Anda di halaman 1dari 7

30/12/2009

TRACTUS DIGESTIVUS

BACTERIA OF THE DIGESTIVE


SYSTEM
DR. H.M. Purnama

KUMAN DALAM PERUT


Bakteri enterik 95 % anaerob, 5 % aerob
Aerob ada 3 familia
 Patogenesis
Enterobacteriaceae Pili
Kapsul
Pseudomonadaceae Toksin (endotoksin atau eksotoksin)
Vibrionaceae Enzim sitolitik

Dapat menyebabkan infeksi intra tract GI dan ekstra GI  Patologi


 kolonisasi di mukosa, memproduksi eksotoksin dan
Bakteri aerob mengambil energi dari siklus asam enzim sitolitik
trikarboksilat dan transpor elektron  invasi lokal mukosa ke submukosa dg toksin dan en
zim sitolitik
Bakteri anaerob mengambil energi dari fermentasi  penetrasi lebih dalam sistemik, dg endotoxin dan
karbohidrat enzim sitolitik

 Merupakan famili kuman yang hidup komensal di usus


besar manusia (enterik), hewan,tanah,air dan
dekomposisi material.
 Penyakit timbul jika bakteri ini memasuki bagian tubuh
yang lain atau adanya perubahan pada host.
 Klasifikasi Ewing :
Tribe I : Escherichieae
Tribe II : Erwardsiellae
Tribe III : Salmonelleae
Tribe IV : Klebsielleae
Tribe V : Proteeae
Tribe VI : Erwinieae

1
30/12/2009

Morfologi Sifat biokimia


 Batang/basil  anaerob fakultatif
 0,5μ m-3μ m  fermentasi Karbohidrat pada kondisi anaerob
 Non spora  Pada kondisi cukup O2 akan menggunakan siklus
asam trikarboksilat&sistem transpor elektron
 Non motil/motil dgn flagel tipe peritrich
 Meragikan glukosa
 Kapsul jelas/tipis (slime layer)/non kapsul  Mereduksi nitrat menjadi nitrit
 Ada yang berpili/fimbrae untuk perlekatan  Tak mencairkan alginat
 Dg pewarnaan gram bersifat gram negatif  Tes oksidase negatif
 Dinding sel td : murein, lipoprotein,  Media diferensial dipakai EMB,Mc Conkey,deoksi
fosfolipid, protein,lipopolisakarida kholat. Dilihat dari lactose fermenting
 Media TSI membedakan Salmonella & Shigella
dgn bakteri enterik basil gram negatif yang lain

GENUS Struktur Antigen


 Antigen kapsuler (Ag K); K=Kapsel
• 1. Citrobacter 7. Proteus Antigen Vi pada Salmonella typhii dan Citrobacter tertentu
merupakan antigen K yang dianggap sebagai penentu virulensi
• 2. Enterobacter 8. Providencia  Antigen flagela (Ag H); H=Hauch
• 3. Escherichia 9. Salmonella  Adalah protein yang dapat didenaturasi dengan pemanasan
atau alkohol.
• 4. Hafnia 10. Serratia  Dapat diaglutinasikan oleh Ig G
 Antigen H pada permukaan bakteri ini bisa mengganggu
• 5. Klebsiella 11. Shigella aglutinasi oleh antibodi terhadap Ag O.
 Antigen somatik (Ag O); O=Ohne
• 6. Morganella 12. Yersinia Tersusun dari senyawa LPS → sebagai petanda serologik dan
sebagai faktor virulensi (endotoksin)
Dapat meningkatkan perlekatan bakteri dengan hospes

Faktor kolonisasi
Endotoksin  Sifat permukaan sel basil enterik tertentu penting untuk
 Endotoksin dilepaskan bila bakteri mengalami lisis keberadaan kuman tersebut
 Stabil terhadap pemanasan  Kapsul dari Klebsiella, berfungsi untuk menghindari
fagositosis
 Toksisitas LPS terletak pada bagian lipid A
Antigen Vi, berfungsi protekstif dengan cara mencegah
Syok endotoksik terjadi karena terjadi pengumpulan


destruksi intraseluler terhadap sel bakteri
darah di dalam mikrosirkulasi → menyebabkan hipoksia
seluler dan kegagalan metabolik.  Fimbria E.coli seperti antigen CFA (colonization factor
antigens) dari isolat manusia → diperlukan untuk
Enterotoksin perlekatan bakteri tersebut pada jaringan sasarannya
 Berpengaruh pada usus kecil  Antigen O juga berfungsi mengikat bakteri tersebut ke
 Menyebabkan pengeluaran cairan ke lumen usus dan reseptor jaringan tertentu
terjadi diaretraveller,anak2 Faktor-faktor lain
Shigatoksin dan Verotoksin (Shigalike toxins)  Genus Shigella dan E. coli enteropatogen tertentu bisa
 Anggota genus Shigella memproduksi toksin yang melakukan penetrasi ke dalam garis batas epitel saluran
mempengaruhi sintesa protein pada sel mamalia cerna
 Galur E.coli memproduksi toksin yang mirip/VTEC, yang  Genus Salmonella bisa penetrasi ke dalam lapisan epitel
disebut verotoksin, karena efeknya pada sel kultur usus dan juga bisa menginvasi jaringan diluar epitel serta
jaringan vero(pd ren kera). tetap hidup secara intraseluler dalam sel hospes
 Sejumlah bakteri enterik juga memproduksi toksin-toksin
lain, enzim dan hemolisin yang berefek biologis.

2
30/12/2009

Gram, Methylen Blue, Air fuchsin. Untuk melihat flagel dengan


cat Gray atau Leifson.
 Yang sering diisolasi adalah E.coli

 Habitat utama usus besar Infeksi klinis


- ISK
 Penyebab ISK, luka infeksi, peumoni, meningitis, septikemi * cystitis sampai pyelonefritis
 Tes indol (+), lisin dekarboksilase (+), fermentasi manitol (+), * wanita lebih sering
 memproduksi gas dari glukosa. * predisposisi:kateterisasi,obstruksi,DM,gagal kemih
 Hemolisis agar darah * gejala:poliuria,disuria,hematuria,piuria,nyeri panggul

 Bentuk batang, Gram (-), non spora, motil, flagella peritrik,


kapsul (-), ukuran 0,5x3 µm - Diare
*E. coli enteropatogen (EPEC) : penyebab diare pada
 Medium Transport : Amies bayi,watery,sembuh sendiri.Melekat pd sel mukosa usus kecil
 Medium Differential : EMB, MacConkey’s,TSIA shg tjd effacement mikrovilli.
 Darah, tinja, urine, pus, secret uretra dan vagina, makanan,
minuman, air, dll
*E. coli enterotoksigenik (ETEC) : penyebab diare pada
pelancong / traveller’s diarrhea dan bayi pada negara
berkembang

*E. coli enterohemoragik (EHEC) dan Verotocsin (VTEC) :


penyabab diare berat, kolitis hemoragik dan HUS
(Hemolytic Uremic Syndr.) Spesies yang ditemukan di alam E. amnigenus & E. intermedium
Secara medis ada 8 spesies yang berhubungan dengan penyakit
*E. coli enteroinvasif (EIEC) atau shigalike toksin : pada manusia, yaitu:
penyebab penyakit mirip dengan shigellosis, invasi pada - E. cloacae - E. sakazakii
sel epithel mukosa - E. aerogenes - E. taylorae
- E. agglomerans - E. asburiae
- E. gergoviae - E. hormaechii
*E. coli enteroagregatif (EAEC) : penyebab diare akut
dan kronik pada negara barkembang Motil
Meragikan laktosa dan memberikan warna
- Sepsis Dekarboksilasi ornitin, kecuali E. agglomerans
 *Banyak pada bayi karena tidak ada Ig M E. sakazakii khas memproduksi pigmen kuning
Lebih sering menimbulkan infeksi nosokomial terutama ISK,misal oleh
- Meningitis karena kateter i.v,alat bantu nafas,efek sefalosporin

Paling sering penyebab infeksi adalah E.cloacae, sering pada cairan infus.
 TERAPI E. gergoviae berhubungan dengan ISK nosokomial

E. sakazakii menimbulkan meningitis,abses otak dan bakteremia pada


 * Paling baik rehidrasi neonatus. Sering diisolasi dari luka dan saluran nafas
 * Perlu antibiotika cotrimoxazole untuk diare infantil
dan basiler dysentri Memproduksi sefaloporinase yang menginaktifkan penisilin dan sefalosporin
generasi pertama.

Patogenitas
Pada saluran cerna atas melekat di colonpenetrasi sel epithel
multiplikasimenyebar dari 1 sel epithel ke sel laintimbul
Dibagi menjadi:
- serogroup A : S. dysentriae
inflamasi,kematian sel,gangguan absorbsi cairan pd colontinja
- serogroup B : S. flexneri bercampur darah,mukus,dan pus
- serogroup C : S. boydii
- serogroup D : S. sonnei Bentuk batang, Gram (-), non spora, non motil, kapsul (-),
ukuran 0,5x3 µm
Tidak meragikan laktosa
Gram, Methylen Blue, Air fuchsin
Nonmotil (antigen apa yang tidak ada???)
Merupakan penyebab utama disentri basiler,(nyeri perut hebat,
Tidak bereaksi dgn Na thiosulfat,tidak membentuk H2S diare yang sering, dan sakit dengan volume tinja sedikit disertai
lendir dan darah).
Tak memproduksi gas dari glukosa Berat ringannya penyakit, mortalitas dan epidemiologinya bervariasi
pada masing-masing spesies.
Tak memproduksi lisisn dekarboksilase Menghasilkan shigatoksin (neurotoksik, sitotoksik, dan
enterotoksik). Enterotoksin dapat menghambat absorbsi elektrolit,
Mudah terbasmi dgn disenfektan glukosa dan asam amino dari lumen usus sehingga hanya
menyebabkan diare cair pada tahap awal.Tak memproduksi gas dari
Mudah terpengaruh oleh asam shg pertumbuhannya terganggu glukosa

3
30/12/2009

MATERIAL : Tinja yang mengandung darah,


lendir dan potongan jaringan, swab rectum bentuk batang, Gram (-), non spora, motil, flagella peritrik,
kapsul (-), ukuran 0,5x3 µm
Memiliki Ag O dan beberapa galur memiliki Ag
Salmonella choleraesuis (digunakan sebagai organisme pada tes
K.

standar penentuan efektifitas suatu disinfektan.
Salmonella enteritidis
Medium : 
 Salmonella thypi
Transport : Amies medium
Gram, Methylen Blue, Air fuchsin. Untuk melihat flagel dengan
Differential : EMB,MacConkey’s,TSIA. cat Gray atau Leifson.

Selektif : Salmonella-Shigella Agar Demam tifoid : dapat terjadi penyakit karier yaitu
(S-S agar), agar enteric Hectoen, agar mikroorganisme (bertempat tinggal di dalam kandung empedu
atau jaringan ikat pada biliary tree)diekresikan dalam waktu
deoksikholat sitrat yang pendek sampai lebih dari satu tahun. Sangat infeksius
menular melalui makanan dan minuman yang dikontaminasi oleh
karier. Salmonellosis : gastroenteritis yang sembuh spontan,
septikemia dengan lesi fokal, dll

Material : Darah untuk minggu pertama demam, urine setelah


minggu kedua demam, tinja diambil secara berulang (positif
biasanya didapatkan setelah 2 atau 3 minggu demam), Gejala Klinis :
sumsum tulang
MANSON’S CARDINAL SIGN
Ag O, H dan Ag Vi (virulence). Ag Vi dari Salmonella thypi
dapat mencegah destruksi intraseluler didalam sel hospes.  Demam 7 hari
Ag ini jarang pada spesies lainnya.

Prinsip : aglutinasi Ag dan Ab Tujuan : untuk menentukan  bradikardi relatif


titer Ab penderitaTes aglutinasi pada objek glassTes
aglutinasi dilusi tabung (tes Widal)
 Tanda toksemia
Transport : Amies medium
Differential : EMB, MacConkey’s,TSIA.  Splenomegali
Selektif : Salmonella-Shigella Agar (S-S agar), agar
enteric Hectoen, agar deoksikholatsitrat. Bismut sulfite
untuk mendeteksi S. thypi secara cepat  Roseola spot
Enrichment : medium cair Selenit F atau tetrathionat

Merupakan kuman yang menyebabkan diare :


Terdapat 3 genus yang patogen :
 Vibrio

VIBRIONACEAE  Aeromonas (penyebab diare pada infeksi


oportunistik)
 Plesiomonas

4
30/12/2009

 Bentuk batang bengkok (koma)


 Ukuran 0,5x1,5-3 µm

Vibrio cholerae 


Non spora
Non kapsul
 Motil, mempunyai satu flagel salah satu
ujungnya (monotrik/polar)
 Gram (-),

1. Cholera toxin terdiri atas sub


unit A dan B ( Sub Unit B
berikatan dengan
glikoproteinreseptor di epitel sel
2. Sub unit A melepaskan A1
3. A1 adalah enzim yang
mengaktifkan adenilate siklase
4. Adenilate siklase mengubah
ATP menjadi cyclic AMP
5. cAMP menyebabkan elektrolit
Na+, Cl-, K+, dan bikarbonat ion
keluar sel
6. Keluarnya ion akan diikuti oleh
keluarnya air)

 Masa Inkubasi beberapa jam sampai beberapa


hari. Rata – rata 2 – 3 hari
 Diare yang profuse seperti air cucian beras (
rice water stool)
 Kehilangan cairan yang banyak bisa sebabkan
syok dan kematian

5
30/12/2009

 Gram negatif
 Pseudomonas (P. aeruginosa, P. cepacia , P.  0,6 um x 2 um
chlororaphis, P. cichori, P. fluorescens, P. mallei, P.  Flagel tunggal polar, beberapa spesies memiliki
pseudomallei, P. putida, P. solanacearum, P. 2 – 3 flagel
stutzeri, P. syringae, and P. testosteroni.)  Motil
 Xanthomonas  berkapsul
 Zoogloea  Non spora
 Aerob obligat
 Fraturia
 Hidup di tanah, air, tanaman, dan hewan.
Banyak ditemukan di Rumah Sakit
 Dalam jumlah sedikit merupakan flora normal
di usus dan kulit manusia

 Tumbuh pada suhu 37 – 42 0 C  Pili


 Tidak memfermentasi karbohidrat  Endotoxin berupa LipoPoliSakarida
 Memproduksi pigmen pyocyanin,  Exotoxin A menyebabkan necrosis jaringan
pyoverdin(hijau pada flourecent) beberapa  Produksi enzym(elastase, protease, hemolysin,
strain memproduksi pyorubin dan pyomelanin heat labile phospolipase, heat stabile
 Oksidase positif glycolipid)

 Patoghen bila terdapat gangguan pada  Pada luka: pus kehijauan , luka hemorhagic
imunitas Host. pada kulit (ecthyma gangrenosum)
 Menempel, berkoloni, menimbulkan penyakit.  ISK didapat dari kateterisasi.
 LPS menyebabkan demam, shock, oliguria,  Pneumonia
leukositosis, DIC, distress pernafasan  Otitis externa
 Conjungtivitis
 Sepsis : Pada Bayi dan pasien
imunocompromise

6
30/12/2009

 Specimen : lesi kulit, pus, darah, Gunakan lebih dari satu jenis antibiotik mencegah
urin,tergantung jenis infeksi resistensi
 Pengecatan : gram. Lakukan sensitivity test.
 Kultur : blood agar dan media yang biasa Penicillin, ticarcilin/piperacilin kombinasi
digunakan untuk kuman enterik dengan aminoglikosida (tobramycin)
Aztreonam, imipenem
Quinolon termasuk ciprofloxacin
Chepalosporin generasi baru

Anda mungkin juga menyukai