A. Pengkajian
Hari/tanggal : Selasa, 14 maret 2019
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Bangsal Melati 2 RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten
Metode : Wawancara, observasi,dan studi document.
Sumber : Pasien, keluarga, tenaga medis dan status pasien.
Oleh :
B. Identitas
a. Klien
Nama : Ny. R
Umur : 46 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Katholik
Alamat : Ngendekan RT 66/19, Pandes, Wedi, Klaten
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa medis : Diabetes Mellitus tipe II
Tanggal Masuk RS : 10 Maret 2019
No.RM : 832149
b.Penanggungjawab
Nama : Tn. S
Umur : 52 tahun
Agama : Katholik
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ngendekan RT 66/19, Pandes, Wedi, Klaten
Hub dengan pasien : Suami
I. RIWAYAT KESEHATAN
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan kaku-kaku.
Keterangan:
=
perempuan
= laki-
laki
1. Pola Nutrisi
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan, sebelum sakit pasien makan 2 kali sehari
satu piring penuh. Tidak ada makanan pantangan dan pasien
tidak alergi dengan suatu makanan. Keluarga pasien
mengatakan pasien sering makan yang manis-manis dan pola
makan yang tidak sehat.
Pasien mengatakan minum air putih sehari 4 gelas belimbing
(±800 ml) dan sering minum teh manis hangat sekitar 5 gelas
belimbing (±1000ml)
b. Selama sakit
2. Pola Eliminasi
a. Sebelum sakit
b. Selama sakit
a. Sebelum Sakit
Pasien melakukan aktivitasnya sendiri.
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
b. SelamaSakit
Pasien melakukan aktivitasnya sendiri.
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Keterangan :
0 : Mandiri 3 : Dibantu orang lain dan alat
1 : Alat bantu 4 : Tergantung total
2 : Dibantu orang lain
4. Pola istirahat dan tidur
a. Sebelum sakit
Pasien biasa tidur 7-8 jam sehari mulai jam 21.00 – 04.00 WIB.
Tidak ada kebiasaan khusus sebelum tidur, pasien tidak
mengkonsumsi obat tidur.
b. Selama sakit
Pasien mengatakan pasien lebih sering tidur 12 jam sehari dari
jam 19.00-05.00 WIB dan tidur siang 2 jam.
5. Pola Kebersihan Diri
a. Kebersihan kulit
Pasien mandi 2 kali sehari hanya di lap dengan tisu basah. Kulit
berwarna coklat dan kering.
b. Rambut
Rambut sedikit beruban, panjang rambut sebahu, tampak
lepek.
c. Telinga
Telinga terlihat bersih, telinga pasien dibersihkan seminggu
sekali. Tidak ada cairan yang keluar dari telinga.
d. Mulut
Gigi pasien terlihat kuning. Bau mulut.
e. Kuku
Kuku pasien agak panjang dan kotor.
1. Konsep diri
a. Identitas : Pasien menyukai semua bagian tubuhnya.
b. Gambaran diri : sebelum sakit pasien adalah ibu rumah
tangga yang bekerja untuk membantu membuat catering dan
saat ini pasien tidak dapat bekerja karena sakit
c. Peran diri : pasien adalah seorang istri dan ibu bagi ketiga
anaknya.
d. Ideal diri : pasien berharap pasien cepat sembuh dan selalu
diberi kesehatan
e. Harga Diri : pasien merasa takut dengan penyakitnya.
2. Intelektual
Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit, diit,
makanan pantangan, dan juga pengobatan yang dilakukan.
3. Hubungan interpersonal
Pasien mengatakan hubungan dengan istri dan anak baik-baik
saja.
4. Mekanisme Koping
Pasien menerima dengan ikhlas, menganggap ini adalah ujian dan
berharap diberi kesembuhan oleh Tuhan.
5. Support Sistem
Keluarga sangat mendukung untuk kesembuhan pasien dan selalu
menunggui pasien di rumah sakit.
6. Aspek Mental/ Emosional
Pasien tidak gampang emosional. Pasien tampak kooperatif saat
ditanya perawat.
7. Aspek Spiritual
Agama pasien Katholik dan pasien datang ke gereja tiap hari
minggu. Di samping tempat tidur pasien terdapat kitab suci.
7. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, warna coklat merata, tidak ada
lesi.
Auskultasi : bising usus 7x/menit
Perkusi : suara abdomen timpani
Palpasi : abdomen teraba keras
8. Genetalia
Tidak ada luka pada genetalia. Pasien terpasang kateter urine,
saat dikaji pasien sedang menstruasi.
9. Ekstrimitas atas
Ekstrimitas atas lengkap, tangan sebelah kiri terasa kaku-kaku,
tidak ada lesi dan capillary reffil kembali kurang dari 2 detik.
Terpasang infus NaCl 0,9% 20tpm di tangan kanan.
10. Ekstrimitas bawah
Ekstrimitas bawah lengkap, tidak ada luka maupun lesi dan kaki
kiri terasa kaku-kaku.
4. Pemeriksaan Laboratorium
DIFERENTIAL
Pemeriksaaan radiologi
Tanggal :15 Maret 2019
Hasil rongten thorax :
Foto thorax PA view, simetris, inspirasi dan kondisi cukup, hasil pulmo dan
besar cornormal.
5. TERAPI
Ranitidin 2x25 mg
Ceftriaxone 2x1 g
Metoclopromid 3x10 mg
- Keluarga pasien
mengatakan pola
makan tidak sehat,
klien sering makan
yang manis-manis.
DO :
- Pasien menyangkal
tentang penyakitnya
- GDS : 326
DO:
- Bising usus
hiperaktif
- Pasien mengatakan
Mandi 2 kali sehari
dan hanya dilap
dengan tisu basah
DO:
- Aroma pasien bau
badan
- Gigi pasien kuning
- Rambut pasien
tampak lepek
- Pasien
menggunakan
pampers dan sedang
menstruasi
- Aktivitas dibantu
- Pasien berpakaian
tidak rapi
- Napas pasien bau
Kuku tampak
panjang dan kotor
Pasien mengatakan:
- Tidak nyaman
dipasang kateter
DO:
- TD:130/90 mmHg
- N: 88x/menit
- RR: 20x/menit
- S: 36,6 OC
- Pasien terpasang
infus pada tangan
kanan
- Pasien terpasang
kateter
- Baru tahu
mempunyai sakit
Diabetes Mellitus
saat masuk rumah
sakit dan diperiksa
dokter
DO:
- Pasien tampak
kebingungan saat
ditanya tentang
penyakitnya
- Pasien tampak
menyangkal tentang
penyakitnya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS :
- Keluarga pasien mengatakan pola makan tidak sehat, klien sering makan
yang manis-manis.
DO :
- GDS : 326
DO:
DO:
DO:
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019
Ketidakseimbangan kadar gula darah Selama dilakukan tindakan 1. Pantau kadar gula darah 1. Deteksi dini peningkatan
berhubungan dengan Pola hidup tidak sehat keperawatan selama 3x24 jam, pasien kadar gula darah
ditandai dengan : Ketidakseimbangan kadar gula
2. Pantau tanda dan gejala 2. Mencegah terjadinya
darah terkontrol dengan kriteria
DS : hiperglikemi peningkatan hiperglikemi
hasil:
- Pasien mengatakan pusing, badan terasa 3. Pantau TTV pasien. 3. Mengetahui adanya
1. Kepatuhan perilaku : diet
lemas. peningkatan hiperglikemi
sehat 4. Dorong pasien untuk
- Keluarga pasien mengatakan pola makan minum air putih. 4. Memenuhi kebutuhan
2. Dapat mengontrol kadar
tidak sehat, klien sering makan yang cairan dalam tubuh.
glukosa darah. 5. Penkes tentang diit yang
manis-manis.
sesuai untuk pasien. 5. Menambah pengetahuan
3. Dapat manajemen dan
DO : pasien tentang diit yang
mencegah komplikasi 6. Kelola insulin yang sudah
sesuai
- Pasien menyangkal tentang penyakitnya penyakit. ditentukan. 6. Menekan meningkatan
kadargula darah secara
- GDS : 326 4. Pemahaman manajemen
farmakologi.
diabetes.
6. Olahraga teratur.
2 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Selama dilakukan tindakan 1. Pantau keadaan umum dan 1. Mengidentifikasi adanya
kebutuhan tubuh berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam, TTV. hipoglikemi.
Gangguan keseimbangan insulin ditandai Ketidakseimbangan nutrisi 2. Diskusikan dengan pasien 2. Makanan yang disuka
dengan: kurang dari kebutuhan tubuh makanan yang disukai mampu meningkatkan
teratasi dengan kriteria hasil: tanpa melanggar diit nafsu makan pasien.
DS: pasien mengatakan:
pasien. 3. Agar nafsu makan pasien
1. Pasien makan 3 kali sehari
- Tidak nafsu makan 3. Anjurkan pasien untuk tidak hilang.
dengan porsi yang
- Berat badan turun makan sedikit tapi sering. 4. Menambah pengetahuan
dihabiskan
- Makan tidak habis, hanya dihabiskan 4. Penkes diit yang sesuai pasien tentang makanan
2. Nafsu makan pasien
setengah porsi dengan kondisi pasien yang boleh dan tidak boleh
meningkat.
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk di konsumsi.
DO: 3. Bising usus dalam batas makan makanan yang 5. Diit yang sesaui mencegah
normal (5-12 x/menit) sesuai untuk pasien terjadinya komplikasi dan
- Bising usus hipoaktif
4. TTV dalam batas normal. mempercepat
- Porsi makan hanya dihabiskan
penyembuuhan.
setengah porsi
3 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019
Defisit perawatan diri berhubungan dengan Selama dilakukan tindakan 1. Pantau peningkatan dan 1. Menentukan tingkat
kelemahan ditandai dengan: keperawatan 2x24 jam pasien penurunan kemampuan kemampuan pasien dalam
defisit perawatan diri teratasi untuk berpakaian dan memenuhi kebutuhan
DS: Pasien mengatakan:
dengan kriteria hasil: melakukan perawatan perawatan diri.
- Mandi 2 kali sehari dan hanya dilap mandi serta rambut. 2. Mempermudah perawatan
1. Mampu mempertahankan
dengan tisu basah 2. Bantu pasien memilih dan tidak melupakan
kebersihan pribadi dan
DO: pakaian yang disuka dan pakaian yang disuka
penampilan yang rapi secara
- Aroma pasien bau badan mudah dilepas. pasien.
mandiri maupun dengan
- Gigi pasien kuning 3. Anjurkan keluarga pasien 3. Meningkatkan peran
bantuan.
- Rambut pasien tampak lepek untuk membantu keluarga dalam memenuhi
2. Menunjukkan rambut yang
- Pasien menggunakan pampers dan memenuhi kebutuhan kebutuhan perawatan diri
rapi dan bersih.
sedang menstruasi perawatan diri pasien. pasien.
3. Mandi 2 kali sehari dengan
- Aktivitas dibantu 4. Anjurkan pasien untuk 4. Mencegah terjadinya
- Pasien berpakaian tidak rapi air dan sabun. sering mengganti pampres infeksi pada daerah
- Napas pasien bau 4. Pasien mampu menggosok yang digunakan pasien dan genetalia.
- Kuku tampak panjang dan kotor gigi 2 kali sehari secara membersihkan 5. Menambah pengetahuan
mandiri maupun dengan genetalianya pasien tentang pentingnya
bantuan. 5. Penkes tentang pentingnya perawatan diri
5. Berpakaian rapi dan bersih. melakukan perawatan diri.
4 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019
Risiko infeksi berhubungan dengan tindakan Selama dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Observasi tanda infeksi
invasif ditandai dengan: keperawatan 3x24 jam, risiko dan tanda infeksi mengetahui
infeksi tidak terjadi dengan 2. Lakukan dressing infus dan ketidaknormalan lebih dini
DS: Pasien mengatakan:
criteria hasil: katetertiap 2 hari sekali 2. Menjaga kebersihan dan
- Infus belum diganti sejak masuk rumah 3. Berikan penkes mengenai kesterilan daerah yang
1. Bebas tanda-tanda infeksi
sakit (4 hari) tanda-tanda infeksi terpasang infus dan kateter
(rubor, kalor, dolor, tumor)
- Tidak nyaman dipasang kateter luka bekas jahitan ruptur 4. Kolaborasi dengan dokter 3. Menambah pengetahuan
pasien
perineum untuk pemberian antibiotik
DO: 4. Mencegah infeksi.
2. Tanda vital dalam batas
- TD: 130/90 mmHg normal:
- N: 88x/menit - TD: 100-120/80-90
- RR: 20x/menit mmHg
- S: 36,6 C O - N: 860-100x/menit
- Pasien terpasang infus pada tangan - R: 16-20x/menit
kanan - S:36-37,5oC
- Pasien terpasang kateter
5 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019 Selasa, 14 Maret 2019
Kurang pengetahuan berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji pengetahuan keluarga 1. Mempermudah dalam
kurangnya paparan informasi ditandai keperawatan selama 2x24 jam, pasien tentang penyakit memberikan penjelasan
dengan: diharapkan pasien dan keluarga pasien. pada klien.
mengerti tentang penyakit yang 2. Diskusikan tentang penyakit 2. Pengetahuan proses
DS: Pasien mengatakan:
diderita pasien dengan kriteria pasien dan kondisi saat ini penyakit dan harapan
- Tidak tahu tentang penyakitnya hasil : serta pengobatan dan cara dapat memudahkan
- Tidak tahu diit yang sesuai dengan perawatan. ketaatan pada program
1. Pasien dan keluarga tahu
penyakitnya 3. Jelaskan pentingnya pengobatan.
tentang penyakitnya ,cara
pengobatan 3. Displin pengobatan dapat
- Tidak tahu cara penanganan Diabetes perawatan,pencegahan
4. Diskusikan perubahan gaya mempercepat proses
mellitus komplikasi dan diet yang
hidup yang mungkin penyembuhan.
sesuai.
- Baru tahu mempunyai sakit Diabetes digunakan untuk mencegah 4. Mencegah keparahan
Mellitus saat masuk rumah sakit dan komplikasi penyakit
diperiksa dokter 5. Dorong pasien dan keluarga 5. Mengetahui tingkat
untuk mengungkapkan pemahaman keluarga
DO:
kembali penjelasan yang pasien
- Pasien tampak kebingungan saat ditanya diberikan oleh praktikan
tentang penyakitnya
O:
Ketidakseimbangan Rabu,15 Maret 2019 Pukul 07.00 Rabu,15 Maret 2019 Pukul 07.10
kadar gula darah
1. Memantau tanda dan gejala hiperglikemi S : pasien mengatakan masih terasa lemas
2. Mengelola terapi insulin novomix 8 unit O : terapi insulin masuk lewat SC
A : ketidakseimbangan kadar gula darah
P:
- pantau kadar gula darah
- kelola pemberian insulin 3x8 unit
Ketidakseimbangan Rabu,15 Maret 2019 Pukul 10.00 Rabu,15 Maret 2019
nutrisis kurang dari Pukul 10.10
kebutuhan tubuh 1. memantau diit yang dimakan
berhubungan dengan 3. mengelola pemberian obat Ranitidin 25mg S: pasien mengatakan:
Gangguan - masih lemas dan merasa kaku-kaku pada
keseimbangan insulin tangan dan kaki sebelah kiri
- diit dari RS habis ¾ porsi.
O:
- pasien hanya menghabiskan ¾ dari diit
yang diberikan dari RS
- pasien tampak lemah
A: Ketidakseimbangan nutrisis kurang dari
kebutuhan tubuh teratasi sebagian
P:
- anjurkan pasien menghabiskan diitnya
sedikit demi sedikit tapi sering
- kelola pemberian obat injeksi ranitidine 25
mg
Defisit perawatan diri Rabu,15 Maret 2019 Rabu,15 Maret 2019
berhubungan dengan Pukul 11.00 Pukul 11.10
kelemahan
1. memantau kemampuan pasien dalam S:
perawatan diri - pasien mengatakan mandi 2 kali sehari
2. menganjurkan pasien untuk sering mengganti hanya dilap dengan tisu basah
pampres yang digunakan pasien dan O :
membersihkan genetalianya - pampres pasien tampak kotor
- pasien tampak lemah
- kuku pasien tampak kotor
- pakaian pasien tidak rapi
- rambut pasien tampak lepek dan kotor
- tubuh pasien bau
- gigi pasien tampak kotor
- pasien sedang menstruasi
A: defisit perawatan diri belum teratasi
P:
- anjurkan keluarga pasien memandikan
pasien dengan waslap dan air hangat
- bantu pasien untuk memotong kuku
- bantu pasien untuk merapikan pakaian
- bantu pasien untuk menyisir rambut
- anjurkan klien ganti pempres tiap 2 hari
sekali
Risiko Infeksi Rabu,15 Maret 2019 Rabu,15 Maret 2019
Pukul 13.30 Pukul 13.45
Ketidakseimbangan Kamis, 16 Maret 2019 Pukul 07.00 Kamis, 16 Maret 2019 Pukul 07.10
kadar gula darah
S : pasien mengatakan masih terasa lemas dan
1. Mendorong pasien untuk minum air putih.
sudah menghabiskan ¾ diit dari RS
2. Memantau tanda dan gejala hiperglikemi O : terapi insulin masuk lewat SC
Defisit perawatan diri Kamis, 16 Maret 2019 Pukul 10.45 Kamis, 16 Maret 2019 Pukul 10.55
berhubungan dengan
kelemahan 1. Memantau kemampuan pasien dalam S:
perawatan diri - pasien mengatakan mandi 2 kali sehari
2. Menganjurkan keluarga pasien untuk membantu hanya disibin dengan waslap oleh
memenuhi kebutuhan perawatan diri pasien. keluarganya
3. Membantu meny O:
- pasien tampak lemah
- kuku pasien tampak kotor
- pakaian pasien tidak rapi
- rambut pasien tampak lepek dan kotor
- pasien sedang menstruasi
A: defisit perawatan diri belum teratasi
P:
- bantu pasien untuk memotong kuku
- bantu pasien untuk merapikan pakaian
- bantu pasien untuk menyisir rambut
- anjurkan klien ganti pempres tiap 2 hari
sekali
Risiko Infeksi Kamis, 16 Maret 2019 Pukul 12.10 Kamis, 16 Maret 2019 Pukul 12.20
1. Mengobservasi tanda-tanda infeksi pada area S : pasien mengatakan agak sakit saat
tusukan infus dilakukan dressing infus
2. Mendressing infus pasien O:
- pasien terlihat menyeringai sakit saat
dilakukan dressing infus
- tidak ada tanda-tanda infeksi
- Pasien terpasang infus NaCl 0,9 % 30 tpm
pada tangan kanan
A : risiko infeksi teratasi sebagian
P:
- Observasi tanda-tanda infeksi
- Kelola pemberian obat anti biotik
1. Mengobservasi tanda-tanda infeksi pada area S : pasien mengatakan agak sakit saat infus
tusukan infus dilepas
2. Mendressing infus pasien O:
3. Melepas infus pasien - pasien terlihat menyeringai sakit saat infus
dilepas
- tidak ada tanda-tanda infeksi
A : risiko infeksi teratasi
P:
- Kelola pemberian obat oral anti biotik