Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA I

2017/2018

Modul 3

Pengukuran Tekanan Menggunakan Manometer

Kelompok 1

Nama : Fandika Reza Ardi Saputra

NIM : 102216004

Kelas : ME 1

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PERTAMINA

2018
PENGUKURAN TEKANAN MENGGUNAKAN MANOMETER
Fandika Reza Ardi S1, Rifki Yusup2, Muhammad Nayomi A3, Andika Riyadh4
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Pertamina1234
fandin2330@gmail.com

ABSTRAK
Tekanan merupakan properti yang sangat penting dalam ilmu engineering.
Pemahaman mengenai tekanan membawa peran penting dalam aplikasi pekerjaan
di bidang engineering. Seorang sarjana teknik tentu harus bisa memahami hal ini
contoh kecilnya adalah melakukan pengukuran tekanan. Percobaan ini mengkaji
bagaimana konsep pengukuran tekanan. Komponen yang dikaji adalah besarnya
tekanan yang diukur menggunakan manometer dan hal-hal yang mempengaruhi
besar kecilnya tekanan pada manometer. Oleh karena itu percobaan ini bertujuan
untuk memahami konsep dasar pengukuran tekanan menggunakan manometer
(tunggal, ganda dan U) dan menentukan besar tekanan menggunakan alat ukur
tersebut. Metode yang digunakan adalah pengamatan langsung dengan
menggunakan alat ukur manometer. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
bahwa tekanan mempengaruhi perbedaan ketinggian fluida di dalam manometer.
Terdapat galat untuk masing-masing manometer yang disebabkan kondisi alat yang
miring.
Kata Kunci: tekanan, engineering, pengukuran, manometer, ketinggian
ABSTRACT
Pressure is a very important property in engineering science. Understanding of the
pressure brings an important role in the application of work in engineering. A
technical scholar should certainly be able to understand this small example is to do
pressure measurement. This experiment examines how the concept of pressure
measurement. The component studied is the amount of pressure measured using the
manometer and the things that affect the magnitude of the pressure on the
manometer. Therefore, this experiment aims to understand the basic concepts of
pressure measurement using a manometer (single, double and U) and determine
the magnitude of pressure using the gauge. The method used is direct observation
by using the manometer. Based on observations made that the pressure affects the
difference in fluid height in the manometer. There is an error for each of the
manometers caused by the condition of the tilt.
Keywords: Pressure, engineering, measurement, manometer, height

PENDAHULUAN
Tekanan merupakan konsep mekanika fluida yang sangat penting untuk
dimengerti. Sebab, banyak sekali substansi engineering yang berkaitan atau
berdasar kepada konsep tekanan ini. Pentingnya konsep tekanan ini di dalam dunia
rekayasa teknik (engineering) menuntut para insinyur teknik atau sarjana teknik
memahami konsep ini. Hal dasar yang harus bisa dilakukan oleh insinyur teknik
atau sarjana teknik adalah melakukan pengukuran. Oleh karena itu sebelum
mendalami konsep tekanan lebih jauh, seorang sarjana teknik harus bisa melakukan
pengukuran tekanan.
Banyak sekali alat ukur yang digunakan untuk menentukan tekanan. Salah
satunya adalah manometer. Manometer adalah alat ukur tekanan dimana di
dalamnya terdapat suatu fluida. Manometer biasanya berbentuk tabung (tube). Pada
praktikum ini manomter yang digunakan adalah manometer tabung tunggal, tabung
ganda dan manometer tabung U.
Pada praktikum ini akan dilakukan sebuah pengukuran. Pengukuran tersebut
adalah pengukura tekanan. Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat
menggunakan alat ukur manometer dan dapat menentukan besar tekanan dengan
kasus-kasus tertentu.
Prinsip kerja dari manometer adalah ketika terdapat tekanan dari luar yang
menekan fluida di dalam tabung manometer maka ketinggian dari fluida yang ada
di dalam tabun tersebut akan berubah dari ketinggian semula. Perbedaan ketinggian
inilah yang menentukan berapa besar tekanan luar tersebut yang menekan fluida.
Besarnya tekanan ini dapat dihitung menggunakan konsep tekanan hidrostatis
karena terdapat perbedaan ketinggian fluida sebelum mendapat tekanan dan
sesudah mendapat tekanan yang dirumuskan sebagai berikut:
𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜 = 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑 × 𝑔 × 𝛥ℎ (3.1)
Dimana
Phidro = Tekanan hidrostatis (Pa)
ρfluid = massa jenis fluida yang ada di dalam tabung manometer (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (9,812 m/s2)
Δh = perbedaan ketinggian fluida sebelum dan sesudah mendapat
tekanan (m)
atau
𝑃 = 𝛾 × 𝛥ℎ (3.2)
Dengan
Ρ = Tekanan hidrostatis
γ = Specific gravity dari fluida (N/m3)
Δh = perbedaan ketinggian fluida sebelum dan sesudah mendapat
tekanan (m)

METODE PENELITIAN
1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada percobaan ini diantaranya yaitu manometer
(tunggal, ganda dan U), hydraulic bench, dan suntikan.
Bahan yang digunakan yaitu fluida dan pewarna. Fluida yang digunakan adalah
air (ρ=1000 kg/m3) yang diberi warna biru.
2. Cara Kerja
Langkah pertama yaitu alat ukur (manometer) yang diletakan diatas hydraulic
bench disiapkan terlebih dahulu. Kemudian fluida (air) diberi warna biru. Setelah
itu air dialirkan secara perlahan melalui sistem ke saluran tabung tunggal
(piezometer). Air tersebut akan naik di dalam tabung sampai tercapainya
keseimbangan. Ketika sudah seimbang, skala dibaca dan dicatat pada lembar kerja.
Selanjutnya, suntikan disiapkan dengan volume 12 mL. Kemudian suntikan
tersebut diinjeksikan ke masing-masing tabung secara bertahap. Setiap tahapan
selalu diukur dan dicatat perubahan ketinggian fluida (air) dalam tabung yang
diinjeksikan oleh suntikan. Selain itu dicatat juga ketinggian fluida (air) dalam
tabung yang tidak diinjeksikan suntikan. Penginjeksian ini dilakukan untuk setiap
tabung baik iu tabung tunggal, tabung ganda maupun tabung U. Setelah selesai,
dilakukan kembali pengukuran dengan langkah yang sama namun volume suntikan
yang diinjeksikan adalah 14 mL.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan, berikut adalah hasil yang didapatkan:
Tabel 3.1 Hasil Pembacaan Skala
Pembacaan Skala
Manometer Manometer Ganda Manometer
Perlakuan
Tunggal (mm) (mm) Tabung U (mm)
12 mL 14 mL 12 mL 14 mL 12 mL 14mL
Reservoir 340 343 338 341 336 340
Manometer
Δh= 148 Δh=158 315 315 313 314
Tunggal
Manometer 317
318 Δh=171 Δh=196 313 314
Ganda
Manometer
316 317 315 316 Δh=176 Δh=196
Tabung U

Grafik Hubungan Δh dengan Tekanan pada Manometer Tunggal


2500

2000

1500
Tekanan

1000

500

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Δh

Gambar 3.1 Grafik Hubungan antara Δh dengan tekanan pada manometer


tunggal
Grafik Hubungan Δh dengan Tekanan pada Manometer Ganda

2500

2000

1500
Tekanan

1000

500

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Δh

Gambar 3.2 Grafik Hubungan antara Δh dengan tekanan pada manometer


ganda

Grafik Hubungan Δh dengan Tekanan pada Manometer Tabung


U
2500

2000
Tekanan

1500

1000

500

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Δh

Gambar 3.3 Grafik hubungan Δh dengan tekanan pada manometer tabung U


Pembahasan
Perhitungan Tekanan pada Masing-Masing Manometer
1. Manometer Tunggal
Tekanan 12 mL
𝑃 = 𝛾 × 𝛥ℎ
𝑃 = 9812 𝑁⁄𝑚3 × (148 × 10−3 𝑚)

𝑃 = 1452,18 𝑃𝑎
Tekanan 14 mL
𝑃 = 𝛾 × 𝛥ℎ
𝑃 = 9812 𝑁⁄𝑚3 × (158 × 10−3 𝑚)

𝑃 = 1550, 29 𝑃𝑎
2. Manometer Ganda
Tekanan 12 mL
𝑃 = 𝛾 × 𝛥ℎ
𝑃 = 9812 𝑁⁄𝑚3 × (171 × 10−3 𝑚)

𝑃 = 1677,85 𝑃𝑎
Tekanan 14 mL
𝑃 = 𝛾 × 𝛥ℎ
𝑃 = 9812 𝑁⁄𝑚3 × (196 × 10−3 𝑚)

𝑃 = 1923,15 𝑃𝑎
3. Manometer Tabung U
Tekanan 12 mL
𝑃 = 𝛾 × 𝛥ℎ
𝑃 = 9812 𝑁⁄𝑚3 × (176 × 10−3 𝑚)

𝑃 = 1726, 91 𝑃𝑎
Tekanan 14 mL
𝑃 = 𝛾 × 𝛥ℎ
𝑃 = 9812 𝑁⁄𝑚3 × (196 × 10−3 𝑚)

𝑃 = 1923,15 𝑃𝑎
Berdasarkan pengamatan saat praktikum dan perhitungan diatas,
Manometer yang diberikan tekanan dengan volume suntikan sebesar 14 mL
memiliki nilai Δh yang lebih besar dibandingkan dengan manometer yang diberikan
tekanan dengan volume suntikan 12 mL. Hal ini terjadi di seluruh manometer baik
itu manometer tunggal, ganda maupun manometer U. Hasil dari pengamatan ini
membuktikan persamaan 3.1 dimana tekanan besar menyebabkan perubahan
ketinggian (Δh) yang besar pula. Oleh karena itu hubungan antara besar kecilnya
tekanan berbanding lurus dengan besar kecilnya perubahan ketinggian dimana
semakin besar tekanan semakin besar perubahan ketinggian fluida dalam
manometer. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil tekanan semakin kecil
perubahan ketinggian fluida dalam manometer. Hal ini dapat dibuktikan dengan
grafik pada gambar 3.1, gambar 3.2 dan gambar 3.3
Berdasarkan tabel (3.1), terlihat bahwa ketinggian fluida dalam masing-
masing tabung manomeer yang tidak diinjeksikan dengan suntikan menunjukkan
tidak ada perubahan ketinggian yang signifikan. Contoh pada saat diinjeksikan
suntikan dengan volume 12 mL pada manometer tunggal, manometer ganda dan
manometer tabung U menunjukkan ketinggan yang hampir sama yaitu 315 mm
untuk manometer ganda dan 313 mm untuk manometer tabung U. Jika
dibandingkan perbedaan dari kedua ketinggian tersebut tidak terlalu jauh. Hal ini
disebabkan karena ketika suntikan menekan tabung tunggal dengan tekanan
tertentu, menyebakan fluida tertekan dan mengakibatkan berkurangnya fluida
dalam tabung tunggal tersebut dengan bukti yaitu berkurangnya ketinggian. Jumlah
fluida yang berkurang ini sebenarnya terdistribusi merata atau mengisi manometer
disebelahnya dengan perbandingan volume yang sama. Sehingga masing-masing
manometer yang tidak diinjeksikan suntikan akan menunjukkan ketinggian yang
sama.
Dalam praktikum ini terdapat sedikit error, yaitu ketika tekanan diberikan
di sebuah manometer, seharusnya yang mengalami perubahan ketinggian hanya
manometer tersebut. Manometer lain seharusnya tetap diam tidak berubah. Tetapi
yang terjadi adalah tekanan disalah satu manometer mempengaruhi ketinggian di
manometer lain walaupun besarnya kecil. Hal ini terjadi karena alat manometri
apparatus diletakkan di hydraulic bench dengan posisi miring sehingga ketinggian
akan berubah-ubah dan pembacaan skala di manometer tabung U dan manometer
ganda menjadi tidak pernah sama atau posisi fluida dalam dua manometer tersebut
tidak akan pernah seimbang.

SIMPULAN
Pada pengukuran tekanan dengan manometer prinsip yang digunakan
adalah hidrostatika. Dimana perbedaan ketinggian dalam fluida menentukan besar
kecilnya tekanan yang diberikan. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan,
diketahui bahwa tekanan semakin besar apabila perbedaan ketinggian dalam fluida
semakin besar juga. Perbedaan Δh pada masing-masing manometer dengan kondisi
injeksi yang sama disebabkan karena alat ukur yang tidak dalam posisi datar
sehingga menyebabkan sedikit error terhadap teori yang sudah ada.
Saran yang dapat praktikan sampaikan adalah alat ukur sebaiknya diletakan
pada posisi yang datar supaya lebih meningkatkan ketelitian dan meminimalisasi
adanya error.
DAFTAR PUSTAKA
Cengel, Y. A. (2014). Fluid Mechanics. Singapore: McGraw Hill
Fox, Robert, McDonald, Alan & Pritchard, Philip. (2012). Fluid Mechanics 8th ed:
John Wiley & Sons
Munson, Bruce. (2005). Fundamental of Fluid Mechanics Fourth Edition. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Munson, Young, and Okiishii. (2009). The Brief of Fluid Mechanics: John Wiley
and Sons.
Winarta, Bambang dkk. (2018). Modul Praktikum Mekanika Fluida I. Jakarta:
Universitas Pertamina

Anda mungkin juga menyukai