Anda di halaman 1dari 17

1

Asuhan Keperawatan Batu Ginjal

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. F
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Karyawan Swasta MRS
Diagnosa medis : Batu Ginjal
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Nyeri pinggang kanan. Nyeri hilang timbul dan menjalar ke perut dan tidak
dipengaruhi mobilitas fisik.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak menghilang
dengan obat yang biasa dimakan, selanjutnya Ny. F juga mengeluh mual dan
muntah sekitar 4-5 kali sejak 1 hari yang lalu dan demam dan air kencing
keruh dan 0liguri (+) dg jumlah sekitar 400ml/24 jam.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny. F mengaku 4 bulan yang lalu sering mengalami nyeri yang sama, dan
nyeri hialang setelah diberikan obat penghilang rasa nyeri dari dokter
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak Ada
e. Riwayat Obat – Obatan
Obat penghilang rasa nyeri dari dokter

3. Data Dasar Pengkajian Pasien


a. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Pekerjaan monoton (-), pekerjaan dimana pasien terpajan pada
lingkungan bersuhu tinggi (-), keterbatasan aktivitas/mobilisasi sehubung

20
dengan kondisi sebelumnya (contoh penyakit tak sembuh, cedera medula
spinalis) (-)
b. Sirkulasi
Tanda : Peningkatan TD (-), peningkatan nadi (+), (nyeri (+), ansietas (-),
gagal ginjal (-))
c. Eliminasi
Gejala : Riwayat adanya ISK kronis (-), obstruksi sebelumnya (kalkulus)
(-). Penurunan haluaran urin (+), kandung kemih penuh (-). Rasa terbakar (-),
dorongan berkemih (-), diare (-)
Tanda : Oliguria (+), hematuria (-), piuria (-). Perubahan pola berkemih
(+)
d. Makanan/Cairan
Gejala : Mual/muntah (+), nyeri tekan abdomen (+). Diet tinggi purin (-),
kalsium oksalat (-), dan/atau fosfat. Ketidakcukupan pemasukan cairan ; tidak
minum air dengan cukup (-)
Tanda : distensi abdomen (+), penurunan/tak adanya bising usus (+).
Muntah (+)
e. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Episode akut nyeri berat (+), nyeri kolik (-),. Lokasi tergantung
pada lokasi batu, contoh pada panggul regio sudut konstovetebral; dapat
menyebar ke punggung (-), abdomen (+), dan turun kelipatan paha/genitalia (-
). Nyeri dangkal konstan menunjukkan kalkulus ada di pelvis atau kalkulus
ginjal (+). Nyeri dapat digambarkan sebagai akut (-), hebat tidak hilang
dengan posisi atau tindakan lain (-)
Tanda : Melindungi ; perilaku distraksi (-). Nyeri tekan pada area ginjal
pada palpasi (+)
f. Keamanan
Gejala : Penggunaan alkohol (-), Demam (+). Menggigil (-)

Tanda-Tanda Vital
No. Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan
1. TD 120/90 mmHg 120-140 / 80-90 Normal

21
mmHg
2. HR 102 x/mnt 60-100 x/mnt Tidak Normal
3. RR 28x/mnt 16 – 24 x/mnt Tidak Normal
4. Suhu 38,7O C 36,5 – 37,5 O C Tidak Normal

Kondisi umum= gelisah dan tampak meringis namun nyeri nonkolik


ABDOMEN :
Inspeksi=flatuensi (+),
Palpasi: nyeri tekan kuadaran kanan atas (+),
Perkusi: timpani pada abdomen dan nyeri ketok cva dexter (+),
Auskultasi : bising usus menurun
Pemeriksaan Laboratorium
No. Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan
1. Hb 14 gr/dl Pr : 12 – 15 g/dl Normal
Lk : 14 – 18 g/dl
2. Leukosit 15.000/mm3 Pr & Lk : 5.000 – Tidak Normal
10.000/mm3
3. Ureum 24mg/dl Pr & Lk : 15 – 40 Normal
mg/dl
4. Kreatinin 2,5 mg/dl Pr & Lk : 0,5 – 1,5 Tidak Normal
mg/dl

a. Pada pemeriksaan penunjang :


USG menunjukkan hidronefrosis dextra.
b. Pada pemeriksaan BNO-PIV :
Tampak bayangan radio opak Lumbal III dektra, fungsi ginjal masih baik
namun terdapat hidronefrosis ren dektra grade II

22
23
ANALISA DATA

No. DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN


1. DS : Iskemi seluler Nyeri Akut
 Ny. F mengeluhan nyeri pinggang kanan. Nyeri hilang timbul dan
menjalar ke perut.
 Ny. F mengaku 4 bulan yang lalu sering mengalami nyeri yang sama,
dan nyeri hialang setelah diberikan obat penghilang rasa nyeri dari
dokter.
 Nyeri dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak
menghilang dengan obat yang biasa dimakan
DO :
 Kondisi umum= gelisah dan tampak meringis namun nyeri nonkolik
 Palpasi abdomen: nyeri tekan kuadaran kanan atas (+),
 Perkusi abdomen: timpani pada abdomen dan nyeri ketok CVA dexter
(+)
2. DS : Obstruksi Kekurangan volume cairan
 Ny. F mengeluh air kencing keruh dan 0liguri (+) dg jumlah sekitar

24
400ml/24 jam.
 Ny. F mengeluh mual dan muntah sekitar 4-5 kali sejak 1 hari yang
lalu
DO :
 USG menunjukkan hidronefrosis dextra.
 BNO-PIV : tampak bayangan radio opak Lumbal III dektra,
 Terdapat hidronefrosis ren dektra grade II
 Suhu : 38,7 C
 HR= 102x/mnt
 RR= 28x/mnt
 Abdomen: inspeksi=flatuensi (+)
 Auskultasi : bising usus menurun.
3. DS : Infeksi Hipertermi
 Ny. F mengeluh demam
DO :
 Suhu= 38,70C
 Leukosit = 15.000/mm3

25
ANALISA DATA TAMBAHAN

No. DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
1. DS : Iskemi seluler Nyeri Akut
 Ny. F mengeluhan nyeri pinggang kanan. Nyeri
hilang timbul dan menjalar ke perut.
 Ny. F mengaku 4 bulan yang lalu sering mengalami
nyeri yang sama, dan nyeri hialang setelah
diberikan obat penghilang rasa nyeri dari dokter.
 Nyeri dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini
dan tidak menghilang dengan obat yang biasa
dimakan
DO :
 Kondisi umum= gelisah dan tampak meringis
namun nyeri nonkolik
 Skala nyeri 7
 Palpasi abdomen: nyeri tekan kuadaran kanan atas

26
(+),
 Perkusi abdomen: timpani pada abdomen dan nyeri
ketok CVA dexter (+)
2. DS : Obstruksi Kekurangan volume cairan
 Ny. F mengeluh air kencing keruh dan 0liguri (+)
dg jumlah sekitar 400ml/24 jam.
 Ny. F mengeluh mual dan muntah sekitar 4-5 kali
sejak 1 hari yang lalu
DO :
 USG menunjukkan hidronefrosis dextra.
 BNO-PIV : tampak bayangan radio opak Lumbal
III dektra,
 Terdapat hidronefrosis ren dektra grade II
 Creatinin =2,5 mg/dl
 Suhu : 38,7 C
 HR= 102x/mnt
 RR= 28x/mnt
 Kulit klien terlihat kering, turgor kulit dan idah

27
jelek
 Pasien tampak lemah
 Abdomen: inspeksi=flatuensi (+)
 Auskultasi : bising usus menurun.
3. DS : Infeksi Hipertermi
 Ny. F mengeluh demam
DO :
 Suhu= 38,70C
 Leukosit = 15.000/mm3
 HR= 102x/mnt
 RR= 28x/mnt
 Kulit terba hangat
 Kulit pasien terlihat memerah

28
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan iskemi ditandai dengan Ny. F mengeluhan nyeri pinggang kanan. Nyeri hilang timbul dan menjalar
ke perut. Ny. F mengaku 4 bulan yang lalu sering mengalami nyeri yang sama, dan nyeri hialang setelah diberikan obat
penghilang rasa nyeri dari dokter. Nyeri dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak menghilang dengan obat yang
biasa dimakan. Kondisi umum= gelisah dan tampak meringis namun nyeri nonkolik.. Palpasi abdomen: nyeri tekan kuadaran
kanan atas (+), Perkusi abdomen: timpani pada abdomen dan nyeri ketok CVA dexter (+)
2. Hipertermi berhubungan dengan infeksi ditandai dengan Ny. F mengeluh demam, Suhu= 38,70C, Leukosit = 15.000/mm3,
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan obstruksi ditandai dengan Ny. F mengeluh mual dan muntah sekitar 4-5 kali
sejak 1 hari yang lalu. Abdomen: inspeksi=flatuensi (+). Auskultasi : bising usus menurun.Ny. F mengeluh air kencing keruh
dan 0liguri (+) dg jumlah sekitar 400ml/24 jam. USG menunjukkan hidronefrosis dextra. BNO-PIV : tampak bayangan radio
opak Lumbal III dektra, Terdapat hidronefrosis ren dektra grade II, RR 28 x /i HR 102x/i suhu 38,7 C

29
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Interfensi Rasional


1. Nyeri berhubungan Setelah dilakukan 1. Catat lokasi, lamanya/intensitas nyeri 1. Membantu evaluasi tempat obstruksi dan
dengan iskemi ditandai tindakan selama 3 x 24 (skala 1-10) dan penyebarannya. kemajuan gerakan batu. Nyeri panggul sering
dengan Ny. F jam maka nyeri hilang, Perhatiakn tanda non verbal seperti: menyebar ke punggung, lipat paha, genitalia
mengeluhan nyeri KH: pasien bebas nyeri, peningkatan TD dan DN, gelisah, sehubungan dengan proksimitas pleksus saraf dan
pinggang kanan. Nyeri pasien tampak rileks meringis, merintih, menggelepar. pembuluh darah yang menyuplai area lain. Nyeri
hilang timbul dan 2. Jelaskan penyebab nyeri dan tiba-tiba dan hebat dapat menimbulkan gelisah,
menjalar ke perut. Ny. F pentingnya melaporkan kepada staf takut/cemas.
mengaku 4 bulan yang perawatan setiap perubahan 2. Melaporkan nyeri secara dini memberikan
lalu sering mengalami karakteristik nyeri yang terjadi. kesempatan pemberian analgesi pada waktu yang

30
nyeri yang sama, dan 3. Lakukan tindakan yang mendukung tepat dan membantu meningkatkan kemampuan
nyeri hialang setelah kenyamanan (seperti masase koping klien dalam menurunkan ansietas.
diberikan obat ringan/kompres hangat pada 3. Meningkatkan relaksasi dan menurunkan
penghilang rasa nyeri punggung, lingkungan yang tenang) ketegangan otot.
dari dokter. Nyeri 4. Bantu/dorong pernapasan dalam, 4. Mengalihkan perhatian dan membantu relaksasi
dirasakan bertambah bimbingan imajinasi dan aktivitas otot.
berat dalam 2 hari ini terapeutik. 5. Aktivitas fisik dan hidrasi yang adekuat
dan tidak menghilang 5. Batu/dorong peningkatan aktivitas meningkatkan lewatnya batu, mencegah stasis
dengan obat yang biasa (ambulasi aktif) sesuai indikasi urine dan mencegah pembentukan batu
dimakan. Kondisi disertai asupan cairan sedikitnya 3-4 selanjutnya.
umum= gelisah dan liter perhari dalam batas toleransi 6. Obstruksi lengkap ureter dapat menyebabkan
tampak meringis namun jantung. perforasi dan ekstravasasiurine ke dalam area
nyeri nonkolik.. Palpasi 6. Perhatikan peningkatan/menetapnya perrenal, hal ini merupakan kedaruratan bedah
abdomen: nyeri tekan keluhan nyeri abdomen. akut.
kuadaran kanan atas (+), 7. Kolaborasi pemberian obat sesuai - Analgetik (gol. narkotik) biasanya diberikan
Perkusi abdomen: program terapi: selama episode akut untuk menurunkan kolik
timpani pada abdomen - Analgetik ureter dan meningkatkan relaksasi
dan nyeri ketok CVA - Antispasmodik otot/mental.
dexter (+) - Kortikosteroid - Menurunkan refleks spasme, dapat

31
8. Pertahankan patensi kateter urine bila menurunkan kolik dan nyeri.
diperlukan. - Mungkin digunakan untuk menurunkan
edema jaringan untuk membantu gerakan
batu.
7. Mencegah stasis/retensi urine, menurunkan risiko
peningkatan tekanan ginjal dan infeksi

2. Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan 1. Pantau suhu 1. Tanda vital dapat menandakan adanya perubahan
dengan infeksi ditandai tindakan selama 3 x 24 2. Pantau suhu lingkung di dalam tubuh.
dengan Ny. F mengeluh jam maka tidak terjadi 3. Memberi kompres hangat pada 2. Suhu ruangan dan jumlah selimut harus diubah
demam, Suhu= 38,70C, hipertermi aksila atau dahi untuk mempertahankan suhu mendekati normal
Leukosit = 15.000/mm3, KH: suhu tubuh noernal, 4. Beri minum sedikit tapi sering 3. dahi dan aksila merupakan jaringan tipius dan
pasien tidak mengeluh 5. Anjurkan ibu untuk memakai tedapat pembuluh darah sehingga v sodilatasi
demam, leukosit normal pakaian tipis dan dapat meneyrap pembuluharah lebih cepat sehingga pergerakan
keringat molekul cepat
6. Lakukan kolaborasi dengan dokter 4. untuk menggantikan cairan yang hilang selama
untuk pemberian antipiretik proses evaporasi
5. pakaian yang tipis dapt membantu mempercepat
proses evaporasi

32
6. Mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada
hipotalamus

3. Kekurangan volume Setelah dilakukan 1. Awasi asupan dan haluaran 1. Mengevaluasi adanya stasis urine/kerusakan
cairan berhubungan tindakan selama 3 x 24 2. Catat insiden dan karakteristik ginjal.
dengan obstruksi jam maka volume cairan muntah, diare. 2. Mual/muntah dan diare secara umum
ditandai dengan Ny. F tidak kurang 3. Tingkatkan asupan cairan 3-4 berhubungan dengan kolik ginjal karena saraf
mengeluh mual dan KH: turgor kulit baik, liter/hari. ganglion seliaka menghubungkan kedua ginjal
muntah sekitar 4-5 kali tidak mual muntah, 4. Awasi tanda vital. dengan lambung.
sejak 1 hari yang lalu. 5. Timbang berat badan setiap hari. 3. Mempertahankan keseimbangan cairan untuk
Abdomen: 6. Kolaborasi pemeriksaan HB/Ht dan homeostasis, juga dimaksudkan sebagai upaya
inspeksi=flatuensi (+). elektrolit. membilas batu keluar.
Auskultasi : bising usus 7. Berikan cairan infus sesuai program 4. Indikator hiddrasi/volume sirkulasi dan kebutuhan
menurun.Ny. F terapi. intervensi.
mengeluh air kencing 8. Kolaborasi pemberian diet sesuai 5. Peningkatan BB yang cepat mungkin
keruh dan 0liguri (+) dg keadaan klien. berhubungan dengan retensi.
jumlah sekitar 400ml/24 9. Berikan obat sesuai program 6. Mengkaji hidrasi dan efektiviatas intervensi.
jam. USG menunjukkan terapi (antiemetik misalnya 7. Mempertahankan volume sirkulasi (bila asupan
hidronefrosis dextra. Proklorperasin/ Campazin). per oral tidak cukup)

33
BNO-PIV : tampak 8. Makanan mudah cerna menurunkan aktivitas
bayangan radio opak saluran cerna, mengurangi iritasi dan membantu
Lumbal III dektra, mempertahankan cairan dan keseimbangan
Terdapat hidronefrosis nutrisi.
ren dektra grade II, RR 9. Antiemetik mungkin diperlukan untuk
28 x /i HR 102x/i suhu menurunkan mual/muntah.
38,7 C

34
35

Anda mungkin juga menyukai