Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Data Demografi

Nama : Ny. N

Usia : 25 tahun

Alamat : Sragen

Pekerjaan : Buruh

Agama : Islam

Status marital : menikah (1 minggu yang lalu)

Diagnosa medis : infeksi saluran kemih

Anamnesa

Keluhan utama : Klien mengeluh sakit pada saat berkemih. Berkemih


keluar sedikit-sedikit disertai nyeri.
Riwayat saat ini : Klien merasakan nyeri pada saat berkemih dan
mengeluh sering mengalami keinginan untuk berkemih.
Perawat perlu mengkaji apa yang dilakukan klien untuk
mengatasi nyeri pada saat berkemih, karakteristik nyeri
yang dirasakan, dan skala dari nyeri.
Riwayat masa lalu : Kaji apakah klien memiliki riwayat penyakit ginjal
seperti batu ginjal atau gagal ginjal, riwayat penyakit
sistemik seperti DM atau hipertensi, riwayat alergi,
riwayat bedah.
Riwayat keluarga : Kaji apakah diantara anggota keluarga klien ada yang
pernah mengalami kondisi yang sama.
Riwayat obat-obatan : Kaji riwayat penggunaan kontrasepsi dan obat-obatan
analgetik golongan sulfat.
Riwayat aktivitas : Kaji hobi, pekerjaan, dan kebiasaan BAK klien.
Pola nutrisi : Kaji kebiasaan makan klien.
Pola eliminasi : Kaji frekuensi, konsistensi, warna, dan bau feses. Kaji
pula frekuensi, kepekatan, warna, bau, dan jumlah urine.
Pola aktivitas sexual : Kaji pola sexualitas klien.
Riwayat psikososial : Kaji pandangan klien terhadap kondisi sakitnya, tanda-
tanda anxietas, mekanisme koping yang dilakukan klien
dalam menghadapi kondisi sakitnya.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Kaji status mental klien. Penumpukan ureum dalam


tubuh dapat menyebabkan gangguan persepsi.
TTV : TD = 120/80 mmHg ( N=120/80 mmHg)

HR = 90 x / menit ( N=80-100 x/menit)

RR = 24 x / menit ( N=12-20 x/menit)

T = 39°C ( N=36,5 – 37,5 °C)


Sistem kardiovaskuler : Kaji tanda-tanda aritmia atau dysritmia.
Sistem respiratory : Kaji frekuensi dan pola nafas.
Sistem musculoskeletal : Kaji tanda-tanda weakness.
Sistem integumen : Kaji mukosa, warna, kelembaban, dan turgor kulit
Sistem GIT : Kaji bising usus, tanda-tanda anoreksia, nausea,
vomittus.
Sistem urinaria : Saat dipalpasi area suprapubik terasa tegang dan
tenderness.
Sistem urogenital : Kaji area meatus dan perineal klien apakah terdapat
bengkak, lesi, atau ulkus.

Pemeriksaan Diagnostik

Hasil urinalisa : WBC (+++), pyuria, eritrocyt (+), cultur (+) bakteri.

ANALISA DATA

NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH


1. Ds : Proses infeksi Nyeri

- Klien mengeluh sakit


saat berkemih. Saat
berkemih urine keluar
sedikit-sedikit disertai
nyeri.

Do :

- HR = 90 x/mnt
- RR = 24 x/mnt
- T = 39°C
- WBC (+++)
- Pyuria
- Eritrocyt (+)
- Kultur (+) bakteri
- Warna urine keruh
- Terapi Bactrim
- Terapi Phenazonydine

Ds : Frequency, urgency Perubahan pola


berkemih
- Klien mengeluh sering
berkemih
- Klien mengeluh sering
merasakan keinginan
untuk berkemih.
2.

Do :

- Saat palpasi area


suprapubik terasa
tegang
- Tenderness

3. Ds : Kurang pengetahuan Resiko tinggi


tentang faktor penyebaran infeksi
- Klien mengeluh sakit
predisposi infeksi dan
saat berkemih. Saat
kekambuhan
berkemih urine keluar
sedikit-sedikit disertai
nyeri.
- Klien mengeluh sering
berkemih
- Klien mengeluh sering
merasakan keinginan
untuk berkemih.

Do :

- HR = 90 x/mnt
- RR = 24 x/mnt
- T = 39°C
- WBC (+++)
- Pyuria
- Eritrocyt (+)
- Kultur (+) bakteri
- Warna urine keruh
- Terapi Bactrim
- Terapi Phenazonydine

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses infeksi pada saluran
kemih.
2. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan frequency, urgency.
3. Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
faktor predisposisi infeksi dan kekambuhan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional


Keperawatan
1. Gangguan rasa Tupan : Mandiri
nyaman : nyeri
Klien melaporkan a. Berikan tindakan a. ↑ relaksasi, ↓
berhubungan
nyeri hilang dan suasana yang reaksi terhadap
dengan proses
nyaman seperti stimulasi dari
inflamasi pada
masase punggung luar.
saluran kemih,
dan lingkungan
ditandai dengan Tupen :
yang tenang.
klien mengeluh
saat Setelah dilakukan
sakit
tindakan b. Berikan waktu
berkemih,
keperawatan selama istirahat yang cukup
berkemih
3 x 24 jam klien dan tingkat aktivitas
sedikit-sedikit
b. Meningkatkan
merasa nyaman dan yang dapat
disertai nyeri.
koping dan
nyeri ↓, dengan ditoleran.
dapat
kriteria hasil :
merilekskan
c. Anjurkan klien
1. Klien otot-otot.
melakukan
mengatakan
pemanasan
tidak perineum.
merasakan
c. Membantu
nyeri saat
mengurangi
berkemih
d. Kaji ulang tingkat ketidaknyamana
2. Kandung
kenyamanan (nyeri n dan spasme.
kemih tidak
kepala) dengan
tegang
menggunakan skala d. Untuk
3. Pasien
penilaian 1-10 mengetahui
tampak rileks
4. Ekspresi Skala keterangan: tingkat
wajah 10 = sangat nyeri dan tidak keberhasilan
tampak dapat dikontrol oleh klien intervensi
tenang 9, 8,7 = sangat nyeri tetapi
5. Mampu masih dapat dikontrol oleh
tidur/istirahat klien dengan aktivitas yang
dengan bisa dilakukan
nyaman 6 = nyeri seperti terbakar
atau ditusuk-tusuk
5 = nyeri seperti tertekan
4 = nyeri seperti kram atau
kaku
3 = nyeri seperti perih atau
mules
2 = nyeri seperti melilit
atau terpukul
1 = nyeri seperti gatal atau
nyut-nyutan
0 = tidak ada nyeri

Tipe nyeri:

10 = tipe nyeri sangat

berat

7-9 = tipe nyeri berat

4-6 = tipe nyeri sedang

1-3 = tipe nyeri ringan


Kolaboratif

a. Berikan obat
analgetik
Phenazopyridine
3x1 tablet PO

b. Berikan Agens
antispasmodic,
contoh flavoksat
(Uripas), Oksibutin
(Ditropan).

a. Analgetik
memblok
lintasan nyeri

b. Membantu
dalam
mengurangi
iritabilitas
kandung kemih
dan nyeri

2. Perubahan Tupan : Mandiri


eliminasi urin
Pola eliminasi klien a. Ukur dan catat a. Mengetahui
berhubungan
kembali normal urine setiap kadar
dengan
berkemih serta output/input
pengosongan
perhatikan cairan dan
kandung kemih
karakteristik urine. memberikan
yang tidak Tupen :
informasi
sempurna,
Setelah dilakukan tentang fungsi
ditandai dengan :
tindakan ginjal dan
DS : keperawatan selama adanya infeksi.
3 x 24 jam klien
klien mengeluh
dapat b. Peningkatan
urgency, b. Anjurkan klien
mempertahankan hidrasi
frequency, minum air putih
pola eliminasi secara membilas
disuria min 3L/hr.
adekuat, dengan bakteri, darah,
kriteria hasil : dan debris dari
DO :
traktus urinarius.
1. Klien dapat
Warna urine
berkemih
keruh, WBC c. Jenis minuman
setiap 3 jam
(+++), kultur + itu dapat
2. Klien tidak
bakteri, puria, mengiritasi
c. Anjurkan klien
kesulitan saat
eritrosit + kandung kemih.
menghindari
berkemih
minum teh, kopi,
3. Haluaran
cola, dan alcohol.
urin adekuat
(>30 ml/jam)
4. Urin yang
keluar jernih d. Anjurkan untuk
dan tidak berkemih setiap 2-3
berbau jam.
d. Efektif dalam
5. Nilai kultur
mengosongkan
urine negatif
kandung kemih
sehingga
signifikan
menurunkan
jumlah bakteri
dalam urin,
mengurangi
statis urin, dan
mencegah
kekambuhan
infeksi.
e. Berikan perawatan
perineal, e. Menjaga daerah
pertahankan agar perineal tetap
tetap bersih dan bersih dan
kering. menghindari
bakteri
menginfeksi
uretra.

f. Monitor
pemeriksaan ulang
f. Mengetahui
urine kultur dan
seberapa jauh
sensitivitas untuk
efek pengobatan
menentukan respon
dan intervensi
terapi.
keperawatan
terhadap
keadaan
penderita.

Kolaborasi
a. Antibiotik dapat
a. Berikan antibiotik
membunuh
Bachtrim 3x1 tablet
mikroorganisme
400mg PO.
penyebab infeksi
dan mencegah
terjadinya
infeksi ulangan.

3. Resiko tinggi Tujuan: Mandiri:


penyebaran
Tidak ada tanda dan a. Berikan informasi a. Dengan
infeksi
gejala yang yang adekuat bertambahnya
berhubungan
mengindikasikan mengenai sumber pengetahuan
dengan kurang
terjadinya infeksi, tindakan diharapkan
informasi
penyebaran infeksi untuk mencegah dapat
penyebaran atau mengembangka
kekambuhan, terapi n kepatuhan
antibiotic yang klien terhadap
diberikan (nama, rencana
tujuan, dosis, terapeutik
jadwal, indikasi, sehingga akan ↓
dan efek samping), resiko
pemeriksaan penyebaran
diagnostik dan infeksi.
perawatan sesudah
pemeriksaan.

b. Instruksikan klien
untuk
menggunakan
seluruh antibiotic
yang diresepkan.

b. Seringkali klien
c. Instruksikan klien
menghentikan
untuk menjaga
penggunaan obat
hygiene terutama di
setelah tanda
daerah kemaluan.
dan gejala
mereda.

c. Mencegah
kekambuhan
penyakit
ataupun
penyebaran ke
vagina.

Anda mungkin juga menyukai