Anda di halaman 1dari 2

ANAK KELAS LILIIDAE

Bangsa LILIALES

Suku PONTEDERIACEAE (eceng-ecengan)


Herba akuatik atau semi-akuatik yang terapung atau akarnya mencapai
substrat, perennial jarang annual, sel-sel bertanin tersebar berisi proantosianin,
umumnya membentuk rafida dan kadang-kadang kristal kalsium oksalat yang lain,
tetapi hanya kadang-kadang sianogenik dan tidak bersaponin. Daun basal roset
atau sepanjang batang tersusun distikha atau spiral, umumnya berpelepah, petiolus
kadang-kadang menggelembung, lamina melebar dengan urat daun melengkung.
Bunga dalam rasemus, spika atau panikula, atau tunggal, terminal, biseksual,
aktinomorf atau zigomorf, perbungaan diliputi oleh suatu seludang, perhiasan
bunga 6 tepal yang petaloid, 2 lingkaran, umumnya bersatu di bawah membentuk
tabung, tetapi lepas pada Monochoria: stamen umumnya 6 dalam 2 lingkaran,
jarang 3 (dengan atau tanpa staminodia), filamen lepas, melekat pada tabung
tepal, ginaesium umumnya 3 karpel membentuk 1 ovarium suferus, 3 ruang
dengan plasenta aksilaris atau 1 ruang dengan plasenta parietalis, celah nektar
terdapat kecuali pada Heteranthera; ovula banyak. Buah kapsula; biji dengan
endosperm beramilum dan lapisan aleuron.
Suku Pontederiaceae terdiri dari sekitar 9 marga dan 30 jenis, tersebar di
daerah tropis dan subtropis, sedikit sampai di daerah temperata utara. Contoh:
Monochoria vaginalis (eceng padi), Eichornia crassipes (eceng gondok)

SUKU LILIACEAE (bawang-bawangan)


Herba (jarang perdu kecil) perennial, umumnya geofitik, sering beracun,
dengan rizoma, bulbus atau kormus yang beramilum, biasanya menghasilkan
saponin steroid atau alkaloid steroid atau alkaloid derivat dari fenilalanin dan/ atau
tirosin, sangat sering mengakumulasi asam khelidonat dan kadang-kadang
antraquinon, sering mempunyai rafida atau kristal kalsium oksalat yang lain,
sering terdapat sel-sel atau saluran lendir dan pada Allium dengan Latisifer, jarang
(seperti pada Aletris) mengakumulasi aluminium, jarang dengan proantosianin,
dan sangat jarang (Chlorophytum) sianogenik, akar kadang-kadang mempunyai
rambut akar tetapi umumnya tidak.
Daun tunggal, tersebar, berhadapan atau dalam lingkaran, sering 6 semua
di dasar, kebanyakan mengalami fase tanpa daun setiap tahun (kecuali misalnya
Crinum, Dianella, dan Xerphyllum) umumnya meruncing dengan urat daun
sejajar, dengan atau tanpa pelepah, kadang-kadang ekuitan atau bulat silindris,
kadang-kadang lebar dan sesil (Veratum), atau berpetiolus (Convallaria), atau
tereduksi dan terdapat filokladium (Asparagus).
Bunga dalam perbungaan rasemus, spika, panikula atau umbela dengan
involukrum, kadang-kadang tunggal, atau berpasangan diketiak daun, umumnya
biseksual, aktinomorf, tepal umumnya 2 lingkaran, petaloid, lepas atau bersatu di
dasar membentuk tabung, pada beberapa Amaryllidoidea terdapat korona (diduga
berasal dari androesium atau ada yang dari periantium, kelenjar nektar sering
terdapat, stamen umumnya sebanyak tepal, jarang 3 atau sampai 12, lepas,
kadang-kadang epitepal atau filamennya bersatu, jarang ada staminodia,
ginaesium 2, 3 atau 4, karpel membentuk 1 ovarium superus atau inferus, plasenta
aksilaris atau parietalis, stilus 1, stigma sebanyak karpel, atau kadang-kadang 1,
ovula beberapa sampai banyak per ruang. Buah kapsula atau bakka, biji dengan
endosperm biasanya sangat keras, mengandung protein, minyak dan hemiselulosa,
jarang yang beramilum.
Suku liliaceae dalam pembahasan ini mempunyai sekitar 280 marga
dengan hampir 4000 jenis, tersebar luas dimuka bumi tetapi terbanyak di daerah
subtropis dan temperata. Sering dipisahkan menjadi beberapa suku seperti
Alliaceae, Amaryllidaceae, Asparagaceae, Trilliaceae, dan lain-lain. Contohnya
yaitu Allium cepa (bawang merah), Allium sativum (bawang putih), Asparagus
officinalis (asparagus).

Anda mungkin juga menyukai