Anda di halaman 1dari 40

Managerial Ethics and Governance

Pelanggaran etika bisnis oleh Samsung terkait Hak Paten dengan Iphone

MANAJEMEN STRATEGIK

Disusun oleh :

1. Edy Suprianto : 5118220015

2. Eeb Basuni : 5118220053

3. Erwin Widi Juli Hapsari : 5118220016

4. Febri Andrianto Nugroho : 5118220019

5. Ferdiansyah Saputra : 5118220020

MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS PANCASILA


2018
DAFTAR ISI

Slide 1 ........................................................................................................................................ 1
1.1. Kasus Pelanggaran Hak Paten Samsung Terhadap Apple .............................................. 1
1.2. Risiko Hukum .................................................................................................................. 3
1.3. Merugikan Pemilik Hak Cipta Secara Materiel dan Imateriel............................................ 3
1.4. Berkurangnya Kreativitas dan inovasi .............................................................................. 3
Slide 2 ........................................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Hak Kekayaan Intelektual .............................................................................. 3
2.2. Prinsip-prinsip Hak Kekayaan Intelektual......................................................................... 6
2.3. Dasar Hukum Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia ..................................................... 6
2.4. Jenis-jenis Hak Kekayaan Intelektual .............................................................................. 7
2.5. Sistem Hak Kekayaan Intelektual ...................................................................................15
Slide 3 .......................................................................................................................................16
3.1. Dasar Hukum dan Pengertian Hak Paten .......................................................................16
3.2. Pengertian Paten dan fungsi ..........................................................................................16
3.3. Cara mendaftarkan Hak Paten .......................................................................................17
3.4. Pidana Pelanggaran Hak Paten .....................................................................................17
Slide 4 .......................................................................................................................................18
4.1. Pelanggaran Samsung terhadap Iphone ........................................................................18
Slide 5 .......................................................................................................................................22
5.1. CSR (Corporate Social Responsibility) ...........................................................................22
Slide 6 .......................................................................................................................................24
6.1 Teori ...............................................................................................................................24
6.2. Kesimpulan ....................................................................................................................24
6.3. Saran .............................................................................................................................25
PERTANYAAN DISKUSI ..........................................................................................................25
7.1. Apakah Paten akan menimbulkan monopoli ...................................................................25
7.2. CSR Yang Menyentuh masyarakat secara langsung ......................................................29
7.3. Undang-Undang yang terakhir yang berlaku. .................................................................33
7.4. Apakah samsung mendapat hukuman dari pengadilan. .................................................33
7.5. Apakah konsument samsung juga ikut serta dalam pelanggaran etik. ............................34
Lampiran ...................................................................................................................................38

ii
Slide 1
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

1.1. Kasus Pelanggaran Hak Paten Samsung Terhadap Apple

Zaman yang semakin modern, canggih dan serba cepat smartphone sudah

menjadi kebutuhan primer bagi semua kalangan masyarakat bagi pelajar,

mahasiswa, guru, pengusaha dan jenis pekerjaan lainnya. Seiring dengan

perkembangan kemajuan teknologi dan tingkat pendidikan dimana dibutuhkan

bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan komunikasi saja, melainkan untuk

memenuhi kebutuhan pekerjaan, pendidikan, hiburan, bisnis dan lain-lain.

Merek-merek smartphone yang beredar di pasaran sekarang ini sangatlah

beragam, mulaidariproduk Nokia, Lenovo, LG, Blackberry, ASUS, Oppo Sony,

Apple, Samsung. Produk yang sangat mendominasi pasar smartphone di

Indonesia seperti merek Nokia, Blackberry, Apple (Iphone) dan Samsung. Apple

sebagai perusahaan multinasional yang menghadirkan produk andalannya yaitu

dikenal dengan nama Iphone, Apple adalah satu-satunya perusahaan teknologi

yang berhasil memadukan antara hardware dan softwarenya sendiri, berbeda

dengan pabrikan lainnya yang lebih mengandalkan software dari google.

Belum lama ini Apple mengklaim bahwa Samsung secara sengaja menjiplak

desain iPhone dan iPad, berikut kemasannya di produk smartphone Galaxy dan

tablet Galaxy Tab. Apple menyiapkan daftar paten yang dilanggar Samsung dan

sebuah presentasi grafis yang menunjukkan perubahan dalam desain ponsel

Samsung sebelum dan sesudah kehadiran iPhone. Sebaliknya, Samsung

membantah semua klaim Apple dan mengatakan bahwa industri consumer

electronics secara rutin mencari inspirasi dari produk-produk di masa lalu.

Samsung menyiapkan presentasi grafisnya sendiri untuk melawan tuduhan

1
Apple dan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut pernah membuat mock-up

ponsel dengan full-touch interface sebelum iPhone memasuki pasar. Untuk balik

menyerang, Samsung mengatakan bahwa Apple melanggar sejumlah paten

miliknya terkait penggunaan teknologi di ponsel.

Sekarang ini permasalahan Hak Cipta menjadi sorotan dan bahan kajian yang

mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, baik nasional maupun

internasional. Masalahnya adalah bahwa Hak Cipta tidak semata-mata berkaitan

dengan hukum saja, melainkan erat hubungannya dengan masalah

perdagangan, ekonomi, pengembangan teknologi serta menjadi landasan bagi

usaha untuk memajukan sosio-kultural bangsa dan masyarakat pada umumnya.

Hak Cipta itu sendiri merupakan basis terpenting dari perkembangan ekonomi

kreatif dunia. Sehingga Masalah pelanggaran hak cipta bukan persoalan sepele

karena hal ini berkaitan langsung dengan hukum mengenai kekayaan intelektual

yang diatur di dalam undang-undang. Dampak yang ditimbulkan bagi

pelanggaran hak kekayaan intelektual adalah kerugian bagi suatu perusahaan

yang telah memiliki hak sebelumnya dipergunakan tanpa izin oleh perusahaan

lain dan dikenal sebagai kepemilikannya. Selain itu pula pelanggaran hak

kekayaan intelektual berdampak pada kurang kreatif dan inovatif akibat

penggunaan ide yang sama. Perlunya penegakan hukum terhadap pelanggaran

hak kekayaan intelektual baik tingkat regional, nasional maupun internasional,

agar supaya kepemilikan hak merasa aman dan mendapatkan haknya atas ide

yang telah mereka tuangkan dan kukuhkan dalam sebuah hak kekayaan

intelektual.

Beberapa dampak yang timbul dari Pelanggaran hak cipta ini diduga bahwa :

2
1.2. Risiko Hukum

Hukum di Regional, Nasional serta internasional, telah membuat payung hukum

yang jelas dan tegas mengenai tindakan pelanggaran Hak cipta. Di indonesia

telah diatur dalam UU pasal pelanggaran hak cipta telah mencantumkan

ancaman hukuman penjara mulai dari satu bulan hingga lima tahun serta denda

sebanyak lima ratus juta hingga lima miliar rupiah.

1.3. Merugikan Pemilik Hak Cipta Secara Materiel dan Imateriel

Menimbulkan kerugian pada si pemilik aslinya secara materiel dan imateriel. Dari

segi materiel, hal ini mampu berdampak pada kesejahteraan ekonomi si pemilik.

Sementara dari segi imateriel hal ini dapat merusak citra produk atau pemilik

secara umum, dan berisiko meningkatan taraf penyalah gunaan produk.

1.4. Berkurangnya Kreativitas dan inovasi

Dikarenakan penggunaan ide yang sama maka akan terjadi penurunan

kreativitas dan inovasi dimana ini adalah basis dari temuan-temuan baru yang

dibutuhkan disetiap perkembangan jaman.

Di berbagai negara maju hal ini telah menjadi perhatian serius oleh pemerintah

setempat dan tidak segan-segan memberikan sanksi jika memang terbukti

melakukan pelanggaran hak cipta.

Slide 2
2.1 Pengertian Hak Kekayaan Intelektual

Teori Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sangat dipengaruhi oleh pemikiran John

Locke tentang hak milik. Dalam bukunya, Locke mengatakan bahwa hak milik

dari seorang manusia terhadap benda yang dihasilkannya itu sudah ada sejak

manusia lahir. Benda dalam pengertian disini tidak hanya benda yang berwujud

3
tetapi juga benda yang abstrak, yang disebut dengan hak milik atas benda yang

tidak berwujud yang merupakan hasil dari intelektualitas manusia.

Istilah atau terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan untuk pertama

kalinya pada tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan

tentang hak milik dari si pencipta ada pada bukunya. Yang dimaksud dengan hak

milik disini bukan buku sebagai benda, tetapi buku dalam pengertian isinya.

Istilah HKI terdiri dari tiga kata kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan Intelektual.

Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun

dijual. Adapun kekayaan intelektual merupakan kekayaan atas segala hasil

produksi kecerdasan daya pikir seperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra,

gubahan lagu, karya tulis, karikatur, dan lain-lain yang berguna untuk manusia.

Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena

kemampuan intelektual manusia.

Sistem HKI merupakan hak privat (private rights). Seseorang bebas untuk

mengajukan permohonan atau mendaftarkan karya intelektualnya atau tidak.

Hak eklusif yang diberikan Negara kepada individu pelaku HKI (inventor,

pencipta, pendesain dan sebagainya) tiada lain dimaksudkan sebagai

penghargaan atas hasil karya (kreativitas) nya dan agar orang lain terangsang

untuk dapat lebih lanjut mengembangkannya lagi, sehingga dengan sistem HKI

tersebut kepentingan masyarakat ditentukan melalui mekanisme pasar.

Disamping itu sistem HKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang

baik atas segala bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan

dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari atau

dicegah. Dengan dukungan dokumentasi yang baik tersebut, diharapkan

masyarakat dapat memanfaatkannya dengan maksimal untuk keperluan

4
hidupnya atau mengembangkannya lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah

yang lebih tinggi lagi.

Hak Atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum

atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya.

Menurut UU yang telah disahkan oleh DPR-RI pada tanggal 21 Maret 1997,

HaKI adalah hak-hak secara hukum yang berhubungan dengan permasalahan

hasil penemuan dan kreativitas seseorang atau beberapa orang yang

berhubungan dengan perlindungan permasalahan reputasi dalam bidang

komersial (commercial reputation) dan tindakan / jasa dalam bidang komersial

(goodwill).

Setiap manusia memiliki memiliki hak untuk melindungi atas karya hasil cipta,

rasa dan karsa setiap individu maupun kelompok. Kita perlu memahami HAKI

untuk menimbulkan kesadaran akan pentingnya daya kreasi dan inovasi

intelektual sebagai kemampuan yang perlu diraih oleh setiap manusia, siapa saja

yang ingin maju sebagai faktor pembentuk kemampuan daya saing dalam

penciptaan Inovasi-inovasi.

Menurut Ismail Saleh, Pengertian HKI adalah pengakuan dan penghargaan pada

seseorang atau badan hukum atas penemuan atau penciptaan karya intelektual

mereka dengan memberikan hak-hak khusus bagi mereka, baik yang bersifat

sosial maupun ekonomis.

Menurut Bambang Kesowo, Pengertian HKI adalah hak atas kekayaan yang

timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.

Dari Pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengertian HKI adalah

hak yang berasal dari hasil kegiatan intelektual manusia yang mempunyai

manfaat ekonomi.

5
2.2. Prinsip-prinsip Hak Kekayaan Intelektual

Prinsip-prinsip Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Ekonomi

Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya

pikir manusia yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan member

keuntungan kepada pemilik hak cipta.

2. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu

hasil dari kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam

penggunaan hak atas kekayaan intelektual terhadap karyanya.

3. Prinsip Kebudayaan

Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan,

sastra dan seni guna meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan

keuntungan bagi masyarakat, bangsa dan Negara.

4. Prinsip Sosial

Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara,

sehingga hak yang telah diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan

satu kesatuan yang diberikan perlindungan berdasarkan keseimbangan

antara kepentingan individu dan masyarakat/ lingkungan.

2.3. Dasar Hukum Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia

Dalam penetapan HAKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan

peraturan yang berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :

 Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing

the World Trade Organization (WTO);

 Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan;

6
 Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta;

 Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek;

 Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten;

 Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention

for the Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the

World Intellectual Property Organization;

 Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law

Treaty;

 Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention

for the Protection ofLiterary and Artistic Works;

 Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights

Treaty.

Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak atas Kekayaan Intelektual

(HaKI) dapat dilaksanakan. Maka setiap individu/kelompok/organisasi yang

memiliki hak atas pemikiran-pemikiran kreatif mereka atas suatu karya atau

produk dapat diperoleh dengan mendaftarkannya ke pihak yang melaksanakan,

dalam hal ini merupakan tugas dari Direktorat Jenderal Hak-hak Atas Kekayaan

Intelektual, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia.

2.4. Jenis-jenis Hak Kekayaan Intelektual

Hak Kekayaan Intelektual atau HKI tidak merujuk pada salah satu jenis hak

eksklusif semata, melainkan sebuah "payung", umbrella term, untuk menaungi

beragam jenis hak eksklusif yang masing-masing memiliki karakteristik, ruang

lingkup dan sejarah perkembangannya sendiri-sendiri.

7
Jenis-jenis HKI yaitu sebagai berikut: Paten, Merek, Desain Industri, Indikasi

Geografis, Varietas Tanaman, Sirkuit Terpadu, Rahasia dagang, Hak Cipta,

Lisensi dan Waralaba.

1. Paten

Istilah "paten" sering kita dengar banyak dipakai oleh masyarakat luas; dan

bahkan tak jarang disalah-pahami sebagai padanan dari istilah "hak

kekayaan intelektual" itu sendiri. Namun sesungguhnya, paten hanyalah

salah-satu dari sekian banyak bentuk perlindungan HKI.

Paten adalah perlindungan HKI bagi karya intelektual yang bersifat

teknologi, atau dikenal juga dengan istilah invensi, dan mengandung

pemecahan/solusi teknis terhadap masalah yang terdapat pada teknologi

yang telah ada sebelumnya.

Sebagai contoh, paku kecil temuan Levi Strauss untuk dipasang di ujung-

ujung saku celana jeans, misalnya, yang kemudian dianugerahi hak paten di

Amerika Serikat tahun 1873, mengandung solusi teknis terhadap persoalan

mudah lepas/sobeknya jahitan saku celana berbahan denim ketika itu,

mengingat pemakaian luar ruangan dengan intensitas yang cukup tinggi.

Invensi paten dapat berupa produk ataupun proses. Contohnya pembakaran

pada mesin kendaraan bermotor yang bertujuan untuk menghasilkan emisi

gas buang yang lebih ramah lingkungan. Baik metode dan proses bagaimana

pembakaran tersebut dilakukan, dan mesin yang menerapkan metode dan

proses pembakaran itu, keduanya dapat dipatenkan masing-masing sebagai

paten proses dan paten produk.

Istilah hak milik intelektual adalah terjemahan dari intellectual property right

yang merupakan istilah kolektif, dalam arti istilah ini mencakup tiga bidang

pokok yaitu ciptaan, penemuan, dan merek.

8
2. Merk

Merek - atau juga biasa dikenal dengan istilah brand - adalah penanda

identitas dari sebuah produk barang atau jasa yang ada dalam perdagangan.

Namun tidak hanya sebagai identitas semata, merek juga berperan penting

mewakili reputasi tidak hanya produknya, namun juga penghasil dari produk

barang/jasa yang dimaksud. Tak heran jika branding menjadi bagian yang

sangat penting dalam pemasaran suatu produk/jasa.

Hak Merek adalah bentuk perlindungan HKI yang memberikan hak eksklusif

bagi pemilik merek terdaftar untuk menggunakan merek tersebut dalam

perdagangan barang dan/atau jasa, sesuai dengan kelas dan jenis

barang/jasa untuk mana merek tersebut terdaftar. Satu hal yang perlu

dipahami adalah, pendaftaran Merek untuk memperoleh Hak Merek bukan

berarti ijin untuk menggunakan merek itu sendiri. Siapapun berhak memakai

merek apapun - didaftar ataupun tidak - sepanjang tidak sama dengan merek

terdaftar milik orang lain di kelas dan jenis barang/jasa yang sama. Hanya

saja, dengan merek terdaftar, si pemilik merek punya hak melarang siapapun

untuk menggunakan merek yang sama dengan merek terdaftar miliknya tadi,

tentunya untuk kelas dan jenis barang/jasa yang sama.

3. Desain Industri

Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau

komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan

daripadanya yang berbentuk tiga atau dua dimensi yang memberikan kesan

estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga atau dua dimensi serta dapat

dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri atau

kerajinan tangan.

9
Hak desain industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara Republik

Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu

tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuannya kepada

pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.

4. Indikasi Geografis

Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu

barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk

faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut

memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang

dan/atau produk yang dihasilkan. Indikasi Geografis diatur dalam Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis pada

Pasal 53 Bab VIII.

Indikasi Geografis dilindungi setelah Indikasi Geografis didaftar oleh Menteri

untuk mendapatkan perlindungan Hak atas Indikasi Geografis. Hak atas

Indikasi Geografis adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada

pemegang hak Indikasi Geografis yang terdaftar, selama reputasi, kualitas,

dan karakteristik yang menjadi dasar diberikannya pelindungan atas Indikasi

Geografis tersebut masih ada.

Untuk memperoleh perlindungan Hak atas Indikasi Geografis, Pemohon

Indikasi Geografis harus mengajukan Permohonan kepada Menteri.

Pemohon Indikasi Geografis dapat merupakan:

a. Lembaga yang mewakili masyarakat di kawasan geografis tertentu (antara

lain asosiasi produsen, koperasi, dan masyarakat perlindungan indikasi

geografis (MPIG)) yang mengusahakan suatu barang dan/atau produk

berupa:

10
1) sumber daya alam, yaitu segala sesuatu yang berdasar dari alam yang

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang

mencakup tidak hanya komponen biotik seperti hewan, tumbuhan, dan

mikroorganisme tetapi juga komponen abiotik seperti minyak bumi, gas

alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah;

2) barang kerajinan tangan; atau

3) hasil industri, yaitu hasil dari olahan manusia berupa barang mentah

menjadi barang jadi, contoh: Tunun Gringsing, Tenun Sikka

b. Pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota.

5. Varietas Tanaman

Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) atau hak pemulia tanaman

adalah hakkekayaan intelektual yang diberikan kepada pihak pemulia

tanaman atau pemegang PVT untuk memegang kendali secara eksklusif

terhadap bahan perbanyakan (mencakup benih, stek, anakan, atau jaringan

biakan) dan material yang dipanen (bunga potong, buah, potongan daun) dari

suatu varietas tanamanbaru untuk digunakan dalam jangka waktu yang telah

ditentukan. Suatu kultivaryang didaftarkan untuk mendapatkan PVT harus

memiliki karakteristik berikut ini : baru, unik, seragam, stabil, dan telah diberi

nama. Hak ini merupakan imbalan atas upaya yang dilakukan pemulia dalam

merakit kultivar yang dimuliakannya, sekaligus untuk melindungi konsumen

(penanam bahan tanam atau pengguna produk) dari pemalsuan atas produk

yang dihasilkan dari kultivar tersebut. Sedangkan Pengertian Perlindungan

Varietas Tanaman menurut UU PVT UU NO 29 Tahun 2000 Pasal 1(1)

adalah : Perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini

diwakili oleh pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor

11
Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan

oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.

6. Sirkuit Terpadu

Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi,

yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu

dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya

saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan

semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.

Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi

dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah

elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu Sirkuit

Terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan

pembuatan Sirkuit Terpadu.

Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan

oleh negara Republik Indonesia kepada Pendesain atas hasil kreasinya,

untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan

persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.

7. Rahasia Dagang

Seperti yang disebutkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Rahasia Dagang

(Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000), Rahasia Dagang adalah informasi

yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/ atau bisnis,

mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga

kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang. Dalam Pasal 2 Undang-

Undang Rahasia Dagang dijelaskan lebih lanjut bahwa lingkup perlindungan

Rahasia Dagang adalah metode produksi, metode pengolahan, metode

penjualan atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang

12
memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui masyarakat umum. Adapun yang

dimasukkan kedalam informasi teknologi, adalah sebagai berikut :

 Informasi tentang penelitian dan pengembangan suatu teknologi;

 Informasi tentang produksi/proses; dan

 Informasi mengenai kontrol mutu.

Sedangkan yang dimaksud dalam informasi bisnis, adalah sebagai berikut :

 Informasi yang berkaitan dengan penjualan dan pemasaran suatu produk;

 Informasi yang berkaitan dengan para langganan;

 Informasi tentang keuangan; dan

 Informasi tentang administrasi.

8. Hak Cipta

Hak cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak cipta untuk

mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu

dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan

undang-undang hak cipta yang berlaku.

Dalam Pengertian hak cipta, pemahaman yang benar tentang ruang lingkup

hak cipta diperlukan untuk menghindari adanya kerancuan pengertian hak

cipta yang sering terjadi di masyarakat Indonesia. hak cipta yang berkaitan

dengan banyaknya produk budaya bangsa yang diklaim pihak asing,

beberapa kalangan minta agar Pemerintah segera "mematenkan" hak cipta

produk seni budaya tersebut. Dalam kasus hak cipta ini, istilah "mematenkan"

tidak tepat, sebab "paten" hanya layak diterapkan bagi hak kekayaan industri,

yaitu hak paten, bukan untuk hak cipta.

Secara hakiki Hak cipta termasuk hak milik immaterial karena menyangkut

gagasan pemikiran, ide, maupun imajinasi dari seseorang yang dituangkan

13
dalam bentuk karya cipta/ hak cipta, seperti hak cipta buku ilmiah, hak cipta

karangan sastra, maupun hak cipta karya seni.

9. Lisensi dan Waralaba

Lisensi merupakan bentuk pemberian izin oleh pemilik lisensi kepada

penerima lisensi untuk memanfaatkan atau menggunakan (bukan

mengalihkan hak) suatu kekayaan intelektual yang dipunyai pemilik lisensi

berdasarkan syarat-syarat tertentu dalam jangka waktu tertentu yang

umumnya disertai dengan imbalan berupa royalty. Lisensi bisa merupakan

suatu tidakan hukum berdasarkan kesukarelaan atau kewajiban. Lisensi

sukarela adalah suatu cara pemegang HaKI memilih atau memberikan hak

berdasarkan perjanjian keperdataan hak-hak ekonomi hak kekayaan

intelektual kepada pihak lain sebagai pemegang hak lisensi untuk

mengeksploitasi. Lisensi merupakan cara pemberian hak ekonomi yang

diharuskan perundang-undangan, tanpa memperhatikan apakah pemilik

menghendakinya atau tidak.

Waralaba berarti hak untuk menjalankan usaha/bisnis didaerah yang telah

ditentukan. Secara historis, waralaba didefinisikan sebagai penjualan khusus

suatu prosuk disuatu daerah tertentu dimana produsen memberikan latihan

kepada perwakilan penjualan dan menyediakan produk informasi dan iklan,

sementara ia mengontrol perwakilan yang menjual produk didaerah yang

telah ditentukan.

Jika kemudian adanya pengalihan terhadap hak tersebut melalui perjanjian

lisensi, maka selanjutnya untuk proses pengalihannya tunduk pada asas-

asas hukum perikatan. Usulan diatas dimaksudkan, jika terdapat keinginan

untuk menempatkan figure hukum waralaba ini kedalam kerangka hukum

perdata Indonesia.

14
2.5. Sistem Hak Kekayaan Intelektual

Dalam Hak Kekayaan Intelektual di kenal dua macam sistem yaitu:

1. Sistem Deklaratif (first to use)

dalam sistem deklaratif titik berat di letakan atas pencipta pertama. Siapa

pencipta pertama suatu ciptaan dialah yang dianggap berhak menurut hukum

atas ciptaan karya bersangkutan. Sistem deklaratif adalah sistem pendaftaran

yang hanya menimbulkan dugaan adanya hak sebagai pemakai pertama

pada suatu ciptaan bersangkutan. Sistem deklaratif dianggap kurang

menjamin kepastian hukum dibandingkan dengan sistem konstitutif

berdasarkan pendaftaran pertamayang lebih memberikan perlindungan

hukum.

2. Sistem konstitutif (first to file)

Dalam sistem konstitutif, hak akan timbul apabila telah didaftarkan oleh si

pemegang. Karena itu dalam sistem ini pendaftaran merupakan suatu

keharusan. Sistem pendaftaran konstitutif di sebut juga first to file principle,

artinya ciptaan yang di daftrakan adalah yang memenuhi syarat dan sebagai

yang pertama. Ciptaan tidak semua bisa didaftarkan, ciptaan yang tidak

dapat didaftar atas dasar permohonan yang diajukan oleh pemohon yg tidak

beritikad baik. Pemohon beritikad tidak baik misalnya yang mendaftarkan

ciptaan nya secara tidak jujur, ada niat tersembunyi misalnya meniru atau

menjiplak karya ciptaan orang lain yang semirip mungkin sama persis

sehingga menimbulkan persaingan yang tidak sehat.

15
Slide 3
3.1. Dasar Hukum dan Pengertian Hak Paten

Aturan Mengenai Hak Paten


1. UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten.
2. UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Paten.
3. UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.
4. UU Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten.

3.2. Pengertian Paten dan fungsi

Hak Paten Adalah bagian dari pengembangan dari Hak Cipta, dimana Hak Cipta

itu sendiri merupakan karya-karya intelektual yang mempunyai nilai dan manfaat

ekonomi. (Harsono Adi Sumarto, 1990, Sanusi Bintang, 1998)

Hak Paten adalah hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil

penemuannya di bidang teknologi, di mana untuk jangka waktu yang telah

ditentukan melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikan

persetujuan kepada orang lain untuk melaksanakannya. (Adrian Sutedi)

Hak Paten yaitu hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada inventor atas

hasil invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu. (UU No. 13

tahun 2016)

Invensi yaitu hasil temuan/ide berupa produk atau proses

Inventor yaitu seseorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama

melaksanakan temuan/ide .

Pemegang hak paten adalah Inventor sebagai pemilik Paten, pihak yang

menerima hak atas Paten tersebut dari pemilik Paten, atau pihak lain yang

menerima lebih lanjut yang terdaftar dalam umum Paten. (UU No. 13 tahun

2016)

16
Paten (sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 22 ayat 1 Undang-undang Nomor

13 Tahun 2016) diberikan untuk jangka waktu selama 20 (dua puluh) tahun

terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat

diperpanjang.

Sehingga dapat diperhatikan bahwa terdapat hal penting dari pengertian paten

yaitu bahwa paten adalah bersifat eksklusif dan berasal dari pemerintah, Hak

paten adalah perbuatan yang merupakan hak eksklusif dari pemegang paten,

yaitu mengenai penjualan, penggunaan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan

objek yang telah dipatenkan.

3.3. Cara mendaftarkan Hak Paten

1. Daftar langsung ke Kementerian Hukum dan Ham RI Direktorat Jenderal

Hak Kekayaan Intelektual atau websitenya : http://www.dgip.go.id/

2. Melalui Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI di

seluruh Indonesia.

3. Melalui Kuasa Hukum Konsultan HKI terdaftar.

3.4. Pidana Pelanggaran Hak Paten

Menurut UU No.13 Tahun 2016 tentang Paten

pada pasal 161 “setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 160 untuk paten, dipidana

dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling

banyak 1(satu) miliar rupiah.

pada pasal 162 “setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 160 untuk paten sederhana,

dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda

paling banyak liam ratus juta rupiah.

17
Slide 4
4.1. Pelanggaran Samsung terhadap Iphone

Pertarungan hak paten antara Apple dan Samsung telah menjadi headline utama

selama 7 tahun sejakApril 2011 hingga juni 2018 di berbagai media online dunia.

Sengketa kepemilikan dan penyalahgunaan hak paten pada perangkat mobile

seperti pada smartphone yang berujung di meja sidang tak henti-hentinya

menjadi sorotan publik. Dalam sidangtanggal 25 Agustus 2012 pengadilan

federal San Jose, California Amerika Serikat,dewan juri yang diketuai oleh Lucy

Koh dalam sidang tersebut memutuskan Samsung telah melakukan pelanggaran

terhadap sejumlah paten Apple.

Adapun pelanggaran yang dilakukan Samsung asal Korea Selatan tersebut

terhadap Apple adalah :

1. Bounce Back

Bounce back ini berfungsi saat pengguna salah satunya melihat foto dalam

album, dimana saat memilih satu foto, pengguna bisa menggeser ke kanan

atau kiri. Sedangkan saat kembali ke halaman utama foto bisa ditarik ke atas

atau ke bawah.

18
2. Single Scroll, Pinch to Zomm

Teknologi single scroll dan pinch zoom merupakan daftar paten Apple nomor

915 yang dilanggar oleh Samsung. Biasanya teknologi ini dipakai untuk

membesarkan suatu halaman dengan dua tangan atau sekali cubit.

3. Tap to Zoom

Paten yang didaftarkan dengan nomor 163 ini biasa dipakai di perangkat iOS

untuk membesarkan dan mengecilkan suatu halaman dengan sekali atau dua

kali ketukan.

4. iPhone Front

19
Ini salah satu paten dari sisi desain yang digugat oleh Apple. Menurut

perusahaan tersebut, setidaknya ada 13 smartphone Samsung yang mirip

dengan tampilan depan iPhone yang sudah dipatenkan dengan nomor D'677.

5. iPhone Back

Sama seperti desain depan iPhone, bagian belakang smartphone Apple ini

juga dianggap dilanggar oleh Samsung. Desain paten bernomor D'087 ini

ditemukan oleh juri pada Galaxy S, the Galaxy S 4G, dan Vibrant.

6. iPhone Home Screen

Tampilan antarmuka iPhone juga dipermasalahkan oleh Apple. Setidaknya

Apple menemukan 13 smartphone Samsung melanggar paten mereka nomor

D305 tersebut. Dan juri setuju semua ponsel cerdas itu melanggar paten

iPhone Home Screen.

20
7. iPad Design

Selain smartphone Apple juga mengincar tablet milik Samsung. Salah

satunya adalah pelanggan desain paten iPad nomor D'899. Kebanyakan

pelanggaran ditemukan juri di tablet iPad berukuran 9,7 inch.

Samsung pun diganjar denda USD 1.051 miliar atau sekitar Rp 9,5 triliun wajib

dibayarkan Samsung kepada Apple yang merasa dirugikan atas pelanggaran

beberapa hak paten tersebut. Jumlah itu kemudian dikurang hakim Lucy Koh

hampir setengahnya menjadi US$ 548 juta (lebih kurang Rp 7 triliun). Karena

samsung memiliki argumen bahwa, tidak semua desain Apple mereka tiru,

sehingga yang harus dibayar hanyalah pelanggaran komponen yang ditiru saja.

Samsung tetap tidak terima dan membawa putusan pengadilan ke Mahkamah

Konstitusi AS. Hasilnya, hakim konstitusi sepakat bahwa argumen Samsung ada

benarnya, dan akhirnya kasus ini dikembalikan ke pengadilan untuk perkara

perhitungan ganti rugi. Setelah tujuh tahun bertikai dan mondar-mandir ke

pengadilan, diduga Apple dan Samsung sudah lelah membayar jasa

pengacara.Buntutnya, kedua pihak setuju untuk tidak melanjutkan pertikaian

tersebut.

Dilansir Reuters pada Kamis (28/6/2018), kedua pihak menyetujui

perjanjian settlement (pembayaran) dan menutup kasus ini. Sayangnya,

21
besarnya pembayaran tidak diungkap pengadilan distrik di California, Amerika

Serikat (AS).

Berbagai analis mengatakan bahwa kemenangan Apple kali ini akan berdampak

besar pada perang paten di waktu-waktu mendatang. Sejumlah produsen

smartphone android kini akan sedikit khawatir ketika mereka harus berurusan di

meja pengadilan terkait klaim hak paten. Sengketa Samsung dan Apple sejatinya

sudah berlangsung lama. Bahkan dalam jangka waktu beberapa tahun

kebelakang, kita masih ingat beberapa smartphone Samsung diblokir

penjualannya dan dilarang masuk ke negara-negara tertentu di Eropa akibat

sengketa hak paten tersebut. Kini, Google pun dipastikan tidak tinggal diam

dengan kekalahan Samsung tersebut. Sebagai salah satu partner besar,

Samsung memang diyakini merupakan salah satu penyumbang royalti terbesar

dengan menggunakan sistem operasi smartphone Android. Hingga kini, baik

pihak Apple ataupun Samsung belum memberikan keterangan resmi atas hasil

sidang sengketa hak paten tersebut.

Slide 5
5.1. CSR (Corporate Social Responsibility)

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan

yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan

terhadap social maupun lingkungan sekitarnya. Dengan adanya kasus tersebut

Apple dan samsung melakukan strategy CSR guna mengantisipasi

perkembangan kreativitas dan inovasi di masa mendatang, baik Samsung dan

Apple berjanji untuk menghormati kekayaan intelektual perusahaan lain,

22
misalnya paten, hak cipta, dan merek dagang (Apple Inc., 2012b: 4; Samsung

Electronics, 2011: 12).

1. CSR yang dilakukan oleh apple adalah sebagai berikut :

 Mendaftarkan semua hasil temuan yang mereka miliki kepada lembaga

yang berwenang, serta mensosialisaikannya kepada masyarakat dunia

melalui organisasi internasional seperti World Intelectuall Property

Organization (WIPO),WTO,Etc.

 Dengan cara mempromosikan kebijakan-kebijakan Apple mengenai hak

paten yang di miliki tersebut ke masyarakat dan kepada pelaku industri di

seluruh dunia dengan menggunakan Website yang mereka miliki pada

(https://www.apple.com/legal/intellectual-property/) beserta juga

menjelaskan sangsi-sangsi yang akan di terima si pelanggar hak cipta

atau paten tersebut.

2. CSR yang dilakukan oleh Samsung adalah sebagai berikut:

 Mendaftarkan semua hasil temuan yang mereka miliki kepada lembaga

yang berwenang, serta mensosialisaikannya kepada masyarakat dunia

melalui organisasi internasional seperti World Intelectuall Property

Organization (WIPO),WTO,Etc.

 Dengan cara mempromosikan kebijakan-kebijakan Samsung mengenai

hak paten yang di miliki tersebut ke masyarakat dan kepada pelaku

industri di seluruh dunia dengan menggunakan Website yang mereka

miliki pada (https://www.samsung.com/global/business/networks/info/ip/)

beserta juga menjelaskan sangsi-sangsi yang akan di terima si pelanggar

hak cipta atau paten tersebut.

23
Slide 6
6.1 Teori

Etika adalah cara yang digunakan untuk menjalani hidup sesuai dengan standar

perilaku "benar" atau "salah" dalam cara berpikir dan berperilaku terhadap orang

lain dan bagaimana kita ingin mereka berpikir dan berperilaku. (Ghilyer, 2010)

“Etika berkaitan dengan kewajiban moral, tanggung jawab dan social keadilan".

(Wiley, 1995)

Etika bisnis digambarkan sebagai bagian dari ledakan konsep yang benar-benar

bertujuan untuk menjelaskan apa peran yang tepat dari bisnis di masyarakat

seharusnya ”. (Preuss, 2008)

Menurut (Sonny Keraf, 1998), prinsip-prinsip etika bisnis meliputi :

1. Prinsip Otonomi

2. Prinsip Kejujuran

3. Prinsip Keadilan

4. Prinsip Saling Menguntungkan

5. Prinsip Integritas Moral

6.2. Kesimpulan

Dari teori-teori di atas, diduga kesimpulan dari pembahasan ini yaitu :

 Samsung tidak menjalankan prinsip integritas moral dan prinsip kejujuran

dengan melakukan pelanggaran etika dalam kegiatan bisnisnya terhadap

Apple yaitu penjiplakan karya atau mengenai hak paten dan fitur.

 Penyebab Samsung melakukan pelanggaran etika bisnis adalah tingginya

minat konsumen terhadap produk keluaran Apple, namun dengan harga yang

masih terjangkau. Karena itu Samsung mengeluarkan produk smartphone

24
dengan fitur nyaris sama dengan produk Apple tetapi dengan harga yang

terjangkau (lebih murah dari Apple).

6.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, penulis memberikan saran:

 Samsung atau semua pelaku industri sebaiknya menciptakan produk dengan

inovasi baru yang tidak dimiliki oleh pesaing bisnisnya.

 Bila Samsung atau semua pelaku Industri yang ingin mengeluarkan produk

yang mirip dengan produk yang sudah dikeluarkan perusahaan lain, ia

hendaknya memohon izin atau pun melakukan pengikatan kerjasama

terhadap perusahaan yang telah memiliki paten-paten tersebut.

 Untuk pelaku industri di indonesia, mengingat sistem paten Indonesia

menganut sistem First to File, maka : Ajukanlah hak paten untuk temuan

secepat mungkin, klaim ini menegaskan penemuan dan perwujudan hak-hak

yang jelas tentang paten dari hasil karya sendiri agar tidak diambil dan dimiliki

pihak lain.

PERTANYAAN DISKUSI
7.1. Apakah Paten akan menimbulkan monopoli

Hak Paten dan Hak Monopoli

Hak paten adalah hak hak eksklusif yang diberikan negara kepada inventor atas

hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu

melaksanakan sendiri invensinya atau melakukan izin kepada pihak lain untuk

melakukannya (pasal 1 angka (1) UU No. 14 tahun 2001 tentang paten).

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui unsur-unsur paten yaitu :

 hak khusus atau hak ekslusif

25
 diberikan oleh negara kepada inventor

 harus ada temuan (invensi) di bidang teknologi

 dapat melaksanakan sendiri atau mengizinkan pihak lain untuk

melaksanakannya.

Orang yang berhak memperoleh hak paten adalah penemu atau yang

menerima lebih lanjut dari hak penemu. Ia memiliki hak eksklusif tersebut

dengan batasan waktu yang diatur dalam UU Paten. Untuk paten biasa batas

waktunya 20 tahun, sedangkan paten sederhana hanya 10 tahun, dan

keduanya tidak dapat diperpanjang (pasal 8 ayat (1) dan pasal 9 UU paten).

Selama masa paten ini, temuan (invensi) tersebut dilindungi oleh hukum,

sehingga untuk menggukan invensi tersebut harus memperoleh izin (lisensi)

dari pemilik hak patennya. Namun, Setelah masa paten habis, invensi itu

masuk ke dalam domain publik, siapa saja bebas menggunakannya. Akan

tetapi, kemudian timbul Pertanyaan apakah selama masa paten tersebut,

pemilik hak paten berhak memonopoli haknya? Atau dengan kata lain,

apakah bisa, selama masa paten tersebut, pemiliki paten mempergunakan

hak patennya dengan tujuan agar menguasai/memonopoli produk tertentu

sehingga menghambat persaingan pasar? Apakah penggunaan hak paten

demikian melanggar ketentuan UU Anti-Monopoli ?

Guru Besar Hukum Bisnis Transnasional Universitas Indonesia (UI) Profesor

Achmad Zen Umar Purba Hak mengatakan bahwa “hak paten yang

merupakan hak eksklusif bagi pemegang atas merek atau produk tidak bisa

disamakan dengan monopoli”. Jadi, Sebenarnya hak paten diberikan dengan

tujuan bukan untuk memonopoli suatu suatu produk tertentu, tetapi untuk

menggerakan masyarakat untuk berinovasi serta memberikan perlindungan

atas invensi tersebut. Selain itu, Menurut Achmad Zen, secara hukum

26
pemegang paten dapat menjadikannya obyek dalam perjanjian. Itu berarti

hanya bisa dilaksanakan selama masa perlindungan. Setelah masa paten

habis, invensi itu masuk ke dalam domain publik, siapa saja bebas

menggunakannya.

Tetapi, penggunaan yang berlebihan terhadap hak ekslusif atas invensi yang

lahir dari perlindungan paten selama masa paten dapat saja melanggar

ketentuan UU anti-monopoli. Ini karena penggunaan hak paten dapat

mengakibatkan pasar tidak sehat yang akhirnya berdampak buruk pada

kepentingan umum yakni masyarakat. Hal ini sering terjadi nyata dalam

praktek penggunaan hak paten, seperti misalnya kasus Nokia vs I-Phone.

Kasus ini terkait pemilikan paten nokia atas teknologi yang digunakan oleh I-

Phone tanpa izin yang merugikan Nokia. Tetapi setelah dikaji lagi ternyata

pelanggaran hak paten ini timbul dari pelanggaran Aturan anti-monopoli yang

dilakukan Nokia dan beberapa perusahaan Cellphone lainnya dalam bentuk

kerjasama melalui makanisme cross-licensing dan Patent-pooling. I-phone

tidak diberikan harga yang wajar untuk menggunakan invensi NOKIA

tersebut, terkait kerja samanya dengan perusahaan Cellphone lainnya,

sehingga I-Phone tidak punya pilihan untuk menggunakan invensi tersebut

tanpa izin.

Dalam kasus ini, tindakan perjanjian kerjasama melisensikan paten secara

bersama seperti halnya yang dilakukan Nokia dkk serta menghalangi

penerapan dan pengembangan produk dari kompetitornya dapat

menimbulkan persaingan tidak sehat, perilaku curang, dan antikompetisi. Hak

paten yang diberikan oleh negara kepada setiap inventor yang invensinya

memenuhi syarat untuk dipatenkan dapat dikategorikan sebagai suatu bentuk

monopoli karena memberikan hak kepada si pemegang paten untuk

27
menggunakan invensinya itu secara eksklusif hingga 20 tahun. Meskipun

demikian, monopoli tersebut merupakan bentuk monopoli yang diperbolehkan

berdasarkan UU Anti-Monopoli yang mengecualikannya. Ini karena HAKI

punya fungsi penting tidak hanya sebagai perlindungan hak asasi manusia

terhadap hasil karya intelektual yang seorang penemu hasilkan, tetapi juga

sebagai bentuk penghargaan serta insentif upaya menghasilkan inovasi baru

yang bermanfaan bagi umat manusia. Tetapi tetap, perlu adanya

pengawasan terhadap perlingdungan HaKI khususnya paten yang sangat

mungkin dapat mengakibatkan terjadinya diskriminasi serta persaingan tidak

sehat yang tidak tersentuh hukum antimonopoli seperti dalam kasus Nokia

Vs. I-Phone tersebut.

Jadi, sebenarnya hak paten bukan hak untuk memonopoli pasar yang

mengakibatkan persaingan tidak sehat atau menghambat persaingan yang

pada akhirnya merugikan kepentingan umum yakni masyarakat akibat tidak

terdapat pilihan produk jenis tersebut. Namun permasalahaannya ialah pada

peraturan dan pengawasan yang belum memadahi terhadap perlindungan

HaKI di Indonesia khususnya paten, yang memiliki keterkaitan pada praktek

monopoli, sehingga tetap ada keseimbangan kepenting perlindungan

terhadap pemilik hak paten dan kompetitor usaha demi mewujudkan

persaingan usaha yang sehat.

Daftar Pustaka
AntaraNews.com – Ekubis
Direktorat Jendral HKI. Departemen Hukum dan HAM RI, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual.
Jakarta : Departemen Hukum dan HAM, 2007.
hukumonline.com
Idris, Kamil. Kekayaan Intelektual :Sebuah Kekuatan Untuk Pertumbuhan Ekonomi . Jakarta : WIPO
Publication, 2007.
Setiadharma, Prayudi. Mari mengenal HKI. Jakarta: Goodfaith Production, 2010.
Sudaryat, dkk..Hak Kekayaan Intelektual : Memahami Prinsip, Cangkupan, dan UU yang Berlaku.
Jakarta: Oase Media, 2010.
UU No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

28
7.2. CSR Yang Menyentuh masyarakat secara langsung

CSR Tidak Hanya menyentu masyarakat langsung, tetapi csr memiliki 4 model

CSR yang dikemukakan oleh Hartman, Des Jardins, dan Macdonald, dalam buku

Business Ethics, Decision making for Personal Integrity & Social Responsibility

Third Edition, ini dapat membatu kita untuk memilah seperti apa implementasi

CSR itu. 4 bentuk atau model CSR tersebut adalah :

a. Economic View of CSR

Economic View of CSR memandang tanggung jawab sosial sebuah

perusahaan sesuai dengan apa yang menjadi tanggung jawab perusahaan

tersebut, misalnya menghasilkan produk dan layanan yang memberikan

manfaat kepada masyarakat luas dan juga segala hal yang berhubungan

dengan tindakan dari sebuah perusahaan, seperti apakah dalam

menghasilkan produknya, sebuah perusahaan telah melakukan apa yang

seharusnya dilakukan. Tanggung jawab tersebut terdiri dari 3 tingkatan, yakni

apakah perusahaan tidak menimbulkan kerusakan, apakah perusahaan telah

melakukan segala daya upaya untuk mencegah timbulnya kerusakan dan

yang paling terakhir adalah apakah perusahaan selalu konsisten untuk

melakukan kebaikan dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

b. Philantropic Model of CSR

Filantropi dapat diartikan sebagai perwujudan dari rasa kasih sayang kepada

sesama manusia yang berwujud sumbangan dalam bentuk uang, barang,

atau karya lainnya bagi orang yang membutuhkan atau untuk tujuan-tujuan

sosial lainnya. Filantropi dan program tanggung jawab perusahaan (CSR)

memiliki spirit yang sama, yaitu memberikan empati kepada orang lain atas

nama kemanusiaan. Dari sudut pandang ini, perusahaan tidak memiliki

29
kewajiban untuk bekontribusi pada hal sosial tetapi menjadi hal yang baik jika

dilakukan dan sesuatu yang dapat kita dorong.

Dengan model philanthropy dapat membangun pencitraan yang baik bagi

perusaahan, pengurangan pajak, membangun hubungan dan reputasi yang

baik dengan masyarakat dan komunitas setempat. Seperti banyak

perusahaan yang mensponsori kegiatan seni, museum, teater, atau acara

sekolahan dengan harapan akan diberikan manfaat publikasi. Walaupun

beberapa perusahaan juga masih berkontribusi dengan maksud sosial tanpa

manfaat reputasi. Dalam situasi ini dimana terdapat bisnis support pada hal

sosial untuk tujuan menerima manfaat bisnis tidak berbeda dengan

pandangan ekonomi adalah investasi bukan kontribusi.

c. Social Web Model of CSR

Social Web Model of CSR ini mempunyai pendapat bahwa perusahaan

dalam menjalankan bisnis mempunyai hubungan keterkaitan sebagai

masyarakat, dimana perusahaan harus menjalankan tugas etika yang bersifat

normatif dan memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi.

Perusahaan tidak hanya berkonsentrasi pada pertanggungjawaban terhadap

bisinis yang dijalankan dan kewajiban akan tetapi model CSR ini memandang

bahwa perusahaan juga mempunyai tanggung jawab terhadap karyawan

yakni memberikan hak karyawan walaupun tidak terikat dengan hukum

seperti hak karyawan mempunyai keselamatan dan kesehatan kerja, hak

karyawan untuk privasi dan proses pekerjaan karyawan. Tambahan tanggung

jawab social lainnya seperti memberikan produk yang aman, mempromosikan

barang atau jasa yang sifatnya tidak manipulatif atau ada unsur kebohongan.

Salah satu contoh praktek social web model adalah Teori Stakeholder, teori

ini menjelaskan bahwa perusahaan bukan hanya sekedar entitas semata

30
yang hanya melakukan kepentingan perusahaan sendiri akan tetapi

memberikan nilai-nilai maupun manfaat kepada stakeholdernya seperti :

pemegang saham, karyawan, konsumen, supplier, pemerintah dan lain-lain.

Maksud dari tujuan stakeholder adalah meningkatkan nilai-nilai perusahaan

dari suatu yang telah dilakukan oleh perusahaan.

d. Integrative Model of CSR

Setiap perusahaan membuat kontribusi yang signifikan kepada masyarakat.

Pada tingkat yang paling dasar, bisnis menawarkan barang dan jasa yang

orang inginkan. Dalam prosesnya, bisnis menyediakan modal, pekerjaan,

keterampilan, ide, dan pajak. Tapi banyak perusahaan tidak menekankan

kontribusi itu. Secara internal, hanya fokus pada apa yang bisa didapatkan

dari masyarakat: input yang lebih murah, harga yang lebih tinggi, dan regulasi

yang ramah. Secara eksternal, mereka mempromosikan CSR mengenai

kontribusi kecil yang telah disumbangkan, sebagai contoh sembako yang

mereka salurkan atau taman yang telah mereka bangun – mengabaikan

kontribusi besar yang dibuat oleh bisnis sehari-hari.

Integerative model of CSR memperluas wawasan bahwa perusahaan yang

berbasis profit dapat juga memiliki tujuan sosial sebagai pusat dari misi

strategis perusahaan. Dalam dua bidang khususnya, social entrepeneruship

dan sustainability, Perusahaan mengintegrasikan antara profit dan tanggung

jawab sosial. Dikarenakan perusahaan ini membawa tujuan sosial sebagai

core business model, terintegrasi sepenuhnya antara tujuan ekonomi dan

sosial, maka perusahaan ini dapat disebut dengan integerative model of

CSR.

31
Dalam hal ini bahwa diduga samsung dan apple menggunakan Social Web

Model of CSR dalam menunjukkan resposibilitynya terhadap kasus yang

mereka hadapi.

CSR Yang dilakukan oleh apple adalah sebagai berikut :

 Mendaftarkan semua hasil temuan yang mereka miliki kepada lembaga yang

berwenang, serta mensosialisaikannya kepada Internal apple maupun

external atau masyarakat dunia melalui organisasi internasional seperti World

Intelectuall Property Organization (WIPO),WTO,Etc.

 Dengan cara mempromosikan kebijakan-kebijakan Apple mengenai hak

paten yang di miliki tersebut ke Internal apple maupun external atau

masyarakat dan kepada pelaku industri di seluruh dunia dengan

menggunakan Website yang mereka miliki pada

(https://www.apple.com/legal/intellectual-property/) beserta juga menjelaskan

sangsi-sangsi yang akan di terima si pelanggar hak cipta atau paten tersebut.

CSR Yang dilakukan oleh Samsung adalah sebagai berikut:

 Mendaftarkan semua hasil temuan yang mereka miliki kepada lembaga yang

berwenang, serta mensosialisaikannya kepada Internal samsung maupun

external atau masyarakat dunia melalui organisasi internasional seperti World

Intelectuall Property Organization (WIPO),WTO,Etc.

 Dengan cara mempromosikan kebijakan-kebijakan Samsung mengenai hak

paten yang di miliki tersebut ke masyarakat dan kepada pelaku industri di

seluruh dunia dengan menggunakan Website yang mereka miliki pada

(https://www.samsung.com/global/business/networks/info/ip/) beserta juga

menjelaskan sangsi-sangsi yang akan di terima si pelanggar hak cipta atau

paten tersebut.

32
7.3. Undang-Undang yang terakhir yang berlaku.

UNDANG UNDANG TENTANG PATEN No.13 Tahun 2016 Pasal 1 Dalam

Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1. Paten adalah hak eksklusif yang

diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi

untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri invensi tersebut atau

memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya

7.4. Apakah samsung mendapat hukuman dari pengadilan.

Disamping Samsung diblokir penjualan produknya dan dilarang masuk ke

negara-negara tertentu di Eropa beberapa waktu yang lalu dalam satu bentuk

hukuman, Samsung pun diganjar denda USD 1.051 miliar atau sekitar Rp 9,5

triliun wajib dibayarkan Samsung kepada Apple yang merasa dirugikan atas

pelanggaran beberapa hak paten tersebut. Jumlah itu kemudian dikurang hakim

Lucy Koh hampir setengahnya menjadi US$ 548 juta (lebih kurang Rp 7 triliun).

Karena samsung memiliki argumen bahwa, tidak semua desain Apple mereka

tiru, sehingga yang harus dibayar hanyalah pelanggaran komponen yang ditiru

saja. Samsung tetap tidak terima dan membawa putusan pengadilan ke

Mahkamah Konstitusi AS. Hasilnya, hakim konstitusi sepakat bahwa argumen

Samsung ada benarnya, dan akhirnya kasus ini dikembalikan ke pengadilan

untuk perkara perhitungan ganti rugi. Setelah tujuh tahun bertikai dan mondar-

mandir ke pengadilan, diduga Apple dan Samsung sudah lelah membayar jasa

pengacara.Buntutnya, kedua pihak setuju untuk tidak melanjutkan pertikaian

tersebut.

Dilansir Reuters pada Kamis (28/6/2018), kedua pihak menyetujui perjanjian

settlement (pembayaran) dan menutup kasus ini. Sayangnya, besarnya

33
pembayaran tidak diungkap pengadilan distrik di California, Amerika Serikat

(AS).

7.5. Apakah konsument samsung juga ikut serta dalam pelanggaran etik.

Dalam kasus antara Apple dan samsung dimana samsung telah terbukti secara

sah melanggar paten dalam hal ini melanggar kode etik bisnis,

Bagaimana dengan konsumen samsung itu sendiri pada saat kasus ini terjadi,

apakah ikut serta melanggar kode etik yang disangkakan tersebut, jawabanya

adalah tidak. Disamping ketidak tahuan konsumen atas permasalahan produk

terhadap produk lain, dikarenakan juga bahwa dalam UU Perlindungan

Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik

Indonesia menjelaskan bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas

kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang dan

atau jasa; hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang

dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang

dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta

tidak diskriminatif; hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau

penggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan

perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; dan sebagainya.

Bisnis membutuhkan konsumen, sedangkan konsumen membutuhkan bisnis

untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini hubungan harus bersifat saling

mengutungkan (win-win relationship), jangka panjang (long-term relationship),

dan dilandasi oleh rasa saling mempercayai (mutual trust). Sebuah transaksi

bisnis dikatakan adil apabila masing-masing dari pihak mampu memberikan nilai

dan tidak ada unsur keterpaksaan. Dari sudut pandang korporasi, relasi mereka

dengan konsumen terjalin lebih banyak karena factor kepercayaan (trust). Salah

34
satu pihak berbuat curang dapat berakibat transaksi bisnis tidak dapat disebut

baik dan adil. Hubungan saling menguntungkan ini menjadi syarat hubungan

jangka panjang dan terjalinnya kepercayaan antara bisnis dengan konsumen

yang semakin kuat.

Dengan demikian bisnis dapat berlangsung lama apabila bisnis tersebut mampu

menjaga keseimbangan hak dan kewajiban serta betindak etis kepada

konsumennya. Hubungan dan transaksi bisnis antara penjula dengan

pembeli/konsumen harus dilandasi dengan aspek pemenuhan hak-hak

konsumen yang diatur dalam UU Nomor 8 tahun 1999 yang menyebutkan:

a. Hak atas keyamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan

jasa.

b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan sesuai dengan

nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijaminkan.

c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan

dan/atau jasa.

d. Hak untuk mendapatkan dan keluhan atas barang dan/atau barang yang

digunakan.

e. Hak untuk mendapatkan advikasi, perlindugnan, dan upaya penyelesaian

sengkata perlindungan konsumen secara pantas.

f. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.

g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur, dan tidak

diskriminatif.

h. Hak untuk mendapatkan kompensasi ganti rugi dan/atau penggatian apabila

barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjajian atau tidak

sebagaimana mestinya.

35
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) merumuskan hak-hak konsumen

sebagai berikut:

a. Hak keamanan dan keselamatan (the right to be safety). Untuk menjamin

bahwa suatu barang dan/atau jasa dalam penggunaannya akan

nyaman,aman maupun tidak membahayakan konsumen, maka konsumen

diberikan hak untuk memilih barang dan/ atau jasa yang dikehendaki

berdasarkan keterbukaan informasi yang benar, jelas, dan jujur. Jika terdapat

penyimpangan yang merugikan, konsumen berhak untuk didengar,

memperoleh advokasi, pembinaan, perlakuan yang adil, hingga kompensasi

ganti rugi.

b. Hak mendapatkan informasi yang jelas (the right ti be informad). Konsumen

berhak untuk menetahui segala sesuatu produk yang mereka beli dan

konsumsi. Mereka berhak untuk memiliki kemudahan akses kepada segala

informasi tentang produk yang mereka konsumsi, baik merupakan informasi

tentang manfaat produk tersebut ataupun informasi tentang efek samping dan

bahaya yang berkaitan pengkonsumsian produk tersebut. Salah satu respon

yang diberikan perusahaan adalah dengan menyediakan informasi tertentu

yang tercantum pada label produk tersebut. Demonstrasi produk dan Tanya

jawab mengenai produk tertentu dengan para ahli dari perusahaan tersebut

merupakan cara lain yang dapat dilakukan perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan konsumen akan informasi produk.

c. Hak memilih (the right to choose). Dlam membeli dan mengkonsumsi produk,

konsumen berhak untuk memilih produk tertentu yang cocok dengan

kebutuhan yang mereka rasakan. Hak semacam ini telah diperkuat oleh

adanya kebebasan dalam indutri untuk memproduksi produk yang sama

dengan produksi perusahaan lain.

36
d. Hak untuk didengar pendapatnya dan keluhannya (the right to be heard).

Selain ketiga hak di atas, konsumen masih memiliki hak untuk mengelurakan

pendapat, baik itu berupa kritik ataupun saran. Konsumen bahkan memiliki

hak untuk bertindak apabila hal itu dirasa perlu. Di Indonesia ada suatu

yayasan yang dikenal sebagai Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

(YLKI) yang berfungsi sebagai pelindung hak-hak konsumen. Lembaga ini

bertugas untuk menampung suara-suara konsumen yang kemudian

disampaikan kepada perusahaan yang bersangkutan dan kemudian

disampaikan kepada kepada perusahaan yang bersangkutan dan bahkan

dipublikasikan ke media massa apabila perlu. Melalui lembaga seperti inilah

kepentingan konsumen dapat diperhatikan dan terpenuhi.

37
Lampiran

38

Anda mungkin juga menyukai