Anda di halaman 1dari 7

"Aku tidak bisa mencintaimu dengan

janji hanya senang-senang saja. Akan ada masa-masa kita berbeda pendapat. Kita saling berdebat. Kita
saling merasa menang sendiri. Mungkin sesekali akan merasa tidak ingin mengalah. Pada titik paling
buruk, barangkali kita berpikir untuk mengusaikan semuanya. Tapi, aku ingin kau menyadari, kita ini
hanya manusia. Sadarilah kelemahan masing-masing. Agar kita tetap paham kapan kita harus belajar
lagi, lalu berpikir ulang semua ini tak harus diakhiri. Hanya perlu diperbaiki lagi."
–boycandra
"Dulu kemana saat aku ingin kamu ada. Padahal aku menjaga semuanya dengan sepenuh
hati, tapi kamu malah betah pergi-pergi.
Dulu kemana saat aku tidak ingin kita usai. Berhari-hari aku bertahan sendiri. Bersikeras
agar kau tidak pergi. Tapi kau masih ingin mencari tualang lain.
Kini, saat aku sudah biasa saja, kenapa malah ingin mengulang semuanya. Kenapa malah
berharap kita masih seperti yang dulu kupinta.
Hatiku tak lagi biasa. Kamu tak lagi ada di sana. Kamu hanya masa lalu. Seseorang yang
dulu kurindu tapi selalu mengabaikanku."
–boycandra
"Modal hidup yang paling baik adalah jujur. Kalau kita jujur, mau buka usaha, biasanya ada
saja yang mau memodali. Kalau kita jujur, pas lagi kesulitan, ada saja yang mau
membantu. Kejujuran itu mahal sekali harganya, hanya orang-orang berhati baik yang
mampu memilikinya."
*petuah orangtua
"Aku hanya ingin memberimu ruang untuk bertumbuh menjadi lebih baik. Kita bisa saling
berlatih dengan manusia lain, mendapatkan kemampuan-kemampuan baru yang tidak kita
miliki satu sama lain. Bertemanlah dengan orang-orang baik, agar kebaikan menyertai
perjalanan panjang ke depan. Aku bisa mendampingimu, tapi ada beberapa hal yang juga
harus kamu dan aku pelajari pada orang-orang yang bukan kita. Kita butuh teman-teman
pembelajar, yang bersedia saling berbagi pengetahuan dan saling mengembangkan
kemampuan. Aku tentu tidak akan keberatan selama kamu melakukan hal-hal yang baik."
–boycandra
"Dari dulu kecurangan, pembohong ulung, pengkhianat sudah ada dan turun termurun.
Sampai dunia kiamat mereka akan terus ada. Mungkin akan lebih banyak. Jangan kaget,
kalau suatu hari kamu melihat orang-orang baik dikorbankan demi kepentingan orang-
orang yang berniat buruk."
–boycandra
"Di dunia ini ada dua jenis manusia kalau salah. Pertama, yang saat salah kemudian sadar
dan minta maaf, mengakui kesalahannya. Kedua, yang sudah tahu salah malah ngotot dan
kadang lebih galak untuk sengaja menutupi kesalahannya. Orang jenis kedua ini lebih baik
dijauhi saja. Percuma dikasih tahu, kalau hatinya sudah membatu."
–boycandra
"Orang-orang boleh meragukan kita. Tapi kau paham, semangatmu sepanjang jalan. Tak
ada yang bisa mengalahkanmu, kecuali dirimu sendiri.
Aku bersamamu dan orang-orang yang ada dan tak ada untukmu, tetapi peduli segala
kebaikanmu."
–boycandra
"Di dunia ini ada dua jenis manusia kalau salah. Pertama, yang saat salah kemudian sadar
dan minta maaf, mengakui kesalahannya. Kedua, yang sudah tahu salah malah ngotot dan
kadang lebih galak untuk sengaja menutupi kesalahannya. Orang jenis kedua ini lebih baik
dijauhi saja. Percuma dikasih tahu, kalau hatinya sudah membatu."
–boycandra
"Semakin kita dewasa. Semakin kita harus berani mengambil keputusan-keputusan penting
dalam hidup ini.
Orang lain hanya bisa memberi pandangan. Penentu pilihan tetaplah kita. Tidak semua hal
harus dicurhatkan, tidak semua yang orang lain katakan harus dijalani."
–boycandra
"Ayah jarang mengajakku bicara. Mungkin karena berpikir dia harus memberiku
kesempatan untuk memilih jalan hidupku. Baginya, memberi ruang lebih luas akan pilihan
hidup adalah memberi kesempatan untuk lebih bertanggung jawab. Aku percaya, ayah
pasti mencemaskanku saat aku dihadapkan dengan pilihan-pilihan besar dan berisiko. Tapi,
sekali lagi, ia ingin aku memperhitungkan setiap keputusan sendiri. Ia ingin aku menjadi
anak yang siap menerima risiko dari setiap tindakanku. Ayah, hanya tak ingin aku menjadi
anak manja dan cemen, meski di saat yang sama dia terlihat tidak begitu peduli. Seolah
tidak begitu sayang. Padahal, aku percaya, ia hanya sedang menunjukan rasa sayang
dengan cara yang berbeda. Rasa sayang seorang lelaki yang ingin anaknya berani
menentukan sikap dan siap bertanggung jawab akan hidupnya. Bagiku, ayah
bagaimanapun caramu, engkau adalah juara."
–boycandra
"Beberapa orang terlalu keras pada orang lain. Tapi tidak pada diri mereka sendiri. Itulah
penyebab kenapa banyak orang merasa dia yang paling baik dan berpikir berhak
menghakimi orang lain. Padahal kalau dipikir-pikir, dia juga bukan siapa-siapa."
–boycandra
"Seseorang bisa datang ke hidupmu dengan cara yang manis. Padahal hanya ingin tahu
rahasiamu. Hanya ingin tahu apa kelemahanmu. Lalu pergi dan meninggalkan hal-hal pahit
yang membekas di hati.
Tidak semua yang datang benar-benar ingin menjadi bagian baik hidupmu. Terkadang,
hanya ingin mencurangi dan melemahkan semangatmu. Tapi, bila kau percaya pada impian
dan kemampuanmu, kau bisa bangkit lagi. Berkali-kali lebih baik dari hari sebelum kau
dicurangi."
–boycandra
"Aku memiliki hari-hari baik, hari-hari yang mudah kulalui, meski ada juga hari-hari yang
melelahkan. Hari-hari sedih dan merasa hidup tak berpihak padaku waktu itu. Tapi, semua
tetap bisa dilalui dengan sepenuh hati. Menyelesaikan satu persatu perkara. Mengalahkan
satu persatu tantangan. Tumbuh bersama tanpa perlua melarikan diri dari kenyataan.
Seperti katamu, kenyataan harus dihadapi dan kita harus saling mencintai. Aku sepakat,
kita memang harus selalu sepaket. Hingga ujung usia, semoga dijaga dalam bersama."
–boycandra
"Beberapa omongan orang lain perihal kita memang tidak perlu kita masukan ke dalam hati.
Meski itu mungkin itu bikin sakit hati. Tidak enak didengar. Karena tidak semua orang bisa
menggunakan ucapannya dengan baik. Tidak semua orang seimbang cara berpikir dan
berucapnya.
Cukup diamkan saja. Biarkan berlalu seperti angin lalu. Anggap tidak penting. Karena
sesuatu yang dianggap tidak penting memang lebih mudah dilupakan. Kita memang harus
melupakan omongan-omongan yang suka datang dari orang-orang yang tidak pandai
menjaga ucapan."
–boycandra
Yang Layu Sebelum Mekar
Aku sering menemukan orang-orang yang akhirnya takut dengan kemampuannya sendiri.
Hanya karena berada di lingkungan yang suka menakut-nakuti.
Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang seimbang antara memberi masukan yang
baik dan saran untuk tumbuh. Bukan yang semata menjatuhkan.
Tidak semua orang memiliki mental yang kuat saat dihantam dengan cara yang buruk. Cara
tanpa ampun. Akhirnya mati dalam ketakutan.
Beberapa orang memang butuh bimbingan, pencerahan, meski disaat yang sama juga
sedang dihantam kritik yang pedas.
Sebelum mematikan semangat seseorang berkarya, sadarilah, tugas dia bukan untuk
memenuhi selera pribadimu. Bukan untuk kamu saja.
–boycandra
"Aku mengerti bahwa hidup adalah perkara menikmati perjalanan. Seperti beberapa
temanku yang akhirnya sampai di jalur masing-masing. Beberapa orang memilih menikah
lebih awal –mungkin memang sudah waktunya– kemudian punya anak dan hidup dalam
sebuah keluarga baru. Beberapa lagi memilih bekerja dengan rajin, menaiki tangga karir,
dan terlihat bahagia dengan pilihan itu. Ada pula yang melanjutkan pendidikan, memburu
beasiswa hingga ke luar negeri –mereka menemukan tualang yang baru dan bertemu hal-
hal yang dulu mungkin asing– yang mungkin tidak ditemukan oleh yang lain. Aku memilih
fokus berkarya –menulis buku, bagiku inilah petulanganku, inilah perjalananku saat ini.
Petualangan yang membawaku pada banyak hal yang mungkin tidak didapatkan orang lain.
Seperti halnya aku juga tidak mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Pada titik ini aku
mengerti, semua hanya perlu disyukuri agar kita bisa tetap merasa kita punya waktunya
sendiri-sendiri."
–boycandra
"Kamu tidak bisa terus-menerus berlaku sesukanya kepada orang yang baik padamu.
Orang baik pun punya batas lelah. Saat perlakuan baiknya tidak pernah kamu hargai. Bisa
jadi suatu saat dia pergi dan tak mau tahu lagi.
Tidak semua orang tahan diperlakukan tidak baik, saat dia terus berusaha baik padamu."
–boycandra
"Aku mungkin memang tidak bisa mencintaimu melebihi aku mencintai diriku. Tapi aku
selalu bersedia memperbaiki diriku untuk membuktikan aku mencintamu. Aku percaya,
perasaan tak akan semakin hebat jika kita tidak pernah berbenah menjadi lebih kuat. Maka,
aku ingin memperkuat diriku agar tangguh mempertahankan perasaan padamu. Aku hanya
tidak ingin mencintaimu berlebihan lalu melemahkan diriku perlahan. Pelan-pelan kita
hilang ditelan waktu. Sebab yang lemah tak akan sanggup memperjuangkan rindu."
–boycandra
"Jangan mencurahkan seluruh perasaan pada manusia, sebab ia bisa berubah kapan pun.
Seseorang yang kamu yakin tidak akan pernah menyakitimu, mungkin saja suatu hari akan
meninggalkanmu tanpa kamu pernah tahu. Tiba-tiba saja semuanya terjadi."
–boycandra
"Saat aku menulis kalimat-kalimat yang terlihat sok bijak. Kadang, aku bukan sedang
menceramahi dirimu, justru aku sebenarnya sedang menguatkan diriku sendiri.
Saat aku menulis kalimat-kalimat galau. Bukan selalu aku sedang terpuruk, aku hanya
sedang menikmati proses yang pernah kulalui. Hanya menghibur diri.
Saat aku menulis kalimat-kalimat yang terkesan garing, memaksakan terlihat lucu. Aku
bukan sedang mencoba membuatmu tertawa, aku hanya sedang berusaha menertawakan
diriku sendiri.
Tulisan-tulisan itu kadang kusampaikan untuk menampar diriku sendiri. Untuk menghibur
diriku sendiri. Meski aku kadang terlihat seperti mengatakan pada orang lain. Aku hanya
sedang mencoba, mendengarkan diriku seolah-olah mendengarkan orang lain."
–boycandra
"Ada titik kita tidak perlu menjelaskan apa-apa. Kita tidak perlu menerangkan apa yang
sedang kita lakukan, apa yang sudah kita lakukan. Apa tujuan kita melakukan hal tersebut.
Kita hanya perlu fokus pada apa yang kita kerjakan. Fokus pada apa-apa yang kita
ciptakan. Sebab, beberapa orang sebenarnya juga tidak peduli meski pun kita jelaskan.
Mereka hanya ingin memaksakan pandangan, tidak ingin mendengar penjelasan."
–boycandra
"Kau pasti sudah tahu, kadang aku hanya butuh didiamkan. Saat banyak hal yang
membuat bising kepalaku. Aku hanya butuh sediri, mengenali diri.
Sebab terus bersama saat bising di kepala hanya akan menimbulka debat-debat tak
beguna. Aku butuh waktu untuk menenangkan gemuruh dalam diriku. Aku butuh waktu
untuk menenangkan hal-hal liar dalam diriku."
–boycandra
"Sebagai seseorang yang pernah memberi warna dalam hidupku, tentu salahmu pun telah
kumaafkan. Mungkin waktu itu terlalu sakit bagiku, sejujurnya aku sempat membenci apa
yang kamu lakukan padaku. Tetapi, setelah semua kulalui dengan berusaha belapang hati,
aku memilih melepaskan semua benci. Kumaafkan semua yang pernah kau sakiti. Hanya
saja, maaf sebatas maaf, hanya untuk membuat perasaan kita baik-baik saja. Aku tetap
tidak bisa mengulang kisah yang pernah ada."
–boycandra
"Ketidakbahagiaan seseorang hari ini seringkali membuatnya datang mencari perhatian –
kadang dengan cara yang tidak baik– pada orang yang dulu di masa lalu pernah
ditinggalkannya, pernah disakitinya. Orang-orang seperti ini kadang sudah hidup dengan
orang lain, namun tidak mensyukuri pilihannya di masa lalu. Padahal dulu diagung-
agungkan. Seolah tanpa rasa bersalah, ingin kembali mencari celah. Ampunilah dosa-dosa
orang seperti ini. Kadang, hidup orang yang dia datangi sudah baik-baik saja. Walau dulu
ditinggal dengan terluka."
–boycandra
"Hal yang mudah bagimu adalah meruntuhkan perasaanku, lalu bersikap seolah tak terjadi
apa-apa. Padahal, aku membangun lagi hatiku dari luka masa lalu bertahun-tahun lamanya.
Andai kau mau sedikit lebih mengerti: mengulang-ulang luka masa silam di hatiku hanyalah
cara menikam tanpa belati, tapi robek di dada lebih bahaya."
–boycandra
"Kamu tak pandai berterima kasih. Padahal semuanya telah kuberikan tanpa pamrih. Aku
sudah merelakan apa saja yang kamu mau. Kuusahakan selarut malam dan selelah
tubuhku. Tapi kamu memang terlalu banyak ingin. Semua hal baik yang kuperjuangkan
kamu pandang dengan dingin. Kamu senang membunuh impian-impianku. Kamu senang
meracuni harapan-harapan yang kupupuk dalam jiwaku. Bahkan saat seutuh raga setali
jiwa sudah kusandingkan di setiap detak jantungmu."
–boycandra
"Pada waktu tertentu aku hanya ingin menghabiskan waktu di kamar, sepanjang hari.
Dengan makanan yang cukup, buku-buku, internet, dan tidak ingin diganggu siapa pun.
Bagiku, waktu-waktu seperti itu adalah waktu-waktu berharga untuk diriku."
–boycandra
"Setiap kali kau merasa aku tak lagi pantas kau pertahankan, coba renungkan lagi kenapa
sampai hari ini kau masih kupertahankan?

Setiap kali kau berpikir untuk segera melepaskanku. Coba renungkan lagi kenapa sampai
hari ini aku tak pernah melepaskanmu?

Setiap kali kau berbuat sesuka hatimu pada hatiku, coba letakan dirimu di hatiku. Lihat
siapa di antara kita yang menyebalkan, siapa di antara kita yang tak pernah pergi
meninggalkan?

Kau mungkin selalu lebih cepat melihat kelemahanku, tapi apa kau menyadari betapa
kuatnya aku menerima kelemahanmu?"

--boycandra

"Kau mungkin bisa menghindari ragaku. Tapi apa kau bisa menghindari rindu itu?
Sudahlah, jangan menolak apa yang terasa, sebab aku juga jatuh cinta. Jagalah jika
memang belum waktunya, namun jangan memberontak terus dan menolak tidak akan
membuat baik perasaan kita.
Kau dan aku hanya perlu mempersiapkan diri, hingga kita punya hari baik suatu hari. Kita
perlu melawan perasan buruk dalam diri, perasaan yang hanya membuat kita saling jauh.
Perasaan yang menciptakan saling tuduh. Siapa yang tidak cinta di antara kita. Padahal,
semua itu hanyalah efek dari rasa curiga.
Jangan memikirkan hal yang tidak ada. Kau hanya perlu meyakini, jika memang kita
disuratkan di jalan ini. Maka tak ada satu pun yang perlu kita risaukan. Jika memang bukan
dikehendaki yang Mahatinggi, kita akan belajar lagi saling mengikhlaskan.
Fokuslah pada hal-hal baik dalam hari-harimu. Jaga baik-baik semua rasa rindu. Mari saling
mendoakan agar menyatu dalam temu. Bukan membuat kita menjadi terbelenggu.
Perasaan yang baik itu akan menenangkan, meski juga mungkin saja diuji dengan
beberapa rintangan. Apakah kita bisa sabar, atau malah memilih berpisah sebelum sempat
satu ikrar."
–boycandra
selalu ada yang lebih baik
"Mungkin dulu kamu berpikir, dialah yang tak tergantikan. Meski sudah ditinggalkannya,
kamu enggan melepaskan jiwanya. Kamu masih menahan dirinya di dadamu.
Memenjarakan diri dengan perasaan sendu. Kamu berpikir tidak akan ada yang bisa
menggantinya.
Namun nyatanya, bulan berganti, tahun berlalu. Kamu bisa kembali menemukan seseorang
yang tepat untukmu. Mungkin memang bukan dia, tidak sama dengan dia. Namun, kamu
paham orang baru juga mampu memahami dengan cara yang baru. Hingga kamu
menyadari; kenapa tak dari dulu membebaskan diri? Padahal, setelah ditinggalkan sendiri,
kamu hanya perlu menemukan lagi. Menemukan yang lebih baik, lagi."

–boycandra
"Jadilah penyeimbang perjalananku. Seseorang yang belajar mengerti kelemahanku. Kau
yang mau memahami kekalahanku. Juga yang tersenyum kala aku mampu mengalahkan
rasa takutku. Jangan berjarak terlalu jauh, agar aku tetap bisa berjalan dengan melihatmu
utuh. Jangan mendekap terlalu erat, agar aku masih bisa bernapas untuk segala yang aku
ingat. Bagiku, kau adalah arah pulang. Persimpangan mana pun yang kutempuh padamu
juga aku akan datang."
–boycandra
"Setiap orang punya kelemahan. Kita boleh saja merasa tidak suka pada satu sisi sifat
seseorang. Namun, bukan berarti kelebihan orang itu bisa membuat kita menutup mata.
Diakui atau tidak, saat kita menutup mata akan kelebihan orang lain. Kita hanya sedang
menutup hal baik yang bisa kita tambahkan pada diri kita."
–boycandra

Anda mungkin juga menyukai