 124
Halaman

6.3.2.5. Perkembanganpemberiankredit investasi.. 726


6,3.2.6. PerkembanganKredit Investasi Kecil
(KIK), Kredit Modal Kerja Permanen
(KIIKP), Kredit Kecil (KK) dan Kredit
CandakKulak (KCK) . 1?O

6.4. Lembaga{embaga
kzuaagan 135
6.4.1. Lembagakeuanganperbankan IJ)

6.4.2. Lembagzkeuanganbukanbank 137


6.4.3. Perazuransian 138
6.4.4. Pasatuanedan modal 140
6.5. Perkiraanjum.lahuang beredardan kredit rupiah perbankan
tahun 1980/1981 -L.tl

BAB VII. ANGGARAN PENDA-PATANDAN BELANJA NEGARA. . . . . . 743


7. 7 , Pendahuluan 7+3
7 . 2 .Pelaksanaan
APBN 197911980 -r+)
. 1. ' 1
Umum r+f
't)',
Penerimaandalam negeri 149
7. 2 , 3 .Penerimaanpembangunan 158
7.2.4.Pengeluaranrutin 160
7. 2 . 5 .TabunganPernerintah 165
7.2.6.Pengeluaranpembangunan 765
7.3. Rencana
APBN1980/1981 770
7,3.1. Penerimaan
dalamnegeri 175
7 .3.1.7. Pajaklangzung 181
7 .3.1.2. Pajaktidak langsung. . . . . 787
7.3.1,3. Penerimaan minyak 194
7.3.1.4. Penerimaan bukanpajak. . . 796
7 ?7 Penerimaan
pembangunan 199
7. 3 . 3 .Pengeluaran
rutin 199
7 .3.3.7. Belanjapegawai 200
q
7 .3,3.2. Belanjabarang 204
7.3.3.3. Subsididaerahotonom . . . . . 206
7.3.3.4. Bungadancicilanhutang . 206

lll
Halarnan

7.3.3.5. Lainlain pengeluaran


rutin
7.3.4. TabunganPemerintah 208
7"3,5, Pengeluaran
pcmbangunan 208
7,3.6. Pengawasankeuangannegara . 224
BAB VIII. PERKEMBANGANPRODUKSIDALAM NEGERI 230
8,1. Pendahuluan 230
8.2. Satanaproduksi . . . 230
8.2.t. Penanamanmodal 230
4 . 2 2 . Pembinaan
duniausaha , . ... 243
8.2.t. Tenagakerja dan trensmigrasi 2+7
8.3. Produksi 251
8.3.1. Penanian 252
8.3.2. Indusri 305
8.3.3. Pertambangandanenergi 322
8.3.4. Peibubungan
dantelekomunikasi
. .. . . 349
8.3.5. Pekerjaan
umum. . 375
BAB D(. KESEJAHTERAAN, HI,'KUM DAN HANKAMNAS 384
9 . 1 .Pendahufuan 384
9.2.fuame 385
9.t. Peadidikandan kebudayaan 389
9'4, Kcsehatandan keluargabarncana 395
9.5. Kesejahteraansosid 407
9.6. Hukurn dan P€rundaflg{ndangrn +to
9.7.Pertahanan- keamanan 4rl
9.8, Pcneizngan 415
9.9. B.naranpembaagunan deerah 420

lv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I I . I Produkdomestikbruto atasdasarhargayangberlaku . . . . . . 22


v
Tabel i l . 2 Produk domestik bruto atas dasar harga konstan tahun
797t .. 23
Tabel II.3 Perkembanganproduk dornestik bruto menurut lapangan
usaha . . 25
Tabel IL4 Distribusiproduk domestikbruto menurutlapanganusaha . . 26
Tabel IL5 Penggunaanproduk domestik bruto atas dasar harga yang
berlaku . 28
Tabel II.6 Penggunaanproduk domestik bruto atas dasarhargakons-
tan tahun 1973 . , 29
Tabel II.7 Distribusiproduk domestikbruto menurutpenggunaan. . . . 31
qt Tabel III.I Persentasekenaikan indeks biaya hidup di Jakarta dan
indekshargakonsumenIndonesia , 7969/7970- 1g79l79BO. 55

Tabel lll.2 lndekshargakonsumenIndonesia,


I979/7980 5t

Tabel IIL3 Perkembanganharga rata-rata beras mutu menengah,gula


pasir, tepung terigu dan tekstil di beberapakota besardi
Indonesia,197J/797+ - 197911980 +o
Tabel lII.4 Hargadan indeksrata-ratavalutaasingdi Jakarta,7969/1970-
7979t7980 +2
Tabel lII.5 Harga dan indeks rata-rataemasserta kurs dan indeksrata-
rata devisakredit dan devisaumum di Jakarta,1969/7970-
r979/1980 +3
Tabel lII.6 Perkembanganharga lokal bahan-bahanekspor di Jakarra,
7969/7970- 7979/7980 +6
t Tabel III.7 Perkembangan hargabarang-barang eksporutama dan barang-
barang ekspor lainnya di pasarinternasional,196g1197}-
r979t1980 +7
Halaman

Tabel IILS Perkembanganharga beberapa barang di pasar London,


7973tr974- 7979/7980 49
Tabel III.9 Angka indeks harga perdaganganbesar Indonesia, 1972 -
1 9 7 9. . . 5r
Tabel III.10 Angka indeks harga perdaganganbesar bahan bangunan/
konsruksi menurut jenis konstruksi/bangunanIndonesia,
1972- 1979. 53
Tabel III.11 Perkembanganupah minimum dan maksimum untuk ber-
bagaisektor,Juli 1978- Juli 1979 . . . 55
Tabel III.12 Perkembanganupah minimum dan maksimum dalam arti
r i i l u n t u kb e r b a gsaei k t o rJ,u l i 1 9 7 8- J u l i 1 9 7 9 . . . . . . . . . 56
Tabel V.1 Perkembangan neraca pembayaran, 7969/7970
7974/t975 67
Tabel V.2 Perkembangan neraca pembayaran, I974/L975
r979/1980 68
Tabel V.3 nilai ekspor,7969/l97O - 1974/7975 . . . . . .
Perkembangan 7l
Tabel V.4 nilaiekspor,797+/ 1975 - 1979/1980......
Perkembangan 72
Tabel V.5 Perkembangan
hargabeberapabarangekspordi pasardunia,
-
1969/7970 197+n975 73
Tabel V.6 Perkembanganhargabeberapabarangekspordi pasardunia,
797+/7975- 1979/7980 74
Tabel V.7 Perkembangan - 7974/7975.. . .. . .
nilai impor, 196911970 82
Tab€l V.8 nilai impor, 7975/ t97 6 - 1979/ t980 . . . . . . .
Perkembangan 83
Tabel V.9 Komitmen bantuanluar negeri,1969/197O - t97 9/ 7990 . . . 90
Tabel V.10 - 7979/1980
Bantuanluar negeri,7978/1979 92
Tabel V.11 Realisasi banruan program dan proyek, 1969/1970 -
r979/1980 93
Tabel V.lZ Perkembangan neraca pembayaran, 1978lL97g
7980/7981 97
Tabel VI.l Perkembangan jumlah uang beredar, 1969/tgZO
1979/7980 105

vl
Halaman

-
Tabel Vl.2 Sebab*ebabperubahanjumiah uang bercdat,7969/197o
r979/1980

Tabel VI.3 Perkembangan jumlah uangberedardan depositodalam ani


t 107
riil. 1969/1970- 1979i1980

Tabel Vl.4 danaperbankan,t9721t973 - 1979tlg$O ' ' '


Perkernbangan
110

Tabel VL5 Perkembangandeposito berjangka bank-bank Pemerintah'


- 113
Tabanasdan Taska,196911970 197911980
sertifikat dePositobank-bank,l97l " 7979 ' '
Perkembangan 116
Tabel VI.6
Tabel VI.7 Perkernbangan kredit perbankanmenunrt sektorPemerintah
dan sektor swasta,7969/1970- l979ll980

Tabel VI.8 Perkembangan kredit Perbankan menurut sektor ekonomi,


1969/1970- 1979/L980. . . .

Tabel VI.9 Perkembangankredit rupiah perbankanmenurut Dati


725
dak termasukkredit langsungBank Indonesia,Mei 1979
kredit investasi,1969/1970- I979ll98O ' ' '
Perkembangan
r27
.t Tabel VI.10
Tabel M.ll Perkembangankredit investasikecil dan kredit modal kerja
permanenyangdisetujui,1974 - 1979 ' 131

ktedit kecil, 1974 - 1979


Perkembangan 733
Tabel VI.12
Danainvestasi,7969 - 1978 719
Tabel VI.13
142
Tabel VI.14 Jurnlahuangbcredardan kredit perbankan
Tabel VII.I IkhtisarAPBN,196911970 - l979ll980 746

Tabel VII.2 Penerimaan dalam negeri, semester | 797911979 -


7979/7980

Tabel VII.3 Penerimaan Pajak langsung, semester | 197811979 -


r97911980
-
Tabel VII.4 Penerimaanpajak tidak langsung,semester| 79781t979
t 797911980

Tabel MI.5 Perkembanganpenerimaandalam negeri menurut sektor,


I 797817979- 1979/1980
semesrer
Ilalaman

Tabel VII.6 rutin, seme$erI1978/I979 - 1979/7980.


Pengeluaran 762

Tabel VII.7 Belanjapegawai,


semester - 797911980. .
| 197811979 lo J

Tabel VII.8 APBN 197911980,


Pelaksanaan semester
I r69

Tabel VlI.9 PelaksanaanAPBN dalam REPELITA 1, 79691L970-


797yr974 17l
Tabel VII.10 PelaksanaanAPBN dalam REPELITA II-III, 197+/7975 -
1980/r981 t:,
Tabel VII.11 Perkembanganpenerimaan dalam negeri, 796911970 -
1980i1981 176

Tabel VIl.12 Perkembanganpenerimaan pajak langsung,796911970-


1980/1981 r8z
Tabel VII.13 Perkembangan penerimaan pajak tidak langsung,
1969tr970- 1980/1981 188

Tabel VII.14 Perkembangan penerimaan minyak, 1969tr970


1980/1981 195

Tabel VII.l5 Perkembanganpenerimaan bukan pajak, 1969ll97O -


r980/1981 197

Tabel VII.16 Perkembangan bantuan luar negeri, 1969/7970


1980t7981 198

Tabel VII.17 Perkembangan - 1980/1981


rutin, 7969/197O
pengeluaran 201

Tabel \{I.18 BelanjaPegawai,196911970- 7980/1981 205


Tabel VII.19 Perkembangan tabungan Pemerintah, 1969/197o
1980/1981 209

Tabel VII.20 Perkembanganpengeluaranpembangunan, 796917970 -


1980/1981 275
Tabel VIL2l Hasilpemeriksaan
khususproyek-proyekREPELITA,
-
196911970 797811979 228
Tabel VII.22 Rencanaanggaranpendapatandan belanjanegara,
1980/1981 229

vru
Hslsgrsn

Tebel VIII.I Proyek-proyek penanaman modal dalam negeri yang telah


disetujuiPemerintahmenurutbidangusaha,
1 9 6 8- 1 9 7 9 / 1 9 8 0 . . . . . . . . . 233

Tabel VIII.2 Proyek-proyekPenanirmanmodal dalam negeri yang men-


1968 -
dapat fasilitas masa bebas pajak dan perangsang,
1 9 7 9. . . 235

Tabel VIII.3 Proyek-proyekpenanamanmodal dalam negeri yang telah


disetujuiPemerintahmcnurut lokasiusaha,
7 9 6 8- 7 9 7 9 / 1 9 8 0 . . . . . 236

Tsb€l VIII.4 Proyek-proyekPenanamanmodal asingyang telah disetujui


Pemerintahmenurut bidangusaha,1967 - 7978/7979 . . . ' ' 239

Tabel VIII.5 Proyek-proyekpenenirmanmodal asingyang tel'ahdisetujui


Pemerintahmenuriltlokasiusaha,1967- 197817979. '.... 2+7

Tabel VIII.6 Proyek-proyekpenanamanmodal asingyang telah disetujui


menunrtnegataasal,1967- 197811979'..... '
Pemerintalr 2+2
Tsb€l VIII.7 jumlah dan simpanankoperasi,
Perkembangan
t 1969- t979 ... 244
- 1979 - . . 2+6
Tsbel VIII.8 Jumlah BUUD dan KUD seluruhIndonesia,1973
Tabel VIIL9 Penduduk Indonesia menutut golongan umur peda tahun
1971 dan proyeksi perkembangannyasampaidengantahun
1 9 8 1. . . 248

Tabel VI|I.10 Hasil penempatantransmigtan,196917970- 197811979 ' ' . L)V

Tabel VIII.1l Produksibeberapahasil pertanianterpenting,7969 - 7978 . ' ?<1

Tabel VIII.12 Areal panendan produksiberas,1969 - 7978 . 255

Tabel VIII.l3 LuaspanenBimasdan Inmaspadi, 1969 - 1978 257

Tabel VIII.14 Perkembanganpenyaluran kredit Bimas dan Inmas padi,


t971/r972- 797811979
. .. 258

Tabel VIILIS Luaspanendan produksipalawija,1969 - 1978 . 260


f
Tabel VIII.I6 Perkembanganpenyalurankredit Bimaspdawija,
19731r974- 197817979 26l

lx
Halaman

Tabel VIII.l7 LuasPanendan produksihortikultura, 1.969- 7g7g . . . LOL

TabeMII.lS pupuk untuk tanamanpmgan,7969 - 1978


Penggunaan 263
Tabel VIII.I9 Penggunaan
pestisidaunftk tanamanpangan,
-
1969 7978 263
Tabel VIII.Z0 Produksibeberapahasilperkebunanrakyat,
1969 - 1978 266
Tabel VIII.21 Produksibeberapahasilperkebunanbesarswasta,
7969 - 1978 268
Tabel VIII.22 Produksibeberapahasilperkebunarnegara,1969 - lgTg . . . 269
Tabel VIII.2 3 Volume eksporhasilutamaperkebunan,1969 - 7978 . . . . . 270
Tabel VIII.24 N i l a ie k s p ohr a s iul t a m ap e r k e b u n a n , T 9-6199 7 8 . . . . . . . . 277
Tabel VIII.25 produksikayt, L969 - 7978 .
Perkembangan zt )

Tabel VIII.26 eksporkayu, 1969- 1978


Perkembangan 275
Tabel VIIL27 Persentase
eksporkayumenurutjenis,l97O-l97g....... 278
Tabel VIII.28 Perkembanganpengusahaan hutan, ( sampaidenganDesenr-
b e r1 9 7 8) . . . . . . 280
Tabel VIII.29 arealpenghijauandan rcboisasi,1g69/1920-
Perkernbangan
7978/r979 280
Tabel VIII.3O produksidaging,telur dan zuzu,1969 - 1978
Perkembangan 282
Tabel VIIL3l populasiternak, 1969 - lg7g
Perkembangan 286
Tabel VIII.32 1969 -7978 .. .. .
Volumeeksportemakdan hasil-hasilnya, 288
Tabel VIII.3 3 1969-1978 .......
Nilaieksporternakdanhasil-hxilnya, 289
Tabel VIII.34 produksiikan, 1969 - 1g7B
Perkembangan 292
Tabel VIII.35 Perkembanganju nrlalrperahupenangkapan
ikan,
t970 - 7978 29+
Tabel VIII.36 Volume dan nilai eksporhasil-hasilperikanan,
1969 - t978 295
Halaman

Tabel VIII.37 Perkembanganharga dasar padi dan EbLh, 197411975-


7979t1980 298
Tabel VIII.38 Pengadaan beras dalam negeri dan inpor, l97oll97l -
r978tr979 299
Tabel VIII.39 Perkembangan harga beras kualitas medium di beberapa
5 - l979ll980
kota besar.19741197 302
Tabel VIII.4O Perkembangan
beberapahasilindustri,
re69lt970 - 197811979
Trbel VIIL41 Perkembanganbeberapahasil industri logam dasar,
r969tr970- r9781L979 309
Tabel VI|I.42 Perkembangan
beberapahasilindustri kimia dasar,
- 197811979
L9691r970 314
Tabel VIII.43 Perkembangan
beberapahasilanekaindusui,
- t978t1979
7969t1970 318
{ Tabel VIII.44 produksidan eksporminyak mentah,
Perkembangan
-
196917970 197811979 925
Tabel VIII.45 minyak mentah,1969 - 1978 . . .
Perkembangalpengilangan 327
Tabel VIII.46 produksi dan pemanfaatangasbumi,
Perkembangan
-
1970 1978 329
Tabel VIIL47 Perkembangan
produksi serta ekspor bijih den logam timah,
-
1969/7970 r978tr979 11)

Tabel VIII.48 Perkembangan


produksidan eksporbijih nikel,
-
1969/1970 7978/i979 334
Tabel VIIL49 Perkembangan produksi dan ekspor konsentrat tembaga,
t972 - 7978. 337
Tabel VIII.SO Perkembangan
produksi dan eksporpasir besi, l970ll97l -
19781r979 337
rt
Tabel VIII.51 produksilogamemasdan logarnperak,
Perkembangan
- 7nAD79
196911970 339

xl
Halaman

Tab€l VIII.52 Perkembanganekqpor logam perak serta penjualanlogam


emasdar logamperakdi dalamnegeri,
- r978t7979
r977tr972 t40
Tabel VIII.53 Perkembangan - l97gll979 .
produksibatu-bara,196911970 3+2
Tabel VIil.54 Perkembanganproduksi dan ekspor bauksit, 1969/1970 -
1978tr979 343
Tabel VIII.55 Perkembangan
produksidan eksporbatu granit,
-
7973 r978 344
Tabel VIII.56 Perkembanganproduksi bahan galian usaha pertambangan
swastanasional,perusahaan
daerahdan lain-lain,
-
1972 1978 3+5
Tabel VIII.57 Perkembangan
realisasipembangunan
tenagalistrik,
-
r969t7970 7978/7979 347
Tabel VIII.58 Perkembanganpengusahaantenaga listrik, 1972/1973 -
r978tr979 3+8
Tabel VIII.59 Perkembangan
armadaangkutanj an nya, 1969- lg7g . . . 350
Tabel VIII.60 Perkembangan
produksiperkrere 1969- lgTg .....
taa;pian, 352
Tabel VIIL6I Perkembanganrehabilitasiperkeretaapian,
1969/1970- r978tr979 353
Tabel VIII.62 pelayaranniaganusantara,7969 - lgTB . , . .
Perkembangan 355
Tabel VIII.63 Perkernbangan
armadadar muatanpelayaranlokal,
1969 - r978 358
Tabel VIII.64 armadapelayaransamudera,1969 - lgTg . . .
Perkembangan 359
Tabel VIII.65 Realisasifisik pembangunan
fasilitaspelabuhan,
-
r969t7970 t979n980 360
Tabel VIII.66 Perkembanganrehabilitasi/pembangunanfasilitas keselamat-
an pelayaran,197211973- 197811979 367
Tabel VIII.67 Perkembanganhasil pengerukanpelabuhen, lg6gllgTl -
197811979 362

x]l
Halaman
Tabel VIII.68 Perkembanganpenerbangansipil ddam negeri; tr969 - lglg . 366 .
Tabel VIII.69 Perkembanganpenerbangansipil ke lua.rnegeri,
I 1969 - 1978 367
Tabel VIII.70 Jumlal unit telepon,1969 - 1978 369
Tabel VIII.7l Pcrkembangan 1969 -lg7g
produksitelekomunikasi, ..... 2l L

Tabel VIII.72 Perkembangan


aruslalu lintas pos dan giro, 1969- l97g . . . 372
Tabel VIIL73 produksipariwisata,1969- lg78
Perkembangan 374
Tabel VIII.74 Pelaksanaan
pembangunan
pengairan,
1969I 7970 - 197.8
| r.979
Tabel VIII.75 Hasilyarg dicapaidalampembangunan
bina marga,
1969t1970- r978t7979 382
Tabel IX. 1 Perkembangan
jumlah jemaahhaji,1969/1970- tgTgtLg7g . 388
Tabel A. Z Perkembanganpembinaenpendidikansekolahdasar,
7973tr974- !9Z8/1979 397
* Tabel lX. 3 Perkembangan
penyediaansaranapendidikan, 196911970-
r978tr979 39+
Tabel IX. 4 Perkembanganjumlah puskesnas, Balai pengobatandan
BK[A, r97 3| 1974 _ 1978tt97 9 397
Tabel IX. 5 Perkembangankegiatan usaha-usahakesehatan sekolah,
1969tr970 - 1978t1979 399
Tabel lX. 6 Perkembanganjumlatr beberapajenis tenaga kesehatan,
7973t7974-1978/7979 ......... +o7
Tabel IX, 7 Perkembanganjumlah akseptorbaru yang dicapaimenurut
metodekontrasepsi,796917970- 197g/1979 ,+05
Tabel IX. 8 Perkembangan
junrlah klinik, personaliadan petugaslapangan
keluarga
berencana,L969ll97O- l979llg79 .. ... . ...... 406
Tabel IX. 9 Perkembangan
jumlah jam siarantelevisimenurutklasifikasi,
-
1969tr970 797at979 .. . . 4t7
tt Tabel IX.10 Perkembanganjumlal studio, $a$un Pemancar,
Pesawat
televisi,luas daerahdan jumlah pend,:duk daerah pancaran
TVP.[, t969tr970 _ t978tr979 418

xru
DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafrk L1 Bcberapaindikator ekonomi Indonesia, Juni 1969
SeptemberL979... 19
Grafik II.1 Produk domestikbruto, 1969 - r978. z+

Grafik IlI.r Indeks umum biaya hidup di Jakafta, 1969/1970


r97,9n980 1+
Grafik III.2 Perkembanganindeks harga konzumenIndonesiamenurut
kelompok,7979/1980. 38
Grafik III.3 Perkembanganharga emas dan valuta asing,1969/1970-
r979t1980 +4
Grafik lll.4 Perkembanganharga barang-barang
ekspor, tg6gllg7o -
1979t1980 48
Grafik V. I Perkembangannilai ekspor keseluruhan, 7969/1970 -
7979t1980 t)
Grafik V.2 Perkembangannilai eksporbarang-barang
utamadanlainnya,
7969/7970- 1979/L980 to
Grafik V.3 Nilai ekspor minyak, barang utama dan barang lainnya,
r978/1979- 1979t1980 77
Grafik V.4 Perkembangan
nilai eksporkayrr, karet dan baranglainnya,
-
1969/7970 7979/1980 78
Grafik V.5 Perkembangannilai ekspor minyak kelapa sawit, kopi dan
ternbakau,1969/1970- L979ll9BO. 79
Grufik Y.6 Perkembangannilai impor menurut golongan barang,
1969t1970- 1979/1980 84
Grafik V.7 Nilai impor menurut golongan barang, lgTgltgTg -
7979/7980 85
Grafik V.8 Perkembangannilai impor beberapa barang konsurnsi,
t969/r970 - t979/7980 . . . . 86
Grafik V.9 Perkembangannilai impor beberapabahan baku dan pe-
nolong,1969/1970- t979ltg$O 87

xlv
Halaman

Grafik V.l0 Perkembangan nilai irnpor beberape. barang modal,


7969/1970- L979/t980 88
t3 Gtafik V.11 Komitmenbantuanluar negeri,1969/1970- lg7gflg8}. . . 9r)
Grafik V.12 Realisasi banruan program dan proyek, Lg69llg7} -
r979/7980 94
Grrfik VI.1 Perkembangankredit rupiah perbankan, jumlah uang
beredardan danaperbankan,1969/7970- IgTgllgBO . . . . 108
Grafik vt.2 Danaperbankanmenurut stmbet, lg72/7973 - lg7gflgg}. 111
Grafik VI.3 l969lt97| - 1979ltg$O
Depositoberjangka, tt+
Grafik vr.4 Perkembangankredit rupiah perbankan menurut sektor
7969ll9TO- lgTgllg$O . . .
Pemerintahdan sekrors:wasra, 120
Grafik VI.5 Perkembangankredit rupiah perbankan menurut sektor
ekonomi, 1969/1970- I97 9tt980. 123
Grafik VI.6 Perkembangankredit investasiyang disetujui perbankan,
* 7969/1970- 1979/1980 128
Gtafik VI.7 Perkembangankredit invesrasi kecil dan kredit modal
kerja permanenyangdisetujui, 7gT+ - L97g 132
Grafik VIt.r Perkernbangan - t979lLggO.
APBN,1969/197O 747
Grafik VII.2 negare,l97Btl979 - IgZg/l9BO.
Penerimaan r48
Grafik VI L 3 da.femnegeri,tg79llg7g - 19Z9/1980. . . . .. .
Penerimaan 152
Grafik VIL4 rutin , 7978/19i9 - t979tI9BO.
Pengeluaran 164
Grafik VII.5 pembangunan,lg78i g7 g - lgTg/lgg}. . . . . .
Pengeluaran 167
Grafik VII.6 Perbandinganpenerimaannegaradalam ApBN dan RE-
PELTTA,L969n970- 1980/1981 173
Gmfik VII.7 Perbandinganpengeluarannegaradalam ApBN dan RE-
rr PELTTA,r969tr970 - 1980/198r r74
Grafik VII.8 Perbandinganpenerimaandalam negeri dan REpELITA,
- 1980/198r
1969tL970 r77
Halaman

Grafik VII.9 Perbandingan penerimaan dalam negeridi dalampe-


laksanaanREPELITA I dan REPELITA II 178
Grafik VII.10 dalam negei, 1969/7970 - 1980/1991. .
Penerirnaan 779
Grafik VII.11 rutin, 7969/19T0- 1980/1981.
Pengeluaran 202
Grafik VII.12 Perbandingan tabungan Pemerintah dalam ApBN dan
REPELTTA,1969/1970- 1980/7987 270
Grafik VII.l3 - 1980/1981
Danapembangunan,1969/197O 2L7
Grafik VII.14 pembangunan,t9 69/ lg7 O- lgBO/lggI.
Pengeluaran 276
Grafik VIlI.l Proyek-proyekpenanamanmodal dalam negeriyang
1968- L978/1979
disetujuiPemerintah,
Grafik VIIL2 Proyek-proyek penanirmanmodal asing yang telah di-
t96T - 1978/1979.
setujuiPemerintah, 240
Grafik VIII.3 Areal panendan produksiberas,tg6g - TITB 256
Grafik VIII.4 Nilai eksporhasilutamaperkebunan,1969 - 7 9 7 8. . . 272
Grafik VII.5 produksikayu, 1969- 7gTB.
Perkembangan tI6

Grafik VIII.6 Perkembanganvolume dan nilai ekspor kayu, 1969 _


107R 'r'7.7

Grafik VIII.7 produksidaging,1969- 1978.


Perkembangan 283
Grafik VIII.8 Perkembangan
produksitelur dansuzu,1969_ lg7g. 28+
Grafik VIII.9 produksi ikln, 7969- tgj9
Perkembangan 293
Grafik VIILl0 Pengadaan beras dalam negeri dan impor, 7970/1977-
7978/7979

Grafik VIII.ll Perkembanganbeberapa hasit industri logam dasar,


t973/r97+_ 7978/1979
Grafik VIII.I2 Perkembangan
beberapa hasil industri logam dasar,
- 7978/7979
7973/197+
Grafik VI[.13 Perkembangan beberapa hasil industri kimia dasar,
r973/r974- t978tr979
Halaman
Grafik VIIL14 Perkembangan beberapa hasil industri kimia dasar,
7973/7974- 7978/7979
376
'J Grafik VIII.15 Perkembanganbeberapahasil aneka ind:uxri, 1973/1974_
1978/7979 319
Grafik VIII.16 Perkembangan
beberapahasil aneka ndustri, 197!17974_
7978/r979
320
Grafik VIII.17 Perkembanganproduksi dan ekspor minyak mentah,
r973t797+- 1978/1979 326
Grafik VIII.18 Perkembangan produksi dan pemanfaatangasbumi, 1973 -
1 9 7 8. . . 330
Grafik VIII.l9 Perkernbangan produksi dan ekspor biih timah,
$73t7n4 - D78t1979 333
Grafik VIII.2O Pcrkembangan produksi dan ekspor biih nikel,
r973n974- t978tr9?9 33s
* Grafik UII.21 Perkembangan produksi dan ekqpor konsentrat tembaga,
t973 - 1978.
318
Grafik VIII.22 Perkembangan
pelayaranniaganusantara,7969- lgTg . . . . 356
Grafik VIII.23 Hasil pengerukanpelabuhan,t9691l97} - tg|.9flg79. . . . . 363
Grafik VIII.24 Hasil-hasil pembangunan jembatan, 1969/1970 -
7978tr979 383

xvrt
DAFTAR LAMPIRAN

Halamrr

Lenpirrn Perkiraan Penerimaan Negara Tahun Anggatan


l980tL98l 424

I"ampiran Anggaran Belanja Rutin 1980/1981, diperinci


menutut sektor/sub sektor . , 431

fampiran Anggaran Belanja Pembangunan 198O/1981,


diperinci menurut sektor / sub sektor ( tanpa
b a n t u apnr o y e k d a knr e d i e
t l s p o r ). . , . . . . . . . +34

Nilai rupiah bantuan pioyek / teknis dan lcedit


ekspor 1980/1981, diperinci menurut sektor/
sub sektor +37

fampiran RancanganUndang.undangRepublik lndonesia


Nomor Tahun 1980 tentang Anggaran
Pendapatandan BelanjaNegaraTahun Anggaraa
r980n98l 44
;JAB I
I.IMUM

'l'uju:rn
pembangunannasionaladalahuntuk menegakkanmaryarakatadil dzn makmur
Y berdasarkanPancasila.Apabila dikaji secaramendalam,maka akan tampak bahrvatujuan
pemblngunan nasional bersumber pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia,suatu
peduanganuntuk menegakkanharkat dan martabat bangsaIndonesiadan rnerjamir' ke-
langsungannya. Perjuanganbesardengantujuan yang agungsepertiitu tidak mungkin ber-
hasil, apabilatidak berlandaskankepadadan dibimbing oleh nilai-nilai luhur yang mempa-
kan pandanganhidup dan kepribadianbangsaIndonesia.
Kokohnya landasandan makin tumbuh serta berkembangnyakesadarannasional
telah menyebabkangelora perlawananbangsaIndonesia tidak dapat dipadamkanoleh
penjajahbaik melalui bujuk ray'u dan tipu daya maupundenganmenggunakan kekerasan.
Akhirnya dengan rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa,bangsa Indonesiatelah
berhasilmencetuskanproklamasikemerdekaannegaraRepublik Indonesiapada tanggallT
Agustus1945dan menetapkankonstitusidalambentuk Undang-undang Dasar1945.Dengan
demikianbangsalndonesiatelah memiliki sebuahnegaramerdekadan berdaulatberbentuk
Republik Kesatuan yang merupakan modal utama untuk meneruskanperjuanganbagi
tercapainyamasyarakatadil dan makmur, materialdan spiritual. Kelangsungan perju:ngan
t
untuk menegakkanharkat dan martabat manusiaIndonesiabaik sebagaipribadi maupun
sebagaibangsaterungkapdenganjelas di dalamPembukaanUndang-undang l)asar 1945 di
manadinyatakan: "Kemudiandaripada itu untuk membentuksua[uPemerintdrNegaraIndo-
nesiayangmelindr.rngrsegenapbangsaIndonesiadan seluruhtumpah darah lndonesiadan
un k mcmajukankesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupanbangsa,dan ikut melaksa-
nakanketertibanduniayangberdasarkan kemerdekaan,perdamaianabadidan keadilansosial'i
Inilah sesungguhnya amanatperjuanganbangsa,tujuan akhir pembangunannasional.
Namun untuk mewujudkannyasecara. nyata,tujuan akhir itu harusdiusahakanpelaksanaan-
nya dalam berbagaikurun waktu dan dilakukan dalam tahap-tahapyang jelas dan lebih
nyata tujuannya. Hal ini diungkapkansecarajelas oleh MajelisPermusyawaratan Rakyat
dalam Garisgaris BesarHaluan Negarayang pada hakekatnya adalahpola Umum pem-
bangunanNasional. Dalam sistematikayang jelasMajelis menggariskan apa yang menjadi
tujuan pembangun.rn,yang tidak lain adalahpenegasanterhadapcita-cita bangsaseperti
yang terkandrrngdalam Undang-undang Dasar 7945, dirn dasardasarbagi perjuanganpem-
bangunanbangsadalam mewujudkanrujuan nasio'al yang memuat niiai-nilai dasaryang
a tetap dan tidak dibatasioleh suatu kurun waktu. Dalam konteksruang dan waktu, maka
ditetapkan suatu pola pembangunanyang berjangkawaktu 25 sampaidengan 30 tahun,
pola umum pembangunan jangka panjangyang menenrukanarahdan strategipembangr:n-
an jangka panjang,dan merupakanusahapengarahandalam melaksanakan pembangunan
dan pemhinaanbangsa.
I
untuh mewujudkan tujuan pembangunansecararebih nyata maka pembangunan
jangka panjangdilaksanakansecarabertahapdan sambung-menyambung. Dengandemikian
pembangunanjangka panjangmenjadi dasardari pola Umum pembangunanLima Trhun
di mana ditegaskanbahwa tujuan setiap REPELITA adalah untuk meningkatkantaraf
hidup dan kescjahteraanseluruhrakyat dan meletakkanlandasanyang kuat untuk tahap
pembangunan berikutrya.
Dengandemikian terlihat prosesperwujudanyangjelas dari cita-cita bangsamenjadi
"/
suatu kenyataen,suatu pfosesyang sekalipunmembaradalam cita+ita, namun tetap ber-
tumpu dengankokoh di atas kenyataan. sejalan dengankebijaksanaan menjalin dengan
serasicita-cita den kenyataan,maka kebijaksanaanpembangunansejaksemuladidasarkan
kepada stabilisasi,penumbuhan dan pemerataan,tiga untai yang saling berkaitan yang
padapermulaanREPELITA III diresmikansebagaiTrilogi pembangunan.
I
V Bangsalndonesiatelah berpengalaman mengapastabilitasharus menjadi unsur yeng
tidak terpisahkandari pertumbuhandan pemeratean. sejarahmenunjukkanbetapa'ber-
bagai kegoncangan,baik yang bersumberpada sistem liberal maupun yang berpangkil a
pada sistem rerpimpin, telah menyebabkansetiap kegiatanyang harus menghasilkanper
tumbuhan tidak terlaksana,sehinggapemerataanyang merupakanpenampakandari asas
keadilan sosialmasil: tetap menjadi darnbaan. Agar tidak terantuk pada kesalahanyang
sama,maka Pemerintahorde Baru segeramengusahakan agartercapaikestabilansebelum
pembangunanmulai diiaksanakan. oleh sebabitu pada REpELITA I stabilitasnasional
lebih ditonjolkan unruk memungkinkanterraksananyapembangunan,meskipun usaha-
usahake arahpemerataantidak pula diabaikan.
',/ REPELITA I relah berhasil meretakkandasar-dasaryang kuat
bagi penumbuhan
produksi, sehinggakelanjutanperkembangannya dalam REpELITA II telah pula berhasil
meningkatkanproduksi dan mempcrruasjangkauan pemerataan. Denganlandasanyang
telah bertambah kokoh itulah bangsaIndonesiamemasukiREPELITA III disenai tekad
dan kesanggupan untuk lebih besarmenampakkanwajah keadilanyangterutamaditempuh
melalui delapan jalur pemerataan,tanpa mengurangikegiatan untuk terus mendorong
laju pembangunanserta lebih memantapkankestabilan, Menjarninkestabilanharusselalu
menjadi tumpuan kebijaksanaan, bukan sajaoleh karenayang terjadi di masalampaudapat a
saja berulang,melainkanjuga karena adanyaberbagaihambatan,tontangan,ancamandan
gangguanbaik yang datangdari dalam maupundari luar negeri. Untuk menghadapisemua
-pancasila
itu perlu dipupuk ketahanannasionaldaramsegalaaspekkehidupanbangsa. yang
merupakanjiwa dan kepdbadian bangsamembeti kekuatan hidup dan identitas kepada
3

bangsaIndonesia,menjadi sumberinspirasiperjuangannyadan membimbingnyadalam Pe-


kehidupandi dunia yang serbaberubahini.
laksanaan
1r Rakyat melalui KetetaPan
Menyadariakan hal itulah, maka MajelisPerrnusyawararan
MpR No. IVMPR/1978 telah menugaskankepadaPresidenuntuk melaksanakan Pedoman
penghayatandan PengamalanPancasila.Tujuannyaadalahagarterdapatkesatuanbahasa,
kesatuanpandangandan kesatuangerakbagibangsaIndonesiadalamusahamenghayatidan
mengarnalkanPancasila. Dengan usahayang langzungmenyentuh inti hakekat masalah
nasional,Majelis PermusyawaratanRakyat bertujuan untuk meniadakansumber utama
kegoncanganpolitik dan ketatanegaraan yang berpangkalpada pengutamaansila tertentu
bagi kepentinganmasing-masing golongan.Pancasilayang harus dihayati dan diamalkan
adalah pancasilaseperri yang tenera di dalam pembukaanundang-undangDasar 1945,
pancasilayang merupakanlandasan,penentuarah dan sekaligustujuan yang harusdicapai
oleh pembangunannasional; Pancasilayang mengutamakankeserasian,keselarasandan
keseimbangan hubunganantara Sesamamanusia,antaramanusiadenganmasyarakat,serta
antaramanusiadenganTuhan YangMahaEsa'
Indonesiayang telah memilih Pancasilasebagaipandanganhidup dan dasar
Bangr,a.
negaraperlu rerus menyadaribahwa PancasilaharustetaPmenjadimoral Perjuanganbangsa
a
dalam mencapaisasaran-sasaran pembangunan.Sebagaimoral perjuangan,Pancasilabukan
sajaberperansebagainilai pengukurtentangbaik buruknyakebijaksanaan sertapelaksanaan
pembangunandi semuabidang,akan tetapi sekaligusjuga sebagainilai pengukurbagi cara
dalammelaksanakan pembangunan tersebut.Pancasilasebagaimoral perjuanganuntuk men-
capaisasaran pembangunan nasionalperlu diresapiagarmenjadisumberinspirasiperjuangan,
penggerakdan pendorongdalam pembangunan,pengarahdan sumbercita<ita pembangun-
an, sumberketahanannasionaldalam pembangunandan pembimbingmoral padatingkatan
operasionalsampaike unit terkecil pun dalampembangunan nasional.Denganpemahaman,
penghayatan dan pengamalan Pancasilasepertiyangditunjukkan oleh PedomanPenghayatan
dan PengamalanPancasila,maka kepentingannasional akan mengatasisetiap Prasangka
golongan.
segi lain yang perlu diungkapkandalam hubungandengankestabilanialah perkem-
bangan dunia yang sangat cepat dan berpacunyapembangunanbangsa-bangsa'Dunia
dewasaini sedangterus dalam gerak mencari tata hubunganbaru, baik di bidang politik,
ekonomi maupun Pertehanandan keamanan. Walaupunbangsa'bangsa di dunia makin
a
menyadaribahwa mereka saling membutuhkandan tidak lepasdari ketergantungansatu
denganyang lain, namun faktor-faktor penghambatyang bersumberpada ketidakserasian
hubungandi masalampau, serta perlindungankepentinganyang berlebihandalam masa-
masasulit, masihbelum dapatdiatasisecarakonsepsional.
Sesuaidengantujuan pembangunan nasional,partisipasibangsaIndonesiaadalahuntuk
turut melaksanakanketertiban dunia yang berdasarkankemerdekaan,perdamaianabadi
4

dan keadilan sosial. Dalam hubunganini, keikutsenaanIndonesiadalam


penyusunantata
ekonomi dunia baru merupakanusahanyata ke arah terciptanyatata hubungan
ekonomi
yang lebih mencerminkankeadilan. Telah menjadi kenyataanbahwa
sistem ekonomi
dunia yang tidak menjamin terlaksananyakeadilan sosialakan tetap menjadi Y
sumber ke-
goncenganyang sangatrnerugikannegara-neg:*a sedangberkembang,termasukIndonesia.
Sejarahmenunjukkan,bahwa secarainsidentarterah terjadi berbagai
koreksi terhadapsis-
tem ekonomi dunia, baik karena makin berperannyaperikemanusiaan
rn"rrpun karen"
benambah-kuatnyatuntutan bagi terraksananya keadilan. Namun bagi bangsaIndonesia
peqiuanganunruk turut memperbaiki tata ekonomi dunia selalu
dilakukan berdasarkan
suatu kebijaksanaanyang terpadu, agar keadilan sosiarmenjadi titik
sentraldari sistem
ekonomi dunia yang ingin ditegakkanitu. Hanya dengansistemyang bertopang
pada ke_
adilan sosial sajalahyang dapat memecahkansecarapenuh masal"i
besar ying paling
mendesakdi dunia dewasaini, yakni bagaimanamenaikkan taraf
hidup rakvat dari ne-
gerarLegaxa
y ^ng sedangberkernbang.
Perjuanganyang mendasarseperti ini memang sulit karena sistem
ekonomi dunia
yang adr sekarangini telab melembagadaram kebudayaan negaxa-negara
maju. Kesurit-
an yang dlhadapi menjadi bertambahbesar,karena keadaanekonomi
dunia masihbelum
pulih sepenuhnya
dari inflasidan resesi. a.
Dengan masih tingginya inflasi dan rendahnyapertumbuhan ekonomi
_ di sebaeian
besar negara-negaramaju, maka masalahkestabilan ekonomi Indonesiap.rtu..rralp"i
perhatianyang lebih seksama. Daram hubunganini kebijaksanaan
ekonomi yang ,.1"-,
ini telah memberikanhasil yang baik terus dilanjutkan, sepeni kebijaksanaan
o-i uiaa.,g
anggaranbelanjayang berimbangdan dinamis, tersedianyabarang-barang
kebutuhan mal
syarakatdenganmeraradan denganhargayangstabil sertaterjangkau
oleh dayaberi rakyat,
tersedianyadwisa yang cukup memadai,keseimbangan moneter dan kebijaksanaan lain-
nyl ylng dilaksanakandengan terpadu agar lebih dapat mendorongtumbuhkan
pem-
bangunan. untuk itu ditempuh kebijaksanaan y"ng ,.."ri di berbagaibiiang sepertibidang
anggarannegara, perpajakan, moneter, perkreditan, perdagangan,
harga, upah dai
sebagainya.
Usaha pengendalianharga barang-barang kebutuhan pokok masyarakarantara lain
,-
dilakukan denganmernperbesar persediaandan memperlancarpenyalurannyake pasar.Di
bidang moneter kebijaksanaanjuga diarahkan untuk menjamln
stabilitas harga dan pe-
produksi' sejak awar buran Apr sampaidenjan akhir bulan
lTglatan eg,rstus tlil,
laju inflasi yang diukur berdasarkanindeks harga konsurien
Indonesiadari sekitar 150
macam barang dan jasa adalahsebesar13,23 posen atau rata-rata
sekitar 2,65 persen
sebulan' Dalam periodeyang samatahun yang laru raju inflasi
yang diukur denganindeks
biaya hidup di Jakana dari 62 macam barang dan jasa
menunjukkan keneikan rata-
rata sekitar 0,57 persentiap bulannya. Laju in{rasiyan!
rehtif tinggi tersebutantaralain
)

disebabkankarena kenaikan harga-hargadi luar negeri yang masih berlangsunghingga


kini, penyesuaianharga dalam rangka kebijaksanaan15 Nopember 1978 serta harga
bahanbakar minyak dalam negeri. Untuk mengatasidan mengendalikanhargatersebut,
I pada waktu yeng bersamaandilakukan pula tindakan-tindakandi bidang fiskal sepeni
penumnanbea masukdan pajak penjualanimpor atassejumlahbahanbakudan barangmo-
dal untuk produksi dalam negeri.Begitu pula di dalambidangperpajakantelah dilakukan
penunrnantarif pajak penjualan,pajak perseroansertaPemberianberbagaifasilitasper-
pajakan lainnya. Di bidangproduksi dan perdagangan diadakanjuga pengendalianstok
dan harga barang-barangpenting. Dalam pada itu di bidang moneter t€tap dilaksanakan
pengendalian uang beredardan kredit melalui penyezuaianpenambahanjumlahnyauntuk
menampungpeningkatankebutuhan likuiditas maryarakatsebagaiakibat dari kenaikan
hargaumum,
Dari serangkaianusahayang telah dilakukan dapat dikemukakanbahwa kenaikan
hargatelah menunjukkankecenderungan menurun. Padabulan September,Oktober dan
Nopember 7979 lzfu inflasi hanya meningkats€besar0,74 persen,0,89 persendan 0,57
persen. Pengalaman dalam REPELITA I dan REPELITA II memperlihatkanbahwames-
kipun junrlah uang beredarsenffitiasamenunjukkanpeningkatan,namun laju inflasi masih
terkendali,dan dalamwaktu yang samaproduksi nasionaltetap meningkat. Hal ini meru-
f
pakan Suatupenandabahwa penambahanuangberedartelah diarahkanpadausaha-usaha
yang ptoduktif. Dalam REPELITA II dan REPELITA III tujuan kebijaksanaan moneter
telah lebihdiperluas,dar terutamadiarahkuruntuk lebih memperluas
kesempatan kerja dan
pemeretaanpendapatansambil tetap mempertahankanstabilitasdan meningkatkanper-
tumbuhanekonomiyangtelah dicapai.
Sejalandengan kebijaksanaanmoneter, maka kebijaksanaan perkreditanyang me-
rupakanbagianterpentingdalamkebijaksanaan mon€tertetapdikendalikanagartidak men-
jadi penyebabtimbulnya keteganganmoneter di dalam masyarakat. Oleh karenaitu ke-
bijaksanaanperkreditan dilaksanakandengan memperhatikankestabilanekonomi, baik
mel&lui pengaturansuku bunga, PenetaPanbesarnyalikuiditas minimum yang harus di-
peliharabank-bankmaupunmelaluipengendalian jumlah dan pengarahan dalampemberian
pemberiankredit perbankan,rnakaakanterlihat bah-
kredit Apabiladiikuti perkembangan
wa padaakhir semesterperama tahun L979|L98Ojumlahnyatelah mencapaiRp 6.305,4
milyar. Pada *hir REPELITA I dan REPELITA II volume kredit perbankanbajumlah
milyar. Dengandemikianpenyalurankredit Perbankan
Rp 1.216,6milyar dan Rp 5.6210,1
t
telah mengalamipeningkatandengancukupbesar.
Sejalandengankebijaksanaan di bidang hargadan moneter,kebijaksanaan angga.ran
belanjanegarajuga diarahkanuntuk menumbuhkanpembangunan yangtelahsemakinme-
rata dan memantapkanstabilitasekonomi. Oleh karena itu pelaksanaanprinsip anggaran
berimbangyang dinamisakandilanjutkandalamtahun 1980/1981. AnggaranPendapatan
6

dan BelanjaNegarayangtetap berimbang dandinamisditujukanbukansekedar unruk merr


cegahterjadinyadefisit yang akan mengganggu kestabilanmoneter,melainkanjuga diarah-
kan untuk menyediakandana pembangunanyang semakinbesarguna merrgge."kkar,,od,
pembangunan.
t
Jika diperhatikanperkembangan APBN selamadua REpELITA yangtelah
dirampungkan, makaakantampakbetapaApBN dari tahun ke tahunterusmeninsk-at, Hal
ini dimungkinkan
karenapcnerimaan ncgaratelahberkembang denganpesat.
sebagaigambarandapat dikemukakanbahwapada tahun pertamadari pcraksanaan
REPELITA I, jumlah penerimaan negarahanyasebesarRp 334,Tm|yar. Tetapidengan
tekad bulat dan kerja keras,secarabertahapjumrah penerimaan negararelah dapat cri-
tingkatkanmenjadiRp 5,3 trilyun dalamtahun r978/rg7g. Hal ini berartibahwaselama
period'e796911970- lg78/7979 penerimaan negaratelahdapatditingkatkandenganrata-
rata hampir 36 persensetiaptahunnya.Sedangkan dalamtahun 19g0/19g1pen.rimaan
negaradirencanakanakanmencapai jumlah Rp 10,6trilyun. DengandemikianA?BN pada
tahun kedua REPELITA III diperkirakanbertambahsekitar 52,2 persendari tahun se-
belumnya.
Pembangunan yangsemakinmeningkatharusdidukungoleh kemampuanpembiayaar^
yang semakinbesarpula. Sebabpembangunan membutuhkandanauntuk investasiyang
lr
terusbertambahbesar,dan terutamaharusbersumberpadakemampuandari dalamnegeril
Oleh karenaitu usahapeningkatanpenerimaandalam negeri senantiasadiarahkansei-alan
denganusahayang mendorongpeningkatantabunganmasyarakatdan investasiyang pro-
duktif. sementaraitu untuk mendorongtumbuhkan invesrasi,pemerintah..i"n L.rn-
berikan berbagaimacam fasilitasdan keringananpajak, sepeni pajak perseroan,
pajak
pendapatan, dan pajakpenjualan,
bea masuk,pajakpenjualanimpor dan cukai_Sedangkan
pembinaaniklim yang sehatbagi dunia usahaharusdilakukantlenganmeningkatkan
di-
siplin, kcpatuhandan kewajaranbaik dari wajib pajak maupundari ,p"rrrr* negaradi
bidangperrerimaan neg,xa.Denganusaha-usaha yang terahdilakukandiharapkanlumlah
penerimaan dalamnegeripadatahun r97g/r9go akanmencapaiRp 5.440,5m yar. untuk
tahun 198o/1981 jumlah penerimaandalam negeri tersebut direncanakansebesar
Rp 9.055,3milyar,yaitu 66,4persenlebihbesardari tahunsebelumnya.
Dalampada itu usaha-usaha yang d akukanuntuk memperbesar jumlah penerimaan
dalamnegeri,disenaipula oleh penghematan dalampengeluaran rutin. pembiayaanrutin
tetap dilakukan denganselektif tanpa mengorbankan mutu dan jumlah peiayananpe- ,
merintahkepadamasyarakatsertakelancaran roda pemerintahan,Dengancarademikian
dapat diharapkanterjadinyapenambahantabunganpemerintahyrng ,.-, meningkat,
-pe--
suatu hal yang mencerminkankesungguhanusaha untuk memperbesardar" bagi
biayaan pembangunan,dan sekaligussebagaimrnifestasi dari tekad unruk me;ba;*n
terutamadengankemampuan dalamnegerisendiri.
Namun mengerahkandana dari dalam negeri bukanlah tanpa batas dan tidak seha-
rusnya melampauikesanggupanmasyarakat.Oleh karena itu bantuan luar negeri masih
diperlukan untuk melengkapidana yang dibutuhkan dalam pelaksanaanpembangunan
i yang kian berkembang.Bantuan luar negeri sedemikianitu digunakansecaraproduktif
sehinggadapat mempercepatpeningkatanhasil pembangunan, dan sejalandenganitu mem-
perbesarpula kesanggupan untuk meningkatkankesejahteraanrakyat banyak. Untuk
tahun anggaran1980/1981jumlah bantuanluar negeridiperkirakansebesar Rp 1.501,6
milyar yang terdiri dari Rp 65,2 milyar bantuan pro$am dan bantuan proyek sebesar
Rp 1.436,4milyar. Sedangkan tabunganPemerintahdiperkirakandapatmencapai jumlah
Rp 3.526,1milyar. Dengandemikianpersediaan dana pembangunandalamAPBN tahun
1980/f981 diharapkan mencapai jumlahRp 5.027,7milyar.

Seperti yang telah diketengahkandi atas,ruang lingkup pembangunantelah semakin


luas, Oleh karena itu pengerahandana dari masyarakatdalam bentuk depositoberjangka,
Tabanas,Taska dan berbagaibentuk tabunganlainnya terus dengangiat dilakukan.Dalam
rangka pengerahandana tersebut program deposito berjangkayang telah dilaksanakan
sejak tahun 1968 terus menunjukkanhasil-hasilyang nyatl. Padaakhir semesterPertama
tahun anggaran1979/7980jumlah depositoberjangkamencapaiRp 71f,9 milyar.Jumlah
tersebut telah berkembanghampir 5 kali lipat dibandingkandengan posisi pada akhir
REPELITA I atau suatu kenaikansebesarRp 4,0 milyar dibandingkandenganposisipada
akhir REPELITA II. Adapun faktor utama yang menyebabkanmeningkatnyadeposito
berjangkatersebut adalah adanyakestabilanharga serta tingkat suku bunga yang cukup
menarik minat masyarakatuntuk menabung.Perkembanganjumlah dana dari Tabanas
dan Taska terus menunjukkan peningkatan.Pada akhir REPELITA I volume Tabanas
dan Taska berjumlahsebesarRp 16,9 mrlyar, Dalam REPELITA II jumlahnyatelah
meningkat sebesarRp 163,2 mllyar, atau mengalamipertambahanlebih lima kali dari
posisinyapada akhir REPELITA I. Padaakhir semesterpertamatahun 7979/1980jumlah
Tabanasdan Taska tersebutadalahsebanyakRp 197,4 milyar. Dalam pada itu sertifikat
depositoyang mulai dilaksanakan Pemerintahpadatahun 1971,merupalankebijaksanaan
pengerahan danaperbankanlainnyadalamrangkapembangunan ekonomi.
Kiranya telah dipahami bahwa pembangunanekonomi adalah keharusansejareh.
Masalahinvestasiterutama di bidang industri dan prasaranayang sebelumtahun 1966
kurang mendapatperhatian telah menyebabkankemunduran dan sangatmengkhawatir-
kan. Ha[ ini pada gilirannya mengurangipula kesanggupanuntuk menyediakanfasilitas
sosial sepeni pendidikan dan kesehatanyang menyangku! langsungkepentinganrakyat
banyak. Oleh sebabitu pembangunanekonomi sejak REPELITA I diutamakanagarpro-
duksi dapat ditingkatkan dan diarahkanunftk mempertinggilaju pertambahanproduksi
nasional,yang sekaligusmengarahpadatercapainyaperimbanganyangwajar dalamstruktur
ekonomi nasionalyang sehat. Apabila dikaji hasil pembangunanselamasatu dasawarsa,
8

yaitu antaratahun 1969 sampaidengantahun 1978,makaakanterlihat bahrvaberdasarkan


pada hargakonstan tahun 1973, ni produk domestik bruto telah mengalamikenaikan
raia-ratasebesar7,7 persensetiaptahunnya.Bila kenaikanproduk domestikbruto tersebut
dibandingkandengan laju pertambahanpenduduk yang setiap tahun sekitar 2,3 persen, ,
maka dapat disimpulkanbahwa kegiatanekonomi selamaini telah menunjukkankemajuan
yangcukup mantap.
Gambarandari kegiatanekonomi yang semakinmeningkatantaxalain dapat diikuti
pada perkembangansektor pertanian.Di sektor ini peningkatanproduksiditempuh dengar.
empat usahapokok, yaitu usahaintensifikasi,ekstensifikasi,diversifikasidan rehabilitasi
Keempat usaha pokok tersebut dilaksanakansecarateqpadudenganusahapembangunan
daerah dan kegiatan pembangr:nanpedesaan,baik yang menyangkutproduksi tanaman
pangan,tanamanperkebunan,kehutananmaupunpcternakandan perikanan.
Di bidang.tanaman pangan antara lain terlihat bahwa dengansemakinba.iknyape-
laksanaanintensifikasi,berkurangnya seranganhama dan cukupnya curah hujan telah
memungkinkanproduksi berasdalam tahun r978 mencapaijrmlalt 77.59gjuta ton d.engan
luas arealpanensekitar8.893 ribu hektar.suatu peningkatan produksi-beras
sebesar
10,9
persen dibanding dengan tahun sebelumnya.sementaraitu hasit palawija sepertijagung,
ubi-ubian dan kacang-kacangan dalam tahun yang samajuga telah semakinbanyak. Hal
ini merupakan gambarannyata dari usaha-usaha yang telah dilakukan guna meningkatkan
produksi. Kebijaksanaandi bidang penanian tidak saja ditujukan unruk meningkatkan
produksi, tetapi juga diatahkan untuk menaikkan pendapatandan kesejahteraanpetani,
baik petani yang bercocok tanam padi maupunyangberproduksipalawija.usahaini antara
lain dilakukan denganpenentuanbatashargaterendahatauhargadasargabahdan beberapa
hasil palawijasepenijagung,kedele,kacangtanah dan kacanghijau. pen€ntuanhargadasar
tersebutdimaksudkanagarprodusenpangandapat memperolehjaminan hargayang cukup
wajar. Khususmengenaihargadasargabahdapat dikemukakan,bahwa mulai awal pebruari
1980 tingkat hargagabahkering giling di BUUD/KUD telah ditetapkanmenjadi Rp 105,-
per kilogram. sedangkanpada awal Pebruaritahun sebelumnyahargadasartersebutadelah
sebesarRp 85,-. yang selanjutnyaditingkatkanmenjadi Rp 95,- untuk setiapkilogram
gabahpadabulanMei tahun yangsama.
Melalui kebijaksanaan
harga,Pemerintahjuga mengusahakan agarhargaberasdi pasar-
an dapat dijangkauoleh konsumenyang sebagianbesarberadadi daerahpedesaan.oleh
karena im setiapkali diadakanpenyesuaianterhadaphargadasargabah,maka batasharga a'
tertinggi berasturut mendapatperhatianpemerintah.penentuanbatashargatertinggi ter-
sebut dilakukan sedemikianrupa, sehinggaperbedaanantara harga dasar dengan harga
teninggi tidak menggurgguperkembangan kegiatanmasya.rakatdi bidang pemasarangabah
dan beras.Dalamrangkapelaksanaan kebijaksanaanhargatersebut,makapadamusim panen
9

diadakan pembelian gabah terutama di daerah{aerah yang harga gabahnyacenderung


menurun. Sedangkandi masa paceklik dilakukan pula penyaluranberas ke pasar?asar,
) agarhargaberastidak melampauibatashargatertingg.
Dalam pada itu Pemerintahjuga terus mendorongpertumbuhanproduksi perkebunan
denganlebih mengutemakan padapembinaanperkebunanrakyat. Hal ini karenaperkebunan
rakyat masih lemah di dalam permodalan,manajemen,ketrampilan,penyerapanteknologi
baru, sistem pemasarandan juga sebagianbesar tanaman perkebunanrakyat telah tidak
produktif lagi. Memperhatikankelemahan-kelemahan rersebut, maka dalam pembinaan
perkebunanrakyat usaha-usaha yangdilakukanlebih diarahkanpadapenyuluhan,penyedia-
an kredit, pemberantasan hama dan penyakit, penyaluranbibit unggul,peremajaan,diver-
sifikasi tanaman,perbaikanfasilitaspengolahandan membanrupemasararhasil.Tujuannya
adalah peningkatanhasil yang lebih mampu meningkatkankesejahteraan perani pekebun
di masa-masa mendatang.
Di bidang kehutanan,usaha-usaha yang telah dilakukan juga telah memberikanhasil
sepefti yang antara lain dapat dilihat pada hasil produksi kayu tahun 1978 yang lebih
banyak 35,6 persendari produksi kayu tahun 1977. Demikian pula denganproduksi hasil
+ peternakandan perikanan.
Peningkatanproduksi di berbagaisektor telah sernakinbesardenganadanyakema-
juan-kemajuanyang dicapai di bidang PenanamanModal Dalam Negeri (PMDN) dan Pe-
nanamanModal Asing (PMA). Ini ditandai oleh semakinbanyaknyaproyek dan jumlah
modal yang diinvestasikandalam rangkaPMA dan PMDN. Sampaidenganakhir Nopember
1979 junlah proyek PMDN yang telah disetujui Pemerintahadalahsebanyak3.324 proyek
dengannilai rencanainvestasisebesarRp 4.030,2 milyar. Sedangkanperkembanganpro-
yek PMA yang disetujui sampaidenganakhir Maret 1979 mencapai807 proyek dengan
nilai rencanainvestasisebesarUS $ 7.542,3juta. Dalam rangkamemperlancarpenanaman
modal, Pemerintahterus berusahake arah penciptaaniklim penanamanmodal yang lebih
merangssrgdengan menghilangkanhambatan-hambaran yang mengganggukelancaranke-
giatan penanamanmodal. Dalam hubunganinilah maka telah diambil kebijeksanaan yang
menjadikanBadanKoordinasiPenanaman Modal(BKPM) sebagaisatu-satunya lembagayang
melayanidan menyelesaikansemuaaplikasipenanamanmodal. Selanjutnyaagarpenanam-
an modal itu tersebarluas ke daerah-daerah dan untuk mengurangiperbedaanlaju perkenr
bangan antardaerah,maka kepada penanammodal di daerahtertentu diberikan fasilitas
yang lebih menarik, Di sampingitu Pemerintahterus pula mendirikandan mengembang-
kan wilayah-wilayahindustri baru yangjuga dapat menampungindustri kecil. Sedangkan
wilayah industri yang telah ada akan lebih ditingkatkan. Kebijaksanaan
penanamanmodal
juga. diusahakansecaraterpadu antara lain dengan kebijaksanaanplanologi perkotaan,
pembangunandaerah dan pedesaan,ketenagakerjaandan pembinaanjenisjenis industri
tertennr. Dengandemikian melalui penanamanmodal akan lebih diharapkanpenumbuh-
an ekonomi dan sekaligusmeratakanpenyebaranhasil-hasilpembangunan i<eseluruhdaerah
10

dan ke semualapisanmasyarakat.
sejak modal asingma.sukke IndonesiadalamrangkaUndang-undang tentangpenanam-
an Modal Asing, dan modal masyarakatIndonesiayangditanamdalambidang-bidang usaha
yang produktif berdasarkanUndang-undang tentangpenanamanModalDalamNegeri,telah
banyak menunjang perkembanganpertumbuhan ekonomi baik langzungmaufun tidak
langsung. Keadaanini dimungkinkankarenaadanyakebijaksanaan pemerintahyang mem-
berikan fasilitas perpajakankepadaperusahaanpenanamanmodal, baik yang merupakan
usahabaru maupunbagi perluasanusahayang telah ada. padagilirannyahal ini telalr me-
nimbulkan kegairahanberrsahayang bukan sajamemberikanmanfaarbagibidangusahaitu
send.iri,melainkanjuga memberikanmanfaatgandaterhadapbidangusahalainnya. Di
sam-
ping itu kepadasetiappenanarnmodardianjurkanpula agardalambatas-batas pertimbangan
teknis dan ekonomis memungkinkanuntuk tidak mempergunakanteknoloji y*g pui",
modal, sehinggatiap usahapenanamanrnodal dapat memberikank.r"*pat"n k ria y"ng
l._
bih luas kepadamasyarakatdaerahsekitamya. Denganberbagairangsangan yangdisediakan
Pemerintah,usahapenanamanmodal yang memproduksibarang_barang
untuk ekspor di_
arahkanuntuk dapatmenghaskan devisayanglebih besar. Sedangkan uoh, y*g me-brrat
barangpenggantibarangimpor diharapkandapat membantumenghemat
devisa,sehingga
dapat memperkuatcadangandevisanegara. Dalam pada itu sejalandengan
kebijaksanizn
Pemerintahuntuk lebih meratakankesempatanberusaha,makaperanan
pengusaha golongan
ekonomi lemah lebih ditingkatkan antaxarain denganmemberikankesempitan
t io-
pera$ untuk bcrpartisipasidalam setiap kesempatan penanamanmoda.r. "-p"a"
Hal ini terutama
dalam bidang-bidangdi mana koperasi terah dapat mewakili atau
seyogyanyamewakili
kepentinganrakyat banyak.

Dengansemakinmeningkatnyak€giatanpMA dan pMDN yang sebagianbesarberada


di sektor industri, pada gilirannya hasil produksi industri juga terus bertambah.
sekaligus
hal ini akan lebih memperbesarkemampuan ekonomi melalui pendayagurrrrr,
,.r_L".
dayaalam, sumberdaya manusia,modal dan teknorogi.Gambarandari produksi
industri
terlihat pada kemantapanperkembangannyayang ditandai oleh jumrah dan
mutu hasil
yang semakin meningkat, seperti pupuk urea, semen,tekstil, ban dan
lain sebagainya.
Upaya untuk menciptakansfiuktur industri yang mapan terus dilakukan d"ngan
or"h"
menyeimbangkan industri hulu denganindustri hilir, danjuga mengusahakan keseimbangan
antarapertumbuhanindustri besardenganpertumbuhanindustri sedangdan
indusai kecil.
Dalam tahun-tahun mendatangbantuan pemerintah kepada industri besar
adalahsangat
tergantungpada sampai seberapajauh industri besartersebutdapat
membantua* ie-
ngembangkan industri sedangsenaindustri kecil.
Dalam mengutarakanperkembangansektor industri perlu pula diberikan
gambaran
mengenaiperkembangansektor pertambangan.Hal ini mengingat perrtingnya'
p"r"rran
hasil pertambangan
bagi penyediaanenergiindustri di sampingsebagai-ro-b!, p.neri."-
negara'oleh sebabitu usaha-usaha
unruk menjaminkerangsungan produksi pertambangan
11

rerus dilakukan. Eksplorasiminyak dan gasalam tidak hanya ditujukan untuk mencapai
peningkatan kapasitas produksi semata, tetaPi disertai pula oleh kegiatan usaha mencari
sumber baru dan melihat keadaanpasaran.Pemanfaatangas alam sebagaienergi terus
;
mengalamikenaikandari tahun ke tahun. Dalam tahun 1976 pemtnfaatangasalamsekitar
7,4 persendari jumlah energi komersial.Padatahun 1978 pemanfaatangasalam tersebut
meningkat menjadi hampir 15 persen.oleh karenaitu, apalagidari segi ekonomi ekspor
gasalam cair (LNG) sangatmenguntungkan,maka usaha-usaha untuk meningkatkanpro-
duksi gas alam terus digalakkan.Dalam rahun 1978 produksi gasalam.yangsebesar820,1
juta million cubic feet (MCF) adalah 51,1 persenlebih banyak dibandingkandenganpro-
duksigasalamtahun sebelumnya'
Di samping itu dengan adanya kenaikan harga minyak dan gas alam, maka usaha
penganekaragaman persediaansumb€r€nergiterus dilakukan.sumberenergidi luar minyak
dan gas alarn yang potensinya cukup besar adalah bahan galian batu-bara.oleh karena itu
penggalianbatu-barayang akhir-akhirini telah disisihkanoleh minyak bumi, telah diusaha-
kan kembali guna menambahpersediaanenergi.Dengondemikianusaha-usaha rehabilitasi
den pengembangan tambang batu-bara terus ditingkatkan, sehingga penggalian batu-bara
dapatmemberikanhasilyanglebihbesar.Padaakhir REPELITA I jumlah produksibatu'bara
baru sebanyak145,9 ribu ton, tetapi denganadanyapenambahanPeralatan-Peralatan baru
t II,
jumlah produksi telah mencapai256,0 ribu ton pad4tahun terakhir REPELITA sehingga
terdapat kenaikanproduksi sebanyak110,1 ribu ton atau 75,5 persen dalam periode
tersebut.
pemerintah tetap menyadari bahwa pembangunandi berbagai sektor ekonomi tidak
dapat berjalan denganlancar tanpa didukung oleh pembangunanPrasafana.Oleh karena
itu pembangunanprasaranasetalu ditingkatkan sehinggadapat membantu kelancaranusaha
peningkatanproduksi dan pemasaranhasil di berbagaisektor ekonomi. Di bidangperhu-
btrngandarat misalnya,baik angkutanjalan raya, angkutankereta api maupun angkutan
danauserraferi, telah dikembangkansecaraserasidan seimbang.Dengandernikianpelayan-
an kepadamaryarakatdapat disajikan dengur lebih teratur, lancar, aman dan terjengkau
oleh rakyet serta tersediapada saat yang diperlukan.Sedangkanpembinaanperhubungan
laut diprioritaskan pada pelayarannusent2redalam bentuk reguler liner servhe(RLS)
sambil terus mcmbina pelayamn lokal, pelayatan rakyat, pelayaran Perintis, Pelayatan
samuderadan pelayarankhuzuslainnya. Dalam pada itu pemburgunanperhubunganudara
tlitujukan pula pada peningkatansaranaoperasipenerbangan. Di sampingitu adanyaper-
!t kembanganyang cepat dalam bidang penerbanganperintis sangatbesarmanfaamyaditinjau
dari segipersatuandan kesatuanbangsasenaefektivitaspemerintahan.
sementafaitu di bidangpengairandapatpula dikemukakanbahwasagrranP€mben8un-
anrryamasih berkisar padausahapemenuhankebutuhenpangan.oleh sebabitu perluasan
jaringan irigasi baru, pemeliharaansalurandan bangunanpengairansemakinditingkatkan.
Serlangkanpembangunandi bidang bina margajuga diselareskandengar kegiatanyang
mendorong peningkatanproduksi dan distribusi.
t2

Bila diteliti secaraseksamausara-usaha pemerintahdalammeningkatkanekspor,maka


terungkapsecarajelas serangkaian kebijaksanaan pemer.intahyang mengarahpadamernper-
tinggi daya saing barang-barangekspor rndonesia di pasaraninternasionaldan barang
produksi da.lamnegeri terhadapbarang-barang impor di pasarandalam negeri.sedaagkan
di bidang impor, langkah-langkah yang dijalankan selaludises'aikandengansasaranpem-
bangunan.Dari usaha-usaha yang telah dijalankanselamaini terlihat bahwanilai ekspor
Indonesiatelah mengalamipeningkatanyangsemakinbesar.Realisasi sementaranilai ekspor
bukan minyak selamabulan April - Agumrs LgTg/tgBOmencapaijumlah US $ Z3;7
,j
juta. Dibandingkandenganperiodeyang samapada tahw r9z g/79?g, jumlah nilai ekspor
bukan minyak tersebuttelah meningkatdengan64,5 persen,untuk tahun 1979119g0nilai
ekspor secarakeseluruhandiperkirakan akan mencapaius $ 15.457,0 juta. Sedangkan
realisasi sementara nilai impor secara keseluruhanselama periode Apr - Agustus
79791L980 adalahsebesar US $ 2.101,7juta.
Dalam pada itu jumlah cadangandevisaIndonesiapada akhir bulan Nopember1979
mencapaius $ 4'1 milyar. Jumlah tersebut terah lebih besarus $ 1,4 milyar dibanding-
kan dengan cadangan devisa peda posisi Nopember 1978 yrrrg jumlahnya sekitir
us $ 2'7 milyar, atautelah meningkatus $ 1,2 milyar dari posisiMaret 1979.Bertambah-
besarnyajumlah cadangandevisatersebutdisebabkankarenakenaikanhargaeksporminyak
bumi serta kenaikan ekspor bukur minyak dan gasbumi, baik harga-aupun volumenya.
Komoditi ekspor bukan minyak yang menunjukkan peningkatanantara rain
adararrka-
ret, kopi, timah, cekstil,minyak sawit dan pakaianjadi. sedangkankomoditi
ekspor
baru seperti semen,alatalat lisuik, barang koajinan dan barang-barang dui kurit juga
menunjukkan peningkatanyang cukup besar, yaitu melebihi dua pertiga dari seluruh
kenaikan ekspor bukan minyak dan gas bumi. Memperhatikanperkembangancadangan
devisatersebut terlihat betapakebijaksanaan15 Nopembersebagaisalahsatuusahauntuk
memperkuatlandasanbagi berhasilnyaREPELITA III telah menunjukkanperkembangan
yang positif. usaha-usaha untuk mengamankandan meningkatkanperkembangan ekspor,
terutarnaeksporbarang-barang tradisional,kerajinanrakyat dan hasilindustri, terus dilaku-
kan baik dalambentuk memperbesar kuantitasdan memperbaiki kualitas maupundengan
peniadaanberbagaihambatanprosedural.
Di sarnpingusaha-usalameningkatkanvolume perdaganganluar negeri, kerjasama
ekonomi baik regionalmaupun intemasionalterus dibina denganserasi.Di bidangregiona.l
antara lain telah dijalin kerjasamadalam perdaganganantarnegaraASEAN yang terus
diperluas.Hal ini antaralain dapat dilihat padasemakinbanyaknyajenisbarangy"rrg -"n-
dapat preferensi,yaitu dari 826 jenis menjadi 1.326 jenis. Dernikian pula halnya Jengan
negosiasiperdaganganmultilateral (multiiateral uade negotiation) sepeniyang berkaiian
dengantarif, prosedurizin impor, rintanganteknis perdagangan dan rain *L.g"iny", r.-,
disempumakansehinggadiharapkanakan dapat lebih mencerminkankepentingur kelima
negeraanggota'Melalui ASEAN juga dilakukan kerja samaekonomi yang meliputi bidang
industri, pertaniandan perdagangandengankelompok negaraMasyarakatEkonomi Eropa
IJ

(MEE), Jepang,Amerika dan Australia.Perhatianyang besarjuga ditujukan untuk mening-


katkan eksporke Timur Tengah.
sementaraitu peranan lndonesia dalam organisasiOPEC terus ditingkatkan. Sejak
dibentuknyaoPEC pada tahun 1960 sampaidengantahun 1973,organisasiini telah
mengalamibanyak perubalran.Dalam perkembangannyairu OPEC telah menjadiwadah
berkembanguntuk mewujud-
ekonomi yang sangatberarti dalam perjuangannegara-negaxa
kan tata ekonomiyang Iebih adil dalamlingkunganhubunganekonomi interntsional.oleh
sebabitu keanggotaanIndonesiadi dalam OPEC tersebut tidak hanya berkaitandengan
masalaheksporminyak, tetapi kehadiranIndonesiadi dalamOPEC adalahsekaligusuntuk
melaksanakanpembangunannasional dan perjuanganpembenrukantata ekonomi dunia
baru sebagaimana digariskandalamGaris-garisBesarHaluan Negara.Kerja samayangbaik
juga dilakukan di dalam organisasiCIPEC, ITC, ANRPC, UNCTAD dan dalamberbagai
organisasiekonomisertabadan-badan dunialainnya.

Dalam pada itu peningkatan produksi yang terus bertambah tinggi dan stabilitas
ekonomi yang semakinmantap,telah memungkinkanbertambahluasnyausahapemerataan
pembangunandan hasil-hasilnyamenuju pada terciptanyl keadilan sosial bagi seluruh
rakyat. Oleh karenaitu selamapelaksanaanREPELITA I maupunREPELITA IIdan lebih
+ dipertegaslagi dalamREPELITA IIl, segalausahayang menjaminpersediaanbahanpokok
secarameratadalamjumlah yang mencukupidan denganhargayartgterjangkauoleh rakyat
banyak terus dilakukan. Pro$am utama di sektor pertanian diPusatkanpada kegiatan-
kegiatan yang menjangkaubagiar terbesar rakyat Indonesia yang hidup di pedesaan.
Peningkaranproduksi diusahakanmelalui kenaikan produktivitas.Oleh karer:aitu peng-
gunaan pupuk, bibit unggul dan teknologi baru lainnya terus diperluas.Dalampada itu
berbagailangkah dijalankan pula agardenganpenghasilanyang diperoleh rakyat mampu
membeli kebutuhan pokok mereka. Sedangkanusaha peningkatan penghasilanpetani
produsen,seperti melalui penetapanharga dasargabahdan beberapahasil palawija terus
dijalankan.
Selainpangan,perumahanjuga merupakankebutuhanpokok rakyat. Sebabitu untuk
memenuhi kebutuhan perumahanyang menjamin kesehatandan kesejahteraankeluarga
mereka, maka dilakukan pula program pembangunanperumahanmurah. Di sampingitu
jugadiadakanpemugaran perumahan desadanperbaikankampung.Dalamtahun 197911980
pemugaranperumahandesa baru meliputi 500 desadan akan ditingkatkan lagi menjadi
l 1.000 desapada tahun 1980/7987.Sedangkanperbaikankampungyangsemulabaru dilak-
sanakan di 12 kota,dalamtahun 1980/198ldirencanakanakandiperluasdi 33 kota.Dalam
pada itu melalui Perum PerumahanNasional(Perumnas),yang dibentuk padatahun 1974,
sampai dengan tahun 1978/1979 telalr pula diselesaikanpembangunanrumah sebanyak
73.0?2 buah yang tersebardi seluruhdaerah.SedangkanBank TabunganNegaradiarahkan
un k memberikredit pemilikanrumah kepadamasyarakat.
Menelae-h
berbagaikegiatanyang dilakukan Pemerintahuntuk mewujudkankeadilan
7

7+

sosid, di antaranyaterlihat pengelolaankeuangannegarayang digunakanuntok program


bantuan pembangunandi daerah.Bantuanpembangunantersebutdiberikandalambentuk
Instruksi Presiden(Inpres),sehinggakegiatanpembangunan yang dibiayaidengandanadari
bantuan Inpres lebih dikenal denganproyekaroyek Inpres.Dalam programbantuanpem-
bangunan,perhatianutama telal diberikan kepadapembangunanpedesaan,yaitu berupa
pembangunanprasaranaproduksi, perhubungan,pemasarandan prisaranasosial.dtlsa yang
dilaksanakandenganpadat karya. Dengandemikianmelalui berbagaibentuk proyek dapat
diharapkanpeningkatanpanisipasimasyarakatdesasecaraaktif dalampembangunan
sosial-
ekonomi dan sosial-budaya. Jumlah anggaxan yang disediakanuntuk bantuanp.--b*gun-
desatahun 1979/7980 adalalrsebesarRp 31,0 rnilyar, sedangkan dalam tahun 19g0/19g1
direncanakanRp 50,7 milyar.
sejak tahun 797o/rg7L bantuan pembangunanjuga diberikan kepada kabupaten/
kotamadyadan daerahtingkat I (Dati I). BantuankepadaDati I semulahanyadimakzudkan
u.ntu_kpemetharaanjembatan dan jalan propinsi, perbaikandan penyempumaanirigasi,
eksploitasidan pemeliharaanpengairan.BantuankepadaDati I tersebutkemudiandiperluas
kepada proyekaroyek yang diarahkansepeni proyek yang menunjangproduksipertanian,
pembangunandaerah minus, pengembangan perkotaan, peningkatankesejahteraan sosial
masyarakatdan pembinaangenerasimuda. Sedangkan banruanpembangunan untuk kabupa-
ten/kotamadya adalah untuk mendorong pembangunanproyek-proyek prasarana dan
produksi di daerahkabupaten/kotamadya gunamemperluaslapaagankerja dan padatkarya.
Jun ah anggaranyang disediakanuntuk bantuan pembangunanDati I dan bantuanpem-
bangunanDati II dalam taht:n L979/r990 masing-masing adalahsebesarRp 100,7milyar
dan Rp 87,o milyar. sedangkanpada tahun rgSo/7gg7jumlah anggran 'ntuk
bantuan
pembangunanDad I direncanakansebesarRp 166,6 milyar dan bantuan pembangunan
Dati II sebesarRp 119,6 milyar. Untuk leb.ihmenunjangpembangunan
prasaranajalan
di daerahtingkat II, sejaktahun anggaran 7979lrg8o telahpula aisedtkan tantuan pernba-
ngunan prasa.rana jalan dengandana sebesarRp 13,0 milyar. Daram tahun
tggbrrgat
znggaranuntuk prasarana jalan tersebutdirencanakansebesarRp 26,0milyar.
Dari berbagaikegiatandan program?rogramtersebutterlihat adanyausahapemerintah
untuk mengarahkanpengeruaranpembangunanguna lebih meratakan penyebarandan
partisipasidalam pembangunan.Denganpengarahanyang diberikan untuk menggunakan
ten4gadan keahlian sena bahan-bahanproduksi daerahsetempat,maka bantuan pemba-
ngunanDati I dan Dati II sekarigusjuga akan berfungsisebagaiusahau'trrk pemer"taan
kesempatankerja, pembagianpendapatandan kesempatanberusaha.

an bangsa,melalui anggaranpembangunan juga


kan pendidikandan pelayanankesehatankepada
'angdisalurkanuntuk pembiayaan
pembangunan
ehatandan Puskesmas terusdiperbesar.Bantuan
tuk memperluaskesempatanbelajarbagianak-
15

anak yang telah mencapaiusiasekolah,terutamadi daerahpedesaanatau di bagiandaerah


perkotaanyang maqrarakamyasebagianbesarberpenghasilan rendah.Hal ini akan dapat
memperluasdan mempercepattumbuhnya manusia-manusia pembangunanyang dapat
membangundengan kekuatan sendiri sena bersama-sama benanggungjararabataspem-
bangunanbangsa.Di sampingitu pendidikan Pancasila,pendidikan moral Pancasiladan
unslrr-unsuryang dapat meneruskansertamengembangkan jiwa dan nilainilai 1945kepada
generasimudasebagaigenerasipenerusbargsadiberikandi tingkat pendidikandasar.
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut dan untuk melaksanakanwajib belajar'
maka titik berat pendidikan diletakkan pada perluasanpendidikan dasar.Sebabitu perlu
adanya pembangunangedung sekolah-sekolahdasar baru besertaperalatannya.Dengan
demikial dapat diharapkan perluasandan pemerataanbelajar di sekolah-sekolah dasar.
Unruk itu melalui dana bantuan pembangunansekolahdasar,selamaREPELITA II telah
dibangun 31 ribu buah gedung sekolah dasar baru, penambahannrang kelas baru pada
15 ribu buah sekolahdasar dan rehabilitasi 33.600 gedungsekolahdasarnegeri,7.340
gedungsekolahdasarswastadan 15.060 gedungmadrasahibtidaiyah swasta.Di samping
pembangunandan rehabilitasigedung,usalrajuga ditujukan pada penyediaantenagaguru,
perabot sekolah,buku-buku pelajarandan buku bacaananak-anakuntuk pelpusrakaan.
Untuk meningkatkandan meratakanpendidikan tersebut maka dalam tahun 1979/1980
telah disediakananggrranuntuk sekolahdasar sebesarRp 135,5 milyar. Jumlah tersebut
direncanakan d.itambahmenjadiRp 250,8milyarpadatahun 798011981.
Dengan semakin luasnya kesempatanmemperolehpendidikan bagi masyarakatda.
pat diharapkanterbentuknyawarga bangsayang cerdasterutama bila diikuti oleh usaha
peningkatankesehatanrakyat. Oleh karena itu pembangunaldi bidang kesehatanperlu
disezuaikurdengancitra, bahwabangsayang kuat dan berhasildalampembangunan adalah
bangsayang sehat.Lebih-lebihdalamrangkamembangunmanusiaIndonesiayangseutuhnya
dan pembangunanseluruhmasyarakatIndonesia,maka pelayanankesehatanbagi masyara-
kat sangatdiperhatikan.Untuk tujuan tersebutmakamulai tahun 7974/7975direalisirpula
bantuan pembangunansaranakesehatandan Puskesmas dengananggaransebesarRp 5,3
milyar. Bantuanpembangunan tersebutantaralain digunakanuntuk membiayaibantuan
obat-obatan,pembangunanPuskesmasbaru dan peningkatanPuskesmasyang ada, peng-
adaanPuskesmas keliling, saranaair minum pedesaandan pembuatanjambankeluarga.
Padatahun 7979/1980jumlah anggaran yang disediakansebesarRp 30,0 milyar. Sedangkan
dalamtahunanggaran l98O/l9Sl ditingkatkanIagimenjadiRp 50,0milyar.
Sementaraitu sejak tahun ketiga pelaksanaanREPELITA II perhatianyang besar
juga telah dicurahkanpadausahamenjagakelestariansumber-sumbetalamtanah,hutan dan
air ataupun lingkunganhidup masyarakatluas. Usahatersebutmembutuhkanponbiayaan
yang besar.Mengingatakan besamyapembiayaantersebut dan usahamenjagakelestarian
alam mudak harusdilaksanakan,maka sejaktahun 7976/1977pembiayaankegiatanpeng-
hijauandan reboisasi,di sampingdibiayai oleh APBD daerahserempatdan parapengusaha
t6

hutan, juga dibiayai oleh APBN yaitu melalui programbantuanpenghijauandan reboisasi.


Bantuan pembangunantersebut bukan hanya dimaksudkur untuk menjagakelestarian
sumberalam dan lingkunganhidup, tapi programpenghijauandan reboisasijugamembuka
kesempatenkerja baginiaryarakatdesamelaluisistempadatkarya.Dalamtahun 1979119g0
anggaranuntuk program penghijauandan reboisasidisediakansebesarRp 4o,g milyar.
Sedangkan padatahun l98O/ 1981direncanakansekitarRp 48,7 milyar.
Di sampingberbagaikegiatanyang telah dilaksanakanuntuk membantuterlaksananya
pembangunandi daerah,kepadakabupatendan kotamadyadisediakanpula bantuanberupa
kredit untuk pembangunandan pemugaranpasar. Bantuan kredit tersebut berasaldari
kedit perbankanyang bunga pinjamannyadibayar melalui ApBN yang benujuan untuk
meningkatkanusahagolonganekonomi lemah. Inpres bantuan pembangunandan pemu-
garan pasar telah dimulai sejak tahun 197611977.Dalam tahun LgTgltg}o jumlah ban-
tuan tersebutdianggarkansebesar Rp 2,5 milyar. Sedangkan
padatahunanggaran19g0/19g1
direncanakanmeningkat menjadi Rp 5,0 milyar. Bantuan melalui Inpres pembangunan
dan pemugaranpasarmerupakanusahadalam rangkapembinaangolonganekonomi lemah.
usaha pembinaangolonganekonomi lemah tersebutjuga telah dilakukan melalui penye-
diaan fasilitaskredit, baik kredit untuk modal investasimaupununtuk modal kerja. Kredit
tersebutantaralain meliputi kredit investasi,kredit modal kerja permanen,kredit investasi ,.
kecil; kedit kecil dan kredit candakkulak, juga kredit Bimasdan Inmasuntuk meningkat-
kan produksipangan.
Dalam penyalurankredit modal kerja permanendan kredit investasikecil, pemerintah
terus melakukan penyempurnaanagar sasiuanbantuan tersebut dapat tercapai.
usaha-
usahayang dilakukan antaralain adalahdenganmenurunkansuku bungapada awal
tahun
1978. sedangkanmulai bulan Desember197g pemberiantambahanjumlah
kredit inves-
tasi kecil dan kredit modal kerja permanentidak lagi dikaitkan denganlamanya
nasabah
menikmati kredit tersebut,tetapi didasarkanpadakelayakanusahaparanasabah.
Dalambu-
lan April 1979 jumlah maksimum,baik untuk kredit investasikec maupunbagi
kredit mo-
dal kerja perman€n'telah ditingkatkan dari Rp 5,0 juta menjadi Rp ro,o juta-untuk
setiap
nasabah.Di samphgjurnlah pinlamanmaksimumnyayang drtingkatkan,jugajangka
waktu
pinjamannyatelah diperpanjang.semula jangka waktu maksimum kredii investasi
kecil
adalah5 tahun, tetapi sejaksaattersebutdiperpanjangmenjadi 10 tahun,termasuk
tenggang
waktu selama4 tahun. sedangkanjangka wakiu kredii modarketl" p.r-"n
n t.?f i
tahun, termasuktenggangwaktu selama1 tahun.Bila nasabahmenunjukkan a
perkembanlan
usahayang baik, pengembaliankredimya lancar dan nasabahmasih -.*.rluk"n
kriit,
maka jangka waktu dapat diperpanjang.Dalam pada itu kepadapara nasabah
yang usaha
dan pengembaliankreditnya menunjukkan perkembanganyang semakin baik,
maksimumkredit dapatditingkatkanlagi menjadiRp 15,0juta per nasabah. lumhh

sementaraitu pada bulan Juni 1979 ketentuan-kerentuanmengenaikredit


investasi
kecil dan kredit modal kerja permanentersebut lebih disempurnakanlagi, pemberian
17

tambahan kredit kepada nasabahyarrg telah menerimakredit investasikecil dan kredit


modal kerja permanendikaitkan kepada dipenuhinya beberapaPersyaratanantara lain
seperti usaha nasabahmenunjukkan perkembanganyang baik, pengembaliankreditnya
lancar dan nasabahtersebut masih memerlukantambahankredit. Dengandipenuhinya
perwaratan seperti itu maka kepada para nasabahyang telah mencrimakredit investasi
kecil dan kredit modal kerja permanendi bawah Rp lO,0 juta, dapat dipertimbangkan
pemberiantambahankredit sehinggamenjadi maksimum Rp 10,0 juta, sedangkanpara
nasabahyang telah menerima ktedit tersebut denganjumlah plafon maksimum,dapat
dipertimbangkanpemberiantambahan kredit denganjumlah plafon maksimun Rp 15'0
juta untuk setiapnasabah.Dalamhal penilaianterhadappermohonankredit, titik'beratnya
tetap pada kelayakanusaha,bukan kepadatersediaat4u ddaknyabarangjaminan.Sedang-
kan kewajibanpembiayaansendiri untuk pemohon kredit investasikecil tidak ditetapkan
seca.ramutlak sebesar25 persen,melainkanmenurut kemampuannyayang nyata. Di
samping itu kepada para nasabahyang telah menerima ktedit investasi kecil, dapat pula
diberikan kredit modal kerja permanenataupunsebaliknya. Selanjutnyakepadasejumlah
orangdalam lokasitertentu untuk proyek yang samaatau sejenis,misalnyaproyek-proyek
yang merupakanprogram PemerintahsePeftitebu rakyat intensifikasi,pencetakansawah,
pancausahaternak potong, perikanandan lain sebagainya, disediakanpula kredit investasi
c kecil massaldan kredit modal kerja permanenmassal. Sebagaigambarandari perkembang-
an penyalurankredit investasikecil dan kredit modal kerja permanendapat dikemukakan,
bahwa sampaidenganbulan September1979jumlah kredit yang disetujui telah mencapai
Rp 404,5 milyar untuk 678.363 pemohon. Jumlah tersebuttelah meningkathampir 58
persen dan jumlah pemohonnyabenambah sebanyak48,3 persendibandingkandengan
posisinyadalamwaktu yang samapadatahun sebelumnya.
Di sampingmenyediakanfasilitaskredit, Pemerintahjuga menyadaribahwagolongan
ekonomi lemah seringmenemuikesulitandalammemenuhipersyaratanbank, sepenioalam
masalahjaminannya.Menyadariaka! hal ini maka dalamrangkamengembangkan kemam-
puan golonganekonomi lemah, Pemerintahtelah mendirikan pula PT Askrindo sebagai
lembagayang menjaminlaedit. Di sampingPT Askrindo, Pemerintalrjuga telah mendirikan
PT Bahanasebagailembagayang menyediakanbantuan dalam bentuk partisipasimodal'
bantuanteknis dan bantuanmanajemen.Sedangkan untuk kredit yangdisalurkanoleh pihak
perbankankepadakoperasi-koperasisepertiBUUD/KIJD, Pemerintahtelah pula menyedia-
kan LembagaJaminanKredit Koperasi(LJKK) sebagaibadanyangmenjaminkredit tersebut.
a
Selain bidang perkreditan,juga masalahpemerataenpemilikan perusahaan melalui
pemasyarakatansaham mendapatperhatian Pemerintah.Untuk tujuan tersebut telah di-
bentuk Badan PelaksanaPasarModal dan PT Danareks. Pemasyarakatalpemilikan per-
usahaandimaksudkanuntuk memungkinkanrakyat, khususnyamasyarakat yang berpeng'
hasilan tetap, dapat ikut seruaddam pemilikur perusahaan
sehingga
terwujud pula peme-
rataan pendapatan.Tugas pemerataanpemilikan saham dilakukan oleh PT Danareksa
18

denganmembeli sahamperusahaanyang telah diteliti oleh BadanPelaksana PasarModal.


Selanjutnyasaham-saham tersebutdipecahmenjadipecahan-pecahan
sahamkecil agarharga
setiapseftifikat sahamterjangkauoleh maryarakatluas.
Sementarainr Pemerintahterus pula mengadakanpemerataanpenyebaranpenduduk
di sampingmenekanlaju penambahanpenduduk.Pembatasan penambahanperduduk telah
dilakukao melalui program keluarga berencana.Sedangkanpemerataanpenyebaranpen-
duduk dilaksanakanmelalui transmigrasipenduduk dari daerahpadat ke daerahkurang
padat. Programtransmigrasitersebut dimakzudkanpula untuk membuka
dan memperluas
kesempatankerja di berbagaitidang. Dengancara demikianusahapembangun'
ai Liaang
transmigrasimerupakanpendorongke arahterciptanyapusat?usarpengembangan
di daerah-
daerahyang tipis pendudukdan langkatenagakerja. Di sampingitu transmifrasi
sekarigus
diharapkanpula dapat menjadiwahanaguna memperkokohketahanann.rionrl
..rt, -.-*-
percepatprosespembinaankesatuanbangsa.Dengansemakinmeningkat
sertabertambah
luas:ryakegiatanpembangunandi daerahdaerah,maka perpindahanpenduduk
dan tenaga
kerja secaraspontanakanmenjadirebih terangsang,yarg padagilirannyaak* *=rnp.r""pl,
laju pembangunan di d aerahdaerah.
Dalam rangkamemberikanpenerangrnyang seluas_luasnya kepadamasyarakat, maka
pernbangunandi bidang massmedia terus ditingkatkan,baik melalui
p"rr, ,"dio, film ma_
upun televisi' sementaraitu kebijaksanaanoperasionalpenemngen lebih ditekankankepada
usahamemperbesaraf,uspenerangankepadamasyarakatpedesaan di seluruhperosoktanah
air' Tujuan'ya adalahagarrakyat Indonesiadapat mengikuti perkembangan
lembangunan
dan memahamikebijaksanaan*ebijaksanaan pemerintahyang diarahkanu'nrk
meicapai
sasaran*asaren sepeni yang ditetapkan dalam REpELITA III. Hal ini sangatperlu
untuk
lebih menggugahsemangarrakyat dan menggairahkan
partisipasinya.nerhasilnyapem_
bangunansangatterganrungpada partisipasiaktif dari ,"i*,rt
rakyat, dan panisiiasi rak_
yat akan lebih besar bila hasir pembangunandenganjelas
menampakkankeadaandan
suasana yang makin menjamintercapainyakeadilansosialbagi seluruh.rakyat.
Pemberianpengeniankepadarakyat, menggugahkesadaran
dan partisipasinya,bukan
tugasPemerintahsemata.Semuagolongandan lembagamaryarakat
menjadi_
kan hal ini sebagaitugas nasional yang manusiawi,Datam "ryogy^yi
hrrbungan lni;.r;n"n ,.g;"
sungguhpenting dalam memberikanmotivasi dan bimbingan
spiritual bagi terlaksan"anya
keikutsenaanrakyat secaraaktif dalam pembangunan.perl
ditunbuhkan-sikapdasardan
apresiasispiritual manusiaIndonesiabahwa menegakkan
harkat manusiadan martabat
-L",nel"rat"n,
bangsa,memberantaskemiskinan dan meniadakan
membangunmaryeral<at
scjahterayang berkead an adalahsuatu keharusanyang
menegaskan keha&randai keb"r-
s'maannyadalam masyarakat'Hal ini perlu dikembangkan
terus agardapat menyegarkan
kehidupanberagamadi seluruhpersadanusantara.
E19
^i <
;d3

{f

F *ra

e +4

t,
E]
z
z^
i-F
=:

\ vl
E rl
=la
ll
r. <o.
s )zP
Z'3 I

G
t4
>3

e
BAB II
PENDAPATANNASIONAL

2.1. Pendahuluan
l}
SejakOrde Baru ditegakkan,zudahdua uhap pembangunan nasionalselesaidilaksana-
kan yakni REPELITA I dan REPELITA II dengantitik beratpadapembangunutekonomi.
REPELITA III.
Bahkar kini telah memazukitahappelaksanaan
Melalui pembangunanekonomi diharapkanadanyapernrmbuhanekonomiyangctkup
thggi untuk mengimbangijumlah pendudukyang makin meningkat.Namun tetap disadari
behwa hal tersebutbukanla} nrjuanutamanya,Tujuan pokok dari setiaptahappembangun-
an adalah meningkatkantaraf hidup dan kesejahrcraan. seluruh rakyat serta meletakkan
land""anyang lsrat bagipembangunan rlanjumya. Dengan demikianpem:mbuhanekonomi
yang cukup tioggr y*g drbarengidenganterpeliharanyastabilitasn4sionalyang mantap
dan dinamis hanrs pula menjamin berlangungnyapemerataanpembangunanke arah ter-
wujudnya keadilan sosial. Seberapajauh tujuan tersebut telah dicapai, dapat diketa.hui
apabila dilakukan pengukuranhasil kegiatanekonomi selamaperiodetersebut.Salahsatu
ukuran yang depatdipergunakanaddah perkembangan pendapatannasional.

t Data pendapatannasional Indonesiahingga saat ini disajikandalam dua caft, yan9


perhitungannyadidasarkanatas harga yang berlaku dan atas dasarhuga konstan tahun
1973. Cara pertama berupa produk domestik bruto m€hurut lapanganusahayang men-
cakup tujuh sektorutama, yaitu sektor pertanian,rktor pertambangan, sektot perusahaan
indusui, sektor listrik, gas dan air minurn, sektor bangunan,sektor pengangkutanden
komunikasi,serta sektor perdagangan,lembagakguangandan jasa lainnya. Cara kedua
berupa penggunaandari produk domestik bruto, yang terdiri dari konsumsirumah tangga,
konsumsipemerintah,pembentukanmodal dan ekspornetto.
Selamasatu dasawarsapelaksanaanpembangunannasional,produk domestik bruto
atas dasar harga konstan tahun 1973 berhasil ditingkatkan, dengan rlta-tata kenaikan
sebesar7,7 persenper tahun. Apabila pada tahun 1969 nilai produk domestikbruto baru
berjumlah Rp 4.820,5 milyar, maka sepuluhtahun kemudian telah berkembangmenjadi
Rp 9.392,2 milyar. Kenaikannyadidukung oleh kegiatanekonomi seluruhsektor/lapangan
usaha yang makin rneningkat pula, walaupun pada tingkat yang berbeda-beda.Sektor
pert4nian telah berkernbangdengan cepat, narnun sektor-sektorlainnya menunjukkan
perkembanganyang lebih cepat, sehinggaterlihat adanyaperubatranke arah yang lebih
seimbang di dalam stnrkttrr produk domestik bruto. Dengan demikian sektor peftanian
peranannyadalamproduk domestikbruto cenderungmenurun yang diimbangioleh makin

20
27

membesarnyeperanansektor-sektorlainnya terutama sektor indusfi, pertambangansena


sektorperdagangan.
to
pendapatannasionalmenumt lrpanganusahe
2.2, Perkembangan

Produk domestik bruto yang nilainya terbentuk dari hasil penjumlahannilai tambah
bruto berbagaisektor ekonomi, dari talrun ke tahun menunjukkanjumlah yang makin
besar. Atas dasar harga yang berlaku, perkembanganproduk domestik bruto dari tahun
1969 sampaidengantahun 1978 dapatdilihat padaTabel II. 1, sedangkan atasdasarharga
konstantahun 1973 dzpzt diikuti dalamTabelII.2.
Atas dasarhaxgakonstan tahun 1973, meningkatnyaproduk domestikbruto rata-rata
sebesar7,7 persen per tahun tersebut, ternyata telah mengimbangibahkan melampaui
laju pertambahanpenduduk yang diperkirakansekitar 2,3 persen.Hal ini memberikanpe-
tunjuk bahwatingkat kemakmuranmasyarakatzudahmengalamikemajuan.
Selanjumyadari Tabel II. 3 dapat dilihat bahwa sektor bangunanadalahmerupakan
sektor yang paling cepat tingkat perkembangannyayaLni ratatata sebesar17,7 persen
per tahun. Menyustl kemudiansektorperindustrianrata-ratasebesatL2,6 persenpertahun,
sektor pengangkutandan komunikasi rata-ratasebesar12,4 persenper tahun sertasektor ,
listrik, gas dan air minum rata-rltl sebesar11,8 persenper tahun. Dalam pada itu sektor
pertambanganserta sektor perdagangan,lembagakzuangandan jasa lainnya mengalami
peningkatanpula masing-masing dengan ra:ta-ra,ta
sebesar9,7 persendan 8,7 persenper
tahun. Sedangkan sektorpertanianmeningkatrata-ratasebesat3,9 persenper tahun. Namun
demikian sektor penania.nsampaisaatini masih tetap merupakar sektor yang paling besar
sumbangannyaterhadappembentukanproduk domestik bruto. Apabila padatahun 1969
nilai tambah bruto sektor pertanianadalahsebesarRp 2-263,Omilyar, maka padasepuluh
tahun kemudiantelahberkembangrnenjadiRp 3.204,4milyar.
Perbedaantingkat perkembanganantarsektor tersebut telah membawa perubahan
perimbangandi dalam komposisi produk domestik bruto. Walaupun sektor pertanian
memberikan sumbanganpaling besar terhadap pembentukan produk domestik bruto,
tetapi sebagaimanaditunjukkan dalam Tabel IL 4 dari tahun ke tahun peranannyamakin
mengeci.l.Atas dasarhargakonstantahun 1973, peranansektor pertanianu.rrundari 46,9
persenpada tahun 1969 menjadi 34,1 persenpada tahun 1978, atau dari 49,3 persanmen-
jadi 31,1 persenbila diperhitungkanatas dasarharyt yang berlaku.Namun perlu kiranya aj
dikemukakan,bahwaturunnya peranansektorpertanianadalal bukandisebabkanturunnya
zumbangansektor pertanian terhadap pembentukanproduk domestik bruto, melainkan
karena meningkatnyaperkembanganscktor-sektorlain di luar sektor penanian yang se-
makin besar,t€rutamasektor perindustrian,sektorperdagangan, lembagakeuangandanjasa
lainnya, sena sektor pertambangan.Dalam periode yang sirmeatas dasarhargakonstan
+NelNNcOF-cO..| 22
(D :Fa6+rao\Nul
ooN\O\OmdarG|rn

tr Q
\Nrcooc)lo
\o{N6(\t\O

q\
?oq.l\\€-a"t"t
6t+O\FhNO\cO
b..
t- !OOcOO\-()\ONO
ao F
t' \9'1
rA.NN "1
9io\@
ao

a- o\ .1 a^ d: 1 \o- 'o" 1 t\
N.!€c)6@C,tFlco
t-
:990\:€o\
qq\qtco\o\o
+Fi-;Fi'i+

C- co" ro- co- \ co- €. l\f O"


'lrico+ho.o.:O
t- q)nrtcoN\OcDNur
c!:.t.t.iq
tNi
c

r.\.oFlfooiro (D
t. o\o.oF\o\r^6++
!:CrtTco+ro tr
,i

Y= rt
Fg Oin.-iOdcl
F nF-..r6\0
co\oo t'!
=9 6i"i..':..i

!l i-F\oFcod+c{..r
6l\\OO\+Nr-caF
o\ qgNr+r
+

\9i'.,+f.dco c|
t- s\9coo\oiN\o:
o\ \o oi \o al 6
i ..;
tr<
| . l r ! m . n o- '1n e \ o \ 0 |D
b- r.. )9 f-o\ioo\ co
Ao.toiNda\

O\.^\OO\i-i.,
Nrit\t-.6

x nl co,iN a

|4
-

a =
I iT
ts

.jFldi+ui'dr-
tJct\ri5
23
v

7t
E t?
3
FI
Fl
F

f- i' !.
6 +HAC.sJf.)
\o rrr \o { o\
+ft+\o\oNoaw
\o o\

: i-:-F+q\o'+i, \o
wc+hroNqovr {
lDvrr.N(aN+ieo.

FFFSJ

b. tr F + - b b + {
erlr-rtJ\olJloa+
-rO()tsqer\P
-l

FtsHN

br.ro.b:F:F -t
-i
{NlaNo\{o\u<t
w\orr)-6+++q\o

NFtsN
-E rp
-.t b,NNo\ao;in-.I
O\t!arlF {
ts,oc,F..raQ

\ov
\r
r!elN
i-t-cDi.ir,b r{
\O@N)auJ@F
\ocEo\]u\o(>rF
-o

.il r'JerfN
Lqacocoi-ir.b ..t
@OO\.F+Nts\OH
+N.Fr\r(D\ncrrts
@ \O{GN\OFFtsN

F
io*u\o'o'-rlio
rj+oo+@!Jr.F {
O\$)+O\ONGiJ|a
\o<osNv!\I

.E
{ {++bbi.}\io €
@()rJr+F{qo\6
o+q\\ooa+uo {
o.F\OQaC,-.r+F

\o NH
b++;biaioi,, -.1
€(\ovrrJr+ooo 6
-n.) oecEou,lJ+
.rt.Fo\oe++
Grnfik I. 1 24
PRODUKDOMESTIKBRUTO
1969 - 7978
lliliun rupiah

69 70 71 72 73 74 75 76 77t'l 78*l 69 70 71 72 73 74 75 76

Atu"a"""t trargayangbetlaku I lt", au""t tt"4a konrtan tahun i9?3


I
*) Angkascmentara *) Angka sementara
ca ihNt-+o GrcOa'c|oOQ \O a!
t- **goii"t ri G rir.i+ododn { F:
o\ ;rNdN;!-r

F .nO\o\\o+N \o 0\ \O+\ocoCo- \ +-
j F
gSErjfS g 'J.noddd: d bi
o\ S

u)
f\
9\ Hl*+r* Rt ii***i *3
D
z
6i.- 6NGtc|. + : o\o6+od- \ o
z F
t J + , a Jc i;6*< i F
;
d
N
c; r 6 d.ici-'+ui d vi
I
-t
F O^ r: o: --: O- A. {- €. t\r+NF_i- l\r \O
F. o\6\odh^t ; dc' j9'[eI oi tl
6 6ico.it..l^F.

z
=
F
o\ $$$FB-i $*A *frlg$l 33
.}
GI
t\
0\
33*=i3
e-'aJrmrNt.|NiNi
*? :R;;F3 3*

)1
t!
a *es3aF ll
\o(\lN\orrF
:-:-;*B$ F3
4
Ai
z
a-
o\ ;ji*fi $* +$*3fr$ EF
z
CC
E .ts!
ri
!4

I
co
F. ^- *- c- 1--l .r €_ 6. ao^ c.^ o-
26
i: i r o:-\ o :.
u r +: l
g +-6rori{-
S ; t

t-
o. 1 +. - q a c.t v: \o. .! \o- co" o-
o\ F( ] ,:--
c c o-*-
urr
; t *diO;+ ; S

\o
1 1 ^ * - - ' o *- - T 1- o- .1 \+.9.\Fl q o^
o\ irEo\o,a+ €i.;dqq
S t S S

ui
\d>oq\ o
" fo o + +\ - 1 *. q c o o. : 1 v l 6 " o " q
z 0\
R g 99
id++ g
o-
S
z
a\
c\ :c:. !, a
( \3
co1o. ar n + r*-g- \ r o t_ " ) + - o . Nc'
jj
R t S=9of+ ?rro
F

D
z F
c a "f -e- UJ q. 6. co- e^ --: .: -- q q a_ co- o^
eNo\o64 R g Aioid*i.i
.r E^ e R S

F q q: i 1 + . \ c o . q o _
3 3-:.3: ? 3
b 3
o 3Fo\4"'q S t

v)
c, o. o. q co^ u'l F: co_ o:
o\ ? _+- i "! J. -
$.E..ch+ R t" +o\coo6h $ g

v
o\ :-3?-:14. a c. q1+-a\.{ F . _c -
g'.,o\oh6 R t SocooFi.n $ g

at) q\
I..- €)- O\+6+tr6 6 c)
d oi d..i .,i d d ' d o i c t d . . i *- i' d'-
$ 6 o +-'-- n E
-
it)

il

!b fl
E
E
d
s
€ p
fr 4
-.r6+6\ON < ..iFi;+vi\dN
LI

tahun 1973 peningkatan


tersebutberturut-turutadalahdari 8,3 persenmenjadi12,3persen,
dxi 29,3persenmenjadi31,8persendan dari 9,4 persenmenjadi11,1persen.
) Perbedaanperimbangandi dalam struktur produk domestik bruto yang diakibatkan
oleh perbedaantingkat perkembangansektor ekonomi di atas,adalahsesuaidengansasaran
pembangunanekonomi jangka panjang sebagaimana disebutkandalam Garis-garisBesar
Haluan Negara.Sasaranpembangunanekonomi jangka panjangtersebut adalahterwujud-
nya stmktur ekonomi yang seimbangdengantitik berat pada kekuatan industri yang di-
dukung oleh bidang pertanian yang kuat, yang akan dicapai secatabertahapmelalui se-
rangkaianpelaksanaanR-EPELITA.

pendapatannasionalmenurutjenis penggunaan
2.3. Perkembangan

Dilihat dari segi penggunaannya,


kenaikanrata-taraper tahun sebesar7,7 persenatas
nilai produk domestik bruto, terutama disebabkanoleh meningkatnyapengeluarankon-
zumsi rumah tangga,pengeluarankonsumsipemerintahdan pembentukanmodal domestik
bruto.
Selamadua kali REPELITA pengeluarankonzumsi rumah tangga atas dasar harga
aa yang berlakutelah meningkatsebesarRp 12.175,0milyar atau rara-tata.22,4 persenper
tahun yakni dari posisinyasebesarRp 2.360,0 milyat pada tahun 1969 menjadisebesar
Rp 14.535,0milyar pada tahun 1978. Sektor pengeluaran konzumsipemerintahtelah
meningkat pula yaitu ruta-ratasebesar31,4 persenper tahun di atasposisinyapadaawal
REPELITA I sebesarRp 199,0 milyar. Lebih daripada itu peningkatanyang lebih besar
terjadi pada sektorpembentukanmodal domestikbruto. Apabila padatahun 1969pem-
bentukanmodal domestikbruto baru berjumiahRp 317,0 milyar, maka dalamjangka
waknr sepuluhtahun telahmenjadihampirempatbelaskali lipat,yakni sebesar Rp 4.421,6
milyar, atau suatu peningkatanrata-rata sebesar34,f.)persenper tahun. Perkembangan
Iebihlanjutdapatdiikuti padaTabelII. 5.
Apabiladinilai atasdasarhargakonstantahun 1973 dapat dis.impulkan bahwapada
umumnya nilai riil atas p€nggunaanproduk domestik bruto terus meningkat(lihat
Tabel II. 6 ). Pengeluarankons-rmsirumah tanggaselamaitu mengalamipeningkatanse-
besarRp 2,973,5milyx at r rata-rzta. sebesar6,7 persenper talrunyakni dari Rp 3.781,1
milyar padatahun 1969 menjadiRp 6.754,6milyarpadatahun 7978.Dalamperiodeyang
t samanilai riil pengeluarankonsumsipemerintahbertambahsebesarRp 651,0 milyar atau
rata-rata.11,1persenper tahundari posisinyasebesar Rp 414,0milyarmenjadiRp 1.065,0
milyar.Demikianpuladi bidangpembentukan modaldomestikbruto,telahterjadikenaikan
sebesarRp 1.734,4 milyar atau ratarata 17,4 persenper tahun. Kenaikan nilai riil yang
lebih dari empatkali lipat tersebutadalahdari Rp 537,8milyar padatahun 1969 menjadi
Rp 2.272,2milyarpadatahun 1978.
Po\o@ 9!"t:.,Nji
28

.N PI FN
tsoN..ir+Nu)'ril
{{a€o+F\ocn \o
.N^O. ^. r a < a { \ O O o
\o F'

P qJt sr N
!r':*i-'Nu++r.r..
F GESB SSBSES {
o-o'o_o"(f'o-o_ob'o'o

PI !"P
NNO\O\O\!n(4uF \o
oo.{Fc9ao+'Jj
{ _6 -\o .:J| ,o. .le j- )c -o j- N
-rQor]oFqooo\

fl +s
b f.JN+ts\Jr6{C€++ \o
{ \oaoqo\o-o
{
O\O\+\O+Nq{+H
\o \rOO\+O+coooo,

9' | 9i +
+avrN\t'Jr,JJN{{
aNO+qots\o {
\oco{,j+@o\o
{ -c)-o\\'+iri!'o'o\

(l ' O N .-r
6\a'rs.a\ie;-rooie \o
,6r!6QC\OO\O+et
ch{o{(bsHco {
OO\O!('..IHC'OO\

NI NNNNPOO
..t oou,'o!b'\bGio\
NFCa!^.F{q\l\n+
ts\oot(^t.Joooer,r+
-oo -N 'Co q 'o 'o. '.^
a \ \

sJ-o
b*b++i.aiiii+
ooo\NNa\oo\
-e. o\O\+NO\te\o+c)@
ao\vrNrltso\\oq@

FrAa'@q.Fui!N
\o i.rca'co\bb.\b*
r+N.-toHo\N {\t
{ @ u { q--c n € F
'o, ',g '6 '+ '+ '!j
io b ie

NI N-
ca FO+++NA
0\ +oioro\bi.bi.v'
F{++aDa
{
a
o\.FFoller
N+CDO'+Oaq\qo
29
.o- a- N" 'o. .l .{ +. co- .1 '-
t- +rGlao@N\oh\oo oi
rA\oNiiO\CDOrrr
c.O.j\Omm+O\+\O
\OiNic{orco t'-

i-
..r\orcaNoF-
Flmo\scbco60\
t-*O<ir-\ON.6N\c
6oot.-6r-{-6+h
. d- 6i..i Fid co a-

\o \or\NN+oo*cc
F -\oo\r1a\c)\oo.o.Q
6o\<il\l+6\OcDq\6
OcoF.+c*.6FMh
\o-col

o\holao\oco6h\oo o!
coro€Qooaao
o. ts6r\006\oF-t\o\
9.o96le9sNh+

\o. o- o. +^ a. o- o- o_ \'"
c,60.0\c\ciN ';
F. o\ rr++O\C\O\Oohts
+io+.agq-$
lr \o
lc
ral
g: Noo6\o+F|-OO
o\oco+6F@o
I\

o\rohFh+Odh
t- f- N 6 s 6 6 !f
rii::\Or\O

N" O\ O" *- d'! N. o_ rl N^


i.. \ooN6hf- i \ o + !"1
i
t-€6..r6r\0 F-q01 o\
NbOiO\O icoN6
+.j.j.(j
rr t;
+6o\cots-I\ \o"o:.1
t- coco\ooo\<t o\htiO
o\ o\ ri \o o1 N r+ t--€F\o
+N6
OrrcoooF.
ZH _i

<! NO\6\0OO coNf-co


Z9 l'-hrO\t.r NCni\O
\oi
Oi ltoo:gn\oco
o< oo+a-f_\oH

zf:l !-roco+oor+
irli\O\ioic+h
(piha-o\N6\o6:
r'\ $ h \O '^ cE r-ol 6
.n+,+

6
t
E

rNmri6\Ot. coo\QFr
30

Meningkarrya penggunaanproduk domestik bruto di berbagaibidang tersebutmeng-


gambarkanadanyakegiatanperekonomianyang makin meluassebagaiakibat pembangunan
itu sendiri. Pembent'kan modal domestik bruto yang tenrs membesar,dimungkinkan
oleh produktivitas nasionalyang makin tinggi dan meningkamyapengeluarankonzumsi
ntmah tanggamencerminkanadanyapasaryangmakin meluas.
Perkembanganatas penggunaanproduk domestik bruto yang berbeda-beda tersebur
telah membawaperubahandi dalamkomposisidisnibusinya.Dari rabel II. 7 dapatdilihat
bahwa atas dasar harga yang berlaku pengeluarankons.rmsirumah tanggamenunjukkan
tendensimenurun,yairu dari 86,8 persenpadatahun 1969 menjadi66,7 persenpadatahun
1978. Tetapi apabila dihitung aras dasar harga konstan tahun 1973, maka bagian dari
produk domestikbruto yang berasaldari konsumsirumah tanggatelah menurun dari 7g,4
persenmenjadi71,9 persen.
Sebaliknyapengeluarankonsumsi pemerintah cenderungmeningkat, yaitu dari 7,3
persenmenjadi 10,7 persenjika dihitung atasdasarhargayangberlakuatau dari g,6 persen
menjadi 11,4 persen atas dasar harga konstan tahun 1973. peningkatanp.ranan sektor
pemerintah tersebut dimungkinkaa oleh makin besarnyaanggaranbelanjanegarasejalaa
denganmakin meluasnyavolumepembangunan.

Bagianproduk domestik bruto atas dasarharga yang berlakuyang berasaldari pem-


bentukanmodal juga makin bertambahbesar,yakni dari 17,7 persenmenjadi 20,3 persen.
sedangkanatas dasarharga konstan tahun 1973, perananpembentukanmodal meningkat
dari 17,2 persenmenjadi 24,2 persen.Makin meningkatnyaperanenpembentukanmodal
tersebutmencerminkanpula kemampuaninvestasimasyarakatyanglebih besar.
3l

F-- \ -1 1 0- q +- r{ o-
ir+F-O "'f
o. 9a (\: Fr
Q R a{9

.* + t-
t. co- co^ q o- F \O O\..1 Q
tr hOO\6O
"1 Fiit-irjd
F.TNO
\orio
IF

tr6O O- O- !t :t^ o-
i{dd-.id +HH\OO

z s €)iNO
F:Na
t,.

z .! q .: 'o" Q^ +- o- -\c^ a_ o-
a g'Rot +rQ
F:.'lO
+- t-
z ro^
co_ co- co- €. e_ a^ co- aD- o-
vrcoo\6O
F F F.F-\OF.e
\Oi o
p +
o: 'o- q 'o- q O,\OO\\OQ

z h o o F -- Q P
l'i
oor-oo
l\iro
+

r/.f -1 co" +- O- r^N<)mo


F !t o\ .o (..r P doirl;d
a lrF
+d
t-
r66NO 1+-'o-qo-
r: oi -: .id NO.'.'N(:)
h t-\dO
+

e.l1co"\o-
F
8' t i-o\6NO
t-\iO
+
co- Fl \ co, A- +" 'o- .! co- Q-
cbcOdFC)
x 3'' I o
t- +
lt)

F
th ar

,
BAB III
PERKEMBANGANHARGA, GAJI DAN UPAH

3,1. Pendahuluan
a
Tujuan Pcmbangunan Nasionalpadasetiaptahap adalahmeningkatkantaraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat,sertam€lefakkanlandasanyang kuat untuk tahappembangunan
berikumya. Sebagaisalah satu langkahuntuk mewujudkantujuan tersebut,maka diusaha-
kan agar kestabilanekonomi khususnyapengendalianinflasi terap dapat dipertahankan.
Hal ini dilakukan baik dengankebijaksanaanyang bersifatnacro ekonomiyaitu artara lain
melalui kebijaksanaanmoreter dan kebijaksanaanfiskal, maupun secaramicro ekonomi
antara lain dengan mengawasiserta mengendalikanperkembanganharga barang-barang
tertentu yangdianggappentingbagi kestabilanhargadan pembangunan.
Tingkat inflasi di Indonesiasemuladiukur berdasarkanindeks62 macambarangdan
jasa di Jakarta,yang merupakanhasilsurvaibiayahidup tahun 7957/t958. Denganmening-
katnya kesejahteraanmasyarakatsebagaiakibat hasil pembangunanyang telah dicapai,
menyebabkanmasyarakatmengkonzumsikanbarangdan jasa yang lebih beraneka-ragam.
Dengandemikianperkembanganindeks harga62 macambarangdan jasa zudahtidak men-
cerminkanlagi pola konsumsidewasaini. sehubungandenganhal terseburmaka dilakukan
t
survai biaya hidup baru dalam tahun 7977/7978.Dari sekitar 400 barangdan jasa yang
didugabanyak dikonsumsimasyarakatdi 17 kota besardi Indonesiadiperolehsekitar 150
macam barangdan jasa yang benar-benardikonzumsimasvarakat.Jumlah barangtersebut
tidak hanya terdiri dari kebutuhaa pokok, tetapi juga barang kebunhan lainnya. Oleh
karena itu indeks biaya hidup diganti denganindeks hargakonsumen.Sejak bulan Aprit
1979, indeks tersebut mulai digunakan sebagaipengukur inflasi. Dibandingkandengan
indeks biaya hidup, maka indeks harga konsumenini lebih mencerminkanperkembangan
harga yzng terjadi di seluruhIndonesia.Hal ini disebabkankarenaindekshargakonsumen
meliputi 17 kota besaryang tersebardi seluruhlndonesia,sertamencakupjumlah barang
yanglebih banyakyainr sekitar 150 macambarangdanjasa.
Bila dilihat perkembangannya selamatahun anggaran1g7g/rggo sampaidenganbulan
oktober, tingkat inflasi yang diukur denganindeks hargakonsumenmengalamikenaikan
sebesar14,86persenataurata-rata" 2,12persenper bulan,
sementarairu indekshargaperdagangan besarjugamengalami kenaikan,Hal ini adalah
r merupakanakrbat dari terus meningkamyahargabarangdan jasa di sektor ekspor,impor,
industri, pertanianmaupun sektor pertambangandan penggalian.selama5 bularrberjalan
dalam tahun anggaran1979/1980 perkembanganindeks hargaperdagangan besarumum
telah mengalamipeningkatan sebesar23,09 persen atau t ta.-rata.
4,62 persen sebulan.
33

|}

,l(
$sss* *ssss s
\o
t
.:a €^RE-qq =FS3R co
EI driddFi
F C.,l 9
ddoidi
!-r F{
<:
6l Fl F-{

{, +++++ +++++ +
^o

l.
<<

ll

qz
s<
t) bo
lEl o
'e

e
AE

F&
F'
*
xd

ll
tl
tl

F
c
I

6g^

t: 5
q< S
o\ ,ra
<, :' rJ

5:-
*
tsl
z
ii

,*

Il
35

Kegiatan yang meningkat di berbagaisektor di atas, berpengaruhpula terhadapperkem-


bangan indeks harga perdaga.ngan besar bahan bangunan/konstruksi,baik untuk jenis
+ bangunantempat tinggal,jalan-jalandan jembatan,listik daa transmisinyasertapekerjaan
umum untuk pertanian. Perkembanganterakhir selama5 bulan yaitu dari bulan Maret
sampaidenganbulan Agustus 1979 menunjukkanbahwa indeks harga perdagangan besar
bahan bangunan mengalamitingkat kenaikan harga yang lebih rendah daripada indeks
harga perdaganganbesar umum, yaitu sebesa.r9,66 persen *at 1,93 persenper bulan.
KebijaksanaanPemerintahdi bidang perberasandiarahkanuntuk menjagaagarharga
padilgabahdi masapanen tidak terus mengalamipenurunanlebih rendahdari hargadasar.
Hal ini dijalankandenganmengadakanpembelianberaspada masaPanendi daerah-daerah
penghasil.Sedangkanuntuk menjagasupayahargaberasdi musim paceklik tidak melebihi
hargabatastertinggi,makadiusahakanagarpenyaluranke pasiuancukup lancar.Di samping
itu untuk lebih mendorongpara petani meningkatkanproduksi beras,Pemerintahtelah
mengambilkebijaksanaandenganterus rnenaikkanhatga dasargabah.Selarnatahun ang-
garan1979/198osampaidenganbulan Oktober,hargaberasratz'rataterendahdan tertinggi
di beberapakota di Indonesiamengalamipeningkatansebesar19'15 Persenatau rltl-rate'
2,74 persensebulan.
a
Di bidang perdaganganintemasional,kebijalaanaandiarahkanguna pengembangan
komoditi ekspor, baik jenis maupun pasarannye,peningkatan kemampuan daya saing
Oleh karenaitu
produksi dalam negeri di pasaranluar negeridan perbaikankelembagaan.
Pemerintahterus memperluasstandarkonsensusbeberapakomoditi ekspor maupun bagi
komoditi/barang industri dan standar barangkonsumsi di dalam negeri. Selamatahun
anggaran1979t7980 sampai dengan bulan Oktober di pasar internasionaluntuk harga
karct di pasarSingapura,kopi di pasat New York, lada hitam dan timah putih di pasar
London mengalamipeningkatan masing-masing sebesar11,23persen,35,91persen,14,05
persendan 1,25 persen.
Perkembangan hargayang cukup besardibandingkandenganperiodeyangsamataiun
yang lalu telah te{adi padahargaemasbaik di pasardalam negerimaupundi bursainter-
nasional.Di pasarLondon maupun di pasat lokal Jakartahargaemasselamabulan Maret
sampaidenganbulan Oktober 1979 nreningketsebesar56,41 persendan 47,64 persenatau
rata-rata8,06 persendan 6,81 persensebulan.Demikianpula halnyadenganhargarata-rata
valuta asing selamaperiode tetsebut mengalamikenaikan sebesar3,54 persenatau 0,51
persensebulan.
Perkembangandi bidang pengupahanmenunjukkanbahwausahauntuk mewujudkan
upah minimum secaranasional terus dirintis yaitu dengandiusahakannyapembennrkan
upah minimum secarasub sektoralregionai,sektoralregionaldan regional.Perkembangan
terakhir menunjukkan bahwa rata-rataupah minimum dan upah maksimum di berbagai
36

sektormeningkatseb€sar3,33 persendan 11,79persensetalun'

harga
3.2. Perkembangan

indekshargakonsumenIndonesia
3.2.1. Perkembangan
diukur denganindeks hargakonzumenIndonesiaselama
Tingkat inflasi sebagaimana
tahun anggaran797911980sampaidenganbulan Oktober,telah mengalamikenaikansebesar
14,86 persen, Dilihat perkernbangannyasecaraterperinci, maka kenaikan laju inflasi se-
besar 14,85 persentersebutadalahdisebabkankarenaperubahanyang terjadi pada indeks
hargamakanansebesar14,19 persen,indekshargaperumahansebesar14,83persen'indeks
hargasandangsebesar19,62 persensertaindekshargaanekabarangdan jasa sebesar14,21
Pefsen.
Peningkatanyang terjadi padaindekshargakelompok makanansebesar14,19 persen
adalahdisebabkankarenanaiknya indekshargabuah-buahansebesar24,47 persen,indeks
harga daging dan h asil-hasilnyasebesar21,82 persen, indeks harga makananjadi dan
makananlainnya sebesar18,89 persen,indeks harga sayur-sa''uransebesa.r18,86 persen
dan indekshargapadiaadiar, ubi-ubiandan hasilnyasebesar18,15persen.Sedangkandalam
periode yang sama, indeks harga bumbu-bumbuanmengalamipenurunansebesar2,47
Persen.
Dalam indeks hargaperumahan,kenaikenterjadi pada indekshargapenyelenggaraan
rumah tanggasebesar19,15 persen,indekshargabahanbakar,penerangandan air sebesar
15,49 persen,indeks hatga perlengkapanrumah tanggasebesar15,26 persendan indeks
hargabiayatempat tinggalsebesar12,93persen.
Kenaikanyang cukup menonjol pada indekshargabarangpribadidan sandanglainnya
sebesar32,21persen,indekshargasandanglaki{aki dan indckshargasandangwanita sebesar
15,73 persen dan 14,41 persen telah mengakibatkanindeks harga kelompok sandang
mengalamipeningkatansebesar19,62persen.
Selanjutnyauntuk indeks h argatembakaudan minuman beralkoholyang meningkat
sebesar22,10 persen, indeks harga transpor dan indeks harga perawatanjasmani dan
kosmetikmasing-masing sebesar16,33persendan 11,60persenadalahmerupakanpenyebab
utama bagimeningkatnyaindeksanekabarangdanjasasebesar14,21persen.
Dilihat perkembangannya secarabulanan,tingkat inflasiyang cukup ringgitelah terjadi
pada bulan Mei 1979, yaitu sebesar3,05 persen.Peningkatantersebut,antaralain adalah
karenanaiknya indekshargasektor perumahan,yaitu unnrk hargabahanbakar,penerangan
dan air. Hal ini adalahsehubungandengandisesuaikannya hargaminyak tanah oleh Pe-
merintah, dari Rp 18,- menjadi Rp 25,- per liter. Permintaanyang cukup tamai terhadap
37

vtE r,1F.F.EOr.r(,rn
{5 +N."lt^F-r-O
r^c|\NT6COo\FI
EE (\l N ra rvr .tr rvr t
+ F{FlFll

u
cl

+NO\Fr\OF'rCX
Jbo Frr\€Nr{rno\
(,E
\o\oF.N+vr\o
YI: N N C.l .tl atr lYl
r.r !-{ -a !-l Fr Fi Fa

iu
qJ

O.t.|F.NOF{cO
U)
uc +O\OtlF{t-..n
tc ES FO!+ArO\.+'t
? E ..t++rrtrrrr\o
z :d i.l Fl tr F{ Fl Fi
u)
z^
a rc)oooF.N\o
Ed o.\ortt\ott@
E5 +\trAF.o|. r\
N ri rvr r.tr r.r ..r
t)

o. r^o\.*1 r 6lN
t \o^ al -o- q t'i
U' "1
6l\0O+O.cOaO
9cl
EI (\ (\ rvr (Yr .n .h ..r
Eg Fa F{ F{ !_{ r..{

t)

iiER
i E - g tos o
x= -; eF. l,
q,
<=
!
CO
o\
o.
F.
o\
Or
38

,}

El
z
x
Z e
lirl oo

:
v
lr:
F

ea
E€ p,3
FgA q E
iat!45
E !.9 H E

t
iiEEf
llltl
39

bahaasandang,baik untuk anak-anakmaupununtuk orangdewasapadasaat'saatmenjelang


lebaran,telah menyebabkanindekshargasektor sandangpadabulan Juli meningkatsebesar
4,02 persen.Keadaaninilah yangmerupakansalahsatufaktor penyebabnaiknyalaju inflasi
] pada bulan tersebur sebesar2,50 persen.Namun pada bulan-bulanberikutnya, tingkat
inflasi menunjukkantendensiyang menurun sebagaiakibat turunnya indeks hargabahan
makanandan indeks harga anekabarangdan jasa. Perkembangan indek hargakonsumen
IndonesiadapatdilihatdalamTabelltl. I danTabelIIL 2 sertaGrafikIII.1 dan GrafikIII'2.

utama
hargabarang-barang
3,2.2. Perkembangan

Berkembangnyapola konsumsimasyarakatyang sejalandenganmeningkatnyaP€m-


bangunan,menyebabkanmakin beraneka-ragamnya kebutuhan hidup yang tidak hanya
berupa barang-barangkebutuhan pokok tetapi juga barang-barangkebutuhan lainnya.
Hat lni telah mengakibatkanperanan masing-masing barangtersebutdalam menentukan
laju inflasi menjadi sernakinkecil. Dalam indeks biaya hidup yang didasarkanatas hasil
survai195711958dapatdiketahuibahwaperananberasdalampola konsumsimasyarakat
adalahsekitar sepertigadari seluruhrupiah yang dibelanjakan. Sedangkan berdasarkan
survaibiaya hidup 197711978 peranannya telahberubahmenjadi sekitarsepersepuluhdari
seluflrhrupiahyangdibelanjakan. Namundemikianberastetapmerupakan makananpokok,
a olehkarenaitu Pemerintah tetapmenjaga kestabilanharganya.
pada Tabel Iu. 3 dapat dilihat, bahwa dalam tahun anggaran197911980sampai
denganbulan oktober, harga berasdi beberapakota besardi Indonesiamengalamipe-
,rinjkrt"n. Selamaperiodetersebut,hargaberasberkisarantaraRp 116,67sampaiRp 192,-
per liter, Hargaterendahtelahterjadidi kota Yogyakarta,yaitu antaraRp 116,67sampu
Rp 145,34. sedangkanharga tertinggi terjadi di kota D€nPasaryang berfluktuasi autara
Rp 145,60samPaiRP 192,- Perliter.
Keadaanyang sama telah te\adi pula pada harga tepung terigl yang selamaperiode
terseburmencapaihargaminimum sebesarRp 160,38 per kilogramdan terjadi di kota
Surabaya,Sedanghargaterringgiadalahdi kota Medan,yaitusebesarRp 195,-tiap kilogram.
penyalurangula pasiryang cukup lancardi berbagaidaerahtelah menyebabkanharga'
nya relatif srabil. Dalam rahun anggaran797911980sampaidenganbulan oktobet, harga
gula pasir berkisarantara Rp 250,33 dan Rp 288,- tiap kilogram. Hargaterendahterjadi
di kota Semarang yang berfluktuasipadaringkat Rp 250,33sampaiRp 262,12tiap kilo-
t gram. sedangkandi kota Medan tercarat harga tertinggi ya.ngberkisar antara Rp 251,-
sampaiRp 288,- perkilogram.
permintaanyang cukup ramai di pasarantemtama padahari-har.imenjelanglebaran,
telah menyebabkanharga tekstil mengalamipeningkatan.Dalam Tabel III. 3 dapat dilihat
40

Fr(gF r*F
€!6.*
E?A'
!EP
3rE *

dgi'FI6T.E
E
C9FF I9'JF F9IF t9tF :IF'F F9FF 9JFF E
E F EE 6 F?f, EF: il E F : E E'FE T * 8 6 E
& E'E E aiE' *E "? E E # . l E
'nr FEfi
E !,! E.F q.i ^
I E € E 3
z
'ir.-F P
E z
---;'i :999

=16 d

'it E
t lta
I
FIS >
vv
EH

3ls

Fts

N N F H N i 9 t g

''
i] b iir'o'',r
Fti
I t-.-

', 'u'{b 'r'o'o'o FI;


ZF
|n}
-t i\b "r b'6b

=
'r 'obi' 'r _er, _e ;
c
z
o
-' -r '+'&-- FI
i'o-o

x
q
1 E ' s e' ' E s i
z
-l
trrl
3 A
!

''-r ir'r i'r1i '5


+1

bahwakenaikanhargayang cukup besar,telah terjadi di bcberapakota padabulan Agustus


1979. Namun dalam bulan-bulanSeptemberdan Oktober pada umumnya harga tersebut
telah menunjukkanpenunrnankembali. Dilihat perkembangannya selamatahun anggaran
1979/1980 sampai dengan bulan Oktober, harga terendah dan harga rertinggi berkisar
t antaraRp 275,- sampaiRp 412,50 per meter.HargaterendahyangberkisarantaraRp 275,-
sampaiRp 300,- telah terjadi di kota Denpasar,Sedangkan di kota Surabayatercatat
hargatertinggiyangberfluktuasidari Rp 3i6,- sampaiRp 412,50per meter.

3.2.3. Perkembangan
indeL:shargaemasdan valutaasing

Harga pasaranemas yang terus meningkat di bursa-bursaEropa Barat khususnya


di bursa London, selain disebabkankarenamenumnnyanilai dollar, disebabkanpula oleh
situasi ekonomi yang tidak menentu di berbagainegaraindustri. Di sampingitu perkem-
bangan harga minyak bumi serta ketegangan-ketegangan politik di berbagainegarame-
rupakan faktor yang menyebabkankenaikan harga emas. Sebagaimana biasanyadalam
ketidakpastianperkembanganmoneter internasional,sering timbul gejala spekulasidi
bidang perdagangan, terutama emas. Hal ini berhubunganerat denganusahauntuk me-
lindungi turunnya nilai kekayaandari kemungkinanterjadinyainflasi dunia. Selamatahun
anggaranL979/798Osampai dengan bulan Oktober, harga emas di bursa London telah
mencapaipuncaknyapada awal bulan Oktober 7979 yutu US $ 427.00/troy ounce,atau
I naik sebesar78,10persen.
Situasi harga emas yang tak menenru di pasar internasionalakhir-aklir ini, telah
belpengaruhpula pada perkembanganharga emasdi dalamnegeri.Dalam rahun anggaran
797917980sampai dengan bulan Oktober, harga emasbaik 24 karat, 23 karat maupun
22 karat telah mengalamikenaikan masing-masingseksar 47,64 persen,48,57 persen
dan 49,57 persen.Persentase kenaikanhargaemastahun ini adalahcukup tinggi dibanding-
kan denganperkembangannyapada periode yang sama tahun lalu, yaitu masing-masing
sebesar20,74 persen,21,13 persendan 22,67 persenuntuk kadaremasyangsama.Harga
tertinggiernastahun ini telahterjadidalambulan Oktober 1979 yain padatingkat Rp 7.500,-
tiap gram. Sedangkantahun lalu harga emas tertinggi adalah sebesarRp 2.837,50 tiap
gram. Perkembanganhargaemasdi bursa London dan di pasarandalam negeri dapat di-
IihatpadaTabelIII. 8 danTabelIII. 5.
Sementaraitu, kurs bebasbeberapavaluta asing Eropa Barat dan Asia memperlihat-
kan sedikit kenaikan. Hal ini antara lain dapat dilihat pada Tabel IIL 4 di mana harga
rata-ratavaluta asingyang terdiri dari poundsterlingInggris,dollar Singapura,dollar Ameri
t
ka dan dollar Australia selamatahun anggaran1979/1980sampaidenganbulan Oktober,
mengalamikenaikansebesar3,54 persen.Kenaikantersebutdisebabkankarenameningkat-
nya hargapoundsterlingInggris sebesar7,72 perxn, dollar Singapurasebesar1,01 persen
dan dollar Amerika sebesar0,79 persen.Keadaanyang sebaliknyatelah terjadi pada kurs
Tabel IU.4
42
HARCA DAN INDEKS RATA.RATA VALUTA ASTNGDI JAKARTA
( dalamrupiah )
1969tr970 _ 1979tr980
( Oktober1966 = 100 )

UST Singapura$ In8g.i6 L Arstralia $ Ratarara


P€riodc
Harga Haraa Indekr HrrF Harga HargE

1969i70 Juni 3?E,-- 270,00 122,50 306,25 864,50 2EE,t7 404,50 299,69 +42,38 287,13
Srpt€dbcr 378,- 270,00 122,50 306,25 862,- 287,35 +03,50 298,87 441,50 287,t5
Des€mb€r 379,-- 270,7t r23, - 3 0 7 , 5 0 8 5 8 , 5 0 2 8 6 , 1 7 404,50 299,63 44r,25 287,OO
Mar€t 379, - 270,7r 123,.. 307,50 858,50 286,17 404,50 299,63 +4t,25 287,00
1 9 ? 0 / 7 1J u n i 3 8 0 ,- 2 7r , 4 3 I 2 3 ,- 3 0 7 , 5 0 E 8 r ,- 2 9 n , 6 7 412,- 505,I9 4 4 q . . 900 nJt
Seprember 378,". 270,00 122,50 306,25 8?8,- 292,67 4 1 0 , . . 3 0 3 , 7 0 447,r',3 290,82
Desember 37a,.- 270,00 122,50 30625 878,- 292,6i 410,- 303,70 447,t3 290,8'/
Mar€t 378,-- 270,00 r23, - 30?,50 882,- 294,00 4 r 2 ,- 305,19 448,75 291,8?
l97l /72 .luni 378,-- 270,00 1 2 3 ,- 307,50 882,- 294,00 4 1 2 -, 3 0 5 , 1 9 448,75 291,E7
Sept€mb€r 413, - 295,00 197,- 342,501.000, - 333,s3 455,- 33t,M 50t,2b 526,02
Des€mber 415, -- 295,00 140,- 350,00r.010,- 336,67 456,- 337,04 504,50 328,13
Maret 413, - 295,00 146,- 365,001.035, - 345,00 465,- t+4,44 514,75 !34,80
r 9 7 2 l 7 3J u n i 4 1 4 ,- 295,71 145,- -
362,501.030, 343,33 465,- 344A4 513,50 333,98
S€prember 414, - 295,7| t47, - 367!50 960,* 320,00 465,- 344, 4 496,50 322,93
Dcsemlxr 4l+,.- 295,7| t47,25 5 6 8 , t 3 9 4 0 -, 3 1 3 , t 3 473,75 350,93 49X,75 32t,14
Marc! 414, - 295,71 162,50 406,?5 988,20 329,40 570,-- 422,22 513,68 334,10
1973174J\tnr 415,50 295,36 165,50 4r3,75 1.025, - 34t,67 570,-. 422,22 545,50 353,50
S€ptember 414, - 295,7t t75, -- 43?,50 985,- 326,33 593,75 439,81 541,94 352,48
Des€mbq 415, - 29633 166,75 416,88 995,- 93r,67 600,- 444,44 544,19 355,94
Maret 415, .- 296,43 r65,50 413,75 927,50 309,t7 607,50 450,00 52E.88 343199
1 9 7 4 i 7 5J u n i 4 1 5 ,- 296,43 t6A,75 42r,8E 967,50 322,50 605,- 448,15 539,06 350,61
&pt€mber 415,75 296,96 166,- 415,00 940,- 313,33 600,- 444,44 530,44 345,00
Dcscmber 416,75 296,56 174,50 436,25 950,- 316,66 525,- 388,89 5 1 6 , 3 1 $ 3 5 , 8 1
J\{aEt 4lb, - 296,43 163,- 457,50 9A2,5O 327,5O wn,75 402,1E 581,06 545,40
19?5/76 J1ui 415,7i 296,96 180,- 450,00 980,- s26,66 535,- 396,30 b2?,69 343,21
Septcmbcr 416,-- 297!I4 164,50 4r1,25 845,- 281,67 567,50 420,17 498,25 t24,06
Desrmber 421,15 30r,25 t72,50 43r,25 9t2,6O 3M,r7 496,25 367,59 500,75 325,69
Maret 4lb, - 296,43 165,- 412,50 830,'- 276,67 495,00 366,67 416,25 309,76
1976/?7 Juni 4rb, - 296,43 165,- 412,50 730,- 245,93 {95,00 366,67 451,25 293,50
Scptemb€r 415, - 296,43 l6E, - 420,00 728,- 242,67 500,- 370,97 452,75 294147
Descmber 415, - 296,49 168,- 420,00 ?20.- 240,00 425,- 314,8.1 432,00 280,98
MarEt 415,40 296,7| 167, -. 4r7,50 694,- 23t,33 +40,- 325,93 429,1o 279,09
1977/78 Juni 4t5, - 296,43 167,-- 4r7,50 G94,- 23I,53 440,- 325,93 429,00 279,02
September 415, - 296,43 167,- 417,50 710,- 256,61 445,- 329,63 434,25 282,44
D€sember 415,- 296,43 167,-- 417,50 710,- 296,67 445,- 329,63 454,25 2E2tM
Maret 412, -- 294,29 179,- 447,50 780,- 260,00 450,-- 399,33 455,25 296,10
1978/79 Juni 412,- 294,29 179,- 447,50 78O,- 260,00 450,- 333,39 455,25 29610
Sept€mber 413, - 295,00 r84, - 460,00 797,50 265,83 455,- 337,04 462,37 300,73
Desember 632, - 451,43 293,50 733,75r.2a2,50 427,50 720,75 533,89 732,t9 476,22
Marer 627,80 448,43 29t,80 7?9,501.302,00 434,00 708,40 524,7+ 732,50 476,42
1979/80 Apdl 622,2b 444,46 28A,25 708,131.277,5O425,8A 686,25 508,33 7l?,31 466,64
Mei 690, -. 450,00 288,40 7 2 r , 0 01 , 3 2 9 , 0 0 , + 4 t t 0 697,20
0 516,44 7!4,66 47?,82
Juni 631,- 450,7| 290,-- 725,001.358,50 452,83 7 0 0 -, 5 1 8 , 5 2 744,88 4a4t47
J"ti 631,- 45D,7r ?95,50 738,15 1.448,15 482,92 709,- 525,19 77t,06 501,50
Agustus 630,- 757,501.460,- 486,67 ?10,- 525,93 773,75 503,25
SePtember 63t,75 45t,25 296,- 740po 1.428,75 476,25 709,25 52b,37 766A4 498,50
Oktober 632,7b 451,96 294,75 736,881.402,50 467,50 7 0 9 , 7 5 5 2 1 , 3 0 758,44 498,29
43

Tabel tII,5
HARGA DAN INDEKS RATA_RATA EMAS SERTA KURS DAN INDEKS
RATA_RATA DEVISA KREDIT DAN DEVISA UMUM
e Dt JAKARTA, 1969119?o_ r979t'9ao
( Oktob€r 1966 = loo )

EMr 24' Err!| 23' Eda, 22' Dcvia k.dit Dcvtr. Umun
Pcriorlc
hB l.a.a, H""Ba ltrd.tr tu9" . rna.k" If"1" na.r" Kul'r.a.*,
(Rp/saD) (Rp/Eram) (Rp/srn) (RP)

1969/1970 Juni 600,- 500,00 580,.. 831,43 560,- 329,41 326,- 384,00 379,- 399,00
Sep.emb€r 590,- 295,00 570,- 325,1r 550,- 323,53 326,- 384,00 379.- E99,00
Dcscmbq 540,- 270,00 520,- 297,14 500,-- 294t12 326,- 584,00 378,30398,21
Marct 490,- 245,00 470,-- 268,67 450,.. 264,70 326,- 384,00 378,60398,42
1970/1971 Juni 500,- 250,00 480,- 27\24 460,- 21o,59 326,- !84,00 378,' 597,89
S€ptcmbcr 480,- 240,00 460,- 262,86 440,- 258,83 826,-- 3E4,00 378,- 397,E9
Decmba 500,-- 250,00 47O,-- 264,57 450,- 264,70 ,7a,- 444,7| 3?6,- 397,89
Mar€t 510,- 256,00 480,- 27+,28 450,- 264,?0 37a,- 444,1t 378,-- 397,89
r97l/1972 Juni 530,- 265,00 500,- 285,7r 4E0,- ?8?,95 37a,- 44+,7t 378,- 39?,89
S.pl€mb€r 600,- 300,00 580,- 33r13 560,.. 329,41 4t5,- 4Aa,24 4t5,- 456,a4
De!€nb.r 600,- 300,00 550,- 4ft,29 500,- 294,t2 415,- 488,24 415,.. 436,84
MErct 620,- 310,00 580,- 33133 550,- 323,53 415,- 488,24 415,- 456,84
1972/1973 Juni 746,- 373,00 7O2,- {01,14 666,.- 39r,76 415,-- 488,24 415,- 436,84
Scptcmb€r 850,- 425,00 800,- 4b7,14 750,- 44t,tA 415,- 488,24 415,- 496,84
Di.€mbcr 875,- 451,60 E22,50 4?0,00 777,5O 457,55 415,- 488,2+ 415,- 436,84
Matet 1.050,- 5?5,00 l.ooo,- 57t,43 950,-- 55E,82 415,-- 48E,24 415,- 436,U
t l9?3/1974 Juni 1.512,50 756,25 t.425,- 814,29 1,362,50 801,47 415,- 488,24 415,- 436,84
Sept€mbcr t.487,50 748,75 1.418,75 810,71 1.337,50 ?86,76 415,- 488,24-415,- 436,84
D€Esmbd 1.450,- 725,00 I.375,- 785,11 1.300,- 164,7| 415,- 48E,24 415,- 436,84
Mzr(n 1.77r,- 887,50 t-67t,- 957,t4 1,575,- 926,41 4t5,- 488,24 415,- 436,84
r97{/1975 J'rni 2.000,- 1.000,00 t.900,- 1.086,7I r.E00,- 1.058,82 4t5,- 488,24 415,- 436,84
Sept€mb€r 1.9r2,50 956,25 1,812,50 1,035,?l r.712,501.007,35 415,- 488,24 415,-- 436,84
Deremb€r 2.257,50l.l18,75 2.tt1,5Ot,22t,25 2.057,501,198,53 415,- 4E8,24 415,- 436,84
Mar.t 2.EI2,501.155,25 q.212,501.264,29 2.100,- 1.255,29 415,- 488,24 415,- 436,84
1975/1976 Juni r.200,-- r.r00,00 2,100,- 1.200,00 !.000,- 1.176,47 4t 5,- 4E8,24 415,- 436,84
S.plcnbet 2.000,- 1.000,00 1.900,- l-085,7I 1,E00,- 1.058,82 4r5,- 488,24 4r5,- 496,84
D€sember I.900,- 950,00 1.800,- 1.028,5? 1.700,--t.000,00 415,-- 488,24 415,- 436,84
Marct 1.837,50 91E,?5 1.73?,50 992,E6 1.637,50 963,24 415,- 488,24 415,- 436,84
1976/19?7 Juni t.775,-- 887,60 1.687,50 964,29 1.587,50 933,82 415,- 488,24 415,,- 436,84
Scpt.rnber 1.760,- 880,00 1.660,- 948,57 1.560,-- 9I7,65 415,- 48S,24 415,- 436,84
Dc!.nbcr 1.850,- 925,00 1.7t0,-- 1.000,00 1.650,-- 970,59 4t5,- 488,94 415,.. 436,84
Maret 2.050,- 1.025,00 1.950,- l.l14,29 1.850,- 1,088,24 415,.. 488,24 4i5,- 436,84
1977/1978 Juni 2.050,.. 1.025,00 1,950,- 1.114,29 1.850,- 1.088,24 415,- 468,24 415,- 435,84
scptcmbcr 2.000,-- 1.000,00 1.900,- 1.0E5,71 1.800,--1.058,E2 415,- 488,24 415,.. 436,84
D.rcmbct 2,160,- 1.080,00 2,055,- 1.114,29 1,955,- Lt50,oo 415,- 488,24 415,- 436,84
Marcl 2.350,--1.175,00 2.260,,. 1.29r,43 2.150,- 1.264,71 415,.' 488,24 415,-- 426,84
l97t/19?9 Juni 2.440,- t.?20,00 2.540,- 1.3!7,14 ?.240,- 1.31?,65 415,-. 488,24 415,-- 436,84
ScPtcmb.r 2.?25,.-r,362,50 2.625,-- 1.500,00 2.525,- L485,29 415,- 488,24 415,.- 436,84
Dcrcmb.r 3.900,- r.950,00 3.650,- 2.086,71 3.43?,50 2.022,06 625,.. 735,29 625,- 657,89
f M.t 5.0E0,-. 2.540,00 4,880,- 2.788,57 4.680,'. 2,75?,94 625,- 735,29 625,'. 657,89
l9?9/1980 Aprll 4.900,- 2.460,00 4.700,- 2-685,71 4.500,- 2.647,06 625,- ?s5,29 6?5,- 651,89
Mci 5.000,- 2.500,00 4.760,- 2.720,00 4.560,- 2.682,35 625,- 7t5,29 626,- 657,89
Juni 5,6!7,502.818,?5 5.437,503.107,I4 5,297,503.080,88 625,- 73b,29 625,- 657,89
Jux 5.950,- 2.9?6,00 5.675,- r,242,86 5.475,- 9.220,69 625,- 116,29 625,- 657,89
Asuttu 6020,- 3.olqoo 5.780,- 9,90986 5.580,- t,282,3b 625,- ?95,29 625,- 6b7,89
Scptcnb€r 5.s$7,503,469?5 6,662,503,E0?,14 6.437503,786,?6 625,- 7gs,?9 625,- 657,89
Ol.obs 7.500,- 3.750,00 7.250,- 4.142,86 7.000,- 4.tl?,65 625,- 796,29 626,- 657,89
44

e9t*c
REEFF
l;a;ia
It
=J
o-'o
{l

5F
z !14
ut

?
/
p

z
4
E
ca
g
4
r

I
x
4

rt
Irtl ir

6-
FEaEiA€ & e
.:rildndci
+)

dollar Australia yang selamaperiode tersebutmengalamipenurunansebesar0,66 petsen,


yaio sebagaiakibat minat beli yang berkurang.
+
Dalam Tabel III. 5 tercatat pula perkembangankurs devisakredit dan devisaumum,
yang sejak Nopember 1978 sampaidenganbulan Oktober 1979 tetap stabil pada harga
Rp 625,- tiap satu dollar Amerika Serikat. Fluktuasi harga emas,valuta asing dan kurs
devisaterlukis dalarn Grafik IIL 3,

3.2.4. Petkembangrnhargabarangdarangekspor

Dalam rangkausahamemperbaikihargayang diterima produsensesuaidenganmuru


barangyang mereka hasilkan,serta di lain pihak untuk melindungikonsumen,maka Pe-
merintah terus memperluasstrndar konsensusuntuk beberapakomoditi ekspor. Sampai
denganbulan M*et 1979 telah disusunsebanyak100 jenis komoditi ekspor yang diper-
dagangkan.Di samping komoditi-komoditi ekspor tersebut, dalam rangka melindungi
produk dalam negeri,telah pula disusunstandarbagi komoditi/barangindustri dan barang
konsumsidalam negeri.Dengandemikianprodusendalam negeriakan menyesuaikanhasil
produkinya dengan standar yang telah ditetapkan. Kebijaksanaantersebut merupakan
a salah satu usahaguna meningkatkandaya saingproduksi dalam negeriterhadapproduksi
impor, di sampingitu juga untuk meningkatkanpendapatanprodusen.
DalamTabellII. 6 dapatdilihat bahwapadatahun terakhir REPELITA lI perkembang-
rn hatgabarang-barang ekspordi pasarlokal padaumumnyamengalamipeningkatan.Dalam
tahun tersebut harga karet RSS I, kopra Sulawesi,lada putih dan kopi robusta masing-
masingmeningkat sebesar104,48 persen,10,00 persen, 39,10 persendan 35,54 persen.
Keadaanterakhir yaitu dalam tahun anggaran1979/1980 sampaidenganbulan Oktober,
harga barang-barangtersebuttetap mengdami kenaikan,yaitu 10,68 persenuntuk karet
RSSI, 14,63persenuntuk hargakopi robusta.Sedangkan hargakopra dan ladaputih selama
p€riod€tersebutmengalamipenurunansebesar1,88 persendan 0,18 persen.
Padaperiodeyang samayaitu dalam tthun 1979/1980sampaidenganbulan Oktober,
tercatat pula bahwaperkembangan hargabarang-barangekspordi pasarinternasionalsecara
umum mengalamipasaranyang cukup kuat. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel III.7 dan
Grafik III,4. Harga karet baik di pasarNew York, London maupun Singapuramengalami
peningkatanyaitu masing-masingsebesar10,27 persen, 6,68 persendan 11,23 persen.
,., Pasarankaret alam yang cukup mantap adalahsebagaiakibat adanyatekanan-tekanan kritis
di beberapadaerahpenghasilkaret alam (Indocina,Vietnam, Muurgthai) sehinggemenim-
bulkan perdaganganspekulasidi Eropa Barat. Sementaraitu, perkembanganharga kopra
ekhir-akhirini merunjukkan keadaanyangtidak menenrudan cenderungmenurun.Di pasar
Manila maupun.di pasar l.ondon selamatahun e$ggaxanl979ll980 sampaidengar bulan
Oktober hargabarangtersebutmengalamipenurunanmasing-masing sebesar5,71 persendan
Trb€l IU,6 +6
PERKEMBANGAN HARGA II)KAI BAIIAN-BAHAN EKSPOR
Dr JAI(ARTA,r969tryt0 - r979lr980
( ddrm rupfuhperkilogram)

P.rlode RSs I xoprr (Sula-wcrt) Lad. pudb Kopl robustr


llr8l Ind€tt B.!BF hdcft HErta Har3r lldclr

t 9 6 9 / 1 9 7 0J u n i 150,82 653,4? 61,- 705,45 190,62 450,3? 75,40 159,98


SeptcEb€t r6I,34 699,05 47,06 649,10 24052 b68*4 r11,59 274,65
D€scnber 190,1t 56S,82 61,- 924,14 330,- 779,59 145,- 356,88
Mdret 125,66 t43,69 50,1r 692,14 295,- 696,91 126,57 3rr,52
1970/1971
Juni 126,16 546,62 47,70 657,93 283,18 668,84 l9l,09 322,64
S€PtctDb€! 110,42 478,41 ,16,11 655,00 251,88 595,0{ 114,48 429,44
Dcscrob(r 118,53 513,56 66,36 763,58 222,50 525,60 176,29 433,89
Mar€t 106,10 459,71 6510 902,07 199,26 470,71 156,- 58385
l97l/1972 J uDi l0r,8l &1,12 63,81 880,14 2t4,15 50?,32 147,71 862,81
ScF'reEbcr 97,20 421,14 66,64 905,38 241,59 576,7E 150,94 !7rA9
bcEb€r 102,14 446,t6 64,t7 887,86 306,32 721,29 135,91 334,51
Maret 109,12 4d6,79 58,20 802,76 257,60 608,55 120,62 296,87
l9?2/1979 Juni 105,92 456,33 57,57 194,07 270,34 638,65 104,59 256,9E
Septemb.r 107,76 466,85 54,51 752,65 944,85 814,67 r50,4E 810,24
D€rctDDcr 146,86 630,63 67,97 799,b9 896,55 936,81 190,63 469,19
Maret 199,77 E65,66 79,70 1,099,3r 431,40 r.019,14 293,09 72r,36
l97t/1974 Juni 236,85 r.026,2r 122,57 1.69q62 492,69 1.163,93 274,9X 6?6,67
SePteE|bcr 253,S9 r.100,48 142,t6 r.960,69 627,20 1.481,69 326,79 E04,51
Dcselnbaf, 343,?2 1.489,25 218,36 3,011,86 666,66 1.572,55 932,99 819,57
Mrret t05"56 r,323,92 192,4! 2.654,21 762,19 r.t1691 36016 887,18
r97al1975 J uni 23r,77 r.004,20 2t7,92 3.005,79 632,02 r.493,80 282,63 696,62
S€ptenrb€r 179,19 776,39 187,t9 2.591,59 546,17 r.t87,90 27096 666,90
D€sember 167,88 811,87 r26,88 1.750,07 582,70 1.376,57 315,06 775,44
Matc t 178,35 712,75 94,51 1.503,59 526,25 1,245,21 245,82 605,02
1 9 7 5 / 1 9 7 6J u n i l1b,o2 768,!2 70,54 970,2r 4rr,5r " 972,15 259,29 618,17
SePtember 188,19 795,72 82,65 r.140,00 470,06 r.110,,17 436,60 1.074,58
D6€rrbef 205,76 89t,6r 88,65 1.222,76 482,10' r.r58B1 452,16 t.Ir2,87
Matet 24E,59 1,05542 89,tt 1.23O,O7 466,37 1.D75,76 507,00 1.247,A5
1 9 ? 6 / 1 9 7 7J u n i 299,O4 r.298,21 12E,03 1.69687 442,50 r.045,96\ 7E1,26 1,922,84
Septedbei 266,68 1.156,46 153,75 2.120,69 559,00 1.320,5E 835,00 2.055,13
DereEb€f, 2?9,50 1.r86,01 178,75 2,466,52 665,- t-570,99 1.500,00 5,691,85
Maret 27E,25 r,205,76 215,50 2,972,41 r.r00,00 2.59E,63 2.090,00 5,149,98
1 9 7 7 / 1 9 ? 8J u n i 268,02 1.161,27 19E,76 2.672,4r796,26 1.88rp5 t.2r2,50 2,984,25
s€pteE'bet 90r,75 t.307,92 20r,65 278t,t8 893,75 2.r1r,59. 1.050,- 2.684,30
De,enber 920,65 1.389,34 2r0,00 2.896,55968,75 2.288,57 1.037,602.553,53
M6ret 306,471.327,86 238,98 3.218,349U,50 2.167,49 862,50 2.122,82
1 9 7 8 / 1 9 7 9J u n i E37,97 r.464,34 2+r,- 3.3i4,14 930,- 2.197,02 760,- LE45B3
Septcntcr 386,U r.673,18 236;88 3.252,8t ?65,- 1.807,23 875,- 2.153,58
De!eEber 57r,16 2,177,tO 254,19 8,514,5+ t,251,25 2.922,81 r.23lP5 5.090,40
Maret 626,66 2,716,16 255,67 3.540,28 r,276,25 r.015,00 1.169,002.877,18
1979/19E0April 67?'0E 2.993'62 255,00 3.517'24 r.192,60 2'817'rb 1,269,003.123,31
MeI 714,22 E.V94,54 251,67 9.471'31 1.193,752.820,10 1.315,003.256,52
Juni 752,E9 3.262,@ 245,83 3,990,76 r.m2,00 2.839,59 1.450,00 3.56E,?9
Juli 72r,39 3,125,61 249,U 3.436,85 r.297,50 3.065,20 1.300,- 3.199,61
Asuctus 710,90 3.080,16 255,81, 3.528,69 1.276,25 3.015,00 1.162,50 2,86r,19
septe.mbcr 695,44 t013,17 252,t0 3.482,76 r.S02,00 3.07683 r.?75,00 S.!t8,08
oLrober 69t56r) 3,00t,03 251,841)3.473,66. 1.2?4,00 3.009,69 r,E{o,- 3.298,06

l) AroSls lEmcntara
47

-l
-< gj
.:l ,21
*

r li l 6 {cio.d cioi o'ri -dd ' | | ..r !i-: oi -jrrdci ;d -'eI-i;

i-

f,l
t1 , sE* 3 r4R
-i jsi6r
339S Ir:39 atr, RIFA ASSE ng5$ {f 9B &;A3 ?A {aS3 e
,.'o rjd li;oirj 6i^:iGi F:.i{i o6ci;rf cidrj+ 'i6i-'; i,i;cj ..:cidd drr !i;.;{r.i

gj -ol.Jcl cl.lcl.l clJcl.l -lJ;d ii..iuir:.:

.l ai
3t 3rI: at8 3.st ,s9& ,S '3i;6Rt3;13: j j
ci+{id (id.d -'r.t'oi
S$sj Gr-'

2 rl3;

=?

;_
q-E_11o:o-,-+- f - - - q 1. j +,qq-. q@.c.q qI9 --q1E- qo" q€.4q.
1o:q9 4q1q!r, 19aq
AZ
i-

t l4: ;d,!.i ai;oi,.: cici!d!j ..;.tdd dc;o; -ridiod


?5 $

tl
I ?
d.i;d driid ,'+di d'F:;- i
"o"t
cj -:;;; c.Joi;cl ,j,rci-' 6l.o'c'r.r ir-'6'6'd-';;rjcid

-: dc\-.ii dj:qjF Frj;cd cJci.od rci|j€ .,r.i+ | {i9l.Jd i; qi.6{;,i


9Z

z tE .ia1q 1+"nr- -. 1.q.. .i6(€-1 1.:9"'l!lr.<1


!'S 99*8 93=:
E
3
je*d {si1 l-d:J::1f !R eidfS Exiii;i
^
t''dcid .lFiF{ c;rid ;;oid ..ldcl io6rrF
sa .E!
.i= E;- EE. Ei- EE- E I . . - €! Ei ! €i
-!E;
:;E
ttl:
2i
nr: -.-
4C!
aaa
i;;i ir";i iFEi:si; q;"jiEi"ii
il.
i;ia i iilj .'; i38td
;
e
R

F
*
:

R
E

v
z 6

a6(]
9q\
R
e

t I
E

E
z

= '
P
b
F E
I
A
t I
iI
?
+9

Tabel III'8
PERKEMBANGANHARGA BEBERAPABARANG DI PASAR IONDON
t 4 - 1979/1980
r97 31197

Karet Kotr Timalt Tembags senc Emas


Akhir periode us $i
i/m mn f,/m ton f/m ton f/m ton l/m @n ttoy ounce

t973tr974 427.OO 566.00 3 , 3 5 3 . 0 0 1,136.00 706.00 ltt.7 5

1974tr975 Juni 32 5 . 0 0 5 55 . O O 3,891.00 1,062.00 620.OO r41.7 5


Sept 284.00 525.00 3,810.00 640.00 398.00 r5r.50
Des 269.rO 469.o0 3,090.00 544.00 332,25 r85.75
Mar 276.50 +1Z.OO 3,065.00 56 5 . 8 6 334.OO r77.50

1975n976. Juni 242.50 447.OO 3,060.00 528.50 33 0 . 5 0 t64.r8


Sept 345.00 7 35,OO 3,121.00 592.OO 341.00 r37.50
Des 366.00 7 65.OO 3,O72.0O 56 5 . 0 0 341.00 138.00
Mar 465.O0 857.50 3,700.00 7 r5.OO 396.00 729.55
+
r976/1977 J u n i 570.00 1,494.OO 4,504.00 900.00 420.00 124.85
Sept 490.0O 1,601,0O 4,658.00 8 3t . 0 0 410.50 119.50
Des 500.00 2,820.OO 4,935.00 778.00 38 5 . 5 0 134.50
Mar 537.00 4,000.00 5,770.OO 898.50 4t4.50 749.73

197711978 Juni 466-20 2,660.OO 5,608.00 7 8 1 . 50 327.OO 743.73


Sept 556.20 2 , 75 7 . 5 0 6,460.00 691.50 295.50 154.05
Des 516.00 1,780.00 7,OlO.OO 662.OO 289.25 764.95
Mar 489.50 7 , 4 6 7. 5 0 5 , 7 75 . O O 649.00 267.OO 779,75

r978tr97
9 Juni 54t.70 1,641.00 6,765.OO 706.50 307.00 183.05
Sept 61,2.50 1,584.00 6,900.00 736.OO 311.25 2L7,tO
Dcs 572.OO r,395.00 7,010.00 766.OO 3 4 t . 50 298.65
Mar 611.50 1,487.00 7,165.00 1,0o1.0o 39?.OO 239,75

7979/7980 April 627.20 1 , 58 1 . 0 0 7,480.OO 9?9.OO t77.OO 2+3,70


Mei 595.50 r,579.oo 7,410.00 991.0O 38 1 . 0 0 2+8.+5
I Juni 628,20 2,O20.50 7 ,995.OO 892.00 347.O0 277,50
Juli 58 1 . 50 r,727.5O 6 , 56 5 . O O 81t.50 29t.oo 301.40
Ag"rst 598.70 7,712.50 6,670.OO 847.00 310.00 300,55
Scpt 599.06 r,796.50 6,835.00 926.OO 32 l . 0 0 377.10
okt 62+.50 1,830.50 7,630.00 977.OO 3+2.OO l75.OO
50

24'64,persen,Penurunanhargakopra yang terjadi dari bulan Agusnrssampaidenganbuian


oktober 1979, baik di pasarManila maupun di pasartondon adalahakibat peng"-h,.-,
menurunnyahargaminyak nabati(minyak kelapasawit,minyak kedelai,rn nyak kzcang
dan
lain-lainnya). Di pasar rondon harga minyak sawit eks Maraysiamengalamip.n.,-r,"=n
*-
beor 9,47 persenyaitu dari Br f, 679,61ft pada buranMarct rp79, menjadiBr t 6rs,z+nt
padabulan oktober 1929. Sebariknyaperkembangan hargakopi di pasai singapuraserama
periodetersebutmsnilgkat sebesar49,98 persen.Demikianpula halnyadi paiar New york
hargakopi telah mengalamikenaikansebesar35,91 persensampaidenganbulan September
1979. Peningkatanyang terjadi pada hargakopi ini antaralain disebabkanoleh adanvarasa
takut para konsumenkopi akan timbulnya bencanahawabeku frbst. Di sampingitu kenaik-
an teisebut disebabkan puta karena pengaruh tindakan dari kelompok ,,"g"r"-rr"g,ir"
produsen kopi Amerika Latin (Grup Bogota) yang dengan dananyamengadakanpembeiian
kopi yang cukup besardi pasaran.sedangkanhargalada putih di pasarLondon mengarami
penurunansebesar3,23 persenyaitu dari Br f, rso,6z/rt pada bulan Maret 1929,menjadi
Br f' 145'76ilt pada bulan oktober 1929. sebaliknyadalam periodeinr hargalada hitam
di pasar New York telah meningkat sebesar14,05 persen.permintaantirnah putih yang
mulai rarnai telah menyebabkan hatga di pasar London selamaperiode tersebut-nrningkai
sebesar 1,25persenyaitu dari Br I 7.328,00/mtmenjzdiBr L7.4l9,l\/nt.

3,2.5, Perkembanganindeks hargaperdagangenbesatdi datam negeri

sdah satu cara untuk menilai perkembanganperekonomian zuau negarasecaraumum


ringkas adalah dengan mengg'nakan indeks harga perdaganganbesar. penilaian
ian akan
lebih sempurna apabila perkembanganperekonomiansuatu negaratidak hanya
diukur
denganperkembanganinflasi tetapi juga d engkapi dengan perkembanganinieks
harga
perdagangan besar.
DalamTabel III.9 dapatdilihat bahwaindekshargape.rdagangan besarIndonesirrralam
tahun 1978 telah mengalamikenaikansebesar9,60 persenterhadaptahu' 1977.
Kena_ikan
tersebutdisebabkanmeningkamyasektor industri sebesar10,q4persen,sekrorpenambaiig-
an dan penggaliansebesar10,55 persen,sektorpertania-nsebesar9,69 pelsen,..ktn,
*krpo.
9,17 percendan sektorimpor 8,44 persen.
Perkembangan indeks umum rata-ratadari indekshargaperdagangau besarIndonesia
dalam tahua 7979 sntpu dengan bulan .Agustus,telah menunjukkar kenaikan
sebesar
44'07 persen,yaitu deri indeksumum r^tatata.tahun rgzg sebesar354 naik nrenidi
510
pada tahu' 1979 sampaidenganbula.nAgusrus.peningkatantersebut
antaralain diseuaukan
adanyakenaiken indeks harga sektor ekspor sebesarg2,99 persen,sektor
impor sebesar
37,70 persen,sektor industri *,be,st ZT,2l persen,sektor penaniansebesar
26,51 persen,
sertasektorpenambangan dan penggaliansebesar 25,95 persen.
5t

c!
t

d
EI
z
x
z
E +
{!
aq
R
z
F

I
t
+

x t t d
+
e
E
tt
A c
z
E
z
oo

s *
a
9
i
I
.!

x
jo.tet+d
52

Dalamsektorekspor,kenaikanindekshargayangcukup besarterjadipadaindekshasil-
hasi.lhutan dan kayu sebesar72O,28persen,indekslrasi.l-hasil
pemoton1anhcu.an,minyak
nabati dan makananternak lainnya sebesar92,33 persen,indekshasil-hasilindustri dasar
logambukanbesisebesar 88,34 persen,indeksperikanansebesar 86,38persen,sertaindeks
pertaniandan peternakansebesar8 3,60 persen.
Indekshargasektor impor yang mengalamikenaikansebesar37,70persen,disebabkan
karena meningkatnyaindeks penambangandan penggalianyaitu sebesar86,45 persen,
indeks pertaniansebesar48,02 persen,indeks hasil-hasilindustri logam, mesin-mesindan
perkakassebesar41,30 persendan indeks barangkimia, pupuk, pembasmihama, minyak
tanah,aspal,plastik dan ban kendaraansebesar
40,17 persen.
Peningkatanyang telah terjadi pada indeks barang-barang logamdasarsebesar57,73
persen,indeks hasil-hasilindusui logam mesin dan perkakassebesar42,3g persen,indeks
barang-barang
kirnia, hasil pengilanganminyak, karet dan plastik sebesar33,85persentelah
menyebabkanmeningkarryaindekshaqgasektorjndusri sebesat 27,21 petxn.
Pada sektor penanian kenaikan indeks harga telah terjadi pada indeksperkayuan,
indeks tanaman perdagangan,dan indeks bahan makanan,masing*nasingsebesar30,12
persen,29,05persendan 25,82posen.
Selanjutnyauntuk indekshargascktor pmambangandan penggalian yangtelah menga-
lami peningkatansebesar25,95 persen,enteralain disebabkankarenanaiknya indels aspal
dan indekskerikil masingmasingsebesar36,90 persendan 30,22 persen.

3.2.6. Perkembangan
indekshargapcrdagangan
besarbahsnbangunan/konstruksi
Besarnyaperanansektor bangunan/konstruksi terhadapproduk Domestik Bruto, dan
belum tersedianyaindikator unftk meng€tahuiperkembangansektor bangunan/konsm-rksi
telah mendorongterbentuknyaindekshargaperdagurganbesarbahanbangunan/konsmrksi.
Indekstersebutselaindapat digunakansebagaiindikator perkembangan ekonomi di sektor
bangunan/konsm.rksi secaranasional,akan tetapi dapatjuga digunakanuntuk mengetahui
fluktuasi harga-hargasektor bangunan/konstnrksisefta sebagaianalisaperencanaan dalam
hubungannyadenganmasalahbangunan/konsrruksi. Komponen indekshargaperdagangan
besar bahan bangunan/konsmrksimeliputi bangunantempat tinggal, bangunanbukan
tempat tinggal,bangunanirigasi,bangunanjalan dan jembatur, bangunanlistrik dan trans-
misinya,bangunankonstruksilainnyasertaperbaikanbangunan,
Dalam Tabel IlI.10 rercatat perkembanganindeks harga perd,agangan besar bahan
bangunan/konsmrksi.selama tahun 1978 incieksumum mengalamipeningkatansebesar
8,71 persen,yaitu sebagai
akibatuaik.ya indeksjeni:bangunan tempattinggal9,l9persen,
bangunanbukan ternpat tingal 8,BB pcrserr,banglrlanpekcrjaanumum untuk jalanjalan
53

t
Hil5 frfi*H
+

E
+
@r
$ tti

r.t @
(o o.) 8r dt
d'c|
+
orQ{i
+ct(tcl| at\
+
s o. od.
+

a
c{ {i
N+
c{ 6r & c{ c.i

oh:
+ 6J (E lai
RI
+
6.O
or F:

(orlltl+ F{

.io

i J
JF
g"c 9
t
a
aa I u
E
I
ic.id;+
54

dan jembatan8,39 persen,scrtabangunandan konstruksilainnyaS,l4 persen.perkembang-


an terakhrr menunjukkanbahwa dalam tahun 1979 sampaidenganbulan Agustusindeks
umum rata-ratatelah meningkatsebesar26,48 persenyaitu dari indeksumum rata-ratr2g7
dalam tahun 1978, naik menjadi 363 pada tahun 1979 sampaidenganbulan Agusrus.
Kenaikanindeksumum rata-ratasebesar 26,48 persentersebut,terutamadisebabkankarena
meningkatryaindeksjenis bangunantempat tinggal sebesar28,28 persen,bangunanbukan
tempat tinggalsebesar26,95 persen,bangunanlistrik dan transnisinyasebesar
27,g9 persen,
pekeqjaanumum untuk jalanjalan dan jembatan 26,41 per*n, bangunandan konstruksi
lainnya sebesar
25,45 persen,sertaperbaikanbangunansebesar2J,36 perscn.

3.3. Perkembangan
gaji dan upalrdi berbagaisektorekonomi

Kebijaksanaanpengupahanyang dilaksanakanPemerintah selamaini adalab bemrjuan


unnrk meningkatkan tingkat upah yang rendah menuju ketingkat Kebutuhan Fisik
Minimum (KFM) yang berlaku setempat.Di sampingitu bemrjuanpula untr:k mewujudkan
perbandingal upah yang wajar di antara berbagaijabatan dan sektor. Tujuan tenebut adalah
merupakan salah satu usahaguna terciptanya pemeiataanhasil pembangunan.Dalam rangka
usahake arahterlaksananyatujuan tersebut,maka mulai tahun 1976 telah dirintis melalui
penetapar upah minimum secarabenahap,yaiu.r secararcgional guna menuju ketetapan
upah minimum secarasektoral nasionaldan nasional.Dasarpenetapanupah minimum ini
adalahtergantungpada kemampuandaf,iperusahaanatau perekonomiandaerahsetempat.
sampai dengan bulan Agustus 1979 Pemerintatr telah menetapkan sejunrlah keputusan
tentang tingkat upah minimum. Kerer4pan tersebut berlaku di 22 propinsi yang mencakup
Penetapanupah minimum secararegionalseburyak4 buah, secarasektoralregional25 bual
dan secarazubsektoralregionalsebanyak144 buah.
Perkembangan upah minimum dan maksimum di berbagaisektor dapat diikuti pada
Tabel lllll. selama periode Ju[ 1978 sampai dengan bulan Juli 1979 rate-rataupah
minirnum berkisar antara Rp 30.902,1f untuk bulan Juli 19?8 dan Rp 31.929,15 pada
bulan Juli L979. HaJini berarti bahwaupah minimum selamaperiodetersebuttelah mening-
kat sebesar3,33 persen.sementa.ra itu dalamperiodetersebutupah maksimummengalami
kenaikan sebesar11,79 persenyaitu dari rata-ratamaksimumsebesarRp 266,g96,43p,da,
bulanJuli 1978menjadiRp 298.353,15padabulanJuli 1979.
Selamabulan Juli 1978 sampai dengan bulan Juli 1979, upah riil baik minirnum
maupun maksimurn mengalami penurunan sebesar 15,67 persen dan g,Z7 persen,
Perkembanganupah minimum dan maksimum dalam ani riil unnrk berbagaisektor dapat
diikuti padaTabelIII.12.
))
o,

E EE or66COff
o\os6\o
O(\rO\O\ciar
66+\oairN6
;r: +..i6odooioo d+F:d+dioo
=(o;
Xt'-j
-- 6\ -
+l+++ +++++++
,

F
lt
EI ER
i333+-3*3r-
xReE$€RtR
A3*3**351
HFsSqqiIE
66
=*si*+$*: g$HER$RR5
E

Y
Ir 5o. 3$33+3*$i
ARis$€spR
*3*3i;"3:i
sRt+tsqEBE
2
-o\
ER J oi +.id.idi oiti o.orq\Q
o.o..oi +
:'in.i-++N; o\F!r
>t\ "r?i4oNt
='{
*6-

,3,3, ; t * | t r t f l r - 3 - r - E -r ^
f .6 liO; O*€ l ' . 6 \ e ; q
Ovr0o
- ' ;"dd H : S'* I D e fi t
lt co 66+coi6'.{.iiGr .1
QF 9oq\\'1 \\r-{
u6 diF..i;cticjo...i o * l ^ + o6o F l o o o +
..j;fi^iar!r+N?i t-.{ F.r..! €6elq

SgHg r 33* | *t4,' $ - r - E -r ^


9r ;;oJ;6;"6ii *iil:dt'{{jf
.'lt CO 6fi :-Fdt cr€ c{+\oo\o\9e.||^q
z 'F 6.fi i6;66or
i.ici|/ioqtooi'd
N t-o.tNrA\qu-r\.:
vi.o.i6o+\e+
i\o;ni-++N- PSSSRH,:SF
z
E
v
Id
t

a
56

ii
7\
lE 3
s#
r. t. z
o
z
c
d
P
E
F99o:.tpFl.pJ !. !-i Fi.P =
N6-tOlD@+ra{
rr{rJ|crqrlo\!Jrr,.,
{o\N(:](DC rr r$A
'.lo@OO\ON+6ia
o\c{\otrc)\o\rtn
c'Fc|\OFO\Oq,O Se z
3
=

FP90:PI:"}OF !.FF FF$)


t.ir,| 6-t{0orr!\(x \r ur 6\o \oF,J'
,-*339$SEs8 E3$Bt€98$
c|\ o.
€f
-t

\o>
PPPFPTYPF :-- r- i- t- - i.) 4
: )9Fa'Jr+vr \o\r -.tN \o0o (DF +(n o\ t-E -t
USX63SHH8 5J5SEBE6T {t
\o E.
|.
z
'l
x
pFlIFy:-F! tsrl- i- !.) tt
F\r\o\oa(t\(Jr
B;SrJS9S3
nre! o\F 6ax
tsEJS3R9SS
-r\o *N q
SE
ltl
n

ttttt+ttl tttttttt+

i"3"Ess.au'$i
r"lfrg.;s}fi
r

\o
NERACA DAN
PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
PERDAGANGAN
BAB IV
PERKEMBANGANEKONOMI DAN MONETERINTERNASIONAL

4.1. Pendahuluan

t Situasiekonomi dan moneter internasionaldalam tahun 1978 hinggapertengahan


pertama tahun 1979 masihditandaioleh tingkat inflasi dan pengangguran
yang tinggi serta
adanyatindakanproteksi yang dilakukanoleh beberapanegaramaju. Tingginyatingkat
pengangguran tersebutdisebabkanoleh lambannyapemulihanekonomidunia dari resesi
yang terjadi beberapatahun yang lalu. Usaha-usaha untuk mengatasinya
telah banyak
dijalankan,
namunbelummemberikan hasilsebagaimana yangdiharapkan.
Sclamatahun 1,978 negan-negara industri mengalamilaju inflasi sebesar7,0 persen.
Tingkat inflasi ini hampir samadenganyang terjadi dalam tahun 1977 dzn 7976, yaitu
masing-masing sebesar7,1 persen,akan terapilebih rendahdari rata-rztainflasidalam tahun
1975 sebesar11,0 persen.Rata-ratapertumbuhanproduksiriil di ncgara-negara tersebut
dalam tahun 1978 adalzhsebesar3,9 persen,Angka ini adalahlebih rendahdari tahun
1977sebesar 4,0 perscndan tahun1976sebesar 5,4 persen,
llcndahnya pertumbuhanproduksi riil telah membawapengaruhkepadavolume
perdagangaodunia. Dalam t^h'n 7977 dan 7g78 volume rzta-rata.perdagangandunia
t! hanyameningkatdengan5,0 persen.peningkatanini masihberadadi bawahvolumeper-
daganganduniadalamtahun 1926sebesar 12,0persen,Hal ini antaralain erathubungannya
dengankcbijaksanaanproteksiyangdilakukanoleh beberapanegaramaju dalambeberapa
rahunterakhirini.

4.2. Perkenrbangan
pendapatannasionaldan tingkat inflasi di berbagainegara

Pemulihankegtztanekonomi di negara-negara maju setelahresesickonomi internasio-


nal, berlangsungdenganlamban dan tidak m€ratasertadalam keadaaninflasi yang tinggi.
Dalam talrun 7978 negarc-negaratersebutmasih berumbisa mengatasikeadaanuntuk me-
ningkatkanproduksi riil merekasetinggi6,1 persensepeniyang dialamidalamtahun 1973,
Lambannyapertumbuhanproduksiriil di berbagainegaraterseburmasihdi bawahringkar
yang diperkirakansemula,sehinggatidak membawapengurangan padatingkat pengangguran
yang terjadi.
Padatahun 1978 tingkat produksi rirl yang teninggi dicapaioleh Jepang,yairu sebesar
t
5,6 persen,disusuloleh Amerika Serikatsebesar4,4 persen.Sedangkan JermanBarat,
Perancis,Inggrisdan Itali mengalamitingkat penumbuhanproduksi riil yang lebih rendah,
yaitu masing-masing sebesar3,4 persen,3,3 persen,2,8 persendan 2,6 persen.Walaupun

JI
58

tingkat perrumbuhanekonomi di negara-negara maju umumnya lamban, namun terdapat


peningkatanperrnintaanriil dalam negeri selamatahun 7978,kecuali di Amerika Serikat.
Di Jepangtingkat pertumbuhanpermintaanriil tersebut telah naik dari 4,0 persendalam
trhrn 1977, menjadi7,0 persendalamtahun 1978.Begirupula di JermanBaratpermintaan
riil dalam negerinyatelah naik dari 2,2 persendalamtahun 1977menjadihampir 4,0 persen
dalam tahun 1978. Akan tetapi permintaanriil yang terjadi di Amerika serikatjusrru relah
mengalamipenurunan,yaitu dari 6,0 persenda.lamtahun L977 menjaAi4,5 persendalam
tahun 1978. Perubahandalam pola perkembanganpermintaandalamnegeririil ini meng-
akibatkanpembayaraninternasionalmenjadi tebih seimbang,sehinggaketidakstabilankurs
beberapamata uangdi pasardevisamenjadiberkurang.
Sementaraitu negara-negara berkembangbukan penghasilminyak dalamtahun 197g
mengalamipeningkatanproduksi riil yanglebih rendahdibandingkandenganperkembangan
yang terjadi dalam tahun 1973. Hal ini antaralain adalahsebagaiakibat melemahnyaper-
mintaan dari negaraindustri atas hasil ekspor negara-negara tersebut,serta menurunnya
dasarpertukaranperdagangan(terms of trade) merekasecaraterus menerus.Dalam tahun
1978 nta'rzta peningkatan produksiriil dari kelompoknegaraini adalahsebesar 5,3 persen.
Dalj rata"tatt peningkatanproduksi riil tersebut, maka negarz-negara.
berkembangbukan
penr.hasil
minyak yang ada di Afrika mengalami peningkatan sebesar2,r persen,Amerika
Latin sqbcsar4,3 persen,Timur Tengahsebesar 5,7persendan Asiasebesar 7,5 persen.
Selar4utnyanegara-negaraberkembangpengeksporminyak yang tergabungdalam
oPEC keadaannyaadalahlebih baik dibandingkandengannegaraberkembanglainnya.
Selamabeberapatahun sejak tafun 197311974kelompok ncgaraini telah menikrnati
sumber-sumber pembiayaanyang berasaldari kenaikanhargaminyak bumi. Negara-negara
tersebuttelah dapat menggunakan sumber-sumber pembiayaanyang bcrasaldari ekspor
minyaknya untuk mengembangkan sektor non-minyak.Akan tetapi dalamperkembangan
produksiriil secarakeseluruhan,
padakelompoknegara-negara pengekspor minyaktersebut
telahterjadipenurunandari 12,3persendalamtahun1976menjadi6,0 persendalamtahun
1977dzn2,9 persendalamtahun 1978.
Seperti telah diungkapkandi atas, lambannyapertumbuhanproduksi riil di negara-
negaraindustri adalahsebagaiakibat dari belum pulihnya kembalikegiatanekonomi setelah
terjadinyaresesibeberapatahun yang lalu. Keadaanini telah dibarengipula oleh tingginya
tingkat harga-harga yang berlakudi berbagainegaraindustri dan berkembang. perkembangan
lajr: inflasi yang cukup tinggi dalam beberapatahun terakhir ini ternyara masih sukar di-
kendalikan. oleh karena itu inflasi masih merupakanmasalahyang sangatpenting bagi
berbagainegara.
Dalam tahun 1978 rata-t,.tatingkat inflasidi negara-negara
industri secarakeseluruhan
adalah sebesar'7,Opersen,yaitu hampir samadenganyang terjadi dalam tahun 1976 drn
59

1977. Dart rata-ratalaju inflasi di negara-negara


industti tersebut,maka Kanada,Amerika
Serikat, Jepangdan Jerman Barat masing-masingadalah sebesar6,3 persen,7,3 persen,
4,8 persendan 3,9 persen.Sedangkanlaju inflasi di Perancis,Inggrisdan Itali dalamtahun
I
1978 masing-masing adalahsebesar9,9 persen,10,2 persendan 13,3 persen.Dengandemiki-
an, maka saflr-satunyanegaraindustri yang nampaknyacukup berhasil di datam pengendali
an laju inflasi dalamtahun 1978 adalahJermanBarut.

Dalam usaha pengendalianlaju inflasi tersebut, maka PemerintahAmerika Serikat


sejak akhir September L979 telah mengambil kebijaksanaanuntuk meneikkansuku
bunga pinjaman bank sentral-nyadari 10,5 persenmenjadi 11,0 persen. Selanjumyapada
tanggd 6 Oktober 1979 zuku bunga pinjamanitu dinaikkan lagi dari 11,0 persenmenjadi
12,0 persen. Kebijaksanaantersebut diikuti pula oleh bank-bankumum utama Amerika
Serikat dengankenaikansuku bunga pinjamandari 13,0 persenm€njadi 13,25 persendan
seterumyameningkatmenjadi 15,5 persen.

Di negara-negataberkembang bukan penghasil minyak tingkat tatarltl inflasi dalam


beberapatahun terakhir ini jauh lebil tinggi daripadatahun enampuluhandan permulaan
tahun 1970. Di negara-negara tersebutrata-tatahatgabarang-barrngkonsumsidalamtahun
1978 telah mengalamiperkembangan yanglebih tinggi,yaitu sebesar25,4 percen.Dilihat se-
I berkembangbukan
cara regional,dalam tahun 1978 ratz-ratalaju inflasi di negara-negara
penghasilminyak yang terdapatdi Afrika, Asia, Arnerika Latin dan Timur Tengahmasing-
masingadalahsebesar 20,5persen,5,7 persen,43,1persendan 17,5persen.
Dalam pada itu negata-negara berkembangpengeksporminyak telah berusahameng'
atasiinflasi tersebutd€nganmelakukankebijaksanaan pengurangan permintaandalamnegeri
dan peningkatandaya serapimpor, terutama negara'negara yang masihmengalamisurplus
neraca pembayaran. Dengan berhasilnya langkah-langkahyang diambil oleh negara-negara
berkembangpengeksporminyak, maka laju inflasi dalarntahun 1978dapatlebih dikendali
kan. Hal ini tampak denganmenurunny^ rztlrata. tingkat inflasi yang terjadi dalam tahun
1978 sebrsar8,5 persen,yaitu lebih rendahdari tahun sebelumnyasebesar14,8 persen.
Sementrra itu lambannya kenaikan produksi riil dan masih tingginya tingkat harga
industri, telah membawapengaruhkepadakesempatenkerja.
yang terjadi di negara-negara
Dalam tahun 1978 tingkat pengangguranyang terjadi di Ameril..aSerikat, Jepang dan
JermanBaratmasing-masing adalahsebesar6,0 persen,2,3 persendan 4,5 persen.

I 4. 3. Perkembanganperdagangandunia

Adanya peningkatan harga barang-barangindusni yang diekspor oleh negara-negara


maju dalam tahun 1978 telah menimbulkan pergeserandasar pertukaran perdagangsn
(terms of trade) yang menguntungkannegara-negafatersebut.Perbaikandasarpertukaran
60

perdaganga.n itu telah meningkatkan surprus transaksi berjalan mereka dari us $ 0,J milvar
dalam uhun 1977 menjadi us $ 32,2 milyar dalam tahun 1978. Hal ini merupakan
suatu
peningkatanyang paling tinggi yang pernah dialami negara_negera industri setelal meng_
alami defisit transaksiberjalansebesarUS $ 4,0 milyar dalamtahun f924.
Dalam tahun 1978 surplus transaksiberjalandi negrara-negara industri sepertiJepang,
Perancis,Jerman Barat, Itali dan lnggris masing_masing adalahsebesarUS $ f6,g milvar.
us $ 5'3 milyar,US $ r3,1 milyar,us $ 8,9 milyardan us $ 5,2 milyar.
Sedangkan r"*da
dan Amerika serikat dalam ahun 197g masing-masing telah rnengalarnidefisit dalam
transaksiberjalansebesarUS $ 4,7 milyar dan US $ 10,7 milyar.
Dalam pada itu negara-negara berkembangbukan penghasilminyak seramatahurr
1978 telah mengalamipeningkatandefisit transaksiberjalan,yaitumenjadi
sebesarUS $ 32,5
milyar dari US$21,0milyar dalam tahun 1977. Kenaikandefisit transaksi
berlalantersebur
terutama disebabkanoleh adanyapeningkatanyang lebih cepat dari harga
minyak bumi
dan barangbarangindustri yang diimpor n€gara-negara tersebut diban-dingkandengan
hargabarang-barang primer yangmerekaekspor.Dalamtahun 197g defisit t.*sak.i b"riJ-
di negara-negaraberkembangbukan penghasilminyak yangterdapatdi nrrika, nsi", emeri-
ka Latin dan Timur Tengahmasing-masing adalahsebesarUS $ 7,9 milyar, US $ 4,g milyar,
US $ r2,3 milyardan US $ 7,5 milyar.
Selanjutnya,di negara-negarapengeksporminyak telah terjadi penurunanyang cukup
besaratassurplustransaksiberjaranmerekayaitu dari us $ 31,g milyar
dalamiahin lczT
menjadi US $ 6,2 milyar dalamtahun 197g. penurunantersebuterat hubungannya
dengan
semakintingginyahargabarang-barang yangmerekaimpor dari negara-rr.garaindusui.
Lambannyaperrumbuhankenaikan produksi riil di negara-negara industri dan ber-
kembang dalam talun 1978 telah berpengaruhterhadapvolume pe.dagangan
dunia. Ke_
naikan volume perdagangandunia daramtahun 19zg adaJahsebesars,o
lerrn, yzidt sama,
dengankenaikanyang terjadi dalam tahun 1927. sedangkand ihat dari nilai perdagangan
dunia, maka telah mengalamikenaikan,yaitu dari 9,0 persendalamtahun
rizz r*njl"ai
10,0persendalamtahun 1978.
Dalam pada itu, di masing-masing kelompok negaraterdapatperbedaandi dalamlaju
perrumbuhanvolurne dan nilai perdagangandunia tersebut. Di ketompok
,rrg".".n.g*"
industri volume impor telah mengelamikenaikan,yaitu dari 5,0 persen
dalam tahun ,SZZ
menjadi 6,0 persendalam tahun 1978. Sebeliknyapada kelompok negara-negiua
peng-
ekspor minyak volume impor telah mengalami p€nurunan aa; iSp
p".s.n Aia' trfr,r"n
1977 menjadi 6,0 persendalam tahun l97g. Selanjumyakenaikandalam
volume impor
di negan-negaraindustri dalam tahun r97g telah dibarengi dengankenaikandalam
voltrme
ekspomya,yaitu 5,0 persendalam tahun l97Z menjadi 5,5 persendalam
tatrun 197g. Se_
dangkanvolume eksporciarikelompok negara-negara pengekqpor minyak daramtabun 197g
61

jusmr telah mengalamipenurunansebesar3,5 persen.


Laju kenaikanyang relatif kecil di dalamvolume impor dan ekspordi negara-negara
industri dan berkembangpengeksporminyak dalam tdhun 1978 ternyata diikuti dengan
ra keadaanyang sebaliknyabila dilihat dari nilai ekspordan nilai impor dari keduakelompok
industri dalamtahun 1978 (dinyatakandalam
n.g"r" ,".r.b.,,. Nitai impor di negara-negara
sairan sDR) ternyata mengalamipenurunandibandingkandengantahun 1977. Apabila,
dalam tahun 1977 nilai impor di negara.negara industri telah mengalamikenaikansebesar
8,0persen,makadalamtahunlgTShanyameningkatsebesar2,5persen.Penurunannilai
impor ini terjadi pula di kelompok negararregats pengeksporminyak, yaitu dari 7'0 persen
dalamtahun 7977 nenladi 4,0 persendalamtahun 1978'
Selanjutnya apabila dilihat dari nilai ekspornya,maka di kelompok negara-negara
indusui dalam tahun 1978 telah meningkat sebesar5,5 persen.Kenaikan nilai ekspor
ini ternyata lebih kecil jika dibandingkandenganyang terjadi di dalam tahun 1977 yang
telah meningkatdengan7,0 persen.Penurunandi dalam nilai eksportersebutdialami pula
oleh kelompok negara-negsfa pengekpor minyak yaitu dari 8,5 persendalam tahun 1977
menjadinegatif6,5 persendi dalamtahun 1978'

sistemmoneterinternasional
4.4. Perkembangan
e
Untuk membantunegara-negara anggotayangmengalamikesulitanneracapembayaran
yang melebihijumlah dan jangka waktu yang dapat dibiayai denganfasilitasyang adapada
Dana Monete, Internasional,maka oleh Dana Moneter Internasionaltelah diciptakanfasili-
tas baru,yaitu FasilitasPembiayaanTambahan,yangmulai berlakupadatanggal23 Pebruari
1g7g. Negara-negara yang telah mengadakanperjanjiandenganDanaMoneterInterflasional
dalam rangka penyediaandanauntuk Fasilitas PembiayaanTambahanini adalahJerman
Barat, Jepang,Abu Dhabi, Austria, Belgia' Kanada,Belanda,Kuwait, Nigeria,SaudiArabia,
swiss, Amerika Serikat, Venezuela,Iran dan Guatemala.sampaidenganakhir bulan Junt
7979, tiga negaraanggotaDanaMoneterInternasionalyaitu Peru,sudandan Yamaika,telah
menggunakan dana dalam rangkafasilitasini yang meliputi jumlah sebesatsDR 47,1juta
MengenaimasalahpenggunaanSDR, Dana Moneter Internasionaltelah mengesahkan
perluasanpenggunaanSDR untuk pembayaranhutang, pemberianpinjaman dan jaminan
unruk pinjaman. selanjutnyadalamrangkameningkatkandaya tarik sDR, Panitia Interim
Dana Moneter Internasionaltelah menyetujuiunftk mempelajarilebih lanjut kemungkinan-
] kemungkinanlain dalam penggunaarsDR. Usaha memperbaikisifat*ifat sDR dan me-
ningkatkandaya tarik SDR ini adalahdimaksudkanuntuk menjadikanSDR sebagaicadang-
an utamadalamsistemmonet€rintemasional.Sementaraitu dalamrangkaalokasisDR pada
periode dasar(basicperiod) yang ke-tigayang alokasinyadilakukan padatanggall Januari
1g79, 1 Januari1980 dan 1 Januari1981,makaIndonesiapadatanggalI Januari1979 telatr
62

menerimaalokasi sebesarSDR 49,9 juta. Dengandemikianhinggasaatini jumlah alokasi


SDR yang telah diterima IndonesiaadalahsebesarSDR 140'1juta.
sehubungandenganusul untuk dibentuknya Rekeningsubstitusi,maka Dewan Ekse-
kutif Dana Moneter Internasionaltelah diminta untuk mempelajarinya.Perlu diketahui
bahwaRekeningSubstitusiini adalahsuarurekeningyang akzndibentuk di DanaMoneter
lnternasional,yang mengeluarkantagihansDR terhadapdollar Amerika serikat atau mata
uang cadanganyangdisimpandalamrekeningtersebutdenganmemperolehbunga.Bungaini
dibiayai dari hasil investasidollar atau mata uang cadanganyang dilakukan oleh Rekening
Substitusi dalam bentuk surat{urat berhargaAmerika Serikat yang khusus dikeluarkan
un k maksudtersebut.
sehubungandengan peninjauankuota Dana Moneter Internasionalyang ke-enam,
maka telahdisetujuioleh DanaMoneterInternasionalkenaikankuota dari sebesarSDR 29,2
milyar menjadisebesarSDR 39,0milyar. Kenaikan kuota tersebuttelah dinyatakanberlaku
sejaktanggal31Mei 1978.
BAB V
HUBUNGANEKONOMIINTERNASIONAL

5.1. Pendahuluan

i Sebagaikelanjutandari kerja samaASEAN, maka telah diadakanevaluasimengenai


kemajuan-kemajuan yang telah dicapai terutama terhadappelaksanaan
proyek-proyek
ekonomi perdagangan,seperti pembangunanpabrik pupuk urea, prefcrensiperdagangan
dan cadanganberasASEAN.
Berdasarkanpenelitianyang dilakukanoleh team dari Jepang(JapanInternadonal
CorporationAgency), rnakajumlah biaya yang diperlukanuntuk pembangunan pabrik
pupuk ureaASEAN di Aceh adalahsebesarUS $ 313 juta, yaitu 70 persenberasaldari
pinjaman dan 30 persendari kelima negaraanggotaASEAN. Indonesiasebagaitempat
di manaproyek didirikan telah dibebanidana sebesar60 persen,sedangkan yang40 persen
lainnya dibebankarrkepadakeempatnegaraanggotaASEAN lainnya,yaitu sebesar13 per-
senmasing-masing untuk Malaysia,Philipina dan Thailand,serta I persenuntuk Singapura.
Dalampada itu kerja samaASEAN di bidangperdagangan telahdaparmeningkatkar
jenis-jenisbarangyangmendapatkan yaitu dari 826 menjadi1.326jenisbarang.
preferensi,
Di sampingitu oleh negara-negara
ASEAN dirasakanmasihdiperlukanadanyapenyempurna-
e an di dalam MTN (Multilateral Trade Negotiation) sehinggadiharapkan dapat lebih
mencerminkankepentingankelirna negaratersebut.Sepertidiketahui di dalam MTN
berbagaimasalahtelah dibahas,yaitu sepertimasalahtarif, prosedurizin impor (import
licensingprocedure),rintanganteknis perdagangan (technicalbaniers to trade) dan
lain-lain.
Dalam rangka mengatasikebutuhan yang sangatmendesak,maka oleh negan-negera
ASEAN tclah discpakatipembentukancadanganberas(ASEAN EmergencyReserveRice)
scbcsar50.000 ton. Jumlah cadanganini 12.000 ton berasaldari Indonesia,6.000 ton
dari Malaysia,12.000ton dari Philipina,5.000 ton dari Singapuradan 15.000ton dari
Thailnnd.
SclirnjutnyamclaluiASEAN telah pula dilakukankerjasamadenganberbagainegara
atau kclompok ncgara,sepcrtiJepang,Australia,AmerikaSerikatdan MEE. Kerja sama
ini antaralnin meliputibidangindustri,pertaniandan perdagangan.
DenganJepangtelah dilakukan persetujuantcntang pembcntukanpusat promosi
perdagangan,invcstasi dan pariwisata di Toliyo. Begitu pula dengan Australia telah
t
kerja sama industri ASEAN-Australia dan pekan raya (ASEAN Trade
diselenggarakan

63
6+

Fair) padabulanoktober 1978di Sydney.semcntarairu daramrangka


kerjasamaASEAN-
AmerikaSerikat maka beberapaproyek pertaniansedangdilaksanakan
yaitu antaralajn
proyek perlindungantanamanASEAN, proyek manajemendan konservasi
air, sertapusat
pengembangan dan perencanaan pertanian.Kcmudianker.jasamaantaraASEAN dengan
MEE, anra* lain telah terjarin dengandiberikannyakeringananbea
masuk t.rh"i"p
beberapajenisbarangekspordari negari-negara
ASEAN.

5.2. Kebijaksanaan
di bidangperdagangan
luar negeri

5.2.1. Kebijaksanaan
di bidangekspor
Eerbagailangkahrelah dilakukanpemerintahuntuk meningkatkanpenerimaan
de-
visa,terutamadari eksporbukanminyak.Har ini antaralain dilakukandengan
meningkat-
kan daya saingbarang-barang ekspordi pasaraninrernasionar dan prodtrks-i
dalamnigeri
terhadapbarang-barang impor. Seperti diketahui sarahsatu sebabdari lemahnvadaya
saing barang-barang ckspor ini adarahrimparrgnranir^i tukar rupirh terhedai varuia
asing oleh karena itu ncralui kebrjaksanaan r5 Nopember197g terahdirakukanpe-
nyesuaiannilai tukar rupiah,sekarigus melepaskan pcngkaitrnnvadengando ar Amerika
Serikat Kebijaksanaan ini dibarengipula dengantindakan.rindakan sepertipen*ederhanaan
dokumen ekspor, penyebaranpemasaran, perluasan.jenisbarangyang dapet diekspor
dengansyaratpembayaran berjangka,kelonggaraniiskal,lanlain-lain.
Dalam rangka usahamencaripasaranbaru, telah dibuka pusat_pusat perdagangan
lndonesiadi New York, Hamburg,London da, selanjutnva akan ditJ;rikanp-ula
JctJdah.
pusat perdagangan di Los Angeles(pantai barat Aurcrika)tlan Sydney tAusn.llil). Di
sampingiru telah direalisirpura ekspordi ruar pasartradisional,sepeiti
misalnvakopi
yang tclah diperluaspasarannya ke Timur Tengah,yunani, yugoslai'iadan sebagainya.
Tembakautelah dipasarkanrangsungke Arjazairdan Spanyor.pasaranrada
telah di-
perluassampaike Jepang,Australiadan negara-negara
Eropaf.imur.
Mengenaipengembangan berbagaijcnis kornoditiekspor,makatelahdirearisirekspor
,
hasil-hasilindustri sepertipupuk, semen,besi beton, pifa besi, alat-alatrumah
tangga,
makanan dalam kaleng dan sebagainya.Scdangl<an untuk bebcrapajenis has p.r,"riirn
Iainnyatelah diolah sesuaidenganselerakonsumendi luar negeri,sepertirempah-rernpah
yang bermutu rendah menjadi oleores.in,ikan-ikan yang selamaini dibuang oleh kapal
trawl menjadi makanan ternak, pengolahanhijauan makanan ternak menjadi
pellet,
pemanfaatankopi bermutu rendahmenjadiinstant coffeedan sebagai,nya.
Sementaraitu untuk mengembangkanindustri perkayuan,maka kepada pemegang
Hak PengusahaanHutan dan eksportir kayu yang mempunyai dana simpananwajib
telah dapar mengambil simpanannyauntuk mengadakaninvestasi.Industri kayu yang
65

dapat dibiayai dengandana ini adalahindustri pulp dan kenas,industri plywood terpadu,
sawnmill terpadu dan chips. Sedangkanmengenaibesarnyaiuran IIak PengusahaanHutan
? telah ditetapkan menjadi Rp. 1.000,- untuk tiap hektar dan besarnya,IuranHasilHutan
sebesar6 persendari hargapatokm kayu.
Kemudian sebagaitindak lanjut dari kerja sama ASEAN di bidang perdagangan'
telah disetujui pula adanyasistempreferensiyang dikenal dengannama"ASEAN Preferen-
tial Trading Anangements".Sampaiakhir REPELITA U telah disetujui 1.326jenis buang
yang mendapatpreferensi,Dari jumlah produk tersebutyang dapatdiimpor oleh Indonesia
dari negaraASEAN lainnya berjunrlah266 jenb, sedargkanproduk eksporIndonesiame-
liputi 1.060jenis.

di bidangimpor
5.2.2. Kebijaksanaan

Sejalan dengan usaha untuk meningkatkan penerimaandevisa, maka telah pula


dilakukan pengarahandalam penggunaannya.HaI ini antara lain tercermin dari pergeseran
impor barang-barangjadi kepada impor bahan baku/penolong dan barangmodal, sehingga
a mendorongkegiatanproduksi dalam negeri yang padagilirannyamemperluaskesempetan
kerja.
Dengan demikian jelaslah bahwa kebijaksanaan di bidang impor selalu dikaitkan
dengan sasaran-sasarandi bidang pembangunan. sampai saat ini pengatuan pelal<sana:n
impor dilakukandenganmenentukanjenisjenisbarangyangboleh atautidak boleh diimpor
dan melalui pengeturanbesarkecilnya pungutan bea masuk serta PPn impor. Hal ini ter-
Iihat di dalam rangkaiankebijaksanaan 15 Nopember 1978,yang antaralain telah mem-
berikan keringananbea masuk,PPn impor serta MPO bagi impor bahan baku/p€nolong.

sebagai tindak lanjut dari kebijaksanaanters€but, maka telah pula dilalsanakan


penyempurnaar-penyempurrarrdalam beberapaperatufanpelaksanaan.Jenisjenisbarang
yang mendapat keringanan bea mazuk dan PPn impor telah diperluas, antata lain men-
cakup pemasukanbeberapajenis baranguntuk keperlurr pembangunan prasarana,bahan-
bahan untuk keperluan makanan temak, bahan baku untuk keperluanindustri rokok,
bahanbakuuntuk keperluanindusui pengalengan dan sebagainya'

Dalam pada itu untuk lebih mernperlancar arusbarang-barang impor, maka di bidang
t
prosedulpuntelah dilakukari pen)'enipurnaanpula l'Iol ini antaralain berupapenghapusan
ketentuan penyampaiantembusanL/c kepada Bank Irrdonesia,yang berarti akan lebih
meringankankewajiberrhagi importir. Di samping itu dalam hal pengeluaranKPP/KPP
barang oleh bank d(Iuisajuga. i-elah dilakukan p(riyempurnaan.Dalam hubungan ini
66

pengeluaranKPP/KPP barang yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh kantor bank
devisa yang membuka UC, maka dalam sistem yang baru ini bank pembuka L/C dapat
mengusahakankepada bank devisa lain di tempat pemasukanbarang untuk mengelua.rkan
KPP./KPPbarang yang bersangkuten, disertai dengan dokumen pengapelandan dokumen
impor lainnya.
sementara itu untuk melindungi kepentingan konsumen terhadap barang-barang
impor telah pula dikeluarkan beberapaperaruran,seperti keharusanadanyasurat keterangan
hald unnrk daging (cenificate of halal m€at) dari the Australian Federationof Islamic
councils pada setiap pembukaanL/c impor daging dari Australia. Di sampingitu juga
terdapat keharusan dilengkapinya sedap parrai impor kurma ke Indonesia dengan surat
keterangan kesehatan ( health certificate ) dari Direktur Jendral pengawasanobat dan
Makanan Departemen Keschatan atau Belai pemeriksa obat dan Makanan, Kantor wi.
layah DepanemenKesehatanPropinsi setempat.
Kemudian dalam hal pengadaan,peredaran dan pengawasanminyak pelumas, maka
Pemerintahtelah menentukan berbagai persyeratanyang harus dipenuhi untuk dapat
'diakui sebagaiimportir pelumasserta persyaratanmengenaimerek dan
kemasan.

5.3. Perkembrnganneracapembaycan

5 . 3 . 1 .E k s p o r

Tahun 197911980yang merupakanawal dari FJPELITA III ditandaidengansemal<in


baiknya hubunganekonomi perdagangan luar negeri.Hal ini antaralain tercermindi dalam
kenaikanhargaeksporminyak mentah di pasaraninternasionaldan semakinmant rpnyz daya
saing barang-barangekspor Indonesia di pasaranluar negeri. Keadaan ini pada gilirannya
telahmembawapengaruhyang lebih baik padanetacapembayarantahun 197911980,teruia-
ma terhadep laju perkembanganekspor minyak dan bukan minyak. Apabila dilam tahun
L97811979realisasiekqpor secarakeseluruhanbaru berjumlah sebesarUS $ 11.353juta,
make dalam tatrun 197911980 diperkirakan akan dapat mencapai jumlah setresar
us $ 15.457juta. Jumlah ekspordalam tahun 1979/1980ini adalahus $ 4.104 juta atau
36,1 persen di atas realisasiekspor dalam tthun l97g/l9jg. HaI ini disebabkenkarena
baik ekspor minyak (termasuk LNG) maupun bukan minyak diperkirakan akan meng-
alami laju peningkatanyang lebih besardibandingkandenganuhun LgTgllgTg.
sepcrti telah disingung di atas kenaikan harga ekspoi minyak mentah akan diikuti
pula oleh meningkaurya nilai ekspor minyak termasuk LNG. oleh karcna itu realisasi
nilai ekspor minyak termazuk LNG dalam tahun r979l19g0 diperkirakan akan dapet
mencapaijumlah sebesarUS $ 10.096 jute. Junrlahini berarti US $ Z.7ZZjut* atau 36,9
persendi atasrealisasinilei ekspor minyak termasuk LNG dalam tahun lg7119zg.
67
t2 or.-F N€co r{or0 ts'6N
Ei
ui
oo 14ts+ r , .o
+++ +++ +++ l++ + l+ l+

59 |odton €6i
aor)ro its!+
-icr (oc{ao
iDo6
€i!(o
ro6ro
dtooN
b. a{itr iroN
icDiv:or
<.9 Fd6,i;ii,ji ai c.i
Fi +++ l I I I I J I + I iJ+l+

t. coo@ €qr ot v)6!0.) tsFE


dd dfd 'l'oid a.idd {idd
t! @r.-6t @coF tf +d) dr(o:fi
ct
!F +++ +++ +++ +++ + l+

ir'd E 8 3 3 6 rf ,reR 3o (3o o€o5 8F @ n S a8


@ c.r..r
S
llr
6 3 .c3r ) ct
:\o: "1 r |
l8 +++ | | | I I l+ | +++ + | + + |

tsE
(.lJ n{o"6*
'1 9Oi
qqo. iqqo:
-E)dr stod)
d 1 @ -( D -
q|r)lo
c,Iq.r ,o- n
$€r! cror?':6(o+ oF-F- N (',
E! oro)tr I C\dN | !r F
n-
3:
9\ Eb + + + + + + + + + ++ + + + + + |
I sro+ loNor FCD(o (c, €
oorn :@lo
a:'6 !lroF 614)(9 Fo(D '6oro €c.t+
o
E
F-
| D a t i-6-
$
ai
t- il,+c{ 'orror ni-- + !.r +
:--:-!q I |
ili +++ lll lll l+ | +++ + | + + |
\o
CA
;r= f).t.1 611\ -- a.-:lo.
a 5l
EF
:<i \co! .i o 111"
c\|qo) c{co€ 'r-!l F- c.ic.t
Arcol(oro
6{ q
fi (l'
s; +++ ++1+++ +++ + +++
OE

? F= qOii
r(h@
r6rOr
@o.)ti
r
!i
c!
rf)
o
.r)
o(o+
o co F

cn x,o?
<..E .o4F r)F c! rn (D !lc{-, r

O'FE +++ lll I I I + | + +++ + I ++l


<d
.n r! co !t coF N q qo-o" Lnq ct
4(rD O(oO 6 c.r E O O.O rO lo
Ec{
I{ BI
z 5b +++ ++ l+ + I 1 | ll+ +
z
tioo- q! $.D Q+(o @r|0.t € 01nr(o
c) or c) €in j
2
!)\l(o
cl r,N 6! ..: cnc-rF q€ qd i) rco\ i oi @€€
dr6| i
+
:I
+++ | | | | | | l+ I + +++ + | +l+
E
t{
!( ts(bor
!+o €rt+:
t-l
st9
e33 q-I6R= 3'g * s3' * .
,
QN +++ ill lll l+ | + +++ + | l++

- rd zti-di ->
=ils3 FF - 68

a
GI
3
>
z
D
z
z

\o

0q
EE
FF
ES
!E
g;

iE
t:
FB
Frt x
I'F<
-B g

EE

FF
69

Demikianpulahalnyadenganeksporbukanminyakdalamtahun 1979l1980,diperkira-
kan akan mengalamilaju perkembangan yang lebih besardibandingkantahun 1978/1979.
Apabila dalam tzhun 1978/1979 realisasi ekspor bukan minyak ini baru berjumlah
sebesar US $ 3.979juta, makaselamatahun 197911980 diperkirakan akandapatmencapai
jumlah sebesar US $ 5.361juta. Dengandemikianmakaeksporbukanminyakdalamtahun
7979/1980telah meningkatdenganUS $ 1.382juta atau 34,7 persendibandingkan re-
alisasitahun 1978t1979.Peningkataneksporbukan minyak ini dialamioleh hampir seluruh
jenis barang-barang ekspor,sebagaiakibat dari semakinbaiknya daya saingdi pasaran
internasional,penyebaranpemasaranserta pengembangan ekspor hasifhasil industri dan
lain{ain.
Bila ditinjau realisasisementatanilai ekspor bukan minyak selamabulan April -
Agustus 197911980,maka telah menunjukkanlaju perkembangan yang semai{inbesar.
Dalam periodeApril - Agustus1979/1980nilai eksporbukan minyak telah mencapai
jumlah sebesarUS $ 2.327,3juta. Jumlah ini adalahUS $ 912,2 juta atau 64,5 persen
lebih besarbila dibandingkan denganrealisasiekspordalamperiode yang sama tahun
7978/1979.Kenaikanini terutamaterjadipadaeksporkayu, karet,timah,kopi danekspot
golonganbaranglainnya.
)
jenis barangekspotbukanminyak,sampaisaatini kayu masihmerupa-
Dari berbagai
kan penghasildevisayang utama.Meskipuntelah ditetapkankenaikanpajak ekspordan
laranganekspor terhadapjenis kayu tertentu, namun nilai ekspornyatelah menunjukkan
kenaikan.Realisasisementaranilai eksporkayu periodeApril - Agusrusl979ll98o telah
mencapaijumlah US $ 702,8 juta. Hal ini berartikenaikansebesar US $ 306,4juta atau
77,3 persenbila dibandingkan denganperiodeApril - Agustus7978/1979'Kenaikanini
terutarnadisebabkankarenameningkatnyahargakayu di Jepangyang merupakanpasar
utamabagieksporkayu Indonesta.
Demikian pula halnya denganekspor karet yang sebagaiakibat adanyakenaikan
harga di pasaraninternasionaltelah menyebabkankenaikan nilai ekspornyadalam lima
bulan penama tahun 197911980,Apabila dalam bulan April - Agustus 1978/7979 nilal
eksporkaret baru berjumlahUS $ 286,3 juta, maka selamajangka waktu yangsamatahun
berikumya telah meningkatmenjadi sebesarUS $ +29,2juta ataunaik dengan49,9 persen.
Sementaraitu dalam sidangDewan Timah Internasionalbulan luli 1979 di London
I telah diputuskan pula untuk menaikkanhargatimah. Hargadasartimah telah dinaikkan
dari M $ 1.350 menjadiM $ 1.500 per pikul dan hargatertinggidati M $ 1'700 meningkat
menjadi M $ 1.950 per pikul. Kenaikanhargatimah di pasaraninternasionalberpengaruh
terhadap perkembangannilai ekspor timah. Dalam periode April - Agustus 1979/7980
nilai eksportimah berjumlahUS $ 146,3juta yangberartiUS $ 38,0juta atau35,1persen
di atasnilai ekspordmah periodeApril - Agustus1978/1979.
70

Dalam usahauntuk memenuhikebutuhanminyak kelapasawit di dalam negerimaka


terhadapeksporjenis barangini telah dilakukan pengawasandenganmenenttkan besarnya
kuota tahunan. Meningkatnyaharga di pasaraninternasionaltelah mengakibatkanke-
naikan nilai ekspor minyak kelapa sawit dalam periodeApril - Agustus7979/1980yang
Iebih tinggi dibandingkandengan periode yang sama tohun 1978/1979. Apabila dalam
periode April - Agustus L978/7979 nilai ekspor kelapa sawit berjumlab US $ 74,3 juta,
maka dalamtahw 1979/7980telah mencapaiUS $ 83,0juta atau naik sebesar11,7 persen.
Dalam pada itu meningkamyahargakopi di pasaraninternasionaltelahmengakibatkan
nilai ekspor kopi bulan April - Agustus 197917980naik menjadi US $ 348,5 juta. Hal
ini berarti nilai ekspot kopi dalam periode tersebut meningkatsebesarUS $ 135,0 juta
atarr63,2persenbila dibandingkandenganperiodeyang sama tthun 1978/1979.
Selain dari eksporhasil-hasilbumi, maka ekspor hewandan hasilnyatelah menunjuk-
kan peningkaun pula. Dalam periodeApril - Aglstus 1979/L98Oekspot hcwan dan hasil-
nya telah mencapaiUS $ 105,9 juta. Jumlah ini berarti 34,2 persendi atas nilai ekspor
da.lamperiode yang sarha tahun 1978J7979.Kenaikan nilai ekspor ini terutama terjadi
padahasilperikananterrnasukudang-
Sementaraitu nilai ekspor bararg tambangdi luar minyak dan timah dalam periode
April - Agustus l979ll980 telah menunjukkan kenaikan sebesarUS $ 10,3 juta atau
25,9 persenbila dibandingkandenganperiodeyang samatahun lg78/lg7g. Kenaikan
tersebut rerutama disebabkanoleh karena meningkamyaekspor tembagadan bauksit.
Selanjutnyanilai ekspor baranglainnya telah menunjukkanlaju perkembangan yang
menggembirakan. Dalam bulan April - Agustus 797911980ekspor baranglainnya telah
mencapaijumlah US $ 315,6juta. Jumlah ini berarti telah meningkatdenganUS $ 229,9
juta atau 268,3 persenbila dibandingkandenganbulan April - Agusrusl971li9i9. Ke-
naikan ekspor ini terutama terjadi pada eksporhasil-hasilindusni, sepertiserren,pakaian
jadi, barang-barangelektronika,barang-barang
rumah tanggadan sebagainya.
Perkembanganyang terperinci tentang realisasisementaranilai ekspor selamape-
riode April - Agustustahun 1978/1979dan 1979/1980dapatdiikuti dalamTabel V.4.

5.3.2, Impor

Meningkatnyapenerimaandevisaekspor dalam tahun 1979/1980,diperkirakanakan


dibarengipula dengansemakinbesarnyapengeluarandevisaimpor dalamperiodetersebut.
Dalam tahun 1979/1980realisasiimpor bukan minyak diperkirakanakanmencapaijumlah
sebesarUS $ 8.789 juta. Jumlah ini berani zuatukenaikansebesarUS $ 1.246juta atau
16,5 persendi atasrealisasiimpor bukan minyak dalam tahtn 79781t979yang berjumlah
scbesarUS $ 7 .543 juta, Sementaraitu kenaikan impor bukan minyak dalamtahun
gt () (Do$ !!aoF F- F (t
7l
r tlcjcn€|oFi0o F CO.O rO i CO
6r tdr(o+ o 6r
9: + | l+++ l++ + + l+ +++ + + +

l4 @
F
6r4(ottc!€oco
F C\r(o(D01 6f)
, FO+ dr ..r O
!] (o+FF + -* I -i n
T= 6f!!tF
I
q co.q q ol co.c.- o- q. q @- o- c.l
ts -..aoF+hoo ( o ".r.o-\o"i:qd?.
ritss)oNf)F rrj F. €
EX o €N+i {t {i6l?'rttr.o or F. €

9: + ++++ l+ + + +++ l+++ + + +

c..tocr)cooroi€:(o
ro 6r'bcrco N+6t E ol .i) - r)Fts o o r
;:E j'jc.;

es c o .q . 1 \ \ q q o " ,5- .a-o-\c) l()F F- N io :


a1 c) --d(adi cioct u; Ai ddrioiiu; i 4i i
o, c.t c\r co (o fi 61 6 +
3r
RT + + l+ l++ | + + + | l++ + + +
N
o,
I @
!
'r'dO a1t
r d N + < r c l ) r o" r
r\r i + (}
N
N-!t(o66(o
+! 6r: .oNN
c{?
o\

\o .- 6r. €- \ 6r c.. or or (D"o" ol 1q o- co-'1 N. o^ q


c! oro+ocrN+o 14 "r n
E! oroof)()c{6 6 di +
-+.o oi(rts.o_ 6r) r

I + + l++ l++ + +++ l++ | + + +

o3 s
O
o ro.{r lo $ o,:r
Fr(O+roc!co
1l) 0 oo:6!(b6.r
t a c \ r C - r- +;6
oo(o rt
.ir
o
6
+
F
dF,.|.1
AI

z r alrior6tcoFcr)o
€+rod)()
F o:oooo(o
oqtoaa
dr
1r)
+
,a
.il
6
6a Lado6rar6rr r E ;
+ o')-f}-
z E1 + +++++ l++ | ++++++ | + + +
&&
lil oi r o roH; c - . t+ . c o $ o lor H .o ir
or .n ro€<i (0i c{ 60.r-@ ro tl o

F- 16 +s)(o ro doc{r)6qo+ o rt *
or € co ltr
,6 C'' O
j
;ts

Fi|J
-E
FF 7Z
a
r

tgioi
d!
F E E FE:,NNBE -sH€FH$*$ E=

:
e
I
d
b
s
*
s3S*3t*38
,'-*.i E$
E--
"S6EiUg5F 56{

| + | +tt +++ + | ++t | |


-: r ; flg.BI55.: -3eii**.:i; tt g
{e t
z
z
i.
I
b.
I
-
SEsrs$sf *siSssjgE
_,_-i; s,' ^z
.E
: :' E
.I
N'o :.8
9 N .q; -j : r ' a '-'o 'F 'oo €' oN' q, E
,'e
osF{{ .*.@ .6
b ro b i.'6 Ed

is 3,s
r
E E XEg,reSB .Ee$HHHSE n--
ES
+ | | t++ +

5 fi -5€; sr$"s €"i€€i"H.r.s


.I r-:
[?
?6
L 14 14 9 qrb{;-.-
s i ;83E.FB;8 *tSArFdt; FE
+ + t+ ttt t++++ +
A!
-ru. e
!.
-- hE -6€ E
b iS
r t.oEB 8;*;@SS;E EE
b_o:r tu it,'{t'a'-t:..o BF

fleiF
E E F r"*- -*'ts +*P-ES3; ds
f d i ti€ei;-g€ if-3flsf;8-t*
:@

{L.bo
.:i"r"H"sE.$E.$
$ i t $st Eff.E$ Eg
E5
+ t+ ++ + + + + ax
L E_;
-F6 ; 3 - 8o i3otbr f
_ ' o r-ofi € 3 3;og=H6l$
ro ir }. br,'oie'{:6be FI
F-o^qlo^
+d9r
EX ;;G:
9-t
+l I I l+ll+l

,.t oi

o ..) o
ci{.d
or Gn
g€
+ +++

z
1ol (o.'1 l9:'.
IE 6rlnb3I9F
{ + +++++++

x
q
v
lrl 6
(D- dr co^
F.3 O'

;t
+ I +l +ll

o:
j

!!
I + +l
z
+.D(o
z rl c{

rrl
}4
t{

*
=
d-.;

I .u5= \ :': = c
F^ o.- I
:: A A9 F:
'E^ H'! E E il 6 l-
.{ 3a if iZ 72
Js r*e i3 ,53 ;3
;oidid{id.j 06 ol 9
oro@{or(JlA(, 74
dfi

6F
!}

roo(l)FHort
u.b
(FOO.OOIO5
FCI GI
G
.t!
relJ.b,
3
ooH@
-o FCFOI

(rr
z
@
D
I l+l +l++ z
EE
ltsoOl oaD{€,F tt
;Fb o{|Jr t) e.z
6E
>
itl
i tlt
.ts8
{,ts --E -l
"o
-{n
l,l o Et x c
+++ + +++
is I
\o>
O.sr(,o
9g G
60 -h'
EE €g
leb
\9=

F
aol t
(r0 ul0
b

ttl I +++ I FE
TX
ur+o(p rO
-o 'l
;F
1E'
biob-(! to
Fg

z
b
@n90
or{o
ie

.+ tl+ + +

'A
E.E t
t! 1o
FU
Ol ro
|$oi\
o)
ool -oool {noi . 9 b
AO

I
gE
75
Grcflk V. I
PERKEMBANGAN NILAI EKSPORKESELURUHAN
1969tr970 - t979lrr80
( ddsn jutr$ USf )
{t

taneamtavat
I

I *t*

LCtgltT tsnns 1978/79 19?EiA0


( r/d Aguros )
Gr af ik V,2 76
PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR BARANGSARANG UTA}IA DAN LAINNYA
196911970- 1979tt980
( dalamjutasn US $ )

rl 4.000 4,000

oafaIrg utama

barang lainnya

rfi1na tgtalts 7s19fo


( s/d fuurtu! )
Grafik V.3

NILAI EKSPORMINYAK, BARANG UTAMA DAN BARANG LATNNYA


I97atr979 - r979l79AO
( ddam pereentasedarl jumldr )

'l

1978/t979 1979/1980
( realitaei) ( rementara )
April - Agustu3 April - ASurtur

I hinyak

I
I brang uta.rna

I bsrans lrfulnya
Grafik V.4 78
PERKEMAANGAN NILAI EKSPORKAYU, KARET DAN BARANG LAINNYA
196911970- 197911980
( dalam jutoan US $ )
rl

kayu

I karct

I baranglaiflnYa

- 3.000

2.000

1s€9/7O 1flOnl 1571112 ag12l7l 191Al74 rn4l16


79

oroo
o 6.1 io

o!E

t
E*

E
2

E
v
ri
=
ati o

s" L=d5
35
(x-
E

z
2

z
E 3
g

Id -s
I

.F€ o
a .EC

Iil
80

l979l19$a tersebut diikuti pula oleh semakinbesarnyaimpor minyak (termasukbarang


modal keperluansektor minyak). Apabila dalanrtzhrn 1978/1979realisasiimpor minyak
ini baru berjumlah sebesarUS $ 1.7f1 juta, maka dalam tahun 197911980diperkirakan
akan mencapaijumlah sebesarUS $ 2.400 juta. Dengandemikian maka realisasiimpor
minyak dalam trhrn 797911980diperkirakanakan mengalamikenaikansebesarUS $ 689
jut," atau4O,3persendibandingkandenganrealisasiimpor minyak tahun 1978/1979.Hal ini
antara lain disebabkankarena setnakinberkernbangrrya industri LNG, schinggabarang-
barangmodal yang diperlukanjuga akan menjadi semakinbesar.Oleh karena itu irnpor
mhyak termasuk LNG dalam tahun 1979/1980 menjadi semakinbesarpula.
Selanjutnyabila dilihat perkembanganrealisasisementaranilai impor bukan minyak,
maka selanabulan April - Agustus797911980telah menunjukkanjumlah yanglebih kecil
bila dibandingkan dengan realisasiimpor untuk periode yang sama tahun 197811979.
Dalam periode April - Agustus 197911980nilai impor bukan minyak telah mengalan,i
penurunirnsebesar US $ 329,0juta atau 13,5persenbila dibandingkan dengannilai impor
yang samatzhun 797811979,yaitu dari sebesar US $ 2.430,7 juta menjadi sebesar
US $ 2.101,7 juta. Penurunannilai impor ini telah terjadi terhadapimpor barang'barang
konsumsi dan bahan baku/penolong.Sedangkanimpor barang-barang modal dalam pe-
,l! riode tersebutjustru telah mengalrnrikenaikan,yaitu dari US $ 804,8 juta dalamperiode
April - fuusos 197811979,menjadi US $ 839,2 juta dalamperiodeyang samatrhun
berikumya.
Realisasisementaranilai impor barang konsumsi dalam periode April - Agustus
l979ll980 telal berjumlah sebesarUS $ 502,4 juta. Apabila dibandingkandenganpe-
riode yang sama tahun 7978/1979yang berjumlah sebesarUS $ 668,6 jutt, maka nilai
impor barangkonsumsi dalam tahun l979ll980 telah menurun sebesarUS $ 166,2 juta
atxt 24,9 penen. Penurunanini terjadi atasimpor semuabarangkonsumsi,kecuali beras'
Dalam periodeApril - fuustus 1979i1980 nilai impor berasberjumlahsebesar US $ 261,6
juta, yaitu US $ 71,s juta atau 37,8 persendi atasrealisasiimPor dalamperiodeyangsama
tahun1978/1979.
Mengenaiimpor bahan baku/penolongdalam periode April - Agustus l979ll980
maka telah terjadi penurunan pula yaitu sebesarUS $ 197,2 j.utz-atau 20,6 persenbila
dibandingkandengan impor yarg samadalam tahun sebelumnya.Dalamgolonganbarang
ini maka impor .bahan-bahankimia serta hasil-hasildan preparat kimia telah mengalami
Q peningkatan,sedangjenis bahan baku/penolongyang lainnya telah mengalamiPenurunan'
Berlainandengankedua golonganbarangtersebut,makarealisasisementaxa nilai imPor
barang-barang modal dalam periode April - Agustus l979lI98O telah mengalamipening-
'-
katan. Apabila ,lalam periodeApril Agustus197811979impor barang-barang modal baru
berjumlah sebesarUS $ 804,8 juta, maka dalanr periode yang same tahun l979ll980
8-

telah meningkatmenjadisebesarUS $ 839,2juta.


Perkembangan nilai impor menurut golonganbarangdapatpula dilihat padapersenrase-
nya terhadapkeseluruhannilai impor dalam tahun yang berjalan.Dalam periode April -
Agustus1979l198Opersentase nilai impor barang-barang modal telah menunjukkanbagian
yang terbeser dibandingkandenganpersentaseimpor barang-b*angkonsumsidan bahan
baku/penolong.Dengandemikian antara dua periode tersebut impor barangmodal telah
mengalamipeningkatanbaik dalam nilai absolut maupun dalam persentasenya terhadap
seluruhnilai impor dalamtahun yang bersangku tan. Hal ini mencerminkankebutuhanakan
barangmodal yang semakinbesarbagi keperluanproduksi dalam negeri yang makin me-
ningkat.
Gambaranmengenaiperkembangarnilai irnpor ini dapat diikuti dalamTabel V. 7.
dan TabelV. 8,

jasajasa(netto)
5.3.3. Pengeluaran

Meningkatnyaimpor bukan minyak dalam ta}un 197911980diperkifakanakan dr


barengipula dengansemakinbesarnyapengeluaraljasa.jasa dalamperiodetersebut.Seperti
diketahui pengeluaranjasa-jasaadalah merupakan salah satu komponen dalam neraca
pembayaran.Pos ini merupakan hasil bersih semuapenerimaal dan pengeluarandevisa
dari jasajasa.Sampaisaatini angkapenerimaandevisadari jasajasaini masihmenunjukkan
kead2anyanglebih kecil dibandingkandenganpengeluarannya.
Sebagaimanahalnya dalam bidang ekspor dan impor, maka jasa-iasainipun dapat
dibedakanatasjasajasauntuk sektorminyak danjasa-jasa bukan minyak. Perkiraanrealisasi
pengeluaran jasajasabukan minyak dalamtahun 7979/7980berjumlahsebesar US $ 1.866
juta. lumlah ini adalahUS $ 265 juta atau16,6persenlebihbesardari pengeluaranjasa-jasa
dalam ,tahun 7978/ 1979. Meningkatnya pengeluaranjasajasa ini antara lain disebabkan
oleh semakin besarnyapembayaranuntuk perbaikankapal, pembayaranbunga pinjaman
luar negeiidan pembayarantransferpenghasilaninvestasike luar negeri.

5.3.4. Lalu{intas modal dan transfer

Untuk lebih mempercepatprosespembangunanyang semakinmeningkatdalam RE-


PELITA III ini diperlukan dana yang semakin besar. Oleh karena itu berbagailangkah
telah dilakukan untuk pemupukan dana terutama yang berasaldari dalam negeri. Akan
tetapi karenasumbersumberdanadari dalamnegeribelummencukupi,makamasihdiperlq-
kan danadari luar negerisebagaipelengkap.

Dalam tahun 79791I9N realisasipenerimaanbantuan proyek (termasuk pinjaman


obligasi dan lain-lain)diperkirakanakan mencapaijumlah sebesarUS $ 2.256juta. Jumlah
ini adalahUS $ 249 juta attu 12,4persendi atasrealisasipen€f,imaan
bantuanproyek dalam
tzhun 197 81197 9.
82
$
q !4 6 c
*x
Ft E
L*
$ d

+sr 6r F (h ro rF o c{ F q - <r 6 s io(o(o--c\r ar


ci si r odd 6t F: 6i !i oi d .i d d + d ir {ictsid..id d
c a rc t a \ r6 otror6o6rD |5ra6 or-tl(o(oo ctr
(h{l ir r Fli r cr -ts N
c.ljj{i
e
t- (oCtc'
TIE F'dE

ooor€+$(o (|+orltr.o roFc)!lroF c!


O aa crrf) o fr o or F cr i
(6o c l o r +
c\r+cr@ (tr Ntslar
<tiid)€or
Frrror|o !
ic{

s
loOo
F
o\ ESE 66
cofiE

o\
Ortti+FNd)iitsri N(DDo @
I h ro cr ro € i N c{ - i o cr .afiF!!fr6 6
o
F
o\-
{o
E
E cl i6o.ric
tnriro
6r rti
t ct cl

r d . to r i i r , +rDFie{btsiF6Oc' c'6ti@lorF It
€€\\!l ic e- + !Fi \n fr or 6t: lldr !oo(o+fi- o
9o'6NCr $ Nd)d c{+.\f i. i (r(o (o i r o c \ r+ c.r €
.', c" e
zd
za
f
z E.E '5 6
i,
!d !
E
E
x Fd.)dNCr FdrflOrn(o
aFOc{(l|+ts€+F@i €
,d..t d ri i d r: o.i o.td Fj di oi {r d {i .!i iFrdc.idf i
s9--96rd(o-ic\.6,sr--=sr,--RR
-j

H*
E.Ei 6l c
s€ ! & :5
t

|6 o.r o F $ an 6{ 6{ ro + (o oo lo@ + o 6r €
{i d r:.-id+
rcitts-r6f
c.rd d dct od
c{<ri -..r-
d d o i a Y 0 6c+\ r d
6l
o
o
t o

ra
,t

E"a E
&
5.fe$ .l
rIgdS
Er"';+ l(
r1 !l Ei
s l-a

B
F

F i :- ' F a n | |i.
o G
1\'
_!c
to
EiFF6 | adea ;E ; E
"CS-ts-fS
{ cr { H 5 ra ; }e bj i-
-r,
\.or.s, "r, .!c -re io

e
'o 5 q.H
E''I
t
to LF i{ j.

-g- . -B, S
r€ A
o -d;ira; Il a* F'
iEdE
; g ' : FE:.*Eq*,f!;n*F" ; t * if F
It
3
.OFb i -Dt E ts
z
H ^P
6z
:- :-
c"Efrss*;
$*xxr.:.t*;*$
rf; :$
€eiE Eefl
s-.:

$ eg*€ss
e.e;"g"f$,=c.E*E
*"g
*i\
v\o
..t

Eefi
B-'1
..1
\o

t ;3 @

€ e"E*5e s$f"Hr.d.i"5
s $.E.: "rr$"* 6g
Ad
g.'E
N
i !nF E,-
$"5r-H"*H.I.I"g"I.9
i 8$sar.E ts
E€
3.t=
ro Iqfl
s.*B
Grafik V.6 8+
PERKEMBANCAN NILAI IMPOR MENURUT GOLONGAN BARANG
1969/1970 - 1979 tr980
( dalamjuraan US $ )

a 6.000 6.000

barangkonsumsi

lry bahsnbaku danp€nolong

f tn.u"g*"a"r

4,500 - 4.500

1969t0 r97ofr1 1S1In2 1912n9 r973n4 t914ft5 rg15Jt6 tg76n1 1977FE 19?EFg 1€?9/€n
(s/d Asustus)
85
Graf ik V.7

NILAI IMPORMENURUT GOLONGANBARANG


1978/1979- r919t$84
( dalam persentasedari jumlah )
I

l97E/r979 I9 79i19r.l
( redkasi) ( r€rnchlara ,
Aplil ASustus April - Agu.nx

t barangkonsumsi

t"rr"n l"t'-, dan penolong


!

J t",*e *oaa
Grafik V't 86
PERKEMBANGAI{ NILAI IMPOR BEBERAPA BARANG KONSUMSI
196911970- 797911980
( dilam jut4rn US $ )

{ l.Eoo 1.800

tckBtil

I beras

r leirmya

- 1.950

lSn flA rglans ''7sl$


(s/d A$r!tu!)
gH
o!
gg

.t
F{

z
F.l

.J
z
z
z
E

lll

Or
C
o

rIl E

gR Pc
crrfik V.10 88
PERKEI{BANGAN
NILAI IMPORBEBERAPABARANGMODAL
r969tr970 - 7979tr980
( dalamjutaanUS $ )
e 3.000 3.000

! ut"t t.'nrnu,

lr"t,,nyu

t
89

Meningkamya kebutuhan dana pembangunanini dapat pula dilihat dari perkembangan


komitmen bantuanluar negeridari tahunke tahun. Apabiladalamtahun 1978/1979komit-
men bantuanluar negeritersebutberjumlahsebcsarUS $ 1.795,9juta, maka dalam tahun
l979lt980 telah mencapaijumlah sebesarUS $ 1.979,2juta. Hal ini berarti suatukeneikan
sebesar10,2persendari komitmen tahun 197811979(TabelV. 9.).
*
Sementaraitu penerirnaanbantuan program dalarn tahun 197911980diperkirakan
akan lebih besardibandingkandengantahun 1978/7979.Apabila dalamtahun 197817979
penerirnaan bantuan program hi baru berjumlah sebesarUS $ 94 juta,.maka dalam tahun
1979/7980diperkirakanakan meningkatmenjadiUS $ 2O7juta. Hal ini antaralain disebab
kan oleh semakinbesarnyapenerimaanbantuan pargan khususnya beras dalam tahun
r979t7980.
Di sampingpemasukanmodal Pemerintah,komponen lain dad laluLintasmodal dan
transfer adalah pemasukanmodal swastanefto dan pembayarankembali hutang pokok
luar negeri.
Dalam tahun 7979/1980 realisasipernasukanmodal sv,astanetto diperkirakanakan
mencapaijumlah sebesarnegatif US $ 720 juta. Jumlah ini berasaldari pemasukanmodal
karena adanyainvestasilangsungsebesarUS $ 250 juta dan pengembalianmodal ke luar
negerisebesarUS $ 970 juta.
t Sedangkanrealisasipembayarankembali hutang pokok luar negeri dalam tahun
1979/ L98o diperkirakan akan mencapaijumlah sebesarUS $ 660 juta. Jumlah ini terdiri
dari hutanglama dan hutang baru masing'masingsebesarUS $ 84 juta dan US $ 576 jtta.
Dari perkembanganpemasukanmodal Pemerintahdan pembayarankembali hutang
pokok luar negeri sena pemasukanmodal swasta(netto) tersebut,makr lalu{intas modal
netto secarakeseluruhandalam tahun l979ll980 diperkirakan akan mencapaijurnlah
sebesarUS $ 1.148juta termasukalokasiSDR sebesarUS $ 65 juta'

5.4. Perkiraanneracapembaya,randalam tahun 1980/1981

5.4.1. Perkiraannilai ekspor

Realisasinilai ekspot bukan minyak dalam tahun 1'979lt980 diperkirakur berjumlah


sebesarUS $ 5.361 juta. Jumldr ini berarti US $ 1'382 juta t:ta,u34,7 persenlebih besar
bila dibandingkandenganrealisasitehun 197811979. Peningkatanini disebabkandi samping
oleh semakinbaiknya daya saingbarangekspor,juga karenatelah berkembangluasnyajenis
e barang-barang yang dieksportersebut.Untuk tahun l98oll98L nilai eksporbukan minyak
ini diharapkanakan dapat meningkatdengan12,1 persendari tahun 79?91198o,sehingga
menjadi US $ 6.011 juta. Perkfuaanekspor ini didesarkanatas as.rmsiasumsi sebagai
berikut :
t- Fr t-- 90
F

E" t

I s * a9 'F(,rI(rh!
o€o..rl+
H r\t

r9 6 + sr tr
@(EF@(J.
oq9tsto x
3
rt
3
.+8 la
J' rF s( ol @
o ,OoQFo {9 z
IE
P
z
iN$
rr|}Astts
.* ;F l,
FF.O-OI.
F or alr rD
Nr

3
'{\q.aD(ra
.9.F FJ.-oJo-o

\o
(,g'+PrD
-r.a Ho'r(,orc \o
b r.rotsca0a
\o
{
I
F

+E-o.8 \o
-l
"ob,"o\"r-l \o
\CI
e
.o i6 r9{l rD
ora(!o

lFr€
c 15 .? -o -c
bto cte

|}

o6i
a! ct!

b iJr I ol
-oiP_@9
f9
9l
Grafik v. 11

KOMITMEN BANTUAN LUAR NEGERI


196911970- r979/rgEO
( dalam juuan US $ )

a ?.000
2,000

bsjrtuan protram

I p,o""t
uu,,,,,.,'

rs?s/80
( s/dJuni )
CA
92
t-r co
o.
C6\t)
6 F(D
F
o\

I
e
]
9\
g tr
o\ 9q+-
lfalt-
i- tutvl
b-
o\

E6 ac
a Ch q
\o
E
o\ srs'l s
L
5
o\ !
6 ?
F
6
o\
I F
6 oGl €
6 Nr(\to (\t
i\^ qa
o !t
$ra z F
6
*l

l
ico
grn'd 66
!o o\
j-i

rl
z
t-
z qenN
\o | ,r rrl
\OF

+ E

!
t
E

"rid
93
!.FF

H>
dB
*g

ts5

o)A
tDo

t!
P
tr
c( ,or (@
r os rr er o
F D

>
z
5 :+EEE
c'rBrocn
D
z
E

$s(J.
^o
€+Cnooroa
a dr cD ct1 gF H
e> !o
:3 6

!o

4
6
F t \o
o\
\o
{
I
\o
-l
\o
sr(oa €
ost @
o

io t-
C|F
or(onr(otn

lo lc
5t
19
lo !c
+ae oirE
8B
E
94
Grefik V. 12
REALISASIBANTUAN PROGRAMDAN PROYEK
1969tt970- r979t1980
( ddan jutaur US f )

totrto* n-u..
I

! t-tu*r-v"t

aen6m 'gflF6 gryls


95

( 1 ) Dapat dipenahankannyadaya saingbarang-barang


ekspordan penyebaranpemasa.ren-
nya dalamtahun1980/1981.
( 2 ) Kebijaksanaan untuk mendorongberbagaijenis industri barangekspordiharapkanakan
, dapat lebih ditingkatkan. Seperti diketalrui berbagaijenis industri di bidang ini telah
berkembangdenganpesatsepertiindustri perkayuan,pupuk, semen,elektronika,hasil-
hasil pertanian dan industri ekspor yang lain. Oleh karenaitu dengansemakinber-
kembangnyaberbagaijenis barang industri untuk ekspor tersebut berarti volume
ekspornyaakan menjadi bertambahbesar.Keadaanini diharapkanakan berlangsung
dalam tahun 7980/1981, sehingganilai ekspornyapunakan dapat ditingkatkan pula.

5.4.2. Pcrkiraannilai impor

Realisasinilai impor bukan minyak dalam tahun 797811979 berjumlah sebesar


US $ 7.543 juta, Sedangkandalamtahun 1979/1980realisasi nilai impor ini diperkirakan
akan mencapaijumlah US $ 8.789 juta atau 16,5 persenlebih besardibandingkandengan
tahunsebelumnya.
Untuk tahun 1980/1981nilai impor bukan minyak tersebutdiperkirakanakanber.
jumlah US $ 10.988juta. Perkiraanimpor bukanminyak dalamtahun 1980/1981ini di-
a dasarkankepadaasumsiasumsi sebagaiberikut.
( 1 ) Kebijaksanaanpemberian-keringanan bea mgsuk dan pungutan lainnya terhadap
impor bahan baku/penolongdiharapkanakan berpengaruhterhadapperkembangan
industri di dalam negeri. Dengansemakin banyaknya industri yang menggunakan
bahan baku/penolongyang berasaldari impor, maka volume impomya diperkirakan
akanbertambah,sehingganilai impor dalam tahun 1980/1981akan lebih besardi.
bandingkan dengantahunscbelumnya.
(2t Meskipun perkembanganlaju inflasi di negara-negara
industri relatif dapat dikendali-
kan, namun harga-hargayang berlaku masih cukup tinggi termasuk barang-barang
yangdiperlukanIndonesia,
Dengandernikianmakanilai impordalamtahun198O/1981
diperkirakan
akanmelebihirealisasi
tahunsebelumnya.
( 3 ) Dalam tahun 1980/1981perkiraanimpor atas dasarbantuanproyek,diperkirakan
akan meningkat dibandingkandengan tahun 7979/1980. Oleh karena itu apabila
komponen lain dari impor tidak mengalamiperubahan,maka nilai impor bukan
minyak dalam tahun 1980/1981diperkirakanakan meningkatdengankenaikanimpor
I
bantuanproyek tersebut.

5.4.3. Perkiraanpenerimaanminyak bersihtermasukLNG

Dalamtahun 198011981kenaikanproduksi minyak diperkirakanridak sebesar


seperti
96

tahun-tahun sebelumnya,Namun demikian karena terjadi kenaikanharga ekspor minyak


mentah seca-rabertahap, maka penerimaanminyak betsih termasuk LNG dalam talrun
1980/1981diperkirakandapat mencapaijumlah sebesar US $ 7.250 juta. Jumlahini di,
perkirakanakan menilgkat sebesarUS $ 1.448juta atau 25,0 persendibandingkandengan
talrun sebelumnya.Perkiraanpenerirnaanminyak bersih ini didasarkanpula atas semakin
berkembangnya industri LNG selamaperiodetersebut,

5.4.4. Perkiraanlainiain

Perkiraan lain-lain dalam neraca pembayaranmeliputi perkiaan bantuan program,


proyek, lalu lintas modal swastaserta pembayarankembali hutang pokok luar negeri.
Realisasibantuan program dan bantuan proyek dalam tthun 197911980diperkirakan
masing-masing sebesarUS $ 207 juta dan US $ 2.256 juta,.Untuk tahun 1980/1981per-
kiraan bantuan program dan proyek ini masing-masing adalehsebesarUS $ 253 juta dan
US $ 2.570 juta.
Sementaraitu realisasipemasukanmodal swastanetto dalam tahun 192911980di.
perkirakxn sebesarnegatif US $ 720 juta. Untuk tahun 1980/1981 pemasukanmodal
swastanefto ini diperkirakanakanberjumlahsebesarnegatif US $ 510 jute.
Sedangkanbila perkiraanrealisasihutang pokok luar negeridalamtahun 197911980
sebesarUS $ 660 juta, maka dalamtahun 1980/1981diperkirakanakan mencepaijumlah
sebesarUS $ 690 juta.
Perkembanganterperinci tentang perkiraan neraca pembayaran dalam tahun lggo/
1981 dapatdiikuti dalamTabelV. 12.
r^ { r-r t-(EO \oo@ i..o6
'i.i{
\oN:6 N Fl 97
E€ ri\o Gl t +h o i ' d . a. il d nioi-i € oi d
s€
bb
s+i.nt'.N !lt- c)N6

l++
| rN N

|
+++ +++ +++ ++++ +

coFF rr+cD hmN c oo\ 6.a6€..r Q O O\ o\


rb t'- d cj d. co N6o\ F h\o \o c{6o\F. Fr (n \o \o
F-F.() F;r o\ \O.o e{ c.l N aON.rN r \O t\o
ct+<i ui+o vi; ^i rl r- t.i 6i ; t'i
9
co
+ Ni
Fl
o1 x +++ I ll lll l+ | + ++++ | |

co .,tr ' . 1o : \ 'o-.o-'o- o"\vf q


o:.:v: 9 q61-+-o- \
SE \o\o +
6od
oo\o r +\o t+N !-r Fooo
-rNih
6 +
cr+i '-rHd ++ lO
AE N

+++ +++ +++ +++ + ++++ | +

qo

^1, F.\OF O\OO\ O+\O CAN+ r dra- \O O O O \O O\ l'.


r O\ \O €Oco \Ooa\o C>Oo\ \O \O()Oh .! € h rt (
o\ iJ nq^:,.:t\ \eq, 1.J tNii F. \c 9 v!
l^oh;rNCD hd (\r N

* o\ a: +++ | ll ll | ++ | + ++++ | | + | |
E
! F]E a.
; <3 .6+O. l^our i+|.-o
R a
q\9 trI-D\
+F.n
r|:$
+.n:
6hC, r FO
t
\O C,O\OO
:
crt N
C ..|
1.| \o
o
i-
t\r
\O

O
.rr6o\ NF-h ..r\o\o ior ori F- t.-
tq
< .9
6,4
dtr6 o\itr 6dr i!tur N i
z tg +++ | | | ll I l+ | + ++++ + | + | |
2

z
E
bD
ts

->-
BAB VI
PERKEMBANGANMONETERDAN PERKREDITAN

e 6.1. Pendahuluan

perubahantingkat hargaumum pada hakekatnyamerupakanakibat dali perubahan-


perubahanyang te4adi di sektormoneterdan sektorproduksi.Perubahandi sektormoneter
sendiri dapat disebabkanoleh perubahanyang terjadi di sektor keuangannegara,sektor
hubunganekonomi-perdagangan internasionaldan sektor perkreditanyang tercerminpada
perubahanjumlah uang beredar.Perubahandi sektor moneter ini melalui pengaruhnya
terhadap sekror produksi meng4kibarkanperubahanpada tingkat htga yrng selanjutnya
mengakibatkanpula perubahanpada tingkat produksi, kesempatankerja dan pemerataan
pendapatan.Dalam pada itu perubahan-perubahan yang terjadi pada sektor produksi dan
faktor-faktor bukanmonetetlainnyadapatpula mempengaruhiperkembangan harga'

Sungguhpundapat dicari dan diketahui faktor-faktor yang menyebabkanperubahan


terdapatfaktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan
harga, akan retapi hampif senantiasa
dan dikuasai dalam kerangka kebijaksanaanekonomi, sehinggaterjadi perubahanharga
yangtidak dikehendakidan tak terhindarkan'
I Demikian ragamnyafaktor-faktor yang dapat menyebabkanperubahanharga dan
ekonomi keuangan-perdag.an
demikian pula diperlukankebijaksanaan ganylng menyeluruh
dan terpadu dalamupaya mempertahankan kestabilan.Usahaini tidak mudah, akan tetapi
telah menjadi tekad Pemerintahuntuk melaksanakannya demi tercapainyatujuan akhir
Pembangunan.
Dalam tahun terakhir pelaksanaanREPELITA II atau tahun 197811979laju inflasi
relatif rendah yakni sebesar11,8 persen.Dalam semesterlI tahun tersebut laju inflasi
meningkatsebesar10,0 persenyang terus berlangzungsampaidenganbulan Agustus1979.
-
SelamaperiodeApril r979 Agustus7979laj't inflasi meningkatmenjadi 13'2 persen'
Kenaikanlaju inflasitersebutantaralain disebabkankarenapengaruhpenyezuaiannilai
tukar rupiah padatanggal15 Nopember1978. Oleh karenaitu berbarengan dengandilaksa-
nakannyakebijaksanaanPenyesuaiannilai tukar rupiah pada tanggal15 Nopember1978,
untuk mencegahberlangsungryakenaikanharga,diadakantindakan-tindakanlain. Tindak-
an-tindaka$tersebutterutamadilakukandi bidangfiskal antaralain denganpenurunantarif-
tarif bea mazuk dan pajak penjualanimpor atas sejumlahbahan baku/penolonguntuk
a diadakanpengendalian
produksiindusUi dalamnegeri,Di bidangproduksidan perdagangan
stok dan hargabarang-barang kebutuhanpokok sertaPenetapanhargabarang-barang penting
lainnya.Di bidangmoneter dan perkreditantetap dilaksanakan dan
pengendalian pengarah-
an pertambahankredit untuk menampungkenaikan kebutuhan likuiditas masyarakat

98
99

dan peningkatankegiatanproduksi.
Melalui berbagai kebijaksanaanersebut inflasi berangsur-angsrrtelah dapat ditekan
menjadi sebesar0,74 persendan 0,89 persenpada bulan Septemberdan Oktober 1979.
Kebijaksanaanmoneter sebagaibagian penting deri kebijaksanaanekonomi dalam
pembangunan,di dalam perkembangannyasejak dimulainya program stabilisasidan re
habilitasi pada tahun 1966 sampai dengan pelaksanaanREPELITA I, II dan permulaan
REPELITA III telah mengalamibeberapakali penyesuaian.Akan tetapi penyesuaianterse-
but adalah teap dalam setu kerangka tujuan pemeliharaankestabilandalam pembangunan,
Hal ini tiada lail didasarkankepadakevakinanbahwastabilitasmerupakansyaratmutlak
berhasilnyapembangunan.
Telah semakin luas jangkauan pembangunan,semakinbanyak masalahyang tirnbul
dan sejalandenganitu semakinberkembangpula sasaranmaupunkebijaksanaan
moneter.
Ketika dilaksanakannyaprogram stabilisasidan rehabilitasipada tahun 1966 sampai
pelaksanaanREPELITA I, tujuan kebijaksanaan moneter lebih bersifatpengendalianinflasi
dan penghentianproses pemerosotansektor keuangan.Dalam REPELITA I, Il dan III
moneter telah diperluasdan terutamadiarahkanuntuk mendorong
ini tujuan kebijaksanaan
laju pembangunanekonomi, mendorong perluasankesempatankerja dan pemerataan
pendapatanserayamempertahankan kestabilan.
Pelakanaan daripadatujuan tersebutmeliputi usahapengendalianjumlah uang ber-
edax, pengaturan jumlah dan arah pemberian kredit, penyelenggaraanprograrn-program
kredit khusus dan pendirien lembagalembaganya untuk membantu golonganekonomi
lemah, pengerahandana masyarakat melalui berbagai macam program tabungan, p€nyem.
purnaan dan pengembanganlembagakeuanganbank dan bukan bank, serta pengembangan
pasaruang dan modal. Adapun peralatankebijaksanaanyang ditempuh untuk itu, antara
lain terdiri dari kebijaksanaansuku bunga pinjaman dan simpanan,kebijaksanaanp€ngatur-
arr likuiditas perbankan, pengendalianjumlah penambahankredit, penentuen besarnya
bagian penyertaanpembiayaanoleh sektor perbankanuntuk sektor-s€ktortertcntu dan
pengembangan penjualansurat*urat berhargamelaluipasaruangdan modal.
Hampir dalam seluruh tahun pelaksanaanREPELITA I, II dan tahun pettama RE-
PELITA III perkembangan jumlah uang bcredartelah meningkatlebih tinggi dari kenaikan
tingkat barga umum. Perkembanganini menunjukkanbahwa di satu piha.kjumlah per-
tambahanuang beredar adalah sezuaidengan kebutuhan permintaan likuiditas moneter
maryarakat,di lain pihak bahwa penambahanuangberedartersebuttelah digunakanuntuk
kegiatan-kegiatanyang produktif. Begitu pula komposisijumlah uang beredartelah me-
nunjukkan perubahan.Pada buian M*et 1969 uang giral hanya merupakan 38 persen
dari jumlah uang beredamya,akantetapi kini telahmencapai54 persen.Hal ini mencermin-
kan kepercayaanmaryarakat kepadanilai mata uang rupiah yang telah semakinmantap
100

dan juga mencerminkan kepercayaanmaryarakat yang bertambatr besar terhadap lembaga-


lembagakeuangan.
.t Diantata faktor-faktor yang menyebabkan pertambahanjumlah uang ber€der secara
umum, kenaikan sektor tagihan pada perusetraandan pcrorangan sera sektor luar negeri
dalam REPELITA I, II dan awal REPELITA III menduduki tempat utama. Perkembangan
tersebut merupakan gambarenmeningkatrya kegiatan usahadan perekonornian umumnya
yarg menuntut pula naiknya permintaan kredit dan likuiditas moneter oleh masyarakat
untuk modal kerja, rehabilitasi dan investesi.Sedengkanpenambahanjunrlah uang beredar
oleh sektor luar neged menunjukkan adanya peningkatan cadangandevisa sebagaiakibat
dari kemajuandi bidang neracapembayaranluar negeri.Dalam REPELITA I dan II, sektor
tagihan pada penrsahaandan perorangur telah menambah jumlah uang beredar sebesar
Rp I.064,9 milyar dan Rp 4.468,8 milyar. Sedangkan sektorluar negerimenambahdengan
sebesarRp 420,0 rnilyar dan Rp 1.553,6 milyar. Hal yang sebaliknyaialahyangterjadi pada
sektortagihanpada Pemerintahpusat dan sektor depositoberjangkadan tabungan.Ke dua
sektor ini dalam keseluruhanuhun REPELITA I dan II hampir senantiasamemberikan
pengaruhmengurangijumlah uang beredar.

Sejalandengan pengendalianjumlah uang beredar,sektor perkreditansebagaisalah


a satu faktor penyebab perubahanjumlah uang beredar oleh karenanyadidasarkanpula
kepada suatu kebijaksanaanpemberian kredit yang kuantitatif-selektif bagi usaha ter-
peliharanyakestabilandan pembangunan.Suku bungepinjamansebagaisalahsatu alat yang
dapat digunakandi dalam pengaturanjumlah dan alokasikredit tclah mengalamibeberapa
kali perubahan.Dalarn tahun 1966 zuku bungapinjamandi pasarbebastidak kurang dari
20 persensebulan.Akan tetapi s€gerasetelahdilaksenakannya progam stabilisasidan reha-
telah dapat ditekan dan dikendalikan.Pada
bilitasi zuku bunga tersebut berangsur-angzur
permulaanREPELITA I suku bungapinjamanjangka pendekbank-bankPemerintahtelah
mencapai 12 persen sampai 48 - 72 persen setahun.Dalam REPELITA I zuku bunga
pinjaman jangka pendek maupun penggolonganpinjaman bank-bank Pemerinuh telah
mengalamibeberapakali perubahanuntuk disesuaikandenganperkembangarekonomi
dan moneteryangterjadi sertasasaran yanghendakdicapai.
Kebijaksanaanzuku bunga pinjaman di samping pengaftren likuiditas perbankan
merupakan cara yang efektif untuk mengarahkanpertambahankredit. Dalam REPELITA ll
volume kredit perbankantelah meningkatdenganRp 4.423,5milyar (364 persen).Posisinya.
pada akhir September 1979 telah berjumlahRp 6.305,4 milyar. Jumlah kredit tersebut
terdiri dari kredit dalam rupiah dan valuu asing,kredit jangka pendek dan kredit investasi.
Dalam REPELITA I volume krcdit invesssi yang telah direalisirberjumlahRp 119,3
milyar. Dalam R-EPELITAl{ meningkatsebesarRp X17,9miiyar atau 182 persen.Sampai
dengan akhir Secternber.197F volume k:edit intestasi telah mencapaiRp 362,5 milyar.
r01

Sebagianbesar kredit investasiselamaini tersalurkanpada sektor indusci dan jasajasa.


Unuk membantu dan mengembangkangolongan pengusahamenengahdan kecil,
di sampingtelah diadakanpengarahandi bidangkredit hvestasi,programKredit Investasi t
Kecil (KIK), Krcdit Modal Kerja Permanen(KMKP), Kredit Kecil (KK), Kredit Candak
Kulak (KCK), tetap dilanjutkan dan disempurnakanbaik tata caradan persyaratanmaupun
pelaksanaarmya. ProgramKIMMKP dimulai pada awal tahun 1974. Semulajumlah mak-
simum pinjamanuntuk KIK ditetapkansebesarRp 5 juta denganjangkawaktu pembayaran
5 tahun dan bunga 12 persen setahun. SedangkanKMKP jumlah maksimumnyaadalah
Rp 5 juta denganjangka waktu pembayaranmaksimum 3 tahun dan bunga 15 persen
setahun. Untuk lebih mengembangkan kegiatanusahayang telah berjalan baik selama2
tahun dan telah menikmati KIK/KMKP selama3 tahun, maka sejakawal tahun 1977 di-
tentukan bahwa nasabahdapat memperolehtambahankredit, sehinggajumlah maksimum
kredit menjadi Rp 10 juta. Padabulan Desember1978 ketentuanini disesuaikankembali.
Pemberiantambaha.n jumlah KIK dan KMKP tidak lagi dikaitkan denganlamanyanasabah
menikmati KIK/KMKP, tetapi berdasarkankepada penilaian mengenaikelayakanusaha
nasabahyang bersangkutan.Program pemberian KIK/KMKP kemudian telah diperluas
untuk kalanganprofesionalpribumi misalnyadokter, pengacara dan lain sebagainya.
Untuk lebih meningkatkanprogram KIK/KMKP, pada awal tahun 1978 suku bunga t
KIK dan KMKP diturunkan masing-masing dari 12 persenmenjadi 10,5persensetahundan
dari 15 persenmenjadi 12 persensetahun.Padabulan April dan Juni 1979 gnnamemperlen-
car dan meningkatkanpelaksanaanprogram KIK/K-NIKPkembali diadakanbeberapaper-
ubahanketentuanpersyaratandan fasilitaslainnya.Volume KIK dan KMKP yangdisetujui
dalam REPELITA II telah meningkat denganRp 290.943 |uta arau 28 kali lebih. Posisi
nyz pzdzakhir September1979 telahmenjadiRp 4o4.545 jva.
Program pemberianKredit Kecil (KK) atau Kredit Mini yang dimulai sejak tahun
797+11975terus ditingkatkan.Jumlah dana yang disediakanatasbebananggaranPemerin-
tah dinaikkan setiap tahunnya. Pada akhir ta,h:un1978/1979jumlah dana tersebut telah
menjadi sebesarRp 18,2 milyar. Kredit Kecil ini ditujukan untuk keperluaninvestasidan
modal kerja denganzuku bunga 12 persensetahun.Sampaidenganakhir September1979
pemberianKredit Kecil telah mencapaiRp 18,5milyar.
Dalam pada itu untuk para pedagangkecil yang tidak terjangkauoleh jenis-jenispin-
jaman lainnya, diberikan Kredit Candak Kulak (KCK) yang disalurkanmelalui KUD. Pro-
,
gram KCK ini dimulai pada tahun 197611977.SampaidenganOktober 1979 jumlah KCK
telah mencapaiRp 25,5 milyar.
Untuk membantugolonganpegawairendahdan menengahsertagolonganABRI pada
akhir tahun 1978 telah diselenggarakan
pinjamanuntuk pembelianrumah sederhanayang
l02

dikenal denganKredit PerumahanRakyat. Kredit tersebut disalurkanmelalui Bank Ta-


bunganNegara(BTN) dengansumberdanadari APBN untuk rumah yangdibangunPERUM-
NAS, dan sektor perbankanuntuk rumah yang dibangunoleh perusahaanswasta.Suku
bunga pinjaman adalah 5 persen- 9 persensetahundenganjangka waktu 5 - 2O tahun
t untuk jenis PERUMNASdenganharga rumah maksimum Rp 3,5 juta. Sedangkanuntuk
jenis rumah yang dibangunoleh perusahaanswastadiberikanpinjamandengansuku bunga
9 persen setahun denganjangka waktu 5 - 15 tahun dan hargarumah tidak lebih dari
Rp 6 juta.
Dalam rangka menunjangpelaksanaanprogram-programkredit guna membantugo-
longan ekonomi lemah telah pula didirikan lembaga{embaga khusus. Lembaga-lembaga
tersebut meliputi PT. ASKRINDO, PT. BAHANA dan LembagaJaminanKredit Koperasi.
PT. ASKRINDO didirikan pada tahun 1971 dengantujuan membantugolonganekonomi
lemah melalui pemberianjaminan ataskredit yang diberikan oleh bank.Dalamtahun 1978
plafond kredit yangdijamin oleh PT. ASKRINDO telah berjumlahRp 179,1milyar.
Apabila PT. ASKRINDO bertujuan memberikan jaminan atas kredit, maka pT.
BAHANA yang didirikan pada tahun 1973 bertujuan untuk membantu permodalandan
manajemenperusahaanlerusahaan kecil. Jumlah penyertaanmodal PT. BAHANA selama
tahun 1979sampaidenganbulanSeptember telabberjumlahRp 149,1juta.
e Kebijaksanaanperkreditantidak dapat dilepaskandari kebijalaaraandi bidangpenge-
rahan dananya.Suku bunga simpanansebagaisalah satu faktor yang mempengaruhiper-
kembangandana perbankansenantiasaharus dicari perimbangannyadengansuku bunga
pLtjaman.Hal ini diperlukantidak sajauntuk melindungikepentinganpeminjam,penyim-
pan maupun sektor perbankanitu sendiri,akantetapijuga untuk kepentinganpemelihraan
kestabilandan peningkatanproduksi.
Menyangkut berbagai kepentingan tersebut kebijaksanaanstku bunga dilakukan
denganhati-hatidan cermatdenganrnemperhatikanperkembanganyangada.
Usahapengeraiandanagiro sebagaizumberdanajangkapendekyangpentingbagisek-
tor perbankansekaligusdalamrangkagiralisasidilandasidenganpencabutanUndang-undang
no. 17 tahun 7964 tenttng cek kosongyang dituangkandalamPeraturanpemerintahpeng-
ganti undang-undangno. I tahun 1971.Peningkatandanagiro dilakukanantaralain melalui
kebijaksanaanzuku bunga, peningkatanjasajasaperbankandan beberapafasilitaslainnya.
Pada awal tahun 1978 kembali diadakankebijaksanaandi bidangdanagiro. Jumlah dana
gir: perbankansampai denganakhir semesterl-7979/1980 telah mencapaiRp 1.366,0
rl milyar.DalamREPELITAII danagiro meningkatdenganRp 1.155,4milyar(243 persen).
Selain dana giro, dana deposito merupakansumber dana y?,ngpenting pula artinya,
khususnyabagi pembiayaankredit jangka panjang.Bagianutama dari dana depositoialah
depositoberjangka,Tabanas,Taska, sertifikat depositodan berbagaijenis tabunganlainnya.
103

Berdasarkankebijaksanaan1 Januari 1978 zuku bungadepositoterendahadalah'l persen


sebulan yakni untuk deposiro berjangkawzktu 6 bulan dan tertinggi adalahsebesarlx
persensebulanuntuk depositoberjangkawaktu 24 bulan.
sungguhpunsuku bungadepositoterus menurun sejakdiadakannyapadatahun 196g,
namun jumlah deposito berjangkaterus meningkar.Jumlah depositoberjangkapada akhir I
s€mesterl-197 9/l9ao adalahsebesarRp 711,9 milyar. pada akhir R_EpELITA I dan II
jumlah depositoberjangkatelahmencapaiRp 143,9milyar dan Rp 7O7,9mitytu.
ProgramTabanasdan Taska,yang disediakanbagi para penabungkecil menunjukkan
pula adanya peningkatan.Perkembanganselamag tahun,sejakdiadakannyapada tahun
l'977, Tabanasdan Taskatelah mencapaijumlah Rp 197,4 milyar padaakhir bulan septem-
ber 7979. Suku bunga Tabanasdan Taska tetap berdasarkankerenruan-kerentuan tulan
Jmuari,1977.
sertifikat depositojuga diusahakandikembangkanbaik sebagaiusahapemupukandana
perbankanmaupun sebagaisalahsatu caramembiasakan masyarakatuntuk memigangsurat
berharga.Pengeluaransenifikat depositoyang dimulai pada tahun 1971, kini pada akhir
September1979 posisinyatelah berkembangmenjadi sebesarRp 35,2 milyar.
Pembinaandan pengembangan lembaga-.lembaga
keuanganperbankandan bukan bank
adalah bagian integral daripada kebijaksanaanmoneter keseluruhan.pembinaandan pe-
nyempurnaanlembagakeuanganbank dan bukan bank yang telah dilakukanpada tahun. t
tahun sebelumnyaterus dilanjurkanmenuju kepadazuarusm:ktur yang efektif dan efisien
yang dapat memberikanpelayananyang lebih baik bagi kelancarankegiatanekonomi dan
pembangunan'Sehubungandenganitu da.lamtahun terakhir telah dilakukanpenyempur-
na.anterhadap ketentuan-ketentuartentang kewajiban mengumumkanneracadan per-
hitungan labalrugi bank-bank,pemberianjaminan oleh bank dan lembagakeuanganbukan
bank, perubahansuku bunga atas kelebihan giro wajib bank-bankpada Bank Indonesia
dan perpanjanganwaktu keringananpajak bagi bank-bankyang melakukanpenggabungan
usaha(merger)sertapelaksanaalpeningkatandayagunabank-bankpemerintah.
Kebijaksanaanuntuk mendorongpenggabungurusahadi kalanganbank-bankumum
swastanasionaldalam usahapenyederhanaan jumlah tetap dilanjutkan. Dalam hubungan
ini Pemerintahtelah memberikankelonggaranwaktu bagi bank-bankyang akanmelaksana-
kan penggabungan usahauntuk memanfaatr<an fas itas perpajakanyang diberikansampai
31 Ma.tet1980.
usaha peningkatut daya gunabank-bankpemerintahdilaksanakandenganmelaksana-
t
kan pedomankerja tentang tata c'.ra.pelaporan,pembukuandan tata carapemberianpin-
jaman yang telah selesaidisuzunoleh masing-masingbank, Di sampingitu telah disiapkan
ru

pula pedoman tentang kegiatan luar negeri, pemeriksaanintem dan kepegawaianyang telah
mulai dilaksanakanoleh beberapabank Pemerintah.

t Sejalan dengan meningkatnya kegiatan perekonomian maka sektor perasuransian


telah makin berkembangpula. Dalam tahun 1978 dana investasisekror p€rasurxnsiantelah
meningkatdenganRp 51,9milyar (46,8 persen).
Pendirian lembaga keuangan bukan bank adalah dimaksudkan scbagaiusaha penge-
rahan s.rmber dana di luar sektor perbankan untuk membantu pembiayaan perusahaan-
penrsahaendan pengembanganpasarmodal uhumnya.
Kebijaksanaanyang ditempuh dalam membinalembagakeuanganbukan bank adalah
mengarahkanusaha-usahalembaga ini, khususnya lernbagakeuanganjenis pembangunan
untuk memberikanpinjamandan penyenaanjangkapanjangkepadapenrsalaan-perusahaan.
Guna meningkatkan peranan lembaga keuangan bukan bank dalam pengembangan
pasar modal tdah diadakan penyempurnaan ketentuan tentang penyertaan modalnya.
Penyertaanmodal oleh lembagakeuanganbukan bank dilakukan denganmembeli saham-
saham yang mesih belum dipasarkan dur belum terdaftar di bursa efek untuk dipe{ual
belikan. Dalam pada itu penyeftaan modal pada pcnrsahaan-perusa}aandalam rangka
a PenanamanModal Asing (PlvlA), dilakukan rerutama dengan membeli saham-sahamyang
akan menjadi milik fihak Indonesiadari sahamyang dewasaini dimiliki oleh fihak asing.
Untuk lebih mendotongpasarmodal yang telah digiatkankembalipadabulan Agustus
1977, dalam tahw 1978/1979 telah diberikan tambahankeringananpajak bagi perusahaan-
perusahaanyang menjual sahamnyadi pasarmodal. Di sampingitu telatr dilakukan pula
penyempumaan tata cara penawuan saham melalui bursa dan pengaturankewajiban per_
antara perdaganganefek yang tergabung dalam perserikatan pedagangUang dan Efek
(PPUE).
Bagi perusahaan-perusahaan yang menjualsahamnyadi pasermodal,diberikantambah-
an keringananberupa penurunan batas minimum jumlah sahamyang dijual di pasarmodal
dan menaikkanlapisanlaba yang kena tarif pajak rcrendah(20 persen).Menurut ketentuan
lama penrsahaanbaru dapat memperoleh keringananapabila sekurang-kurangnya30 persen
sahamnya dijual di pasar modd, sedangkan menuntr ketentuan baru
ryarat minimum
tersebut diturunkan menjadi 20 persen. r ^pisan laba yang kena tarif pajak taendah dinaik-
km dari Rp lO jute menjadiRp 200juta.
t
6,2. Perkembanqanjumlah uang beredardan sebab-sebab
pembahannya

Perkembangenjunrlah ':ang beredar sampei dengan akhir september 1929 telah ber-
jumlah Rp 3.286,9 milyar, etsu suebl keneikan sebcsarRp 4BZ,g milyar (17,4 persen)
105

d ;I
S -<s.o <
5
-q <
55s5555F
S SSSS;S-e
(o ioio666oo
I d d S ;*iJ*-J:
i
s .ffd,T-?58
TFFtr: FFFtr; gBEi:.
FFFtr: TFFFFFF
Ha;:.'* gcg6:. Zsgf:. iISIEii
F
Cj
O5 B
Ei
. F
iqA F
E;
T
H q+ F
H
F+
'lF

gsrbbB e8 : do ' o , o ' l + , " r . ' F P


o .: .! 8 tf-
-q 6 ', F
3Fb ;- ;u: - o ', -_b@6eL .-ei o, -:iAc- o F | . $ EF
o r :@"l t;sF
A rF F F ..rroro- -,r,-o
"(o
S g. ( rI .9H 6 S- ,Be - c . - r r . EA
io is ;- E

x
E
E
a$$3t6 r6363 rStES rssgs sssssgB >s

-,-a--
:Ja'hhbf
-91'P915J.
A{!H(rtrco
b;,e;e i
'P3oFF
'FF'cb'F.
I
bbbb
i!EF
li-!-u-o
;(n;F,.'
.ococo{
rojre6tr
{,F{.FNHH
oiii6UGb@
. fr-o_. |,.o-_o{ ,. -} ci o ! ! o l , ( o o . , | 5
_
Uorie:$'oLt
EF

( { l 9 : - o :o r ( ' ( r r I rnotot(r! (Jt|FAA,r(,,+


H HoHo ,t (Hr r( ^' (or (! jro ,t (4' .| ;( 6r (6r o r ;s
Fdo66FA6

li l, !e lts Lr le NNI. 13 rr r.or,eF


I ,oi =, o9,9! c9 oc {. c o {( o
; a@
. ,\ r A i o :-tsbb bba,L i b.{rl(,,,,, _
g re;o
,| |, r;ctcj6 ,irEd66l_
.o):o"oJo!o-@ 9_c.-e-6 -oI
iD@oo,.o .itE flUb*t;"1*-;3:3

+++++l +++++ ++l++ ++t++ +++++++

SE.ne.ss "H8.;.g.F
fi.5;.g.F "$$***
"F$ee.s*.:
+++++ | +++++ ++ l++ ++l++ +++++++
F{
-tFeF.oF F " 5 " r . E F Pe t
oo(oAJ(,h.rN
5t
106

, o . 6 t@ -c o c" r c J o . ( o -q " . r < o .


?.f
i|?o, 1!.
serRs$3 *Et'rD
T .6"9yr": 19qqq
5s-9fi
: c\r c.r + BE:;E.BERgi
+++++++ ++ l++ ++ l++ +++++ l++++?
a

d ? . ( D - a o - c !r i ,o-@. q?-"r -1 cI\1q !D.o-9.nld:q


g Y \l 9
< r F6 9
. | o. @
l o-tgl o r l 6
!:
1 6r io'F(l)+ arorio+ !. er to 6ct !ooiotcir.Jd)
co cror.o sr tt 'oN!.Fo, :tFiiFF ao0r6Faj 6iororclF +
q-c!
q
| | | | | l+ | | | I | | | | | | + | | | | | t+ t+-

FBF
rD .. o, co + 6,1@" q €- or nl..- r:
r qtsidddrj .{F:ci.:d
**.
d*i .c o,
.{i:0o!o "r < or o . { ! r o
FNbdio'
:& 9
llllltl rtttl ttttt ttttl

E]
(D. q .{:.ts-o" \
1 9- a 3 _--i a 3 I Il g 6r @_q q ol q q q q @"q
6FsiESR g$s$= : S g * 5F c o B 9NRe E 6 3 R: 3 g
rtN!Oclr(!| i-

+++++++ +++++ ++ l++ +++++ ++++++


t

E.E, n
ir
c! q
vt {i
a crr .o q
q.t ei ct
n 9 i or 0r
ii o i dr . ) -i $.j F
+ or N co .o F ol o'r (r o f, ldr ts ro Ar o

iEt
d si c,i oi r.i c.i 6i ci !t d !i -a at i ui o.i
-J oq.lc!€<r o | r 6 ; - c "i 6t @o6c.i
N rl ii d {' c{ c{ -

,6_'d I l+ | l+ | | | ltl I I l++ I | | l+ t l++ | l+

14 Qnn+c!oro +!torrrc{ dc{tsd: rn+c.IFr.l) i c.rcoFoclt


t" rjni {t!riiioi + q r 0 6 d@dc . si.i6iod j
i(Dro tt
r+
d +dnr+
t'lif)r+iro
d
( nd o i , f
,a;i
i(oNor r
g ll++++ | +++++ +++++ l++++
,t ++++ ll s
t

.6.

bh
.F:a
H
: pF q E :ES' : 'E a"l .B
,4 - L ' FE =r 3 ' - l l EJ d i ,::
I !r'-FlErt < ." - 1 3 l-F

gg ggggP Pgt sL ss ;c l;'9 EaEs; 3c i g


EerE FsqpF rd-r:e!
,5Es : ,FI si si I : s.B
'Ei
!!o
:

3 o i c!co !*r tr ro F
cD oi o1 <D or or dr or <tj
q) O F 6.1 ..r !+. ro (0 Ot F<:
|o\\!.F-\F F F
c')Oror OrOr6Or ql cD o: qr
107
€ <rro <'€(o (!tro
:r {{{{{{6|r
s gce.|{<€r9
{ o,(5F€^rtso d

FF;i
H{i,tu tgflr
tF;r
trFFFrr

.s-rg*.8'B
$ti$re€"i
*s$":
S*.:$ggI tt

n
tt
F3
P!
XE i=
s$€$
$f;8r$E ;FEH
*gFe
$F$e$ss a->
3y
>z
E.-
fFi
FFtsi

i€5*$i
ff$cr
$ff$$Fe;
s;rs€se d

_r-u
EE
€>
:4 f f f F i tas! r.! !, !$ (" c.s eF E? 3z
F;sFr;f€e*i$g$fi$$fi EE$I
*F$e*$n P
6
ct

.HtE€.$€
fis€-e
€si"s
et"$s- .t IE
.F.E.$'$"r":.g
3i:i
e.3E

"rE;{i.H"8"H.$.g
€€.:.g .t***figd?$'F.
€$"$s E:Q '
Graf ik Vt.1 108
PERKEMBANGAN KREDIT RUPIAH PERBANKAN, JUMLAH UANG BL,RL,DAR
DAN DANA PERBANKAN,1969/1970- 1979II98O
( dalam milyar rupiah )

R[fljl-rt r\

a III

x'"ait o..tontun
f

1917l7a ]97Al19 1979/80


( s/d Sept )
109

dibandingkandenganposisinyapadabulanMaret 1979.Dalurt semesterPertamatahun yang


lalu jumlah uangberedarmeningkatsebesarRp 259,8 milyar (12,3 persen).
perubahannyakenaikanjumlah uangberedardalamsemesterI
Dilihat dari sebab-sebab
t tahun !979ll9a0 adalahdisebabkanoleh penambahansektortagihanpadaperusahaan dan
Rp 636,2 milyar, Rp 419,4 milyar
perorangan,sektor luar negeridan sektot lainnya sebesar
dan Rp 96,6 milyar. Sedangkan sektor tagihan pada pusat sertasektordeposito
Pernerintah
berjangkadan tabunganmemberikanpengaruhmengurangijunrlah uang beredarmasing'
masingsebesarRp 305,1milyar dan Rp 359,3milyar.

kredit perbankan
6.3. Perkembangan

6.3.1. Danaperbankan

Peningkatanpertumbuhanekonomi memerlukaninvestasiyang besar.Hal ini berarti


bahwa dalam REPELITA selanjumyaperlu lebih ditingkatkan pengerahandana,baik yang
bersumber pada tabungan masyarakatmaupun tabunganPemerintah.Kebijaksanaandi
bidang dana tetap merupakanusahauntuk mendorongpeningkatantabunganmasyarakat
guna membiayaikegiatanpembangunan. Pemupukandana dalammasyarakatdi satu fihak
diusahakanartara lain denganmeningkatkanpartisipasimasyarakatuntuk menimbulkan
I kesadaranmenabung,di lain fihak dengantingkat bungadan insentiflainnyayangmenarik
dari perbankan.Tumbuhnyakesadarandan gairahmenabungakanmendorongsikaphemat,
tidak menggunakandananyauntuk tujuar yarrgkurangperlu. Maqyarakat yang mempunyai
kelebihan dana tidak lagi berspekulasiuntuk menyalurkan dananya, melainkan dapat
disalurkan secarapositif pada usahatsaha yang produktif. Sehubungandengan itu Pe-
merintah telah menyediakansarana{axana penghimpundana sepertiperbankan, anrransi,
lembagakeuanganbukanbank dan pasarmodal.
Di bidangdepositosejak 1 Januari 1978 masih tetap berlakutingkat bungayang ber-
kisar antara 6 persendan 15 persensetahun.S€dangkankebijaksanaantingkat bunga di
bidang tabunganberlaku ketetapan13 Januari 7977 yurg berkisar antara 15 persendan
6 persensetahundenga.n jumlah tabungansampaidenganRp 200 ribu dan di atasRp 200
ribu.
Posisidana perbankanpada akhir September1979 adalahsebesarRp 3.182,8milyar
yang terdiri dari danagiro sebesarRp 1.866,0milyar (58,6 persen),danadepositosebesar
Rp 1.046,6milyar (32,9 persen)dan dana tabungansebesarRp 270,2 mrlyar (8,5 persen).
I
Ditinjau dari bank penyelenggara,maka usahabank swastadalammenghimpundana dari
masyarakatmenunjukkan perananyang meningkat.Dari posisi sebesarRp 727,7 milyar
ztzl 26,3 persendari jumlal danaperbankanpada tahun terakhir REPELITA II - 1978/
1979, telah meningkat menjadi Rp 882,5 milyar ata'u27,7 persenpada tahun pertama
REPELITA lll - l979ll980 sampaidenganbulan September1979. Sedangkansejumlah
Rp 2.300,3 milyar atau 72,3 persen merupakandana yang berasaldari bank-bank Pe-
merintah.
IIFF
110

It

rr

sag: -3EX rSSd El i


!lE

sE
'o'qS d
'd 's - ; it[ $L
'B 'a
, : r *-6E_o
ie

.;-H-JS "33 .X3


FIF
i-n t
F IE
-rI.3
E$-:E-ru"E"e ilg

:CAE,sEE ,sFE
'-i'6\ '6toi._€ 'F -6 _o *l:

Eg;E "!$$
'6 -- _6
"6
'@ -6 'H '6
,EEH -@
i- iD

:Ee ,.;s
"e-!H
';"a'{-F '@
\"6--
-o\-{

a
-ors E;f P-=ltl
-" 3e ;i *! f 3-;i';-:g:x -5td
P
--:s
gSdH;:3SS -53S
z
F
-6 "e
i'6 in'@'F'--N-+:i
z
*.ri
_8_BSi FFF.6:FFF

@i.a 9t A;g: -
E:l t:.$i .:i:d iHiE'sgYg
-,;I g: ::-r = : t ; ; s 0Es { @
tsts3 6 3s.6:H;386
'64 'ub,'o+
1!'@'F tD
L!L'6'a "-t L-q

;sbii -:e; 86ts -6et


i f r 3 3 f l f i - . i: - 3f ; . : ' l ' g . ; i * -i tsE' :F3 f i
-f l_P
=6 5 5;68
'B- .t -srS, bg iAsS ca:r
i'GiFi,----.. -*f;* ft:I
:.F
-34:d9E
: : e d E ; g g s . B ; 5 ; B ''; ' 6 ' 6 ' 6 b ' 6 ' o ' @' o ' 6
:fia a t" t a a ;

gi.E.5
et-gg
*edE.=r.:$
$.g.iE
t

*!;t .-"
: * F la ' .
';a ; * g . r -{Frl d
nt'_- 6 B s B iF
'o\'@i "' 6.E. id_E6--Eo
: +G
a
Grof ik Vl.2 111
DANA PERBANKAN MENURUT SUMBEF.,797211973 - l979llga0
( dalam milyar rupiah )

l}
172

Dalam tahun anggaranlgTg/1,g8} sampaidenganak}ir SePtember1979, dana per-


bankan menunjukkankenaikan sebesarRp 437,8 milyar (15,9 persen).Pertambahantet-
sebutcukup berarti, bila dibandingkandengankenaikannyapada periodeyang s4matahun
a lalu sebesarRp 183,6 milyar. Dari pertambatrandana perbankanscbesarRp 437,8 mrlyar
pada awal REPELITA III ini, sebesarRp 277,0 milyar (13,7 persen)adalahmerupakan
keneikandana bank Pemerintahdan sebesarRp 160,8 milytt (22,3 persen)adalahdana
balk swasta.Ditinjau menurut jenis dananya,maka peningkatandana perbankantersebut
berasaldari kenaikanyang terjadi pada danagiro, deposito dan tabungan.Kenaikandana
giro adalahsebesarRp 235,1 miiyar yaitu dari bank PemerintahsebesarRp 143'6'milyar
dan bank swastasebesarRp 91,5 milyar. Kenaikandana depositoadalahsebesarRp 124'0
Rp 66'5
milyat, yaitu dari bank PemerintahsebesatRp 57,5 milyar dan bank swastasebesar
mi}ar, Kenaikan dana tabungan sebesarRp 78,7 tntlyrrt, berasaldari bank Pemerintah
sebesarRp 75,9 milyar dan bank swastasebesarRp 2,8 milyar. Perkembangan dana per-
bankandapatdiikuti padaTabelVL4.

6.3.1.1. Ileposito berjangka

Salah satu sumber dana yang terbesarbagi bank-bank Pemerintahadalahdeposito


berjangka,yairu yang diatur berdasarkanInpresNo. 28 tahun 1968. Selamasebelastahun
depositoberjangkatersebutdirlenggarakan,telah bebetapakali pula diadakanperubahan
terhadapsuku bunganya.Semulapada tahun 1968 suku bunganyaberkisarantara18 - 72
persensetahunruntuk komposisi deposito berjangkawaktu kutang dari 3 blan, 3 bulan,
6 bulandan 12 bulan.Tingkat bungayang cukup tinggi tersebutterusmengalamipenurunan
sejalandengm stabilisasiyang dicapai.Padaawaltahun REPELITA III sukubungadeposito
berjangkatersebut adalahberkisarantara6 - 15 persensetahun,dengankomposisideposito
berjangkawaktu 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan. Sedangkanuntuk depositoberjangka
waktu 3 bulan dm kurangdari 3 bulan zuku bunganyaditetapkanoleh bank penyelenggara.
Ketentuanini berlakusejakawaltahun 1978.
Dalam Tabel vI. 5 tercatat perkembangandeposito be{ angka sejak REPELITA I -
1969/7970 sampai dengantahun pertama REPELITA lll - l979ll980 (sanpai dengan
LrulanSeptember).Dari posisinyasebesarRp 34,8 milyar pada awal R-EPELITA| - 1969/
1970 meningkat menjadi Rp 7O7,9 milyar pada akhir REPELITA ll - 197811979.lni
berarti bahwa peningkatandana deposito berjangkaadalahlebih dari 20 kali lipat selama
masatirs€but
Pada awal tahun REPELITA lll - 197911980sampaidenganakhir September1979
tercatat posisidepositoberjargkasebesarRp 771,9 milyar. Dibandingkandenganposisinya
pada bulan Marct 7979 sebesarRp 7O7,9 nilyar, maka telah terjadi peningkatansebesar
Rp 4,0 milyar (0,6 persen).Kenaikandeposito berjangkasebesarRp 4,0 milyar tersebut
meliputi kenaikandepositoberjangkawaktu 24 bulan sebesarRp 7,1 milyar, dandeposito
113
F
E

t
n

a
313
o--ts,, f Hl-e
i,..-o'q-;

3lE
s.;-gg '.8 I l--

G
3l€
i t--
"olJ'}clt9' =
g *5 ; 3t{' z
l,FJ'Jr,,-6 q tr:
.'tk*

;,,i FId
;-HfiT ,:
Fls
s Ne.5-s-Es-H o

,a
Fle
e-:i"P:€"$
ogietU Flq
]:e$-69JrF
I:

E E
''o'bn'o,-\"q'o .:ss-$S ]
; i gB g
_ct c F @-56 N t_q
_a a t r '€ -+ "e i
a
E E r z
-o_F_o:|'oio'6'o
";es-FE
E E
ie'Eiair'obilb
.*sr.*S F ;
116ij;
-o--'@_o'o'-b_o z

F F -*sB $ !
n--_-'{I'i!t, z
6 io ; n - { L b - o o q e $ 3 3 d
=x 3
"i-'r-S$r-33 F . @

N5:i;
t-\r,is'oL

- -:-:;fr.ge ; E

i
E H s * sl , 'B ,ti
Nl;Li,

F €e - { - o . o . B.i o. r " s u , $ i a
Graf ik VI. 3 ll4
BEBtAMKA,l969ltnO - lytglt
DEPOSTT{' n
( drhn nllYerruPLb)

!} REPELITA f,ElELITA
I Itr

3 buhn d.tt tursn8


dri I buldl

6 bd&

I rr uuroi- retur"o
r979/80
(r/d Scpq

r97+176

t
ll5

berjangkawaktu 6 bulan sebesarRp 6,6 milyar. Sedangkanpenurunanterjadi pada de-


posito berjangkawaktu 12 bularr scbesarRp 7,4 milyar dan depositoberjangkawaktu
3 bulan dan kurangdari 3 bulan sebesarRp 2,3 milyar'

danTaska
6.3,1.2.Tabanas

ProgramTabanasdan Taskayang dilaksanakansejak bulan Agustus 1971 terutama


ditujukan untuk mendidikmasyarakatyangberpengha.silan tetap agarmempunyaikebiasaan
menabung. Di dalam pelaksanaan, s:rsarannyakemudian diperluas hingga menjangkau
yang beradedi bawahDepartemenPen-
atau kursus-kursus
pala pelajar di sekolah-sekolah
didikan dan Kebudayaanserta memasukkanunsur pengenalalbank ke dalampendidikan
di sekolah-sekolah.
Dari keduajenis tabungantersebutternyata Tabanaslebih rnenarikminat maryarakat
karena diberikannya perangsangmelalui pemberian hadiah dcngan undian di samping
tingkat bunga yang cukup menarik. Padamulanya sistemundian didasarkanpadajumlah
tabungan, namun mengingat bahwa undian hanya merupaka$p_grangsang, maka mulai
tzht;n L97611977sistem,undian didasarkanpada jumlah buku Tabinas. Semulabesarnya
tingkat bunga Tabanasadalah 1% persen per bulan yang berlaku bd'i;isetiapjumlah ta-
bungan. Tetapi pada akhir Mei 7972 unhlk tingkxt bunga ya:rg samaditeapkan batas
jumlah tabungansampai denganRp 100 ribu, sedurgkandi atasjumlah t€rsebuttingkat
bunganyaadalah1 persensebulan.SejakApril 1974 batasjumlah tabungandengantingkat
bunga 1% persen sebulan,dinaikkan menjadi Rp 200 ribu, dan di atasjumlah ersebut
3/apersensebulan.Padaawal RIPELITA lll - 7979/1980sampaidenganbulan September
1979, berlaku zuku bunga Tabanasyang ditetapkan pada bulan Ja::ruari1977, y u lV+
persensebulanuntuk jurr ah tabungansampaidenganRp 200 ribu dan % persensbulan
di atasjumlah tersebut.
Rp 797.260iuta dengrn
PosisiTabanassampaidenganSeptemberL979 adilah sebesar
jumlah 7.832.661penabung.Selamatahun anggaran7979/1980sampaidenganakhir
September 1979 Tabanx menunjukkan penurunansebesarRp 2.69+ jutl (1,3 persen)
dari posisibulan Mlret 1979.
Di sampingTabanas,maka program pengerahandana lainnya adalahberupa Taska,
yaitu tabungan yang dikaitkan dengan asuransijiwa dan dirangsangdenganpemberian
bunga.Gunamendorongkeinginanmasyaraketagarlebih bergairahmenabungdalambentuk
Taska,maka Pemerintahtelah mengadakantata carabaru dalam pelaksanaan Taska.Cara
tersebutantaxalain adalahmenaikkanjumlah angzurandan menambaljangkawaktu,yang
berlakusejakbulanJuli 1977.
Pada akhir September1979 posisi Taska menunjukkanjumlah sebesr Rp 124 juta
dengan 5.549 penabung. Dibandingkandenganposisi pada bulan Maret 1979 sebesar
r76

tr rb r< a\ (r \Lirr(rr-t-r-(r a\
c,= P YCJ Fo $ F 8r ar 9r ll =

F. ln F. ;' F. aD
o

J tllltlttlltlll

IJ FI F ]f P IJ FJ FT F ts II IT P P
\o \o \o \o \o \o \o \o \o \o \o \o \o \o
{{{{!.lN{{\\-l-.1 {
\o \o \o e co co Qo { c^ q .A uJ bJ ff

F)

z
tJtxAqJ
tQ rr NJ qJ +..J O o \ O + u r Oq! , q J o
rJ \o !' F o \o o \o + \o o\ ..J lr.)
+ b b b ' | . + L b i o ;(Jr
iEi'J-'; .-l (F .A
vr c' ct\ o\ o vr o lrr \a o co
rf co N @ \o! u) 00 r, o { t\,) \o o

€ \O
iu i
F' It o\

ltl
a
_NlJJ+f.J
8f,6A6HdS33SSS*
b \ f i - i o \H' o \\O ii o ;-l h b b't.,, b
vr (b ts (,J sr
L" z
9 9:4 !.s q c'
Q rvNJ 0o s, F o \o o N o\ u \o I

t-l

(x (x tJ+O\ O\ vru +CO{!x


:^ :" p :r I 9 : f. :"
rJ { {
t- s.r r 9n
co \o'.J
P
o\ F o
co o o\ o. }.J
Co rJ., co 19 \O \O u O \O O vr uJ q H
.-r { rJJ (..r a6
N O r-u CF CO \O Co \ + ts
Rp 117 juta, maka dalam tahun anggarar 197917980sampai dengan akhir September
7979 telzh terjadi kenaikanT'askasebesarRp 7 juta (6,0 persen).Sedangkanpadaperiode
yang samatahun lalu kenaikannyaadalahsebesarRp 2 juta. Perkembangan Tabanasdan
t
Taskadapatdiikuti padaTabelVI. 5.

6.3.1.3. Sertifikatdeposito

Salah satu kegiatan bank dalam usaha menghimpundana dari masyarakatadalah


melalui penjualan sertifikat deposito. Berbedadengan deposito berjangkadan Tabanas,
maka sertifikat deposito dapat diperjual belikan. Tujuan semuladari penjuahn senifil<at
deposito adalah untuk pengembangan pasiu uang, yang telah diselenggarakan
oleh Bank
Indonesiasejak tahun 1970, Hd ini kemudian pada tahun 1971 diikuti puh deh bank
umum Pemsintah dan cabangbank asing.Jangkarrzktu s€rtifikat depositoberkisarantara
setengahbulan dan 12 bulan dengan tingkat bunga antara 2Vz persensampai dengan
12 persen setahun.
Posisisertifikat deposito pada akhir September1979 aAalr'hsebesarRp 35.187juta.
Selamatahun angga.ran797911980sampaidenganakhir September1979 telah menunjuk-
kan kenaikan sebesarRp 5,305 juta (17,7 persen)bila dibandingkur denganposbi pada
I
bulan Maret 1979 sebesarRp 29.882 juta. Sedangkanpada periodeyang sfina uhun lalu
kenaikannyaadalahsebesarRp 2.435 juta. Perkembangan sertifikat depositodapat diikuti
padaTabelVI. 6.

6.3.2. Pemberiankredit perbankan

6.3,2.1.Perkembangan
pemberiankredit menurut sektorperbankan

Kebijaksanaanpemberian kredit dalam REPELITA III dilakukan searahdenganke-


bijaksanaanmoneteryangbertujuanmenunjangpelaksanaan pembangunan sertamemantap-
kan kestabilanmoneter.Hal tersebutpada dasarnyamerupakankelanjutandari kebijaksana-
an yang dijalankan dalam ta}un-tahun sebelumnya,yang meliputi kebijaksanaanpem-
batasanpertambahanpinjamairdan aktiva lainnya dari perbankan,pengarahanpemberian
pinjamanberdasarkanprioritas dan kebijaksanaan
untuk membantuusahagolonganekono-
mi lemah.
Penyalurankredit oleh sektor perbankanmenunjukkan perkembanganyang cukup
I
berarti. Sampaidenganakhir September1979 posisi kredit rupiah perbankantelah men-
capaijumlah sebesarRp 5.893,5 milyar atau suatukenaikansebesarRp 640,1 milyar (12,2
persen)dibandingkandenganposisinyapadaakht M*et 1979.
Pemberiankredit oleh bank-bank umum Pemerintahtetap mengambilbagianyang
terbesar. Posisinyamencapaijumlah sebesarRp 3.101,3 milyar pada akhir Scptember
1979 atau 52,6 persendari seluruh kredit yang disalurkanoleh perbankan.Dalamtahun
118

1g79t198} sampaidenganbulan septemberpenyalurankredit melaluibank-bankumum Pe-


merintahmeningkatsebesarRp 405,2 milyar (15,0 persen).Jumlahtersdut adalahlebih be-
sar dibandingkandenganpeningkatannyasebesarRp 237,7 milyar untuk perbde yangsama C
tahun lalu. Hal ini mencerminkanadanyaperkembangan yang positip sjalan denganusaha
Pemerintahmelalui berbagaikebijaksanaan untuk memperluasfasilitasperkreditankepada
masyarakat.Dalam penyaluranpinjaman rnelalui bank-bankumum Pemerintahtersebut,
termasuk pula didalamnyabantuankredit likuiditas dari Bank IndonesiasebesarRp 869'9
milyar (28,0 persen).Bantuanlikuiditas dari Bank Indonesiakepadabank-bankumum Pe-
merintah selamatahun lg7gl:r98} sampaidenganakhir Septembertelah meningkatdengan
jurnlah Rp 56,3 milyar (6,9 persen). Pada dasarnyaOjuan penyalurankredit likuiditas
adalahuntuk memenuhikebutuhanalat likuid bank'bankdalam membiayaikegbtan yang
pengembangannya diprioritaskan.
selanjutnyakredit langzungyang disalurkanoleh Bank Indonesiasampaiderganakhir
september 1979 telah mencapaijumlah sebesarRp 2.081,8 milyar atau 35,3 persendari
total kredit perbankan,Jumlah pemberiankredit langsungtersebutmengalamipeningkatan
sebesarRp 113,4 milyar atau 5,8 persendibandingkandenganposisinyapadabulan Maret
1g79. Persentase penambahanluedit langsungselamaMaret - September199 tersebut
adatahlebih kecit dibandingkandenganpersentasekenaikannyasebesar31,8 persenun k t
periodeyangsamatahun lalu.
Posisi pemberiankredit bank'bank swastanasionalsampaidenganSeptember1979
mencapaijumlah sebesarRp 449,3 milyar' Dari jumlah tersebut termazukdi dalamnya
bantuankredit Iikuiditas Bank IndonesiasebesarRp 39,4 milyzr. Dalampelaksanaan
tahun
pertama REPELITA lll sampaidenganakhir September1979 tetladi peningkatanvolume
kredit bank-banksvastanasionalsebesarRp 67,5 milyar (17,7 persen)terhadapposisinya
sebesarRp 381,8 milyar pada bulan Maret 1979. Jumlah penambahankredit tersebut
lebih tinggi jika dibandingkandengankenaikannyapada periode yang samadalam tahun
1978t1979,yang berjumlahsebesarRp 48,2 milyar (t6,9 persen).Dalamrangkameningkat-
kan peranan bank-bank umum srwestanasional,maka Pemerintahtelah memberikanke-
longgaranwaktu bagi bank-bankyang akan melaksanakan penggabungan.Bank-bankterse-
but dapat memanfaatkanfasilitasperpajakanyang diberikansampai3l Maret1980.Pembe-
rian kelonggaranraaktutersebutterutamaditujukan kepadabank-bankyang s€dangdalam
prosespelaksanaan penggabunganusaha'
,
Sementaraitu padakunrn waknr yang samapemberiankredit oleh cabangbank asing
mencapaijumlah sebesarRp 26f ,1 milyar ataumeningkatsebesarRp 54,0 milyar (26,1 per-
sen)terhadapposisinyasebesarRp 2O7,1rilyat paAabulan Maret 1979. Lthat TabelVI' 7.

pemberiankredit menurut sektorPemerintahdan sektorswasta


6.3.2.2. Perkembangan

Penggunaankredit perbankanpada dasarnyadiarahkan untuk membiayaikegiatan


119

66o + o, 1{Lq@. ot
r { rN g
1
iq sq { it'r'FBgi qe"ri,s a au =
B -6i-e6 N !i.? q '

e$'H'sr -R3FH
!q. c. d" ^19, r1 @..1or.r q q o? \ q q. 9. !. ,r.t q ct
5
3F-g:sH$8fl x
t ..; -' ;i ;_ ; .:'rt .'d dd -. ri ; ri {i , ci j !t J oi r.i
te- StiEsBs EB s'- R' Rqiqe

\4"6, c-nq,q€"9 6. q.:4n @. :I .r 6. dl !. €l q

B 3 = tr ,gi . Jn Si; 3 R iB t'- N' N936I


ri; tt.ioi

e
s'E."i$ d 'e;H$€
I a.: \ 1EL i:. - 6" o,.-" @-..:6".1

' gE qio g'$dgEflii $


€..1oI q. 6- -. 1 {.
4 @-.t i16. {- \ ot.1o-.1 9. n ?

ot.i i 'i; '1


"1
2 .ittd {i..artda,id6i dtd!id, + d,...'oi .ivid d
d j
di ; .tjdi

z ."'j..- r.r; -- rt d nr d ct d rr,j i,' 'J d o' + ct !t d


A 93 iG9{R3e d3 R'-e', :=t::
dljcl i
E
6od s q + -6 - q 9 . " 1 n
ci6i+ d-'.irj.id+ r i + ' o i r --i: + !dqt ciFi€- ri
g $g 9s9$siP "Ri e & : B3E =
o.i i n oi 6i i

or6_o: o-@---rlclil@- q o- dl .: d: ':q qq9


I +$* sR9g3R3 9
R
Lt3 r:
-
B r-h R3R 3
n

E e.,:-qo+N "i69.1

L dioiJ !i.i.f ci!d6id oi, cid r 4 rt | -i ir ddci ni

jj

z ! dt {i !t .i ui -.r ni; .i ..i ci ' ct oi .i dt | | ri -.4 -j cj {i

;i-:

\ \ 6!'1.: n1
c Sdd :is58i3.r i Ins ,; B' d gFd !i
s -i il

z t

z
t- o-qc! oro-qur<'lo!F- 6" 6" o- q
e| "1
:3{fi
q.t4 q
E
E Es' BF+Egs3t''F'F R
l>
F j6d.l jd.idd .; j
e tt
N'.i J | ' ni, si
- | ' - 6ictni 'i

t:
Rld:=- 5=& s
t- - , io i c i + + i d d r . . r 6 i - . r .i, -. dr I
'5
, d, r;.jFici ,
FS:
l>
Graf ik VL4

PERKEMBANGAN KREDIT RUPIAH PERBANKAN MENURUT SEKTOR PEMERINTAH


DAN SEKTOR SWASTA, 196917970- l979lr9Ao
( dalam milyer rupiah )

REPELITA REPELITA
|lI
o I

Saktor P€merintah

Sckto! Swasta

19€91?01970l7l '97lnr 79r2lt3 staft4 r976ln $nna $Ians


$71n6 '99116?6 1979/f,O
( r/d S6Dt )
t2l

di sektor siwasta.Namun demikian adanya beberapakegiatanyang merupakanprogam


nasional yang pelaksanaannyaperlu diarahkan oleh Pemerintah,maka diperlukan kredit
perbankanuntuk kegiatandi sektorPemerintah.
Pemberiankredit perbankanuntuk sektor swastamenunjukkan adanyapeningkatan
dari tahun ke tahun. Jika pada akhir tahun pertamapelaksanaanREPELITA I posbi pem-
berian kredit untuk membiayai kegiatan sektor siwastaadalahsebesarRp 133,9 milyar,
rnaka pada tahun terakhir menjadi *besar Rp 811,7 milyat dan pada akhir tahun RE-
PELITA II posisinyamencapaisebesarRp 2.605,4 milyar. Sampaidenganakhir September
1979 posisi kredit perbankanuntuk sektor stvastaadalahsebesarRp 3.067,6milyar atau
52,1 persendari seluruhkredit perbankan.Jika dibandingkandenganposisinyapadabulan
Maret 1979, maka telah terjadi peningkatansebesarRp 462,2 mrlyar (17,7 persen)selama
pelaksanaan tahun pertamaREPELITA III.
Dilihat dari sumber pemberi kreditnya, maka kenaikanpemberiankredit prbankan
yang digunakanuntuk kegiatansektor swastaterutamadibiayai oleh bank-bankPemerintah
yaitu sebesarRp 350,6milyar (75,9 persen).Jumlahtersebutberasaldari pertarnbahan dana
kredit yang berhasildihimpun dari masyarakat,yaitu sebesarRp 327,9milyar (18,7 persen)
dan bantuan kredit likuiditas Bank Indonesiayang berjunrlahsebesarRp 22,7 milyrrr (8,9
persen).Perlu dikemukakanbahwadalam melaksanakan usahanya,bank-bankmenekankan
padapemberiankredit yangberasaldari danasendiri.Selanjutnyabank-bankswastanasional
telah meningkatkankreditnya sebesarRp 66,9 milyar (17,7 persen),termazukdi dalamnya
kenaikankredit likuiditas dari Bank IndonesiasebesarRp 4,8 milyar (13,9 persen).Sedang-
kan penambahankredit dari cabangbank asingadalahsebesarRp 51,7 milyar. Dalampada
itu pengembaliankredit langsungBank Indonesiaoleh sektor swastaberjumlah sebesar
Rp 7,0 milyar.

Peningkatankredit yang digunakanuntuk membiayaikegiatandi sektor Pemerintah


selama tahun 7979/1980 sampaidengan akhir September1979 berjumlah sebesar
Rp 177,9 milyat (6,7 persen).Kredit tersebut sebesarRp 120,4 milyar (67,8 persen)
dibiayai oleh kredit langzung Bank Indonesia (Tabel VI. 7). Selanjurnyabank-bank
umum Pemerintai memberikan penambahan kredit untuk sektor Pemerintah sebesar
Rp 54,6 milyar (30,7 persen),yang terdiri dari kredit dengan dananyasendiri sebesar
Rp 21,0 milyar dan kredit likuiditas sebesarRp 33,6 milyar. Sedangkanpenambahan
kedit dari bank-bank swastanasional dan cabangbank asing masing-masingsebesar
Rp 0,6 milyardan Rp 2,3 milyar.

6.3.2.3. Perkembangan
pemberiankrcdit menurut sektorekonomi

Menurut sektor ekonomi, penyalurankredit perbankan sebesarRp 5.893,5 milyar


122

rr r S- 6 L 5 .r-rLr r, rE rrrI rrr; F l3


o rlE
e
rr r*5 | rrE rrrl! r,r$ rrrE F IE
I lt=
t F15
.:rrrflr$'rrg1 'o.c.6
r t--

-b iH " C . H!-! ',E; F $i q \:' s- 1 ;" 'E- s E $ 6f ". Hr ; :- E Fts


.bb o '6r,1" ;i;
b ih" =
|- z
x€$€.r;.:.e.:€:i n=i.$"3 Flg o
F
t
*e;.F i l.s z
x
E' * .rE*
f;.9-H s .rs.r.E
E.H*:.r5;f F l3
i t:
. J F

E .:":.5
t.3-F .di*t g sS.E
.i rtF.3 Fts
its
t- l.
.H'H.i
* i.F.:$ s.EE,E
€.F$ -3.s.Fs
5
< lG
ili
- N i. 3 tc
€f":.EH-l.it .*H.:.9
t49r io a6i-
Hie$ ree$ r l--

n
tEFe s.si: €.te
* €$E
I ;ee$ F

l-t-9
.e:.FE
s.srEsr.s.gEiFfr.I.F$ z
3
i- i- l.
.Fl-P.e .P:*.E;.Fe€
t.s.gI;.F€.g
l- :, !'

.r.;s-c
e.F.!.F .s.s'.:
.l$s.B:$*"F 3
4

e.Eel -g:H$
e.lE.B egig*uCe
:E$i ;ig.E.ee€
* e$E
; s:Ei
-;i:l i-P -r.
.5.8:.F
.gs5.*
.=EIgF"E;.9.tcFE
l- !i lr :-P :1.

r.g9.:.P5.8-g
$5.i.H ,E*$:e.r:s
Grsf ik VI.5 r23
KREDITRI'PIAH PERBANKANMENURUTSEKTOREKONOMT
PERKEMBANGAN
196911970 - 1979trgao
( dalammilyarrupiah)

REPELITA
t tIl

! s.k,o,r.,aur"ngn^

! s"t,o, noaunri

! riaot,.rp.,i,'a

196ei0 r9?0[r r97L11 r97ZnA1918n1 814n5 'J16n6 1g76lt1 lg11n8 fi7E19 1g?s/80

(Cd Scpt)
L2+

pada akhir September1979 digunakanuntuk sektor produksi sebesarRp 3.913,6 milyar


(66,4 persen), sektor perdagangansebesar Rp 1.374,4 mrlyar (22,3 persen)dan sektor
lain-lain sebesarRp 665,5 milyar (11,3 persen). Di antara beberapasektot usahayang
t dibiayai oleh kredit sektor produksi, maka bidang pertambanganlah yang menggunakan
biaya kredit perbankanyang terbesar.Selainitu kredit di sektor produksi digunakarpula
un k bidang perindustian dan penanian, Untuk lebih meningkatkankegiatanpmduksi
maka sejakawalJanuari1978telah dilaksanakanbeberapakebijaksanaan ke atahpenekanan
biaya produksi. Hal tersebut dilaksanakanantara lain melalui penurunanruku bungapin-
jaman, pelonggaransya.rat-syarat pinjaman likuiditas Bank Indonesiakepadabank-bank,
perpanjangan jangkawaktu pelunasandan masatenggangpihjamaninvestasi.
Peningkatankredit sebesarRp 640,1 milyar (12,2 persen)selamaMaret - September
1979 digunakanuntuk membiayaisektor produksi sebesarRp 398,5 milyar (62,3 persen),
sektor perdagangansebesarRp 181,0 milyar (28,3 persen) dan sektor lain-lain sebesar
Rp 60,6 milyar (9,5 persen).Peningkatankredit di sektor produksi terutarm berasaldari
kredit di bidang industri yaitu sebesarRp 253,9 rnilyar. Sedangkandi bidangpenanian
dan penambanganmasing-masingmemanfaatkanpertambahankredit sebesarRp 57,4
milyar dan Rp 87,2 milyar. Peningkatan
yang cukup berafti padakredit perbankandi bidang
perindustrianadalahsejalandenganadanyaprogramPemerintahuntuk meningkatkanusaha
a di bidangindusni.

6.3.2,4. Perkembangan
pemberiankredit perbankanmenurut Dati I

Dalam Tabel VI. 9 tercatat perkembanganpemberiankredit perbankandalamrupiah


untuk seluruhDati I, tidak termasukkredit langsungBank Indonesia,Sampaiderganakhir
Mei 1979 posisinya telah mencapaijunrlah sebesarRp 3.505,3 milyar. Kredit tersebut
telah digunakan untuk pei.nbiayaanusahadi sektor produksi sebesarRp 1,959,2milyar
(55,9 persen),sektorperdagangan Rp 985,4milyar (28,1persen)dansektorlainnya
sebesar
sebesarRp 56O,7mtlyar (16,0 persen).
Kredit sektor produksi digunakanuntuk pembiayaandi bidangpenanian,penambang-
an dan perindustrian,Dari jumlah kredit untuk sektor produksi sebesar
Rp 7.959,2mtlya:,
maka bidang perindustrianlalryang memanfaatkankredit yang terbesaryaitu sebesar
Rp 1.547,8 milyar. Sedangkansektor pertanianmengambilbagiansebesar Rp 393,4milyar
dan sektorpertambangansebesarRp 18,0milyar.
.a Penggunaan kredit untuk sektor perdagangan antaralain adalahunok usahadi bidang
ekspor,impor dan distribusi. Selanjumyakredir untuk sektorlainnyasebagian
besaradalah
untuk kegiatandi bidangjasa.
Kredit perbankanuntuk DaerahKhususlbu Kota Jakarta Raya pada akhir Mei 1979
mencapaijumlah sebesarRp 1.705,2milyar. Dari jumlah tersebutdisalurkanuntuk biaya
sektor produksi sebesarRp 985,0 milyar, sektor perdagangansebesarRp 454,9 rnilyar
r25

T abel Vt.9
PERKEMBANGAN KREDIT RUPIAH PERBANKAN MENURUT DATI I
TIDAK TERMASUK KREDIT I,ANGSUNG BANK TNDONESIA
MEr 19791l
( dalam milyar rupiah ) a

Dati I Perdagangan Lain.lain Jumlah

1. DKI Jaya 985,o +5+,9 265,3 7.705,2


2. JawaTimur 1?? 4 111 t 509,7
3, JawaBarat 707,l 57,9 109,1 274,1
4. lawa.Tengah 1 79 , 4 66,9 2 77 , 8
5. Sumat€raUtara ro+,8 44,8 30,5 180,1
6. SulawesiSelatan ?? t 21,8 16,6 77 , 6
7. Lampung 71 7 5,1 58,6
8. Kalimantan Barat 41,8 11,6
9. KalirnantanSelatan 21,5 6,9
10. KalimantanTimur 1'7 7 17,l 5,9 40,2
11. SulawesiUrara 10 t 4,O 38,7
12. Sumatera.Selatan 71 1 3,5 33,2
13. SumateraBarat 11,8 11,0 6,2 29,O
14. Yogyakarta 7,6 +,7 za,6 l
1 5 ,R i a u 1', 1 6,) +,9 23,9
16.Bali 8,1 11 , 0 +,+ 23,5
1 7 .D . l . A c e h 6,7 5,1 1 7, 6
18. SulawesiTengah 4,6 8,3 2,7 15,O
1 9 .M a l u k u 5,8 8,1 0,6 r4,5
20.Jambi 't1
9,0 14,0
21. Kalimartan Tengai 3,a 6,J 2,4 12,9
22. NusaTenggaraBarat +,+ 4,1 r,9 10,4
23. Dati I lainnya 8,8 41 20,5

Jumlrh 7.959,2 985,4 560,7 3.505,3

l) AnSkas€mentara

l.
126

dan untuk sektor lainnya sebesaxRp 265,3 mityar. Beberapausaha di bidang indusri
yang mendapat pinjaman dari perbankandiantaranyaialah industrisandang,pangandan
minuniansenaindusti logamdasar.
'l
Pada waktu yang sama kredit untuk Dati I Jawa Timur mencapaijumlah sebesar
Rp 509,7 milyar. Kredit tersebut digunakan untuk kegiatan sektor produksi sebesar
Rp 333,4 milyar, sektor perdagangan sebesarRp 131,2 milyar dan untuk sektor lainnya
sebesarRp 45,1 milyar. Penggunaan kredit di sektorproduksi terutamaadalahuntuk bidang
perindusuian,yang antaralain untuk industri pangan,tekstil dan kimia. Sedangkankedit di
bidang pertanian rerutama digunakan untuk intensifikasi pertanian rakyat dan perke-
bunan. Di sektor perdaganganpenggunaankredit perbankansebagianbesaradalahuntuk
kegiatandisuibusi dan pengadaangula. Kredit di sektor lainnya terutamadigunakanuntuk
kegiatanjasa angkutandarat,

Jumlahkredit diDati I JawaBaratpadaakhir Mei L979 tdalahsebesarRp 274,1nrlyal


Jumlah tersebut digunakan untuk membiayai sektor produksi sebesarRp 107,1 milyar,
sektor perdagangansebesarRp 57,9 milyar dan sektor lain-lainsebesarRp 109,1 milyar.
Di sektor produksi, maka kegiatanindusui kecil, perkebunandan usahapertenianrakyat
tetap mengambilbagianyang terbesardari kredit perbankan,
I
Jumlah kredit untuk Dati I Jawa Tengah pada waktu yang sama tercarat sebesar
Rp 271,8 milyar. Penggunaannya adalaht€rutarnauntuk pembiayaandi sektor produksi
yaitu sebesarRp U9,4 milyar. Usahadi bidang perkebunan,intensifikasipertanianrakyat
seru industri sandang dan pangan merupakan kegiatan yang menggunakankredit sektor
produksiyurg terbesar.Sedangkankredit untuk membiayaisekor perdagangan dan sektor
lainJain masing-masing
berjunrlahRp 66,9 milyar dan Rp 25,5 mityar.
Kredit perbankanyang dimanfaatkanoleh Dati I lainnya berjumlahRp 744,5 milyar.
Seperti halnya pada Dati I - Dati I tersebutdi atas, maka pada umumnya penggunaan
kredit adalahteruramauntuk sektor produksi, yaitu sebesarRp 354,3 milyar. Kemudian
untuk sektor perdagangansebesarRp 274,5 milyar dan sektor lain{ain sebesarRp 115,7
milyar.

6.3.2.5, Perkembangan
pemberiankredit investasi

Sampaidenganakhir September1979 pemberiankredit untuk pembiayaankegiatan


{ investasiyang disetujui perbankantelah mencapaijumlah sebesarRp 468,0 milyar. Jika
pada tahun pertama pelaksanaanREPELITA I posisinyaadalahsebesarRp 31,6 milyar,
maka pada tahun pertamapelaksanaanREPELITA II posisikredit investasiyang disetujui
meningkat menjadi Rp 198,3 milyar atau suatu peningkatan sebesarRp 166,7 milyu.
SelanjutnyaselamapelaksanaanREPELITA II volume kredit investasibertambahsebesar
Rp 265,9 milyar sehinggapada awal REPELITA III posisinyamenjadi Rp 441,2 milyz;r.
r27

3
Fl".or-s.5
t i

io!ir'sL \ i
3
'- 'o
b is :. \

3
B

@d-3€ t 'te _q
i- \ b, io
4
55,59t.S -6 -- -G
b'olrb-o \ i! id Io

F
s i

-d ;-6 G
b io ir's i! lD t \ i,'o 1o \

t
_€tjl,blo
L

3
-Et "a _o c
i, te

-@
io iF'o'e i ioiobro;Fio

_-_ol,_on _6\ir\\
lo io

_s I
iF In'6;- b
Gtglik VI.6 128
PERKEMBANGAN KREDIT INVESTASI YANG DISETUJUI PERBANKAN
1969^970 - t979n9AO
( drlam milyar rupiah )

$egno rgloltr 1urnz agmJtgtslgJt4 7s74n6 xt?'lt6 Ls16m lgfint D1AflS $ll/&
( ./d s€9t )
729

Seperti halnya pada tahun yang lalu jumlah pemberiankredit investasisebagianbesardi


gunakanuntuk pembiayaansektor perindustriandan jasa-jasa, yaitu masing-masing sebesar
Rp 185,6 milyzr (39,7 persen)dan sebesarRp 166,4milyar (35,6 persen).Sedangkan
t untuk kegiatansektor pertanian,telah disetujui pemberiankredit investasisebesar
Rp 82,1
milyar (17,5 persen).Sektor pertambangandan sektor lain-lainmasing-masing mengguna-
sebesar
kan kredit investasi Rp 10,5milyar (2,2 persen)dan Rp 23,4 milyar (5,0 persen).
Dalam tahun 197911980sampaidenganbulan September1979 kredir unftk keperluan
investasiyang disetujui mengalamikenaikansebesarRp 26,8 mityar (6,1 petsen)terhadap
posisinya sebesarRp 441,2 milyar pada bulan Matet 1979. Peningkatankredit investasi
yang cukup tinggi terjadi pada sektor perindustrian dan jasa-jasayaitu masing-masing
sebesarRp 8;8 milyal dan Rp 7,6 milyar. Selanjuuryapembiayaaninvestasidi sektor
pertanianbenambahdenganRp 4,1 milyar, sektorpertambaagan meningkatdenganjumlah
sebesarRp 5,2milyardan sektorlain-lainsebesar
Rp 1,1 milyar.
Sampai dengan akhir September 1979, penyalurankredit investasiyang direalisir
mencapaijumlah sebesarRp 362,5 mllyar (77,5 persen)dari jumlah yang disetujui per-
bankan.Dari jumlah tersebutsebesarRp 144,5 milyar (39,9 persen)digunakanuntuk
sektor jasajasadan sebesarRp 129,7 milyar (35,8 persen)untuk pembiayaankegiatan
perindustrian.Selanjutnyakegiatansektor pertaniantelah memanfaatkankredit investasi
sebesarRp 67,6 mrlyar (18,6 persen).Sektor lain{ain sebesarRp 17,4 mtlyzr (4,8 persen)
dan sektorpertambangansebesarRp 3,3 milyar (0,9 persen).
Peningkatanrealisasikredit investasiselamaperiode Maret - September7979 rnen-
capaijumlah sebesarRp 25,3 nllyar (7,5 persen).Dibandingkandengankenaikanrealisasi
nya dalamperiodeyang samatahun lalu yangberjumlahsebesarRp 11,4milyar (4,0 persen)
maka peningkatanselamatahrn 7979/7980 sampaidenganakhir September1979 ^d,alah
lebih besar.Keadaanini satu dan lain hal sebagaiakibat dari kebijaksanaanpelonggaran
dalampemberiankredit investasiyangdilaksanakanPemerintah.

6.3,2.6, PerkembanganKredit InvestasiKecil (KIK), Kredit Modal Kerja Permanen


(KMKP), Kredlt Kecil (KK) dan Kredit CandakKulak (KCK).

Sejalan dengan peningkatan fasilitas kredit yang diberikan sebagaisumber biaya


pembangunan,maka usahameningkatkanbantuan kepadagolonganekonomi lemah tetap
dilanjutkanmelaluipenyempurnaantata-cara,persyaratanmaupunpelaksanaannya.
Sejakbulan April 1979 ketentuanmengenaijumlah maksimumdan jangkawaktu KIK
dan KMKP mengalamiperubahan.Jumlah maksimumKIK dan KMKP yang semulamasing-
masingRp 5 juta per nasabah,ditingkatkan menjadi Rp 10 juta per nasabah.Ketentuan
tersebutberlaku bagi nasabahyang kekayaannyatidak melebihi Rp 40 juta selainrumah
dan tanah yang ditempatinya. Bagi nasabahyang telah menerimaKIK dan KIIKP serta
130

usahanya menunjukkan perkembanganyang semakin baik, dapat diberikan tambahan


pinjaman baru sehinggajumlab maksimumnyaaaalahsebesarRp 15 juta. Sedangkanjangka
wakru maksimumbagi KIK yang semulaadalah5 tahun diubahmenjadi10 tahun termazuk
masatenggangmaksimum4 tahun. Kemudianuntuk KMKP, jangkawaktu maksimumnya
tidak mengalamiperubahanyaitu tetap 3 tahun, namun setiap kaJi dzprt diperpanjang
apabilausahanyaberjalandenganbaik sertapengembalian
kreditnyalancar,
Selanjumyapada bulan Juni 1979 telah diadakan penyezuaiankebijaksamanyang
baru dalam hd'hal yng berkaitar dengurpersyarutanKIK dan KlvlKp.K€rentuanters€bur
adalah mengenaijumlah tambahanKIK dan KMKP dari Rp 10 juta menjadi maksimum
Rp 15 juta' diberikankepadanasabahyang memiliki kekayaanbersihtidak melebihiRp 60
juta di Iuar ruma} dan tanah yangditempatinya.sedangkan junrlah danasendiriyangharus
disediakanuntuk KIK adalah l0 persendari tambahanpinjaman tersebut.JaminanKIK
dan KIvIKPpadadasarnyaadalahproyek atauusahayangdibiayaidenganpinjqmantersebut.
Namun apabila nasabahmemiliki jaminan tambalran,maka besarnyajaminan tnmbahan
tersebuttidak boleh melebihi 50 persendari plafond pinjaman.BagiKIK dan KMKp massal
yaitu pinjaman yang diajukan oleh sejumlahorang dalam satu lokasi tertentu bagi proyek
yang sejenis'dapat diberikan kredit denganpersyaxatarplafond pinjamanminimum, yaitu
masing-masing sebesarRp 200 juta. Terhadapnasabal yang pinjamannyatergdongmacet,
masih dapat dipertimbangkanpemberianKIK dan KMKp sepanjangmenunit penilaian
bank yang bersangkutanusahatersebutdapat berjalanlancarkembali, sehinggadapatme-
lunasipinjamanyang sebelumnyamacet.
Permohona:rKredit InvestasiKecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja permanen(KMKp)
yang disetujuibank-bankpadaakhir september1979 mencapaijumlah sebesarRp 404.545
juta untuk 678,363 permohonan.Dari jumlah tersebut sebesarRp 14r.451 juta
adalah
berupa KIK dengtrt67.336 pemohondan sebesarRp 263.094juta berupaKMKp dengan
6ll.O27 pemohon.
selamaperiodeMarer - september1979 permohonanKIK dan KMKp yang disetr,rjui
meningkat denganjumlah sebesarRp 103.447 juta (34,4 persen).peningkatantersebut
disebabkankarenabertamba}nya niai permohonanKIK yang disetujui sebesnRp 2g.642
juta, (25,4 persen)untuk 9.958 permohonan,dan peningkatannilai permohonanKMKp
sebesarRp 74.805 jtta untuk 173.000permohonan.Dibandingkandenganpeningkatannya
dalam periode yang sama tahun lalu yaitu sebesarRp 52.325 jrrra (2t,7 persen)unruk
79.884 permohonan,maka junrtah penambahannilai permohonanKIK dan rMKp dalam
petiode 197911980sampaidenganseptembet 1979 .alahlebih besar.Keadaanini men-
cerminkanadanyaperkembangan yangmembaikdalamrangkausaliameningkad<an bantuan
kepadagolonganekonomilemah,
Pengembangan
pemberian fasilitas kredit kepada pengusahakecil di desamelalui
131

Tabel VI.11

PERKEMBANGANKREDIT INVESTASI KECIL DAN KREDIT MODAL


, KERJA PERMANENYANG DISETUJUI
1974- 1979
( dalamjuta rupiah )

Waktu KIK KMKP

1974 Mel.et 5.667 4.488


Juni 11.573 Lr.069
September 13.368 13.o72
Desember r5.253 15.502
1975 Mtet 78.768 17.9t+
Juni 2r.657 20.693
September 24.186 24.702
Desember 28.O97 28.689
+ 1976 Maret 34.090 40.756
Juni 39.O25 49.ZlO
S€ptember 43.889 57.993
Desember 49.602, 67.080
7977 Maret 55.269 74.786
Juni 67.453 88.935
September 67.797 10t.777
Desember 7+.186 rr4.99A
1978 Maret 79.249 124.496
Juni 86.375 135.547
S€ptember 97.701 158.369
Desember 105.801 r77.239
1979 Januari to7.806 182.O72
Pebruari 109.690 r83.239
Maret r12.809 r88.289
April r r 6 , r3 8 r95.862
Mei 719.249 r98.949
{ Juni r22.302 214.O9+
Juli 125.89r 229.744
Agustus 1 33 . 5 1 3 244.279
''
September r4r.45r 263.O94

1) Angla rcmcntara
Graf ik 14.7 732
PERKEMBANGAN KREDIT INVESTASI KECIL DAN KREDIT
MODAL KERJA PERMANEN YANG DISETUJUI L914 _ 7979
( dalam milyar rupialr )

1978 1979
Maret Mar€t Scptcmbc!
r33

Tebel VL 12

PERKEMBANGAN KREDTT KECII. 1974 - 1979

.f
Nilai pinjaman
Waktu Jurnlahpcmhiaur
( dalom juta rupiah )

1974 Juni 4.973 43A


September 30.604 1.172
Desember +6.750 1 . 59 8
1975 Maret 61.824 2.137
Jqni 86.455 3.Lt7
September to7.o52 4.t41
Desember 1r9.948 4.499
1976 Maret r31.603 5.O29
Juni 150.554 5,757
September r72.L87 6.563
Desember 192.r69 7.217
1977 Marct 207.773 8.192
I Juni 274.617 4.467
September 237.267 L226
Desember 232.162 9.700
197I Maret 252.81O 11.058
Juni 278,180 12.352
September 299.Ogt r3.472
Desember 322.772 14,293
1979 Januari 327.206 14.52O
Pebruari 332.915 1 5 . 15 6
Maret 342.244 t5.74a
4pril 343.579 t6.ot7
Mei 3 52 . 5 0 1 16.565
'.
Jt tti 358.690 t7.176
Juli 358.O25 17.l5l
AgusNs
-
t7 3.r6t 18.o27
tl
-' 1 8 . 53 0
September 380.999

l) AnSka sementaiE
13+

Kredit Kecil menunjukkanbahwajumlah pemberianKredit Kecil semakinmeningkatdari


tahun ke tahun. Jika pada akhir tahun 197411975yaitu tahun penamadiselenggarakannya
Kredit Kecil posisinya adalah sebesarRp 2.137 juta, maka pada akhir tahun anggaran
berikutnya telah menjadi Rp 5.029 juta, yang selanjutnyamcningkat merijadi sebesar
Rp 15.748juta pada akhir tahun 197811979.Dalam tahun 7979/1980sanrpaidengan
bulan September1979 pemberianKK telah mencapaisebesarRp 18.530juta atau me-
ningkat sebesarRp 2.782 juta, ( 17,7 persen) dibandingkan denganposisinya sebesar
Rp 15.748juta padabulanMaret1979.Peningkatan tersebutdigunakanuntuk pembiayaan
usahaeksploitxi sebesarRp 2.337 juta dan sebesarRp 445 juta untuk membiayaikegiatan
investasi.Penyediaan danauntuk jenis kredit ini senanciasa
diringkarkandari tahunke tahun
dalam AnggaranPendapatandan BelanjaNegara.Padaakhir tahun 197817979penyediaan
dana Kredit Kecil mencapaijunrlah sebesarRp 18,2 milyar yang pada akhir trht:n 79741
1975 barutercatatsebesarRp 4,2 milyar.
Usahauntuk membantupengusaha kecil dalam mendapatkanfasilitaskredit perbank-
an, diberikan pula melalui pemberianpertanggunganataspermohonankredit oleh pT As-
krindo. Dalamtahun 1978telah diberikanjarninanatasplafond kredit sebesarRp 179.O79,4
juta kepada 293.227 na;sabah. Sektor usahayang dibiayai oleh kredit tersebutsebagian
besar adalah untuk sektor perdagangandan sektor pertanian masing-masing berjumlah
sebesarRp 75.972,8j,tta (42,4 persen)dan Rp 45-690,6juta (25,5persen). Kemudian
unmk sektor jasa-jasa sebesarRp 29.197,5 juta ( 16,3 persen), sektorindustri sebesar
Rp 10.826,4juta (6,f persen)dan sektorlain.lainsebesar Rp t7.39Z,1juta(9,7 persen).
Sementaraitu PT Bahanadalamusahanyameningkarkankondisi berusahayanglebih baik
bagi pengusahakecil pada tahun 19?9 sampaidenganbulan Septcmbertelah memberikan
penyeftaanmodal sebesarRp 149,1 juta. Di sampingitu pada pcriode yang samaoleh
PT Bahanatelah diberikan kredit penjembatanyang posisinyamencapaijumlah sebesar
Rp 210,2juta.
ProgramKredit CandakKulak (KCK) diselenggarakan dalam rangkamembantupara
pedagangkecil yang tidak terjangkauoleh program pinjaman lainnya. Kredit tersebutdi.
berikan dengansyarat lunak, proseduryang sederhanadan tanpajaminan Sampaidengan
akhir Oktober 1979 perputaranKCK mencapaijumlah sebesarRp 25.542juta.Jumlah
tersebutdisalurkanmelalui2.196 KUD yangtersebardi 24 proprnsr.
Padaakhir tahun 1978 telah dikeluarkanpula ketentuan-ketenflran
pokok mengenai
pelaksanaanpinjamanuntuk pembelianrumah sederhanakepadagolonganpegawairendah
dan menengah.Pinjamantersebutdiberikan dengansyaratyang ringan dan disalurkanme-
lalui Benk TabunganNegara(BTN). Dana pinjamdnberasaldari Anggaranpendapatandrrn
BelanjaNegara(APBN) untuk rumah yang dibangunoleh pERUI\.{NASdenganhargamak-
simum Rp 3,5 juta, dan dari perbankanuntuk rumah yang dibanp,rt oleh perrrsaha:rn
swastadenganhargamaksimumRp 6 jutr. Kredit yang dibi,,r'rirlengarrrlana.\pBN di-
13s

sediakanbagi pegawainegerigolonganI, II, III dan pegawailainnya yang setingkatdengan


jangkawaktu 5 - 20 tahun. Sedangkan suku bunganyaadalah5 persensetahunbagipegawai
negeri golonganI dan II serta 9 persensetahunbagi pegawainegeri golonganIII. Kredit
yang dibiayai dengandana perbankandisediakanbagi pegawainegeridan pegawailainnya
yang penghasilannya tidak melebihi penghasilanpegawainegerigolonganIV, denganjangka
waktu 5 - 15 tahun dan suku bunga 9 persensetalun. Sebagaimana halnya pinjaman
investasi lainnya, untuk kredit dengan dana perbankan,maka BTN dapat memperoleh
bantuan pinjaman likuiditas dari Bank Indonesiasebesar8O pers€ndenganzuku bunga
3 persensetalun. Pinjamankepadagolonganpegawairendahdan menengahsampaidengan
akhir Maret 1979 mencapaijumlah sebesarRp 6 milyar. Dalamrangkapemberianpinjaman
ini, dana yang disediakanoleh Pemerintahsampai dengan akhir Maret 1979 be{umlah
Rp 20 milyar.

6.4. Irmbagalembagakeuangan
6.4.1. l,embagakeuanganperbankan

Kebijaksanaandi bidang pembinaanbank-bankdalam tahun terakhir merupakanpe-


nyempumaan atas pelaksanaankebijaksanaanyang telah ditempuh pada tahun-tahun
sebelumnya.Peny€mpurnaantersebut dilakukan terhadap ketentuan-ketentuantentang
kovajiban mengumumkanneraca dan perhitungan laba/rugi bank, pemberian jaminan
oleh bankdanlembagakeuanganbukanbank, dan perpanjanganwaktu keringananpajakbagi
bank yang melakukan penggabunganusaha, serta pelaksanaanpeningkaan daya guna
bank-bankPemerintah.
Kewajiban mengumumkanneraca dan perhitunganlaba/rugi oleh bank-bankumum
kepada masyarakatyang sudah ditetapkan sejak tahun 1967, pada bulan Oktober 1978
diperluas sehinggamencakup juga bank-bank pembangunandan bank-bant tabungan.
Hal ini dimakzudkanuntuk lebih mendorongbank-bankmenjalanhanusahadan nnngelola
keuangannyasecaralebih baik dan lebih terbuka. Di sampingitu hal tersebutdapat pula
memberikaninformasiyang lebih lengkapkepadamasyaxakat,sehinggadapat memberikan
penilaianyang obyektif mengenaikeadaankeuangansuatu bank. Khususbank tabungan
pengumumanneraca tersebut untuk sementarawaktu dilakukan di loket masing-masing
kantor bank s€rta tempat yang mudah dilihat oleh nasabah.Neracayarg diumumkan
adalah neracakonsolidasidalam bentuk yang ditentukan oleh Bank Indonesb dan peng-
+ umumannyadilakukansekurang-kurangnya empatkali dalamsetahun.
Ketentuan baru lainnya yaitu tentang pemberianjaminan oleh bank dan lembaga
keuanganbukan bank mulai berlaku pada tanggal 28 Maret 1979. Ketentuan tersebur
mengatur semuajenis jaminan yang menimbulkan kewajiban berryaratyang tadiri atas
tiga jenis yaitu garansibank, penanda-tanganankedua dan seterusnyaatas surat{urat
136

berhargaserta untuk jaminan lainnyayang terjadi karenr,.perjanjianbersyarat,Sedangkan


ketenruansebelumnyahanya mengaturgarar,siyang dikeiuarkanoleh bank sertapenanda-
tanganankeduadans€terusnya atirssuret-suretberhargaoleh lembagakeuanganbukan bank.
Selainitu, dalam ketentuantersebutdiatur pula antaralain batasjumlah pemberianjaminan
baik secarakeseluruhanmaupun untuk setiapjaminan. Demikianpula mengenai.laralgan
bagi bank untuk memberikanjaminan ataspinjamanyang diberikan atau untuk dana yang
akan diterima oleh bank lain. Selainitu dilarangpula lembagakeuanganbukan bank untuk
mengeluarkanjaminan dalam bentuk warkamya sendiri dan meminta jaminan kepada
bank atas pinjamanyang diberikannya.Di sampingitu ditegaskmpula bahwa bank hanya
boleh memberikanjaminan atas surat-flrratberhargayang mudah diuangkan,garansibank
dalamvaluta asingdanjaminan dalamrupiah untuk kepentinganbukanpendudukuntuk ke-
perluan yang ditetapkanoleh Bank Indonesia.Adapunpemberiangaransibank dalamvaluta
asingyang dewasrini diperkenankanadalahantaralain untuk pesertatenderdalamdan luar
negeridalam rangka proyek yang dibiayai dana bantuan luar negeri.Selainitu pemberian
garansiini adalahjuga untuk menjaminkontraktor dan eksportir dalam rangkatender dan
konrak penyerahanbaranguntuk proyek-proyekdi Timur Tengah.
Usahapeningkatandayagunabank-bankPemerintahdilanjutkandenganmelaksanakan
pedomankerja tentangtata-carapelaporan,pembukuaadan tata-carapemberianpinjaman
yang telah selesaidisusunoleh masing-masingbank. Di sampingitu telah disiapkanpula
pedoman tentang kegiatan luar negeri, pemeriksaanintern dan kepegawaianyang telah
mulai dilaksanakanoleh beberapabank Pemerintah.
Selanjutnyauntuk membantubank-bankmengatasikesulitanlikuiditas,sebagaiakibat
kebijaksanaan 15 Nopember1978,makzBankIndonesia
telahmemberikan fasilitaspinjam-
an likuiditas darurat.
Sementaraitu, usahaPemerintah untuk lebihmeningkatkan perananbank-bankswasta
nasionalmelalui penggabungan usahayangtelah berlangsung selamasewindu,tetap dilanjut-
kan. Dalam hubunganini oleh Pemerintahtelah diberikanlagi kelonggaranwaktu bagibank-
bank yang akan melaksanakan penggabungan usahaagarmemanfaatkanfasilitasperpajakan
sampai3l Maret1980.

Jumlah bank-bankumum sampaiakhir ta,hun797811979tercatarsebanyak94 buah


bank yang terdiri dari 982 kantor bank. Jumlah bank umum tersebutmeliputi 5 bank
Pemerintah,78 bank swastanasionaldan 10 bank swastaasingserta1 bank swastacampur-
an. Dari jumlah bank swastatersebutdi atas9 di Lntaranyaberoperasisebagaibank devisa.
Padawaktu yang samajumlah kantor bank-bankpembangunanadalahsebanyak156 buah,
dan bank tabunganpada a.khirMuet 7979 berjumlah sebanyak5 bank yang terdiri dari
1 bank tabunganPemerintahdan 4 bank tabunganswasra,denganjumlah kantor sebanyak
12 buah diantaranya8 kantor bank tabungannegara.
737

Bank-bankdesa,lumbung desadan bank pasarpadaakhir tabun 197811979berjumlah


5.870 bank. Hal ini berarti bahwa selamaREPELITA II iumlah bank-banktersebutrelah
bertambahsebanyak43 bank.
a
6,4.2. Lembagakeuanganbuksn bank

Sejaktahun 7972 lembagakeuanganbukan bank berjumlahsebanyak12 buah terdiri


dari 2 lembagakeuanganjenis pembangunandan 10 lembagakeuanganjenis investasi.
Di sampingitu telah diberikan pula izin usahakepada3 kantor perwakilan lembagake-
uanganyang bemrgassebagaipenghubungantara nasabahnyadi Indonesiadengankantor
pusatnyadi luar negeri.Sejak bulan Juni 1978 komposisitersebut telah diubah menjadi
3 lembagajenis pembiayaanpembangunan,9 lembagajenisinvestasidan 3 kantor perwakil-
an.
Kebijaksanaanyang ditempuh dalammembinalembagakeuanganbukan bank adalah
mengarahkanusaha-usaha lembagatersebut,khususnyalembagakeuanganjenis pcmbiayaan
pembangunanuntuk memberikanpinjaman dan penyertaanjangka pan;angkepadaper-
usahaan-perusahaan.Padabulan Mei t979 lembaga-lembagakeuanganbukan bank diwajib-
kan unruk mengumumkanneracadan perhitunganlaba,/rugisecaratriwulanan,Di samping
itu untuk meningkatkanperananlembagakeuanganbukan bank dalam pengembangan
a pasar modal telah diadakan penyempurnaanketentuan tentang penyertaanmodal. Pe-
nyertaan modal oleh lembagakeuanganbukan bank dilakukan denganmernbelisaham-
saham perusahaanyang belum dipasarkan,dan belum terdaftar di bursa efek unruk di-
perjual belikan. Sementaraitu, penyertaan modal pada perusehaan-perusahaan dalam
rangka penanamanmbdal asing dilakukan terutama denganmembeli saham-saham yang
akan menjadi milik fihak Indonesiadari sahamyang dewasaini dimiliki oleh fihak asing.
Dalam hal kerja sama dengan fihak asing ditetapkan ketentuan, bahwa bank-bank
asing yang telah mempunyai cabangdi Indonesia atau badan usahayang sebagianatau
seluruh sahamnyadimiliki oleh cabangbank asingtersebut atau oleh induknya, tidak di-
perkenankanikut sertadalampermodalanlembagakeuanganbukanbank.
Usaha meningkatkanperkembangaalembaga-lembaga keuanganbukan bank, adalah
antara lain oleh Pemerintahtelah ditetapkan bahwa penawaranefek-efekkepadamasya-
rakat dapat pula dilakukan oleh lembagakeuanganbukan bank,di sampingmelalui lembaga
keuanganlainnya. Selainitu kepadalembagakeuanganbukan bank telahdiwajibkanuntuk
menyampaikanlaporan berkala mengenaikegiatannyakepada Bank Indonesia,sehingga
pengawasan dan pembinaanterhadapIembagakeuangantersebutdapat terus ditingkatkan.
Tugaslembagakeuanganbukan bank jenis pembangunanadalahteruramamemberi
kan kredit, baik jangka menengahmaupun purjang dan ikut sertadalampermodalanper-
usahaanaerusahaan. Di sampingitu lembagakeuangantersebutdapatpula bergeraksebagai
138

perantara dalam perdagangansurat-suratberhargaserta usahalain di bidang keuangan,


setelah mendapat persetujuandari Pemerintah.Tugas lembagakeuanganjenis investasi
adalah terutama sebagaiperantara dalam penerbitan dan menjamin serta menanggung
terjualnya surat-suratberharga,dan usaha-usaha
lain di bidangkeuangansetelahmendapat
o
persetujuandari Pemerintahdan tidak diperkenankanmemberikankredit.

6.4.3. Perasuransian

Sektor lainnya yang berfungsisebagaipenghimpundana adalahsektor perasuransian,


yang tidak kaiah pentingnya dibandingkandengan sektor perbankan,Secaraberangsur-
angsurmasyarakatmulai tertarik untuk menyimpandananyadalam bentuk polis asuransi.
Hal ini tercerrninpadapeningkatanjumlah dana investasiperasuransiansecarakeseluruhan
dalamtahun 1978,yaitu sebesar Rp 51.871juta (46,8 persen).
Timbulnyaminat berasuransi
pada masyarakatadalahsebagaihasil usahayang terus-menerus dilakukan oleh perusahaan
asuransibaik perusahaanasuransiPemerintahmaupun perusahaanasuransiswasta,yaitu
antaralain melaluipenerangan tentangkeuntungan-keuntungan berasuransi.
Dalam rangka meningkatkankemampuanserta menertibkan perusahaanaerusahaan
asuransijiwa, maka Pemerintahtelah menetapkanantaralain suatu ketentuanyang rneng-
atur tentang cadanganpremi dan sisalebih kekayaanunruk perusahaan-perusahaan asurarsi
jiwa di Indonesia.Keuntungantersebut'dimaksudkanagarsetiapperusahaanasuransijiwa t
dapat setiap waktu memenuhi kewajibannya.Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaanmasyarakatk'epadaperusahaanasuransijiwa sebagaisalahsatu saranajaminan
di masadepan.Sampaisaat ini jumlah perusahaanazuransijiwa adalahsebanyak12 per-
usahaan,satu di antaranyamilik negarayaitu PT AsuransiJiwasraya.Perkembangan usaha
asuransijiwa terlihat pada posisi dana investasiasuransijiwa yaitu sampaidenganakhir
Desember 1978 tercatat sebesarRp 29.O63 juta,.Jumlah tersebut mengalamikenaikan
sebesarRp 70.979 jtta, (60,7 persen),dibandingkandenganposisinyapadaakhir Desember
1977 sebesar Rp 18.084juta. Sedrngkankenaikannya padaperiodeyangsiunatahun lalu
adalah sebesalRp 6.820 juta. Driri jumlah dana investasitersebutsebagiandidepositokan
padabank Pemerintahyang terdiri dari depositobiasadan depositowajib.
Perusahaanasuransiyang berkecimpungdi bidang asuransisosial tetap tak meng-
alami perubahandari tahun sebelumnya,yaitu terdiri dari PerumTaspen,PerumAK Jasa
Raharja, Perum ASABRI, Badan Penyelenggarz Dana PemeliharaanKesehatanPusat dan
PerumAstek.PosisidanainvestasisosialsampaiDesember1978adalahsebesar Rp 94.206
juta. Jumlahtersebutmenunjukkankenaikansebesar Rp 33.940 juta (56,3 persen),bila
dibandingkandenganposisinyasebesarItp 6O.266 juta pada akhir Desember7977. Szmz
halnya dengan asuransijiwa, maka dana investasiasuransisosial sebagianditempatkan
pula sebagaidepositobiasapadabank Pemerintah,tetapi dalamasuransisosialtidak diwajib-
kan menempatkandepositowaiib.
r39

c$..|\o
a co\oo
t. +o6l F.
o\ oi oi + al
.r16lo\ \o
t
O*\o
t\ rYr co \o CO
i- nqol cn
o. N60
lYt Fr \o

€ t*r\ \O
F. O\
t. c'.1 N Fr F
o. r^ t-< \o N
c.l t-r .?r r\

F.'r+ rf
c- *+ .'!
N
o\ c! \
ao F. Fl t
r.r il

€ t-a-6 el
t.
o. r\ c{N6 +
o, oqnn U':
9l c.t 6l o
N

:SR E O. Fl c{ N
!ort-
|} 5;E l.-
o\ qqa €
U) st !-l Q(\lt

UF.+
<ts !-l

rr nE rfr r-l \O N
,n" > + N
F.
F-
.f
\O
O\
vr
t.
o\
7i o\ a?r -i
r

z
+ tl-
t\
+o\o
.1 * ,-r o,
r{- rtt F.

6l i'l \o
F- 6l ..| (\
t. oN\o O.
(\ a{ +

o. o\
o,
ci

bo f;
GI

d\ 6 6
<-u
140

Jumlah perusahaan asuransivang bergerakdi sektul r..turansi


ker.rgienmencapaijumlah
54 perusahaandengan3 perusahaan reasuransikerugian_Fadaakhir Dcsemberl9Z8 posisi
dana investasi asrrransikerugian adalah sebesarRp 39,482 juta. Dibandingkandengan
posisiuyapada bula,nDcsember1977 sebcsarRp 32.530juta, maka telah terjadi kenaikan
sebesarRp 6.952 juta (21,4 pcrsen). Perkembangrndana investasiperasuransiandapat
diikuti padaTabelVI. 13.

6.4.4. Pasaruongdanmodai

Dr samprngperasuransian, maka usahamenghimpuntabunganmasyarakatlainnya di


luar perbankanadalah dilakukan melalui pasar uang dan pasarrnodal. pasaruang antar
bank yang pada mulanyadimaksudkanuntuk membantubank-bankyang kekurangandana
akibat transaksiclearing,maka dalam perkembangannyatelah dimanfaetkanjuga untuk
memenuhikebutuhandanayang timbul karenatransaksilainnya.Kegiatanp:rsaruangantar
bank masih terbataspada pinjam-meminjamdalam jangka rvaktu 7 hari. Namun dari per-
kembangantransakinya terlihat ada suatu peningkatankegiatanpasaruang antar bank,
yf,itu denganjumlah transaksirztl-rltg 6 bulan pertamatahun 1979 adalahsebesarRp 147
rnilyar.sedangkanrranseksirata-rata6 bulan pertamatahun 1978 berjumlahsebesarRp 119
mllyai-

Di samping sebagaisalah saru sumber pembiayaanpembangunan,kegiatan pasar


modal mempunyai arti penting pula dalam usaha pemerataanpendapatanmasyarakat
yaitu melalui pemilikan sahamberbagaiperusahaan.Untuk lebih meningkatkankegiatan
pasar modal, maka dalam tahun 197811979telah dikeluarkan beberapakebijaksanaan
antara lain pembebasanpajak atas kenaikan nilai sahamakibat penilaiankembali aktiva
tetap, pembatasanpemberianimbalan kepadapenjaminemisi dan penegasan tentangjenis
efek yangdapatdiperjualbelikandi luar bursa.Di sampingitu bagipenrsahaan
yangmenjual
saham-sahamnya di pasar modal, Pemerintahtelah memberikankeringananbeban pajak
perseroan.
Di samping menyelenggarakan bursa pasar modal, maka Badal pelaksanaanpasar
Modal (BAPEPAM)bertugaspula menilai perusahaan yang akan menjualsaharnnyamelalui
pasarmodal, sertarerusmengikuti perkembanganperusahaanyang telah go public. Dalam
hal pelaksanaanpasar modal, maka Badan PembinaPasarModal bemrgasmemberikan
pedomankepadaBAPEPAMmengenaiarahpelaksanaan p asarmodal tersebut.
Penyebar{uasanpemilikan saham dilakukan oleh pT Danareksa,yaitu melalui pe-
ngeluaransertifikat sahamatas dasarsahamyang dibelinya. Sampaibulan Juni 1979 men-
jelang dua tahun kegiaun pasar modal jumlah transaksisahamtelah mencapai74.416
lembar yang terdiri dari sahamPT semen cibinong sebanyak69.766 lembar dan saham
PT Centexsebanyak 4.650lembar.
741

6.5. Perkiraanjumlah uangberedardan kredit rupiah perbankrntahun 1980/1981

t Perkiraen jumlah uang beredar didasarkan Pada anggapa$-anggaPan


bahwa kenaikan
hargadalamtahun 1980/1981lebih rendahdibandingkandengantahun 197911980.
Padaakhir tahun 197911980jumlah uang beredardan kredit rupiah perbankandiper-
kirakan sebesarRp 3.505,5milyar dan Rp 6.5of ,6 milyar. Dalamtahun 1980/1981jumlah
uang beredardiperkirakan akan benambahdengenRP 936,0 milyar (26'7 persen)sedang-
kan kredit rupiah perbankanbertambahdenganRp 1.300,3milyar (20,0 perscn).Dengan
demikian posisijumlah uang beredardan kredit rupiah perbankanpada akhir tahun 1980/
1981 diperkirakanmencapaijumlah Rp 4.441,5milyar dan Rp 7.8O1,9milyar.

4l
r42

ro ro(o(o(oro(o€€
FC c ee{grs<€e
!o (o@€(o(oro(!€ {
6 sr ctr sr rF rr hr e ct
E4
E
e
L! -+$' -*f
F F FF,tr?FFff:* iIaiBttsn
II

c
3
l.
>

3 z

!F !' l. r.e l. i. EE
q a q !+(!N
ro lc le :-
reo9 :- l- f-
€ao{sr(,N19
A O €@rr'+
jDJ.pF
HO-('t @6{F iF
B F J'
"( o .| 9F li rFo. o Jr j.rxJF-o-op"o
F tr o +ro ts(r(ra(rrl90

'.1
NE
It
F

z
A
P
z

6 F
e
:J F Flr!r!r lo t! lo lo Flc:--
e s! ia9rrar !D
q | o{l {o c( tn o!o$oor(r(rh3
O O It Oi atr O
go
r\56666F{6 I
i( o ,i
o!
-9-9iF -(o
it' or P r r _-r .:5 jF jr Jo Ir F}lo F It
+ooo 6 $ ir crr\t oo6ri,
F
I

PENDAPATAN
ANGGARAN
DAN
+ NEGARA
BETANJA

?
BAB VII
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

7.L. Pendahuluan
I
Pembangunanyang telah dilaksanakan sejlk 1969/1970 atau hampir sebelastahun
ini, telah menunjukkanhasil-hasilyang semakinnyata. Laju pertumbuhanekonomi terus
meningkat menuju sasaranyang ditentukan dengantetap menjagakemantapanstabilitas
ekonomi, Dengan melalui usahapeningkatanproduksi di berbagaisektor pembangunan
ekonomi dan pemanfaatanzumber alam, maka selamaREPELITA I dan II pendapatan
nasionaltelah meningkatdengantlta,.tlta,7,7 persensetahun.
Dalam rangkamewujudkanpemerataanpembangunan dan hasil-hasilnya
yang menuju
ke arah terciptanyakeadilan sosialbagi seluruh rakyat, dilaksanakansuarukebijaksanaan
anggeranpendapatandan belanjanegarayang di sampingmampuuntuk menghimpundana
yang memadaiguna membiayaipenumbuhanekonomi yang cukup tinggi,harusdapat pula
memperbaikipembagianhasil-hasil pembangunanke arah yanglebih merata.Hal ini dicapai
melalui berbagaikebijaksanaanperpajakandan pengeluatannegarayang tepat den terarah.
Dengan berlandaskankebijaksanaantersebut, maka kebijaksanaankeuangannegaradiarah-
kan tidak untuk semata-mata menciptakananggaranyangberimbangakantetapi berimbang
l ddam tingkat yang semakinmeningkatdan bersamaan denganitu mampupula menciptakan
tabunganPemerintahyangsemakinbesarsehingga dapatlahditingkatkankemampuanuntuk
membiayai pembangunandenganzumber-zumberdalam negeri, +
Pembangunanyang dilaksanakanadalah merupakanrangkaianyang berkesinambungan
di segalabidang yakni merupakanzuatu matarantaiyang ridak terpisahkansatu samalain
dalam meletakkandasaryang kuat bagi pembangunantahap berikuurya.Dalam hubungan
ini kebijaksanaan
keuangannegarajuga merupakansatukesatuanyangutuh yangdilaksana-
kan dengan mengadakanpenyempumaansesuaidengan tuntutzn perkembanganpem-
bangunan itu sendiri. Dengan berbagai kebijaksanaan yang dilaksanakan secaraserasi di
berbagaibidang sepeni penerimaandan pengeluarannegara,perkreditan,harge,upah dan
sebagainyamaka telah dapat diciptakur pemrmbuhan ekonomi yurg cukup tirggr y*g
sekaligusdapat meningkatkan penerimaannegaraselamapelaksanaanREPELITA I dan IL

Khusus di bidang pewsanaan APBN, maka apabiladitinjau sejenakke masarampau


pada saat permulaanpelaksanaanREPELITA I sampaiakhir REPELITA II, dapat dilihat
adanya peningkatan penerimaan negiua yang cukup berani terutama yang bersumberdari
? dalam negeri. B a dalam ttl,.nn 196911970jumlah penerimaandalam negeri baru berjumlah

r43
744

sebesarRp 243,7 milytr, maka dalam ta,hun1973l L9'14telah meningkatmenjadiRp g67,7


milyar. Lebih lanjut dalamtahap berikutnya yairu tahun kelima REPELITA II jumlah pe-
nerimaandalam negeritelah dapat ditingkatkan lagi menjadi sebesarRp 4,266,1 mrlyar.
Hal ini berarti telah terjadi peningkatan penerimaandalam negeri setiap tahunnya dengan
rata{ate sekitar 37,4persenselamaperiode L969/t97O- 197811979.

Suatu dimensi APBN lainnya yang perlu diperhatikan ialah semakin meningkatnya
kegiatan Pemerintah untuk mengelolehasil-hasilpernbangunandan peningkatan pelayanan
terhadap masyarakatbaik dalam jumlah maupun mutu. Semuakegiatan terscbut menuntut
pembiayaanrutin yang semakin besar jumlalnya. Dengan tidak mengabaikanunsur peng-
hematan dan pengarahandalam pengeluaranrudn, maka pengeluaranrutin yang besamya
baru Rp 276,5 milyar dalam tahun l969lt970 telah meninlkat menjadi Rp 713,3 milyar
dalam tahun 197311974 atau naft rata-reta sekitar 34,7 persen setiap tahunnya selama
periode tersebut. Dalam tahun terakhir pelaksanaan
REPELITA lI pengeluaranrutin telah
meningkat menjadi Rp 2.743,7 mlyar atau berarti setiap tahunnya rltaazta, mengalami
peningkatansekitar32,6persenselamaperiode 7969/197O- lg7BlL979.

Sesuaidengan keinginan untuk menumbuhkan dan mengembangkankekuatan sendiri


dalam membiayai pembangunan,maka tabungan Pemerintah senantiasaperlu semakin di-
tingkatkan melalui kebijaksanaanyang terpadu dan serasiantara penerimaandalam negeri
dan pengeluaranrutin. Dengan berbagaiusahayang dilakukan tems-menenrsyaitu berupa
peningkatan penerimaan dalam negai disertai pula dengan penghematandan pengarahan
pengeluaranrutin, maka dalam pelaksanaannyajumlah tabungan pemerintah setiap tahun-
nya semakin dapat ditingkatkan. Tabungan Pemerintah yang merupakan selisih antara
penerimaandalam negeii denganpengeluaranrutin dalamtahun 1969/197oba.ruberjumlah
Rp 27,2 milyar, telahdapat ditingkatkanmenjadiRp 254,4 milyzr da,lamtahun lgj tg74.
Padaakhir tahun REPELITA II yaiiu dalam tahun 7978/1979 tabungan pemerintah dapat
ditingkatkanlagi menjadiRp 1.522,4 milyzr.
Pelaksanaan pembangunannasionalyangmemerlukanpembiayaansemakinbesartidak
cukup hanya dibiayai dengantabunganPemerintah,melainkanpcrlu dilengkapipula dengan
bantuan luar negeri,Dana bantuan luar negeritersebutdimaksudkanuntuk mempercepat
prosespembangunaryang dilaksanakan.Dalam tahun 7969/19z0 perananbantuan luar
negeri terhadapjumlah dana pembangunanadalahsebesar77,0 persen,sedangkandalam
tahrn 7973/7974 peranannya telah menurun menjadi ,t4,5 persen daa dalam tahun
l979ll98o berdasarkanangka-angkaAPBN peranannyaturun lagi menjadi 42,g persen.
Dana pembarySrnanyang semakin meningkat baik yang berasal dari tabungan
L+5

Pemerintahmaupun dana bantuanluar negeri,merqpakansumberpembiayaanpembangun-


an. Dalam REPELITA III danatersebutantaralain hiarahkm pda Pgtrgatqe!-pg4ban$m-
, qn
4S, penumlufuan ekonomi yang cukup tingglqC]elsa-disektor-psrte-ltan 5e.It4p-e-4lu4s.
fe€l[14g-losial untuk mening!(atkankesejahteraanmasyara!-at.Dalam pelaksanaannya
pengeluaranpembangunanyang dalam tzhun 19691!970baru berjumlahRp 118,2 milyar,
dalam tahun lg73ll974 telah mencapai Rp 450,9 milyar. Pada akhir tahun kelima
REPELITA II yaitu dalam tahun 797st1979 jumlahnya telah dapat ditingkatkan lagi
menjadiRp 2.555,6 milyar.
-
Berdasarkanhasil-hasilyang telah dicapai sampaidengtn semesterI 197911980serta
perkiraanperkembanganekonomi dan moneter nasionalmaupuninternasionalpada tahun
mendatang,maka dalam tahun anggaranl98o/ 7987 yang merupakantahun kedua pelak-
sanaanpembangunanREPELITA III, direncanakanjumlah APBN berimbangpada tingkat
sebesarRp 10.556,9 milyar, yang benrti 52,2 persenlebih besardari APBN 197911980-
tersebut adalah sejalandengan tekad bahwa
terus meningktt, sekalipuntetap harusdijaga
menjadisumberyangmembahayakan stabilitas
ni padakhususnya.
a
APBN 197911980
7.2. Pelaksanaan

7,2.1.Umum

Usaha peningkatantabunganPemerinl
nasionalharusberlandaskanpadakepercayar
bersendikankepada kepribadian bangsa.X
dengan kekuatan sendiri merupakan suatu I
diwujudkan. Namun demikian, perlu diing:
yang relatif panjang mengingatbahwa pembangunanitu sendiri pada hakekamyaadalah
prosesperubahanyangterus-menerus.
Melalui kesungguhan usahadan rencanayangterarahdan terpadumakadi dalamgerak
pelaksanaannya, jumlah tabunga.nPemerintahyang dapat dihimpun ternyatatelah mening-
kat secarabertahap,selamaREPELITA I, jumlah tabunganPemerintahtelah meningkat
yaitu dari Rp 27,2 milyar dalam t'Ihun 196917970menjadiRp 254,4 milyar dalam tahun
]
lg73/Lg7+. Dalam tahun ketima II-EPELITA ll yaitu tahun 1978/1979,jumlah tefsebut
telah meningkat lagi menjadi Rp 1.522,4 milyar. Usahauntuk meningkatkantabungan
Pemerintahdapet ttiwujudkan oleh karena peningkatanpenerimaandalamnegerisenanti-
asalebih besardariprdapeningkatar'pengeluaranrutin.
146

(R
t
5 5
a

t
(o19

a{ro
FOO
(r(oAA Jo !F

+(o(r{
.:"Flnso -o
o@€|$ orrror(o ;-
.
Fl
+ r9r9(- 9
cr(r(o <h(o(Jl
|0rrr@o rc6
-t.e J. -o
P
b "co "q

+ HT''Flts
(' ts@OOr
|Fah '- '€ _.o 's
b

+ (o 6r
to rD
Hro rr
_,6 '-6r 'ol
torooor b \o
{
\o
\o
+ '|,o[.]a lFAro ab
-.t I,o ro !" ;s o
o {|9(oO
:r -or J{ -rt tsoFro
rts@{ 'o,
"@

r\t19
+ *\ rt(uEb6 b {{ie
rrcrao
grroqo
( , o 6 0 r 'o
-or
ie
38
t€

+ rir;-'- b
rt@
{loorro (,or
(tt co a or

+ ro ir. in ir iobi'
{@ |'t9

19 oroLL :. !,
FrFCrt e'ob
l, .s ,!- lr
rd
_..,1
s$d* io ln
t>
Ito
to
craf ik v|I,1 r+7
APBN,I96911970_ I979II98O
PERKEMEANGAN
( dalammilyar rupinlr)

7.000 7.000

e !
r'lita;t"*un t antuanpr.rgnm

Pen"rimaanaalamnescri
!
Pcnx,:ruaran (di luarbantuanproyck)
nembangunan
!
P"nx"tu"rn ,utin
!

h.250 5.250

{|

3.500 3.500

1.7.-r0

0
t969f70 rg7onl r97rn2 1b72n3 l973l14 1974n5 19z6176 1978111 lgfrfla $78175 rmsl&J
I APBN)
Grafik VII.2 148
PENERIMAANNEGARA, I97811979- I979II98O
( dalan milyar rupiah )

?
149

Dalam semester| - 1979i198Orealisasipenerimaandalamnegeridan pengeluaran rutin


masing-masing adalahsebesarRp 2.129,5 milyar dan Rp 1.641,9 milyar, sehinggaselama
periode tersebut dapat dihimpun tabunganPemerintahsebesarRp 1.087,6milyar. Bila di-
bandingkandenganyang direncanakandalam APBN 7979/7980yaitu sebesarRp 1.994,6
rnilyar, maka tabunganPemerintahyang berhasildihimpun selamasemesterI telahberjum-
lah sekitar54,5 persen.
Sebagaimanadigariskan dalam APBN 1979/1980, maka di samping tabungan
Pemerintahjuga digunakanpula bantuanluar neleri untuk membiayaipembangunanyang
semakinmeluasdan merata.Dalam semesterI - 197911960jumlah penerimaanpembangun-
an yang berasaldari dana bantuanluar negeriadalahsebesarRp 670,0 milyar, yaitu terdiri
dari bantuan program dan bantuan proyek masing-masing sebesarRp 26,2 milyar dan
Rp 643,8 milyar. Dengandemikian selamaperiodetersebuttelah berhasildihimpun dana
pembarrgunan sebesarRp 1.757,6 milyar yaitu dari tabunganPemerintahdan penerimaan
pembangunan.Dana tersebut digunakan untuk pembiayaanDepartemendan Lembaga
sebesarRp 481,2 milyar dan pembangunandaerahsebesarRp 228,2 milyar. Dalam pada
itu pembiayaanuntuk subsidipupuk dan penyertaanmodal Pemerintahdan lain{ain adalah
sebesarRp 131,9 milyar, sedangkanpengeluaranpembangunandalam bentuk bantuan
proyek adalahsebesarRp 643,8 milyar.

7.2.2, Penerimaan
dalamnegeri

Sebagaimana telah digariskandalam APBN 197911980,makakebijaksanaanpenerima-


an dalam negeri di sampingdiarahkanuntuk memupukdana bagi pembangunandan pem-
biayaanrutin yang semakinmeningkat,sekaligusjuga diarahkanuntuk mewujudkanpem-
bagianbeban pajak senapembagianpenghasilan yanglebih merata,mendorongpembangun-
an, mengarahkanpenggunaansumber*umberekonomi dan pemanfaatansumber*umber
alam.Di lain pihak perlu juga diciptakansuesenayang semakinbaik untuk menumbuhkan
partisipasi aktif segenaplapisan maryarakat,baik dalam memikul beban pembangunan
maupundalam pertanggunganjawab pelaksanaanpembangunan.
Dalam pada itu usaha peningkatanpenerimaandalam negeri perlu disenai dengan
peningkatanpelayananyang lebih baik kepadamasyarakatwajib pajak, pengawasandan
penertiban ap:ratur perpajakan, penegakandisiplin dan kepatuhan wajib pajak serta
pembinaaniklim perpajakanyangsehatdan dinamis.
Untuk mencapaisasarantersebut di atas,maka kebijaksanaan
perpajakanperlu lebih
+
disempurnakanagar kegiatan ekonomi dapat lebih berkernbangdan kemampuanuntuk
membiayaipembangunandari sumber dalam negeridapat ditingkatkan. Dalam hubungan
ini telah dilakukan berbagai kebijaksanaandi bidang perpajakan,antara lain berupa
penurunantarif pajak perseroen,keringananserta p€nyempurnaantarif pajak penjualan,
150

cukai tembakau,bea masuk dan pajak penjualanimpor yaitu dalam rangkamenciptakan


iklim yang lebih baik bagi gairahusahadan perrumbuhanindustri sertapemakaianbarang-
barang hasil dalam negeri.Dalam padlr itu terus diusahakanpula peningkatankesadaran
masyarakatuntuk membayarpajak yang diikuti denganpeningkatandisiplin dan efisiensi
kerja aparaturperpajakan.
Dalam semester| - 797911980,realisasipenerimaandalam negeri adalah sebesar
Rp 2.729,5 milyar yang berarti meningkat sebesarRp 839,8 milyar ata:u44,4 persenbila
dibandingkandengan realisasidalam semester| - lg78llg79. selama periode tersebut
realisasipenerimaanpajak langsung,pajak tidak langsungdan penerimaanbukan pajak
masing-masing adalah sebesarRp 2.053,7 milyar, Rp 615,4 milyar dan Rp 60,4 milyar.
Bila dibandingkandenganrealisasisemesrerI - lgTsllgTg, makapenerimaanpajak langsung
dan pajak tidak langsungsemester| - lg79/l990 meningkat masing-masing sebesar54,2
persendan 29,9 persen.
Di luar minyak, penerimaan dalam negeri untuk periode yang samatelah meningkat
sebesarRp 2O2,3 mtlyar ^t^t 24,1 persen,sedangkanpenerimaanpajak perseroanminyak
telah meningkatsebesarRp 637,5 milyar atau 60,7 persenbila dibandingkandenganrealisasi
dalam semester| - 197811979.Dalam pelaksanaannya, perkembanganpenerimaanpajak
langsungsangatdipengaruhioleh perkembangan dan kebijaksanaanekonomipadaumumnya
sena kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang pajak langsungpada khususnya.Dalamrangka
meningkatkanpenerimaanpajak langsungdi luar minyak, rnakateru$diusahakanpeningkat-
an kesadaran masyaral<etdalam membayar pajak dan cara kerja yang lebih intensif dari
seluruh aparatur perpajakan, Secaraterperinci perkembanganpenerimaan pajak langsung
dapat diikuti dalam Tabel VII. 2.

Realisasipajak pendapatandalam semester| - l979llg$O adalah sebesarRp 66,3


milyar yang berarti meningkatsebesarRp 16,0 milyar eteu 31,8 persenbila dibandingkan
denganrealisasipajak pendapatandalam semester| - t978119i9. Dalam rangkameringan-
kan beban pajak, maka Pemerintah secarabenahap telah melaksanakankebijaksanaan
penurunantarif pajak dan penyezuaianbatas pendapatanbebaspajak. Untuk tahun 1929
batas pendapatanbebas pajak (BPBP) unruk wajib pajak dengan isteri dan tiga anak
tanggungentelah dinaikkan dari Rp 528.000,- dalam tahun 1978 menjadi Rp 582.000,-.
untuk meningkatkaninvestasidan produksi yang sengatdiperlukandalammewujud-
kan tingkat pemrmbuhanekonomi yang cukup tinggi, diperlukan suatuiklim perpajakan
yang semakin baik' antara lain melalui fasilirasperpajakandan pengaturanbeban pajak
serta peningkatandisiplin, kepatuhan dan kewajaranpara wajib pajak. Dalam hubungen
ini maka melalui kebijaksanaanpcrpajakanbulan Maret 1979, yaitu di sampingusaha
o
cO
o\
o\
t^.
o\
r.- rt- +
I .,i vi
!-a
d
\o
o\
N
rtr
o\ q\o F.
F. GI
o\ N

ao
!.
o'

t' o\
t- F.€61 t\
o. e i\..|€ or
a{ F. AO ca
co i, a
t\ 'r.
o\ tt)tu
z
E

z
x 4
.F
&
2
6
a

e E
!l c
E. tr E
* a
c,
Graf ik VII.3 152
PENERIMAAITIDALAM NEGERI, I97EII979 _ 197911980
( dalam milyar rupioh )

6,000

! p4"rhngrung

! n"i*.ia* t-e'ns

ffi P.o..i.""n bukanPqjak

4.500

3.000

1.500 1.500

APBN ReElisati APBN Reali$ri


S€mesterI Sedle8ter I

r978/r9?9 1979/19E0
153

penurunandan pemerataanbeban pajak, Pemerintahjuga telah berusahaagarbadan-badan


usahadapatlebih terbukadan memberikanlaporankeuanganyangmenggambalkan keadaan
keuanganyang sebenamya.Dengandemikian perananekuntan publik dalam mendorong
badan usahaagar lebih terbuka dan memberikanlaporankeuanganyang benar akan lebih
ditingkatkan. Sejalandengankebijaksanaantersebut, maka bagi perusahaanyang terbuka
dan menyampaikanlaporan kzuangan berdasarkan pemeriksaanakuntan publik telah
diberikan pula fasilitasperpajakandalambentuk keringananpajak perseroandan pemutih-
an ataspajilkTajakyang lalu.
Sebagaimana halnya denganpajak pendapatan,maka realisasipenerimaanpajak per-
seroandalam scmester| - l979ll98o telah pula mengalamipeningkatanjika dibandingkan
denganperiode yang samatahun sebelumnya.Dalam pelaksanaannya, realisasipajak per-
seroan dalam sem€ster| - 7979/1980 ridalahsebesarRp 110,2 milyar yang berarti me-
ningkat sebesarRp 35,6 milyar atau 47,7 persenbila dibandingkandenganrealisasise-
mesterI - 797811979.
Selemasemester| - l979ll980 rcali<ssip€nerimaanpajak perseroanminyak adalahse-
besarRp 1.688,0 milyar yang berarti 50,5 persendari yangdirencanakandalamAPBN. Bila
dibandingkandenganpenerimaanpxjak p€rseroanminyak dalam semester| - 1978/1979
jumlah tersebut menunjukkansua peningkatansebesaxRp 637,5 rnilyar 6tlu 60,7
persen. Meningkatnyapenerimaantersebut terutama disebabkankarena kenaikan harga
ekspor minyak mentah Indonesia.Padaawal semester| - 797911980hargaeksporminyak
mentah telah meningkatyaitu dari US $ f 3,90 menjadiUS $ f 5,65 untuk setiapbaffelnya.
Iebih l*njut harga ekspor minyak bemrrut-turur meningkat lagi yaitu pada awal bulan
Mei 1979, pertengahanbulan Juni dan Juli f979 menjadi US $ 16,15, US $ 18,25 dan
US $ 21,12 p€r barrel. Di sampingdisebabkankaranameningkatnyahargaeksporminyak
mentah, maka peningkatan penerimaan pajak perseroanminyak dalam semesterI -
t9791I98O disebabkanjuga karena adanya perubahankurs sejak 15 Nopember 1978.

PenerimaanMPO dalarn APBN 1979i19E0 direncanakansebesarRp 289,9 milyrt.


Dalam pelaksanaannya,penerimaan MPO selama s€mester I - l979ll980 adalah sebesar
Rp 128,2 milyo yang bererti suatu kenaikan sebeserRp 25,3 milyar atau 24,6 persen
bila dibandingkandenganreelisasidalam periode yang samatahun sebelumnya,
Dalam rangka memberikan kesempatan bersaing secara wajat kepada perusahaan-
perusahaandalam negeri yeng mengikuti tender internasional, sefta mendorong produksi
dalam negeri den ekspor, maka dalam bulan Nopember 1978 telah diambil serangkaianke-
bijaksanaandi:bidang MPO, bea rna,$k dan pajak penjualan impor. Berdasarkankebijak-
senae.nt€rs€but antara lain telah diberikan pembebasanMPO impor (WAPU) terhadap bahan
baku atru bahan pcnolong, s€rta suku cadang/pelengkapyanB ccpat ausyang dipergunakan
r54

P E E;3EEE.
!tttlonrF
a!
d
ts I(D-FiFF
T
I 5
E tc o
t
E E
p rg
l5
z
- F
F
=
P
z'

7\
ln F
in
\.|
N r.,
-;-
b G -.r rJl o aa ^z
I
..1
--t o\(r,No+o
rr \o (,r o\
s \o
-.1
\o

N
- \o
rrc^u ..1
!iPNorro\ 6
{ +i''ie-oie.lx
\o
..t
\o
I
\o
{
\o
\o
ao
F
o\ ^aD
+
{ N-+
Our
x I
-o''\\te $: ae3
vrF
F'
155

untuk pembuatan hasil industri yang dijud dalam rangka tender internssional dan atau di-
gunakanuntuk produksi dalam negeriyang diekspor.
Realisasipenerimaaniuran pembangunandaerah(Ipeda) dalam sem€$erI - lg7gllg$O
adaleh sebeserRp 34,6 milyar, hal ini berarti 54,0 persen dari yang dialggarkan dahm
tehun 1979/1980. Sehubungandenganitu ma.kaberbagaikebijaksaneandan usahayang
telah dilskukm dalam tahun-tahun sebelumnya yaitu antara lain interrsifikasi di bideng
pemunguten, perbaikan adminisrasi dan peningkatan kesadaranmarya.rakatuntuk mem-
bayar lpeda terus ditingkatkan. Penerimaan Ipede bersamarama dengan dana bentuan
pernbangunandari Pemerintah Pusat langsung digunakan untuk menunjangpembangun'an
daerah,
Penerimaanderi lain-lain pajak langsung yang ddam tahtn L97911980direncanaken
Rp 41,5 milyar, dalam s€mester| - L979ll98O realisasinyatelah mencapaisebesar Rp 26,4
milyar, hal ini berarti 63,6 persen dari jurnlah yang dianggarkan.Apabila dibandingkan
denganrealisasisemesterI - 797811979,penerimaantersebutmenunjukkansuatupeningkat-
an sebesarRp 10,1 milya.ratau 62,0 persen.
Semsntaraitu penerimaanpajak tidak langsungselamasemester| - l979ll9$O aAtlzh
sebesarRp 615,4 milyar, Jumlah tersebut menunjukkan 53,0 persendari jumlah yang
direncanakandalamAPBN 1979lf 98O dan29,9 persenlebih besarbita dibandingkandengan
rcelisasisemester| - 197811979.Selamaperiode tersebut,penerimaanpejak elapor dan
cukai tampak lebih menonjol bila dibandingkan dengan jenisjenis pajak tidak langsung
lainnva.
Di sampingkebijaksanaanuntuk meningkatkenpenerimaan pajak,kebijaksanaanpajak
juga
tidak langsungdiarahkan untuk mgldorolg 9\3gr_4aqprqdukli dalamnegcri,memper-
lu-e€Jcsr.DpataD-te{ia.-dauremb.entu
pemerataan-pe{qba:lrgEqar_r.
Sehubungan d-nganitu,
makadalemtahun 197911980 telahdiambilserangkaian
kebijaksanaen antaralain berupa
peninjauandan penyesueian kembalitarif pajak penjualan,cukei,bea masukdan pajark
penjudan impor. Kebijaksanaan tersebut dimaksudkan antara lain untuk memberikan
sudahdapat dan
n9gglr--mqluliglg rsahe!,e-mqr-atl4r-r,
PlndaPata[dan-peperet4,q4
hasil-hasilpembengunon,
Secara terperinci, realisasi penerimaan pajak tidak langsung selama semester I -
l979ll98o dapatdilihat dalsm Tab€l VII.4,
R.alisasi penerimaan pajak penjualan dalam semester| - l979tl980 adaleh s€besar
-rP
Rp 89,5 milyar yaqg berarti sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan realisasisemes-
ter | - 1978/1979. Hal ini, antara lain disebabkankarena pengaruh penurunan tarif pajak
penjualanterhadapbeberapajcnis barangtenentu danjasa.
Penurunan tarif pajak penjualan yang telah dilalaanaken sejak bulan April 1979,
entara lain dimaksudkan untuk lebih mendorong pertumbuhan industi dan pemakaien
r56

o
E 'E
a!
E
fl F 6
t 2
t
F
o 3
>
z
l!

>
*
'l
g
>
-
TA
\o
<r H { Er. >
\l - q r + O
'a -o
q,\ \ O vr
'.o l,J
'+ N N
'o
a
lr
e.z
b \ o \o 3U,
{ !]e
\o
qt ro. 2
o

5tt
€3 +
E'ttt
nu!
It
F
o\ IIPF
!^ 14 ra, o\ o9
.!D -t.) -\o j*I j.I -6
+ {++o\6rJr
\o
-.1
@

\o
*I
\o
I
\o
-l
\o
,Jl
G'
\o N@N \o
Fljo-Np-r., a
\o r, vr (1, + |j o\
barang-baranghasil dalam negeri, mendorong ekryor rrta meningkatkan kemampuan para
pengusahakecil golongan ekonomi lemah, Berdasatkankebijaksanaantersebut tarif pajak
+ penjualan untuk jenis barangiarang tertentl entara i.io kayu gelondongan,tepung sagu
hdus, teh, gula pasir, rcmpah-rempah unnrk wangi-wangrlr\ gula kelapa dan kopi biji
mentah telah diturunken dari 10 atau 5 persenmenjadi 5 persen, 2,5 persen, 1 persendan
0 persen. Dalam pada itu tarif pajak penjualrn jasajuga tclah diturunkan yaitu dari 5 persen
menjadi2,5 perscndan o persen.
Sejalandengan usahepeningkatanpenerimaanpajak pada umumnya, maka penerimaan
bea masuk dan pajak penjualan impor juga terus diusahakanpeningkatannyayeitu melelui
peningkatan kewaspadaanserta disiplin aparat pabeandalam tugasnyamencegahdan mem-
beranaspenyelundupansertamenjaminlancarnyaarusdokumenimpor.
Sehubungandengankebijeksanaan15 Nopember 1978, antaralain telah dikeluarkan
ketentuan tentang pembebasansebagianbea masuk dan pajak penjualan impor atls
pemasukanlebih kurang 5.00O jenis bahan baku atau bahan penolong. Pada bulan
September1979 telah pula dilakukanpenurunanbeemasukdan pajak penjualanimpor atas
pemasukanbahan baku dan barangiarang tertentu. Kebijaksanaantersebutdimaksudkan
1 untuk menunjang dan rnerangsangpenumbuhan industri dalam negeri dan ekspor serta
memperkuat daya salngterhadap impor barang-barangyang sejenis.Sejalandenganitu pada
bulan April 1979 jlu4:atelah dikeluarkan peraturan tentang tarif spesifik atasbeberapajenis
barangimpor, dalamrangkamemberikanproteksi bagi batangtarang konsumsiyang sudah
dapatdiproduksidalamnegeri.
Penerimaanbea mazuk dan pajak penjualan impor dalam semester| - 1979/1980
mxing-mesingadalahsebesar'Rp 159,4 milyar dan Rp 67,8 milyar atauberarti 56,8 persen
dan 60,1 persendari yangdirencanakandalamAPBN. Bila dibandingkandengansemesterI -
tahun 1978/1979, maka penerimaanbea masukdan pajak penjualanimpor masing-masing
telah meningkat sebesarRp 13,5 milyar dan Rp 5,1 milyar atau 9,3 persendan 8,1 persen.
Penerirnaancukai selamas€mester| - l979ll980 adalahsebesarRp 137,6milyar yang
berarti 46,1 persendari yang direncanakandalamAPBN. Bila dibandingkandengansemes-
ter I tahun sebelumnyayaitu sebesarRp 112,4 milyar maka penerimaantersebut telah
menunjukkansuatupeningkatansebesarRp 25,2 milyar atau 22,4 persen.

t Sementaraitu, untuk lebih meringankanbeban cukai serta memberikan perlindungan


dan kelestarian perkembenganpenrsahaanhasil tembakau yang bermodal lemah, inaka
Pemerintah pada bulan Mztet 1979 telah mengeluarkanbeberapakebijaksanaanantara lein
berupa pembebasense[rgrm cukai hesil tembakau. Dalam pada itu, juga diusahakanagar
secara.bertahap harga jual eceren rokok hasil tembakau dapet serasidengan harga pita
cukainya.
158

Dalam semester | ' l979llg$o realisasi penerimaan pajak elispor adalah sebesar
Rp 152'4 milyar. Bila dibandingkandengan penerimeans€mesterI tahun sebelumnya,
maka jumlah tersebut menunjukkan suatu kenaikan sebesarRp 99,4 milyar atgo lg7,S
persen.Meningkatnya penerimaanters€but, antera lein disebabkankarenaadanyakenaikan
nilai ekspor dari bebcrapakomoditi tenentu yaitu kayu, kopi dan timah. Di sampingitu
peningkatanpenerimaanpajak eksportersebutjuga disebabkankarenabertambahnya.t .po,
sebagaiakibat kebijaksanaan15 Nopemberl9?8.
sementare itu dalam rangka lebih meningkatkanperemajaan,rehabilitasi dan perluasan
tanaman' maka telah diambil kebijaksanaan berupa pungutanpajak ekspor ambahan bagi
komoditi ekspor tertentu yang mempunyai prospek pemasaranyang baik di lua.rnegeri,
yaitu antara lain kopi, teh hitam dan minyak kelapa sawit. Dalam pada itu untut llbih
menunjangpeningkatanpengolahankayu gergajiandi dalam negeri dan guna memenuhi
kebutuhandalam negerisertapeningkatanpenerimaannegara,pada buranieptanber 1979
tarif pajak eksporkayu gergajiantelah dinaikkandari 0 persenmenjadi5 persen.
Penerimaanlain{ain pajak tidak langsungyang terdiri dari penerirnaanbea
metera_,
bea lelang dan pajak'tidak langsunglainnya,dalam semesrerl - rg?g,1,glo adalahsebesar
Rp 8,7 milyar atau 48,3 persendari yang direncanakandaramAPBN. Bila
dibandingkan
denganrealisasisemesterI tahun sebelumnya,makaterdapatkenaikansebesar Rp r,z iryar
atau 24,3 persen.
Penerimaanbukan pajak antaralain terdiri dari penerimaanjasa,has penjualanbarang,
dendadendadan lainnya' Daramrealisasinya, penerimaanbukan pajak *lr"n" ,.n,"*.. i-
1979/1980 adalahsebesarRp 60,4 milyar atau 36,1 persendari yang
direncanakandaran
APBN. Berbagaikebijaksanaandan usaha yang telah dilaksanakan
dalam tahun-tahun
sebelumnya terus dilanjutkan dalam tahun rgzgflggo yaitu berupa penertiban
dan inten-
sifikasi penerimaan yang d akukan oleh Departemen/Lembagalembaga
non Departernen.
Scbagaiakibat pengaruhperkembanganekonomi pada umumnya serta
_ berbagai.ke-
bijaksanaanPemerintahdi sektor perdagangan, .ekspor, impor dan sektor minyakl tehh
menyebabkanpenerimaandaramnegerimeningkatsebesar 44,4persen,yaitu dari Rp 1.gg9,Z
milyar dalam seme$er | - rg7a/r979 menjadi Rp 2.729,s
milyar daram semester| -
l979ll98o' Dalam hubungan ini penerimaanpajak dari sektor
usaha/perdagangan dan
sektor minyak telah meningkat masingrnasingseLesar22,9 persen
dan 60,i p".io.-s.a"ng-
kan sektorimpor meningkatdengang,9 persen.
Secara terperinci, perkembangan penerimaan dalam negeri dapat
dilihat daram
TabelVIL 5.

7.2.3. Penerimaan
pembengunan
Pembangunan yang semakin benambah luas dan bertambah jauh jangkauannya,
c

o!
sl

cl

-E

'€s

€g

I jc.idi+sidF

tf
o. o: -: o- dl .-: l.o"
Nor(Fofi€c\r
Pqlo:n6@

\o >a
' ' O\-
'-,r fD
.|i
'i^l!
1<L-
-\!
-rt4

v6

A'=

&tr

iE
sI
I
!t '.ic.i.d+6qiF
159

Tebel Vtl 5

PERKEMBANGAN PENERIMAAN DALAM NEGERI MENURUT SEKMR.


SEMESTERI r97Atr979 - r979t7980
( drlam milyar rupidr )

rytall979 1979ngAO Kensiksn


Sektoif enis prenedmaan
S€rnertcr I Scnester I l) (%)

L Sektor ucaho/perdagangan 4894 601,5 22,9


a. Pajakpendapatan 50,3 66,' 31,8
b. Pajak perseroan 74,6 1r0,2 47,7
c. MPO 1o2,9 128,2 24,6
d Cukai t12,4 tJ7,6 22,4
e. Pajakpenjuatan 92,4 89,5 - ,,6
f. lpeda 33,1 34,6 4<
h g. I.ain-llin 23,1 t)rr 50,6

Il. Sektor impor 208,6 227,2 8,9


& Beamasuk 745,9 159,4 9,3
b. Paja} penjualanirnpor 62,7 67,8 8,1

Sektor ekryor 53,0 r52l t47,5

Pajakekspor 53 , 0 152,+ 187,5

w. Scktor Dinyak 1.050,5 1.688,O 607

Pajakperseroanminyak 1.O50,5 1,688,0 60,7


I
Pcnerimaanbulln pajok aa,2 6O,4 - 31,5

iE Jumlah L8A9,7 2.729,5 44,4

I) Ajgta reE€Dtar-i
memerlukan sumber-sumberdana yang semakin besar.Dana pembangunanyang terutame
bersumberderi dalam negeri terus meningkat,nimun jumlah yeng sedemikianbesarnya
masihbelum dapat mencukupi tuntutan kebutuhan pembangunanyang sedangdilaksana-
kan. Karenaitulah makasebagaimanatelah ditetapkandalamAPBN 19791t98o,penerimaan
pembangunanyang berasaldari dana bantuan luar negeri masih diperlukan sebagaipe-
'
lengkapdalamrangkamenghimpundanapembangunan yangsemakinbesarjumlahnya'

Dalam s€mester| - lgTg tlgS} realisasipenerimaanpembangunanmencapaijumlah


sebesarRp 67O,0ml|ytr, ytng terdiri dari penerimaanbantuanproyek dan bantuanProgram
masing-masing sebesarRp 643,8 milyar dan Rp 26,2 milyar. sementaraitu tabunganPe-
merintah selamaperiode tersebutadalahsebesarRp 1.087,6milyar, sehingga jumlah dana
pembangunaq yang telah dapat dihimpun adalahsebesarRp 1.757,6 milyar' Dari jumlah
fersebutsebagianbesaryaitu 61,9 persenadalahberasaldari tabunganPemerintah,sedang-
kan sisanyayaitu 38,1 persenberasaldari danabantuanluar negeri.

rutin
7.2.4. Pengeluaran

Sejalandengankebijaksanaanpembangunanda.lamREPELITA III yang dilandaskan


pada Trilogi Pembangunuryang lebih menekankanpada segi pemerataan,maka kebijak'
sanaanpengeluaranrutin tahun 197917980telah diatahkanuntuk menunjangPemerataan rl
kesempatanmemperoleh pendidikan dan pe
rataan kesempatankerja dan berusaha'Kebijt
bahantenagaguru sekolahdasarInpresdan se
Puskesmas pembelie
sena melalui pelaksanaan
utamakan hasil produksi dalam negeri dari perusehaangolonganekonomi lemah dan
perusahaansetemPat.
Di sampingitu sebagaikelanjutandan peningkatandari REPELITA II, makakebijaksa-
naan pengeluaran rutin tahun l979ll98o tetap diarahkanuntuk pemupukantabunganPeme-
iintah serta penambahanjumlah dan mutu pelayananPemerintah.Peningkotantabungan
Pemerintah dimungkinkan oleh penghematur pengelualan rutin dsn kenaikan penerimaan a'
dalam negeri. Sehubungandengan itu terhadappengeluaranrutin diadakanpengarahan
secaraselektif sesuaidenganprioritas yang telah ditentukan dalam Daftar lsien Kegiatan
(DIK). Sedangkanusahamenambahjumlah dan mutu pelayanurPemerintahdalam tahun
1979/1980, antara lain tercermin dari penyempumaansBuktuf orgenisasiDepartemen/
lembagasertapeningkatanpembinaandan penertibanaParaturnegera. -rl
Realisasipengeluaranrutin dalam sem€$er | - ln9lL980 mencapaijumlah sebesar
Rp 1.641,9 milyar, yang berarti menunjukkanpeningkatanrbesar Rp 574,8 milyar atau
53,9 persenbila dibandingkandenganrcdisasi semesref | - 197811979.Jumlahrealisasi
pengeluaranrutin tersebutterdiri dari rcalisasibelanjapelawai sebesarRp 631'8 milyar'
163

q|^
rn o. \o o\ co 6-
!
*.o
d€\ c.idd-i+ N
Ev N.+cO N
c,
!4

6
FI

o\ \o
!-l

F.
o\
I

t\

Ca^
Frr
e
.:
F Fl
o\ QJ
, F-
o\ N r-.r r'1 F. \O \o
ta O\fiNN\O +
CO hOcn
F. +
o.
q

.F
(u
lL bo
(u

z
Fl

go F

!J

F. Cl .ns| vt
Grsf ik VU.4
PENGELUARAN RUTIN, 1978/I979 _ T979I79AO
( dalam milyar rupiah )
165

perubahankurs setelahberlakunyakebijaksanaan15 Nopembcr 1978.Sedangkan


kenaikan
pembayaranhutang dalam negeridisebabkankarenaadanyapembayarantunggakanhutang
Pemerinuhyangharusdiselesaikan ddam tahun angaran 197911980,
I
Sementaraitu dalam rangka menunjangusahapembangunandengantetap memper-
tahankan stabilisasi, maka Pemerintoh telah menyediakan berbagai macam srbsidi antarr.
lain zubsidi pangandan.srbsidi bahur bakar minyak yang ditampungdalam lain-lain pe-
ngeluaran rutin. Jumlah realisasilaintain pengeluaranrutin dalam semester| - l979ll980
adalahsebesarRp 259,1 milyar atau 83,8 persendari anggarannya dalamAPBN 197911980,
yang terdiri dari subsidi pangansebesarRp 39,8 milyar, subsidi bahaobakar minyak sebesar
Rp 213,3 milyar dan pengeluaran rutin lainnya sebesar
Rp 6,0 milyar.

7,2.5. TebunganPemerinah

Peningkatanpenerimaanddam negeri merupakan syarat mutlak terciptanya tabungan


Pemerintah.Walaupundemikian, persyaxatanini belunrlah rnencukupi apabila tidak di-
sertai dengan penghematan dan pengarahan yang dilakukan melalui pengendalian atas
pengeluaranrutin. Usaha intensifikasip€mungutanpajak, perluasanjumlah wajib pajak
serta penertiban pelaksanaanperaturan dan administrasi pajak yang disenai denganpeng-
! hematan dan pengarahandi bidang pengeluarur rutin secara terus-menerus,diharapkan
akan dapat meningkatkanjumlah tabunganPemerintah.Dengan semakin meningkatnya
tabunganPemerintalrtersebut,maka peranantabunganPemerintahmenjadisemakinbesar
dalammembiayaipembangunan nasional.
Dalam seme$er| - l979ll980 tabunganPemerintahyang merupakanselisihentara
penerimaandalam negeri denganpengeluaranrutin, mencapaijumlah sebesarRp 1,087,6
milyar yang berarti telah meningkat sebesarRp 265,0 milyar atau 32,2 persenjika di
banclingkandenganrealisasitabunganPemerinahdalamsemesterI - 7978t1979.

7.2,6. Pengeluaran
pembangunur

Dalam tahun anggaran1979n98O sebagaitahun peftama pelaksanaan REPELITA lII,


diusahakaountuk lebih mempe(egastujuan mencapaikeadilan sosialmelalui usahape-
merataan pembangunanyang telah dijabarkan dalam delapanjalur pemeraaen. Sehubungan
dengan itu, peleksanaenpengeluaranpembangunantahutl979lL98O, antara lain ditujukan
l.untuk mencepaikeserasiandan keselarasan
dalampernrmbuhanekonomi nasionaldan daerah,
rn lapangankerja. Di sampingitu, pengeluaf,a$
neningkatlan pemenuhankebuohan pokok
patan, meningkatlan kemampuan yang lebih
ra koperasi, rnemperluasfasilitas perumahan,
pendidikan dan kesehatan sefta untuk menanggulangi berbagai masalah sosial lainnya.
166

Dalam pada itu untuk memperlancarpembangunan berbagaiproyek dan untuk mem-


perkeciVmehekan Sisa Anggaran Pembangunan(SIAP) pada akhir tahun anggaran,maka
sejakuhun 197911980telah ditetapkanbahwaDaftar IsianProyek (DIp) sekaligusmenjadi
Surat KeputusanOtorisasi(SKO). Sementaraitu telah diambil pula kebijaksanaanyang
merghapuskanketentuan penyediaan pembiayaantriwulanan sena memberikanwewenang-
wewenangtertentu bagi pimpinan proyek dantpimpinanDepartemenuntuk merevisiDIp.
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kemampuangolongan ekohomi lemah, maka
bagi pengusahagolongan ekonomi lemah tersebut teleh diberikan kesempatanuntuk ikut
dalam pelaksanaanpembelian/pemborongmproyekaroyek Pemerintah.

Pengeluaranpembangunanberupa pembiayaandaram rupiah selama sem€sterI -


197917980telah mencapaijumlah sebesarRp 841,3 milyar, sedangkanrealisasibantuan
proyek mencapaijumlah sebesarRp 643,8 milyar. Dengandemikianjumlah pengeluaran
pembangunantermasukbantuan proyek dalam periodetersebutadalahsebesarRp 1.4g5,1
milyar, atau telah mencapai42,6 persendari yangdirencanakan, pengeluaranpembangunan
dalam rupiah sebesarRp 841,3 milyar tersebut terdiri dari pembiaya.an Departemen/
Lembaga sebesarRp 481,2 m.dytr, pembiayaan bagi daerah sebesarRp Z2g,Z milyar dan
pembiayaanlain-lain sebesarRp 131,9 milyar. perincianrealisasipengeluaranpembangun-
an selamasemester| - 1979ll98D dapatdilihat padaGrafik VII. 5. dan TabelVIL 8.
Pengeluaranpembangunanmelalui Depanemen/kmbaga digunakan untuk mem-
biayai berbagai proyek pembangunen,yang peraksanaandan pengelolaannyadilakukan
oleh masing-masing Depanemen/r,embaga. Realisasipengeluaranpembangunanini dalam
semesterr ' l979ll98o adalah sebesarRp 481,2 milyar yang berarti menunjukkanpe-
ningkatansebesar29,5 persendibandingkandengansemester| - lgTgllgTg.
Pernbiayaanuntuk pembangunandaerah dalam semester| - rgTgtlggo telah men-
capaijumlah sebesarRp 228], milyu atau sebesar44,9 persendari jumlah yangdianggarkan
dalam APBN.3ila dibandingkandenganrealisasidalam semester| - r91gh979, jmlah
tersebutberarti meningkatrbesar Rp 47 ,4 m yar atat 26,2persen.peningkatanpengeluar-
an pembangunanini menunjukkansemakinbesamyadaya serap proyekproyek di daerah
dan semakinlancamyarealisasipembiayaanbantuan pembangunan.Dengal semakin
me-
ningkatnyadana yang tersediabagi pembangunandaerah,makadiharapkansecarabertahap
pelaksanaanpembangunan dapatlebih tersebarmeratake selumhdaerah.
Pembiayaanpembangunandaerah dalam semesrer| - lgTgllgg} yang be{umlah
sebesarRp 228,2 milyn tersebut, digunakan sebesar4g,g persenuntuk bantuan
pem-
bangunan desa, kabupaten dan Dati L sedangkan sisanya yait' masing*nasing sebesar
22'0 persen,9,0 persendan sebesar15p persendigunakanuntuk pembangunan
sekolah
G r a f i k V I t .5 r67
PENGELUARANPEMBANGUNAN,19781Ig79- IgTg/Ig8O II
( dalam milyar rupiah )

2.500 2.500

Pembiayaan lainnya

,
Pembiayaan bagi daerah

I Pembiayaan D€partemen/If mbaAa

2.000 2.000

1.500 1.500

1.000 I.000

500

\t

APBN Realisasi APBN Realisesi


Semcat€rI Sem€st€rI
r978/r979 1979/1980

l) di luar bantuanProyck
168

dasar,bantuan penghijauandan reboisasisertapembangunanmelalui danaIpeda dan lain-


lain.
Realisasibantuan pembangunandesa dalam seme$er | - 1979/l9g} adalah sebesar
Rp 24,0 milyar, yang berarti meningkat sebesarRp 8,9 milyar atar SB,9persendari re.
alisasi semesterr - 197811979.sejalan dengan semakin meningkatnyakebutuhen dana
bagi pembangunandesa,maka dalam tahlrn 197911980bantuantersebutunruk tiap desa
telah ditingkatkandari sebesar
Rp 35O.OOO,-menjadi sebesarRp 450.000,-.
Dalam semesterI - 197911980,rcalisasibantuan pembangunankabupatenmencapai
jumlah sebesarRp 36,7 milyar, yarrg berarti meningkat sebesarRp 5,0 milyar jika di-
bandingkandenganrealisasidalam semester| - lg78/lg79,Dalam hubunganini pemerintah
telah memperbesarjumlah bantuankabupatenyaitu dari sebesarRp 450,- per jiwa dalam
tahun 1978/1979 menjadi sebesarRp 550,- per jiwa dalam tahun l97g/lg$O, sedangkan
bantuan minimumnya ditingkatkan dari sebesarRp 50 juta menjadi sebesarRp 65 juta.
sementaraitu bantuankabupatenuntuk daerahrimor Timur yangdalamtahun lgTgtlgTg
ditetapkan sebesarRp 650 juta, telah ditingkatkan dalam tahun l97g/ lgBO menjadi se-
besar Rp 845,- juta.
Bantuanminimum pembangunanDati t dalamtatrun 197911980juga telah dinaikkan
3 yaitu dari sebesarRp 2.000 juta menjadi sebesarRp 2.500juta untuk setiapDati I. sejalan
dengankebijaksanaantersebut,maka realisasibantuenpembangunanDati t dalamsemester
| - 197917980menjadi sebesarRp 50,7 milyar, yang t'"ratu 25,2 persenlebih besardari
realisasidalamsemesterI - 197811979.
Realisasibantuanpembangunansekolahdasardalam semesterI - 1979119g0edetah
sebesarRp 50,1 milyar. Bila dibandingkandenganrealisasidalam semester| - lgT\hg?g,
makajumlah tersebutmeningkatsebesarRp 5,9 milyar.
Sebagaimana telah digariskandalam APBN l97gltg8l}, maka bantuanpembangunan
sekolah dasar digunakan untuk membiayai pembangunangedung sekolah dasarbaru, pe-
nambahanruangkelasbaru pada gedunggedungsekolahdasaryangada,dan pembangunan
pemmahan kepala sekolah/guru di daerah terpencil. Di samping itu digunakan pula untuk
perbaikan gedunggedungsekolahdasarnegeri dan swastarrta Madrasa} Ibtidaiyah. Dengan
bantuan pembangunansekolah dasar terscbut diharapkan akan dapat mernperluaske-
sempatanbelajarbagianak-anakyang sudahcukup usiasekolahterutamadi daerahpedesaan
dan perkotaanyangpenduduknyaberpenghasilan rendah.
I
Dalam pada itu untuk menunjangpembangunanpuskesmasdan pembangunanrumah
dokter, bantuan obat-obatan,sertasaranakesehatanlainnya, dalams€mester| - rgTg/lggo
telah diredisir jumlah bantuan pembangunansaranakesehatan/puskesmas sebesarRp 5,5
milyar, yang berarcisebesarRp 1,4 milyar lebih besardari realisasisemester| - lg7gAg79.
r69

Tabel VII.8
PEI.AKSANAANAPBN 197911980SEMESTERI1}
( dalam milyar rupiah )

Realisasi R€alira$i
Jenicpenerimaan Jenis pengduann
remest4r I 8€Ee6tet I

I. PEN. DAI.AM NEGERI L729,1 PENGELUARAN RUTIN I.&I.9


1. Belanjapegawai 631,8
.d Prjrk la.ngsung 2,O5t,7
2. Belanjabarang 185,7
1. Pajakpendapatan 66,3 3. Subsididaerahotonom t58.7
2. Pajak persetoan tto,2 4. Bungadan cicilanhutang 2M,6
3. Paj*k peneroanminyak 1.688,0 5. Lain - lain 259,1

4.MPO 728,2 IL PENG. PEMBANGUNAN L4A5,I


5. IPeda 34,6 A. Pemtiayssn Dcpsrtcmcn/ 481,2
6. Lain - lain 26,4 kmbeg8
1. Departemen/Lcmbaga 362,5
B. P{ak tidak langrung 615,4 2 DdpartemenHankam 1r8,7
B. Pembisyarn bagi d8€rab 22&2
1. PajakPenjualan 89,5
1. Bantuanpemb. dcsa 24,O
2. Pajak penjualan impor 67,A
2. Bantuanpemb. kabupaten 36,7
3, Cukai t17,6 3. Bantuanpemb,Dati - I ,o:,
4. B€a rnagrk 159,4 4. lrian Jaya
5. Pajakekspor 152,4 5. PembangunanS.D. 50,r
6. Lain - lain 8,7 6. Pelayanankesehatan/
Puskesmas
C. Peneriuraanbukan pajak 60,4 7. Pemb,prasaranajalan
'8, Bentuan
pemb. pasar 1o
9. Bantuanpenghijauan 20,6
II. PEN. PEMBANGTJNAN 670,O lO. Timor Timur 2,O
1 1 .I p e d a 3+,6
1. Baltuan program
C' Pemtiayaan lain-lain 13r,9
2. Banuan proyek 6+3,8 l. Subsidipupuk 77,9
2. Penyertaan modal Pem. 88,3
3. Lain - lain 25,7

D, Bsntuan Proyek 643,8

Jumlsh x.t99,s lumlab i.t27,o

l) Ang*a sementara
!]
g
€ts
s3
fE
I

I
I
I
- l.'
I
Lt
: I-
-a
l
es
I
I
I
I
i.r b s I i I sEE,j i )c
6'

- t I'

5si
I
I
I
I'
i SgfB a

a,
I
f,l.r.-

I
I
I
Ie r E ; y ds*f; g 6
4
I

$s E g ; s EEec$
l:r
t:
I
a.

:.F
E$E$ EEge s
$F$ t i l gsHgF a

$s d E ; g g.?rI s a
t\.

uS _s F
HB
Eree e
l@
i':. \o
at tt
I
I i
I .iri a
Fi
\rE\b
a
$ s E H.Nfs i \

5" l^r
s= \IF a
ai rg l{:.
770

Di sampingitu bantuan pembangunandaerahyang berupapenghijauandan reboisasi


dalam tahun L9791798Olebih ditingkatkan pula. Kenaikan Inpres bantuan penghijauan
dan reboisasiini dimaksudkanuntuk menjagakelestariantanah terutamadi daerahdaerah
.a yang keadaantanahnya telah kritis. Realisasipenghijauandan reboisasidalam semester
| - 197911980adalahsebesar
Rp 20,6 milyar.
Selain pengeluaranpembangunanuntuk berbagaijenis proyek yang dikelola dan
diawasi oleh masing-masingDepartemen/Lemb aga sErtapengeluaranpembangunan
untuk
proyek-proyek Inpres dalam rangka pemerataanpelaksanaanpembangunanke seluruh
daerah, maka terdapat pula pembiayaanpembangunanlainnya yang antara lain terdiri
dari penyertaanmodal Pemerintahdan subsidipupuk.
Realisasipembiayaanpembangunanlainnya dalam semesterI - 1979/1980mencapai
jumlah rbesar Rp 131,9 milyar yang terdid dari penyeftaanrnodal Pemerintahsebesar
Rp 88,3 milyar, zubsidi pupuk sebesarRp 17,9 milyar dan lain-lain pengeluaranpem-
bangunansebesarRp 25,7 milyar. Realisasipengeluarenpembangunanuntuk penyertaar
modal Pemerintah(sektor pengembangan dunia usaha),dalam trhtn 1979/7980diantara-
'nya digunakanunflrk Perumnas,pengpmbangan pabrik obat, pabrik semen,dan lain-lair.
kegiatan dunia usaha. Sedangkanlainlain pengeluaranpembangunandisalurkanantara
lain untuk pembiayaan pembinaan dan pengembangankop€rasi, peningkatanusaha
I
keluargabetencana,sen$s sefteuntuk stock nasionalgaram.
Di sampingpengeluaranpembangunanberupa pembiayaanrupiah, dalam semester
| - 797917980telah direalisir pula bantuan proyek sebesarRp 643,8 milyar atau 45,1
persen dari anggarumya. Dibandingkandengan realisasidalam semester l-797811979
jumlah ini menunjukkankenaikansebesarRp 229,3 milyrt atau meningkat sebesar55,3
persen.

APBN f980/f981
7.3, Rencana

KebijaksanaanAPBN sejak REPELITA I ditujukan bukan sajauntuk menghilangkan


defisit anggaran,tetapi juga diarahkanuntuk menyediakandana pembangunanyang se-
makin besatuntuk menggerakkanroda pembangunan.Sementaraitu, pelaksanaan prinsip
anggaranberimbangdan dinamisyang telatrmenunjukkanhasil yang positip dalam tahun'
tahun sebelumnyaakan dilanjutkan dalam tahun angg:uan798011981.Dengan prinsip
tersebut, maka jumlah arggaranpendapatandan belanjanegaratahun 1980/1981 diren-
l
canakan berimbang pad,atingkat sebesarRp10.556,9 milyar, yang berarti Rp 3.622,9
milyar atau 52,2 persen lebih besar dari yang direncanakandalam APBN t9791198O.
Untuk mendukung pembangunanyang mencakup berbagai bidang yang semakh
meluas dan merata dibutuhkan dana yang semakinbesar.Hal ini berarti membutuhkan
.o. 6l .f- .o. q .: o- co- .o"
"!
tso6+.0
{:q6F.rNN..!6.r

o\o\o
hF+
rl| NCOa+OO€*

\,l1 n- q6-.1 dl o\ c._ n


+mo\+6o\o+
\oH6oco:6
Ndver.*99

\o\oo

- \o- .-i v) .o^ !'r .: q q


| "1 "l I
lR
l6
n
+
s
i
I
i
R $ I
.- v
6
3 n s I
N N
* |
F
j
H
trl lo_ o. o- a_ o- q o" o^ o- o. I
l+O\60\6+!t+O+l
lNo6d\o\o+Nl

o:orb60*o\o\o
cahohtr40h
F6Cti

t ffi
lo_ o- o. o^ o- q o_ o- o_ o- |
l+O66q6.o61

lFl

+to\6(o
\a +€o\oo.oi\o
+cahNr_r+F
rJ
EI
- o o o o o o o o
lo o I
lF q 6 .{ ts + h 6 o * |

c|Or..6.r
didFa-'.ividd.ivi
+:.|O\\06l:

k
lo- q q q o_ q o- o- q q I
llE+?66tsr\ol
tN o d N N co 6 |
I c.l N : i I

I
172

.t
+ I I
e,
3
t

I
I

I
I I
iF

€-i-nd-
F:rrnX I
1':

z
I I I
v

^'1 :-;:-; i:;i


I $'5 E qs5
qE-@.q9

sFI|'el''

I
a

R3i
Gtafik vll'6 173
PERBANDINGAN PENERIMAAN NEGARA DALAM APEN DAN REPELITA
7969/7970 - 7980/l9Al
( dalam milyar rupiah )

dana bantuan luar negcri )


) pakiraan Repelita
I penerimaandalam negeri )

dara bantuan luar n€geri )


) realisr!i/perkiraanAPBN
I penerimaan dalam negeri )

79/80 80/8r
(APBN)(RAPBN)
Grefik VII.7 17+
PERBANDINGAN PENGELUARAN NEGARA DALAM APBN DAN REPELITA
196917970 - l980ll9al
( ddam milysr nrpiah )

$@lm tg|NlTL r911t72$7A79 7OBl74 1514116lS75lili 1576177 19?8/79 1879/80 198O/Er


(ATBN) (MPBN)

REPELITA I REPELITAII REPELITA trI


tt>

usaha yang sungguh-zungguh,kerja keras sena pengabdiandari segenapaparat Pemerintah


dan panisipasi seluruh maryarakat,untuk menggerakkandura investasibaik yang ber-
sumberdari tabunganPemerintahmaupundari tabunganmasyarakatdan penerimaandevisa.
Dalam tahun 1980/1981direncanakantabunganPemerintahsebesar Rp 3.526,1milyar
yaitu yang dihimpun dari selisihpenerimaandalam negeri dan pengeluaranrutin masing-
masing sebesarRp 9.055,3 milyar dan Rp 5.529,2 milyar. Bila dibandingkan dengan
tabungan Pernerintatrdalam APBN 7979/7980 yaitu sebesarRp 1.994,6 milyar maka
dalamtahun 1980/1981tabunganPemerintah direncanakan meningkatsebesar Rp 1,531,5
milyar atau76,8 persen.
Pembangunannasional memerlukandana investasiyang semakinbesar,oleh karena
itu maka di sampingtabunganPemerintah,dalam tahun 7980/198L masih diperlukan
tambahan dana bantuan luar negeri.Dalam tahun 1980i1981 direncanakanpenerimaan
pernbangunanyang berasal dari dana bantuan luar negeri adalah sebesar Rp 1.501,6
milyar yaitu terdiri dari penerimaanbantuanproyek sebesarRp 1.436,4milyar dan Rp 65,2
milyar berupapenerimaanbannranprogram.
Dari jumlalr tabunganPemerintahdan penerimaanpembangunantersebut,direncana-
'a kan dalamtahun 1980/1981akandapatdihimpundanapembangunan sebesar Rp 5.O27,7
milyar. SejakpermulaanREPELITA II sumberpembiayaanpembangunantersebut telah
diarahkanunruk pembangunanproyekaroyek yang semakinluasmenjangku pelaksanaan
asaspemerataanpembagianhasil-hasilpembangunan,Hal ini antara lain tercermin pada
proyekaroyek yang menyangkut langsungkepentinganrakyat banyak yaitu antara lain
pendidikan,kesehatandal keluargaberencana.
Dalam tahun 1980i1981 direncanakanseluruh pengeluaranpembangunansebesat
Rp 5.O27,7 milyar. Dari jumlah tersebut pembiayaanpembangunanyang dilaksanakan
oleh DepartemenlLembagadan Hankam adalahsebesarRp 2.133,5milyar, bantuandana
pembangunankepada daerah sebesarRp 8O2,3 mrlyar dan pengeluaranpembangunan
pembangun'
untuk penyertaanmodal Pemerintah,zubsidipupuk sertalainJainpengeluaran
an yang dibiayai dengan rupiah sebesarRp 655,5 milyar. Sedangkansisanyasebesar
Rp 1.436,4milyar adalahuntuk pengeluaranpembangunandalambentuk bantuanProyek.

dala$ negeri
7,3.1. Penerimaan
.t Untuk menunjangpembangunanyang semakinluas,maka berbagaiusahauntuk me-
ningkatkan penerimaannegarateruurna yang berzumberdari dalam negeri merupakan
salah satu pokok kebijaksanaanPemerintahdalam rangkamenghimpundanayang sangat
diperlukan bagi pembangunanitu sendiri. Sejalandengankebijaksanaan tersebut,kebijak-
sanaanpenerimaandalam negeri diarahkan untuk mendorongtabunganmaryarakatdan
investasiyang produktif serta sasaranlainnya yaitu, menciptakaniklim perpajakanyang
176

Tabel VII.11
PERKEMBANGANPENERIMAANDALAM NEGERI
1969tr970- 1980/198r
( dalammilyarrupiah)

Kenaikan
Tahun anggaran Jumlah
Jumlah Perscntase

REPELITAI

1969/r970 243,7
79701r97| 344,6 + 100,9 + 4I,4

\; 797r/r972 428,0 + 83,4 + 24,2 - :' .\t


1972/1973 590,6 + 162,6 + 38,0
r97311974 967,7 + 377,7 + 63,9

REPELITA II :

r . 753 , 7 + 786,0 + 81,2


,,, 197+/r975
1975/7976 2.24r,9 + 488,2 + 27,8
t976/1977 2.906,0 + 664,1 + 29,6
7977/7978 3 . 53 5 , + + 629,4 + 21,7 ..
7978/7979 4.266,1 + 7 3O,7 + 2O,7

REPELITA III :

1979/19801) 5.440,5 + 1,174,4 +71 <

I tssotlq€t zl 9 . 0 55 , 3 + 3.614,8 + 66,+

I) APBN

2} RAPBN
Grefik Vn.8

PERBANDINGAN
PENERIMAANDALAM NEGERIDAN REPELITA
1969t1970- 1980/1981
( dehm milyar ruphh )

<l

rffil?o 70171 7u72 7217573174 741757617676177 771181817s


178

I
F]

,'I1

f
E:
Ar
Ij tra'
ciF f9
z o> ilI

z c<
g
F.l
o.H
F=

i<
n

ld

trl
z
=
rJ

z
E
tc
z
td
JI

z
r5
z
z4
I
tr

Irn
Graf ik vll. 10
PENERIMAAN DALAM NEGERI, 1969II97O - 1980/1981
( dalarn milyar rupiah )

ro000

! naintt-suns

eaiaktidakla+suns
ffi
minyak

e.".rimaa" bukanpdak
I
8.000

6.000

4.000

I
2.000

196917O?Ol7r 1117272173?3174 74175751?6 76177 77l7e 7517979/80 80/81


(APBN)(RAPbN)
180

semakin baik untuk memantapkankestabilanekonomi, memperbaiki pemeretaanpen-


dapatan serta membantu pemanfaatansumber alam. Dengan demikian, nampak jelas
bahwa dengan berlandaskanTrilogi Pembangunanyang telah digariskan,maka kebijak-
sanaan di bidang penerimaannegarapada umumnya dan kebijaksanaan perpajakanpada
I
khususnyabukan saja diarahkal untuk menghimpun dana yang sebesar-besarnya bagi
pembangunan, tetapi juga mendorongkegiatanekonomiagarsemakinberkembang.
Usahauntuk meningketkanpenerimaandalam negeri,tabunganmasyarakatdan in-
vestasiyang produktif ditempuh melalui berbagaikebijaksanaan
sepertimeletakkanlandas-
an berusahayang menggairahkan produksi dan pemasaranbarangiaranghasildalamnegeri.
Sejalandenganitu juga diusatrakanpeningkatankesadaranmembayarpajak,penyempurna-
an efisiensikerja daripadapetugasyang mengelolapenerimaannegara,penyesuaiantarif
pajak dan kebijaksanaan lain yangmenunjangperkembangan perekonomianpadaumumnya
sertapenerimaannegarapada khususnya.
Dalam pada itu usahauntuk menciprakaniklim perpajakanyang semakinbaik untuk
mendorong kegiatanusaha yang produktif dan perluasankesemparankerja antara lain
ditempuh melalui pemberianrangsangan penan: nan modal dan fasilitas bebaspajak ter-
utama terhadap proyek-proyek yang diprioritaskan dan yang menyerap banyak tenaga
I kerja. Demikian pula bagi pemilik modal sedangdan kecil juga telal diberikanperangsang
berupa pembebasan pajak atasbungadari depositoberjangka,Tabanasdan Taska.Kepada
masyarakatjuga telah diberikan kesempatanuntuk memasukipasarmodal dengandiberi
fasilitas diantaranyaberupa pembebasandari pengusutanatas asal-uzulmodal sampai
jumlah Rp 10 juta. Sejalandenganitu beban pajak secarabertahapjuga telah diperingan
melalui penurunantarif pajak pendapatandan penyesuaianbataspendapatanbebaspajak
sertapenurunantarif pajakaajak lainnyayaitu anraralain pajakperseroan,pajak kekayaan,
pajakpenjualan,cukai,beamasr.rk dan sebagainya.
Kesadaranpajak segenapanggoramasyarakatdan disiplin sertamutu aparaturpeneri-
maan negaraperlu terus ditingkatkan agar pemunguranpajak dapat berjalanefektif dan
tertib sesuaidengan undang-undangyang berlaku. Dalam hubunganini telah dilakukan
pokok-pokok kebijaksanaandi bidang perpajakanyaitu antara lain berupa pengawasan
yang ketat terhadappembayaranmasapajak pendapatan,pajak perseroan,pajak kekayaan
dan sebegainya sertapeningkatanmutu di bidang penetapanrampungdan penetapanjabat-
an, Sementara itu tindakan-tindakanpencegahandan pemberantasanpenyelundupan
I barang-barang impor dan rokok polos tanpa pita cukai juga terus semakindimantapkan.
Di lain pihak pa.rtisipasimasyarakatuntuk memberikanketeranganyang wajar dan
melaksanakankewajibannyasebagaiwajib pajak juga sangatdiperlukandemi keberhasilan
dan lancarnya pemungutan pajak. Dengan adanya partisipasimasyarakatyang disertai
181

akan
dengan disiplin kerja dari paxa petugaspajak, maka diharapkanpenerirnaanpajak
dapat terusmeningkat.
lebih
Dalam pada itu sejalandengan usahauntuk meningkatkanasaskeadilandan
bertahap terus
meratakanhasil-hasilpembangunanmaka penerimaanpajak langsungsecara
pajak
diusahakanpeningkatannya.Bersamaandengankebijaksanaanersebut, penerimaan
tidak langsrngdi sampingdiusahakanterus meningkat,diarahkanpula untuk menciptakan
harga'
iklirn yaig ,i.ndorong ferkembanganproduksi, ekspor dan memeliharastabilitas
diusaha'
Denganberbagaikebijaksanaantersebutmaka penerimaandalam negeritelah
negeri baru
kan naik setiap tahunnya' Kalau pada awal REPELITA I penerimaandalam
yaitu tahun
mencapaijo*irh ,"b"rr Rp 243,7 milyar, maka pada akhir REPELITA I
II'
]973tlg7+ tetahmenjadiRp 967,7 mtlyar.Dalamtahun pertamadan kelimaREPELITA
danRp4'266'1
penerimaantersebuttelahmeningkatlagi menjadisebesarRp l'753'7 nllyar
milyar.Selamaperiodelg6g/1970-|g73/Ig7+d,an1974||975_|978||979,penerimaan
rata-rata se-
dalam negeri telah menunjukkan $latu peningkatansetiap talunnya dengan
kitar 41,2 persendan 24,9Persen.
DalamtahunlgS0/lgSlPenerimaandalamnegeridirencanakansebesarRp9.055,3
tidak langsung
milyar yang terdiri dari pajak langzungsebesarRp 7'429,7 milyat, pajak
dibandingkan
Rp t.+iz,s'milyar d"r, penerimaanlukanpajak sebesarRp 172,8mrtyar' Bila
sebesar
d.ngan yang diiencanakandalamtahun 197911980,penerimaantersebutmeningkat
kenaikan pajak
Rp 3.614,8 milyar atau 66,4 persen' Peningkatantersebut berasaldari
mtlyat dm
langzungsebesarRp 3.316,6 milyar, pajak tidak langzungsebesarRp 292'7
negeri
p.,i..i.** bukan pajak sebesarRp 5,5 milyar. Di luar minyak, penerimaandalam
nriil ar atau
iirencanakan sebesarRp 2.625,2 milyar yang berarti meningkat Rp 529'5
25,3 persenbila dibandingkandenganyang direncanakan dalam tahun 1979/1980'Se-
Rp 6'430'1
mentaraitu penerimaanpajak pers.roanminyak dan LNG direncanakansebesar
direncanakandalam APBN
milyar, yang berafti me;ingka; sekitar 92,2 persendari yang
r9791L980.

7.3.1.1. Pajaklangsung
pembangunanjangka
Dalam REPELITA III yang merupakantahap ketiga dari proses
dengantetaP mem-
panjang,usaha pemerataanmendapat tekanan yang lebih menpnjol
REPELITA III
i*i"ritt" urrrur-unro, Trilogi lainnya' oleh karena.itulah maka dalam
pertumbuhanekono-
p"rrr.t"r"* ditempatkanp"di urut"o ptnama kemudiandiikuti oleh
mi dan stabilitas.
papk.lang-
Sejalandengankebijaksanaantersebut,maka arahdaripadakebijaksanaan
khususnyaselainditujukan
,ong p"d" urnurnny" dan pajak langzungdi luar minyak pada
182

Tabel VII.12
PERKEMBANGANPENERIMAANPAJAK I.ANGSUNGI)
1969tr970_ 1980/1981
( dalam milyar rupiah )

Tahun anggaran Kenaikan


Jumtah
Jumlah Petrentase

REPELITAI

t969/r970 +3,2
7970/r97r 52,9 + 9,7 + 22,5
r97U1972 68,5 + 15,6 + 29,5
1972n973 103,3 + 34,8 50,8
1973t797+ 160$ 57,1 + s5,3

REPELITAII :
7974^975 255,6 95,2 + 59,4
1975t1976 343,o 87,4 + 34,2
r976/7977 +27,2 + 84,2 2+,3
1977/1978 562,6 + r35,4 31,7
7978/1979 687,6 + r?sp 22,2

REPELITAIII :
2l
7979t7980 768,3 + 80,7 + ll,7
3)
1980/1981 + 237,3
999,6 + 30,1

l ) Di luar minyat
2l APBN
5) R A P B N
183

untuk meningkatkanpenerimaannegaxa,juga ditujukan untuk menciptakaniklim perpajak-


an yang semakin baik bagi kegairahandan perkembanganinvestasiyang produktif. Di
samping itu, pajak langsungjuga berperanmembantu ke arah terciptanya keadilan yang
merupakan asasyang penting dalam kehidupan bangsadan pembangunan.Oleh karena
itulah maka secarabenahappenerimaanpajak langsungterus diusahakanmeningkatsetiap
C
tahunnya.
Dalam tahun peftama REPELITA I penerimaanpajak langsungdi luar minyak hanya
sebesarRp 43,2 mtJyat, kemudian meningkat menjadi sebesarRp 160,4 milyar dalam
tahun 197311974. Penerimaantersebutmeningkat lagi menjadi Rp 255,6 milyar dan
Rp 687,6 milyar, masing-masing delam tahw L97411975dan 19781L979.Melihat hasil-
hasil yang telah dapat dicapai selamadua REPELITA t€rsebut maka direncanakanpe-
nerimaanpajak langsungdi luar minyak tahun 1980/1981 adalahsebesarRp 999,6 mtlyrr.
Bila dibandingkandenganAPBN L979/198Oyaitu sebesarRp 768,3 milyar maka hal ini
berarti bahwa pen€rimaantersebut menunjukkan suatu peningkatansebesarRpr23l,3
milyar atau 30,1 persen.
Dalam rangkamenunjangperkembanganekonomi dan sosialsertamendorongkesadar-
an masyarakatdalam memenuhikewajibanpajaknya,maka kebijaksanaan perpajakanperlu
terus menerus diarahkan kepada terciptanya iklim perpajakanyar,g adil dan wajar. Se-
hubungan dengan itu maka secarabenahap Pemerintahtelah menurunkanbeban pajak a
pendapatandenganmelalui ptningkatan bataspendapatanbebaspajak (BPBP)dan tarif pajak
pendapetanyang lebih ringan.Kalauddam tahun 1969 BPBPuntuk suatukeluaf,ga yang ter-
diri dui suami,istri dan tiga orang anak adalahsebesarRp 60.000,-makajumlah tersebut
telah dinaikkan menjadi Rp 300.000,-dalam tahun 1974. Selanjutnyauntuk tahun 1979
batas tersebut dinaikkan lagi menjadi Rp 582.000,-. Dalam pada itu BPBP tahun 1980
untuk diri wajib pajak dan isteri telah dinaikkan yaitu masing-masing
dari Rp 174.000,-
menjadi Rp 240.000,- sedangkan untuk setiapanak tanggungandalam hal tidak lebih dari
lima orang telah dinaikkan BPBPnya yaitu dad Rp 78.000,-menjadiRp 120.000,-.Dengan
demikian, BPBPuntuk seorangwajib pajak denganisteri dan tiga orang anak telah naik
sekitar 44,3 persenyaitu dari Rp 582.000,-dalamtahun 7979 menjadiRp 840.000,-dalam
tahun 1980.
Sementaraitu terhadaplapisanpendapatansisakena pajak (PSKP)tahun 1980 juga
telah dikenakan pajak yang lebih ringan bila dibandingkandengantahun 1979. Dalam
hubunganini, tarif marginalteftinggi 50 persenuntuk tahun 1979 zudahdikenakanpada
PSKP di atasRp 9.600.000,-sedangkanrintuk tahun 1980 tarif marginaltertinggirers€but t
baru diterapkar pada PSKPdi atasRp 18.000.000,-.Di lain pihak, tarif marginalterendah
juga telah diturunkan dari 10 persen dalam tahun 1979 menjadi 5 persendalam tahun
1980.
184

Meskipun tarif pajak pendapatansecatabertahap semekin menurun' namun pene-


rimaan pajak pendapatan setiap tahunnya terus .menunjukkan suatu peningkatan yang
cukup berarti. Ini mencerminkanadanya peningkatanpenghasilanmasyarakatsebagar
akibat hasil-hasil pembangunanyang telah dilaksanakan. Realisasipenerimaanpajak pen-
dapatan tahun 1969/1970 adalahsebesarRp 12'1 milyar, kemudian meningkat menjadi
sebesatRp 34,4 milyar pada uhun 1973/1974. Dalam tahun 197411975penerimaan
tersebut telah meningkat menjadi sebesarRp 43,3 milyar dan meningkat lagi menjadi
Rp 122,2 milyat pada tahun 1978/1979. Ini bcrarti bahwa penerimaanpajak pendapatan
dalam kurun waktu lima tahun uhep pertama dan kedua pembangunanjangka panjang
telah menunjukkansuatu peningkatandenganratarata sekitar 29,8 persendan 29,6 persen
setiap tahun. Dalam tahun 1980/1981 penerimaanpajak FendaPatandirencanakanse-
besar Rp 174,1 mily* yang berarti meningkat sebesa.r Rp 29,5 mllyar atau 20,4 Persen
bila dibandingkandenganyangdirencanakandalamAPBN 1979/7980.

Dalam pada itu kebijaksanaandi bidangpajak perseroandi sampingbertujuan untuk


meningkatkanpenerimaan,juga diarahkanuntuk mendorongkegiatanusahadan tabungan
masyarakatsena investasiyang produktif. Untuk mendoronginvestasidan produksi dalam
rangka mewujudkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, diperlukan suatu
iklim perpajakanyang semakinbaik. Hal tersebutakan dapat dicapaimelalui fasilitasper-
pajakan dan penga$ran beban pajak sertapeningkatandisiplin, kepatuhandan kewajaran
para wajib pajak. Sehubungandengankebijaksanaantersebutberbagaifasilitasperpajakan
telah diberikankepadapara pemilik modal besaryaitu berupapemberianmasabebaspajak
dan perangsang penanamanmodal,
Dalam pada itu, secarabenahaptarif umum pajak perseroantelahdisesuaikan menjadi
semakin lebih ringan.Hal ini terutama dimaksudkan unflrk mendorong perkembangan
perusahaannasional yang pada umurnnya mendapatlaba yang relatif kecil. Berdasarkan
serangkaian kebijaksanaan yang telah ditetapkanPemerintahpada bulan Maret 1979,maka
untuk tahun buku yang berakJrirsezudahtanggal3o lrni L979 tarif umum pajakperseroan
telah diturunkan lagi. Berdasarkankebijaksanaantersebut,telah ditetapkan bahwa untuk
lapisanlaba kena pajak (LKP) sampaisejumlahRp 25 juta dikenakantarif sebesar20 persen
sedangkanuntuk LKP berikutnya sampaisejumlahRp 50 juta dikenakantarif sebesar30
persendan lebih lanjut untuk LKP selebihnyadikenakanpajak perseroansebesar45 persen.
Sedangkansebeiumnyaberlaku tarif sebesar2O persenuntuk LKP sampai sejumlah Rp 10
juta dan LKP selebihnyadikenakanpajak perseroansebesar45 persen.Tarif yang lebih
ringan telah diberikan kepada badan koperasi dan badan usahayang menggunakanjasa
akunran publik serta perseroan terbatas yang sekurang-kurangnyaselama 6 (enam) bulan
dalam tahun buku yang bersangkutanmenjual 20 persendari sahamnyamelalui pasarmodal,
r85

Lebih lanjut dalam rangka urendorongpengembangan dunia usahapada umumnya


dan kegiatan penanamrn modal pada khuzusnya,Pemerintahsecaraselektif telah mem-
perpanjangberlakunya fasilitas pemutihan modal sampaidengan31 Maret 1984 kepada
penanamanmodal dalam negeri (PMDN) di bidang usahayang banyak menyeraptenaga a
kerja dan ekspor, sejalan dengan kebijaksanaantersebut, berbagaifasilitas perpajakan
yang diberikan kepada bank swasta nasional yang melakukan penggabungan(merger)
juga telah diperpanjanglagi sampaidengan31 Maret 1980. selaindari padaitu, Pemerintah
juga telah memberikankesempatanbadan-badanusaha unruk menerapkansistemL{Fo
barangdan perhitunganhargapokok penjual-
(Last In First Out) dalampenilaianpersediaan
an barangguna pengen:urn pajak perseroan.Kebijaksanaanini dimaksudkanuntuk mcngu-
rangi kemungkinanyang merugikansebagaiakibat dari keadaanhargayang cenderungme-
ningkat dan dalam rangka menciptakaniklim yang dapat memberikankelangsungandan
pertumbuhandunia usaha.
Padaumurnnyarealisasipajak perseroansejaktahun pertamaREPELITA I menunjuk-
kan peningkatansetiaptahunnya.Kalau padatahun 1969/1970penerimaanpajak perseroan
baru mencapaijumlah sebesarRp 15,6 milyar, maka dalam tahun 197311974telah me-
ningkat menjadi sebesarRp 44,2 milyat. Lebih lanjut penerimaantersebutmeningkatlagi
menjadi sebesarRp 91,2 milyar dan Rp 226,5 milyat dalam tahun 1974/1975 dan
a
lg78/1979. Peningkatanpenerimaanpajak perseroan'yangpaling menonjol terjadi dalam
tahun 197411975.Hal ini antara lain disebabkankareDaberbagailangkahl-kebijaksanaan
yang tela} dirintis Pemerintahdalam rangkamenumbuhkandan mengembangkan perusaha-
an/industri dalam negeriserta adanyaintensifikasidi bidangpemungutanpajak khususnya
terhadapperusahaan-perusahaan yangsudahberakhirmasabebaspajaknya.
Melihat hasil-hasilkebijaksanaandi bidangpajak perseroanyang telah dirintis selama
dua REPELITA tersebut, maka dalam tahun 1980/1981 penerimaanpajak perseroandi-
rencanakansebesarRp 356,4 milyar. Bila dibandingkandenganjumlah yang direncanakan
dalam APBN l979ll980 yang besarnyaRp 228,2 milyar maka penerimaantersebut me-
nunjukkansuatupeningkatansebesarRp 128,2milyar atau 56,2 persen.
Sejalandenganperkembanganrealisasipenerimaanpajak pendapatandan pajak per-
seroan,maka sejaktahun awal REPELITA I yaitu tahun 1969/1970penerimaanMPOjuga
selalu meningkat setiap tahunnya. Kalau dalam tahw 1969/1970 penerirnaanMPO adalah
sebesarRp 15,3 milyar, maka dalam tahun 1973/7974telah meningkat menjadi sebesar
Rp 56,8 milyar. Lebih lanjut penerimaantersebutmeningkatl4gi menjadiRp 83,3 milyar I
dan Rp 232,5 milyar masing-masing dalamtahun 1974/1975 dan 1978/1979.Dalamtehun
1980/1981 penerimaanMPO direncanakansebesarRp 324,1 milyar yangberarti meningkat
sebesatRp 34,2 milyar atau 11,8persenbila dibandingkandengantahun 197911980.
Searahdengan perkembanganekonomi pada umumnya sena perkembanganekspor
tarif wo.
dan impor pada khususnya,maka secarabertahaptelsh dilakuken penyesuaian
t86

Tarif umum MPo di bidang Perdagangen eksporpadabulan }uli 7974 telah dhaikkan yaitu
dari Rp 5,- menjadi Rp 8,- dan kemudian meningkat lagi pada bulan Juli 1976 menjadi
Rp 10,- per US $ 1. Sementaraitu secarabenahaptarif MPO eksporkayu log juga telah
dinaikkan dati Rp 10,- per US $ 1 dalambulan Juli 1973 menjadiRp 15,- pedabulan Juli
1974 dn meningkatlagi berturut-turut menjediRp 20,- ddam bulanJuli 1976 dan Rp 25,'
dalam bulan lan.uali 7978. Dalam pada itu tsf,if MPO barang-barangimpor denganmeng-
gunakanL/C secatakeseluruhantelah dinaikkan dalam bulan Desember1976 da;tiRp 24,'
menjadiRp 38,-per US $ 1.
Dalam rangka memberikan kesempatanbersaingsecarawajar kepada perusahaan-
perusahaandalam negeri yang mengikuti tender intemasional untuk proyek-proyek yang
dibiayai burtuan luar negeri, serta dalam rangka mendorongproduksi dalam negoi dan
ekspor,maka sejakbulanNopember1978 oleh Pemerintahtelah pula diambil kebijaksanaan
di bidang MPO. Berdasarkankebijaksanaantersebut,di sampingpembebasanbea mazuk
dan pajrk penjualanirnpor maka telah diberikan pula pembebasanMPO impor (WAPU)
terhadapbahanbaku dan atau bahanpenolongsertasuku cadang/perlengkapan yangcePat
aus yang dipetgunakanuntuk pembuatanhasil industri yang dijual dalam rangka tender
internasionaldan atau digunakanuntuk produksidalamnegeriyangdiekspor,
Sementaraitu, penerimaaniuran pembangunandaerah( Ipeda ) yang dalam tahur-
79721197 3 baru mencapaijumlah sebesarRp 15,2 milyar, dalam tlhun 797317974telah
meningkatmenjadi Rp 19,5 milyar. Lebih lanjut, dalamtahun 197411975du 1978/1979
penerimaanlpeda telah meningkatlagi menjadi Rp 28p milyar dan Rp 63,1 milyar. Dalam
tahun 1980/1981 penerimaanIpeda direncanakansebesarRp 78,9 milyar yang berarti
suatu peningkatansebesarRp 14,8 milyar ztztt 23,1persenbila dibandingkandenganyang
direncanakandalamAPBN 1979/1980.
Berbagaikebijaksanaandan usahauntuk meningkatkanpenerimaanlpeda agarbenar-
benar terarah pada sxaran pembangunandaerah sebagaimanatelah dirintis dalam tahun-
tahun sebelumnya,akanterusdilanjutkanddam tahun 1980/1981,yaitu antaralain melalui
peningkatandayagunadan tepatgunasenapenertibandi bidangadministrasinya.
Di bidang pajak kekayaan,batas pengenaanpajak kekayaanyang dalam tahun 1969
ditentukan terhadapkekayaan bersih lebih dari Rp 4.000.000,-telah dinaikkan menjadi
lebih besar dari Rp 15.000.000,-dalam tehun 1974. Pajak kekayaan ini dimd<sudkan
sebagaipelengkappajak pendapatandalan menunjangpemerataanpendapatanmasyarakat.
Semenara itu untuk mendorong dan menggairahkantabungan masyarakatserta me-
rangsangtumbuhnya lembaga{embagakzuangan yang mengeluarkensurat-surat berharga,
telah pula diberikan kelonggaran-kelonggaranfiskal. Sehubungandengan itu telah tidak
dilakukan penagihan baik terhadap pajak kekayaan maupun terhadap pajak atasbunga,
dividen dan royalty (PBDR) untuk depositoberjangka,Tabanas,Taskedan bunganyeserta
t8?

sertifikat bank. Demikian pula fasilitasperpajakanyang bersifatkeringananataspengenaan


PBDR telah diberikan pula kepadabank srasta nasionalyang melakukanmergersertabagi
penambahanmodal saham badan usahayang modalnya terbagi atas sahamyang berasal I
dari labayangbelum dibagikan.
Sebagaimanahalnya dengan pajak pendapatan,pajak perseroan, MPO dan Ipeda,
maka lainlain pajak langsungyang meliputi pajak kekayaan,pajak atasbunga,dividen dan
royalty (PBDR) sena pajak langsunglainnya,juga senantiasalebih diintensifkanpemungut-
annya. Dalam tahun 1980/1981 penerimaanlainJain pajak langzungdirencanakalsebesar
Rp 66,f milyar yang berani adanyapeningkatansebesarRp 24,6 milyar atau 59,3 persen
bila dibandingkandenganpenerimaanlainlain pajak langzungtahun 1979/1980.

7.3.1.2. Pajektidak langsr.ng

UsahaPemerintahdalamrangkamendorongkegiatanindustri, pcrdagangan dan ekspor,


dilakukan juga metalui kebijaksanaanpajak tidak langzung.Dengan demikian walaupun
Pemerintahtetap berusahameningkatkar peneriJnaanpajak, namun kebijaksanaanpajak.
tidak langsungjuga diarahkan unruk menciprakaniklim yang mendorongperumbuhan
indusui dalam negeri dan ekspor, memeliharastabilitasharga sertaperluasankesempatan t
kerja. Berbagaikebijaksanaantersebut anr4ra lain ditempuh melalui pemberianproteksi
terhadapbarang-barang tertentu yang dapat dan sudahcukup diproduksidi dalam negeri,
pembedaantarif antara konsumsibarang mewah dan konsumsibarang esensialsena tarif
yanglebih ringanbagiusahayangbanyakmenyeraptenagakerja.
Perkembangan penerirnaanpajak tid4k langsungdi luar minyak sejakawalREPir,:TA I
sampaidengantahun 1979ll98o dapat dilihat dalamTabel VII. 13. Tabeltersebutmenun-
jukkan bahwa penerirnaanpajak tidak langzung di luar minyak telah meningkatdari
Rp 131,6milyar dalamtahun 1969/1970menjadiRp 474,3milyardalamtahun 1974/L975
dan meningkat lagi menjadi Rp 1.078,4 milyar pada tahtn 1978/1929.Di dalamApBN
7980/198I penerimaanpajak tidak langsungdirencanakansebesarRp 1.452,8 milyar yang
berarti meningkat sebesarRp 292,7 milyar atau 25,2 persen lebih besardari APBN
7979t1980.
Sejak tahun pertama REPELITA I, berbagaiusahatelah dilakukan Pemerintahyaitu
di sampinguntuk meningkatkanpenerimaanpajak penjualanantaralain juga untuk men-
dorong tumbuhnya industri dalamnegeridan menunjangusahapemantapanstabilitasharga. I
Sehubungandengan itu dalam tahun 1971 antara lain telah dilakukan pgnurunantarif
pajak penjualanterhadapbarang-barang produksi dalam negerirertentu yaitu dari 50 atau
20 persenmenjadi20 persen,10 persen,5 penen dan O persen.Sementera itu tarif pajak pen-
jualan atasjasajasa pengusahatelah diturunkan dari 20 atau 10 persenmenjadi 5 persen.

Dalam tahun 1974 sebagaitindak lanjut kebijaksanaantersebut telah diadakanpula


188

Tabel VII. 13

PERKEMBANGANPENERIMAANPAJAK TIDAK LANGSUNGI)


1969n970 - 1980/1981
( dalammilyar rupiah )

Kenaikan
Tahun anggaran
Jumlah Persentase

REPELITA I:
1969t7970 73t,6
1970/797| 179,+ 47,8 + 16,3
197711972 191,3 + 11,9 + 6,6
r972/1973 222,2 + 30,9 + 76,2
7973t197+ 3 75 , 3 + 1 53 , 1 + 68,9

REPELITA II:
r97411975 +74,1 99,0 26,+
r975/7976 540,5 + 66,2 74,O
7976/1977 725,O + 184,5 74 1

7977/1978 880,5 l)J,) + zl,4


'J) I
r97811.979 7.O78,4 + 197,9 +

REPELITA III :
1979/t980 2l 1.160,1 + 91 7 + 7,6
1980/1981 3) 7.452,8 + 292,7 t )1 )

l) Di luar rninyak
2} APBN
3) RAPBN
189

peninjauandan penyesuaian kembalisecaramenyeluruhterhadappenggolongan tarif barang'


baranghasil dalam negeriyaitu dalam rangkalebih mendorongperkembangan produksidan
konsumsibarang-barang hasil dalam negeri.Berdasarkankebijaksanaan tersebutantaralain
telah dilakukaa penurunantarif pajak penjualanatas jenis barang-barangtertentu dari 10
persenmenjadi 5 persen.Dalam pada itu terhadapbarang-barang yang diPandangsangat ,r
esensialseperti antara lain minyak goreng,obat-obatan,alat-alatpertanianbukan mekanis
telah diberikan pembebasandati pengenaanpajak penjualan.Demikian juga hasil buang-
barangmakanan/minumandan bermacam-macam barangjadi lainnyayangbanyakdikonsu-
mir oleh rakyat serta barang-barang yang memakaibanyak semensePertiubin, tegel dan
beton tarifnya telah diturunkan dari 10 atau 5 persenmenjadi 5 atau 0 persen.Sementara
itu pada pertengahantahun 1976 telah dilakukan lagi penyesuaiantarif pajak penjualan
khususnyaditujukan unruk kendaraanbermotor komersial hasil perakitan dalam negeri.
Terhadapkendaraanbermotot komersial dan serbaguna tarif efektifnya yang semula2
persenditurunkan menjadi 0 persen.Sedangkankendaraanlain berupasedandan station
wagondinaikkantarifnya dari 10 persenmenjadi20 p€rsen.
Untuk meringankanbebanpajak dan memantapkankestabilanhargamakapadabulan
April 1979telahdilakukanpeninjauankembalipenggolongan barang-barang hasildalamnegeri
danjasa.Penggolongan tarif pajak penjualanyang semulabervariasidari 0 persen,5 persen,10
persendan20 persentelahdfuubahmenjadi0 persen,1 persen,2,5 persen,5 persen,7,5 persen,
l0 persendan20 persen.Berdasarkan kebijaksanaartersebutkeringananpajakpenjualantelah t
diberikankepadabeberapajenis barangtertentu sepertibahanmakanan,hasilnabati/hewani,
bahar-bahanuntuk keperluanindusui dan barang-barang hasilindustri tambang,hasil perte-
nunandan rajutansertabeberapa jenisbaranglainnya,Sementara iru tarif pajakpenjualanatas
jasapengusaha juga telah diturunkanyaitu dari 5 persenmenjadi2,5 persendan 0 persen.
Penerimaanpajak penjualandalam pelaksanaannya secarabenahap telah meningkat
yaitu dari Rp 15,1 milyar dalam tahun 796911970menjadi Rp 54,6 milyar pada tahun
1973-17974. Dalam tahun 1978/7979 penerimaanpajak penjualantelah meningkat lagi
menjadiRp 221,7 milyar. Dengandemikianuntuk masing-masing periodeyaitu 7969/197o-
7973/7974 dar 1974/!975 - 197811979,penerimaanpajak penjualantelah meningkat
setiap tahunnya denganrata-ratasekitar 37,9 persendan 27,0 persen.Meningkatnyape-
nerimaantersebutterutamadisebabkanantaralain karenaperkembangan produksi barang-
baranghasil dalam negeri dan intensifikasidalam pemungutannya.Dalam tahun anggaran
1980/1981 direncanakanjumlah penerimaanpajak penjualansebesarRp251,8 milyar.
Sejalandengankebijaksanaan tarif pajakpenjualan,dalamtahun 1971 oleh Pemerintah D
telah pula dilakukan penyesuaiantarif pajak penjualanimpor. Sementaraitu dalam bulan
Pebruari1975 jqa telah diadakanpenyederhanaan ketentuantentangtata laksaradan tata
usahapelaksanaanpemungutanpajak penjualanimpor yang mencakuphal-hal mengenai
190

pembebasan-pembebasan dan restitusi. Lebih lanjut dalam bulan Nopember 1978, April
l9?9 dan September1979 telzh pula dilakukan penyezuaiantarif pajak penjualanimpor
atasbeberapabahanbaku dan penolongsertabarang-barang jadi tertenft yaitu dalamrangka
memberikanproteksi bagi barang-buangproduksi dalam negeri,mendorongekspor dan
menunjangpola hidup sederhana. Denganmelalui serangkaian kebijaksalaantersebut,maks
pajak penjualanimpor yang cukup tinggi telah dikenakanterhadapbatangimpot tertentu
yang bersifat mewah sertajenis barangtertentu yang diproduksi sendiri di dalam negeri
dan sudah dianggapmemadaikebutuhan masyarakat.Dalam pada itu pembebasanpajak
penjualan impor juga telah diberikan terhadap impor bahan pokok dan barang'barang
yangdianggapvital bagi masyarakatluas.
Di dalampelaksanaannya, penerimaanpajak penjualanimpor juga benendensiuntuk te-
rus meningkat,yaitu dari Rp 15,9 milyar dalam tahtn 796911970menjadi Rp 68,9 milyar
dalam tahun 7974/7975. Dalam tahun 197817979penerimaanpajak penjualan impor
telah naik lagi menjadi Rp 125,5 milyar. Dalam tahun anggarar1980/7987direncanakan
penerimaanpajak penjualanimpor sebesarRp 145,9 milyar yang berarti terdapatkenaikan
sebesar Rp 33,1milyaratau29,3 persendari AIBN 197911980.
Penerimaancukai terdiri dari cukai tembakau,gula, bir dan alkohol sulingan.Dalam
pelaksanaannya,penerimaantersebut telah menunjukkan peningkatansetiap tahunnya
yaitu dari Rp 32,f milyar dalam tzhtn 1969/1970 menjadiRp 61,7 milyar dan Rp 74'4
milyar dalam tahun 197311974dan tahun 1974/1975.Pada tahun kelima REPELITA II
penerimaancukai telah meningkat lagi menjadi Rp 252,9 milyar. Dengandemikian ber-
arti selamaperiode 1969/197O- 19731197+dn 797411975- 197811979penerimaan
tersebut telah meningkat rata-tata setiap tahunnya sekitar 17,7 petsendan 35,8 persen.
Dalam tahun anggararl98o/lg8l penerimaancukai direncanakansebesar Rp 350'9milyar
yang berafti Rp 52,4 milyar atau17,6persenlebih besardari AIBN 197911980.sebagian
besar dari penerimaantersebut,yaitu sekitar 90,1 persenadalahmerupakanpenerimaan
cukaitembakau.
Di bidang cukai tembakau,Pemerintahtelah melakukanpembebasansebagiancukai
hasil tembakau dan secarabertahap meninjau sena melakukan penyesuaianharga pita
cukainya.Sehubungandenganitu tarif cukai yang berdasarkanOrdonansicukai tembakau
untuk sigaretmesin/tembakau iris, sigaretkretek tangandan hasil tembakaulainnyatelah di-
turunkan dari 70 persen,5o persendan40 persenmenjadi50 persen,35 persen,30 persendan
20 persendalamtahun 1970.Lebih lanjut dalamtahun 1979Pemerintahtelahmengambillagi
kebijaksanaan untuk lebih meringankancukaitembakdu.Berdasatkan kebijaksanaantersebut
antaralain r€lah diturunkantarif cukaitembakausigaretputih yairu dari 50 persenmenjadi40
dan atau37,5persen.Sedangkan untuk segaretkretekmesindantembakauiris (mesin)masing-
masing diturunkan dari 50 petsen menjadi 35 persen.Dalam pada itu cukai untuk sigaret
79L

kretek tanganjuga telah diturunkan yaitu dari 35 persenmenjadi 25 persen,20 petsen


dan/atau 15 persen.kbih lenjut cukai cerutu dan klembak menyan yang semulaadalah
sebesar25 persentelah diturunkan menjadi 20 dan 15 persen,sena cukai hasil tembakau
lainnya juga telah diturunkan yaitu dari 20 persenmenjadi 1Opemen.
Pembebasan sebagiancukai tembakauini dimaksudkanantara lain untuk secaraber-
tahap menserasikan harga pita cukai denganhargaec€ran.Sementaraitu langkah-langkah
pencegahandan pemberantasanpita cukai Palsu serta pemberantasan rokok polos yang
telahdirintis dalamtahun-tahunsebelumnyaakanterusdilanjutkan'
Dalam pada itu harga dasar untuk memungut cukai gula, bir dan alkohol sulingan
juga telah dilakukan penyesuxiansecarabenahap.Dalam tahun anggaran1975/7976telrh
dilakukan peningkatanharga dasar un k memungut cukai alkohol sulinganyaitu dari
Rp 165,- inenjadiRp 2o0,- dan meningkatlagrmenjadiRp 275,'per liter dalambulan
Maret 1978. Padabulan September1979 ha1gl-dasaralkohol sulingantelah dinaikkan lagi
menjadi Rp 375,- per liier. Sejalandenganhal tersebut,hargadasarcukai bir telah prila
dinaikkan dalam tahun anggaxan19751L976yaitu dari Rp 120'- menjadi Rp 160,- dan
kemudian meningkat lagi menjadi Rp 220,- dan Rp 26O,- per liter dalambulan SePtember
1978 dan Oktober 1979. Sedangkanharga dasarcukai gula telah pula disesuaikansecara
bertahap.Padabulan April 1979 hargadasarcukai gula telah dinaikkan yaitu untuk jenis
SHS-Idari Rp 15.557,70per kwintalmenjadiRp18.794,76perkwintal'

Kebijaksanaanbea mazuk ditujukan di samping untuk meningkatkanpenerimaan


negma,juga untuk mendorongpenumbuhanusahadan industri dalamnegeii,menciptakan
kesempatankerja sena penghematanpenggunaandevisa.Perbedaanyang terdapat dalam
susunantarif bea masuk dewasaini dimaksudkanagarimpor dapat diarahkan untuk me-
ningkatkanperkembangan sektorsektortertenn dalamperekonomian.
Dalam rangka memperkuatdaya saingdan mendorongproduksi dalam negeri serta
menciptakankesempatankerja, antaralain juga telah diberikanfasilitasberupakeringanan
atau pembebasanbea masuk terhadap impor bahan baku/bahanpenolong tertentu. Di
sampingitu dalam rangka mengembangkan dan menggalakkanindustri dalam negerijuga
telah dilakukan pengenaantarif yang lebih tinggi untuk impor barang-barang yang telah
dapat diproduksi dalam negeri. Sementaraitu dalam rangka usaha memperlancararus
perdagangan internasionalmaki pada awal tahun 1973 telahditerapkanklasifikasibarang-
barang impor atas dasar BrusselsTariff Nomenclature (BTN). Kebijaksanaanitu dimaksud-
kan juga untuk lebih mcngintensifkanpengenaanpejaknya.
Sementaraitu untuk lebih memperlancar
hubunganperdagangan
antaxanegaraASEAN,
192

sistempreferensi(prefereh-
maka sejakJanuari 1978 telahdirintis usahauntuk mengadakan
tial trading arrangements)antar s€s:rmanegara ASEAN. Berdasarkansistem preferensi
yang telah disepakatibersamamaka terhadapbnang tertentu yang diperdagangkan antar
sesama negaraASEAN diberikankeringananbea masuk.
tl
Penunrnandan pembebasan beamasuktelah dilakukansecarabesar-besaran padabulan
Nopember 1978. Berdasarkankebijaksanaan15 Nopember 1978 antaralain telahdiberikan
pembebasan50 persenbea masuk dan pajak penjualanimpor terhadappemazukanbahan
baku/bahanpenolongyang meliputi kurang lebih 5000 jenis barang.Dalampadaitu diberi-
kan pula pembebasan bea rnasuk,pajak penjualanimpor dan MPO impor (WAPU) kepada
perusahaan yang mengimporbahanbaku/bahur penolongsertasuku cadangyang cePataus
yang dipergunakanbagi pembuatanhasil produksi imtuk tujuan ekspor.Sementaraitu nilai
dasarperhitunganbea mazukjuga telah disesuaikanyaitu dari Rp 415,- menjadiRp 625,-
per US $ 1,-
Pada bulan April dan September1979 Pemerintahtelah menurunkanlagi tarif bea
masukterhadapsejumlahbesarbahanbaku dan barang-barang tertentu untuk ind,usuidalam
berupatarif spesifikdalam rangka
negcri. Di sampingitu telah pula diambil kebijaksanaan
proteksiproduksidalamnegeri.

i Di dalam realisasinya,penerimaanbea masuk terus menunjukkanpeningkatanyaitu


dari sebesarRp 57,7 milyar dalam ta}li'tn1969/7970menjadiRp 160,6milyar dalamtahun
197+11975da-nmeningkat lagi menjadi sebesarRp 295,3 milyar dalamtahun 197811979.
Penerimaanbea masuk dalam tahun 1980/7981 direncanakansebesarRp 343,7 nrlyar.
Bila dibandingkandenganpenerimaanbea masuk dalam APBN 1979/1980yaitu sebesar
Rp 280,6 milyar, maka terdapat peningkatansebesarRp 63,1 milyar atau 22,5 persen.
Penerimaanpajak ekspor yeng dalam tzhun 79691197 0 baru berjumlah sebesar
Rp 7,4 milyar telah meningkat menjadi Rp 68,6 milyar dalamtahun 1973/1974dan ke-
.rnudianmeningkat lagi menjadi Rp 70,3 milyar dalam tahun 1974/7975. Dalam tahun
197511976realisasipajak ekspor sedikit mengalamipenurunanyaitu menjadi Rp 61,6
milyar. Hal ini antaralain disebabkankarenaturunnya ekspordi luar minyak sebagaiakibat
pengaruhdari krisis ekonomidi luar negeri.
Dalam rangka peningkatandan pengembangan ekspor, maka pada bulan April 1976
telah dikeluarkan serangkaiankebijaksanaan yaitu di sampingpenurunanpajak ekspor
barang-barang tertentu juga telah dilakuken peneniban berbagaipungutandi daerah,pe-
a nurunan bunga kredit ekspor, penurunantarif angkutanlaut untuk semuabarangekspot
sena penyederhanaan di bidang tata clra. ekspor dan sebageinya.Berdasarkankebijaksa-
naan tersebut penurunanatau penghapusanpajak ekspor dilakul..ansecaraselektif dan
diarahkan untuk mempertahankan nilai maupun volume barang eksportadisionil.
Di sampingitu kebijaksanaantersebut juga diarahkanuntuk mendorongekspor barang-
193

barangyang sudah diolah serta mengembangkan ekspor barang-barangbaru yang mem-


punyai prospekpemasaranyangbaik sertamenyerapbanyaktenagakerja,
Lebih lanjut dalam rangka memperkuatdaya saingbarang-barang ekspor dan men-
dorong ekspor, dalam bulan lantari 1978 telah dilakukan penyezuaiankembali besamya t

tarif pajak ekspor. Berdasarkankebijaksanaantersebut, variasi tarif pajak yang semula


0 per6en,5 persendan 1O penen, dirubah menjadi 0 persen,5 persen,10 persendan 20
persen.Pajak ekspor sebesar20 persendikenakanterhadapekspor kayu bulat, sedangkan
tarif O persen dikenakan terhadap ekspor kayu hasil industri dan hasil olahan lainnya.
Kebijaksanaan ini dimaksudkanuntuk merangsang pertumbuhanindustri dan pengolahan
hasilkayu untuk diekspor.
Secarabenahap ekspor di luar minyak telah dapat ditingkatkan yaitu dari sebesar
US $ 1.873juta dalamtzhun 1975/7976menjadisebesar US $ 2.863juta dan US $ 3.507
juta dalam tahun 197611977d,zn L977/I978. Sehubungandenganitu, penerimaanpajak
eksporjuga telah dapat ditingkatkan yaitu dari Rp 61,7 milyar dalam tahun 197611977
menjadi Rp 81,2 milyar dalam tahun 1977/1978. Dalam tahun 797811979penerirnaan
pajak ekspor telah meningkatmenjadi Rp 766,2 milyar yang berarti 104,7 persenlebih
besarbila dibandingkandenganrealisasidari tahun sebelumnya.Meningkatnyapenerimaan
tersebutdi sampingkarena pengaruhmeningkatnyanilai dan volume eksporjuga disebab-
t
kan karenapenyezuaiannilai tukar rupiah. Dalam tahun anggaranl980ll98l direncanakan
penerimaanpajak ekspor sebesarRp 339,7 milyar yang berarti menunjukkansuatu pe-
ningkatan sebesarRp 166,3 milyar ata:u96,2 persenbila dibandingkandenganyang di-
rencanakan dalamAPBN 1979l1980.
Penerimaanlain-lain pajak tidak langsungyang terdiri dari bea meterai, bea lelang
dan lain{ain pajak tidak langzung lainnya dalam tahun 1980/1981 direncanakan
sebesarRp 21,4 mtlyr. yang berarti lebih besar Rp 3,4 milyar atLu 18,9 persen dari
APBN 1979i1980.
Berbagaiusehatelah dilakukan oleh Pemerintahdalamrangkamenunjangpenumbuh-
an pasaruang dan modal, mendoronggairah golonganekonomi lemahdan pembangunan
pada umumnya.Sehubungandenganitu, pa.dabulan Maret 1975 telahdilakukanpenurunan
dan penyederhanzln tlri[ bea meterai yang dimaksudkanuntuk menunjangpertumbuhan
pasar uang dan modal, meringankanbeban maryarakatgolonganekonomi lemah dalam
memperolehkredit dari bank dan menunjangpembangunan perumahan.
Sementaraitu untuk memperlancarperdagangan hasil bumi sertapeningkatanekspor ?
pada bulan April 7976 juga telah ditetapkan untuk tidak memungutbea meteraidagang
atasjual beli timah, kopra, kacangtanah dan hasilbumi lainnya.Kebijaksanaanlebih lanjut
yaitu dalam rangka lebih mendorongkegiatandan kehidupan perkoperasianpada bulan
Maret 7978 juga telah diberikan keringananberupatidak dikenakanbea meterai sebesar
79+

1 per mil, melainkanhanyadikenakanbea m€tereiumum sebesarRp 25,- atastanda per-


janjian kredit investasiyangdibuat antaraPusatKoperasiunit Desa(PUSKUD)denganbank
pemberikredit dalamrangkapengoperasian penggilinganpadi.

t minYek
7.3.1.3, Penerimaan

Besarnyopenerimaanpajak perseroanminyak dalarn dua tahap REPELITA yakni


REPELITA I dan REPELITA II, dipengaruhioleh jumlah produksi, ekspor dan hatga
intemasional minyak burni yang semakin meningkat,Dalam pada itu, perubaharrsistem
bagi hasil minyak yang semakin menguntungkanPemerintah, juga berpengaruh terhadap
meningkamyapenenmaanpajakperseroanminyak dalamperiodetersebutdi atas'
penerimaanpajak perseroanminyak yang dalam tahun 196911970baru berjumlah
sebesarRp 48,3 milyat, telah meningkatmenjadi sebesarRp 3'$4'6 milyar dalam tahun
LgTylgT+. Kemudiandalamtahun 7974t1975penerimaantersebutmeningkatlagi merjadi
Rp 973,1 rnilyar yang berarti meningkatsebesarRP 628,5 milyar atau 182,4 persenbila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Di sampingpeningkatanproduksi dan ekspor
minyak, meningkatnyapenerimaanpajal p€rseroenminyak dalamtahrn 19741197 5 jrugadi-
pengaruhioleh naiknyahargaeksporminyak mentahdari us $ 10,80padabulanJanuari1974
menjadius $ 11,70dalambulanApril 1974 dankemudianmeningkatlagi menjadius$ 12,60
I per banel dalambulan Juli 1974.
sejalan dengan meningkatnya harga minyak di pasaran internasional, maka hatga
eksporminyak sejakoktober 1975 telah meningkatlagi menjadius $ 12,80dan kemudian
meningkatlagi padabulan J an:uati1977menjadius $ 13,55 per barrel.DalambulanJanuari
197g hargaeksporminyak mentahmeningkatmenjadiUS $ 13,90dan kemudianmeningkat
menjadius $ 15,65,
lagi padabulan April, Mei, Juni, Juli dan Nopember1979 masing-masing
US $ 16,15,US $ f8,25, US $ 21,12dan US $ 23,50 untuk setiapbarrelnya'Padaanggal
17 Desember7979 hargt minyak mentahtersebuttelah dinaikkan lagi menjadius $ 25'50
setiap barrel, Padawakru yang hampir bersamaanminyak mentah Arab Sauditelah pula
naik harganyamenjadiUS $ 24,- per banel'
Di sampingmeningkatnyaharga minyak, maka sejak lanuui 1974 dalam rangka
konuak karya dan production sh4ring telah berlaku sistem pembagiankeuntungan yang
dikaitkan dengan pemakaianharga dasar, sehinggaPemerintahmemperolehbagianyang
lebih besar dari hasil minyak. Dalam pada itu sejak Januari 1975 telah pula mulei diterap
kan tarif progresif dalam rangka kontrak karya. Delam tahun 1976 bagt n Pemerintahdari
t kontak karya semakin meningkat lagi oleh karena adanyapembayarentambahen sebesar
US $ t,- per barreldari jumlah minyak mentahyangdiprodusir.
sementara itu.untuk menciptakaniklim yang semakin menggairahkaneksplorasi,
maka dalam tefun L977 juga telah diberikan l4ngsangankepada para kontraktor kontrak
195

Tabel VII. 14

PERKEMBANGAN PENERIMAAN MINYAK


- 1980/1981
196911970
( dalammilyar rupiah )

Pajak Penerimaan Kenaikan


Tahun anggaran perseroan minyak Jumlah
minvak lainnva Jumlah Persentase

REPELITAI:
1969t1970 48,3 rt,) 65,8
t970t7977 68,8 30,4 99,2 114 + 50,8

l97r/7972 112,5 28,2 L40,7 + 41,5 + 41,8

t972/1973 198,9 31,6 23O,5 + 89,8 63,8


't<1 .7
t97 3tr97 4 144,6 37,6 342,2 + + 65,8

RBPELITA II:
1974/197s 9 73 , 7 15,9 957,2 575,O +150,4

t97 5tr976 1.2+9,1 1,1 1.248,O 290,8 + 30,4

1976/L977 1.619,4 15,9 1..635,3 387,3 + 31,0

1977n978 1.9+8,7 1.9+8,7 313,4 + \9 ,2

1978/r979 2.308,7 2.3O8,7 360,0 + 18,5

REPELITA III :
lg7 9 /19801\ 3.344,8 3.344,8 + 1 , 0 36 , 1 + 44,9
1980n987 2) 6.4'O,7 6.430,r + 3 . 0 8 5 , 3 + 92,2

U APBN
2) RAPBN
19b

karya dan production sharingyang menghasilkanminyak dari lapangan{apangan minyak


baru untuk produksi tahun 1977 atau sesudahnya.sementaraitu juga telah diusahakan
perluasanpemasaran minyakkeJermanBarat,Australiadan Bangladesh sertanegaraASEAN
yaitu antaralain Philipinadan Muangthai.Dengankebijaksanaanterseburtelahdiusahakan
agar pemasaranminyak Indonesia tidak hanya terganrungpada pasarannegaratertenn
seperti misalnyaJepangdan Amerika Serikat.Sejalai denganitu perluasanpemasarangas
alamcair (LNG) juga rerusdiusahakanbaik ke Jepangmaupunke negara-negaralainnya.
Dalam tahun 197511976dan 7976/rg77penerimaanpajak perseroanminyak telah
meningkatmenjadisebesar Rp 1.249,1milyar dan Rp 1.619,4milyar.penerimaanrersebut
telah meningkat lagi menjadi Rp 1.948,7 milyar dan Rp 2.308,7 milyar dalam tahun
197711978dn 797811979.Meningkamyapenerimaantersebutantaralain disebabkankare-
na kenaikanhargaekspor minyak menuh yang terjadi dalam tahun 1975 dan l97T seta
pengaruhpenyesuaiankurs rupiah. Dalam tahun 1980/1981 penerimaanpajak perseroan
minyak dan LNG direncanakansebesarRp 6.430,1 milyar. Bila dibandingkandenganyang
direncanakan dalamtahun 1979/1980berani terdapatsuatupeningkatansebesarRp 3.0g5,3
milyar atau 92,2 persen.

7.3.1.4. Penerimaan
bukan pajak

Sejalandengan semakin besarnyakebutuhan dana bagi pembiayaanpembangunan,


maka penerimaanbukan pajak juga terusdiusahakanpeningkatannyayaitu antaralain me-
lalui penertibandan intensifikasipungutan yang dilakukan oleh Departemen-depanemen
dan Lembaga{embagaPemerintahnon Departemenyang disenai denganpeningkatandi
bidangpengawasannya.
Penerimaanbukan pajak mencakupjenis penerimaanyang berasaldari penerimaan
Departemen dan LembagalembagaPemerintah yaitu antara lain meliputi penerimaan
pendidikan,penerimaanhasil penjualan-penjualan
rumah dinas,hasilpenanian,penerimaan
jasa dari pemberianhak dan perizinan, penerimaaniuran, penerimaandari bagian laba
perusahaan negaradan bank-bankPemerintahdan lain sebagainya.
Dalam pelaksanaannyapenerimaanbukan pajak selalu menunjukkan peningkatan
setiap tahunnya.Apabila dalam tahrn 79691197orealisasipenerimaanbukan pajak adalah
sebesarRp 3,1 milyar, maka dalam tahun 1974/1g75 dan 197g/1979penerimaantersebut
telah meningkatmenjadi Rp 66,6 mllyzr dan Rp 191,4 milyar. sementaraitu dalamtahun
1980/198ryangmerupakantahun keduapelaksanaan pembangunan tahapREpELITA III,
penerimaanbukan pajak direncanakansebesarRp 172,8 mily'. atau menunjukkansuatu
peningkatansebesarRp 5,5 milyar bila dibandingkandenganyang direncanakandalam
APBN 197911980.
797

Tabel VII.15

PERKEMBANGANPENERIMAANBUKAN PAJAK
- 1980/1981
L96911970
( dalammilyar rupiah ) g

Kenaikan
Tahun anggaran Jumlah
Jumlah Persentase

I:
REPELITA
19691r970 3,L
7970/797r l t,l + 10,0 + 322,6
.r.l <
797t/1972 + 14,4 ro9,9
7972/r97
3 34,6 + + 25,8
7973/197+ +9,8 15,2 + +3,9
t

REPELITAII:
t974tt975 66,6 16,8 ?3,7
r9751797
6 110,4 + 4?R 65,8
7976t7977 118,5 + 8,1 7,3
t977/7978 r43,6 + 25,7 27,2
r97817979 197,+ 47,8 + 33,3

REPELITAIII :
!97glrg80rl 167,3 - 24,1 - 72,6
r980lr98r 2'l r72,8 + 5,5 + 3,3

t
r) AIBN
2) RAIBN
198

Tabel VII.16
PERKEMBANGANBANTUAN LUAR NEGERI
L96911970 - 1980/1981
( dalam milyar rupiah )

Bantuan Bantuan Kenaikan


Tahun anggamn Jumlah
Program proyek Persentase
Jumlrh

REPELITA I :
'r< 2
1969/7970 65,7 91,O
7970/7977 78,9 41,5 120,4 + 29,+ 32,3
r977n972 90,5 45,0 135,5 15 , 1 72,5
r972n973 95,5 62,3 r57,8 22,3 + 1 6 , 5.
r973tr974 89,8 114,1 203,9 + 46,r + 29,2

I REPELITA II :
1974t7975 36,1 795,9 232,0 + 28,7 + 13,8
r97 5t7976 20,2 +71,+ 49r,6 + 259,6 + 111,9
r976t7977 lo,2 773,6 783,8 + 292,2 59,+
197717978 35,8 737,6 773,4 - to,4 1,3
1978t7979 +8,2 987,3 1.05
3,5 + 262,1 33,9

REPELITA III :
1979/t980tl 6+,7 1.428,8 7.493,5 + 458,0 + 44,2
1980/19812) 65,2 r.436,4 1.501,6 + Rl + u,)

I) APBN
2) RAPBN
a
199

7.3,2. Penerimsanpembangunan

Pembangunanmemang diinginkan agar dapat dibiayai dengan kemampuansendiri


Namun berpijak pada kenyataan,bahwa dana dalam negeri yang tersedia masih belum
memadaiunluk memenuhisemuakebutuhanpembangunanyang terusberkembangdengari
cepat, maka dalarn tahun l98ol798l penerimaanpembangunanyang berasaldari bantuan
Iuar negerimasihtetap diperlukansebagaipelengkap.
Dalam pelaksanaannya penerimaanpembangunanyang berupa bantuan proyek dan
bantuan program telah meningkat dari Rp 91,0 milyar dalam tahun 7969/I97 0 menjadi
Rp 203,9 milyar dalam tahun 1973/1974dan meningkatlagi menjadisebesarRp 1.035,5
milyar dalamtrhln 197811979.
Dalam tahun anggaran7980/7987 penerimaanPembangunandirencanakansebesar
Rp 1.501,6milyar yaitu terdiri dari bantuanproyek sebesarRp 1.436,4milyr dan bantuan
program Rp 65,2 milyar. Jumlah t€rsebut menunjukkan $atu peningkatan sebesar
Rp 8,1 milyar attu 0,5 persen bila dibandingkandenganpenerimaanpembangunan yang
direncanakandalam APBN 1979/1980, Dari jumlah penerimaan pembangunan s€besar
Rp 1.501,6 milyar dan tabunganPemerintahsebesarRp 3.526,1 milyar makadalamtahun
1980/1981direncanakandanapembangunan sebesarRp 5.O27,7 milyar.

7.3,3. Pengeluaran
rutin

Sasaranpokok kebijaksanaanpengeluaranrutin selamaREPELITA I dan II meliputi


peningkatanmutu dan jumlah pelayananPemerintah,pengamanankekayaannegaradan
peningkatantabunganPemerintah.Kebijaksanaanuntuk meningkatkanmutu dan jumlah
pelayananPemerintahtercermin dalam peningkatanbelanjapegawai,belanja barangdan
subsidi daoah otonom, sedangkankebijaksanaanuntuk pengamanankekayaan negara
terutama tercermin dalam belanja barang. Dalam pada itu kebijaksanaanpeningkatan
tabungan Pemerintahdilaksanakanmelalui penghematandenganjalan menyempumakan
sistem pengadaandan pembelianbarangPemerintahsertamengarahkanpengeluaranrutin
kepadakegiatandenganprioritastinggi.
Peningkatanmunr dan jumlah pelayananPemerintahartara lain diusahakanmelalui
penyempumaandalam bidang organisasidan administrasipemerintahan,kenaikan gajil
pensiun dan peningkatantunjanganberas.Sejak REPELITA I, gaji pegawainegeri/ABRl
dan pensiun baik bagi pegawaipusat maupun bagi pegawaidaerah otonom secaraber-
tahap telah ditingkatkan sesuai dengan perkembangan keuangan negara. Demikian pula
perhitunganhargaberasdalam tunjanganberassenantiasadiusahakandisezuaikandengan
harga pasar yang berlaku. Peningkatanpengeluaranuntuk gajilpgdsiun dan runjangan
beras tersebut tercermin dalam peningkatanbelanjapegawaidan subsididaerahotonom
dari tahun ke tahun. Kenaikan belanja barangadalahsejalandenganusahapeningkatan
200

baik mutu maupun peralatanaparaturnegara,untuk rnemenuhikebutuhanyang semakin


meningkatdari kegiatanrutin. Di sampingitu dalam rangkapengamanan kekayaannegara,
maka diperlukan kenaikan belanja barangsetiap tahunnyx, yang dimaksudkanantaralain
untuk menampungbiaya operasionalserta pemeliharaandari proyekgoyek yang telah
t selesaidibangunagarproyek tersebutdapatmenjalankanfungsinyas€carabaik.
Atas dasar kebijaksanaan-kebijaksanaan
tersebut, maka realisasipengeluaranrutin
selamaREPELITA I dan II menunjukkanperkembangan yang terus meningkat.Bila pada
awal tahun REPELITA I realisasinyabaru mencapaijumlah sebesarRp 216,5 milyar,
maka dalam permulaanREPELITA II telah berkembangmenjadisebesarRp 1.016,1milyar.
Selanjutnyadalam tahun penama REPELITA III pengeluaranrutin tersebutdiperkirakan
mencapaijumlah sebesarRp 3.445,9milyar.
Sejak awal REPELITA III kebijaksanaanpengeluaranrurin telah diarahkan pula
unruk menunjangkebijaksanaanpemeraraanpembangunandan hasil-hasilnyaberlandaskan
pada Trilogi Pembangunan,di sampinguntuk mencapaisasaranpokok tersebut di atas.
Dalam hal ini pengeluaranrutin diusahakanuntuk menunjangpemerataenpendidikan,
kesehatansertakesempatankerja dan pemerataankesempatan
berusaha.
Selarasdengan pelaksanaanasas pemerataankesempatanmemperoleh pendidikan
dan pelayanankesehatan,maka anggaransubsidi daerahotonom telah meningkat antara
+ lain sebagaiakibat bertambahnyaguru sekolahdasarInpresdan tenagamedisPuskesmas.
Dahm pada itu untuk lebih mendorongpemerataankesempatankerja dan pemerataan
kesempatanberusaha,kebijaksanaanbelanja barang terutama diarahkan kepada pem-
belianbaranghasilproduksidalamnegeridari pengusaha
golonganekonomilemah.
Sementaraitu unruk meningkatkantabunganPemerintah,pengeluaranrutin tahun
l980ll987 akan tetap dilaksanakandengan penghematandan pengarahansecaraterus-
menerus,Disadari bahwa usaha pencipta^an tabunganPemerintahyang meningkat dalam
pelaksanaan APBN yangberimbang,akanmenunjangkeduaunsurdari Trilogi Pembangunan
yaitu laju pertumbuhanekonomidan stabilisasi.
Atas dasarkebijaksanaantersebut di atas maka pengeluaranrutin tahun 1980/1981
direncanakansebesarRp 5,529,2 milyar atau mengalamikenaikan sebesarRp 2.083,3
milyar dibandingkandengan pengeluaranrutin tahun anggaran7979/7980. Jumlah ter-
sebut meliputi belanjapegawaisebesarRp 2.055,5 milyar, belanjabarangsebesarRp 683,6
milyar, stbsidi daereh otonom sebesarRp 985,8 rnilyar, pembayaranbunga dan cicilan
hutang sebesarRp 77O,3 milyar dan lain-lain pengeluaranrutin sebesar
Rp l.034,Omilyar.
r'
Perkembanganpengeluaranrutin dapat dilihat dalam Tabel VII. 17 dan Grafik VII. 11.

7.3.3.l. Belanjapegawai

Usahapembinaandan penertibanap:uaturnegaraantaralain meliputi perbaikanorga-


nisasidan adminisnasipemerintahan,peningkatanrnutu dan perbaikangaji pegawainegeri/
207

Tabel VlI.l7

PERKEMBAN GAN PENGELUARAN RUTIN


1969n970 - 1980/1981
( dsl8m milysr rupiah )

Kensikao
Tshun anggaren Jumlab
Jumlah Pcr'rentase

REPELITAI I
1969tr970 276,5
1970/1977 288,2 + 71,7 + 33,1
t97yt972 349,L + 60,9 + 21,7
1972t1973 438,1 + 89,0 + 25,5
r973^974 713,3 .r 275,2 + 62,8

REPEUTAII :
t974tr975 1.016,1 +'3O2,8 + 42,5
r975 t1976 r.312,6 +316,5 + 31,1
1976/1977 L.629,8 + 297,2 + 22,t
1977n97A 2,r4a,9 + 519,1 + 31,9
197At7979 2.743,7 + 594,8

III :
R.EPELITA
1979ngAO r.445,gr) + 702,2 + 25,6
1980/r981 5.52g,221 + 2.O&3,' + 6O,5

l) Antka AIBN
2) Angka RAPBN
ciof ik VII.11
202
PENGELUARAN RUTIN, 1969/T970 _ I98OIT98I
( dalam mily'arrupiah )

rsa1l DTL|12 1"91476 1916177Lsnllg 7g?8/7g 1S?9/8O 10gyg1


(APBN) (RAPEN'
REPELTTA I REPELIIA II REPELITA III
203

ABRI. Dalam rangkausahatersebut pada awal REPELITA II dan lll telah dilaksanakan
penyempurnaarstruktur organisasiDepartemen/Lembaga untuk meningkatkandaya guna
dan hasil guna. Sehubungandenganberbagaiusahauntuk memperbaikidan merangsalg
*
kegiatan kerja telah pula diambil seperangkatlangkah baru untuk pembinaanpegawai
negeri sipil, yang telah ditetapkan mulai bulan April 1979. Langkah itu dimaksudkan
untuk memperbaiki secaraluas bidang kepegawaianmaupun kesejahteraan, di samping
untuk drerangsang kegiatankerja yang lebih baik serta unhrk lebih mempertinggidisiplin
dan lebih memahamihak dan tanggungjawabnya.
Sementaraitu gaji dan pensiun serta tunjangan beras selamaREPELITA I dan II,
merupakan komponen terbesar dari belanja pegawai.Sejak tahun 197711978telah di
laksanakanperbaikan sistem penggajianyang sekaligusmenaikkan gajipegawaineg€ri/
ABRI dan parapenerimapensiun.
Usaha untuk meningkatkan kesejahteraanpegawainegeri/ABRl tercermin pula dalam
peningkatan rninimum gaji pegawainegeri/ABRl serta para pensiunan.Mirimum gaji pokok
pegawainegeri/ABRIditetapkansebesarRp 12.000,- sedangkanmaksimumnyadiretapkan
sebesarRp 120.000,-. Sejalandenganpeningkatanminimum gaji pokok rersebut,kepada
para penerimapensiun diberikan pula kenaikanuang bantuan pensiun. Sejak tanggal
1 April 1979 kepadapensiunanlama telah diberikan pokok pensiunyang samabesarnya
l}
dengan yang diterima oleh para pensiunanbaru, dengan demikian bagi pensiunanlama
maupun pensiunanbaru telah berlaku ketentuan besarnyapensiun yang samaseperti di-
tetapkandalamPPNo. I tahun 1977dan PPNo. 23 tahun 1977.
Dalam pada itu untuk trhun 1979/7980Pemerintahtelah mengambilkebijaksanaan
memberikantambahangaj\ yang dikenal dengangaji bulan ke 13 dan ke 14. Selanjutnya
dalam tahun aryeftr, 1980/1981direncanakankepadapegawainegeri/ABRldiberikanlagi
kenaikangaji.
Di sampingitu kepada pegawainegeri sipil/ABRI serta penerimapensiuntetap di-
berikan runjanganberas,karena disadaribahwa hal ini merupakanusahayang menunjang
peningkatandan pemerataanpendapatan.Dalam tahun anggaran7978/1979 hargaberas
untuk ftnjangan beras diperhitungkansebesarRp 148,- per kilogram, sedangkandalam
tahtn 197917980diperhitungkansebesarRp 170,- per kilogram. Dalam tahun anggaran
1980/1981 hargaberasun k tunjanganberasdan uang makan/laukpauk akandisesuaikan
dengan perkembanganharga di pasaran.Selanjumyadalam belanja pegawailuar negeri
1*
akan ditampung pertambahananggeranuntuk biaya perwakilanbaru di luar negeri yang
telahdibukadalamtahun197911980.
Atas dasar kebijaksanaantersebut di atas maka pengeluaranuntuk belanjapegawai
dalam tahun 7980/1981 diperkirakanakan mencapaijumlah sebesarRp 2.055,5 milyar.
Dari jumlah tersebut direncanakanuntuk pembiayaantunjanganberassebesarRp 268,4
milyar, gaji dan pensiun sebesarRp 1.503,4 milyar, uang makan/lauk pauk sebesar
2U

Rp 194,7 milyar, lainlain belanjapegawaidalam negeris€besarRp 52,8milyar dan belanja


pegawailuar negeri sebesarRp 36,2 milyar. Perkembanganbelanja pegawaidapat dilihat
pada Tabel VII. 18.

7.3.3.2. Belanjabarang +

Peningkatanrealisasibelanja barang dipengaruhioleh perkembanganpembangunan


serta tergantungkepadapeningkatanjumlah dan mutu peralatanPemerintahdalam rangka
pelaksanaantugas-nrgasrutin pada umumnya. Selain daripadaitu dipengaruhipula oleh
berbagaikebijaksanaandalambelanjabarang.

Kebijaksanaanbelanja barang dalam tahun 1980/1981 direncanakanagar lebih me-


nunjangusahapemerataankesempatankerja dan berusahaterutamebagigolonganekonomi
lemah. Pelaksanaandari kebijaksanaantersebut telah digariskandalam pasal 19 ayat I
Keppres No. 14 tahun 7979 yang memberikankesempatankepada mereka untuk ikut
dalam pembelian dan pemboronganyang dilakukan oleh Pemerintah.Dalam hubungan
ini Pemerintahmengutamakanpembelian hasil produksi dalam negeri,yang dilaksanakan
oleh pemborong/rekanangolongan ekonomi lemah dengan mengutamakanpemborong/
rekanansetempat.Di sampingmenunjangusahapemerataantersebut,Pemerintahsenantiasa
tetap memperhatikan syarat-syaratmutu barang dan jasa dengan melakukan ir.qahake
t
arah standardisasiperalatandan peningkatanefisiensipenggunaannya denganmenyeleng-
garakan perawatan yang lebih baik. Dalam rangka penghematanbelanja barang, maka
penyempurnaantltl-cr'a. Ielang/tenderakan terus dimantapkan.Penyempurnaan itu antara
lain berupaketentuan biaya dokumen lelang, jumlah anggotadan masakerja panitia lelang,
sertabataswaktu penetapancalonpemenangpelelangan.
Untuk meningkatkanpengawasanyang tepat dan cermat dalam tahun 1980/1981
akan dikembangkanpenerapansistem klasifikasi dan kodifikasi untuk barang-barang
milik Pemerintah.Sistcm ini merupakansalahsatu usahamemperbaikidan menyempurna-
kan tata{aksana perlengkapanPemerintah, agar penggunaankeuangannegarayang di-
peruntukkan membiayai belanja barang dan jasa keperluanPemerintah,dapat dilakukan
denganefisiendan efektif.
Perkembanganrealisasibelanja barang dari tzfuln 1969/7970 sampaipelaksanaan
REPELITA III menunjukkan peningkatan.Bila dalam permulaanREPELITA I realisasi
belanja barang baru mencapaijumlah sebesarRp 50,3 milyar, maka dalam permulaan
REPELTTA tI telah meningkat menjadi Rp 175,2 milyar. Sedangkandalam permulaan +
Rp 519,4milyar.
REPELITA III perkiraanbelanjabarangtersebutadalahsebesar
Dalamtahun 1980/1981belanjabarangdirencanakan sebesarRp 683,6 milyar atau
diperkirakan meningkat sebesarRp 164,2 mtlyzr dari rencana belanja barang tahun
1979/1980. Belanja barang tersebut terdii dari belanja barang dalam negeri sebesar
.r,+N.o

66 Hg$*s
;

o. dl o: n o-
140.r€(o
=gN
j

@d)
6ro
d)(o

@- c.i .: -' i
c{ts+0o

qi4
{i+ii
+i dt

sl ?" ,rr €" \


j9+c{

q\ii\.o-
ohi!n!i o

€rD
oor)(oo

dr€(o6.)ro
liN

dorc{q
cr' ol

o
6td,-idnr

.o+ 0q.
i6(o

7
ZA

90 <c
t6
206

Rp 651,5 milyar dan beldnja barangluar negeri sebesarRp 32,1 milyar. Peningkatanbe-
lanja barangtahun 198o/1981 tcrsebutdirencanakanantaralain untuk menampungbiaya
pemeliharaan ataspeningkatanhasil-hasilpembangunan.

7.3.3.3.SubsidiDaer4hOtonom +
Usaha peningkatan kesejahteraanpegawai negeri/ABRl dan pensiun, tidak hanya
ditujukan kepadapegawainegeripusatmelainkanberlakujugabagi pegawaidaerahotonom.
Oleh karena itu sejalandengan kenaikan belanja pegawai,maka zubsididaerahotonom
senantiasamenunjukkanpeningkatanpula setiaptahunnya.Selaindaripadaitu peningkat-
an nibsidi daerahotonom diperlukan untuk menampungakibat dihapusnyaSPPsekolah
dasarkelassatusampaidengankelasenam.
Realisasisubsididaerahotonom dari tahun pertamaREPELITA I sampaipelaksanaan
tahun terakhir REPELITA II telah menunjukkankenaikanyang cukup besar.Bila dalam
tthun 1969/1970 realisasisubsidi daerah otonom adalah sebesarRp 44,1 milyar maka
dalam tahun 197+11975telah mencapaijumlah sebesarRp 201,9 milyar, yang berani
realisasinyamenjadi lebih dari 4 kali. Selanjutnyarealisasisubsididaerahotonom tersebut
telah berkembangdari Rp 201,9 milyar dalamawalREPELITA II menjadisebesarRp 522,3
milyar dalamtahun terakhir REPELITA II. Hal ini disebabkankarenadalai'nsubsididaerah
otonom ditampung pula pembiayaaruntuk guru sekolahdasar Inpres dan tenagamedis a
Puskesmas.
Dalam rangka menunjangpemerataankesempatanmemperolehpendidikan dan pe-
layanankesehatan,maka dalam tahun 1980/1981 direncanakanuntuk menambehjumlah
guru sekolahdasar lnpres, tenagaperawatsertatenagamedisPuskesmas di daerah-daerah,
Kenaikan pembayarangaji, honorarium dan tunjangan beras sebagaiakibat tambahan
tenagaguru dan tambahan tenaga medis tersebut serta untuk penggantianSPPsekolah
dasartercermin dalam pengeluaransubsididaerahotonom. Di sampingitu di dalamtahun
1980/1981 seperti halnya dalam kebijaksanaangaji pegawainegeripusat/ABRI direncana-
kanjuga untuk memberikankenaikangaji.
Berdasarkankebijaksanaantersebut,maka pengeluaranzubsididaerahotonom tahun
anggaran1980/1981 direncanakansebesarRp 985,8 milyar. Bila dibandingkandengan
subsididaerahotonom dalamAPBN tahun 197911980,makaperkiraantersebutmeningkat
sebesaf,
Rp 336,4 milyt atau meningkatsebesar51,8 persen.Dari perkiraanzubsididaerah
otonom tahun 1980/1981sebesaritu direncanakanuntuk subsididaerahIrian Jayasebesar
Rp 35,4 milyar dan daerahotonom lairrnyasebesar
Rp 950,4 milyar. !}

7.3,3,4. Bungadan cicilan hutang

Di dalam perkembanganpembangunanselamapelaksanaanREPELITA, maka sejak


207

akhir REPELITA I sebagianbesar dana pembangunantetah dibiayai dari tabunganpe-


merintah, sedangkansisanyadibiayai dari banruan luar negeri berupa bantuan program,
banoan proyek dan kredit ekspor. Kebijaksanaandi bidang bantuan luar negeritersebut
senantiasadidasarkanatas perkembanganekonomi dan digunakanuntuk proyek-proyek
dan kegiatan-kegiatan
yang produktif .
Dalam pada itl pembayaranbungadan cicilan hutang luar negeritersebutdidasarkan
atasjadwal pembayaranyang telah ditentukan. Walaupunrealisasikeseluruhanpembayar-
an hutang terutamahutang luar negerisecaraabsolutsetiaptahun mcnunjukkanpeningkat.
an, namun tetap diusahakanagarbebanpembayaranbungadan cicilannyatidak menyebab-
kan terganggunyaprogram-programstabilisasidan pembangunln yang sedangberjalan.
Pembayaranhutang luar negeri selamaREPELITA Il terdiri dari pembayaranbunga dan
hutang-hutangmultilareral dan bilateral baik sebelummaupun sesudehtahun 1966, pem-
bayaran bunga dan hutang dalam rangka kedit ekspor, pelunasanpinjaman tunai yang
berkaitandenganmasalahhutang{uang luar negeriPenamina,pembayran kepadabadan-
badaninternasional,ganti rugi dan lain-lain.
Dalam tahun anggaran1980/198f pembayaranbungadrn cicilanhutangdirencanakan
scbesarRp 77O,1 milyar. Jumlah tersebut terdiri dari rencanapembayaranbunga dan
cicilan hutang dalam negeri sebesar Rp 25,O milyar, dan rencanapembayrran bunga
dan cicilan hutangluar negcrisebesarRp 745,3 mityar.
Bila dibandingkandenganperkiraenpembayaranbungadan cicilan hutang luar negeri
ddarn APBN 1979/1980sebesarRp 597,5 milyt, makaperkiraandalamtahun lggD/lgSl
menunjukkan kenaikan sebesar Rp 147,8 milyu. Namun demikian jumlah tersebut
jika dibandingkan dengan nilai ekspor termasuk minyak neno, masing-rnasingmenunjukkan
per€nteseyangcukup rendah,yainr sebesar11,4 persendan 10,0 persen.

7.3.3.5. Lsin-lainpengeluaran
rutin
Sejak tahun terakhir REPELITA I, kebijaksanaandi bidang lain-lain pengeluaran
rutin lebih diarahkanunruk menunjangusahapembangunan denganteup mempertahankan
stabilisasi.semenraraitu kebijaksanaandi bidang lain-lain pengeluaranrurin sejaktalrun
197917980diarahkan pula untuk dapat menunjangsegi pemerataanpembangunandan
hasil-basilnya,Oleh karenaitu lain-lain pengeluaranrutin yang semulahanyamenampung
pengelu:ua,n onta^ralain untuk suret menyurat, giro pos dan biaya pemilu, kemudianmi-
nampungpula berbagaijenis subsidi,anEra lain slbsidi pangandan subsidibahan bakar
minyak.
Realisasilainlain pengeluaranrutin d'alamawal REPELITA I adalahsebesarRp 3,9
milyar, kemudian meningkat menjadi sebesarRp f 55,0 mityar dalam tahun terakhir RE-
PELITA I. Selanjutnyadalam tahun perrama dan tahun terakhir REpELITA II iumlah
208

tcrs€but telah meningkat pula masing-masing


menjadi sebesarRp 145,2 milyar dan se-
bcmr Rp 265,8milyar.

Dalam tahun anggaranf9E0/1961 lain-lainpengelu:uanrutin diperkirakanr.krn men- D


capai jumlah sebesar
Rp 1.034,0milyar. Jumlah tersebut direncanakanuntuk pembiayaan
persiapanPemilu sebesarRp 16,5 milyar, subsidibahan bakar minyak sebesarRp 828,3
milyar, subsidipangansebesarRp 169,7milyar dan untuk pengeluaran
rutin lainnyasebesar
Rp 19,5milyar.
Rencanapengeluaranrutin dan pengeluaranpembangunanuntuk tahun 79I!{J.11981,
dapatdilihat padaTabelVII. 22.

7.3.4. TabunganPemerintah

Kebijaksanaan keuangannegeratidak hanyadimakzudkanunftk menciPtakanangger'


an yang berimbang, akan tetapi berimbang dalam tingkat yang selalu meningkat dan bcr-
samaandenganitu mampu pula menciptakantabunganPemerintah.Penciptaantabungan
Pemerintahinilah yang menjedi titik sentraldalammenyuzunkemampuankekuatansendiri
untuk pembiayaanpembangunan nasional.
TabunganPemerintahyang merupekanselisih antara penerimaandalam negeri dan t
pengeluaranrutin, semakin memegangperanan sebagaisumberdana pembangunanyeng
berasaldari delam negeri.Melalui usahapeningkatanpenerirnaandalam negeridan peng-
hematandi bidangpengeluaranrutin, maka dalam perkembangannya tabungenPemerintah
setiap tahun dapat terus ditingkatkan. BiIa dalam tahun 1969/1970 realisasitabungan
Pemerhtah baru merupakan 23,0 persendari seluruh pengeluaranpembangunan,maka
dalamtahun 197717978telahmencapai64,3 persendari seluruhpengeluaren Pembangunatl.
Jumlah tabunganPerncrintahtahun 1980/1981 diperkirakan akan dapat mencapei
jumlah sebesarRp 3.526,1 milyar, Dibandingkandenganperkiraan tabunganPemerintsh
tahun 1979/1980,maka perkiraantabunganPemerintahtahun 1980/1981ekanmeningkat
sebesarRp 1.531,5 milyar ztru 76,8 persen.PerkembangantabungenPemerintahdapat
dilihat pada Tabel VII. 19 dan Gafik VII. 12. SedangkanperkembangantabunganPe'
meriritahsebagaisumberdanapembangunan, dapatdilihat padaGtafik VII. 13.

7.3.5. Pengeluaran
pembangunan
,
Hasil-hasilnyata y^ng telah dicapai selamapelaksanaanREPELITA I dan REPE-
LITA II merupakanlandasanbagi pelaksanaanREPELITA III guna melanjutkansena
meningkatkankegiatan pembangunan.Tahun anggaranl980ll98l adalal talun kedua
dari tahap pembangunanREPELITA III. Kebijaksanaanpengeluaranpembangunandalam
REPELITA III ditujukan unnrk dapar mendukungkelanjutansertapeningkatankegiatan-
209

Tabel VII.19

PERKEMBANGAN TABTJNGANPEMERINTAH
1969tL970- 1980/1981
( dalem milyar rupiah )

Kenaikan
Tahun enggrran Jumlah
Jumlah Perserrtase

REPELITAI
1969n970 27,2
r970^97r 56,4 + 29,2 + roTl
L97!r972 78,9 + 22,5 39,9
r972n973 t52,5 + 73,6 9t,t
L973tr97+ 254,+ + 101,9 + 66,8

REPELITA II :

r97+tr975 7t7,6 + 483,2 + 189,9


r975n976 909,3 + 171,7 + 23,3
r976tr977 r.276,2 ,66,9 + ,$0,3

1977t1978 1.t86,5 + r 10,3 + 8,6


1978/1979 7.522,4 + 735,9 + 9,8'

REPELITA III i

1979t7980 t.994,6r't + 472,2 + 31,0


1980t198r 3.526,12' +1.5
31,5 + 76,8

e r) Arsta APBN
2) AD8haRAFBN
Crafik VII 12 210
PERDANI)INGAN TABT.INGANPEMERINTAH DALAM APRN DAN I{|jP}''I'I'IA
1969/r970 1980/198r
( dalarnrnilyar mpiah )

1969/?0 l9?C/?1 1911172 1512173 1973174 r974l7b r975t76 r976ln fi11nA 791A1191979/a0 19n{VfI
(g*I:gtI)
RDT'ELITA I RETE LIT.,\ II RI,PELT1AIII
G r a f i k V I L1 3 2tl
pEMBArrrcrrNAr{.
DAITIA 1969/1920 - tgto/19811}
( ildam milyarrupieh)

19€0/?010ro,/7r791v72 1912118tel 11 7fi4lt6 rV'6/76 r070n7 7sfil?A

REPEIJITN I REPEIJITAII

l) Di tua baotuan prcyek


212

kegiatan pembangunansehinggadapat menciptakankeadaanyang lcbih baik lagi. Us$a


yang lebih rnendalamdi berbagaibidang ditujukan terutama untuk menciptakanpemera-
taan pendapatandan perluasankesempatankerja sehinggadapat diwujudkan kesejahteraan
rakyat banyak.
l
Demikian pula pembangunanhanyadapat dilaksanakandenganberhasildalam situasi
nasionalyang mantap.Makin mantap stabilitasnasional,makin lancarusahapembangunan.
Sebaliknya,pembangunanyang berhasil akan lebih memantapkanlagi stabilitasnasional.
Dalam rangka pelaksanaanGBHN, kebijaksanaanpembangunantahun lgS0llg9l
yang merupakanpelaksanaanpembangunantahun kedua REPELITA III akan terus dilan-
daskan pada Trilogi Pembangunandengantekanan yang lebih menonjol kepada segi pe-
merataan.

Asas pemerataanyang menuju terciptanyakeadilansosialitu akandituangkandalam


berbagailangkah dan kebijaksanaanantara lain melalui delapanjalur pemerataanyaitu
pemeratazn pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khuzumya pangan, sandang
dan perurnahani pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kese-
hatan; pemetataanpembagian pendapatan;pemerataankesempatar kerja; pemerataan
kesempatanberusaha;pemerataankesempatanberpanisipasidalam pembangunankhu-
t
susnya bagi generasimuda dan kaum warita; pemerataanpenyebaranpembangunandi
seluruhwilayah tanahair dan pemerataankesempatanmemperolehkeadilan.
Pelaksanaan delapanjalur pemerataanini diwujudkan antara lain dalampeningkatan
pengeluaranpembangunanInpres untuk daerah,yaitu Inpres desa,kabupaten,Dati I, se-
kolah dasar, saranakesehatan/Puskesmas, pemugaranpasar, reboisasidur penghijauan
serta Inpres prasaranajalan. PembangunanInpres sekolahdasardan kesehatanmisalnya
ditujukan untuk memberikaqkesempatanpendidikandan pelayanankesehatanbagirakyat,
Inpres tersebut memenuhi jalur kedua, yaitu pemerataanmemperolehpendidikan dur
pelayanankesehatan.Di sampingitu pembangunandan rehabilitasigedungsekolahdasar
dan gedungPuskesmastersebut ,kan memberikanpula kesempatankerja, yang sekaligus
akan membedkankesempatandi dalam peningkatanpendapatan,karena pada umumnya
proyek Inpres ini dilakukan atas dasar pembelian/penggunaan bahan hasil produksi di
dalamnegeridan yangbersifatpadatkarya.
Selain perwujudan delapan jalur pemerataanmelalui peningkatan pembangunan
proyek-proyek Inpres di daerah, pelaksanaanpembangunansegarasektoraljuga tersebar
t di seluruhwilayah Republik Indonesia.
Dalam APBN tahun 1980/1981 kebijaksanaanpengeluaranpembangunanakan lebih
ditekankankepadaasaspemerataantersebutdi atas.Namun demikiansesuaidenganGBHN
den kebijaksanaandalam REPELITA III, rencanapelaksanaanAPBN 1980/1981 teup
didasarkanatas strategi pembangunanyang harus ditempuh secarabertahap dan berencana
213

dengan menitikberatkan pada pembangunanbidangekonomi. Sedangkanpembangunan


di luar bidang ekonomi dilaksanakanseiramadan serasidengankemajuan*emajuanyang
dicapaidalambidangekonomi.
Rencanapembangunantahun 1980/1981 yang merupakankelanjutan daripadape-
laksanaanpembangunantahun pertamaREPELITA III retap bem:juan un k meningkat-
kan taraf hidup, kecerdasandan kesejahteraanseluruh ral<yatyaTtgsemakinmerata dan
adil sertameletakkanlandasanyangkuat b€i tahappembangunan berikutnya.
Sehubungandenganitu maka pengeluaran pembangunan berupa bantuan pem-
bangunandaerahdalamtahun anggaranl98O/198I akandiperbesar.Bantuanpembangunan
kepadadesa,kabupatendan Dati I yang bertujuan untuk lebih menggerakkan
dan mera-
takan pembargunan daerah serta m€ngurangitekanan pengangguranakan dilanjutkan
dalamjumlah yangsecaxa
keseluruhannya
meningkat.

Jumlah sekola} dasaryang akan dibangundan dipugarikan bertambah,saranakese-


hatan diperluasdan bantuan pembangunan lainnya sepertipengh$auandan penghutanan
kembali tanah kritis akan lebih ditingkatkan lagi. Di sampingitu untuk tahun anggara.n
1980/1981 akan ditingkatlan pula banruan pembangunankepada daerah Timor Timur,
baik bantuan pembangunanyang bersifat sektoral maupun bantuanpembangunan daerah
yang diberikan dalam benmk Inpres.Melalui berbagaikebijaksanaantersebuthendak di-
capai pula keserasiandan keselarasan dalam pertumbuhanekonomi nasionaldan daerah,
yangdiharapkandapatmenambahpenyediaandan perluasanlapangankerja.

Dalam rangka memperlancarpelaksanaanproyek-proyek pembangunanyang dilak-


sanakanoleh departemen/lembaga dan memperkecil SIAP pada akhir tahun anggaran,
telah ditetapkanbahwa DIP (Daftar Isian Proyek)sekaligusmenjadiSKO (SuratKepurusan
Otorisasi).Di sampingitu, penyediaanpembiayaantriwulanandihapuskan,agaxpelaksanaan
pembiayaanproyek dapat menyerapdanayang disediakansezuaidenganprogramyang di-
rencanakan.Di lain pihak telah pula ditentukan wewenang-wewenang tertentu bagi pim-
pinan proyek dan pimpinan Departemenuntuk merevisiDIP. Kebijaksanaan yang ter ang
dalamKeppresNo. 14 tahun 1979tersebutdi atasddam tahunanggaran 1980/1981akan
dilanjutkandan ditingkatkanlagi.
Untuk meningkatkan produksi pangan, antara lain diperlukan.peningkatandalam
penggunaanpupuk. Oleh karenaitu untuk menjagastabilitashargapupuk di dalam negeri
dan terjaminnya peningkatanpendapatanpetani, Pernerintahmasih memberikansubsidi
pupuk. Di lain pihak untuk mempercepatprosespembangunan, maka melalui penyertaan
modal Pemerintah dan lain{ain pengeluaranpembangunandilakukan usehaantera lain
untuk mengembangkandunia usaha dengan membantu permodalanperusahaannegara
di berbagaisektor perekonomian,meningkatkanprogram keluargaberencana,pembinaan
koperasisertaprogramperumahanrakyat.
274

Atas dasar kebijaksanaantersebut maka pengeluaranpembangunandi luar bantuan


proyek dalam tahun 1980/1981 direncanakansebesarRp 3.591,3 milyar yang berarti
kenaikan sebesarRp 1.532,0 milyar atau meningkat 74,4 persen dibandingkandengan
rencanapengeluarenpembangunantahnn l979ll9$o. Jumlahtersebutmeliputi pengeluaran
pembangunandepartemen/lembaga sebesarRp 2.133,5 rnilyar, bantuan pembangunan
kepada daerah sebesarRp 802,3 milyar dan pengeluaranpembangunanlainnya sebesar
Bp 655'5 milyar. Dalamtahun 1980/1981bantuanproyek diperkirakansebesar Rp 1.436,4
milyar, sehinggajumlah seluruh pengeluaranpembangunandalam ahun tggo/r981 di-
rencurakan sebesarRp 5.027,7 mtryat, perkembanganpengeluaranpembangunandapat
dilihat padaTobelVII. 20 dsn crafik VlI. 14.
Perkiraan pengeluaran pembangunanmelalui departemen/lembaga dalam APBN
l98oll98l adalah sebesarRp 2.133,5 milyar yang berani meningkat sebesarRp 724,3
milyar atau 57,0 persen bila dibandingkan dengan rencanapengeluaranpembangunan
departemen/lembaga tahun r97g|rg8o. peningkatanpembiayaanpembangunand.prrr.-
men/lembagatersebut sejalan dengan meningkarrya pembiayaanpembangunandalam
sektor'sektorpertambangandan energi,sektor perhubungandan pariwisat",,aktor,.nrg"
kerja dan uansmigrasi,sektor pembangunandaerah pedesaandan kota, sekto. agam-a,
sektor pendidikan,generasimuda, kebudayaannasionaldan kepercayaanterhadapiuhan
i
Yang Maha Esa,sektor kesehatan,kesejahteraan sosial,perananwanita, kependudukandan
keluargaberencana,sektor hukum dan sektor pertahanan*eamanan nasional.selanjutnya
enggaranpembangunan untuk sektorapafaturpemerintahdan sektor ilmu pengetahuan, tek
nologi dan penelitiandalamtahun lgSO/lggl direncanakan juga meningkat.
Di sampingim sejak pelaksanaanpembangunantahun pertamaREPELITA III
pe-
ngeluaran pembangunansektorar ditambah lagi dengansektor sumber alam dan lingkunjan
hidup.
Anggaran pembangunanyang disediakanuntuk bantuan pembangunankepada daerah
dalam tahun Lnggara",r98o/rg9l adalahsebesarRp 802,3 m yar.
Jumtahtersebutterdfui
dari Inpres bantuan pembangunanDati I sebesarRp 166,6 milyar, Inpres
bantuan pem-
bangunankabupatensebesarRp 119,6 milyar, Inpres bantuanpembangunan
desasebesar
Rp 50'7milyr, Inpres bantuanpembangunansaranakesehatan/puskesmas
sebesarRp 5o,0
dan Inptes bantuan pembangunanSD sebesarRp Z5O,gmilyar. Selanjutnya
ftlar ialam
jumlah tersebut termasuk didalamnya pengeluaran
untuk Inprcs bantuan iembangunan
t melalui dana lpeda sebesarRp ZS,9 milyar, Inpres bantuan pernbangunandan
p".rr-g"r*
pasar sebesdrRp 5,0 milyar, Inpres bantuan penghijauan dan reboisasi
sebesarnp1S,Z
milyar, bantuan pembangunan Timor Timur sebesarRp 6,0 milyar dan Inpresbantuanpenr
bangunanprasaranajalan sebesarRp 26,0 mityu.
2tJ

Ta b eI VII.20

PERKEMBANGANPENGELUARANPEMBANGUNANI)
1969/1970- 1980/1981
( dalarnmilyar rupiah )

Tahun anggarur Kenaikan


Jumlah
Jumhh Pssentase

REPELITAI :

1969t7970 92,9
rgtotr97l r28,1 + 15,2 + 37,9
r97Ur972 150,9 + 22,8 + 17,8
r97211973 235,9 + 85O + 56,3
1973/1974 336,8 + 100,9 + +2,8

REPELITAII:
t974t7975 7 65,9 + 429,1 r27,4
r975tr97
6 926,3 + t6o,4 20,9
1976/1977 1.280,9 + 154,6 38,3
1977t7978 r.479,2 + 138,3 10,8
t978/t979 1.568,3 + 749,l 10,5

REPELITAIII :

t979t1980 r)
2.059,3 + +91,0 + 3l,3
7980t198r t)
3.591,3 +7.532p + 7+l

l) Dt luar bs.Dtuan
proyct
2) A4taAPBN
3) AograRAPB N
Grafi k Vll. 14 216
PENCELUARANPEMBANGUNAN,1969/Ig7O_ 1980/T981T)
( dalam milyar rupiah )

1969/70 19m/71 LS11l12 1912113 1573114 a974115 1975116 1976171 r9nt18 1974179 19?9/80 1980/81
(APBN) (RAPBN}

REPELITA I REPELTTA II REPELITA III

l) D lLr:f bantuan proyek


2t7

Bentuan pembangunan Deti I yang telah dibecikan selama REPELTTA I rota{ata


banr bdumlah sebesarRp 20,8 milyar setiap tahunnya. Dalam tehun p€rtama ITEPE-
LITA II jumleh ird ditingkatken menjadi Rp 42,4 milyar dan dalam pcrliemburgannyo pade
a
akhir REPELITA II bentuan pembangunan t€f,sebut teleh meningkat rrenjadi Rp 86,8
milyar. Dalam pade itu untuk lebih memeratekan hasilnasil pembangunan ke seluruh
daerah, ditetapkan jumlah minimum bantuan yang diberikan kepada Dati I, pitu sebcsar
Rp 500 juta untuk tahun 197+11975 yang kemudian berkembang menjadi Rp 2p milyar
pada akhir tahun REPELITA II. Dalam tahtn 19791L980 bantuan minimum tersebut
ditingkatkan lagi menjadi Rp 2,5 milyar, sedangkandalam tahun l980ll98t bantuan
Dati I dfuencanakansebesarRp f66,6 milyar dengan bantuan minirnum Dati I direnca-
nakan akan diberikan sebesarRp 5,0 milyar. Bintuan pembangunanDati I meliputi proyek-
proyek pemeliharaan jernbatantjapN i:ropinsi, perbaikan dan penyempumaan irigasi serta
pemeliharaan pengairan. Kebijakiunaan ini kemudian lebih diperluas lagi dengen proyek-
proyek pembangunan yang menunjang produksi pcrtanian, pengembanganperkotaan, pc-
ningkatan kesejahteraansosial masyarakat dan pembinaangenerasimuda. Menjelang akhir
tahun REPELITA II kegiatan pembangunantersebut telah meliputi proyekaroyek yang
sebelumnyadibiayaimelaluidanaces.
rl Inpres pembangunanDati lI atau Inpresbantuanpembangunan kabupaten/kotamadya
merupakan bartuan pembangunanyang diberikan Pemerintah kepada daerah di sampng
Inpres pembangunan Dati I. Tujuan daripadaInpres pembangunan
Dati II ini adalahdalam
rangka mendorong pelaksanaanpembangunanproyek-proyek prasaranadan produksi
pada tingkat kabupaten dan kotamadya yang bersifat memperluaslapangankerja dan
padat karya. Bantuan yang diberikan didasarkanaus jumlah penduduk dalam tiap ka-
bupaten/kotamadya.Dalam REPELITA I besarnyabantuanyangdiberikur adalahRp 50,-
tiap jiwa yang kemudianberkembangmenjadi Rp l5O,- riap jiwa padaakhir tahun REpE-
LITA I. Padatahtn 1974/1975bantuanyangdiberikanditingkatkanlagi menjadiRp 3OO,-
tiap jiwa dan setelahbeberapakali mengalamipeningkatanpada akhir REPELITA II men-
jadi Rp 450,- tiap jiwa. Dalam tahun 797911980sebagaitahun pertama REPELITA III
bantuan pembangunanyang diberikan ditingkatkan pula menjadi Rp 550,- tiap jiwa.
Dalam tahun 1980/1981bantuanpembangunankabupatendirencanakansebesarRp 119,6
milyar denganperhitunganatasdasarbantuantiap jiwa sebesarRp 750,-
Selainbesarnyabantuan per jiwa yang ditingkatkan,maka dalam rangkapelaksanaan
,t pemerataanpembangunandi daerah, sejak tahun l974ll97| dalam pelaksanaanInpres
Dati II ini ditetapkan pula juntldl minimum yaitu sebesarRp 16 juta yang kemudian ber-
kembang menjadi Rp 5O juta pada akhir tahun REPELITA II. Dalam uhun anggaran
197911980jumlah minimum bannranpernbangunurDati II ini ditingkatkanmenjadiRp 65
juta sedangkandalarn tahun 198}1198l direncanakansebesaf,Rp l00jute. Di samping
itu dalambantuankabupatentermasukbantuanperalatandan pembinaan,
278

Jumlah bantuan yang telah dibedkan untuk InPrcs Dati II selemaREPELITA I adalatt
Rp 5,6 milyar untuk tahun 797011971,kemudian berkembangmenjadi Rp 19'2 milyu
dalamtalrun 197t11974.Padaawal REPELITA II jumlah bantuanyang diberikanmening-
)
kat menjadi Rp 42,5 milyar dan berkembangterus hingga menjadi Rp 70,9 milyar pada
akhir tahun REPELITA II. Dalam :o;fiin l979ll98ojumla-h bantuanyangdisediakanuntuk
Inpres Dati lI adalatrsebesarRp 87,0 milyar.
Dengan meningketnyajufi ah bantuan pembangunanyang diberikan, maka setiap
kabupatentelal memperolehkesempatanuntuk lebih meningkatkanpembangunan proyek-
proyek prasaranaseperti jalan dengan parimya, jembatan dan pelabuhansungai,pem-
bangunanbendungan,saluran irigasidanbangunanpengairanlainnya. Selaindaripadaitu
juga diburgun proyekaroyek yang mengarahpada pengawetantanah dan pencegahan
bencanaalam sepertitetasseringdan pencegahanbanjir sertapembangunanproyek-proyek
untuk kep€ntingar umum di daerahperkotaanseperti Perbaikankampung,pembuangan
air kotor, pasarumum, pasarsayur,pasarhewandan setasiunbis,
Dalam rangka meningkatkanpartisipasirnasyarakatdesa secaraaktif dalam proses
pembangunandi daerahpedesaan,Pemerintahjuga menyediakananggaJanpembangunan
dalam bentuk Inpres bantlan pembangunandesa.Tujuan daripadaInpres bantuan pem-
bangunandesa ini adalah mendorong usaha-usahaswadayagotong royong maryarakat a
desa.Bantuanyang diberikandiarahkankepadapembangunan prasaranadesayangmeliputi
praseranaproduksi,perhubungan,pemasdan,dan prasaranasosialdesa.DalamREPELITA I
bantuan pembangunanyang telah diberikan unruk Inpres pembangunandesa rata-rata
sebesarRp 5,6 milyar setiap tahunnya atas dasarbesarbantuansebesarRp 100 ribu tiap
desa.Sedangkandalam REPELITA lI bantuan yang diberikur lebih ditingkatkanlagi, se-
hingga dalam perkembangannyapada akhir tahun REPELITA II telah mencapaijumlah
sebesarRp 24p milyar, atas dasarbesarbantuan sebesarRp 350 ribu tiap desa.Untuk
trfun 797917980dasar bantuan untuk tiap desa lebih ditingkatkan lagi, yaitu menjadi
Rp 450 ribu. Selanjutnyadalam tahun 1980/1981 direncanakanjumlah bantuan pem'
bangunandesasebesarRp 50,7 milyar denganperhitungansebesarRp 750 ribu tiap desa.
Dalam pada itu jumlah desa yang mendapat bantuan pembangunantersebut juga ber-
kembangyaitu dari 45.303 desadalamREPELITA I menjadi60.645 desapadaakhir REPE-
LITA II. Dalam tahun pertama REPELITA III jumlah desayang mendapatbantuar pem-
bangunandiperkirakan sebanyak61.158 desa, sedangbanyaknya desa dalam tahun
l98O/ L987diperkirakansebanyak63.058desa. t
Banftan pembangunankepada daerah tidak hanya berupa Inpres bantuan pem'
bangunandesa,Kabupatendan Dati I sajatetapi di sampingInpres-inprcsbantuantersebut
diberikanjuga bantuanpembangunanlainnya berupaInpresbantuanpembangunan sekolah
dasar, Inpres bantuan pembangunansarana kesehatan/Puskesmas, InPres penghijauan
dan reboisasi,Inpresbanruanpembangunan dan pemugaranpasar.Sejak :u;hun1979/798O
219

diberikan pula bantuan pembangunanberupaInpres prasaranajalan.


Inpres pembangunansekolahdasarberttrjuan unruk memperluaskesempatanbelajar
bagi anak-anakyang sudahcukup usia sekolah terutamadi daerahpedesaandan di bagian
e daerahperkotaanyangpenduduknyaberpenghasilan rendah.

PelaksanaanInpres pembangunansekolah Dasar ini dimulai pada tahun 197311974


denganbiaya sebesarRp 17,2 milyt yang dipergunakarunftk pembangunantahap per-
tana sebanyak6.000 buah sekolah dasar lengkap dengan fasilitasnyadan dalam tahun
berikutnya disediakanbiaya sebesarRp 19,7 milyar untuk pembangunantahap ke dua,
sebanyak6.000 buah gedung.Dalam tabun-tahun selanjutnyabantuan yang disediakan
lebih ditingkatkan lagi, dan penggunaannyaselain untuk pembangunangedung-gedung
sekolahdasarjuga dipergunakanuntuk perbaikangedungsekolahdasarlama dan sekolah
dasarswastasertamadrasahibtidaiyah swasta.
Dengan dilaksanakannyapembangunangedunggedungsekolahdasarmelalui InPres
pembangunansekolahdasarini maka semakinbanyakjumlah anak-anakyang telah cukup
usia sekolah dapat ditampung dalam gedunggedungsekolahdasar yang baru dibangun.
Selain daripada inr gedunggedung sekolah dasar yang telah dibangun hampir disetiap
desa diseluruh wilayah Indonesiaitu pada wakturraktu terluang dapat digunakanuntuk
pendidikan masyarakatdi luar sistem sekolah atau pendidikannon formal sePertiuntuk
pemberantasznbuta huruf dan kursus ketrampilanlainnya. Dengandemikiantidak hanya
anak-anaksajayang memperolehkesemPatan belajar,tetapi wargamasyarakatlainnyapun
juga ikut menikmati hasil daripadaInpres sekolahdasarini. Di sampingitu denganadanya
Inpres sekolah dasar iri juga diperluas kesempatankerja bagi sebagianbesar guru€uru
sekolah dasar. Selama REPELITA II telah diangkat guru€uru sekolahdasar sebanyak
238.000orangtermasukdidalamnyaguru3xru agama.
Dalam tahun 79791L980 sebagaitahun penama REPELITA III bantuan Inpres
sekolahdasaradalahsebesarRp 135,5 milyar antara lain digunakanuntuk pembangunan
tahap pettama gedung sekolah dasar baru sebanyak 10.000 unit, pengadaanair bersih
10.000,penambahan ruangkelasbaru 15.000,rehabilitasi gedungsekolah yangada 15.000,
pembangunanrumah dinas peniagasekolah10.000 dan pembangunanrumahdinasKepala-/
guru€uru didaerahterpencil 5.000. Selainitu termasukpula pembiayaanuntuk penyediaan
buku bacaan/perpustakaan,pengangkatan guru agama, pemindahan guru kelas dan pe-
nataranguru agama.
* Selanjutnyauntuk tahun anggaran1980/1981 bantuan pembangunansekolahdasar
ditingkatkanmenjadiRp 250,8milyar.Darijumlahitu direncanakanakandigunakanuntuk
pembangunangedungbaru tahap kedua 10.000unit dan gedungsekolahdasartahap per-
tama 4.000 unit, penambahanruangkelasbaru sebanyak20.000,rehabilitasigedungsekolah
220

yarLga i- 20.000, pembangunanrumah dinas penjagasekolah11.000,pembangunan rumah


dinas kepalasekolah/guruxurudi daerahterpencil7.500. Di sampingitu juga tetap disedia-
kan anggarandalam Inpres sekolahdasarini untuk penyediaanbuku bacaan,pengangkatan
guru dan pemindalranguru, t

Inpres sarana kesehatan/Puskesmas pada hakekamya bemrjuan meningkatkan pe-


layanan kesehatansedekatmungkin kepadarakyat dalam rangkamemPeltinggikesehatal
sanitasidan hygiene maryarakat,Dalam rangkameningkatkansanitasidan frygienemasya-
kesehatansepertijambarkeluarga
rakat di pedesaanantaralain telah dibangunsarana-sarana
dan fasilitasair minum.
kesehatan/Puskesmas
Anggaranyang telah disediakansejak dimulainya Inpres sarana
adalahsebesarRp 94,5 milyt,
sejak trfrn Lgi4ng75 hingga akhir rahun.REPELITA II
dalam tahun 1979/1980 telah disediakananggaxan sebesarRP 30'0 milyar dan
,"d*gi.*
Dari jumlah tersebutdi-
tahun-1980/1981 direncanakananggaransebesarRp 50,0 milyar'
1 000 buahPus-
rencanakanuntuk pembangunan200 buah PuskesmasBaru'pembangunan
250 buah Puskesmas
kesmaspembantu,pemb"ngun".t250 buah rumah dokter' pengadaan
xeliling,2o0setpengadaan/pengirimanalat.alatmedisPuskesmas'Dalamjumlahtersebut
gigi sena pengadaan
termazuk pula 250 set pengadln/pengiriman alat-alat kesehatan
Dalam pada itu untuk
1.400 sepedadan 26Orepedi rnoto, sebagaisaranapengangkutan'
tahunan.ggaran|9801|98|besarnyabanruanobat.obatanditingkatkanmenjadiRpl50'-
per kapita.
RealisasipengeluaranInpres kesehatan/Puskesmas selamaREPELITA II telah diper-
gunakan,nar." l"io untuk pembangunan Puskesmas baru, peningkatanPuskesmasyangtelah
keliling, pengadaansaranaair minum pedesaan dan jambankeluarga'
ida, Puskesmas
Dalam rangkamenjagakelestarianalamagardapatmemberimanfa:t terhadapkehidup-
an manusiamaka sejak ttfu,n 1976/1977 Pemerintahtelah menyediakananggaranPem-
bangunanberupa Inpres penghijauandan reboisasi'Bantuanpenghijauanini dimaksudkan
telah
untuk menjaga-kelestariantanah terutama di daerahdaerahyang keadaantanahnya
jum-
kritis. Jumlah bantuanyang telah diberikanselama4 tahun terakhir ini telah mencapai
dan
Iab sebesarRp 117,3 miiyar denganarealtanahseluas2 335 ribu ha untuk penghijauan
925 ribu ha untuk reboisasi.Dalam tahun lg8ollg87 direncanakanbantuanpembatgunan
untuk Inprespenghijauandan reboisasisebesarRp 48,7 milyar'
Seiring denganlaju pemrmbuhanekonomi, sebagaihasil pembangunanpada sektor- t
tempat
sektor prasaranayang menunjangproduksi, diperlukanpembangunanpasarsebagai
..n"*pung pedagang-pedagang kecil dan pengusahaekonomilemahdalamrangkamengem-
bangkan oltt"ny". Sehubungandengan itu sejak tahun 1976/7977 kepada Pemerintah
Daeiah Tingkat lI (kabupatendan kotamadya)mulai diberikan bantuankredit untuk Pem-
bangunandan pemugaranpasar.Jumlah bantuanyang telah diberikan dalam rangkaInpres
pembangunandan pemugaranpasarselamatiga tahun terakhir ini telah dipergunakanuntuk
221

pembayaxanbunga atas pinjaman untuk pembangunanpasar, sedangkandalam tahun


L979ll98o anggaranyangdisediakanadalahsebesarRp 2,5 milyar. untuk tahun 1980/19g1
anggaxanbantuan pembangunandan pemugfianpasardirencanakansebesarRp 5,0 milyar.
Sehubungandengan masuknya Timor-Timur ke dalam wilayah Republik Indonesia,
Pemerintahmerasaperlu untuk memberibantuan khususkepadapropinsitermudaini yang
berupa bantuan pembangunansektoraldi sampingbantuanpembangunanregionalsebagai
manapernahdiberikankepadapropinsi l:'ia;n!aya,.
Bantuan pembangunansektoral untuk rimor-Timur dalam tahun 7979lr9go 'd,a,lah
sebesarRp 4'o milyar. sedangkanuntuk tahun 1980/1981 direncanakansebesarRp 6,0
rnilyar. Di sampingbantuan pembangunansektoral kepadapropinsi Timor-Timur.iugadi-
berikanbantuanpembangunan daerahberupaInpres,
Dalamusahamemperlancarpengangkutan dan distribusisertauntuk menunjangproyek-
proyek pembangunandidaerah,maka dalam tahun 1979/19g0 mulai diberikan banruan
pembangunankepadaDaerah ringkat II dalam bentuk Inpres prasaranajalan. Biaya yang
disediakandalam tahun 1979/7980tersebutadalahsebesarRp 13,0 milyar dan dalamtahun
198017987direncanakananggaransebesarRp 26,Onilyar.

f, Selanjutnyadalam usahameningkatkanproduksi pangantelah dilakukan bimbingan


dan penyuluhan serta pengolahantanah secaraintensif sehinggapenggunar,npupuk harus
ditingkatkan.Padamulanyauntuk mernenuhikebutuhanaka'. penggunaan pupuk dilakukan
denganpupuk impor, sedangunruk me:rstabilkanhargapupuk di dalam negeripemerintah
memberikansubsidi pupuk. Dalarp tahun ketiga REpELITA II pabrik pupuk dalam negeri
mulai berproduksi sehingga impor pupuk dapat dikurangi. selanjutnya pada akhir
REPELITA II kebutuhan akan pupuk seluruhnyatelah dapatdipenuhioleh produksidalam
negeri. Namun demikian subsidi pupuk masih diperlukan sampai saat ini dalam rangka
pengadaandan penyaluranpupuk dalam negeri sampaike petani. Subsidipupuk yang di-
berikan dalam tahun 7973/7974 adalahsebesarRp 33,0 milyar, dalam tahun tg74/7g7s
meningkat menjadi Rp 227,2 milyar dan pada akhir tahun REPELITA II turun menjadi
Rp 82'6 milyar. Subsidi pupuk yang di anggarkanadalahdalam rangkapemberiansubsidi
terhadappupuk hxil produksi dalam negeri.Dalam tahun 19g0/1991 subsidipupuk diren-
canakansebesarRp 212,5milyar.
Pengeluaranpembangunanmelalui penyertaan modal pemerintah bertujuan untuk
t
membantupermodalanperusahaannegaradi berbagaibidangsepeniperkebunan,pertanian,
industri penanian, pengolahanbehan pangan,perikanan,angkutandarat, laut dan udara,
pariwisata dan perkeditan. Dalam tahun pertamaREpELITA I pengeluaran pembangunan
dalam rangka penyeftaanmodal PemerintahadalahsebesarRp 7,6 nilyar yang kemudian
berkembang menjadi Rp 40,8 milyar pada tahun lg73/Lgl4. Dalam tahun peftitma
REPELITA II realisasipenyertaanmodal Pemerintahmenjadi Rp 91,1 milyar selanjutnya
222

bcrkernbang rnenjadi Rp 128,5 niLyar pada akhir rahun RIIPELITA IL Dalanr tahun
lg7glIg8o biaya yang disediakanuntuk pengembangan dunia usahaadalahsebesarRp 28,0
n.rilyar.Dalam tahun 1980/1981jumlah anggaransektor pengembangandunia usahamelalui
penyertaanmodal PemerintahdirencanakansebesarRp 210,3 milyar.
pengeluaran pembangunan lainnya adalah dipergunakan untuk rnembiayai peningkatan
program keluarga berencana,Frogram perumahan rakyat' program peningkatanindustri,
program pertambangan tlan energi, Program perhubungan dan pariwisata' Realisasilain{ain
pengeluaranpembangunandalam REPELITA I rata-ratakurang dari Rp 10,0 milyar setiap
tahunnya, sedangkandalam REPELI I'A ll meningkat menjadi rata-rata sebesarRp 79,2
milyar. Dalam tahun 198o/1981 lainlain pengeluaran pembangunan direncanakan sebesar
KDlJZ,/ m yar.

Ditinjau secarasektoral maka pengeluaranpembangunandalam tahun 1980/1981 tel-


masuk bantuan proyek direncanakansebesarRp 5.O27,7milyar yang antaralain terdiri dari
sektor pertaniandan perrgairansebesarRp 739,1 milyat, sektor industri seb€sarRp 274,7
milyar, sektor pertambangardan energi sebesarRp 484,1 milyar, sektor lenagakerja dan
transmigrasisebesarRp 299,1 milyar, sektor pendidikan, generasimuda, kebudayaan
nasional dan kepercayaanterhadap Tuhan Yang Maha Esa sebesarRp 574,6 mllyat dan
sektor-sektor pembangunanlainnya sebesarRp 2.656,1 milyar' Anggaran pembangunan
dalam tahun l98O/1981diperinci atas 18 scktor pembangunanyaitu '

( dalamribuanrupiah)

1 SEKTOR PERTANIAN DAN PENGAIRAN


J
7 39.O8s.200
Sub Scktor Pertanian 376.+86.200
Sub Sektor Pengairan 362.599
.OOO

2 SEKTOR INDUSTRI 274.739.000


Sub Scktor lndustri 274.739.O00

3 SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI 484.121.500/

Sub Sektor Pertambangan


63.084,000
Sub Sektor Energi
.500
427.O37

4 SEKTOR PERHUBUNGAN DAN PARIWISATA 708.354.000v


Sub Sektor PrasaranaJalan 346.7s9.OOO
Sub Sektor PerhubunganDarat 72.507.OOO
Sub Sektor PerhubunganLaut 136.061.000
Sub Sektor PerhubunganUdara 109.530.000
Sub Sektor Pos dan T'elekomunikasi 25.rz2.oo0
Sub Sektor Pariwisata 18.375 000
223

5. SEKTORPERDAGANGANDAN KOPERASI 44.965.000


SubSektorPerdagangan 15 . 2 8 5 . 0 0 0
SubSektorKoperasi 29.680.000

6. SEKTORTENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 299.O7


6.500
SubSektorTenagaKerja 26.677.500
SubSektorTransmigrasi 272.399.OOO

7. SEKTORPEMBANGUNANDAERAH. DESADAN
KOTA 482.403.000
SubSektorPembangunan
Daerah,Desadan Kota 482.403.000

8. SEKTORAGAMA 31.714.000
SubSektorAgama 31.714.000

9. SEKTORPENDIDIKAN,GENERASIMUDA,
KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN
TERHADAPTUHAN YANG MAHA ESA 574.637.OOO
Sub SektorPendidikanUmum dan GenerasiMuda 514.301.000
SubSektor PendidikanKedinasan 40.991.000
SubSektorKebudayaanNasionaldan Kepercayaan
TerhadapTuhan YangMahaEsa 19.345.000

10. SEKTORKESEHATAN,KESEJAHTERAANSOSIAL,
PERANANWANITA, KEPENDUDUKANDAN
KELUARGABERENCANA 196.565.000
SubSektorKesehatan r24.209.OOO
SubSektorKesejahteraan
Sosialdan PerananWenita 32.73r.OOO
SubSektor Kependudukandan KeluargaBerencana 39.625.0OO
11. SEKTORPERUMAHANRAKYAT DAN PEMUKIMAN 140.861.200
Sub SektorPerumahanRakyat dan Pemukiman 140.861.200
1 2 . SEKTORHUKUM 52.706.OOO
SubSektorHukum 52.706.OOO
1 3 . SEKTORPERTAHANANDAN KEAMANAN NASIONAL 386.890.000
SubSektorPertahanandan KeamananNasional 386,890.000
14. SEKTOR PENERANGAN, PERS DAN KOMUNIKASI SOSIAL 32.887.000
Sub Sektor Penerangan,Persdan Komunikasi Sosial 32.887.000
15 SEKTOR ILMU PENGETAHUAN. TtsKNOLOGI
DAN PENELITIAN 87.29r.OO0
Ilrru Pcngetahuandan Teknologi
Sub Sektor Pengembangan 13.687000
Sub Sektor Penelitian 7 3 604.000

t 6 SEKTOR APARATUR PEMERINTAH 164.582.500


Sub Sektor Aparatur Pemerintah t64 582 500

t7 SEKTOR PENGEMBANGAN DUNIA USAHA 179.5I 0.100


Sub Sektor Pengembangan
Dunia Usaha 17 9 , 510 .1 0 0

18 SEKTORSUMBERALAM DAN LINGKUNGANHIDUP r47.372.AO0


SubSektorSumberAIamdan Lingkungan
Hidup r + 7. 3 1 20 0 0

JUMLAH 5.027.700.000

7.3.6. Pengawasankeuangannegara

Seperti diketahui sumber-sumbcrdana yang terscdia adalah terbatas, Iebih-lebihjika


dibandingkan dengan tugas-tugaspembangunanyang semakin luas. Oleh karena itu senan-
tiasa diusahakanuntuk mcngeralrkansegaladana yang ada untuk tujuan-tujuanpembangun-
an, baik dana yang ada pada Pernerintehmaupun dana yang tersediadalirm masyarakat.Ini
berarti bahwa pengeluaranPcmerintah,baik untuk keperluan rutin maupun untuk pen-
bangunan,perlu diarahkan seefisicn dan seefektif n.rungkin.Dalam rangka ini pcranan pe-
ngawasansenantiasaperlu selaluditingkatkan mutu tlan dava gunanya,

Pengawas:rn yang efektif dan cfisien memerlukan seperangkataparatur pengawasan


yang tangguh,data yang lengkap dan sistcm serta administrasikeuanganyang baik. Dalam
rangka peningkatandan penyempumaanpengawasan,di bidang organisasitelah ditentukan
aparat-aparatpengawasanyang antara lain terdiri dari , Inspektorat Jendral, Direktorat
Jcndral PengawasanKeuanganNegaradan BadanPcmeriksaKcuangan.

Inspektorirt Jcndral adalah aparat pengawasandari Mentcri vang bersangkutanuntuk


urengawasisemuahal dalam departemennyaagar pelirksanarntugasdapat dilakukan sesuai
dengal rencanaclanperrturan yang berlaku, baik yang bersifat rutin maupun pembangunan.
Fungsi Inspekrorat Jcndral tidak sckedar melakukan pengawasanterhadap pelaksanaan
tet<nisdepaltenen yang bersangkutanterapi jugn pcmcriksaanterhadap peltksanaantugas
dalam bidangkepegawaian.

Di Iain pih.Lk Direktorat Jendral Pengawasan


KeuanganNegaranterupakanaparat pe-
ngawasanunrrrn pada tingkat eksekutif untuk selurr-Lh
departemendan lembagaNegara,
225

BadanPemeriksaKeuanganselakupemeriksaekstern(di luar eksekutif)melaku-


sed.angkan
Pemerintah dalam menguasaidan mengurus
kan pemeriksaanatas pertanggungiawaban
keuangannegara.
a
Sejalandenganvolume pembangunanyang sernakinmeningkatdan semakinkompleks
yang dilaksanakanbaik di tingkat pusat maupun daerah,maka pada akhir REPELITA II
unsurpengawasan diperkuatdengandiangkatnyaMenteriPengawasan Pembangunan danLing-
kungan Hidup dalam Kabinet Pembangunan IU. Aparat lain adalahpata Inspektur Jendral
Pembangunan (Irjenbang),dan InspektoratDaerahpadadaerahdaerahtingkat L

Sehubungandenganpeningkatandi bidang organisasitersebut,maka secarabertahap


telah dilakukan pula penyempurnaandi bidangtata kerja p€ngawasankeuangannegara,se-
hingga jelas kedudukan tugas pokok dan fungsinya masing-masingperangkatpengawasan
tersebut, Melalui antara
koordinasi masing-masing
perangkat pengawasanyangterus-menerus
ditingkatkan, diharapkanpula akan terdapat keseragaman mengenaisasaranpemeriksaan,
caramemeriksadan keseragaman caramelaporkandan bentuk laporannya.

Koordinasipengawasan padaumurnnyadilakukandenganmenyusuntata carapemerik-


saan yang seragamr antara lain menyangkuthal-halsebagaiberikut : Penyeragaman sasaran
t
pemeriksaan,penentuan obyek-obyek pemeriksaandi mana dalam menentukanobyek'
obyek pemeriksaan masihperlu dilakukanpembahasan antaraaparatpengawasan mengenai
rencanakerja pemeriksaan,penentuanwakru pemeriksaanserta masalahyang diperiksa.
Dengan demikian berdasarkanlaporan hasil pemeriksaantersebut dapat disusun suatu
kompilasi laporan yang menyeluruh dan dapat mencakupjangkauanyang lebih luas,Dari
hasil kompilasi itu antaralain akan dapat diketahui adanyapenyimpanganserta hambatan
dalam pelaksanaanAPBN, sehinggatiap Departemen/Lembaga Negaraakan dapat melaku-
kan tindakan pengamanan, baik yangbersifatadministratifproseduralmaupunyangbersifat
justisional.
Untuk memperlancarpembinaanpelaksanaan pengawasan, makarugastersebutdilaku-
kan oleh Wakil Presidendengandibantu olehMenteri NegaraPengawasan Pembangunandan
Lingkungan Hidup. Dalam hal ini Wakil Presidenmengkoordinasikanpengawasanatas
proyekTroyek pembangunanbaik pelaksanaanataspengawasafi fisik proyek mauPunatas
pengelolaan
dan penanggungjawaban keuangannya.

I Dalam rangkapeningkatanmutu dan efektivitasparaPetugasP€ngawasan, makausaha


yang telah dilakukan antaralain ialah dengan penataran
menyelenggarakan tenaga pengawas
keuanganyang diselenggarakan oleh DepaftemenKeuanganbaik di tingkat Pusatmaupun
Daerah.
Seiring denganvolume pembangunanyang terus meningkat dan semakinkompleks,
226

tugaspengawasan semakinditingkatkan.Tugaspengawasan represif,yaitu pengawasan yang


dilakukan melalui pemeriksaanterhadapsuatu pelaksanaanyang telah dijalankan,sasaran-
nya terus diperluassesuaidengantahap peningkatanpengawasan. Pengawasan tidak hanya
dilakukan melalui pemeriksaankeuangan,melainkanjuga melalui manajemenaudit yang
sudahmulai dikembangkan.
Sasaranpada pemeriksaanAPBN dan APBD meliputi sasarankuantitatif yaitu sampai
berapajauh suatuprogtamdalamukurankuantitatif tercapai.Sedangsasarankualitatif yaitu
sampai berapajauh mutu pembangunantelah sesuaidenganukuran yang digunakandan
sampaiberapajauhprogramyangtelahselesaidapatberfungsisesuaidenganrencanasemula.
Di sampingitu diusahakanpula memperluassasaranuntuk mengetahuisampaiberapajauh
suatuprogramtelahdilaksanakandengandanapembangunan secaraefisien.
Pengawasan terhadap badan-badanusahanegara,di sampingmenilai kewajarandan
memberikanpendapatakunran atas laporan keuangan,dinilai pula iurannyakepadapenr
bangunan.Iuran tersebut bukan saja dalam bentuk produksi barangdan jasa, tetapi juga
dalam kemampuannyamembayarpajak dan dividen kepadaPemerintah.Perusahaan milik
negarajuga didorong untuk sejauhmungkin mengrrsahakan menghimpunmodal investasi
sendiri bagi pemrmbuhannyaagartidak terus-menerus menjadibebannegara,Peningkatan
pengawasanmelalui manajemenaudit selanjutnyaditujukan untuk mengarahkantindakan-
tindakan di dalam pen:sahaanagar menemukanalternatifalternatif yang lebih baik yang
dapat menimbulkantindakenefsiensiyangoptimal.
Peningkatanpengawasandilakukan tidak saja denganpeningkatanpengetahuandan
ketrampilantenage-tenage
pengawasyang telah ada tetapi juga denganpenambahantenaga
teknis di bidangp€ngawasan
melaluipendidikan.
Dalam usahameningkatkanmutu pelaksanaan dan laporan-laporanhasil pemeriksaan
telah disusunbuku pedomanbagi tenaga-tenaga
pengawas,yaitu berupapedomanumum pe-
laksanakanpemeriksaan badanusahanegara,pedomanumumpelaksanaan pemeriksaonAPBN
dan APBD, aturan perilakupemeriksadan normapemeriksaan DirektoratJendralPengawas-
an KeuanganNegara.
Pengawasan tidak saja dilakukan di bidangpengawas:rn
represif,tetapi juga di bidang
pengawasanpreventif yang biasanyatercermin d',lam tate cara yang harus ditempuh di
dalam.melaksanakan suatu tindakan,misalnyaberupabetbagai-bagai
peraturandan ketentu-
an yang harusdipenuhi. Untuk pelaksanaan APBN peraturanpelaksanaan telah disempurna-
kan denganditetapkannyaKeppres 14 Tahun 1979 sebagaipenggantiKeppres12 Tahun
1977.
Usaha preventifjuga dilakukan denganmemberikanbimbingandan pembinaanuntuk
peningkatanmurr: administrasidan pengendalianintern, dengandemikiandiharapkanakan
227

dapat disusunlaporankeuangandan penanggungjawabanyangjelas dan lebih dapatdiper-


cayt. Padz badan-badanusahanegarapeningkatanmutu laporankeuangansangatberman-
faat bdgiPemerintahdi dalammemberikanpenilaiandan keputusan-keputusan sepertimisal-
nya keputusan investasi dan penyertaan, keputusan reorganisasi,penetapanmodal dan se-
bagainya.
Untuk peningkatanakuntansiPemerintahdewasaini sedangdisiapkanproyek pusat
pengembangan akuntansi.Proyek tersebutbenujuan untuk meneliti kel6mahan-kelemahan
dari sistemakuntansiyang ada dan mengusahakan perbaikan-perbaikannya
di dalamtangka
menyusun suatu standardan prinsip akuntansi
dan carapengawasannya yangterpaduuntuk
seluruhdepartemendan badan-badan Pemerintah.
Di sampingpemeriksaanyangdilakukansecararutin sepanjang tahun terhadapproyek-
proyek APBN dan APBD, dilakukan pula pemeriksaanserentakpada akhir tahun anggaran
guna memperolehgambaranyang menyeluruhtentangpelaksanaan proyekaroyek tersebut.
Jumlah proyek-proyekPELITA dalam APBN L97817979yang diperiksasecaraserentak
meliputi 3.178 proyek atausamadengan90,1 persendari seluruhproyek PELITA yangada.
DibandingkandenganAPBN tzhrn 197717978jumlah proyek yang diperiksaadalah2.940
proyek atau 89,66 persendari seluruh proyek PELITA. Perkembangan hasil pemeriksaan
khusus proyek-proyek REPELITA dapat dilihat pada Tabel VIL21. Terhadap proyek-
proyek APBD tahun anggaran197817979pemeriksaan serentakdilakukanterhadapseluruh
proyek-proyekInpres BantuanDati II, SaranaKesehatandan SekolahDasar.Selanjutnya
direncanakanpemeriksaanserentak terhadap proyek-proyek Inpres lainnya, penyertaan
modal Pemerintahdan subsidipupuk. Denganpeningkatanpemeriksaan tersebutdiharapkan
bisadiperolehhasilyangbulat atassuatumasalah.

t
FiP,!nIFIJ 228

E5:

{iiii G
$F
.' ss
F

@ N
as
;F6L it
: 3i'
3 I S: 9gS 3 ; >sB
:>
d.z |
!^
*a d
; 3^\ o2 !
> ei q :3S E td
iF i

E 999 9
i^
g q6 sx
s Ess 3 E :A o

N:i
;F ETS A -
eE hbb e
s$ t

! 1e s.d s SG
;ts t ie !:
ns
bi; :
" d*

F-s Fs€ g i -1 .
FB ;Fe F
:FX n sB

ga
_6u 8EA
3a bhi q s5

$ :4a 36ts
d ;."
229

Tabel VIl,22

RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BEI,ANJA NEGA.RA, 1980/1981


( dalam milyar rupialr )

Penerimaan f umlah Pengeluaran Juml r

A. PEN. DAI.AM NEGERI ,.o55,t A.PENG.RUTIN 5.529,2


L Pajaklangsung 7.429,7 I. Belenja pegawai 2.O55,5
1. Pajakpendapatan L7+,7 1. Tunjanganberas 268,4
2. Paiakperseroan 356,4 2. caii l pensiun 1.503,4
3. Pajakperseroanminyak 6.430,1 3. Biayamakan (lauk-pauk) 194,7
4. MPO 32+,r 4. Lain-lainbelanja
5. I p e d a 78,9 pegawaidalam negeri 52,4
6. Lain - lain 66,r 5. Belanjapegawailuar negeri 36,2

. PaFk tidlk langsung 1.452,8 Belmja brrang 683,6


1. Pajakpenjualan 251,8 1. Dalam negeri 651,5
2. Pajakpenjualanimpor r45,9 2. Luar negeri 12,l
3. Cukai 150,9
4, Beamaiuk Subsidid4etahotonom 985,8
5, Pajakekspor 33 9 , 1 1. lrian Jaya
6. Lein - lain 2L,+ 2. Daenh otonom lainnya 950,4

v, Bunga dan cicilan hutang 770,1


tll Pensrimasnbuken pajak r7 2.4 1. Dalzm negeri 25,O
2, Luar negeri 7 45,t

V. Lain - lain 1.Ot4,O

B. PEN. PEMBANGUNAN 1.501,6 B, PENG. PEMBANGUNAN 5,O2?,7


l. Baotuanprogram 65,2 L Pembiayaan dalam rupiah 3.59\r
lI. Banturn proyek 1.435,4 II. Bsntuan proyek 1.436,4

a JUMLAH 10.556,9 JUMLAH 10.556,9


BAB VIII
PERKEMBANGANPRODUKSIDALAM NEGERI

8.1. Pendahuluan
{
Dalam pelaksanaanpembangunan,sumber alam Indonesiaharusdipergunakansecara
rasional,tanpa merusaktata lingkunganhidup manusiadan tanpa mengabaikankebutuhan
generasiyang akan datang.Dalam.hubungan tersebut,diperlukanadanyainvestasibaik yang
berupadanamaupunteknologidalam jumlah yangbesar.
Oleh karena itu dalam REPELITA III penanamanmodal sebagaisaranaproduksi se-
nantiasadiusahakanpeningkatannya,baik penanamanmodal yang dilakukan oleh Peme.
rintah maupun oleh swastadan baik yang dananyaberasaldari dalam negeri,maupun
yang berasaldari luar negeri. Di sampingitu sebagaisaranaproduksi pembinaandunia
usahadan penyediaantenagakerja yang uampil dalam REPELITA Ill juga akan terus
diusahakanpeningkatannya.
Sarnpaiawal pelaksanaanREPELITA IIl, banyak hasil yang telah dicapai di bidang
pengembangan produksi.Namun demikianuntuk memenuhikebutuhanhasilproduksiyang
meningkat denganpesatsejalandenganlajunya pembangunan,maka dalamREPELITA III
upaya memperbesar hasil produksi terus ditingkatkan,bahkandalamREPELITA III upaya
t
meningkatkanproduksi lebih dipadukanlagi denganusahaunruk memperluaskesempatan
kerja. Dengandemikiandiharapkanagarpertumbuhanproduksi akanmendorongwtadaya,
prakarsadan partisipasiseluruhmaryarakatdalampelaksanaan pembangunan.

8.2, Saranaproduksi

Penanamanmodal, pembinaandunia usaha,tenaga kerja dan transmigrasisebagai


saranaproduksi adalahmerupakanfaktor penunjangpembangunan ekonomi,yangdi dalam
pelaksanaannya bahkan merupakanfaktor yang turut menentukanberhasilnyasuatu pem-
bangunan.
Oleh karena itu, berbagaikebijaksanaanPemerintahyang dirujukan untuk membina
dan mendorongterciptanya saranaproduksi yang mampu menunjanglaju pertumbuhan
pembangunan, dalamREPELITA III dilanjutkandan bahkanditingkatkan.

8.2.1. Penanaman
modal
1,
Tujuan pembangunanadalah meningkatka.nkesejahteraanlahir batin dari rakyat
banyak, sebagaijalan menuju terwujudnya keadilan sosial. Untuk itu pembangunandi-
jalankandenganmenaikkanpertumbuhanekonomi yang pesatdengankeadilansosialyang

230
L5l

nreratadi dalamsuatukestabilannasionalyang mantapdan dinamrs.


Pertumbuhanekonomi hanyadapatdilangsungkan dengancarapendayagunaan sumber
daya alam dan manusia,modal dan teknologi. Kegiatan mendayagunakansumber daya
tersebutseringdisebutdenganistilah kegiataninvestasi.Dengandemikian cepatlambatnya
pertumbuhanekonomi akan sangattergantungkepadatinggi rendahnyakegiataninvestasi.
Dalam mengusahakan oleh
perrumbuhanekonomi, kegiataninvestasidiselenggarakan
oleh Pemerintahpada
pihak Pemerintahdan swasta.Kegiataninvestasiyangdiselenggarakan
umumnya ditujukan pada bidang prasaranaatau bidang yang tidak menarik bagi pihak
swastanamun mempunyai arti Penting dalam memenuhi kepentinganrakyat banyak,
Selanjutnyaterhadapkegiataninvestasiyang dilaksanakanoleh pihak swasta,Pemetintah
tidak pula melepaskan pembinaannyatermasukoi dalamnyausahauntuk l€bih mengarahkan
kegiataninvestasitersebut.
Sesuaidenganmaksudbahwa tujuan pembangunanadalahuntuk kesejahteraan rakyat
lndonesia,maka sudahseyogyanya jika swasta
kegiataninvestasi sejauhmungkin diseleng-
garakanoleh pihak swastanasicnal.Namun denganmenyadaribahwamasihbanyakbidang
dan sektor yang dalam waktu dekat belum atau tidak dapatdilaksanakanoleh pihak swasta
nasional,sementarapertumbuhanekonomitidak dapatIagitiitunda-tunda'makaPemerintah
merasaperlu untuk membuka kesempatanbagi pihak swastaasinguntuk turut sertame-
lakukankegiataninvestasidi lndonesia.
Sebagaimanatelah disinggungdi atas, meskipun kegiatan investasidilakukan oleh
swasta,namun Pemerintahmerasaperlu untuk melakukanpengarahan,serayalebih men-
dorong lagi gairahpihak swastauntuk melakukankegiataninvestasi.Berkenaandenganitu
dikeluarkanUndang-undang Nomor 6 Tahun 1968 yang mengaturtentangPenanaman
Modal Dalam Negeridan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 yang mengaturtentang
Penanaman Modal Asing.Keduaundang-undang ini, yang kemudiandisempurnakan oleh
Undangundang Nomor 11 Tahun 1970 dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 7970, me'
rupakan ketentuan dan sekaligusmerupakan kebijaksanaanpokok dalam mengaturdan
mengarahkankegiatan investasi,masing-masing untuk kegiatan investasiyang dilakukan
oleh pihak swastanasionaldan kegiataninvestasiyang dilakukan oleh pihak $r'astaasing.
Wujudnyata dari pengarahanPemerintahterlihat dengandiberikannyabeberapafisilitas
kepadapara penanammodal antara lain berupa pembebasan/keringanan pajak perseroen/
pajak dividen,pembebasan/keringanan bea masukuntuk pengimporanmesin-me sin dan per-
alatan serta bahan baku dan penolong secaraselektif, pembebasanbea materai modal,
perpendekanmasa penyusutan dan pemutihan modal. Bagi penanamanmodal asing d:
sampingfasilitas tersebut,masih ada fasilitaslain sepertijaminaninvestasi,hak'hak transfer
keuntunganke luar negeri,penjualansaham,penyuzutandan jaminan kompensasiseandai
nya adanasionalisasi.
232

Dalam pada itu usahauntuk lebih menggairahkan kegiataninvestasiteup diusalrakan


Pemerintah.untuk meksud tersebut selamaREPELITA II pemerintahtelah menempuh
berbagaikebijaksanaanantara lain penyederhanaan prosedurperizi.an penanamanmodal,
I menerbitkan secaraberkala daftar skala prioritas (DSP), pengarurandalam penggunaan
tenagakerja asing serta pengaturar penanamanmodal yang lebih mantap di sektor-sektor
tertentu.
Bersamaandenganusahauntuk lebih menggairahkankegiataninvestasi,usahauntuk
memberi kesempatanyang lebih luas bagi golongan ekonomi lemah untuk turur serra
da.lamkegiataninvesrasitelah pula diselenggarakan,Hal ini terlihat denganditetapkannya
persyaratanpengikurseft:rangolonganekonomi lemahpadakegiataninvestasi,baik kegiatan
investasiyang diselenggarakandalam rangkapenanamanmodal dalamnegerimaupunyang
diselenggarakan dalam rangka penanarnanmodal asing.pengikutsertaan golonganekonomi
lemah ini tidak saja dalam wujud sebagaipemegangsaham,tetapi juga diarahkanuntuk
menjadi pengendalidan pemegang peranyang aktif dalam berbagaikegiatanusaha.selain
daripadaitu golonganini diara}kanpula untuk menjadimatarantaidalamkegiataninvestasi,
sepenikegiatanpenyediaanbahanbaku ataupunkegiatanpemasaran.

Penanamanmodal dalam negeri


t
Kegiataninvestasis,wastanasionalsebagaimana diatur dalam undang-undang Nomor 6
Tahun 1968, hingga saat ini telah berjalan lebih dari satu dasawarsa.selama kurun waktu
tersebut, dari berbagaiproyek yang telah memperolehpersetujuanpemerintah,sebagian
telah memasukitahap produksi, sementarasebagianlainnya masihdalam tahap persiapan
dan percobaan.selain itu terdapat pula beberapaproyek yang telah melakukankegiatan
perluasansebagirilangkahuntuk meningkatkankapasitasusahanya.Kesemuanyaini meng-
gambarkan arah yang positif dalam kegiatan investasi yang diselenggarakanoleh pihak
swastanasional.
Sampai dengan akhir Nopember 1979, tetcttar 3.324 proyek yang telah mendapat
persetujuanPemerintah.Nilai rencanainvestasidaripadanyameliputi Rp 4.030,2 milyar,
sedangkanrealisasinyaper 31 Maret 1979 tercttat Rp 1.705,4milyar. Jumlahini tidak ter-
masuk proyek yang dibatalkan atau yang telah dicabut izin usahanya,
Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel VIII. l, dari berbagaibidang usahayang di-
masuki, sektor indusri menduduki tempat tertinggi dalam hal jumlah proyek dan modal
yzng ditanamdibandingkandengansektor lainnya.sampai denganbulan Nopember1979,
jumlah proyek di sektor industri yang telah disetujui tercatat sebanyak2.422 proyek
dengannilai rencanainvesgsi sebesarRp 2,726,J milyar. Hal ini berarti 22,9 persendari
seluruhproyek yang disetujui atru 67,6 persendilihat dari jumlah modal yang ditanam.
Di sampingsektor industri, sektor+ektorlain yang cukup menarik bagi parapenanam
233

iolo:r9:"S:,.!.)-

;d fi t

*t<
t) NO
f., \o eFr
o, Nst$\oF.FNo
*-.r--rotswoq{
I
}t \o
-.t
@ FN\ONN
@ F*-.IFN9TqPF
|" {O\a\Oc'c)\o\lc' ?i
\o
Or{\rO:JOu(^(r
{o,\oo+.F\oNq
:'a \o
{
o, 6erl,Js+vrsFP
ti

t,
NJN
N+oaoFtlreN
F(Doq\o{\to\+

!.)
tsNI'JqN
Ftsc!o\o@tsNrn
-lCO(^\OO\@
o\co t -.l F -.1 {a o
{nJ\EraO\+otsN
cD !r N O\ i.J ap e\ F s.)

I FG N
+t\}$utJuNCO =>
e vl t
*z
PFI
.F
o s Nq|JO\
z { Pt:'i:":ciPi- 3 F |-r
O\@q
Pl!$lJNuNu oa
FplJqO\q@u
rt
G Z
.{6)
rq++ts
NS.FtJHCNW
9rcDNcaN\oc6fo
B
'o';
I x>
P
c F N'-1
NtsCa\rt!OCO|\laa
ts ' 6 , F \o
o o(r{}..)6F+\o\o \o
E6..tCoNN
aDr'.)+o\m{6a\I
\a1,r'.JcoqfF\C-l

q-_J\oqF\oFo
bp
qJloFF.-!
O\Oub.rco{\O\oo
tr +5o\rfcEet@N-l
5-JoocoFo\o.r.r
234

=^

o,E
t .c3

EI
z

P=RE
6FE6
!d ..t i
l

ca
't>
Y
rl]

Irl
>.

gtBt6
nqgco
235

F@N+
r(o
o6c{o+:N6a6
c;d;6*di-t;"j;
rai 6
t
a E

z rDr@
4 !tii.rroc\|d)
qd:e.!q!1qct.',
2
z q
H I
E I

6rortt:

=z
-- <x .c ca+d)c+o€
NOI
N(o6t
F ci od ..i + oi ci 6.i
tD OH

:
z
x

3
Aq 60r{ro rtoa
lorlroot or(o
r<) r6roo
p "id+-.;
sx
E :
I
:
or @ c\r c{
o6
11
>,
a.

a
g
B
P
4

: c\ !.r {i ot
236

P 9 i:'rr:- P 9P :JP t' f:, l"rP:cF i{9 !,f !,N:-

I
z

F
o
. * *--6
-++6! 6o.3 3it dgi SHsS:xt Sf si ra *

-i'
!?rr- !
!6nr9:tFFF:.!'
c r " . j-' -i f. .*! D O F E*-*e-9
!oi!,!D +N!o
9-E&gt
F ! i.Frr5
#s
;' E,
3t;3dFSUgS8e3ss steE 3g; s s$3:h 6E z

2=
c>
F H i ! FZ
-. -9SSE -3 3SS{*s6 EggS 5Ue d3;tgt

i +Nr. 'G,"*.-FF-Me*B S-3tgS e<


I!P FFf }':OiJ9;J9P*PP!'f IAP ljjFIJ FFF9:"F ;, 8.
IeBua88$;EHtASAgdtS tr; ;3t;;e iE


F s?
I I'l

+..6 ,.tF..E;B B-E r sdsE .4.


5I
*q HEE.3
EgC*833iSFei!ii:
eH$il3I l E
c

o-sdo : 3
I
z
r6o*-u---ts.! e * u. {i : I fF
ir n \'{L i6 I{'qtcr,oArlr Llo:{ tr:{ b.L bb b iob L. I' t :'L
3B3tSS"'g6sAf SSgSSdS 66S SSJS! 6 aE

:
+ *Es- io-6ts6 t-*iF.E 9;eHEi F
;&
-
EFSg$H3XHTHBH$CI:U$!HC
AEEFEE6 L
237

modal dipandangdari srdut jumlah ployek dan modal yang ditanun, berturut-turut adalah
sektor kehutanan sebanyak4OOproyek denganrencana irwestasi sebesarRp 384,4 milyu,
sektor perhubungatVpariwisata sebanyak 248 ptoyek dengan rencana investasi sebesar
a Rp 2728 milyar dan sektor pertanian/petemakan scbenyak 132 proyck dengan rencana
investasisebesarRp 289,6 milyar.
Seperti telah disinggung di atas, dalam rangka menggairahkandan sekaligus meng-
arahkan kegiatan investasi,Pemerintah telah menyediakanberbagaiperangsangyang berupa
fasilitas perpajakan dalam bentuk fasilitas bebas pajak ataupun fasilitas keringanan pajak
(Tabel YIII. 2). Fasilitas tersebut diberikan untuk tenggdngwaktu tertentu, antara lain
sampai proyek tersebut telatr berproduksi secara komersiel. Dalam hubungan ini dapat
disebutkanbahwa sebelumahun 1972 belum ada proyek penanamanmodal dalam negeri
yang berakhir masabcbasatau keringenanpajaknya.
Dalam pada itu, sepeni terlihat pada Tabel VI[. 3 kegiatan investasi dalam rangka
penanemanmodel dalam negei sebagjanbesar masih rnemilih lokasi di pulau
Jawa. sampai
denganbulan Nopember 1979 jumlah proyek yangberlokasi di pulau Jawe tercetrt sebanyak
2.244 proyek dengur nilai rencana investasi sebesarRp 2.62g,2 milytr. Dengan demikian
dipandangdari sudut juurlah proyek yang teleh disetujui 67,5 p*sen berlokasidi pulau
- Jawa,sementaranilainya adalah65,2 persendari seluruhnilai rencanainvestasi.
sejalan dengan makna tujuan pembangunan,kegrataninvestasitidak sematadiarahkan
pada usaha meningkatkan produksi barang dan jasa. Bersamaandengan tujuan mencapai
pemrmbuhan produksi adalah menjadi tujuan pokok pula untuk memperluaslapangandaa
kesempatankerja. Oleh karena itu dalam pelaksanaanproyek-proyek penanaman modal
dalam negeri telah pula diusehakan langkah-langkahke arah penciptaan kesempatm kerja
baik langsungmaupun secaratidak langsung.

Penanananmodd asing

Keikut*enaan pihak swasta asing drlam kegiatan investasi dictur ata, dasar undang-
undang Nomor 1 Tahun 1967. Terhitung sejak ditetapkannya undengrndang tersebut,
permohonanpenanamanmodal asingyang telah disetujui pemerintahsampaidenganbulan
Mtet 1979 adalah 807 proyek dengan nilai rencana investasi sebesarUS $ 2.542,3 jlta,,
sedangkanrealisasinyaadalah us I 3,197,3 juta. Jumlah tersebut telah dikurangi dengan
proyek yang dicabut atau dibatalkan izin usahanya.pencabutan atau pembatalan izin ini
adalahkarena pengalihanusahadari PMA menjadi pMDN, likuidasi perusahaan,pengundur-
an diri atau karena kesulitan-kesulitanlsin.
sepeni halnya dengan kegiatan investasi yang diselenggarakanoleh pihak swasta
nasional, sektor perindustrian menrpakan bidang usahayang paling menarik bagi kegiatan
rnvestasi swasta asing. Di sektor industri tercatat 4Bo proyek yang telah disetujui yang
238

meliputi nilai rencanainvestasisebesarUS $ 4.574,4 juta. Hal ini menunjukkanbahwa


59,5 persen dari seluruhproyek PMA yang disetujui atarr 60,6 persendari seluruhnilai
rencanainvestasinyaberada pada sektor industri. Keadaanini dapat dilihat pada Tabel
VIII.4.
Di antara berbagaicabangindustri, dipandangdari sudut jumlah proyek, industri
kimia dan industri barangIogammerupakancabangindustri yang paling menarik bagi para
penanammodal. Sampaidenganbulan Matet 7979 dalamindustri kimia tercatat 132 proyek
dengan nilai rencanainvestasisebesarUS $ 768,6 juta, sementarauntuk industri barang
logamtercatat131 proyekdengannilai rencanainvestasi sebesarUS $ 493,6juta, Namun
apabiladilihat dari seginilai rencanainvestasinya,
makayangterbesaradalahbidangindustri
logamdasardan industritekstilyangnilai rcncanainvestasinya masing-masingUS $ 1.217,4
juta (26 proyek)danUS $ 7.135,2jrra (70 proyek).
Di luar sektor industri, sektor-sektorlain yang juga barryakmenarik minat para pe-
nanammodal asingadalahsektorpertambangan dengannilai rencanainvestasiUS g 1.477,2
juta (13 proyek),sektorkehutanandengannilai rencanainvestasiUS $ 610,1juta(86 pro-
yek) dan sektor perhubungan/pariwisata dengannilai rencanainvestasisebesarUS $ 266,2
juta (31 proyek).Sepertihalnyadenganrencanainvestasinya, realisasi
penanaman modal
asingyang terbesarjuga terdapatpada sektor industri yairu sebesar US $ 1.800,8juta
atau56,3persendari seluruhnilai realisasinya.
Dipandangdari sudut penyebarannya, ternyata 563 proyek dengannilai rencana
investasiUS $ 3.619,9juta berlokasidi pulau Jawa,yaitu 306 proyek denganrencana
investasiUS $ 1.297,0juta di DKI JakartaRaya, 154 proyek denganrencanainvestasi
US fi 1.776,2juta di Jawa Barat,20 proyekdenganrencanainvestasi US $ 200,1juta di
JawaTengah,2 proyek denganrencanainvestasiUS $ 1,6 juta di DaerahIstimewaYogya-
karta dan 8l proyek denganrencanainvestasiUS $ 344,9juta di JawaTimur.
Sementaraitu di luar Jawa terdapat244 proyek dengannilai rencanainvestasisebesar
US $ 3.922,4juta. Dengandemikiandalamra,hun1978/7979kegiataninvestasi di luarJawa
telahbertambahdengannilai rencanainvestasi sebesarUS $ 3 38,4juta, sedangkandi pulau
Jawa bertambah sebesar US $ 307,1juta (TabelVIIL 5).
Menurut negaraasalnya,ternyaa Jepangadalahnegarapesertayang paling banyak
melakukanpenanamanmodal, baik dilihat dari jumlah proyek, rencanainvestasimaupun
realisasinya.
Jumlah proyeknyayang telah disetujuiPemerintahsampaidenganbulanMaret
1979 adzlzh204 proyek dengannilai rencanainvestasiUS $ 2.585,9juta dan realisasi
sebesarUS g 1.193,4juta. Dengandemikiandalamhal jumlah proyek,Jepangmewakili
25,3 persen,sedangkan dari nilai rencanainvestasidan realisasinya
masing-masing
adalah
34,3 persendan 37,3 perscn.Di sampingJepang,negarapesertalain yang cukup besar
?39

oo.nr\oco+\o+
oN+r\oco\o+c,
e t c\0\ q q f l .1 a
f- r \O ( O\ O\ r.,l t-
qxor D
<)
o6N<l.F_r
00N n
<] s
l.
7
tq rcorcOmiNOt'- o\
io\oq).oNF-r'\cp
= a\.1 q ncj9".-.J
tll ++ooF,\or.i\o ri
F. h '-r 0\ t\ \o r-r 6 a\ +
E rzr 6Fr\O+NN
F
+.i t-

3 F E ()b\oomFr.n6ri-
trl ^ \o 6l^CONri.a\Or

3Fr
+co
<; t\
Fl o\
+F.Oc'lO\N
l-r I co OroO\+Fl+l.Ft
(!\ocrF-.aoNo\!|.

x* ci Gi +.it.i ct6ivi..i G
NrO\l..Mr.rFrFaO 0\
F
<!a oirr^+NN €
t5 +.j \o
o\
I
\o
rl
s-*
6.6co.aN+orA
\o, aa
F
t t

(rio\\or|ri.ao\\o
t. 4|\0ur!fO\O\O.r..t
t o\of{ur|^q\N€\o I
x{t ci .i oi ri
HdF\t\rncHo\.Q
di ci .i ct c;
€ <u) q-, '6N o\
F. .,1
o\
I \oo\coot.co+!ii +
o\ E
H6coa{r6\o\o
t
v

I
X t j
t:l
5b

t E
L

.jFiFi+ui t ridoi
t rF
€d

z
<e

o o o' $o
odd+ ci
t

-b

OF :6
241

ct FaD(t!@o) ?l ro F orots!)roirld!6@ororf|rooo)orctFo C{
tt aro dt f) !. @ c) o: f) {r o 6r € i c) o @ o o r € + c{ a) a.r 6 o
tl !: o: (| o9 I q .: q I 6! q \ q \ q \ \ o! o! c? o) 6t i. o! Q q + c!
Ftf + rnN Qr rr + o |6 o ts + !'i (o ro or rD oo ts i i icrr\ +
"5€s !. €c- rrt6 ir oo c\rN|.'c.t Ncti : Gt o|
(co{
x >E e colo r- c) -

.! 1.'F 1l]ioo g{ ct + F orl H o i - i F (o o ts o o d) € co r


g| Q
o ct - rt (<D |o + F r (o o or 6l
I € 6tl| c\rorc\r
Q nCCosr c) c:
c\r |o o
N + o+ I I
@ o c.r o !o {r o o
q c! c! c: .q e .: q oqI n e q |o
z "5
lr.
6i dn:id{ 6i ctdrf d-icjd Erlolotd
i; ii FaD ott
N*J
c\ N |oet(o |a coct N . o o t a \ rc t c o -
I c,
NoF-
i6.
c
r{ z 9\.! c!
si;-:
6q o

=
I
A F
g $H*RE - . s . 9 E * - : R R . o c , c \ r' 6 | + o | H i o o
*
7 E
E6
xq
E;
<lt ir lnctfl ttlft F o {t roic.troic,i-r.roSooocooc)-cr6l
ic ao Nqr6r{lo N e + cD |!l o F 6 o |o !. F ro rt o o o N o oo F rn 6|
€E \ \i raocc ?\ | a r tr F q q q -: -: q qc!9,q c9ol\ Q q q { 6 ! t o , .c t tI
S6 E{ ir o c o o 6 t a ) o d r c ) d r ( ) t s N o . ) c . "r cl t . . { r N F € . t
6
r €n oro 6 i + ci N rr ao .o c{ N 6 - cl .od c{o!- o
dl rnc1| -..r 6 c, r s' rcv r
F .ri -i; di i j

I
n rit cr rF F (r ro r F @ c{ r.- + qr - c} i F c{ cr e, o cr o
r o +!dr9r.-
!9 6rts dl + ri - i- ct
t

.
,t ??
EH l€
N r a ro o r o ! i r o
c! (DF6r!t|€
q 9qc:ao!
o o
r
\
o
q
rt
{i
q
o - F F d o N H F
c)ooc\r{.u:
\ s? \ 6l + F F 6r .o
(rorF o 6r o
lr!1oo
F .rod)
oio6iatqt
orlJo6N6-
r' o € c | | + | n 6 r c \ r
6|
o
€ 9 q! c-{n c! F.o r: ! . i r N N . i a o i + c i " : r j c i (a c;c.idi r; i F:o; ,d
-.h or q)g @q) .{r .o or i € - F dr i t) r c{ € No c\r oo
.:.t:cl -dr i
F e q or 6| .o rr or
d

trl
l. i OFartc\(tr .o ct ro (O roocr<|or 6\6\rcl l!) cr c, I i..ror|o6rc)6
x 3
i
(c
Er||
i cl
c{@ ro
arr
!l 6r- rrdt

)r
BI
*

=
e
B'
l t

i6,i..tltiui !d l: odoid ic^i€.i+dd r:doi<j j c'lcri..: cl ,Jtj


NO{Nc{6rc{616t
242

'Jo(,196!N
i P:oF: I Ir f:, te:-plo F Jp:r . E9 . | 3 ! - p : o 9 o ; r p t F IF:
2

ts, It

trt

|N.+HA (o a NFA -196


q!Foro{(!!err<} Eor*.\o5

F
i"- (9q(ocoot{ + E*6|l5ot
:o 9o:r i .q:D:90lc:":- F s.91 i3 N + !e |r|,l .. c. c. { (o
b H o q \! re 6 { (p o o o - ir ;- io b b i" b \ $ io i" is \ & b io ;o l- io
6q-or(Jl{iotrlHao+o)co$
H c)CO +i.3 C6(r + (r O. c, <> A F { O (o c'@ r o. c' { O,i> +

ts> P,
>F o-
q9 ol | @ | -:6
oi{@o.co x >> 3
I
"F6:
l:<.

b
( !' = (q co'r E= nz
! {{9Coraot € co ts aco(!--{on sR
J'tF9 I F F I ts:o:-:;5 P I r-:! I p I r |i :( -r (9rJ PHFof 9)F:ot"
{9q N(Jo{oor-\coHr9F{oso.D@.D
,I .4 sr q { i9 qr { s' o F a o (o h3 o H (o0('(In5(r@('lo)qr G Fi
(i IF9ol ^ 9 o H o 6 s o r r \ 5a q r o r ( F o 6 cDo 6 @ooH{o{orost .{ t!
!.>
So
{l | ^ar@ tsloo ri
otrN -rr.rJ.oc|r()oo@Fco

Nho
O ls t3 S H E\r ts
{{oHt).{ (p ca €(Fa.HHcDAco
F : F i( r' r I' P !qo. t e p 9 l - : : - 9 9 rp l e P l e F, rprJFpf tef ts:r
h o N { { a 'a }a o @ | qo ! { € (,
o o(oH{Hc.
oos!
o.ot9 0Fo(J!(o
+o('locE
(,0(FHo{ aocr
@ooaHo{oc.ot
z
t
>

a-
<rrAutH(n r\' @ ! HorA (s|s(o
Ff-- P:r. : | F : - l , r: t $ F : : - : , t , : -P:,Fg9FP!'
( r N Js ! ( F o r @ € c n E
o+H A u ( r € n 9 ( p o t + @ o r o( 'r' a c o o r q { , A
ac.lF(DNr o6No@6o
6Or (i ' 1 . c r ( ) 5t s @ o r \ D o ' 5 r € ( o o @ o q . F ol Hcoqi {^3o F(r {
24'

menanankanmodalnyaadalahHongkong,Amerika Serikat,singapura,Belandadan
Jerman
Barat dengan nilai rencanainvestasinyamasing-masing US $ g42,2 juta (123 proyek),
US $ 432,8 juta (83 proyek),US $ 280,1juta (37 proyek),US $ 217,3juta (46 proyek)
dan uS $ 2o1,5 juta <25proyek). Secararelatif perananpesertaHongkong,Amerika Serikat,
I Singapura,Belandadan JermanBarat terhadapkegiatanmodal asingditinjau dari besarnya
rencanainvestasimasing-masing adalahL7,2 persen,5,7 persen,3,7 persen,2,9 persendan
2,7 persen.sedangkanapabiladitinjau dari jumlah proyeknyamasing-masing adzlah15,2
persen, 10,3 persen,4,6 persen, 5,7 persen dan 3,1 persen.perkembanganpenanaman
modal asingmenururnegaraasaldapatdilihat padaTabel VIII. 6.
pemerintahproyek-proyekdalamrangka
Dalam pada itu, sesuaidengankebijaksanaan
PMA ditetapkanharusberbentukparungan,kecualiuntuk proyek-proyekyangmemerlukan
modalbesardan teknologitinggi.

8.2.2. Pembinaandunia usaha


Dalam Garisjaris BesarHaluanNegara(GBHN),'antaralain ditetapkanbahwakoperasi
harusdigunakansebagaisalahsatuwadahutamauntuk membinakemampuanusahagolong-
an ekonomi lernah.Di sampingmelalui koperasi,peningkatanusahagolonganekonomi le-
mah dilakukanpub tblui bimbingandan pengembangan industri kecil (BIiIK).
l
Sejak Orde Baru, tugasPemerintahdi bidang koperasipada hakekatnyaadalahme-
ngembalikan fungsi koperasisesuaidenganasassemula,yaitu sebagaiwadahperekonomian
rakyat yang berwauk sosial.Hal ini dilakukan denganmenertibkankoperasimelalui me-
kanisme perundang-undangan yang menimbulkan proses seleksi. pemerintah berusaha
mengembangkan sektor koperasiini sesuaidenganhukum ekonomiyanglebih rasional,agar
sungguh-sungguhmenjadiwahanauntuk meningkatkankesejahteraan rakyat.
Perkbmbangan koperasidapat terlihat secarakuantitatif artara lain denganmeningkat-
nya jumlah KUD dan koperasiprimer lairfnya, simpanananggotakoperasi,volume usaha
koperasipada berbagaisektor ekonomi sertajumlah uang dan na-sabah kredit candakkulak
(KCK). Di samping itu hal tersebutdapat juga dilihat denganmeningkatnyajumlah ko-
perasi yang memanfaatkanjasa dari LembagaJaminan Kredit Koperasi(LJKK), yang
rnenggunakanmanajer sena makin besarnyamodal usaha koperasi, selain peningkatan
secarakuantitatif, secarakualitatifjuga mengalamiperbaikan. Hal ini dapat dilihat antara
lain dalam keteniban administrasi,kepemimpinandan manajemenyang berdaya guna
dantepatguna, bergatalrnyarapat anggotadalam rfiembahaspersoalanbersamasertaber-
l
tambahnyarasa tanggungjawab badan pemeriksadalam melakukankewajibannya.per-
kembangan jumlah dan simpanankoperasidapatdiikuti padaTabelVIII. 7.
FF
tll .l
244
j r i e It
>P \o Er \o \o \o \o \o E \o \o \o \o \o
{ii{!{.-l .-l t;
\oL0o{o,qr+;-al!)go\o "l{{{o\
'ee tFlri
>
='
i! ,!'
FOFHNT.JN@*
t.
cq . P I9o !'r l, rr I 9 0 \:O{ y r : r!
a uJ Ol a 0o + \O tJ \o +'rJ
Hr.Jtsu\OO\Oa.no\.F+F
{o\rrl.)+++NO

q i, q o\ o\ o\ 6 io c\ o\ o\ o\ q
5 (r \o a .-l O\ q Oi O. q { \o +
!eOw6@O\\oqco@

ttt
JC'\Hts
FurHb.JaqNt\)O-!
!o+o@O-lO\h'r\o+qco

5 P
a@uHO\-
H r.J F !r N hJ ur aD rrr q (^ \a co
z
z
tsOFitir.rtr)A.FF
p
tr =F.r
J I J p:-.P:! i !o I9:.
.n
to lJr c, +
o\t.FoH\ouqo\+
N O\ hr
GIJ\bo+\ooq\u+quJ\o
€ O \r N \o
3l".
r-D-,
ez:
\oqri
p!r:.rJPp9Pf:-lei
ro \:l \o ts -.1 orN o\qa w(n \o
o-lOO\+@6O\ts.F.FN+
c 6 \ a \ o N @ c n -q
.F.FFo
'+
i- :F "c. L i.
-5 -'o -\o -r^ 'o\ -q
z
z
P5IJ F
\ro\o\hr+aiJ
Fa6CoHra(t\@\o+aH
+ -.1 O, + \O wq@ +
9ruvrwSOq{{Cn"ra+ d

IA

FF
*!sr*bFbJaF
O\ O\ i.) -l C}. + rj tJ (F N ur CE {
C o A 'o
O k O \ \ O N'o.
"co
- r e '+
rH 'o 'N _o _cn "co 3
i. b \ L 9-
5

:-9.F:l-.!!:.9r-:-:-i- .-! r q (a
a i- !.) F H oo -t t^ t9
o\ \a o q u + \o o to F a a tJ
o co + ts \o + { .{ \r co F .-l i"r
!.n Cp \O (r oo co tr irE u r O \O CO
5

T\)..!NNH!JN
ii.oF6+wooFo\++a-
h b b b \ L \L -, b '6 i.J \
c6 { d { or co o\ -t cp -l *.t .{ r,
FqF+O\O
'6\ O \ r - @ -+
{ C o O \ O '.J. 'cl -* -+ -'o '*
in L "t'r \ i.
245

Hasil yang dicapai sampaidengantahun terakhir pelaksanaanREPELITA ll, antzrt


lain dapat dilihat pada penyalurankredit candakkulak (KCK) dan pertanian.pada per-
tengahantahun 1978,,koperasitelah dapat melayani 1.319.268orang nasabahKCK de-
ngannilaipinjamansebesar Pg 6.732.316.396,-.
Di bidang penanian, pada tahun rerakhfuREPELITA II sebanyak2.200 buah KUD
telah diikut-senakar dalam pemasarangabahdan beras.Di sampingitu da.lamrangkame-
nunjang produksi pertanian, KUD telah menyalurkan 460 ribu ton pupuk bemilai
Rp 32.200 jura atau sekitar 57,4 persendari seluruhpenjualanpupuk. Untuk itu sekitar
1.000 bua}t KUD telah dilengkapidenganlantai jemur, gudangkecil dan mesinpenggiling
padikecil(ricemillingunit).
Sementira itu koperasi telah memazukipula bidang perkebunan,khususnyakopra
dan cengkeh.Dalam.tahun1978 telah dilakukanpembeliankopra sebanyak134,7ribu
ton dengannilai Rp 73.976,7juta dan jumlah penjualannya127,3ribu ton bemilai
Rp 75.467,9juta. Jumlah cengkehkeringyang telah dibeli dari akhir 1977 sampaidengan
bulan Maret 1979 adalahsebanyak73.492 ton dengannilai Rp 50.328,7juta, sedangkan
hasilpenjualannya berjumlah12.933ton yangberhargaRp 52.356,1juta.
Di bidang KUD, untuk meningkatkandaya guna dan hasil guna dalammelayanike-
pentingan para anggota,maka anggotanyadikelompokkan sesuaidengankegiatanKUD
masing-masing di dalam kelompok usahatani, industri/kerajinandan perdagangan.
Seorang
anggotaKUD dapat masukkc dalamlebih dari satukelompokkegiataaekonomi.Sementara
itu guna mendorongpengembangan KUD di setiap kecamatandibentuk BLUD yang ber-
fungsi sebagaipembimbing dan pembina KUD yang pengurusdan anggota-anggotanya
terdiri dari unsur-unsurpemuka masyarakatseperticamat,pamongdesa,guru dan ulama.
Perkembangan jumlah BUUD/KUDdapatdiikuti padaTabelVIII. 8.
Serayamengembangkan kehidupankoperasi,peningkatankemampuanparapengusaha
golonganekonomi lemah secarateknis akan terus pula dikembangkan.Di bidang industri
kecil da' pedesaanusahatersebutdiselenggarakanmelaluiproyek BIPIK, yangpelaksanaan-
nya sudahdimulai sejak tahtn 79741197 5. Tujuan daripadapembentukan.proyek BIpIK
adalah dalam rangka penyediaanbantuar teknis yang lengkip dan terpadu bagi indusrri
kecildan pedesaan,termazukdi dalamnyaparapengrajin.
Dalamtiga tahun pertama,proyek BIPIK padadasarnyamenjaianimasapersiapandan
percobaan.selamajangkawakru tersebutdiberikan latihan bagi para *af pelaksana"eplK
untuk melakukanberbagaisuffai di beberapadaerahsasaran, melakukanpenelitianberbagai
macamkomoditi baik yang dilakukan dalam bentuk bekerjasama denganpergumantinggi
ataupunlernbaga{embaga lain dan menciptakanzuatu sistempenyampaianbantuanteknis.
Hasil pokok yang telah dicapai dalamjangka waktu tersebut adalalrdilakukannyausaha
2+6

F F F F = F i! i" :-, F F F F F F F p so s P' tF I !....,- z

| --- s -E. t€- -*t..- =- s;. 3sHH" c

' 'sr- | | * E * | - Es * ; u - * F . E- g
$

-*-@B | --its-, Sx-E--$ r sFsHE d

I rs-s-s * s.. -f gs6aerEHs;:HI


c
3
F
-r..Br**-68 rE- rd;;s rsS"iE c

| *$*s*s;d;6tSEde g:EEsgsHE

Gi =
o | - - N - | ! - B - - 5 - - s - i - | r:S rs$ !c.

z
*-sE$*s;BFss$E$$ssEFsEs$$ el
"l z

-r I F;*r :*ss-Br | $..tsr -l,sH

* | e;:-;;H;:aEIcsBSEHeEsFft

3 o | | S3*r --Bg*Sr I d*".*-;8, ;E

- * B ; ; * EB H : ; : l ; H i s E r s S E F 5 s $ i

E | | d - +r E *.8 * j | | -** | * | ; $ , rF

* *Ei f 6rs ;sidH;$BrsH€HEeSE


)L7

unntk men)'usunmasalahindusui kecil dan pedesaarCengancara yang lebih sistematis,


dilaksanakannyaberbagai macam penelitian dan dikumpulkannya masalahkhuzus serta
dilakukannya pendekatan-pendekatan yang mungkin untuk penyelesaiannya. Berdasarkan
hasil pokok tersebut, maka kegiatan proyek BIPIK dititikberatkan pada latihan kewira-
swastaar, pemberian nasehat mengenaimanajemer/penge lolaan usaha, pemasaranserta
penyebaranbahanmentahdan peralatan.Usahapengembangan industri kecil akan terus
dilanjutkan,korenausahaini searahdan sejalandenganusahauntuk perataanpembangunan
dan hasilpembangunar.
Dalampadaitu, di sampingpembinaanwadahdanpeningkatanketrampilan,caralain yang
ditempuh Pernerintahdalam membantuperusahaan golonganekonomilemahadalahmenja-
min pasarannya.S-epertihalnyadalammemenuhikeperluanbelanjabarangPemerintahyang
tftlak kecil jumlahnya, Pemerintahmengutamakanperusahaargolonganekonomi lemah,
sebagaimana diatur dalam KeppresNomor 14 Tahun 1979 dan peraturanpelaksanaannya.

8.2.3.Tenagakerja dan transmigrasi

Masalahyang memerlukanperhatianseriusdi bidangkependudukanantan lain adalah


besarnyajumlah penduduk dan penyebarannyayang tidak metata, baik secara,egional
maupun sektoral. Hal ini disebabkankarena 65 persendari jumlah penduduk ndr,nesia
beradadi pulau Jawadengantingkat kepadatan63 3 jiwa per km2, sedangkan 35 persendari
jumlah pendudukyang beradadi luar pulau Jawakepadatannyahanya 26 jiwaper kmZ. Di
sampingitu juga karena 81,5 persendari penduduk Indonesiatinggal di pedesaan.Per-
kembangan junnlahpendudukdapatdilihat padaTabelVIII. 9.
Di bidang angkatankerja, perluasankesempatankerji antara lain dilakukan melalui
perubahanteknologi seperti penemuanbaru suatu produk, jasa dal sumber tenaga.Di
sampingitu usahaperlu;san kesempatankerja dilakukur juga melalui kebijaksanaan
yang
mendorong perluasankesempatankerja umum (makro), kesempatankerja daerah, ke-
sempatankerja sektoraldan kesempatankerja khuzus.
Sementaraitu bidangpenyebaraninfomrasipasarkerja yang menyangkutmasalahpe-
nawarandan permintaantenagakerja terus ditingkatkan.Dalam tahun 1978/7979jumlah
pencarikerja adalah221.5?5orang dan sebanyak29.923 orangdi anuranya telah berhasil
ditempatkan. Penempatantenagakerja melalui Antar Ke{a fokal (AKAL), Antar Kerja
Antar Daerah(AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara(AKAN) terus ditingkatkan.Sampai
dengantahun L97811979penggunaaltenagakerja melaluiAXAL berjumlah37+.379orang,
O
melaluiAKAD 68.826 orangdan melaluiAKAN 26.109orang.
Di bidangpemanfaatantenagakerja sukarela(TKS) BUTSIyangbertugasuntuk mem-
bantu, mendorongsefttrmeirrpeloporipembrfiaruandan pembangunandi pedesaandalam
tahun 1978/ I i7? terus ditingkatkur. ParaTKS BUTSI beradadi pedesaan
selamadua atau
248

U
r.a d
Brrt rtrr trtttj ts

:_:-Fo$e:.pg"pFF5j F.{
N N + { at
o:&@+

t is
-u
io ;.
-6 _@
i.
'- o o _-@
'@ @;ii
"6 i€
--'u
b i! i,

FiN!Foo-6@€=;;aj
N u a L b. ;, b' b i. i i' ij b, in i, L i$
Bs3S93sH;i3;;r---
-6 -- -o oo{e-;.
;e :e is ir'e b ie i "e'@ + "6'6 i!

i- i- r. :! '- e' r e" p :. F F F-E > 1


=6dsF;itisSat$;sgt9 z

,p -o:o r- f r. l!:6 Jr., -o"6r.-@FF5


o
u{@bo6;
z
-,r'o i i u t'; ; -; E 5 6 5 u ;i z
q @ € @ o oir
x
_- o6-6;;;
i, ;At ;- "6 i' L ie b "N \ -6:- \.@-@ 3 3
z.
t- :- P :, !ts 9 I :r :l F I :. 9 Iot! z
@ { @ N q @no
z
z o-
t ,o .o e,:- _- I. y F l. -o _' 9 J "5 F F 5 { 9<
F AI
2-
- 6
i : n ! ! i r ci !- r e; i Ji r eaFo F S F S - =
b + i" d. b. b i N h!
6 N { F _ 6E) z
-o@oGi; 3
z
- i- !i 1, i:': i" J I - i I l. iJ z
e_

;
>
.- "o "o 1. i N 1,.rts ti Jn J. -o -- -E F F z
z
i r rr p f e r r p P F F F FJ ts
6@+@€u&

t u 6 a o E i=

* * e. FU
@ 6 b b b i, io l- ;! bl N i' b io ir, L:"
I
-@;
_N -+ F o 6:;
:r ie a, b h i, b i,'{ i :{ "o "6'@'s

:- - P '@ !' p :. :. 9o 9 !' P S. 9F

o s F 6 M 05

_o I_o:-|r. j. -+ ji J' I -o.t :.l! t!6


6{@-{@-o

-r- !3 I' I'9| :j :lF9 !.9I i5G


3S3BEBB5t6e$3333h a{@F{@6

p :- :- ]o -d $ .:F n _- -o -@ -= F -E ;
"9 "9 r { @ N o {ir s
249

tiga tahun untuk membantumeningkatkanpembangunandesayaitu dalarnbidangkegiatan


pemerintahandesa, pendidikan/latihan,kesehatandan keluargaberencana,pembangunan
prilsaranasertapeningkatanproduksipangan.
Pada saat ini TKS BUTSI berjumlah2.763 orangterdiri dari angkrtanke VIII 1.020
ofang, angkatanke IX 753 ora"ng-danangkatanke X sebanyak990 orzng. Sejaktahun
1978/7979penugasanTKS BUTSI diperpanjangdari 2 tahun menjadi 3 tahun sehubungan
dengan semakinmeningkatnyapermintaanmasyarakatdan PemerintahDaerah setempat,
Di sampingitu rnulai tahw 7979/7980 tunjanganbiaya hidup TKS BUTSI untuk pulau
Jawa / Bali, Sumatetadan Kalimantan / IndonesiaTimur dinaikkan masing-masing men-
jadi Rp 25.000,-, Rp 27.500,- din Rp 30.000,- per bulandari sebesar Rp 22.500,-,
Rp 25.000,- dan Rp 27.500,- per bulan pada tahun 7978/7979. Selanjutnya TKS
BUTSI ini dibina dan diarahkanterus dalam tugas yang berkaitan denganpembangunan
pedesaan,agar setelahselesaimenjalankantugasnyaselama2 talun dapat disalurkanmen-
jadi PetugasLapanganPadat Karya (PLPK), PetugasLapanganBUTSI (PLB), Pembina
Transmigrasidan PembinaKoperasi.
Proyek PadatKarya yanglebih dikenaldenganProyekPadatKarya Giya Baru (PKGB)
dan Proyek PadatKarya SaluranTersier(PKST)banyakmanfaarnyadalam menanggulangi
masalahpenganggurdan setengahpenganggur,terutamadi daerahpedesaan,Dalamtahun
197811979tefah berhasildipekerjakansebanyak147.777 orungrara-rataper hari pada480
kecamatan.Proyek PKGB sasarannya terutamaditujukan padadesayang padat penduduk-
nya dan terdapatbanyak penganggur,sedangkanProyek PKST dimaksudkanuntuk pem-
buatandan rehabilitasisaluranpengairantersieryangbergunabagipengairansawah,
Sementaraitu dehganbenambahnyakebutuhantenagakerja terdidik bagi pembangun-
an serta besamyajumlah angkatankerja berusiamuda yang belum berpengalaman, maka
diperlukan peningkatanpendidikan dan latihan pada PusatLatihan Kejuruan(PLK). Pen-
didikan dan latihan selain ditujukan bagi pencari kerja, ditujukan juga pada tenagakerja
yang zudahbekerja agardapat meningkatkanproduktivitasnya.Untuk me4ingkatkandaya
tampungfasilitaspendidikan,makadalamtahun 1978/1979terusdilakukanusaharehabili-
tasi dan perluasanPLK-PLKyang ada.Pembangunan PLK yangbarudan penambahan unit
latihankeliling(mobiletrainingunit) tclah dilaksanakan. Di sampingitu pembinaan kursus
swasta jugaterusdiintensifka-n.
Untuk memenuhi kebutuhar renaga kcrja yang cakap dur trampil, dalam tahqn
197811979dilakukan rehabilitasidan perluasan8 PusatLatihan Kejuruantndusri (pLKI)
dan 3 PusatLatihanKejuruanPertanian(PLKP)yang adaagardayatampungnyabertambah.
Dalam hubunganini pada akhir REPELITA II daya tampungPLK secarakesehrnrhan
telah"ditingkatkan menjadi 7OO orang tiap angkatan.Dalam lahun 79T8/1979 iumlah
250

tr tr Fr rrl Fr rJ *t
C\o \o \o \o \o E ro 'o \o \o \o
l:,j{ { { { { i:.{.{ { \t o\
HE:qttfiq\iQs
IiFtsFHF
L\o .-l \o \o \o \o - \o \o \o \o \o
t -t { \r { H .-l .{ { -.! \
>\o cp { c\ r'lr > + i.|, N F o
--x
tsE

l.J DNtJrfrrrrJF -t
P:{P:,gorF:"pt:-}
.oQ'O\O|-OrrOor.A,O\ft+ fio ,
sts588is8tsg lt)
l.

O\FrFH+t.Jrr
-.1 1.,t:" go.)o:n F
$ - i rtr i: .D ..1 (,
ltr + te O\ O\ sr ra u, |.rr H + \o !t
\o3
9\b'J..t\O.E'sJO\HH{U)ul
+tsH!H+\O(,+tsCO(Je

'J O-
rrFFrFts
O .-f
vr
vi
(!
(Jr rq o ft r 9J t.)
P
\o H co
-.J
EE
-cp - + ' m\ -oo o\ -+' o s + o + -o.,
a ;- \ b'N \ \'co
.D

H
tenaga kerja yang telah dilatih di PLKI adalah sebanyak10.634 orarg, PLKP sebanyak
3.874 orang,PusatLatihan Manajemen(PLM) sebanyak2.890 orangdan Mobile Training
Unit (MTU) sebanyak6.382 orang.
a Di bidang transmigtasi,kebijaksanaanumum yang ditempuh antara lain ditujukan
untuk meningkatkantaraf hidup, pembangunandaerah,keseimbangan penyebatanpen-
duduk, pembangunanyang merata di seluruh Indonesia,pemanfaatansumber a.lamdan
tenagamanusia,kesatuandan persatuanbangsasertamemperkuatketahanandan keaman'
an nasional.
Untuk menggerakkandan mendorongberkembangnya kegiatanmasyara.katmansmi-
grandalamwaktu yangrelatif singkat,makaselamalebih kurang5 tahun sejakditempatkan,
dilaksanakanpembinaanusahatani transmigran.Di sampingitu dilakukan pula antaralain
pengembangan bidangpendidikan,kesehatandan keluargaberencana,koperasidan pemasar-
an, administrasidesaserta keagamaan.Sebelumpersiapandilaksanakanpadasuatudaerah
pemukiman,terlebih dalulu dizuzunperencanaan yarg matangdan terarahmeliputi pola
pengembangan pemukiman,pola pengembangan usaha pertaniansertapola penganbangan
sosial-ekonomi.
SelamapelaksanaanREPELITA II, telah berhasilditempatkantransmigransebanyak
I 62.364 kepah keluarga(KK). Junilan tersebut terdiri dati 9.334 KK dalamtahrn 7974/
1975,8.641KK dalamtahun 197517976,76.697 KK dalamtahun 7976/1977,13.277 KK
dalam tahun 1977/797I dan ddam tzhtn 1978/7979sebanyak74.427KK (TabelVIII. 10).

8.3. Produksi

Padaakhir pelaksanaanREPELITA II keadaanperekonomianIndonesiatelah ditandai


oleh meningkamyakemampuandan bertambahbesamyaperananekonomi dalam nrning-
katkan kesejahteruannkyrt. Sedangkanketahananekonomi nasionaljuga telah semakin
kokoh. Keadaantersebut sekaligusmenunjukkanbahwa selamaREPELITA II hasilpem-
bangunanekonomitelah semakinmantap.
Dalampembangunarr ekonomi,masalahnya tentu tidak terlepasdari kegiaanproduksi,
baik produksi barang maupunjasa. Sebabpembangunanekonomi yang semakinmantap
tersebut antara lain tercermin pada kenaikanhasil, baik dalam ptoduksi barangmaupun
pada produksijasa. Meningkatkanproduksi barangdan jasamemangtelah diusahakanse-
t demikian rupa, dan bemlmpu pada Trilogi Pembangunan, sehinggatenmjud keadaandan
suasanayang semakinmenjamin tetcapainyapemerataanpembangunandan hasil-hasilnya
yangmengarahpadaterwujudnyakeadilansosial.
252

Sebagaigambarandari pelaksanaan pembangunandi bidangproduksiantaralaindapat


diikuti pada hasil-hasilyang telah dicapaidalamberbagaisektor, baik di sektorpertanian,
industri, penambangandan energirnaupunsektorprasaxana.

8.3.1. Pertanian

Selamapelaksanaan REPELITA II telah banyakhasil-hasilpembangunan yangdicapai


di sektor pertanian,walaupunmasih ada beberapamasalahyang harusdipecahkan.Hasil'
hasil yang telah dicapai antara lain terlihat pada peningkatanproduksi pertanian,per-
tambahanpendapatandwisa negara,kenaikanpendapatanpetani, dan perluasankesempat-
an kerja. Sedangkanbeberapamasalahya.ngmasih memerlukanpemecahanleb.ihlanjut
antara lain berupa penyelenggaraan produksi serta pengaturanberbagaifaktor produksi,
pemasarandan institusi.
Benolak dari hasil yang dicapai dan masalahyang dihadapi dalam REPELITA II'
dan berlandaskanpada GarisgarisBesarHaluar Negara,maka dalamREPELITA III usaha
pembangunanpenaniandiarahkanuntuk meningkatkanproduksi pangandan gizi makanan
rakyat, meningkatkanekspor dan sekaligusmengurangiimpor hasil pertanian,memanfaat-
kan serta meningkatkanpemeliharaankelestatiansumberalam dan lingkunganhidup serta
meningkatkan pertumbuhan pembangunan pedesaansecara terpadu dan serasidala-qr
rangkapembangunandaerah.Usaha-usaha tersebutdiarahkandan diselaraskan pula dengan
usahameningkatkantaraf hidup petani melalui peningkatanpenghasilannyasertamemper-
luaskesempatankerja secaramerata.
Untuk mencapaitujuan di atas maka di sektor penanian tetap dilaksanakanempat
usaha pokok, yaitu usaha intensifikasi,ekstensifikasi,diversifikasidan rehabilitasi.Ke-
empat usaha pokok tersebutdilaksanakansecaraterpadu dengankegiatanpembangunan
daerahdan pedesaan.
Pelaksanaandari berbagaikegiatan dalam usaha pokok penanian juga diusahakan
secaraterpadu. Hal ini disebabkankarenapadahakekatnyakegiatanpetanidalamusahatani
merekatida.kdapat dipisahkanantaxasatudenganyanglain. Mengingatpadamasalahitulah
maka pelaksanaan pembangunan pertaniandalam REPELITA III harusdidasarkanpada
kcbijaksanaanusahatani yangterpadu.
Melalui usahatani terpadu tersebutdihatapkansemuakegiatanpembinaanusahatani,
yang mempunyaiberaneka-ragam cabangusahadalammemanfaatkansecaraoptima-lsegala
sumber,dana dan daya yang dimiliki, dapat diarahkanuntuk meningkatkankesejahteraan
petanidalamarti luas.
Sebagaigambarandari kegiatanpembangunandi sektor penanian antaraJaindapat
dilihat pada hasil-hasil yang selama ini telah dicapai. Hal ini dapatdiikuti padaTabel
VIII.1I.

-
253

€ 6 co rni (,a r^ <) a- \o N <l o\ F- a- rr m t o\ 6 e.l r^ o\


o\ kr \o caf- 6 N h F- + \O + - \O 6 co N {. o\ h
a- h@o\hvr+6r+rtr @r.!+F h ll\o
F.: di .,i Ai .i -i .i d

o
o\
\o m CO Om Or @ <- @ i i co m cO F- .O O\ 6 * aO O h \O
r\+co\oolor H \o 6 \o 6 co i o\ t- 6 \i s ln F. \o
cod<ith+r+itH co+' i c hF!
q\
r; di Fi e.j .i -i i q
a:l

^ '_r ^ or
h c.l H H N i N i O\ \.r cO \O F .l + h O F- 6 Or Q Q a-
<i t-- or co N rl € o * r 6 |^ 6 h or r'\ N 6 co i cp9
cbbdoh.aOtr!ii cO !i r^i
o\ -i -i .i ci
u;.i.i.i ..t

+
r 6 \o .n o o F- h 6 N F N F- h O O r .^q\.f YrE
dd 6 + $ d\ .b o., o. s - r oO g. t'- \o a- a ^l cO N O\O
-o\h+6.no\h+r t'\66F N hr\
z ; r'i 6i (.i -'j -j ';

F
z o'
F]
\ordoiq\a-o\cp co i o\ r.r !r a- F r-..1 aQ
crih\OcoOrf aOO €|.h i :| \t t \o - N r- h .! \9
..roo+hho\a+ ao n6.n i
Fi ;*i;Fi .j .; Fj
ct
z
L
z c- o \o F- i Q o\ cA o\ F rA F q F- o \ cr g\ 9 O ; IF jer
O O\ CD O ti O. CD cO t- cO 6 !t CO h r| \O c'l N CO I-
coNN- q e'i
t 99-la6..rco46
+6iN

6 + h \6 co o.l \o 6 \o co cp € () i + F.6 co o\ h i !.. O


cO h co \O F cO rn 6 \O F. h () Fr i - !r q\ Al
;N66hNco+6 coN.nN n rtn
q\
;.idai .i -j N

+ \o o - \o + o rt .t oo \o + o\ o\\o r tf + \o '].{ I cg
A6o\-;co^Nri \omo+*o\t -NF t F 9
hNco+s cDNir'r q Fq
{q9.f
.NNON

o h @ 6 co i cE - + o\ o\(\.r F- o h + h t\ !D e .. c! \o
+NF- F o.coQFr - r 6r Q rc,co\oHH|. \ \t!?
tq\- :cai.f -+Nco+6 co N..r: co r' co
d; ^i d.i - -

o\ N F. O o\ t- 6 o\ o. aO O\ co O\ i vr N N F- + (\l m q \
+ d' - 'o - io co 6l <> 6 cr i, co ..r f- \O : r cO N 6l cD
\o NNcr.F.l .nNF-+6 i-rtsN# o\ 6ul
.i Jd .i F
"i

<<o
'jFi *i+;G F ci o.d 'i d; +;d r - .d o e !1ii r
254

Tanamanpangan

Kegiatanintensifikasidalam meningkatkanproduksiberas,yang merupakanbahan


makananpokok rakyat Indonesia, selamaini tetapmerupakan titik beratusaha.Di samping
itu peningkatanhasil melaluiusahaekstensifikasi,sepertidenganperluasanarealpersawah-
an, tetapjuga dilakukanwalaupunbelumberkembang sebagaimana diharapkanPerluasan
arealpanenmelaluiusahaekstensifikasi tersebutdapatlebihbcrkembang padatahun-tahun
mendatang karenapelaksanaannya dikaitkanpula denganusahatransmigrasi danpemukim-
an kembalipenduduk.Hal ini pada gilirannyaakanlebih meningkatkan produksiberas.

yang selamaini telah dicapaidalamusahameningkatkan


Hasil-hasil produksiberas
adalahsepertiterlihat padaTabelVIII. 12, Jumlahproduksiberaspadatahun 1978men-
capai17,598ribu ton denganluasarealpanensekitar8.893ribu hektar'Produksiberaspada
tahun sebelumnya adalahsebanyak15.876ribu ton dan 14.607ribu ton dalamtahun1973
Dengandemikianjumlah produksiberaspada tahun 1978 telah meningkatsebesar 10,9
persendari produksiberastahun 7977 Ltou20,5 persendi atasproduksiberastahun 1973.

Dalam pada itu arealpanenpada tahun 1978,yang seluas8.893 ribu hektar,telah


meningkatsebesar 6,4 persendibandingdenganluas arealpanentahunsebelumnya. Pada
kunrn waktu yang samarata-rataproduksiberasper hektar juga telah meningkat
dari
karenatelahsemakinbaiknya
1,g0 ton menjadi 1,98 ton. Hal ini antaralain disebabkan
kegiatanintensifikasi,
pelaksanaan berkurangnya hamawerengdan cukupnyacurah
serangan
hujandalamtahun1978tersebut.
Sementara itu perkembanganareal panen intensifikasi,seperti terlihat pada
TabelVIII. 13, telahpula semakinIuasdibandingdengantahun-tahunsebeirmnya. Dalam
hanyamencapai3.988
tahun 1g73 luas panenintensifikasi ribu hektar.Luaspanen inten-
sifikasitersebutmeningkatmenjadi4.250 ribu hektar pada tahun 7977 atau4.834 ribu
hektar dalamtahun 1978. Dengandemikianluas panenintensifikasi padr t i r 1978te'
Iah meningkatsekitar13,7 perscndari tahun sebelumnyqatat Zl,2 perse:rlcbih trrasdi-
dcngantahun1973.
bandingkan
padacahun1978terutalnadisebabkan
Mcningkatnyaarealpancnintensifikasi karena
bertambahluasnyapanenanarealInmas,baik Inmasbatu maupunInmasbiasa.Padatahun
1977luasarealpanenlnmasadalahsekitar2,181ribu hektar.Luastersebutmenjadi2.877
ribu hektardalamtahun 7978ataubertambah dengan31,9persen.Keadaan ini padagiliran-
nya telahmengurangi luasarealpanenBimasdatt 2.O69ribu hektarpadatalrun1977men-
jadi 1.957ribu hektardalamtahun1978.

Melalui programintensifikasi,para petanitelah memperolehbantuanberupakredit


un k pengxdaansaranaproduksi yang dibutuhkan dalam rangkarneningkatkanproduksi
dan pendapatannya,Perkembanganpenyalurankredit tersebut dapat diikuti dalam
TabelVIII. 14.
,<q

l-: ^
zr
qq+.6\\or.rr.r\oca
++NcDOF-aO+r-o\
ll N.-rf\-\oN-rcocorr
=;
4=
N..l.rr+hr^rarr^t\

U)
;! .nNvtN+oo\o'.oco
5< q 'o- 'o^ 'o^ \ co- F-- co- q q
I! ::

<t\
N>

l = ca
> or-
zl
I* (o.
n \o
a Z-
'(-z ,t)
+r+€t!.'q.ho\c|.^
Q-1
O-.rlcc{-rEf.6.ico
I cdiddc-adcdodooodod
ir^

t cIi

o\o:N6+!.r\ol.-co
\o F f- f- r\ r-. c- F- F- f-
O. O\ o\ O\ O\ O\ O\ O\ O\ O\
F
7aA

Fii

=q6
>co\
EI
X>, I
-: -^a€o .
r,z-
z
j

i?r
3<t
257
cp F.+..rFaIn1
16.lrNt\o\6
{
t. O.(\rt-eoFO ca
o\ !-{ r.r N N +
t.. O\NF-FrO\N
\O F- O\ CO \O
t. O C! F Ft \O rtt cl
N 7.{ (\t t-r rf

c- +rrr.ro\()O\
N(\IO€F\rr
tf .'r !i !-{ ?n cO
9
r.i c.i -i

t\_
.nr^cD+|Yrn t\
CP cONr.|r^+i-{ '9
t\ 9.+.lo\\o
o. FIN

I
o. \o+r\aoo6 f
N i-t\O+Ftf| l\a
\o*ciq+\o c:
al (.1 t-l

t- al c,lo\o\oo co
6.
\oFrt-co ao
@ \or-.inqq q
t-r il

> zi
- 2.6 i\ ,iN\O\OO
q, < 'i
i.- N@\O\OO \o
!
(\ \o r/.r q -r co
A-
F<
F-
\o f-. o\ f\t f\ t'l €
o\ O\N\OO\\ON a
?ncohmcor.)
z F
C.l
z
t- cp.nrr,-r+
U) r+c)*oF-
o\ c{ qo {- o. .n
f ..i
,J

\o |}. \O Fr al O\
o' ONCONNO\
mO\.n€F
N

o3tc8p
!,
t(R
e
< FF

:P Z F

1+
Vd

\o p \o
+ b O
! F
+
o \o
b {
i,
z
t\) .F :" { z
b
{ + t!

.* -N
+ -:l z
o\ \o
i,J
{
co
o\ -O. -N
\o \t

{ \o
\l
b\ @
@ \o
N o.
;- irr o\ .-l \o?

.-t atl
o.
t9
- ..1
.tr +
\o z
-co \o
i^
-.1
o\
z
3
\] vr
o \o
i\ t! {
+ j^
b\ -it
{
o.
Y :^ ].,, .,1
-t i.J
{
-l
-+ \o
{
co

N
{qp
+ co
+ [.J
\
2s9

'peningkatan
Selanjutnyauntuk melindungidan menjamin pendapatanpetrri produsen
beras, kebijaksanaanharga dasar yang selamaini telah berlangsungterus dilaksanakan.
Harga dasdr tersebut selalu diusahakandan disezuaikandengan perkembanganongkos
I produksi. Dengan demikian penetapanharga dasar adalah sekaligusdimalaudkanuntuk
meningkatkan pendapatanpetani produsen dan memperbesarjumlah produksi beras.
Bukan hanyameningkatkanpendapatanpetanidan produksiberassajayarg dilakukan
oleh Pemerintah,tetapi usahameningkatkanp.endapatan petanidan produksitanamanpala-
wija terus pula dilaksanakan.oleh karenaitu untuk lebih menjaminterjadinyapeningkatan
pendapatanpetani palawija antara lain telah dilakukan penetapanhargadasarterhadap
beberapahasil palawija, sepertijagung,kedele,kacangtanah dan kacanghijau. Sedangkan
usahapeningkatanproduksi tanaman palawija antara lain dilakukan melalui pembinaan
daerahdaerahyang telah melaksanakanBimas palawija. Bersamaandenganitu juga di-
lakukan pembinaan pusat pengembanganpertanian unit palawija, pengelolaanunit
pengembangan paJawijadan penyebaranbenihunggul.
Adanya kenyataanterseburmenunjukkanbahwaproduksijagungsebanyak3.143ribu
ton pada tahun 1977 telah meningkatmenjadi 3.885 ribu ton da.lamtahun 7g7g.IXngan
demikianterdapatzuatupertambahan sekitar23,6persen.Hasilubi kayu danubijalarpada
I tahun 1978juga meningkatmasing-masing sebesar3,8 persendan 5,0 persendibardingde-
ngantahun sebelumnya.
Tidak saja ketiga hasil palawijayang telah diutarakandi atasyangmenunjukkanpe-
ningkatanproduksinya,tetapi hasil palawijalainnya sepeni kacangtanah dankedelejuga
mengalamipenambahanproduksi. Dalam tahun 1978 produksi kacangtanah mencapai
439 ribu ton dan kedele571 ribu ton. Padatahun sebelumnyaproduksikacangtanahhanya
mencapai409 ribu ton dan kedelesebanyak523 ribu ton. Dengandemikianterdapatper-
tambahanproduksimasing-rnasing sekitat7 ,3 persendan 9,2 persen.
Angka selengkapnyadari perkembanganproduksi dan luas arealpanentanamanpala-
wija, seperti jagung, ubi kayu, ubijalar, kacang tanah dan kedele dapat dilihat pada
Tabel vIII. 15. Sedangkanperkembanganpenyalurankredit Bimaspalawijadapatdiikuti
padaTabelVIII. 16.
Hasil honikultura baik sayur-sayuranmaupun buah-buahanjuga menunjukkan pe-
ningkatan. Dalam tahun 1978 hasil sayur-sayur'ntelah meningkat dari 1.g33ribu ton
pada tahun 7977 menjadi 2.530 ribu ton. Produksibuah-buahandalam tahun 1977 hanya
a sebanyak 3'624 ribu ton,'sedangkanpada tahun 1978 telah meningkat nenjadi 4.971
ribu ton. Dengandemikian dalam rahun 1978 produksi sayur-s4rurandan buah-buahan
masing-masing telah benambah sebesar38,0 persendan 37,2 persen.Hal ini dapatdiikuti
dalamTabelVIII. 17.
260
-l
\o \o \o \o \o \o \o \o \o \o
\r \t ..! \l -r rl { o\
co\lc\vr+aNHO\o

F-E

^-
WiltQtJtJUNN
oqo+o\+\o+
NO.\O.FC\a
@-t'-luoo\

Ns)IJ\\)
@Pq\ooo\$Jcl\cDtJ
@.F-rO-\ov'Ou\o
Fo+o.uN -

a+n'F.F+b.F
coooNo\o\oo\
z
=P
waqo\o\ocoo\co{
z,
'N. o
} J+NL N
qoO;<i .) N
O bO. . s \ o

o\0o\o+qrc€ot\o.lF
oo 6 P 01 P c\q o @ { tra

oNorqcn
.-lo\o\oo{\t\o

3E
F

NtJr.JNf.lNNuNt\J €
lj+s++uc)titsN
CAO\CFIJJQ\@CNH!O\
ao\o!c\Foo

^-
++++
tsot^-l@s
+-r+qPo!+o.ot{
ve
gd

++NNNIJ =: n'
I
!xo+aoo\oo@coo.
\o\oFo-roNr+H\l
Yr-

{o\o\-r
+.F+qo.+\oc.\oq
-l{01 o\c vl gB
FC\O\N@uJ*IOq.F !

96

+a
.,r N r.r \o ap + \o co
NO\OF@O\co\o
FA
261
a\ co^ (\l 6
$
co co o\
t\ +
6 6i

+
co
t-
o^ o{
N 6
b. co oq N
F .A

F
B F
o\ cp
il
ti @ € t\l
\o o\ q
t\
o. d
<n

\o
F-
o\ 6
c.i
r* o\
F
F- $
t o\ O,

t\
o\ + !t
\o co
+ 6 co \o
N
z F
o\
!i
-; +
z
= +
t- co
o\
M c\ CO
t.- F.
N
F-
o\

D
262

HFFts -l
\o \o \o \o \o \o \o \o \o \o
{{-J{{-J{{{O\

9A @..lorvr+NIJO\O

^i.
ln
O\tJrlvrCAO,O.!O\O\ i!r
Orrra^tJJ+{\OF+O =4'
:H
{CF\Orr\|O\+vrO
+! zt::
E6 (,
v=
P
z
>'r
-Z no
DI
\o 4t 5

t9FF+Nt\)N)N =f,
9r@0\6tJ19rrO@':l
rjr (x $ OO \O \O t'r A\ \o
Ol.|JF\OrJ',uC)-.ItlFr 9^'

Ft
7
F

Ft !:
O\+er0\6O\O\(nrn+ o: r,
O\rEN)NF\OO\vrrJ|r@
O(JtCo+O,O.+urCo E!J

lD

!t
i,t
f:xti:-ttP:-9,!a
\ocr,{\|\rtJ\o+r}rN
{tJhJ+rJ.r+ctr+,rx{
r&
Aant*,P\OO\9rtit\) 5t
)t5
263

Tabel VIII.18
PENGGUNAANPUPUKUNTUK TANAMAN PANGAN
a 1969 - 1978
( ribu ton kadarpupuk )

Tahu n Pzos Kzo

7969 155,Z 36,Z 1,0


r97 0 162,1 ?t I 5,O
7977 279,2 1,0
L972 262,3 2,3
'to
r97 3 172,0 65,3
t\
rg74 290,8 o( 7 6,8
1975 311,3 110,2 1,0
r976 99,3 3,0
1977t) 447 4 to+,7 o.l

t97 82) +7+,+ 17\ ) 11'I


I

l ) Angka dipcrbaiki
2l
Tabel VIII. 19
PENGGTINAANPESTISIDA UNTUK TANAMAN PANGAN
1969 - 1978

Insektisida Rodentisidal)
Tahun
(ton) (ton)

1969 1.209,3
7970 L . O57, 6 a)L
1977 1 . 555 , 6 53 , 0
1972 1.410,0 53 , 0
7973 1.504,2 116,0
1974 1.638,0 +6,8
r975 2.46+,O 84,0
1976 158,0
r977 4.268,1 113,0
79782) 4.765,o 721,0

l) EkivalenZinkphospide
2) Angka sem€ntara
264

Meningkatnyaproduksi honikultura dalam tahun 7978 antaralain karenabenambah


luasnyaarealpanensayurandan buah'buahan. Dalamt ttn 1977luas arealparen sayuran
hanya 558 ribu hektar dan buah-buahanseluas445 ribu hektar. Padatahun 1978 arcal
panen sayurantelah bertambahluasnyamenjadi 687 ribu hektar danbuah-buahanmenjadi
660 ribu hektar. Dengandemikian pada tahun 1978 tersebut luas areal panensayuran
dan buah-buahanmasing-masingtelah meningkat sekitax 23,1 persendan 48,3 persen.
Dalam pada itu dengan meningkatnyahasil hortikultura sebagaikomoditi yang
mengandungvitamin dan minelal, sekaligushal ini dapat menunjangusahaPemerintah
dalam perbaikangizi masyarakatdan meningkatkanpendapatanpetani. OIeh katenaitu
kegiatanpenyuluhanke arahpeningkatanproduksihortikultura terusditingkatkan.
Sementaraitu rrembaiknyahasil yang diperoleh dari tanarnanpanganditandai Pula
oleh semakin banyaknya penggunaanpupuk. Penggunaan pupuk unsur N dalarntahun
1978 telah meningkatsebanyak7,2 persendibandingdenganpenggunaan padatatun se-
belumnya. Da.lamkurun waktu yang sama penggunaanpupuk unsur PzOs meningkat
sebesar19,6 persendar K2O sebesar20,6 persen. Perkembangan penggunaan pupukun-
tuk tanamanpangantersebutdapatdilihat dalamTabelVIII. 18.
Sedangkanpada Tabel VIII. 19 diperlihatkanpula penggunaan pestisida,baik berupa
insektisidamaupun rodentisida. Penggunaan rodentisidadalam tahun 1978 telah lebih
banyak,yaitu meningkatsebesar 7,1 persendari tahun sebelumnya.Sedangkan pergguna-
an insektisidatelah berkurang. Hal ini disebabkankaxenaberkurangnyasetanganhama
padatahun 1978tersebut.

Tanamanperkebunan

Mengingatp€ntingnya perananusaha perkebunanbagi peningkatanpendapatanpe-


tani, penyediaanbahan baku untuk industri dalam negeridan pertambahandevisauntuk
negara,maka selamapelaksanaan REPELITAlI berbagaikebijaksanaan dan kgiatan pem-
bangunanantaralain juga diarahkanuntuk meningkatkanproduksiperkebunan. Kebijak-
sanaandan kegiatanpembangunan tersebutmisalnyaberupausahapeningkatan produksi,
perbaikan mutu dan pemasaranhasil baik perkebunanrakyat, perkebunan besar swasta
maupunperkebunan negara.
Pada REPELITA Il pelaksanaanpembangunanperkebunan adalah dititikberatkan
pada pengembangan perkebunanrakyat. Hal ini mengingatsebagianbesardari luas areal
dan hasil-hasilperkebunanadalah dimiliki sena diproduksi oleh perkebunanrakyat. Di
sampingitu mutu hasil dan produktivitasperkebunanrakyatjuga masihrendah,
Dalam pada itu juga terdapat beberapamasalahdalam pengembangan
perkebunan
265

rakyat yang memerlukanpenxngananyang lebih baik, Masalah-masalah tersebutantara


lain adalahmasih lcma.hnyapermodalanpetkebunanrakyat, ketrampilanusahatani yang
belum maju, penerapanteknologi baru yang belum memadai,banyaktarumanyang telah
1|
tua dan sistempemasaranhasiljuga belum cukup menguntungkan.
Untuk mengatasimasalah-masalah tersebut antara lain telah ditingkatkan kegiatan
penyuluhan,penyediaankredit, peningkatanpemberantasan hama dan penyakit,penya-
luran bibit unggul,pcningkatanusahaperemajaan dan diversifikasitrnamansertameng-
usahakanfasilitaspengolahandan pemasaranhasilyanglebih menguntungkan.

Dalam rangka pembinaan dan pengembanganperkebunanrakyat telah dilal<ukan


pendekatansecaraterpadu yang dilaksanakarmelalui Unit-unit PelaksanaProyek (UPP).
Dalam tiPP tersebut,kegiatanpenyuluhanyang lebih intensif dilaksanakanbaik melalui
pertemuan.kelompok tani maupun secaralangzungkepadapetani yang sedangbekerjadi
tanah percaniannya.Melalui UPP juga disalurkan saranaproduksi seperti bibit unggul,
pupuk, pestisida,kredit, fasilitaspengolahantanahdan hasil.Di sampingitu usahapem-
binaan perkebunanrakyat juga dilakukan dengan penyuluhan yang menggunakanradio
danmedialainnva.

a Pembinaandan pengembangan perkebunanrakyat denganpola perkebunaninti


yang dirintis sejak tahun 1971, terus dikembangkan.Sistem perkebunaninti tersebut
telah dilaksanakandi daerahAceh, SumateraSelatan,Riau dan Jambi. Diharapkanme-
lalui pola perkebunaninti tersebutsekaligusdapat diatasikekurangantenagadan ketram-
pilan denganmengikutsertakan perkebunannegarasebagaikebunintinya.
Sebagaigambarandari hasil*rasilyang selamaini telah dicapaidi bidangperkebunan
rakyat dapatdiikuti dalamTabelVIII. 20. Walaupunhampirkeseluruhan hasilperkebunan
rakyat dalam tahun terakhir pelaksanaanREPELITA II telah meningkatdenganmantap
dibandingdenganhasil-hasilyang diperolehpada tahun pertarnanya,narnunusaha-usahake
arahpeningkatanproduksidan produktivitasterusdigalakkan.
Dalamhal peremajaantanamankaretrakyatmisalnya,sampaidcngantahun 1978telah
rerdapatarealpembinaanseluas 112,5ribu hektar.Untuk menunjangkegiatanperemajaan
tersebutsetiaptahun diproduksibibit unggulokulasi.Sampaidengantahun 1978/7979
sebanyak
telahdisalurkan 7,6juta batangbibit.
Bukan saja terhadaptanamankaret, kegiatanperemajaan juga dilaksanakanpada
rl
tanamsnkelaparakyat.Sampaidengantahun 1978telahdiadakanpembinaan yangmeliputi
areal seluas750 ribu hektar oleh 250 unit Pusat PembinaanKelapa.Sedangkan penyaluran
bibit kelapamcncapai jumlah 15,3 juta batang.
Sementaraitu usaha peningkatanproduksi perkebunanrakyat lainnya sepertikopi,
cengkeh,tembakaudan ladadilakukanmelaluiusahaintensifikasi.Dalamusahaintensifikasi
zbo
o

HS

IY
!4

tJ ! I,J (,
rf{tJtJHc\t!t,r
-+
tJ..l(C)I.J+IJOCO

i-u
t.)
rr
N\O
C'\ \o|\)lJ--l\o{ {
-Ot O\FqOCDF
IA

N|.+(Jl
r4
NO\ N)I!B{+{ s
F+\o B+.+Co.-ltr |n
D ,-r
:.
ls F-
rf
i J ! + F \ O O u -{
00 + .-t uJ o\ \o
{
co t9

ts tr N tr
fr o\ \OHIJ+\O
\o \o \O + tJ O tx \O

c
aJtsur
t'J o\ vrBFuJ-l
t.) !\o O+vrtJ(n
\o
>
n
-
t9P(..r
N) -.1 t9 H B \ts .J q.r \t P
N++rj+oo\
+

lJ Fr tJ, O\
..r (D O.
-.lUr\r0O!O
.'.1 t\) F {
.9
\o

tf., ts lJt U'l \o


+\t er !i u,, Co H CO \
9urN l\) + { r r, + {
\o

tJ|Jsvl
+cP +
(JrF r ! \+t 6 { \
P +o\ ls >J rr t\) co

-
267

tan:rmankopi telah dibangun 50 unit intensifikasidenganarealpembinaansduas25 ribu


hektar. Sedangkan untuk tanamancengkehtelah dibangun13 unit intensifikas!yang setiap
unit meliputi 600 ribu batang.
+
Intensifikasi tanaman tembakau, yang baru dilaksanakandi Jawa Timur, meliputi
1 unit intensifikasidenganareal 1.000 hektar. Sedangkandi Lampungdan Bangkatelah
pula dikembangkan4 unit intensifikasilada yang meliputi areal 3 ribu hektar. Dalam pe-
laksanaanintensifikasi tembakau,lada dan cengkehtersebut,kepadapaxapetani peserta
telah pula disediakanKredit Modal Kerja Permanen(KMKP).

Di bidangperkebunanbesars,vasta,padapelaksanaanREPELITA IIjuga telahbanyak


hasildasilyang dicapai,Kecualicengkeh,produksi beberapahasil perkebrinanbesarswasta
lainnya dalam tahun 1978 telah menunjukkan peningkatan(Tabet VI[. 2t). Komoditi
perkebunanbesarswastayang dalamtahun 1978 menunjukkanpeningkataaproduksiyang
cukup besardibandingdengantahun sebelumnyaadalahkelapa(kopra),teh, gulatebu,dan
inti sawit.
Dalamtahun 1978produksikelapa(kopra) perkebunanbesarswastameningkatsebesar
20,0 persendari produksi tahun 7977 atau sa setenga!kali produksi uhun 193. Hasil
t tanamanteh dalamkurun waktu yang samameningkatsebesar9,1 persendan20,0persen.
sedangkanproduksigula tebu perkebunanbesarswastatahun 1978 lebih tinggi 5,6 persen
dari talrun 1977 ata.u44,9 persendari tahun terakhir pelaksanaan
REPELITA I.
Sementaraitu dalam rangka meningkatkanproduksi perkebunannegaraarnaraiain
telah dijalankanusahaintensifikasi,diversifikasidan perluasanarealdenganpengembangan
perkebunaninti. Di sampingitu juga dilakukan usahaperbaikandan peningkatankapasitas
pengolahanserta peningkatanmuru hasil. Hasil-hasilyang telah dapat dicapai oleh per-
kebunannegaraadalahsepeftirerliharpadaTabelVIII. 22.
Sebagaigambarandapat diutarakan bahwa dalam tahun terakhir pelalsanam RE-
PELITA II, hasil-hasilperkebunannegarapada umumnya menunjukkanpeningkatan,baik
dari tahun sebelumnyamaupun terhadap tahun terakhir REPELITA I. produksi karet
perkebunanrrgara meningkatdari sebesar147 ribu ton dalam tahrn 7977menjadisebesar
162 ribu ton pada tahun 1978.Jumlahtersebutlebih besar10,2persendari talnrnsebelum-
nya atau 18,3persenlebih tinggi dari tahun rerakhir REPELITA I.

<l
Tentangproduksi gula dapat dikemukakanbahwa semakinluasnyaarealtebu ralyat
intensifikasi (TRI), yaitu d,ai 14,4 ribu hektar pada tahun t97 S/ lgj 6 menjadi 77,6 ribu
hektar dalam taht:n 1978/7979, pada gilirannya telah meningkatkanpula produksi gula
tebu perkebunannegara.Dalam tahun 1973 produksi gula tebu perkebunannegarahanya
berjumlah sebesar 693 ribu ron. Jumlah tersebut naik menjadi 924 ribu ton pada
tahun 1977 dan 7.137 ribu ton pada tahun 1978. Dengandemikian produksi gula tebu
268
o

te
Ed F
se.
EE,

.JFO\
FHNurO\^\OO

^
rt
\o
! P -.1 - -:l
O|.J+vrOO\\O9J
trt
ca

\o Itt
t{F.!F \
-oN|.)CO\O-rC,+

Ftr \o
F co t) {
OurO\trrC\{Co t\)
F-trr -i
N 5 iorE 'l
;:F F
FF \o EEN
|r rr @ ts O {
O+CFCoto+c)\O z
z
\o tll
tJlJeFo { U'
oo\.JH+-fF-oo A P
{ lt

\o
NIJN|Jc| -t 9?
-o,Jro\+o\o\o€
+
F \o
(N+PO {
o u N { vr c\ x 5 o\
;-

ts F
qtJlr-b \o
..1
.l-(rtN\O..JO\*{ -.t
o\

tr tf
{rxvrH
tf
\o
-OO\FrOOo,i'rO {
cp
269
ao Nol\.nO\ F.
\o \o F. rrl
F.

F- c- cO + !--r 6l
t\ \o
t + .n rar N
o,

\o a.t \o \o oh. c) 6l
t- +.Or.,+Frc)Fr
FTNO\

t- t r-{ r- \o OCDCO
r-r t\
o\ co

z + co+c.roooco
z F.. .n!.F+i\o
ia!cD
z
f, \o ..' \o
a, . n o + F-
+o\
Fr ail \o

a
N Fr O\ C\l cl \O ttl
t. t-.-
N CO + t--1 rrr
c-

cO O O\ t-- t-r cO F-
t'\ it-..)irc)
t-

at)
F.
coF + O\ rn O,
o\ \o

O O. cO r-.1 cO O O\
FINN'.|
!..1 r.l \o

t TE
270

>E>
E E;
F

H6I

oq

ur'Jr-@ i
+'FtJ{,l+\rvr
\OuO\!O\N\O{
..J ..I rJ P --l |l \Jr
\o 3
F
ll:

u) H t- '-l
\oPc'++(J|\O ^
re,r-tQ+Ff.J\oo { th
FOc\(x-+t'Jt\.)
F.)
t.J{
r'rrrNJ{++o00 -{ :;iP i d
hJcos+$@\o\o i' (, .D
q---
lJl{xt.JuJcoo\o(-
3 ' r\Q (
F- I'O .a
I QH I:
\Jt ur '-l
f.J t\J r.r
\tO\vl{+FO\+
O +
{ -]P F
rI.J-JOO-fuOa
t-)
>r,J

r! F f.r Co F'
caeJtJoeJuro\\o
tJl!|J(!|ro\o\otJo { X
O{!O\CoO\N){N tll

NJ+NJoO
vreJir(nlJCo+ .J
z
t . . ) r J'o.J v r f - q C O-cr!
3O
-o.,
\ \
'v' -r.i -+
z
H rJJ .-l
t{FFt.')+i.JCoft \o
\o\ovtcovrFo\m
Bo\N+\OOhJ(!

r+m
\OtJtJv.,+t\)OiJ -J
o..OCOO\.-l(n(^i
{lnco+uo\o\ul

r- {: Co
N(xO\uN)Oc)
('J|rlJroc)fJq+o \t
rJr \t
\o \o \o + N) o\ r.r

NJ+cp
'rbJuJritnPO.
5 vr .-l vt O\ --l NJ Fr -l
cp
{O\O\OFoONvr
271
COO\O..|r.rvrOOr\NO
ao
t.
o\
ic { . . | ..i s: oi
c)ho\oo\i
F: .j oi c.i .-i oi
t- t\ N F-

t- o- 1 o^ ,-i co. ao" \o^ o- q co-


l.- +CO+.rNl.1v.liOt-
O\t.n\OO\\O(.{-
r\o F.
t
nN-o^.:o-N-c{o^\'o- N
F. h.roo\N.n\ohc\r.r N
.n..' r,..1 + +v.
r(\

-
OO.-aCr:cOHOt- \o
F. ral CO !-r I.. @ r N rn r.r ..r
\oNo.nhNL., 00
.n t,-

."1 N" rl u-l o^ .i-- ro- ro- .1


F- r-.nih\o0o+..|N\o "l co
€ r ! o . . \ o .Fr{ +
!-

o \o + ( r,.\ g) o ...t N r.l


F. (.,.nF-+N+COO-\O
o. 9\Nt-+f-(\..r ao
n<
N o.\o+C,Or\Ln+i+
t. r .r1c)p6t m
t o\
f- a.t
o\--{t-h<tNts,
O.11

NN+O\.r]l.|NF-OO-f
i- a\t\oro\\or+ao:s|- l,.;
NN,.ri+clN
N +
v)
O\ i cO r, r O Or\ .^ Fr . '+^
t-. O h t' i \O 16 F.t N N .:.--
.l o\ \O
N
..r \O d ..1 +
z
t-^ .o- ,'l co- .{ o- tt- F-^ \o- L1 a-
OO.i.oN+OO\i6 t-
NNr.riN
6t

_d

.r4

a
272

z
z
E

:<
l

tq

.l
z

Fo
perkebunannegarapada tahun terakhir REPELITAII meningkatsekitar23,1 persendari
tahun sebelumnyaztz,a64,7persendari tahun terakhirREPELITA L
Di sampingusaha-usaha untuk meningkatkanproduksi dan mutu hasil perkebunan
negara,perbaikanpemasaranjuga terus dilaksanakanUsahatersebut antaralair meliputi
pengendalianpenjualanuntuk keperluan industri dalam negeri dan peningkatan&spor,
penyempurnaan prosedurdan tata laksanadengansistemtendersertalelarg,mempertahan-
kan pasarantradisionaldan perluasanpasaranbaru. Sedangkanpersyaratanpenjualan,pe-
netapanharga,informasipasar,tarif angkutandan kerjasamaregionaldan intqnasionaltelah
denganseksama,
diperhatikan
Keadaandi ataspadagilirannyaturxt mempenganrhi volumeeksporhasil-hasil per-
kcbunanpada umumnya.DalamTabel VIII. 23 dapat dilihat bahwabeberapakomoditi
sepertikaret,minyakuwit, teh, kopi
eksportradisionalyarg bcrasaldari hasilperkebunan,
danlada,telahmenunjukkan peningkatan pxdatahun 1978.
Volume eksporkaret yang dalur tahun 7977 sebesar800,2 ribu ton telah meningkat
menjadi861,5ribu ton padatahun 1978.Hal ini berartimeningkatsebesarT,T persendari
trhun sebelumnya. Dalam kunrn waktu yang samavolume eksporkopi, lada, teh dan
rneningkatsebesar34,6 persen,19,7 persen,9,6 persendan
minvak sawit masing-masing
1,9pcrsen.
l\,lcningkatnya voh:mc ckspor karet paclagilirannyatelah menyebabkan benambah-
rrya rrilai ckspor karet dari scjumlahUS $ 594,0 juta pada tahtn 1977 menjadisebesar
US $ 720,8 juta dalamtahun 1978.Demikian pula denganminyaksawityangnilaiekspor-
nya meningkatdari sebesar US $ 192,8juta dalam ta,htn1977menjadiUS $ 2O7,5jtta
padatahun 1978 Bila dibandingdengankeadaanpada tahun 1973,mak:aperkembangan
nilai eksporkedua komoditi tersebuttelahjauh meningkat.Adapunperkembnnp,an nilai
eksporhasifhasil perkebunan lainnyadapatdiikutipadaTabel,ll, 24,

Kehutanan

Usahapernbangunan kchutanandalampelaksanaan REPELITAII tidak hanyadiarah-


kan untuk memanfaatkan sumberalamyangberasaldari humn, tetapipenekanan juga di
Iakukanparla kcwajibanuntuk mcnjagakelestarian sumberalam hutan. Oleh karenaitu
usaha-usahayang tclah dilakukanselamaini antaralain meliputi kegiatanpeningkatan
produksika1'u6rn hasilhutan lainnya,peningkatan
ekspordan penerimaannegara,
perluas-
an kesempatan kcrja sertausahamenjagakelestariansumberalamhutan dan lingkungan
hidup.
Dalampelaksanaan REPELI'IA III usaha-usaha
yangselamaini telahdilakukanterus
disempurnakan
dan ditingkatkangunamencapairujuanyangdiharapkan.Untukmencapai
27+

tujuan tersebut usaha-usaha yang dilakukan antaralain meliputi intensifikasipemanfaatan


hasil dan rehabilitasiatau penanalnankembali hutanfiutan yang rusak,pengelolaankeles-
tarian sumber daya alam dan lingkunganhidup. Dengandemikianpadatahun-tahunmen-
datang diperkirakan produksi hasil hutan dan pengelolaankelestariansumberakan lebih
meningkat.
SelamaREPELITA II hasil-huil yang telah dicapaiantaralain dapat dilihat pada per-
kembanganproduksikayu, baik kayu jati maupunkayu rimba (TabelVIII.25)' Dalam
tahun 1978 jumlah seluruhproduksi kayu mencapai31.094 ribu meter kubik. sedangkan
padatahun sebelumnyahanya sebanyak72.939 riblumeterkubik. Dengandenrikianjumlah
produksi kayu padatahun 1978 telah meningkatsekitar 35,6 persendari selun:hproduksi
kayu tahun sebelumnya.

Jumlah produksi kayu padatahun 1978 tersebutmerupakanhasil produksi kayu ter-


tinggi yang pernah diperoleh selamaini, baik pada REPELITA I maupun dalam REPE-
LITA IL Sebagianbesardari produksi kayu tersebutadalahterdiri dari kayu rimba,yaitu
sebanyak30.619 ribu meter kubik. Sedangkansisanyamen:pakankayu jati, yairu sekitar
475 ribu meter kubik.
Walaupunjumlah produksi kayu dalamtahun tetakhir REPELITA II sangatmeningkat
dibanding dengan tahun sebelumnya,namun tidak demikianhalnyayang terjadi pada
volume eksporkayu. Dalam tahtn 1977 volume eksporkayu mencapai19.806ribu meter
kubik atau sebanyak86,3 persendari jumlah produksi. Padatahun 1978 volume ekspor
kayu adalahsebesar19.202 ribu meter kubik, atau hanya61,8 persendari jumlah produksi
kayu secarakeseluruhan.Hal ini merupakanhasil nyata dari kebijaksmaanPemerintah
untuk mengembangkan industri kay'udalam negeridenganmembatasielspor kayr gelon-
dongur dan meningkatkaneksporkayu olahan.
Walaupunvolume ekspor kayu menunjukkan penurunan,namun nilai dtspor kayu
tetap menunjuklian peningkatan,yaitu dari US $ 961,5 juta pada tahun 197 rnelrjadi
US $ 1.009,8juta dalamtahun 1978.Dengandemikiannilaieksporkayupadatahun 1978
meningkatsebesar5,0 persenatau 72,9 persendi atasnilai eksporkay'uakht REPELITA I.
Peningkatannilai ekspor kayu tersebutantaralain disebabkankarenaaduryapeningkatan
hargakayu di pasarluar negeri.Perkembangan volume ekspordan nilai eksporkayu seleng-
kapnyadapatdiikuti dalamTabelVIII. 26.
DalamTabel Vlll. 27 dapztpula dilihat tentangperkembanganpersentase eksporkayu
menurut jenisnya.Padatalun 7978 ka.yumerantimasihtetap merupakan jenisutana (63'3
persen)dalam komposisieksporkayu Indonesia.Tempat keduadiduduki oleh jenis kapur/
keruing (10,5 persen)dan ketiga oleh jenis kayu ramin (9,5 persen).Bila dib6dingkan
dengan komposisi ekspor pada tahun sebelumnya,jenis kayu ramin dan kapur/keruing
275

Tabel VIll.25
I
PERKEMBANGAN PRODUKSI KAYU
1969 - 1978
( ribu m3 )

Tchun Xayt !.ti I(ayu rinba Jumlih

t969 b20 7,5a7 8.107


1970 568 r1.856 12.424
1971 770 12.968 13.73a
t972 597 l7.r20 t7.717
1973 676 25,r24 25,E00
1974 620 22.660 29.2EO
1975 598 r5.701 16.296
I976 480 20.947 2t.427
19?7'' 573 22.366 22.939
t97 g'l 475 30.6t9 3r,094

l) Angkr diperbaiki
a
2) Angka sementara

T abel VllL 26
PERKEMBANGAN EKSPORKAYU
1969 - 1978

Ekrl|or kayu Persenbs€ eksFoa Nihi eklpor


Tahun
( riou ms 1 terhadap Foduksi (US I juie )

1969 3.596 44,3 26,02


1970 7.412 59,6 100,60
r9 7 1 10.760 168,63
1972 13.891 78,4 230,65
1973 19.488 5E9,90
197{ 18.448 125,72
1975 r3.991 E5,4 501,60
t976 18.59t 86,4 783,80
i $77 rl 19.806 86,3 961,51
19?82) 19.202 6t,E 1.009,85

1) Angka diperbaiki
2) Angka sementara
276

E
X
II1

a
277

cq

-5

;z
\o -<
=z
> zR
<o'
.* rrl I
o EB
v =-

z
z

E
z

E
278
CP fnrno+coia\v\
a\ ..! o\ ,--r o f..l o N
o\ \O t-r t-l

ts- +cOO\+OFr+
t\ fnrFro+o.f
\O i.{ Fr
t

\o r.ro,NrYro\No
F
o\ +\oNO6lOt6
\O !-{ Y-i

OoO.'|OON
F. A\O.+TOFTO
o\ \o
<t)
z
ll .nOO6lNO\*
F t. +16\0oNs..i
o.
t-l
\O Fr

z O6O\€F.o\o\
NE F-
o^ cOO.nOF\OO.
1.| Fr
,J PR
= 40\
-Vl <Fr
5
N F- o\ r.r rtr !tr Fr o
I t\ (\lr-lNOOFr
e FX \O t-l N
.o Eo.
(nrrF
LIX

EI F.+O\..|NO.\O
q t- (\loetoooN
o\
s \O !-r N

z
v) nn .ri CO \O \O Fl Fl
t\ € O. r C) !-r Fl (..l
o\ \o

oo
ii:
a
x n6
,,v
E
.o
279

telah menunjukkanpeningkatan.Sedangkanjenis meranti dan jati belum menunjukkan


yangdiharapkan.
peningkatansebagaimana
Di bidangpengusahaan hutan juga terdapsrbanyakkemajuanyang telahdapatdicapai. '
Hal ini antaralain tercermin pada jumlah perusahaanyang telah memperolehHak Peng-
usahaanHutan (HPH) yang semakinbertambah banyak. Demikian pula denganluasareal
yang diusahakandan jumlah investasiyang ditanamdalampengusahaan hutan.Perkembang-
an pengusahaan hutantersebutdaPatdiikuti padaTabel VIII. 28.

Sampaidenganbulan April 1978 jumlah Perusahaan Pemegang HPH adalahsebanyak


35g buah denganarealseluas33,9jutahektardanjumlahinvestasi sekitarus $ 1.002,3juta
ditambah lagi dengan investasidalam nilai rupiah sebanyakRp 500,0 juta' Pada akhir
Desember1978 jumlah perusahaanp€megangHPH telah benambah menjadi 382 buah
juta
denganluas afeal sekitar 35,9 juta hektar dan jumlah investasimencapaius $ 1'067,5
denlan investasidalam nilai rupiah yangsama.Dengandemikianpadaahhir Desember1978
telah terjadi peningkatanjumlah perusahaanpemegang HPH sebanyak6,4 persan,perluasan
areal sebesar5,9 persendan pertambahaninvestasisekitar 6,5 persendibandingdengan
keadaanpadabulan April tahun tersebut.
Dalam pada itu jumlah perusahaanyang telah mencapaitahap izin investasidan per- a
setujuankehutanan,sampaidenganakhir Desember1978 adalahsebanyak102perusahaan
denganluas areal sekitar 9,8 juta hektar dan jumlah investasimencapaius $ 226'o juta.
Sedangkan jumlah perusahaanyang masih pada tahap persetujuanzurvai dan persetujuan
sementara,dalamwaktu yarg samamencapaijumlah 225 pemsahaandenganpencadangan
arealhutanseluas25,7juta hektar.
Dengandemikian sampaiakhir Desember1978, jumlah perusahaanyang ikut ber-
partisipasi dalam pengusahaanhuran telah menjadi 709 buah. SedangkanDencadangan
arealhutan mencapailuas71,4juta hektar. Denganmakin bertambahnyaju::,lr.hperusahaan
yang mengusahakan hutan, maka usahapelestarianhutan sertaPengawasaltr:lnsditingkat-
kan dan lebih disempurnakan,Hal ini agarterwujud kelestariansumberdan kelestarian
lingkunganhidup yangsangatbergunabagikehidupanburgsa'
untuk menjagakelestarians:mber dan lingkunganhidup serta penyelamatanlahan
kritis, antara lain telah dilaksanakankegiatan penghijauandan reboisasi.Bahkan sejak
tah,tn 1976t7977uwha penghijauandan reboisasitelah merupakanPfogramnasionalyang
t
pembiayaankegiatannyadisalurkanjuga melalui programbantuar daeral atau yang lebih
dikenal denganInpresPenghijauandan Reboisasi.Dengandemikiansejaktahun 197611977
tersebut pelaksanaanpenghijauandan reboisasidibiayai melalui APBN, dana dari APBD
hutan.
dan oleh pengusaha
Sebagaigambarandari perkembanganusahapenghijauandan reboisasiantara lain
280

Tabel V|II.28
PERKEMBANGAN PENGUSAHAAN HUTAN T)
( sampaidenganDesember1978 )
e
Jumlah Luas areal Investasi
Perincian
( buah ) (ribu ha ) (US $ juta) ( jute Rp )

L Perusahaan
yang telah
memperolehHPH 382 35.887,2 1.067,5 500,0
2, Izin investasi 88 8.066,0 r77,l
3. Persetujuankehutanan 14 1 . 76 3 , O 48,9
4, Persetujuansurvai 173 21.641,5
5. Pgrsetujuans€mentaE 5,' +.o97,O

Jurnlah 709 7L.454,7 1.293,5 5OO,o

l) Angka scmcntara

t TabelVltI.29
PERKEMBANGAN AREAL PENGHUAUAN DAN REBOISASI
1969tr970 - r97 8/1979
( hekta )

Tahun Reboisasi Penghijauan

REPELITA I: r79.659 562.873


1969/1970 3 3 . r 74 1+9.57A
7970t197r 98.681
r971/r972 22.7tA ro2.259
r972t1973 35 . 65 0 107.85
197311974 53.402 104.500
REPELITA II T) : 780.167 1.845.102
1974t1975 50.682 149.802
r975t1976 89.658 70.623
1976t1977 170.5+3 302.697
I 1 9 7 7t r 9 7 8 2M.1+8 632.689
rgTslrg7g 2l 265.136 689.29r

l) Anska dip€rbaili
2) Angka sementara
281

dapat dilihat pada luas areal penghijauandan reboisasiyang telah dilaksanakanselamaini


( Tabel VIII. 29 l. Pzda tahtn 1978/1979 pelaksanaankegiatanreboisasiadalahseluas
265.736 hektar. Sedangkanpada tahun sebelumnyahanya sekitar 204.148 hektar dan
seluas53.402 hektar dalam ta\w 1973/1974. Dengandemikian luas arealreboisasipada
tahun terakhir dari pelaksanaanREPELITA II telah bertambahsekitar 29,9 persendari
tahun sebelumnyaatau hampir lima kali luas arealreboisasiyang dilaksanakanpada tahun
terakhirREPELITAL
Sementaraitu pelaksanaankegiatan penghijauanpada tahun 797811979meliputi
areal seluas689.291 hektar. Dalam tahun sebelumnyaluas areal yang telah dihijaukan
adalahseluas637.689hektu atau hanya seluas104.500hektar pada tah:n 7973/1974.
Dengan demikian luas areal penghijauanpada tahun terakhir pelaksanaanREPELITA II
adalah sekitar 8,9 persenlebih luas dari tahun sebelumnya,atau lebih enam setengahkali
dari luasarealpenghijauanpadatahun terakhir REPELITA L
Secarakeseluruhan padapelaksanaan REPELITAII kegiatanreboisasi telahmencapai
arealseluas780,2ribu hektar dan arealpenghijauan seluas1.845,1ribu hektar,Sedangkan
dalam pelaksanaanREPELITA I luas areal reboisasiadalahseluas779,7 rihi.thektar dan
areal penghijauanseluas562,9 ribu hektar. Hal ini berarti balrwa selama pelaksanaan
REPELITA II kegiatanpenghijauandan reboisasitelahlebih meningkat,Selamapelalsanaan
REPELITA II, arealreboisasimeningkatsekitarempat kali lebih dan arealpenghijauanber-
tambah sebanyaktiga kali lebih dibandingkandenganluas arealreboisasidan penghijauan
yangdilaksanakan padaREPELITAI.

Peternakan

Di bidang peternakanbanyak juga hasil"hasilyang telah dicapai, baik pada tahun


teraklir maupun selamapelaksanaanREPELITA II. Hasil-hasilyangdicapaitenebut adalai
pencerminandari keberhasilankegiatanpembangunan peternakanyangdilaksanakan:ielama
ini. Kegiatanpembangunan petemakanselamaREPELITA II tersebuttelah diarahkanpada
usahapenyuluhan, penyediaandanpenyebaran bjhit ternak,pemberantasan danpencegahan
penyakit, perbaikanfasilitaspengobatrrn,
peningkatanproduks;tlan distribusimakanan
ternak, pengembangankoperasi peternakan dan penyediaanfas.ilitaskredit bagr pctani
peternak.
Adapun gambarandari hasil-hasilpembangunanpeternakantntara lain dapat dilihat
pada perkembangan produksi daging,telur dan zusu( Tabel VIII. 30 ). Dalamtahun 1978
jumlah produksidagingmencap d 477,4 ribu ton, telur sebanyak145,7ribu ton dan susu
sekitar 62,3 juta liter. Padatahun 1977 produksi masing-masing hasil peternakantersebut
adalahsebesar 467,7 tib:uton, 131,4ribu ton dan 60,? juta liter. Dengandemikiandalam
tahun terakhir pelaksanaanREPELITA II jumiah produksi dagingtelah meningkatsebesar

H
282

t
I
o\..cOF.OO\OOFf.|
oO O\ r,1 l'- tr \O t-r cO O l\l
thE NN.l.|...rrarr.|r\O\O

t
IA

tt
z

,t f- \o + r.r + '-r crl \o t+ f-


I! F- CO 0O t\ t-r QO N r .-r l.r
F rr\OF-C)oo\Frrrff'*

oz
., (9 s
E<t
c >H!.r

z
EOO !f,f.-Ni+-ot-r-+
' E&U= O\r.rN\O('...6vrAFF.
z €|.rfn\oFo.n+\oF.
m.o...o.n+<f+++

O\O,-rN.h+r\ol--cO
\O f.. F- t- t\ t- l- t- F. f-
O. o. O. O\ O. O. O\ O\ O. O.
! F r-r !-l Fa
283

-i=,
{t
'Ja

'' 26
ot;o\

v,1
<
z
E
l(
Fl

P
3,;

I
28+

z
oa
9
ca
=
.l
II]
-co
sl
+ ;95
D

\O
o: ^,i
-o\
t^ z

z
E

t!
5

:E
) 6
9i

7^
285

2,1 persen. Sedangkanproduksi telur dan srs.l telah lebih banyak 10,9 penen dan 2,6
persendibandingdengantahun sebelumnya.

a Untuk lebih meningkatkar produksi daging dan telur, maka kegiatanParrcaUsaha


Temak Potong (PUTP) dan Bimas ayam terus didorongtumbuhkan.Sedangkanuntuk
meningkatkanproduksi susu, pada tahun terakhir pelaksanaanFJPELITA II telah pula
dilaksanakanusahaintensifikasiPengembangan UsahaSapi Perah( PUSP). Lhrtuktalap
pertama proyek tersebutbaru dilaksanakandi dua lokasi, yaitu di DKI Jakanadan Jawa
Barat. Diharapkanpada REPELITA III ini akan dikembangkanlagi di beberapalokasi.
Dalam pada itu jumlah populasitemak umumnya meningkatpada tahun 1978, ke-
cuali sapi dan kerbau. Berkurangnyapopulasi ternak sapi dan kerbau tersebutterutama
karena rendahnyatingkat kelahiran,sedangkantingkat pemotongannyaterus bertambah.
Walaupundemikianusahatsahauntuk meningkatkanproduksi dagingmelalui peningkatan
produksipersatuanternak terusditingkatkan.
Sementaraitu populasi temak unggasseperti ayam dan itik tetap rnenunjukkanper-
kembanganyang pesat.Padatahun 1973 jumlah ternak ayam hanya sebanyak84.380 ribu
ekor dan itik sebanyak11.124 ribu ekor. Dalam tafun 1977jumlah ayam dan itik telah
bertambahmenjadi 107.493ribu ekor dan 16.032ribu ekor.
t
Padatahun 1978 jurr:Iahayam dan itik tersebutmasingflasingtelah meningkatmen-
ja.di114.987ribu ekor dan 17.541ribu ekor. HaI ini berani jumlah ternak ayampadatahun
terakhir REPELITA II telah lebih banyak 6,9 persendari tahun sebelumnyaatau 36,3
persenlebih besardari tahun terd<hir REPELITA I. Dalamkurun waknr yangsamajumlah
ternak itik telah pula benambah sebanyak9,4 persen darn57,7 persen.perkembangan
populasiternak tersebutdapatdilihat padaTabelVIII. J t.
Walaupuntelah banyak hasil-hasilyang dicapai dalam usaharneningkati.u,,:l;duksi
peternakan,namun kegiatan penyruluhan,peningkatanjumlah ternak mcrsjui inseminasi
buatan, penekanantingkat kematian, peningkatanproduktivitas temak, p,:ngembangan
industri makanantemak dan penyalurankredit kepadapetemakterus ditingkatkan.
Dalam tahun 1978 jumlah tenagapenyuluh peremakar lapangandan demonstrator
telah bertambah menjadi sebanyak 463 otutg. sedangkantenaga vaksinator serta insemi-
nator meningkatmenjadi 1.130 orang dan 295 orung.Padatahun yang samajumlah kader
petemak telah menjadi 2.694 onng. Bila keadaaatersebutdibandingkandengankeadaan
pada tahun 1974, makajumlah penyuluh peternakanlapangardan demonstratortelah ber-
tambah sebanyak53,8 persen.Dalamkurun waktu yang samajumlah inseminatortelah me-
ningkathampir tujuh kali lipat.

Selanjutnya dalam usaha memperbanyak jurnlah temak dan sekaligusmemperbaiki


mutu ternak, pada uhun 1978/7979 telah disalurkan sernen( frozen semen)sebanyak
286

trg
FT
F

3d

O\ O.
:r i !.., !t) le J le I \o
too\{+or.m\O(.'|\O+
o\cocE\raF.{\o+..ter+ \o
\cJ CO € O\ t.J CO 6 + O\ bJ N

: f., l- tr :.[, I !.' I


lrJ{O\$O.e!rrx\O
-{ (Jr u.) {
co i^ \i^, \o cr. o\ rx {
o6t{co}'').oNo.o.\oo

|l..J{
9i),:^:JJ:-9\P9\ \o
{ F
i$fSSSEE\-B
o.'o-oi]rbJO\iJ,o\o\vr
fil

H.J6
rJ 1., :o !'.) :- 1., s !i I \o z,)
+oo.o\o.,,.-TS.H {
38\\833$**. N)

Fr(F@
tr
-FJtJl!.Jl-g.l.r9. \o
F-toulo\!9r'{+o\ {
HJstsstssils
FO\O
.,r .., € ,,r N ur O\ N o\ \o a
..1
Sd$sBtbsi*U
6oo-O6.,J-'rvro\o
+
z
P
H\O\O F
fpFF!.r1"'9\P9\ \o
-\otJr+o\\rtJrrx+N \t
N.-r-JPa>lFur\o.ts
i;6N.Jn-l\r+vrh)c|N

-\OO
: - t S F ! e( t " , $!+.|t r F \.o \O t\)
\o
..1
rJ c6 O\ O\ \)
oo-iOSqr+OOOCo(}|
e ', ! { o\
tj o'j F N { + +

\o
6.,jr=iNiJ9-{NO\ rtt
\o cD tJ t') t\) \l
o cp o. + o\
(,OCO\Ovr{c)rx\O\Ot
rQ { O\t, \O\O+ N, 19ts\

)-rgF+Pi:rP9 \o
srO\O\OO,6'r+N \t
.E{a@O\oC)|J{\o+ co
F.;o.<iO-|-\Cruq,\o r9
287

148.157 dosis atau lebih dari delapankali jumlatr penyaluransereenyang dilakukan pada
awal REPELITA II. Dengandemikian secarakeseluruhanpenyaluian semenke daerah-
daerahselamaREPELITA II mencapaijumlah 346.665dosis.
a Bukan hurya.semenyang disalurkanke daerah-daerah, tetapi juga berupabibit ternak
yang disebarkanke seluruhpelosok tanah air. Padarahun 197g jumlalr bibit ternak sapi
dan kerbau yang disalurkan mencapaij'mlah 16,427 ekor. Sedangkantemak kambing/
domba sekitar 905 ekor. Secarakeseluruhanyairu selamapelaksanaanREPELITA II pe-
nyebaranbibit ternak sapi dan kerbau adalahsebanyak50.637 ekor dan ternak kambing/
dombasekitar2.943ekor.
Untuk menekan tingkat kematian ternak antara lain tetah dilakukan r:sahapence-
gahan dan pemberantasanpenyakit ternak. Oleh karena itu produksi vaksin dan penye-
lenggaraanvaksinasiterus ditingkatkan. Dalam tahun 1978 telah dilaksanakanvaksinasi
sebanyak30,7 juta dosis,yang berarti sekitar 18,1 persenlebih banyak dari tahun sebe.
lumnya.
Sementaraitu dalam rangka meningkatkanproduktivitas ternak dan memperbanyak
persediaanmakanantemak antara lain terus dikembangkanindustri makananternrk dan
pengadaanbibit hijauan makananternak dengan membalgun kebun-kebunbibit. Bibit
a hijauan tersebutdisalurkankepadapara peternak untuk selanjutnyaditanam dan dikem-
bangkandi tanah mereka.Hal ini juga dikaitkan denganusahapenanggulanganlahan kritis
dan tanah-tanahkosong.
Penyediaankredit terus pula diringkatkan dalam jumtah yang arkup. Sebabkredit
merupakanfaktcr yang amar penting dalam usahapeningkatanproduksihas.il-hasilpeter-
nakan. Untuk PancaUsahaTernak Potong (PUTP) misalnya,pada tahappertamaproyek
ters€butdiiaksanakanyaitu pada tahun 797+/7975,jumlah kredit yangdisalurkanhanya
sekitar Rp 617,5 juta. Tetapi sampaidcngantahap keempat(TgTBltgTg) jumlah kredit
yangdisediakan untuk PUTPmencapaiRp 3.Z7T,Zjxl:'.
Sebelumnyajuga telah disediakankredit bagi peternak yang ikut dalam program
intensifikasiBimasayam.Padatahappertamt (1972 - lg7 4'l telahdisalurkankredit sebesar
Rp 58'9 juta Dalam tahap keempat (1928/1979]'penyalurankredit Bimasayam tersebut
mencapaijumlah Rp 813,7 juta. Dengandemikianjelas terlihat bahwapenyediaankredit
bagi peternak,baik temak besarmaupun ternak unggas,.t"rusmenunjukkanpeningkatan.
walaupun di satu pihak terus dilaksanakanusaha.sahauntuk meningkatkanpopulasi
I
dan produksi daging persatuanrernak, nam'n di lain pihak kebutuhandagingdi dalam
negeri telah semakinbenambahbe93r.Hal ini terutama karenaadanyapeningkatantaraf
hidup rakvat, sehinggakonsunxi proteh hewani mrut rneningkat.Keadaant€rsebut me-
nyebabkanv,rlume elcpor ternsk b€sardala.mtahun 1978 ridak berkembangsepeftiyang
288
o

Fr rJ rJJ 9l
OrrHO'rrO.Cocoo, o\
O.OCoO.rtsCo'.l|.)\O

-
t-J vr (E \o
cooHotl(,r\o\oqp -{ z
rO\er-.JCoO\P+ql ltl
Itt
an
N) vr -'l
CPOPON+NC)IJ, {
rr{rJr(in+\o+o.o

t\) vr (&
\ooFor-\ro\ @+t.J
vrCo+O\uJB O!.JN
t

F(Jro\ \o
lJroHotr.F {
O\{u(JrO\\O w

\ooooHur rrr (Jr co


\o (a
{
tQ\O6+vrch !.)ON + -
z
\roFooN+Ho\ \o
\
h)\ouH+\otr\oF

N'N \o
\o oNo|-+rJ+o\ -:l
+ €(rF+O\rru(t\ a

co \o
ONOF+O\O\O \
\otsNlJw!,JOll) { a

-t F!JC)Fr+OOO
\o
{
\o OsrFr+(F++ €e
289
rn rn (O CO O C.l cO t-r GI
cp OoOtn\oo\Ot'.+ 6
t'\ f.- C- tf t--{ (h F.{ t\ C.l
o, Fr rr'r F{ (D \Er r t.
eit ct t-{ F. 6l
6l ?'l ct
6.O\OaOO\+l-6O.
€N\OONi\\O.vr.'|
r+, OaOc{+F\rNCOO. +
\onrco\o-ro.ofn co
Fr !-l F Y.l O, \O

+.'|r-rrNO.nOr
<DO.O\.n6lf-r<..|O G|
F- !tso\F6r:lc{(\ro\
o\ l\l O\ C.l O, O. -r <- + rrr t\
* .6 F r-r !-r !- .i
e{
6O,O.+O\NO,+r.l F

t'..
r-+C\l\oh(:\.6F-+ ao
.6(..lirNo.n€\o
haOFO.+.r+OFt \
\o r.r o. r^ .vl

z.J +
\o.n.6o.'ti.n..|o\
O.FrcO+c)l.c)aOr
th
F. .il t- r.r + O\ O\ .-{ + O. \o
'-r+\O*f-.ON!-r t.
O\ F t-r F t-{ ffr e.l
I
Fl co ar \o N F.- -r c) + ao ao
IA t-
o.\o..lNFrao+cor^ t,-
( +.6 - i l / | ' + O\ O O O
e.' +\ocoFra.nt-.nFr
*.n o.a + o.l |';
r-l
a O\ ,--r 6 Fr O O O\ a! O
N !-{ r \o i'n co \o '..
F. o. o.
+i cr ro o. o. o. o \o
r (!
..r !-r F< .$ r'r + Fl
tn N F.l 6..| rnFr .i

F'' mvrcot\(\lFrFts\\o \o
6 N tt qO Fr F ..l \O ral N
F-
+\ocoro\..'ri+nr N
t-N+N\O(\la{O?q ..1
!-l r-r t'r r-{ C{ ii F.
v,
mo..l \o \o l.r t.| o rn tt
t'- CicoOor.,(\la.lN N
CO O. O, !-r \O CO Fr r't t'- t.
o..r\ooh.11+\o!-r N
.l Ni(\ F.
z
OOOO.!tr.n\O\Orrl +
t\\Or-.rra+Ol.r.{.|6|
r+o\h€o.nFcoo\r'l ao
@r6lO\Fr-rO\\O €
+

bo

e '85
.-.o.-3ctr ru
i()*iJ.!O
.t *,rlvrnVVAS
:!
F= d
h--=
o
FI4F
290

diharapkan.Tetapi nilai ekspor ternak dan hasil-hasilnyapada tahun yang samatelah ber-
tambah sebesar14,6 persendari tahun sebelumnya.Perkembangan volumedan nilai ekspor
ternak dan hasil-hasilnyatersebut dapat dilihat pada Tabel VIII. 32 dan Tabel VIIL 33.
+
Perikanan

Da.lamrangkapembangunanbidang perikanan,selamaREPELITA II kegiatan-kegiat-


an yang telal dilakukanjuga diarahkanpada usahaintensifikasi,ekstensifikasidan diversi
fikasi denganlebih mengutamakan pengembangan perikananrakyat.
Denganusala intensifikasidimakzudkanuntuk mencaoaiproduktivitasusala perikan-
an yang optimal denganmemperhatikankelestariansumber.Sedangkanmelalui usahaeks-
tensifikasi diarahkan untuk memperluaskegiatan penangkapandan budidaya perikanan
ke daerahdaerahyang besar potensinya.Dalam pada itu diversifikasiditujukan untuk
menganekaragamkan industri pengolahandan pe-
usaha perikanan serta pengembangan
masaranhasilnya.
Pembangunanperikanan rakyat lebih diutamakan,sebabpada umumnya usahaper-
ikanan rakyat merupakanusaha perikanantradisional,yang masih lemah dalam permo-
dalan, teknis, manajemen,
pengolahandan pemasaranhasil. Oleh karenaitu dalamrangka a
pembangunanperikanar, secarabertahapsegalakekurangandalambidangperikananrakyat
diusahakanaga.rdapatdiatasi.
Dalam membina usahaperikananrakyat tersebut antara lain telah dilaksanakanke-
giatan penyr:luhandan latihan, penyediaanfasilitas kredit dal saranaproduksi, pengem-
bangan prasaranaserta pembinaanterhadapkoperasinelayan.Di sampingitu juga telah
dilakukan usahapengembangan pemasaran,meningkatkandaya saingserta mempertinggi
muft hasil.
Untuk usaha penyuluhan dan peragaansampaidengan tahun teralJrir pelaksanaan
REPELITA II telah disediakansebanyak14 buah kapal peragapenangkaprn,24 buah
kolam peraga.di air tawar, 73 buah kolam peragatambak dan 14 buahkolam peragauntuk
udang galah. Sedangkanuntuk memperlancarpemasaranhasil antaralain telah dibangun
dan direhabilitasi 134 bualr pangkalanpendaratanikan. Agar kelestariansumber dapat
dipertahankan,maka telah dibangunpula 22 buah basisoperasiperikananbaru. Basisper-
ikanan baru tersebut dimaksudkanuntuk meniunpungpara nelayantransmigrasidari dae-
rahdaerahyangkritis. t

Sementara itu dalam mengembangkanpemasaranikan antarpulautelah pula di-


kembangkansistemperusahaan inti. Sistemperusahaaninti tersebutmerupakankerjasama
antara perusahaanperikananrakyat dengan pemsahaanperikananmilik rrgara. Melalui
milik negaramerupakanperusahaaninti dan diwajibkanuntuk mem-
sistemini perusahaan
291

bina dan membantu pemasafanhasil perikanan rakyat. Dengan demikian kesulitan pe-
masaranikan segaryang dialami oleh para pengusahaperikananrakyat dapat dihindarkal.
+ Guna mengatasikekuranganmoda], Pemerintahmelalui dana perbankantelah puia
menyediakanpinjaman modal bagi pengusahaperikanan rakyat dajam bentuk KIK dan
KlvtKP.Di sampingmelalui KIK dan KlvtKP,juga telah disalurkansejumlahlredit untuk
usahaintensifikasitambakdi JawaBaratdan SulawesiSelatan.
sedangkandalam melindungi para nelayantradisionaldari rainganperikananmodern
antara lain telah diadakan.pengaturanbatas wilayah penangkapanikan. Denganadanya
pembagianwilayah penangkapantersebut,persaingandari usahaperikananmodern telah
dapatdibendung.
Usaha-usaha yang telah dilakukan dalam pembangunanperikanan, baik perikanan
darat maupun perikananlaut, telah menunjukkanhasilnya.Gambarandari hasil-hasilyang
telah dapat dicapai tersebut antara lain terlihat pada perkembanganproduksi ikan yang
dapatdiikuti padaTabeMII. 34.

Jumlah produksi ikan secarakeseluruhanpada tahun 1978 adalahsebesar1.655 ribu


ton, yang terdiri dari 430 ribu ton ikan darat dan sebanyak7.225 rihl.tton ikan laut. Pada
I tahun sebelumnyaproduksi ikan darat baru mencapai414 ribu ton dan ikan laut sekitar
1.158ribu ton, atausecarakeseluruhansebanyak7.572 ribu ton. Dengandemikianproduksi
ikan sdcarakeseluruhanpadatahun 1978 telah bertambah5,3 persendari tahun sebelum-
nya atau 29,5 persenlebih banyak dari produksi ikan yang diperolehdalamtahun terakhir
REPELITAI.
Meningkatnyaproduksi ikan dalam tahun terakhir REPELITA II tersebutadalahdi-
mungkinkankarenadalam tahun tersebutterdapatpertambahanjumlah perahupenangkap
ikan. Jumlah perahupenangkapikan dalamtahun 1978 adalahsebanyak250,8 ribu buah,
yang terdiri dari 228,o ribu buah perahu tanpa motor dan 22,8 ribu buah perahu/kapal
motor. Pada tahun sebelumnyajumlah petahu tanpa motor tersebut sekitar 228,2 ribu
bualr dan perahu/kapalmotor sebanyak20,3 ribu buah, atau secarakeseluruhanjumlah
peralrupenangkapikan padatahtn 7977mencapdi248,5ribu buah.
Perkembanganjumlah perahu/kapalmotor sejak pelaksanaanREPELITA I sampai
denganberakhirnyaREPELITA II terus menunjukkanpeningkatan.Padatahun 1^97Odan
1973 jumlah perahu/kapalmotor adalahsebanyak6,0 ribu buahdn 72,3ribu buah.Dalam
!
tahun 1978jumlah perahu/kapal motor tersebuttelahbenambahmenjadi22,8 ribu buah.
Suatupeningkatansebesar85,4 persendari tahun 1973 atauhampir empatkali lebih banyak
dari tahun1970.
Hal ini terjadi sebaliknyapada perkembanganperahutanPamotor. Dalamtahun 1978
jumlah perahu tanpa motor adalahsekitar 228,0 ribu buah. Sedangkanpada tahun 1973
292
P t-r F F F F ts lr
io \O \o \O \O \o \O \9 \e :9
{r-l{{{\.t{-J*Jo',
d-ioir,+t.'|b.Jrrc)\o

3g
,
5fi

F
'Ni.b\o\ocom€co'-l F
iJqr-'o50or.rtoO@
ihcoN-l\O\OO\OOOvl

IA

^
- z
.\5+(.r,(}r++++
dq-o\ooocoq)tJNt9
O+f-rr)ft\O!J,+F\O

*
rJPritf+lr 'sr
in .J. + i! i^) iJ i..l i'r [J
vr{co\oir.r-{(t\+NB
vr\)uJo{0o\o+\o+
293

qt
!ro

is

z
ts
!a
o.D
='tr
> ce\
j<zl
:- : 4 0 \\c
rri
: E9
'r{

E
ts
rl1
4

a:

s
29+

a \OCOelO\Nr^+O
.i.t (o (o \o r.r 6l ri. o
:l- to (\l @ rr.r r-r f\ 16 co
r+rc.lOF.vr6O
O\€O\*t\r.rtl-+r
c.lNa.lGl(\lNNN6l

z
g
2

M
z N 6l tr rtr +
O\O\OFr\Oclr+c.rO
Fr + ao O
q 9t 9 n.l r!..1 q
z cr.D.-\OOc-N(O0OCO
€ots-ao.nvr+N6tcq
rar cr NOINNt\Nclarl(\
q,

a
F=

z *\OcOF\r\OO
.nF\Fl\OO€rFlo
qnoq.!c!qt"lq
z d
ts
\oc-ooN(vrtt\oa-l
r-r Fl Fl F{ (\l N

= 7
t:
lu
X
td

Et:

-a '5H
O'--rN.6+r^\OFaO
t F.NF.F-F.F-l"FF
O.O\O\O\aO.O,O.O,
.d i-l r< Fl Fl F{ F{ r-{ ..1
F
295
(oro
or('+(Jo

k(,oo!9!'5F
re:- i- !iN!. lF :" :{
rj^aor|\5
o{

49990f:J:on|F
aols(o'5€q'^3co
6(F
6ot;;(o{c.@

FFJ:ts:atr:,f;.IJ
3 RR3583:NS
{@FrD<J!@

r:'lst-l- Fo+c. F
6rJrA{qr^!
-aao(Iqo
3
tlt

N r'!,:-:-N z
i!6H@o)
nocr'q,
so
tt
::
z
F

c
3z d.,lq

3 :-<
.:> =
El,r
6srq&(ooo+ R9
5E

F
d
GT
*Z
l(
z
P
z
Ff5 lr:o l,tF1{ 9+r !,o
-iibnore$
.oo 3E
,acD(oos.co+{ t:
c
JN90:'9PlpNlo:' 6Z
orecE9
ortror('

sJfPFNl-P le !'

3E33$*SB

(;!!-FlesoFF 91
Lo!0r!9(o
^rHc.@+coA9
s60d+q
296

sebanyak230,6 ribu buah atau 289,4 rrb.obuah dalamtahun 1970.Dengandemikiandalam


kurun waktu 7970 - 1978,jumlah perahu tanpa motor telah berkurangsebanyak61,4
ribu buahatau21,2persen,
walaupun telah terjadipenurunanperahutanpamotor selamzlgTo - 197g,sedanekan
pada periode yarg samaterdapat peningkatandalam perkembanganperahu/kapalmJtor,
namun keadaantersebut memperlihatkanhasil nyata pengembangan perikanan ke arah
motorisasi yang terus menunjukkan kemajuan.perkembangan jumlah perahu penangkap
ikan tersebutdapatdilihat dalamTabelVIII. 35.
sementara.
itu padaTaberVrIL 36 dapatpula diikuti perkembangan vorumedan nilai
ekspor hasil-hasilperikanan.pada tahun 1973 volume eksporhasil perikanan
baru sebesat
52.778ton dan menjadi57.510ton dalamtahun r972. yofumeeksporperikanan
rersebur
meningkatlagi menjadi63.485ron padatahun 197g.Dengandemikiandaram
tahun 1978
volume eksporperikananbertambahsebesar10,4 persendari tahun 797Tatau
21,7 persen
dari tahun 1973.
Dalam pada itu nilai ekspor hasil perikananpada tahun 197g terahmencapaijumlah
uS $ 193,4juta. Padatahun 7973 dan tahun 1927nilai eksporperikanartersebut
masins-
{ masingsebesar US $ 68,2juta dan US $ 163,0juta.Dengandemikianterdapatpeningkatalr
nilai eksporperikanaadalamtahun 197g sebesar1g,7 persendari tahun tlzz
atauhl"mpir
tiga kali lebih banyak dari nilai ekspor perikananpada tahun 1973.
Jumlah nilai eksfor
perikanan tersebutsebagianbesarmasih disumbangoleh eksporudang,yang
dalamtahun
1978mencapai 83,7 persendari seluruhnilai eksporperikananIndonesia.

Pangandan gizi

se.lamaREPELITA I dan REPELITA II, dan lebihiebih dalamREpELITA


III pe-
merintah telah mengambilrangkah-langkahpositif di bidangpangan.pemerintahmenyadari
bahwa lebih dari setengahjumlah pendapatanmasyarakat dip.rgr.,n"kanuntuk mem-
perolehbahanpangan sekaliguspula Iangkah-langkah "d".r"h
yangditempuhpemerintahdimaksud-
kan juga untuk meningkatkantaraf hidup dan kesejahieraanprodusen serra
konsumen
pangan,dan juga meletakkanlandasanyang kokoh bagi tahap pembangunan
berikutnya.
Baik selamaRnprLrre I maupun selamaREpELITA II dan REpELITA
III kebiiak-
sanaanpangan yang dijalankan pemerintah untuk mencapaitujuan
tersebut ,.rrp t.._
? orientasi pada stabilisasiharga yang merangsangpeningkatanproduksi p"r,g"n, j"ng*
tetap menJagaagarharganyaselalu beradadalam jangkauaadaya be.li
rakyat. Di samplng
itu melalui kebijaksanaanpangantersebutjuga diusahakanuntuk meningkatkan
dan mel
menuhikebutuhangizi raky*.
Guna meningkatkanproduksi beras,pernerintahtelah menetapkanbatasharga
gabah
297

terendah.Batasharga gabahterendahatau hargadasartersebutdimaksudkanuntuk m€m'


berikur hargayang layak bagi produsenberas,agarterwujud peningkatanproduksi. Dalam
pada itu juga ditetapkanbatashargatertinggi untuk melindungikonsumenberasdan mem-
pertahankanstabilisasihargasecarakeseluruhan.
Untuk mewujudkan peningkatanproduksi beras dan pendapatanpetani produsen,
maka harga dasar selalu diusahakanuntuk lebih menguntungkanpihak petani produsen,
Pada awal REPELITA II harga dasargabahkcring giling di BUUD/KUD hanya sebesar
Rp 42,80 per kilogram.I{arga dasargabahkeringgiling di BUUD/KUD tersebuts€tiap
tahun selamapelaksanaan REPELITA II telah ditingkatkan.Dalam tthun 7978/7979
hargl dasargabah tersebuttelah menjadi Rp 75,- per kilogram.Suatu peningkatanse-
besar75,2persendibandingdcngantahunpertamaREPELITA IL

Pada awal bulan Pebruari 7979 harya dasargabah kering giling di BUUD/KUD di-
tingkatkanlagi menjadiItp 85,- per kilogram.Tiga bulan berikutnya,tePatnyapadaawal
bulanMei 1979,hargadasargabahtersebutditetapkanpulamenjadiRp 95,- per kilogram.
Scdangkan mulai awalPebruari1980hargagabahkeringgilingdi BUUD/KUDtelahditetap-
kan menjadisebesarRp 105,- per kilogram,Gambaranselengkapnya dari perkembangan
hargadasardapatdiikuti padaTabelVIII. 37.
Dalam pada itu organisasipetani seperti BUUD/KUD tetap diikutsertakandalam
jalur pengadaanpangan.Bahkanbeberapa BUUD/KUDtelahlebih ditingkatkanperanannya
denganmengikutsertakanmerekadalampenyaluranbahan-bahan pokok kebutuhanrakyat.
Dalam memasarkan gabahnya,petanibebasmenjualke BUUD/KUD ataupunkepadapara
pedagangtergantungmana yang dianggapnyalebih menguntungkan.Hanya bila harga di
pasaranberadadi bawahhargadasar,maka BUUD/KUD diwajibkan untuk membeligabah
petani denganharga dasar. Dengan demikian ikut-sertanyaBUUD/KUD tersebut dalam
pengadaanpanganakan lebih menjamin petani dapat memperolehpenerimaanyang lebih
menguntungkan.
Gabahyang berhasildikumpulkan oleh BUUD/KUD seterusnyaakandibeli oleh Bulog
dengan memberi keuntungan yang wajar pada BUUD/KUD. PerkembanganPengadaan
gabahdan berasPemerintaholeh BulogadalahsepertiterlihatpadaTabelVIII. 38. Jumiah
berashasilpembeliandi dalamnegeripada tahnn 1978/7979mencapai881 ribu ton Se-
dangkanberasimpor adalahsebanyak1.277rrb,tton, yaitu 320ribu ton dari impor bantu'
an dan 957ribu ton denganimpor komersial.Dengandemikiansecarakeseluruhanpengadaan
berasPemerintah,baik dari dalam negeri maupundari impor, pada tzhun 1978/1979 ter
20,4 persen
sebut adalahsebanyak2.158 ribu ton. Hal ini berartitelahberkurangsebesar
darijumiah pengadaan berastahun sebelumnya.
lVlenurunnyajumlah pengadaanberas secarakesehrruhanpada tahun 1978/1979
298
(p

rtll
t. o\

t-

+F-o+rrl
r r t. t.- t',
F.

co
t.

,r+\ooi
F\ l.|r\oFf-
a-

t.-
a.
o\ Ot.,Ot
O.\l+F-€
\o r.1 r.1 \o \o \o
t-

a \o
c-
o. O r.1 L r r.l
a]l++r-oo
rl'trVrr.t
t'-
o.

<Fr
t--
o, O0Ot^\OcO
ot-raoQN
..|..r++ i:
t--
tI]
X
i'l
F1

6
299
*(! F
trrrSl
06-r
d6d tn'o6
;i.Loc,
r$* 9.--)

F
3

6i

HO\{$
{
NqO\O
e \oq.F.a
\o FI
z
.F IJ!
{
+CDAJgT
o++N \o
N z
:- {
{ 60\

{

{
€ OF
\o d\
\o
{
> Fl r.Al
G c
..t o
\ o d tlt
$
\oFi-..lr
! g\ .l
9N-.rq\
\o
{

\o
..1
z
\o +an O\o \o A
{
0\
\c
ic o+
OF
6 q\o \o
..t
{
N \o
{ b+ {
oca @
\o
{

F €
{.
\o!xN@
vr h) -.t (! R
Q .rlo{F \o
{
re
!9
Craf ik V I I I .1 0 300
PENGADAAN BERAS DALAM NEGERTDAN IMPOR
L970lL97l - r97811979

fubu ron Ribu ton


t

3.000

2.500 2.500

2.000 2.000

a
r.500 1.500

1.000

rg1ol7r ls7rl72 1972175r97tl74 1974115, g r i l r o t g r a F , l 9 ? ??i 8 I e 7 8 / 7 e * )

Ddem Ncttli

I r.e"'
r) Scrncntara
301

teruteme karena berkurangnyaimpor beras dalam tahun tersebut. HaI ini terutama di-
sebabkankareriaproduksi padi dalamnegeripadatahun 1978 sangatmeningkat,sehingga
produksi mencapaisekitar 10,9 persendi atas tahun sebelumnya.Baiknya panenanpadi
e ternyata telah menimbulkankecenderunganmenurunnyahargagabahdi pasaran,bahkan
beradadi bawah harga dasar.Oleh karena itu untuk tetap dapat mempertahankanharga
dasar, maka pembelian gabah dari petani dalam tahtn 79781197 9 telah ditingkatkan.
Dalam rangka menjagastabilitas harga, terutama harga beras, penyaluranberaske
pasaranumum terus dilakukan menurut kebutuhan,Berhasilnyapanenan.padipada tahun
1978 telal menyebabkarsubilnya harga beraspada tahun tersebut,sehinggapenyaluran
beras ke pasaranumum pada tahun 797811979hanya sebanyak1.043 ribu ton. Jumlah
tersebut adalah sekitar 48,0 persenlebih rendah dari jumlah operasi pasar pada tahun
sebelumnya,
Di sampingke pasaranumum, penyaluranberasjugatelah dilaksanakankepadagolong-
an anggarandan PN/PNP.Dalam tahun 7978/7979jumlahpenyaluranberaskepadagolong'
an anggaranadalah sebanyak627 ribu ton dan untuk PN/PNPmencapai106 ribu ton.
Dengan demikian jumlah seluruh penyaluranberas dalam tahun terakhir REPELITA II
adalahsebesar1,776ribu ton.
a
Dari apa yang telah diutarakan di atas jelas terlihat bahwa melalui kebijaksanaan
panganyang selamaini diiaksanakan,telah banyak hasil-hasilpositif yang tercapai,baik
dilihat dari segiproduksi dan peningkatanpendapatanpetani produsenmaupun dari sudut
stabilisasiharga. Sebagaigambarandari perkembanganharga, teruuuna harga beras di
beberapa kota besar,antaralain dapatdiikuti padaTabelVIII. 39.
Kebijaksanaanhtrga yang dilaksanakanPemerintahtidak hanya ditujukan pada pe-
ningkatan produksi dan pendapatanprodusen beras.Tetapi kebijaksanaantersebutjuga
diarahkanuntuk meningkatkanproduksi dan pendapatanprodusenpanganlainnya seperti
petanijagung,kedele,kacangtanahdankacanghijau.
Untuk tahap pertama pada awal tahun 1978 telah dilaksanakanpembelianjagung
di Jawa Timur dengan harga dasar sebesarRp 40,- bagi setiapkilogram jagung pipilan
kering dengankadar air 14 persen.Menjelangberakhirnyatahun 1978 daerahpembelian
jagungdiperluaslagi yang meliputi daerahJawaBarat,JawaTengah,JawaTimur, Lampung,
SumateraUtara, SulawesiSelatanserta SulawesiUtara, dan harga dasarnyaditingkatkan
a menjadi Rp 42,50 per kilogram. Selanjumyapadabulan Agustus1979 hargadasarjagung
pipilan kering dengankadar air 14 persentersebutdinaikkan lagi menjadi Rp 67,- per
kilogram.
Dalam pada itu mulai awal Nopember 1979 Pemerintahtelah pula menetapkanharga
dasar kedele sebesarRp 210,- per ki.logram,kacang tanah Rp 300,- per kilogram dan
t02

x
z
g c
z
z o

15€(o€(o(o @(a)(ar(o(D(o (o€ro(o€ro


(oco{o)(ra (o0o{cfrota (o@{o(rs
'o€@€ro€ @!o<o<o(DrD
o\Dab{orut oE€!orq OroC.rlOror

It

(rhpFts@{ $19 }\rr(DCF F


-b l" .o :o .o .o
@oa19(rqr
or(p{(oo)0
HO^!{(oCrr s;3S3S
D
6 r\r r,9 H @ ..r
z
oi|\jH!cp{
(oorc.Hora (,aa€o..1
a600N15 (osr01 1909 P
oroo@t3ro z

B$oio!3{' lrr (rr ts


r F .,o' ;{ ln i5 cD -@
cF -r,. -,o ol
-o.
€)tsos.@o b L
orwolsHc! osAoor9 ,5(r$r+€@

F'

-!'r j{ -o -o j.r J.l p_'oJlrt Jr ot(o6{orch


{qoodr(s oao$(oa {{o!€ot6
ci(POO{^3 cD19^JO^tCE

{Nr9190{ co^:ror$o{
ro(,6F$!O) ot(o(rFrqi
i$sa(r(Fo (,5 (o
c. r.r or tl O(,r'F(oS}ts

{NNnio! o.r!1,).3o{
.Jr jr Jr Jr le E a@(rts@Cn
o\roH{@
oNo@^a{ ocDoe(r<D

11:

Fl

-6 'o _o pt,Je.$P
;- ;ts t'

_o jF -o -or !.

N j.r
"o5 "o JD
303
E E R.8"8- E 3"e"iqs qR-R^t-3
B:n39 3eRnf;
5
,o. 'o^ ,D" .- {
dri"i.6i.
E:EE5
t $3r89
s*$$s ctdF:ct.. d a; di o.i c.t

-;;;; ; ;;;;
E!**T gEE!9

\ 1el q. o. ul 0t{i q q. 1co-\q'q

c " c o _1 1 1

€"q3"q3"q coNf)ocoo aoHo6r(oc)


-1
\q,o{q@.
(ooo.rt:\|c\r6 aofrE(ofl Dqo$o,+i+
FOdcoco(.,

atoo6|r)f)
;8:g6g q'l1 -" a lD-or @+cDi(ocr
a (l)o)c\c{d.I@
+\DN.Ot'6
a-o)6{c{.o<,
o666+ri
or c{ c.r co + co

.E@O(oOO c.rot6llo o
:-€orr6 dt -" o- .o- c,l q @<oots:o
6i-itjoirisl +,oN60tr
rooriiN@ "d<idtj!d"t

c\r:ol.lNr |nor:ro<) (o:tJrooFco


or(Df):c|rol ..rglNtsN6 tr't:c{oc.ro
.dd"id-'.d c\l€d6.co!n r-' .J Dd !i .f o;
NTD:NC{@ qr-NGn66

oc.r(Dro6rr (D6@6d)lai .OH.O@cao


..-11dt -1 sl
€ts-@.+or ::or€i<)
o:Ndf)<)

o!F(o@oO o4.oa\rc\r:
o_ 61 d1 olo-o o(oHr6@
rt
*3R9Ft
@.otscr)o!i
rotsorN+ oi .d
( o < E O ci
- N gi
c.i -'dodddd
oi-d)6rD

rorohcooto !)<oFcDoo rAr.c,ts6oo


FtstsFh@ NtsFtsF6
o)Or6raho,<t ororoor6<tt

$ro(oF@or
oJo)chcl)6ci o,oloelolcl)

, P

z $
E
5
a
*
304
X
>
c z r.
z E
6
t.F F
z z
I z
2
o
(o(o!oro€!o (Dior0@ro,o (orororo€ra
(o@{orulF (o6{0rq!}

rorD(ororDro @(Dioro€|o
@{{{{{
olo@{oqr o(o@{<h6

|}\THN(o! ('(F(F(,CaO orq'F(,HH


-o -ol J' 9.Jo -.. sn13NaH@<lt
ooolTo{ 6on0,For\t
otO+O(oOr

'5 tt E r0 (D { oo0(F(,@o !(J+(rHE


dno(,H{o,
@NCtO!O 6AN319@}3 FC.@N{!
6!OONaO 6(r0(n190 o('lFc.(ots

|FreFr@{ ao$rt-(,er
_o '{. '* -\D _.6
ts(n{NrF19 i.

$^oor\0€@
or6@oo(o (.tF(Dts(,or
srooooa
'AooooA {..rOF(oq @cDo@c.@

>
orar'Fnc(D@ ..r(F^a*ca(o coA+(9Fr
oiJrooolts 'o- r a o r o r o o ' o 'F -c. "o
:l
b'q io ir ;e tu ;"
@ooocror

ctr19Hr\'€€ (DA15€OO t
('Hoo{na ro{@Nor{
"ob'ob-a'u' \bi-€b'o
orr@aD{@
=
It

'o -r.l -o
b-.ob-('-t io b

z
'@ _or -o T
:- b
q

'd8tdsE
s3t !t

-:339-;
s
'r, 'o E
b "o ie

g
E
g
305

Rp 260,- untuk setiapkilogramkacanghijau. Daerahberlakunyahargl dasarhasilhasil


palawija tersebut ditetapkan secaraselektif. Harga dasar kedele berlaku untuk daerah
a JawaBarat,JawaTengah,DaerahIstimewaYogyakarta,JawaTimur, Sulawesi Selatan,Su-
lawesiUtara,NusaTenggara Baratdan Lampung.Sedangkan hargadasarkacangtanahhanya
berlakudi SulawesiSelatan.Untuk kacanghijauhargadasarberlakudi NusaTenggara Barat
dan NusaTenggara Timur,
Sementaraitu usaha Pemerintahdalam memperbaikimutu gizi nkyat terus pula
ditingkatkan. Di sampingusaha meningkatkankeadaangizi rukyar melalui penyuluhan
gizi denganusahaperbaikangizi keluargadan pemberianmakanartambahan,fortifikasi
bahan makananserta usaha-usaha khususlainnya,pemerintahjuga berusaha menganeka-
ragamkanpersediaanbahan pangan di dalam negeri. Salahsatu langkahyang ditempuh
adalahmelakukanimpor gandumyangdiolah sendirimenjaditerigu.
Padatahun 197411975persediaan gandumhanya sebanyak871 ribu ton. Jumlah
persediaangandumtersebutmeningkatmer,jadi1.144 ribu ton dalamtahun lg77/7979
dan 1.316ribu ton pada tahun 1978/7979.Dengandemikianjumlah persediaan gandum
padatahun terakhirREPELITAII relahmeningkatsekitar15,0persendaritahunsebelum-
nya atau 51,1 persendi atas persediaan gandumpada awal pelaksanaan REPELITA II.
a Sedangkanpenyalurangandum dalam tahun 7978/7979 sebanyak1.164 ribu ton, relah
bertambah sebesar9,1 persendari tth.un 1977/7978 atau 46,9 persenlebih banvak dari
penyalurangandumpada tahun 7974/1975.

8.3.2. Industri

Dasar-dasar pernbangunanyangtelah diletakkandalamREPELITA 1 dan REPELITA II,


merupakanmodal yang baik untuk melaksanakan pembangunan industri yang kini tcngah
beradadalampelaksanaan REPELITAIII. Kemantapan perkembangannya ditardai dengan
jumlah produksi dan mutu yang makin meninghat,di sampingberkembangnyaberbagai
cabang industri yang mengakibatkanmakin beragamnyajenis hasil produksi indusni.
Perkembangan sebagianhasilproduksiindustridapatdilihatmelaluiTabelVIII, 40.
Kemantapanperkembangan sektor industi, memungkinkan sebagianbesardaripada
kebutuhandalamnegeriterhadapbarang-barang hasilindustri dapatdipenuhi.Bahkanuntuk
beberapa jenis hasi.lindustrisepertisemen,besibeton,pupuk,ban,kabellistrikdan pakaian
rD jadi telahdapatdiekspordan bersaingdi pasaraninternasional.
Walaupun kemantapanperkembanganindustri dalam negeri dapat dikatakan telah
dapat mengatasikelangkaanbarang, namun disadari bahwa stuktur industi yang ada
relatif masih sederhana.Industri di Indonesiasa-atini sebagianterbesardibangununtuk
menggantikanbarangbarangimpor, dan karenanyapula berfungsisebagaiindustri substitusi
306

F F F 9. :. !r F F t, !e r- 9 to F rr P FFI,N-

E.
fre
i! F
EE

?gFF_EggE!fggg?*g+F3 *g- Jg 9 *FE !

fst[]iscsses$
- FE f e
E
FFEA
e, 2

I
E,

: :€:€"3i-5-; Igs "t


-a

. *S-F;NBS
"383:-:3fr€f;t';'5
6

€;E-Eei$fi€-Ex-; z

"E*€i.s-iEH$.gi; -5
i -B--apB+--+- 3H; ts
€3:3S.3;i$*i-;-;'J
i!!
i.-
€-:3-:;3€i:fi9f;;€ z

H
Ee?EseEeEe;;es
_;
ia i. E'q'k'; it ;F
-'
1,'{ \ L

.6
P g E S B S J S d $ ;- 6G 'E H
o _N "A ro
i$ bi'6'6 ro L b ;|
=
* .;
$ e F HL u Ls' 6F el !- t- @a ta' ;l ,; a" @ _ o
'o'6'r _o _€

d6
_a
tris b:!'6b i, i.5

-@ -o -$ F $ -c -o -o li -c.:o j- _o
307

$t
4+a66
.i oi ci; r,i.-:di;i{; ', td StH

q a cr 6( @- a- cl o.
"sr'!
:N I r i: @ CF.i:EF . r 6 . ! r & F33:: | | | | | | |
t
6" a, qqqo-cl o- o- o-.: i: q \t
!. j;- iH F E _ 1 :Rt**,rrB E's

o- o. 6. qo- "1 6^o-€-o-4 q.9@..1 €-.: n


3 3 $ $B 3 R * e R:- 3 o = I : g S
*j

3 3 - 3 - : - S . 3 33 ? 3 3 - 3 . ? 3 3 3-3:-
.'] .':

oo6orlo, qnie-
d,i ddti di rj -.i cr'di ci <t {i - 6
3s s* 39

o- o- o. o" o. 6- 6" o! 6- o- o- 6- q o o
.j q o +o <j * € 6 + 6 B 6.ici 6i;..-

.,i

d d d.id <t dd6_d.:d6i, d .i oi N'


I

o, o. o.o"@" o- q c1 o_ o- o- o- !! o- @-

FE grsPx:RR'R*' | ?3 r

3-833,F,,,

.i{id+ + E tl

r-'.i{r+ig'd r r

E SI2EEEEEEA:''22! .13
E€f,t€E'Eii-eFiEE4:€"i
I
'7eE5

E s3

;6
s is i * R x i N * r i d i : i i i S B r i *
308

barangimpor. Industri semacamini yang seringdisebutindustri hilir (down-stream),karena


produksinyalebih dirujukan sebagaibarangkonsumsi,hanyadapat berjalanapabilaterdapat
indusri hulu (up-stream)yang berfungsi menghasilkanbahan baku untuk industri hilir.
Struktur industri di Indonesiadewasaini lebih diarahkanuntuk mencapaikeseimbangan
yangmantapantaraindustri hilir denganindustrihulunya.
Dalam upaya menciptakanstruktur industri yang mapan,maka di iamping usaha
menciptakankeseimbanganantara indu$tri hulu dan industri hilir, keseimbangan
pertum-
buhanantaraindustribesar,sedangdan kecil(pedcsaan), akanpuladiusahakan Pemerintah.
BantuanPemerintahdi masadepankepadaindustri besarakanterg4ntungkepadapenilaian
sampai berapajauh industri besar membantu pcrkembangandan pertumbuhan industrr
menengahdan kecil. Sejalandenganitu, agardapat dilakukanpembinaandan penyuluh.
an secaraintensif,Pemerintahsedangmen)'usunsuatu konsep baru bagi pertumbuhar
industri kecil. Langkah{angkahyang akan ditempuhini pada dasarnyamengarahkepada
satu tujuan yaitu mengembangkan industri dasardan industri besarsesuaidenganren.
cana pembangunan jangka panjang,seraya mengembangkanindustri kecil/pedesaan
dalam rangka mengusahakan pemeraraan tanpa memperlambat pertumbuhan eko.
noml.

Inddstri logam dasar

Sasaranutama daripada pengembangrnindustri logam dasar adalah menyediakan


bahan baku dan komponen-komponen serta memberikanperangsang guna tumbuhnya
cabangindusui lain. Berkenaandenganmaksudtersebutmaka dalamtahun 1979 mulai
ditangani12 (dua belas)proyek kunci yang dijadikaninti pengembangan industri logam
dasarselanjutnya.Keduabelasproyel<itu adalahproyek industribajaterpadu PT Krakatau
Steeldi Cilegon,proyek industri aluminiumAsahandi SumareraUtara,proyek pengem.
banganindusrriniotor disel dan motor bensinnasional,proyekindustrialat-alatkonsuuksi,
proyekpembangunan dan reparasikapal,proyck pengembangan pembuatan mesindan per-
alaan listrik birat, pioyek pembuatanindustri mesinperkakas;proyek pembuatankompo-
nen-komponenelekuonika profesional,proyek alat-alatpi:rtanian,proyek industri kompo-
nen mobil, proyek diesdan mould, sertaproyel<seamlesspipe.
Bidang industri logam dasardapat dibagi ke dalam 5 cabangindustri yaitu indusrri
logam,industrilogamnon ferro, industrimotor, mesindan peralatanpabrik,industriper.
alatan listrik, dan industri alat-alarangkut. Jenis cabangindustri yang terakhir dapat di-
pisahkanke dalamindustri kendara.an bermotor,industri perkapalandar industri penerbang-
an. Perkembangan produksiindustri logamdasardapatdilihat pada Tabel VIII. 41.
Padacabangindustrilogam,jenisproduksiyangdihasilkanantaralain adalahbesibeton
bajadan plat seng.Produksibesibeton yangpadarahun197711978 mengalami penurunan
309
(D- _ o- c, o" cl o. o. o1 o. o. o. o- 1 o- 'o. \ <: q.
3 R. o3cRo i € =BR3!EB*Ne t t nc'r63 |
.i

ol @- o. o. o. o. q. o- o^ o. o- co" o.r- iI o- €. o. @. \ 6-
a
gisg 3 S$3R89*&130 3**R:
t c{ 6o
j
+ e

o.r- @- o- o- o. o. o" o- o- .o. q- o. c" o. q o- o. n1 q q €"


gbBS 3 8RS5 S 3 - oN'(ot=
N+- c.r++r-
H3-9
d.,i ro
..; ..i

or- o- o- c)- o" o. O. O. o. q o. fi o.9. o. o" o- !:6f o. q


R 86 iR
n5
8 3 R ? S 5 * g i * -cF. r *
-l.lcji +
tN I

r o ^o - o - o - o . o - o . o - o " o - o . o l o . o . g " r o.o.o-qq


3- A;i 3
;6t H
-+-
3$RS391&'E* ttl

:
F_ _ o- q o" o. c- q o- o. 9, o" o- o. o- ur o.
Fl
HASH REE=3sR=R*g- e ttl

--:. h
2-: o. o^ o.,o" o, o- o- o. o. o- q o-
o. o- q. o"
l "n^
e
lrt'- REEF agrEs!P1R'R* ttrll ttl
> =q\
-< |
,.o , t'- 01 o-o,q'o.q o. e.6. o. tl
- -o_
'! r <\ s3R: B.*s3''s'E rR rF ttttl
r4g
iJJ ;

F6C!+ql OlorOO
z ;i-jddt dctdsoi rd"id{d r tttttl ttl
fj6|

z
E
t{ o- ni o"'q !L o- o. e o'" tl !! qo-o.c{
! i' d -s o N G . + + + qo r | + o't + - I c.l ttltrl
o

1E q 1 T 5 q F E F E $ g F 5
E55EAi.!Zv!!t5.4:_. 5ii:.o.o.oE-?-_

a 1P
E 2 - e 75 1, # i - tl :s + i Ag=: € € -?::€ I E ' r? t 1 1 7 7: :2! =7t acr l=cr 44= 7l
=ta

rt

6,

..:6ic.i + lid-o6'oio -.i rn..i + uid


SrnRiRnexi x;
310

.r
1.r
x
F

"1

Hg
I

lQ o\

z
2

E
gr

l{
O
U

5
F.
GB 3 8 3 o
OF
311

o'g

4
<
q)
4 4:l a | | | I
<-6 io$o

ls
_l
v

zE
<t
z
rll ffiF
E
EI

lI1

z
F
tq
lq

!4
3r2

dibandingkandengantahun sebelumnya,padatahun 1978/1979telah mengalamiperbaikan.


Jumlahproduksibesi beton pada tahun 7978/7979berjumlah300 ribu ton, yangberarti
25,0persendi atasproduksitahunscbelumnya,
+
Walaupunproduksi pipa baja pada tahun 7978/1979 tidak lebih tinggi dari tahun
namundengankenaikanproduksikawat baja sebesar14,3 persenmencerminkan
sebelumnya,
perkembanganproduksi baja yang cukup mantapsecarakeseluruhan.Sedangkan untuk plat
sengproduksitahun I978i7979 adalahsamadengan tahun sebelumnya.
Dari cabangindustri logam non ferro, salahsatu jenis produksinyaadalahkabel listrik
dan telekom dari tcmbaga.Di sampingjumlah produksinyajuga mutunya mengalamiper'
kembanganyang cukup marriap,sehingga jenis produksitersebuttelah memenuhipersyaxat-
an yang telah ditetapkan.Produksikabel listrik/teletcompada tahrn 1'978/1979berjumlah
13,1 ribu ton, yang berarti meningkatsebesar 4,8 persendibandingkan denganproduksi
tahun sebelumnya.Sedangkanproduksi tzhtn 1977/1978 dibandingkandenganproduksi
7976/1977menunjukkan kcnaikansebesar 38,9persen.
Perkembangan cabangindustri motor, mesindan peralatanpabrik adalahsejalandengan
perkembangan pasar.Kenyataanmcnunjukkanbahwapasaruntuk hasilproduksidari cabang
industri ini masih belum besar. Namun denganmeningkatnyapembangunandi berbagai
t
sektor ekonomi, khususnyasektor-sektorindustri, pertanian dan perhubungan,prospek
pemasaranhasil-hasilindustri motor, mesin dan pera.latanpabrik akan bertambahbesar.
Hasil produksidari cabangindustri ini sebagianbesarmerupakanbarangmodal'
Dari cabangindustri peralatanlistrik, untuk jenis produksi barang-batang
elektronika,
alat-alatrumal.rtanggalistrik dan peralatanlistrik pada umumnya menunjukhanperkem'
bangar.ryang mantap. Pada ta,htn 1978/1979 produksi televisi hitam putih berjumlah
sebanyak611 ribu buah yangberartimeningkatsebesar 32,8persendibandingkan dengan
produksitahunsebelumnl'a. Sementata untuk accu,radio,lemaries(refrigerator)
dalrlampu
pijar, masing-masingmengalami kenaikansebesar 39,1persen,12,8persen,15,4perscndan
16,9persen.
Kenaikanyang cukup besardalamproduksi televisidimungkinkankarenapemasaran-
nya-yung cukup besar.Pemasaranyang cukup besarini disebabkankarenadaya beli ma-
syarakatyang meningkat,ditambahlagi denganmunculnyamerek baru denganhargayang
relatif murah. Selainitu di beberapadaerahtelah pula bertambahstasiunpemancarTV
yang baru serta dibangunnyastasiunrelay di beberapapenjuru tanah air. Demikian pula
halnyadenganpemasaran radio,accu,lemariesdanlampupijar.
Perkembanganyang mantap berlangsungpr:Ia pada industri kendaraanbermotor.
Kendaraanroda empat meningkatdari 83,9 ribu buah padatahun 1977/7978menjadi
98,6 ribu buah pada tahun 797811979yang berarti meningkatsebesar17,5 persen.
5tt

Produksiassembling sepedamotor pada tahun 197717978berjumlah271,8 ribu buah,


sedangkanpada tahun 7978/7979 mencapaijumlah 320,0ribu buahyangberarti meningkat
sebesar17,7 persen.Sejalandenganmeningkatnyaindustri kendaraanbermotor,dilaksana-
kan pula kebijaksanaan
penggunaankomponenbuatandalamnegeri.

Industri kimia dasar

Industri kimia dasarpada umumnya mengolahbahan mentah menjadi bahan baku,


untuk kemudiandiolah menjadibahanjadi. Sebagianbesardaripadakelompok industri ini
merupakanindustri padat modal, serta mempergunakanteknologi tinggi dan berproduksi
dalamskalabesar.
Dibandingkan dengan REPELITA I, perkembanganindustri kimia dasar selama
REPELITA II memperlihatkangambaranyang lebih mantap. Perkembanganbeberapa
produksi industri kimia dasar,sejaktahun penama REPELITA I sampaidengantahun
terakhirREPELITAII dapatdilihatpadaTabelvttt.42. Daritabeltersebutdapatdiketahui
bahwa selamaREPELITA II hasil produksi kimia dasaryang mengalamikemajuansangat
pesat adalah pada industii pupuk, pestisida,semen,kenas, ban kendaraan bermoror,
bahankimia tekstil dan bahanpeledak.Peningkatanproduksiyang cukup pesatini dimung-
kinkan karenameningkatnyakapasitasproduksinya,baik sebagaiakibat perluasanmaupun
pendirianpabrik-pabrik baru.

Jenis pupuk yang dihasilkandi Indonesiapada dewasaini adalahurea dan ZA.


Denganselesainya perluaian pabrik Pusri di Palembang,pabrik Petrokimiadi Gresikdan
selesainyapabrik pupuk Kujang di Cikampek, maka dalam jangka waktu 9 (sembilan)
tahun dapatdicapaisuatukenaikanproduksisebesar 1.579,2persenyaitu dari 85,4ribu ton
pada tahun penama REPELITA I menjadi 1.434,0ribu ton padaakhir REPELITA II.
Kenaikanyang cukup besartersebuttelah memungkinkandilakukannyaeksporrupuk urea
pada tahun 1977 dan 1978 ke negara-negara sepertiPhilipina,Malaysia,Singapura,India,
Pakistan,Srilangka,Vietnam, BangJadesh, Australia,New Zealand,Mesir dan Zambia.
Dalam rangka meningk4tkanhasil produksi pangan,kebutuhan terhadap pestisida
sebagaisaranapembasmihama tanaman semakin meningkat. Oleh karena itu kapasitas
produksinya telah pula ditingkatkan. Apabila pada ta,hunL973/7974 produksi pestisida
barumencapai 0,4 ribu ton,makapadatahun 197817979 telahmeningkatmenjadi11,8ribu
ton. Denganmeningkatnya produksipestisidakebutuhanterhadapbeberapa jenis pestisida
sepertiinsektisida,herbisida,rodentisidadan fungisidasebagianbesartelah dapatdipenuhi.
Di bidang indusni kertas, dalam REPELITA II selainjumlah produlsi yang makin
meningkat,perkembangannya ditandaipula dengarsemakinberagamnya jenis hasilproduksi
kertas seperti tissue paper, kenas pembungkus(kaft paper), kertas packing dan coated
paper. Walaupun denikian, mengingatketutuhan kertas yang semakin besar,produksi

-
tl+

cn tt@'.o6 c!6oordooo.o
{i'd l: si d -'!d.: di 6t ri..: odd ri ct;
6--cn "i oi-+96!)
..idicnd..i

a -oio6 rDoc{60No.o
oi oi di od oi di d <d c.i d -a -i J d
0o6!nH- <E o"t F . . 1 c"r\ o ( 1
Nr

66rO+O<)
c o 6 o ( o c \ r o r c \ qo
eNHor+
!D
c{ n+F

6)6dol C.riOCD
th @ N Or cO'6 oON + C.r i N i N O O 6
oiF)N-i +

-i -..i

E + + : + oo + o + o .rr i e or
6 0N
+N
Odrari

F
(t)
r < a c r rC t ro,O(Dic{+ Of)
F, O\ !ic'i.j oi .-lljc.ib:-:6id{6ioi<i | | ld<i
Fc{qi $!odrr co oi
Fr ZE - ..:
r JcO
- :F-
a = t, o\ €ro <tdcoooN
oato,N llllllc.i
N+6.)Cr

+ r+ ts+,
od ci d .j r] .j oi .-i .-: d;
lltlll":

z (ro oroo,co
6i c.i qi .-: ..i
z
+ oo +cr
co -+ (oi
rtrrd

t?" *o . o o o o o; c r o oo o o o

E
g<
'd !N


.E { E3
a iE
e J,ts
..1 c.i di + 6 d.: ad c; cj j 6ldj + dd Fl od o;
lB!
o
€- E
8 I E 3 -
lB
E q
6{
H
lri 61 .j

:
x
-
ah
g\
t\
l.|Q (
=<
>a iri N
t LE
lx
T< 'rH
Fi
;<
ut

z
z{
i\

EI
ol

e^
€E R B 3 o
IF
=
!l

EI
c
l$
I

l$
p
I

8
q q3 8 8
3t6

e ls3
=
&
H
z

nz
?e
<z
::
E
x
F€
ai
oo
:;o$o
I E6r
d;N

c ?o.
.- d\
=F
El:

z
E
g
EI

Es33o
377

kertasdi Indonesiamasihbelum dDpatmencukupiseluruhkebutuhandalamnegeri.


Sejalandengangerakpembangunan yangmakin meningkat,kebutuhanterhadapsemen
a semakin meningkat pula. Untuk mencukupi kebutuhan dan sekaligusmelepaskanketer-
gantunganterhadapimpor semenmaka kapasitasproduksi industri sementelah diusahakan
peningkatannya.Denganbertarnbahnyapabrik semenselamaREPELITA II dari 3 (tiga)
buahmenjadi6 (enam)buah,tidak sajaproduksimeningkatdengancepat,tetapitelahpula
merubahkedudukan Indonesiadari negarapengimpormenjadi negarapengekqpor.Dalam
hubunganini padaakhir REPELITA II Indonesiatelah mampumengeksporsemensebanyak
104.200ton ke Thailand,SaudiArabiadan Bangladesh.
Dalam industri ban kemajuannyaditandai oleh produksi yang meningkat serta ber-
kembangnyaindustri ban menjadi industri yang mampu memproduksisegalajenis ban
dengankonstruksi dan ukuran ban yang mutakhir. Jenis pioduksi tersebut antara lain
berupa ban radial dan "ban off the road" (traktor grader)yang banyak dipergunakandi
bidangusahapertambangan, kehutanandanpembangunan jalanraya.

Anekaindustri

I Perkembangan bidanganekaindustri selamaREPELITA II terus berjalanmantap.


Ha[ itu ditandaidengankenaikanproduksi,peningkatan mutu, bertambahnya corak dan
ragamproduknya.Perkembangan volumeprodutsi daripadabeberapaproduk anekainduttri
dapatdilihatpadaTabelVIII. 43.
Produksitekstil dan benangtenun padaakhir REPELITAll masing-masing
berjumlah
1.400 juta meter dan 900 ribu bal. Dibandingkandenganjumlah produksipada akhir
REPELITA I masing-masing mengalamikenaikansebesar51,1 persendan 184,6 persen.
Sedangkan apabiladibandingkan denganproduksipada tahun sebelumnyamasing-masing
memperlihatkankenaikansebesar 5,1 persendan 32,7percen.
lndustri p anganyang antaralain mencakupjenis produk margarine,minyak kelapadan
minyak goreng,pada umumnyajuga meninghat,sejalandenganmeningkatnyajumlah pen'
duduk dan pendapatanmasyarakat.Kekuranganbahan baku untuk minyak gorengdan
produk sejenisnyasaat ini tidak sajadipenuhi dengankopra, melainkanjuga dipenuhioleh
kelapasawit.
Produksisabuncucidan deterjenpadatahlu 7978/7979berjumlah234,8ribu ton dan
a
48,7 ribu ton. Dengandemikiankeduajenis barangtersebutmasing-masing
telah meningkat
sebesar 20,5persendan 26,5persendibandingkandengantahunsebelumnya.
Mengenaiproduksi rokok baik rokok kretek maupun rokok putih perkembangan
produksinyasejak REPELITA I hingga REPELITA II terus menunjukkankenaikan.Pada
rokok
akhir REPELITA II produksi rokok kretek berjumlah45,2 milyar batang,sedangkan
F:9:r'it, !ef-P:oF:r9:,f
318
P. Ie :-

3*

1 =- e- E = E- = 6
F D rr E
P- F, + + + + + + F Ei E
c c - a a e e a i,i
€q
eggtFFgs ++ss;gessEl g

Itl

^
t*:
3
>
z
D
.. z
^rt9{
haa, , g!r9o
+Fr.o I
oaie{('oo

lF^0
(, ^, ot
crl Il. (F | ( r r \ r @ a { Nclr
Na 6r
o(, (E{oi Noc.(Jtt;ooo
\o{
\oz
*
b
z

+o^,(,orArcarror{
(o<h{acr<oao{oo

a-
F O LiA
(jo19|ts<D 1 9 {-@
o o r',oD s r N 6 { N'(r
{
-o '.o -@ -o' -o -o' 'e1 ',o
is L \ "o "A i.9 "@ "o

rc a, t"
r C,O N rO(,{F{@
|F('r@('r (no(rrc.aFcD66.19

(DL
{16 , , rO, , A3A, ^OSO!(,EFec|
'ol -,, 's sr | ( r r 6 + \ r t o c l '6
oo
is i ;e is "o' \'0. "- t b b
319

o]!

i:6

=
I

?3R90

E
t!

IIJ

6<)
320

a I $s
6
,t

F
li
IE
2

.^ae
; Jd.
;E
E9D
5th
*n$i
il(+
;tr!-
: rI]6
.iES
le\
23
<i
2

E
t4
EI

l$
U
z

F*Sso
l$
327

putih s€besar24,2 milyat batang.Hal ini berartiproduksirokok ketek mengalamikenaikan


sebesar10,5persensedangkan tokok putih sebanyak4,8 persen,apabiladibandingkandengan
produksitahunsebelumnya.
Walaupunmengalamihambatan,yaitu denganberkuangnyabahanbaku kulit, industri
kulit menunjukkanpotensiperkembangan yang cukup baik. Oleh karenaitu kebijaksanaan
pengendalianbahan baku kulit dilakukan untuk menjagaadanyakeseimbangan antarake-
butuhanindustri dalamnegeridengankeperluaneksporkulit mentahke luar negeri.
Industri penggergajian(sawmill) ternyata berkembangdengancepat. Hal ini teiah
mendoronglebih jauh perkembanganindustri kayu lapis (plywood). Produksikayu lapis
yang untuk pertamakalinya dihasilkanpadatahun 1973/197+baru berjumlah2,7 juta
lembar,pada tthun 797817979telah meningkatmenjadi35,6juta lembar.Hal ini berarti
suatukenaikansebesar1.218,5persenselama5 tahun.
Di sampingindustri penggergajiandan industri kayu lapis, telah berkembangpula
industriperabotrumahtangga(furnitures),moulding,woodensticks,prefabhouses,kabinet
televisi sertaproduk-produklainnya baik dalam skalabesarmaupunkecil.Olehkarenajenis
produksi ini pada umumnya banyak menyeraptenagakerja serayadapat diusahakanoleh
golonganekonorni lemah, maka perkembangannya akan banyakmenciptakankesempatan
kerja. Di sampingitu perkembangan jenis industri ini juga akan menunjangperluasanpem-
bangunanke berbagaidaerah,terutamake luar lawayzng merupakandaerahpenghasilkayu
terbesar.Selaindaripadaitu, tengahdiusahakanpengembangan industri pengo)ahan
limbah
kayu. Hal ini dilandasipertimbanganbahwasampaisaatini limbah kayu belumdimanfaat'
kansecaraoptimal.

Industri kecil dan pedesaan

Denganmulai digarapnyabatasanmengenaiindustri kecil dan ditentukannyasektor-


sektor manayang hanyadapatdiusahakanoleh industri kecil, usahapengembangan
industri
kecilsemakinterarah,
Dalam pada itu untuk jenis produk barangjadi dianjurkanagarindustri kecil mengada-
kan spesiali*rsidalam produksi agar industri itu tetap dapat berjalanbaik. Spesialisasi
itu
sebaiknyadisandarkanpadaproduksitradisionaldan kerajinanaraukepadakualitastertentu
yang tidak bisa dibuat industri besaryang melakukanproduksi secaramassal.Untuk mem-
buat produksi khusussemacamitu perlu adanyapembaharuandesainsecaraterus menerus
agardapatmenarikpasaran.
Kriteria fisik untuk menentukanindustri kecil padahakekatnyadidasarkanpada lan-
dasanbahwainvestasimodal untuk mesin-mesindan peralatantidak lebih dari Rp 70 juta,
investasiper tenagakerja tidak lebih dari Rp 625.000,- dan pemilik usahaadalahwarga
negaraIndonesia.Selainkiteria tersebutyang harusdipenuhi,ada beberapahal lain yang
2)'.'

perlu diperhatikansepertimacamproduksi,ciri-ciri kepemiinpinanperusahaan, sistempem-


biayaandan permodalansertahubungankerja antaramajikandan buruh. Hal ini dimaksud-
kan untuk tidak mencampur-baurkandenganruang lingkup kegiatanindustri besardan
rnenengah.Selanjutnyaindustri kecil dapat dibagi dalam empat golonganyaitu, industri
kecil yang mempunyai ikatan dengan industri menengahdan besar,industri kecil yang
seni dan industri berdasarkanketrampilan
berdiri sendiri, industri penghasilbarang-barang
tradisional,serta industri yang mempunyaipasaranlokal yang bersifatpedesaan.
Adanya klasifikasi itu penting sebabdalam REPELITA III pembangunandi bidang
industri akan berpola mencari keseimbanganantara industri-industribesar dan industri-
industrikecil sertamencarikaitan-kaitanantarakeduanya.
SelamaREPELITA III banyak industri kecil yang akandibangundi antaranyaindustri
kecil yang akan menunjangatau mempunyaikaitan denganindustri besar.Kaitan itu lahir
karenaadanyaprosesindustri besar,menyediakanbahanbaku/penolongbagi industribesar
atau sebaliknyayaitu menggunakan bahanbaku dari industri besar.Atau dapatjuga karena
industri besarmemerlukanpelayananjasajasadari industri kecil. Akan tetapi kaitan-kaitan
itu hanya bisa terwujudjika industri besarsadarakankeperluanyangbisadilayani/dipenuhi
industri kecil. Tanpa ada dukunganindustri kecil sebenarnyaindustri yang berdiri sendiri
beradadalamposisirawan.
Oleh karena tidak semua industri kecil dapatdikaitkan denganindustri besarmaka
industri kecil jenis kedua perlu dibangunyaitu industrikecil yangmembuatproduk-produk
khas. Denganbegitu industri kecil dapat melakukanproduksi dengansistempadat karya,
manual operation atau produkproduk lokal yang bisa diatur per daerah.Sebagaicontoh
produksi pacul tidak perlu diproduksi oleh pabrik besar,sampai5 juta unit yang sama
bentuknya.Pacullebih baik diproduksiindustrikecil sehinggadapatdiselengparakar rlengan
padatkaryadan tidak perlu samabentuknya,Justrubentuk paculyangdiperlr;r'rak2n s1g5
petani di Jawa Barat berbedadenganpacul di Jawa Timur atau di Sula'*,'esi Utara atau di
Sumatera.Industri semacamitu jurnlahnyacukupbanyak,misalnyapompaia.ngansederha-
na, suku cadangdan sebagainya, Pemerintahakan membantuperkembangarr industri kecil
sepertiini denganmenetapkan jenis'jenisbarangyang hanyaboleh dibuat oleh indusui
kecilsaja.Jenisindustrikecilketigayangakandikembangkan pulaadalahindustrikecilyang
produksinyaberlandaskankesenian/tradisional yaitu barang'barangkerajinanseperti per-
hiasan,anyamanyaman, dan lain-lain.

8.3.3. Pertambangan
dan energr

Sektor pertambangandan energimemegangperananyang cukup menentukandalam


menunjangkelangsunganprosespembangunan.Devisayang dibutuhkan dalamprosespem-
bangunansebagianbesardipenuhi oleh hasil eksporbarangtambang,sementarapengadaan
323

energi,khususnyapengadaantenagalistiik merupakansyaratmutlak bagiberhasilnyapem-


bangunan.Olehkarenaitu dalamrangkatetap memeliharapeningkatanprosespembangunan,
pengembangan sektor pertambangandan energiakan terusdiusahakandan teruspula diting-
katkan.
t
Pengembangan di sektor pertambangandilakukan tidak hanya untuk mencapaipe-
ningkatankapasitasproduksi semata,tetapi juga mengarahpadalangkahdiversifikasiusaha
serta meningkatkanusahapengolahanhasil tambangdi dalamnegeri.Berdampingan dengan
yangmeliputi
itu kegiataninventarisasidan penyelidikanmineralterus pula diselengga.rakan
kegiatan pemetaangeologi,penyelidikangeologi sma kegiatan eksplorasi.Sementaraitu
penyelidikangeologiitu sendiriternyatatidak hanyabermanfaatdalammenentukandaerah
mineralisasidan pencariancadanganbaru mineral, tetapi juga akan sangatbergunabagi
usahapengembanganwilayah dalam hal penyediaanair tanah serta dalam pelaksanaan
pembangunan prasarana.
Dalam pada itu, untuk mengembangkan usahapertambangandibutuhkan danayang
sngat besar.Mengingatterbatasnyamodal dan danadalamnegeri,kesempatan modal asing
untuk turut serta mengembangkan usahapertambangandi Indonesiamasihtetap terbuka.
Namun demikiankesempatantersebutakan selaludiikuti oleh penyempurnaan pengaturan
dan pengawasan, baik terhadappenanamanmodal asingyang telah di
beroperasi Indonesia
't maupunyangakandatang.
Kebijaksanaanpengembanganenergi yang ditempul, pada dasarnyaadalah untuk
mendorongpeningkatanpendayagunaan daya energinon minyak. Kebijaksanaan
ini selain
bertujuan unruk meningkathanekspor minyal<bumi dalam rangka memenuhikebutuhan
pembiayaanpembangunan, pendayaragamanpenggunaan dayaenergiakandapatmengurangi
ketergantunganterhadap sumber daya minyak. Untuk iru penelitiandan pengembangan
sumber daya energi non minyak sepertigas bumi, batu-bara,panasbumi, matalari dan
sebagainyadilakukansecaraterus-menerus.
Padasaatini salahsatusegipengadaanenergiyang sangatvital sifatnyaadalahpengada-
an tenagalistrik. Laju pembangunan hanyaakan terjaminkelangsungannya apabiladapat
disertaidenganadanyapeningkatanpenyediaantenagalistrik, Oleh karenaitu peningkatan
daya terpasangdan pembangunanserta perbaikanjaringan akan terus diusahakanguna
meningkatkan keandalan dankualitasdalampenyediaan tenagalistrik.
Pengembangan secarakeseluruh-
tenagalistrik tidak terlepasdari tujuan pembangunan
an. Berkenaandengan itu maka dalam rangka menunjangpelaksanaanpemerataanpem-
I
bangunan,khususnya untuk menunjang industri kerajinan rakyat, kebijaksanaanpem-
bangunanlistrik pedesaantelah pula dilaksanakan.
324

Minyak dan gasbumi

SeiamaREPELITA II produksi minyak bumi menunjukkankenaikanrata*ata sebesar


5,2 persensetahun.Kenaikan ini memangtidak mencapaisasaranyang diharapkan,yaitu
sebesar8 persenrata-ratasetahun.Hal ini adalahsebagaiakibat dari pengaruhresesiekonomi
dunia yang terjadi pada tahun 1974 dan menurunnya kegiatan eksplorasi.Sehubungan
denganhal itu, untuk meningkatkanproduksi minyak bumi atau setidak-tidaknyauntuk
mempertahankan pada tingkat produksi yangada,telah ditempuhbeberapakegiatanpokok
antara lain merangsang kegiataneksplorasidan mengusahakan Pemasaran yang lebih luas.
Usahauntuk merangsang kegiataneksplorasiantaralain tedihat dengandiadakannyapem-
baharuan kontrak production sharing pada tahun 1977, yaitu dengan mencantumkan
insentif, sedangkandalam hal perluasanPemasarandilakukan dengan mengusahakan
eksporke negara-negara lain di luar Jepangdan Amerika Serikat dalamjumlah yang cukup
besar.
Produksiminyak bumi Indonesiapada tahun penamaREPELITA II adalah485,5juta
barrelsedangkan padatahun kelimamencapaijumlah589,2jutabanel. SelamaREPELITA lI
jumlah produksi minyak bumi mencapai2,756,9 iuta barrel atau rata-tlt^ 551,4juta banel
setiaptahunnya. Kenaikanproduksi ini satu dan lain adalahsebagaiakibat adanyapengem-
banganlapanganminyak baru yang ditemukan dari hasil ekqplorasiyang dilakukan, ter-
masuk di dalamnyaperminyal€n di lepaspantai. Bahkan kegiatan perminyakandi lepas
partai menuriukkan perkembanganyang cukup menggembirakan. Padatahun 7973 pro-
duksi lapanganminyak lepas partai mencapai13 persendari produksi minyak Indonesia'
tahun berikutnyaberturut-turutmenjadi18 persen,18,9persen,28,3 persendan mencapai
puncaknyapadatahun 1977 yaitu menjadi 35,7 persen.Hal ini berarti bahwadalamtahun
1977, dafi jumlah produksi sebanyak1.655'268 barrel setiapharinya, sebanytk 602'724
barrel adalah berasaldari produksi lapanganminyak lepas pantai. Untuk tahun 1978,
produksi minyak lapanganlepaspantaimengalamisedikit penurunanyaitu menjadirata-rata
545.241 barrel setiap hari atau hanya mencapai33,4 persendari jumlah rata-rataper hari
produksi minyak Indonesia.Namun demikian pada tahun yang sama produksi minyak
daratanmengalamikenaikan,yaitu dari 1.083.144barrel setiapharinya dalam tahtn !977
menjadi1.089.549barrelper hari padatahun1978.
seperti halnya denganproduksi, kenaikaneksporminyak bumi tidak terjadi sebagai
mana yang diharapkan.Realisasiekspor minyak bumi selamaREPELITA II hanya me-
ngalami kenaikan dengan rutarata5,0 persensetiap tahunnya. Hal tersebut antara lain
disebabkanoleh adanyakrisis ekonomiduniayangterjadi padaawal REPELITA II, sehingga
kebutuhan internasionalakan minyak bumi menurun secarakeseluruhandari trend yang
normal. selain daripadairu dapat pula ditambahkanbahwahal tersebuttidak pula dapat
dilepaskandari adanyakenaikankonsumsiminyak bumi di dalam negeriyang lebih tinggi
tt(

dari tingkat kenaikanproduksi dari tahun ke tahun. perkembanganproduksi dan ekspor


minyak mentah dapat dilihat padaTabel VIII. 44.

t
Tabel VIIL44
PERKEMBANGANPRODUKSIDAN EKSPORMINYAK MENTAH
1969/r970- r978n979
( juta banel )

Tahun Produksi Volume elspor I )

REPELITA

1969/t970 28+,O 24r,3


1970/7971 ?74 ) L O T, L

1971/7972 t+r,) 287,7


s 1972/1973 412,3 359,7
r973/r974 508,4 439,1

REPELITA II

t97+/1975 485,5 +06,9


7975/r976 +97,9 4)4 S

1976/7977 56 8 , 3 486,8
r977/7978 616,0 515 ?

2)
r978/7979 589,2 508,7

l) Termasukhasil minyak
2) Angka sement a

t Sejalandenganmeningkatnyagerak pembangunan, kebutuhandalamnegeriterhadap


bahan bakar minyak (BBM) terus pula meningkat. Oleh karena itu walaupunkilang mi-
nyak di Cilacaptelah selesaidibangunpada tahun 1976, namunguna mencukupikebutuh-
an di dalam negeri,pengilangandi Singapuradan Malaysiamasih tetap dilakukan. Per-
kembanganpengilangan minyak mentahdapatdilihat pada Tabel VIII. 45.
326

+9

z
E

z
.H
do' i

;xi
9ER

z
z

w
4

oo
327

TabeI VIII.45
PERKEMBANGANPENGILANGANMINYAK MENTAH
t t969 - 1978
( juta banel )

Minyak mentahyangdiolah l) Persentasekenaikan


Tahun
(in-take) pengilangan minyak mentah

7969 76 , r

197 0 86,0 + 13,0

r97 7 90,o + 4,7

7972 100,5 + LL,7

t 797 3 177,8 + 17,2

797 + 725,5 + A5

L97 5 7r3,4 - 9,6

r97 6 r73,7 + 0,3

197 7 153,8 + 35,3

7 g 7 82], 167,+ + 4,9

l) Termasukyang diolah di luar negEri


2) Angka rementara

Upayapemenuhankebutuhanbahanbakar minyak di dalam negerimenuntut adanya


a fasilitas jaringan distribusi. Sehubungandenganitu selamaREPELITA II sebagianbesar
daripadarencanapembangunandan perluasanfasilitasjaringandistribusibahanbakar mi-
nyak telahdilaksanakan. Fasilitasjaringan
distribusiini berupadepot, dermagadan pipa laut.
Dibandingkandengan masaREPELITA I, gasbumi dalam masaREPELITA Il me-
mainkan perananyang lebih menonjol. Gas bumi tidak lagi hanya dimanfaatkanuntuk
328

gaslifr dalam produksi minyak bumi dan sedikit untuk produksi pupuk urea dati pabrik
sumberdayahydrokarbon
sebagai
pupuk Sriwijaya(PusriI), tetapitelahpula dimanfaatkan
untuk ekspor, bahan baku (feedstock)pupuk urea dan sebagaipendukungutama energi
di sampingminyakbumi.
Kebijaksanaan pemanfaatan gasbumi di Indonesiapada dasarnyaadalahuntuk me-
rnenuhikebutuhandalamnegeri.Mengingatcadangangasbumi yang telah ditemukande-
mikian besaruya,sedangkangas bumi mempunyai sifat keterbatasandalampenyimpanan
dan penjualandit.ndingkandenganminyak bumi, makadari segiekonomidipandang akan
lebih menguntungkanapabilasebagiandari gasbumi yang adz diekspordalam bentuk gas
yang dicairkan(LNG). Gasburniyang diekspordalatnbentuk LNG adalahgasbumi yang
berasaldari cadangangasbumi yang diketemukandi KalimantanTimur dan di Arun/Aceh,
yang masing-masing memiliki cadangansekitar7 (tujuh) trilyun dan 17 (tujuh belas)trilyun
kubik kaki. Dalam pada itu cadangangasbumi ya.ngterdaPatdi JawaBarat, baik yang di
darat (sekitarJatibarang)maupun di daerahlepaspantai, lebih banyakyang dimanfaatkan
unruk kebutuhandi dalamnegeriyaitu untuk pabrikpupuk Kujangdi Cikampek,pabrik
baja di Cilegon, pabrik LNG di Mundu, pabrik semenCibinong, pabrik-pabriklainnya di
Jawa Barat dan di Jakarta serta untuk keperluanrumah tanggadi Jakarta dan Cirebon'
pemanfaatangasbumi sebagaienergidari tahun ke tahun terus mengalamikenaikan.
Pada tahun 1976 pemtnfaatangas bumi merupakan7,4 persendaripadajumlah energr
komersial,yang kemudianmeningkatlagi menjadi 9,3 persendan 14,9 persen'masing-
masingdalam tahtn 7977 dan tahun 1978. Perkembangan produksi dan pemanfaatangas
bumi dari waktu ke waktu dapatdilihat padaTabeMII. 46.
Produksi LNG di Indonesiadimulai padabulan Juli 1977 yaitr.idari LNG Plant Badak
di Kalimantan Timur, sedangkanproduksi LNG dari lapangangasalam Arun/Aceh pada
bulan oktober 1978.EksporLNG dari lapangan gasalamBadak/Kalimantan Timur dilaku-
kan mulai bulan Agustus 1977 dengannegaratujuan Jepang,sedangkandari lapangangas
alamArun/Acehpadaakhirtahun 1978.
Di sampingLNG diekspor pula LPG(LiquefiedPetroleumGas).ProduksiLPG berasal
dari kilang minlck di Plaju dan SungaiGerong, LPG Plant di Rantau (SumateraUtara)
dan Mundu (Cirebon),Lex Plant Kontraktor Union O di Santan(KalimantanTimur)
sertaNGL PlantKontraktorARCO UawaBarat).
padatahunpertamaREPELITAII produksiLPG adalahsebesar 229,5ribu barrel,yang
terus meningkat pada tahun-tahunberikutnya, sehinggamencapai5.720,?ribu barrel pada
tahun terakhir REPELITA II. sedangkanekspornyameningkatdzri 449'4 ribu barrelpada
tahun pertamaREPELITAII, menjadi5.520,4ribu barrelpadaakhirtahunREPELITAII.
329

Tabel VIIL45
PERKEMBANGANPRODUKSIDAN PEMANFAATAN GAS BUMI
t 1970 - 1978
( jutaucr 1t)

Tahun Produksi Pemanfaatan

7970 108,5 441

797 | 721,2 44,4 ,


Ft
tg72 r46,5 42,s#fl"

r973 186,1 52,8


a
202,3 72,2

797 5 1)'r 7 82,+

797 6 312,+ 88,1

7977 542,8 282,9

tg7 821 820,1 596,6

ill
330

IF
I PE
I
r -fi
atg

z
s
F

:
z
la
z
F

E o
E
oro<rrc
O c\r
tsrrrdtr

-- ll 9l

z
z
F
x

ls
tq F31 8 3o
(l6!
337

Timah

Sampaisaatini penambangan timah masih tetap dilakukan di pulau Bangka,Belitung,


Karimun dan di daerah Bangkinang.Penambangantimah dilakukan oleh PT Tambang
t Timah, perusahaanswastanasionaldalam rangkakontrak denganpT TambangTimah, dan
perusahaanasing dalam rangka kontrak karya dengan pihak Pernerintah.perkembangan
produksisertackspor bijih dan logamtimah dapatdilihat pada Tabel VILI. 4Z.

Melalui tabel tersebutt€rlihat bahwa produksi logam timah mengalamikenaikandari


waktu ke waktu, s€mentaraekspor timah mengalamikenaikandan penurunandari tahun
ke tahun. Meningkamya produksi logam timah antara lain dirnungkinkankarena makin
besarnyakapasitaspeleburantimah, sementaraangkavolume ekspor yang naik turun di-
sebabkanoleh adanyapembatasanekspor oleh Dewan Timah Internasional(lTC), Sehu-
bungan dengan ekspor timah dapat dicatat bahwa sejak tahun 7976/1977 ekspor timah
Indonesiakeseluruhannya adalahberbentuklogamtimah.
Dalam pada itu penjualanlogam timah di dalam negerijuga mengalamigelombang
naik dan turun. Penjualanlogam timah untuk tahun 197811979tercarar416,4 ton yang
berarti lebih rendah 1,7 persendibandingkandengan talntn 7977/7978 dan lebih rendah
23,0 persendibandingkan dengantahun 1976/1977.Penjualan logamtimahdi dalamnegeri
I pada tahun 1976/1977 adalahmerupakanangkapenjualanyang tertinggi unruk periode
antxa 7973/1974dtn 7978/7979denganjumlah penjualansebesar540,7 ton.

Nikel

Penambangannikel di Indonesiadilakukan oleh PT Aneka Tambangdan PT Inco.


PT Aneka Tambang melakukan penambangandi daerah Pomalaa, Sulawesi Selatan,
sedangkanPT Inco melakukan penambangandi daerah Soroako, SulawesiTenggara.
Sejak tahun 1978 PT Aneka Tambangtelah rnempersiapkan tambangbaru di pulau Gebe,
sebagailangkahuntuk menggantikanbijih nikel Pomalaayangdapatdiekspor,yang cadang-
annyakini telah menipis.Perkembangan jumlah produksidan eksporbijih nikel dapatdi
Iihat padaTabelVIIL 48.
Sejak tahun 7976, PT Aneka Tambang telah mengoperasikanpabrik pengolahan
bijih nikel menjadi feronikel yang berkadar20 persennikel. Sejakitu produksi bijih nikel
tidak lagi semata-mata hanya untuk diekspor tetapi sebagiantelah digunakanuntuk penye-
I diaan bahanmentah guna pembuatanferonikel. Bahkanproduksiferonikelitu sendiritelah
dapatdiekspor.
Produksiferonikelpadatahun 1975/1976rercatLt476,5 ton, sementara
untuk tahun
I976/1977, 7977/L978 dan 7978/1979masing-masing rdalah4.343,7ton, 4.820,7 ton,
332

Tabel VIII.47

PERKEMBANGANPRODUKSISERTA EKSPORBIJIH DAN LOGAM TIMAH


196911970 - r97811979
( ribu ton )

Tahun Ekspor
Bijih timah Logamtimah

REPELITAI

1969/r970 17,9 16,4

r9701r977 19,1 17,4

1977/7972 20,5 19,r

7972/7973 21,5 20,8

+
797J1197 22,6 14,8 2t,0

REPELITAII

r974/1975 2+,8 15,0 23,6

r975lr976 24,l 18,8 20,7

22,1 )z') 26,52\


1976/7977
1977/7978 23,8 2+,6 z+,3
rg78ltg7gtl 23,9 24,3 25,6

l) Angka semenlata
2) S€jak bhDrr 19?6/19? ? seluruh ekspm berbentuk logam timah
333

t l$g
l*
E
F

s gh
=
.
or^

Il.Fr
z@
i'rF-
'Eo o I o o
IF
,,. ^ o.
a

z
E
x
IF
Or

41

l$
x

A'
Eg B R;--9 o
lF
tJ+

Tabel VIII.48
PERKEMBANGAN
PRODUKSIDAN EKSPORBUIH NIKEL
1969/r970- r978/L979
t ( ribu ton )

Tahun Produksi Volume ekspor

REPELITA

1969/r970 3 1 1, 0 232,0
7970/r971 689,0 538,4
7977/7972 850,0 76+,7
1972n973 9 77 , 5
1973/r974 989,9 830,4

a REPELITA II

r974/1975 781,7 R < 4)

7975/7976 751,2 707,6


1.97
6 /1977 92+,5
7977/1978 1..376,7 830,0
7978/1979tl 1. 1 7 8 , 0 887.6

l) Angka sementara

yang dieksporadalah4.041,0ton pada tahun 7976/1977,


dan 4.403,8 ton. Sedangkan
4.869,0ton tahun197717978dan 5.112,0ton padatahuD1978/7979.
Dalam pada iru penambanganbijih nikel yang diusahakaroleh PT Inco hanyadiper-
l untukkan sebagaibahan mentah unruk pembuatannikel matte yang berkadar75 persen
nikel, yang produksinyamulai dioperasikanpadatahun 1977.Produksinikel matte padata-
htn 7977 dan 1978 masing-masing terc^tat 2.077 ton dan 5.729 ton sedangkan
ekspornya
padatahun1978tercatat5.198ton.
335

rt:

or6

Fl

!
2

e $[
4 2e
EE-B t16 R
Gl
-
> Ao\
I[al
Ic xR
Xo\
6 95
E5
zt
z
t!
E
!4
&

Et B 8 E .
i:qF.i
5JO

Tembaga

Sampaisaat ini penambanganbijih tembagamasih tetap dilakukan di Tembagapura,


.t Irian Jaya,yang diselenggarakanoleh Freepon IndonesiaInc, dalarnrangkakontrak karya.
Penambangan di daerahGunungBijih Tirnur yang memiliki cadanganbijih tembagasekitar
45 juta ton dengankadar ratlrata 2,75 persenmasihbelum dapat dikembangkan,karena
pihak FreeportIndonesiaInc. masihmenghadapiberbagaikesulitan.
Sepertidapatdilihat padaTabelVIII.49 selamaduatahunterakhirdalamREPELITAII,
produksi tembagamengalamipenurunan. Produksi tembagapada tahun 7977 dan 7978
masing-masing tercatat 189,7 ribu ton d.an 180,9 ribu ton. Penurunanproduksi tersebut
adalah karena menurunnya ekspor sebagaiakibat adanyaresesiekonomi dunia,sehingga
stok tembagamenumpuk di pasarandunia. Ekspor tembagapada tahun 1978 hanyater-
catat 185,6 ribu ton, sementarauntuk tahun 1977 dan 1976 masing-masing tercatat
22O,6rib:uton dan 216,8ribu ton.

Pasirbesi

Penambanganpasir besi diselenggarakan oleh PT Aneka Tambang.Daerah penam-


I bangan adalah pantai Cilacap dan PelabuhanRatu. Sementaraitu selamaREPELITA II
telahpula dilakukanevaluasicadanganpasirbesidi daerahYogyakarta.
Walaupunsejaktahun 197511976produksi pasirbesi sebagiantelah digunakanuntuk
melayanikebutuhanpabrik-pabriksemendi Indonesia,namun dengrn menurunnyaekspor
pasir besi secaratajam padatahun 197811979telah mengakibatkanpenurunandalam pro-
duksinya(Tabel VIII. 5O).Dalamhubunganini menurunnyaeksporpasirbesiadalahkarena
terjadinyaresesiindustri baja di Jepang,di manaJepangmerupakanpemakaitunggalpasir
besi dari Indonesia.Berkenaandenganitu pula makadewasaini sedangdiadakanpenelitian
kemungkinanpemanfaatanpasirbesi untuk bahanmentahyangdiperlukanoleh pabrik besi
bajadi Cilegon.

Emasdan perak

Selain oleh unit pertambanganernasPT Aneka Tambang di Cikotok dan Cirotan


(Banten Selatan),emasdan perak juga dihasilkanoleh Freeport lndonesiaInc. dan oleh
o bebempaperusahaankecil sebagaitambangrakyat dengancara-carasederhana.Emasdan
perak yang dihasilkanoleh Freeport IndonqsiaInc. adalahsebagaiunsur logam yangter
kandungdalamkonsentrattembagayangdihasilkandari umbang tembagadi Tembagapura,
Irian J aya.
PaAaakhit REPELITA II produksi emasdan peral yang di}asilkan oleh unit pertam-
bangan emasPT Aneka Tambangmengalamipenurunan(Tabel VIII. 51), Penurunanini
5t I

TabeMII.49
PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR
KONSENTRAT TEMBAGA
rg72 - L978r\
( ribu ton kering )

Tahun Produkci Volurne ekspor

1972 9,7 8,3


1 . 9 73 725,9 !!4,Z
r97 4 272,6 207,2
197 5 2O1,3 r94,2
1976 223,3 216,8
1977 189,1 22oi
rg7azl r80,9 185,6

r) 1969 - l97f belum b€ryrodukli


2) Angkr c€meDtara

Tabel VIIL 50

PERKEL1BANGANPRODUKSI DAN EKSPOR PASIR BESI


7970tr971 - tgTaft%g rl
( ribu ton )

Tohun Produlai Volume ekspor

REPELITA T
797017971 53 , 8
r97y7972 294,5 242,7
I97217973 276,2
1973t1974 t2L,7 283,6

REPELTTA II
1974tr97 5 349,2 348,O
797511976 346,2 290,7
1976l r977 299,7 276,9
'r10',
197'ttr97a 17?,2
lg78trg7g 2l L20,2

l) Tahun 1969/1970belum bcrproduki


2) Angka scrnentaia
i? I'g
I,
&

< iz
(,kl
{i
E
E
F
F

l,
F
z
l{
ar,

)-o
EF * E r_ -e
a.

a
to
z{
(,
2
4
fn
E-
5
EI
E
&
E

?
Iu
a

Ir
339

Tabel VItr.51
PERKEMBANGANPRODUKSILOGAM EMAS DAN LOGAM PERAK
1969tr970 - 197811979

kigam emas Logam perak


Tahun
( kilogram ) (ton)

R-EPELITA I
1969n970 267,O 10,5
r970n971 255,4 9,2
r97U1972 343,4 8,1
r972t7973 312,3 9,2
r973tr974 327,3 8l

REPELITA II
r974t197
5 260,O 6,r
t975^976 3 2 1 , 5t ) 4,2
r976tr977 !49,2tl 3,r
7977tr978 252,3 2,8
1978n9792l 220,3 .,'

f) Angka diperb.iki
2) ArEka stmcnt a
340

Tabel V[I.52
PERKEMBANGANEKSPORLOGAM PERAK SERTA PENJUALAN
IOGAM EMASDAN LOGAM PERAK DI DALAM NEGERI
rg7urgTz - tg78!tg7g tl i

Penjualandalamnegeri
volume ekspor
T a h u n petak Logarnemas Logam perak
(ton) (kg) (ton)

R-EPELITA I

1971/r972 9,3
7972/r97
3 6,7 288,+ 2,6
r973tr97+ 12 324,0 3,8 '

REPELITA II

r974tr975 4,0 262,5 2,r


r975/1976 1,0 290,0 0,3
r976tr977 398,0 3,9
7977/r978 26g,O2t 3,f)
r978/t979 3l 250,9 2,4

r) Tahun1969/1970- 1970/1971belumberprotuksi
2) Angka dip€rbaiki a
3) An8ka senmtara
34r

di sampingkarena penambanganyang semakindalam,komposisibijihnya juga mengalami


perubahan,di manabijih yang dihasilkanmengandungunsurtimbal dan sengyang semakin
tinggi. Sehubungandengan itu perubahan cara pengolahansedangdipersiapkan,untuk
t menghindarisebagianunsur emasdan perak yang terbuangbersamasisapengolahansepetti
dalam cara lama, di slmping untuk memperolehproduksi baru yaitu timbal dan seng.
Produk baru yang berupa timbal dan sengdiharapkan dapat dihasilkan dalam tahun
197911980denganjumlah produksimasing-masing 550 ton. Perkembangan eksporperak
sertapenjualanemasdan perakdi dalamnegeridapatdilihat padaTabelVIIL 52.

Batu-bara

Batu-barayang pada masaakhir-akhir ini merupakansumberenergiyang tersisihkan


oleh minyak bumi, denganmeningkatnyahargaminyak dan gasdiharapkanakan kembali
merupakansumber energiyang akan banyak dipergunakan.Sehubungandengananggapan
itu makapengembangan batu-baraal<anterusdiusahakan.
Sampaidengansaatini penambangan batu-baradilakukan oleh PN TambangBatubara
di daerahpenambangan Ombilin (SumateraBarat) dan Bukit Asam (SumateraSelatan).
a SedangShellMijnbouw NV yangpernahmengadakan eksplorasidi daerahSumateraSelatan
dalam rangkakontrak bagi hasil, telah mengundurkandiri karenasifat batu-barayangtelah
dieksplorasitersebut mengandungair terlampau tinggi, sehinggasulit untuk mendapatkan
pasarandi Iuar negeri.Perkembangan produksibaru-bara selamaREPELITA I dan RE-
PELITA lI, tercantumdalamTabelVIII. 53.

Bauksit

Cadangan sampaidewasaini diusahakan


bauksitdi pulau Bintandan sekitarnya, oleh
PT Aleka Tambangdan hanyadiperuntukkanuntuk ekspor.Eksporbauksitke Jepang
didasarkanpadakontrak jangka panjang.Perkembangan produksidan eksporbauksitantara
tahrn 1969/197Osampaidengan197817979 dapatdilihatpadaTabelVIII. 54.
Dalam pada itu cadanganbauksit yang semakinmenipis,lokasinyayangsemakinjauh
dari tempat pencuciandan pemuatan(loadingpoint) untuk eksPor,sertakadaryang se-
makin menurun, mengharuskanadanya penelitian dan perencanaanpenambanganyang
lebih seksama.Hal ini terutamadalam menentukanpemilihanlokasi-lokasitemPatpenam-
i
bangan guna memperolehcampuran(blending) bijih yang memenuhipersyaratanekspor
di samping penyebaran/penempatan peralatan produksi secaratepat pada lokasi'lokasi
yangtepat pula.
penambangan
342

Tabel VIIL53
PERKEMBANGANPRODUKSIBATU-BARA
r969tL970 - 1978n979 ?
( ribu ton )

Perfentase
Tahun hoduksi perubahanproduksi
tahunan

REPELITA I

7969t7970 176,0
L970t7977 r75,4 - 0,3
I
797u1972 r98,8 + 13,3
r972/7973 I77,2 - 10,9
7971/t974 r+5,9 - 17,7

REPELITA II

r974t7975 171,6 + 77,6


1975^976 204,O + 18,9
r976t7977 183,3 - 10,1
1977tr978 248,5 + 35,6
1978t7979rl 256,O + 10,3

t
l) An8ka rcnentara
343

Tabel VIII.54

PERKEMBANGANPRODUKSIDAN EKSPORBAUKSIT
a 196911970- 7978/r9',19
( ribu ton )

Tahun Produksi Volumenekspor

REPELITA I
7969/r970 907,O 863,6
r970tr977 1.207,7 t.182,2
7977/7972 7,288,r 1.21r,7

1972t197
t 1.240,2 t.255,O
a 7973t197+ r.2M,7 1.266,4

REPELITA II

r97+/197
5 r.28+,2 1.267,3

r975tr976 935,8 9r9,8

79761r977 1.048,5 1.105,7


7977^978 1.22t,8 1.151,9

tg78t1979t) 964,9 981,6

l, ingka s€mentara

I
344

Granit

Batu granit yang mulai dihasilkan pada tahun 1973, diusahakanoleh suapuper-
usaha.anpatungan PT Karimun Granit di daeralr kepulauan Karimun. Kecuali pada
tahun 1978, sejak produksinya yang pertama sampaidengan tahun 1977 produksinya
selalu menunjukkan peningkatan.Penurunanoroduksi pada tahun 1978, adalah karena
terjadinyakerusakanpadaperalatancrushingplalt-nya.
Produksi batu granit selain untuk rnemenuhikebutuhandalam negerijuga ditujukan
untuk ekspor.Perkembanganproduksi dan ekspor batu granit dapat dilihat pada Tabel
VIII. 5 5.

Trbel VUl.55
PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPORBATU GRANIT
rg7 t - $7arl
( ribu ton )

T ah u n hoduksi Volume ekspor

197! 415,0 748,6


1974 424,8 36,8
1975 635,3 o', 1

1976 804,3 311,3


1977 286,1
1978 2l 495,3 264,7

l) 1969 - 197? belum b€rpEduksi


2) Angka sement ra

Bahanrambanglainnya

Bahantambanglainnya anara lain meliputi mangaan,aspal,yodium, belerang,pospat,


asbes,feldspar, kaolin, pasir kwarsa, marmer, gamping dan lempung. Bahan
tambang
tersebutdiusahakanoleh perusahaandaerah,usahaswastanasionaldan lainnya.perusahaai
bahantambangtersebutterutamaadalahuntuk memenuhikonsumsidalamnegeri,terutama
gampingdan lempungsebagaibahanpembuatansemendi dalamnegeri.
Dalam upayapengembangan produksimangaan,pT Aneka Tambangakanmengadakan
.
kerjasamadenganperusaha-rndaeral Jawa Barat dalam pengolal-ran
kembali bekaspem-
buangan tambang mangaan lama di daerah Karangnunggal.Mengenai perkembangan
produksihasil tambanglainnyadapatdilihat padaTabelVIII. 56.
3+5

Tabel VIII.56
PERKEMBANGAN PRODUKSI BAHAN GALIAIi USAHA PERTAMBANGAN
SWASTANASTONAL,PERUSAHAAN DAERAH DAN LAIN-LAIN
I 1972 - r97A
(ton)

Jenis haban Balhr 1912 1974 1975 1976 tgl?ll r9?8 2)

l. BahaJFbahan seoen

a- GsDping 4rt.s67 996.76? l.l14.079 r.374.435 2.120,909 3.724.257 _3)

b. krnpung 76.610 164.287 2r9,066 270.803 379.569 653.782 _3)

2. Matner (,r82 dabs ) 9.717 12.232 13.520 19.828 25.944 3 5 . 2 1 6 33.496

3. Aspal 115.580 95.149 75.170 115.697 104,990 138.739 1 6r . E r7

a 4, Yodium (ke) 9.562 19.357 25.995 33.077 27.026 11.930 7.253

5. Mangaan 7.522 15.965 18.22E 14.192 8.7E0 6.a47 5.889

6, Belerang 900 1.951 2.449 3.944 3.483 1.697 204

7. Fosfat 1.320 8t9 5.563 7.902 ?.465 3.598 1.305

8. Asb€6 _ 3) 22s zag s2 _3) 50 _ 3)

9. Kaolin 12.906 29.609 25.971 30.528 29.322 38.006 37.115

', rl
r, 0.809', 22r.4+l 3 1 0 . 0 5 1
10, Pasir kwaEa 44.148 64.161 62.688 86.979

I l. Feldspar _ 4) _41 _4) _+) 2.756 1.648 6.r66

l) AnSka diperbaiki
lI 2) Angka ssnentara
3) Data tidak tersedia
4) Belum be4rroduki
346

Tenagalisrrik dan gas

Pengembangan tenagalistrik tidak terlepasdari tujuan pembangunan sec. a keselurrrh-


an. Berkenaandenganitu maka perencanaan dan pembangunan kelistrikan diarahkanpada
pembentukandan pengembangan sistemkelistrikan nasionalsehinggasedappembangunan
kelistrikan tidak merupakanproyek-ptoyek yang berdiri sendiri, akan tetapi merupakan
bagiandaripadasuatuperencrnaanyang menyeluruh.
Sasaranprogram pembangunankelistrikan dalam REPELITA II, diarahkan untuk
peningkatan dan perataan penyelenggaraan pelayananbagi kepentingan umum. Sasaran
yang akan dicapai adalahmemberikanpenyediaantenagalistrik yang mencukupi dengan
Ilualitas yang terus meningkat.Aras dasar sasarantersebut,maka langkahyang ditempuh
adalah menambahdaya terpasangdengancaramembangunpembangkittenagalistrik yang
baru dan melakukanrehabilitasipembangkittenagalistrik yangtelah ada,sertamemperbaiki
keseimbangan antaradayaterpasangdenganjaringanlisuik.
Program pembangunankelistrikan disesuaikanmenumt kebutuhan yang nyata, ter-
utama kebutuhan akan tenagalistrik untuk daerahindustri. Denganpengarahanini maka
srcara bertahapkebutuhan listrik untuk industri baik yang akan dibangunmaupun yang
sudah mempergunakanpembangkit sendiri (captive power) akan dapat dipenuhi dari ja-
iingan umum.
Dalam rangka menunjangpelaksanaanpemerataanpembangunankhususnyauntuk
menunjangindustri kerajinan rakyat, sejaktahun L975/L976penyebarluasan pembangun-
an kelistrikan sampaike daerah-daerah pedesaantelah pula dilaksanakan. Sehubungan
dengan itu, langkah yang ditempuh antara lain adalah mernbangunpusat listrik tenaga
disel (PLTD) berkapasitaskecil, membangunpusat lisuik tenagamikro hidro (PLTM),
memanfaatkansumbertenagaair, dan melakukanpenyadapanjaringan teganganmenengah
yang melewati desadesayang bersangkutan. Penyebarluasan pembangunankelistrikan
di daerah-daerahpedesaanini diatur secarabertahap mengingatbanyaknya desa yang
perlu mendapatlistrik.
Seperti disebut di atas pembangunankelistrikan tidak hanya mengandungani pe-
ningkatan daya terpasangtetapi juga menjagakeseimbangan antaradaya terpasangdengan
jatingan listrik. Sejalandenganitu pembangunankelistikan men$andungunsur rehabili
tasi dan pembangunantenaga listrik, rehabilitasi dan pembangunanjaringan transmisi,
rehabilitasi dan pembangunangardu induk serta rehabilitasi dan pembangunanjaringan
distribusi, yang perkembargannyamasing-masingdapat diikuti melalui Tabel VIII.S 7.
Meningkatnyapembangunantenagalistrik memungkinkanpengusahaan tenagalisrik
juga meningkat. Dengan meningkatnyaproduksi tenaga listrik; penjualantenaga listrik
5,7 juta MWH atau
meningkat pula. Produksi tenaga strik pada tahun 7978/L979 ay',alah
20,7 persen di atas produksi tahun 197711978,sementarapenjualantenaga listriknya
NO
3+7
S_ cti -'r
o\ oP \o \o
HFi .a .^ ,..l

\o
t-
q) Fr
a CO
t- \oo
\o n9n

qo
\4 F. \oo
\O\o-
tr i..
*.:R
F o\
(, !'N; Oo\+
F 6i ^i ni
-l

z t\
N 6 :'

z
;o'
= t'-
N iig F
\o r- .!
: z; o\
\o o\ oq-
\NN
d 'o

a
tt Nc)
rc)
'- ..\: t. +oi
F T.'9
..1 x
lrJ

z F

t\ O\r
F 6t
z I
.i: d ui
6$ri
El P\o'l
o\
F

E
94

t
348

Q\obo+
\o \o
O-Fr,r@
F (>. cr. .t,
O\FO\l
!\o{

z
B>
\ooNo
HC' sz
"- loN9\ o\ o1. . $
{q\qc
+o\o

i'itr:"
+a
FO\++
Ct\+-Fq
-oo
io L i.)
.FtsA+
q{

i..r -.r \o
z
+ b
CONO-.J
-a9\y9
CSqO\N
Co --J P \O \o
O\a+ F
o\
a
..1

b; \o
'.1 ..{
o\
io i! \o
-JO

.J.-< \o
.a
{
s, bb.
{o

b \o
.-l

\ \o
\o
349

4,3 juta MWH yang juga berarti mengalamipeningkatanyang cukup besardibandingkan


dengantahunsebelumnya. Keadaan tersebutdapatdilihatpadaTabelVIII. 58,

a 8.3,4. Perhubungan
dan telekomunikasi

Fungsi serta kedudukan perhubungandan telekomunikasidalam pembangunandari


satuREPELITAke REPELITAberikutnyamerupakansaranabagikelancaran arusbarang,
orang,berita dan gambar.Hal ini diperlukandalamperkembangan kehidupankenegaraan
dan masyarakat,baik di bidang sosial-budaya, ekonomi, politik maupun pertaharan
keamanan.Untuk memenuhifungsi tersebut,maka kondisi perhubunganyang pada awal
REPELITA I beradajauh di bawah kebutuhan normal, memerlukanusahapembangunan
melalui rehabilitasi,peningkatanmuru (up grading),perluasandan pembangunan baru.
Berdasarkanhasil yang telah dicapai dan sejalandenganGarisgarisBesarHaluan
Negara (GBHN), maka dalam REPELITA Ill pembangunan sektor perhubungandan
telekomunikasiakan lebih ditingkatkanuntuk menunjangperkembangan produksibarang,
jasa, pemerataanpenghasilan sefta stabilitasnasional.Dalam hubunganini sektor per-
hubungandirencanakandapat mencapaipertumbuhanrLta-ra.ta10 pasen per tahun
selamaREPELITA III. Untuk menunjangkebijaksanaan tersebut,kelembagaandi sektor
a perhubungandan telekomunikasi disusunsebag:iisuanr kesatuansistemyang utuh dan
diarahkan untuk terlaksananyatugas ope.asionalpembangunanserta pengaturansecara
berdayagunadan tepatguna.

Perhubungan
darat

Kebijaksanaanyang ditempuh dalam REPELITA III adalah menunjangpencapaian


sasaranpembangunanperhubungansecarakeseluruhan.Di sampingitu juga ditujukan
untuk mengembangkansistem perhubungandarat yang berimbang dan serasi antara
angkutankereta api, angkutanjalan raya sertaangkutansungai,danaudan feri agarsaling
mengisi dan melengkapi.Hal ini dimaksudkanagar pelayanankepadamaryarakatdapar
dilaksanakansecarateratur, aman, murah, lancardan selalutersediapada saatdiperlukan.
Dalam tahun 1977 armadt angkutanjzlan nya baru berjumlah785.841buah,sedang-
kan padatahun 1978telah meningkatmenjadi917.063buah.Hal ini berartimengalamipe-
ningkatanseb€sar16,7 persendenganperincian24,0 persenuntuk bis, ZZ,4persenuntuk
mobil barang/truk
d,anL2,7persenuntuk mobil penumpang (TabeMII. 59).
I Dewasaini PN DAMRI mengoperasikan armadaangkutanperintis,angkutanantarkota
dan angkutankota, yangdaerahoperasinyamakin luas.Dalamtahw 7977armadaargkutan
perintis baru berjumlah 90 buah, sedangkanpada tahun 1978 telah ditambah menjadi
125 buah. Sampaisaat ini angkutanperintis telah beroperasidi Lampung,Pangkalpinang,
Bengkulu,NusaTenggaraBarat, NusaTenggaraTimur, SulawesiSelatan,Maluku, Irian Jaya
J)U

't

Nr rr
Cn + rJJ (}r \JJ tJ uJ t'J tJ 19 N
r- F. -l o\ \o !.r H (r. o o, ta e,, o
h'r.lbob';io+i."i-Ai,'++
tSstg8se$ffi$:s A

z
z
z
'r-
(}, h) N F:. F !J,r H >-t
vr { N O\ I'J (F O\ CE + uJ - \O \O
NmmO\oo\uJ.J:stJ\o
b in b b b. .A n iJ. b ;- bo co o\
o 5: N \O \O 6 !n ca cr\ .-l { - O\
66|'')coreC)o\riolJroo+O

,f

't
z
3
tJ l.
|.r, + r.J eJ
vr i- +
{9)\lF\t!cPo.'trr(rr
N ur to to tJ r.,
z
rr{\o!.-l\€t{-.lo\vrh.)
vl i.r itr b i.J b \ b \ i.r io bo ; c
vr ur O \O + \O C) ! ts Oo |l t)
FrCr.O\\Oc)c,HO\\OOCoO. E
0e

\o iJr \o { cn o\ ( io + + rr, lr, I


6 tl rf € -r o uJ \o oo r, \o !, N
o\ F -.1 vr \o t- vr o\ hJ + t\J \o 0o
N)Oooo(!vr+ooPCO+ON \O .-l
c' \O (', + N ! !,J O\ tJ Co O
O\FIJJc'cr^\O{uJOF.O
351

dan Timor Timur. Dalam melayani angkutan kota, PN DAMRI telah mempunyaiarmada
angkutankota di Surabayasebanyak199 buah bis, Medan l2O buah, SemaranglOO buah,
Tanjung Karang40 buah, Bandung50 buah, Denpasarl0 buah dan Ujungpandang 40 buah
bis. Sektor angkutan antarkota sampai saat ini telah mempunyai armada 178 bis yang
beroperasidi Jakarta,Jawa Barat,Jawa Tengah,DaerahIstirnewaYogyakarta,JawaTimur
dan BaIi.
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan angkutan antarkota diperlukan pc-
mirntapansistem angkutan umum yaitu ingkutan barang,penumpangdan taksi. Hal ini
dilakukan antaralain karenaterbatashyajaringanjalan raya yzng zdr. Pembinaanangkutan
antarkota dilakukan oleh perusahaanswaste,s€dangkanuntuk daerah-daerah yang belum
berkembangdilakukan oleh PN DAMRI dan unit usaia PemerintahDaeraft.
Angkutan kota yang meliputi angkutan bis, kereta api dan taksi perlu disesuaikan
dengan dinamika kota dan jaringan jalan ftyL y^ng terbatas.Angkutan bis kota untuk
penumpangumum diselenggarakanoleh unit usahaPemerintahdengan tidak menutup
kesempatankepada pihak swasta.Dalam hubunganini khusus untuk angkuaanbis kota
Jakarta secarabenahap diarahkan un k diselenggarakan oleh PengangkutanPenumpang
Jakarta (PPD). Di samping itu diusahakanpula terciptanya iklim usahadan pola peng-
operasian,sehinggamemungkinkandicapainyatarif angkutanyang cukup layak bagi ma-
syarakat.
Kegiatanangkutankereta api kota, diarahkanuntuk angk ran penumpang,agarme-
ngurangibebanyang diangkut oleh angkutanlainnya di dalam kota, denganmengusahakan
kelancaran,keamanan, keselamatanlalu{intas serta persyaratanangkutan yang layak.
Mengingat adanya peningkatankebutuhan jasa angkutan sungai,danau dan feri
(ASDF), maka di bidangangkutansungaisampaidenganakhir pelaksanaanREPELITA Il,
telah dibangun rambu-rambuzungaisebanyak4.471 buah, skalaketinggianair 121 buah,
tonggak kilometer 500 buah, dermagasungai/bis/trukair sebanyak39 buah, pengadaan
kapal kerja 19 buah, pembersihanalur 2.985 km dan pengerukn 62o ribu meter kubik.
Dalam angkuun feri telah dibangun sebanyak29 buah dermagaferi, 17 buah kapal feri,
2o buah kapal inspeksi,18 buahkapalpatroli dantelahdibeli 25 buahbis air. untuk angkutan
danau telah dibangun 11 buah dermagaantara lain di DanauToba, DanauDiatas,Darau
Dibawahdan DanauSingkarak.
Perananbidang perkeretaapianakan menjadi lebih pentingdi masamendatangdaiam
menunjangperkembangansektor lain terutamaunruk mengangkurhasilproduksiperkebun-
an di SumateraUtara, hasil industri semen di SumateraBarat dan hasil penambangan
di SumateraSelatan.Untuk angkutanpenumpang,Perusahaan JawatanKereraApi (PJKA)
telah memperluasfasilitasnya,khususnyaangkutan kota dan angkutantransmigrasi.Titik
berat program rehabilitasi tetap diarahkan pada perbaikan prasaranadan penambahan
352

Fi
19
=r
F
6 a
E*
t

n
ttl

FN)
3
rrFNNtoteli.lh)to+u9rur
oE-
JD
\o
.o\ _o\ .j- -o J", -v, Jo )o -o p
r.rrootsco+rJ+ri\o++ Ja .jj RFT z
o<l
Z-l
\oF d
9r 9O,t
oe a
t-F (
Ftr ^t \Q Ul =
(, (}| (JJ (JJ
N
Qo e
{ +
roo(])q+qsrr(:\++
r4 O\ tJ ur \, (,
YF -d
o\ ra o. cD { 'JJ o\ \o N rJr to o\ t)
q
a
O\ ur - f.J + oF. O { N, r, O\ Nr dv i i6 a F-
F
tll

rq
i

;'1-{
F
z
rr \J
N )O +ur iJ,r e., + rr vr + + lJJ +.
+ '.r -{ (x rJr \o (^ \r c) o\ tJ \o o

ts
ttrl

^*
+ F+H-
r'/'i rr){oo-l\OB{OO\OCOS
bJ vr q\ F C) ta ts { O\ (,r + vr vl ll
\o !o N + H \o o\ o \o co \o vr \o
o
F
353
F-
+ ,o'
x E;: Ht60l
3S :S
N
o\
.1 st-
o\
\o
O\N
o\ E$:SE i
TR sBSS
..r jiN
? i-
o\
F
a-
o co_ !l ,o.coo,Qo 6
co rm\oo ldG lo\ |
i so\
t- N

z t co- c!
@er\ocoo\
c\6c),r|\oo..xNJ
9 | r;h- tF I
.rN
o\
F F\
\
o\
n$.ohoc!Nt\o
ri-- - F .i
\o O\
t{ cr\ l; I
F
o\
c4 0\
- Io. F
o\ o-qv1
\gH{ irAcOO\F\hNsrAri+
t-cOr\Oi;6i6
ov!-l
+.i
t\
q\
g .1
t !:
| 9q
=c)\o
_ \\ tr a - l \co)li -
v-,
\o oco \o0r 6
\o
t,
o
0\ FF-

t-
oco<t .d6rN\o
t-
z HNq
N
,t-,
I n: | ..t I ll

h.
rl] 1+"
\o@o\ od ..r +
N@
t- ".1 IB

'o" at \o-
!46\or^6ohh
o\++r-H-dtrsm
c!r.'rlill
o\ ;.j

,t

dE'P
F6<
.i ?.i d; +viG riojqid..:
3s4

peralatanoperasi dengan tujuan urttuk meningkatkankapasitasdan mutu pelayanannya


kepadamasyarakat,antaralain denganmenambahfrekuensiperjalanandan mengoperasikan
kereta baru. Perkembanganproduksi perkeretaapiandapat diikuti pada Tabel VIIL 60.
sementarairu selamaREPELITA II telah dapat dilaksanakanperbaikanjalur kereta
I
api sepanjang2.845 kilometer, rehabilitasilok uap sebanyak239 buah,lok disel 447 buah,
Iok listrik 2 buah, kereta penumpangr.2r2 brah dan gerbongbzrang 17.649bualr. Di
sampingiru untuk meningkatkankapasitasdan mu pelayananangkurankereta api telah
ditambah 91 buah lokomotif, zJZ gerbongpenumpangdan 7g0 gerbong barang.per-
kembanganrehabilitasiperkeretaapiandapat diikuti pada TabelvIrI.61. Dalam pada itu
usaha penyehatanPJIL{ di bidang administrasi,keuangandan pendidikan/latihantetap
dilaksanakansejalandenganpengembangan fasilitasoperasi.

Perhubunganlaut

Pembinaanperhubunganlaut selamaREpELITA II secarakeseluruhanmemperlihatkan


perkembanganyang terus meningkat.Prioritaspengembangannya diberikankepadapelayar.
an nusantaraRegularLiner Service(RLS) yangmerupakansalahsatuunsurdari sistemang-
kutan dalam negeri.Namun demikian pembinaanterhadappelayaranlokal, pelayaranrak-
yat, pelayaranperintis,pelayarankhususdan pelayaransamuderajugaditingkatkan.
C
Di samping itu telah dilakukan pura pembinaandan peningkatanfasilitas prasarana
pcrhubunganlaut, antara lain meliputi fasilitas pelabuhan,keselamaranpelayaran,ke.
syahbandaran sertagalangant<apaluntuk mewujudkaniklim yang baik bagi perkembangan
transportasilaut. Hal ini dimaksudkan untuk menunjangserta mempedancardistribusi
barangdagangandan penumpangdalamnegerimaupunluar negeri.
Pola pelayarantetap dan reratur(RLS) yangmerupakantrayek dari pelayarannusanta-
ra terus disempurnakansesuaidenganpenyebaranmuatan sertakebutuhanangkutanlaut.
Hal ini sejalandenganrer,canapengembangan armadanusantaradan rencanapengembangan
daerahyang diikuti oleh pengembangardan peningkatanfasilitaspenunjangr"inny". i..-
kembanganpelayaranniaganusanraradapat diikuti padaTabel VIII. 62.
Dalam hubungannyadengantransmigrasi,pelayannnusantaramelakukanpengangkut_
an dari pelabuhanasal, antara lain dari perabuhanTanjung priok, sur baya, Semaiang,
Benoa,dan Lembar ke pelabuhantujuan di berba"aidaerahpemukimantransmigrasiantara
lain SumateraBarat, Kalimantan Tengah, SulawesiTenggara,SulawesiTengj, Sulawesi
Selatan,Riau dan Irian Jaya. *

Kebijaksan
aan yang akan ditempuh daramtahun rgSo/rgSr di bidangpembinaandan
pengembanganarmada pelayaran antrra lain mengadakanpembelian kapal RLS,
baik
kapal baru maupun kapal bekasyang berumur kurang dari 10 tahun dengankapasitas
155

{- 11 nrO\F+ FOO\O$ +
o co .vr \o r.| (\t i r.r !-r i.\ o vl
t O\Or.r\OO.cO+O\+l.|F-O
A + cO r.r .{- l'- N .-{ c| O l.| F{
NCOFrt-!-r.n!-lrO
FrN N..|N(\ cl .rr.6..r.6 vl
F{ Fa

tu
EO

>'

GI ONl.rNt-..\Oc)|.|o\oN.6
F .n .'| t.r co \o ct o o + -r c.l a
z FNGlNe\l!-l
Fl
..|.o.n fi..r r
t-t
an
z

I \oz
-;z.F
=4R
>dt O O. O. O\ r'r
|.rr\O\O.nFFh:F.c)rn
(€ ..r O cr. O + +
-S I .nF-\o\oo\.n+o\+rF.o
:?s
-Fl d
+ F ' i . j + o c . i . j c j c i d i (P
O \O Gl 6l
FrN.n.nN.rlNffr..|.n.nn
cO l.- !-r @
€ldFr !-l F.l

z
z
E =
il .rrNNl\\o or o\o.\l .1.t
coF-€oo\OeOOO+-rN€
(\l
E !-r ol c.l cil N
ti
an .6 fn i\^ .i.t rrr
t-l

^,..
!78
rt l<
;i c.r li
O\cl-rG).vlf+-\oF.cOJ €g
\o F. F.. F, F. F- F- F- r\ c-
E E
o. O\ or O. o\ lrl o\ o\ o\ o. o\ frl 6S
r-r Fr F.r Fr t-r & -. -, Fr r-t ?.r &
F =a
355

S
ig
E

F
z
=9
a).:
d.6
z
5,5

a
Fr<

=6
-
.z
Za'
El
> do\
.1{<l
,F >0\
: 13
u" H
z 5
!.
6
z
2 I

Ii
s
c

Oi

I €

p,
I
I
357

8,ntzra"
7 50 sampaidengar 1.50ODWT.
Sementaraitu bidang pelayaranlokal, pada akhir REpELITA II baik jumlah armada
mauptmmuatannyamengalamipeningkatancukup berarti.Perkembangalarmadapelayaran
a lokal dapat diikuti pada Tabel VIII. 63. Mengenaipembinaanpelayaranrakyat, tujuannya
adalahuntuk menunjangperkembanganekonorni dan sosialbagi daerah-daerah terpencil.
untuk membinadan melindungiperkembanganpelayaranrakyat dilakukanmelalui motori-
sasi perahu layar. Sampai dengan tahun 197817979telah selesaidimotorisasikansekitar
393 perahu layar dan telah ditingkatkan beberapafasilitas pelabuhanantara lain Sunda
Kelapa, Kalibaru Qakarta), Palembang,Cirebon,Tegal, Semarang,Gresik,paotere(Ujung-
pandang)dan Dalay (SulawesiSelatan).
selanjutnya di bidang pelayuan perintis, kegiarannya telahdimulai sejak tahunl9z4/
1975 dengan mjuan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi, sosial dan pemerintahan
di daerah-daerah terpencil dan lemah ekonominya.Dalam tahun L978/7979jumlah kapal
yang dioperasikur 21 buah dan melayani 22 ntyek, denganjumlah penumpangsebanyak
115.552orangdanjumlah barangseberat7O.226ton. Kebijaksanaan yangditempuhdalam
tah'n 197911980adalahmengikut-sertakan perusahaanswastake dalamarmadapelayaran
perintis.Jumlah kapal yang akan dioperasikansebanyak28 kapal termasuk3 buah sebagai
cadangandan direncanakanmelayani2 5 trayek yangmenyinggahi185 pelabuhan.
a
Sementaraitu bidang pelayaransamuderanasionalterus berkembang.Dalam tahun
797+/1975 kapal yang beroperasibaru sebanyak45 buah dengankapasitas337.459Dwl
dan mengangkutmuatan lebih kurang 2 juta ton. Kemudianpadatahun 797g/1g79j.omlah
kap yatry beroperasitelah meningkat menjadi 52 buah kapal dengankapasitas512.705
DWT denganmuatan sekirar2,3 juta ton. Perkembangan pelayaransamuderadapat dilihat
dalamTabelVIII. 64.
Di bidangpelayarankhusus,peranannyaadalahmelayanipengangkutan barang-barang
sepertikayu, minyak.bumi, nikel, bauksit, dan minyah kelapa sawir.Untuk komoditi kayu
(logs) ke luar negeri muatan yang diangkut cukup besarteruriuna ke
Jepang,Korea dan
Taiwan.Dalamtahun 1974/7975 armadapelayarankhususbaru mengangkut531 ribu meter
kubik kay'u, sedangkanpada tahun l9T8/t979 telah meningkatmenjadi g.79g ribu meter
kubik kayu.

sebagaifasilitaspenunjangutamakegiatanpelayarantelah dilakukanusaharehabilitasi,
peningkatandan penambahanfasilitas pelayaranbaru yang disesuaikandengan rencana
induk masing-rnasing pelabuhanagar dapat menunjangpemerataanpembangunan.Dalam
tahun 197911980penambahan fasilitaspelabuhanyangberupadermaga,gudangdan lapang-
an penumpuka.tyang terdapat di Belawan,Sibolga,Gunung Sitoli, Kuala Langsa,Singkil,
358

H
s)
F

J
F!

it
F]

F
Itt
3
s$$\susesssH tFc
-er
ar ti
z
z

OE
F>a)
\o
€; o
tz
i3
dt> rr
HO\
>rx
z
rCF. ' tFT
:"I5rx"x"$"x"s:Ee
€s
EX
|!'
-

z
r
F

=
$)
^R

s s s Hs u 5['s 5x I
IFTHFT}fO\

E.<
r+5
o('il
lA
vll'

oc
I.
359

EO

a
...| .1 9 !! r- \o .f| r.| \o ; \o €
!- !-r 6 N,-r + o\ co €o o. rn o,
"H! q g!q- q
r i oe..rro \r .on \ ooi.t c . i o\Cd.dd ir
6l f?r

t{

E copo'D-r..\^-o-i,r/l
(t)
z ri moc. oo\ {o+c of +i +- ;; + s $ ; R
r'i J

4-
=
z E3
=5
A
r vT| q
+ r. rn.r,..9+rA. _+ C
+ l)^+r6r r+€
Nd

z
E
Id
rd

, iE

l!ps !!
F
Fl,iel- 360
>t > llrl
*Ff, FFF
'I B rA
F€' 1cE.

€99 F
=F
? E? FF EE
a- a,

f- 9. 9' Fp
oc p.
83
t l-
L U)
H
O

<A
t. t(
!.
t
!gI

t'e t- d
d
:-l I

\o.n
oots
I
o>

l-
E

P
rel z

:I;
'l
'ol I
{l
IF
E
E

9, !' ro
I

I
F E
E
I
36r

o\

a lR r*s. r* t-- llt*


.} i!
o\

t.
O\ r.r u|i
t-
d r t t,t l l lltl
t-
V)
4
t-
t-

tt) --
rg 1*^_ t+ | ltrl
a.r
a
z
t. N

FIF..
rrd | | | X
F
ttts

c|

\fO\\O, ^tNiFl , , O
t. a
o\
t E

t.
o\
F\is\O, N .tH
<iN I I I I rtNl
F
o\
zu t!

z N 99* t* | I*-* I ll*l


t- I
6

E
tr]
L)
ia

, !
a

I
362

4 .i
q

t9-

Fl
6hJFFFO\F|.Plr q
-rr
-F -b jo
-o -o. -o
-o _o\ 9.
-o €
-o, o\
-o o\
'o 'o' o
-o 'o ('lI
; o

G Z
O\H
\o !r. F
eo
^ \ o i=- h t

F
in
(bFtJuFtr{Htr D'
O o\ ir ..r O\ o.
-o o,
O\ 'o O\ o\ rr o\
-o
-o '8 'v. -r- 'o i- E
L \ b. !r (!

FF|.rFtrtstsPFFL
Es'
6|lc)ec)Hc)c'Ots+ -'1,F 85
N)rx\OttrOFc|€|O\ertJl
cg
oGE B
363
Graf ik VIll,23
HASILPENGERUKAN
PELABUHAN, _ 1918/1979
1969/197O

1969/70 r97ol1l 191117! \91b176 1976117 \9771?8 p1al.19

1.!8.t (HoPp.r)
I R€ll@i ( goppd ) (sementara)
36+

Subang,Selat Panjang,Dumai, Pekanbaru, Tanjung Piirang,Teluk Bayur, TanjungPriok,


Sunda Kelapa, Palembang,Jambi, Panjang,Bengkulu,Cirebon, Pontianak,Surabaya,Se-
marang, Benoa, Badas,Kendari, Waingapu,Tenau, Banjarmasin,Samarinda,Balikpapan,
a Tarakan, Ujungpandang,Pantoloan, Ambon, dan Nabiri masih terus ditingkatkan. Per-
kembanganpembangunan fasilitaspelabuhandapatdiikuti padaTabelVIII. 65.
Pengembangan pelabuhan untuk menunjang rute pelayaran perintis, dalam tahun
797811979dilakukanpada28 pelabuhanyang tersebardi pantaibaratSumatera,Kepulauan
Riau, SulawesiUtara, SulawesiSelatan,SulawesiTengah,SulawesiTenggara,Maluku, Nusa
Tenggara Barat,NusaTenggara Timur dan IrianJaya.Dalamtahun 1980/1981kebijaksana-
an yang ditcmpuh di bidang pembangunanfasilitas pelabuhanadalahmenyebar-luaskan
usaharehabilitasi serta penggantiandan pembangunanbaru fasilitaspelabuhanpada 80
tempat di seluruhIndonesiatermasukpelabuhanperintis.
Dalam rangkauntuk meningkatkankeselamatandan keamananpengangkutanbarang
dan penumpang,maka terusdilakukanusahaperbaikanmelaluirehabilitasidan peningkatan
fasilitaskeselamatanpelayaran,yang terdiri dari pengadaansaranabantu navigasi,teleko-
munikasi pelayaran,pemetaanlaut, kesyahbandaranserta kesatuanpenjagaanlaut dan
pantai (KPLP). Denganbertambahnyakapal,makaperalatandan pemeliharaan saranabantu
a navigasiterutama di laut dan di daerahterpencil dapat ditingkatkan,sehinggasaranater-
sebutdapatberfungsisecaraoptimal ( Tabel VIII. 66 ).
Di bidang jasa maritim selamapelaksanaanREPELITA II, telah dicapaipeningkatan
fasilitasreparasiyairu dari 98.000 DWT pada awal REPELITA II menjadi119.600DWT
pada akhir REPELITA Il. Di sampingitu hasil produksi reparasijuga meningkatyaitu dari
710.000DWT padatahun1974/7975menjadi950.000DWTpadatahun L978/1979.Dalc;m
pada itu kegiatanpengangkatan kerangkakapal dan pekerjaandi bawahair banyakditentu-
kan oleh kemampuanusahanasionalyangmasihterbatas.

Pengerukanpelabuhandalammenjaminkeamanandan kelancarankapaluntuk keluar-


masuknyapelabuhandan alur-alur pelayaran,dilakukan pada setiap tahun di pelabuhan
TanjungPriok, SundaKelapa,Cirebon,Palembang,Belawan,Probolinggo,Gresik,Manado,
SungaiMahakam, Sungai Barito dan Sungai Kahayan. Dalam tahun 197811979jumlzh
armadakapal keruk adalah22 buah dengankapasitas18,8 juta meter kubik setahun.Pada
tahun 1980/1981 akan ditingkatkanjumlah lumpur yang dikeruk, baik pengerukandalam
rangka pemeliharaankolam dan alur, maupun pengerukanpokok di sampilg menambah
+ kapal keruk besertaalat-alatbantu keruknya. Perkembanganhasil pengerukanpelabuhan
dapatdiikuti padaTabelVIII. 67.

Perhubungan
udara
Dalam REPELITA II, arah pembangunanperhubungaaudara lebih ditujukan pada
365

peningkatansaranaoperasi penerbangansesuaidengan perkembangankebutuhan sarana


angkutanudara.Padaakhir REPELITA II pelabuhanudara (pelud) NgurahRai dan Halim
PerdanaKusumah telah mampu didarati pesawatterbangjenis 8-747 dan pelud Juanda
oleh jenis DC-10. Di sampingitu pelabuhanudara di ibukota propinsi (kecuali Palangka
Raya dan Samarinda)sena pelabuhanudara Tanjung Pandan,Sorong, Timika, Pangkal
Pinangdan Balikpapantelah dapatdidaratipesawatterbangjenisF-28.
Hasil yang dicapai di bidang jasa angkutanudara antaralain adalahdioperasikar:nya
pesawatudara dengan kapasitasbesar dan kecepatantinggi, yang diikuti pengembangan
fasilitasdan peralatandi darat sesuaidenganperkembangan teknologi.Padaawalpelaksana-
an R-EPELITAII armadapenerbangan udara baru memiliki 269 buah pesawatterbangyang
aktif, sedangkanpada akhir REPELITA II telah menjadi 544 bua.h.Pesawatterbangter-
sebut dapat dikelompokkan atas 3 bagianyaitu 148 buah berukuran lebih dari 10 ton,
244 bnah berukurankurang dari 10 ton, dan 172 b]uahhelikopter. Angkutan penumpang
dan barangper tahrm rata-ratamengalamikenaikansekitar21,8 persen.
Pada akhir REPELITA II, di bidang penerbanganperintis, telah digunakanpesawat
jenis Cassa212 hrsil perakitandalamnegeri.Pelayananterhadapkota-kotakecil dan daerah
terpencil dilakukan dengan terus meningkatkanpenerbanganperintis yang meliputi 76
lokasi, yang tersebarpada 22 propinsi.Dalamtahun 1977 bant diangkutpenumpangsekitar
214.053orangdan 1.801,9ton barangtermasukangkutanpos,sedangkan padatahun 1978
telah mencapai219.519orangdan 2.077,6 ton barangtermasukangkutanpos.

Sejalandengan pembangunanpelabuhanudara dan armadaudara, maka untuk me-


nunjang keselamatznpenerbangantelah ditingkatkan berbagaifasilitas keselamatanpe-
nerbangan,antara lain meliputi pengawasan keselamatanlalu-lintasudara, telekomunikasi,
navigasi,alat bantu pendaratanserta alat PertolonganKecelakaanPenerbangandan Pe-
madam Kebakaran( PKPPK).
Di bidang penerbangandalam negeri, antara lain telah dilakukan peningkatar fre-
kuensi di beberapajalur penerbangan. Dengandemikianproduksijam terbang,penumpang
dan ton/kilometer yang diangkut meningkat (Tabel VIII.68). Untuk meningkatkar pe-
layarrankepadapenumpangpesawatudarapadajalur yarg sangatramaiyaitu jalur Jal.r.ana-
Surabayadan Jakana - Semarang,kini telah digunakansistempelayananyangdisesuaikan
dengan peningkatananrs penumpang(shuftle service).Kemudian sistem ini akan dicoba
diterapkanpadajalurjalur lain yangcukup padat.
Dalam pada itu untuk menunjangprogrampengangkutan transmigrasi,telahdilakukan
2 3 kali percobaanpengangkutanpararansmigrandenganpesawatudarapadajalur Jakarta-
Padang,Jakarta - Jambi, Y ogyakarta.- Kendari, Surabaya- Nasambadan Bandung-
Pontianak denganhasil yang memuaskan.Padapercobaanini telah diangkut 1.945 trans-
migran dan 60.110 kilogram barangbawaanmereka.Denganberhasilnyapercobaanter-
6.

N
cOQN\C,
r.| CE a1 \O 5: 366
qqcoi
c.i .;
\o6 ..r \o

al .n @ i O\O
+ r.\ o r.l OOr
0\ n.lo\r
orrnN
]

\o F-cO€6
i t-
t-
q\ 6t.t\a q
vi Fi cd \i
6N o\

O\ \O
a-N F
q\ O'6\Oi o\
\oN6l
+ F.l

t!
\o e{ \o
.r6c) \o
z t- + .1 e\ I
5 \o

*+ <
F
9AOO\
tf \o
t-
i.: '-r <N N
j
Fl q\ ;
t-
El!
00=
\o vl 3&
nO\OrA N
o\+O\co \o
t 0\ .1 9\ q\

alr.'$!t 0.
t.. q.iq
-z 0\
\o
Ni
'-r
q.l

z
coh
ro\i€) x
z Qc.
\o

lirrrl
r. co
ic)
O-i
co rA

O1 O\
clN+
o\
ii

-Ai:
?
--'4c=

t:
r: o. n9
'D
<s

iNs+
367
P oo'

:H
f8

\o
\.1 u ao
io i! io \o
-\ ts) o\
FO.\t
\o
ill
{ F
::Fp
cooN ..1
\o
{F0o
l\) \o *.1 3
z
\o!o
+ao\
+
+.F
lrr -t z
t
tr:
FO0
o. 9 !.,,v
+a€ ..1
{ vroo\
F+

o\ t!
c)q \o
b. i,J {
E\O
Fr
E'
frF
F!t
n
;-b il li l.
OF e >F e
ao@
oaaa
rJl
zrrt
o\
tJAN\.1
eJ + {
oo\o+ ltt

-.1 o\ \o
@ -.1 O\ .t

\o o,
{ t:" \o
..1
..1 Eo o\

d. o\ { \o
o\ t9 -t
.:l
{

..1 \o €
b -tl
\o
-.1
ca
I FJ @ { 6\
368

sebut, maka pada tahun 1979 telah ditambah 3 buah pesawatudara pengangkutyang di-
gunakankhususbagi pengangkutan transmigrandan padatahappertamaakandiangkutlebih
kurang 13.50Okepalakeluargadi berbagaitujuan transmigrasl.
Di bidangangkutanudarainternasional,kini telah dilaksanakanpenerbanganpadajalur
O
dari Jakarta dan Denpasarke berbagaikota di Timur Tengah,Eropa, Australia dan Asia.
Sedangkanpenerbanganregionaldan lintas perbatasan(border crossing)telahdilaksaaakan
dari Medan, Pekanbaru,Palembang,Pontianak, Jakarta, Manado, Kupang, Jayapuradan
Merauke ke negara-negaraASEAN, Austalia dan PapuaNugini. Untuk meningkatkanke-
mampuanbersaingyang lebih tinggi, maka armadapesawatudarajet besarakan ditambah
jumlahnya.Perkembangan penerbangansipil ke luar negeridapatdilihat padaTabelVIII.69.

T€lekomunikasi

Dalam REPELITA II kebijaksanaandi bidangtelekomunikasidiarahkanpadapembina-


an jaringan telekomunikasike dalamsatu sistemtelekomunikasinasionalyang menunjang
WawasanNusantara.Di samping itu selamaini dilakukan juga otomatisasisambungan
telepon di kota-kota besar,memperluaspelayanantelepon sampaidaerahkabupaten,per-
luasan SambunganLangsungJarak Jauh (SLJJ) serta peningkatankapasitastelex dan
telegrap.
I
SelamaREPELITA Il pelayananjasa telekomunikasibaik secarakuantitatif maupun
kualitatif telah mengalamiperkembanganpesat.Kepadatantelepon yang pada awal RE-
PELITA II baru mencapai0,19 per 100 penduduktelah meningkatmenjadi0,37 per
100 pendudukpadaawalREPELITAIIl. Di sampingitu SLJJyangpadaawalREPELITAIl
ttaru melayani 726.000 sambungantelepon, pada awal REPELITA III telah menjadi
+23.600 sambungan.Penambahan jumlah sambunganteleponini dilakukanbersamadengan
pengembangan jaringan interlokal lewat SKSD Palapa,sehinggakebutuhanlalu-lintastele-
pon lokal dan interlokal, telegrap,telex serta data uansmisidapat dipenuhi dengar:lebih
memadai.
Pada tahun 7978/1979 telah diselesaikanpenambahanfasilitas telepon sebanyak
227.500sambung^n yangterdiriatas181.500sambungan di Jakartadan46.000sambungan
di kota-kota lain di Indonesia.Di sampingitu juga telah diselesaikanpembangunansentral
telepon otomat (STO) di 79 kota, antara lain Banda Aceh, Ujungpandang,Banjarmasin,
Manado, Ambon dan Mataram. Pembangunanini akan diikuti oleh pemasangan kabel
untuk menunjangpemanfaatanproyek telekomunikasinusantara.Perkembangan jumlah
I telepondapatdiikuti padaTabelVIIL 70.
Sementaraitu dengan adanya Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) yang
didukung oleh sistemlainnya seperti gelombangmikro dan troposcatter,maka hubungan
antara ibukota propinsi dan kota-kota besar lainnya di seluruh Indonesiamenjadi lebih
369

Fl
|'FH
>> fi 'o *,o .o \o \o ; .o \o 9 \q 9 !r
tl\i{\t-{-lsj{{\t\ro.
jcD-.tO\q+;:lxNFc)\a
6g
Fl Fl

19

N)
IJJ
ao,(n+q) IJI 'fJ 'J, tJ N
a\o+t^\o-{ ++l,rrCoO\

r.
P

FT
z4
!.
e
36!6FF
!D9
:rJr . : { f :r, HEEyEs
l '+ *
N rJ.r o\ tr io b if, o' o\ o
3888t8 E33838

*r
ft

Nt9
vr a rJt vr (^ vr iJr u u + \rr er
tJ\booooHoQ\9ee
OuJ6\\r{{O\+O.O\+O\

3
E

lJrrrF+rrvrlJrr
r ' . ) o o o \ o o b J o o \ o\oo r a
(.[l m { + + + l.- l- 9 !t, !..,
iDbb'cp-.b\\o\tFr|:.{
(nOO\oo.\oN\lm+o\
rJO60'\trh)\OObJl.'J{Co
370

lancar. Jaringankomunikasi tersebut akan diperluassampaike ibukota kabupaten.Pada


akhir tahun 1978 denganmelalui stasiunbumi keci.l,maka Dilli (ibukota PropinsiTimor
Timur) telah dapatdihubungkandengansemuaibukota propinsilainnya.
t
Mengingatusia satelit PalapaA1 dan A2 generasipertamayang akan berakhir pada
tahun 1983/1984,makz SKSDPalapakedua(PalapaB) sedangdipersiapkan rencanape-
luncurannya.Dalam tahun 7979/1980survaidesaindan persiapanlainnya terusdilakukan.
Untuk peluncuransatelit tersebutdirencanakanakan dilakukan pada tahun 1983. Dalam
pada itu untuk meningkatkankerjasamaASEAN dan untuk memaksimalkanpemanfaatan
SKSD Palapa,maka telah dirintis kerjasamadi bidang telekomunikasidenganPhilipina,
Malaysiadan Muangthai.Di sampingitu dalam rangkakerjasamatelekomunikasidengan
Singapuratelah disetujui pula melalui hubungankabel laut yang direncanakanakan mulai
beroperasipadatahun 1981.
Perkembangan produksi telekomunikasidapat dilih'at pada Tabel VIII. 71. Tabel
tersebutmenunjukkanbahwa telepon dalam negeri,telegrapdan telex dalam tahun 1978
masing-masing telah mengalamikenaikanpulsa sebesar40,3 persen,11,4 persendan 27,6
persendibandingkan tahun 7977.Da.lamREPELITAIII pembangunan bidangtelekomuni-
kasi ditujukanpadapeningkatan jasatelekomunikasi
pelayanan baik secarakualitatif mau-
pun kuantitatif sertameletakkanlandasanyangkuat untuk tahappembangunan berikutnya.
Dalam REPELITA II kebijaksanaanbidang pos dan giro selain diarahkanpada per-
Iuasanjaringan pelayanan,ditujukan juga pada peningkatanusaha penyempurnaanke-
lernbagaan.Untuk melayanimasyarakatdi luar kota dan pedesaan,
sararanyatelah diperluas
denganpengadaanDinas Pos Keliling sebanyak463 unit dan DinasPos Keliling sebanyak
58 unit. Sedangkan untuk kota-kotabesardibangunkantor pos besarI, kantor kepala
daerahpos, kantor sentral giro dan disediakankendaraanroda 2 ataupun roda 4 "cbrgsi
angkutanpos dan sebagai kantor poskeliling.Dengandemikianjaringanhubungu:Romuni-
kasimelaluipos telah dapatterjalindari kota-kotabesarsampaidaerah-daerai:
terpencil.Di
sampingitu untuk meningkatkanmutu pelayanan,maka waktu tempuh daLipadapos
darat,poslaut dan posudaratelahditingkatkanpula.
Pcrkcmbanganarus lalu-lintaspos dan giro dapat dilihat pada Tabel Vlll. 72. Pada
tabel tersebutdapat dilihat bahwadalamtahun 1978 jumlah suratpos adalah252,1 j:u:.;a
buah, nilai weselposRp f40,7 milyar serta nilai peredaran giro dan cekpos sebesar
Rp 840,3 milyar. Hal ini berarti masing-masingmengalamikenaikan sebesax6,5 persen,
14,0persendzn27,2 persendibandingkan tahun1977.
Di sampingitu selamapelaksanaanREPELITA II antaralain telah diselesaikan pem-
bangunan549 buah kantor pos pembantu, 32 kantor pos tambahandan 9 buah kantor
pos besarkelas I, serta telah disediakanpula 560 buah kendaraanbermotor terdiri dari
kendaraanposdan sepedamotor.
5t I

JiITP9gP

I
n

!. F S* - S d
! q9 bb L5 l- in N
: .H-: "i* "E* " .:i

i ;q ! ? F r, -S $ -
19 bi oi t!
_+ .-F
9 -_o 'o 'o 'd
o b'o i,

3
g' F Sr. nE F .
gg $ >
_d 9,3
! t ;r
$H
-o _@
t"':;
EH
_:
i;
z
z,t
i{
S
i-
3t
+
gg
!,r !.
!8
!
i! t's a
-N -- _F 'o "6 '+ .A i sg
'ob

-=lfM
q G ;a * 3 5 -
le g+ i.:s L iI b iee 6
.t eF _d- E
-@ i3
_ob 3f
"o 'o
3 ;$
'-'o
b F
(!
tI * e!.- H|: _S t IIE
!' t€ dE
EJ &
*
bb
6S
h\
HE
tl
dg
b b
S
loo 3
r, '=
* 'H
6
iF l* bl€ tub PE
-E
z
F
f) !' 6Ei
o +.r irl io ;s i. Es
l. f jr J " o_F
ir
N
-o _o
'6 t 3=
"- "-

-: = :F @
9:r IiP eo
6
j-@
F
di
= o --
-6
r s'- 3e
-o 'b
B
ao
6r
6 a '@
b' ie
-:

F
&
!+ S *
i . 5+ ieb lro
i
"@ Et
ie l,
f d
'-;F $ ss
'-
b E
:-
iJ i_
@l
+f !9 6
d
:Q !40 ++ : b-
_H
i,
€ F
iF'o
Fe '-fr tsJ
is b' "d i;

F p F. F .
H g3 5t 3 ls
!i F{ i
:$ ilb
'-L
"@ .6@ i i r
1t
O\Fr+
ro NCO 372
F c.rr60
l' N
ei Fi aO

OrrO\
F.. F-- "1
@
t\ \oio
q\
6Gt\o
6li\o

I \o 09 rn t'.
€ '1
0. oo\
oo\\.

+O'
€- .l +-
t. c\i\o ."i
o\6N

6o
cl dI \o-
o\ FM
CE\ON

z
?< OF-
IA
*mo uI
\0+o\
€ !-r \o
tEl

orno.
ul \o o\
F \orr+
o\ F.+O
a *N .t

a6\0
({ ql- v'I .!
t- \ON
O\6 o,

z O\+
o. d\o+
coN
z
Oi
ocE\o
t- 'd
hN(f

aa t--
o\
o\ Nr+t\
sf Fr o\

a F
o. ?i
.)i ^=

o. l a
c-=
!Pa
s
4!p
P-Z
dN
tt )

Dalam REPELITA II, pernbangunandi bidang meteorologidan geofisikaantaralain


telah berhasil meningkatkankemampuanoperasionaldari stasiun-stasiunyang tclah ada.
Hal ini dilakukan dalam rangkapembukaanlapanganterbangyang akanberoperasi24 jam,
sertameratakanpenyebaranjaringjaring pengamatansezuaidengankebutuhannasionaldan
sta snya sebagaianggotaOrganisasiMeteorologiDunia (WMO).Di sampingitu dilakukan
pula kerjasamadengannegara-negara ASEAN lainnya da.lamrangkapembuatanatlasildim
dan ringkasandata statistikyaitu antaraIndonesia,Malaysia,Philipina,Singapuradan
Thailand serta pembuatanpeta pembagiandaerahgempabumi antaraIndonesia,Malaysia,
Philipina,Thailanddan Hongkong.
Hasil yang dicapai selamapelaksanaanREPELITA II yaitu meliputi 75 buah stasiun
meteorologipenerbangan(synoptic), 9 buah stasiunmeteorologimaritim, 4 buah stasiun
cuacapertanianutama, 16 buahstasiuncuacapertanianbiasa,27 buah stasiuncuacakhusus,
2.745buah pengamatan hujan dan 160 buah pengamatanpenguapan.
Sementaraitu dalamREPELITA III, sasaranpembangunan meteorologidan geofisika
adalahmelayanipertambahanpermintaanjasa yang r'ata-r&tadiperkirakan 15 persentiap
tahun dan meningkatkanketelitian data. Di sampingitu dilakukan pula peningkatanke-
selamatanoperasipenerbangandan pelayaran,produksi pertanian,perindustrian,pertam'
bangan,pekerjaanumum, transmigrasidan pencegahanakibat bencanaalam.

Pariwisata

Pembangunandi bidang pariwisataadalahmerupakanbagianintegral daripadapem-


bangunan nasional, yang pada dasarnyatidak berdiri sendiri tetapi mempunyai kaitan
yang erat denganpembangunan sektor lainnya.Oleh karenaitu pembangnnan kepariwisata-
an mem€gang perananyangcukup pentingdalammenunjangpembangunan cl;o'r.-.mi,
pen-
ciptaanlapangankerja, memperkenalkan budayabangsadan keindahanaiam Indonesia.
Kebijaksanaanyang ditempuh dalam REPELITA II, anta.raIain adalahmcmanfaatkan
hutan cagar alam (hutan suakaalam dan hutan margasatwa)sebagaiobyek wisata alam.
Selamapelaksanaan REPELITA II pariwisatadikembangkan sesuaidengankemampuan
nasional yang wajar dan didasarkanatas kemampuanmenampungtingkat pertumbuhan
arus wisatawan asing yang rlta-rata sebesar11,6 persen.Sementaraitu langkah-langkah
un k membuat Indonesiasebagaidaerahtujuan wisata di dunia masih terus dilakukan.
Usaha yang dilakukan antara lain membuka beberapakartor peneranganpariwisatadi
EropaBarat,AmerikaSerikat,Jepang,Ausnaliadan Singapura.
Hasil yang dicapaisampaidenganakhir REPELITA II antaralain adalahdiselesaikan-
nya 10 daerahtujuan wisatayaitu meliputi SumateraUtara, SumateraBarat,DKI Jakarta
Raya, Jawa Barat,DaerahlstimewaY ogyakarta,JawaTengah,JawaTimur, Bali, Sulawesi
374
co
\o
iod.a
ol
o\ co

.l
o. \o
a- S
= tE a
o\ \o N
I
ro-
\o
t\
R
q+
*R:

\o i.. .r o
o\ \o .n \o \o
\!iq
\ci at6
\o

ia
U' oaho
o+
o\ iCO
i+

t-
; I
t\

\o^
<) .r r-
o\ r.1+N-
a t'\ coN

'z \o-
N@
F.+..|+
t\ \ouio
E 6O

14
.l
o\ Qo\\OcO
C\T.liN
r.t
o\ ..i @

o\ nd
\ON <i
o\ NN
t\

d
I b 'i;E
d
.? *. d. .+t ;F

a<<
F
5ti

Selatandan SulawesiUtara. Kesepuluhdaerahwisatawanini telah siap untuk menampung


arus wisatawan asing maupun domestik, karena baik saranapengangkutan,akomodasi
maupun saranapenunjanglainnya telah sejalandenganpembangunandaerahtujuan ter-
sebut.Perkembangan dapatdiikuti padaTabelVIII. 7 3,
produksipariwisata
Sementaraitu penyediaanfasilitas pengangkutandan akomodasitelah ditingkatkan
pula, antaralain dengandibukanyajalurjalur penerbangan
antaraIndonesiadengansumber
wisatawaninternasionalmelalui penerbangansecaraborongan(packagetour). Di samping
itu pembangunan,peremajaandan peningkatanmutu hotel terus dilakukan agar mampu
menampungaruswisatawanasingdan wisatawandomestik.
Di bidang pembinaanwisata remajatelah pula menunjukkankemajuanyang meng-
gembirakan.Para pelajar dan mahasiswatelah memanfaatkanmasaliburnya denganme-
ngunjungi secarakelompok obyek-obyek wisata yang tersebardi seluruh daerah.Usaha
ke arah penyuluhandilakukan melalui para pengajardan terr,pat-tempatpendidikan.Dalam
hubunganini di beberapadaerahtelahmulai dibangunfasilitasuntuk perkemahan(camping
ground), yang merupakanhasil swadayaPemerintahDaerah.Tempat ini terbuka bagi para
remaja,pramukasertapelajardan mahasiswa untuk memanfaatkanmasaliburnya.
Sementaraitu dalam REPELITA III kebijaksanaan yang akan ditempuhdi bidang
kepatiwisataanantara lain, adalah penciptaan iklim yang merangsangkelancaranarus
wisatawan dari luar negeri, peningkatanpembinaanindustri, obyek wisata,fasilitas dan
pelayanankepariwisataandi 10 daerahtujuan wisata utama serta pemantapandaya tarik
atraksiwisata Indonesiabagi wisatawanasing.Di sampingitu dilakukan pula agarpengem-
bangankepariwisataandapat menimbulkanpengaruhbergandabagi pembangunanumum,
sehinggadaerah-daerahtertentu dapat berperan sebagaipusat pendorongpembangunan
bagidaerah-daerah sekelilingnya.

8.3.5. Pekerjaan
umum

Kebijaksanaan
umum yangditempuhdi bidangpengairan, bina margadan ciptakarya
diarahkanpadaterciptanyaperrumbuhan berbagrisektorekonomi.DalamREPELITAIII,
pelaksanaanpembangunanprasaranafisik dititikberatkan antara lain pada terjaminnya
kontinuitaskegiatanREPELITA Il sertaterpenuhinyatuntutan-tuntutan baruyang timbul
dari adanyaperkembangan
pembangunan.
Pemenuhan kebutuhanpanganterutamrberas,dalamREPELITAIII masihmerupakan
priotitas utama daripadasasaranpembangunan,sehinggaperluasanarealpersawahanirigasi
bagi daerahyang mempunyaipotensipertanianterus dikembangkan.Kegiatanini akan di-
ikuti denganusahapemeliharaansalurandan bangunanpengairanserta pembangunanja-
ringanirigasibaru.
376

Sementaraitu kegiatan dalam bidang tata kotx dan daerah,perumahanrakyat, pe'


nyediaan air bersih dan penyehatanlingkunganpemukimandilaksanakandalam satu ke-
rangkayang menyeluruh,terpadu dan terarah.Di bidangjaringanjalan, dilakukanpembina-
an terhadapjaringanjalan raya ya;ngtelah ada secaraekstensifagardapat berfungsilebih
cepat dan meluaske seluruhpelosoktanah air. Di sampingitu dilakukanpula pembangunan
jalan baru sesuaidenganpemenuhanteknologi angkutanjalan raya yang kian meningkat.

Pengairan

Kebijaksanaanpembangunandi bidang pengairandalam REPELITA III pada hake-


kaurya merupakan kelanjutan dan sekaligusmerupakan peningkatansegalausaha yang
telah dilaksanakanselamaREPELITA II. Sedangkantujuan pembangunan pengairanaddah
menunjangpeningkatanproduksi panganmelalui penyediaanair irigasi yang cukup serta
pengamananareal produksi dari kerusakanyang diakibatkan oleh banjir. Di sampingitu
tujuan lainnya ada.lahuntuk mengembangkan,mengatur dan menjagakelestariansumber
air sena menunjangpenyediaanair untuk kesejahteraanmasyarakatyaitu sebagaibahan
industri dan kelistrikan.
baku air minum, pembangunan
Dalamrangkamencapaitujuan tersebut,pembangunanpengairandiarahkanpada per'
baikan dan penyempumaanirigasi, pembangunanjaringan irigasi baru, pengembangan
daerahrawa sertapenyelamatanhutan, tanah dan air. Di sampingitu kegiatantersebutjuga
akan diikuti denganusahapemeliharaansalurandan bangunanpengair:rn.Untuk menambah
luas arealpersawahanbxu, maka usahapembangunanirigasibl''. sertapengembangan da.
erah rawa dan daerahpasangsurut akal terus dilaksanakan.Pembangunan irigasi baru ter-
sebut akan memberikanprioritas kepadadaerahirigasi agardapat meningkatkanhasil per-
taniar dalam waktu pendek. Dalam penenruanlokasi tersebutakan diutamakandaerah-
daerahyang prasaranafisik lainnya sudahbaik, sehinggahasilpembangunan irigasitersebut
dapatlangsungdikaitkan denganusahaintensifikasi.
Di sampingitu akan diutanakan pula pembangunanbagi daerah-daerah yang masye-
rakat taninya bila ditinjau dari segi sosialmaupun ekonomi berhasrat untuk mencetak
sawahserta membangunjaringan irigasi tersierdan kuarter. Dengandemikianpersawalan
potensialpada jaringan pengairanbaru dapat berfungsisecaracepat menjadi sawahyang
produktif, dan air dapat pula dibagi secaraadil dan merata,sehinggapenggunaannyalebih
efisien serta intensitasanahnya meningkat.Dalam rangka Pemerataan pembangunan dan
pendapatanakan ditingkatkan kegiatan pengembanganair tanah, khususnyadi daeral
pertanian kering dan ruwen y,:ng air permukaaruryasudah langka. Perkembanganpem-
bangunanpengairandapatdiikuti padaTabeMII. 74.
Untuk perluasanarealpertanianbaru khususnyapadi, akanterusditingkatkanpengem-
bangan daerah rawa yang terdiri dari rek.lamasisederhanadan pembangunanpengairan
377

trF
EE
ir
e,P
]

:'

r
^

EE
tnB
E FF
f_ z
6 >R
t
F
z

FF
3

d
Ei
SF

!t
I
3
378

pasangsurut, karenausahaini berkaitandenganprogramuansmigrasi.Pelaksanaan


pence-
takan sawah oleh para pemilik tanah, memeg{rngp€rananpenting dalam pemanfaatan
air dari hasilperluasanirigasibaru.
I
Usaha lainnya yang telah dilakukan sejak REPELITA I adalahpengendalianbanjir
yang dimaksudkanuntuk mengurangiatau menghindarikerugianserta kemusnahandari
bencanabanjir termasuk banjir lahar terutama bagi daerahproduksi pangandan daerah
padat penduduk.Dalam rangkapemeliharaan prasaranairigasikhususnyasertapengelo-
laansumberdayaalamdan Iingkungan hidup padaumumnya,makadilakukanusahauntuk
menjagakelestariantanah dan sumber-sumber air, Sementaraitu untuk menahanerosi,
dilakukanpembangunan dam serta penahanerosi(check-dam) gunungdan
di lereng{ereng
bukit, membuatkantongpasiruntuk pengendalian
celah-celah erosidi gunungberapiserta
melakukanperbaikansungai.
Di bidangpengembangan rawa, kegiatannyaberkaitanerat denganperluasanareal
pertanianyang secaralangsungmenunjangkegiatantransmigrasi dan pemukimanpen-
duduk. Dengandemikiandaerrhrawayangtidak produktif dikembangkan menjadidaerah
pertanianbaru yang berupa reklamasipasangsurut dan reklamasi rawa. Dalam RE-
PELITA III akan diadakanarealreklamasipasangsurut seluas400.000hektardan rekla-
a masi rawa seluas135.000hektar,sehinggga luas arealseluruhnyaadalah535,000hektar.
Proyek yang termasukdalam program ini meliputi pengembangan pengairanpasargsurut
di Riau, SumateraUtara,Jambi,SumatetaSelatan,KalimantanBarat,KalimantanTengah,
KalimantanTimur danKalimantanSelatan,
DalamREPELITAIl hasil yang dicapaisampaidengantahun 7978/7979antaralain
telah selesaidirehabilitirseluruhjaringan utama proyek irigasiJatiluhuryang luasnya
197.342 hektar. Di sampingitu dalam tahun lg78/i979 telah selesaidilaksanakanpem-
bangunanjaringantersierpada arealseluas57.000hekt.ardan proyekProsidatela-hmere-
habilitir jaringan irigasi utama yang diperkirakanakan dapat mengairiarealseir.ns56.469
hektar. Dalam tafu:n 1978/1979 proyek irigasi sedangkecil dan proyek irigasisr:derhana
diperkirakantelah dapat membukaareal seluas51.459 hektar yahg lokasinyatersebar
di seluruh lndonesia, Proyek ini dalam pembangunanpenlairan memperolehprioritas
utama,karenabersifatcepatmenghasilkan (quick yielding).

Cipta karya
a
Kebijaksanaan pembangunan di bidang cipta karya dalam REPELITA III adalah
menyelesaikanproyek-proyekyang belum selesaipada tahun-tahunsebelumnya.Kegiatan
yang akandilakukanantaralain meliputi progam tata kota dan daerah,programperumahan
rakyat, program penyediaanair bersih dan program penyehatanlingkunganpemukiman.
Di bidang tata kota dan daerah, dalam tahun perramaREPELITA III telah nulai
379

dilakukan kegiatan perencanaanbagian kota yang benujuan untuk menyusun program


pembangunan bagiankota di Denpasar, Yogyakarta, Padang,Palembang,Pontianak,
Banjarmasin dan Samarinda.Perencanaan umum kota bemrjuanmenyusunrencanadasar
tata kota dan pengembangan wilayah metropolitan.Kegiatanlainnyaadalahmelaksana-
kan penyuzunan tata laksanapembangunan kota dan perencanaan pemukimanbaruyang
meliputiwilayahpemukimanJabotabek danwilayah-wilayahlainnya.
Sejak REPELITA II di bidangperumahanrakyat telah ditempuhlangkahlangkah
untuk membantumasyarakatberpendapatan rendahdalammemperolchpcmukimanyang
memenuhipersyaratan. Padatahun 7979/7980pemugaranperumahan desabarumeliputi
500 desa,sedangkan pada tahun 7980/1987akan ditambahmenjadi 1,000 buah desa.
Perbaikankampungpada tahun 7979/1980baru dilakukanpada 12 kota besar,sedang
dan kecil, sedangkurpada tahun 7980/1981akan ditambahmenjadi33 kota di seluruh
Indonesiayangmeliputi5 kota besar,15 kota sedang
dan 13 kota kecil.
Di bidangperumahankota sclamaREPELITAII telahdilakukanpcrbaikankampung
di Jakartadan Surabayadenganluas 6.160 hektaryangmeliputipcnduduksebanyak 2,3
juta jiwa, Sedangkansecarakeseluruhannya sampaidengantahun terakhirpclaksanaan
REPELITA Il telah diselesaikanperbaikankampungseluas8.500 hektaryangmcliputi
penduduksebanyak3,5juta jiwa. Selainitu dalamtahun I978/7979telahdilakukanpula
persiapan perbaikankampungdi kota-kotasedang,antaralain Semarang,
Surakarta,
Ujung-
pandangdan Bandung.
Sementara itu dengandibentuknyaPERUMNASpada tahun 1974, sampaidengan
tahun 1978/7979telah dapatdiselesaikanpembangunan sekitar73.O72unit rumah.Jurnlah
tersebutterbagiatzs 35.738unit rumah sederhana d,zn37.334 unit rumahinti yang ter-
sebardi kota Jakana, Depok, Bogor, Tangerang,Bekasi,Bandung,Cirebon,Semarang,
Yogyakarta,Solo, Surabaya,Kamal,Medan,Padang,Samarinda,Pontianak,3.tntJjr-rng-
pandang.Bank TabunganNegara(BTN) yangberfungsisebagaibankhipo.r! pelumahan,
sejaktahun 7976 sampaidcnganbulan Juni 1979telahmempersiapkan pembsriankredit
pemilikanrumah sekitar24.000unit n:mah. Dalamrangkaini telah disetr-rjui pemberian
kredit pemilikur rumah sekitar 17,400 unit rumah dan dilaksanakanpemberia.kredit
pembangunan sekitar 3.661 unit rumah. Pembangunan rumah ini tersebar di Bandung,
Semarang, Surabaya,Purwokcrto,Grobogan,Ujungpandang, Medan,Banjarmasin, Balik-
papan,Palu, Bengkulu,Jakarta,Purwakarta,Karawang,Bekasi,Serang, Tangerang, pan-
degelang,Palembang, BandaAceh,Bogor,Garut,Yogyakarta, Surakarra,Salatiga,pckalong-
an, Sidoarjo,Denpasar,Lombok,Luwu dan Samarinda.
BagianggotamasyarakatyangberminatmemilikirumahyangdibangunolehpERUM-
NAS, sampaidenganbulan Juni 1979telahdisediakanfasilitaskredit pemilikansebanyak
802 unit nrmahdi Semarang
dan 42 unir nrmahdi Depok,Di sampingiru BTNjuga telah
380

memberikankrcdit pemilikanrumahkepada42.91ikepalakeluargakorbanbencana
gempr
bumiyangterjadipadatahun7976di Bali-
Di bidang perumahandcsa,kegiatanyang dilakukan berupa pemugaranrumah agar
memenuhisyaratkesehatanyang didasarkanpada kemampuanwadaya masyarakat dengan
bantuan rata-rataRp 30.000,-per rumah tangga.Melalui usaha ini masyarakat dirangsang
unruk menyalurkanbakat dan ketrampilannyabagi pengembangan lingkunganpemukiman
yang lebih baik di desamasing-masing. Dalamtahun 797817979h asil yangdicagaiadalah
t'erupa pemugaranperumahanpada 397 lokasi desayang meliputi 20 lokasidesasuasem-
bada, 317 lokasi desa swakaryadan 60 lokasi desa swadaya.Dengandemikiur selama
REPELITAII dcsayangtelahdipugalmeliputi900 lokasiyangtersebar pada24 propinsi,
yang dilakukan dengan memberikan pcrangsangberupa perbaikanjalan lingkungan se-
panjang80.000meter,pemugaran33.750 rumah,pembangunan 152 buahrumahcontoh
dan 1.209 buah tempat MCK (mandi, cuci dan kakus) sertapeningkatan ketrampilanpe-
tugas dari tingkat propinsi sampaidengandesalokasi proyek. Di sampingpemugaranpe-
rumahan desa,pada akhir tahun pelaksanaanREPELITA II telah mulai dilaksanaklrnpe-
rintisan pcmbangunanprasaxanapemukiman desa baru di Propinsi Acdr, Jawa Tengah,
Yogyakana,SulawesiTengah,NusaTcnggaraBaratdan KalimantanSelatan.
Sementarairu sebagaipenunjang pembangunanperumahan dilakrkan perrlitian
yang diarahkanpada usahauntuk memproduksibahan bangunandan perumahandalam
jumlah besar,denganhargayang dapat dicapaioleh dayabeli rakyat banyak.Kegiatanyang
telah dilakukan selama REPELITA Il antara lain mengadakanpenelitian untuk me-
nemukan bahan bangunan baru dan meningkatkanmunr balan bangrnanyang sudah
ada sefta berusahamenemukansistemkonstruksi sederhana,mutah dan kuat Dalamhu-
bunganini s€lamaREPELITA II telah dibangunpabrik percobaanuntuk elemenperumah-
an dari beton ringan di Cibadak dan Cilacap, bahan bangunanberkapur di Meranggen
flawa Tengah) serta unit-unit produksi di Surabaya,Yogyakarta, Jakara, Medan dan
Ujungpardang.Di sampingitu kegiatanpenelitiandiarahkanjuga padakemungkinanpem-
bangunanrumah bertingkat (flat) di daerahkota yang makin tinggi kepadatanpenduduk'
nya.
Di bidang penyediaanair bersih direncanakanuntuk melanjutkanserta memperluas
kegiatanprogrampeningkatanpenyediaanair minum dan kesehataniingkunganyang telah
dilaksanakanpada tahun-tahun sebelumnya,Dalam hubungan ini kegiatannyaterutama
ditujukan untuk memanfaatkanproduksi air bersih yang zudah tersedia,yaitu meliputi
perluasanjaringan distribusi denganjalan pemasangan
hydran umum maupunsambungan
ke rumah-rumahpada 5 3 kota. Dengandemikianusahatersebutdapat dinikmati oleh
masyarakat berpenghasilanrendah,yang tinggal di kampung rnaupun di rumahyang
dibanzunolehPERUMNAS,
J81

Padr tahun 1978/1979 kapasitasproduksi air minum telah dapat ditambah menjadi
1'498 liter per detik prda 36 kota. Di sampingitu juga telah dilakukan pembangunanfa-
silitas air minum lebih kurang pada 100 kota lainnya, yang baru akan selesaidalam RE-
PELITA III. Dengan tambahan kemampuanproduksi air minum sebesar5.090 liter per
detik di 97 kota, maka kapasitasproduksi air minum pada akhir REPELITA II telah men-
jadi 20.312literperdetik.

Bina marga

Pembinaanjaringanjalan bermjuanuntuk lebih meningkatkankemampuanmasyarakat


dalam memperolehkebutuhannya,baik kebutuhan hidup sehari-harimaupun kebutuhan
untuk melakukanusahanya.Perananjaringan jalan di Indonesiaadalahsangatpenting, ka-
rena lebih dari 80 persenpenduduknyabertempattinggal secaratersebardi daerahpedesaan
dengantumpuan usahadi bidangpertanian.Hal ini membawakonsekuensibahwapembinaan
jaringanjalan perlu diselenggarakan
secaramenyeluruhagardapatmenjangkauseluruhlapisan
masyd.rakat.
Di seluruhIndonesiaja.lanyang dapat dikatagorikansebagaisistemjaringanjalan primer
panjangnya110.000km, sedangkanlebih dari 200.000 km panjangjalan desadikatagorikan
sebagaisistem jaringan jalan sekunder,sesuai denganmeningkatnyakepadatanlalu lintas
pada akhir'akhir ini, dikembangkanpula sistemjaringanjalan tol sebagaibagianyang tak
terpisalrkandenganjaringan jalan aneri pada sisternjadngan jalan primer. pembinaanja-
ringan jalan tersebutpada dasarnyadilakukan berdasarkanpada status jalan yzng bersang-
kutan, dengan memperhatikankebutuhan penyediaanjaringanjalan dan kemampuanma-
sing-masing unsurpemedltahanyangberkepentingan denganmasalahini.
Hasil yang dicapai dari pembangunanjaringan jalan sampai dengan tahun terakhir
pelaksanaanREPELITA II artara lain telah meningkatkandan memperluaskegiatan ang-
kutan sertaperdagangan sampaike pelosokdan masyarakatyangmakin luas.sedangkanarus
barangdan mobilitasmanusiapada periode tersebutmenunjukkankenaikanrata-ratasekitar
l0 sampai15 persenper tahun. Dengangambarantersebutmenunjukkanbahwapening-
katan dan penyebaranjaringanjalan telah lebih memudahkanbagi masyarakatdalam mem-
perluasdan meningkatkankegiatanusahanya.
Bersamaan denganusahapembangunan jaringanjalan,dilakukanpula penggantian
jem-
batan yang tidak sesuailagi dengankebutuhansertamemperkuatjembatansebagaitindakan
penyelamatan.Kegiatan ini terus digalakkan,mengingatbahwa pada awal REpELITA I
lebih dari 120.000miter jembatanberadada.lamkeadaankritis. perkembanganpen.bangunan
jalandanjembatandapatdiikuti padaTabelVIII. 75.
382

6(OC{O NOaO"O
66.r€ o(oc.r
oqcIq 9Mld?

o 6)
a r o | . ) r 0 .'1
o: dl loooN
roro+

6! rir 15
€ori
\\\

ofrc{o
oio+i
= d)!)(,

z
z
z
il
g:;-l ooo
NO
Eid
i-h

a
tr Eo oco+o
: <h oo or co
qc
r!<\

?e f)Ilt0
<,oc\|
FrO0r

z o()io ,tqo:
@

F.l
q)
c\(otn
@6c.l oorol
,orF

T
.oi'd d
,6rco

.gi
te e ToE
.EE a<<
G r a f i k VIII.24 383
HASIL - HASIL PEMBANGUNAN JEMBATAN
7969/197O- r978/Dr9

^ (000 meter) ilm 1969/1970 r97411975

I 1 9 7 0 / 1 9t7

n r97| 1r972 19?6lr97


7

I 1972/1975 197?/r978

I r9731r974 , 1978/1979
( scmentard )

^ (000 meter)

il;
Reh ab ili ta-ri baru
Pembangunan
BAB IX

KESEJAHTERAAN,HUKUM DAN HANKA]VTNAS

9,1, Pendahuluan
I
Padahakekatnyapembargunanadalahzuatuprosesperkembangan yang terus-menerus
serta merupakar kemajuandan perbaikanke arah tujuan yang ingin dicapai.Tujuan pem-
bangunannasionalsebagaimana termuat dalam pembukaanUUD 1945 telahjelasditegaskan
dalam GarisgarisBesarHaluan Negaraantara lain hendakmewujudkansuatumasyarakat
adil dan makmuryangmeratamarerialdan spirirualberdasarkan pancasila.Dengandemikian
pembangunanekonorni yang hingga saar ini m€rupakantitik berat pembangunan,perlu
diduL:ungoleh pembangunansosialagartercipta keselarasan, keserasiandan keseimbangan
antarakesejahteraan
lahiriahdan batiniahbagi seluruhrakyat.
Bagi bangsaIndonesia,agamamerupakantuntunar hidupnya. Oleh sebabiru peng-
hayatandan pengamalannya perlu ditingkatkan demi terwujudnyamanusiaIndonesiayang
bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa. Di sampingitu untuk mernperkokohpersaftan
dan kesatuanbangsa,usahapembinaans:asanahidup rukun di antarasesarnaumat beragama
dan penghayatkepercayaanterhadapTuhan Yang Maha Esaperlu dilanjutkan dan disem"
purnakan.
a Disebutkandalam UUD 7945bzhwasetiapwarganegaraberhakmendapatpengajaran.
Maka selarasdengan dimensi pembangunan,kebijaksanaanpendidikan sebagaiikhtiar
unfuk mencerdaskan kehidupanbangsaditekankanpadausahapembinaansecarafungsional
dan terintegras.i
demi tercapainyasuatu sistempendidikansecaranasionalyangmantapdan
teqpadu.
Menghadapiftgas-tugaspembangunanyang makin meningkat dewasaini, modal ke-
cakapandan ketrampilanyang telah dikembangkanoleh sektorpendidikanperlu dilengkapi
denganmodal jiwa dan badar sehat, agaf,seriapinsan Indonesiamemungkinkandirinya
melaksanakankewajiban yang produktif. oleh sebabitu usahaperbaikaniesehatanma-
syarakatmerupakanmasalahyangmendesakpula.
Salaftsatu asaspembangunannasionaladalahasasperikehidupandalamkeseimbangan,
di antaranyakeseimbanganantara kepentinganindividu dan masyarakat.oleh sebabiru
pembangunankesejahteraansosial perlu dilaksanakan,klususnya un k mengusahakan
kesejahteraananggoramasyarakatyang karena berbagaisebabterhambatperkembangan
sosialnya.Melalui berbagaipelayanansosialdiharapkanadanyapeningkatanrasaranggung
t
jawab dan kemampuankepadadiri sendiri untuk mengatasiberbagaimasalahhidup yang
dihadepinva.

384
385

Pembangunantidak mungkin berjalan lancar tanpa didukung oleh ketertiban yang


dinamis dalarn masyarakat.Untuk terciptanya keadaantertib tersebut perlu dilakukan
berbagaiusahapenyempurnaanperundang-undangan yang benar-benarmampu mengayomi a
seluruhlapisanmasyarakatserta mantap dalam pelaksanaannya. Di sampingitu perlu di-
lakukan pernbangunansistempertahanandan keamanannasionalyang mengarahkepada
peningkatanketahanannasionaldalam segalaaspekkehidupanbangsa.Ketahanannasional
yang tangguhakan makin mendorongpembangunannasional,dan sebaliknyaberhasilnya
pembangunan nasionalakanmeningkatkanketahanannasional.
Berhasilnyapembangunansangattergantungkepadapartisipasi seluruhrakyat. Hal
ini berarti bahwa pembangunanharus dilaksanakansecaramerata oleh segenaplapisan
masyarakat.Di dalam memasukitahap ketiga REPELITA, harapandan arti pembangunan
telah memazukidimensidimensibaru, yakni makin perlu lebih ditingkatkannyausahape-
merataanyang mengarahkepada keadilan sosial.Oleh sebabitu program pembangunan
daerahyang hinggakini terus dikembangkanmempunyaiperananyangmakin besar.Usaha
tersebutperlu ditopang oleh kegiatan peneranganyang makin meluasdan merata agar
hakekatpembangunan tersebutlebih dihayatidan diresapiseluruhrakyat,

9.2. Agama t

Pembangunan di bidangkeagamaan mempunyaiarti yangmakinpentingdalamproses


pembangunan nasionalsecarakeseluruhan. Kemajuanpembangunan di bidang ekonomi
yang telah dicapai selamaini yang disertaidenganperkembangan di bidang teknologidan
kebudayaan,perlu didukung oleh peningkatanpembangunanagamademi tetap terpelihara-
nya keharmonisanantara kehidupanmaterial dan spiritual,di dalanrmenuju kebahagiaan
hidup yang hakiki. Dalamrangkainilah, terutamapadatahun terakhirREPELITAII dan
berlanjut pada awal REPELITA III terus diusahakanpeningkatankehidupanberagama
dalam masyarakat,antara lain melalui pengembangan saranakehidupanberagaf,na serta
penerangandan bimbinganhidup beragama.Dengancara ini diharapkanumat beragama
yang merupakanbagianterbesarrakyat Indonesiadapat merupakanmodal utama dalam
pembangunannasional,menuju terciptanyamasyarakatPancasilayang agamisdan masya-
rakat agamayangpancasilais.
Pengembangan saranakehidupan beragamadiiakukan dengan memberikanbantuan
pembangunan,perluasandan perbaikankembali tempat-tempatperibadatan.Dalarntahun I
1978/1979telah diberikanbantuansebanyak410 buah tempat peribadatan.Dengandemi
kian selamaREPELITA II bannrantersebuttelahmeliputi 1.223buah,terdiridari 1.048
mesjid, 63 gerejaKristen Protestan,60 gerejaKatolik sertapura Hindu dan wihara Budha
masing-masing 43 buah dan 9 buah.Sementaraitu pengadaankitab zucibagimasing-masing
pemeluk agamadalam tahun 1.978/1979telah berjumlah 7.o22.95obuah atau sebanyak
386

3,238.275 buah selamaREPELITA II. Jumlah tersebutmeliPuti kitab suci agamaIslam,


KristenProt€stan,Katolik,Hindu dan Budhamasing-mzsng2'694.170 buah' 192.555buah'
233.600 bu,ah,77.65Obuah dan 40.300 buah. Pengadaankitab suci tersebut tenrtama
a dimaksudkanuntuk mendorongpara ahli penterjemahuntuk menafsirkankitab-kitab suci
mudahdipelajari,dipahamidan dihayati oleh masyarakat.
tersebutsehingga
Dalam rangka menunjangberhasilnyapqlaksanaanundang-undangperkawinan dan
secaratidak langzungrurut mendukungpula bagiberhasilnyapelaksanaanprogramnasional
keluargaberencanadan kependudukansertauntuk mempermudahpelayananNTCR, maka
telah ditingkatkan pembangunanbalai nikah dan balai penasehatperkawinan.Padaakhir
REPELITA lI pembangunanbalai nikah telatr berjumlah 250 buah, di mana sebanyak
95 buahdilaksanakan pembangunannya padatahun 1978/7979.Erathubungannya dengan
masalahpenyelesaian maka dalam tahun 797a11979telah
perselisihantentangkcagamaan,
dibangun 58 gedung balai pengadilanagamatingkat Pertama, atau sejumlah152 buah
selamaREPELITAII.
Kegiatan penyrrluhanagamasebagaisalahsatu pelaksanaanprogrampenerangandan
birnbinganhidup beragama,adalahditujukan untuk meningkatkankesadaranmaryarakat
dalam memahamidan mengamalkanajaran agamadengansebaik-baiknya,terutama bagi
I karyawandan kelompok masyarakattertentu lainnya sePertiParatransmigrandan masya-
rakat terasing.SelamaREPELITA lI telah dilaksanakanpenyuluhanagam,yangmeliputi
agamaIslam kepada 1.787 kelompok karyawan dtn 2.477 kelompok masyarakatlainnya,
kepada119 kelompok,
Kiisten protestan,Katolik, serta Hindu dan Budha masing-masing
74 kelompok dan 55 kelompok masyarakatterasing/ttansmigran. Kegiatan tersebut di-
lengkapidenganpenyediaanbuku-bukudan bros.rr-brosurkeagamaan'
Us$a pembinaanuntuk lebih memantapkansuasanakerukunanhidup di antaraulnat
beragamadan penghayatkepercayaan terhadapTuhanYangMahaEsaantaralain dilakukan
melalui pelaksanaanstudi kazusdi 12 kota besardi seluruhIndonesiadan observasidi 15
antarumatberagama
kota besar.Di sampingitu telatrdilaksanakanpula musyawarah/dialog
yang diikuti oleh tokoh-tokoh/pemukaagamadari berbagaigolonganagamadan penghayat
kepercayaan terhadapTuhanYangMahaEsasertapemukamasyarakat.
Khuzusnyauntuk meredakandan menghilangkanrasa saling curiga di antara umat
beragama,telahdirintis suatuusahauntuk selalumeningkatkankerukunan,yaitu kerukunan
intern umat beragama,kerukunan antarumat beragamadan kerukunanantaraumat ber-
agamadenganPemerintah.Khuzusnyayang berkaitan denpn kerukunanantarapemeluk
agaml yang berlainan,maka telah dikeluarkar pedomanpenyiaranagamadan banruanluar
negerikepadalembagakeagamaan oleh Pemerintah.
perjalananhaii. t:lah dilakukanberbagaikegiatanpeningkatan
Di bidang kesejahteraan
387

dan penyempurnaanfasilitas pelayanannya,antara lain melalui pembangunanasramahaji,


penatardt peftgas, serta penyediaanbuku pedomanperjalanandan ibadah haji. Sejak RE-
PELITA I sampai dengan tahun terakhir REPELITA II telah dibangun dan diperluas28
asramahaji dengan luas 17.185 meter persegi,di maria sebanyak13 arama seluas6.700 I
meter persegidibangun dan diperluasselamaREPELITA IL sedangkangambarantentang
jumlahjemaahhaji dari tahun ke tahun dapatdiikuti padaTabel IX. 1.
Berkenaandengan peningkarannlutu pendidikan agamatingkat dasardan menengah
di lingkungan perguruanagama(madrasah)dan penyempurnaanpendidikan agamapada
perguruanumum telah dilakukan berbagaiusaha pembangunansebagaitindak lanjutnya.
Usaha-usaha tersebut antara lain meliputi pembangunanmadrasahpercontohan,penyem-
purnaankurikulum, pengadaanbuku standar, pembangunandan rehabilitasi madrasahserta
penatarar guru. selama 5 tahun REPELITA II telah dibangun49 unit Madrasahlbtidai-
yah Negeri (MIN) yang meliputi 181 tokal, serta rehabilitasi l2O unir MIN denganjumlah
415 lokal, di sampingpengadaanlebih dari 341 ribu buku pelajaran.sementaraitu bantuan
rehabilitasitelah diberikan pula kepada 134 unit MadrasahIbtidaiyah swasta (MIS) dan
sebanyak40,100 bantuan buku pelajaranserta penaraxankepada sejumlahguru ag.rma.
Milalui program Inpres sD, telah diberikan pula bantuan berupa rehabilitasibagi 15.060
MIS, pengadaanbuku pelajaranagamalebih dari 308 ribu buah, sefta penataranguru agama
f
meliputi jumlah 31 ribu orang.
Dangan maksud yang sama,telah diberikan fasilitas bagi madrasahtsanawiyah. Selama
REPELITA Il telah dibangunsebanyak68 unit gedungdan rehabilitasiterhadap4l unit
gedung madrasah tsanawiyah negeri, masing-masingterdiri darj 222 lokal dan 212 lokil,
di samping pengadaan 196 ribu buku standar. sementara itu bantuan rehabilitasi gedung
telah diberikan pula kepada 113 madrasahtsanawiyah swasta serta bantuan sejumlah buku
dan alat peraga.
Erat hubungannya dengan pembinaan kader-kader pembangunan desa dan peng€tn-
bangan fungsi pcndidikan nonformal, maka selama REPELITA II telah ditatar sebanyak
2.426 pembinapondok pesanrren.Bantuan lainnya berupa penyediaan595 unit alat-alat
ketrampilan pertanian, pertukangan, jahit - menjahit dan lain{ain, bantuan pcmbangunan
ruang latihan kerja kepada 8? pondok p€santren, scrta rehabilitasi gedung dan asramake-
pada 36 pondok pesanrrcndan pondok karya pembangunan,
Dalam rangka pelaksanaanpembauranpendidikan,maka mutu pendidikan madrasah
aliyah dan PGAN terus ditingka&an sedcmikian rupa, agar siswa-siswalulusan madrasah G
tersebut memiliki pengetahuanuinum yang sederajaddenga.nlulusan sekolah umum leinnya,
sedangkanlulusan PGAN benar-benar dapat dimanfeatkan sebagai tenaga guru yang ber-
kualitas. selama REPELITA lI telahdibangundan direhabilitasigedungmadrasahaliyah
negeri sebanyak35 unit dan 17 unit masing-masing terdiri dari 109 lokal dan 80 lokal, di
388

.loIN+c)i'rcOO\Oc}
d o\t-o.+NoF-coF..| o.
clQ6l .1 *1 t qnel q t.
O\ + N c.t O O\ <- r.r r.^ ..|
i-{ N c.l + \O tr N (vr b-

GI
I
FrFFrho\ao\o0o\oo FI
r-..lFO+N\Odr+Fn
\O .\l r.r rh ri- CD fn (.1 ri O F.
;6i 6;;,.,{ od;.'i tr
o
Nr.r+rrNts +
c.'|

€Di

?-l rar r-r O\ r-r r N r.r +


cP+cO.nF-f-Fr^N t-
\ocot-oor.r\o.nr{l
de.i6'r;N-ioir-c.i o,
t-,r r-{ r-l r--l !-{ t-l
*i .I
tl !)

t{

Or-.rN.n+r.r-"-.ui
t- D- F. t- f.. a- t.- t,- r- f'
O. O\ O\ O. O\ O. O. O\ or O\
o.o-rN.n+t^\oF.0o
<t
\o F. |'- ts- ts t- t-- r- t- t\
o\ o\ o\ o\ o\ o\ c\ o\ o\ o\
t- Ft F-t F{ t-t F.l !-{ .'l '.{ ?-1 Fl
389

sampingpenyedia"an buku pelajaransebanyak144 ribu buah. Bantuanpendidikanjuga telah


diberikan kepada madrasah aliyah swasta, berupa rehabilitasi gedung sebanyak 42 buah
dan penyediaanbuku pelajarandan saranalainnyabagi920 madrasarr. semenraxaicu bantuar
pembangunanterhadap 163 unit PGAN Islam, 2 PGAN Kristen dan 3 PGAN Hindu telah
diberikanpula,di sampingsejunrlahPGA swastaKatolik. Bantuantersebutdileng(apiputa
denganbuku pelajaranyangdiperlukan.
Kegiatanpembinaanpendidikanagamatingkat tinggiterutamaditujukui kepadapening-
katan mutu IAIN khususnya,dan perguruantinggi agamapada umumnya. Kegiatanter-
sebut dilsksanakans€carabertahap melalui pembanguni* sa.rana dan fasilitasperkuliahan,
peningkatenmutu staf pengajardan rasionalisasifaku.lts.sdari 104 buah menjadi 88 buah
yang berinduk pada 14 IAIN. Pembangunangedung selarnaREpELITA II meliputi 381
lokal terdiri dari ruangkuliah, perpustakaan,
kartor, arria,rnr:sholladan laboratoriumbahasa
sertaperlengkapannya.

9.3. Pendidikandan kebudayaan

Kebijaksanaandasaruntuk melaksanakan pcndidikannasionalsaatini telah ditetapkan


dalam Garisaaris Besar Haluan Negara,,yangpenjabarannya.lituangkan dalam berbagai
program kegiatan yang memungkinkanrerlaksailanyapenghlr,..;an dan pengamalanpan-
casilaoleh seluruhmasyarakat.PendidikanPancasita, termasu.kp"ndidikan Moral pancasila
serta unsur-unsrryang dapat meneruskandan mengembangka"n jiwa dur nilai-nilai 1945
keparla generasimuda, dimazukkanke dalam kurikulum di sckolah-.:.;kolahmulai dari taman
kanak-kanaksampaiperguruantinggi baik negerimaupunswasta.
Titik berat program pendidikan diletakkan pada perluasanpundidikan daser dalem
rangka mewujudkan pelaksanaanwajib belajar, yang sekaligusmemberikan ketrampilan
yang sesuaidengankebutuhanlingliu:rga)r,
s,ertapeningkatanpendidikanteknik dan kejuruan
pada semuatingkat untuk dapat menghrsilkanenggotamasyarakatyangmemiliki kecakapan
sebagaitenagapembangunan.
Perluesandan pemeraiaankesempatanbelajar pada sekolahdasardilakukan melslui
serangkaian kebijaksanaantentang bantuanpembangunan sekolahdasar (SD Inpres).Hal ini
tenrt:una dimaksudkafi unftil{ memungkinkan terampungnya 85 persen anak usia sekolah
enta'."7 - 12 tahun pada akh.irR-EPtrLITAII. selamalima tahun REPELITA II, telah ber-
hasil dibangun 31 ribu buah gedung sD baru, masing-masingdengan 6 ruang kelas dan satu
ruang guru yang dilakuken ilalam dua tahap. Di samping itu telah dilalukan penambahan
rurng kelas baru terhadap 15 ribu SD yang sudah ada serta rehabilitasi terhadap 56 ribu
gedung,metputi 33.600 SD negeri,7.3,+0SD swastadan 15.060rra&asahibtidaiyahswasta.
Dengan demikian kebutuhan r.firbahan rusng belajer yang diperkirakan sekiur 8,1 juta dapar
390

teratasi. Peningkatanjumlah tempet belajaxtersebut telah dibarengipula denganpenam-


bahan tenagaguru yang memangdirasakankekurangannya.Dalam tahun 1978/1979 telah
diangkatsebanyek60 ribu guru baru, terdiri dari 45 ribu guru kelasdan 15 ribu guru agama.
Dengan demikian selamaREPELITA II pengangkatanguru baru telah mencapaijumlah
t 228 ribu orang,masing-masing197 ribu guru kelasdan 31 ribu guru agama.
Dalam rangka mempertahankandan meningkatkanmutu pendidikan pada umumnya
antara lain telah dilakukan kegiatanpenafiuanbagi hampir 1,5 juta guru dan pembinapen-
didikan, termasuk 364521 guru dalem tahw lg78/7979. Di sampingiru telab pula dise-
diakan buku pelajaranpokok dan buku perpustaka"an masing-masing berjumlah 272,9 jltl-
dan 38,8 iuta buah Pengadaan buku-bukutersebutsekaligusdimaksudkanuntuk membantu
menciptakangairah belajar bagi para murid. Perkembanganlebih lanjut dapat diikuti paoa
TabelD(. 2.
Hasil pembangunanSD selamaitu telah membawaaruslulusanSD yangmakin mening-
kat, sehinggadiperlukanpeningkatanperluasankesempatanbelajarpadasLTp terutamasMp.
PeningkatandayatampungSMPantaralain dilakukanmelaluipenambahan kelasbarumaupun
pembangunansekolahbaru, di sampingusaharehabilitasigedung.SelamaREpELITA II telah
dibangunsebanyak352 gedungbaru (denganr*tzrata.l0 ruangkelas)dan penambahan kelas
baru pada SMPyang sudahada sebanyak4.450 ruang kelas.Denganperluasanruangbelajar
tersebut diharapkan dapat menampungsekitar 637,6 ribu tempat belajar.perluasandaya
tampungpada SMPtersebuttelah diimbangipula denganpengadaan dan penempatantenaga
guru baru sebanyzk2O,7ribu orangyangsebagianbesaradalahhasillulusanpGSLp.

Di samping penyempurnaar kurikulum, usaha peningkatan mutu pendidikan SMp


meliputi pula penyediaansaranabuku, alat pelajarandan praktek. SelamaREpELITA II
sebanyak1.754 buah SMP negeri termazuk 1.417 buah yang zudahada pada awal RE-
PELITA II, telah dilengkapidenganruanganpraktek dan laboratoriumIpA lengkapdengan
peralatannya.Banruanperalatanlaboratoriumjuga telah diberikan kepada26 SMp swasta
dan 9 balai penataranguru. selanjutnyakepadasemuasMp telah disediakanpula alat-alat
olah raga dan kesenianserta afat pelajaranketrampilan.selama itu pula telah disediakan
buku mata pelajaran(Matematika,IPA, IPS, BahasaIndonesiadan BahasaInggris),serta
sebanyak425 ribu buku pegangan guru.
PembinaanSekOlahLanjutan Tingkat Atas (SLTA) terutama ditujukan kcpada pe-
ningkatan mutu pendidikan,di sampingpeningkatandaya tampungnyabaik SMA maupun
SLTA kejuruan/tekniksesuaidengankebutuhanpembangunan akantenagatrampil bermutu.
t Dalam tahap kedua REPELITA telah dibangun86 gedungSMA baru (masing-masing terdiri
15 ruurg kelas) dan 998 ruang kelas baru sebagaitambahan.Dengandemikian ekivalen
dengan152 gedungSMA melalui penjadwalangandadapatmemberikantambahankesempat-
an belajarbagisekitar 183 ribu murid.
o.rJi+(xN|J
391
^
>>!c
(t(l
I sg
;3ii
g ll. ca
iEo
EI
ae

AF

n
T'
o. 3
P
z
\o P
O\lJr+
li vr \ z
b'.'6'6 1 t'^ tr E
O+\! \o tl]
Oovr ..r G =
.Jl'J
\z,r
G
.->>a .,'.
o\+coo.
,f -.I
iz;
b.,r'oll'o
o+.o-
o+o- {
5

\o
+ fr |f ..1
'oo v,
vr A:t;r (rt
FrhJ
c}'r}| xxx { ^
l-

O.O\ts- ,.I
@OOO\O
rri.-'-l.o a
xxxx
Erttt \o
{
.J

qO\
\o
{..t
:'r CoOvrur
Lh^':^
;;<x'x
xxxx {

\o
O\3|r -{
o(vrvr cp
vr('c i^^'^'^
\o
\f
392

Sejalandenganbertambahluamya ruangbelajartersebut,telah diusahakanpula tam'


bahan sebanyak5,5 ribu tenagaguru, sehinggapada akhir REPELITA II guru LTA telah
mencapai junrlah 18,4 ribu orang. Di samping penataranbagi paraguru, peningkatan
l
mutu pendidikan LTA antara lain dilakukan melalui pembangunanruang laboratorium
IPA besertaperalatamya pa& 491 SMA negeritermasuk8 proyek perintis, bantuanper-
alatan bagi 32 SMA swasta,pengadaanbuku pelajaranpokok, buku ketrampilan serta
alat-alatkeseniandan olah raga
Kebutuhan akan tenagatrampil tingkat menengahdi berbagaibidang pembangunan
padasaatini memangsargat diperlukan.Oleh sebabitu pembinaansekolah-sekolah kejuru-
an/teknik perlu mendapat perhatian yang lebih besar,Khususnyabagi pembinaanpen-
didikan teknologi, kini terus diusahakanpembangunanterhadap8 proyek perintis STM
(4 tahun). Demikian juga halnya dengan9 PusatLatihan PendidikanTekrik (PLPT) yang
masing-masing menunjang3 - 4 buah STM sekitarnya.Peningkatanpembinaanyang terus-
menerusdilakukan juga terhadap 80 STM lainnya, I SekolahMenengahTeknologi Per-
tanian (SMTP), 4 STM khusus (Grafika, Perkapalan,PerikananLaut dan Penerbangan),
6 SekolahMenengahTeknologi Kerumahtanggaan (SMTK), 7 SekolahMenengahKesejah-
teraan Keluarga (SMKK) dan SekolahMenengahPekerjaanSosial (SMPS).Selanjutnya
I dalamusahapeningkatanmutu pendidikanteknologi, di sampingpemberianpenataranbagi
para guru, maka kerjasamadenganlembaga-lembaga yang bergerakdi bidangperindustrian
makin ditingkatkan.
Pembinaanpe'ndidikankejuruan telah dilakukan pula terhadap 100 SMEA Pembina
(4 talun), dengan tujuan agar dapat dihasiikan tenaga-tenaga
pengatur tata usaha dan
pembukuanyang trampil dan cakap.Pembakuankurikulum, penataranbagi guru praktek
SMEA dan Pembinasertapenyediaanbuku pelajarankejuruartekonomi adalahmerupakan
berbagaikegiatanyangdilakukanuntuk meningkatkurmuru pendidikanSMEA.
Peningkatanmutu dar jumlah guru SD adalahmerupakanmasalahutama dan men-
desakbagi pembinaanSPG. Dalam rangka inilah selamalima tahun REPELITA II antara
lain telah dilakukan rehabilitasidan perluasanterhadap64 SPG, 1 SGPLB dan 12 SGO
beseftaasramasiswa. Kepada 82 SPG telah disediakanpula ruang Iaboratorium IPA di
sampingalat pelajaranIPA bagi 50 SPG, alat pelajaranmatematikauntuk 190 SPG, pe-
ngadaanalat pelajaranIPS untuk 90 SPG serta alat kesenian,olah raga dan ketrampilan
bagi190 SPGdan 42 SGo.
I
Untuk mewujudkan pelaksanaanTridharma perguruantinggi yang meliputi fungsi
fungsi edukatif, penelitiirt dah pengabdiankepadamasyarakat,maka pembinaanpendidik-
an di seluruh perguruan tinggi terus ditingkatkan dan disempurnakan.Dalam rangka inilah
selamaR-EPELITAII telah dibangundan direhabilitasiruangkuliah/kantor masing-masing
sekitar 155 ribu dan 44 ribu meter persegi,di sampingpembangunan dan rehabilitasiruang
393

perpustakaarseluas10,5 ribu meter persegidan lebih dari 21 ribu meterpersegi,Perluasan


fasilitas belajartersebutsekaligusmenarnpungmasalahmakin meningkatnyalulusanSLTA
yangingin meneruskanpelajarannyadi p€rguruantinggi.
Erat hubungannyadengan peningkatanmutu perguruan tinggi, perhatian khusus
telah diberikan kepadakelengkapanperilatan laboratorium,terutemadi bidangteknologi
dan ilmu alam, sertapengadaanbuku perpustakaanyang berjumlah.sekitar 107 ribu buah,
Begitu pula telah diselenggarakan untuk berbagaicabangilmu di dalam
penataran/lokakarya
negeribagi 8,9 ribu staf pengajar,pendidikan pascasarjana./doktor
yang diikuti oleh 932
dosen, termazuk 478 remg akademisyang mendapatkesempatanmengikuti pendidikan
di luar negeri. Selamatahap kedua REPELITA tersebut telah dilaksanakanpula Kuliah
Kerja Nyata (KKN) yang diikuti oleh 21,3 ribu orang, di sampingkegiatanpenelitianse-
banyak 2.150 kali serta l8 proyek pengabdianmaryarakat.Perkembangan usahapeningkat-
an mutu pendidikantersebutdapatdiikuti padaTabelIX. 3.
Program pembinaanbakat dan prestasi diselenggarakandalam tangka membantu/
mendorong para siswa dan mahasiswauntuk mengembangkan bakat dan prestasinyase-
maksimalmungkin. Oleh sebabitu kepadamereka yang menunjukkan prestasitinggi dan
berbakat istimewa serta denganpertimbangankeadaansosialekonominyadapat diberikan
bantuanbea siswayangmeliputi20.594siswaSD, 10.989siswaSLTP,91946siswaSLTA
dan 6.L77 mahasiswa.
Sebagaibagian dari sistem pendidikan nasional,maka pembinaanpendidikan luar
sekolah (pendidikar masyarakat)adalah dimaksudkansebagaiusahapemberantasan buta
huruf dalam arti luas. Dalam REPELITA II telah dilaksanakansejumlahkurzus yang.ber-
tujuan untuk memberikan pengetahuanpraktis dan ketrampilan dasar dan melibatkan
sekitar 837 ribu peserta.Di sampingitu telah diterbitkan sebanyakhampir 7,9 juta buku
pelajarandan 3,3juta lembarbuletin,
Sebagaitunas-tunasbargsa, pengembangangenerasimuda ditujukan kepada ter-
jawab dan lebih mampu
bentuknyakader-kaderpenerusyang lebih baik, lebih bertanggung
mengisikemerdekaanbangsa.Dalam hal ini, bentuk dan carapembinaan/pengembargannya
diusahakanagar dapat diterima oleh generasimuda itu sendiri. Sedangkanwadah pe-
ngembangangenerasimuda dilakukan secaxatererah dan terpadu melalui keluarga,se-
kolah, organisasi-organisasi
kepemudaan,pramukadan lainlain.
Dalam rangka pembentukanunit kerja produktif, maka selamaREPELITA II telah
dilaksanakanpembinaanorganisasidan aktivitasgenerasimuda melalui latihan wiraswasta,
denganmengikutsertakansebanyak25,2 ribt orang. Di sampingitu telah diselenggarakan
penataranbagi pembina/pimpinanorganisasisebanyak9,7 ribu orang serta pertukaran
pemudaantatpropinsisebenyak380 orang.
c.iH*\O
ca H + !..1 o
394
t- Ftcp+h
ta
ar
c t s . ,r\i oluioi+
tr

OoF- \OOQNtt
@ t- cO (t \O
t- 61.|+CO
t\ ..i .i d.rj'j
t..
q\
t
O\O\O r.rocoo
F
t *83
Fio-i.i
tsr t\ \o
g\

\o r.- o r.\ Fis


FINOGI
Fq)F-
Gdic.l
tsi

qo rf n'
!!
tO\o
P$89 N
dt.t .d+.i
z{ I\.
o\
l.
o\ 6l t\ ..| o \o ri \a)
F N69\lt\toH@
'|F.€!i

2 €r\9rl
trt

tr Fro\anl'|OO\0t-.
c|\o6\ost.n
O\6.OiN(o\
t o\ +ninid-;

d
co\o6rQraocaF-
\ rJii6\oF€.nt,
F{OiFde
+++di.i

\ r<\ooiOa\
NcO.oOl..Nd
!r ocod+Nl\o
o\ dic.idG
z
EI
E oo6l
F
v CA q\Cl
Oir,6l
\o6l
\o

or
t
????

I
EBBZ
z E 3 5

l
EE
E6
.EB

FJ"
393

Kegiatan kepramukaanyang temyata makin memperoleh tempat di dalam masyarakat


secara teruFmenerus ditingkatkan pembinaannya.Dalam tahap kedua REPELITA, di
samping telah dimantapkan pembangunan27 gedungCadika, juga telah diselenggarakan
kursusMahir II, kursusPelatihDasaruntuk 1.525 orang,Raimunadenganpesertasebanyak s
10.000 orang,musyawerahnasionaldan perkemahanwirakaryayangmasing-masing diikuti
bagi 27 kwanir daerah.
oleh 4oO orang dan 5.000 orang serta lomba tingkat penggalang
Budaya yang terdapat di berbagaidaerah Indonesia merupakanmodal dasar bagi
tumbuhnya kebudayaan nasiond yang berkepribadiandan berkesadaranbangsa.Oleh
karena itu pengembangankebudayaan nasional diarahkan kepada nilai-nilai yang men-
cerminkan kepribadian bangsadan meningkatkan nilai-nilai kehidupan yang luhur. Dengan
demikian akan dapat ditanggulangi pengaruh kebudayaanasing yang negatif dan sekaligus
dikembangkan kemampuan masyatakat un k menyaring dan menyerap nilai-nilai dari
luar yang bersifat positif. Sesuaidengan tahap-tahap pembangunandan prioritas nasional,
usaha tenebut lebih diteka.nkankepada penyediaan prasaranafsik kebudayaan.Rehabili
tasi/pemugarandan pembangunansaranafrik dalam REPELITA II antara lain mencakup 22
taman purbakda, 68 situs kepurbakalaan,12 kraton/puri, 80 mesjid, 1Orumah tdat,9 ge-
dung bersejarah,24 museumdaerah,20 puset kebudeyaan,4 bilai penyelamatanbanda
purbakala,I sekolah/akademi keseniansena11 saranabudaya.
t
Dalam bidang kesasraan dan bahasatelah diterbitkan monografi daerah,naskahcerita
rakyat yang meliputi seluruh propinsi di Indonesia, berbagai majelah bahasadan sastra,
majalah pengajaranbahasa dan sa$ra sefta majalah ilmiah populer termazuk naskah pe-
nelitian sasuaIndonesiadan daerah.Selainitu telah disusunpula naskahbiografipahlawan,
naskah petunjuk potensi wisata budaya, daftar invenuris benda kepurbakalaan,naskah
hasil penelitiansejarahdan budayalndonesia,film budayadan sebagainya.
Pada dasamyakepercayaanterhadapTuhan Yang Maha Esaadalahmerupakanwaris-
an dan kekayaan rohaniah rakyat Indonesia.Hal ini berarti bahwakepercayaantersebut
adalah sebagaibagian dari kebudayaan nasional yang hidup dan dihayati oleh sebagian.
bangsaIndonesia. Oleh sebab itu pembinaan terhadap penghayatankepercayaanterhadap
Tuhin. Yang Maha Esadilakukan dalarnrurgka pembangunankebudayaanyang diarahkan
kepadapembinaanbudi luhur bangsa.Dalam pelaksanaanREPELITA III ini, maka pem-
binaan budi luhur bangsatersebut telah dijabarkan ke dalam pembinaan sikap takwa ter-
hadap Tuhan Yang Maha Esa dan rasa hormat-menghormati antara sesamapengbayat
kepercayaanterhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan umat beragama, sehinggaterbina
f
hidup rukun dalam rangka mewujudkan rasakesatuandan persatuanbangsa.

9.4. Keschatandan keluargaberrncana


Pembangunan di bidang kesehatan adalah sezuai dengan cita bahwa bangsa.yeng
196

kuat dan berhasildalam pembangunanadalahbangsayang sehat,Sebagaisalahsatupenvu-


judan daripadakeadilan sosialialah mengusahakankesempatanyang lebih luas bagi setiap
penduduk untuk memperoleh derajad kesehatanyang sebaik-baiknya.Usaha tersebut
a antara lain ditempuh melalui penyelenggaraarprogram pelayanankesehatanyang lebih
luas, lebih merata dan dapat dijangkau terutama oleh masyarakatyang berpenghasilan
rendahdi pedesaenateupundi kota. Selanjutnyasesuaidenganperkembanganpermesalah-
annya, sistempelayanankesehatanpada REPELITA III lebih diutamakanpada usahapen-
cegahandan pembinaanyang dibarengiperim-sertaaktif masyarakat,termazukFrla peng-
obatantradisionalyangtelah terbukti efektif.
Puskesmas sebagaisalahsatukesatuanorganisasifungsionalyanglangsungmemberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada maryarakat perlu ditingkatkan
jumlah dan peransrmya.Oleh sebabitu melalui program bantuan saranakesehatandalam
tahrn 797811979telah disediakanbantuan bagi pembangunan300 unit Puskesmasyang
dilengkapidenganperalatan nonmedis,alat medis sederhana dan obatobatan, di samping
penempatansebanyak550 dokter dan 1.950 tenagaparamedis.Dengandemikian sampai
dengan akhir REPELITA II jumlah Puskesmastelah berkembangmenjadi 4.353 buah.
Hal ini berarti pada setiap kecamatankini telah tersediapaling sedikit satu Puskesmas,
dan sekaligusjangkauan pelayanannyasudah dapat diperkecil. Apabile pada akhir RE-
a PELITA I sebuahPuskesmasmelayanairata-rara 59,00Openduduk Jawa dan Bali dan
46.000 penduduk di luar Jawa dan Bali, maka pada akhir REPELITA lI telah berhasil
diturunkan menjadi 43.500 penduduk Jawa dan Bali dan 22.00o penduduk di luar Jawa
dan Bali.
Sementaraitu atas dasar perdmbanganuntuk memperluaspertolonganpersalinan
di luar rumah sakit dan demi terjaminnyaderajadkesehatanpara ibu dan anak, maka pe-
ranan BKIA terus dikembangkan,Untuk mendukung usaha tersebut,pengerahuanserta
ketrampilanpara petugasBKIA makin diperbaiki dan ditingkatkur, di sampingmelengkapi
peralatannya.Guna menjamin efektivitasdalam pelayanurnya,kegiatanBKIA sejaktahun
797511976diintegrasikanke dalamPuskesmas. Apabila pada awal REPELITA II rerdapat
6.928 BKIA, maka setahunkemudiantelah berkurangmenjadi2.244 buahdan selanjutnya
tmggal2.412buah padaakhir REPELITA II.
Sementaraitu pengembanganbalai pengobatanselama RXPELITA II ditekankan
pada usaha peningkatankemampuandaa fungsi;rya sebagaiunit pelayanankesehatan
yang paling sederhana.Seperti halnya denganBKIA, kegiatanpelayanannyajuga diinte-
? grasikanke dalam Puskesmas.Apabila pada awal REPELITA II terdapat7.124 buah balai
pengobatan,maka dalam tahun kelima REPELITA II tinggal 4.180 buatr.Perkembang-
an lebih lanjut daripada Puskesmas,BKIA dan balai pengobatandapat diilnrti pada
TabelD(. 4.
Program peningkatankesehatantelah menjangkeulebih jauh terhadap kesehaten
397
N

xF
Htr. *'
o
>;' i'
oc
t

F)
'!

F
z

z
\o P
Fb o\ -J t9 -J z
@< o a4
t\) +
E. di + \o 3
EO. { r
&E +
;i'g
EX. \o rE
E5 \o
{e
o\ J \ SH 'i
io + \o ft P
N) t\l
6 + t
..I

N+rx -.t
!O\+
+ o+
+hJur \o
\OE
tt
{ z
F
I
1., t :,. \
+@ z
FCD\O
u (:) t, \o
{
!
z
\o F
l,) i + {
+ {
O
tt) \o
-{
a
1

h) + + {
+ a
@
N
{
\o
398

anek-aneksekolah. Melalui Usaha KesehatanSekolah (UKS) diha.rapkandapat dicapai


keadaan kesehatan anak didik dan Iingkungan hidupnya sedemikianrupa, sehinggadapat
memberikankesempatanbelajar serta pertumbuhenjasrnaniahdan rohaniah yang se-
baik-baiknya. Dalam rangkainilah selamaREPELITA II telah diusatrakanagarsetiap sekolah
t dasar tersedia tenaga guru yang telah mendapatkan latihan khuzus LJKS.Di samping itu
diusahakan pula penyediaan perlengkapankesehatansekolah sertapengobatan sederhana
dan PenolonganPenamaPadaKecelakaan(P3K).
Dari uhun ke uhun jangkauan kegiatan UKS semakin meluas. Apabila pada akhir
REPELITA I baru dapat menjangkau26.168 sekolahatau 33,6 persenderi jumlah sekolah
seluruhnye sebanyak 77 .932 }ll.nh, maka pede ekhir REPELITA II telah ditingkatkan
menjadi 71.764 sekolah atau melipuri 63,3 persendari scluruh sekolahyang berjumlah
f13.390 buah. Di dalamnyatertampungsebenyak14.238 ribu murid atau63,3 pcrsendari
jumlah seluruhnyasebenyak22.484 ribl murid. Daya tampungtersebutberarti 6,9 persen
lebih besarjika dibandingkandengan tahun 197711978yakni sebesar56,4 persen.Se-
mentara itu tenqga guru yang telah dilatih melalui program UKS telah meningkat menjadi
75.92O onng, yang bcrafti 27,2 perxn lebih besardari tahun sebelumnyayakni sebanyak
59.708orang.Perkembangan lebih lanjut dapatdiikuti padaTabelD(. 5.
Dalam rangka penyempumiurn sistem jaringan hubungan pelayanan kesehatan,maka
a pengembanganrumah-rumah sakit dititikberatkan kepada pembinaan RSU kabupaten.
Kegiatannya dipusatkan kepada peningkatar saranapenuDjangrumah sakit dan pelayanan
kesehaan masyarakat.SelamaREPELITA II antara lain telah direhabilitasi/renovasifasilitas
100 ruang bedah, 11 bangsalbedah, 5 ruang bersdin,4 bangsalkebidanan,9 bangsalke-
sehatan bedah dan 7 bangsalpenyakit dalam. Guna menunjangusaherehabilitasi tersebut,
telah pule dimanfaatkan dana dari luar negeri untuk pengadaanperalatan bagi 48 buah
rumah sakit di berbagai daerah. Sedangkanpenempetan dokter ahli sesuaidenganbidang
spesialisasinyamasing-mesingyrng dilaksanakan dalam tahun terakhir REPELITA II,
meliputi 15 dokter bidang bedah, 11 bidang obsteri dan ginekologi, 24 bidtng keschatan
anakdan 12 bidangpenyakitdalam.
Semenera itu usaha untuk meningkatl(an kesehatangigi tenrtama dilakukan melalui
perluasan dan peningkatan kcgiatan Usaha KesehatanGigi Sekolah (UKGS). Apabila da-
lam REPELITA I kegiatanIJKGShanyaterbataspada17 propinsi,makapadeREPELITA II
telah meliputi 166 Dati II yang tersebar di 26 propinsi denganjunrlah murid sekolah yang
dilayani sekiter 1.160 ribu orang. Di samping iru pengembanganbalai pengobatan gigi
i telah mencapai796 buah yang rersebardi 208 Dati II, yang didukung oleh 861 dokter
gtc1.
Meluasrya jangkauan peleyanankesehatanmelalui berbagaisaranakesehaftn tersebut
menuntut ada^nyajumlah maupun mutu tenagakesehatanyaflg makin besarpula, Apabila
t99
t
a

gt J
,Fs'
F -o
B IEFts E]
fr
F.
F t!
=
a F
P
: z
z
Ii F
trt

HP
ei
ostro
6rA *<z;

O
iD

ro .i
i,p 'h i-
o{ A
rq
tn
19 r\t
ctr60 P
(,O'FOOr
(,}€
z
t,
ttt
r€ rlo h
:( o
o9AF
or(rr, F
P

I$A
ro co
I .b. b
r Ai s
O

-.t
t
400

pada akhir REPELITA I terdapat 46.528 tenagakesehatanyang terdfuidari 6.221 dokter,


7.736 peraw*, 8.323 bidan d,an 24.248 penjenangkesehatan,maka sampai akhir RE-
PELITA II dapat ditingkatkanmenjadi 77.O94tenagakesehatan.Jumlah tersebutmeliputi
It
10.456 dokter, 31.061 perawatserta 35.577bidan dan penjenangkesehatan.Perkembangan
Iebih lanjut dapatdilihat padaTabel IX. 6.
Sebagaisalahsatu saranapenunjangutama bagi terselenggaranya pelayanankesehatan
ya.nglebih baik, maka pengembangan laboratoriumkesehatantelah diprioritaskan.Selama
REPELITA II telah dibangun dan direhabilitasigedung Balai Laboratorium Keseharan
(BLK) di 24 propinsi, di sampingtelah dilengkapi/diberikantambahanbantuanperalatan
kepada 26 buah BLK dan 204 laboratorium kesehatankabupaten.Selanjutnyamelalui
kegiatan pelayananinstalasi kesehatan,telah diadakan pengawasankualitas air minum
peda 27 propinsi di daerah rawan terhadappenyakit menular, serta pemeriksaansecara
berkala terhadap kualitas badan air yang airnya dipergunakansebagaibahan baku pe-
nyediaan air minum di beberapatempat seperti Jakarta,Bandung,Semarang,Yogyakarta
dan Surabaya.
Usahapencegahandan pemberantasan penyakit menular yang senantiasadiprioritas-
kan, adalah dimaksudka-'runtuk menghilangkansumber atau pembawapenyakit serta
a mencegahhubungannyadenganpenyebabpenyakit atau memberi kekebalankepadapen-
duduk. Pemberantasan penyakitmalariamenunjukkanhasilyangcukupmemuaskan. Apabila
dalam tahun 197+/L9i5 di Jawa dan Bali terdapat 229.7ll pendeita malaria,maka pada
tahun L978/1979jumlah tersebutberhasilditekan menjadi 127.355penderita.padawaktu
yang sama di daerah luar Jawa dan Bali angka penurunantersebut adalahdari 105.514
orang menjadi 59.377 ortng. Kegiatanpemberantasan malaria selamaREpELITA II me-
liputi pengumpulandata pemeriksaenatas 40.839 ribu sediaandarah, pemberian obat
kepada penderita tersangkasebanyak39.039 .ribu orang serta penyemprotan kepada
20.398 ribu rumah. Dari angka-angkatefsebut, berturut-turut sebanyakZ.4gg ribu se-
diaan darah, 7.479 nbu orang dan 3446 ribu rumah adalah merupakanhasil kegiatan
yangdilakukandalamtahun L9781I979.
Pada saat ini berhasilditemukan lebih banyak penderita penyakit demam berdarah.
Hal ini antara lain disebabkankarena telah makin baiknya progam pemberantasan yang
disusun,sehinggamakin banyak dikenal daerahdaerahyang dijangkiti penyakit tersebut.
Dalam rangka usahapemberantasannya, elama REPELITA II antaralain telah dilakukan
? pembasmiansarangnyamuk di 568 ribu rumah dan penyemprotanpadl-824 ribu rumah
di berbagaidaerah yang terdapat wabah, Dari jumlah tersebut berturut-turut sebanyak
152 ribu rumah dan 226 ribu rumah dilaksanakanpada rah:un1978t7979.Usahapeng-
obatan terhadappenderita yang ditemukan juga makin baik, terbukti denganterus me-
nurunnya angkakematianpenderita,yakni dari 15 persenmenjadi 4,5 persenantaratahun
1977 - t978.
.to1
+ a\)
.D
5
H

r$ .€.
.D An
6E
gro !J{
5
(l!l $ cr
o oq
o tr
.Pr

I F
tl]

^
15

h.) \0
+6 { \I
\ N)
z
+N t9
cFir)
-J
+ z
P

t\l
9p @ \I -l
+
b.
{
O\ O\ o. +
NC) \o
\t

19 rr \o
909 lo F {
{ -.I @ t9
O
-.1N c)
N \\ rei z
..1 \o ul
o\ I
z
19 \o
..t
F
\o o.
{ 19 .-I
A
-I \o ttt
! l
{ E]

4.
f.)
y" .-l {-{ z
N) { ;h

{ \o
{

{
€a
vr
{-J o\
{
\o
402

Dalam rangka pemberantasanpenyakit paru-panr,di sampingtelah


diperiksadahak
dari 181 ribu penduduk daramtahun rgT9/rg7g telah diberikan put" p.ngouur"n
t.f"a"
18 ribu penduduk. Dengandemikian selamaREpELITA rI terah
I
dilakukan pemeriksaan
dahak kepada731 ribq pendudukdan terahdiobati g6 ribu penduduk.
lumlah tersebut
belum termasukpenderitayang diobati di balai pengobatanparu-paxudan
di rumah sakit.
Di bidalg pemberantasanpenyakir kolera, kegiatannya diintegrasikan
ke dalam
Puskesmas. Dalam tahun r97g/rg7g kepada,z4r puskesmastelah d engkapi
dengancairan
infus dan garamdiareunruk dapatmemberikanpengobatansedinimungiin.
s.a".,!t- p*-
derita tersangkakolera yang telah mendapatpengobatanberjumlah6i
ribu orang".oengan
demikian selamaREPELITA II sebanyak1.428 puskesmastelah mendapat
p.rlngt;_
alat pengobatantersebutdan sebanyak2g3 ribtt penderitatersangka
terahdiberikari peng-
obatan.Berkat peningkatanpenyuluhanyang dibarengidengsn
makin ,._prr_*y" ,"rr,'"
pemberantasan dan didukung oleh kesadaran.""yr""k"t terhadapbahayap.nyakit
terse-
but, angkakematiantelah dapat ditekan, yakn.idari 35,8 persenpada
tahun 1969 menjadi
5,1 persenpadatahun1978.
Dalam rangkamempertahankankeadaanbebascacardi Indonesia,
daram tahun ter-
akhir REPELITA II terah dilakukan kegiatanvaksinasiterhadapanak-anak
a di bawah umur
14 tahun. Vaksinasitersebutmeliputi cacarkepada2.rs9 ribu
anak, BCG (vaksinasiper-
tama)kepada2'415 ribu anakdan BCG(vaksinasiulangan)kepada
36 ribu anak.ni samiing
itu diberikan pula vaksinasiTFT kepada 355 ribu ibu hamii untuk
mencegah,.a*ur'r"r-
hadapbayi yang akandilahirkan,sertavaksinasiDpT kepada508
ribu bayi.
sebagaipos terdepanuntuk mencegahpenularanpenyakit dari
dan ke dalamwilayah
Republik Indonesiadalamtahun 7g79/rg7g terah dapat iitingkatkan
,".an",rr"ritit", illa
pada 9 buah Kantor Kesehatanpelabuhan(KKp) raut dan
udara.oengan demikianselama
REPELITA II peningkatansarana./fasilitas KKp tersebutterahmencafai 35 buah. Di sam-
ping itu telah pula d'akukan survai permuraanpada semua
daerahyang akan ditempati
oleh para transmigransesuaidenganren-an"
O"r.r.-Oatansetiaptd-r,rrrny"o,
.-t irrggaaapai
diambil langkah-langkah yang diperluka' unt,k penla-anan kesehatan,r*.-ig;;o ai d"_
erahpemukimanbaru.
Dalam rangkapeningkatanhigieneperorangandan sanitasilingkrrngan
sertapeningkat-
an kesadaranhidup sehat bagi masyarakatterutama di
daerahpedcsaari,..r"rui trr'pr.,
saranakesehatan/Puskesmastelah diselenggarakan
berbagaifas itas saranakesehatan.Hasii
i pelaksanaanpembangunantersebutdalamt$un l,gzg/1i79 meriputi sumur
pompa tangan
dangkalsebanyak25.000 buah, penampungalmara air dengan
perpipaan150 buah,sumur
artesls50 buah, penampunganair hujan 500 buah, perlindungan
mata air 200 buah da'
sebanyak200 ribu buah jamban keruarga.oengan demikian
selamaREpELITA II pem-
bangunanberbagaisaranakesehatante.rebut -asing-masing
berjumlah g4.6g1 buah,692
403

buah,351 buah,1.580buah,811 buahdan 1.050ribu buah.


t
Sebagai bagian dari pembangunandi bidang keschatan, usaha peningkatur nilai gizi
makananrakyat antaralain ditekankanpoda pencegahankekuranganvitamin A khususnya
pada anak urrur 1 - 4 tahun. SclamaREPELITA Il tclah selesaidilaksanakansnrdi ka-
rakterisasidelisiensivitamin A di Jawa Barat dan nrriai prevalensivitamin A di 23 propinsi
sertadistibusi kapzulvitamin A kepada1.681.757anak.Di sampingitu meldui UsahaPer-
baikan Gizi Keluarga(UPGK), di 25 propinsi telah diusahakanpeningkatangizi maryarakat,
terutamaanak balita, ibu hamil dan ibu menyusui.Dalamrnenujukesempurnaan
pelayanan-
pilot proyek UPGK Intensif di Jawa
nya, sejak tahun 197811979mulai diselenggarakan
Timur dan NusaTanggaraBarat.

Terhadap usahr penurunan prevdensi dan pencegahantimbulnye penyakit gondok


endemik, telah ditempuh cara penanggulangannyayakni berupa penyuntikan lifiodol dan
yodisasi geran Dalam tehun 197811979telah dilakukan p€nyuntikan lifiodol kepada 225
ribu pcnduduk dan pengaturanyang lebih baik di dalam distribusi gararnyodium. Dcngan
t
demikian selame REPELITA II penyuntikan lifiodol yeng menjangkau 15 propinsi
dan terdiri dari ll7 kabupeten *st 264 kecamatantelah meliputi jumlah 1.075 ribu
pcnduduk.
Selanjutnya untuk mengusahakantersedianyaobat-obatan yang cukup serta memper-
cepet dan meratakan pcnyebarannya, telah ditempuh suatu kebijaksanaan pcningkatan
pemakaianobatobatan produksi dalam negeri sertamengurangijumlah dan jenis obatobat-
an impor. Antara tahun 197+1L975- 197811979telah terjedi penurunanimpor obat jadi
dari US $ 3,8 juta menjadi sckitar US $ 1,8 juta, Sebaliknyapemakaianbahan baku/
penolongmenunjukkannilainya yang meningkatyaitu dari US $ 19 juta menjadi US $ 83
juta lebih.

Dalam waktu yang sama industri farmasi sebagaisaranaproduksi obatobatan telab


berkembangdari 206 buah menjadi 267 bush. Meningkamyajumlah tersebutterutamadi-
scbabkan oleh pemrmbuhan industri farmasi swastanasional yakni dari 122 buah menjadi
197 buah. Sementaraitu pedegangbesarfarmasidan apotik sebagaisaranadistribusi obat
juga menunjukkanperkenrbengan yang lebih baik, masing.masingbcrtambahdari 721 buah
,
menjadi880 buahdan dari 1.149buah menjadi 1.413buah.
Demi menjaga keselanata.n masyarakat pemakainya, maka usaha pengawasandan
pengamananterhadapobat-obatan,makanan,kosmetikadan sebagainyasenantiasadigiet-
kan, baik secaraprcventif m4upun represif. Hal ini disebabkanrnakin meningkahya pengr
adaandan persediaanatasbarangdarang tersebut yang dimungkinkan sebagiandaripadanya
404

tidak memenuhipersy^rartrmya Editentukan.Dalamrangkainilah antaretehun 19741t975-


197811979pendaftaran atas obat-obatan telah meningkat d4ri 3'500 macam menjadi
7.398 macam,makanandan minuman impor maupunproduksi dalamnegeridari 668 ma-
a cam menjadi 9,568 macam serta kosmetika dan alat-alat kesehatanimpor/produksi dalam
negeridari 763 macammenjadi 3.985 macam.Dalampadaitu padatahun 1978/1979telah
dilakukan pula pendaftaranterhadap 1.996 macamobat tradisionaldalam negeridan 181
maoamnarkotika.
Program keluarga berencana dan kependudukan yarg bemrjuan pokok turut serta
menciptakankesejahteraan ekonomi dan sosialbagi seluruhlapisanmasyarakat,ditempuh
dengandua caf,ayang salingmenunjangsatu samalain. Pertama,usahamenurunkantingkat
kelahiransecaralangsungmelaluipendekatankeluargaberencanadenganmenggunakan kon-
kependudukan
trasepsi.Kedua, usahasecaratidak langsungmelaluipola kebijaksanaan yang
integral, yang dijabarkan ke dalam usaha pelembagaanpenerimaan norma keluarga kecil
yangbahagiadan sejahtera.
Untuk lebih meningkatkandan memperluaspelaksanaannya, sejaktahun 797617977
telah dianut sistemtaxgetbaruyang meliputi perluasanjangkauan,pembinaandan pelemba-
gaan.Sampaiakhir REPELITA II daxi 16 propinsi yang telah dijangkau'programKB terse-
but telah diikuti oleh 2,2 juta alseptor baru. Angka tersebutadalah61,8 persenlebih tinggi
dibandingkanjumlah pescrtaKB pada lima tahun sebelumnya.Selanjutnyasejakmemazuki
REPELITA III jangkauanprogramKB telah meliputi seluruhpropinsidi Indonesiatermasuk
Timor Timur.
Dari Tabel IX. 7 dapat dilihat bahwa metode konrasepsi pil yang pada tahun
Ig69tl97} dipilih dan hanyamerupakan27,4 persendari seluruhpesertaKB, padatahun'
tahun berikumya telah meningkat,sehinggapada tahun terakhir REPELITA I mencapai
62,6 perxn. Hal yang demikian tetap berjalanselamaREPELITA II, sehinggakonrrasepsi
pil merupakanpilihan yang terbesar.Di lain pihak metode kontrasepsiIUD yang semula
merupakanpilihan utama terusmengalamipenunrnan,sehinggamenunjukkantitik terendalr
pada tahun 197+11975yaitu sebesar11,7 persen.Namun demikian,denganadanyapeng-
arahanprogram KB menuju kepadapenggunaan metode IUD (IUD-nisasi)makasejaktahun
1975/7976 mulai tampak meningkat, sehingga mencapai18,3 persenpadatahun 1978/
1979.Lebih daripadaitu kualitaspesertakeluargaberencanajuga makin baik. Hll ini antara
lain dapat diketahui bahwa temyata sebagianbesarakseptorbaru berumur di bawah 30
tahun, jumlah anak yang dimiliki menunjukkanuend yang makin sedikit, sebagianbesar
I
rernyata berpendidikanmenengahdan tamatanSD ke bawah sena60 persenlebih adalah
keluargapetani. Sudahbarangtentu meluasnyapesertaKB tersebutharusdiimbangidengan
kegiatan pelayanan yang makin baik. Oleh sebabiar berbagai sarana/fasilitasseperti ldinik
KB, tenagadokter, bidan, petugaslapanganKB dan sebagainyaterus ditingkatkanjumlah
405
FFFPIJPIItsFI Ft
\o \o \o \o \o \o \o \o \o \o
{{{..I-J{{*J..lo\
o
\ o\to\vr+rrrhrrro\o
F u
\o
ti
\o \o
F
\o
F
\o
F
\o
rr
\o
F
\o
lr
\o \o
F {-J-J-J{-nrJ\J{{
F \oco{o\(r+url,Jrro
6

tll
.F F
?f

tr F F F rr
./../rbi"beo\h'
t)\ooos\oop{F
+(.rBO-J-J-lrr\O+
(,r\o..trJ|o{o@coo\

5ur+NuNr4rt.)
OO\O(,roo\OCFrr{lJ
vrO\c)N{t,JONO\\O
\tvrb,Jc|NtJr4r{+O

tlJ t! qr lar (x 19
sco!rcorrF\oNN J.
rno\o+{cp++\o P
{P\Ol+l\ONO\\O\Ovl

bJNNIJII
bot\)N\osrqrovr
F+Fo\\oo\\F€olJr
rrrO\h)O\N\Ooo\Orrt.rr
\aq0oo\\oF\o+tsF
406

,x^ qo=.!ni+{.+
Lh: bo
! baq o+o\orcohNa^
ttrnFr\o6r-+coo\
NFF OiF.C\Or^+\OO\
\o \o \o \o \o

.5ra^
Ex oo
<.E E , c.r r.r \o o o\ r.r r.r c,l +
lNf-+Fo600\o
6N\OO\\c|CnN6rA
Hov - N{\I .n h 6
z

tEsY c ^! o
€sE
r.r ct 16 r.| o. t- lo r. F| \.r
i-coo+r^ro\H6i
r\oFro\€o6r.|t-
^s ;.a v .i;.idi#didi

xs rco@\oHio.:\oco
vtF.+Nrr{6\0
cE\ot-!..N+c\H+r
-j.i'jnidi,ti+++

x^ r\Oi6\0\0€rON
iilr<,\co(Dr|H+urao
fr^F-@r.ro\ar^trco
,tE -i -i ..i !.1 .l
".1

t!
!44
'' Fl rXS ts-r'|dt-qr(E..roirf
N\O\Ot(\|O\.4 E$
c\tt.OH(\Oo\Oi\
5v j .i f.l ci;ri di;
X +
E, FI

Or-rdm+r^\Ot-@O\
t\ t.. F t- F. t- c., t\ t\ F.
o\ O\ o\ O\ <n O\ O\ O\ 0\ O\

O\OdN.nt|.|\Ot.€
\O t-- t\ t\ F l'- F. t. t., r\
ct\ 0\ 0\ q. (,\ o\ o\ o\ o\ o\
Fi
407

dan kualitasnya.Perkembangannya
dapatdiikuti padaTabelIX. 8.
Khusrsnya terhadap pesena KB lestari, pembinaennyadilakukan denganmengikut.
s€rtakanorganisasimasyarakat. sepertiPaguyuban,Dwikarti, PKK dan sebagainya.Keikut- t
senaan organisasi-organisasitersebut memberi petunl'uk makin tumbuhnya kesadaran
maryarakat akan arti dan manfaat I(B di dalam keluargadan maqyarakat.

9.5. Kesejahteraansosial

Sampaiakhir pelaksanaan REPELITA II zudahbanyakkegiatansosialdiselenggarakan,


namun tidal< sedikit pula masalab-masalalr
sosialyang perlu segeraditanggulangi.Sasaran
pembangunan sosialyangdilakukanselamaitu teruramaditekankankepadausahapelayanan
sosialterhadapanggotamaryarakatyangterhambatperkembangannya, baik karenakeadaan
sosial-ekonomimaupunsosial-psikologisnya.
Selanjumyadengantetap menjagakeselarasan dan keseimbangan pembargunanserta
dihadapkanpada masalah-masalah sosialyang mendesaksifatnya, maka dalam memasuki
tahap ketiga REPELITA, jangkauanpembangunansosialmakin bertambahluas.Kegiatan-
nya lebih diutamakan pada usaha pengembangan,sena pelayanansosialyang bersifat
represifdan rehabilitatif tetap dilanjutkan. Di sampingitu akandigiatkanpula usahauntuk t
meningkatkanperananaktif masyarakatdalam karya-karyasosialyang lebih luas. Dengan
demikian usaha untuk mewujudkan kesejahteraansosial akan semakinmelembagadan
menyennrhlebihjauh dalan kehidupanmaryarakat.
Penyantunanterhadap anak terlantar selamaREPELITA II yang dilakukan melalui
panti-panti sosialmaupun di luar panri, ditujukan terutamakepadaanak-anakyatim piatu
dan puos sekolah. Dalam usahapengembangan sumber daya manusiamuda, pelayanan
sosial diberikan pula kepada anak-anakdan rema.;aumum, yang arah kegiatrnnyalebih
bersifatmemberikankesempatan,agarmetekadapatmengembangkan bakatdenkemampu-
annya.Untuk menunjangusaha-usaha sosialtersebutkepada283 panti azuhantelahdiberi-
kan peralatandan balian-bahanketrampilan,serta diselenggarakan latihan/penaterdryang
diikuti 720 orangtenagapimpinan panti. Latihan yang serupadiberikanpula kepada3.170
orangpeftgaslapangansebagaisalahsetukegiatandi luar panti.
Dibandingkandenganjurnlahnyapada akhir REPELITA I sebanyak306 buah, maka
jumlah panti-pantisosialsampaiakhir REPELITA II telah berkembangmenjadi 500 buah.
Jumlah tersebutterdiri dari 471 buah panti aslhan,25 buah purti karya tanuradan 4 bualr I
panti petirahananak, yang masing-masing men:rmpungsebanyakgg.g9g anak,4.143 tnak
dan 5.573 anak. Di sampingitu di luar panti, yekni melalui a$han keluargatclah diberikan
pula penyannrnankepada62.105ianak.DengandemikianselamaREpELITA II tdah
dapat
diberikansanfirnankepada160.919anakterlantar.
+08

Khuzusnyaterhadap pembinaankaum remajajuga telah disediakankarangtaruna


sebagaiwadahnya.Melalui wadah tersebut mereka diberikan bimbingan dalamberbagai
kegiatar, sepertilatihan ketrampilankerja, keseniandan olah raga.Kesemuaryaini dikait-
a kan denganusahapenanamankedisiplinandan tanggungjawab sosial,sertaupaya untuk
mencegah dan mernbatasi tumbuhnya masalah kenakalan remaja ataupun kelainan
tingkah laku remaja. SelamaREPELITA II telah dibentuk lebih dari 2.000 karangtaruna
yang dapatmelayanisekitar 218.000remaja.Sementara itu bantuanbempapaketperalatan
ketrampilan,olah ragadan keseniantelah diberikanpula kepada634 karangtaruna,sebagai
saranauntuk meningkatkanjangkauansertamutu pelayanannya.
Usaha rehabilitasi tunasosial senantiasamendapat perhatian pula. Usaha ters€but
meliputi pembinaankesejahteraanremaja korban narkotika, rehabilitasiwanita tunazusila
serta penyanurnzn dan penyaluran para gelandangan.Pembinaankesejahteraan remaja
korban narkotika dilakukanmelalui kegiatanpanti rehabilitasisosialkorban narkotikayang
beradadi Jakarta, Surabayadan l\,ledan,dan telah berhasildisantunsebanyak1.283 anak
remaja.Sementaraitu usaharehabilitasiwanita tunasusiladilakukan denganmeningkatkan
pendidikan budipekerti, kerohanian sena berbagaimacamketrampilan.Usahas€mac,un
ini dimakzudkanagarmerekamenyadariakan peranannyasebagaiwanita dalamkehidupan
yang wajar. Dalamrangkainilah selamaREPELITA II telah berhasildidirikan 5 buahpanti
a pendidikan tunasrsila yang dapat melayani sebanyakI.597 ormg. Kemudianusahape-
nanggulangan terhadappara gelandangandilakukan denganjalan penyantunandan penya-
luran, baik lokal maupunmelalui transrnigrasisosialke luar Jawa.Dalamtahun1978/1979
para gelandanganyang telah disalurkan berjumlah 4.271 kep a keluarga ( KK ),
di manasebesar4.000 KK adalahditransrnigrasikan ke luar Jawa,dan selebihnyadisalurkan
secaralokal. Jumlah tersebutjauh lebih besarjika dibandingkandenganpelaksanaanpe-
nyaluranparagelandangan selamaREPELITA I yangberjumlah2.302 KK.
Di bidaagkesejahteraarsosialbagi paracacadtelah dilakuk4 pula kegiatanpelayanan
rehabilitasidan pemberianbantuanbaik melaluipanti maupundi luar panti. Usahatersebut
dimakzudkanagar mereka sanggupmengendalikandan meningkatkankemampuanjasmani
serta rohaninya,sehinggadapat mampu berdiri sendiri,Dengan20 panti yangada saatini,
telah mampu rnelayanisebanyak14.549 orang caced.Sedangkanpelayanandi luar panti
lebih bersifat menunjangkemampuanpara cacad,yakni benrpapemberianbantuanbahan
dan peralatankerja sebrgaimodal untuk dapatmemenuhikebutuhannyaseharihari.Bantu-
an tersebut masih disertai bimbingan yang diberikan oleh petugaslapanganterlatih, yang
t kini berjunrlah4.410 orang.Penyanb.rnandi luar panti ini telah dapatmenjangkausebanyak
29.900 orangcacad.Dengandemikian selamaR-EPELITAII scluruhpara cacadyangtelah
mendapatpenyartunan berjumlah 44.449 otutg. Jurnlahtersebutjauh lebih besarjika di
bandingkan dengan bartuan yang diberikan selamaREPELITA I yang baru mencapai
| .424 orrng cacal,,
409

Seperti halnya terhadap para cacad, maka penyartunan kepada oranglanjut usia/
jornpo dilakukan pula melalui panti-panti dan di luar panti. Kegiatannyadiarahkanpada
usaha-usahayang bersifat pernberian bantuan, pelayananmaupun pembinaan.Selama
REPELITA II telah dibangun16 buah panti werdha,dan diberikansantunankepada1.00o
orang lanjut usia. Sementarain: di luar panti telah dilaksanakankegiatanpembinaandan
pengembangan usaha produktif bagi 16.700 orang lanjut usia, yang disezuaikandengan
tingkat ketrampilan serta kondisi masyarakatsetempat.Di sampingitu diberikan pula
bantuanpenghidupandan perawatanterhadap25 orangjompo setiaptahunnya.
Dalam rangkapembinaankesejahteraan oranglanjut usiatersebut,telahdikembangkan
pula partisipasimasyarakat.Kegiatanyang dilakukan antara lain berupa peningkatanke-
trampilan para pimpinan petugasteknis panti werdha srasta, bantuanrehabilitasifisik
berikut peralatannyabagi panti werdha slpasta/Pemerintah Daetah, sertabantuan sarana
dan bahan untuk usahaproduksi bagi sejumlahpanti werdhaswasta.Denganbantuanter'
sebut ternyata panti werdhaswasta/Pemerintah Daerahdapat meningkatkanpelayanannya.
SelamaREPELITA II telah dapat dilayani 20.503 oranglanjut usia baik dalampanti mau'
pun di luar panti. Bahkansaatini tengahdilakukanpenelitianke arahperintisanbagiterwu'
judnya sistemjaminansosialbagiparalanjut usiasecarabertahap.
Bencanaalam di Indonesiapada dewasaini sangatmeningkat.Maka di dalammenye-
lenggarakanbantuanbagikorbanbencanaalamtersebut,antaralain telahditempuhkebijak-
sanaanpeningkatanjangkauanpelayanannyayang mencakuppeningkatantarget yangakan
dicapai. Sampai aklir REPELITA II baru dapat dijangkausebanyak300.00ojiwa, pada
tahun pertama REPELITA III ditingkatkan menjadi 325.000jiwa. Dalam hubunganini
kecuali penyediaanbantuan berupa uang dan pangan,disediakanpula alokasibiaya pada
daerah-daerah kronis bencanaalam di 9 daerahdengantarget sebesat50.000 jiwa. Ke-9
daerah tersebut adalahJawa Barat, Jawa Tengah,D I Yogyakarta,JawaTimur, Sulawesi
Selatan,Nusa TenggaraBarat, Nusa TenggaraTimur, Maluku dan DKI Jakarta.Selainitr:
motivasi keikutsertaanmasyarakatyang diarahkan kepada kesadaransosialditingkatkan
pula, sehinggasekaligusdapat menunjangusahapeningkatanjargkauan pelayrran sosia-
bagiparakorban bencanaalamtersebut.Lebih daripadaitu usahapenanggulangan dilakukan
pula melalui bimbinganmotivasi pada masyarakatdi daeratr{aerahkronis bencanaalam,
peningkatanpenyantunanpara korban dan pemantapanorganisasisertamekanismepenang-
gulangamya.
Kegiatan pelayanansosialtelah menjangkaulebih jauh pula kepadapengembangan
kesejahteraanmaryarakat terasing.Tujuan dari kegiatantersebutadalahuntuk membina
kelompok masyarakatyang terpencil hidupnya dan selaluberpindah-pindahsertaterbela-
kang peradabannya,ke arah peningkatankehidupan sosial,ekonomi, budayayang sesuai
dan setaraf dengannorma-normakehidupan bangsapada umumnya. Di sampingitu ber-
470

tujuan pula untuk pemerauan hasil pembangunen,mencerdaskan


kehidupanbangsaserta
menyelamatkankelestarianalam dan lingkungarurya.

o SelamaR-EPELITAII telah berhasildibina seburyak75.458 KK masyarakatterasing.


Dari jumlah tersebutsebanyak70.728 KK yang tersebardi 15 propinsi diusahakandalam
bentuk pemantapan,sedangkanselebihnyasebanyak4.730 KK dan tersebardi 14 propinsi
diusahakandalambentuk pemukiman.
Dalamusala untuk melestarikansemangatdan jiwa pahlawanantaralain telah dilaku-
kan kegiatanpemugaranterhadapraman-tamanmakampahlawanyang tersebardi berbagai.
propinsi. Hal ini dimaksudkanagar generasipenerusdapat menghargai,menghayatidan
mewarisicita-citaluhur parapahlawannya.Terutamapadamasa-masa pembangunan saatini,
semangatkepahlawananperlu terus ditumbuhkan,sebagaisalahsatu modal untuk mengisi
kemerdekaan.Sementaraitu bantuansosialtelah diberikanpula kepadapara keluargapah-
lawan,sebagaipenghargaan sertajaminanhidup layak bagimereka.Begitupula telah dilaku-
kan kegiatanyang pada hakekatrya merupakanperwujudanpengharga.an maryarakatatas
jasaperjuanganyangtelahdisumbangkan oleh parapejuang/perintis
kemerdekaanIndonesia,
berupa r penetapar sebagaipejuang/perintiskemerdekaan dan pewarisannilai-nilai ke-
perintisankepadagenerasimasakini dan masamendatang.
I
9.6. Hukun dan perundangundrng*r

Padasetiaptahap pembangunansenantiasaterjadi suatu prosespembaharuan. Apabila


prosestersebutberlangzungdalam masya.rakat
yang tertib dan dinamis,maka hal tersebut
dapat mengarah kepada tercapainya tujuan dan cita-cita nasional yang diinginkan.
Sehubungandenganitu, maka hukum sebagailandasendan salah satu penunjangpem-
bangunannasionalakan mempunyaiani pentingterutamadalan membantumenciptakan
ketertibal dalammaryarakat,
Pembangunanhukum antara lain meliputi perenciuraanperundang-undengan yaitu
penyusunanperaturanperundang-undangan yang menunjangusahapembangunan di bidang
sosial-ekonomiserta penggantianperaturan perundang-undanganyang sudah tidak sesuai
lagi dengankebutuhan dan aspirasirakyat. SelamaREPELITA II kegiatantersebuttelah
menghasilkansebanyak4t undang-undeng, yakni 11 undangtndang dalam tahun 1974,
5 undang-undangdalam tahun 1975, 11 undang-undangdalam tahun 1976, Z undng-
undangdalam tahtn 1977,8 undangtndangdalamtahun L978dn 4 undang-undang dalam
rl
tahun 1979. Di sampingitu telah ditetapkanpula sebanyak124 peraturanPemerintah,di
znt^ranyaperaturanPemerintahtentangpenyertaanmodal negara RI dalamberbagaiper-
usahaanPemerintah,tentangpengalihanbentuk beberapaperusahaan negaramenjadiperusa-
haanperseroandan pembentukansejumlahkota administratif.
Dalam rangka penegakanhukum, maka terus ditingkatkan dan dimantapkankerja-
477

sama serta koordinasi yang lebih baik di antara semua unsur aparat Pemerintah
di bidang pembinaan teftib hukum. Terutama dalam menanggulangi perbuatan
subversidan penyelundupan,kini telah ditetapkan46 hakim yang ditugaskankhususuntuk
a
menurganimasalahtersebut.Di sampingitu sejaktahun L975/1976beberapaperusahaan
telah ditempatkandi bawahpengawasankejaksaantanpa menghentikankegiatanperusaha-
an itu sendiri,antaralain 5 perusahaandi Surabaya,3 perusahaandi Jakarta, 1 pabrik dan
beberapaapotik di Medan.
Usahapemberantasankorupsi secararepresif rnelalui saranaoperasiyustisial, setiap
tahunnyarata-ratasekitar 300 perkaratelah ditunrut dan dijatuhi hr,rkuman.Carasemacam
ini merupakanbahanyang berhargabagi aparatkeamanan,yakni sebagaiinformasifaktual
mengenaibentuk-bentuk dan sebab-musabab yang mendorong orang melakukan tindak
pidanakorupsi,gunadijadikanpenentuankebijaksanaan pencegahan korupsi.
Penyalahgunaannarkotika dan obat-obatan berbahaya lainnya telah dinyatakan
sebagaimasalahnasional,dan menurut pengamatarjumlah korban narkotika di Indonesia
menunjukkan kecenderunganyang meningkat dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, di
sampingberbagaiusahapencegahan, pemberantasannya dilakukan dengur carupenindakan
hukum yaitu melaluipemberianhukumanyangberat,sertapenyembuhan(rehabilitasi)yang
)
ditujukan kepadapara korban. Dalam hubunganini pada tahun 1976 telah diundangkan
UndangUndangNomor 9/1976 tentang Narkotika sebagaisaranayang efektif untuk men-
cegahdan menghadapipenyalahgunaannarkotika. Di sampingitu melalui OperasiGu-
rita yang dilakukan oleh pihak kepolisian secaraminimal diusahakanmemotong lalu-
lintas gelapnarkotika di.Indonesiadan secaramaksimaldapat menangkapjaringansindikat
na.rkotikaintemasional.
Dalam rangka menunjang gas-tugaspenegakanhukum secarakeseluruhan, selama
REPELITA II telah ditingkatkanpula prasaranafisik kejaksaan, antaralain rridiri atasp€m-
bangunan111 gedungkejaksaaanegeridan 4 gedungkejaksaantinggi serta;erluasangedung
kejaksaanagung.Di samp.ingitu telah dilakukan pula rehabilitasipada 13 kcjaksaannegeri
dan 3 kejaksaantinggi sertatelah dipenuhinyakebutuhanSSBdi kejaksaanagungdan pada
l0 kejaksaantinggi di Ambon, Manado,Pontianak,Kupang,Pekanbaru,Balikpapan,Aceh,
KalimantanSelatan,SulawesiSelatandan Irian Jaya,
Salahsatu sendidaripadategaknyahukum adalahterselenggaranya peradi.lan
secarabe-
basdan tidak memihak.Dalam rangkainilah maka Undang-Undang tentangKetenftan Po- t
kok KekuasaanKehakiman (Undang.Undang Nomor 1411970)menjadijaminan utama ba-
gi penyelenggaraankekuasaarkehakimanyang bebas,di sampingperundangrndanganlain-
nya. Untuk menunjang pelaksanaaatugas peradilan tersebur, selamaREPELITA II di
Indonesiatelah ada264 pengadilannegeridm 16 pengadilantinggi yangtersebardi berbagai
daerah,termasuk 26 pengadilannegeri dan 2 pengadilantinggi baru yang dibentuk secara
+L2

bertahapsesuaidenganutgensidan prioritamya. Di sampingitu usahaperintisanmelaluipe-


ngadaantempat-tempatsidangdi luar tempat kedudukan pengadilannegen,padadasamya
dimakzudkanpula untuk lebih mendekatkanparapencatikeadilan.Selamaperiodetersebut
telah dilakukan pula pembangunanfisik prasaranapembinaanperadilan, di antatanya
berupa 84 gedung pengadilannegeri, 3 gedungpengadilantinggi dan 468 rumah hakim
pengadilannegerisena 73 rumah hakim pengadilantinggi, di sampingrehabilitasi/perluasan
67 gedungpengadilannegeridan 6 gedungpengadilar tinggi.
Kegiatan tersebut telah disertai pula dengan pembinaanpersonalperadilan melalui
pemutasianhakim secararegional dan nasional.Dengandemikian mutu peradilandapat
diperhatikan bahkan ditingkatkan, sekaligussebagaipembinaankatier hakim. Sedangkan
untuk memenuhikebutuhantenagahakim dalam REPELITA II telah diangkat431 hakim
baru.
Sebagaibagiandari pembangunan di bidanghukum, makapembinaanpemasyarakatan
berdasarkansuaru sistem pemasyarakatanyang meliputi progreJnpem-
diselenggarakan
binaan kerohanian, pengetahuandan kecakapan,kesejahteraanfisik, bimbingan sosial,
kearnanandan ketertiban, dengan tujuan ke arah integrasinarapidana,/pelanggar
hukum
denganmasyarakat.Pelaksanaan dari program-program tersebut diperlukan kelengkapan
sarananyaseperti perangkatperundang-undangan dan kelembagaannya. Dewasaini telah
disusunrancanganundang-undang tentang pemasyankatan dart ranc^nganundang-undang
tentang bimbingan kemasyarakatandan pengentasananak sebagaipenggantiperundang-
undanganyang sudahtidak sezuailagi dengankebutuhan.
Selama5 tahun REPELITA II telah dilaksanakanpembangunankembali 34 buah
gedung lembaga pernasyarakatan,sena rehabilitasi 74 buah lembaga pemasyarakatan
yang sudahtua da.nrusak berat. Sedangkanpemindahanlembagapemasyartkatznke luar
kota dilakukan secarabertahap atas dasar kerjasamaPemerintahPusat dan Pemerintah
Daerah.Selainitu di kota-kotabesarkini telahterdapat28 BalaiBimbingan Pemasyarakatan
dan PengentasanAnak (Balai Bispa) sebagaisaranapeningkatanpenyuluhankepadama-
syarakat mengenaipendidikan anak oleh keluargayang bersangkutan,serta mendorong
masyarakatuntuk berpartisipasidalamusahabimbinganbermasyarckat.
Sehubungandenganmakin luasnyatugas-tugas keimigrasian,maka telah ditingkatkan
pula fasi.litaspelayanannyamelalui peningkatanbeberapakantor Direktorat Imigrasimen-
jadi kantor wilayah dan dari kantor resort menjadi kantor Direktorat Jendral Imigrasi
serta pembukaankantor-kantor baru. Sampai akhir REPELITA II di tempat-tempat
strategistelah terdapat 12 kantor wilayah, 40 kantor Ditjen dan 15 kentor resort imigrasi.
Sejalandengankegiatantersebut,telah mulai dirintis penyelenggaraan keimigrasiandengan
sistem komputer. Terutama unruk menanggulangimakin meningkamyalalu{intas orang
asingdan disertaimakin banyaknyaimigrangelap,telah dilakukan tindakan khususantara
413

lain pengetatanyang preventif sifatnya, denganpenetapanpedomandan insrruksitentang


tate carapengamanan, pengguna:.n dan pemberianpasporRL
Di samping kegiatan penelitian dan pertemuanilmialr, maka dalam rangka pem- o
baharuanpendidikan hukum telah dilakukan berbagaijenis penataranyang dilaksanakan
di pusatmaupundi daerah.SelamaREPELITA II penatarantersebutmeliputi 2.406 orang,
di antaranyaberupa penataranteknis hukum, latihan hakim, Iatihanpanitera,teknis imi-
gasi, tenagapemarya.rakatandan penataranstaf pimpinanadministrasi.

9.7. Pertahanan-keamanan

Pembangunandi bidang Pertahanandan KeamananNasional (Hankamnas)sejak


REPELITA I hinggasaatini secarakeseluruhansenantiasadikaitkan denganpembangunan
di bidang kesejahteraanumum. Dengan tctap menyadari bahwa bidang ekonomi masih
merupakan titik berat pembangunannasiona.l,maka pembargunanpertahanandan ke-
amanansampaidenganakhir REPELITA II dilaksanakansecaraterbaras.Bahkan selarna
REPELITA I kegiatannyamasih dipusatkanpadausahakonsolidasi,sambilmemantapkdr
integrasiABRI.
a
Pembangunankekuatan ABRI yang terencanabaru dimulai bersamaandengan pe-
laksanaanREPELITA II yang dituangkandalamprogramRenstraHankamL sasaranyang
ingin dicapai dari program tersebut adalahterwujudnya kekuatanABRI yang kecil tetapi
efektif, dan didukung oleh kekuatanrakyat terlatih, s€rraprasarana
yangmemadai.Namun
karena terbatasnyadana yang tersedia,pembangunanABRI lebih dipusatkanpada p^
meliharaankekuatan yang diperlukan, khuzusnyadi bidang marerial. Kegiatanyang di-
lakukansntaralain berupapenggantianatau tehabilitasip€ralatanutama.

Perubahansituasi di kawasan Asia Tenggaramenjelang pertengahrinpelaksanaan


Renstra Hankam I dan berbarengandengankritisnya beberapaperalatanr:tama sistem
senjataABRI, telah menuntut kemampuanABRI yang lebih besardari sasaransemula.
Dalam rangka inilah maka telah dilakukan penyempurnaanterhadap program Renstra
Hankam I, yang dirumuskandalam program Ekstra-Rensrra.Di dalammewujudkanpro-
gtam pembangunant€rscbut, maka danr pembangunans€rta banflran luar negeri bart<
berupagrant matrpun pinjaman,sepenuhnyadigunakanuntuk pengadaan peralatanutama
sistemsenjatadan suku cadang. +
Dalam memazuki REPELITA III, pembangunanHankamnasmasih dititikberatkan
pada bidang kesejahteraan.Kebijaksanaantersebut dituangkan dalam program Renstra
Hankam ll 7979 - 1983. Sasaranyang akandicapaibersifatterbatas,yakni mengamankan
jalannya pembangunannasionaldenganmenjaminkeamanandalam negeridan turut serta
414

memelih4a keamanandunia, khuzusnyadi kawasanAsi eTenggfia,untuk mencapaisasaran


tersebut akan dilakukan berbagai usaha peningkatan efisiensi penyelenggaraannyadi ber-
c bagai bidang, antara lain melalui penentuanprioritas secaraceftnat dan tepat, perhatian
utama diberikenkepadaprogramkekuatan,sedangkan programdukunganhanyadiprioritas-
kan padakegiatanyangbenar-benar Iangsungmenunjangprogramkekuatan.
Realisasidad programkekuatan tersebutdi atas,dalamtahun penamaREPELITA III
telah ditetapkan akselerasipembangunankekuatan yaitu penyiapansatuanpemukul baik
di wilayah maupunterpusatyang memiliki sifat cepat rangg.p,Hal ini berarti bahwasetiap
saat harus tersedia pazukan dengan tingkat kemampuan dan kesiapsiagaany-g tinggi,
serta dalam waktu singkat dapat diangkut ke setiap penjuru tanah air.-sasaran
lrogr"rn
akselerasipembangunankekuatan tersebut meliputi 60 batalyon infantri bedkut sarana
angkutanudarayangmemada,.
Dalam rangka menunjang tercapainya program pembangunankekuatan tersebut,
maka kesejahteraanprajurit telah mendapatkan perhatian uama baik kesejahteraan
rohaniah maupunjasmaniah.Dalam batas kemampuansumberdana yang tersediaakan
diusahakanpemenuhankebutuhan prajurit, terutama pangan,sandangdan papan,Khusus
a dalam memenuhi kebutuhen pangan,akan diusahakanterpenuhinyakebutuhan gizi yrng
dapat dipertanggungjawabkan, guna memeliharakemantapanjasmani.Melalui pe-enuhr'
kebutuhanmeterialini akanmembawapengaruhbesarterhadappeningkatanmoial prajurit.
Peningkatankemampuanketahanan dan keamananpada umumnya, termasuk pe.
ningkatankesiapanadalahmerupakanbagianyangtidak terpisahkanda,riprogramakselerasi
pembangunankekuatan.Kegiaun ini meliputi pendidikan dan latihan yanj perhatiannya
lebih ditujukan pada peningkatankemahiran prajurit. untuk itu berbagaiias.ilitasyang
diperlukan akan diusahakandapat mernenuhipersyaratansertamudah disesuaikandengai
rencanadislokasisatuantempur. Dalam pada itu pengedaanperalatanutamaterusrlilanjut-
kan, khuzusnyaterhadapperalatanmodernyang diprioritaskarruntuk kegiatanpen€pmanan
sumberdayaalam.

Peningkatankemampuan operasionald akukanmelalui pengembangan kemampuan


pengamatandaa perondaanlepas pantai besertapangkalanoperasionalnya,Kegiatanini
dilakukan dalam rangka menjagaperbatasanwilayah nasionalmaupun bagi pengamanan
umber daya alam. sejalandenganbidang-bidangkegiatanrersebut,maka diusahakanpula
I konsistensipernbangunancadanganbekal, yang meliputi penyediaanamunisi,suku cadang,
perlengkapanperorang:ul dan satuan, serta fansum tempur bagi keperluan darurat.
sementaraitu persiapanpgngembangan indusui pertahananbagi keperluanHankamsenan-
tiasa mendapatkanperhatianutama, dalam rangka mencukupi kebutuhan sendiri sebagai
realisasidan asasbersandarpadakemampuansendiri.
415

9.8. Penerangan
Dalam pernbangunannasional tugas peneranganbukan sekedar menyebarluaskan
prcgrun-prcgram pcmbangunanyang hendak dilaksanakan, melainkan mempunyai tujuan
pokok agardengankegiatanpenerangan, kesadatanrakyat akanhak dan kewajibannyasena
hasrat dan pikirannya dapat ditingkatkan dan disalurkansecira cepet menurut tatl cara
yang benar.Dengandemikianpartisipasirakyat dalampembangunan akanterlaksanadengan
penuhkesadarandan tanggungjawab.
Dalam REPELITA II pembangunandi bidang penerangsndilaksanakansebagaisuatu
komunikasi sosial dua arah, yakni komunikasi tirnbal-balit antarir aparatur Pemerintah
denganmasyarakatdan antarmasyarakatitu sendiri.Di sampingitu diterapkanpula kebijak-
sanaarpenerarganterpaduuntuk tercapainyaefisiensidan efektivitaspelaksanaannya.
Padadasarnyamateri peneranganadalahkeseluruhankebijaksanaanumum Pemerintah
yang bersumberpada Pancasila,UUD 1945,GBHN sertakebijaksanaan Pemerintahlainnya.
Namun untuk mencapaisasararyang lebih konkrit, kini tema penerangandizusunsecara
selektif dalam suatu paket penerangan,di antarrnyt tentang pembudayaanPancasila,
peningkatanproduksi pangan,kependudukandan kelestarianlingkunganhidup, pembinaan
generasimuda dan peningkatanperananwanita, pemasyarakatan ASEAN, sertapemilihan
umum 1982.
Kebijaksanaanoperasionalpenerangarilebih ditekankanpada usahamemperbesar arus
penerangarkepadamasyarakatpedesaanuntuk mengusahakan pemahamanyangsamabaik.
nya denganmasyarakatperkota.antentangpersoalanaersoalan pembangunan. Kebijaksanaan
tersebut ditempuh melalui saranapeneranganumum dan dalam rangkaianyang harmonis
denganpenggunaan saranamediamassasepertiperc,radio, film dan televisi.
Sejalu: denganmeningkatnyakegiatanpemba.ngunan dewasaini, PUSPENMASsebagai
unit pelaksanapenerangan umum, mempunyaiperananysng semakinpenting,Dalamwadah
tersebutakan ditampungdan disalurkaninformasi ke atassebagaiarusbalik yangdip€roleh
dari masyarakat.Di sampingitu PUSPENMAS juga merupakanposterd€panunftk membina
kelompok siaranpedesaan,kelompok penonton televisidan usahakoran mastk desa.Olbh
karena itu untuk meningkatkankualitas peleyanannyaantara lain telah dilengkapipula
denganperalatanproyektor, slides,perangkatpameransertaunit penerangan keliling untuk
meningkatkandpya jangkauan p€nerangan,khususnya dalam rangka memperbesardan
meflgefektifkar us peneranganke daerahpedesaan. Sampaiakhir REPELITA II di seluruh
Indonesiatelah selesaidibangun 89 buah PUSPENMAS,termasukPropinsiTimor Timut.
Dalam rangkaturut membantumenciptakankerjasamadur persahabatan di kawasan
ASEAN, Pasifik Barat Daya,negara-negara
yangsedangmembangundan dunia internasional
pada umumnya,makaarus penerrngenluar negeridiusahakanpeningkatannya.Di samping
416

itu peneranganluar negeridlnaksudkanpula untuk menarikminat luar negeriagarberparti-


sipasi dalam pembangunandi lndonesia, mengimbangi kegiatan-kegiatananasir anti
.? Republik Indonesiadi luar negerisertameningkatkanmutu, jumlah dan frekuensipengirim-
an bahanpenerangan yalg disalurkanmelaluipenvakilanIndonesiadi luar negeri.

Radio

Sampaidenganakhir RXPELITA II telah dilaksanakanpembangunan dan pengudaraan


51 buah pemancir radio bam dan rehabilitasipemancar?emancar lama di 49 lokasi yang
seluruhnyaberkekuatan2.550 kilowatt, sebagaipeningkatandaya pancarsiaranRRI baik
di pusat maupun di daeralrdaerah.Di sampingitu stasiunRRI yang kini berjumlah4g buah
telah mendapattambahanpe,Jatan produksi siaran,berupaperalatal studio dan peralatan
siaranluar, di antaranya26 buah mobil unit siaranluar. Untuk meningkatkanhubungan
antara pusat dan daerah serta hubungan antafdaerah,telah dibangun40 unit pemancar
SSB.Peningkatanfasilitas saranatersebuttelah dibarengipula denganpembinaanpersona.
melaluiPusatLatihan RRI agarmu siarandapatditingkatkan.
Sehubungandengan makin meningkatnya selera dan tuntutar masyarakat,maka
jumlah jam siaranRRI telah mengalamipeningkatan.Apabila pada tahun 19z3/1974 mta-
a rata baru mencapai 572 j,.m siaran sehari, maka dalam tahun 197g/7979 tetah dapar
ditingkatkan rnenjadi 703 jam siaran,denganperimbangan29 persenberita/penerangan,
19 persenpendidikan/agama, 45 persenkebudayaan/hiburan
sena7 perseniklan danlain-lain.
Melalui kerjasamaantarainstansiPemerinuh,universitasdan tokoh-tokohmasyarakat,
penyelenggaraan siaranpedesaantelah dapatditingkatkanbaik mutur isi dan teknik penyiar-
annya.Kegiatantersebutkhuzusditujukan kepadaparapetani dur nelayan,yangdimaksud.
kan untuk meningkatkankehidupannya.selain daripadaitu sejaktahun 1974 secararutin
dalam tiap-tiap talrun diadakanperlombaansiaranpedesaanantara stasiunstasiunpenye-
lenggarasiaranpedesaan.Dalam pada itu sia.ranRRI yang ditujukan ke luar negeritelah
ditingkatkan denganmenyelenggarakan siarandalam bahasaJepang,Thailanddan Jerman,
di sampingsiaransiaranyang dilakukan dalam balrasaIndonesia,Inggris,perancis,Arab,
Mandarindan Melalu.

Televisi

Dalam rangkameningkatkanjangkauansiarantelevisi,telah dilakukanberbagaikegiat-


I
an pengembangan saranatelevisi,antara lain berupa pemburgunal pemanciubaru di luar
Jawa sebagiriprioritasnya.Kegiatanpenting lainnya adalahpenambahanfasilitasproduksi
siaran bagi 6 stasiun TVRI yang sudah ada, masing-masing Jakarta,Medan, palembang,
Yogyakarta,Balikpapandan ujungpandang,gunameningkatkankualitasdan kuantitasprJ-
duksi siarannya'Di sampingitu telah dapatdiselesaikan purapembangunan prasaranaunruk
FT € €+ € +17
c0 oNo
rovr
t\
o\ vi F c.i n|

e0
F o\i
t. rrl\o
t, qtF 9
c

l-
F
N.nr
tr +o€
tt) o\ + t'-
t4
\o
tt
6 ti
00
o\
.t
v
a\
5
F s \o
z o\ N

E t-
9 o. 8
F-
F (o
i-
\t\ I,
=o\ 0\
-;
Edt
ll-o. \ tr
t € N
o\

t\
x F. tr
F o\
9\

r1 F
E x
q
F ao
o\
z
t.
z o\

(n
\o
\o
F
o\
E
)4
fr

q ,fE
a E9
c
E {fl
EI
c
\cp +18
i-i
F

co Qo
\ .-:
c0
t-
F-
o\
t
t- Oo
F
\o
F ..i +
CA

j
\o Oc,
F
{.€
Iir t- Ct vi
Fld o\
F
FF
>
A
t-
o\
F. N
o\ t\

b. N

t\ c.i
o\ i.\

oe'c)rj
F o.a
Yr|
a t.
o\ RH,

i.
\o

F
c

\o
N

a\

a\ NsRSS
:e.{
9\ .i -,,:
I 6:

E]

e
!
9
3

'j.tdi+ui
pengudanan 58 buah pemancarbant di 27 propinsi, sena pembangunansebuahgedung
Pusat Produksi SiaranTVRI di Jakana. Denganpengembangan saranasiaxartets€butluas
jangkauanTVRI padaakhir REPELITA II telah mencapaisekitar400.000kilometerpersegi.
SelamaR-EPELITAII telah disebarkanpula sebanyakkuranglebih 7.800 televisiumum ke
daerahdaerahyangtelah terjangkauoleh siaranTVRI.
Sejalandenganmakin meningkamya jangkauansiaranTVRI dan distribusi pesawat
televisiumum ke berbagaidaerah,maka isi penyajianacarasiaranperlu diserasikan dengan
anekaragam tata nilai kehidupanmasyarakatdi daerahdaerah.Sebagaipedomanbagi pe-
nyelenggaraansiaran dalam tahtn 1978/1979 telah ditetapkan keseirnbangan golongan
acara/pola siaran yaitu siaran pemberitaan/penerangan 22 percen,pendidikan/agama .23
persen,seni budaya/hiburan45 persensertaacarakomersialdan lain-lain 10 persen.Siaran
pemberitaa-n, penerangansertalaporanpembangunandiarahkankepadapenggambaran ada-
nya usahaperataanpembangunandan kegiatansemuadaerahdi berbagaibidang,sementara
itu siaran pendidikan/agamalebih dititikberatkan kepada pendidikan analt dan remaja.
Di bidang siaranseni budaya/hiburantelah dapat diwujudkan adanyakeseimbangan yang
lebih dapat diterima oleh masyarakatluasdi semuadaerah,sedangkalsiarankomersialyeng
berfungsisebagaipenunjanganggaranbiayaoperasionaltelah ditingkatlan fungsinyasebagai
penunjangperkembangan dunia usahasertapembangunan ekonominasional.Perkembangan
kegiatanpertelevisianlebih lanjut dapatdiikuti padaTabelD(. 9 dan TabelIx. 10.

Film

Selama REPELITA II kebijaksanaanpengembanganproduksi film penerangan


Pemerintah dilakukan denganpeningkatan saranaUnit hoduksi Film Negara,di antaranya
pengadaansebuahunit laboratorium film berwarna yang kini telah mulai dioperasikan.
Kegiatantersebuttelah disertaidenganpengadaan berbagaiperalatanproduksifrlm yang di-
dukung oleh kegiatan rehabilitasi prasarana dan peningkatanketrampilan karyawan-
karyawannya.Selaindioperasikanuntuk produksi film penerangan,fasilitaslaboratorium
film tetsebut dapat juga dimanfaatkanbagi pengembangan produksi film swastanasional.
Produksi film nasionalanwa 1974 - 1979 menunjukkanperkembangan yang makin
meningkat.Apabila antara 7974 - 1975 jumlah produksi frlm nasionalsebanyak77 judul,
1977 jumlah tersebut telah meningkat menjadi 134 judul. Namun pada
maka pada akfiJl.tt
akhir 1978 telah menurun menjadi 73 judul. Hal ini antaralain disebabkankurangnya
modal, sebagaiakibat lambannyaperputaranmodal yang ditanam padatahun sebelumnya.
Dalam rangkamempercepatpertumbuhanproduksi film nasional,maka pereda.rannya
tems ditingkatkan yakni dengan mengusahakan makin banyak diputarnye film nasional
di gedunggedungbioskop di seluruh Indonesia. Di sampingitu tetap dipegengsuaruprinsip
bahwa film impor hanyalah sebagaisubstitusifilm nasional. Selanjutnyausaha untuk
420

menjamin pertumbuhan perfilman di Indonesia,dalam tahun 197817979telah ditetapkar-


berbagai langkah kebijaksanaan,meliputi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi
I film cerita nasional,penertiban impor film cerita, memperlancarperedaranfilm nasional,
pengetatanpengawasanbatas umur penonton film, pengetatanpengawasanterhadap pe-
rnasukanfilm impor dan peredarannyasertapeningkatanjumlah produksi filrn penerangan

Pers

Pembinaanpers terutama ditujukan kepada pengembanganpers yang sehat, yaitu


persyang dapatmenjalankanfungsinyasebagaipenyebarinformasiyangobyektif, melakukan
kontrol sosialyang konstruktif, menyalurkan aspirasirakyat, meluaskankomunikasi dan
partisipasi antara Pemerintah, pers dan maryarakat. Sesuai dengan kebijaksanaanpem-
bangunanyang berorientasipada kepentinganrakyat banyak, kini terus diusahakanunruk
memperluasperedaranpers sampai ke kota-kota kecamatandan pedesaan.Sejak tahun
1977/1978 telah dirintis kegiatan penerbitan khusus untuk daerah pedesaansebagaipe-
nyempurnaan kegiatankoran masukdesa.Bahkanmulaitahun 7978/1979melaluikerjasama
antara PemerintahDaerah dengan PW dan SPS di daerah, program koran masuk desa
t telah ditingkatkanmenjadipersmasukdesa.
Berdasarkan pendaftaranulangyang dilakukanpadatahun 1975,di seluruhIndonesia
tercatet 272 buah penerbitanpers,denganoplagyang terus meningkat,yakni dari 1,5juta
eksemplar per hari pada tahtn I977 menjadi2 juta eksemplar
per hari padatahun 7977.Na-
mun kenaikanoplag pers tersebutbaru menunjukkanangkaperbandingan| : 67 antarasattr
surat kabar dengan jumlah pembaca baru, atau suatu angka perbdndinganyang masih
di bawahukuran ideal UNESCOyakni 1 , 10. Oleh sebabitu dalammemasukitahapke-
tiga REPELITA, oplag surat kabar diusahakanpeningkatannyamenjadi 3 juta eksemplar/
hari denganjumlah penerbitansebanyak300 buah. Denganpeningkatant*rscbut angka
perbandingan dapatdiperkecilmenjadi1 r 56.
Selaindaripadaitu Undang-Undang Pokok Persakan ditinjau kembali, terutamauntuk
lebih memantapkanusaha pembinaanpers, sepertibenruk pengusahaan, pers Pancasila,
hak jawab, hak ingkar dan sebagainya.Sedangkanaspekideal (keidean)pers terus dikem-
bangkanlewat Dewan Persdalam rangka menumbuhkankriteria yang melembagatentang
isi pers yang bebas dan bertanggungjawab, serta keserasianhubunganantara Pemerintah
D dan masyarakat.

9.9. Bantuanpembangunan
daerah

Pembangunandaerah adalah merupakan seluruh kegiatan pembangunanyang di-


laksanakandi berbagaidaerah,baik oleh PemerintahDaerahmaupun swadayamaryarakat.
+21

Pembangunantersebut ditujukan untuk mengatasiberbagaimasalahyarg dihadapimasing-


masing daerah dan sekaligusuntuk mengembangkanzumber-sumberpotensial yang di-
miliki oleh daerah yang bersangkutan,Selanjutnyauntuk mempercepatserta tetap ter-
jaminnya kerrasian pertumbuhannya,diperlukan koordinasi dan bantuan pembiayaan c
dalampelaksanaannya.
Inpres bantuan pembangunandesayang merupakansalah satu realisasidari program
pokok pembangunandesa secarakeseluruhan,dari tahun ke tahun terlihat adanya per-
kembanganyang mantap. Jumlah desa yang mendapat bantuan juga makin meningkat,
yakni dari 45.587 desapada tahun 1973/7974 menjadi 60.645 desapada lima tahun ke-
mudian. Di sampingitu telah diberikan pula bantuan keserasiandan bantubnhadiah bagi
pemenangperlombaandesa,yang keseluruhannyabertujuanuntuk mendorongdan mening-
katkan swadaya/gotong-royong masyarakatdalam membangundesanya,Dalam periodeter-
s€but telah dapat dihasilkan seburyak 345.405 proyek, terdiri dari 76.277 (22,1 persen)
proyek prasaranaproduksi,142.360(41,2persen)prasarana perhubungan,15.242(4,4 persen)
prasaranapemasaran dan 111.586 (32,3 persen)prasarana
sosial.
Selanjutnyauntuk tercapainyadaya guna dan hasil gunayang lebih besarmelalui pe-
rencanaan,pelaksanaandan pengendalianwilayah yang menyeluruh dan terpadu, maka
perananUnit DaerahKerja Pembangunan(UDKP) perlu ditingkatkanbaik jurniah maupun a
kualitasnya. Melalui proyek UDKP tersebut diharapkan dapat dikoordinasikanseluruh
kegiatan pembangunandesa, yang pada gilirannya pendapatandan kesejahtera-an serta
tata lingkunganhidup pedesaandapat lebih ditingkatkan.Dalam REPELITA II antaralain
telah dikukuhkan pelaksanaanUDKP pada 21 propinsi, penyelenggaraan lokakarya UDKp
tingkat ptopinsi pada 23 propinsi serta lokal.arya UDKP tingkat kabupaten/kotamadya
di 282 kabupaten/kotamadya.BerdasarkanpenelitianselamaREPELITA I dan II kegiatan
IJDKP menunjukkan hasil yang positif terutama di dalam mempercepattercapainyadesa
swasembada.
Sementaraitu Inpres bantuan pembangunanDati II yang diberikan atasdasarperban-
dinganjumlah pendudukdesaterus meningkatpula. Bantuanpembangunan Dati II tersebut
terutamaditujukan untuk menciptakandan memperluaskesempatan kerja di daerahpedesaan
melalui proyek-proyekpembangunan prasaranaperhubungan(alan/jembatan)dan prasarana
irigasi (danr, bendungan,dan lainlain). Selanjumyaguna menunjangpelaksanaanpemba-
ngunan proyek-proyek prasaranaperhubungankhususnyaunnrk keperluan pemeliharaan
jaringan jalan yang sudah ada, kepada semua Dati Il akan diberikan tambahanbantuan
a
berupamesingilinggetar(vibro road roller) masing-masing
satubuah.
Hasil yang telah dapat dicapai selamaREPELITA II adalahmeliputi jalan sepanjang
35.473 kilometer, jembatan sepanjang102.980 meter, irigasi untuk mengairisawahseluas
592.318 hcktar serta proyek-proyek penting lainnya yang dibutuhkan oleh maryaralat,
baik untuk kegiatan ekonomi maupun dalam hubungaruryadengan lingkunganhidup di
daerahperkotaan.
+22

Selanjutnya dengan tujuan untuk meningkatkankeserasianantardaerah' keserasian


antarapembangunansektoraldan regionalserta un k perataanpembangunan'sejaktahun
1974/1975 bantuan pembangunanDati I terus ditingkatkan. Bantuan tersebut antara lain
.l
unftk membiayaiproyek-proyekyang diuahkan padakegiatanyang menunjangPertanian,
pengembangan daerah minus, pengembangan perkotaan, peningkatankesejahteraansosial,
perluasanpelabuhanudaradan lainlain.
SelamaREPELITA II hasil yang telah dicapaidari pelaksanaan bantuanpembangunan
Dati I tersebutmeliputi sekitar 10.004 buah proyek, terdiri dari 2 '247 huah proyek dalam
lingkungansekretariatdaerah,2.038 buah proyek dalam lingkunganpekerjaanumum, 2.584
buah proyek dalamlingkunganpertanian,239 buah proyek dalamlingkunganperhubungan
dan pariwisata,301 buah proyek dalam lingkunganpertambangan,perindustriandan per-
ekonomian,1.569buahproyekdalamlingkungan sosial-budaya, dan 161 buahproyekdalam
Iingkunganpembangunan desaserra865 proyek lainnya.
Berkenaandenganadanyatanah-tanahkritis di beberapadaerah,maka kegiatanpeng-
hijauan dan reboisasimendapatprioritas pula. Kegiatantersebutditujukan agardalamwaktu
yang relatif singkat tanah-tanahtersebut dapat dipulihkan, sehinggasecaraoptimal dapat
berfungsi kembali sebagaiunsur produksi pertanian, media Pengaturtata air dan alam
l lingkungan,terutamatanah-tanahkritis yangterletakpadadaerah/wilayahkritis.
Sbjak tahun ketiga REPELITA II pelaksanaankegiatanpenghijauandan reboisasidi-
lakukan melalui Inpres bantuan penghijauandan reboisasi.Maksud yang terkandungdari
Inpres ters€but adalahuntuk meningkarkanusahapenyelamatankelestatiansumber-sumber
alam, yakni hutar, tanah dan air. Selamadga tahun sejak dilaksanakannya kegiatanpeng-
hijauan dan reboisasitersebut telth diperoleh hasil yang nyata, yakni penghijauanpada
daerah-daerah yangtelahgundulseluas1.590.58fhektar,rcboisasiataupenanf"ri)an li( irbali
padadaerahkritis seluas550.216hektar,pernbibitanseluas5.275 hektar -qe;ri, i 'ri'gadaan
bibit sebanyak1.417juta batang.

Dalam rangkapendayagunaan sumber-sumber alant secaraoptimal dan leitari, makrr


dalam REPELITA Il pembinaantata ruang semakin ditingkatkan, dan diarahkankcpada
penguasaan dan penggunaan tanalr yang dapat lebih mendorongpelaksanaan pembangunan
Melalui programPengembargan tata gunatanahdiusahakantersusunnyapemetaantata guna
tanah sena analisapenggunaannya. Selamaperiodetersebuttelah dapat diselesaikanpeme-
fiun penggunaan tanah seluas739.166 kilomercr persegiyang tersebardi seluruhpropinsi,
I
pemetaankemampuantanah seluas372.522 kilometer persegidan pemetaanpenggunaan
tanah kota di 141 kota. Di sampingitu dalamrangkamenunjangprogranrtransmigrasi, sejak
tah,,n L977/7978 telah dilaksanakankegiatanpengukurandan pemetaan penggunaan tanah
S€rt6,pemetaantopografi daerah-daerah transmigrasiya$g tersebardi berbagaipropinsi
+23

Guna menjaminterselenggaranya terrib pemilikan tanahsertapenguasaanhak-hakatas


tanah,makakegiatanut{unaprogramtata agrariaselamaREpELITA II adalahmelaksanakan
pengukurandan pemetaanpemilikantanah,pembukuanatashak-haktanah,senapenertiban
tanah. Dalam periode tersebuttelah dap-atdiselesaikanpengukuranpemetaanpendaftaran
+
tanah seluas670.200 hektar. Di sampingitu dalamrangkamenunjangprogramtransmigrasi,
mulai tahun 197611977telah dilaksanakanpula pengukurankeliling batas,pengkaplingan
sertapenerbitansenifikat padalokasidaerah-daerah transmigrasi.Dalampadaitu peningkat-
an pengurusanhak-hakatastanah yang telahdirintis sejakawal REPELITA II telahmenun-
jukkan hasil yang nyata. Kegiatannyadiarahkankepadapemberiandan perpanjangan hak
guna usaha,yang kemudiandiperluasdenganpemberianhak-haklainnya, yakni hak milik,
hak guna bangunan,hak pakai dan hak pengelolaan.SelamaREPELITA II telah dapat di-
selesaikandan diterbitkan sebanyak33.622bunh surat keputusantentangketata-agrariaan
tersebut.

I
Lampiran I
PERKIRAAN PENERIMAAN NEGARA
TAHUN ANGGARAN 1980/1981
( dalamjutaan rupiah )

JENIS PENERIIVIAAN

A, PENERIMAANDALAM NEGERI 9.055.300


L Pajaklangzung 7,429,700
1. Pajakpendapatan 174.100
1.1. Buruh 134.700
1.2. Usahawan 39.400
2. Pajakperseroan 356.400
negara
2.1. Perusahaan 153.800
2.2. Perusahaan
swasta 202.600
3. Pajakperseroanminyak 6.430.100
4.M P O 324.100
5. Iuran pembangunan
daerah 78.900
6. Lain - lain 66.100

Pajaktidak langsung 1.452,800


1. Pajakpenjualan 251.800
2. Pajakpenjualanimpor 145.900
3.Cukai 350.900
3.1. Cukaitembakau 316.200
3.2. Cukailainnya 34.700
4. Beamasuk 343.700
5. Pajakekspor 339 . 1 0 0
6. Lain - lain 27.400
bukan pajak
III. Penerimaan 172.800

PENERIMAAN PEMBANGT]NAN 1.501.600

1. Bantuanprogram 65.200
t 2. Bantuanproyek 1.436.400

JUMLAH 10.556,900
DASAR PERHITIJNGANUNTUK PERKIRAAN PENERIMAANNEGARA
RAPBN 1980/1981

A. PENERIMAANDALAM NEGERI ,
I. PAIAK LANGSUNG

1. Pajakpendapatan

l.l. Pajakpendapatanburuh
Faktor-faktoryangdiperhitungkan:
(1) peningkatan ,
kegiatanekonomisehingga
- mendorongkegiatanusaha,
- terdapatpeningkatanpendapatanmasyarakat,
- timbul perusahaanbaru dan perluasanperusahaanyang eda schingga
rnemperluas
lapangankerja.
(2) usahapeningkatanpenerimaanmelalui r
- penertibar dan perluasanwajib pajak denganmakin banyalcnyaper-
yang berproduksi,khuzusnyaperuseha$?erusaha-
usahaan-perusahaan I
an ex PMA-PMDN,
- peningkatanverifikasisehinggadapat ditagih pajak yang seharusnya
dipungut,
- penagihanyanglebih intensif atastunggakan-tunggakanpajak,
- peningkatanmutu aparatpejak,
- peningkatankesadaran
dari parawajib pajak.
Berdasarkanhal-haltersebut,makadiperkirakanpenerimaanyangberasaldari
pajakpendapatanburuh dapatmencapaiRp 134,7milyar.

1.2. Pajakpendapatanusahawan

Faktor-faktoryangdiperhitungkan'
(1) yangakanmempengaruhi penerimaan:
- peningkatanpendapatandan gairahusahaperseroan,
- perkembangan
perekonomianpadaumumnya. a

+25
+26

(2) yLnCakanmenambahpotensipenerimaan:
- penertibandur perluasanjumlah wajib pajak denganintensifikasi pe-
mungutanmelaluiverifikasiyangmendalam,
- peningkatankegiatanpenagihanatas tunggakan+unggakan
pajak pen-
dapatan.
Berdasarkanhal-haltersebutdi aras,diperkirakdnpenerimaanpajakpendapat-
an usahawardapatmencapaijumlah Rp 39,4 milyar.

2. Pajakperseroan

2.1. Pajakpersetoanperusahaan
negara
Faktot-faktoryangdiperhitungkan:
(1) peningkatarkegiatanusaha,
(2) penertiban administrasi dan organisasiperuuhaanperusahaannegara,
(3) intensifikasidi bidangpemungutanpajak dan penagihanatashutangpajak
tahun-tahunsebelumnya.
Berdasarkanfaktor-faktor tersebutdi atas,diperkirakanakan dapat diterima
pajakperseromperusahaan negarasebesarRp 153,8milyar.

2.2. Pajakperseroanperusohaan
swasta
Dalampenerimaanini termazukpula pajak perseroanataslabayangdiperoleh
badanasingyangadadi Indonesia.
Faktorfaktor yangdiperhitungkanakanmempengaruhipenerimaan:
- peningkatanpendapatanataslabadari badan-badan
usahaswasta,
- perkembangansektor indusri dan perdagangandengan makin baiknya
iklim ekonomi,
- penertibandan perluasanjumlah wajib pajak,
- pemeriksaanpembukuanyang lebih intensif atasjumlah labaperusahaan.
Berdasarkanfaktor-faktor di atas, dipokirakan akan dapat diterima pajak
perseroanperusahaanswastasejumlal Rp 202,6 milyar.

3. Pajakperseroanminyak

Perhitunganpenerimaannya
didasarkanatasfaktor-faktor berikut r
(1) produksi minyak diperkirakansekitar 562,03juta barrel setahunatau sekitar
1,54juta barrelsehari,
+27

(2) diperkirakan harga ekspor minyak mentah Indonesiamengalamikenaikan.

Berdasarkanpertimbangandi atas,maka penerimaanpajak perseroanninyak di-


perkirakansebesar
Rp 6.430,1milyar.

4.MPO

Faktor-faktoryang mempengaruhi
penerimaan:
(l) peningkatankegiatanperekonomiandan transaksiperdagangan,
(2) total ekspor dan impor tanpa minyak, rnasing-masing
diperkirakansebesar
US $ 6.011,0juta dan US $ 10.988,0juta,
(3) peningkatanpemungutanmelalui pengawasan yanglebih keut terhadapwajib
pungut.
Berdasarkan
faktor-faktor di atas,maka diperkirakandapat dipungutMpO s€besar
Rp 324,1milyar.

5. Iuran pembangunan
daerah

UsahameningkatkanpenerimaalIpedameliputi :
(1) peningkatannilai obyek Ipedasejalandengankegiatanpembangunan,
(2) intensifikasipemungutsrmeliputi pokok pengenaandalamtahun berjalandan
penagihanatas nggakanhutangIpedatahun-tahunsebelumnya.
Berdasarkanhal-hal tersebut di atas,maka penerimaanIpeda diperkirakanakan
mencapaijumlah sebesar Rp 28,9 milyar.

6. Lain - lain

Penerimaanini terdiri dari pajak kekayaan,pajak atasbunga,dividen dan royalty.


Hal-halyangmempengaruhi penerimaanadalah,
(1) berkembangnya perekonomian,
(2) perluasanwajib pajak dan intensifikasipemunguanpajak,
(3) verifikasiyang intensif terhadappemsahaan-peruuhaan
dalah hal pembagian
dividen,pembayaranbungadan royalty.
Atas hal-haltersebut,makadari lain-lainpajak langsungdiperkirakanmenghasilkan
penerimaansebesar Rp 66,1 milyar.
II. PAJAK TIDAK LANGSUNG

1. PajakPenjualan
a penerimaanadalah'
HaI-halyang mempengaruhi
(1) perkembanganperekonomiankhususnyaPada sektor industri' perdagangan
danjasa,
(2) perluasanjumla.hwajib pajik 'lan intensifikasipemungutarmelalui verifikasi
yanglebih ketat ataspenyerahanbarang'barang dm jasa'
diperkirakanmen-
Berdasarkanhal-haltersebutmaka penerimaalpajak penjualan
capaiRP 251,8rnilYar.

2. PajakPenjualrtnimPor

Penerimaanpajak penjualanimpor mempunyaihubunganyang eret dengan


penerimaan
perkembanganimpor. Unttk tahun anggaranlg$Ollg8L diperkirakan
dari pe-
palak penjudao impor sebesarRp 145,9 milyar atau sekitar 42'4 persen
'
nerimaanbeamas;k yang direncanakan
o
3.Cukai

3.1. Cukai tembakau

Hal-halyangdapatrnempengaruhipenerimaancukai tembakauaddah I

(1) peningkatanproduksi tembakaudan cengkehyang diharapkanakan ter-


jadi dalamtahun198o11981'
(2) peningkatandayabeli masyarakat,
(3) peningkatanusahapemungutancukai berupaI
- menserasikan pita cukaidenganperkembanganhargajualn;'ri'
rokok'
- verifikasiyanglebih cermatatasP€rusahaanaerusahaan
- pencegahandan pemberantasrnpita rokok palzudan rokok tidak ber'
pita cukai,
- penyelesaian nggakancukai.
tunggakan-tu
* Berdasarkanhal.ha]tersebutdiatas,diharapkandapatditerimacukaitem-
RP 3 16,2 milYar'
bakausebesar

3.2. Cukai lainnya


cukai lainnya terdiri dari arkai gula, cukai bir dan cukai alkohol sulingan.
+29

Hal-halyangdapatmeningkatkanpenerimaanadalah;
(1) peningkatanproduksigula,bir dan alkohol zulingan,
(2) intensifikasipemungutancukai.
Berdasarkanhal-hal tersebut, maka cukai lainnya dioerkirakanakan meng-
hasilkanpenerimaansebesarRp 34,7 milyar.

4. Beamazuk

Perkiraanpenerimaanbeamasukdidasarkanatashal-halsebagaiberikut '
berjumlahUS $ 3.142'3
(1) impor yangdapatdikenakanbeamazukdiperkirakan
Juta,
(2) tarif rata-rata sebesar
beamasukdiperkirakan 17,5persen.
Berdasarkanhal-haltersebut,makapenerimaanbeamazukdiperkirakandapatmen-
capaiRp 343,7 mllyat.

5. Pajakekspor
berikut ,
Dasarperhitunganpenerimaanpajak eksporadalahsebagai
(1) ekspordiluar minyakdiperkirakan
sebesar
US $ 6.011,0juta,
(2) kurs devisaada.lah
Rp 625,-per US $ 1 ,-.
Dengandasarperhitungantersebut, maka penerimaanpajak ekspor diperkirakan
Rp 339,1milyar.
sebesar

6. Lain - lain

Jenis penerimaanini meliputi bea meterai, bea lelangdan lainlair' penerimaan


pajak tidak langzung.Perkiraanpenerimaannyadidasarkanatas hal-hal sebagai
berikut r
(l) peningkatan
kegiatandan tansaksi ekonomiyang dapatdikenakanbea me-
terai,
(2) pengawasan
yanglebih ketat ataspemakaianbearneterai,
(3) penyempurnaandan pen.ingkatan
efektivitasdalampenggunaan
kantor lelang.
Denganmemperhitungkanhal-hal tersebutmaka penerimaanlain-lainpajak tidak
langsrngdiperkirakanmencapaijumlah sebesarRp 21,4 milyar.
430

III. PENERIMAAN BUKAN PAJAK

penerimaannyaadalah :
Faktor-faktor yang mempenga^ruhi
a (l) penertiban perusahaannega.radao bank milik negaradalam rangka meningkatkut
penerimaan,
(2) verifikasi dan pengawasan
yang lebih baik ataspenyetorandaripadapenerimaan
departemendepartemen,
Dengan fal<tor-faktor tersebut diperkirakan akan diterima penerimaan bukan pajak
sebesar
Rp 172,8 milyer.

PENERIMAAN PEVIBANGUNAN

Petkiraan penerimaanbantuur program dan bannran proyek adalahseb4gaiberikut :


(l) 1980/1981diperkirakansebesarRp 65,2
bantuan program dalam tahun angga.ren
.ily"t,
(2) realisasi(disbursement)dalam tahun 1980/1981 dari komitrnen bantuan proyek
tahun.tahun yang lalu diperkirakan sebesarRp | .436t milya;r.
Lampiran 2

ANGGARANBELANJA RUTIN 1980/1981


DIPERINCIMENURUTSEKTOR/ SUBSEKTOR
. ( dalamribuan ruPiah) v

Nomor Sektor/ Sub Sektor Jumlah


Kode

1 SEKTORPERTANIANDAN PENGAIRAN r8.424.97r,t


1.1 Sub SektorPertanian 75.+97
.927,O
r.z Sub SektorPengairan 2.927,044,7

2 SEKTORINDUSTRI 4.220.509,0
2.1 Sub Sektor lndustri 4.220.509,0

t SEKTORPERTAMBANGANDAN ENERGI 8.953.690,0


3.7 SubSektorPertambangan rO,O
8.71+.7
3.2 Sub SektorEnergi 238.980,0

4 SEKTORPERHUBUNGANDAN PARMISATA 4r.704.978,O


+.7 Sub SektorPrasaranaJalal 2.69+.538,0
SubSektor Perhubungan Darat 5.785.2r9,o
4.3 Sub SektorPerhubunganLaut 20.r85.54+,0
+.4 Sub SektorPerhubunganUdara 72.357.509,0
+.) Sub SektorPosdan Telekornunikasi 228.207,O
4.6 Sub SektorPariwisata 1.053.961,0

5 SEKTORPERDAGANGANDAN KOPERASI 13.213.006,0


5.1 Sub SektorPerdagangan 6.204.484,0
5.2 SubSektorKoperasi 7.008.522,0

6 SEKTORTENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI t7.804.790,0


6.1 Sub SektorTenagaKerja 17.t97.223,0
6.2 Sub SektorTransmigrasi 6.613.567,0

SEKTORREGIONALDAN DAERAH / PEM.


BANGUNAN DAERAH,DESA DAN KOTA .479,0
993.595

+t7
Nomor
Sektor / Sub Sektor Jumlah
Kode

t.r Sub Sektor Regionaldan Daerah/Pemba.ngunan


Daerah,
Desadan Kota 99j.595.+79,O
8 SEKTORAGAMA 2t.ZB4.gZO,o
8.1 Sub SektorAgama ZL.Z}fl.1ZO,O
9 SEKTORPENDIDIKAN,GENERASIMUDA,
KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN
TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA 283,404.404,7
9.7 Sub SektorPendidikanUmum dan GenerasiMuda Z7Z.Z7Z.O2L,5
9.2 Sub SektorPendidikanKedinasan B.LSO.O7Z,2
9.3 Sub SektorKebudayaanNasionaldan Kepercayaan
TerhadapTuhanYangMahaEsa Z.g8Z.37l,O
10 SEKTORKESEHATAN, KESEJAHTERAAN
SOSIAL,PERANAN WANITA, KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANA 48.816.108,0
10.1 Sub SektorKesehatan 34.793.007.O
to.2 Sub SektorKesejahteraan
Sosialdan
PerananWanita 9.201.141,0
10.3 Sub Sektor Kependudukandan KeluargaBerencana 4.821.960,0
11 SEKTORPERUMAHANRAKYAT DAN
PEMUKIMAN 2.502.966,0
11.1 Sub SektorPerumahanRakyat dan Pemukiman 2,502,966,0
t2 SEKTORHUKUM 66,269.730,0
t2.L SubSektorHukum 66.269.730.0
13 SEKTORPERTAHANAN DAN KEAMANAN
NASIONAL 9J9.315.800,0
13.1 Sub SektorPertahanandan KeamananNasional 939.315.g00,0
t4 SEKTORPENERANGAN,PERSDAN
KOMLTNTKAST
SOSTAL 23.463.800.0
Nomor
Sektor / Sub Sektor Jumlalr
Kode

74.1 Sub SektorPenerangen,


Persdan KomunikasiSosial 23.463.800,0
15 SEKTOR ILMU PENGBTAHUAN,
TEKNOLOGI DAN PENELITIAN 20.5L8.463,9
r5.1 Sub SektorPenelitian 20.518.463,9
t6 SEKTORAPARATUR PEMERINTAH 3.O25.706.384,3
16.1 Sub Sektor LembagaTertinggi /
Tinggi Negara 6.76+.600,o
76.2 Sub SektorAparatur Pemerintah 3M.226.398,3
i6.3 Sub SektorKeuanganNegara 2.77+.775.386,0

JUMLAH 5.529.200.000.o
Lampiran3a
ANGGARANBEI.ANJAPEMBANGUNAN1980/1981
DIPERINCIMENURUTSEKTOR/SUB SEKTOR
(TANPA BANTUAN PROYEK DAN KREDIT EKSPOR)
(dalamribuan rupiah)
?

Nomor Sektor / Sub Sektor


Kode Jumlah

I SEKTORPERTANIANDAN PENGAIRAN 516.0+2.200,


1.1 SubSektorPertanian 3ro.542.200
LZ SubSektorPengairan 205.500:000
SEKTORINDUSTRI 83.709.000
)1 SubSektorIndustri 83.709.000
J SEKTORPERTAMBANGAN
DAN ENERGI 179.881.500
SubSektorPertambangan 28.200.000
j.2 SubSektorEnergi 1 5 1 . 6 8 10. 5
0
a + SEKTORPERHUBUNGAN
DAN PARIWISATA 396.328.000
+.L SubSekrorPrasarana
Jalan 215.000.000
SubSektorPerhubunganDarat 49.633.000
4.3 Sub SektorPerhubungan
Laut 61.906.000
SubSektorPerhubunganUdara 46.789.000
+.5 SubSektorPosdanTelekomunikasi 7.500.000
+.6 SubSektorPariwisata r 5.500.000
5 SEKTORPERDAGANGANDAN KOPERASI 31.560.000
5.1 SubSektorPerdagangan 15.060.000
SubSektorKoperasi 16.500.000
o SEKTORTENAGAKERJA DAN TRANSMIGRASI 269.079.500
o-l SubSektorTenagaKerja 22.739.500
6.2 SubSektorTransmigrasi 246.340.0OO
t 7 SEKTORPEMBANGUNANDAERAH. DESA DAN KOTA 458.843.000

434
+J)

Nomor
Sektor / Sub Sektor Jumlah
Kode

7.1 SubSektorPembangunan
Daerah,Desadan Kota 458.843.000
8 SEKTORAGAMA 31.714.000
8.1 SubSektorAgama I I .714.000
9 SEKTORPENDIDIKAN,GENERASIMUDA, KEBUDAYA-
AN NASIONALDAN KEPERCAYAANTERHADAP
TUHAN YANG MAHA ESA 524.683.000
9,7 SubSektorPendidikanUrnumdanGenerasi Muda +68.922.OOO
9.2 SubSektorPendidikanKedinasan 37.041.000
9.3 SubSektorKebudayaan Nasionaldan Kepercayaan
Terhadap
Tuhan Y4ngMahaEsa 18.720.000
l0 SEKTORKESEHATAN,KESEJAHTERAAN
SOSIAL,
PERANANWANITA,KEPENDUDUKANDAN
KELUARGABERENCANA 160.405.000
10.1 SubSektorKesehatan 102.455,000
lo.2 SubSektorKesejahteraan
SosialdanPerananWanita 31.950.000
10.3 SubSektorKependudukandan KeluargaBerencana 26.000.000
1l SEKTORPERUMAHANRAKYAT DAN PEMUKIMAN 1 0 8 . 25 1 , 2 0 0
11,1 SubSektorPerumahan
RakyatdanPemukiman 1 0 8 . 5r2. 2 0 0
t2 SEKTORHUKUM 52.706.000
72,1 SubSektorHukum 52.706.OOO
13 SEKTORPERTAHANANDAN KEAMANANNASIONAL 250.000.000
t t, L SubSektorPertahanan
dan Keamanan
Nasional 250,000,000
t4 SEKTORPENERANGAN,
PERSDAN KOMUNIKASI
SOSIAL 27.r97.OOO
14.1 SubSektorPenerangan,
Persdan KomunikasiSosial 27.797.000
15 SEKTORILMU PENGETAHUAN,
TEKNOLOGIDAN
PENELITIAN 77.745.000
+36

Sektor / Sub Sektor

t
15.1 SubSektorPengembangan
llrnu Pengetahuan
dan Teknoloqi 11.750.000
15.2 SubSektorPenelitian 65.995.00O
r6 SEKTORAPARATUR PEMERINTAH 147.632.500
16.1 Sub SektorAparaturPemerintah 747.632.500
t7 SEKTORPENGEMBANGANDIJNIA USAHA 143.920.100
t7.l Sub SektorPengembangan
Dunia Usaha 7+3.920.700
18 SEKTORSUMBERAI.AM DAN LINGKI.JNGANHIDI.JP 131.333.000
18.1 Sub SektorSumberAlam dan LingkunganHidup 13 1 . 333 . 0 0 0

JUMLAH 3.591.300.000
t

t
Lampiron 3 b

NILAI RUPIAH BANTUAN PROYEK/TEKNISDAN KREDIT EKSPOR.T980/1981


DIPERJNCIMENI,JRUTSEKTOR/SUBSEKTOR
( Us$ 1,-= Rp62s,-)

Nomor Ribuan Ribuan


Kode us$ Rp.

I SEKTORPERTANIAN DAN PENGAIRAN 356.869 223.043.0O0


1.1 Sub SektorPertanian 105.510 65.944.OO0
t.2 SubSektorPengairan 2 s 7 , 3 5 9 L57.O99.OOO
2 SEKTORINDUSTRI 305.648 191.030.000
2.1 SubSektor Industri 305.648 191.030.000

3 SEKTORPERTAMBANGANDAN ENERGI 486.785 304.240.000


3.1 Sub SektorPertambangan 55 , 8 5
1 34.884.O00
3.2 Sub SektorEnergi +30.970 269.356.OOO

4 SEKTORPERIIUBUNGANDAN PARIWISATA 499.24L 3r 2.026.000


4.r Sub SektorPrasaranaJalan 210.8t4 131.759.000
4.2 Sub SektorPerhubungan Darat 36.598 22.87+.OOO
4.3 SubSektor Perhubungan Laut 118.648 74.155.000
4.4 SubSektorPerhubungan Udara 1 0 0 . 3 8 6 62.7+t.OOO
+.) Sub SektorPosdan Telekomunikasi 28.r95 17.622.000
+.6 Sub SektorPariwisata 4.600 z.875.OOO

5 SEKTORPERDAGANGANDAN KOPERASI 21.+48 13.405.000


).1 SubSektorPerdagangan 360 225.OOO
5.2 SubSektorKoperasi 21.088 13.180.000

6 SEKTORTENAGA KERJA DAN


TRANSMIGRASI 47.995 29.997.O0O
6.r Sub SektorTenagaKerja 6.301 3.938.000
( bersambung
)

437
438

( sambungan)
Ribuan Ribuan
Sektor/SubSektor
us$ Rp.
i

6.2 Sub SektorTransmigrasi 4l.69+ 26.O59.O0O

SEKTORPEMBANGUNANDAERAH, DESA
DANKOTA 37.696 23.560.000
Daerah,Desadan
Sub SektorPembangunan
Kota 37.696 23.560.000

9 SEKTORPENDIDIKAN,GENERASIMUDA,
KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPER-
CAYAAN TERHADAP TUHAN YANG
MAHA ESA 79.926 49.954.000

9.7 SubSektorPendidikan UmumdanGenerasi


Muda 72.606 45.379.OOO
I 9.2 Sub SektorPendidikanKedinasan 6.120 3.950.000
9,1 SubSektorKebudayaan Nasionaldan
Keperc yun TerhaAapTuhan YangMahaEsa 1.000 625.OOO

10. SEKTOR KESEHATAN,KESEJAHTERAAN


SOSIAL, PERANAN WANITA, KEPENDU.
DUKAN DAN KELUARGA BERENCANA 57.856 36.160.000
lo.1 SubSektorKesehatan t+.806 2r.754.OOO
to.2 Sosialdan Peranan
Sub Sektor Kesejahteraan
Wanita r.250 781.000
10,3 SubSektorKependudukan danKeluarga
Berencana 21.800 13.625.OOO

SEKTORPBRUMAHANRAKYAT DAN
PEMUKIMAN 5L.744 32.340.000
I 1 1 . 1 Sub SektorPerumahanRakyat dan Pemukiman 51.744 32.340.000

r3 SEKTORPERTAHANANDAN KEAMANAN
NASIONAL 219.O24 r36.890.000
( bersambung)
( sambungan)
Sektor/SubSektor Ribuan Ribuan
US$ Rp.

13.1 SubSektorPenahanandan Keamanan


Nasional 219.02+ 136.890.000

74 SEKTORPENERANGAN,PERSDAN
KOMUNIKASISOSIAL 9.IO4 5.690.000
14.1 Sub SektorPenerangan,
Persdan
KomunikasiSosial 9.104 5.690.000

15 SEKTORILMUPENGETAHUAN,
TEKNOLOGIDAN PENELNIAN L5.273 9.546.000
15.1 SubSektor'Pengembangan
Ilmu
Pengetahuan
danTeknologi 3.099 1.917.000
15.2 SubSektorPenelitiar 12.174 7.609.000

16 SEKTORAPARATUR PEMERINTAH 27,I20 16.950,000


16.1 SubSektorAparaturPemerintah 27.720 16.950.000

I7 SEKTORPENGEMBANGANDUNIA
usArrA 56.9M 35.590.000
77.1 SubSektorPengembangan
DuniaUsaha 56.944 35.590.000

18 SEKTORSUMBERALAMDAN
LINGKI,JNGAN
HIDUP 25,567 I5,979.0OO
18.1 SubSektorSumberAlam dan
Hidup
Lingkungan 25'567 15.979.000

JUMLAH 2.298.240 1.436.400.000


I-ampiran 4
.I.ANCANGAN
UNDANG-I,JNDANG
REPUBLIK INDONESIA
I{OMOR TAHUN1980
TENTANG
a ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 1980/1981

DENGANRAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDENREPUBLIK INDONBSIA.

Menirnbang : a. bahwaAnggaranPendapatandan BelanjaNegarauntuk TahunAnggaran


1980/1981perlu ditetapkandenganUndang-Undang
;
b. bahwa sebagaiAnggaranPendapatandan BelanjaNegaraTahun kedua
dalam rangka RencanaPembangunanLima Tahun III, Anggaranpen-
dapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 19g0/1981 mengikuti
prioritas nasional sebagaimanaditetapkan didalam pola Umum pelita
Ketiga Ketetapan Majelis permusyawafatan Rakyat Nomor IVlMpR/
I 1978 tentengGarisgarisBesarHaluanNegarai
c. bahwa Anggaran Pendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaran
7980/1981 adalah rencana kerja pemerintah,khususnyapelaksanaan
tahun keduarencanatahunanpembangunan Lima Tahun III ;
d. bahwa Anggaran Pendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaran
1980/1981 di samping memeliharadan meneruskanhasilhasil yang
telah dicapai dalam PELITA I dan pELITA II, juga meletakkanlandas_
an-landasanbaru bagiusaha-usahapembangunan selanjutnya;
e. bahwa untuk lebih menjaga kelangsunganjalannya pembangunan,
maka saldo-anggaran-lebih
dan sisa kredit anggaranproyek-proyek
pada anggaranpembangunanTahun Anggaran lggo/1991 perlu di-
atur dalamUndang.undang
ini ;
Mengingat : 1. Pasal5 ayat (1) jo. Pasal23 ayat (L) Undang-undang
Dasar 1945 ;
2. Ketetapan Majelis PermusyawaratanRakyat Nomor IV/MpRi197g
I
tentangGarisgarisBesarHaluanNegara;
3. Ketetapan Majelis PermusyawaratanRakyat Nomor VIII/MPR/1978
+47

tentang PelimpahanTugas dan WewenangkepadaPresiden/Mandataris


Majelis PermusyawaratanRakyat Dalam Rangka Pengzuksesan
Dan
Pengamanan Pembangunan
Nasional;
4. lndische Comptabiliteitswet(S. 1925 Nomor 448) sebagaimana
diubah
dan ditambah terakhir dengan Undang-undangNomor 9 Tahun 1968
tentang Perubahan Pasal 7 Indische Comptabilitertswet (Lembaran
NegaraRepublik IndonesiaTahun 1968Nomor 53) ;

Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA.

MEMUTU SKAN:

Menetapkan r LJNDANG-UNDANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN


BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN r98O/r98L.

PasalI
(1) PendapatanNegaraTahun Anggaran1980/1981diperolehdari :
a. Sumber-sumber
AnggaranRutin ;
b, Sumber*umberAnggaranPembangunan.
(2) PcndapatanRutin dimaksud pada ayat (1) sub a pasal ini menurut
perkiraanberjumlahRp. 9.055.300.000.00O,00
(3) PendapatanPembangunandimaksud pada eyet (l) sub b pasal ini
menurut perkireenberjumlahRp. 1.501.600,000,00O,00
(4) Jumlah seluruh pendapatanNegaraTahun Anggaran1980/1981 me-
nurut perkiraanberjumlahRp. 10.556.900.00O.00O,0O
(5) Perincianpendapatandimaksud padz ey* (2) dan (3) pasal ini ber-
turut-turut dimuat dalam Lampiran I dan II Undang-undangini.

Pasal2
(l) AnggaranBelanjaTahunAnggaran1980/1981terdiri atas:
a. AnggaranBelanja Rutin ;
b. AnggaranBelanjaPembangunan.
(2) AnggaranBelanja Rutin dimaksud pzdl ^yat (1) sub a pasal.ini me-
nurut perkiraanberjumlahRp. 5.529.200.000.000,00
442

(3) AnggaranBelanjaPembangunan dimaksud pzd,aayzt (1) subb pasalini


menurutperkiraanberjumlahRp 5.027.700.000.000,00
(4) Jumlah seluruhAnggaranBelanjaNegara'fahun Anggaran19PO/1981
menurutperkiraanberjumlahRp. 10.556.900.000.000,00
T
(5) Perincian pengeluarandimaksud pada ayat (2) dan (3) pasal ini ber-
turut-turut dimuat dalam Lampiran III dan IV Undang-undangini.
(6) Petinciandalam Lampiran III dimaksud dalam ayet (5) pasal ini me-
muat sektor dan sub sektor, sedangkanperincian lebih lanjut sampai
padakegiatanditentukandenganKeputusanPresiden.
(7) Perinciandalam Lampiran IV dimaksuddalam ayat (5) pasal ini me-
muat sektor dan sub sektor, sedangkanperincianlebih lanjut sampai
padaproyek-proyekditentukandenganKeputusanPresiden.

Pasal3
(1) PadapertengahanTahun Anggarandibuat laporanrealisasimengenair
a. AnggaranPendapatan Rutin ;
b. AnggaranPendapatanPembangunan;
l c. AnggaranBelanjaRutin ;
d. AnggaranBelanjaPembangunan.
(2) Pada penengahanTahun Anggarandibuat laporanrealisasimengenai:
a. Kebijaksanaan
Perkreditan;
b. PerkembanganLalu-lintasPembayaranLuar Negeri.
(3) Dalam laporan dimaksud padt ayat (1) dan (2) pasal ini disusun
prognosauntuk enambulan berikumya.
(4) Laporandimaksuddalam ayar (1) dan (2) pasalini dibahasbersama
oleh PemerintahdenganDewanPerwakilanRakyat.
(5) Penyesuaian Anggaran dengan perkembangan/perubahan keadaan
dibahas bersamaoleh PemerintahdenganDewan PerwakilanRakyat.

pasal4
(1) Kredit anggaranproyek-proyekpada AnggaranBelanjaPembangunan
I Tahun Anggaran 1980/1981 yang pada akhir Tahun Anggaranme-
nunjukkan sisa, dengan PeraturanPemerintahdipindahk,.rkepada
Tahun Anggaran198717982denganmenambahkannya kipada kredit
anggaxanTahun AnggaranL98l/ 7982.
+43

Tahun Anggaran1980/1981ditambahkankepada
(2) Saldo-anggaran{ebih
anggaranTahun Anggaran 1981/1982 dan dipergunakanuntuk mem'
biayai AnggaranBelanja PembangunanTahun Anggaran 7981/1982.
(3) Peraturan Pemerintahyang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini me-
nyatakan pula, bahwa sisa kredit enggaranyang ditambahkan itu
dikurangkandari kredit anggaranTahunAnggaran1980/1981.
(4) Sisa kredit anggarandimaksud pada ayat (1) pasal ini sebelumdi-
tambahkankepada AnggaranPendapatandan BelanjaNegaraTahun
Anggaran 7987t1982 terlebih dahulu diperiksa dan dinyataka.nke-
benarannyaolehMenteri Keuangan.
(5) PeraturanPemerintahyang dimakzuddalamayat (1) pasalini disampai-
kan kepadaDewanPenvakilanRakyat dan BadanPemeriksaKeuangan
pada akhir triwulan I TahunAnggaran198l/1982,
selambat-lambatnya

Pasal5
Selambat{ambatnya pada akhir Tahun Anggaran1980/1981 oleh
Pemerintahdiajukan RancanganUndang-undangtentang Tambahandan
PerubahanatasAnggaranPendapatandan BelanjaNegaraTahun Anggaran
1980/198f berdasarkantambahandan perubahansebagaihasil penyesuai-
an dimaksuddalamayat (5) pasal3 Undang-undang
ini untuk mendapatkan
persetujuanDewanPerwakilanRakyat.

Pasal6
(1) Setelah Tahun Anggaran 1980/1981 berakhir dibuat pethitungan
yangbersangkutan
anggaran
anggaranmengenaipelaksanaan
(2) PerhitunganAnggaranNegaradalam ayat (1) Pasalini setelahdiperiksa
oleh Badan PemeriksaKeuangandisampaikanoleh Pemerintahkepada
Dewan Perwakilan Rakyat selambat-lambatnyatiga tahun setelah
TahunAnggaranyangbersangkutanberakhir.

Pasal7
Ketentuan-ketentuandalam Indische Comptabiliteitswet (Undang-
undang Perbendaharaan)yang bertentangan dengan bentuk, susunan
ini dinyatakantidak berlaku.
dan isi Undang-undang

Pasal8
ini mulai berlakupadatanggal1 April 1980.
Undang-undang
+44

Agar supaya setiap orang mengetahuinya' memerintahkanpengundang-


an Undang-undang ini dengur penempa@nnyedalam Lembaran Negara
t Reoublik lndonesia.

Disahkandi Jakarta
Padatanggal
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA,

SOEHARTO

Diundangkandi Jakarta
Padatanggal
MENTERI/SEKRETARISNEGARA
REPUBLIKINDONESIA,

SUDHARMONO, S.H.
lar

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIATAHUN 1980NOMOR

t
PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANGREPUBLIKINDONESIA
NOMOR TAHUN 1980
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN1980/1981

UMUM

AnggaranPendapatan dan BelanjaNegaraTahunAnggaran1980/1981adalahAnggalan


Pendapatandan BelanjaNegaraTahun kedua dalamrangkapelaksanaan REPELITA III
7979/1980- 7983/1984.AnggaranPendapatandan BelanjaNegaraTahun Anggaran
1980/1981mengikutiprioritasnasionalsebagaimana ditetapkandi dalamPolaUmumPelita
KetigaKetetapanMajelisPermusyawaratan Rakyat No. IV/MPR/1978tentangGarisgaris
BesarHaluan Negara.Prioritasdiletakkanpadapembangunanbidang ekonomi dengantitik
berat pada pembangunansektor pertanianmenuju swasembada pangandenganmeningkat-
kan sektorindustriyangmengolah bahanmentahmenjadibahanbakudanbarangjadi dalam
rangkamenseimbangkan strukturekonomiIndonesia.
Melalui pernbangunan sektorekonomisepertitersebutdiatas,usahapeningkatan dan
perbaikantaraf hidup rakyat banyakdiharapkanakandapatdiwujudkandalamrangkamen-
capaisasaran-sasaran
sepertiyang ditetapkandi dalamGaris-garis
BesarHaluanNegara.
SesuaidenganGaris-garisBesarHaluanNegara,khususnyaPolaUmum PelitaKetiga,
kebijaksanaandalampelaksanaan pembangunan didasarkankepadaTrilogi Pembangunan,
yakni pernerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya
yangmenujuterciptanya kcadilansosial
bagi seluruhrakyal, O.tt-Ouhan ekonomiyang cukup tinggidan stabilitasnasionalyang
sehatdan dinamis.Pclaksanaan pemerataan,pertumbuhandan stabilitasdilakukansecara
serasidcnganlcbih menonjolkansegipemerataan terutamadiwujudkandalamDelapanJalur
Pemerataan.
Dalam pada itu, kebijaksanaan
anggaran
berimbangyangdinamisterutamadituiukan
untuk menyesur.ikanpengeluarandenganpenerimaansedemikian
rupa,sehingga Tabungan
Pemerintahdapatterusditingkatkandalamrangkatercapainya
usahauntuk dapatmening-
katkur pembangunandengankemampuansendiri, Usahauntuk itu antara lain dilakukan
rnelaluipeningkatan
pencrimaan dalamnegeri.
terutamapenerimaan
Di bidangpengeluaran,
makapengeluaran untuk tugasumum Pemerintahan
ditujukan
untuk terus membinaaparaturdan administrasi
negaraagarlebih mampumelaksanakan

44s
+46

tugas yang kian meningkat sesuaidengan perkembanganpelaksanaanpembangunan.Se-


ianjutnya pengeluaranditujukan untuk memelihara hasil pembangunan,menye^:iaikan
proyek-proyek dari tahun-tahun sebelumnya,menyediakandana bagi bantuan proyek,
nrembiayaiproyek-proyekbaru dan sebagainya.

Sementaraitu bantuan pembangunankepada desa, Kabupaten daerah Tingkat II/


Kotamadya DaerahTingkat II dan PropinsiDaerahTingkat I yang bertujuanuntuk l€bih
menggerakkandan meratakanpembangunandaerahserta mengurangi tekananpenganggur-
an, dilanjutkan dalamjumlah yang secerakeseluruhannyameningkat.Bantuanpembangun-
an kepadaKabupatendalam tahun 1979ll980 telah diperluasdenganbantuanpembangun-
an prasaranajalan dan dalam tahun angglran ini bantuan tersebutdiperbesar. Jumlah
Sekolah Dasar, serta saranakesehatandiperbanyak,dan bantuan pembangunanlainnya
seperti penghijauan dan penghutanan kembali tanah kritis lebih ditingkatkan lagi.
tJntuk lebih meningkatkar lagi kesempatankerja, penambahanproduksi, dan pe-
ningkatan pendapatan maka dilakukan peningkatan kegiatan disektor transmigrasi.

Denganberbagaikebijaksanaan tersebuthendakdicapaipula keserasian


dan keselarasan
F
ddam pertumbuhanekonomi nasionaldan daerahyang diharapkandapat menambahpe'
nyediaandan perluasanlapangankerja.

Selanjutnya,agar bieya yang tersedia dapat dimanfaatkansecaramaksimal sesuai


dengankebijaksanaan anggaran,maka penggeseran antar programdan antarkegiatandalam
anggaranbelanjarutin dan antar program dan antar proyek dalam anggaranbelanjapem-
bangunandilakukan denganpersetujuanPresiden,sedangkanpenggeseran antar sektor dan
antar sub sektor, baik dalam anggaranbelanjarutin maupundalam angga:,afibelanjapem-
bangunandilakukandenganUndang-undang.

Dalam rangka kesinambungankegiatan pembangunan,maka sisa krcdit anggaran


proyek-proyekpada anggaranpembangunan dan saldoanggaranlebih AnggaranPendapatan
dan Belanja Negaraini ditambahkan kepadaAnggaranPendapatandan Belanja Negara
Tahun Anggaranl98l | 7982.

Dengan memperhatikanhal-hal tersebut di atas, maka AnggaranPendapatandan


Belanja Negara Tahun Anggaran f980/1981 disusun berdasarkanasumsi-asumsi
umum
sebagaiberikut :
+47

perkembangan
a. dipertahankannyakestabilanmoneter sertaterselenggaranya hargake arah
yang lebih mantaplagi denganselaludiusahakandalamjangkauandayabeli masyarakat;
b. dapat ditingkatkannya penerimaannegara meskipun diberikzn berbagaifasilitas dan
perangsangfiskal kepadaindustri-industribaik industri yang telah ada maupunindustri
baru dalamrangkapenanamanmodal ;
c. dapat dicapainyatargetpenerimaannegarayang ditetapkandari sektorperdagangan
inter-
nasional;
d. tidak terjadinya perubahanpenrbahandalam situasiinternasionalyang dapat membawa
pengaruhnegatifdalamhubunganekonomiintemasionalRepublik Indoncsia.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukupjelas.
Pasal 2
Cukupjelas.
Pasal 3
Ayat (1)
Cukupjelas.

Ayat (2)
Masalahkebijaksanaan kredit dan lalu lintas pembayaranluar negerisebagianbesarber-
ada di sektorbukanPemerintah.Oleh sebabitu penyuzunankebijaksanaan kredit dan devisa
dalam bentuk dan arti sepeni anggaran rutin dan anggaranpembangunurzukaruntuk dilak-
sanakan,sehinggauntuk itu dibuat dalambentuk prognosa.

Ayat (3)
Cukupjelas.
Ayat (4)
Cukupjelas.
Ayat (5)
Cukupjelas.
Pasal4
Cu,<upjelas.
Pasal 5

Pasalini menenfirkan bahwa jika diperlukan AnggaranP€ndapatandan BelanjaNegara


Tambehan dan Perubahan,maka pengajuannyakepadaDewen Perwskilan Rakyat dilakukan
selambat-lembatnya
padaakhir Tahun Anggaranl98O/1981.

Pasal 6
Perhitungan Anggaran Negara dimaksud dalam pasal ini disampaikan kepada Dewan
Perwakilan Ralyat dalam bentuk dan $sunan yang ditetapkan o.leh Pemerintah dengan
persetujuanBadanPemedksaKeuangan.

Pesd 7
Cukupjelas.

PasalI
Cukupjelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIANOMOR


J+

Anda mungkin juga menyukai