Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu: Drs. HM. Nur Fawzan Ahmad, M.A

Disusun Oleh:

1. Azura Muzdalifah Istiqomah (24020117130086)


2. Fajar Riyono (24020117130095)
3. Hanita Rizki Tuhazra (24020117140073)
4. Priyanda Hadi Pratama (24020117140080)
5. Rachellita Elizania Kristanto (24020117130071)

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2017
A. LEMBAR TUGAS MAHASISWA
Penulisan kata atau kalimat di bawah ini menyalahi kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang
berlaku. Silakan Anda perbaiki bentuk-bentuk itu sehingga sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan! Kemukakan alasan Anda (Tuliskan bab, pasal, dan ayat halaman tempat kaidah
ejaan tersebut berada).

No Bentuk Salah Bentuk Benar Alasan


1 Tuhan yang maha Tuhan Yang Bab II, Pasal A, Ayat 3 yang
kuasa dan maha Mahakuasa dan Maha berisi huruf kapital digunakan
pemurah Pemurah pada awal kata yang
berhubungan dengan nama
Tuhan dan kata gantinya. Kata
maha digabung cara
penulisannya dengan kata dasar
yang menyertainya dan dipisah
jika kata yang menyertainya kata
berimbuhan
2 Berfikirlah jauh Berpikirlah jauh ke Bab II, Pasal B, Ayat
kedepan depan
3 Rp. 100000,- Rp100.000,00 per Bab II, Pasal I, Ayat 4 yang
perbulan bulan berisi angka digunakan untuk
menyatakan nilai uang tidak
menggunakan titik dan
digabung. Bab II, Pasal G, Ayat
3 yang berisi partikel per harus
dipisah dengan kata yang
mengikutinya.
4 Pebruari s/d Februari s/d Bab IV, yang berisi tentang
Nopember 2005 Nopember 2005 penerapan vonem F tetap F dan
V tetap V.
5 Romeo. Andromeda Romeo Andromeda, Bab V, Pasal B, Ayat 10 yang
SH., MM. S.H., M.M. berisi tanda koma dipakai
diantara nama orang dan gelar
akademik yang mengikutinya.
Singkatan nama gelar diikuti
dengan tanda titik.
6 Mahasiswa itu Mahasiswa itu Bab III, Pasal I, Ayat 1, Poin B
menulis skripsi yang menulis skripsi yang yang berisi singkatan nama
berjudul “Hubungan berjudul “Hubungan resmi badan atau organisasi
antara Kenaikan antara Kenaikan ditulis dengan huruf kapital dan
Harga B.B.M. dan Harga BBM dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Produksi Pada P.T. Produksi pada PT
Tonikum Jaya.” Tonikum Jaya”
7 Artikel yang berjudul Artikel yang berjudul Bab V, Pasal I, Ayat 2 yang
Kredit Model “Kredit Model berisi tanda petik mengapit
Rambut Cepak Rambut Cepak” karangan yang dipakai dalam
termuat di surat termuat di surat kabar kalimat. Huruf miring dalam
kabar Kompas hari Kompas hari ini. cetakan dipakai untuk
ini. menuliskan nama surat kabar
yang dikutip dalam tulisan.
8 Kwalitas, kondite, Kualitas, konduite, Bab IV, yang berisi tentang
resiko dan obyek risiko, objek. unsur serapan.
9 Kepada Yth. Ibu Dr. Kepada Yth. Ibu Dr. Bab III, Pasal B, Ayat 11 yang
Renata. KPK, MSC Renata KPK, M.Sc. berisi tanda koma sebagai
pemisah antara nama orang
dengan gelar akademik.
10 Siapakah nama anda Siapakah nama Anda Bab I, Pasal F, Ayat 15 yang
? ? berisi penggunaan huruf kapital
sebagai huruf pertama kata anda
yang digunakan dalam
penyapaan.
11 Tahun 70 an Tahun 70-an Bab III, Pasal E, Ayat 6, yang
berisi penggunaan tanda hubung.
12 Perang Dunia ke 1 Perang Dunia ke-1 Bab III, Pasal E, Ayat 6, yang
berisi penggunaan tanda hubung.
13 SeIndonesia Se-Indonesia Bab III, Pasal E, Ayat 6, yang
berisi penggunaan tanda hubung.
14 Pada semester ganjil Pada semester ganjil Bab II, Pasal F, yang berisi kata
ia akan di angkat ia akan diangkat depan di, ke dan dari.
menjadi Ketua menjadi Ketua
Jurusan. Jurusan.
15 Walaupun ia masih Walaupun ia masih Bab I, Pasal F, Ayat 13, yang
kecil, tetapi ia kecil, tetapi ia berisi aturan penggunaan huruf
bercita-cita menjadi bercita-cita menjadi kapital.
Insinyur insinyur
Pertambangan. pertambangan.
16 Tindaklanjuti dan Tindak lanjuti dan Bab II, Pasal B, Ayat 2 yang
menindaklanjuti. menindaklanjuti. berisi gabungan kata.
17 Pasca reformasi dan Pasca-reformasi dan Bab II, Pasal E, Ayat 3 yang
Pasca Sarjana pasca-sarjana berisi tentang suku kata.
18 Damono, Sapardi Damono, Sapardi Bab III, Pasal B, Ayat 10 yang
Djoko. 2006. Bahasa Djoko, Bahasa berisi tanda koma yang dipakai
Indonesia di Indonesia di dalam penulisan catatan kaki
Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi atau catatan akhir.
Dalam Kompas, 6 (Jakarta: Kompas, 6
Nopember November 2006)
2006.Jakarta
19 Sejak bekerja di Sejak bekerja di Bab I, Pasal F, Ayat 7B, yang
perusahaan milik perusahaan milik berisi penggunaan huruf kapital
Inggris, tingkah laku Inggris, tingkah laku dalam penulisan nama bangsa,
orang itu keInggris- orang itu keinggris- suku, dan bahasa yang
inggrisan. inggrisan. digunakan sebagai bentuk dasar
kata turunan.
20 Perkuliahan Bahasa Perkuliahan bahasa Bab I, Pasal F, Ayat 7A, yang
Indonesia membahas Indonesia membahas berisi penggunaan huruf kapital
ejaan, diksi, kalimat ejaan, diksi, kalimat dalam penulisan nama bangsa,
dan paragraf. dan paragraf. suku, dan bahasa
21 Mulyana, Ilmu Mulyana, Ilmu Bab III, Pasal B, Ayat 10 yang
Komunikasi. Komunikasi. berisi tanda koma yang dipakai
(Bandung, (Bandung: dalam penulisan catatan kaki
Rosdakarya, 2004), Rosdakarya, 2004), atau catatan akhir.
hal 70 hlm. 70.
22 Kata perkata akan Kata per kata akan Bab II, Pasal G, Ayat 3 yang
terangkai menjadi terangkai menjadi berisi partikel per harus dipisah
kalimat kalimat. dengan kata yang mengikutinya.
23 Riwayat para Nabi Riwayat para nabi Bab I, Pasal F, Ayat 4B, yang
menarik untuk menarik untuk berisi penggunaan huruf kapital
dibaca. dibaca. dalam penulisan nama gelar atau
keagamaan yang tidak diikuti
nama orang.
24 Buku setebal 1115 Buku setebal 1115 Bab II, Pasal H, Ayat 1C, yang
halaman itu hlm. itu dibacanya berisi penulisan singkatan.
dibacanya selama selama liburan.
liburan.
25 Keterangan tentang Keterangan tentang Bab II, Pasal H, Ayat 1C, yang
penulisan daftar penulisan daftar berisi penulisan singkatan. Bab
pustaka terdapat pada pustaka terdapat pada II, Pasal I, Ayat 6 yang berisi
halaman 1.115. hlm. 1115. angka digunakan untuk
menuliskan halaman buku.
26 Yth. Mahasiswa/i Yth. Mahasiswa/i Bab III, Pasal A, Ayat 6, yang
Jurusan Akuntansi Jurusan Akuntansi berisi penggunaan tanda titik
F.E. Universitas F.E. Universitas Guna dalam penulisan surat.
Guna Andromeda Andromeda
Di Tempat. Di tempat
27 1.1. Latar belakang 1.1 Latar Belakang Bab III, Pasal A, Ayat 1, yang
masalah Masalah berisi penggunaan tanda titik
dalam penulisan suatu ikhtisar
atau daftar. Bab III, Pasal A,
yang berisi penulisan huruf
kapital.
28 Tampaknya, ia sudah Tampaknya, ia sudah Bab III, Pasal B, Ayat 2 yang
sangat prima untuk sangat prima untuk berisi tanda koma yang dipakai
bertanding. Tetapi ia bertanding. Tetapi, ia untuk memisahkan kalimat
harus bersabar harus bersabar setara yang satu dengan kalimat
menunggu lima hari menunggu lima hari setara lainnya yang dipisahkan
lagi. lagi. dengan kata tetapi.
29 Tampak Tampaknya, Tampaknya, ia sudah Bab II, Pasal I, Ayat 1 yang
ia sudah sangat sangat prima untuk berisi penggunaan angka dalam
prima untuk bertanding, teks.
bertanding, menunggu 5 hari lagi.
menunggu lima hari
lagi.
30 Dosen favorit itu Dosen favorit itu Bab I, Pasal F, yang berisi
tinggal di jalan bulak tinggal di Jalan Bulak penggunaan huruf kapital dalam
serai abdurahman Serai Abdulrahman penulisan alamat.
no.99 Jakarta Timur. no.99, Jakarta Timur.
31 Ahmad. Irfan. Y. Ahmad Irfan Y. Bab III, Pasal B, Ayat 11 yang
terpilih sebagai terpilih sebagai berisi tanda koma sebagai
karyawan terbaik karyawan terbaik pemisah antara nama orang
karena kondite dan karena konduite dan dengan gelar akademik. Bab IV,
karirnya yang mulus. karirnya yang mulus. yang berisi tentang unsur
serapan.
32 Pada abad ke-XXI Pada abad ke-21 ini Bab II, Pasal I, Ayat 1 yang
ini kita menghadapi kita menghadapi arus berisi penggunaan angka dalam
arus globalisasi. globalisasi. teks.
33 Pimpinan PT. Pimpinan PT Bab III, Pasal A, yang berisi
Tonikum Jaya akan Tonikum Jaya akan penggunaan tanda titik. Bab II,
bertanggung jawab bertanggung jawab Pasal B, Ayat 2 yang berisi
dan menanda tangani dan menandatangani gabungan kata.
surat itu setelah surat itu setelah
perkaranya ditindak perkaranya ditindak
lanjuti. lanjuti.
34 Nasution, Op. Cit. Nasution, Op. Cit. BAB II, Pasal A, ayat 1 yang
hlm. 30. Hlm. 30. berisi huruf kapital dipakai
sebagai unsur pertama pada awal
kalimat.
Dengan kata lain, digunakan
pada awal kalimat setelah tanda
titik.
35 Dengan biaya Dengan biaya Bab III, Pasal E, Ayat 6, yang
terjangkau, terjangkau, berisi penggunaan tanda hubung.
mahasiswa dapat mahasiswa dapat
menikmati ruang menikmati ruang
kuliah yang ber AC kuliah yang ber-AC
di kampus itu. di kampus itu.
36 Menurut Kuntarto, Menurut Kuntarto, Bab III, Pasal J, Ayat 1, yang
“ekonomi ialah ilmu “ekonomi ialah ilmu berisi penggunaan tanda petik.
yang mempelajari yang mempelajari
cara manusia cara manusia
memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan
hidupnya. hidupnya.”
37 Kendati nilai rupiah Kendati nilai rupiah Bab III, Pasal B, Ayat 2 yang
menurun, tetapi menurun. Tetapi, berisi tanda koma yang dipakai
minat masyarakat minat masyarakat untuk memisahkan kalimat
tetap besar. tetap besar. setara yang satu dengan kalimat
setara lainnya yang dipisahkan
dengan kata tetapi.
38 Ketika kukirimkan Ketika kukirimkan BAB II, Pasal A, Ayat 6 yang
SMS kepadanya SMS kepadanya berisi huruf kapital dipakai
bahwa aku bahwa aku sebagai unsur-unsur nama orang.
mencintainya, ia mencintainya, ia
membalas dito. membalas Dito.
39 Ketidak-taatan dan Ketidaktaatan dan Bab II, Pasal B, Ayat 2 yang
ketidak-disiplinan ketidakdisiplinan berisi gabungan kata.
adalah hal yang harus kita hindari.
harus kita hindari.
40 Tabel I: Perbedaan Tabel I: Perbedaan Bab I, Pasal F, Ayat 12, yang
Ragam Bahasa Ragam Bahasa Resmi berisi penggunaan huruf kapital
Resmi Dan Tidak dan Tidak Resmi. sebagai huruf pertama semua
Resmi. kata dalam judul buku kecuali
kata di, ke, dari, dan yang dan
untuk.
41 Dalam waktu singkat Dalam waktu singkat Bab II, Pasal I, Ayat 4 yang
rupiah anjlok sampai rupiah anjlok sampai berisi angka digunakan untuk
Rp. 3.845,- per dollar Rp3.845,- per dollar menyatakan nilai uang tidak
A.S. A.S. menggunakan titik dan
digabung.
42 Berdasarkan uraian Berdasarkan uraian Bab II, Pasal F, yang berisi kata
di atas, penulis diatas, penulis depan di, ke dan dari.
membatasi pada membatasi pada
masalah-masalah masalah-masalah
berikut ini yaitu: berikut ini yaitu.
43 Metoda analisa data Metode analisa data Bab IV, yang berisi tentang
yang penulis yang penulis gunakan unsur serapan.
gunakan yaitu yaitu metode
metoda kwantitatif kuantitatif dan
dan kwalitatif. kualitatif.
44 BAB III. BAB III. DESKRIPSI Bab IV, yang berisi tentang
DESKRIPSI OBJEK unsur serapan.
OBYEK PENELITIAN
PENELITIAN
45 Export non migas. Ekspor non migas. Bab IV, yang berisi tentang
unsur serapan.
46 dalam Bahasa Sunda, Dalam bahasa Sunda, Bab I, Pasal F, Ayat 7A, berisi
kata naon berarti kata naon berarti penulisan huruf kapital untuk
apakah. apakah. huruf awal suku. Bab I, Pasal G,
Ayat 3A, untuk penulisan huruf
miring kata yang bukan bahasa
Indonesia.
47 Data produksi Data produksi Bab III, Pasal B, Ayat 12 yang
sampah Provinsi DKI sampah Provinsi DKI berisi tanda koma yang dipakai
Jakarta sebesar 2.67 Jakarta sebesar 2,67 dimuka angka desimal. Bab II,
liter per kapita liter per kapita per Pasal G, Ayat 3 yang berisi
perhari. hari. partikel per harus dipisah dengan
kata yang mengikutinya.
48 Makalah ini di Makalah ini diajukan Bab II, Pasal F, yang berisi kata
ajukan untuk untuk memenuhi depan di, ke dan dari.
memenuhi tugas tugas mata kuliah
mata kuliah Bahasa Bahasa Indonesia di
Indonesia dikampus kampus emas.
emas.
49 Salah satu suku Salah satu suku Bab I, Pasal F, Ayat 7A, berisi
terasing di terasing di penulisan huruf kapital untuk
Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah huruf awal suku.
adalah Suku Dayak. adalah suku Dayak.
50 Dosen pembimbing Dosen pembimbing Bab I, Pasal F, Ayat 13, yang
skripsi itu bernama skripsi itu bernama berisi aturan penggunaan huruf
Prof. DR. Suminto. Prof. DR. Suminto A. kapital.
A Sayuti. Sayuti.

B. Kaidah Kebahasaan

a. Pemakaian Huruf Kapital

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga
resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas,
seperti dan, oleh, atau, dan untuk.

Misalnya:

a) Republik Indonesia
b) Departemen Keuangan
c) Majelis Permusyawaratan Rakyat
d) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972
e) Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

2. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara,
lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.

Misalnya:

a) Beberapa badan hukum


b) kerja sama antara pemerintah dan rakyat
c) menjadi sebuah republik
d) menurut undang-undang yang berlaku

Catatan:
Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya
Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:

a) Pemberian gaji bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.


b) Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu.
c) Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan
judul karangan.

Misalnya:

a) Perserikatan Bangsa-Bangsa
b) Undang-Undang Kepegawaian
c) Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
d) Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan.

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata
tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalnya:

a) Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
b) Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
c) Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
d) Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan yang digunakan dengan nama diri.

Misalnya:

a) Dr. doktor
b) S.E. sarjana ekonomi
c) M.A. master of arts
d) K.H. kiai haji
e) Tn. tuan
f) Ny. nyonya
g) Sdr. saudara

Catatan:

Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya,


diatur secara khu-sus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 036/U/1993.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan
atau pengacuan.

Misalnya:

a) Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"


b) Besok Paman akan datang.
c) Surat Saudara sudah saya terima.
d) "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
e) "Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.

7. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan.

Misalnya:

a) Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.


b) Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
c) Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam
penyapaan.

Misalnya:

a) Sudahkah Anda tahu?


b) Siapa nama Anda?
c) Surat Anda telah kami terima dengan baik.

b. Pemakaian Tanda Titik

1. Tanda Titik di Akhir Kalimat


Contoh: Pemerintah tetap memberlakukan Ujian Nasional sebagai standar kelulusan pada
jenjang SD – SMA.

2. Tanda Titik Digunakan di Akhir Singkatan Nama Orang.


Contoh: Jenderal A.H. Nasution

3. Tanda Titik pada Akhir Singkatan Gelar, Pangkat, Jabatan, Sapaan


Contoh: Dr. Prambudi menyampaikan makalahnya mengenai penghematan energi.

4. Tanda Titik Digunakan dalam Penulisan Daftar Pustaka


Contoh: Iwan, Hendriawan. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Zero
Publishing.

5. Tanda Titik Untuk Memisahkan Angka Jam, Menit, dan Detik


Contoh: Waktu : pukul 10.30 WIB , pukul 5.12.30 → pukul 5 lewat 12 menit 30 detik

c. Pemakaian Tanda Koma

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

Contoh:
a. Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
b. Surat biasa, surat kilat, ataupun surat kilat khusus memerlukan prangko.
c. Satu, dua, ...tiga!

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dan kalimat setara
berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.

Contoh:
a. Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau yang memilihnya.
b. Ini bukan buku saya, melainkan buku ayah saya.
c. Dia senang membaca cerita pendek, sedangkan adiknya suka membaca puisi.
d. Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar kota.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat
itu mendahului induk kalimatnya.

Contoh:
a. Kalau ada undangan, saya akan datang.
b. Karena tidak congkak, dia mempunyai banyak teman.
c. Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.

Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.

Contoh:
a. Saya akan datang kalau ada undangan.
b. Dia mempunyai banyak teman karena tidak congkak.
c. Kita harus membaca banyak buku agar memiliki wawasan yang luas.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan
dengan itu, dan meskipun begitu.

Contoh:
a. Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memeperoleh beasiswa belajar di luar
negeri.
b. Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang
pelajar.
c. Meskipun begitu, dia tidka pernah berlaku sombong kepada siapapun.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan,
atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain
yang terdapat di dalam kalimat.

Contoh:
a. O, begitu?
b. Wah, bukan main!
c. Hati-hati, ya, jalan licin.
d. Mas, kapan pulang?
e. mengapa kamu diam, Dik?
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh:
a. Kata ibu, "Saya gembira sekali."
b."Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena lulus ujian."

7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat, jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau
tanda seru.

Contoh:
a. "Di mana saudara tinggal?" tanya Pak Guru.
b. "Masuk ke kelas sekarang!" perintahnya

8. Tanda koma dipakai antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal,
serta nama tempat dan negara yang ditulis berurutan.

Contoh:
a. Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
b. Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
c. Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
d. Surabaya, 10 mei 1960
e. Tokyo, Jepang

9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.

Contoh:
a. Gunawan, Ilham. 1994. Kamus Internasional. Jakarta: Restu Agung.
b. Halim, Amra (Ed.) 1979. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.

10. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatn kaki atau catatan akhir.

Contoh:

S. Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka Rakyat,
1950), hlm. 25.

11. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Contoh:
a. B. ratulangi, S.E.
b. Ny. Khamdiyah, M.A.
c. bambang Irawan, S.H.

12. Tanda koma dipakai di muka angka desimal (persepuluhan) atau di antara rupiah dans en
yang dinyatakan dengan angka.

Contoh:
a. 12,5 m
b. 27,3 kg
c. Rp 500,50
d. Rp 750,00

13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.

Contoh:
a. Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
b. Di daerah kami, misalnya, masih banyak laki-laki yang makan sirih.
c. Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan paduan suara.

14. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah bacaan/salah pengertian di belakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

Contoh:
a. Dalam perkembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa-bahasa di kawasan
Nusantara ini.
b. Atas perhatian Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.

d. Pemakaian Tanda Hubung

1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.

Misalnya:
a. Di samping cara lama diterapkan juga ca-
ra baru ….
b. Sebagaimana kata peribahasa, takada ga-
ding yang takretak.

Catatan:
Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan ditulis serangkai dengan bentuk
dasar yang mengikutinya, tetapi ditulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan. Untuk
contoh, lihat Penulisan Kata Dasar dan Turunan (EYD), bagian kata turunan catatan no
(5).

2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau akhiran
dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.

Misalnya:
a. Kini ada cara yang baru untuk
meng-ukur panas.
b. Kukuran baru ini memudahkan kita me-ngukur kelapa.
c. Senjata ini merupakan sarana pertahan-an yang canggih.
3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.

Misalnya:
a. anak-anak
b. Berulang-ulang
c. kemerah-merahan

4. Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf dalam
kata yang dieja satu-satu.

Misalnya:
a. 22-12-2015
b. P-a-n-i-t-i-a

5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau
ungkapan dan (b) penghilangan bagian frasa atau kelompok kata.

Misalnya:
a. ber-evolusi
b. dua-puluh ribuan (20 x 1.000)
c. tanggung-jawab-dan-kesetiakawanan sosial (tanggung jawab sosial dan
kesetiakawanan sosial)
d. Karyawan boleh mengajak anak-istri ke acara pertemuan besok.

Bandingkan dengan:
a. be-revolusi
b. dua-puluh-ribuan (1 x 20.000)
c. tanggung jawab dan kesetiakawanan social

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai:


a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,
b. ke- dengan angka,
c. angka dengan -an,
d. kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital,
e. kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
f. gabungan kata yang merupakan kesatuan.

Misalnya:
a. se-Indonesia peringkat ke-2
b. tahun 1950-an hari-H
c. sinar-X
d. mem-PHK-kan
e. ciptaan-Nya
f. atas rahmat-Mu
g. Bandara Sukarno-Hatta
h. alat pandang-dengar
7. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
asing.
Misalnya:
a. di-smash
b. di-mark-up
c. pen-tackle-an

e. Pemakaian Tanda Pisah

1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun utama kalimat.
Misalnya:
a. Kemerdekaan itu—hak segala bangsa—harus dipertahankan.
b. Keberhasilan itu─saya yakin─dapat dicapai kalau kita mau berusaha keras.

2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang
lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya:
a. Rangkaian temuan ini─evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom─telah
mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
b. Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia─amanat Sumpah Pemuda─harus terus
ditingkatkan.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti 'sampai
dengan' atau 'sampai ke'.
Misalnya:
a. Tahun 1928─2008
b. Tanggal 5─10 April 2008
c. Jakarta─Bandung

Catatan:
(1) Tanda pisah tunggal dapat digunakan untuk memisahkan keterangan tambahan pada
akhir kalimat.
Misalnya:
a. Kita memerlukan alat tulis─pena, pensil, dan kertas.

(2) Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi
sebelum dan sesudahnya.

Anda mungkin juga menyukai