perkembangan peradaban dunia tentu saja secara inheren akan melekat suatu pembahasan mengenai sejarah peradaban Islam. Para pengkaji sejarah Islam biasanya membuat suatu peta sistematis terkait berubah atau berkembangnya peradaban Islam, yaitu mulai dari peradaban Yunani, peradaban Islam, sampai kemudian peradaban Barat. Pada masing-masing periode perkembangan itu mempunyai dimensi peradaban tertentu yang berbeda satu sama lain. Sebagai Muslim tentu kita ingin mengetahui bagaimana perkembangan peradaban Islam itu dan apa sumbangsih Islam bagi peradaban dunia. Terdapat pernyataan bahwa sains Islam paling maju. Toby E. Huff dalam bukunya The Rise of Early Modern Science mengatakan, “Dari abad kedelapan hingga akhir abad keempat belas, ilmu pengetahuan Arab (Islam) barangkali adalah sains yang paling maju di dunia, jauh melampaui Barat dan Cina.” Perkembangan agama Islam sejak 14 abad silam turut mewarnai sejarah peradaban dunia. Bahkan pesatnya perkembangan Islam ke Barat dan Timur membuat peradaban islam dianggap sebagai peradaban yang paling besar pengaruhnya di dunia. Berbagai bukti kemajuan peradaban Islam kala itu dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain: 1. Keberadaan perpustakaan islam dan lembaga-lembaga keilmuan seperti Baitul Hikmah, Masjid Al-Azhar, Masjid Qarawiyyin dan sebagainya, yang merupakan pusat para intelektual muslim berkumpul untuk melakukan proses pengkajian dan pengembangan ilmu dan sains 2. Peninggalan karya intelektual muslim seperti Ibnu Sina, Ibn Haytam, Imam Syafii, Ar-Razi, Al-Kindy, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun dan lain sebagainya. Ibnu Sina dan Auguste Comte (Sumber: smardren.worpress.com dan revistaescola.abril.com.br 3. Penemuan-penemuan intelektual yang dapat mengubah budaya dan tradisi umat manusia, seperti penemuan kertas, karpet, kalender Islam, penyebutan hari-hari, seni arsitektur dan tata perkotaan. 4. Pengarusutamaan nilai-nilai kebudayaan asasi sebagai manifestasi dari konsep Islam, iman, ihsan, dan taqwa. Islam mendorong budaya yang dibangun atas dasar silm (ketenangan dan kondusifitas), salam (kedamaian), salaamah (keselamatan). Sedangkan Iman melahirkan budaya yang dilandasi amn (rasa aman), dan amaanah (tanggungjawab terhadap amanah). Akhirnya Ihsan mendorong budaya hasanah (keindahan) dan husn (kebaikan).