Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Aplikasi

Aplikasi adalah suatu program yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk
melaksanakan suatu fungsi bagi penguna jasa aplikasi serta bagi pengunaan aplikasi
lain yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju

Jack Febrian dalam buku kamus komputer dan teknologi informasi (2007 : 1)
Mengungkapkan: “Aplikasi adalah program siap pakai, program yang direka untuk
melaksanakan suatu fungsi bagi pengunna atau aplikasi yang lain”. Ada juga
pengertian menurut Sutarman dalam buku pengantar teknologi (2009 : 147)
Mengungkapkan bahwa : “Aplikasi merupakan program-program yang dibuat oleh
suatu perusahaan komputer untuk para pemakai yang beroperasi dalam bidang
umum, seperti pertokoan , komunikasi, penerbangan, perdagangan, dan
sebagainya”.

Sedangkan menurut Hendrayudi dalam buku vb 2008 untuk berbagai


keperluan pemrograman (2009 : 143) Mendefinisikan bahwa : “Aplikasi adalah
kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
tertentu(khusus)”. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dibuat oleh seseorang atau
sebuah perusahaan komputer untuk para pemakai yang telah dirancang untuk
membuat penguna lebih produktif.

2.2. Pengertian Penjualan

Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, dari produsen kepada
konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan
keuntungan atau laba dari produk atau barang yang dihasilkan produsennya dengan

5
6

pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tak akan dapat
dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya seperti agen, pedangang,
dan tenaga pemasaran.

Melakukan penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari


pembeli, mempengaruhi, dan memberi pembeli agar pembelian dapat
menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan
perjanjian yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang
menguntungkan kedua belah pihak, jadi kesimpulannya bahwa penjualan adalah
suatu kegiatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian
(penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan, berdasarkan harga yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak dalam kegiatan tersebut.

Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), “Penjualan merupakan


kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan
harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan
penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan
atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.”. Sedangkan menurut
Nitisemito (1998:13) : “Mengemukakan bahwa “Penjualan ialah semua kegiatan
yang bertujuan untuk melancarkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen
secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif ”.

Basu Swastha “Dalam Bukunya Berjudul Azas-Azas Marketing : ”Penjualan


ialah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual, untuk
mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Jadi
dalam buku Basu Swastha menerangkan bahwa penjualan yaitu proses menawarkan
barang atau produk kepada konsumen dengan cara merayu konsumen tersebut.”.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian penjualan
adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana - rencana strategis
yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli guna
mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.
7

2.2.1. Tujuan Penjualan

Pada umumnya para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba


tertentu (mungkin maksimal), dan mempertahankan atau bahkan berusaha
meningkatkannya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat direalisir
apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncakan. Dengan demikian
tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual selalu akan menghasilkan laba.
Kemampuan usaha dalam menjual produknya menentukan keberhasilan dalam
mencari keutungan, apabila usaha tersebut tidak mampu menjual maka usaha
tersebut akan mengalami kerugian.

Menurut Basu Swastha (2001:80) tujuan umum penjualan yaitu :

1. Mencapai volume penjualan


2. Mendapatkan laba tertentu
3. Menunjang pertumbuhan usaha

2.2.2. Jenis-jenis Penjualan (Swasta 2009:11)

1. Trade Selling

Trade selling dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar


mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk
mereka. hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan,
persediaan dan produk baru.

2. Missionary Selling

Merupakan penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli


untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan.

3. Technical Selling

Yaitu berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan


nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya.
8

4. New Businies Selling

Merupakan berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli


menjadi pembeli.

5. Responsive Selling

Ialah setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap


permintaan pembeli.

2.2.3. Tahap tahap Penjualan (Swasta 2001:122)

1. Persiapan Sebelum Penjualan

Tahap pertama dalam penjualan tatap muka adalah mengadakan persiapan-


persiapan sebelum melakukan penjualan. Kegiatan yang dilakukan adalah
memberikan pengertian tentang barang yang dijualnya, pasar yang dituju dan
teknik-teknik penjualan yang harus dilakukan.

2. Penentuan Lokasi Pembeli Potensial

Dengan menggunakan data pembeli yang lalu maupun sekarang, penjual


dapat menentukan karakteristik calon pembeli atau pembeli potensial. Penentuan
calon pembeli beserta karakteristiknya dapat dilakukan dengan segmentasi pasar.
Oleh karna itu, pada tahap ini ditentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi
sasarannya. Dari lokasi ini dapatlah dibuat sebuah daftar tentang orang-orang atau
perusahaan yang secara logis merupakan pembeli potensial dari produk yang
ditawarkan.

3. Pendekatan Pendahuluan

Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua masalah


tentang individu atau perusahaan yang dapat diharapkan sebagai pembelinya.

4. Melakukan Penjualan

Penjualan yang dilakukan bermula dari suatu usaha untuk memikat perhatian
calon konsumen, kemudian diusahakan untuk mengetahui daya tarik minat mereka.
9

Jika minat mereka dapat diikuti dengan munculnya keinginan untuk membeli, maka
penjual tinggal merealisir penjual produknya. Pada saat ini penjualan dilakukan.

5. Pelayanan Jurnal Penjual

Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pesanan dari pembeli
telah dipenuhi, tetapi masih perlu dilanjutkan dengan memberikan pelayanan pada
mereka.

2.2.4. Cara Penjualan (Swasta 2001:124)

1. Penjualan Langsung

Penjualan langsung merupakan cara penjualan di mana penjualan langsung


berhubungan / berhadapan / bertemu muka dengan calon pembeli atau
langganannya. Penjualan langsung ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a) Penjualan melalui toko


b) Penjualan diluar toko
2. Penjualan Tidak Langsung

Dimuka telah dibahas tentang pengertian menjual beserta definisinya dalam


mana penjualan itu terjadi antara penjualan dan pembeli dengan bertemu muka.
namun dalam praktek terdapat variasi “menjual” yang dilakukan oleh para penjual,
yaitu tidak menggunakan individu atau tenaga-tenaga penjualan. Penjualan tidak
langsung antara lain: Penjualan surat/pos, Penjualan melalui telepon, Penjualan
dengan mesin otomatis.

2.2.5. Pengaruh Usaha Perusahaan dan Saingan Terhadap Volume Penjualan


(Swasta dan Irawan 2008:36)

Umumnya dianggap bahwa semakin besar usaha-usaha yang dikeluarkan


dalam marketing mix untuk penawaran yang ada, akan semakin besar pula
penjualannya. sebagai contoh, semakin banyak biaya periklanan, kunjungan
penjualan, semakin rendah tingkat harga, dan semakin tinggi tingkat kualitasnya,
maka akan semakin besar volume penjualannya. Tentu saja ada beberapa batasan
10

yang perlu diketahui. Faktor-faktor pembatas tersebut adalah : Adanya saingan


yang dapat menghambat kemajuan perusahaan untuk meningkatkan volumen
penjualannya. Efektivitas keputusan-keputusan marketing mix, dibandingkan
dengan perusahaan saingan, dapat meningkatkan volume penjualannya.

2.3. Volume Penjualan

2.3.1. Pengertian Volume Penjualan (Sales Volume)

Menurut Ismaya dalam Kamelia (2006:38) mengemukakan pengertian sales


volume sebagai berikut: “Sales volume adalah penjualan yang berhasil dicapai atau
ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu”. Sedangkan
menurut Pass dan Lowes yang diterjemahkan oleh Santoso dalam Kamelia
(2006:38) menemukan pengertian volume penjualan sebagai berikut: “Sales
volume adalah jumlah produk atau merek suatu perusahaan yang terjual dalam
suatu periode”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa volume penjualan adalah hasil
penjualan yang berhasil dicapai atau hasil yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan
melalui jumlah produk atau merek suatu perusahaan yang terjual dalam suatu
jangka waktu tertentu.

2.3.2. Hubungan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan

Menurut Dharmesta dan Irawan dalam Kamelia (2006:38) mengemukakan


hubungan antara harga dan volume penjualan dalam pernyataan sebagai berikut:
“Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume penjualan berbanding terbalik;
artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan jika terjadi
penurunan harga maka penjualan akan akan meningkat”. Sedangkan menurut
Dharmesta dan Irawan dalam Kamelia (2006:38) mengemukakan hubungan antara
harga dan volume penjualan melalui dua sifat permintaan sebagai berikut:

1. Inelastis
11

Jika permintaan itu bersifat inelastis, maka perubahan harga akan


mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume penjualan.

2. Elastis

Apabila permintaan itu elastis maka perubahan harga akan menyebabkan


terjadinya perubahan volume penjualan dan perbandingan yang besar.

Dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat


disimpulkan bahwa harga jual merupakan hal yang cukup berperan dalam
pencapain target perusahaan yang berkaitan dengan volume penjualan.

2.4. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha sebagai


sarana dalam melayani kebutuhan dan keinginan konsumen dimana didalam
baurannya terdiri dari variabel produk, harga, saluran distribusi/tempat dan
promosi. Pemasaran sendiri merupakan salah satu dari beberapa kegiatan atau
usaha yang dilakukan oleh usaha untuk berbagai alasan seperti untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, untuk mengembangkan usaha dan
tentu untuk mendapatkan laba atau keuntungan.

Menurut AMA dalam Kotler dan Keller (2009:5), pemasaran adalah suatu
fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan,
dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

2.5. Strategi Pemasaran

Menurut Lawrence dalam Iwan Purwanto (2006:75) ialah sejumlah keputusan


dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi
yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Rencana manajemen
strategi untuk perusahaan ialah suatu rencana jangka panjang yang didasarkan pada
12

analisis dan diagnosis lingkungan internal dan eksternal yang selanjutnya


memformulasikan hasil analisis tersebut menjadi sebuah keputusan strategi yang
merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir. Keputusan ini mencakup ruang
lingkup bisnis, produk dan pasar yang harus dilayani, fungsi yang harus
dilaksanakan, dan kebijakan utama yang diperlukan untuk mengatur pelaksanaan
keputusan untuk mencapai sasaran.

Seperti diketahui, strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat,
konsisten, dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar
yang dituju dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang dalam
situasi tertentu. Dalam strategi pemasaran ini terdapat strategi acuan atau bauran
pemasaran (Marketing Mix), yang menetapkan komposisi terbaik dari keempat
komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang
dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan

2.6. Faktor-faktor Lingkungan (Swasta 2009:22)

Faktor-faktor lingkungan terkendali ini berada dibagian dalam dari faktor


lingkungan tak terkendali. Ini mencerminkan adanya kenyataan bahwa faktor
terkendali itu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dari faktor terkendali, jadi
suatu perubahan dalam lingkungan ekonomi dapat memberikan dampak pada
semua atau sebagin dari faktor-faktor terkendali tersebut. Keempat faktor terkendali
itu mencakup Produk, Harga, Distribusi/Tempat, dan Promosi. Meskipun orang-
orang manajemen pemasaran dan penjualan hanya dapat berperan kecil terhadap
perubahan faktor lingkungan, tetapi mereka memiliki peluang penuh dalam
mengambil keputusan menyangkut faktor-faktor sebagai berikut:

1. Product (Produk)

Salah satu tugas atau tanggung jawab utama dari orang-orang manajemen
pemasaran atau penjualan adalah disain produk yaitu, mereka diminta bertindak
sebagai “mata” dari perusahaan dan secara konstan memberikan saran perbaikan
yang diperlukan dalam desain produk, ini dapat berakibat munculnya tambahan
13

produk baru yang dapat menimbulkan modifikasi kecil pada produk tertentu yang
sudah ada.

Produk merupakan suatu barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada pasar sasaran. Munurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam
Purnaman (2007:26) menyatakan bahwa: “Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan”. Sedangkan
definisi produk menurut Djaslim Saladin dalam Purnaman (2007:26) bahwa
“Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi, dan yang dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan”.

2. Harga (Price)

Merupakan faktor terkendali kedua yang dapat ditangani oleh manajemen


penjualan atau pemasaran. untuk memahami inti pokok tentang pengambilan
keputusan menyangkut penetapan harga, perlu diingat bahwa harga-harga itu
“rendah” atau “tinggi” dibandingkan yang lain. dalam hal ini pemasaran harus terlu
memantau harga-harga jual dari para pesaing untuk menentukan apakah harga yang
telah ditetapkannya “terlalu tinggi” atau “terlalu rendah”.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) harga adalah jumlah semua nilai
yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau
menggunakan suatu barang ataupun jasa. Dalam memberikan harga kepada
konsumen, perusahaan dapat memilih strategi penyesuaian harga yang dapat
dipakaiannya.

3. Place / Distribusi (Tempat)

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Fadhilah (2013:17) tempat adalah :

”Place includes company activities that make product available to target


consumers.”

“Tempat termasuk kegiatan-kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia


bagi pelanggan sasaran.”
14

Tempat bukan berarti hanya lokasi perusahaan saja tapi juga termasuk di
dalamnya saluran pemasaran, kumpulan dan pengaturan lokasi, persediaan serta
transportasi. Dalam industri jasa, tempat terutama mengacu pada lokasi dan
distribusi yang dapat memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam memperoleh
jasa perusahaan. Keputusan-keputusan lokasi dan saluran penjualan meliputi
pertimbangan mengenai cara penyampaian produk kepada pelanggan dan dimana
produk harus ditempatkan. Sedangkan saluran distribusi adalah semua kegiatan
berhubungan dengan usaha untuk menyampaikan barang-barang hasil produksi
suatu perusahaan dari produsen kepada pembeli atau kepada para calon konsumen.

4. Promotion (Promosi)

Faktor terakhir dalam pemasaran atau penjualan adalah promosi. Faktor ini
berkaitan dengan kegiatan memberitahu dan mempengaruhi pasar bagi produk.
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi adalah periklanan, penjualan tatap
muka, promosi penjualan, dan publisitas. Karena penjualan itu merupakan bagian
dari kegiatan promosi. Menurut Daryanto (2011:94) promosi adalah arus informasi
atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk
menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual.

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat
berguna dalam hal memperkenalkan dan menawarkan produk perusahaan. Promosi
dapat dilakukan dengan banyak cara dan melalui banyak media. Dengan kata lain,
promosi merupakan sebuah kegiatan persuasive atau mengajak dan mengarahkan
konsumen untuk tertarik dan ingin memiliki dan menggunakan produk baik barang
atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Tidak hanya tertarik menggunakan
produk, perusahaan juga akan berusaha memberikan yang terbaik sehingga
konsumen tidak hanya menggunakan sesaat namun bisa menjadi pelanggan yang
loyal dan memiliki kepercayaan kepada perusahaan akan produk yang diberikan.

Bauran pemasaran menurut Assauri dalam Wowor (2011:3) adalah


kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasran,
variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para
15

pembeli atau konsumen. Jadi, Marketing Mix terdiri dari himpunan variabel yang
dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu
perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja,
akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut
untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.

2.6.1. Produk (Product)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk


mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk dapat didefinisikan sebagai apa saja
yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi
atau akuisasi. Dengan kata lain produk juga bisa diartikan sebagai segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas


sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemunahan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi
dan kapasistas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula
didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui
hasil prouksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian.

2.6.2. Harga (Price)

Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel. Artinya


dapat diubah dengan cepat, berbeda halnya dengan karakteristik produk atau
komitmen terhadap saluran distribusi. Kedua hal ini tidak dapat dirubah dengan
mudah dan cepat, tetapi kalau harga sewaktu-waktu bisa berubah. Definisi harga
menurut Lasana dalam Irsad (2008:20) ialah jumlah uang yang diperlukan sebagai
penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu barang
16

haruslah dihubungkan dengan bermacammacam barang dan atau pelayanan, yang


akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.

2.6.3. Tempat (Place/Distribution)

Menurut Laksana dalam Irsad (2008:27) tempat/distribusi merupakan


serangkaian organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen. Pengertian
ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menggunakan lembaga atau perantara
untuk dapat menyalurkan produknya kepada konsumen akhir. Sedangkan menurut
Ebert & Griffin dalam Irsad (2008:28) distribusi adalah bagian dari marketing mix
yang berhubungan dengan mendapatkan produk dari produsen ke konsumen.

Adapun fungsi saluran distribusi yaitu:

1. Informasi, mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran dan


informasi intelijen tentang faktor-faktor dan kekuatan-kekuatan dalam
lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk merencanakan dan membantu
terjadinya pertukaran.
2. Promosi, mengembangkan dan meyebarluaskan komunikasi persuasif
berkenaan dengan suatu penawaran.
3. Kontak, menemukan dan berkomunikasi dengan pembeli prosektif.
4. Mencocokkan, membentuk dan menyesuaikan penawaran terhadap
kebutuhan pembeli, termasuk kegiatan seperti manufaktur, memilih, merakit
dan mengemas.
5. Negoisasi, mencapai suatu kesepakatan atas harga dan kondisi lain dari
penawaran sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.

2.6.4. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu komponen dalam bauran pemasaran


(marketing mix) yang sering disebut 4P. Kegiatan promosi dilakukan dengan
berbagai macam cara untuk memperkenalkan produk kepada pasar sasaran melalui
berbagai media yang memungkinkan. Promosi penjualan adalah kegiatan
pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong
17

pembelian konsumen dan efektivitas pengecer, kegiatan-kegiatan tersebut antara


lain peragaan, pertunjukan, dan pameran, demonstrasi dan sebagainya. Biasanya
kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lainnya dan
biasanya relatif lebih mudah dibandingkan periklanan dan personal selling.

Menurut Laksana dalam Irsad (2008:24) promosi adalah suatu komunikasi


dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat bertujuan untuk
merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi
mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk itu.

2.7. Pengertian Jam Tangan

Jam tangan atau arloji adalah petunjuk waktu yang dipakai di pergelangan
tangan manusia. Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16. Pada saat
itu semua jam tangan dan alat petunjuk waktu lainnya menggunakan mesin
penggerak mekanik manual (hand_winding) jam tangan tertua yang diketahui
adalah jam tangan milik Ratu Inggris Elizabeth I yang dibuat oleh Robert Dudley
pada tahun 1571. Dari abad 16 hingga awal abad 20, jam tangan hanya digunakan
oleh wanita, sedangkan pria menggunakan jam saku.

Dominasi jam tangan bermesin mekanik selama berabad-abad dengan segala


keindahan, kerumitan, dan kemewahannya, akhirnya sedikit terganggu dengan
hadirnya jam tangan bermesin elektrik yang pertama kali diperkenalkan pada tahun
1957 di Lancaster, Pennsylvania, Amerika Serikat oleh Hamilton Watch Company.
Penelitian arloji elektrik tersebut sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1946.

Eksistensi jam tangan elektrik ternyata tidak bertahan lama, hingga Seiko dari
Jepang memperkenalkan jam tangan bermesin penggerak quartz (baterai) pertama
di dunia, Seiko Astron 35SQ pada tahun 1969. Kelahiran jam tangan quartz ini
diakui oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) untuk masuk
kedalam daftar tonggak sejarah perkembangan ilmu teknik elektro dunia. Jam
tangan jenis ini jugalah yang kemudian benar-benar merusak hegemoni industri jam
18

tangan mekanik Swiss. Jam tangan quartz mendominasi pasar, digunakan oleh
merk-merk lain, dan menjadi awal perubahan industri jam secara global.

2.8. Pengertian Android

Menurut Safaat (2011:1) mengungkapkan bahwa “Android adalah sistem


informasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem informasi,
middleware dan aplikasi”. Secara umum Android adalah platform yang terbuka
(Open Source) bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri
untuk digunakan oleh berbagai piranti bergerak. Android awalnya dikembangkan
oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian
membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun
2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari
perusahaanperusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang
bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat selluler.

2.8.1. Android SDK (Software Development Kit)

Menurut Safaat (2012:5) menjelaskan bahwa “Android SDK merupakan tool


API (Applicaramming Interface) yang diperlukan untuk memulai mengembangkan
aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java”. Saat ini
disediakan Android SDK sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan
aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai
platform aplikasi netral, android memberi anda kesempatan untuk membuat
aplikasi yang kita butuhkan yang bukan merupakan aplikasi bawaan
Handphone/smartphone.

Beberapa fitur-fitur Android yang paling penting adalah antara lain :

1. Framework aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable.


2. Mesin Virtual Dalvik dioptimalkan untuk perangkat mobile.
3. Integrated browser berdasarkan engine open source webkit.
19

4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung libraries grafis 2D, grafis 3D


berdasarkan spesifikasi opengl ES 1,0 (opsional akselerasi hardware).
5. SQLite untuk penyimpanan data.
6. Media support yang mendukung audio, video dan gambar (MPEG$, H.264,
MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF), GSM telephony (tergantung
hardware).
7. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung hardware).
8. Kamera, GPS, kompas, dan accelerometer (tergantung hardware).
9. Lingkungan development yang lengkap dan kaya termasuk perangkat
emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin
untuk IDE Eclipse.

Untuk source SDK Android ini dapat dilihat dan diunduh langsung dari situs
resmi pengembang Android di http//:www.developer.android.com.

2.9. Pengertian Android Studio

Android Studio adalah Integrated Development Environment (IDE) resmi


untuk pengembangan aplikasi Android, berdasarkan IntelliJ IDEA. Android dari
tahun ke tahun berubah menjadi platform yang begitu cepat dalam melakukan
inovasi. Hal ini tidak lepas dari pengembangan utama dibelakangnya, yaitu
Google. Google tersebutlah yang kini mengakuisisi Android dan kemudian
membuatkan sebuah platform sendiri. Platform android terdiri dari Sistem Operasi
berbasis Linux, sebuah GUI (Graphic User Interface), sebuah web browser dan
Aplikasi End User yang dapat didownload dan juga para pengembang bisa dengan
leluasa berkarya serta menciptakan aplikasi yang terbaik dan terbuka untuk
digunakan oleh berbagai macam perangkat.
20

2.10. Pengertian Java

Menurut Abdul Kadir ( 2012:55) mengungkapkan bahwa “ Java adalah


bahasa pemrograman yang terkenal yang banyak digunakan untuk membangun
program, dirilis pertama kali pada tahun 1995 oleh Sun Microsystems dan
pencipotanya adalah James Gosling. Java dikembangkan dari bahasa pemrograman
C++. Sehingga bahasa pemrograman ini seperti bahasa C++”. Sekali anda
menuliskan sebuah program dengan menggunakan java, anda dapat
menjalankannya hampir disemua komputer dan perangkat lain yang support Java,
dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan sama sekali dalam kodenya.
Aplikasi dengan berbasis Java ini dikompulasikan kedalam p-code dan bisa
dijalankan dengan platform sistem operasi yang berbeda karena sifatnya yang
umum dan non-spesifik.

2.11. Pengertian Firebase

Firebase adalah peyedia layanan realtime database dan backend sebagai


layanan. Suati aplikasi yang memungkinkan pengembang membuat API untuk
disngkronisasikan untuk client yang berbeda – beda dan disimpan pada cloud-nya
Firebase. Firebase memiliki banyak library yang memungkinkan untuk
mengintegrasikan layanan ini dengan Android, IOS, Javacript, Java, Objective-C
dan Node.JS . Database Firebase juga bersifat bisa diakses lewat REST API.

2.12. XML ( Extensible Markup Language)

Extensible Markup Language adalah bahasa markup serba guna yang


direkomendasikan oleh W3C (World Wide Web Consortium) untuk
mendeskripsikan berbagai macam data. XML Menggunakan markup tags seperti
hal nya HTML (Hyper Text Markup Language), namun penggunaanya tidak
terbatas pada tampilan halaman situs saja.
21

2.13. Struktur Navigasi

Struktur navigasi merupakan rancangan alur program. Ada empat bentuk


struktur navugasi yang biasa digunakan dalam pembuatan aplikasi multimedia,
yaitu :

1. Linier

Gambar 2.5. (Struktur Navigasi Linier)

Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita


yang berurut, yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut
menurut urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada sruktur jenis ini adalah
satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman
sebelumnya atau dua halaman sesudahnya

2. Hirarki

Gambar 2.6. (Struktur Navigasi Hirarki)

Struktur navigasi hirarki biasa disebut struktur bercabang, merupakan suatu


struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan
kriteria tertentu. Tampilan pada menu pertama akan disebut sebagai Master Page
(halaman utama pertama), halaman utama ini mempunyai halaman percabangan
22

yang disebut Slave Page (halaman pendukung). Jika salah satu halaman pendukung
dipilih atau diaktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama Master Page (halaman
utama kedua), dan seterusnya. Pada struktur navigasi ini tidak diperkenankan
adanya tampilan secara linier.

3. Non-Linier

Gambar 2.7. (Struktur Navigasi Non Linier)

Struktur navigasi non-linier atau struktur tidak berurut merupakan


pengembangan dari struktur navigasi linier. Pada struktur
ini diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan yang dibuat pada
struktur nonlinier ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki, karena
pada percabangan nonlinier ini walaupun terdapat percabangan, tetapi tiap-tiap
tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master Page dan Slave
Page.

4. Campuran

Gambar 2.8. (Struktur Navigasi Campuran)

Struktur navigasi campuran merupakan gabungan dari ketiga struktur


sebelumnya yaitu linier, non-linier dan hirarki. Struktur navigasi ini juga biasa
23

disebut dengan struktur navigasi bebas. Struktur navigasi ini banyak digunakan
dalam pembuatan website karena struktur ini dapat digunakan dalam pembuatan
website sehingga dapat memberikan ke-interaksian yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai