Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM KERJA

CSSD (CENTRAL STERILITATION SUPLAY DEPARTEMENT)


DI RS AR BUNDA LUBUK LINGGAU TAHUN 2017

1. PENDAHULUAN
Infeksi Nosokomial atau infeksi rumah sakit yang saat ini disebut
sebagai Healthcare Associated Infection (HAIs) , merupakan masalah diseluruh
dunia baik Negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang, termasuk
Indonesia. HAIs sangat merugikan rumah sakit ataupun pasien itu sendiri. HAIs
mengakibatkan lama hari rawat meningkat, meningkatkan angka kesakitan
bahkan kematian sehingga biaya bertambah, produktivitas pasien maupun
pasien menurun, menurunkan mutu dan citra rumah sakit, dimana pada masa
mendatang akan muncul tuntutan hukum bagi rumah sakit maupun pelayanan
kesehatan lainnya.
Healtcare Associated Infection (HAIs) merupakan masalah penting di
seluruh dunia yang meningkat (Alvarado, 2000). Sebagai perbandingan, bahwa
tingkat HAIs yang terjadi dibeberapa Negara Eropa dan Amerika adalah rendah
yaitu sekitar 1% dibandingkan dengan kejadian di Negara-negara Asia, Amerika
Latin dan Sub-Sahara Afrika yang tinggi hingga mencapai lebih dari 40%
(Lynch dkk 1997).
Suatu penelitian yang dilakukan oleh WHO menunjukan bahwa sekitar
8,7% dari 55 rumah sakit dari 14 Negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah,
Asia Tenggara dan Pasifik menunjukkan adanya infeksi nosokomial dan untuk
Asia Tenggara sebanyak 10,0% (WHO, 2002). Menurut Depkes RI (2011),
angka kejadian infeksi di rumah sakit sekitar 3 – 21% (rata-rata 9%) atau lebih
1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia. Di Indonesia infeksi
nosokomial mencapai 15,74% jauh diatas negara maju yang berkisar 4,8 –
15,5% (Firmansyah, 2007).
Persentase angka kejadian infeksi RS sekitar 3-21% ( rata-rata 9%) atau
sekitar 10 persen/lebih 1,4 juta pasien rawat inap dirumah sakit diseluruh dunia
mengalami infeksi nosokomial (WHO, 2005). Di RS AR. Bunda Lubuklinggau
rata – rata angka infeksi tahun 2016 adalah plebitis 0,39 ‰, IDO (Infeksi Daerah
Operasi) 0 %, IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) 0 ‰, dan VAP (Ventilator
Aquired Pneumonia) 0 ‰.
Pelayanan pusat sterilisasi pada dasarnya adalah salah satu unsur
pendukung dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
Mengingat hal tersebut diatas, diperlukan adanya program kerja yang terstruktur
dengan baik sehingga proses pelayanan yang diberikan oleh instalasi CSSD
dapat sesuai dengan mutu standar yang diharapkan.

2. LATAR BELAKANG
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman bermutu dan terjangkau (UU RI NO.36 Tahun 2009), tentang
Kesehatan). Untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan
terjangkau, maka Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya harus
senantiasa berorientasi pada”Patient Safety” dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada setiap individu dimanapun dan kapanpun.
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya sudah saatnya
memperhatikan keamanan pasien sesuai dengan Undang-undang Kesehatan
dimana harus selalu mengutamakan keamanan pasien. Salah satu goal dari
“Patient Safety” adalah mengurangi kejadian infeksi yang berhubungan
dengan pelayanan kesehatan. Rumah Sakit sebagai institusi penyedia
pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi
pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indicator keberhasilan dan
pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka Infeksi Nosokomial di Rumah
Sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, maka dilakukan pengendalian
infeksi di rumah sakit.
Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk
pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, Pusat Sterilisasi angat
bergantung pada unit penunjang lain eperti unsure pelayanan medik, unsure
penunjang maupun instalasi, antara lain Perlengkapan, Rumah Tangga,
Pemeliaraan Sarana Rumah Sakit, Sanitasi an lain-lain. Apabila terjadi
hambatan pada salah satu sub unit diatas maka pada akhirnya akan
mengganggu proses dan hasil sterlisasi.
Bila ditinjau dari perkembangan tindakan operasi di RS AR Bunda
Lubuk Linggau jumlah tindakan operasi pasien meningkat maka volume alat
dan bahan yang harus disterilkan di Rumah Sakit semakin besar maka RS AR
Bunda Lubuk Linggau harus mempunyai instalasi CSSD tersendiri yang
merupakan salah satu instalasi penunjang medis yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Ka. Sub. Bid. Penunjang Non Medik.
Instalasi Pusat Sterilisasi ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap
semua kebutuhan dengan kondisi steril atau bebas dari semua mikroorganisme
(termasuk endospora) secara tepat dan cepat. Untuk melaksanakan tugas
sterilisasi alat dan bahan secara professional, diperlukan pengetahuan dan
keterampilan tertentu oleh perawat, apoteker atupun tenaga non medik yang
merupakan mitra kerja. Azas kemitraan didasari rasa saling menghormati
peran dan fungsi masing-masing dengan tujuan utama mencegah resiko
terjadinya infeksi nosokomial bagi pasien dan pegawai rumah sakit

3. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan di lapangan, Memenuhi
keperluan barang-barang steril yang dapat dipertanggung jawabkan
kesetrilannya secara kontinyu dan konsisten baik untuk keperluan darurat
maupun untuk keperluan rutin yang dilaksanakan dalam ruangan terkontrol
lingkungannya sehingga berkontribusi dalam upaya pencegahan dan
penurunan angka infeksi di rumah sakit.

2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus sebagai berikut :
a. Menyiapkan barang-barang steril baik habis pakai maupun tidak habis
pakai untuk perawatan pasien.
b. Mendistribusikan barang-barang steril yang diperlukan oleh unit atau
ruang perawatan pasien.
c. Memilih bahan medis habis pakai yang aman, bermutu dan efektif untuk
kebutuhan penyediaan barang-barang steril.
d. Mempertahankan standar yang telah ditetapkan.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Kegiatan Pokok CSSD
Program CSSD Rumah Sakit AR. Bunda Lubuklinggau dibuat oleh Tim
CSSD. Program ini di evaluasi tiap tahun. Tujuan kegiatan pokok program
CSSD adalah untuk memenuhi standar CSSD yang tertuang dalam
instrumen akreditasi Rumah Sakit.

b. Rincian Kegiatan
Cakupan kegiatan pelayanan CSSD meliputi :
1. Melakukan koordinasi dengan unit kerja yang terkait
2. Melakukan pelaksanaan rencana program meliputi :
a) Melaksanakan pelayanan penyediaan barang atau bahan medis
habis pakai steril di semua unit rumah sakit dan Poli Satelit sesuai
standar.
b) Monitoring penerapan SOP tentang Sterilisasi ( Perencanaan,
Pengadaan, Pencucian, Pengemasan, Pemberian tanda, Proses
sterilisasi, Peyimpanan, dan Pendistribusian ).
c) Pemantauan kwalitas produk sterilisasi (uji mikrobiologi) di
BBLK)
d) Pemantauan kwalitas produk sterilisasi dengan tape indikator pada
mesin Autoclav
e) Pemantauan kwalitas produk sterilisasi internal indikator pada
mesin Autoclav
f) Pemantauan kwalitas sterilisasi dengan (Bakteri Bacillus
Stearothermophilus) pada mesin Autoclav
g) Pemantauan kwalitas sterilisator dengan (Bowie Dick Tes) pada
mesin Autoclav
h) Pemantauan kwalitas air bersih.
i) Pemantauan kwalitas suhu dan kelembaban udara.
j) Pemeliharaan alat/mesin sterilisator secara rutin dan non rutin
k) Kalibrasi mesin sterilisator oleh BPFKS
l) Pemeliharaan alat pendingin (AC) ruangan
m) In haouse training tentang sterilisasi.
n) Eks House Training (Pelatihan dasar dan manajemen CSSD) 1
orang.
o) Seminar / Lokakarya
p) Gugus kendali mutu / PSBH
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Instalasi Bedah Sentral dan Sentral
Sterilisasi dan unit terkait dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
sterilisasi, Pemenuhan standar pelayanan.
b. Melakukan koordinasi dengan Instalasi/ unit terkait dalam memenuhi
kebutuhan sarana dan prasarana peralatan penunjang pelayanan sterilisasi.
c. Melakukan koordinasi dengan Diklat Rumah sakit dalam pelaksanaan
program Diklat tentang Sterilisasi.
d. Menetapkan SDM yang akan mengikuti pelatihan atau pendidikan dan
berkoordinasi dengan Diklat rumah sakit.

6. SASARAN
No Kegiatan Sasaran Target
Pelayanan Sterilisasi
1. Memberikan pelayanan,  Semua unit pelayanan yang ada di RS  100%
penyediaan barang/alat medis  AR Bunda Lubuk Linggau sesuai 
steril.  standar.

Penanggung jawab :
Kepala CSSD

Pemantauan mutu sterilisasi


1. Monitoring penerapan SOP   Semua unit pelayanan yang ada di RS  100%
Sterilisasi ( Perencanaan,  AR Bunda Lubuk Linggau sesuai 
Pengadaan, Pencucian,  standar.
Pengemasan, Pemberian tanda, 
Proses sterilisasi, Peyimpanan, 
Penanggung jawab :
dan Pendistribusian ).
Kepala CSSD
2. Pemantauan kwalitas produk 1. Steam/Autoclave : 1 100%
hasil sterilisasi. (uji 2. Binder A : 1
mikrobiologi) di RS AR Bunda 3. Binder B : 1
Lubuk Linggau

Penanggung jawab :
Kepala CSSD

3. Pemantauan kwalitas produk   Sterilisator Steam/Autoclave 100%


sterilisasi dengan tape indikator  Binder A dan B

Penanggung jawab :
Kepala CSSD
4. Pemantauan kwalitas produk  Sterilisator Steam/Autoclave 100%
sterilisasi internal indikator  Binder A dan B

Penanggung jawab :
Kepala CSSD

5. Pemantauan kwalitas sterilisasi  Sterilisator Steam/Autoclave 100%


dengan BI Biological Indikator
(Bakteri Bacillus Penanggung jawab :
Stearothermophilus) Kepala CSSD

6. Pemantauan kwalitas sterilisator  Sterilisator Steam/Autoclave 100%


dengan
(Bowie Dick Tes) Penanggung jawab :
Kepala CSSD

7. Pemantauan kwalitas air bersih.  Air kran CSSD 100%

Penanggung jawab :
Kepala CSSD

8. Pemantauan kwalitas suhu dan  Ruang penyimpanan alat/bahan 100%


kelembaban udara. steril

Penanggung jawab :
Kepala CSSD

Pemeliharaan sarana dan peralatan sterilisasi


1. Pemeliharaan alat/mesin 1. Steam/Autoclave : 1 100%
sterilisator secara rutin dan non 2. Binder A : 1
rutin oleh petugas intern rumah 3. Binder B : 1
sakit. 4. Memmet : 1
5. Sealler : 1
6. Kompresor : 1

Penanggung jawab :
Kepala CSSD/Teknisi Medis
2. Kalibrasi mesin sterilisator oleh 1. Steam/Autoclave : 1 100%
BPFKS 2. Binder A : 1
3. Binder B : 1
4. Memmet : 1

Penanggung jawab :
Kepala CSSD
Teknisi RSSG

3. Pemeliharaan alat pendingin  AC dalam ruang CSSD 100%


(AC) ruangan
Penanggung jawab :
Kepala CSSD
Teknisi RSSG

Pendidikan dan pelatihan staf


1. In haouse training tentang  Petugas CSSD + Unit terkait 100%
sterilisasi. 30 orang
Penanggung jawab :
Kepala CSSD + Diklat

2. Eks House Training (Pelatihan  Petugas CSSD 2 orang 100%


up date CSSD)
Penanggung jawab :
Kepala CSSD + Diklat

3. Seminar / Lokakarya Petugas CSSD 100%

Penanggung jawab :
Kepala CSSD

4. PSBH 1 Judul 100%

Penanggung jawab :
Kepala CSSD
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGIATAN JADUAL
Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelayanan Sterilisasi
1. Memberikan pelayanan,
penyediaan barang/alat
medis steril.

Pemantauan mutu
sterilisasi
1. Monitoring penerapan 
SOP  Sterilisasi (
Perencanaan, Pengadaan,
Pencucian, Pengemasan, 
Pemberian tanda, Proses 
sterilisasi, Peyimpanan, 
dan Pendistribusian ).
2. Pemantauan kwalitas
produk hasil sterilisasi.
(uji mikrobiologi)
di RS AR Bunda Lubuk
Linggau
3. Pemantauan kwalitas 
produk sterilisasi dengan 
tape indikator
4. Pemantauan kwalitas
produk sterilisasi
internal indikator
5. Pemantauan kwalitas
sterilisasi dengan BI
Biological Indikator
(Bakteri Bacillus
Stearothermophilus)
6. Pemantauan kwalitas
sterilisator dengan
(Bowie Dick Tes)
7. Pemantauan kwalitas air
bersih.
8. Pemantauan kwalitas
suhu dan kelembaban
udara.

Pemeliharaan sarana dan


peralatan sterilisasi
1. Pemeliharaan alat/mesin
sterilisator secara rutin
dan non rutin oleh
petugas intern rumah
sakit.
2. Kalibrasi mesin
sterilisator oleh BPFKS
3. Pemeliharaan alat
pendingin (AC) ruangan
Pendidikan dan pelatihan
staf
1. In haouse training 
tentang sterilisasi.
2. Eks House Training 
(Pelatihan up date 
CSSD)
3. Seminar / Lokakarya
4. PSBH

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


A. Pencatatan dilakukan terhadap semua kegiatan.
B. Pelaporan dilakukan setiap akhir kegiatan
9. PENCATATAN, PELAPORAN dan EVALUASI KEGIATAN
A. Pencatatan
1. Pencatatan adalah pengisian formulir surveilans yang dilakukan sebagai
pencatatan pasien harian, bulanan dan pencatatan pemakai alat-alat
kesehatan
2. Pengukuran, pengawasan, pengamatan kegiatan dan kondisi dilakukan
berkaitan dengan program

B. Pelaporan Kegiatan
Laporan kegiatan merupakan laporan internal yang terbagi secara periodik
yaitu laporan bulanan dan tahunan yang mencakup.:
1. Pelayanan Sterilisasi
2. Pemantauan mutu sterilisasi
3. Pemeliharaan sarana dan peralatan sterilisasi
4. Pendidikan dan pelatihan staf

C. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara menyuluruh.
Evaluasi kegiatan dilakukan dan dibuat dalam bentuk pelaporan setiap tahun
yang diserahkan kepada Kepala CSSD

Anda mungkin juga menyukai