A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 Maret 2019 pukul 10.00 wib di bed 15 ruang
Mawar RS. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien, melalui teknik anamnesa,
pemeriksaan fisik, observasi, dan catatan medis pasien. Pasien masuk rumah sakit pada
tanggal 17 Maret 2019 pukul 14.30 wib dengan No RM: xxxxxx
1. DATA DASAR
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Nama : NJ : TK
Jenis Kelamin : Perempuan : Perempuan
Usia : 47 tahun : 38 tahun
Status perkawinan : Menikah : Menikah
Agama : Islam : Islam
Suku Bangsa : Indonesia : Indonesia
Pendidikan : SMP : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga : Pegawai Swasta
Alamat : jln, Senopati
Sumber biaya : BPJS - JAMKESMAS
Diagnosa Medis : DM type II + CKD st. III + ISK
Hub. Dgn pasien : : Saudara Perempuan
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien merupakan rujukan dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dan sempat
dirawat di rumah sakit tersebut selama 2 minggu karena DM, typhoid, dan maag.
Pasien dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar untuk
mendapatkan pengobatan lanjutan dengan keluhan mual dan muntah sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit, makan hanya sedikit, dan nyeri pada ulu hati.
b. Keluhan utama
Pada saat pengkajian pasien mengeluh mual dan nafsu makan menurun.
c. Kronologi Kejadian
Pasien mengeluh mual muntah sejak 3 hari yang lalu (sebelum masuk rumah sakit),
makan hanya sedikit, dan disetrai dengan nyeri dada dengan skala nyeri 2/10.
Sebelumnya pasien sempat dirawat di rumah sakit PKU Muhammadyah selama 2
minggu. Pada tanggal 17 Maret 2019 pukul 14.30 pasien dibawa oleh keluarganya ke
rumah sakit, pasien diterima di triage interna dengan keadaan lemas danstatus gizi
kurang. Setelah mendapatkan penanganan di Triage RS, pasien langsung di bawa ke
ruang Mawar RS. Pasien kemudian mendapatkan pengobatan lebih lanjut, dengan
therapy :
1. IVFD NaCl 20tpm
2. Lantus 1x8 unit SC (malam)
3. Novorapid 3x6 unit SC
4. Cefoperazone 2x1gr
5. Ranitidin 2x50mg
6. Antacid 3x1CI
7. Metoclopramide 3x10gr
8. Pantoprazole 2x1tab
9. Diet DM B 1900 kkal
3. RIWAYAT KESEHATAN
A. Kesehatan Sebelumnya
a. Riwayat Imunisasi
Keluarga pasien mengatakan pasien lupa dengan imunisasi yang sudah di
dapatkan.
b. Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap
obat, makanan dan minuman, serta binatang.
c. Riwayat Kecelakaan
Keluarga pasien mengatakan belum pernah mengalami kecelakaan.
d. Riwayat di rawat di RS
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah masuk Rumah Sakit dan dirawat
selama 2 minggu di Rumah Sakit PKU Muhammadyah karena penyakit yang
sama.
e. Riwayat Pemakian Obat
Pasien mengatakan hanya mengonsumsi dan memakai obat-obatan yang telah
diberikan/diresepkan oleh dokter dan yang diberikan di rumah sakit.Serta
tidak pernah mengonsumsi obat secara sembarangan.
f. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Keluarga pasien mengatakan memiliki penyakit DM.
4. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
a. Bernafas
Pasien mengatakan sebelum MRS pasien tidak mengalami gangguan dalam bernafas
seperti sesak. Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam
bernafas. RR = 20x / menit
b. Makan dan Minum
- Makan : sebelum MRS, Keluarga pasien mengatakan biasa makan 1 porsi nasi
dan lauk dengan porsi sedang dengan frekuensi makan 3 x sehari, namun
setelah Pasien dirawat inap, makan pasien habis ¼ porsi dari 1 porsi dengan
frekuensi 3 x sehari. pasien juga mendapatkan diet DM B yaitu energi
sebanyak 1900 kkal dan diet protein sebanyak 52,97 gr.
- Minum : Keluarga pasien mengatakan sebelum MRS pasien biasa minum 5-
7gelas per hari. Setelah MRS pasien hanya minul 3-4 gelas per hari. Selain
minum air putih pasien juga terkadang minum susu yang diberikan oleh
petugas gizi.
c. Eliminasi
- BAK : sebelum dan sesudah MRS, keluarga pasien mengatakan biasa BAK 4
– 5 x sehari, berwarna kuning jernih , bau khas urine, volume ± 1500 ml / hari.
- BAB : Sebelum maupun sesudah MRS, keluarga pasien mengatakan biasa
BAB 1 x sehari dengan konsistensi padat, berbentuk silinder, bau khas feses,
serta tidak merasakan nyeri saat BAB
d. Gerak Dan Aktivitas
Sebelum MRS, keluarga pasien mengatakan masih dapat beraktivitas dan bekerja
seperti biasanya, namun setelah MRS, pasien mengeluhkan sulit beraktivitas /
bergerak karena pasien merasakan badannya lemas sehingga pasien lebih banyak tidur
di atas tempat tidur.
TABEL ADL NJ
ADL 0 1 2 3 4 KET.
Makan dan minum V 0 = Mandiri
Toileting V 1 = Dengan alat bantu
Mobilisasi dari TT V 2 = dibantu orang lain
Berpakaian V 3 = dibantu orang lain
dan alat
Berpindah V 4 = Tergantung total
Ambulansi V
n. Rekreasi
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan biasa berekreasi ke tempat wisata
bersama keluarganya. Namun selama dirawat, pasien hanya mengobrol dengan
keluarganya untuk mengisi waktu luang.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum (Lemah)
Kesadaran : CM
Postur tubuh : Tegak
Warna kulit : Sawo matang
Turgor kulit : Baik, elastis
Status Gizi : TB = 165 cm ; BB = 45kg, IMT : 16,54,9 kg / m2
b. Gejala Kardinal
Suhu : 36C
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
c. Keadaan Fisik
1. Kepala : Bentuk simetris, lesi (-), benjolan (-), nyeri (-). rambut hitam, pendek,
bergelombang.
2. Mata : Bentuk simetris konjungtiva normal, sklera putih, bentuk simetris, pupil
isokor
3. Hidung : Bentuk simetris, sekret (-), pendarahan (-), lesi (-).
4. Telinga : Bentuk simetris, nyeri (-), pendarahan (-), benjolan (-), lesi (-)
5. Wajah : Wajah oval simetris, lesi(-), benjolan (-), nyeri (-)
6. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, dan kelenjar tiroid, lesi (+)
7. Thorak :
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Pulmo;sonor
- Auskultasi : Suara napas vesikuler, bunyi jantung S1, S2 reguler
8. Abdomen:
- Inspeksi : Bentuk normal, tidak ada lesi, Perut tidak buncit, bersih
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Auskultasi : Bising usus 12 x / menit
- Perkusi : Suara Timpani
9. Ektermitas
Atas : Terpasang infus pada tanggan kanan lesi (-), tidak ada lesi, nyeri tekan
(-), dan endema (-), hangat
Bawah : lesi (-), Nyeri (-), hangat, oedema (-)
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap pada tanggal 17 Maret 2019
Parameter Result Unit
WBC 16,1,0 10^3/µL
NEU 12,7 %
LYM 2,45 %
MONO .824 %
EOS .039 %
BASO .034 %
RBC 3,54 10^6/ µL
HGB 10,0 9/dl
HCT 30,5 %
MCV 86,0 fl
MCH 28,3 pg
MCHC 33,9 9/dl
RDW 12,7 %
PLT 516 10^3/µL
MPV 5,99 Fl
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
DATA MASALAH
NO. DATA FOKUS STANDAR ETIOLOGI KEPERAWAT
NORMAL AN
1. DS : Keluarga - Pasien makan Diabetes Ketidakseimban
pasien mengatakan 1 porsi secara Mellitus gan nutrisi
biasa makan 1 teratur dan tidak kurang dari
porsi, tapi setelah ada tambahan Keseimbangan kebutuhan tubuh
MRS, makan habis asupan kalori Kalori (-)
Intoleransi
aktifitas
Risiko
ketidakstabilan
kadar glukosa
darah
4. DS : pasien dan - Pasien Diabetes Kurang
keluarga pasien menyatakan Mellitus pengetahuan
mengatakan kurang paham tentang
paham mengenai penyakitnya Kurang / tidak
peyakitnya - Pasien tidak mengetahui
sumber
DO: pasien bertanya tentang
informasi
kebingungan dengan penyakitnya
penyakitnya
Kurang
Pengetahuan
1. Analisa Masalah
a. P : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E : Asupan berlebih/ intake /konsumsi terlalu rendah kalori
S : Pasien nilai IMT 16,54 kg / m2
Proses terjadinya : Diabetes Melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai. Hal ini menyebabkan glukosa dalam
darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel kekurangan
bahan bakar untuk menghasilkan tenaga.
Akibat tidak di tanggulangi : Gangguan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
b. P : Intoleransi aktivitas
E : Kelemahan fisik ditandai
S :Pasien tampak badannya pasien lema dan aktivitas dibantu oleh orang
lain.
Proses terjadinya : Semakin bertambahnya usia maka tingkat kemampuan
seseorang untuk beraktivitas semakin menurun ini dikarenakan
keadaan fisiknya atau kondisi yang dialaminya sekarang semakin
melemah maka bisa menyebabkan fisik mengalami intoleransi
aktivitas
Akibat tidak di tanggulangi : Dikubitus dan disfungsi jaringan tubuh.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan berlebih/ intake /konsumsi terlalu rendah kalori ditandai dengan nilai
IMT 16,54.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan
badan pasien lemas, merasa pusing, dan aktivitas dibantu oleh orang lain.
c. Risiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan defisiensi
insulin, ditandai dengan pasien merasa lemas dan pusing dan gula darah 2JPP
299 mg / dL
d. Kurang pengetahuan tentang penyakit, pemantauan glukosa mandiri,
perubahan diet dan program latihan berhubungan dengan tidak mengenal
sumber informasi, ditandai dengan pasien tampak kebingungan dengan
penyakitnya.
C. INTERVENSI
1. Prioritas Diagnosa
a. Diagnosa 1
b. Diagnosa 3
c. Diagnosa 2
d. Diagnosa 4
N HARI/TGL RENCANA
DX KEP. TUJUAN RASIONAL
O. /JAM TINDAKAN
1. 22 Maret I Setelah 1. Anjurkan pasien 1. Pasien tidak
2019 diberikan untuk mengikuti menunda jadwal
Pukul 10.00 asuhan jadwal diet yang makan sehingga
Wib keperawatan telah tidak terjadi
selama 2 x 24 diprogramkan. hipoglikemi
jam, diharapkan
2. Memantau status
nutrisi pasien 2. timbang BB
gizi
seimbang pasien tiap hari
dengan Kriteria 3. Mampu
Hasil: 3. Kolaborasi dengn mengendalikan
Nutritional tim gizi dalam kadar glukosa darah
Status memperbaiki dengan
1. makan habis 1 status nutrisi mempertimbangkan
masalah kesehatan
porsi melalui
primer, gaya hidup
2. berat badan pemberian diet tingkat aktivitas
yang yang dan makanan
terkontrol / direncanakan tim kesukaan pasien.
menurun gizi bagi pasien
3. Tidak ada 4. Untuk mengetahui
asupan kalori asupan nutrisi
setiap hari
lain selain
yang diberikan
berdasarkan 4. Pantau
diet banyaknya 5. Meningkatkan rasa
makanan yang keterlibatannya,
dikonsumsi memberikan
informasi pada
keluarga untuk
memahami
5. Libatkan kebutuhan nutrisi
keluarga pasien pasien.
pada perencanaan
makan sesuai
dengan indikasi.
E. EVALUASI
NO. HARI/TGL/JAM NO. DX EVALUASI SUMATIF PARAF
1 23 Maret 2019 1 S : Pasien mengatakan makannya
Pukul 14.30 wib sudah habis ¼ porsi dari 1
possi makanan yang diberikan.
O : Pasien tampak menghabiskan ¼
porsi makanan.
A : Tujuan belum tercapai.
P : Lanjutkan Intervensi.
2 23 Maret 2019 2 S :Pasien mengatakan belum
Pukul 14.30 wib mampu mengerakan badannya
secara mandiri
O : Pasien ADLnya masih dibantu
A :Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
3 23 Maret 2019 4 S : Pasien sudah mulai membaik
Pukul 14.30 wib O :Gula darah 2JPP 111 mg / dL
A :Tujuan tercapai
P :Pertahankan kondisi pasien
4 23 Maret 2019 5 S :Pasien menyatakan Mengerti
Pukul 14.30 wib tentang penyakitnya
O :Pasien tidak bertanya lagi
tentang penyakitnya.
A : Tujuan Tercapai
P : Pertahankan pemahaman
pasien