KEPALA
OLEH :
ERIE
ANDAR
dasar
Dapat mengevaluasi pasien cedera kepala
Dapat melakukan tindakan stabilisasi yang
perlu
Dapat menentukan dan merujuk penderita
cedera kepala dengan benar
Permasalahan :
Jumlah kendaraan tak sesuai dengan
perkembangan jalan
Kurangnya kesadaran akan keselamatan
Indonesia 1982 korban 55.498 meninggal
11.933
Mortalitas dan morbiditas tinggi
Korban usia produktif
Cedera Sekunder memperburuk hasil namun
dapatdicegah
Konsultasi segera dan transfer yang baik
Scalp
Cranium
Meninges : Tentorium
Otak
LCS
Tekanan intracranial
Normal : 10 mmHg
> 20 mmHg : abnormal
> 40 mmHg : peningkatan hebat
tekanan meningkat fungsi otak turun
prognosis jelek
Doktrin Monro Kellie
V darah + V otak + V LCS = Konstan
Autoregulasi
Aliran darah otak (CBF) dipertahankan dengan
Tentorial
Lateral tentorial
Hemiparesis
A. cerebri posterior
Hemianopsia
Posterior tentorial
Decerebrate rigidity
Mesencephalon & Pons :
ggn refleks mata &
respirasi ireguler
I.
MEKANISME
1. Trauma Tumpul
kecepatan tinggi : KLL Mobil
kecepatan rendah : jatuh/dipukul
2. Trauma Tembus
luka tembak
luka jenis lain
II.
BERAT RINGAN
1. Cedera kepala ringan : GCS 14-15
2. Cedera kepala sedang : GCS 9-13
3. Cedera kepala berat : GCS 3-8
III.
MORFOLOGI
1. Cedera jaringan lunak (scalp) :Vulnus
2. Fraktur tulang :
a. Calvarium: fraktur linier/stelata
fraktur depressed
fraktur terbuka/tertutup
fraktur diastasis
b. Basis : tanpa/dengan kebocoran
LCS
tanpa/dengan paresis N.VII
3. Lesi Intrakranial :
a. fokal : epidural
subdural
intraserebral
b. Difus : Mild concussion
Classic concussion
Diffuse aksonal injury
I.
II.
Fraktur Calvarium
tipe : Liniar, stelata, depressed, diatasis
lokasi : Frontal, temporal, parietal,
oksipital, kanan/kiri
terbuka/tertutup
Fraktur Basis Kranii
1. Fossa anterior : rhinorrhoea
2. Fossa Media : otorrhoea
3. Fossa Posterior : battle sign
Curiga bila : Hemotympanum,
periorbital ecchymosis, retroaurukuler
ecchymosis, paresis N.VII, ganggua
pendengaran, pneumocephalus
media
Gambaran CT : bikonfek/lenticular
Lucid interval / talk and die
Dapat fatal
Evakuasi cepat prognosis baik
yang mendasari
Operasi evakuasi yang cepat (< 5 jam)
terutama bila midline shift > 5mm / tebal
hematom > 3 mm
Cedera coup/contrecoup
Lokasi : sering lobus frontal / temporal
CT : salt and pepper
Kadang terjadi perubahan CT:delayed ICH
Operasi bila volume > 25 cc
Sebagian besar tidak perlu operasi
massa
CT diffuse brain injury I-IV
Tanda : posturing
Disfungsi autonom
Keterangan :
Diffuse Injury I tidak terjadi proses TTIK kecuali
bila disertai komplikasi sistemik
Diffuse Injury II walaupun gambaran CT ada
kelainan tetapi sisterna masih dalam batas
normal.
(umumnya tidak terjadi TTIK dan kematian)
Diffuse injury III pembengkakan jaringan otak
pada umumnya dihubungkan dengan keadaan
hipoksia atau hipotensi.
Diffuse Injury IV di sini terjadi pergeseran garis
tengah akibat TTIK satu sisi
DIFUS INJURY
GRADE II
DIFUS
INJURY
GRADE III
Sisterna perimesensefalik
tidak tampak,
Pergeseran otak
ke sisi berlawanan
DAI
Hemaragik tanpa efek
masa
PERDARAHAN
PADA BATANG
OTAK
Edema
cerebri
difus
TRAUMATIK
PSA
Observasi
Stabilitasi sirkulasi darah
OKSIGENISASI
Nutrisi
Mencegah/mengenali komplikasi
32%
22%
23%
7%
Cedera Spinal
2%
Kehilangan darah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1. Tilting bed
2. Kepala lebih tinggi dr jantung
leher ekstensi
3. Oksigenisasi k/p intubasi
trakeostomi / crico
masker O2
4. Tak sadar Mayo/ oroph tube/Guedel
5. Tanda shock -- cepat atasi
lapor dokter
TERIMA
KASIH