Perhatikan
Kecepatan perekaman
25 mm/det
50 mm/det
Amplitudo
0,5
1
2
5 kotak kecil
= 1 kotak sedang
= 0.2 detik Paper speed : 25 mm/second
1 kotak kecil
= 0.04 detik
5 kotak sedang
= 1 kotak besar
= 1 detik
Kecepatan 25 mm/det atau 50 mm/det
Interval R-R atau interval P-P
Tentukan puncak R atau P yang berhimpitan dengan
garis vertikal kotak sedang
Cari puncak gel P/R ke dua
Hitung jarak dalam kotak sedang
Frekuensi = 300/kotak sedang atau 1500/kotak kecil
Atau dengan menghitung EKG strip sepanjang 6
detik hitung jumlah gel. QRS kemudian kalikan
10, atau EKG selama 12 detik : jumlah QRS X 5
Pace maker Normal
Nodus SA
70-80 x/mnt
Atria
75 x/mnt
Nodus AV
60 x/mnt
Berkas His
50 x/mnt
Serabut Purkinje & Otot
jantung
30-40 x/mnt
Untuk menilai perhatikan
irama teratur atau tidak : lihat jarak antar QRS sama
atau tidak.
gelombang P normal atau tidak, apakah setiap
gelombang P selalu diikuti gelombang QRS
interval PR normal atau tidak
gelombang QRS normal atau tidak
Irama normal : irama sinus, irama yang berasal
dari sinus
Irama : teratur.
Frekwensi jantung : 60 – 100 x/ menit
Gelombang P : normal, setiap gelombang P selalu
diikuti gelombang QRS dan T
Interval PR : normal ( 0,12 – 0,20 detik )
Gelombang QRS : normal ( 0,06 – 0,12 det )
Penyimpangan : disritmia
Heart normally beat
at 60 to 100 tpm
Started with
depolarization of SA
node normal
sinus rhythm
Disturbance of rate,
regularity, site of
origin, conduction of
electrical impuls
Arrhythmia
(Dysrhythmia)
1. Aritmia yang berasal dari Sinus. Jadi aktivitas
listrik sesuai dengan jalur biasa (SA node).
Contoh : too slow, too fast or irreguler
2. Ectopic Rhythm, aktivitas listrik berasal dari
selain SA node
3. Blok Konduksi, Aktivitas berasal dari SA
node, tetapi perjalanannya terhambat
4. Sindrom Pre-eksitasi, aktivitas listrik melalui
alternative pathway bypass dan
menyebabkan electrical shortcut/ electrical
short circuit
Sinus Takikardia Normal
Sinus Aritmia
Sinus Arrest
Sinus Tachycardia
Sinus Bradicardia
Sinus Arrest / Blok
Kepentingan
menandakan aktivitas atria
menunjukan arah aktivitas
atria
menunjukana tanda-tanda
hipertrofi atria
Depolarisasi atrium – depolarisasi Ventrikel
Lamanya : 0,12 - 0,20
Lamanya > 0,20 det : gangguan konduksi,
pada umumnya di Nodus AV ( AV Block)
1. SA Block, berbentuk mirip sinus arrest, SA
node depolarisasi normal tetapi kemudian
segera di hambat
2. A-V block, Blok antara SA node dan serabut
purkinje (A-V node dan Berkas HIS)
3. Bundle branch block, termasuk juga blok
fasikuler.
AV Blok derajat I
PR interval lebih dari 0,12 detik
Semua beat akan diteruskan ke ventrikel
Tipe Mobitz I Tipe Mobitz II
(Wenckebach) Tidak ada
Pemanjangan PR pemanjangan PR
interval progresif interval
Diikuti dengan “QRS QRS dropped tanpa
Dropped” PR intermal
memanjang dahulu
Tidak ada beat
yang diteruskan
ke ventrikel
Complete heart
block dengan AV
dissociation
Atrium dan
ventrikel terpacu
oleh pace maker
tersendiri
1. Interval QRS
Interval ini mengambarkan
lamanya aktivitas depolarisasi
ventrikel.
Merupakan jarak antara
permukaan gelombang Q
sampai akhir gelombang S
Nilai Normal : < 0,12 detik
(0,06-0.12)
Interval memanjang oleh
karena gangguan konduksi di
ventrikel
◦ BBB (bundle branch block)
◦ Ectopic ventricle
2. Gelombang Q :
defleksi kebawah pertama dari kompleks
QRS. Menggambarkan awal dari fase
depolarisasi ventrikel
Nilai normal :
Lebar ≤ 0,04 detik
Dalam < 1/3 tinggi R
Kepentingan :
Menggambarkan adanya hipertrofi ventrikel
Adanya tanda-tanda BBB (Bundle Branch Block)
4. Gelombang S
Defleksi negatip setelah gelombang R
- Menggambarkan fase depolarisasi
ventrikel
- aVR, V1 dan V2 terlihat lebih dalam
- V4, V5 dan V6 makin berkurang
dalamnya.
Kepentingan : hampir sama dengan
gelombang R.
Segmen ST
Garis horizontal (isoelektrik)
Titik J : akhir gelombang S, terletak pada garis isoelektrik atau sedikit
positif atau negatif (tidak lebih dari 1 mm)
High take-off ST segment
Low take-off ST segment
Elevasi ST-segmen
Depresi ST-segmen
Memberikan gambaran iskemia ventrikel
AMI
Fase repolarisasi ventrikel
Selalu positip, kecuali di aVR
Amplitudo normal :
1. < 10 mm di sadapan prekordial
2. < 5 mm di sadapan ekstremitas
3. Minimum 1 mm
Kepentingan :
Menggambarkan adanya iskemia/
infark
Adanya kelainan elektrolit, dll
T Wave
AMI & Hiperkalemia
1. Sandapan dada Unipolar
2. Sandapan dada bipolar
3. Orthogonal lead (Lewis lead)
4. Oesofagus lead