Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI BAKTERI ANAEROB

PENDAHULUAN
Bakteri anaerob pada dasarnya merupakan bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk
pertumbuhannya. Bakteri ini kemungkinan akan mati atau memberikan akan memberikan hasil
negatif palsu pada pemeriksaan kultur.
Ada tiga macam bakteri anaerob berdasarkan kebutuhan akan oksigen, yaitu :
1. Obligate anaerob
Bakteri obligate anaerob merupakan bakteri yang tidak memerlukan oksigen sama sekali
dan akan mati atau tidak tumbuh bila diberikan oksigen pada pertumbuhannya. (Mahon CR,
2015). Contoh bakteri obligat anaerob adalah Bacteriodes.
Namun pada praktek dilapangan kita sering tidak bisa membedakan antara bakteri anaerob
dengan bakteri microaerophilic, hal ini dikarenakan ada kemiripan sifat antara bakteri
microaerophilic dengan bakteri anaerob, dimana bakteri microaerophilic akan
rusak/terganggu pertumbuhannya pada kondisi atmosfer normal. Perbedaan diantara
keduanya adalah pada bakteri microaerophilic proses metabolismenya tetap memerlukan
oksigen dalam kondisi sedikit sekali sementara pada bakteri anaerob tidak memerlukan
sama sekali (Prescott LM, 1996)
2. Aerotoleran anaerob
Bakteri ini tidak membutuhkan oxygen untuk pertumbuhannya, yang membedakan dengan
obligat anaerob adalah kemampuan bakteri ini bertahan dalam kondisi aerob tanpa
mengalami kerusakan/mati. Contoh bakteri aerotoleran anaerob adalah Lactobacillus.
(Mahon CR, 2015)
3. Fakultatif anaerob
Bakteri ini mampu tumbuh pada kondisi anaerob maupun aerob. Sebagian besar golongan
enterobacteriaceae merupakan fakultatif anaerob, misal Escherichia coli. (Steel's, 1993)
Berikut pengelompokan bakteri anaerob berdasarkan pengecatan Gram:
a. Gram Negatif basil
1. Bacteriodes sp.
2. Prevotella sp.
3. Porphyromonas sp.
4. Fusobacterium sp.
b. Gram Negatif coccus
1. Veillonella sp.
2. Megasphaera sp.
3. Acidaminococcus sp
c. Gram Positif basil
1. Propionibacterium sp
2. Eubacterium sp.
3. Bifidobacterium sp.
4. Actinomyces sp
5. Mobiluncus sp
6. Eggerthia sp.
d. Gram Positif Coccus
1. Peptostreptococcus
2. Peptococcus
3. Peptoniphilus
4. Parvimonas
5. Finegaldia
6. Atopobium
7. Coprococcus
8. Ruminococcus
9. Blautia
10. Murdhochiela

TEKNIS KULTUR DAN IDENTIFIKASI


Pewarnaan Gram
Pengecatan Gram sangat membantu dalam identifikasi bakteri anaerob, namun perlu
diperhatikan adanya kemungkinanan kesalahan yang terjadi pada pengecatan Gram (banyak
bakteri anaerob yang mudah terlunturkan pada saat proses decolorisasi sehingga tampak seperti
Gram negatif). Sebagai contoh, golongan Clostridium clostridioforme yang nampak seperti
Gram negatif sehingga teridentifikasi sebagai Bacterioides. (PHE, 2015)
Media Isolasi
Medium yang umum digunakan adalah anaerobic blood agar. Bisa pula menggunakan media
selektif, seperti phenyl-ethyl alcohol-blood, agar darah domba dengan penambahan kanamycin –
vancomycin atau menggunakan BBE agar (Bacterioides Bile Esculin). (Baron E J, 1997)
Teknik isolasi berdasarkan Sensitivitas terhadap Metronidazole
Metronidazole merupakan obat pilihan untuk bakteri anaerob selama lebih dari 40 tahun. Bakteri
anaerob akan sensitif terhadap metronidazole. Berdasarkan hal tersebut pengujian menggunakan
metronidazole dapat membantu dalam identifikasi, dalam hal ini untuk membedakan antara
bakteri anaerob dengan fakultatif anaerob. Penggunaan metronidazole ini merupakan cara yang
murah dan efektif dilakukan yaitu dengan cara menambahkan disk metronidazole pada goresan
inokulum dalam media plate saat isolasi. Bila bakteri tersebut adalah bakteri anaerob maka akan
tampak zona hambat selebar 15 mm atau lebih, sedangkan pada bakteri fakultatif anaerob dan
microaerofilic tidak terdapat zona hambat. (Murdoch, 1998). Namun tetap harus diwaspadai
adanya mutasi pada bakteri anaerob yang menyebabkan resisten terhadap metronidazole.
Dilaporkan dari India pernah diketemukan bakteri anaerob dari strain Bacterioides fragilis
resisten terhadap metronidazole. (Rama Chaudhry, 2001)
Karakteristik Koloni
Nama bakteri Karakteristik Koloni
Bacterioides Koloni sedang 1-3 mm, bulat, pipih/sedikit cembung, halus, abu-
abu semi opaque, tampak basah, non hemolitis, koloni dibawah
UV tidak berflourescens
Prevotella Koloni mirip bacterioides, beberapa spesies memiliki pgment
(coklat-hitam), spesies berpigment kebanyakan hemolitis, koloni
dibawah UV berpendar warna orange-merah bata
Porphyromonas Koloni kecil sekali <1 mm setelah 48 jam, halus, jernih-abu-abu,
membentuk pigment coklat-hitam setelah inkubasi 3-7 hari,
koloni dibawah UV berpendar warna orange-merah bata
Fusobacterium Koloni 1-3 mm, tepian kasar, beberapa spesies hemolitis, koloni
dibawah UV berpendar warna kuning-hijau
Veillonella Koloni kecil, membutuhkan CO2, koloni dibawah UV berpendar
merah.
Megasphaera Koloni kecil 0,5-1 mm, bulat, cembung, jernih mengkilat, halus,
tidak berpigmen, non hemolitis
Acidaminococcus Koloni kecil sekali 0,1-0,2mm, abu-abu jernih, bulat, tak
berpigmen, non hemolitis

Propionibacterium
Eubacterium Koloni kecil, jernih
Bifidobacterium
Actinomyces Koloni kecil, pipih
Peptostreptococcus Koloni kecil sekali, abu-abu
Peptococcus Koloni kecil sekali, abu-abu, bulat, pipih, halus, non hemolitis,
sering tampak seperti mutiara hitam yang pipih/tipis, pigmen
hitam muncul setelah 5 hari inkubasi dari sampel (pigment tidak
muncul pada koloni sub kultur) (Murdoch, 1998)
Peptoniphilus Koloni abu-abu, cembung, bulat, opaque
Parvimonas Koloni 1-2mm, putih, cembung, halus, pada agar darah kadang
muncul halo berwarna kuning-coklat
Finegaldia Koloni kecil datar-cembung, transparan
Atopobium Fastidious, koloni kecil sekali, pipih, non hemolitis
Coprococcus Koloni kecil, cembung, bulat, jernih, halus, mengkilat
Ruminococcus ???
Blautia Koloni kecil, abu-abu, opaque
Murdhochiela Koloni kecil, pipih, putih,bulat
Diagram Alur Presumtive Identifikasi Anaerob
Anaerob Batang

Gram positif Gram negatif

Spora Non Spora KoloniBerpigmen Kolonitidak berpigmen


Clostridium sp. Propionibacterium Prevotella Bacterioides
Eubacterium Porphyromonas Fusobacterium
Bifidobacterium
Actinomyces
Kanamycin,Vancomycin (+) Esculin (-)
Bacterioides Fusobacterium
Katalase RR RS
Prevotella Porphyromonas

(+) (-)
Propionibacterium Eubacterium Prevotella & Porphyromonas : koloni berpendar orange-merah
Bifidobacterium bata dibawah sinar UV
Actinomyces Fusobacterium: Koloni berpendar kuning-hijau dibawah sinar
UV
Bacterioides : Koloni tidak berpendar dibawah sinar UV
(+) Lactosa (-)
Bifidobacterium Eubacterium
Actinomyces

(+) Maltose (-)


Actinomyces Eubacterium
Diagram Alur Presumtive Identifikasi Anaerob

Anaerob coccus

Gram positif Gram negatif


Peptostreptococcus Veillonella
Peptococcus Megasphaera
Peptoniphilus Acidaminococcus
Parvimonas
Finegaldia Perpendaran warna koloni dibawah UV
Atopobium
Coprococcus Berpendar merah Tidak berpendar
Ruminococcus Veillonella Megasphaera
Blautia Acidaminococcus
Murdhochiela

Urease Acidaminococcus : bentuk oval / diplococcus seperti ginjal

Positif Negatif Megasphaera : Coccus berpasangan/rantai pendek


Blautia
Indol
Positif Negatif
Peptoniphilus
Murdhochiela
Catalase (+) Catalase (-)
Peptococcus Peptostreptococcus
Parvimonas
Finegaldia
Atopobium
Coprococcus
Ruminococcus
Karakteristik Bakteri dan Uji Biokimia

Anda mungkin juga menyukai