Anda di halaman 1dari 42

Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

DIAGRAM BAKTERI
PETA BAKTERI

Bakteri Gram Postif

Dapat diwarnai gram Bakteri Gram Negatif

Bakteri Gram Variatif


Gardrenella vaginalis
/ Banci

Mycobacterium
tuberculosis
Diwarnai Zieeld Nieelsen
/ Carbol Fushin
Mycobacterium leprae

Bakteri
Treponema pallidum

Bakteri spirochaeta /
Leptospira interrogans
lapangan gelap

Borelia burgdorferi

Chlamydia
Tidak dapat Diwarnai
Gram
Coxiella

Bakteri Intrasel / Ricketsia, Anaplasma,


Diwarnai Giemsa Enrlichia

Bartonella

Bukhorderia

Mycoplasma
Bakteri tak berdinding /
Telanjang
Ureaplasma

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

Koagulase +
( Staphylococcus aureus )
Gram positif cocci in
cluster, Katalase +, Staphylococcus
Staphylococcus Novobiosin +
epidermidis
Koagulase -
Staphylococcus
Novobiosin -
saprophyticus

Optochin sensitif, bile soluble, capsule +


Gram Postif Cocci (S. Pneumoniae )
Alpha Hemolitik
Optocin Resisten, Not Bile, Capsule -
( S. Viridans , S. Mutans, S. Imitis)

Basitrasin sensitif, Grup A


(S.pyogenes )
Gram Positif Cocci In chain, Beta Hemolitik
Katalase -, Basitrasin resisten, Grup B
Streptococcus ( S. agalactiae )
E. Faecalis Vancomisin
Sensitif
6.5% NaCl Growth Positive
Group D Streptococci
E. Faecium Vancomisin
Resisten
Gamma Hemolitik

Streptococcus bovis

6.5% NaCl Growth


Negative
Non Enterococcus
bacteria
B. Anthracis

Berspora

B. Cereus
Bakteri Gram
Aerob
Positif
Listeria monocytogenes

Tak Berspora

Corynebacterium difficile

Cl. Botulinum
Gram Positif Rods / Bacilli

Cl. Difficile
Berspora
"Cara Hapal Bo Di Pe Te"
Cl. Perfringens

Unaerob Cl. Tetani

Lactobacillus

Tak Berspora

Propionibacterio acnes

Aerob, BTA (+) Nocardia sp.


Gram Positive Filamen
Bercabang
Unaerob, BTA (-) Actinomyces sp.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

N. Meningitidis (
Glu+, Mal+)
Maltose +

Gram Negative Moxarella catarrhalis


Diplococci
N. gonorrhoeae (
Maltose -
Glu+)

Haemofilus influenzae
( Faktor X & V required )

Bordetella pertusis
( Bordet Gengou )

Brucella
( Aerob )
Gram Negative
Cocobacilli
Bakteri Gram Francicella tularensis

Negatif ( Cystein )

Pasteurella multocida
( Oxidase +, Katalase + )

Legionella pneumophila
( Charcoal yeast )

Gram Negative
Lihat dibawah
Bacillus

Vibrio cholerae
( Media Alkalin)

Gram Negative Helicobacter pylori


Comma-shaped Bacilli ( Urease positive )

Campylobacter jejuni
( Campy agar 42oC )

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

MNEC

ETEC
Klebsiella pneumoniae
( Urease + )

EIEC
Escherichia coli ( Indole + )
Fermentasi Cepat Tipe-tipenya
"Cara Hapal : Menec T I P He Upec"
EPEC

Enterobacteriaceae
Lactose fermentation +
EHEC

Citrobacter
UPEC
Fermentasi Lambat

Serratia marcescens

Pseudomonas
Oxidase +
aeruginosa

Gram Negative Bacilli


Urease + Proteus mirabilis

Yessenia pestis (
bipolar strain )
Oxidase -

Y. enterolitica ( motil
rtp & non motil 37oC )
Urease -

Lactose fermentation -
Shigella dysentriae

Salmonella typhosa

Unaerob Obligat Bacteroides fragilis

Unaerob

Unaerob Facultative Aeromonas sp

Acinetobacter
Aerob Obligat
bowmanii

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

Basa-Basi :

Cara mengenali bakteri :

o Lihat dari Koloninya didalam agar.


o Lihat dari Mikroskop ( Pewarnaannya, Bentuk bakterinya )
o Lihat dari Sifatnya ( Metabolisme biokimianya )

Kegunaan Media Kultur :

o Selective Media  Agar tertentu hanya untuk organisme tertentu.


o Indikator  Perubahan warna, menentukan sifat bakteri tertentu.

Media Kultur :

1. Mc Congkey ( MC Agar )
a. Komposisi :
i. Peptone base containing lactose, bile salt, NaCl and neutral red.
b. Gunanya untuk :
i. Differential medium untuk Enterobacteriaceae
c. Gambar :

2. Eosin Methylene Blue Agar ( EMB Agar )


a. Komposisi :
i. Peptone, Sucrase, Levine Formulation, Lactose, K2HPO3, Agar,
Eosin Y, Metilen Blue
b. Gunanya untuk :
i. Media kultur E. Coli, Citrobacter and Enterobacter
c. Gambar :

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

3. Chocolate Agar
a. Komposisi :
i. Bukan pudding agar warna coklat ya.
ii. Heated blood agar, the cell are lysed and spesific growth factor
released
b. Gunanya untuk :
i. Cultivation of Haemophillus influenzae and Neisseria sp
c. Gambar :

4. Lowenstein Jensen Media ( LJ Media )


a. Komposisi :
i. Egg based medium with malachite green
b. Gunanya untuk :
i. Selective medium for Mycobacterium tuberculosis
c. Gambar :

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

5. Thiosulfate Citrate Biles Agar ( TCBS Agar )


a. Komposisi :
i. Ferric citrat, bromthymol blue / BTB, Agar, Proteose Peptone,
Sodium Thiosulfat, Sodium Sitrat, Sacchorosa, NaCl
b. Gunanya untuk :
i. HIGHLY Selective medium of Vibrio cholerae and Vibro
parahaemolyticus
ii. Media terbaik untuk isolasi Vibrio bakteri
c. Gambar :

6. Sabouraud Dekstrose Agar / Forsab Agar ( SA Agar )


a. Komposisi :
i. Mycological peptone base containing dekstrose
b. Gunanya untuk :
i. Medium pH asam untuk isolasi Dermatophytes sp and other
fungi & yeast.
ii. Urine like colour
c. Gambarnya :

7. Chrom Agar ( Chromagar )

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

a. Komposisi :
i. Peptone base containing chromogenic mix and chloramphenicol.
b. Gunanya untuk :
i. Untuk isolasi dan differensiasi spesies candida dengan typical
apperancenya :
c. Gambarnya + Spesies Candidanya :

< Harusnya putih semua

8. Blood Agar / Agar darah Plat ( ADP )


a. Komposisi :
i. Nutrient agar
ii. 5% horse or sheep blood
b. Gunanya untuk :
i. Media non selektif  non fastidious gram negative & gram
positive bacteria.
c. Gambarnya :

9. Manitol Salt Agar ( MSA )


a. Komposisi :
i. Peptone base containing mannitol, NaCl and Phenol Red
b. Gunanya untuk :

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

i. Selective and differential medium for cultivating Staphyloccus


aureus
c. Gambarnya :

10. Nutrient Agar ( NA )


a. Komposisi :
i. Beef Extract and Peptone agar
b. Gunanya untuk :
i. Non selective medium for cultivation organism or enrichment
c. Gambarnya :

11. Thioglycolate Media-Broth


a. Komposisi :
i. Merupakan suatu suspensi antara yang lebih padat (Medium) dan
lebih cair (Broth)
ii. Medium : Peptone & Yeast extract provide N, vitamin & amino
acid.
iii. Broth : Sama seperti medium, tapi tanpa agar
b. Gunanya untuk :
i. Enrich medium for cultivating organism from body fluid or other
material containing penisilin / streptomisin / sulfonamide.
c. Gambar :

12. Brilliance MRSA Agar

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

a. Komposisi :
i. Peptone mix based containing carbohidrat, kaolin, salt and
chromogenic mix.
b. Gunanya untuk :
i. Selective and differentiation medium for MRSA / Methycilin
resistant S. Aureus )
c. Gambarnya :

13. Endo Agar


a. Komposisi :
i. Peptone, K2HPO4, Laktose, Anhidrous sodium sulfite Na2SO3,
Fuchsine, agar.
b. Gunanya untuk :
i. Untuk isolasi Salmonella typii
ii. Hanya bisa gram negative yang tumbuh
c. Gambar :

14. Nutrijel Agar


Untuk dimakan. HAHAHAHAHAHAHA

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

^ Dibuat oleh Andy W, Thanks Andy untuk gambarnya 

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

Media Transport

 Kebanyakan spesimen cairan harus dibawa ke lab As Soon As Possible.


 Waktu distribusi sampel ke lab maksimal 2 jam, dan perlu media transport.
 Media transport adlah campuran buffer karbohidrat, peptin, nutrient dan
growth faktor.
 Contoh : Sodium Thioglycholate  Improve recovery of anaerobic bakteria,
Semi-solid consistency of agar ( prevent oxygenation and spillage during
transport )
 Ada 3 media paling sering : Carry Blair, Amies dan Stuart
o Carry Blair
 Untuk : Enteric Pathogen ( Vibrio, Shigella, E-coli, salmonella )
 Gambar :

o Amies
 Untuk : Swab Tenggorok, Culture Swab, Charcoal Swab,
Nasofaringeal Swab, Pertusis Swab
 Gambar :

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

o Stuart
 Untuk : Neisseria species, Trichomonas. Gonococcal Spesies, and
Fastidious Organism
 Gambar :

Uji Biokimia pada Bakteri

Uji biokimia yang dilakukan pada bakteri : “ Cara Hapal : Surat Izin
Mengemudi Voges dan Siaskia Fail”
o Tes Sitrat
o Tes Indol
o Tes Metil Merah
o Tes Voges-Proskauer (VP)
o Tes TSIA—KIA ( Triple Sugar Iron Agar )—(Kliger’s Iron Agar )
o Tes Fermentasi Gula

Tes Sitrat
o Guna : Mengenali bakteri yang menghasilkan sitrat dan yang bersifat
membuat basa.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

o Contohnya : Klebsiella pneumoniae, Citrobacter, Salmonella, Serratia,


Proteus dan Providencia.
o Indikator yang dipakai : Biru Brom
o Positive Jika : Warna Biru pada agar kultur jadi Hijau.

Tes Indol
o Guna : Membedakan Escherichia coli dengan golongan
Enterobacteriaceae lainnya.
o Indikator yang dipakai : Reagen Enrlich
o Positive Jika : Ada cincin merah jingga keunguan.

Tes Metil Merah


o Guna : Melihat bakteri yang menghasilkan asam.
o Indikator yang dipakai : Metil merah
o Positive Jika : Jika campuran kaldu glukosa posphat, biakan kuman
dan tetesan metil merah dari kuning menjadi berwarna Merah  pH <5
o Negative Jika : Campuran kaldu glukosa posphat, biakan kuman dan
tetesan metil merah menjadi kuning keruh  pH > 5

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

Tes Voges-Proskauer (VP)


o Guna : Membedakan Klebsiella pneumoniae dan Escherichia coli.
o Indikator : larutan naftol, alkohol absolut dan KOH.
o Positive jika : Ada warna merah tembaga setelah 5-15 min pada
campuran

Tes TSIA-KIA :
o Guna : Mengenali Enterobacteriaceae seperti Escherichia coli, Shigella
sonnei, Salmonella enteridis dan Proteus mirabilis.
o Indikator : TSIA dan KIA. Bentuk agar dimiringkan, sehingga ada
bagian untuk tumbuh kuman aerobic pada lereng ( slant ) dan bagian
untuk tumbuh kuman unaerobic pada dasar ( butt ).
o Tabel Hasil Uji TSIA-KIA :
Indikator Uji A B C D E
Deaminase asam + + + + +
amino ( reaksi
aerobic-basa )
Peragian glukosa - + + + +
( reaksi asam minor )
Peragian laktosa - - - + +
dan/atau sukrosa
( reaksi asam
mayor )
Produksi H2S - - + - +
Pseudomonas Morganella Citrobacter E.coli Proteus
Contoh Kuman
Providencia Salmonella Enterobacter
( KHAS )
Shigella Edwardsiella Klebsiella

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

Tes Fermentasi Gula


o Guna : Mengenali bakteri yang dapat melakukan fermentasi gula.
o Indikator : Ungu Brom Kresol.
o Jika Positive : Jika ada peragian karbohidrat, pHnya jadi turun,
makanya warna merah akan bereaksi menjadi warna kuning.
o 5 jenis karbohidrat yang diuji :
 Kuning : Glukosa
 Ungu : Laktosa
 Merah : Maltosa
 Hijau : Manitol
 Biru : Sakarosa.
o Didalam uji karbohidrat, sering dimasukan tabung durham yang
berfungsi untuk menguji pembentukan gas.

Cara Melakukan Blood Sampel Preparation

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

a. Material must be from actual site of infection A poorly collected specimen


b. Optimal time
c. A sufficient quantity of specimen
d. Appropriate collection devices, specimen container to ensure optimal recovery of
microorganisms
e. Whenever possible, obtain culture before the administration of antibiotic

Tujuan
o Mengidentifikasi adanya bakteremia yang signifikan
o Menentukan agen penyebab bakteremia. ( Pneumonia bakterial,
Infective Endokarditis, Osteomielitis, Sepsis dll )
o Menentukan antibiotik yang efektif untuk melawan infeksinya.
Gejala Bakteremia
o Demam o Tacycardia
o Mengigil o Hiperventilasi
o Kebingungan mental o Gangguan koagulasi
o Kecemasan o Renjatan / Shock
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan blood sampel :
o Volume Darah yang diambil ( paling penting ! )
o Harus dari Vena! Jangan dari Arteri
o Pasien dengan Terapi Antibiotik :
 Dilakukan SEBELUM Teraphy antibiotik selanjutnya diberikan
o Pengambilan darah pada tempat yang sama :

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

 Diberi selang waktu minimal 10 menit.


 Lokasinya harus lebih distal ( melawan arah aliran vena )
o Pasien Pediatrik :
 Sesuaikan berat badan untuk botol yang dipakai dan volume
darah yang diambil

o Suspek Sepsis karena Kateter.


 Kirimkan 2 set kultur darah. 1 dari kateter yang dicurigai, 1 dari
darah vena perifer.
 Satu Set Kultur berisi 2x10 ml darah ( 1 botol media kultur
aerob, 1 botol media kultur anaerob )
 Potong 5 cm kateter pada bagian intradermal SECARA aseptik,
dan dikirimkan ke lab dalam wadah steril.
o Acute Febril Episode :
 Kirimkan 1 set kultur darah dari tempat pengambilan yang sama,
( 20 ml darah, untuk 2 botol 1 untuk aerob dan 1 untuk unaerob )
 Lakukan sebelum pemberian antibiotik.
o Non Acute Febril Episode :
 Volume darah yang diambil 30-50 ml darah.
 Darah diambil dari vena pada 2 atau 3 tempat berbeda dalam
waktu 24 jam, dengan interval 3 jam tiap setnya
 Ambil Pertama : 2x10ml darah untuk 2 botol, 1 aerob, 1
unaerob, pada tempat pertama
 Ambil Kedua : 10 ml darah aerob, pada tempat kedua

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

 Ambil Ketiga : 2x10 ml darah untuk 2 botol, 1 aerob, 1


unaerob
o Acute Endocarditis :
 Volume darah yang diambil 60 ml.
 Lakukan pada 3 tempat beda, dengan selang waktu 10 menit tiap
setnya. ( Kayak Non Acute Febril, tapi semuanya 2x10 ml dibagi
2 botol)
 Ambil Pertama : 2x10ml darah untuk 2 botol, 1 aerob, 1
unaerob, pada tempat pertama
 Begitu pula yang kedua dan yang ketiga.
o Subacute Endocarditis :
 Sama seperti Acute Endocarditis
 Tapi Interval ambilnya bukan 10 menit, dia jadinya 30-60 menit.
o FUO :
 Darah yang diambul 30-50 ml pada 3 tempat berbeda, dalam
waktu 24 jam.
 Ambil Pertama : 20 ml darah untuk 2 botol, 1 aerob, 1
unaerob pada tempat yang pertama + 10 ml darah untuk
aerob pada tempat yang kedua.
 Ambil Kedua : 10 ml darah untuk aerob pada tempat kedua
+ 10 ml darah untuk unaerob pada tempat yang ketiga.
 Kalau hasil kultur negative, ulangi!
o Infeksi Fungal :
 Suspek Candidiasis atau Cryptococosis
 20 ml darah untuk 2 botol, 1 aerob, 1 unaerob
 ATAU 1 botol media kultur jamur dengan 5 ml darah.
 Suspek Histoplasmosis dan jamur filamentous lain
 Gunakan media kultur jamur
 5 ml darah vena perifer kedalam botol media kultur
 Kirim spesimen dalam kantong warna gelap ASAP ke lab.
Alat dan Bahan : Botol Kultur dan Sampel Darah
Langkah Kerja :
o Menentukan pembuluh vena yang akan diaspirasi

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

o Lakukan tindakan aseptik pada kulit, dengan


 Lap area yang akan diaspirasi dengan kapas yang direndam Lugol
dengan gerakan melingkar dari dalam ke luar.
 Biarkan 1-2 menit.
 Hapus dengan Alkohol 70% dan biarkan kering sendiri
o Buka tutup botol media kultur, dekontaminasi tutup botol dengan
alkohol 70%.
o Lakukan pungsi vena dengan :
 Wing Needle yang telah dihubungkan dengan Vacutainer Botol
Kultur.
 Suntikan ukuran 20 ml
Sesuai dengan jumlah darah yang dibutuhkan
o Segera kirimkan spesimen untuk dilakukan inkubasi.
o Bila ada bakteri yang tumbuh pada kultur darah, lakukan identifikasi
bakteri dengan pewarnaan gram.
o Lakukan penanaman kultur darah positive dalam ADP, inkubasi 1x24
jam, suhu 37oC, dan setting suasana sesuai permintaan ( Contohnya
aerob, unaerob, uji biokimia, uji antibiotik ) dan hasil identifikasi
pewarnaan gram

Cara Melakukan Swab Tenggorok

Alat dan Bahan :


o 5 ml larutan normal saline steril
o Swab kapas steril atau Swab kapas dengan medium transport Amies /
Carry Blair.
o Penekan Lidah
o Disposable Gloves
Langkah Kerja :
o Tekan lidah dengan alat penekan lidah.
o Lakukan swab di daerah belakang faring dan tonsil tanpa menyentuh
lidah.
o Masuk swab kapas tersebut kedalam tabung saline steril dan aduk
sampai terjadi suspensi yang seragam.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

o Oleskan swab tersebut pada kaca preparat, lewatkan pada api bunsen
untuk fiksasi.

Cara Melakukan Swab Karang Gigi :

Alat dan Bahan : Tusuk Gigi, 1 ml normal saline steril


Langkah Kerja :
o Melakukan pengambilan kotoran sela gigi dengan tusuk gigi dan letakan
langsung pada kaca obyek.
o Usapkan pada kaca obyek dan teteskan 1 tetes larutan saline
o Biarkan kering diudara
o Lewat lewatkan pada api bunsen untuk fiksasi

Cara Pengambilan Sputum BTA

RUMUS : SPS : Sewaktu, Pagi Hari, Sewaktu


Langkah Kerja :
o Sewaktu hari 1 (A-S): waktu datang pertama kali ke dokter
o Pagi hari-2 (B-P): setelah bangun tidur, sebelum sarapan
o Sewaktu hari-2 (C-S): pada saat mengantarkan sputum kedua ke
laboratorium

Sediaan Apusan yang Baik

 Berasal dari dahak mucopurulent bukan air liur


 Berbentuk spiral-spiral kecil (coil type), tersebar merata, 2x3 cm
 tidak terlalu tebal atau tipis
 setelah dikeringkan dengan jarak 4-5 cm masih bisa terbaca tulisan di Koran

Sebelum Periksa Gram Staining, 7 step Apa yang harus


diperhatikan

 Kualitas dahak
 Ukuran sediaan apus
 Kerataan sediaan apus
 Ketebalan sediaan apus
 Pewarnaan sediaan apus

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

 Kebersihan sediaan apus


 Identitas Pasien

Cara Memakai Mikroskop

Memutar lensa obyektif pada perbesaran rendah diatas meja mikroskop


Mencuci tangan sebelum memulai
Meletakkan kaca preparat pada meja mikroskop
Mengunci kaca preparat
Menyalakan lampu mikroskop
Mengatur fokus dengan diafragma cahaya, makrometer dan mikrometer
Memperbesar gambar dengan lensa obyektif yang lebih tinggi

Cara Melakukan Kultur Bakteri

Alat dan Bahan :


o Spesimen yang diuji ( dalam praktikum kita darah )
o Media Kultur ( dalam praktikum kita NA dan ADP )
o Normal Saline Steril
o Loop Inokulasi / Sengkelit
o Api Spiritus
o Inkubator
Langkah Kerja :
o Bakar sengklit pada api spiritus hingga ¼ bagian membara.
o Biarkan sejenak hingga dingin, lalu ambil spesimen dengan ujung
sengklit.
o Oleskan dengan four way streak seperti gambar dibawah ini.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

o Lakukan inkubasi dalam inkubator sesuai dengan massa inkubasi yang


dikehendaki.

Cara Melakukan Pewarnaan Gram

Alat dan Bahan :


o Pewarna Gentian Violet / Crystal Violet
o Larutan Lugol
o Safranin
o Etil Alkohol
o Mikroskop dan Oli Imersi
o Kaca Obyek
o Pencil Dermatograph untuk glassware marking
Langkah Kerja :
o Oleskan spesimen, ( Sesuaikan dengan jenisnya ) pada kaca obyek
o Tutupi smear dengan kristal violet selama 30s (Sumber lain : 1 menit)
o Cuci dengan air mengalir
o Tutupi smear dengan larutan iodium selama 10s (Sumber lain : 30detik)
o Mencuci smear dengan air mengalir.
o Decolorisasi dengan etil alkohol.
o Cuci dengan air mengalir
o Menutupi smear dengan safranin selama 30s (Sumber lain : 1 menit)
o Mencuci smear dengan air mengalir
o Biarkan smear kering diudara.
o Amati pada mikroskop dan oli imersi.
Frequently Asked Question :

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

o Siapa Penemu Gram Staining?


Hans Christian Gram, (1884)
o Kapan Buka Tutup Tabung Spesimen?
Sesaat sebelum diambil dengan ose.
o Kapan Harus dicampur dengan Larutan Saline?
Bila sampelnya kental (ex : Sputum) sehingga perlu diencerkan dulu
o Apa Fungsi Gram Staining ?
Differential Staining, Membedakan jenis jenis bakteri dengan
pewarnaan.
o Mengapa diwarnai Crystal Violet / Crystal Gentian Violet?
Sebagai primary staining / zat warna utama
o Mengapa diberi Lugol?
Untuk merekatkan / intensifikasi zat warna crystal violet.
o Mengapa diberi Alkohol?
Untuk dekolorisasi / melunturkan warna.
o Mengapa diberi Safranin ?
Sebagai counter-staining / zat warna penutup.
o Mengapa bila spesimennya cair harus diayun dengan api?
Untuk fiksasi bakteri dan mengurangi kelembapan.
o Cara Intrepetasi?
 Dinilai apa warna bakterinya, apakah Gram Positif ( warna ungu )
atau Gram Negatif ( warna merah )
 Nilai Apakah itu Bakteri atau Jamur ( Jamur gram positif,
ukurannya lebih besar )
 Nilai apa morfologinya ( basil? Cocci? Cocobacili? Filamen
bercabang? )
o 3 hal yang buat False Negatif?
 Biakan bakteri telah tua / rough specimen
 Overdecolorizing ( Terlalu lama dicuci dengan alkohol )
 Overfixasi ( Terlalu lama pembakaran )
 Spesimen terlalu encer, atau salah pengambilan spesimen
( Sputum ketuker air liur )
o 3 hal yang buat False Positif?

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

 Overstaining ( Terlalu lama memberikan zat warna )


 Bakteri Gram Banci / Gram Variable Cth : Gardrenella vaginalis.
 Kontaminasi Spesimen dengan Bakteri Lain ( terutama Flora
Normal )

Cara Melakukan Pewarnaan Ziehl Nieelsen / ZN

Alat dan Bahan :


o Pewarna Carbol Fushin
o Larutan Asam Alkohol
o Pewarna Methylene Blue
o Air
o Kaca Objek dan Minyak Imersi
o Ose
o Lampu Bunsen / Spiritus
o Pencil Dermatograph sebagai penanda di kaca obyek
Langkah Kerja :
o Oleskan spesimen, sesuai dengan jenis sediaannya pada kaca obyek.
o Pewarna Carbol Fushin sampai memenuhi seluruh area lingkaran
dermatograph.
o Kaca dipanaskan, dengan cara diayun-ayunkan dengan api sampai
larutan mengeluarkan asap, ± 3-5 min ( tetapi tidak mendidih )
o Larutan dibiarkan dingin selama 5 min.
o Kaca obyek kemudian dibilas dengan air mengalir
o Kaca kemudian dibilas dengan asam alkohol
o Kaca obyek kemudian dibilas dengan air mengalir
o Pewarna Methylene Blue dituangkan sampai memenuhi seluruh area
lingkaran dermatograh, dan disisihkan selama 30 detik.
o Kaca obyek kemudian dibilas dengan air mengalir
o Spesimen diamati dengan oli imersi dalam perbesaran 100X
Frequently Asked Question :
o Siapa Penemu ZN Staining?
Franz Ziehl (1859-1926) dan Friedrich Neelsen (1854-1894)
o Apa Fungsi ZN Staining?

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

Mengidentifikasi kuman BTA / Basil Tahan Asam


o Mengapa harus difiksasi dengan Api?
Untuk mematikan bakteri tetapi tidak mengubah struktur sel bakteri.
Sehingga bakterinya mati secara statis.
o Mengapa harus Dikasih Carbol Fushin?
Sebagai pewarna BTA yang mengandung fenol dan bersifat asam.
o Mengapa harus dipanaskan?
Untuk membuka pori-pori lemak dan lapisan lilin pada BTA, sehingga
pewarna Carbol Fushin dapat meresap ke dinding sel bakteri.
o Mengapa harus dikasih Asam Alkohol?
 Untuk meluruhkan warna Carbol Fushin.
 Bakteri Non BTA, tidak dapat mempertahankan pewarna Asam
Carbol Fushin, sehingga warnanya larut.
o Mengapa Dibilas?
Untuk menutup kembali lapisan lemak yang telah terinterfensi.
o Mengapa harus dikasih Metilen blue?
Sebagai pewarna background / pewarna primer.
o Cara Menyimpan dan Merawat Reagen ZN?
 Ada Kodenya ZN-A = Carbol Fushin, ZN-B = Asam Alkohol, ZN-C
=Methylene Blue.
 Bahan-bahannya korosif dan bersifat toxic.
 Reagen disimpan dalam suhu 15-25oC dan Tidak boleh kena sinar
matahari langsung
o Selain Kuman TBC, kuman apa lagi yang juga positif ZN?
 Mycobacterium leprae
 Nocardia sp. (Madura Foot / Maduromycosis )
 Actinomyces sp
o Cara Intrepetasi?
Menggunakan Sistem IUALTD / International Union Against
Tuberculosis and Lung Disease

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

o Sebutkan metode pewarnaan lain selain ZN untuk mewartai BTA


Metode Pewarnaan Kinyoun Gabbet (Metode ZN sejuk)
o Sebutkan 2 Media Kulturnya?
Lowenstein-Jensen Agar dan Ogawa
o Sebutkan cara uji sensitifitas?
Dibiakan dengan antibiotik regimen TBC (RHZES)
o 3 hal yang buat False Negatif?
 Kesalahan dalam ambil sputum ( yang diambil cuman liur,
ambilnya terlalu dikit)
 Sampel sputum atau Biakannya sudah rusak ( penyimpanan, kena
sinar matahari)
 Kesalahan dalam pembuatan spesimen ( panasinnya terlalu lama,
overdekolorisasi)
o 3 hal yang buat False Positif?
 Overstaining
 Kontaminasi dengan partikel asing ( serat makanan, artifak dan
bakteri lain )
 Pencucian dan Dekolorisasi spesimen yang kurang efektif.

Cara Melakukan Pewarnaan KOH

Indikasi : Pasien yang dicurigai infeksi jamur seperti Tinea, Pitirasis,


Dermatitis Seboroik, Trichophyton, Microsporum Canis, Epidermophyton
Alat dan Bahan :
o Skapel
o Pinset
o Alkohol 70%
o Kapas

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

o Wadah bersih
o Kaca Obyek dan Penutup
o Lampu Spirtus
o Pinset
o Reagen KOH 10% untuk kulit dan kuku, KOH 20% untuk rambut
Langkah Kerja :
PENGAMBILAN SAMPEL
o Membersihkan kulit dengan kapas alkohol 70% untuk sterilisasi
o Mengerok bagian yang aktif dengan skapel dari atas kebawah. Skapel
dipegang dengan membentuk sudut 45o
 Kalau daerah Tinea, korek di pinggirnya
o Spesimen dioleskan pada kertas / wadah
PEMBUATAN SEDIAAN
o Meneteskan 1-2 tetes reagen KOH di kaca obyek
o Meletakan spesimen kulit dengan pinset yang telah dibasahi ujungnya
dengan KOH
o Spesimen ditutup dengan kaca penutup
o Membiarkan selama 15 min, atau dihangat dengan cara diayunkan api
selama bbrp detik untuk mempercepat proses lisis.
Cara Intrepetasi :
o Dilihat dengan mikroskop 10X, lalu 40X untuk mencari hifa dan spora.

Daftar Kuman Flora Normal

Pada Gigi dan Mulut:

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1
 Hati-hati, takutnya soal OSPEnya, minta Contoh flora normal mulut yang merupakan gram positive fakultative
kokus! Atau ada gambar gram positive fakultative kokus, trus kita minta sebutkan contoh flora normalnya.

 Gram (+)ve Fakultative Kokus


“Cara Hapal : 2 Sta-EPi Aurel, 5 kali Streping Boy Friendnya
Savira SaMi Mutia"
 Staphylococcus epidermidis
 Staphylococcus aureus
 Streptococcus beta-hemolitikus
 Streptococcus faecalis
 Streptococcus salivarius
 Streptococcus sanguis
 Streptococcus mitis / oralis
 Streptococcus mutan
 Gram (-)ve Fakultative Batang
“Cara Hapal : E Ek Harsya 2 kali Anti BaCot”
 Enterobacteriaceae
 Eikinella corrodens
 Haemophilus infuenza
 Actinobacillus
 Actinomycetes comitans
 Gram (-)ve Anaerobik :
“Cara Hapal : Po Po Fuso BaFer kena Cactus”
 Porphycomonas gingivalis
 Provetella intermedia
 Fusobacterium nucleatum
 Bacteroides forsythus
 Camphylobacter rectus

Pada Usus
 Flora Normal : “Cara Hapal : Edward Sering Enter Enter Kleb
Profesor Santa Clos Cheri Feses”
 Edwardsiella
 Serratia
 Enterococci

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

 Enterobacter
 Klebsiella
 Proteus
 Staphylococcus
 Clostridium
 Escherichia coli
 Mereka semua ada di sediaan Feses.
 Flora Pathogen : “Cara Hapal : Paru Paru Citra Kolera Parah
Karena EPEC ShiSa”
 Providentia
 Pseudomonas aeruginosa
 Citrobacter
 Vibrio cholerae
 Vibrio parahemoliticus
 Klebsiella
 EPEC
 Shigella
 Salmonella
Pada Kulit : “ Cara Hapal : Profesor CoCo BaCa Mantra Stap Strep”
 Propionibacterium acnes
 Coagulase negative staphylococci
 Corynebacterium diptheriae
 Bacillus
 Candida
 Mycobacterium
 Staphylococcus aureus
 Streptococcus dan Micrococcus

Daftar Kuman Flora Normal Kulit

Staphylococcus spp.

I. Staphylococcus aureus.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

a. Dilihat dengan mikroskop, ditemukan : A gram stain of patient specimen showing gram
+ cocci in cluster ( gram stain x1000 ).

b. Dalam kultur Manitol Salt Agar ( MSA ) ditemukan yellow colonies.


MSA merupakan selective medium for recovering S. Aureus when screening for carriage
in infection control. ( MSA 18 jam, 37oC ).

Dibagian yang warna pink, guratan bakteri ga ada, ada sedikit totol totol putih.
Dibagian yang warna kuning, guratan bakteri banyak dan banyak totol totol putih.
c. Dalam Nutrient Slant Agar, ditemukan koloni bakteri dengan warna yellow gold. Tipe
Coloninya juga kecil, smooth dan soliter.

d. Dalam Agar darah plat / ADP, ditemukan Yellow / Golden colonies. Bersifat Beta-
Hemolisis pada agar darah plat.n,

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

II. Staphylococcus epidermidis :


a. Dalam kultur adp, show white colonies ( ADP 18 jam, 37 oC)

b. Dalam kultur MSA, showing growth but no fermentation of manitol / pink colonies
( MSA 18 jam 37oC)

c. Dia merupakan salah satu Coagulase negative staphylococci


d. Bagian dari normal skin flora, tetapi dapat menyebabkan infeksi pada neonatus,
immunocompremise dan pasien dengan indwelling device.

Candida spp.

a. Gambar Candida dalam pewarnaan Gram.


b. Pewarnaan gram pada smear vagina menunjukan Candida albican diantara Sel Epitelial
dengan Banyak Bakteri Gram Negatif Batang.
HATI HATI KETUKER SAMA BAKTERI GRAM POSITIF. JAMUR GRAM POSITIF JUGA
SOALNYA.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

c. Dikultur dalam agar saboraud-dektrose agar ( 18 jam, 37oC)


d. Culture candida spp dala chromagar, membedakan spesies candida satu dan yang
lainnya. :
a. Candida albicans  Biru muda
b. Candida tropicalis  Biru indigo dengan halo berwarna putih.
c. Candida dubliniensis  Biru tua
d. Candida glabrata  Putih
e. Candida krusei  Pink dengan halo berwarna putih.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

Escherichia coli.

a. Secara mikroskop, Gram staining showing gram negative cocobacilli yang mirip dengan
enterobacteriaceae kebanyakan memiliki morfologi yang mirip dan tidak bsa dibedakan
hanya dengan gram staining.

b. Dalam sheep blood agar, Menunjukan koloni beta-hemolisis.

Hemolisis is variable in the family enterobacteriaceae.


c. E-coli pada ADP. Koloni Beta Hemolitik di Agar Darah Plat. Daerah sekitar koloni bakteri
seperti termakan warnanya.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

d. Mac Congkey agar plate MC agar plate menunjukan koloni berwarna pink. (12 jam 37oC)
Membedakan dengan si Klebsiella pneumoniae, warna agarnya pink tua, lebih halus dan
tidak kelihatan basah dan berlendir, seperti selai stroberi olesan tipis.

Kalau si Klebsiella, koloni lebih kasar, besar-besar dan timbul. Karena si Klebsiella lebih
cocok dengan Mac Congkey.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

e. Pada Eosin Methylene Blue, koloni bakteri membentuk seperti kilat logam.

f. Pada Endo agar, koloni bakteri menunjukan laktose positif

Pseudomonas aeruginosa

a. Dalam nutrient agar, Produce a greenish pyocyanin pigmen, non lactose fermenter,
oxidative positive ( 18 jam, 37oC, nutrient agar )

Pigmen ini berperan sebagai siderophore dan muncul / diekspresikan dalam kondisi
kurang zat besi.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

b. Dalam Mac Congkey Agar, an encapsulated strain of P. Aeruginosa recovered from


cystic fibrosis patient.

c. Secara mikroskopis, a gram strain of patient specimen showing thin gram negative
bacilli ( gram strain x 1000 )

Klebsiella pneumoniae.

b. Dikultur dalam blood agar showing the mocoid lactose fermenting colonies. The cell are
protected by polisakaride capsules ( which case the slimy apperance of the colonies )
against defence reaction of the host ( adp, 18 jam 37oC)

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

c. Dikultur dalam mac Congkey agar, showing the mocoid lactose fermenting colonies ( 18
jam 37oC, MC Agar )
Keliatannya koloni bakterinya seperti susu stroberi

Warna susu stroberi ini disebabkan adanya kandungan neutral red dye pada MC Agar
( yang bereaksi dengan bakteri fermentasi laktose ) yang menyebabkan timbulnya warna
pink.
Ingat gram negative bacteria pada MC Agar, bisa menjadi warna pink, atau menjadi
warna bening

d. Secara mikroskopis a gram strain of patient specimen showing character short, plump,
gram negative bacilli, typical member of enterobacteriaceae.
e. Dikultur dalam blood agar showing the mocoid lactose fermenting colonies. The cell are
protected by polisakaride capsules ( which case the slimy apperance of the colonies )
against defence reaction of the host ( adp, 18 jam 37oC)
Koloni berbentuk slightly gummy, wet looking or mucoid form.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

Enterococcus sp.

a. Gram stain menunjukan gram positive cocci in chain ( gram stain x 1000)

b. Sediaan ADP menunjukan koloni Gamma Hemolitik.

Enterococcus faecium

Enterococcus faecium is gram positive coccus in pair/chain, alpha hemolitik or non hemolitik
bacterium in the genus enterococcus.
It can be commensal in human intestine but it may also be pathogenic causing disease such as
neonatal meningitis.

Enterococcus faecium is gram positive, spherical cell that occur in pair or chain.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

Enterococcus faecalis

a. Cocci in cluster, short chain, diplococci & single cocci.

b. Enterococcus faecalis is gram positif, comensal bacterium, inhabitating the GI tract of human &
other mamals.
c. Enterococcus faecalis can cause life threatening infection in human, especially nosokomial
infection.
d. Gamma hemolitik colonies of Enterococcus faecalis on sheep blood agar ( Cultivation 24 jam,
aerobic atmosfer, 37oC).

e. Enterococcus faecalis di Adp

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

Streptcoccus pneumoniae

 Pewarnaan gram menunjukan tipikal gram positive diplokokus dengan bentuk khas S.
Pneumoniae ( Pneumococcus )

Spirillum volutans

 Pewarnaan gram menunjukan bakteri Flagellated Spirochaeta.

Moxarella spp dan Neisseria gonorrhoeae

 Kedua flora merupakan flora normal saluran nafas yang menjadi penyebab infeksi
 Pewarnaan gram menunjukan Gram Negative Kokus yang Besar.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK


Rangkuman Mikrobiologi Blok ICM-1

< Moxarella

< Neisseria

Streptococcus mutans

 Gram stain menunjukan gram positif cocci in chain.

Dibuat oleh : dr. Ryoku, Sp.MK

Anda mungkin juga menyukai