Anda di halaman 1dari 3

Padatahun 2020 menghasilkan ahli madya keperawatan yang

unggul dalam penguasaan asuhan keperawatan dengan


masalah kesehatan neurosains melalui pendekatan ilmu
pengetahuan dan teknologi

PROPOSAL KTI

“Penerapan Prosedur Rendam Kaki dengan Air Hangat dengan Klien Gangguan Rasa
Nyaman Nyeri Dalam Konteks Keluarga “ Commented [a1]: Judul perbaiki sesuai ketentuan di
departemen komunitas  tanya bu mia

Disusunoleh :

KhoerunnisaPratiwi (P3.73.20.1.16.016)

III Reguler A

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


PRODI DIII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan rasa nyaman adalah suatu keadaan yang membuat seseorang merasa nyaman,
terlindung dari ancaman psikologis, bebas dari rasa sakit terutama nyeri (Purwanto dalam
Karendehi, 2015).
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman
perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual
maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
Dikutip dari kompas.com pada tanggal 9 april 2019 “ nyeri kornis kini menjadi masalah
kesehatan utama terutama di Asia Pasifik. Gangguan ini menyerang satu dari lima orang
dewasa di seluruh dunia. Nyeri kronis diprediksi akan menjadi salah satu masalah
kesehatan kritis di Asia Pasifik seiring peningkatan populasi manusia usia lanjut “
Penanganan rasa nyeri terdiri dari farmakologi dan non farmakologi. Farmakologi dengan
pemberian analgesic sedangkan non farmakologi bisa dilakukan dengan terapi
komplementer salah satu nya yaitu dengan melakukan prosedur rendam kaki dengan air
hangat.
Akmal (2010) menjelaskan tentang prinsip dasar merendam kaki dengan air hangat dapat
mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan aliran darah menjadi
lancar sehingga otot dapat berelaksasi.
Menurut kusumaastuti 2008, dalam Agung Dwi Santoso, 2015.Air hangat mempunyai
dampak fisiologis bagi tubuh sehingga rendam kaki air hangat dapat digunakan sebagai
salah satu terapi yang dapat memulihkan otot sendi yang kaku serta menyembuhkan
stroke apabila dilakukan melalui kesadaran dan kedisiplinan
Hasil Penelian Yessi Harnani dan Astri Axmalia, 2017) telah dilakukan pengukuran
tekanan darah dengan menggunakan spygnomanometer air. Klasifikasi tekanan darah
yang dipilih yaitu (Sistolik >160 mmHg dan Diastolik >90 mmHg). Responden diberikan
terapi rendam kaki menggunakan air hangat selama 20-25 menit dengan suhu 38-40 Cᵒ
sampai batas mata kaki, penelian ini dilakukan pada jam yang sama selama ga hari. Hasil
pengukuran tekanan darah didapatkan adanya penurunan signifikan antara mean tekanan
darah sebelum dan sesudah diberikan rendam kaki menggunakan air hangat. Dapat
disimpulkan bahwa rendam kaki menggunakan air hangat efekf dalam menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan studi kasus tentang
penerapan prosedur rendam kaki air hangat pada klien dengan gangguan rasa nyama
nyeri dalam konteks keluarga

B. Rumusan Masalah
Bagaimana prosedur rendam kaki dengan air hangat dapat menurunkan nyeri pada klien
dengan gangguan rasa nyaman nyeri ?

C. Tujuan Studi Kasus


Menggambarkan penerapan prosedur rendam kaki dengan air hangat untuk menurunkan
nyeri pada klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri ?

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi masyarakat
Membudayakan pengelolaan nyeri dengan prosedur tehnik rendam kaki dengan air
hangat pada klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri

2. Bagi pengembang ilmu dan teknologi keperawatan


Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam prosedur
rendam kaki dengan air hangat pada klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri.

3. Bagi penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan hasil riset keperawatan,
khususnya studi kasus tentang pelaksanaan prosedur rendam kaki dengan air hangat
pada klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri.

Anda mungkin juga menyukai