Ustek RTRW Kabupaten Banyuasin PDF
Ustek RTRW Kabupaten Banyuasin PDF
Ustek RTRW Kabupaten Banyuasin PDF
Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyu asin 2012- 2032
GAMBAR
SISTEMATIKA PEKERJAAN
PEMILIHAN
KRITISI MASUKAN
ALAT
TUJUAN
· LATAR BELAKANG PEKERJAAN PEKERJAAN
· MAKSUD & TUJUAN PEKERJAAN
· SASARAN & OUTPUT PEKERJAAN Sasaran Pekerjaan
· MANFAAT PEKERJAAN
· RUANG LINGKUP PEKERJAAN Output Pekerjaan
· METODE PELAKSANAAN
· PELIBATAN TENAGA AHLI Lingkup Pekerjaan
II-1
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-2
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-3
PENDEKATAN & METODOLOGI
SASARAN 1
SASARAN 2 OUTPUT 1
SASARAN 4 OUTPUT n
SASARAN n
II-4
PENDEKATAN & METODOLOGI
Komposisi tenaga ahli yang dijabarkan dalam KAK telah mengarah pada
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan serta tahapan-tahapannya. Konsultan
melihat bahwa komposisi yang ada telah mencukupi dalam mendukung
upaya pelaksanaan pekerjaan.
II-5
PENDEKATAN & METODOLOGI
Dalam KAK telah diuraikan terkait hasil yang diharapkan sebagai output
dalam pelaksanaan pekerjaan. Konsultan memandang bahwa hasil yang
diharapkan tersebut akan membantu konsultan dalam merumuskan
output-output pekerjaan yang akan dihasilkan.
II-6
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-7
PENDEKATAN & METODOLOGI
Gambar 1
Kedudukan Peninjauan Kembali dalam Rencana Tata Ruang
EVALUASI
Dari gambar tersebut terlihat bahwa untuk melakukan evaluasi, dalam hal ini
peninjauan kembali diperlukan adanya masukan yang berasal dari monitoring
mengenai implementasi suatu rencana. Adapun keluaran peninjauan kembali
dapat berupa suatu informasi dan rekomendasi yang akan dipergunakan sebagai
dasar terbentuknya suatu kebijaksanaan sehubungan dengan kemungkinan
adanya perbaikan/revisi rencana atau penyusunan rencana yang baru. Inti tujuan
kegiatan peninjauan kembali adalah menilai sejauh mana RTRW Kabupaten
telah/dapat dilaksanakan, atau sebagai upaya menilai efektifitas RTRW melalui
pengendalian pemanfaatan lahan.
Pada kegiatan penyusunan rencana tata ruang, dalam hal ini Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banyuasin, pengkajian terhadap aspek-
aspek sumberdaya alam, manusia dan buatan, perumusan konsepsi, strategi
yang didasarkan pada asumsi tertentu dan faktor sosial ekonomi yang bersifat
internal maupun eksternal terhadap wilayah perencanaan merupakan hal yang
wajib dilakukan. Dalam perjalanan penyusunan rencana sebagai dasar
pemanfaatan ruang dapat terjadi berbagai kemungkinan yaitu antara lain:
1) Perubahan faktor eksternal terhadap wilayah seperti perkembangan
ekonomi nasional dan global, perubahan wilayah sektor dan tata ruang
wilayah nasional.
2) Perubahan kondisi-kondisi internal seperti keinginan daerah, perkembangan
yang sangat pesat dari satu sektor atau kawasan dalam satu wilayah.
3) Kekurangtepatan menggunakan rencana dan pengendalian sehingga
terjadi simpangan.
II-8
PENDEKATAN & METODOLOGI
Pasal 16
II-9
PENDEKATAN & METODOLOGI
A. Faktor Eksternal
B. Faktor Internal
II-10
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-11
PENDEKATAN & METODOLOGI
2. Analisis Demografi
a. Analisis tingkat perkembangan penduduk.
b. Analisis mengenai pergerakan/mobilitas penduduk antar kabupaten dan
dalam kabupaten.
c. Analisis distribusi/kepadatan penduduk kecamatan, perkotaan, dan
perdesaan.
d. Analisis struktur pekerjaan penduduk kecamatan, perkotaan dan
perdesaan.
e. Analisis strukltur umur dan tingkat partisipasi angkatan kerja per
kecamatan, perkotaan dan perdesaan.
4. Analisis Ekonomi
a. Analisis mengenai ekonomi dasar.
b. Analisis mengenai struktur ekonomi wilayah kabupaten.
c. Analisis mengenai peluang pertumbuhan ekonomi.
d. Analisis pergerakan barang dan jasa intra dan inter wilayah.
e. Analisis pola persebaran ekonomi dalam wilayah.
f. Analisis mengenai potensi investasi
II-12
PENDEKATAN & METODOLOGI
8. Analisis potensi dan kondisi sumber daya alam, sumber daya buatan dan
sumber daya manusia
a. Potensi sumber daya alam yang ada, kemungkinan dan keterbatasan
pengembangannya.
b. Potensi pengembangan sumber daya buatan.
c. Kemampuan sumber daya manusia yang ada untuk mengelola sumber-
sumber di atas
II-13
PENDEKATAN & METODOLOGI
Penentuan kriteria dan tata cara penilaian dalam evaluasi bertujuan untuk
menghasilkan rumusan kebijaksanaan akibat terjadinya penyimpangan terkait
pelaksanaan RTRW Kabupaten. Kebijaksanaan dimaksud akan menyangkut
apakah RTRW Kabupaten berdasarkan evaluasi perlu direvisi atau tidak dan
kapan RTRW Kabupaten tersebut perlu disusun ulang walaupun masa berlaku
rencana tersebut belum habis.
II-14
PENDEKATAN & METODOLOGI
Jika sekurang-kurangnya salah satu dari kriteria indikatif tersebut atau lebih
dipenuhi, maka diperlukan proses peninjauan kembali atau penyempurnaan
terhadap seluruh proses penataan ruang yang ada, dan sebaliknya apabila
tidak dipenuhi maka RTRW masih dianggap dapat dipergunakan sebagai
mata spasial pembangunan.
II-15
PENDEKATAN & METODOLOGI
a. Tipologi A
Kondisi RTRW sah, terjadi simpangan kecil dan tidak terjadi
perubahan faktor eksternal
RTRW tersebut memiliki kondisi berlaku/digunakan sebagai acuan
pembangunan dan memenuhi syarat ketentuan-ketentuan prosedur dan
proses penyusunan rencana dan terpenuhi substansi RTRW. Simpangan-
simpangan dalam pemanfaatan dan pengendalian rencana secara prinsip
tidak mempengaruhi perubahan tujuan, strategi serta struktur dan pola
pemanfaatan ruang wilayah, demikian pula faktor-faktor eksternal masih
sangat kecil pengaruhnya pada perubahan wilayah.
b. Tipologi B
Kondisi RTRW sah, terjadi simpangan kecil, namun terjadi
perubahan signifikan pada faktor-faktor eksternal berpengaruh
terhadap kinerja RTRW.
RTRW tersebut memiliki kondisi berlaku digunakan sebagai acuan
pembangunan dan memenuhi syarat ketentuan-ketentuan prosedur dan
proses penyusunan rencana, namun karena adanya pengaruh faktor
eksternal, RTRW tersebut tidak lagi dapat sepenuhnya dijadikan acuan
pembangunan karena tidak lagi dapat mengakomodasi perkembangan
yang ada. Secara mendasar RTRW memerlukan perubahan-perubahan
mendasar dalam tujuan, sasaran, strategi serta struktur dan pola
pemanfaatan ruang wilayahnya.
c. Tipologi C
RTRW sah, terjadi simpangan besar dan perubahan faktor eksternal
secara signifikan.
Dalam pemanfaatan RTRW terjadi simpangan-simpangan yang
menyalahi ketentuan yang diinginkan dalam RTRW, disebabkan oleh
pengaruh faktor- faktor eksternal yang secara signifikan. Perlu dilakukan
perubahan tujuan, sasaran, strategi serta struktur dan pola pemanfaatan
ruang wilayah.
d. Tipologi D
RTRW sah, terjadi simpangan besar, namun tidak terjadi perubahan
pada faktor-faktor eksternal.
Dalam pelaksanaan RTRW telah terjadi simpangan dalam pemanfaatan
dan pengendalian yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
diinginkan dalam RTRW, walaupun kondisi RTRW sendiri telah
memenuhi prosedur dan ketentuan penyusunan RTRW.
II-16
PENDEKATAN & METODOLOGI
b. Kebijakan baru, baik yang dilakukan oleh Pusat, Daerah maupun Sektor
Dalam hal ini melihat sejauh mana kebijakan tersebut mempengaruhi
strategi, rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang kabupaten yang
ada dalam RTRW Kabupaten, misalnya dapat berupa perubahan
strategi perwilayahan nasional, perubahan pola dasar pembangunan,
kebijaksanaan pemanfaatan lahan berskala besar atau mempertahankan
lahan-lahan beririgasi teknis.
II-17
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-18
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-19
PENDEKATAN & METODOLOGI
Gambar 2
Proses Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Banyuasin
II-20
PENDEKATAN & METODOLOGI
1. PENDEKATAN
Pada dasarnya, pendekatanpelaksanaan kegiatan Peninjauan Kembali
dan/atauRevisi RTRW Kabupaten Banyuasin terdiri atas beberapa tahapan,
sebagai berikut:
A. Kajian terhadap keabsahan RTRW,
B. Kajian kepentingan Peninjauan Kembali RTRW,
C. Penentuan tipologi Peninjauan Kembali RTRW,
D. Perumusan Peninjauan Kembali RTRW, dan
E. Penyusunan RTRW, yang membedakan keduanya adalah kedalaman
materi yang dikaji.
II-21
Gambar 2
Alur Pikir Kegiatan Peninjauan Kembali (Revisi) RTRW
Kabupaten Banyuasin
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-22
PENDEKATAN & METODOLOGI
Tabel-1
Kriteria Penilaian Dalam Peninjauan Kembali
(Revisi) RTRW Kabupaten Banyuasin
No Aspek Kriteria Kesahan RTRW Kabupaten
Penilaian
1. Berdasarkan Dinyatakanlengkapdansahapabilamencakup:
kelengkapan dan 1. Data kebijakan pembangunan daerah, seperti RPJPNDANRPJMN, informasi arahan RTRWN, informasi
keabsahandata arahan RTRW Pulau, RTRW Propinsi, RTRWKabupaten,sertadataperekonomiannasional.
2.
Datakarakteristikekonomi,meliputidataPDRBkabupaten,produksisektoralkabupaten,APBDkabupaten(5t
ahunterakhir),sertainvestasisektoral pembangunandi kabupaten.
3. Datakependudukan/demografi,meliputidatajumlahpendudukselama5tahunterakhir,
kepadatanpenduduk,tingkatpertumbuhanpenduduk,dan
pendudukberdasarkanlapanganpekerjaan,yangdirincimenurutkota/kecamatan.
4.
Datasumberdayabuatan,meliputidatasaranaekonomi,saranasosial,saranadanprasaranatransportasi,yan
2 Berdasarkanmetod gdirinciperkecamatan,sertaprasarana pengairan,sistemjaringanlistrik,dansistemtelekomunikasi.
Dinyatakanlengkapjikasekurang-kurangnyamencakupanalisissebagaiberikut:
a 1.
dananalisis Analisiskedudukankabupatendalamperwilayahannasionaldanpulausertapropinsi,sertahubungannyadengan
kabupatenlain,meliputi:
• sistemjaringantransportasinasional,pulau,propinsi
•
arahankebijakanRTRWN,RTRWpulau,RTRWpropinsi,rencanastrategipengembanganwilayahregional,dl
l
• sistemperkotaannasional,pulau,propinsi,danregional
•
fungsidanperankabupatendalamlingkupnasional,pulau,danpropinsiberdasarkanaspekekonomi,tran
sportasi,danpencapaianpembangunan nasionalsecaraumum.
• sektor-sektorunggulandikabupaten
2.
Analisisdemografi,untukmelihatprofildanperkembanganpenduduk,meliputianalisistingkatperkembangan,pe
rgerakanpendudukantardandalamkabupaten,
distribusi/kepadatanpendudukberdasarkankecamatan,strukturpekerjaanpendudukdirinciberdasarkankeca
matan, dantingkatpartisipasiangkatankerja.
3.
Analisisekonomiwilayah,untukmelihatprofildanperkembanganekonomikabupaten,sepertistrukturekonomi
kabupaten,terutamamenyangkut keterkaitanantarsektordansektorunggulan,pertumbuhan
ekonomi,pergerakanbarangdanjasa,polapersebaranekonomidalamkabupatendan
keterkaitannya,sertapotensiinvestasi.
4. Analisisfisikdandayadukunglingkungan,meliputianalisiskendalafisik
pengembangankawasanbudidaya(rawangempa,banjir,longsor),lokasidan
kapasitassumberdayaalam(air,tanah,hutan,danmineral),sertakesesuaianlahanbagipertanianpangan,perk
ebunan,dankehutanan.
3 Berdasarkan 5.
Dinyatakan lengkap jika mencakup:
konsep 1. Rumusan permasalahan pembangunan kabupaten dan keterkaitannya dengan permasalahan
dan strategi pemanfaatan ruang
2. Rumusan konsep dan strategi pengembangan tata ruang wilayah kabupaten
3. Penjabaran konsep dan strategi pengembangan tata ruang wilayah kabupaten, meliputi strategi
pengelolaan kawasan lindung dan budidaya; kawasanperdesaan, perkotaan, dan tertentu; kawasan
produksi dan permukiman, serta sistem pusat permukiman perkotaan dan perdesaan; pengembangan
saranadan prasarana wilayah; pengembangan kawasan prioritas; serta penatagunaan tanah, air, udara,
4 Berdasarkan Dinyatakan lengkap jika mencakup:
produk 1. Arahan pengelolaan kawasan lindung dan budidaya
rencana tata ruang 2. Arahan pengelolaan kawasan perdesaan, perkotaan, dan tertentu
3. Arahan pengembangan kawasan budidaya, meliputi kawasan permukiman, kehutanan, pertanian,
pertambangan, industri, dan lainnya.
4. Arahan struktur tata ruang, meliputi arahan pengembangan sistem pusat permukiman (perkotaan dan
perdesaan), sistem jaringan jalan, sistemtransportasi lainnya, sistem jaringan energi/listrik, pengairan,
telekomunikasi, air baku.
5. Arahan pengembangan kawasan prioritas.
6. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang wilayah, meliputi kebijakan tata guna tanah, air, lahan,
udara, dan sumberdaya alam lainnya.
II-23
PENDEKATAN & METODOLOGI
Sumber:PedomanPeninjauanKembaliRTRWPropinsi(DepartemenKimpraswil,2002),KepmenKimpraswilNo.327/KPTS/M/
2002
Keterangan:Penggunaanketentuaniniakandisesuaikandenganketersediaandatadaninformasi
Untuk melakukan kajian ini, maka data yang diperlukan adalah Dokumen
RTRW, baik Buku Fakta Analisis, maupun Buku Rencana. Dokumen ini
diperoleh dengan melakukan survei instansional terkait, dalam hal ini
Pemerintah Kabupaten atau Badan Perencanaan dan Pengembangan
Daerah (Bappeda) Kabupaten.
II-24
PENDEKATAN & METODOLOGI
-Box1-
Tidakmenyimpangjika:
Pemanfaatan • Benar-benarmenjadiacuanpelaksanaanpembangunan,artinyamenjadidokumenresmidalam
ruang RakorbangDaerahdandidudukkansejajardenganPeraturanDaerahlainnya.
• Strukturdanpolapemanfaatanruangbenar-benarsesuaidenganarahandalamRTRW
TelahditetapkandandisahkanmenjadiPERDAdandidiseminasikankesetiapsektor.
• Menjadiacuansektordalammenyusunrencana,pembiayaan,dantahapanprogrampembanguna
n serta telah menjadi acuan dalam pelaksanaan penyusunan rencana tata ruang hirarki di
bawahnya.
• Tidakmenimbulkankonflikantarsektoratautumpangtindihalokasikegiatansektor.
• PemanfaatanruangatasdasarRTRWtidakmenimbulkandampakyangbermasalahdimasyarakat
. Tidak ada pengaduan masyarakat yang menginformasikan ketidaksesuaian RTRW
dengankenyataandilapangan.
Pengendalian - Telahmemilikisisteminformasipemantauandanpelaporanyanghandal,cepat,daninformatif.
pemanfaatan - TelahdilakukanmekanismeperijinanyangsesuaiberdasarkanRTRWPdalammenentukanlokasi
ruang kegiatan.
- Telahdilakukanevaluasipelaksanaanprogram-
programpembangunan,implementasiruang,serta perijinanpemanfaatanruang.
- Telahdilakukanevaluasiterhadapkenyataandilapanganakibatterjadinyaterjadinyafaktor
eksternal(perubahankebijakandanrujukan)
- Diterapkaninstrumenbaru,sepertiperangkatinsentfi,agarselalusesuaidenganarahanRTRWP
- Diterapkandenda/sangsibagiyangmelanggararahandalamRTRW
II-25
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-26
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-27
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-28
PENDEKATAN & METODOLOGI
Metoda dan hasil analisis yang telah digunakan dalam penyusunan RTRWK
dianggap lengkap jika minimal terdapat:
a. Analisis untuk melihat kedudukan Kabupaten dalam sistem perwilayahan
nasional, sistem tata ruang pulau, sistem perwilayahan propinsi, dan
keterkaitannya dengan kabupaten lainnya. Analisis ini dinyatakan lengkap jika
minimal memiliki :
· Analisis mengenai jaringan transportasi nasional, pulau, propinsi
· Analisis mengenai arahan kebijakan RTRWN, RTR Pulau, Perwilayahan,
RTRWP, dan kebijaksanaan sektoral.
· Analisis sistem perkotaan, regional yang berpengaruh terhadap
kabupaten.
II-29
PENDEKATAN & METODOLOGI
b. Analisis Demografi
· Analisis tingkat perkembangan penduduk
· Analisis mengenai pergerakan/mobilitas penduduk antar kabupaten dan
dalam kabupaten
· Analisis distribusi/kepadatan penduduk kecamatan, perkotaan, dan
perdesaan
· Analisis struktur pekerjaan penduduk kecamatan, perkotaan dan perdesaan
· Analisis strukltur umur dan tingkat partisipasi angkatan kerja per
kecamatan, perkotaan dan perdesaan.
d. Analisis Ekonomi
· Analisis mengenai ekonomi dasar
· Analisis mengenai struktur ekonomi wilayah kabupaten
· Analisis mengenai peluang pertumbuhan ekonomi
· Analisis pergerakan barang dan jasa intra dan inter wilayah
· Analisis pola persebaran ekonomi dalam wilayah
· Analisis mengenai potensi investasi.
h. Analisis potensi dan kondisi sumber daya alam, sumber daya buatan dan
sumber daya manusia
II-30
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-31
PENDEKATAN & METODOLOGI
II-32
PENDEKATAN & METODOLOGI
Tipologi A
RTRWK berlaku untuk digunakan sebagai acuan pembangunan dan
memenuhi ketentuan prosedur dan proses penyusunan rencana dan
terpenuhi substansi RTRWK. Simpangan yang terjadi pada prinsipnya tidak
merubah mempengaruhi perubahan tujuan, strategi serta struktur dan pola
pemanfaatan ruang
Tipologi B
Pada tipologi B, terjadi perubahan signifikan pada faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi kinerja RTRWK, sehingga tidak dapat sepenuhnya
dijadikan acuan pembangunan karena tidak dapat mengakomodasi
perkembangan yang ada. Secara mendasar, RTRWK ini memerlukan
perubahan dalam tujuan, sasaran, strategi serta struktur dan pola
pemanfaatan ruang.
Tipologi C
Dalam pemanfaatan RTRWK terjadi simpangan- simpangan yang menyalahi
ketentuan yang diinginkan dalam RTRWK yang disebabkan oleh pengaruh
faktor-faktor eksternal secara signifikan. Dalam hal ini perlu dilakukan
perubahan tujuan, sasaran, strategi serta struktur dan pola pemanfaatan
ruang.
Tipologi D
Dalam pelaksanaan RTRWK telah terjadi simpangan dalam pemanfaatan
dan pengendalian yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam RTRWK,
walaupun kondisi RTRWK sendiri telah memenuhi prosedur dan ketentuan
penyusunannya.
Tipologi E, F, G, dan H
Keempat tipologi ini pada dasarnya memiliki kondisi yang sama, yaitu
RTRWK yang bersangkutan tidak sah. Oleh karena itu, pada keempat
tipologi ini perlu dilakukan penyempurnaan RTRWK atau perubahan tujuan,
sasaran, strategi sertastrukturdanpola pemanfaatan ruang wilayah sesuai
II-33
PENDEKATAN & METODOLOGI
b. Penyempurnaan RTRWK
Tergantung pada tipologinya, yaitu berupa :
I. Pembakuan materi RTRWK jika berdasarkan hasil peninjauan ditemukan
bahwa materi RTRWK yang ditinjau tidak memenuhi persyaratan minimal
sebagai RTRWK yang baku
II. Penyesuaian terhadap materi RTRWK agar mampu mengakomodasikan
perubahan kebijaksanaan, tujuan, sasaran, dan dinamika pembangunan,
serta untuk mengkoreksi struktur dan pola pemanfaatan ruang
Bentuk dari kegiatan ini adalah :
· Penambahan komponen-komponen rencana
· Perbaikan sebagai komponen rencana
· Perumusan kembali kebijaksanaan dan strategi pengembangan
wilayah serta tujuan dan sasaran pembangunan
· Revisi total seluruh komponen rencana atau penyusunan kembali
rencana
II-34
PENDEKATAN & METODOLOGI
2. Tipologi B
Perlu dilakukan peninjauan kembali yang disebabkan oleh faktor-faktor
eksternal yang menyebabkan RTRWK tidak berlaku lagi.
Tatacara yang harus dilakukan adalah :
a. Masukan
Identifikasi faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja RTRWK
b. Proses
· Analisishubunganfaktor eksternal terhadap kebijaksanaan
pembangunan daerah
· Analisishubunganfaktoreksternal terhadap rencana struktur dan pola
pemanfaatan ruang
· Apabila faktor eksternal tidak lagi sejalan dengan strategi
pengelolaan, rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang,
dilanjutkan dengan :
(1) Pemutakhiran tujuan dan sasaran pembangunan daerah
(2) Perumusan permasalahan pembangunan dan pemanfaatan ruang
(3) Perumusan kembali strategi pengembangan wilayah
c. Keluaran
· Rumusan strategi pengembangan wilayah baru
· Rumusan struktur dan pola pemanfaatan ruang yang baru
3. Tipologi C
(1) Penyesuaian terhadap faktor eksternal
a. Masukan
Identifikasi faktor-fakor eksternal yang mempengaruhi kinerja
RTRWK
b. Proses
· Analisishubungan faktor eksternal terhadap kebijaksanaan
pembangunan daerah
· Analisishubunganfaktoreksternal terhadap rencana struktur dan
pola pemanfaatan ruang
· Apabilafaktor eksternal tidak lagi sejalan dengan strategi
pengelolaan, rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang,
dilanjutkan dengan :
1) Pemutakhiran tujuan dan sasaran
pembangunandaerah
2) Perumusan permasalahan pembangunan dan
pemanfaatan ruang
3) Perumusan kembali strategi pengembangan wilayah
c. Keluaran
· Rumusan strategi pengembangan wilayah baru
· Rumusan struktur dan pola pemanfaatan ruang yang baru.
II-35
PENDEKATAN & METODOLOGI
4) Tipologi D
5) Tipologi E
II-36
PENDEKATAN & METODOLOGI
c. Keluaran
• Rumusan RTRWK yang disempurnakan
• Rumusan struktur dan pola pemanfaatan ruang yang baru
6) Tipologi F
a. Masukan
• Identifikasi faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja
RTRWK
• Identifikasi pemanfaatan ruang yang sedang berjalan
b. Proses (menggunakan pedoman penyusunanRTRWK)
• Pemutakhiran data, analisis dan produk rencana disesuaikan dengan
pemanfaatan ruang yang sedang berjalan yang mengalami perubahan
• Perumusan permasalahan pembangunan dan pemanfaatan ruang
• Perumusan kembali konsep dan strategi pengembangan wilayah
c. Keluaran
RTRWK yang baru
7) Tipologi G
II-37
PENDEKATAN & METODOLOGI
8) Tipologi H
II-38
PENDEKATAN & METODOLOGI
5. PENGESAHAN RENCANA
II-39
PENDEKATAN & METODOLOGI
Tabel-2
Proses PeninjauanKembali RTRW Kabupaten Sesuai Tipologi
No Tipologi Proses
1 A RTRWKsah TidakperludilakukanPenyempurnaan
Simpangankecil RTRWKMasihdigunakan sebagaiacuan
Faktoreksternaltetap pembangunandaerah kabupaten
2 B RTRWKsah Perluperubahandanpenyempurnaan
Simpangankecil rencana(poladanstruktur diubah)
Faktoreksternal berubah
3 C RTRWKsah Perluperubahandan
Simpanganbesar penyempurnaan rencana
Faktoreksternal berubah
4 D RTRWKsah Perluperubahandan
Simpanganbesar penyempurnaanRTRW
Faktoreksternaltetap
5 E RTRWKtidaksah Perluperubahandan
Simpangankecil penyempurnaanRTRW (rumusanpoladan
Faktoreksternal berubah strukturyangbaru)
6 F RTRWKtidaksah Revisitotal (pemutakhirandata, analisis,danrencana)
Simpangankecil
Faktoreksternaltetap
7 G RTRWKtidaksah Revisitotal (pemutakhirandata, analisis,danrencana)
Simpanganbesar
Faktoreksternal berubah
8 H RTRWKtidaksah Revisitotal
Simpanganbesar (pemutakhirandata, analisis,danrencana)
Faktoreksternaltetap
Tabel- 3
Proses, Produk,danTindak Lanjut Penanganan Peninjauan Kembali RTRW
Sesuai dengan Tipologi
Tipologi
No Kegiatan
A B C D E F G H
A MASUKAN
1 Identifikasifaktorekstygberpengaruhthd kinerjaRTRW x x x x
2 IdentifikasikinerjaRTRW x x x x
3 Identifikasipemanfaatanruang x x x x
B PROSES
1 Analisahubfaktorekstthdkebijaksanaan pembdaerah x x x x
2 Analisahubfaktorekstthdstrukturdanpola pemanfruang x x x x
3 Pemutakhirandata,analisa&produk x x
rencana(berdsrkanfaktor ekst)
4 Pemutakhirandata,analisa&produk x x
rencana(pemanfruang)
5 Pemutakhirantujuandansasaran pembangunan x x
6 Perumusanpermasalahanpembangunan x x x x x x
danpemanfruang
7 Perumusankembalikonsepdanstrategi pengembwilayah x x x x x x
8 perumusandanpenyusunankembali RTRW x x x x
C KELUARAN
1 Rumusanstrategipengembwilayahyang baru x x
II-40
PENDEKATAN & METODOLOGI
2 Rumusanstrukturdanpolapemanfaatan x x x
ruangwilayahyangbaru
3 RumusanRTRW yangbaru x x x x
D PEMANTAPANRTRWDAN
PENGENDALIANPEMANFAATAN
1 PenyempurnaanpedomanpemanfRTRW x x x x
sbgacuanpembangunan
2 PeningkatandiseminasiRTRWkesetiap x x x x
sektor&menyepakatiRTRW
3 PeningkatanpemanfaatanRTRWsbgdok x x x x
acuandlmforumrapat
4 Penyempurnaankegtnpemantauan&pelaporanscrkontinu x x x x
5 Penyempurnaankegiatanevaluasithd program pelaks x x x x
implementasi
E PENGESAHAN RENCANA
1 Tanpa Pengesahan x x
2 Pengesahan Dengan SK Gubernur/Bupati x x
3 Pengesahan Oleh Mendagri/Gubernur x x x x x x
Keterangan:
Tipologi B dan C yang mengalami perubahan mendasar dalam tujuan, sasaran, strategi, struktur dan pola
pemanfaatan ruang melalui pengesahan oleh Gubernur.
Tipologi B dan C yang mengalami perubahan mendasar dalam tujuan, sasaran, strategi, struktur dan pola
pemanfaatan ruang, cukup pengesahannya dengan SK Bupati.
II-41
PENDEKATAN & METODOLOGI
Tabel
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Banyuasin
No Uraian Kagiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelelangan Kegiatan
2 SPK
3 SPMK
II-42
PENDEKATAN & METODOLOGI
Tenaga Ahli
(Personil Inti)
Jumlah
Tenaga Ahli Posisi Uraian
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Orang
Lokal/Asing Diusulkan Pekerjaan
Bulan
Dr. Firmansyah, PT. Belaputera Ahli Perencanaan
Lokal Ketua Tim - 6
ST., MT. Interplan Wilayah dan Kota
Hesti Cahjaning PT. Belaputera Ahli Perencanaan
Lokal Tenaga Ahli - 6
Wulan, ST., MT. Interplan Wilayah dan Kota
Ir. Reza Martani PT. Belaputera Ahli Prasarana
Lokal Tenaga Ahli - 5
Surdia, MT. Interplan Wilayah
PT. Belaputera
Ir. Zahidah, M.Si. Lokal Ahli Kehutanan Tenaga Ahli - 5
Interplan
Rakhmat PT. Belaputera
Lokal Ahli Ekonomi Tenaga Ahli - 4
Haryono, SE. Interplan
Ira Triakencana PT. Belaputera Tenaga Ahli
Lokal Tenaga Ahli - 4
Wulan, ST. Interplan Lingkungan
Tenaga Pendukung
(Personil lainnya)
Jumlah
Tenaga Ahli Posisi Uraian
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Orang
Lokal/Asing Diusulkan Pekerjaan
Bulan
Ahmad Santana, PT. Belaputera Ahli Perencanaan Asisten
Lokal - 6
ST. Interplan Wilayah dan Kota Tenaga Ahli
Syafril Janizar, PT. Belaputera Ahli Prasarana Asisten
Lokal - 6
ST. Interplan Wilayah Tenaga Ahli
PT. Belaputera Tenaga
Martin Lokal Surveyor - 1
Interplan Pendukung
PT. Belaputera Tenaga
Erwin T Lokal Surveyor - 1
Interplan Pendukung
PT. Belaputera Tenaga
Patah Hidayat Lokal Surveyor - 1
Interplan Pendukung
PT. Belaputera Drafter/Operator Tenaga
Andri Lokal - 6
Interplan Autocad Pendukung
PT. Belaputera Tenaga
Rona Mudani Lokal Operator Komputer - 6
Interplan Pendukung
PT. Belaputera Tenaga
Cecep Heri Lokal Operator Komputer - 6
Interplan Pendukung
PT. Belaputera Tenaga
Dadang Heryana Lokal Sekretaris - 6
Interplan Pendukung
PT. Belaputera Tenaga
Dede Lokal Office Boy - 6
Interplan Pendukung
II-43
PENDEKATAN & METODOLOGI
Tabel Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Pekerjaan Revisi Rencana RTRW Kabupaten
Banyuasin
II-44