Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN ILLEUS OBSTRUKSI TOTAL EC.

TUMOR
RECTOSIGMENTAL PADA NY. N
DI RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Tugas ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas praktik klinik Keperawatan Medikal
Bedah II yang di bimbing oleh Ibu Anggriayana TW, S. Kep., Ners, M.Kep

Disusun Oleh :
Anisa Santri Yanti
012016054

STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG PRODI VOKASI DIPLOMA III KEPERAWATAN


JL. KH. Ahmad Dahlan Dalam, No. 6, 4026
2018
Pada hari Rabu, 18 Februari 2019 klien dibawa ke IGD dengan
keluhan yang sama perut kembung bagian abdomen dan terasa nyeri,
mual, dan susah untuk BAB. Klien terpasang infuse di tangan sebelah
kanan dan terpasang kateter. Pada hari Jum’at, 20 Februari 2019 klien
di operasi karena di diagnosa kanker usus, dan terpasang kolostomi
pada abdomen bagian kiri.
Pada saat pengkajian hari Senin, 25 Februari 2019 klien mengeluh
nyeri di abdomen karena luka bekas operasi, nyeri dirasakan seperti
teriris-iris, nyeri hanya di rasakan di bagian abdomen bekas luka
operasi tidak menjalar, dengan skala 4, nyeri dirasakan ketika klien
bergerak terkadang hilang timbul dengan durasi 1-2 menit. Klien sudah
dilakukan ganti perban pada tanggal 25 Februari 2019 pukul 18.00.
1) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit Hipertensi, HIV/AIDS atau
penyakit lainnya, dan belum pernah dirawat di RS ataupun dilakukan
operasi. Tidak ada riwayat merokok, tidak pernah meminum alcohol,
riwayat alergi terhadap makanan ataupun obat tidak ada.
2) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga.
b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum : Compos metis
GCS : (E: 4 M:6 V:5)
2) Tanda tanda vital :
a) TD : 130/80 mmHg
b) Nadi : 87 x/mnit
c) Respirasi : 19 x/mnit
d) Suhu : 36, 7 oC

BB 70 kg

TB 160 cm

IMT BB / TB 2
70 / 1602 = 27, 3
(Berat badan obesitas I)
1) Program Terapi
Nama Rute Fungi
Nacl 0,9 % IV Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pada
dehidrasi
Ceptriaxone 1x2 gr IV Untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri
Metronidazole 3x50 mg IV Antibiotic untuk mengobati berbagai infeksi akibat
bakteri
3x10 g Supp Untuk meredakan nyeri akibat berbagai kondisi
Ketoprofen
Omynazole 2x4 mg IV

3.3 Analisa Data


NO Data Etiologi Masalah
1. DS : ileus obstruksi total Nyeri kronik b.d
- Klien insisi bedah
mengatakan nyeri pembedahan
di daerah
abdomen bekas post operasi
operasi
- Klien kontiuitas jaringan rusak
mengatakan nyeri
seperti teriris-iris pelepasan mediator kimiawi
- Klien (histamin, bradikinin,
mengatakan nyeri prostaglandin, serotonin, DLL)
dirasakan ketika
beraktifitas Merangsang nosiseptor
DO :
- Skala nyeri 4 dari Dihantarkan melalui serabut saraf
(0-10)
- Ketika terasa impuls masuk ke korteks cerebri
sakit klien
tampak meringis persepsi nyeri
- Klien tampak
berhati-hati nyeri kronik
dengan daerah
bekas operasi

2. DS : ileus obstruksi total Hambatan mobilitas


- Mengatakan tidak fisik b.d nyeri
bisa melakukan pembedahan
aktifitas secara
mandiri post operasi
- Mengatakan luka
terasa nyeri saat kelemahan
melakukan
aktifitas tirah baring
DO :
- Klien tampak keterbatasan gerak
lemah
- Tampak imobilitas
kesakitan jika
melakukan Hambatan mobilitas fisik
aktifitas
- Terpasang infuse
- Terpasang
kantung
kolostomi
3. DS: ileus obstruksi total Resiko infeksi
DO:
- Terdapat luka pembedahan
bekas operasi 20
cm post operasi
- Terpasang
kolostomi luka insisi bedah sedikit kotor
- Penurunan Hb
12.1 (12.3-15.3) adanya peningkatan leukosit
- H+ 3 post operasi
laparatomi
- Keadaan luka resiko infeksi
post laparatomi
sedikit basah
4. DS: ileus obstruksi total Mual b.d rasa
- Klien makanan/minuman
mengatakan pembedahan yang tidak enak
merasa mual
ketika makanan post operasi
masuk
- Klien merasakan nafsu makan menurun
sensasi muntah
- Klien enggan untuk makan
mengatakan
enggan untuk mual
makan
DO:
- Klien terlihat
mual
- Muntah sedikit
5. DS : ileus obstruksi total Kesiapan
- Klien meningkatkan
mengatakan pembedahan praktek ibadah
selama di rawat
di RS klien tidak post operasi
melakukan sholat
5waktu kelemahan
DO :
- Terpasang infuse terpasang infuse
- Terpasang terpasang kolostomi
kantung terdapat luka operasi
kolostomi
- Terdapat jahitan imobilitas
bekas operasi
keterbatasan gerak

kesiapan meningkatkan praktek


ibadah

3.4 Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

No Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri kronik b.d insisi bedah

2. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri

3. Resiko infeksi

4. Mual b.d rasa makanan/minuman yang tidak enak

5. Kesiapan meningkatkan praktek ibadah


3.5 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1 Nyeri b.d insisi bedah Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tingkat nyeri, tanyakan 1. Membantu menentukan
keperawatan selama 3x24 lokasi, karakteristik, durasi, intervensi yang tepat untuk
jam nyeri berkurang dengan frekuensi, dan skala nyeri dari 0-10 mengurangi nyeri
kriteria hasil: 2. Berikan posisi nyaman 2. Memberikan posisi nyaman
1. Klien tidak 3. Kolaborasi pemberian obat dapat membantu dalam
mengeluh nyeri analgetik mengurangi rasa nyeri
2. Mampu mengontrol 4. Ajarkan teknik nafas dalam bila 3. Agen-agen farmakologi dapat
nyeri rasa nyeri datang digunakan untuk mengurangi
3. Melaporkan bahwa (Dari hasil penelitian atau menghilangkan nyeri
nyeri berkurang Yusliana.2015 berjudul Efektivitas 4. Teknik nafas dalam menurunkan
4. Menyatakan rasa Relaksasi Nafas Dalam terhadap konsumsi abdomen akan O2,
nyaman setelah nyeri Penurunan Nyeri Pada Pasien menurunkan frekuensi
berkurang Pasca Bedah Laparatomi di Ruang pernafasan, frekuensi jantung
Bedah RSUP Dr. M. Djamil dan ketegangan otot yang yang
Padang. Disimpulkan bahwa menghentikan siklus nyeri
teknik relaksasi nafas dalam dapat 5. Untuk mengurangi rasa nyeri
menurunkan skala nyeri pada klien 6. Dengan berdo’a akan
pasca operasi laparatomi dengan menurunkan nyeri yang
jumlah 74,36% . Dan menyarankan dirasakan pasien
untuk menerapkan teknik relaksasi
nafas dalam sebagai salah satu
teknik non farmakologi yang dapat
menurunkan nyeri pada klien pasca
operasi laparatomi)
5. Anjurkan pasien untuk menahan
daerah insisi dengan kedua tangan
bila sedang batuk
6. Berikan do’a untuk menghilangkan
rasa nyeri
2. Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kemampuan ROM 1. Dapat membantu dalam
b.d nyeri keperawatan 2x24 jam klien pasien meningkatkan kekuatan otot
mampu meningkatkan 2. Berikan/bantu pasien untuk 2. Dapat meningkatkan
mobilitas seacara optimal melakukan latihan rentang gerak kemampuan pasien untuk
dengan criteria hasil: pasif dan aktif melakukan rentang gerak pasif
1. Klien bisa 3. Ajarkan pasien bagaimana dan aktif
melakukan aktifitas merubah posisi 3. Agar klien mampu untuk
secara mandiri 4. Berikan alat bantu jika klien mandiri
2. Tidak merasakan membutuhkan 4. Untuk mempermudah klien
nyeri ketika ketika melakukan aktifitasnya
beraktifitas
3. Klien tidak terlihat
lemah
3. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor karakteristik, warna, 1. Untuk mengetahui keadaan luka
keperawatan selama 2x24 ukuran, cairan dan bau luka dan perkembangannya
jam klien tidak terjadi 2. Bersihkan luka atau rawat luka 2. Agar tidak terjadi infeksi dan
infeksi dengan criteria hasil: dengan steril terpapar oleh kuman atau bakteri
1. Area luka tidak 3. Ajarkan klien dan keluarga untuk 3. Memandirikan pasien dan
kotor melakukan perawatan luka keluarga
2. Hb 12.3-15.3 4. Berikan penjelasan kepada klien 4. Agar keluarga pasien
3. Kolostomi terlihat dan keluarga mengenai tanda dan mengetahui tanda dan gejala dari
bersih gejala dari infeksi infeksi
5. Kolaborasi pemberian antibiotik 5. Pemberian antibiotic untuk
mencegah timbulnya infeksi
4. Mual b.d rasa Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan makan sedikit tapi sering 1. Memenuhi kebutuhan nutrisi
makanan/minuman yang keperawatan selama 2x24 dan dalam keadaan hangat pasien dan mencegah mual
tidak enak jam klien tidak merasakan 2. Anjurkan pasien mengurangi 2. Untuk menghindari terjadinya
mual dengan criteria hasil: jumlah makanan yang bisa mual
1. Tidak merasakan menimbulkan mual 3. Untuk menghindari efek mual
mual muntah 3. Berikan istirahat dan tidur yang 4. Mengidentifikasi pengaruh mual
2. Nafsu makan adekuat untuk mengurangi mual terhadap kualitas hidup pasien
klien meningkat 4. Evaluasi efek mual terhadap nafsu
makan, aktivitas sehari-hari dan
pola tidur pasien
5. Kesiapan meningkatkan Setelah dilakukan tindakan 1. Tingkatkan pelaksanaan ibadah 1. Dapat meningkatkan ketenangan
praktek ibadah keperawatan selama 2x24 (seperti cara sholat, thoharah, dan rasa aman
jam klien mampu berdo’a, dll) 2. Karena dengan dukungan pasien
1. melakukan sholat 2. Dukung pasien dalam pelaksanaan menjadi lebih semangat lagi
ketika di rawat di RS ibadah dalam melaksanakan ibadahnya
2. meningkatkan 3. Bimbing ibadah pasien 3. Memudahkan dalam
kemampuan klien 4. Dukung ibadah dengan khusu melaksanakan ibadahnya
ketika beribadah 4. Meningkatkan ketenangan pada
dalam keadaan sakit pasien

Anda mungkin juga menyukai