Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN “NJ” DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM)

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 Maret 2019 pukul 10.00 wib di bed 15 ruang
Mawar RS. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien, melalui teknik anamnesa,
pemeriksaan fisik, observasi, dan catatan medis pasien. Pasien masuk rumah sakit pada
tanggal 17 Maret 2019 pukul 14.30 wib dengan No RM: xxxxxx
1. DATA DASAR
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Nama : NJ : TK
Jenis Kelamin : Perempuan : Perempuan
Usia : 47 tahun : 38 tahun
Status perkawinan : Menikah : Menikah
Agama : Islam : Islam
Suku Bangsa : Indonesia : Indonesia
Pendidikan : SMP : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga : Pegawai Swasta
Alamat : jln, Senopati
Sumber biaya : BPJS - JAMKESMAS
Diagnosa Medis : DM type II + CKD st. III + ISK
Hub. Dgn pasien : : Saudara Perempuan

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien merupakan rujukan dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dan sempat
dirawat di rumah sakit tersebut selama 2 minggu karena DM, typhoid, dan maag.
Pasien dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar untuk
mendapatkan pengobatan lanjutan dengan keluhan mual dan muntah sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit, makan hanya sedikit, dan nyeri pada ulu hati.
b. Keluhan utama
Pada saat pengkajian pasien mengeluh mual dan nafsu makan menurun.
c. Kronologi Kejadian
Pasien mengeluh mual muntah sejak 3 hari yang lalu (sebelum masuk rumah sakit),
makan hanya sedikit, dan disetrai dengan nyeri dada dengan skala nyeri 2/10.
Sebelumnya pasien sempat dirawat di rumah sakit PKU Muhammadyah selama 2
minggu. Pada tanggal 17 Maret 2019 pukul 14.30 pasien dibawa oleh keluarganya ke
rumah sakit, pasien diterima di triage interna dengan keadaan lemas danstatus gizi
kurang. Setelah mendapatkan penanganan di Triage RS, pasien langsung di bawa ke
ruang Mawar RS. Pasien kemudian mendapatkan pengobatan lebih lanjut, dengan
therapy :
1. IVFD NaCl 20tpm
2. Lantus 1x8 unit SC (malam)
3. Novorapid 3x6 unit SC
4. Cefoperazone 2x1gr
5. Ranitidin 2x50mg
6. Antacid 3x1CI
7. Metoclopramide 3x10gr
8. Pantoprazole 2x1tab
9. Diet DM B 1900 kkal

3. RIWAYAT KESEHATAN
A. Kesehatan Sebelumnya
a. Riwayat Imunisasi
Keluarga pasien mengatakan pasien lupa dengan imunisasi yang sudah di
dapatkan.
b. Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap
obat, makanan dan minuman, serta binatang.
c. Riwayat Kecelakaan
Keluarga pasien mengatakan belum pernah mengalami kecelakaan.
d. Riwayat di rawat di RS
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah masuk Rumah Sakit dan dirawat
selama 2 minggu di Rumah Sakit PKU Muhammadyah karena penyakit yang
sama.
e. Riwayat Pemakian Obat
Pasien mengatakan hanya mengonsumsi dan memakai obat-obatan yang telah
diberikan/diresepkan oleh dokter dan yang diberikan di rumah sakit.Serta
tidak pernah mengonsumsi obat secara sembarangan.
f. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Keluarga pasien mengatakan memiliki penyakit DM.

B. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki keluhan/penyakit
yang sama dengan dirinya. Pasien juga mengatakan dalam keluarganya tidak ada
anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi,
jantung, dll.

4. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
a. Bernafas
Pasien mengatakan sebelum MRS pasien tidak mengalami gangguan dalam bernafas
seperti sesak. Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam
bernafas. RR = 20x / menit
b. Makan dan Minum
- Makan : sebelum MRS, Keluarga pasien mengatakan biasa makan 1 porsi nasi
dan lauk dengan porsi sedang dengan frekuensi makan 3 x sehari, namun
setelah Pasien dirawat inap, makan pasien habis ¼ porsi dari 1 porsi dengan
frekuensi 3 x sehari. pasien juga mendapatkan diet DM B yaitu energi
sebanyak 1900 kkal dan diet protein sebanyak 52,97 gr.
- Minum : Keluarga pasien mengatakan sebelum MRS pasien biasa minum 5-
7gelas per hari. Setelah MRS pasien hanya minul 3-4 gelas per hari. Selain
minum air putih pasien juga terkadang minum susu yang diberikan oleh
petugas gizi.
c. Eliminasi
- BAK : sebelum dan sesudah MRS, keluarga pasien mengatakan biasa BAK 4
– 5 x sehari, berwarna kuning jernih , bau khas urine, volume ± 1500 ml / hari.
- BAB : Sebelum maupun sesudah MRS, keluarga pasien mengatakan biasa
BAB 1 x sehari dengan konsistensi padat, berbentuk silinder, bau khas feses,
serta tidak merasakan nyeri saat BAB
d. Gerak Dan Aktivitas
Sebelum MRS, keluarga pasien mengatakan masih dapat beraktivitas dan bekerja
seperti biasanya, namun setelah MRS, pasien mengeluhkan sulit beraktivitas /
bergerak karena pasien merasakan badannya lemas sehingga pasien lebih banyak tidur
di atas tempat tidur.
TABEL ADL NJ
ADL 0 1 2 3 4 KET.
Makan dan minum V 0 = Mandiri
Toileting V 1 = Dengan alat bantu
Mobilisasi dari TT V 2 = dibantu orang lain
Berpakaian V 3 = dibantu orang lain
dan alat
Berpindah V 4 = Tergantung total
Ambulansi V

e. Istirahat dan Tidur


Sebelum dan Setelah MRS, keluarga pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
pola tidur, pasien biasa tidur siang selama 2 jam dan tidur malam selama 6 jam per
hari.
f. Pengaturan Suhu Tubuh
Saat pengkajian suhu tubuh pasien 36,C
g. Kebersihan Diri
Sebelum MRS pasien biasa mandi 2 kali sehari , setelah dan selama MRS pasien biasa
di lap.air hangat oleh keluarganya hanya dibagian luarnya saja. Saat pengkajian pasien
terlihat cukup bersih dan rapi.
h. Rasa Nyaman
Sebelum masuk rumah sakit
Sebelum sakit dan dirawat di rumah sakit pasien mengatakan tidak mengalami
permasalahan dalam hal kenyamanan.
Saat masuk rumah sakit
Pada saat pengkajian, pasien mengatakan rasa nyamannya terganggu karena
merasa mual.
i. Rasa Aman
Saat pengkajian, pasien mengatakan sebelum ataupun sesudah masuk rumah sakit
pasien merasa aman dengan keadaan dirinya maupun lingkungannya
j. Komunikasi dan Sosialisasi
Pasien berkomunikasi kurang jelas dan terkadang hanya dengan anggukan kepala
namun sosialisasi dengan petugas kesehatan dan orang di sekitar baik.
k. Bekerja
Sebagai ibu rumah tangga, sejak MRS keluarga pasien mengatakan pasien tidak dapat
menjalankan aktivitas seperti biasanya seperti memasak, membersihkan rumah, dan
mengrus anak anaknya.
l. Spiritual
Pasien dan keluarganya beragama islam. Pasien hanya berdoa dari tempat tidurnya
saja. Pasien dan keluarganya yakin, gangguan kesehatan yang dialaminya karena
penyakit medis, bukan karena pengaruh hal-hal magis/mistis.
m. Pengetahuan dan Belajar
Saat pengkajian pasien dan keluarga mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya
dan tindakan keperawatan yang dilakukan, namun bersedia mengikuti prosedur
keperawatan.

n. Rekreasi
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan biasa berekreasi ke tempat wisata
bersama keluarganya. Namun selama dirawat, pasien hanya mengobrol dengan
keluarganya untuk mengisi waktu luang.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum (Lemah)
Kesadaran : CM
Postur tubuh : Tegak
Warna kulit : Sawo matang
Turgor kulit : Baik, elastis
Status Gizi : TB = 165 cm ; BB = 45kg, IMT : 16,54,9 kg / m2
b. Gejala Kardinal
Suhu : 36C
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 20 x/menit

c. Keadaan Fisik
1. Kepala : Bentuk simetris, lesi (-), benjolan (-), nyeri (-). rambut hitam, pendek,
bergelombang.
2. Mata : Bentuk simetris konjungtiva normal, sklera putih, bentuk simetris, pupil
isokor
3. Hidung : Bentuk simetris, sekret (-), pendarahan (-), lesi (-).
4. Telinga : Bentuk simetris, nyeri (-), pendarahan (-), benjolan (-), lesi (-)
5. Wajah : Wajah oval simetris, lesi(-), benjolan (-), nyeri (-)
6. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, dan kelenjar tiroid, lesi (+)
7. Thorak :
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Pulmo;sonor
- Auskultasi : Suara napas vesikuler, bunyi jantung S1, S2 reguler
8. Abdomen:
- Inspeksi : Bentuk normal, tidak ada lesi, Perut tidak buncit, bersih
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Auskultasi : Bising usus 12 x / menit
- Perkusi : Suara Timpani
9. Ektermitas
Atas : Terpasang infus pada tanggan kanan lesi (-), tidak ada lesi, nyeri tekan
(-), dan endema (-), hangat
Bawah : lesi (-), Nyeri (-), hangat, oedema (-)

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap pada tanggal 17 Maret 2019
Parameter Result Unit
WBC 16,1,0 10^3/µL
NEU 12,7 %
LYM 2,45 %
MONO .824 %
EOS .039 %
BASO .034 %
RBC 3,54 10^6/ µL
HGB 10,0 9/dl
HCT 30,5 %
MCV 86,0 fl
MCH 28,3 pg
MCHC 33,9 9/dl
RDW 12,7 %
PLT 516 10^3/µL
MPV 5,99 Fl

Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik pada tanggal 17 Maret 2019


Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan Remarks
SGOT 9,1 U/L 11-33 Low
SGPT 11,4 U/L 11,00-50,00
BS acak 299 mg/dL 70.00-140,00 High
BUN 17 mg/dL 8,00-23,00
Creatini 0,88 mg/dL 0,70-1,20
Natrium 139 mmol/L 136-145
Kalium 2,9 mmol/L 3,50-5,10 Low

Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kimia Klinik pada tanggal 17 Maret 2019


PARAMETER HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN REMARKS
pH 7,5 7,35-7,45 High
𝑝𝐶𝑂2 42 mmHg 35,00-45,00
𝑝𝑂2 130 mmHg 80,00-100,0 High
BEeof 9,6 mmol/L -2 -2
𝐻𝐶𝑂3− 32,8 mmol/L 22,00- 26,00 High
𝑆𝑂2𝑐 99 % 95%-100%
𝑇𝐶𝑂2 34,1 mMol/L 24,00-30,00 High

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
DATA MASALAH
NO. DATA FOKUS STANDAR ETIOLOGI KEPERAWAT
NORMAL AN
1. DS : Keluarga - Pasien makan Diabetes Ketidakseimban
pasien mengatakan 1 porsi secara Mellitus gan nutrisi
biasa makan 1 teratur dan tidak kurang dari
porsi, tapi setelah ada tambahan Keseimbangan kebutuhan tubuh
MRS, makan habis asupan kalori Kalori (-)

hanya ¼ porsi dan lain.


mengkonsumsi Ketidakseimba
makanan selain ngan nutrisi
kurang dari
menu dari RS
kebutuhan
tubuh
DO: pasien memilik - berat badan
gizi kurang (IMT = ideal (IMT BB
16,54 kg / m2) normal = 18,5 –
22,9)

2. DS : pasien - Pasien tidak Diabetes Intolerasi


mengeluh badannya lemas. melitus Aktivitas
lemas.
DO: pasien terlihat - pasien terlihat Glukosa
lemas, terpasang tidak lemas, intrasel

infus di tangan tidak terpasang


kanan dan aktivitas infus, danPembentukan
pasien dibantu orang aktivitas pasien ATP terganggu
lain dilakukan
Lemah
secara mandiri.

Intoleransi
aktifitas

3. DS : pasien - Pasien tidak Diabetes Risiko


mengatakan pusing pusing dan Mellitus ketidakstabilan
dan merasa lemas lemas kadar glukosa
DO : pasien tampak - pasien tidak Defisiensi darah.
lemas terlihat lemas insulin

Gula darah 2JPP 299 - Gula darah


mg / dL 2JPP < 200 mg / Hiperglikemia
Hasil tes Hba1C : dL, Gula Darah
8 % (Kendali puasa / pagi : <
Kadar Glukosa
diabetes sedang) 100 mg / dL darah
meningkat

Risiko
ketidakstabilan
kadar glukosa
darah
4. DS : pasien dan - Pasien Diabetes Kurang
keluarga pasien menyatakan Mellitus pengetahuan
mengatakan kurang paham tentang
paham mengenai penyakitnya Kurang / tidak
peyakitnya - Pasien tidak mengetahui
sumber
DO: pasien bertanya tentang
informasi
kebingungan dengan penyakitnya
penyakitnya
Kurang
Pengetahuan

1. Analisa Masalah
a. P : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E : Asupan berlebih/ intake /konsumsi terlalu rendah kalori
S : Pasien nilai IMT 16,54 kg / m2
Proses terjadinya : Diabetes Melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai. Hal ini menyebabkan glukosa dalam
darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel kekurangan
bahan bakar untuk menghasilkan tenaga.
Akibat tidak di tanggulangi : Gangguan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
b. P : Intoleransi aktivitas
E : Kelemahan fisik ditandai
S :Pasien tampak badannya pasien lema dan aktivitas dibantu oleh orang
lain.
Proses terjadinya : Semakin bertambahnya usia maka tingkat kemampuan
seseorang untuk beraktivitas semakin menurun ini dikarenakan
keadaan fisiknya atau kondisi yang dialaminya sekarang semakin
melemah maka bisa menyebabkan fisik mengalami intoleransi
aktivitas
Akibat tidak di tanggulangi : Dikubitus dan disfungsi jaringan tubuh.

c. P : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah.


E : Defisiensi insulin
S : Pasien merasa lemas dan pusing dan gula darah 2JPP 299 mg / dL

Proses terjadinya : Pada diabetes tipe ini terdapat ketidakmampuan untuk


menghasilkan defisiensi insulin karena sel-sel beta pankreas
telah dihancurkan oleh proses autoimun. Hipereglikemia-puasa
terjadi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati.
Disamping itu glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat
disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan
menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah makan).
Kemudian kadar glukosa darah yang meningkat menyebabkan
pasien berisiko mengalami ketidakstabilan kadar glukosa
darah.
Akibat tidak di tanggulangi : ketidakstabilan kadar glukosa darah.

d. P : Kurang pengetahuan tentang penyakit


E : Tidak mengenal sumber informasi.
S : Pasien tampak kebingungan dengan penyakitnya.
Proses terjadinya : Semakin bertambahnya usia maka tingkat kemampuan
seseorang untuk memahami keadaan fisiknya atau kondisi yang
dialaminya sekarang. Kemudian latar belakang pendidikan
yang kurang memadai merupakan juga faktor kurang / tidak
mengetahui sumber informasi tentang penyakit pasien. Hal ini
lah yang mempengaruhi kurangnya pengetahuan pada pasien.
Akibat tidak di tanggulangi : pasien akan mengalami kurang pengetahuan tentang
penyakitnya

2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan berlebih/ intake /konsumsi terlalu rendah kalori ditandai dengan nilai
IMT 16,54.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan
badan pasien lemas, merasa pusing, dan aktivitas dibantu oleh orang lain.
c. Risiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan defisiensi
insulin, ditandai dengan pasien merasa lemas dan pusing dan gula darah 2JPP
299 mg / dL
d. Kurang pengetahuan tentang penyakit, pemantauan glukosa mandiri,
perubahan diet dan program latihan berhubungan dengan tidak mengenal
sumber informasi, ditandai dengan pasien tampak kebingungan dengan
penyakitnya.

C. INTERVENSI
1. Prioritas Diagnosa
a. Diagnosa 1
b. Diagnosa 3
c. Diagnosa 2
d. Diagnosa 4

N HARI/TGL RENCANA
DX KEP. TUJUAN RASIONAL
O. /JAM TINDAKAN
1. 22 Maret I Setelah 1. Anjurkan pasien 1. Pasien tidak
2019 diberikan untuk mengikuti menunda jadwal
Pukul 10.00 asuhan jadwal diet yang makan sehingga
Wib keperawatan telah tidak terjadi
selama 2 x 24 diprogramkan. hipoglikemi
jam, diharapkan
2. Memantau status
nutrisi pasien 2. timbang BB
gizi
seimbang pasien tiap hari
dengan Kriteria 3. Mampu
Hasil: 3. Kolaborasi dengn mengendalikan
Nutritional tim gizi dalam kadar glukosa darah
Status memperbaiki dengan
1. makan habis 1 status nutrisi mempertimbangkan
masalah kesehatan
porsi melalui
primer, gaya hidup
2. berat badan pemberian diet tingkat aktivitas
yang yang dan makanan
terkontrol / direncanakan tim kesukaan pasien.
menurun gizi bagi pasien
3. Tidak ada 4. Untuk mengetahui
asupan kalori asupan nutrisi
setiap hari
lain selain
yang diberikan
berdasarkan 4. Pantau
diet banyaknya 5. Meningkatkan rasa
makanan yang keterlibatannya,
dikonsumsi memberikan
informasi pada
keluarga untuk
memahami
5. Libatkan kebutuhan nutrisi
keluarga pasien pasien.
pada perencanaan
makan sesuai
dengan indikasi.

2 22 Maret III Setelah 1. Bantu klien untuk 1. Mengetahui tingkat


2019 diberikan mengidentifikasi kemampuan
Pukul 10.00 asuhan
aktivitas yang aktifitas pasien
Wib keperawatan
selama 2 x 24 akan dilakukan
jam, diharapkan 2. Bantu untuk 2. Membantu aktivitas
aktivitas
memilih aktivitas pasien secara
Optimal /
terpenuhi konsisten yang bertahap dan
dengan kriteria sesuai dengan mandiri
hasil : kemampuan fisik,
1.Menunjukkan
psikologi dan
peningkatan
toleransi sosial
aktivitas 3. Bantu untuk 3. Membantu aktivitas
2.Kebutuhan
mengidentifikasi pasien secara
pasien
terpenuhi dan mendapatkan bertahap dan
sumber yang mandiri
diperlukan untuk
aktifitas ang
diinginkan
4. Bantu pasien 4. Membantu
untuk mempercepat
mengidentifikasi kesembuhan pasien
aktivitas yang
disukai

3 22 Maret II Setelah 1. Memantau 1. Mengetahui kadar


2010 diberikan kadar glukosa glukosa dalam
Pukul 09.00 asuhan darah setiap darah agar dapat
keperawatan hari menentukan
Wib
selama 2 x 24 intervensi
jam, diharapkan selanjutnya.
glukosa darah
stabil dengan
kriteria hasil :
1. Dapat 2. Mengobservasi 2. Mengetahui
mengontrol TTV keadaan umum
kadar glukosa pasien
darah
2. Gula darah 3. Kolaborasi 3. Membantu
2JPP < 200 dengan dokter mengatasi
mg / dL, Gula dalam insufisiensi insulin
darah pagi pemberian
hari / puasa < insulin
100 mg / dL
4 22 Maret IV Setelah 1. Ciptakan 1. Menanggapai dan
2019 dilakukan lingkungan saling memperhatikan
Pukul 09.00 tindakan percaya perlu diciptakan
Wib keperawatan
sebelum pasien
selama 2 x 24
menit bersedia mengambil
diharapkan tidak bagian dalam
ada risiko
proses belajar.
infeksi pada
pasien dengan 2. Diskusikan 2. Memberikan
kriteria hasil: pengetahuan dasar
dengan klien
1. Mengetahui
dimana pasien
Penatalaksan tentang
aan dapat membuat
penyakitnya
mengenai pertimbangan
DM. dalam memilih

2. Pasien gaya hidup.


mengerti 3. Diskusikan 3. Kesadaran tentang
tentang DM tentang rencana pentingnya kontrol
diet, penggunaan diet akan
makanan tinggi membantu pasien
serat. dalam
merencanakan
makan/mentaati
program.

4. Diskusikan 4. Membantu untuk

pentingnya untuk mengontrol proses

melakukan penyakit dengan

evaluasi secara lebih ketat.

teratur dan jawab


pertanyaan
pasien/orang
terdekat.
D. IMPLEMENTASI

HARI/TGL NO. TINDAKAN EVALUASI


NO. PARAF
/JAM DX KEPERAWATAN NORMATIF
1. 22 Maret 1, Mengobservasi tanda- TD : 130/80mmHg
2019 2,3, tanda vital dan Keadaan N : 82x/mnt
Pukul 10.00 &4 pasien S : 36 ºC
wib RR : 20x/mnt
Pasien tampak lemas.
2. Pukul 1,2,3 Delegatif pemberian obat Pasien tampak kooperatif,
10.30 wib ,4 sesuai dengan dosis dan obat masuk, alergi obat (-)
indikasi.

3. Pukul 3 Memberikan suntik Obat masuk, alergi obat (-)


11.00 wib insulin : pasien kooperatif
Novorapid 8 unit

4. Pukul 4 Memberikan pemahaman Pasien mau mendengarkan


11.30 wib kepada pasien tentang dan menyatakan mulai
penyakit DM, perawatan sedikit memahami tentang
mandiri penyakitnya
5. Pukul 4 Memberikan pemahaman Keluarga pasien tampak
11.45 wib kepada keluarga pasien mau mendengarkan
dalam penatalaksanaan penyuluhan yang diberikan
diabetes.

6. Pukul 1,4 Memantau banyaknya Makan pasien habis ¼


12.00 wib makanan yang dikonsumsi porsi mual, muntah (-),

7. Pukul 1,4 Menganjurkan pasien Pasien kooperatif dan


12.15 wib untuk mengikuti jadwal menyatakan mau
diet yang telah menjalani diet
diprogramkan:
Dengan menu diet bubur
saring dan susu.

8. Pukul 2 Mengkaji kemampuan Pasien mengatakan


12.45 wib tingkat aktivitas pasien gerakan tubuhnya terbatas
9. Pukul 2 Mengajarkan pasien Pasien tampak kooperatif
13.00 wib mendengarkan instruksi
melakukan aktivitas secara yang diberikan
bertahap.
10. Pukul 2 Mengajarkan keluarga Keluarga pasien tampak
13.20 wib mau membantu pasien saat
pasien untuk membantu
melakukan aktivitas
aktivitas pasien. seperti
11. Pukul 3 Memantau kadar glukosa Pasien koperatif
13.30 wib darah. BS : 299
(normal 2JPP < 200 mg /
dL)
12. 23 Maret 1,2, Mengobservasi TTV dan TD :130 / 70 mmHg
2019 3,4 N : 80 x / menit
Keadaan Umum pasien
Pukul 10.00 RR : 20x / menit
wib S : 36,o C
13. Pukul 3 Memantau kadar glukosa BS = 111 mg / dL (normal
10.30 wib darah setiap hari 2JPP < 200 mg / dL)
14. Pukul 1,2,3 Delegatif pemberian obat Obat masuk, pasien
10.40 wib ,4 sesuai dengan dosis dan kooperatif, alergi (-)
indikasi.

15. Pukul 4 Memberikan pemahaman Pasien mau mendengarkan


11.30 wib kepada pasien tentang dan menyatakan mulai
penyakit DM, perawatan sedikit memahami tentang
mandiri penyakitnya
16. Pukul 4 Memberikan pemahaman Keluarga pasien tampak
11.45 wib kepada keluarga pasien mau mendengarkan
dalam penatalaksanaan penyuluhan yang diberikan
diabetes.

17. Pukul 1,4 Memantau banyaknya Makan pasien habis ¼


12.00 wib makanan yang dikonsumsi porsi mual, muntah (-),

18. Pukul 1,4 Menganjurkan pasien Pasien kooperatif dan


12.15 wib untuk mengikuti jadwal menyatakan mau
diet yang telah menjalani diet
diprogramkan:
Dengan menu diet bubur
saring dan susu.

19. Pukul 2 Mengkaji kemampuan Pasien mengatakan


12.45 wib tingkat aktivitas pasien gerakan tubuhnya terbatas
20. Pukul 2 Mengajarkan pasien Pasien tampak kooperatif
13.00 wib mendengarkan instruksi
melakukan aktivitas secara yang diberikan
bertahap.
21. Pukul 2 Mengajarkan keluarga Keluarga pasien tampak
13.30 wib mau membantu pasien saat
pasien untuk membantu
melakukan aktivitas
aktivitas pasien. seperti

E. EVALUASI
NO. HARI/TGL/JAM NO. DX EVALUASI SUMATIF PARAF
1 23 Maret 2019 1 S : Pasien mengatakan makannya
Pukul 14.30 wib sudah habis ¼ porsi dari 1
possi makanan yang diberikan.
O : Pasien tampak menghabiskan ¼
porsi makanan.
A : Tujuan belum tercapai.
P : Lanjutkan Intervensi.
2 23 Maret 2019 2 S :Pasien mengatakan belum
Pukul 14.30 wib mampu mengerakan badannya
secara mandiri
O : Pasien ADLnya masih dibantu
A :Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
3 23 Maret 2019 4 S : Pasien sudah mulai membaik
Pukul 14.30 wib O :Gula darah 2JPP 111 mg / dL
A :Tujuan tercapai
P :Pertahankan kondisi pasien
4 23 Maret 2019 5 S :Pasien menyatakan Mengerti
Pukul 14.30 wib tentang penyakitnya
O :Pasien tidak bertanya lagi
tentang penyakitnya.
A : Tujuan Tercapai
P : Pertahankan pemahaman
pasien

Anda mungkin juga menyukai